Post on 11-Dec-2015
description
Awal MulaARSITEKTUR MODERN
Arsitektur yang mengutamakan kesederhanaan bentuk dan meninggalkan ornament. Dengan semboyannya “Less is More”, Segala sesuatunya berdasarkan ukuran dengan tujuan menciptakan ruangan yang maksimum tetapi fungsional.
Arsitektur moderen dibagi dalam 3 masa yaitu:
Moderen mula (1890 – 1910)
Moderen puncak ( 1920 – 1950)
Moderen akhir (1950 – 1960)
Kelemahan–kelemahan Arsitektur Moderen yaitu :
Arsitektur moderen yang berdasarkan ilmu saja dianggap kaku atau tidak manusiawi.
Hilangnya proses desain yang dialami arsitek karena proses produksi industri.
Arsitektur dianggap sebagai produk dimana tidak mempunyai makna ,hanya fungsional saja.
Standardisasi industri menyebabkan hilangnya kreativitas.
Hilangnya ciri kedaerahan karena arsitektur moderen adalah arsitektur “internasional “.
ArsitekturModern
1920 -1960
1972
ArsitekturLate Modern(bentuk akhir
Arsitekrur Modern)
1969
Hancurnya Pruitt-Igoe Housing
1975Diperkenalkannya
Arsitektur Post Modern oleh
Charles Jencks
Complexcity and Contradiction in Architecture byRobert Ventury
+The Architecture of
The City by Aldo Rossi
1966
Purna Modern
Pasca Modern
Neo Modern
Dekonstruksi
Timeline
1982
POST – MODERNISME
Menggali kekayaan arsitektur lokal
(based on history of its locality)
Koreksi terhadap kesalahan
Arsitektur Modern
Didasarkan upaya menghapuskan dominasi International Style yang
homogen
Mengeksplorasi bentuk-bentuk lama untuk
dihadirkan dalam wujud yang lebih modern
•Double-coding of Style
•Popular and Popularist
•Semiotic Form
•Tradition and Choice
•Artist / Client
•Elitist and Participative
•Piecemeal
•Architect as representative
and activist
Klasifikasi & Ciri-ciri•Plural
•Beraneka
Ragam/Bhinneka
•Proses komunikasi
/bahasa
•Berdasar seni dan ilmu
•Eklektikisme
(campuran)
Karakteristik
Arsitektur Purna Modern
Merupakan arsitektur yang masih peduli dengan pendahulunya dan menjadikan para pendahulu tersebut sebagai panutan dalam mengambil bentuk dan yang kemudian diolah. Arsitektur purna modern menjadikan satu antara seni dengan ilmu saat itu, dimana arsitektur modern sebagai ilmu dan arsitektur pra-modern sebagai sumber seninya. Arsitektur purna modern ini muncul sebagai penarik unsur, sehingga dapat menggabungkan ciri-ciri yang dimiliki arsitektur-arsitektur sebelumnya. Bangunan purna modern sendiri muncul ditandai dengan dekorasi,ornamen-ornamen dan elemen – elemen kuno, tetapi tetap terjadi transformasi pada elemen kuno yang dipakai. Adanya warna dan tekstur menjadikan elemen arsitektur tersebut penting untuk diproses dalam bentuk dan ruang.
Perspektif Ideologi Gaya berkode ganda
“popular” dan prularisme
Bentuk semiotik
Tradisional dan pilihan
Artist/client
Elistis dan partisipasi
Perlahan – lahan/satu demi satu
Arsitek sebagai representasi dan aktifis
Purna Modern dari Berbagai Perspektif
Kesan hibrid
Kompleksitas
Variabel ruang dengan kejutan
ekletik
Artikulasi semiotik
Gabungan variabel astetik tergantung pada konteks; kesan dari isi dan pendekatan semantik menuju fungsional
Pro-organik dan penambahan ornament
Pro-presentasi
Pro-metafor
Pro-keterangan sejarah
Pro-humour
Pro-simbolik
Purna Modern dari Berbagai Perspektif
Perspektif Stylistic
Urbanisme konteksual dan rehabilitas
Gabungan fungsi
“Mannerist dan Barok”
Semua bermakna rheotikal
Skew space dan keberadaan
Street building
Ambigu
Cenderung mengarah ke asimetrik simetri
Collage/collision
Perspektif Ide Desain
Purna Modern dari Berbagai Perspektif
Purna Modern
Canonic Classicism
Latent Classicism Modern
Tradisionalism
Fundamentalist
Classicism
Ironic Classicism
Ironic Classicism Menggunakan elemen klasik nya sebagai dasar desain bangunannya
Tidak terlalu mengumbar sisi tradisional nya, tetapi memaksakan sisi modern nya masuk kedalamnya
Terkadang tidak terlalu cocok dengan lingkungan sekitarnya, kurang seimbang dan terkesan berlebihan
Keberadaanya hanya sebagai formalitas estetik saja
Aliran Arstitektur Purna Modern
Tokoh-tokoh : James Stirling, Michael Graves, & Robert Venturi
Michael Graves
NCAA Hall of Champions , US
Main entrance, building “State University of
Music and Performing Arts
Stuttgart”
James Stirling
Latent Classicism Memasukan aspek modern dalam hal warna, bahan, tekstur dan proporsi
Menampilkan kolom – kolom klasik pada fasad bangunan
Bentukan yang terjadi merupakan perbaikan dari era modern arsitektur
Kesan yang ingin ditampilkan ialah bangunan modern yang lebih indah
Menonjolkan sisi modern dibanding sisi tradisional
Aliran Arstitektur Purna Modern
Tokoh-tokoh : Mario Botta
San Francisco Museum of Modern Art in San
FranciscoMario BottaCasinò di Campione inCampione d'Italia
Ciri – ciri Latent Classicism
Menghidupkan kembali era modern dengan desain-desain yang lebih dinamis
Konstruksinya ialah gabungan dari masing-masing bentukan yang menyusun
konfigurasinya
Menentang Le Corbusier yang senang menggunakan kurva dalam desainnya, dan
condong ke arah ‘barat’
Tanpa ornamentalitas.
Menggunakan semaksimal mungkin seni-seni klasik.
Strukturnya menuntut cara-cara Auguste Perret dan disesuaikan dengan karakter
Paris
Aliran Arstitektur Purna Modern
Canonic Classicism Mengacu pada bangunan Klasik sebagai acuannya
Menampilkan kolom – kolom klasik pada fasad bangunan
Menampilkan ornamen dan dekorasi beserta detail – detail yang membuat bangunan terkesan estetik dekoratif dan lebih indah
Memegang tegus prinsip vitrovius, terutama dalam hal keindahan
Aliran Arstitektur Purna Modern
Tokoh-tokoh : Quinlan Terry dan Allan Greenberg.
Quinlan Terry
The 1992 Maitland Robinson Library at
Downing College (UK)Brentwood Cathedral, Brentwood, Essex, UK
Modern Tradisionalism Memaklumi desain-desain yang bernuansa modern dalam rancangannya
Lebih terbuka terhadap karya-karya modern walau sedikit sekali.
Tampilan bangunannya merupakan gabungan dari teknologi modern sekaligus estetika yang diadopsi dari semi klasiknya.
Aliran Arstitektur Purna Modern
Tokoh-tokoh : Michael Graves, Stanley Tigerman, Robert A.M Stern, John Outram
Robert A.M Stern
Weill Hall, Gerald R. Ford School of Public Policy, University of Michigan
Stanley Tigerman
Animal Cracker House, Chicago
Ciri-ciri yang ditangkap tentang Modern Traditionalism bagi tiap arsitek berbeda-beda, yaitu:
A. Outran mejelaskan, modern traditionalism sebagai struktur baja, sistem utilitas dan modul yang
mengadopsi cara-cara modernisitas. Tetapi façade yang diakibatkan tetap berciri traditional,
seperti kolom yang besar-besar, bahan material yang dipakai dan lain-lain.
B. Robert A.M Stern mengartikan, bahwa modern traditionalism sebagai struktur modern dengan
tatanan portal, curtail wall dari material kaca dan fungsional serta efisiensi ruang yang tinggi.
Digabungkan dengan unsur-unsur tradisional seperti terbentuknya ruang-ruang paviliun, façade
berciri Renaissance dengan material batu alam dan batu merah.
Robert A.M Stern
Weill Hall, Gerald R. Ford School of Public Policy, University of
Michigan
Aliran Arstitektur Purna Modern
The Portland Building inPortland John Outram
Cambridge Judge Business School
Computational Engineering Building (Duncan Hall), Rice University, Houston, Texas
Aliran Arstitektur Purna Modern
Fundamentalist Classicism Aliran yang paling dekat dengan Modernisme
Unsur klasik sudah jauh ditinggalkan tetapi massa bangunannya masih mengikuti aturan klasik
Bentukan diambil dari bentuk bentuk murni sederhana
Tradisi menjadi panutan utama
Aliran Arstitektur Purna Modern
Tokoh-tokoh : Aldo Rossi, Rafael Moneo, Batey dan Maek, Miguel Gerray dan Jose I, Duany dan
Plater Zyberg, Lina Zasoro, Robin Esple Dods, Alexander Tzannes dan Demetri Porphyrius.
Aldo Rossi
Bonnefanten Museum, Maastricht
Quartier Schützenstrasse, Berlin
Ciri-ciri dari fundamentalist classicism antara lain :
Adanya bentuk-bentuk portico.
Mementingkan fungsionalisasi bangunan.
Mencari classicism yang abadi.
Suatu bangunan dianggap berasal dari struktur dan konstruksi.
Mementingkan logika dan komposisi massa bangunan.
Menekankan pada pemberian essensi dari bentuk-bentuk arsitektural yang tidak mengekspos ornamen dengan
berlebih-lebihan.
Karyanya murni bentuk-bentuk geometris.
Ciri regionalism semata-mata untuk menyesuaikan dengan letak bangunan tersebut.
José Rafael Moneo Vallés
Kursaal Congress Centre and Auditorium, Spain
Davis Museum and Cultural Center, US
Aliran Arstitektur Purna Modern
Tentang Arsitektur Neo Modern
Berawal dengan disebutkannya perubahan di New York pada tahun 1982
Beranggapan bahwa arsitektur modern belumlah terselesaikan
Menentang arsitekur Purna Modern yang terkesan terlalu dekoratif, merakyat dan memiliki ciri-ciri kode ganda
Tidak menggunakan ornamen yang bersifat unsur masa silam tetapi menunjukan Tektonika (The Art of Construction)
Tokoh-tokoh : Douglas Davis, Frank Gehry, Peter Eisenman, Rem Koolhaas, Bernard Tschumi,
Zaha Hadid, Fumihiko Maki, Kazuo Shinoara
Ciri – ciri Arsitektur Neo Modern Bersifat abstrak tetapi juga merepresentasikan sesuatu, tidak hanya
sebagai stilasi dari suatu bentukan tertentu.
Memperlihatkan kejelasan struktur dan sainsnya dengan ide-ide yang inovatif, beralasan dan masuk akal.
Pertimbangan yang sangat mendasar terhadap karakter bangunan dengan tetap memperhatikan segi manusia yang menggunakannya.
Merupakan pengembangan / lanjutan dari bentukan-bentukan sederhana melalui konsep-konsep dan rekayasa baik secara karakter bangunan maupun fungsi struktur serta sains dengan pemikiran yang mendalam.
Keseragaman dan keserasian pada facade bangunan lebih diutamakan dengan penggunaan bahan dan warna terkadang bersifat monoton namun inovatif.
Memadukan unsur-unsur yang berkesan mungkin dan yang tidak mungkin.
Berdasarkan Ideologi Hermetik code
Differance ‘otherness’
Bentuk yang tidak mudah ditangkap maknanya
Dekonstruksi dari within, penulisan kembali
Otonom ( berhak mengurus dirinya sendiri )
Arsitek sebagai matafisika
Klasifikasi Neo Modern
Berdasarkan Stylistic Berlawanan/bertentangan
Disjungsi kompleksitas
Menghancurkan ruang dengan kemiringan lantai, distorsi
Abstrak yang sangat nyata
‘random noise’
Pemisahan diri antara bentuk dan suasana
Tidak menerapkan astetik
Membuat suatu ornamen : skala, kesamaan diri, karakteristik
Menyajikan simbol pribadi
Pro- pembatasan metafor
Bekas dari masa lalu
Non sequitur
Simbol yang khusus
Klasifikasi Neo Modern
Berdasarkan Ide Desain Tidak ada tempat yang berpencar - penar
Indeterminan fungsional
Merupakan sejarah dan ‘neo-konstruktiisme’
Mahamullia, luhur
Ruang dan penetrasi massa –‘chora’
Pemutusan bentukan objek
“ruang kejadian”
De-composition
Tanpa harmoni, irama.
Klasifikasi Neo Modern
Metode & Style dalam Neo Modern
Metode hermetic coding
Metode Disjunctive complexity
Metode Explosive space
Metode Thematist ornament
Metode Non-Place Sprawl
Hermetic Coding Arsitektur merupakan bahasa yang bersifat self learning
Neo Modern bersifat futuristik
Kadang sulit dimengerti orang awam
Penilaian karya subjektif
Metode & Style dalam Neo Modern
Korean Museum of ArtJung-gu, Seoul, South
Korea
Hariri & Hariri architects
Disjunctive Complexity Metode yang berhubungan dengan kerumitan dan pertentangan dalam kehidupan
sehari-hari
Menggabungkan hal-hal yang kontras seperti yang sederhana dan yang rumit, dll
Metode dimana hal-hal yang biasa dan berantakan tidak diabaikan namun dibagungkan membentuk bentukan baru
Metode & Style dalam Neo Modern
Edgemar Farms Conversion, Santa
MonicaFrank Gehry
Explosive space Ruang berbentuk kubus dengan transparansi dan
overlap akan membentuk rangkaian yang bersifat kontinu
Merekayasa bentukan luar dan dalam ruang-ruang yang terjadi dapat digunakan secara ekstrim, menyebabkan interior dan eksterior berbeda drastis
Metode & Style dalam Neo Modern
The Peak Club, Hong Kong
Zaha Mohammad Hadid
Thematist Ornament Seperti namanya menggunakan ornamen- ornamen dengan tema
tersendiri untuk memperkuat konsep bangunan
Tidak selalu struktural, dan juga tidak terlalu fungsional, tetapi masih bagian dari bangunan
Metode & Style dalam Neo Modern
Wexner Center for the Visual Arts, Ohio
Peter Einsmen
Non-Place Sprawl Menyatukan sebuah dataran pada daerah sub-urban
Sering terkesan sangat luas dan tidak terencana, jelek, tidak terpusat, jauh dari aktivitas, dan membosankan
Metode & Style dalam Neo Modern
Parc De La Villette, Paris
Bernard Tschumi
Cloud Gate
Lokasi : Millennium Park, Chicago, Illinois, United States
Dimensi :10 m × 13 m × 20 m
Arsitek : Anish Kapoor
Tahun Pengerjaan : 2004-2006