Pribadi dengan nilai +

Post on 01-Jun-2015

803 views 1 download

description

Berikut adalah file shearing untuk semuanya. Dari salah satu guru saya yang menginspirasi untuk kita semua. Hope it useful for you.

Transcript of Pribadi dengan nilai +

Pribadi dengan Nilai +

Pelatihan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tingkat KecamatanBandung, 20 September 2012

Muharam SanusiDirektur RoliaPrimaCommunication & Management Consulting

MENGHASILKAN: mengeluh, rumahuh, teu wawuh, menuntut orang lain, tidak nyaman, serba kekurangan, merasa kurang, berkurang......

Pembiaran, kajeunan, apatis, cuek, masa bodoh, antepkeun weh, lain urusan abdi, abdi mah sibuk.....dst, jst.

IGNORANCE

LOWONGAN !Sebanyak-banyak di Kota Bandung• Pribadi yang bekerja dengan tulus dan ikhlas• Berharap nilai bertambah di mata rekan,

atasan dan Yang Maha Atas.• Mau bekerja tanpa paksaan tapi siap bekerja

underpressure, dan out fo the Box.• Tidak banyak mengeluh tapi banyak akal• Selalu berkontribusi pada lingkungan setiap

harinya, sekecil apapun...• Cinta lingkungan, cinta sesama makhluk,

cinta keluarga• Gaji ? Imbalan?........ • Bonus: kebahagian diri, kebahagian orang

lain, pahala, • Kualifikasi : Pribadi Bernilai Tambah

Apakah itu ?

• Nilai tambah = selisih harga antara bahan baku dan harga barang jadi setelah proses pengolahan (wiki)

• Pribadi bernilai tambah = selisih tugas utama dan tugas tambahan sebagai pribadi setelah melakukan proses perubahan pola pikir ditambah cinta dan keikhlasan.

1. VISIONING

• Gambaran beberapa waktu ke depan dari upaya yang dilakukannya

• Tidak bekerja untuk saat ini saja

• Jika anda leading by example...... Apa yang terjadi dalam 2 bulan ke depan

• Jika anda memisahkan sampah setiap hari di dapur kantor, perubahan apa yang terjadi dalam beberapa bulan ke depan...

• Jika anda berdoa untuk bandung yang nyaman, aman, hijau, asri, genah tur tumaninah, apa yang anda rasakan ?

Coba beberapa tips di atas secara teratur dan terus menerus...... Lihat apa yang terjadi.

2. Pola Pikir Nilai +

• Tidak akan rugi melakukan sesuatu dengan ikhlas

• Akan di panen dalam jangka pendek atau panjang, oleh diri kita atau oleh anak kita.

• Setiap orang akan meninggalkan jejak, positif atau negatif.

• Hanya pada sang Pencipta berharap balasan terbaik.

• Belilah tempat sampah kecil untuk bekas bungkus kopi instant dan tempatkan di dapur kantor anda......

Lihat ada komentar apa dari rekan anda?, apakah anda tergerak maju atau mundur....

3. KongruenSimetris, saluyu, sejalan, antara semua elemen dalam diri anda.......

• Jiwa• Raga• Karsa• KaryaMereka berjalan

sama

• Apakah tindakan anda yang selama ini sejalan dengan nurani anda dan menjadi kebiasaan ?

...... Ingat ada orang lain mengetahui dan menyadarinya

4. Keyakinan, belief system• Jika beragama, ia percaya bahwa

Allah maha melihat• Jika pegawai, ia percaya berbuat

terbaik akan berbuah kebaikan• Jika atasan, ia percaya bahwa

bertanggung jawab untuk menjadi contoh

• Jika relawan, maka kerelaannya adalah kebahagiaan

• Jika patriot, maka ia percaya pengorbanannya adalah untuk negara.

• Jika warga, maka ia percaya bahwa dia adalah bagian dari baik dan buruknya sebuah bangsa.

Jenis Nilai (+) Sederhana.....

Jadi, teramat banyak jalan untuk menjadi pribadi bernilai tambah

• Dengan tindakan• Dengan kata-kata• Dengan doa

Ini tuh Derajat keimanan ya?

Atau Tak MAU ??

Hambatan (tetap netral atau negatif)

• Tak dihargai• Diganggu• Diledek• Ditabrak• Tidak disukai• Sudah sangat sibuk• Tak ada waktu• Tak mampu• Tak bertambah uang

Merasa :..........

Ruang Tempa, Pressure Chamber, Squeezer, Extractor, Expeller....

• Tak mau melewatinya?...... Jika besi menjadi karat, jika ikan menjadi busuk, jika manusia menjadi tak berguna, tak bernilai tambah.... Susah jeung nyusahkeun....

• Yuk kita lalui saja dan sesuaikan dengan dosis kita...

Memasuki Lorong Penambahan

Contoh, Kelola Sampah dengan 5S

• Lakukan sedikit saja dulu kemudian meningkat dan lakukan secara berkelanjutan

Gerakan Kaizen dikenal dengan gerakan 5 S (five-s). Setiap kata S di sini merupakan inisial dari lima kata Jepang, yaitu: seiri (membereskan) pisahkan mana yang terpakai dan tidak, seiton (menata), seiso (membersihkan), seiketsu (membiasakan), dan shitsuke (disiplin). Ke-5 S, dari gerakan Kaizen ini, diterapkan dalam berbagai konteks kehidupan masyarakat.

Dampak

Nilai tambah bakal di tambah !

• Rejeki• Teman• Ilmu• Cerita kehidupan, hidup

yang bermakna• Insya Allah Pahala...

Contoh Orang dengan Nilai +• Banyak kekurangan dibanding manusia

pada umumnya• Tetapi dia menambahkan berbagai nilai

yang ada dalam dirinya pada dunia.• Nilai tambah apakah itu ?

Direktur Perguruan Tinggi untuk Usaha Kecil, Seto, Jepang

Orang yang masuk ke suatu

ruangan harus menjadikan

ruangan itu lebih bersih

daripada sebelum dia masuk.

Siapakah orang di sekitar anda yang Bernilai Tambah ?

Siapakah yang hafal Cerita Sang Nenek Pemungut Daun Kering ?

Cerita Haru Nenek Pemungut Daun KeringREP | 20 March 2011

.................... Cerita dimulai dengan adanya seorang nenek yang selalu datang dari arah pasar ke masjid ketika adzan dzuhur berkumandang. Peristiwa ini terjadi di salah satu kabupaten di pulau Madura. Penceramah mengatakan bahwa cerita yang disampaikannya merupakan cerita nyata. Sang penceramah melanjutkan ceritanya. Ketika azhan dzuhur berkumumandang, seorang nenek terlihat datang ke masjid. Ia langsung menuju tempat wudhu dan mengikiuti shalat dzuhur berjamaah. Ketika usai shalat. Ia pun tetap duduk mengikuti dzikir sampai selesai seperti jamaah yang lainnya.

Sepintas tidak ada yang berbeda dengan jamaah yang lain. Yang membedannya, setelah selesai wirid dan do’a, jamaah yang lain langsung meninggalkan masjid. Sementara nenek yang itu tidak. Ia keluar masjid menuju halaman muka masjid, biasanya halaman masjid kabupaten berhalaman luas. Sang nenek mengeluarkan plastik kresek dari lilitan stagennya.

Si nenek itu memunguti daun-daun kering yang berserakan di sekitar halaman masjid. Ia pungut daun itu satu persatu dan dimasukkan ke kantung plastik yang sudah disiapkannya. Sampai halaman itu bersih, tak ada daun yang tersisa. Setelah itu kembali ke pasar. Hari demi hari sang nenek melakukannya. Awalnya tidak ada yang memperhatikan. Sampai kemudian ada seorang jamaah yang memperhatikannya. Jamaah itu menengurnya ketika melihat peluh mengucur di wajah dan badan si nenek. “Nek, sudah, biarkan saja nanti ada petugas masjid yang membersihkan”.

Hari berikutnya, nenek tetap saja memunguti daun-daun kering yang ada dihalaman masjid itu. Jamaah lainnya turut memberitahu si nenek tersebut. Tetapi nenek itu tetap saja melakukannya, tidak mengindahkan saran jamaah masjid itu. Pengurus masjid tidak hilang akal. Mereka menceritakan prilaku si nenek itu pada Kyai kharismatik yang disegani masyarakat di wilayah itu. Pada satu kesempatan, Kyai itu mengudang si nenek untuk ngobrol. Si nenek itu sagat hormat pada Kyai itu. Ia ternyata mengenalnya.

Kyai didampiningi sejumlah pengurus masjid memulai pembicraannya “ Nek, jika nenek tidak keberatan dan ridlo saya ingin tahu mengapa nenek memunguti daun-daun kering di halaman masjid setiap selesai shalat dzuhur?” Kyai itu bertanya dengan hati-hati. Si nenek diam, akhirnya nenek buka suara. “Pak Kyai, saya bersedia bercerita mengapa saya melakukan itu dengan dua syarat” pak Kyai menjawab “baik nek, apa saja syaratnya?”. Si nenek melanjutkan “pertama, saya hanya ingin bicara dengan Kyai seorang. Kedua, cerita ini tidak boleh diceritakan pada orang lain kecuali setelah saya meninggal, itu terserah pak Kyai”. Pak Kyai menyanggupi syarat yang disampaikan si nenek.

Si nenek pun mulai cerita mengapa selama ini ia memunguti daun kering di halaman masjid. “Pak Kyai, saya ini orang yang tidak mempunyai amal yang bisa dibanggakan untuk menghadap sang Kholik”. Si nenek melanjutkan “saya ini orang bodoh yang tidak bisa beramal dengan ilmu, terkadang saya iri melihat orang-orang pintar dengan sederet gelar dan mereka dapat beramal dengan ilmu yang dimilikinya. Saya juga bukan orang yang kaya raya yang dapat beramal dengan hartanya, menyantuni anak yatim, pakir miskin dan menyumbang pembangunan masjid. Saya juga bukan orang yang ahli ibadah yang beribah dengan khusu’ dan bangun malam untuk shalat tahajud. Saya malu pak Kyai, saya tidak punya amal yang bisa dibanggakan.

Di tengah keputusasaan, saya mendengar seorang Kyai ceramah yang mengatakan bahwa seorang yang menyebut dan mencintai nabi dengan ikhlas ia akan diingat juga oleh nabi dan akan mendapat syafaatnya. Sejak mendengar itu saya berusaha mengingat nabi dengan membaca shalawat.” Kyai kharismatik itu bertanya “lalu apa hubungannya dengan nenek memunguti daun kering di halaman masjid?”. Nenek menjawab “setiap daun yang saya pungut, saya membaca shalawat. Semoga daun-daun itu menjadi saksi di akhirat nanti”. Mendengar jawaban si nenek, Kyai kharismatik itu hanya bisa terdiam tak kuasa berkata apa-apa. Air matanya pun meleleh, haru. Ternyata nenek itu mempunyai kecintaan yang sangat besar pada Nabi Muhammad SAW. ( dirangkum dari Kompasiana, Maman A. Rahman)

Nilai Tambah apakah yang akan anda + kan pada kehidupan ini ?

Semoga

Bernilai Lebih,

Berkelebihan, waktu, akal, harta, rekan

Melebihkan, nilai Kota Bandung

Dilebihkan oleh orang lain dan Tuhan

Kelebihan,.... Selalu ada yang bisa dibagi pada sesama

dan alam ini.

Aamiin....

Teriakan Yes jika sesuai dan No jika tidak sesuai dengan kata hati

• Bangkit• Asri• Semrawut• Sejuk• Senang• Berguna• Lamban• Cape• Kusut• Rapi

• Kerjasama• estafet• Berbagi• Dengki• Sirik• Senyum• Pasrah• Ulet

• belajar• pacaran• laporan• saran• nyuri• sembunyi• Selingkuh• cinta• Hargai• Cemberut• Bahagia• Diberi• memberi

Kalau engkau tak mampu jadi beringinyang tegak di puncak bukitjadilah belukar, tapi belukar yang baik,yang tumbuh di tepi danau Kalau kamu tak sanggup jadi

belukar,jadilah saja rumput, tetapi rumput yangmemperkuat tanggul pinggiran jalan

Kalau engkau tak mampu menjadi jalan rayajadilah saja jalan kecil,tetapi jalan setapak yangmembawa orang ke mata air

Tidaklah semua menjadi kaptententu harus ada awak kapalnya…Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggirendahnya nilai dirimuJadilah saja dirimu…sebaik-baiknya dari dirimu sendiri

~* Taufik Ismail*~

Hapunten nu kasuhun, hatur nuhun kana perhatosanna, wilujeng janten Pribadi yang Bernilai Tambah