Power Point Kelompok i

Post on 30-Dec-2015

15 views 0 download

Transcript of Power Point Kelompok i

ARDS (ACUTE RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME)

Kelompok I

Pengertian

ARDS merupakan sindrom yang ditandai oleh peningkatan permeabilitas membrane alveolar-kapiler terhadap air, larutan dan protein plasma, disertai kerusakan alveolar difus, dan akumulasi cairan dalam parenkim paru yang mengandung protein. ARDS adalah bentuk khusus gagal napas yang ditandai dengan hipoksemia yang jelas dan tidak dapat diatasi dengan penanganan konvensional.

Etiologi ARDS dapat terjadi akibat cedera

langsung kapiler paru atau alveolus. Namun, karena kapiler dan alveolus berhubungan sangat erat, maka destruksi yang luas pada salah satunya biasanya menyebabkan estraksi yang lain. Hal ini terjadi akibat pengeluaran enzim-enzim litik oleh sel-sel yang mati, serta reaksi peradangan yang terjadi setelah cedera dan kematian sel.

TANDA DAN GEJALA

ARDS biasaya timbul dalam waktu 24 hingga 48 jam setelah kerusakan awal pada paru. Awalnya pasien akan mengalami dispnea, kemudian biasanya diikuti dengan pernapasan yang cepat dan dalam. Sianosis terjadi secara sentral dan perifer, bahkan tanda yang khas pada ARDS ialah tidak membaiknya sianosis meskipun pasien sudah diberi oksigen. Sedangkan pada auskultasi dapat ditemui ronkhi basah kasar, serta kadang wheezing.

PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI

ARDS dimulai dengan kerusakan pada epitel alveolar dan endotel mikrovaskular. Kerusakan awal dapat diakibatkan injury langsung atau tidak langsung. Kedua hal tersebut mengaktifkan kaskade inflamasi, yang dibagi dalam 3 fase yang dapat dijumpai secara tumpang tindih : insiasi, amplifikasi, dan injury.

DIAGNOSIS KLINIS

Onset akut umumnya adalah 3-5 hari sejak adanya diagnosis kondisi yang menjadi factor resiko ARDS. Tanda pertama ialah takipnea. Dapat ditemui hipotensi, febris. Pada auskultasi ditemukan ronki basah.

KOMPLIKASIKegagalan pernapasan dapat timbul

seiring dengan perkembangan penyakit dan individu harus bekerja lebih kerja untuk mengatasi penurunan compliance paru. Akhirnya individu kelelahan dan ventilasi melambat. Hal ini menimbulkan asidosis respiratorik karena terjadi penimbunan karbon dioksida di dalam darah. Melambatnya pernapasan dan penurunan PH arteri adalah indikasi akan datangnya kegagalan pernapasan dan mungkin kematian.

PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS

Angka kematian ARDS adalah 35-40%. Jika pada ARDS terdapat sepsis naik sampai 90%. Penyebab umum kematian adalah penyakit primer dan komplikasi seperti ginjal organ multiple atau sepsis harapan hidup rata-rata pada kasus ini, sekitar 2 minggu. Beberapa pasien menyerah pada ARDS dan komplikasinya meninggal setelah alat bantunya dilepas. Pasien-pasien ARDS yang selamat meninggalkan gejala-gejala gangguan paru( batuk, sesak napas, produksi spuntum) yang cenderung membaik beberapa waktu.

PEMERIKSAAN DIGNOSTIK

Analisis gas darah arteri akan memperlihatkan penurunan konsentrasi oksigen arteri. Terapi oksigen tidak efektif untuk ARDS, berapa pun jumlah oksigen yang diberikan, karena difusi gas terbatas akibat penimbunan fibrin, edema, dan rusaknya kapiler dan alveolus.

PENCEGAHAN

Tidak ada pemeriksaan yang secara efektif mencegah ARDS; penggunaan PEEP profilaksi pada pasien yang berisiko ARDS tidak menunjukkan keefektifan. Methilprednisolone intravena tidak mencegah ARDS bila diberikan segera pada pasien dengan sindrom sepsis atau shock sepsis.

PENATALAKSANAANPengobatan ARDS yang pertama-tama

adalah pencegahan, karena ARDS tidak pernah merupakan penyakit primer tetapi timbul setelah penyakit lain yang parah. Apabila ARDS tetap timbul, maka pengobatannya adalah:

1. Diuretik untuk mengurangi beban cairan 2. Terapi oksigen dan ventilasi mekanis

sering diberikan. 3. Kadang-kadang digunakan obat-obat anti-

inflamasi untuk mengurangi efek merusak dari proses peradangan, walaupun efektifitasnya masih dipertanyakan.

Askep ARDS

TERIMA KASIH