Post on 12-Dec-2015
description
OLEH:
HUBUNGAN DENGAN AUDITOR EKSTERNAL, DEWAN KOMISARIS
DAN KOMITE AUDIT
WARDA LIANI
SRI WAHYUNI
SRI INDESWARI
HUBUNGAN DENGAN AUDITOR EKSTERNAL
AUDITOR INTERNAL KOORDINASI AUDITOR EKSTERNAL
PENTINGNYA DAN MANFAAT KOORDINASI
HAMBATAN KOORDINASI
DUKUNGAN KOORDINASI
DASAR KOORDINASI AUDIT YANG EFEKTIF
MOTIVASI KOORDINASI AUDIT
KOMPONEN KOORDINASI YANG EFEKTIF
PENTINGNYA KOORDINASI
Koordinasi antara auditor internal dengan eksternal
merupakan hal penting karena berpotensi untuk
meningkatkan nilai ekonomi, efisiensi, dan efektivitas dari keseluruhan aktivitas audit
bagi perusahaan
MANFAAT KOORDINASI
Auditor Eksternal Auditor Internal
Mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang operasi kliennya
Hubungan dengan klien menjadi lebih baik
Berkonsentrasi pada bidang-bidang yang lebih penting
menerima pelatihan yang bermanfaat dari bekerjasama dan pengelolaan suatu tim audit yang meliputi auditor internal.
Peningkatan Pelatihan Bidang-bidang dan prosedur-
prosedur untuk memenuhi pekerjaan yang diidentifikasikan
Mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang independensi, standar audit, dan tujuan audit, serta terpacu untuk menjadi lebih profesional
Penilaian audit eksternal tentang efektivitas fungsi audit internal dapat bermanfaat
DUKUNGAN KOORDINASI AUDIT
AICPA
• SAS NO. 65• SAS No. 65 sangat menyarankan, tetapi tidak mewajibkan,
auditor eksternal harus mempertimbangkan pekerjaan auditor internal ketika melakukan atestasi laporan keuangan mereka
IAI
• Standar untuk praktek profesional internal audit, standar 550, berjudul "auditor eksternal" memberikan bimbingan.
• Direktur audit internal harus mengkoordinasikan upaya audit internal dan eksternal, dan bahwa tujuan dari koordinasi adalah baik untuk memastikan cakupan audit yang memadai dan untuk meminimalkan duplikat usaha.
AICPA: SAS NO. 65
Mengadakan pertemuan periodik
Penjadwalan pekerjaan audit
Menyediakan akses ke kertas kerja
Penukaran laporan audit dan surat manajemen
Mendokumentasikan tanggung jawab yang berkaitan dengan audit
Membahas kemungkinan masalah akuntansi dan audit
SAS menyarankan cara di mana koordinasi audit dapat dicapai, yaitu :
Memperoleh pemahaman dari fungsi audit internal
Menilai kompetensi dan objektivitas audit internal
Mertimbangankan efek audit internal dalam perencanaan auditor eksternal
Merencanakan dan mengkoordinasikan pekerjaan dengan audit internal
Mengevaluasi dan menguji efektivitas pekerjaan audit internal
Menggunakan audit internal untuk memberikan bantuan langsung untuk auditor eksternal
Hal-hal yang dipertimbangkan auditor eksternal ketika memutuskan apakah menggunakan atau tidak menggunakan audit internal sebagai bagian dari review
tahunan
Standar IIA
STANDAR 550 :Pengawasan pekerjaan
auditor eksternal umumnya tanggung jawab komite audit, direktur audit
internal harus mengkoordinasikan upaya
audit internal dan eksternal, dan bahwa tujuan dari koordinasi
adalah untuk memastikan cakupan audit yang
memadai dan untuk meminimalkan duplikat
pekerjaan.
GUIDELINE 110.01:
Direktur audit internal harus mengkomunikasikan
hasil evaluasi koordinasi antara auditor internal dan
eksternal kepada manajemen senior dan dewan bersama dengan komentar yang relevan tentang kinerja auditor
eksternal
DASAR KOORDINASI AUDIT YANG EFEKTIF
Tanggung Jawab Primer Koordinasi Audit Internal
Tanggung Jawab Primer dari Auditor Eksternal
Tanggung Jawab Umum Audit Lainnya
MEMOTIVASI SUKSES KOORDINASI AUDIT Yang harus diperhatikan
untuk koordinasi
1. Tanggung jawab motivasi koordinasi audit internal dan eksternal
2. Kendala yang membatasi koordinasi audit yang efektif
Tanggung Jawab Motivasi Koordinasi Audit Internal dan Eksternal
Audit internal memiliki tanggung jawab khusus, karena kesempatan
unik yang dimilikinya menjadikannya sebagai pemimpin dalam motivasi audit dan upaya
koordinasi
KENDALA YANG MEMBATASI KOORDINASI AUDIT
Independensi
fungsi audit
internal
Kecukupan standar
audit internal
Kemungkinan
kurangnya pengetahua
n auditor eksternal terhadap organisasi
Potensi auditor
eksternal
KOMPONEN KOORDINASI YANG EFEKTIFPertukaran Dokumentasi
Audit
Tatap Muka Berbagi Informasi
Penggunaan Metodologi Umum
Bantuan Kerja Kolaboratif
Kerjasama Pelatihan Personil
Mendukung Tidak Lanjut Temuan Audit
Perencanaan Bersama
Segmen Pekerjaan Audit
Pelaporan Bersama ke Tingkat Organisasi yang Lebih Tinggi
Lintas Evaluasi
HUBUNGAN DENGAN DEWAN KOMISARIS
Practice Advisory 1110-1, “Organization Independence”
Practice advisory 2060-1, “Reporting to the Board and Senior Management”
Standard 2060, “Reporting to the Board and Senior Management”
Standard 2060, “Reporting to the Board and Senior Management”
Direktur audit memberikan laporan secara rutin kepada Dewan dan Manajemen senior mengenai tujuan, wewenang, tanggung jawab, dan kinerja dari aktivitas audit internal
Pelaporan meliputi risiko yang signifikan dan masalah-masalah kontrol, masalah penyelenggaraan perusahaan, dan masalah-masalah lain sesuai dengan yang dibutuhkan atau diminta oleh dewan dan manajemen senior
Practice advisory 2060-1, “Reporting to the Board and Senior Management”
•Direktur audit mengirimkan laporan aktivitas tahunan kepada manajemen senior dan dewan komisaris
•Direktur audit mempertimbangakn kelayakan informasi yang disampaikan kepada dewan
Practice Advisory 1110-1, “Organization Independence”
•Direktur audit memberikan laporan secara fungsional kepada dewan komisaris melalui komite audit dan secara administratif kepada direktur utama organisasi
• Direktur audit memiliki jalur komunikasi langsung dengan dewan komisaris melalui komite audit
•Direktur audit melangsungkan pertemuan dengan dewan atau komite auditnya secara pribadi paling sedikit sekali dalam setahun
HUBUNGAN DENGAN KOMITE AUDIT
Bersama-sama dengan manajemen dan direktur audit melakukan penelaahan atas akta, rencana, aktivitas, penempatan staf, dan struktur organisasi dari fungsi audit internal
Menelaah serta menyetujui masalah penunjukan, penggantian, atau penghentian direktur audit
Menelaah efektivitas fungsi audit internal, termasuk kepatuhannya terhadap standar IIA
Secara rutin, melakukan pertemuan terpisah dengan direktur audit untuk membahas hal-hal yang diyakini oleh komite atau audit internal sebagai sesuatu yang perlu dibahas secara pribadi
HUBUNGAN DENGAN KOMITE AUDIT
Pada bulan Desember 2002, IIA mengeluarkan PracticeAdvisory 2060-2. Advisory tersebut menguraikan serangkaian aktivitas di mana direktur audit dapat bertindak dalam kapasitasnya selaku penasihat untuk komite, seperti:
Menelaah akta komite audit Menelaah atau menyelenggarakan sebuah rencana agenda untuk rapat komite auditMembuat draf dari agenda rapat komite auditMendorong komite audit untuk melakukan penelaahan berkalaMelakukan pertemuan secara berkalaDiskusi dengan komite audit
KESIMPULANAuditor eksternal dalam menjalankan pekerjaannya dalam sebuah organisasi yang menjadi kliennya, mereka harus berkoordinasi dengaan auditor internal yang ada pada organisasi tersebut. Hal ini agar tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan, sehingga efektivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan dalam organisasi. Koordinasi ini juga telah didukung oleh AICPA dan IIA.
Auditor internal yang ada dalam perusahaan juga bertanggung jawab terhadap komite audit. Pada bulan Desember 2002, IIA mengeluarkan PracticeAdvisory 2060-2. Advisory tersebut menguraikan serangkaian aktivitas di mana direktur audit dapat bertindak dalam kapasitasnya selaku penasihat untuk komite.
Standards for the Professional Practice of Internal Auditing (Standard) menyatakan bahwa “tujuan, kewenangan, dan tanggung jawab dari aktivitas audit internal hendaknya ditegaskan secara formal di dalam sebuah akta yang konsisten terhadap Standar, dan disetujui oleh Dewan Komisaris.