Post on 25-May-2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan amanat Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa
Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional tersebut
dapat dimaknai bahwa dalam proses penyelenggaraan kegiatan
pendidikan baik intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler maupun
secara keseluruhan hendaknya mampu mengembangkan potensi
peserta didik secara menyeluruh dan seimbang beragam kecerdasan,
yang meliputi:
. Kecerdasan spiritual (olahhati); untuk memperteguh keimanan dan
ketaqwaan, meningkatkan akhlak mulai, budi pekerti atau moral dan
enterpreneurship.
2. Kecerdasan intelektual (olahpikir); untuk membangun kompetensi
dan kemandirian ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Kecerdasan emosional (olahrasa); untuk meningkatkan sensitivitas,
daya apresiasi, daya kreasi, serta daya ekspresi seni dan budaya.
1
4. Kecerdasan kinestetis (olahraga); untuk meningkatkan kesehatan,
kebugaran, daya tahan, kesigapan fisik, dan keterampilan kinestetis.
Kegiatan intrakurikuler, kokurikuler maupun ekstrakurikuler merupakan
bentuk kegiatan yang pada dasarnya untuk memacu siswa menjadi
semakin cerdas, seperti yang dimaksud dalam makna beragam
kecerdasan. Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan pembinaan
kesiswaan harus sinergi dengan kegiatan intrakurikuler dalam
mencapai tujuan pendidikan sebagaimana diamanatkan Undang-
undang Sistem Pendidikan Nasional, dan secara operasional diatur
dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 34 Tahun 2006 dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 serta peraturan/edaran yang
telah diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah (Ditjen Mandikdasmen).
Dalam pelaksanaannya, pembinaan kesiswaan pada setiap sekolah
atau daerah memiliki perbedaan baik dari segi manajemen,
perencanaan maupun teknis pembinaannya. Oleh karena itu,
Pembinaan Kesiswaan di SMA Negeri 1 Larangan membuat strategi dan
pola pembinaan kesiswaan sesuai dengan kekhasan lokal dengan
tanpa meninggalkan pedoman yang telah dibuat oleh Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah melalui
Direktorat Sekolah Menengah Atas (Dit. PSMA). Diharapkan Program
Pembinaan Kesiswaan SMA Negeri 1 Larangan ini dapat menjadi acuan
bagi pelaksanaan pembinaan kesiswaan di SMA Negeri 1 Larangan
dalam mewujudkan pembinaan kesiswaan yang semakin kondusif
2
untuk mendukung tercapainya kualitas pendidikan dan daya saing
global.
B. Landasan Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas);
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
22 Tahun 2006 tentang Standar Isi;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Kelulusan;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
34 Tahun 2006 Tentang Peraturan Pembinaan Prestasi Peserta
Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan;
C. Tujuan
3
Program Pembinaan Kesiswaan ini bertujuan sebagai acuan untuk:
1. Merencanakan dan melaksanakan program kegiatan pembinaan
Kesiswaan selama Tahun Pelajaran Berjalan;
2. Mengoptimalkan sekolah dalam upaya menigkatkan prestasi
akademis maupun nonakademis sesuai dengan kemampuan dan
kondisi sekolah;
3. Membekali warga sekolah khususnya pembina kesiswaan untuk
melaksanakan program kegiatan kesiswaan yang berkualitas dan
terpadu untuk mencapai hasil yang maksimal;
4. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan
kesiswaan baik dari segi perencanaan, pelaksanaan maupun hasil-
hasilnya.
5. Mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu yang
meliputi bakat, minat, dan kreativitas;
6. Memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan
ketahanan sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga
terhindar dari usaha dan pengaruh negatif dan
bertentangan dengan tujuan pendidikan;
7. Mengaktualisasikan potensi siswa dalam pencapaian prestasi
unggulan sesuai bakat dan minat;
8. Menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak
mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi manusia dalam
rangka mewujudkan masyarakat madani (civil society).
4
BAB II
PEMBINAAN KESISWAAN
SMA Negeri 1 Larangan Tahun Pelajaran 2012/2013 melaksanakan
program pembinaan kesiswaan dalam rangka mengembangkan potensi
siswa sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, yaitu
siswa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab,
diperlukan pembinaan kesiswaan secara sistematis dan
berkelanjutan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan, materi kegiatan
kesiswaan meliputi:
1. Pembinaan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME;
2. Pembinaan budi pekerti luhur atau akhlak mulia;
3. Pembinaan kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela
negara;
4. Pembinaan prestasi akademik, seni, olahraga sesuai dengan minat
dan bakat;
5
5. Pembinaan demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan politik,
lingkungan hidup, kepekaan dan toleransi sosial dalam konteks
masyarakat plural;
6. Pembinaan kreativitas, keterampilan dan kewirausahaan;
7. Pembinaan kualitas jasmani, kesehatan dan gizi berbasis sumber
gizi yang terdiversifikasi;
8. Pembinaan sastra dan budaya;
9. Pembinaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK);
10.Pembinaan komunikasi dalam bahasa Inggris.
Sesuai dengan keadaan dan karakteristik sekolah serta bakat minat
siswa SMA Negeri 1 Larangan, maka penjabaran materi tersebut di atas
terpadu dengan kegiatan-kegiatan secara menyeluruh di sekolah yang
meliputi kegiatan pembelajaran di kelas, program pembiasaan, kegiatan
OSIS, kegiatan ekstrakurikuler, program STP2K, dan Pembinaan
Nasionalisme.
A. Kegiatan Pembelajaran di Kelas
Guru pengampu mata pelajaran melaksanakan pembinaan secara
kontinue dan terpadu dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas yang
meliputi pembinaan karakter, nasionalisme, dan kewirausahaan
dengan mempertimbangkan relevansi dan kapasitas mata pelajaran.
Sedangkan wali kelas melaksanakan tupoksinya dalam kegiatan
perwalian bagi siswanya.
B. Program pembiasaan
Program pembiasaan yang diterapkan di SMA Negeri 1 Larangan
6
meliputi:
1. Saling berjabat tangan apabila bertemu; siswa dengan siswa, siswa
dengan guru dan karyawan, sesama guru dan karyawan
2. Memungut sampah yang berserak dan menaruhnya di tempat
sampah yang disediakan.
3. Senyum, salam, sapa, santun, sopan, serius
4. Sholat dhuha
5. Jum’at bersih
6. berdoa sebelum memulai pelajaran, dan setelah selesai pelajaran
terakhir
7. Laporan ketua kelas setiap memulai pelajaran
8. Menyanyikan lagu-lagu nasional
9. Upacara bendera hari senin
10.Melakukan penghormatan ketika bendera dikibarkan
11.Pengibaran bendera setiap pagi dan penurunan bendera ketika
pulang.
12.kelompok diskusi
13.Sholat Dhuhur berjamaah
C. Kegiatan OSIS
Kegiatan OSIS meliputi 10 bidang yaitu:
1. Pembinaan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, antara lain :
a) Melaksanakan peribadatan sesuai dengan ketentuan agama
masing-masing;
b) Memperingati hari-hari besar keagamaan;
c) c. Melaksanakan perbuatan amaliah sesuai dengan norma
7
agama;
d) Membina toleransi kehidupan antar umat beragama;
e) Mengadakan kegiatan lomba yang bernuansa keagamaan;
f) Mengembangkan dan memberdayakan kegiatan keagamaan di
sekolah.
2. Pembinaan budi pekerti luhur atau akhlak mulia, antara lain :
a) Melaksanakan tata tertib dan kultur sekolah;
b) Melaksanakan gotong royong dan kerja bakti (bakti sosial);
c) Melaksanakan norma-norma yang berlaku dan tatakrama
pergaulan;
d) Menumbuhkembangkan kesadaran untuk rela berkorban
terhadap sesama;
e) e. Menumbuhkembangkan sikap hormat dan menghargai
warga sekolah;
f) f. Melaksanakankegiatan 7K (Keamanan, kebersihan,
ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kedamaian dan
kerindangan).
3. Pembinaan kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela
negara, antara lain :
a) Melaksanakan upacara bendera pada hari senin dan /atau hari
sabtu, serta hari-hari besar nasional;
b) Menyanyikan lagu-lagu nasional (Mars dan Hymne);
c) Melaksanakan kegiatan kepramukaan;
d) Mengunjungi dan mempelajari tempat-tempat bernilai sejarah;
e) e. Mempelajari dan meneruskan nilai-nilai
luhur, kepeloporan, dan semangat
perjuangan para pahlawan;
8
f) Melaksanakan kegiatan bela negara;
g) Menjaga dan menghormati simbol-simbol dan lambang-lambang
negara;
h) Melakukan pertukaran siswa antar daerah dan antar negara.
4. Pembinaan prestasi akademik, seni, dan/atau olahraga sesuai bakat
dan minat, antar lain :
a) Mengadakan lomba mata pelajaran/program keahlian;
b) Menyelenggarakan kegiatan ilmiah;
c) Mengikuti kegiatan workshop, seminar, diskusi panel yang
bernuansa ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek);
d) Mengadakan studi banding dan kunjungan (studi wisata) ke
tempat-tempat sumber belajar;
e) Mendesain dan memproduksi media pembelajaran;
f) Mengadakan pameran karya inovatif dan hasil penelitian;
g) Mengoptimalkan pemanfaatan perpustakaan sekolah;
h) Membentuk klub sains, seni dan olahraga;
i) Menyelenggarakan festival dan lomba seni;
j) Menyelenggarakan lomba dan pertandingan olahraga.
5. Pembinaan demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan politik,
lingkungan hidup, kepekaan dan toleransi sosial dalam konteks
masyarakat plural, antara lain :
a) Memantapkan dan mengembangkan peran siswa di dalam
OSIS sesuai dengan tugasnya
b) masing-masing;
c) Melaksanakan latihan kepemimpinan siswa;
9
d) Melaksanakan kegiatan dengan prinsip kejujuran, transparan,
dan profesional;
e) Melaksanakan kewajiban dan hak diri dan orang lain dalam
pergaulan masyarakat;
f) Melaksanakan kegiatan kelompok belajar, diskusi, debat dan
pidato;
g) Melaksanakan kegiatan orientasi siswa baru yang bersifat
akademik dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan;
h) Melaksanakan penghijauan dan perindangan lingkungan
sekolah.
6. Pembinaan kreativitas, keterampilan dan kewirausahaan, antara lain
:
a) Meningkatkan kreativitas dan keterampilan dalam menciptakan
suatu barang menjadi lebih berguna;
b) Meningkatkan kreativitas dan keterampilan di bidang barang dan
jasa;
c) Meningkatkan usaha koperasi siswa dan unit produkdsi;
d) Melaksanakan praktek kerja nyata (PKN)/pengalaman kerja
lapangan (PKL)/praktek kerja industri (Prakerim);
e) Meningkatkan kemampuan keterampilan siswa melalui sertifikasi
kompetensi siswa berkebutuhan khusus;
7. Pembinaan kualitas jasmani, kesehatan dan gizi
berbasissumber gizi yang terdiversifikasi antara lain :
a) Melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat;
b) Melaksanakan usaha kesehatan sekolah (UKS);
10
c) Melaksanakan pencegahan penyalahgunaan narkotika,
psikotropika, dan zat adiktif
d) (narkoba), minuman keras, merokok, dan HIV AIDS;
e) Meningkatkan kesehatan reproduksi remaja;
f) Melaksanakan hidup aktif;
g) Melakukan diversifikasi pangan;
h) Melaksanakan pengamanan jajan anak sekolah.
8. Pembinaan sastra dan budaya, antara lain :
a) Mengembangkan wawasan dan keterampilan siswa di bidang
sastra;
b) Menyelenggarakan festival/lomba, sastra dan budaya;
c) Meningkatkan daya cipta sastra;
d) Meningkatkan apresiasi budaya.
9. Pembinaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), antara lain :
a) Memanfaatkan TIK untuk memfasilitasi kegiatan
pembelajaran;
b) Menjadikan TIK sebagai wahana kreativitas dan inovasi;
c) Memanfaatkan TIK untuk meningkatkan integritas
kebangsaan.
10. Pembinaan komunikasi dalam bahasa Inggris, antara lain :
a) Melaksanakan lomba debat dan pidato;
b) Melaksanakan lomba menulis dan korespodensi;
c) Melaksanakan kegiatan English Day;
d) Melaksanakan kegiatan bercerita dalam bahasa inggris (Story
Telling);
11
e) Melaksanakan lomba puzzies words/scrabble.
D. Kegiatan Pengembangan Diri dalam Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler dan pembinanya di SMA Negeri 1 Larangan
Tahun Pelajaran 2012/2013 meliputi:
1. Kegiatan Pramuka : Misbakhul Munir, Amd. Kom; Fara Olara, S.Sos
2. Palang Merah Remaja (PMR) : Abdul Latif, S.Pd.
3. Paskibra : Drs. Munason
4. Kerohanian Islam (Rohis) : Drs. Ahmad Fatawi ; Dra. Hj. Siti
Mukharomah
5. Karya Ilmiah Remaja (KIR) : Hj. Masnuri, S.Pd.
6. Majalah Dinding : Tarsono, S.Kom
7. English Club : Wahyu Suherniasih, S.Pd.I
8. Qiro’ah (Seni Baca Al-Qur’an) : Sa’idi, S.Ag.
9. Teater : Alfan Aris P, S.Pd. ; Agus Tarjono
10. Voli : Untari, S.Pd.
11. Basket : Firman Dwi Muliawan, S.Pd.
12. Sepak Bola : H. Maspu’i, S.Pd.
13. Karate : Nurkholis, S.Pd.I
14. Pencak Silat : Wigiyanto ; M Amanatulloh
15. Gulat : Edi Suwarjo, S.Pd.
Adapun kegiatan unggulannya adalah:
16. Budidaya Tanaman (PBKL): Triningsih Khasanah, S.Pd. ; Abdul
Ghani, S.T.
17. Olimpiade Matematika : Nurcahyoko, S.Pd.
18. Olimpiade Fisika : Astri Awati, S.Pd.
12
19. Olimpiade Kimia : Erni Erawati, S.Pd.
20. Olimpiade Biologi : Hj. Heri Tri Wahyuni, S.Pd.
21. Olimpiade Astronomi : Eko Nugroho Yuliono, S.Pd.
22. Olimpiade Kebumian : Drs. Suparto
23. Olimpiade Komputer : Abdul Latif, S.Pd.
24. Olimpiade Ekonomi : Sukardi, S.Pd.
E. Kegiatan STP2K
Kegiatan STP2K tetap mengacu pada Pembinaan siswa yang
menyangkut 7K (Keamanan, ketertiban, kebersihan, keindahan,
kedisiplinan, kerindangan, kedamaian).
Petugas STP2K yaitu:
1. Nurcahyoko, S.Pd. (Ketua STP2K)
2. H. Masnuri, S.Pd. (Sekretaris)
3. Hj. Dra. Siti Mukharomah (Anggota)
4. Untari, S.Pd. (Anggota)
5. Drs. Munason (Anggota)
F. Kegiatan Pembinaan Nasionalisme
SMA Negeri 1 Larangan merupakan sekolah piloting project Pembinaan
Nasionalisme Melalui Jalur Pendidikan, perlu membuat rancangan
pembinaan nasionalisme secara berkesinambungan melalui tim
pembina nasionalisme sekolah.
Kegiatan Pembinaan nasionalisme meliputi kegiatan rutin, kegiatan
insidental, dan kegiatan pembiasaan yang mencerminkan karakter
nasionalisme dan terpadu dengan karakter bangsa.
Tim Pembina Nasionalisme SMA Negeri 1 Larangan yaitu:
13
1. H. Maspu’i, S.Pd. (Ketua)
2. Nurkholis, S.Pd.I (Sekretaris)
3. Drs. Imam Sultoni (Anggota)
4. Sukardi, S.Pd. (Anggota)
5. Eha Muslicha, S.Pd. (Anggota)
BAB III
PENUTUP
Program kegiatan kesiswaan merupakan program kerja wakil
kepala sekolah bidang kesiswaan yang disusun berdasarkan pedoman
14
pembinaan kesiswaan sebagai garis besar kegiatan kesiswaan di SMA
Negeri 1 Larangan untuk mewujudkan jati diri siswa sesuai dengan
tujuan pendidikan pendidikan nasional.
Siswa merupakan generasi yang harus mendapatkan pembinaan
secara berkesinambungan, oleh karena itu kerja sama antar sesama
pembina kesiswaan di lingkungan sekolah sangat menentukan
keberhasilan pembinaan siswa. Di samping koordinasi dengan BK dan
wali kelas sebagai suatu kesatuan pembinaan siswa di sekolah.
Terintegrasinya pola pembinaan kesiswaan oleh semua pihak di
lingkungan sekolah harus tercipta dengan baik melalui manajemen
kepala sekolah yang ditindaklajuti oleh wakil kepala sekolah bidang
kesiswaan sebagai wujud terlaksananya program kerja pembinaan
kesiswaan dengan baik.
Mengetahui, Larangan, Juli 2012 Kepala SMA Negeri 1 Larangan Wakasekbid Kesiswaan
Drs. Bambang Rudiyanto, M.Pd. Eko Nugroho Yuliono, S.Pd.NIP 19680408 199203 1 008 NIP 19760718 200312 1 003
15