Post on 19-Jan-2016
1
Prinsip Golongan Darah dan Teknik Dasar Pemeriksaan
Golongan Darah ABO
Bagian Patologi KlinikFakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2
Pemeriksaan Pemeriksaan LaboratoriumLaboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang sering dilakukan untuk kepentingan klinis adalah :
1. Deteksi Antigen (Ag) golongan darah: ABO & Rhesus (Rh)
2. Tes pretransfusi : Cross matching test (reaksi silang Mayor & Minor)
3. Deteksi antibodi (Ab) lain yg dpt berakibat hemolisis pd penderita: Coomb’s test (Test Anti Globulin)
3
Golongan darah merupakan komponen antigenik terstruktur yang ditentukan secara genetik & diekpresikan pd permukaan eritrosit
Aglutinogen : Antigen glycosylated protein pd permukaan
eritrosit
Imunogenik (mempunyai kemampuan untuk menginduksi respon imun)
Aglutinin: Antibodi yang bereaksi thd Ag eritrosit Manifestasi dr aktifitasnya:menggumpalkan eritr Normal seseorang membentuk aglutinin thd Antigen yg tidak dimiliki oleh eritrosit di dlm tubuhnya sendiri
Golongan DarahGolongan Darah
4
Secara klinis sistem. Gol darah ABO sist.antigen (Ag) RBC terpenting
Karakteristik sistem ABO:- Antibodi sist. ABO tdp dlm serum individu yg tidak memiliki
Ag yg sesuai (corresponding Ag)- AlloAb/circulating Anti A & Anti B merup agglutinin sist ABO
yg mampu mengikat komplemen reaksi transfusi hemolitik intravaskuler eritr yg ,,incompatible”
Kesalahan dr ABO grouping dpt terjadi:- Pd identifikasi pendrt saat sampling- Pelabelan unit darah - Pemberian pada resipien
fatal pd transfusi o,k Anti A/B
resipien mampu sbbkan rapid destruction RBC incompatible yg ditransfusikan
-
Golongan Darah ABOGolongan Darah ABO
5
Sistem Golongan Darah Sistem Golongan Darah ABO/ABHABO/ABH
• Golongan darah ABO ditentukan oleh: satu (Homozygot) atau dua (Heterozygot) allele
A, B, O pd locus ABO dr khromosom 9 gen ABO mengkode protein” sugar transferring enzyme“
• Gen H: pada locus terpisah/independent dr gen ABO
• Produk gen H : enzim H-fucosyltranferase yg me (+) gula Fucose pd precursor substance (PS) menjadi subs H (AgH) material dasar untuk pembentukan AgA & AgB suatu oligosaccharide pd permukaan eritrosit
• Produk gen A & B enzim Glycosyltransferase berperan sbg transferase spesifik yg merubah subs H menjadi produk final AgA & AgB (indirect process)
6
Spesifisitas AgA & AgB di-tttkan oleh pe(+)an monosacch spesifik/struktur yg berbeda pd terminal galactose dr subs H/rantai H.AgA: terbentuk oleh pe(+)an n-acetylgalactosamide (GalNAc) AgB: terbentuk oleh pe(+)an D-galactose (Gal)
Sistem Golongan Darah Sistem Golongan Darah ABO/ABHABO/ABH
7
Sistem Golongan Darah Sistem Golongan Darah ABO/ABHABO/ABH
Gen O: silent allele/amorphic Ag gol. ABO tdk terdeteksi o.k tidak ada enzim glycosyl transferase yg aktif memodifikasi subs. H , subs H struktur tetap & jumlah besar
Gol AB: pe(+)an GalNAc & Galactose pd subs H yg berbeda pd 1 eritrosit
Antigen (Ag) yg termasuk sistem gol ABH terdapat pd :- eritrosit,lekosit,trombosit, endotel & epitel-cairan tubuh (mis:saliva,urin,susu,air mata,keringat):
dibawah kontrol secretor gene (Se)
Seorang yg tidak menurunkan Gen H (disebut juga genotypenya hh/tdk memp H allele) phenotype Bombay(Oh) produksi subs H (-) produk gen A & B juga tdk bisa diekspresikan (gen A & B +) Tidak mampu memproduksi AgA dan AgB,ttp mampu membentuk anti H
10
Gol A : memp AgA & H (Genotipe: AA & AO) Anti B (+)Gol B : memp AgB & H (Genotipe: BB & BO)
Anti A (+)Gol AB : memp AgA, B & H (Genotipe: AB) dlm
serum Anti A & Anti B (-)Gol O : tidak mempunyai AgA & AgB, tetapi AgH
(+), (Genotipe OO) merup silent allele, di dlm serum
Anti A (+) & Anti B (+)Gol drh Bombay : tidak mempunyai Ag H (Genotipe
hh) dlm reaksi gol darah sering menyerupai gol O /fenotipe Oh ,
Anti H (+), Anti A & Anti B (+)
14
Golongan Darah ABOGolongan Darah ABO
Phenotype A dpt dibagi menjadi sub group:Sub grup dlm sist ABO: Terpenting: A1 & A2 (kualitatif &kuantitatif berbeda)± 80 % group A: ph A1
± 20 % group A: ph A2
A2 : bereaksi lemah, kdg2 terdeteksi sbg Gol O, dpt memp anti A1 dlm serum disamping Anti BA2B : bereaksi lemah, kdg2 terdeteksi sbg Gol B
Perbedaan gol darah A1 dg A2 (subgroup)
A2 transferase < efisien mentransfer N-acetylgalactosamine
tdk seluruh rantai H dlm eritrosit terkonversi menjd rantai A
jml AgA pd A1>A2 (kuantitas) pd gol A1 tdp Ag ekstra (kualitas)
(pd A1 produksi AgA berasal dr semua subst H1 s/d H4)
Perhatian: identifikasi gol darah donor dg subgrup A bereaksi lemah bisa keliru gol O bila darah subgrup A
diberikan ke resipien gol O
terjadi reaksi transfusi
16
Antibodi thd eritrosit dlm gol darah sistem ABO merupakan:
Ab natural: IgM, sbg akibat exposure thd sumber bhn alami/eksogen ABO like sugar (berasal dr bakteri/makanan /produk bakteri) yg masuk tubuh, terbentuk ssdh umur 3- 6 bln pertama kehidupan.
Ab imun (Allo Ab): IgG thd Ag dr individu dgn genetik berbeda ttp spesies sama, o.k masuknya AgA dan/atau B kedlm tubuh melalui sirkulasi darah (transfusi, placenta) at pemaparan thd produk darah.
Serum Anti A, B dr gol O terseleksi bukan merup ,, simple mixture” dr anti A+ anti B ttp merup komponen serum gol O (third Ab) yg cross react dg:- Ag determinant yg terdpt pd Ag A dan AgB atau- Ag lemah dr eritr gol A/B, t.u AgA lemah atau- Ag C (Compound Ab)
Golongan Darah ABOGolongan Darah ABO
17
“Transfusion rules for RBC “didalam sistem ABO
Pada transfusi RBC, antara eritrosit donor & plasma resipien harus terdapat compatibilitas ABO & Rh
1. Grup O hanya dapat menerima darah dr donor grup O2. Grup A hanya dapat menerima darah dr donor grup A & O3. Grup B hanya dapat menerima darah dr donor grup B & O4. Grup AB dapat menerima darah dr donor grup AB, A, B dan O
O: donor universalAB: resipien universal
safety bila memungkinkan hanya eritrosit donor dg gol ABO sama dg pendrt yg diberikan
18
Transfusion rules for plasma ‘ didalam sistem ABO Pd transfusi plasma, plasma grup AB dapat diberikan pd
setiap penderita grup ABO o.k tdk mengandung Anti A & Anti B
1. Plasma grup AB (Antibodi (-) dpt diberikan kesemua grup ABO
2. Plasma grup A(Anti B (+)) dpt diberikan keresipien grup A & O
3. Plasma grup B (Anti A (+) dpt diberikan keresipien grup B & O
4. Plasma grup O (Anti A (+) & Anti B(+)) hanya dapat diberikan keresipien grup O
20
Dikenal 6 Ag dlm sistem Rh: C&c, D&d, E&e. Genotipe terba-nyak: CDE, cDE, cde.Gen sistem Rh mengkode Ag gol darah Rh secara langsung
Untuk kepentingan klinik/ praktis penetapan gol drh sistem Rh, berdasarkan ada/tidaknya AgD bila direaksikan dg serum anti D.•D (+) : gol darah Rh+, mempunyai AgD•D (-) : gol darah Rh- , genotipe cde/cde, tdk mempunyai AgD, mampu membentuk Anti D bila terjadi pemaparan dg eritrosit asing Rh +, melalui transfusi atau kehamilan•Du : Rh+ lemah, bereaksi lambat, sering keliru dengan D(-)
Golongan Darah RhGolongan Darah Rh
21
• Du : Rh+ lemah, bereaksi lambat, sering keliru dg D(- )
• berkaitan dg pengurangan ekspresi gen atau pengurangan epitope display
• Bila diberikan ke resipien Rh (-) berakibat:
• Sensitisasi eritr Rh (-) resipien• At reaksi transfusi hemolitik
22
Macam-macam antibodi (Ab) :1. Ab natural dan Ab imun2. Ab komplit dan Ab inkomplit
Ab komplit: mengagglutinasi eritrosit dlm larutan salin fisiologis, biasanya merupakan IgMAb inkomplit: tdk mampu mengagglutinasi eritrosit dlm salin fisiologis tanpa di+ serum Anti Globulin (serum Coombs) IgG
3. Ab tipe hangat (Warm) dan Ab tipe dingin (Cold)Ab tipe warm: bereaksi > cepat pd 37 0C IgGAb tipe cold: bereaksi > cepat pd < 20 0C IgM
Golongan Darah ABOGolongan Darah ABO
Pemeriksaan golongan darah ABO/ ABO blood group typing:
Kepentingan: transfusi dr donor dg gol darah ABO yg inkompatible
Reaksi transfusi derajat berat1. Cell grouping : menentukan Ag gol ABO yg tdp
pd eritrosit darah/suspensi.eritrosit + Antisera A/ B/A,B
2. Serum grouping (serum counter check): deteksi Ab anti A & anti B didalam serum/plasma serum + eritrosit golongan A, B
Hasil (1) dan (2) complementary
Presence/Absence Ag A&Ag B ditentukan oleh :3 reagens : Anti A
Anti B Anti A,B tidak penting bila Anti A& Anti B
merupakan Antibodi monoklonal
Bereaksi kuat mampu mengidentifikasi subgroup lemah
Reaksi Anti A & Anti B poliklonal
+
Subgroup A&B
Bereaksi baik terhadap critrosit dg ekspresi Ag A/Ag B yg lemah
Lemah dibanding dg Anti A,B
Serum Counter CheckPresence/ Abcence alloagglutinin Anti A/Anti B dalam plasma/serum ditentukan dgnTest erythrocytes gol A1 & gol B
Methode tabung, column at microtitre Plates
Penting: bila reaktifitas reagen gol darah menyebabkan reaksi ,,unexpected negative”
Antara tes Ag dgn Ab terdpt ,,discrepancy”teknis:- expired, suhu penyimpanan >>, terkontaminasi - sentrifugasi, inkubasi, incorrect interpretation
• Sebab ketidakcocokan (discrepancy):
– >>> Kesalahan teknik kesalahan teknik (-), pikirkan:
• Antigen: Reaksi lemah atau hilang (missing Ag)• Antibodi: Reaksi lemah atau hilang (missing Ab)• Reaksi Ag tak diharapkan• Reaksi Ab tak diharapkan
Riwayat Klinik
• Untuk mengatasi masalah ketidakcocokan ABO grouping, sebelumnya harus ditanyakan riwayat donor & pasien sebelumnya al:– Umur– Diagnosis– Riwayat transfusi– Kehamilan– Pengobatan– Kadar Imunoglobulin (jika ada)
Antigen reaksi lemah a/ hilang
• Subgroup ABO:– Dicurigai apabila tdp ketidakcocokan antara hasil
cell grouping & serum grouping– Anti A &/a anti B biasanya bereaksi 3+ sp 4 +
dengan Ag A1, A2 a/ B yg sesuai dari gol. drh A1, A2, A1B, A2B dan B
– Reaksi lemah disebabkan karena subgroup A a/ B• A2, A3, Aend, Am, Ay, Ae1• B3, Bx, Bm, Be1 (lebih jarang)
Sebab patologis
• Antigen A atau B mungkin ditemukan pada pasien lekemia (simbol Ag atau Bg): mixed-field agglutination
• Data penggolongan ABO sebelumnya perlu utk perbandingan
• Karsinoma lambung & pankreas:– >> substansi spesifik gol drh yg larut dlm plasma– Jika eritrosit tdk dicuci dgn salin, reagensia anti-A a/
anti-B akan dinetralisir oleh substansi A atau B yg larut dlm plasma
– Sehingga anti-A a/ anti-B tdk dpt mengaglutinasi eritrosit
Hasil: NEGATIF PALSU atau REAKSI LEMAH
Chimerism
• merup kondisi sementara atau kondisi genetik yg muncul dlm kehidupan seseorang
• Definisi: kondisi dimana seseorang mempunyai > 1 populasi eritrosit
• Penyebab >> : Transfusi darah• Terjadi saat pasien gol. A atau B mendapat
transfusi eritrosit O• mixed-field agglutination: tdp 2 populasi sel
eritrosit
Antibodi reaksi lemah a/ hilang
• Penyebab: – Umur– Diagnosis– Kadar imunoglobulin
• Newborn (bayi baru lahir):– Biasanya bayi baru lahir (infant) mulai memproduksi
Anti-A dan/a anti-B antara 3-6 bulan, jml <<– Antibodi yg terdeteksi dlm serum a/ plasma biasanya
secara pasif didapatkan dari ibunya a/ transfusi– Oleh krn itu hanya penggolongan drh dg anti-A dan anti-
B diperlukan utk menunjukkan gol ABO pd infant < 4 bulan
• Orang tua:– Titer anti-A dan/a Anti-B mencapai puncak pd
10 th tetapi akan turun dengan tambahnya usia
– > 65 th kemungkinan mempunyai Ab dg reaksi lemah atau hilang
• Penyebab patologik– Agammaglobulinemia– Penyakit dg penurunan kekebalan– Hipogammaglobulinemia– Misalnya : lekemia (CLL), multiple mieloma, Waldenstrom’s macroglobulinemia– Terapi imunosupresif– Cek: Elektroforesis protein & kadar Ig
• Subgrup ABO– Kegagalan mendeteksi Ab kemungkinan disebabkan
adanya Ag lemah atau hilang– Penanganan: teknik peningkatan Ag dan Ab
Ab lemah a/ hilang
• Chimerism – Chimerism: > 1 populasi eritrosit– Sebab: transfusi darah, intrauterin
transfusion, exchange transfusion, perdarahan fetal-maternal, transplantasi sumsum tulang alogenik
• Transplantasi sumsum tulang– Mengakibatkan hipogammaglobulinemia krn
terapi imunosupresif a/ penyakit yg mendasari
REAKSI ANTIGEN TAK DIHARAPKAN
Sebab:• Rouleaux: Eritrosit melekat spt ‘coin’ menumpuk
• susunan linier
– Globulin >> : multiple mieloma, Waldenstrom macroglobulinemia, plasma dyscrasia
– Mengganggu serum– Cara: cuci sel bebas serum (cuci dg salin),
penggantian salin (saline replacement=penggantian salin pd tahap final)
• Eritrosit diselimuti/coated Ab– Hasil: positif palsu – Sebab: tjd aglutinasi spontan eritrosit yg dicoated Ab yg
dipengaruhi o/ kandungan protein dlm reagen gol drh– Positif palsu: ‘high-protein reagents’ > low-protein reagents– pH– Perlu informasi: diagnosis, data klinik, autocontrol dan/a DAT
dan tes deteksi Ab adakah Ab yg menyelimuti eritrosit?– Sebab: autoAb dingin a hangat, reaksi hemolitik krn transfusi,
HDN
• Kontaminasi Antibodi dlm reagensia
• Acquired B (Gol B didapat): – >> pd individu gol A1– Penyakit intestinal– Penyerapan pasif polisakarida bakteri mirip Ag B oleh eritrosit
pasien
• Perlekatan kompleks imun in vitro– Pewarna, obat atau pengawet dlm reagensia
menyebabkan terbtknya kompleks Ag-Ab– Cara: cuci eritrosit dg salin
• Bahan penyebab aglutinasi nonspesifik– Silica gel (dlm ‘serum separator tubes’)– Salin terkontaminasi silika koloidal– Tannic acid, trypan blue
REAKSI ANTIBODI TAK DIHARAPKAN
Sebab:
• Rouleaux– Curiga jika autocontrol + pd temp kmr & 37°C
ttp negatif pd fase antiglobulin (krn serum di’bersihkan’ dgn pencucian)
• Subgrup dengan Anti-A1
• Auto-antibodi dingin
• Allo-antibodi dingin
41
Penurunan aktifitas transferase & Ig (berpengaruh pd Anti A dan Anti B)
Reactivity sel melemah group A atau B tampak sbg group O
1.Remissi gol/tipe eritrosit kembali normal.2. Pd newborn : ekspresi Ag ABO lemah perkembangan Ag blm cukup (sufficient) 3.Kehamilan : level transferase berkurang → reaksi eritr penderita dgn anti A dan anti B melemah.
Kadang2 muncul subgroup A2 Level transferase gol/tipe eritr kembali normal.
42
4. Perubahan oleh enzim bakterial
GolA1 dgn obstruksi intestinal, Ca colon/rectum penyakit2 intestinal
bag bawah
Pe an permeabilitas dinding intestinal sbbkan passage enzim bakterial Gram (-) kedlm sirkulasi → pengaruh enzim pd terminal sugar dr Ag A →deacetylasi → transformasi N- Acetyl- D-Galactosamine menjadi α Galactosamin (mirip galactose)
menjd Ag “B-like” / Acquired B Ag.
Tidak boleh transfusi dgn eritrosit gol B
43
Anti A,B serum → utk test unit donor → mencegah :
1.Mistyping Subgroup yg bereaksi lemah
2.Mistyping saat pelabelan unit darah group O
Reaksi Transfusi intravascular hemolysis :
- Akibat transfusi ABO incompatible
- Hemolisis terjd didlm sirkulasi / blood stream
- Terjd segera/bbrp menit ssdh transfusi dimulai
- IgM Anti A/Anti B mengikat komplemen → teractivasi → sp tercapai hasil/completion
Berat : shock, DIC & renal failure