Post on 25-Jul-2015
I. PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG
Sektor pertanian dan sektor industri adalah dua sektor yang
mempunyai pengaruh kuat terhadap perkembangan perekonomian
Indonesia. Salah satu sektor pertanian yang menjadi unggulan adalah
sektor hortikultura terutama dibidang tanaman hias. Tanaman
hias mencakup semua tumbuhan, baik berbentuk terna, merambat, semak,
perdu, ataupun pohon, yang sengaja ditanam orang sebagai
komponen taman, kebun rumah, penghias ruangan, upacara, komponen
riasan/busana, atau sebagai komponen karangan bunga. Bunga potong pun
dapat dimasukkan sebagai tanaman hias. Dalam konteks umum, tanaman
hias adalah salah satu dari pengelompokan berdasarkan fungsi dari
tanaman hortikultura. Bagian yang dimanfaatkan orang tidak semata
bunga, tetapi kesan keindahan yang dimunculkan oleh tanaman ini.
Selain bunga (warna dan aroma), daun, buah, batang, bahkan pepagan
dapat dapat menjadi komponen yang dimanfaatkan. Sebagai contoh,
beberapa ranting tumbuhan yang mengeluarkan aroma segar dapat
diletakkan di ruangan untuk mengharumkan ruangan dapat
menjadikannya sebagai tanaman hias.
Tanaman hias merupakan tanaman yang sangat disenangi oleh
semua kalangan karena keindahan dan keunikannya dari tanaman
tersebut. Fungsi dari tanaman hias sebagai penghias lainnya adalah sebuah
kepuasan batiniah, dimana kepuasan akan perasaan senang dan gembira.
Melihat manfaat dari tanaman hias, maka permintaan terus meningkat.
Salah satu produk tanaman hias yang menjadi primadona adalah anggrek.
Perkembangan tanaman anggrek di Indonesia mengalai peningktan dan
penurunan yang disebabkan beberapa alas an seperi krisis moneter,
PROPOSAL KEGIATAN PEMBIBITAN TANAMAN ANGGREK 1
bantuan modal dan sebagainya. Berikut perkembangan produksi tanaman
anggrek dari tahun 1997 sampai dengan 2011.
Sumber: BPS Pusat, 2012
Peningkatan produksi tanaman anggrek di atas masih belum bisa
mencukupi permintaan konsumen secara global karena beberapa
keterbatasan seperti kapasitas produksi bibit, maka dari itu perlu adanya
peningkatan produksi tanaman anggrek dengan cara memaksimalkan
produksi bibit anggrek agar permintaan konsumen dapat terpenuhi.
Melihat peluang yang ada pula, pengembangan bibit anggrek botolan juga
akan memberikan nilai ekonomi yang tinggi pula. Maka dari itu, perlu
adanya membuka dan melakukan usaha pembibitan anggrek
dengan harapan dapat menyediakan bibit sesuai permintaan
dengan harga jual yang terjangkau bagi semua kalangan
PROPOSAL KEGIATAN PEMBIBITAN TANAMAN ANGGREK 2
I.2. TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan proposal kegiatan pembibitan
tanaman anggrek yaitu:
1. Menyediakan bibit anggrek botolan yang berkualitas dengan harga
terjangkau bagi petani anggrek.
2. Mengembangkan produksi anggrek minimal berskala nasional
3. Membuka lapangan kerja guna meminimalkan pengangguran di
Indonesia.
PROPOSAL KEGIATAN PEMBIBITAN TANAMAN ANGGREK 3
II. METODE PELAKSANAAN
II.1. TEMPAT DAN WAKTUTempat pelaksanaan pembibitan tanaman anggrek yaitu di
Laboratorium Kultur Jaringan Pembibitan Pribadi yang terletak di Kota
Samarinda, Kalimantan Timur. Alas an pemilihan tempat di Samarinda
karena Kota ini merupakan wilayah strategis di Kalimantan, diharapkan
dapat menyediakan bibit anggrek bagi wilayah tengah Indonesia. Waktu
pelaksanaan kegiatan produksi bibit selama satu kali produki dibutuhkan
waktu selama satu 10 bulan di mulai dari Bulan Januari-Oktober.
II.2. ALUR PEKERJAAN
Gambar 1.Diagram Alir Pembibitan Tanaman Anggrek
1. Pemilihan pohon induk anggrek dipilih dari tanaman yang memiliki
syarat-syarat yang memenuhi antara lain: tahan hama dan penyakit,
varietas yang jelas asal muasalnya, memiliki keturunan yang maksimal
dan berkualitas.
PROPOSAL KEGIATAN PEMBIBITAN TANAMAN ANGGREK 4
Pohon Induk Tunas
IsolasiKultur Meristem
Sub Kultur Pengakaran
AklimatasiSingle Pot
2. Sebanyak 20 keiki anggrek Dendrobium diambil dari induknya, lalu
dicuci dengan air mengalir (keran) sambil membuang daun- daun yang
tua. Selanjutnya, keiki tersebut direndam dalam lautan Benlate
konsentrtasi 1 g L -1 selama kira- kira 30 menit, lalu dibilas beberapa
kali dengan air steril sebelum direndam dalam larutan Agrimycin
konsntrasi 1 g L -1 selama kira- kira 30 menit dan dibilas dengan air
steril beberapa kali.
3. Di dalam LAFC, semua daun- daun yang masih ada dibuang sampai
diperoleh keiki telanjang dan terlihat mata tunasnya. Selanjutnya, keiki
tersebut direndam dalam larutan Ca-hiplokrolit 1,0% selama lebih
kurang 30 menit, lalu dibilas dengan air steril 3 kali, masing- masing 5
menit. Kemudian, rendam lagi dalam larutan HgCL2 0,2% selama lebih
kurang 15 menit lalu bilas dengan air steril 3 kali, masing- masing 15
menit.
4. Bagian eksplan, terutama di sekitar permukaan luka yang rusak akibat
perlakuan sterilisasi, dibuang terlebih dahulu sebelum eksplan
dikulturkan pada medium yang sudah disiapkan sebelumnya.
5. Setelah dalam proses kultur meristem, tahap selanjutnya adalah
aklimatasi sampai siap dijual kepasaran.
PROPOSAL KEGIATAN PEMBIBITAN TANAMAN ANGGREK 5
III. JADWAL PRODUKSI
KegiatanBulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Seleksi Tanaman Induk
10 10
Isolasi (Tunas)
40
Kultur Meristem
200 200
Sub kultur 1 2000 2000Sub kultur 2 20.000 20.00
0Sub kultur 3 200.000 200.00
0Pengakaran 400.000Aklimatasi 400.000
1. Jadwal produksi ini dihitung berdasarkan pembuatan planlet dalam 1 botol.
Dalam perlakuan proses perbanyakan tanaman anggrek, yang pertama
harus disiapkan adalah tanaman induknya. Waktu dalam memilih memilih
induk yaitu sekitar satu bulan.
2. Dalam perbanyakan menggunakan kultur jaringan, 20 tanaman induk akan
menghasilkan 40 buah tunas yang akan di isolasi. Pengisolasian anggrek
dilakukan kurang leih selama 14 hari.
3. Bagian yang di isolasi tersebut nantinya akan di ambil bagian meristemnya
kemudian dilakukan kultur meristem. Jika berhasil, maka tunas mata yang
tadinya kecil akan melembung. Lembungan tadi lama- kelamaan akan
berubah menjadi sejenis bola hijau.
4. Pada proses subkultur, tiap media yang baru diisi sebanyak 10 anakan.
Prosesnya terus berulang sampai terjadi berpuluh- puluh anakan yang baru
dalam waktu kurang lebih 1,5 bulan. Setelah kurang lebih 3 bulan kemudian
dari subkultur yang pertama, akan tumbuh akar atau terjadi kegiatan
PROPOSAL KEGIATAN PEMBIBITAN TANAMAN ANGGREK 6
pengakaran. Setelah terjadi proses pengakaran, dilanjutkan dengan proses
aklimatisasi, yaitu upaya untuk mengondisikan plantlet atau tunas mikro
hasil perbanyakan melalui kultur jaringan ke lingkungan luar yang septik.
Dalam hal ini, hasil aklimatisasi dalam satu botol menghasilkan 200 buah
anakan.
5. Keterangan:
a. Seleksi tanaman induk 20 tanaman menghasilkan 40 tunas tanaman
anggrek
b. 40 tunas isolasi menghasilkan 400 kultur meristem
c. 400 kultur meristem dipindahkan ke media dalam btol, dimana setiap
botol diisi dengan 10 tunas kultur meristem. Total botol produksi pada
sub kultur 1 adalah 400/10=40 botol
d. Setiap botol sub kultur 1 memproduksi 100 tunas, sehingga total tunas
yang ada 40 botol*100 tunas=4000 tunas. Jumlah produksi untuk
subkultur 2 adalah 4000/10=400 botol.
e. Setiap botol sub kultur 2 memproduksi 100 tunas, total produksi yaitu
400 botol*100 tunas=40.000 tunas. Jumlah produksi untuk subkultur 3
adalah 40.000 tunas/10=4.000 botol.
f. Total bibit setelah subkultur 3 adalah 4.000 botol*100 tunas=400.000
tunas.
g. Pengakaran dan aklimatasi di botol, dimana setiao botol berisi 30 bibit
tanaman, sehingga total boto yang siap dijual adalah
400.000/30=13.333,3=13.333 botol.
PROPOSAL KEGIATAN PEMBIBITAN TANAMAN ANGGREK 7
IV. BAHAN DAN ALAT
IV.1. Bahan
1. Tunas Samping (keiki) Anggrek
2. Fungisida Benlate
3. Air Steril
4. Alkohol
5. Spirtus
6. Ca-hipoklorit
7. HgCl2
8. Medium VW (Valcin dan Went) padat yang mengandung 2 µM NAA + 4
µM BAP. Kombinasi perlakuan NAA + BAP dapat ditambah sesuai
keperluan.
9. LPG
10. Bahan- Bahan Kimia
IV.2. Alat
1. Cawan Petri (petridish)
Cawan petri (petridish) mutlak dibutuhkan dalam kultur jaringan.
Petridish perlu dicuci bersih kemudian dikeringkan. Setelah kering
dibungkus dengan kertas koran untuk disterilisasi dengan autoklaf.
2. Pipet + pipet filler
Pipet digunakan untuk mengambil supernatan (larutan) atau
untuk keperluan lainnya.
3. Lampu Spirtus
Lampu spirtus digunakan untuk sterilisasi dissecting cit (skalpel
dan pinset) di dalam laminair air flow cabinet pada saat mengerjakan
penanaman atau subkultur.
PROPOSAL KEGIATAN PEMBIBITAN TANAMAN ANGGREK 8
4. Gelas Piala
Dibutuhkan untuk menuangkan medium atau mempersiapkan
bahan kimia dan air dalam pembuatan medium. Gelas ini biasanya
jarang disterilkan karena penggunaannnya hanya untuk pembuatan
medium saja.
5. Autoclaf
Autoklaf berfungsi untuk mensterilkan berbagai macam alat dan
bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air
panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi
atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC (250oF).
6. Timbangan Analit
Alat ini digunakan untuk menimbang zat-zat yang akan dilakukan
untuk perbanyakan bibit anggrek.
7. Botol Biakan
Botol biakan ini digunakan untuk melakukan perbanyakan
pembibitan tanaman anggrek.
8. laminar air flow cabinet (LAFC)
Biasa digunakan sebgai tempat menanam eksplan dan subkultur.
Alat ini terletak di ruang penabur, yaitu ruangan yang harus selalu
dalam keadaan steril. Prinsip kerja alat ini adalah dengan mengalirkan
arus udara yang laminair ke dalam almari penabur melalui saringan
yang besar dengan ukuran mess 0,22-0,24 mikron. Bakteri dan jamur
ditahan oleh saringan ini, sehingga udara yang masuk ke dalam LAF
sudah steril dan membuat ruangan menjadi steril pula
9. AC (Air Conditioner)
Berfungsi sebagai pendingin didalam ruangan.
PROPOSAL KEGIATAN PEMBIBITAN TANAMAN ANGGREK 9
10. Alat – Alat Tanam (pinset, tangkai skalpel dan pisau skalpel)
Pinset digunakan untuk memegang atau mengambil irisan eksplan
atau untuk menanam eksplan. Jenis pinset ada tiga macam, yaitu pinset
pendek untuk memegang eksplan pada saat mengiris, pinset tanggung
untuk mengambil potongan eksplan, serta pinset panjang untuk
menanam eksplan. Skalpel atau pisau digunakan untuk mengiris
plastik wraping film. Pinset dan skalpel perlu disterilisasikan, dan
sterilisasi dapat dilakukan dengan menggunakan autoklaf.
11. Glass Ware dan Disecting Kit
PROPOSAL KEGIATAN PEMBIBITAN TANAMAN ANGGREK 10
V. BIAYA PRODUKSI
V.1.Biaya Tetap (Fixed Cost)
N
oUraian Volume Satuan Jumlah
Keteranga
n
BIAYA TETAP
1 Sewa Tempat
1000
m2 1.500 1.500.000
2 Pajak Tanah
12
bulan 12.500 150.000
3 Tenaga Kerja
Manajer
Laboratorium6 bulan
1.500.000 9.000.0001 orang
Tenaga Laboratorium 6 bulan 750.000 2.250000 2 orang
Tenaga Administrasi 9 bulan 500.000 4.500.000 1 orang
4 Listrik
10
bulan 350.000 3.500.000
5 Air
10
bulan 100.000 1.000.000
6 Telepon 1 buah 50.000 500.000
7 Disecting Kit 3 set 100.000 300.000
8 Glass Ware 1 set 100.000 100.000
9 Tabung LPG 30 Kg 2 buah 300.000 600.000
10 Lampu Spirtus 5 buah 20.000 100.000
11 Biaya Penyusutan
10
bulan 9.500.010
12 Biaya Tak Terduga 1 bulan 100.000 1.000.000
Jumlah Biaya Tetap 34.000.01
PROPOSAL KEGIATAN PEMBIBITAN TANAMAN ANGGREK 11
0
V.2.Biaya Penyusutan
No Uraian Volume Satuan Jumlah UmurNilai
Penyusutan
PENYUSUTAN
1 LAF 1 buah 8,500,000 8,500,000 5 141.667
2 Autoclaf 1 buah 40.000.000 40.000.000 5 666.667
3
Timabangan
Analit1 buah
4.500.000 4.500.0005
75.000
4 AC 1 buah 4.000.000 4.000.000 5 66.667
Total Biaya Penyusutan Perbulan 950.001
Total Biaya Penyusutan Per Tahun 11.400.012
V.3.Variabel Cost (Biaya Variabel)
N
oUraian Volume Satuan Jumlah
BIAYA VARIABEL
1 Tanaman Induk 20 buah 100.000 2.000.000
2 Bahan Kimia 1 set 10.0000 10.0000
3 LPG 3 set 75.000 225.000
4 Aquades 50 lt 1.500 75.000
5 Spirtus 5 lt 25.000 125.000
PROPOSAL KEGIATAN PEMBIBITAN TANAMAN ANGGREK 12
6 Alkohol 2 lt 25.000 50.000
7Fungisida
Benlate1 buah
40.000 40.000
8 Ca-Hiproklorit 500 gr/ bungkus 350.000 350.000
9HgCl2
100 ml /
bungkus 40.000 40.000
10 Vacint+Went 50 buah 6.000 300.000
11 Botol Biakan 13.333 buah 600 7.999.800
Jumlah Biaya Variabel 11.214.800
V.4.Biaya Bunga Bank
Biaya Tetap+Biaya Variabel=34.000.010+11.214.800=Rp.45.214.810
Bunga bank 12%*45.214.810=Rp.5.425.777,2
V.5.Biaya Pajak
Bunga pajak 10%*45.214.810=Rp.4.521.481
V.6.Total Cost (Biaya Total)
Biaya tetap+Biaya Variabel+Biaya Bunga Bank+Biaya Pajak=Rp.55.162.068
PROPOSAL KEGIATAN PEMBIBITAN TANAMAN ANGGREK 13
VI. ANALISIS USAHA
VI.1. Analisis Pendapatan
Dari 13.333, 1% tanaman mati atau apkir = 13.199 botol
Penjualan 13.199 tanaman x Rp 20.000 = Rp 263.980.000
Pendapatan Rp 263.980.000 – Rp 55.162.068 = Rp 208.817.932
VI.2. R/C Ratio
R/C Ratio = Total Penjualan / Total Biaya
= Rp 263.980.000 / Rp 55.162.068
= 4,78
Kesimpulannya adalah Karena besarnyaR/C Ratio mempunyai nilai >
1, maka usaha pembibitan anggrek ini layak untuk dikembangkan. Setiap
Rp1.00 yang dikeluarkan dalam pembibitan anggrek akan mendapat
keuntungan sebesar Rp 4,78
VI.3. BEP Harga
BEP Harga = Biaya Total/ Jumlah Produksi
= Rp.55.162.068/ 13.333
= Rp 4.137,25
Artinya, perusahaan akan mengalami balik modal ketika menjual per
bibit anggrek satuannya dengan harga Rp 4.137,25 sedangkan untuk
memperoleh keuntungan lebih besar, perusahaan harus menjual
tanamannya dengan harga lebih besar dari Rp 4.137,25
PROPOSAL KEGIATAN PEMBIBITAN TANAMAN ANGGREK 14
VI.4. BEP Unit
BEP Unit = Biaya Total / Harga per Unit
= Rp.55.162.068/ Rp 20.000
= 2.758,10 botol
Artinya, perusahaan akan balik modal ketika mereka menjual
tanaman anggrek dalam jumlah 2.5758,10 botol. Untuk memperoleh
keuntungan, perusahaan harus menjual lebih dari 2.5758,10 buah tanaman.
PROPOSAL KEGIATAN PEMBIBITAN TANAMAN ANGGREK 15
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.2012.http://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman_hias. Di akses pada 26 Juni 2012
Anonymous.2012.http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=3&tabel=1&daftr=1&id_subyek=55¬ab=13. Di akses pada 26 Juni 2012
Galung,Firman,2009.http://firebiology07.wordpress.com/2009/04/19/teknik-
pengenalanpenyiapan-dan-penggunaan-alat-laboratorium-
mikrobiologi/.Di akses pada 26 Juni 2012
PROPOSAL KEGIATAN PEMBIBITAN TANAMAN ANGGREK 16