Post on 09-Apr-2019
PENGARUH TEXAPON® N70 SEBAGAI SURFAKTAN DAN PEG 6000
SEBAGAI BASIS TERHADAP SIFAT FISIS DAN STABILITAS KRIM
EKSTRAK ETIL ASETAT TOMAT DENGAN DESAIN FAKTORIAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Fanny Adriyani Halim
NIM : 108114122
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH TEXAPON® N70 SEBAGAI SURFAKTAN DAN PEG 6000
SEBAGAI BASIS TERHADAP SIFAT FISIS DAN STABILITAS KRIM
EKSTRAK ETIL ASETAT TOMAT DENGAN DESAIN FAKTORIAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Fanny Adriyani Halim
NIM : 108114122
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
Persetujuan Pembimbng
PENGARUH TEXAPON® N70 SEBAGAI SURFAKTAN DAN PEG 6000
SEBAGAI BASIS TERHADAP SIFAT FISIS DAN STABILITAS KRIM
EKSTRAK ETIL ASETAT TOMAT DENGAN DESAIN FAKTORIAL
Skripsi yang diajukan oleh:
Fanny Adriyani Halim
NIM : 108114122
telah disetujui oleh:
Pembimbing
Septimawanto Dwi P., S.Farm., M.Si., Apt. tanggal ……………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
Pengesahan Skripsi Berjudul
PENGARUH TEXAPON® N70 SEBAGAI SURFAKTAN DAN PEG 6000
SEBAGAI BASIS TERHADAP SIFAT FISIS DAN STABILITAS KRIM
EKSTRAK ETIL ASETAT TOMAT DENGAN DESAIN FAKTORIAL
Oleh:
Fanny Adriyani Halim
NIM : 108114122
Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Pada tanggal:
Mengetahui,
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Ipang Djunarko, M.Sc., Apt.
Panitia Penguji Tanda tangan
1. Septimawanto Dwi P., S.Farm., M.Si., Apt. ………………………............
2. C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt. ………………………………
3. Yohanes Dwiatmaka, M.Si. ………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Pendidikan adalah tiket masa depan, hari esok dimiliki oleh orang-orang yang mempersiapkan dirinya sejak hari ini
(Malcolm X) Hiduplah seakan kamu akan mati esok, belajarlah seakan kamu
akan hidup selamanya (Mahatma Gandhi)
Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup
yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan
meterai-Nya (Yoh 6:27) Aku bukanlah orang hebat, tapi aku mau belajar dari orang-orang hebat.. Aku bukanlah orang yang istimewa, tapi aku akan memeberikan sesuatu yang istimewa untuk orang-orang yang aku kasihi.. Aku persembahkan karyaku kepada: Tuhan Yesus Kristus Yang Maha Baik Mamah, Papah, Oh Chris, Ema, Uu, dan alm. Engkong tercinta Teman-teman angkatan 2010 Almamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Fanny Adriyani Halim
Nomor Mahasiswa : 108114122
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya Ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH TEXAPON® N70 SEBAGAI SURFAKTAN DAN PEG 6000
SEBAGAI BASIS TERHADAP SIFAT FISIS DAN STABILITAS KRIM
EKSTRAK ETIL ASETAT TOMAT DENGAN DESAIN FAKTORIAL
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya
ataupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 09 Desember 2013
Yang menyatakan
(Fanny Adriyani Halim)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah
ini, maka saya bersedia menanggung segala anksi sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Yogyakarta, 22 Oktober 2013
Penulis,
Fanny Adriyani Halim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan penyertaan
yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan akhir
yang berjudul “Pengaruh Texapon® N70 sebagai Surfaktan dan PEG 6000
sebagai Basis terhadap Sifat Fisis dan Stabilitas Krim Ekstrak Etil Asetat Tomat
dengan Desain Faktorial” dengan baikdan tepat waktu.
Dalam menyelesaikan laporan akhir ini, penulis mengalami banyaknya
kesulitan dan hambatan. Namun, dengan adanya bantuan, dukungan, dan motivasi
dari banyak pihak, maka penulis dapat menyelesaikan laporan akhir ini. Oleh
karena itu, dengan keredahan hati penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Kedua orang tua, kakak, dan keluarga yang telah memberikan kasih sayang,
doa, perhatian, semangat, dukungan, dan perjuangan untuk membiayai selama
penulis menempuh pendidikan.
2. Ipang Djunarko, M.Sc., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Septimawanto Dwi P., S.Farm., M.Si., Apt., selaku Dosen Pembimbing
Skripsi, atas bimbingan, arahan, dukungan, dan perhatian yang diberikan
selama penyusunan proposal, penelitian di laboratorium, pengolahan data, dan
penyusunan laporan akhir.
4. Christofori Maria Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji
yang telah meluangkan waktu untuk menguji serta kesediaannya untuk
berkonsultasi dan memberikan masukan yang bermanfaat bagi penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
5. Yohanes Dwiatmaka, M.Si., selaku dosen penguji yang telah meluangkan
waktunya untuk menguji, sekaligus saran dan kritik yang diberikan kepada
penulis.
6. Christofori Maria Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen
pembimbing akademik atas segala perhatian yang diberikan kepada penulis.
7. Segenap Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
yang telah memberikan banyak ilmu serta pengalaman yang sangat berharga
bagi penulis selama perkuliahan.
8. Pak Musrifin, Pak Parlan, Mas Kunto, Pak Iswandi, Pak Heru, Pak Wagiran,
Mas Otok, dan laboran-laboran lain atas bantuan yang diberikan yang
diberikan kepada penulis.
9. Teman kerja skripsi, Ega, Henny, dan Agnes atas kerjasama, dukungan,
bantuan, semangat, dan suka duka yang dilewati bersama dalam proses awal
penyusunan proposal hingga penyelesaian laporan akhir ini.
10. Sahabat sekaligus saudara, Henny, Verica, Agnes, Vivi, dan Go Yoanita atas
kebersamaan yang dilewati bersama dalam proses perkuliahan, serta untuk
doa, semangat, bantuan, dan dukungan yang selalu diberikan kepada penulis
11. Johan Andi Sudibyo yang selalu menemani, membantu, dan memberikan
semangat dalam menyelesaikan laporan akhir ini.
12. Teman-teman Kost Putri Wisma Surya sebagai keluarga baru di Yogyakarta
atas dukungan, semangat, motivasi, serta semua bantuan yang telah diberikan
kepada penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
13. Teman-teman angkatan 2010, khususnya kelas FST B atas kebersamaan,
semangat, dukungan, keceriaan selama ini dalam melewati setiap proses
perkuliahan dan praktikum.
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Seperti pepatah “tak ada gading yang tak retak”, penulis menyadari adanya
kekurangan selama penyusunan laporan akhir ini. Oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak untuk
kebaikan kedepannya. Penulis berharap semoga laporan akhir ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 24 Oktober 2013
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................... .......................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................... ......................ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS...............................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................................................vi
PRAKATA.............................................................................................................vii
DAFTAR ISI............................................................................................................x
DAFTAR TABEL.................................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xvii
INTISARI...........................................................................................................xviii
ABSTRACT............................................................................................................xix
BAB I . PENGANTAR............................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
1. Permasalahan..........................................................................................4
2. Keaslian Karya.......................................................................................4
3. Manfaat..................................................................................................5
B. Tujuan Penelitian.........................................................................................5
1. Tujuan umum.........................................................................................5
2. Tujuan khusus........................................................................................5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA......................................................................6
A. Kulit...........................................................................................................6
B. Antioksidan dan Radikal Bebas...................................................................8
C. Tomat.........................................................................................................10
D. Ekstraksi.....................................................................................................16
E. Krim....................................................................................................16
F. Bahan Formulasi........................................................................................17
1. Surfaktan..............................................................................................17
2. Basis.....................................................................................................18
3. Asam Stearat........................................................................................20
4. Trietanolamin (TEA)............................................................................21
5. Propilen Glikol.....................................................................................22
6. Metil Paraben.......................................................................................23
7. Aquadest..............................................................................................23
G. Pencampuran.............................................................................................24
H. Sifat Fisis Krim..........................................................................................25
I. Stabilitas.....................................................................................................27
J. Metode HET-CAM....................................................................................28
K. Desain Faktorial.........................................................................................30
L. Landasan Teori...........................................................................................31
M. Hipotesis.....................................................................................................33
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN..............................................................34
A. Jenis dan Rancangan Penelitian.................................................................34
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional............................................34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
1. Variabel Penelitian...............................................................................34
2. Definisi Operasional.............................................................................35
C. Bahan Penelitian.........................................................................................37
D. Alat Penelitian...........................................................................................37
E. Tata Cara Penelitian...................................................................................38
F. Analisis Hasil.............................................................................................45
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................47
A. Pembuatan Ekstrak Etil Asetat Tomat...................................................47
B. Uji Kualitatif Antioksidan EkstrakEtil Asetat Tomat...............................50
C. Pembuatan Krim Ekstrak Etil Asetat Tomat.........................................52
D. Uji Sifat Fisis dan Stabilitas Krim Ekstrak Etil Asetat Tomat..................59
E. Efek Penambahan Texapon® N70 dan PEG 6000 serta Interaksinya dalam
Menentukan Sifat Fisis Krim……………...............................................69
F. Prediksi Komposisi Optimum Texapon® N70 dan PEG 6000..................74
G. Validasi Formula........................................................................................77
H. Uji Iritasi Primer dengan Metode HET-CAM.........................................81
I. Keterbatasan dalam Penelitian...................................................................83
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN................................................................84
A. Kesimpulan................................................................................................84
B. Saran...........................................................................................................84
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................85
LAMPIRAN...........................................................................................................91
BIOGRAFI PENULIS.........................................................................................117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel I. Kandungan likopen dalam buah segar dan olahan tomat………...14
Tabel II. Rancangan percobaan desain faktorial dua faktor dan dua
level……………………………………..………………………..30
Tabel III. Formula acuan……………………………………………………39
Tabel IV. Formula modifikasi……………………………………………....40
Table V. Rancangan formula desain fakorial………………………………41
Tabel VI. Hasil rendemen ekstrak kental tomat………………………….....49
Tabel VII. Hasil orientasi Texapon® N70 dan PEG 6000…………………...56
Tabel VIII. Level rendah dan level tinggi Texapon® N70 dan PEG 6000…....59
Tabel IX. Data uji organoleptis dan pH krim…………………………….....60
Tabel X. Daya sebar krim (푥̅ ± 푆퐷) setelah 48 jam pembuatan………......62
Tabel XI. Viskositas krim (푥̅ ± 푆퐷) setelah 48 jam pembuatan….………..63
Tabel XII. Viskositas krim (푥̅ ± 푆퐷) pada 48 jam, 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan
28 hari setelah pembuatan..............................................................63
Tabel XIII. % Pergeseran viskositas krim (푥̅ ± 푆퐷)………………………....65
Tabel XIV. Ukuran droplet krim (푥̅ ± 푆퐷) setelah 48 jam
pembuatan……..............................................................................66
Tabel XV. Ukuran droplet krim (푥̅ ± 푆퐷) pada 48 jam, 7 hari, 14 hari, 21
hari, dan 28 hari setelah pembuatan...............................................67
Tabel XVI. % Pergeseran ukuran droplet krim (푥̅ ± 푆퐷)…………………....68
Tabel XVII. Uji normalitas viskositas dan ukuran droplet………………..…...70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
Tabel XVIII. Uji kesamaan varians viskositas dan ukuran droplet………….....70
Tebel XIX. Efek Texapon® N70, PEG 6000, dan interaksi keduanya terhadap
viskositas krim…………………………………………………...71
Tebel XX. Efek Texapon® N70, PEG 6000, dan interaksi keduanya terhadap
ukuran droplet krim…………………………………………........73
Tabel XXI. Viskositas formula validasi krim ekstrak etil asetat tomat…….....79
Tabel XXII. Ukuran droplet formula validasi krim ekstrak etil asetat
tomat……………………………………………………………...80
Tabel XXIII. Hasil uji iritasi dengan metode HET-CAM……………………...82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Penampang kulit………………..……………………………….…6
Gambar 2. Sodium lauril eter sulfat…......…………………………………...18
Gambar 3. Polietilen glikol…………..………………………………………19
Gambar 4. Asam stearat………..…………………………………………….20
Gambar 5. Trietanolamin………………………….….……………………...21
Gambar 6. Propilen glikol……………………..……………………………..22
Gambar 7. Metil paraben……………………..……………………………...23
Gambar 8. Kurva hubungan diameter droplet dan viskositas…..……………25
Gambar 9. Chorioallantoic membrane…. ………………………..…………29
Gambar 10. Reaksi pada uji DPPH…………………………………...…….…50
Gambar 11. Hasil uji kualitatif antioksidan……………………………..…….51
Gambar 12. Grafik orientasi pengaruh konsentrasi Texapon® N70 terhadap
viskositas krim……..……………………………………….……57
Gambar 13. Grafik orientasi pengaruh konsentrasi Texapon® N70 terhadap
ukuran droplet krim…………………………………………...….57
Gambar 14. Grafik orientasi pengaruh konsentrasi PEG 6000 terhadap
viskositas krim…………………………………………………...58
Gambar 15. Grafik orientasi pengaruh konsentrasi PEG 6000 terhadap ukuran
droplet krim………………………..……………………………..58
Gambar 16. Pengamatan mikroskopik formula F1 (a), Fa (b), Fb (c),
dan Fab (d).....................................................................................61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Gambar 17. Grafik viskositas krim selama penyimpanan…………...………..64
Gambar 18. Grafik ukuran droplet krim selama penyimpanan…………..……67
Gambar 19. Contour Plot respon viskositas krim ekstrak etil asetat tomat…..74
Gambar 20. Contour Plot respon ukuruan droplet krim ekstrak etil asetat
tomat………………………………………………………………75
Gambar 21. Superimposed Contour Plot pada krim ekstrak etil asetat
tomat………………………………………………………..…….77
Gambar 22. Kurva validasi krim ekstrak etil asetat tomat…………………….78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Determinasi Tanaman Tomat...........................................91
Lampiran 2. Data Hasil Orientasi Texapon® N70 dan PEG 6000......................92
Lampiran 3. Hasil Uji Sifat Fisis dan Stabilitas Krim Ekstrak Etil Asetat
Tomat.............................................................................................95
Lampiran 4. Analisis Statistika Sifat Fisis dan Stabilitas Krim menggunakan
Software R.2.14.1...........................................................................98
Lampiran 5. Data Validasi Formula...........................................................106
Lampiran 6. Perhitungan Irritation Score (IS)............................................109
Lampiran 7. Dokumentasi................................................................................113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
INTISARI
Tomat merupakan jenis buah yang banyak mengandung likopen yang bermanfaat sebagai antioksidan. Texapon® N70 merupakan surfaktan anionik. Surfaktan merupakan bahan yang penting dalam pembuatan sediaan krim. PEG 6000 merupakan basis larut air yang mudah dicuci dan meningkatkan kenyamanan dalam penggunaan. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui faktor yang dominan di antara Texapon® N70 sebagai surfaktan dan PEG 6000 sebagai basis dalam menentukan respon sifat fisis (viskositas dan ukuran droplet) dan stabilitas krim. Selain itu juga bertujuan untuk mendapatkan komposisi optimum Texapon® N70 dan PEG 6000 dalam sediaan krim ekstrak etil asetat tomat.
Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental murni dengan desain faktorial dua faktor yaitu Texapon® N70 dan PEG 6000 pada dua level yaitu level tinggi dan level rendah. Analisis statistik menggunakan uji ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%. Pengolahan data dilakukan menggunakan software R-2.14.1.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Texapon® N70 dan PEG 6000 memberikan efek yang signifikan terhadap viskositas, sementara interaksi dari Texapon® N70 dan PEG 6000 tidak memberikan efek yang signifikan. Nilai efek yang paling besar ditunjukkan oleh Texapon® N70. Texapon® N70, PEG 6000, dan interaksinya memberikan efek yang signifikan terhadap ukuran droplet. Nilai efek yang paling besar ditunjukkan oleh PEG 6000. Jadi, Texapon® N70 merupakan faktor dominan dalam mempengaruhi sifat fisis (viskositas) krim ekstrak etil asetat tomat. Pada penelitian ini ditemukan area komposisi optimum Texapon® N70 dan PEG 6000 yang diprediksi sebagai formula optimum krim ekstrak etil asetat tomat namun hasil yang didapatkan tidak valid. Kata kunci : krim, tomat, Texapon® N70, PEG 6000, sifat fisis dan stabilitas krim, desain faktorial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
ABSTRACT Tomatoes are fruits which contain lots of lycopene works as the antioxidant. Texapon® N70 is an anionic surfactant. Surfactant is one of the most important ingredient in the manufacture of cream preparation. PEG 6000 is a water-soluble base is easily washable and improve the convenience. The purpose of this study was to determine the dominant factor among Texapon® N70 as surfactants and PEG 6000 as a base in determining the response of the physical properties (viscosity and droplet size) and stability of cream. It was also purposed to obtain the optimum composition of Texapon® N70 and PEG 6000 in the preparation of ethyl acetate extract tomato cream.
This study used a pure experimental design using a factorial design with two factors is Texapon® N70 and PEG 6000 on two levels: high level and low level. Statistical analysis using ANOVA test with a 95 % confidence interval. The analysis was performed using R-2.14.1 software.
The results showed that Texapon® N70 and PEG 6000 gave the significant effect toward the cream viscosity, where as the interaction of Texapon® N70 and PEG 6000 gave no effect toward the cream viscosity. The greatest effect of the value indicated by Texapon® N70. Texapon® N70, PEG 6000, and their interaction gave the significant effect toward the cream droplet size. The greatest effect of the value indicated by PEG 6000. In conclusion, Texapon® N70 was a dominant factor in influencing the physical properties (viscosity) of ethyl acetate extract tomato cream. The optimum area of composition of Texapon® N70 and PEG 6000 could be obtained but it was not valid. Keywords : cream, tomatoes, Texapon® N70, PEG 6000, physical properties and stability of creams, factorial design.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Di era modern ini dunia kosmetika semakin berkembang ditandai dengan
penggunaan bahan-bahan sintetik baik sebagai zat aktif maupun eksipien. Namun
penggunaannya telah banyak menimbulkan efek yang merugikan. Oeh karena itu
dibutuhkan produk farmasetika yang berkhasiat dan aman digunakan. Konsep
back to nature kini mulai dikembangkan dalam berbagai bidang, termasuk dalam
bidang pengobatan dan kosmetika. Penggunaan bahan alam lebih disukai karena
diyakini mempunyai efek samping yang lebih kecil dibandingkan pengobatan
modern yang menggunakan bahan sintetik (Anonim, 2003).
Banyak penyakit yang dnjisebabkan oleh adanya radikal bebas, biasa
disebut Reactive Oxygen Species (ROS) yang dapat menginduksi penyakit
kanker, ateroklerosis, dan penuaan yang disebabkan oleh oksidasi yang
menyebabkan kerusakan jaringan. Radikal bebas adalah oksigen yang susunan
atomnya tidak sempurna sehingga zat ini merupakan zat berbahaya yang sangat
reaktif dan bersifat merusak jaringan serta organ tubuh sehingga dapat
menimbulkan banyak penyakit (Sibuea, 2003).
Salah satu organ tubuh yang rentan terhadap adanya radikal bebas adalah
kulit. Adanya radikal bebas ini menyebabkan kulit menjadi keriput yang
disebabkan oleh hilangnya ketegangan kulit. Akan tetapi, adanya enzim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
superoksida dismutase, glutation peroksidase, dan konsumsi nutrisi yang bersifat
antioksidan seperti vitamin E dan C, selenium, dan jenis karotenoid dapat
membantu tubuh melawan kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas
tersebut (Pangkahila, 2007).
Antioksidan merupakan zat yang dalam kadar rendah mampu menghambat
laju oksidasi molekul target, yaitu menghambat radikal bebas. Antioksidan secara
normal terdapat di dalam tubuh dan dapat mengatasi efek radikal bebas, tetapi jika
jumlah antioksidan tidak mencukupi maka akan menyebabkan pembentukan
radikal bebas yang berakibat kerusakan sel (Sibuea, 2003).
Tomat merupakan salah satu jenis buah yang sering dikonsumsi oleh
masyarakat dalam berbagai bentuk sajian. Tomat diketahui sebagai sumber utama
lycopene, suatu karotenoid yang berperan sebagai antioksidan (Anonim, 2003).
Dalam penelitian ini, ekstrak etil asetat tomat diformulasikan dalam
bentuk sediaan setengah padat yaitu krim. Sediaan krim merupakan sediaan
setengah padat berupa emulsi kental yang dimaksudkan untuk penggunaan luar,
mengandung satu atau lebih bahan obat terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai
(Dirjen POM, 1995; Anief, 2000). Tipe krim sederhana ada dua tipe, yaitu tipe
krim air dalam minyak (A/M) dan tipe krim minyak dalam air (M/A) (Allen,
1999). Dipilih sediaan krim karena sediaan ini memiliki banyak kelebihan, antara
lain mudah dioleskan, mudah menyebar, daya penetrasi tinggi, memberi rasa
melembabkan di kulit, mudah dibersihkan, dapat dicuci dengan air (Mitsui, 1993).
Sediaan krim etil asetat tomat yang memiliki efek antioksidan diharapkan
mampu menembus lapisan epidermis khususnya stratum korneum dan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
melawan radikal bebas yang diakibatkan adanya ROS. Zat aktif dalam krim yaitu
eksrtrak etil asetat tomat yang mengandung likopen, merupakan senyawa larut
minyak dan berukuran kecil sehingga dapat diaplikasikan untuk sediaan topikal
(Narendran dkk., 2013).
Surfaktan merupakan suatu molekul yang sekaligus memiliki gugus
hidrofilik dan gugus lipofilik sehingga dapat mempersatukan campuran yang
terdiri dari air dan minyak (Jatmika, 1998). Penggunaan surfaktan terbagi atas tiga
golongan, yaitu sebagai bahan pembasah (wetting agent), bahan pengemulsi
(emulsifying agent), dan bahan pelarut (solubilizing agent) (Genaro, 1990).
Surfaktan yang digunakan adalah Texapon® N70 karena merupakan suatu
surfaktan yang memiliki karakteristik sebagai agen emulsifikasi yang baik dan
memiliki stabilitas yang baik dalam penyimpanan (Anonim, 2000).
Basis yang digunakan adalah Polietilen Glikol (PEG) 6000. PEG 6000
memiliki karakteristik berupa lilin putih, padat dan kekerasannya bertambah
dengan bertambahnya berat molekul. Digunakan PEG 6000 karena polimer ini
mudah larut dalam berbagai pelarut (Rowe dkk., 2009). Penambahan PEG 6000
pada krim dapat meningkatkan viskositas tanpa memberikan efek berminyak
seperti pada penambahan asam stearat, serta dapat berperan sebagai emulsion
stabilizer yang dapat meningkatkan kestabilan sediaan krim (Różańska dkk,
2012).
Berdasarkan karakteristik Texapon® N70 sebagai surfaktan dan PEG 6000
sebagai basis yang digunakan, maka akan dihasilkan sediaan krim ekstrak etil
asetat tomat yang memiliki sifat fisis dan stabilitas yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
1. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang diteliti yaitu:
a. Adakah faktor dominan yang mempengaruhi sifat fisis dan stabilitas krim
ekstrak etil asetat tomat di antara Texapon® N70 dan PEG 6000?
b. Apakah dapat ditemukan area komposisi optimum Texapon® N70 dengan
PEG 6000 pada superimposed contour plot yang diprediksikan sebagai
formula optimum krim ekstrak etil asetat tomat?
2. Keaslian Penelitian
Pernah dilakukan penelitian serupa oleh Muhammad Haqqi Budiman,
mahasiswa FMIPA Universitas Indonesia pada tahun 2008. Skripsi tersebut
berisikan mengenai formulasi sediaan krim ekstrak tomat namun dengan
penggunaan basis dan surfaktan yang berbeda.
Berdasarkan penelusuran pustaka yang dilakukan oleh penulis, penelitian
mengenai pengaruh Texapon® N70 sebagai surfaktan dan PEG 6000 sebagai basis
terhadap sifat fisis dan stabilitas sediaan krim ekstrak etil asetat tomat, belum
pernah dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
3. Manfaat
a. Manfaat teoretis
Secara teoritis, penelitian ini menambah informasi bagi dunia ilmu
pengetahuan, khususnya dalam bidang kefarmasian mengenai formulasi
sediaan krim ekstrak etil asetat tomat.
b. Manfaat praktis
Penelitian ini akan menghasilkan sebuah sediaan krim ekstrak etil
asetat tomat yang memiliki sifat fisis dan stabilitas yang baik dengan
komposisi Texapon® N70 dan PEG 6000 yang optimal.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Membuat sediaan krim ekstrak etil asetat tomat yang memiliki sifat fisis
dan stabilitas yang baik.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui adanya faktor yang dominan dalam menentukan sifat fisis dan
stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat diantara Texapon® N70 dan PEG
6000.
b. Mengetahui area komposisi optimum Texapon® N70 dengan PEG 6000
pada superimposed contour plot yang diprediksikan sebagai formula
optimum krim ekstrak etil asetat tomat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Kulit
Kulit adalah organ yang berfungsi menutupi seluruh permukaan tubuh.
Kulit memiliki kekakuan dan ketebalan yang bervariasi disetiap bagian. Pada kulit
wajah terdiri dari sel-sel yang sangat tipis, sehingga hal ini memungkinkan
terjadinya penetrasi sediaan kosmetika ke dalam kulit. Dalam menjaga kulit agar
tetap berada dalam kondisi yang baik diperlukan sediaan kosmetika seperti
cleansing, freasing, atau toning, dan moisturizing (Young, 1972).
Kulit terdiri dari tiga lapisan, yaitu epidermis (kulit ari), dermis (kulit
jangat atau korium), dan jaringan subkutan (Brannon, 2007).
Gambar 1. Penampang kulit (Junquera dan Kelley, 1997)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1. Lapisan Epidermis
Epidermis merupakan lapisan kulit terluar dan mempunyai 5 lapisan,
yaitu: lapisan tanduk (stratum corneum), stratum lucidum, stratum spinosum,
stratum spinosum, stratum germinativum atau stratum basale (Brannon,
2007). Lapisan epidermis terutama terdiri dari keratinosit yang merupakan
fungsi dasar untuk menghsilkan filamen protein, keratin, yang berguna
sebagai barier pelindung yang dikombinasikan dengan beberapa komponen
lemak (Junquera dan Kelley, 1997).
2. Lapisan Dermis
Dermis mempunyai ketebalan yang bervariasi tergantung lokasi kulit.
Dermis mempunyai 2 lapisan, yaitu: papilary layer yang berisi susunan tipis
dari serat kolagen dan reticular layer yang tersusun dari serat kolagen tebal
dan tersusun sejajar dengan permukaan kulit (Brannon, 2007).
Dermis mengandung banyak pembuluh darah yang meiliki peran
penting dalam pengaturan suhu tubuh dan tekanan darah. Jaringan kapiler
yang luas dalam stratum papilar berfungsi untuk mengatur suhu tubuh dan
memberi makan epidermis di atasnya yang tidak memiliki pembuluh darah
sendiri (Junquera dan Kelley, 1997).
3. Jaringan subkutan
Jaringan subkutan merupakan lapisan lemak dan jaringan ikat yang
didalamnya terdapat pembuluh darah dan syaraf. Lapisan ini berperan untuk
pengaturan suhu kulit maupun suhu tubuh (Brannon, 2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
B. Antioksidan dan Radikal Bebas
Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menetralkan radikal bebas,
seperti: enzim Superoksida Dismutase (SOD), glutation, dan katalase.
Antioksidan dapat diperoleh dari asupan makanan yang banyak mengandung
vitamin C, vitamin E, betakaroten, dan senyawa fenolik. Bahan pangan yang
dapat menjadi sumber antioksidan alami, seperti rempah-rempah, coklat, biji-
bijian, buah-buahan, sayur-sayuran seperti buah tomat, pepaya, jeruk dan
sebagainya (Prakash, 2001).
Radikal bebas adalah atom atau molekul yang tidak stabil dan sangat
reaktif karena mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbital
terluarnya. Untuk mencapai kestabilan atom atau molekul, radikal bebas akan
bereaksi dengan molekul disekitarnya untuk memperoleh pasangan elektron.
Reaksi ini akan berlangsung terus menerus dalam tubuh dan bila tidak dihentikan
akan menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker, jantung, katarak, penuaan
dini, serta penyakit degeneratif lainnya (Prakash, 2001).
Berkaitan dengan fungsinya, senyawa antioksidan di klasifikasikan dalam
lima tipe antioksidan, yaitu:
1. Primary antioxidants, yaitu senyawa-senyawa fenol yang mampu memutus
rantai reaksi pembentukan radikal bebas asam lemak. Dalam hal ini
memberikan atom hidrogen yang berasal dari gugus hidroksi senyawa fenol
sehingga terbentuk senyawa yang stabil. Senyawa antioksidan yang termasuk
kelompok ini, misalnya BHA, BHT, PG, TBHQ, dan tokoferol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Oxygen scavengers , yaitu senyawa-senyawa yang berperan sebagai pengikat
oksigen sehingga tidak mendukung reaksi oksidasi. Dalam hal ini, senyawa
tersebut akan mengadakan reaksi dengan oksigen yang berada dalam sistem
sehingga jumlah oksigen akan berkurang. Contoh dari senyawa-senyawa
kelompok ini adalah vitamin C (asam askorbat), askorbilpalminat, asam
eritorbat, dan sulfit.
3. Secondary antioxidants, yaitu senyawa-senyawa yang mempunyai
kemampuan untuk berdekomposisi hidroperoksida menjadi prodak akhir yang
stabil. Tipe antioksidan ini pada umumnya digunakan untuk menstabilkan
poliolefin resin. Contohnya, asam tiodipropionat dan dilauriltiopropionat.
4. Antioxidative enzime, yaitu enzim yang berperan mencegah terbantuknya
radikal bebas. Contohnya glukose oksidase, superoksidase dismutase(SOD),
glutation peroksidase, dan kalalase.
5. Chelators sequestrants.yaitu senyawa-senyawa yang mampu mengikat logam
seperti besidan tembaga yang mampu mengkatalis reaksi oksidasi lemak.
Senyawa yang termasuk didalamnya adalah asam sitrat, asam amino,
ethylenediaminetetra acetid acid (EDTA), dan fosfolipid (Prakash, 2001).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
C. Tomat
1. Klasifikasi umum
Dunia : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Anak divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Lycopersicon
Spesies : Lycopersicon lycopersicum (L.) Karsten
(Cheppy, 2001).
2. Nama Umum dan Daerah
Nama umum atau nama dagang Lycopersicon lycopersicum (L.)
Karsten adalah tomat yang dapat digolongkan sebagai buah-buahan atau
sayur-sayuran. Tomat memiliki nama yang beragam, yaitu Sumatera: terong
kaluwat, reteng, cung asam; Jawa: kemir, leunca komir (Sunda), ranti bali,
ranti gendel, ranti kenong, rante raja, terong sabrang, dan tomat; Sulawesi:
kamantes, samatet, samante temantes, komantes, antes, tomato, tamati, dan
tomate. Selain di Indonesia, tomat juga memiliki nama lain di luar negeri,
yaitu China: fan gie, xi hon shi; Belanda: tomaat; Jerman: tomate; Perancis:
pomme d’amour, tomate; Inggris: love apple, tomato, sedangkan nama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
simplisianya adalah Lycopersici esculenti fructus (buah tomat) (Anonim,
1995).
3. Morfologi
Tomat mempunyai akar tunggang yang tumbuh menembus kedua
tanah dan akar serabut yang tumbuh menyebar kearah samping. Batang
berbentuk persegi empat hingga bulat, berbatang lunak tetapi cukup kuat,
berbulu, berwama hijau. Daun berbentuk oval, bagian tepi bergerigi, berwama
hijau, dan merupakan daun majemuk ganjil yang berjumlah sekitar 3-6 cm.
Bunga tomat berukuran kecil, diameternya sekitar 2 cm, dan berwama kuning
cerah. Bentuk buah tomat bervariasi tergantung varietasnya, ada yang
berbentuk bulat, agak bulat, agak lonjong dan bulat telur (oval). Ukuran
buahnya juga bervariasi antara 8 – 180 gram (Cahyono, 1998).
4. Ekologi dan Penyebarannya
Kata tomat berasal dari bahasa Aztek yang merupakan salah satu suku
di Indian, yaitu xitomate dan xitotomate. Tanaman ini berasal dari Meksiko
(Amerika Selatan) yang ditanam pada ketinggian 1-1600 m dpl. Tanaman
tomat tidak tahan dengan adanya hujan, membutuhkan tanah yang gembur
untuk tumbuh, terhindar dari sinar matahari terik, serta mampu hidup di
dataran tinggi maupun rendah. Penyebarannya tersebar dengan cepat ke
berbagai daerah. Di Eropa dan Asia, tanaman tomat disebarkan oleh para
pedagang. Penyebaran tomat di Indonesia dibawa oleh orang Belanda. Malang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
merupakan kota di Indonesia yang dikenal sebagai pusat penghasil tomat
(Anonim, 1995).
5. Kandungan Kimia
Kandungan senyawa dalam buah tomat di antaranya solanin (0,007 %),
saponin, asam folat, asam malat, asam sitrat, bioflavonoid (termasuk likopen,
α dan ß-karoten), protein, lemak, vitamin, mineral dan histamin (Canene-
Adam dkk., 2004). Likopen merupakan salah satu kandungan kimia paling
banyak dalam tomat, dalam 100 gram tomat rata-rata mengandung likopen
sebanyak 3-5 mg (Giovannucci, 1999).
Lycopene atau yang sering disebut sebagai α-carotene adalah suatu
karotenoid pigmen merah terang, suatu fitokimia yang banyak ditemukan
dalam buah tomat dan buah-buahan lain yang berwarna merah. Karotenoid ini
telah dipelajari secara ekstensif dan ternyata merupakan sebuah antioksidan
yang sangat kuat dan memiliki kemampuan anti-kanker (Mascio dkk.,1989).
Likopen merupakan pigmen alami yang disintesis oleh tanaman dan
mikroorganisme, merupakan senyawa karotenoid, bentuk isomer asiklik dari
β-karoten dan tidak memiliki aktivitas sebagai vitamin A (Agarwal dan Rao,
1999). Likopen mempunyai rumus molekul C40H56 dengan berat molekul
536,85 Da dan titik cair 172°C – 175°C. Struktur kimia likopen merupakan
rantai tak jenuh dengan rantai lurus hidrokarbon terdiri dari tiga belas ikatan
rangkap, duabelas diantaranya ikatan rangkap terkonjugasi, sementara dua
ikatan rangkap sisanya tidak terkonjugasi (Agarwal dan Rao, 2000).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Sifat kimia likopen lainnya adalah bentuk kristalnya yang seperti
jarum, panjang, dalam bentuk tepung berwarna kecoklatan. Likopen bersifat
hidrofobik kuat dan lebih mudah larut dalam kloroform, benzena, heksana,
dan pelarut organik lainnya. Degradasi likopen dapat melalui proses
isomerisasi dan oksidasi karena cahaya, oksigen, suhu tinggi, teknik
pengeringan, proses pengelupasan, penyimpanan dan asam (Agarwal dan Rao,
2000).
Secara struktural, likopen terbentuk dari delapan unit isoprena.
Banyaknya ikatan ganda pada likopen menyebabkan elektron untuk menuju ke
transisi yang lebih tinggi membutuhkan banyak energi sehingga likopen dapat
menyerap sinar yang memiliki panjang gelombang tinggi (sinar tampak) dan
mengakibatkan warnanya menjadi merah terang. Jika likopen dioksidasi,
ikatan ganda antarkarbon akan patah membentuk molekul yang lebih kecil
yang ujungnya berupa –C=O. Meskipun ikatan –C=O merupakan ikatan yang
bersifat kromophorik (menyerap cahaya), tetapi molekul ini tidak mampu
menyerap cahaya dengan panjang gelombang yang tinggi sehingga likopen
yang teroksidasi akan menghasilkan zat yang berwarna pucat atau tidak
berwarna. Elektron dalam ikatan rangkap akan menyerap energi dalam jumlah
besar untuk menjadi ikatan jenuh, sehingga energi dari radikal bebas yang
merupakan sumber penyakit dan penuaan dini dapat dinetralisir oleh likopen
(Mascio dkk.,1989).
Likopen merupakan suatu antioksidan yang sangat kuat. Kemampuan
likopen dalam meredam oksigen tunggal dua kali lebih baik daripada beta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
karoten dan sepuluh kali lebih baik daripada alfa-tokoferol (Sunarmani dan
Tanti, 2008). Serta 100 kali lebih efisien daripada vitamin E atau 12500 kali
dari pada glutation. Singlet oxygen merupakan prooksidan yang terbentuk
akibat radiasi sinar ultra violet dan dapat menyebabkan penuaan dan
kerusakan kulit. Selain sebagai anti skin aging, likopen juga memiliki manfaat
untuk mencegah penyakit kardiovaskular, kencing manis, osteoporosis,
infertility, dan kanker (kanker kolon, payudara, endometrial, paru-paru,
pankreas, dan terutama kanker prostat). Ini semua diakibatkan banyaknya
ikatan rangkap dalam molekulnya (Mascio dkk.,1989).
Tomat yang diproses menjadi jus, saus, dan pasta memiliki kandungan
likopen yang tinggi dibandingkan bentuk segar. Sebagai contoh, jumlah
likopen dalam jus tomat bisa mencapai lima kali lebih banyak daripada tomat
segar. Tomat yang dimasak atau dihancurkan dapat mengeluarkan likopen
lebih banyak, sehingga mudah diserap tubuh (Sunarmani dan Tanti, 2008).
Tabel I. Kandungan likopen dalam buah segar dan olahan tomat
(Tsang, 2005)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Likopen secara alami dalam tumbuhan berada dalam bentuk
konfigurasi trans yang secara termodinamik adalah bentuk yang stabil
(Zechmeister dkk., 1949; Nguyen dan Schwartz, 1999). Dengan pengaruh
cahaya dan pemanasan bentuk all-trans dapat berubah menjadi isomer mono
atau poli cis (Sudardjat dan Gunawan, 2003). Secara umum isomer cis bersifat
lebih polar, mempunyai kecenderungan yang lebih rendah untuk menjadi
kristal, lebih larut dalam minyak dan pelarut hidrokarbon, lebih mudah
bergabung dengan lipoprotein maupun struktur lipid subseluler, sehingga lebih
mudah masuk ke dalam sel dan bersifat kurang stabil dibanding isomer trans
(Clinton dkk., 1996). Sehingga dapat disimpulkan bahwa tomat yang
mengalami pengolahan dan pemanasan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi
akan meningkatkan bioavailabilitas likopen dalam tubuh (Sunarmani dan
Tanti, 2008).
6. Manfaat dan Kegunaan
Tomat dapat bermanfaat sebagai obat diare, serangan empedu,
gangguan pencernaan, dan memulihkan fungsi liver (Fuhramn dkk.,1997).
Beberapa studi menemukan bahwa likopen memiliki aktivitas antioksidan
yang poten. Levy, et al. (1995) menyebutkan bahwa likopen mampu
menghambat pertumbuhan kanker endometrial, kanker payudara dan kanker
paru-paru pada kultur sel dengan aktivitas yang lebih tinggi dibandingkan
dengan α dan β-karoten. Dengan penghambatan senyawa radikal bebas
tersebut maka kemungkinan terjadinya kanker dapat diturunkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
D. Ekstraksi
Ekstraksi adalah kegiatan penarikan zat yang dapat larut dari bahan yang
tidak dapat larut dengan pelarut cair. Proses penyarian dipisahkan menjadi:
pembuatan serbuk, pembasahan, penyarian, dan pemekatan. Secara umum,
penyarian dilakukan secara infundasi, maserasi, perkolasi, dan destilasi uap
(Depkes RI, 1986).
Maserasi merupakan cara ekstraksi zat aktif menggunakan cairan
pengekstraksi dengan penggojogan atau pengadukan pada suhu ruangan dan
mengalami pengadukan secara konstan. Maserasi merupakn metode yang paling
banyak digunakan dalam metode ekstraksi. Metode ini mempunyai keuntungan
yaitu sampel yang dibutuhkan tidak terlalu banyak dan dapat dilakukan dengan
cara yang sama seperti teknik dan produksi batch (List dan Schmidt, 1989).
E. Krim
Krim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi kental yang
dimaksudkan untuk penggunaan luar, mengandung satu atau lebih bahan obat
terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai (Dirjen POM, 1995; Anief, 2000). Krim
memiliki 2 tipe, yaitu krim tipe air dalam minyak (A/M) dan krim minyak dalam
air (M/A). Tipe A/M tidak larut air dan tidak dapat dicuci dengan air, sedangkan
tipe M/A dapat bercampur dengan air, dapat dicuci dengan air, dan tidak
berminyak (Allen,1999).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Formula tradisional untuk vanishing cream didasarkan pada jumlah asam
stearat yang besar sebagai fase minyak yang dapat melunak pada suhu tubuh dan
mengkristal pada bentuk yang sesuai sehingga tidak terlihat dalam penggunaan
dan membentuk film yang tidak berminyak. Emulgator yang berperan dalam
proses tersebut adalah sabun yang terbentuk dengan adanya penambahan basa
yang cukup untuk bereaksi dengan asam stearat (Wilkinson dan Moore, 1982).
F. Bahan Formulasi
1. Surfaktan
Surfaktan merupakan suatu molekul yang sekaligus memiliki gugus
hidrofilik dan gugus lipofilik sehingga dapat mempersatukan campuran yang
terdiri dari air dan minyak. Molekul surfaktan memiliki bagian polar yang
suka akan air (hidrofilik) dan bagian non polar yang suka akan minyak/lemak
(lipofilik). Sifat rangkap ini yang menyebabkan surfaktan dapat diadsorbsi
pada antar muka udara-air, minyak-air dan zat padat-air, membentuk lapisan
tunggal dimana gugus hidrofilik berada pada fase air dan rantai hidrokarbon
ke udara, dalam kontak dengan zat padat ataupun terendam dalam fase
minyak. Umumnya bagian non polar (lipofilik) adalah merupakan rantai alkil
yang panjang, sementara bagian yang polar (hidrofilik) mengandung gugus
hidroksil (Jatmika, 1998).
Penggunaan surfaktan terbagi atas tiga golongan, yaitu sebagai bahan
pembasah (wetting agent), bahan pengemulsi (emulsifying agent) dan bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
pelarut (solubilizing agent). Penggunaan surfaktan ini bertujuan untuk
meningkatkan kestabilan emulsi dengan cara menurunkan tegangan
antarmuka, antara fasa minyak dan fasa air. Surfaktan dipergunakan baik
berbentuk emulsi minyak dalam air maupun berbentuk emulsi air dalam
minyak (Genaro, 1990).
Gambar 2. Sodium lauril eter sulfat (Anonim, 2000)
Texapon® N70 atau Sodium Lauryl Ether Sulphate (SLES) merupakan
suatu surfaktan yang memiliki sifat seperti detergen. Karakteristik Texapon®
N70 antara lain: agen emulsifikasi, dispersi, pembasah, dan pembusa yang
baik; merupakan solvensi dan bahan pengental yang baik; kompatibilitas baik;
serta tingkat iritasi pada mata dan kulit yang rendah (Anonim, 2000). Sodium
lauril sulfat atau sodium lauril eter sulfat merupakan surfaktan anionik pada
penggunaan konsentrasi 0,5-2,5% (Rowe dkk., 2006).
2. Basis
Basis salep yang digunakan dalam sediaan krim dibagi dalam 4 kelompok:
1. Basis hidrokarbon
Basis hidrokarbon memiliki sifat minyak yang dominan dan menyebabkan
basis ini sulit tercuci oleh air dan tidak terabsorbsi oleh kulit. Basis ini
juga mampu mempertahankan kelembaban kulit sehingga basis ini juga
memiliki sifat moisturizer dan emollient (Allen, 2002).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2. Basis serap
Basis ini dapat berupa bahan anhidrat atau basis hidrat yang memiliki sifat
hidrofil kemampuan menyerap kelebihan air (Allen, 2002).
3. Basis yang dapat dicuci dengan air
Basis ini merupakan emulsi minyak dalam air yang dapat dicuci
menggunakan air. Yang termasuk basis jenis ini adalah salep hidrofobik
(Allen, 2002).
4. Basis larut dalam air
Basis jenis ini hanya mengandung komponen yang larut dalam air dan
tidak mengandung bahan berlemak, serta dapat dicuci dengan air. Basis
jenis ini lebih baik digunakan untuk dicampurkan dengan bahan padat atau
tidak berair, karena sangat mudah melunak dengan penambahan air (Allen,
2002).
Gambar 3. Polietilen glikol (Rowe dkk., 2006)
Polietilen glikol (PEG) adalah bahan kimia, putih seperti lilin yang
menyerupai parafin. Berupa bentuk padat dalam pada suhu kamar, mencair
pada suhu 104°F, memiliki berat molekul rata-rata 1000, mudah larut dalam
air hangat, tidak beracun, non-korosif, tidak berbau, tidak berwarna dan
memiliki titik lebur yang sangat tinggi (580°F). PEG tersedia dalam berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
macam berat molekul mulai dari 200 sampai 8000. Pemberian nomor
menunjukkan berat molekul rata-rata dari masing-masing polimernya. PEG
yang memiliki berat molekul rata-rata kurang dari 1000 berupa cairan bening
tidak berwarna, sedangkan yang mempunyai berat molekul rata-rata lebih dari
1000 berupa lilin putih, padat dan kekerasannya bertambah dengan
bertambahnya berat molekul. Dalam industri farmasi PEG digunakan untuk
melarutkan obat-obat yang tidak larut air. Penggunaan PEG sebagai basis
sekaligus pelarut bahan yang tidak larut air juga dapat meningkatkan
penyebaran obat di dalam tubuh manusia (Mitchell, 1972).
PEG 6000 atau Makrogol 6000 merupakan campuran produk
polikondensasi dari etilenoksida dan air. PEG 6000 berupa serbuk putih licin
atau potongan putih kuning gading, praktis tidak berbau, dan tidak berasa.
Mudah larut dalam air, etanol 95% P, dan kloroform P, praktis tidak larut
dalam eter P (Dirjen POM, 1979).
3. Asam Stearat
Gambar 4. Asam stearat (Rowe dkk., 2009)
Asam stearat merupakan campuran asam organik padat yang diperoleh
dari lemak, sebagian besar terdiri dari asam stearat (C18H36O2) dan asam
palmitat (C16H36O2) dengan berat molekul 284,47 (Boylan dkk., 1986). Asam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
starat praktis tidak larut dalam air. Asam stearat dalam bentuk serbuk mungkin
mengiritasi, namun mudah dihilangkan dengan cara netralisasi menggnakan
suatu basa. Asam stearat dapat mengentalkan lotion (Boylan dkk., 1986). Titik
leleh asam stearat 69-70°C dan konsentrasi yang umumnya digunakan dalam
sediaan krim sebesar 1-20% (Rowe dkk., 2009).
4. Trietanolamin (TEA)
Gambar 5. Trietanolamin (Rowe dkk., 2009)
Trietanolamin (TEA) merupakan turunan dari ammonia yag berupa
cairan kental, tidak berwarna, atau kuning pucat. Trietanolamin bersifat larut
air, alkohol, dan kloroform (Boylan dkk., 1986). Trietanolamin memiliki titik
leleh 20-21°C dan pH 10,5 (Rowe dkk., 2009).
Trietanolamin digunakan sebagai bahan pengemulsi anionik untuk
membentuk emulsi minyak-air yang homogen dan stabil (Rowe dkk., 2009).
Trietanolamin bila direaksikan dengan asam lemak, seperti asam stearat atau
asam olet akan membentuk sabun yang dapat digunakan sebagai emulgator
untuk menghasilkan emulsi yang stabil, berbutir halus pada emulsi M/A
(Reynold, 1982). Sabun trietanolamin bebas dari efek mengiritasi pada kulit.
Sabunnya membentuk emulsi yang sangat stabil pada penggunaan sebagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
besar minyak, lemak, dan lilin sebagai fase eksternal. Trietanolamin tidak
bersifat toksik saat terabsorpsi di kulit (Boylan dkk., 1986).
5. Propilen Glikol
Gambar 6. Propilen glikol (Rowe dkk., 2009)
Humektan merupakan suatu bahan higroskopis yang memiliki sifat
mengikat air dari udara yang lembab serta dapat mempertahankan air yang ada
di dalam sediaan (Soeratri, 2004). Propilenglikol biasa digunakan sebagai
antimikrobial preservatif, disinfektan, humektan, plasticizer, pelarut, agen
stabilitas, dan cosolvent. Pemeriannya adalah jernih, tidak berwarna, kental,
biasanya tidak berbau, dengan rasa manis, sedikit tajam seperti gliserol. Pada
konsentrasi sekitar 15% dari formula, propilenglikol berfungsi sebagai
humektan. Dapat bercampur dengan aseton, kloroform, etanol (95%), gliserin,
dan air, kelarutannya adalah 1 bagian dalam 6 bagian eter. Tidak bercampur
dengan minyak mineral, tetapi dapat terlarut dalam beberapa minyak esensial.
Secara kimia stabil ketika dicampur dengan etanol (95%), gliserin, atau air,
dan larutannya dapat disterilisasi dengan autoklaf (Rowe dkk., 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
6. Metil Paraben
Gambar 7. Metil Paraben (Rowe dkk., 2009)
Metil paraben secara luas digunakan sebagai antimikroba pada
kosmetik, produk makanan, dan sediaan farmasi. Paraben efektif pada range
pH yang luas dan memiliki aktivitas antimikroba spektrum luas, meskipun
paraben paling efektif menghambat yeast dan fungi. Aktivitas antimikroba
meningkat seiring dengan peningkatan rantai gugus alkil, tetapi kelarutannya
dalam air menjadi menurun. Oleh karena itu, penggunaan campuran paraben
sering digunakan untuk menghasilkan efek antimikroba yang lebih efektif.
Konsentrasi penggunaan metil paraben sebagai antimikroba pada sediaan
topikal adalah 0,02-0,3%. Metil paraben bersifat nonmutagenik,
nonteratogenik, dan nonkarsinogenik (Rowe dkk., 2009).
7. Aquadest
Aquadest adalah air murni yang diperoleh dengan cara penyulingan,
pertukaran ion, osmosis terbalik, atau dengan cara yang sesuai. Air murni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
harus bebas dari kotoran atau mikroba. Air murni dapat digunakan untuk
sediaan-sediaan yang membutuhkan air sebagai pelarut, kecuali pada sediaan
parenteral (Lachman, 1994).
G. Pencampuran
Pencampuran merupakan suatu proses yang bertujuan untuk menangani
dua atau lebih komponen yang belum bercampur atau sebagian bercampur
sehingga setiap unit (partikel, molekul, dan lain-lain) dari komponen dapat saling
berinteraksi (Aulton, 2007). Faktor-faktor yang mempengaruhi pencampuran
yaitu suhu, kecepatan geser, tegangan geser, tekanan, dan waktu pencampuran
(Nielloud dan Mestres, 2000).
Ketika proses pengadukan berlangsung, kedua fase cairan akan
membentuk droplet. Droplet-droplet ini bisa terbentuk dan terjadinya fase
kontinyu diakibatkan karena droplet-droplet tersebut tidak stabil (Lieberman dkk.,
1996). Energi bebas permukaan dari sistem emulsi yang tergantung pada total luas
permukaan dan tegangan permukaan meningkat seiring
dengan peningkatan luas permukaan akibat proses pencampuran. Untuk
mengurangi energi bebas permukaan ini, droplet berenergi tinggi pertama kali
diasumsikan sebagai bentuk bulat sehingga luas permukaan menjadi kecil.
Kemudian tumbukan antardroplet menyebabkan terjadinya fusi droplet untuk
mengurangi luas permukaan dan tegangan permukaan menjadi stabil (Swarbrick
dan James, 2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Secara elektrostatis dan hambatan sterik, viskositas emulsi akan lebih
tinggi ketika droplet semakin kecil. Viskositas juga akan lebih tinggi bila ukuran
droplet relatif homogen, yaitu ketika distribusi ukuran droplet sempit. Sifat alami
emulsifying agent dapat mempengaruhi tidak hanya stabilitas emulsi, tetapi juga
distribusi ukuran droplet, rata-rata ukuran droplet, dan selanjutnya viskositas
(Schramm, 2005).
Gambar 8. Kurva hubungan diameter droplet dan viskositas
(Schramm, 2005)
H. Sifat Fisis Krim
1. Ukuran Partikel
Ukuran partikel rata-rata atau distribusi ukuran globul merupakan
tolok ukur penting untuk mengevaluasi emulsi. Dimana pada emulsi, diameter
globul berkisar antara 0,5-50 μm. Ukuran partikel merupakan indikator utama
kecenderungan terjadinya creaming atau braking. Terdapat hubungan antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
ukuran partikel dengan viskositas yang akan meningkatkan stabilitas. Semakin
tinggi viskositas maka semakin kecil ukuran partikel (Harmita, 2006).
2. Viskositas
Viskositas adalah suatu pernyataan pertahanan dari suatu cairan untuk
mengalir, semakin tinggi viskositas akan semakin besar tahanannya (Martin
dkk., 1993). Peningkatan viskositas akan meningkatkan waktu retensi pada
tempat aplikasi, tetapi menurunkan daya sebar (Gupta dkk., 2002).
Penggolongan bahan menurut tipe aliran dan deformasinya dibagi
menjadi dua yaitu, sistem Newton dan sistem non-Newton. Tipe alir plastis,
pseudoplastis, dan dilatan termasuk dalam sistem non-Newton (Martin dkk.,
1993).
Banyak produk farmasi menunjukkan aliran pseudoplastis, antara lain
dispersi cair dari gom alam dan sintetis (misalnya tragakan, natrium alginat,
metilselulosa, dan natrium karboksi metil selulosa). Aliran pseudoplastis
secara khas diperlihatkan oleh polimer-polimer dalam larutan, ini merupakan
kebalikan dari sistem plastis, yang tersusun atas partikelpartikel yang
terflokulasi dalam suspensi. Viskositas zat pseudoplastis berkurang dengan
meningkatnya laju geser. Rheogram yang melengkung untuk bahan
pseudoplastis diakibatkan oleh kerja geser terhadap molekul-molekul bahan
yang berantai panjang seperti polimer-polimer linear. Dengan meningkatnya
tegangan geser, molekul-molekul yang biasanya tidak beraturan mulai
meluruskan sumbunya yang panjang sesuai dengan arah aliran. Orientasi ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
mengurangi tahanan internal dari bahan tersebut dan mengakibatkan laju geser
yang lebih besar pada setiap tegangan geser berikutnya. Selain itu, sebagian
dari pelarut yang berikatan dengan molekul kemungkinan dilepaskan,
sehingga menyebabkan penurunan efektif baik konsentrasi maupun ukuran
molekul yang terdispersi. Hal ini juga akan mengakibatkan penurunan
viskositas yang nyata (Sinko, 2006).
I. Stabilitas
Dalam formulasi sediaan farmasi harus memenuhi kriteria umum yaitu
stabil, baik secara kimia maupun fisika, serta efektif dan aman dipakai. Stabilitas
obat merupakan suatu keadaan di mana obat dalam kemasan tertentu yang
disimpan dengan cara dan suhu yang sesuai mempunyai kadar yang konstan, yaitu
jika pada penentuan kadar dengan metode analisis yang spesifik menghasilkan
kadar minimal 90% dari kadar yang ditetapkan dalam label/etiket. Selain itu
sediaan harus berbentuk seperti semula, yaitu tidak ada perubahan bentuk, rasa,
dan perubahan lain yang dapat ditentukan secara fisika atau kimia (Tjiang, 1978).
Uji stabilitas penting untuk mengetahui apakah sebuah emulsi tetap stabil
selama periode waktu tertentu, uji yang biasa dilakukan antara lain :
a. Uji mikroskopik. Stabilitas fisik emulsi dapat dikrthui dengan uji derajat
creaming atau koalesen yang terjadi pada periode tertentu. Uji ini dilakukan
dengan menghitung rasio volume emulsi yang mengalami pemisahan
dibandingkan volume total emulsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
b. Analisis ukuran droplet. Jika rata-rata ukuran droplet meningkat seiring
bertambahnya waktu (bersamaan dengan penurunan jumlah droplet), dapat
disumsikan bahwa penyebabnya adalah koalesen.
c. Perubahan viskositas. Ditunjukkan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi
viskositas emulsi. Adanya variasi pada ukuran atau jumlah droplet dapat
dideteksi dengan perubahan viskositas secara nyata (Aulton, 2002).
J. Metode HET-CAM
Hen’s Egg Test-Chorioallantoic Menbrane (HET-CAM) bertujuan untuk
mendapatkan informasi efek yang terjadi pada konjungtiva oleh karena
pemaparan zat uji. Embrio ayam telah lama digunakan sebagai model toksisitas
embrio bagi para virologist. Metode ini menggunakan telur fertile yang
diinkubasikan pada inkubator pada suhu 36-37°C. Pengaturan lembab pada
inkubator dilakukan dengan pemberian air pada rak inkubator. Periode inkubasi
untuk telur fertile yang akan digunakan untuk HET-CAM adalah 8-12 hari
(D’Arcy dan Howard, 1996).
CAM merupakan membran vaskular respirasi yang mengelilingi
perkembangan embrio unggas. CAM tersusun atas lapisan ektodermal,
mesodermal, dan endodermal. Lapisam ektodermal terdiri atas epithelium yang
berupa dua atau tiga inti sel. Lapisan mesodermal terdiri atas jaringan
penghubung, ground substance, dan pembuluh darah (Cimpean dkk., 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Chorioallantonic membrane dari embrio telur secara luas digunakan dalam
penelitian angiogenesis secara in vivo yang disebut sebagai CAM assay. Metode
ini lebih mudah dan murah jika dibandingkan dengan metode in vivo lainnya.
Juga dapat diamati adanya hemorage, lisis, dan koagulasi yang diakibatkan
adanya pengaruh dari bahan yang disuntikkan (Klarwasser dkk., 2001).
Gambar 9. Chorioallantoic membrane (Klarwasser dkk., 2001)
Irritation Score (IS) pada HET-CAM:
1. 0 – 0,9 (Kategori iritasi: tidak mengiritasi atau praktis tidak mengiritasi)
2. 1 – 4,9 (Kategori iritasi: iritasi lemah)
3. 5 – 8,9 atau 5 – 8,9 (Kategori iritasi: iritasi sedang)
4. 9 – 21 atau 10 – 21 (Kategori iritasi: iritasi kuat)
(Cazedey dkk., 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
K. Desain Faktorial
Desain faktorial merupakan aplikasi persamaan regresi yaitu teknik untuk
memberikan model hubungan antara variabel-respon dengan satu atau lebih
variabel bebas. Model yang diperoleh dari analisa tersebut berupa persamaan
matematika (Bolton, 1997). Desain faktorial digunakan untuk mengevaluasi efek
dari faktor yang dipelajari secara simultan dan efek yang relatif penting dapat
dinilai (Armstrong dan James, 1996). Dengan desain faktorial, dapat didesain
suatu percobaan untuk mengetahui faktor yang dominan berpengaruh secara
signifikan terhadap respon. Juga memungkinkan kita mengetahui interaksi antara
faktor-faktor tersebut (Bolton, 1997; Voigt, 1994).
Pada desain faktorial dua faktor dan dua level diperlukan empat formulasi
(2n = 4, dengan 2 menunjukkan level dan n menunjukkan jumlah faktor).
Rancangan penelitian desain faktorial dengan dua faktor dan dua level seperti
tabel II.
Tabel II. Rancangan percobaan desain faktorial dua faktor dan dua level Formula Faktor A Faktor B Interaksi
1 - - +
a + - -
b - + -
ab + + +
Keterangan : – = level rendah
+ = level tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Formula 1 = faktor A pada level rendah, faktor B pada level rendah
Formula a = faktor A pada level tinggi, faktor B pada level rendah
Formula b = faktor A pada level rendah, faktor B pada level rendah
Formula ab = faktor A pada level tinggi, faktor B pada level rendah
Rumus yang berlaku:
Y = b0 + b1 (XA) + b2 (XB) + b12 (XA) (X B)
Dengan:
Y = respon hasil atau sifat yang diamati
(XA) (X B) = level faktor A dan faktor B
b0, b1, b2, b12 = koefisien, dapat dihitung dari hasil percobaan
Besarnya efek dapat dicari dengan menghitung selisih antara rata-rata
respon pada level tinggi dan rata-rata respon pada level rendah (Bolton, 1997).
Keuntungan desain faktorial adalah bahwa metode ini memungkinkan
untuk mengidentifikasi efek masing-masing faktor dan efek interaksi antar faktor.
Metode ini ekonomis, dapat mengurangi jumlah penelitian jika dibandingkan
dengan meneliti dua efek faktor secara terpisah (Muth, 1999).
L. Landasan Teori
Kulit adalah organ yang berfungsi menutupi seluruh permukaan tubuh.
Dalam menjaga kulit agar tetap berada dalam kondisi yang baik diperlukan
sediaan kosmetika seperti cleansing, freasing, atau toning, dan moisturizing
(Young, 1972). Untuk mencegah penuaan yang sering terjadi pada kulit dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
digunakan zat antioksidan. Salah satu zat antioksidan yang alami yaitu likopen
yang terdapat dalam tomat. Beberapa studi in vitro menemukan bahwa likopen
memiliki aktivitas antioksidan yang poten (Fuhramn dkk., 1997).
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat yang mengandung satu atau
lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai (Dirjen
POM, 1995). Sifat fisis yang diperiksa dalam sediaan krim misalnya viskositas
dan ukuran droplet. Viskositas adalah suatu pernyataan pertahanan dari suatu
cairan untuk mengalir, semakin tinggi viskositas akan semakin besar tahanannya
(Martin dkk., 1993). Ukuran droplet rata-rata atau distribusi ukuran globul
merupakan tolok ukur penting untuk mengevaluasi sediaan emulsi. Diameter
globul berkisar antara 0,5-50 μm. Terdapat hubungan antara ukuran partikel
dengan viskositas yang akan meningkatkan stabilitas. Semakin tinggi viskositas
maka semakin kecil ukuran partikel (Harmita, 2006).
Dalam formulasi sediaan farmasi harus memenuhi kriteria umum yaitu
stabil, baik secara kimia maupun fisika, serta efektif dan aman dipakai (Tjiang,
1978). Agar sediaan krim memiliki sifat fisis dan satbilitas yang baik maka perlu
memperhatikan komposisi dari masing-masing bahn yang digunakan, termasuk
surfaktan dan basis. Penggunaan surfaktan dalam sediaan krim bertujuan untuk
meningkatkan kestabilan emulsi dengan cara menurunkan tegangan antarmuka,
antara fasa minyak dan fasa air (Genaro, 1990). Penggunaan PEG sebagai basis
sekaligus pelarut bahan yang tidak larut air juga dapat meningkatkan penyebaran
obat di dalam tubuh manusia (Mitchell, 1972).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Untuk mengetahui faktor yang dominan berpengaruh secara signifikan
terhadap respon, juga untuk mengetahui interaksi antara faktor-faktor tersebut
dapat digunakan desain faktorial (Bolton, 1997; Voigt, 1994).
Hen’s Egg Test-Chorioallantoic Menbrane (HET-CAM) bertujuan untuk
mendapatkan informasi efek yang terjadi pada konjungtiva oleh karena
pemaparan zat uji. Embrio ayam telah lama digunakan sebagai model toksisitas
embrio bagi para virologist. Periode inkubasi untuk telur fertile yang akan
digunakan untuk HET-CAM adalah 8-12 hari (D’Arcy dan Howard, 1966).
Metode ini dapat digunakan untuk mengamati adanya hemorage, lisis, dan
koagulasi yang diakibatkan adanya pengaruh dari bahan yang disuntikkan
(Klarwasser dkk., 2001).
M. Hipotesis
Terdapat faktor yang dominan di antara Texapon® N70 dan PEG 6000
dalam menentukan sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat, serta
dapat ditentukan area komposisi optimum Texapon® N70 dengan PEG 6000 pada
superimposed contour plot yang diprediksikan sebagai formula optimum krim
ekstrak etil asetat tomat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimental menggunakan
metode desain faktorial.
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
a. Variabel bebas
Komposisi Texapon® N70 sebagai surfaktan dengan level rendah sebesar 1
gram dan level tinggi 2,5 gram, serta komposisi PEG 6000 sebagai basis
krim dengan level rendah sebesar 2 gram dan level tinggi 6 gram.
b. Variabel tergantung
Sifat fisis krim ekstrak etil asetat tomat meliputi organoleptis, tipe krim,
daya sebar, viskositas krim, ukruan droplet, serta stabilitas krim meliputi
pergeseran viskositas dan pergeseran ukuran droplet.
c. Variabel pengacau terkendali
Kecepatan putaran mixer, lama pengadukan, kondisi bahan yang
digunakan, dan kondisi penyimpanan sediaan krim.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
d. Variabel pengacau tak terkendali
Perubahan suhu dan kelembaban ruangan tempat pembuatan dan
penyimpanan krim.
2. Definisi Operasional
a. Ekstrak etil asetat tomat adalah konsentrat berupa cairan yang berasal
dari buah tomat dan mengandung likopen dan ß-karoten dalam buah tomat
yang larut pada pelarut etil asetat dengan prosedur sesuai dengan yang
tertulis pada penelitian ini.
b. Krim adalah krim yang mengandung ekstrak etil asetat tomat dengan
komposisi seperti pada penelitian ini.
c. Surfaktan adalah Texapon® N70, yaitu surfaktan anionik yang bekerja
dengan cara menurunkan tegangan antarmuka.
d. Basis adalah PEG 6000, merupakan jenis basis larut air.
e. Sifat fisis krim adalah parameter yang digunakan untk mengetahui
kualitas fisik sediaan krim yang meliputi ukuran droplet dan viskositas.
f. Stabilitas krim adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya perubahan krim dalam penyimpanan yang meliputi pergeseran
viskositas dan pergeseran ukuran droplet ukuran droplet.
g. Viskositas adalah hambatan krim yang didiamkan 48 jam setelah
pembuatan untuk mengalir setelah adanya pemberian gaya. Viskositas
yang diharapkan yaitu 100-125 d.Pa.s.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
h. Pergeseran viskositas adalah persentase dari selisih viskositas krim 48
jam setelah dibuat dengan viskositas krim setelah penyimpanan selama 28
hari.
i. Ukuran droplet adalah besarnya ukuran droplet dalam sediaan krim yang
dilihat dengan menggunakan mikrokop. Ukuran droplet yang diharapkan
yaitu kurang dari 40 μm.
j. Pergeseran ukuran droplet adalah persentase penambahan atau
perubahan ukuran droplet dalam sediaan krim selama penyimpanan 28
hari.
k. Faktor adalah besaran yang mempengaruhi respon, dalam penelitian ini
yaitu emulsifying agent (Texapon® N70) dan basis (PEG 6000).
l. Level adalah tingkatan jumlah atau besarnya faktor dalam suatu penelitian,
dalam penelitian ini terdapat dua level, yaitu level rendah dan level tinggi.
m. Respon adalah hasil percobaan yang akan diamati perubahannya secara
kuantitatif. Respon dalan penelitian ini yaitu viskositas dan ukuran droplet.
n. Efek adalah perubahan respon yang disebabkan variasi level dan faktor.
o. Desain faktorial adalah metode rasional untuk menyimpulkan efek dari
besaran yang berpengaruh terhadap kualitas produk secara obyektif.
p. Contour plot adalah garis-garis respon dari sifat fisis (viskositas pada 100-
125 d.Pa.s dan ukuran droplet kurang dari 40 μm) yang dibuat melalui
persamaan desain faktorial.
q. Superimposed contour plot adalah penggabungan garis-garis pada daerah
optimum viskositas 100-125 d.Pa.s dan ukuran droplet 30-40 μm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
r. Metode HET-CAM dapat digunakan untuk melihat adanya hemorage,
lisis, dan koagulasi yang diakibatkan adanya pengaruh dari bahan yang
disuntikkan.
C. Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak etil asetat
tomat, asam stearat (kualitas farmasetis), PEG 6000 (kualitas farmasetis), metil
paraben (kualitas farmasetis), trietanolamin (kualitas farmasetis), propilenglikol
(kualitas farmasetis), Texapon® N70 (kualitas farmasetis), aquadest, dan metylen
blue.
D. Alat Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah glassware (PYREX-
GERMANY), mixer (Modifikasi USD), cawan porselen, pengaduk, waterbath,
termometer, neraca analitik (Mettler Toledo GB 3002), Viscotester seri VT 04
(RION-JAPAN), heater, horizontal double plate, stopwatch, mikroskop (Olympus
CH2-Japan), dan software R-2.14.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
E. Tata Cara Penelitian
1. Ekstraksi
Satu kilogram buah tomat segar dicuci dengan air mengalir kemudian
diblender hingga halus. Buah tomat yang telah diblender kemudian
dimasukkan ke dalam 4 buah Erlenmeyer 500 mL masing-masing 250 gram.
Dilakukan penambahan 250 mL pelarut etil asetat ke dalam masing-masing
Erlenmeyer. Kemudian tabung Erlenmeyer dilapisi dengan alumunium foil
untuk mencegah terjadinya reaksi oksidasi likopen karena pengaruh cahaya.
Setelah itu, dilakukan maserasi dengan cara pendiaman selama 7 hari dan
dilakukan penggojogan berkala setiap harinya.
Maserat dikeluarkan dari tabung Erlenmeyer, lalu ekstrak cair
dipisahkan dari ampas dengan menggunakan saringan. Ekstrak cair yang
diperoleh kemudian dimasukkan ke dalam corong pisah untuk memisahkan
antara fase etil asetat dan fase air. Fase etil asetat diambil, kemudian etil asetat
yang terkandung dalam ekstrak diuapkan dengan menggunakan vaccum
rotary evaporator pada tekanan rendah dan suhu 40-60oC hingga tidak ada
pelarut yang menetes lagi dan hingga terbentuk ekstrak kental (Narendran
dkk., 2013).
Ekstrak kental yang diperoleh kemudian dicampurkan dengan talkum
(ekstrak kental : talkum = 1 : 5) lalu diaduk hingga homogen. Kemudian
ekstrak kering yang didapat disimpan pada tempat yang terlindung dari cahaya
matahari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2. Uji Kualitatif Antioksidan
Ekstrak kental tomat diteteskan pada bagian tengah kertas Whattmann.
Kemudian diteteskan pula larutan DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) 0,2%
pada seluruh bagian dari kertas Whattmann. Ditunggu beberapa saat dan
diamati perubahan yang terjadi. Warna ungu pada bagian tengah kertas
Whattmann akan memudar menunjukkan bahwa ekstrak kental tomat memiliki
aktivitas antioksidan (Elya dkk., 2013).
3. Formula Sediaan Krim
Formula yang digunakan dalam pembuatan krim ekstrak etil asetat
tomat mengacu pada formula dalam Formularium Medicamentorium Selectum
(Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia, 1971). Komposisi dari formula dapat
dilihat pada tabel III.
Tabel III. Formula acuan (Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia, 1971) Formula Komposisi
Asam stearat 14,2 g
Trietanolamin 1 g
Gliserol 10 g
Boraks 0,25 g
Nipagin 0,1 g
Nipasol 0,05 g
Aquadest ad 100 mL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Formula modifikasi berdasarkan hasil orientasi untuk formula krim
100 gram dapat dilihat pada tabel IV.
Tabel IV. Formula modifikasi Formula Komposisi
Asam Stearat 20 gram
Trietanolamin 1,35 gram
PEG 6000 2 - 6 gram
Texapon® N70 1 – 2,5 gram
Metil Paraben 0,2 gram
Propilen Glikol 5 gram
Aquadest 60 mL
Ekstrak kering tomat 6 gram
Formula seperti pada tabel IV dibuat krim ekstrak etil asetat tomat
dengan surfaktan Texapon® N70 dan basis PEG 6000. Level rendah Texapon®
N70 adalah 1 gram dan level tinggi Texapon® N70 adalah 2,5 gram.
Sedangkan level rendah PEG 6000 adalah 2 gram dan level tinggi PEG 6000
adalah 6 gram. Penggunaan level rendah dan level tinggi tersebut berdasarkan
studi pustaka dan hasil orientasi yang telah dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel V. Rancangan formula desain faktorial Formula 1
(g)
a
(g)
b
(g)
ab
(g)
Ekstrak Etil Asetat Tomat 6 6 6 6
Asam Stearat 20 20 20 20
Trietanolamin 1,35 1,35 1,35 1,35
PEG 6000 2 2 6 6
Texapon® N70 1 2,5 1 2,5
Metil Paraben 0,2 0,2 0,2 0,2
Propilen Glikol 5 5 5 5
Aquadest 60 60 60 60
Total 95,55 97,05 99,55 101,05
4. Pembuatan Krim Ekstrak Etil Asetat Tomat
Asam stearat dilelehkan diatas waterbath pada suhu 70°C. PEG 6000
juga dilelehkan diatas waterbath pada suhu 70°C. Setelah PEG 6000 meleleh
lalu dimasukkan Texapon® N70, trietanolamin, propilen glikol, dan metil
paraben. Kemudian fase minyak (asam stearat) dan fase air (campuran PEG
6000, Texapon® N70, trietanolamin, propilen glikol, dan metil paraben)
dituang ke dalam mortar hangat lalu diaduk dengan menggunakan mixer
dengan kecepatan konstan, lalu ditambahkan ekstrak etil asetat tomat dan
aquadest, lalu aduk hingga homogen dan terbentuk masa krim (Young, 1972).
Setelah terbentuk basis krim yang homogen kemudian ditunggu hingga dingin.
Setelah itu, krim dimasukkan ke dalam tube atau wadah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
5. Orientasi Formula Krim Ekstrak Etil Asetat Tomat
Beberapa macam krim dibuat dengan membuat variasi pada jumlah
Texapon® N70 berturut-turut 0,5 gram, 1 gram, 1,5 gram, 2 gram, dan 2,5
gram. Masing-masing krim kemudian dilihat respon viskositas dan ukuran
droplet setelah 48 jam. Irisan dari jumlah terkecil dan terbesar Texapon® N70
dari kedua respon yang masih memberikan perubahan yang linear akan
menjadi level rendah dan level tinggi pada penelitian ini.
Beberapa macam krim dibuat dengan membuat variasi pada jumlah
PEG 6000 berturut-turut 2 gram, 4 gram, 6 gram, 8 gram, dan 10 gram.
Masing-masing krim kemudian dilihat respon viskositas dan ukuran droplet
setalah 48 jam. Irisan dari jumlah terkecil dan terbesar PEG 6000 dari kedua
respon yang masih memberikan perubahan yang linear akan menjadi level
rendah dan level tinggi pada penelitian ini.
6. Evaluasi Formula Krim Etil Asetat Tomat
a. Pengujian organoleptis
Uji organoleptis dilakukan dengan mengamati bau, warna, dan
homogenitas sediaan krim pada 48 jam setelah pembuatan.
b. Pengujian tipe emulsi dengan metode pewarnaan
Sejumlah krim dioleskan pada gelas objek lalu ditambahkan satu
tetes methylene blue. Selanjutnya dilakukan pengamatan secara
mikroskopik untuk menentukan apakah emulsi dari sediaan krim tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
bertipe M/A atau A/M. Jika menunjukkan warna seragam berarti tipe
emulsi M/A, karena air adalah fase luar.
c. Pengujian pH
Sejumlah krim dioleskan pada kertas pH universal dan kemudian
ditentukan pH dari sediaan krim tersebut.
d. Pengujian daya sebar
Uji daya sebar dilakukan setelah 48 jam pembuatan sediaan krim.
Uji dilakukan dengan cara menimbang krim seberat 1 gram, diletakkan di
tengah horizontal plate. Diatas krim diletakkan horizontal plate dan
pemberat sehingga total berat horizontal plate dan pemberat menjadi
125,0 gram, didiamkan selama 1 menit, kemudian diukur dan dicatat
diameter penyebaran krim.
e. Pengujian viskositas
Uji viskositas dilakukan 5 kali yaitu setelah 48 jam pembuatan
krim, pada penyimpanan krim 1 minggu, 2 minggu, 3 minggu, dan 1
bulan. Pengukuran viskositas dilakukan dengan menggunakan alat
Viscotester seri VT 04 (RION-JAPAN) dengan cara memasukkan krim ke
dalam wadah dan pasang pada portabel viscotester. Viskositas krim
diketahui dengan mengamati gerakan jarum penunjuk viskositas.
f. Pengujian mikromeritik (ukuran droplet)
Uji mikromeritik dilakukan 5 kali yaitu setelah 48 jam pembuatan
krim, pada penyimpanan krim 1 minggu, 2 minngu, 3 minggu, dan 1
bulan. Sebelum dilakukan pengukuran, perlu dilakukan kalibrasi pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
lensa mikroskop. Cara pengujian mikromeritik yaitu sejumlah krim
dioleskan pada gelas objek kemudian diletakkan di meja benda pada
mikroskop. Diamati ukuran droplet yang terdispersi pada krim. Untuk
menentukan objek digunakan pembesar lemah kemudian diganti pembesar
kuat. Diameter droplet diukur sebanyak 500 droplet (Martin dkk., 1993).
Pengukuran ini dilakukan dengan metode mean.
g. Uji Iritasi Primer dengan Metode HET CAM
Telur ayam kampung yang digunakan adalah telur yang telah
tumbuh menjadi embrio (setelah dierami selama 8-12 hari). Kemudian
buka cangkang telur pada bagian yang memiliki rongga udara. Kontrol
positif (NaOH 0,1 N) dan kontrol negatif (NaCl 0,9%) diambil
menggunakan spuit sebanyak 0,3 mL kemudian disuntikkan pada daerah
pada membran yang dekat dengan pembuluh darah, kemudian amati
perubahan yang terjdi pada pembuluh darah. Sedangkan untuk formula
krim yang akan diuji diambil sebanyak 0,3 gram kemudian diletakkan
pada pada daerah pada membrane yang dekat dengan pembuluh darah,
kemudian amati perubahan pada pembuluh darah.
Pengamatan reaksi CAM (chorioallantoic membrane) dilakukan
selama 300 detik. Waktu timbulnya gejala diamati dan dicatat. Gejala-
gejala yang diamati adalah hemoragi (pendarahan), vascular lysis
(disintegrasi pembuluh darah), dan koagulasi (denaturasi protein ekstra
vaskular dan intra vaskular). Kemudian hasil yang diperoleh dimasukkan
dalam rumus Irritataion Score (IS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒
300푥5 +
301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300
푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒
300푥9
Hemorage time yaitu dimulai dalam detik reaksi hemoragi atau
terjadi pendarahan pada CAM. Lysis time yaitu dimulai dalam detik lisis
pembuluh darah hingga pembuluh darah hilang pada CAM. Coagulation
time yaitu dimulai dalam detik pembentukan koagulan pada CAM
(Rudianto, 2010).
7. Validasi Formula Krim Ekstrak Etil Asetat Tomat
Validasi formula dilakukan dengan cara menentuakan daerah optimum
hasil optimasi, kemudian berdasarkan superimposed contour plot maka
diambil 1 titik untuk membuat formula validasi yaitu pada Texapon® N70 1,5
gram dan PEG 6000 5,5 gram. Setelah itu dibuat formula dengan komposisi
surfaktan dan basis yang telah ditentukan untuk dijadikan sebagai formula
validasi. Kemudian formula yang dibuat dilakukan replikasi 3 kali. Krim yang
telah terbentuk kemudian dilakukan pengujian viskositas dan ukuran droplet
pada 48 jam setelah pembuatan.
F. Analisis Hasil
Data sifat fisis dan stabilitas krim yang diperoleh dianalisis sesuai dengan
metode perhitungan desain faktorial. Dengan pendekatan desain faktorial untuk
menghitung koefisien b0, b1, b2, b12 sehingga didapatkan persamaan Y = b0 + b1X1
+ b2X2 + b12X1X2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Persamaan desain faktorial yang didapat digunakan untuk membuat
contour plot viskositas dan ukuran droplet krim ekstrak etil asetat tomat. Dari
masing-masing contour plot digabungkan menjadi superimposed contour plot
untuk mengetahui daerah optimum komposisi Texapon® N70 dan PEG 6000,
terbatas pada level yang diteliti. Analisis data dilakukan dengan bantuan software
R-2.14.1 dengan berbagai uji statistik yang dilakukan, antara lain: Shapiro-Wilk
untuk mengetahui normalitas distribusi data dan Levene’s Test untuk mengetahui
kesamaan varians. Apabila data yang diuji memenuhi persyaratan uji statistik
parametrik, maka dilanjutkan dengan uji ANOVA untuk melihat signifikansi dari
setiap faktor Texapon® N70, PEG 6000, serta interaksinya dalam mempengaruhi
respon. Signifikasi data dapat dilihat dari nilai p-value. Namun, apabila tidak
memenuhi persyaratan uji parametrik, maka dilanjutkan dengan uji Kruskal-
Wallis dengan post hoc Wilcoxon
Faktor yang dominan dalam mempengaruhi respon viskositas dan ukuran
droplet ditentukan dari faktor yang memiliki nilai efek tertinggi dan signifikan
terhadap respon, serta tidak ada interaksi dengan faktor lain yang berpengaruh
signifikan terhadap respon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pembuatan Ekstrak Etil Asetat Tomat
1. Pengumpulan Bahan dan Determinasi Tanaman
Buah tomat yang digunakan dalam penelitian perlu dipastikan
kebenaran spesiesnya dengan melakukan determinasi. Determinasi buah
dilakukan dengan membandingkan ciri-ciri morfologi buah dengan kunci
determinasi yang mengacu pada pustaka Flora of Java Volume II. Hasil
determinasi menunjukkan bahwa buah tersebut merupakan buah dari tanaman
Lycopersicon lycopersicum (L.) Karsten.
Pengumpulan bahan dilakukan pada tempat penjualan buah tomat yang
sama dan pada bulan yang sama dengan tujuan untuk mendapatkan
keseragaman hasil dari proses ekstraksi. Kondisi buah tomat yang dipilih yaitu
buah yang masih segar, utuh, dan berwarna merah untuk menghindari adanya
kemungkinan kerusakan atau berkurangnya kandungan kimia pada buah yang
dapat disebabkan oleh serangan hama atau perlakuan yang kurang tepat.
Sortasi basah dilakukan dengan mencuci buah menggunakan air mengalir,
bertujuan untuk menghilangkan pengotor, seperti serangga, debu, atau bahan-
bahan asing lainnya yang dapat mengganggu perolehan hasil pada penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
2. Pembuatan Ekstrak Etil Asetat Tomat
Setelah buah tomat dcuci bersih kemudian diblender dengan tujuan
untuk memperluas luas kontak dengan pelarut sehingga proses maserasi akan
berlangsung lebih baik, selain itu juga untuk menhancurkan sel-sel dalam
tomat sehingga senyawa yang terkandung didalamnya dapat keluar dan
terlarut dalam pelarut yang digunakan.
Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi dengan menggunakan
pelarut etil asetat. Komponen dari buah tomat yang ingin diekstraksi adalah
likopen. Metode maserasi digunakan karena kemampuannya dalam
mengekstraksi komponen dari tanaman dengan konsentrasi yang besar.
Kandungan dari buah tomat yang memiliki efek antioksidan cukup tinggi
adalah likopen dan ß-karoten. Likopen dan ß-karoten adalah senyawa bersifat
non polar sehingga digunakan perlarut non polar dalam proses ekstraksi.
Maserasi dilakukan selama 7 hari dan dilanjutkan dengan remaserasi untuk
mendapatkan hasil ekstraksi yang lebih optimal. Proses dilanjutkan dengan
penguapan pelarut menggunakan vacuum rotary evaporator yang dengan
tekanan rendah dan suhu 40-60oC untuk mempercepat proses ekstraksi,
hingga didapatkan ekstrak kental (Narendran dkk., 2013). Suhu pada
penguapan dijaga agar tidak lebih dari 70oC karena dikhawatirkan likopen
akan mengalami degradasi dan aktivitas antioksidannya dapat menurun.
Ekstrak kental yang diperoleh kemudian dicampurkan dengan talkum
dengan perbandingan ekstrak kental dibanding talkum yaitu 1 : 5 dan diaduk
hingga homogen. Angka perbandingan 1:5 diperoleh dari hasil orientasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
dimana pada perbandingan tersebut ekstrak kental tomat yang semula berupa
cairan telah berubah menjadi ekstrak yang kering. Penambahan talkum
bertujuan sebagai zat pengisi agar ekstrak kental berubah menjadi ekstrak
kering. Tujuan pembuatan ekstrak kering ini adalah agar ekstrak lebih awet
dalam penyimpanan dan meminimalkan pertumbuhan mikroba. Selain itu,
ekstrak kering ini akan lebih mudah tercampu homogen dalam formula
sediaan krim dibandingkan ekstrak kental. Kemudian ekstrak kering
disimpan pada tempat yang terlindung dari cahaya matahari agar tidak terjadi
proses oksidasi pada likopen yang terdapat dalam ekstrak tomat tersebut.
Hasil yang didapat adalah ekstrak kering berwarna kuning.
Tabel VI. Hasil rendemen ekstrak kental tomat Berat Buah Tomat
(gram)
Berat Ekstrak Kental
Tomat (gram)
Rendemen Ekstrak Kental
Tomat (%)
1.087 3,5 0,32
945 4,8 0,51
901 5,1 0,57
1.102 6,1 0,55
1.058 7,8 0,74
985 8,0 0,81
966 6,5 0,67
884 6,1 0,69
804 2,4 0,30
1.022 8,5 0,83
980 3,1 0,32
902 3,0 0,33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Rata-rata rendemen yang diperoleh dari ekstraksi kental tomat adalah
0,55%. Metode ekstraksi yang dilakukan kurang sempurna dikarenakan
langsung digunakan etil asetat sebagai pelarut utama. Etil asetat tidak dapat
masuk ke dalam sel buah tomat yang komponen utamanya adalah air
dikarenakan perbedaan polaritas. Ekstrak yang diperoleh tersebut karena
adanya sebagian sel yang telah hancur akibat diblender sehingga etil asetat
dapat melarutkan senyawa aktif yang diinginkan. Agar ekstraksi mendapat
hasil maksimal sebaiknya digunakan ekstraksi bertahap ataupun cara lain
yang dapat menghancurkan sel lebih sempurna.
B. Uji Kualitatif Antioksidan Ekstrak Etil Asetat Tomat
Uji kualitatif antioksidan krim ekstrak etil asetat tomat dilakukan dengan
uji DPPH. Metode DPPH menggunakan 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil sebagai
sumber radikal bebas. Prinsipnya adalah reaksi penangkapan hidrogen oleh DPPH
dari zat antioksidan.
Gambar 10. Reaksi pada uji DPPH (Widyastuti, 2010)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Karena adanya elektron yang tidak berpasangan, DPPH memberikan
serapan kuat pada 517 nm. Ketika elektronnya menjadi berpasangan oleh
keberadaan penangkap radikal bebas, maka absorbansinya menurun secara
stokiometri sesuai jumlah elektron yang diambil. Keberadaan senyawa
antioksidan dapat mengubah warna larutan DPPH dari ungu menjadi kuning
(Dehpour dkk., 2009). Perubahan absorbansi akibat reaksi ini telah digunakan
secara luas untuk menguji kemampuan beberapa molekul sebagai penangkap
radikal bebas.
Hasil pengamatan menunjukkan warna ungu memudar yang berarti ekstrak
kental tomat tersebut memiliki aktivitas antioksidan secara kualitatif.
Gambar 11. Hasil uji kualitatif antioksidan
Pada gambar 11, gambar sebelah kiri adalah ekstrak etil asetat tomat
dalam kertas Whatmann yang telah disemprot dengan DPPH dan menyebabkan
warna ungu pada kertas Whatmann. Sedangkan gambar sebelah kanan
menunjukkan aktivitas antioksidan dari ekstrak etil asetat tomat, hal ini dapat
dilihat dari memudarnya warna ungu pada kertas Whatmann.
Metode DPPH merupakan metode yang mudah, cepat, dan sensitif untuk
pengujian aktivitas antioksidan dari senyawa atau ekstrak tanaman (Koleva dkk.,
2002; Prakash dkk., 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
C. Pembuatan Krim Ekstrak Etil Asetat Tomat
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat yang mengandung satu atau
lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai (Dirjen
POM, 1995). Tipe krim ada 2, yaitu krim tipe air dalam minyak (A/M) dan krim
minyak dalam air (M/A). Dalam penelitian ini dibuat sedian krim dengan tipe
M/A karena krim ini lebih nyaman dalam penggunaanya, krim dapat dicuci
dengan air dan tidak meninggalkan kesan lengket atau berminyak seperti pada
krim A/M.
Pada dasarnya setiap sediaan farmasi terdiri dari zat aktif dan eksipien. Zat
aktif yang digunakan dalam formulasi krim pada penelitian ini adalah ekstrak etil
asetat tomat. Kandungan senyawa dalam buah tomat antara lain solanin (0,007%),
saponin, asam folat, asam malat, asam sitrat, bioflavonoid (termasuk likopen, α
dan ß-karoten), protein, lemak, vitamin, mineral dan histamin (Canene-Adam,
dkk., 2004). Likopen merupakan salah satu kandungan kimia paling banyak dalam
tomat, dalam 100 gram tomat rata-rata mengandung likopen sebanyak 3-5 mg
(Giovannucci, 1999).
Lycopene atau yang sering disebut sebagai α-carotene adalah suatu
karotenoid pigmen merah terang, suatu fitokimia yang banyak ditemukan dalam
buah tomat dan buah-buahan lain yang berwarna merah. Karotenoid ini telah
dipelajari secara ekstensif dan ternyata merupakan sebuah antioksidan yang
sangat kuat dan memiliki kemampuan anti-kanker (Mascio, Kaiser, dan Sies,
1989).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Selain zat aktif, eksipien juga memegang posisi penting dalam suatu
formula. Eksipien yang digunakan dalam sediaan semisolid topikal harus
memiliki kemampuan untuk: 1) meningkatkan kelarutan zat aktif; 2) mengatur
pelepasan dan permeasi obat; 3) meningkatkan aspek estetika sediaan; 4)
meningkatkan stabilitas obat dan formulasi; serta 5) mencegah kontaminasi dan
pertumbuhan mikroba (Heather dkk., 2012).
Eksipien yang digunakan dalam formula krim ekstrak etil asetat tomat
antara lain asam starat, trietanolamin, PEG 6000, Texapon® N70, metil paraben,
propilen glikol, danaquadest.
Krim merupakan campuran yang terdiri dari air dan minyak, oleh karena
itu butuh suatu surfaktan untuk menyatukannya fase yang tidak campur (air dan
minyak) dengan cara menurunkan tegangan antarmuka. Molekul surfaktan
memiliki bagian polar yang suka akan air (hidrofilik) dan bagian non polar yang
suka akan minyak/lemak (lipofilik). Sifat rangkap ini yang menyebabkan
surfaktan dapat diadsorbsi pada antar muka udara-air, minyak-air dan zat padat-
air, membentuk lapisan tunggal dimana gugus hidrofilik berada pada fase air dan
rantai hidrokarbon ke udara, dalam kontak dengan zat padat ataupun terendam
dalam fase minyak (Jatmika, 1998).
Surfaktan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Texapon® N70 atau
Sodium Lauryl Ether Sulphate (SLES) yang merupakan suatu surfaktan dengan
sifat seperti detergen. Karakteristik Texapon® N70 antara lain: agen emulsifikasi,
dispersi, pembasah, dan pembusa yang baik; merupakan solvensi dan bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
pengental yang baik; kompatibilitas baik; serta tingkat iritasi pada mata dan kulit
yang rendah (Anonim, 2000).
Selain surfaktan, bahan lain yang berpengaruh dalam formulasi sediaan
krim adalah basis. Basis digunakan untuk membawa zat aktif agar masuk ke
dalam tubuh. Penggunaan PEG sebagai basis sekaligus pelarut bahan yang tidak
larut air juga dapat meningkatkan penyebaran obat di dalam tubuh manusia
(Mitchell, 1972). PEG yang digunakan dalam penelitian ini adalah PEG 6000.
Asam stearat merupakan campuran asam organik padat yang diperoleh
dari lemak. Asam starat praktis tidak larut dalam air. Asam stearat digunakan
mengentalkan lotion (Boylan dkk., 1986). Titik leleh asam stearat 69-70°C dan
konsentrasi yang umumnya digunakan dalam sediaan krim sebesar 1-20% (Rowe,
2009). Formula tradisional untuk vanishing cream didasarkan pada jumlah asam
stearat yang besar sebagai fase minyak yang dapat melunak pada suhu tubuh dan
mengkristal pada bentuk yang sesuai sehingga tidak terlihat dalam penggunaan
dan membentuk film yang tidak berminyak. Emulgator yang berperan dalam
proses tersebut adalah sabun yang terbentuk dengan adanya penambahan basa
yang cukup untuk bereaksi dengan asam stearat (Wilkinson dan Moore, 1982).
Trietanolamin digunakan sebagai bahan pengemulsi anionik untuk
membentuk emulsi minyak-air yang homogen dan stabil (Rowe, 2009).
Trietanolamin bila direaksikan dengan asam lemak, seperti asam stearat atau
asam olet akan membentuk sabun yang dapat digunakan sebagai emulgator untuk
menghasilkan emulsi yang stabil, berbutir halus pada emulsi M/A (Reynold,
1982).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Propilen glikol digunakan sebagai humektan. Humektan merupakan suatu
bahan higroskopis yang memiliki sifat mengikat air dari udara yang lembab serta
dapat mempertahankan air yang ada di dalam sediaan (Soeratri, 2004).
Propilenglikol juga digunakan sebagai antimikrobial preservatif, disinfektan,
plasticizer, pelarut, agen stabilitas, dan cosolvent.
Preservative yang digunakan pada pembuatan emulgel ini adalah metil
paraben. Konsentrasi untuk penggunaan topikal bagi metil paraben untuk
penggunaan topikal adalah 0,02-0,3% (Rowe dkk., 2009). Metil paraben secara
luas digunakan sebagai antimikroba pada kosmetik, produk makanan, dan sediaan
farmasi. Paraben efektif pada range pH yang luas dan memiliki aktivitas
antimikroba spektrum luas, meskipun paraben paling efektif menghambat yeast
dan fungi.
Dalam formula krim ekstrak etil asetat tomat ini digunakan pelarut yaitu
aquadest. Aquadest adalah air murni yang diperoleh dengan cara penyulingan,
pertukaran ion, osmosis terbalik, atau dengan cara yang sesuai. (Lachman, 1994).
Untuk mendapatkan sediaan krim dengan sifat fisis yang baik maka perlu
dilakukan suatu orientasi formula. Orientasi formula digunakan untuk mengetahui
jumlah bahan yang akan diguanak dalam suatu formulasi. Dalam penelitian ini
dilakukan orientasi jumlah Texapon® N70 dan PEG 6000 yang akan digunakan
dalam pembuatan krim ekstrak etil asetat tomat.
Pengaruh penggunaan Texapon® N70 terhadap viskositas dan ukuran
droplet dilakukan dengan melihat efek yang muncul pada penambahan 0,5 gram,
1 gram, 1,5 gram, 2 gram, dan 2,5 gram Texapon® N70. Pengaruh penggunaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
PEG 6000 terhadap viskositas dan ukuran droplet dilakukan dengan melihat efek
yang muncul pada penambahan 2, 4, 6, 8, 10 gram PEG 6000. Kemudian dilihat
pada penambahan bahan yang memberikan perubahan yang linear terhadap respon
dan ditentukan daerah irisan dari kedua grafik. Dari daerah irisan tersebut maka
dapat ditentukan level rendah dan level tinggi dari surfaktan dan basis yang
digunakan.
Dari tabel VII dapat dilihat hasil pengukuran viskositas dan ukuran droplet
dari variasi komposisi Texapon® N70 dan PEG 6000 yang akan digunakan
sebagai faktor dalam pembuatan krim ekstrak etil asetat tomat.
Tabel VII. Hasil orientasi Texapon® N70 dan PEG 6000 Orientasi Berat (g) Viskositas (d.Pa.s) Ukuran Droplet (μm)
Texapon® N70
0,5 30,0 ± 5,0 54,66 ± 6,68
1,0 70,0 ± 5,0 44,53 ± 2,43
1,5 100,0 ± 5,0 36,57 ± 1,25
2,0 120,0 ± 5,0 30,67 ± 2,62
2,5 155,0 ± 10,0 25,14 ± 0,85
PEG 6000
2,0 85,0 ± 5,0 32,81 ± 1,24
4,0 93,3 ± 7,6 32,05 ± 1,30
6,0 105,0 ± 5,0 30,78 ± 1,01
8,0 115,0 ± 5,0 29,37 ± 1,67
10,0 110,0 ± 5,0 29,41 ± 2,49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Gambar 12. Grafik orientasi pengaruh konsentrasi Texapon® N70
terhadap viskositas krim
Gambar 13. Grafik orientasi pengaruh konsentrasi Texapon® N70
terhadap ukuran droplet krim
Berdasarkan gambar 12 dan 13 dapat diketahui bahwa pada penambahan
Texapon® N70 1 gram, 1,5 gram, 2 gram, dan 2,5 gram memberikan perubahan
yang linear terhadap respon viskositas krim. Sedangkan pada penambahan
Texapon® N70 0,5 gram, 1 gram, 1,5 gram, 2 gram, dan 2,5 gram memberikan
perubahan yang linear terhadap respon ukuran droplet krim. Oleh karena itu,
didapat daerah irisan dari kedua grafik tersebut, sehingga dipilih Texapon® N70
level rendah 1 gram dan level tinggi 2,5 gram.
0
50
100
150
200
0 1 2 3
Visk
osita
s (d.
Pa.s
)
Jumlah Texapon® N70 (g)
Pengaruh Texapon® N70terhadap Viskositas Krim
20
30
40
50
60
70
0 1 2 3
Uku
ran
drop
let (μm
)
Jumlah Texapon® N70 (g)
Pengaruh Texapon® N70 terhadap Ukuran Droplet Krim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Gambar 14. Grafik orientasi pengaruh konsentrasi PEG 6000
terhadap viskositas krim
Gambar 15. Grafik orientasi pengaruh konsentrasi PEG 6000
terhadap ukuran droplet krim
Berdasarkan gambar 14 dan 15 dapat diketahui bahwa pada penambahan
PEG 6000 2 gram, 4 gram, dan 6 gram memberikan perubahan yang linear
terhadap respon viskositas dan ukuran droplet krim. Oleh karena itu, didapat
daerah irisan dari kedua grafik tersebut, sehingga dipilih PEG 6000 level rendah
2 gram dan level tinggi 6 gram.
020406080
100120140
0 2 4 6 8 10 12
Visk
osita
s (d.
Pa.S
)
Jumlah PEG 6000 (g)
Pengaruh PEG 6000 terhadapViskositas Krim
25
27
29
31
33
35
0 2 4 6 8 10 12
Uku
ran
drop
let (μm
)
Jumlah PEG 6000 (g)
Pengaruh PEG 6000 terhadap Ukuran Droplet Krim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Dari hasil orientasi maka didapatkan hasil bahwa Texapon® N70 sebagai
surfaktan dan PEG 6000 sebagai basis dapat digunakan dalam sediaan krim
ekstrak etil asetat tomat dengan penggunaan pada level rendah dan level tinggi
seperti tertera pada tabel VIII.
Tabel VIII. Level rendah dan level tinggi Texapon® N70 dan PEG 6000 Faktor Texapon® N70 PEG 6000
Level rendah 1 2 level tinggi 2,5 6
D. Uji Sifat Fisis dan Stabilitas Krim Ekstrak Etil Asetat Tomat
Salah satu kriteria untuk sediaan semisolid yang baik adalah memiliki
stabilitas fisik yang baik. Uji stabilitas penting untuk membantu meyakinkan
bahwa suatu formulasi dapat mempertahankan integritasnya (Dukes, 1990). Sifat
fisis yang diuji meliputi organoleptis, pH, daya sebar, ukuran droplet, dan
viskositas, sedangkan stabilitas fisis yang diuji adalah pergeseran viskositas dan
pergeseran ukuran droplet.
1. Uji Organoleptis dan pH Krim
Uji organoleptis dilakukan dengan mengamati warna, bau, dan
homogenitas sediaan krim. Dari hasil pengamatan, seluruh sediaan memiliki
organoleptis yang relatif sama, penampilan fisis dari krim warna putih
kekuningan, tidak berbau, dan homogen. Uji organoleptis ini penting
dilakukan untuk menilai kenyamanan dari sediaan krim tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Uji pH dilakukan dengan menggunakan indikator kertas pH. Seluruh
formula dalam sediaan krim pada penelitian ini memiliki pH 6 yang diuji
dengan menggunakan indikator kertas pH. pH kulit yaitu 4 - 7 (Lambers dkk.,
2006). Sediaan krim yang dihasilkan memiliki pH yang masuk dalam range
pH kulit, maka krim ekstrak etil asetat yang dibuat tidak mengiritasi kulit dan
nyaman saat digunakan.
Hsil uji organoleptis dan uji pH dari sediaan krim ekstrak etil asetat
tomat dapat dilihat dalam tabel IX.
Tabel IX. Data uji organoleptis dan pH krim Kriteria F1 Fa Fb Fab
Warna Putih
kekuningan Putih
kekuningan Putih
kekuningan Putih
kekuningan Bau Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau
Homogenitas Homogen Homogen Homogen Homogen pH 6 6 6 6
2. Uji Penentuan Tipe Krim
Krim memiliki 2 tipe, yaitu krim tipe air dalam minyak (A/M) dan
krim minyak dalam air (M/A). Tipe A/M tidak larut air dan tidak dapat dicuci
dengan air, sedangkan tipe M/A dapat bercampur dengan air, dapat dicuci
dengan air, dan tidak berminyak (Allen, 1999). Dalam penelitian ini dilakukan
pengujian tipe krim dengan metode warna. Cara yang dilakukan yaitu
mengoleskan sejumlah krim pada gelas objek lalu ditambahkan satu tetes
methylene blue. Methylene blue adalah jenis pewarna yang larut dalam air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Gambar 16 merupakan hasil pengamatan mikroskopik sediaan krim
yang telah ditambahkan methylene blue.
(a) (b) (c) (d)
Gambar 16. Pengamatan mikroskopik formula F1 (a), Fa (b), Fb (c), Fab (d)
Dari pengamatan mikroskopik menunjukkan hasil warna biru yang
seragam pada fase eksternal dan droplet yang tidak terwarnai merupakan fase
internal. Warna biru dari Methylene blue hanya terlarut dalam air, hal ini
berarti fase luar dari krim adalah fase air, sedangkan droplet yang tidak
terwarnai merupakan fase minyak. Oleh karena itu, krim ekstrak etil asetat
yang dibuat merupakan krim tipe M/A. Kelebihan krim tipe M/A adalah dapat
dicuci dengan air dan tidak meninggalkan sisa minyak.
3. Uji Daya Sebar
Daya sebar merupakan karakteristik yang penting dari bentuk sediaan
topikal dan bertanggungjawab terhadap penghantaran obat ke tempat aksi,
kemudahan penggunaan, ekstrudabilitas dari kemasan, dan yang paling
penting adalah penerimaan oleh pasien (Garg dkk., 2002). Daya sebar adalah
kemampuan sediaan untuk menyebar saat diaplikasikan pada kulit.
Daya sebar berbanding terbalik dengan viskositas sediaan. Semakin besar
viskositas suatu sediaan, maka semakin kecil kemampuannya untuk menyebar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Krim diharapkan memiliki rentang daya sebar 5-7 cm (Garg dkk, 2002).
Dilihat dari tabel X formula 1 memiliki daya sebar terbesar sedangkan
formula ab memiliki daya sebar terkecil. Berdasarkan rentang daya sebar yang
diharapkan maka hanya formula 1 dan formula b yang masuk dalam range
yang diharapkan, sedangkan formula a dan formula ab tidak masuk dalam
range daya sebar yang diharapkan.
Tabel X. Daya sebar krim (풙 ± 푺푫) setelah 48 jam pembuatan Formula Daya sebar (cm)
F1 5,95 ± 0,11 Fa 4,25 ± 0,08 Fb 5,27 ± 0,04 Fab 3,80 ± 0,20
4. Uji Viskositas
Pengujian sifat alir suatu sediaan diperlukan jika sifat rheologinya
dapat mempengaruhi pelepasan obat dari sediaan tersebut. Sebagian besar
sediaan semi solid yang diaplikasikan untuk kulit, viskositas biasanya
digunakan untuk melihat sifat alir, karena viskositas dari suatu produk dapat
mengindikasikan perubahan stabilitas fisik dari produk tersebut (Heather dan
Adam, 2012).
Pengukuran viskositas dilakukan 48 jam setelah pembuatan krim. Hal
ini dimaksudkan agar krim sudah membentuk sistem yang stabil, yakni tidak
terpengaruh oleh suhu maupun pengadukan saat pembuatan. Viskositas yang
dikehendaki dari penelitian ini adalah 100-125 d.Pa.s. Hasil pengujian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
viskositas krim ekstrak etil asetat tomat setelah penyimpanan 48 jam dapat
dilihat pada tabel XI.
Tabel XI. Viskositas krim (풙 ± 푺푫) setelah 48 jam pembuatan
Hasil pengukuran viskositas setelah 48 jam penyimpanan
menunjukkan bahwa hanya formula a dan formula b setelah 48 jam yang
masuk range viskositas yang diinginkan.
Pengukuran viskositas juga dilakukan kembali setelah 28 hari
penyimpanan dan pada setiap minggunya untuk melihat profil viskositas dan
pergeseran viskositasnya. Pergeseran viskositas yang diinginkan adalah
kurang dari 10%. Hasil pengamatan viskositas krim ekstrak etil asetat tomat
pada setiap minggu dapat dilihat pada tabel XII.
Tabel XII. Viskositas krim (풙± 푺푫) pada 48 jam, 7 hari, 14 hari, 21 hari,
dan 28 hari setelah pembuatan
Formula 48 jam (d.Pa.s)
7 hari (d.Pa.s)
14 hari (d.Pa.s)
21 hari (d.Pa.s)
28 hari (d.Pa.s)
F1 75,0 ± 5,0 73,3 ± 7,6 73,3 ± 7,6 70,0 ± 5,0 70,0 ± 5,0 Fa 123,3 ± 7,6 123,3 ± 7,6 120,0 ± 5,0 116,7 ± 7,6 115,0 ± 5,0 Fb 100,0 ± 5,0 100,0 ± 5,0 100,0 ± 5,0 100,0 ± 5,0 95,0 ± 5,0 Fab 160,0 ± 5,0 160,0 ± 5,0 160,0 ± 5,0 155,0 ± 5,0 146,7 ± 7,6
Formula Viskositas (d.Pa.s) F1 75,0 ± 5,0 Fa 123,3 ± 7,6 Fb 100,0 ± 5,0 Fab 160,0 ± 5,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Grafik viskositas krim ekstrak etil asetat tomat pada setiap minggu
dapat dilihat pada gambar 17.
Gambar 17. Grafik viskositas krim selama penyimpanan
Pada gambar 17, terlihat bahwa viskositas tiap formula memiliki
kecenderungan menurun hingga lama penyimpanan 28 hari. Hal ini
menunjukkan bahwa adanya pergeseran viskositas dari masing-masing
formula. Pergeseran viskositas dari masing-masing formula dapat dihitung
dengan membandingkan viskositas krim pada 48 jam dan 28 hari setelah
pembuatan sediaan krim. Hasil pengamatan pergeseran viskositas dapat dilihat
pada tabel XIII.
020406080
100120140160180
0 1 2 3 4 5
Visk
osita
s (d.
Pa.s
)
Lama Penyimpanan (minggu)
Viskositas Krim Selama Penyimpanan
Formula 1
Formula a
Formula b
Formula ab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel XIII. % Pergeseran viskositas krim (풙± 푺푫)
Formula Viskositas setelah
48 jam penyimpanan (d.Pa.s)
Viskositas setelah 1 bulan
penyimpanan (d.Pa.s)
% Pergeseran Viskositas
F1 75,0 ± 5,0 70,0 ± 5,0 6,7 ± 0,4 Fa 123,3 ± 7,6 115,0 ± 5,0 6,7 ± 2,0 Fb 100,0 ± 5,0 95,0 ± 5,0 5,0 ± 0,2 Fab 160,0 ± 5,0 146,7 ± 7,6 8,4 ± 2,0
Pada tabel XIII dapat diketahui bahwa pada formula 1, formula a,
formula b, dan formula ab, pergeseran viskositas yang terjadi tergolong tidak
terlalu besar dengan standar deviasi yang tidak terlalu besar pula, sehingga
dapat dikatakan bahwa keempat formula memiliki stabilitas fisis yang baik.
Adanya pergeseran viskositas ini yang menyebabkan viskositas krim
menurun dapat disebabkan karena pengaruh faktor suhu ketika penyimpanan
krim.
5. Uji Mikromeritik
Uji mikromeritik dilakukan untuk mengetahui ukuran partikel dalam
suatu sediaan. Ukuran droplet dari suatu sediaan krim konvensional biasanya
berkisar antara 10-100 μm (Gupta dan Garg, 2002). Pengujian ini dilakukan
dengan menggunakan mikroskop. Sebelum dilakukan pengukuran, perlu
dilakukan kalibrasi pada lensa mikroskop. Metode pengukuran yang
digunakan yaitu metode mean, caranya adalah dengan menghitung diameter
rata-rata dari 500 droplet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Pengujian ukuran droplet dilakukan 48 jam setelah pembuatan krim.
Hal ini dimaksudkan agar krim sudah membentuk sistem yang stabil, yakni
tidak terpengaruh oleh suhu maupun pengadukan saat pembuatan sediaan
krim. Ukuran droplet yang dikehendaki dari penelitian ini adalah kurang dari
40 μm. Hasil pengujian ukuran droplet krim ekstrak etil asetat tomat setelah
penyimpanan 48 jam dapat dilihat pada tabel XIV.
Tabel XIV. Ukuran droplet krim (풙 ± 푺푫) setelah 48 jam pembuatan
Formula Ukuran Droplet (μm) F1 68,08 ± 0,36 Fa 46,88 ± 1,71 Fb 32,36 ± 0,30 Fab 29,37 ± 0,17
Hasil pengukuran ukuran droplet setelah 48 jam penyimpanan
menunjukkan bahwa hanya formula b dan formula ab yang masuk range
ukuran droplet yang diharapkan.
Pengukuran ukuran droplet juga dilakukan kembali setelah 28 hari
penyimpanan dan pada setiap minggunya untuk melihat profil ukuran droplet
dan pergeseran ukuran dropletnya. Pergeseran ukuran droplet yang diinginkan
adalah kurang dari 10%. Hasil pengamatan ukuran droplet krim ekstrak etil
asetat tomat pada setiap minggu dapat dilihat pada tabel XV.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel XV. Ukuran droplet krim (풙± 푺푫) pada 48 jam, 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 28 hari setelah pembuatan
Formula 48 jam (μm)
7 hari (μm)
14 hari (μm)
21 hari (μm)
28 hari (μm)
F1 68,08 ± 0,36 68,26 ± 0,42 68,44 ± 0,46 68,52 ± 0,46 68,62 ± 0,41 Fa 46,88 ± 1,71 47,48 ± 1,79 48,27 ± 0,63 48,36 ± 0,47 48,56 ± 0,34 Fb 32,36 ± 0,30 32,49 ± 0,31 32,66 ± 0,32 32,94 ± 0,11 33,24 ± 0,09 Fab 29,37 ± 0,17 29,71 ± 0,50 29,80 ± 0,46 30,09 ± 0,26 30,46 ± 0,13
Grafik ukuran droplet krim ekstrak etil asetat tomat pada setiap
minggu dapat dilihat pada gambar 18.
Gambar 18. Grafik ukuran droplet krim selama penyimpanan
Pada gambar 18, terlihat bahwa ukuran droplet tiap formula memiliki
kecenderungan meningkat hingga lama penyimpanan 28 hari. Hal ini
menunjukkan bahwa adanya pergeseran ukuran droplet dari masing-masing
formula. Pergeseran ukuran droplet dari masing-masing formula dapat
dihitung dengan membandingkan ukuran droplet krim pada 48 jam dan 28
01020304050607080
0 1 2 3 4 5
Uku
ran
Drop
let (μm
)
Lama Penyimpanan (minggu)
Ukuran Droplet Krim Selama Penyimpanan
Formula 1
Formula a
Formula b
Formula ab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
hari setelah pembuatan sediaan krim. Hasil pengamatan pergeseran ukuran
droplet dapat dilihat pada tabel XVI.
Tabel XVI. % Pergeseran ukuran droplet krim (풙± 푺푫)
Formula Ukuran Droplet setelah 48 jam
penyimpanan (μm)
Ukuran Droplet setelah 1 bulan
penyimpanan (μm)
% Pergeseran Ukuran Droplet
F1 68,08 ± 0,36 68,62 ± 0,41 0,79 ± 0,06 Fa 46,88 ± 1,71 48,56 ± 0,34 3,59 ± 3,14 Fb 32,36 ± 0,30 33,25 ± 0,09 2,75 ± 0,68 Fab 29,37 ± 0,17 30,46 ± 0,13 3,69 ± 0,20
Pada tabel XVI dapat diketahui bahwa pada formula 1, formula a,
formula b, dan formula ab, pergeseran ukuran droplet yang terjadi tergolong
tidak terlalu besar dengan standar deviasi yang tidak terlalu besar pula,
sehingga dapat dikatakan bahwa keempat formula memiliki stabilitas fisis
yang baik.
Adanya pergeseran droplet menjadi ukuran yang lebih besar
menandakan adanya peristiwa koalesensi. Koalesensi adalah peristiwa
penggabungan droplet-droplet menjadi suatu droplet yang berukuran lebih
besar karena kurang kuatnya lapisan surfaktan (Gennaro, 2000). Adanya
koalesensi ini disebabkan karena sediaan krim yang kurang stabil secara
termodinamis, sehingga untuk mencapai kestabilan partikel-partikel kecil
cenderung bergabung menjadi partikel besar untuk mengurangi luas
permukaan yang besar sehingga sistem menjadi lebih stabil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
E. Efek Penambahan Texapon® N70 dan PEG 6000 serta Interaksinya
dalam Menentukan Sifat Fisis Krim
Adanya perbedaan level dan faktor menyebabkan terjadinya perubahan
respon yang disebut dengan efek. Efek Texapon® N70, PEG 6000, serta
interaksinya terhadap sifat fisik (viskositas dan ukuran droplet) dan stabilitas
krim (pergeseran viskositas dan pergeseran ukuran droplet) dapat diketahui
dengan analisis data menggunakan software R-2.14.1 dengan uji statistik ANOVA
menggunakan taraf kepercayaan 95%. Selain itu, dilakukan juga analisis pada
signifikansi masing-masing faktor dalam menimbulkan efek. Penelitian ini
menggunakan rancangan desain faktorial dengan dua faktor pada dua level (level
tinggi dan level rendah). Jumlah bahan pada masing-masing formula disamakan,
kecuali Texapon® N70 dan PEG 6000, karena penelitian ini ingin melihat efek
dari penambahan kedua bahan tersebut pada level yang diteliti.
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data bertujuan untuk melihat distribusi data hasil
penelitian. Data yang diharapkan adalah data dengan distribusi normal (Mario
dan Sujarweni, 2006). Pada penelitian ini, uji normalitas yang digunakan
adalah Shapiro Wilk. Data dikatakan terdistribusi normal apabila memiliki
nilai p > 0,05 (Istyastono, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel XVII. Uji normalitas viskositas dan ukuran droplet Jenis Data Formula Nilai p
Viskositas
F1 1
Fa 0,6339
Fb 1
Fab 1
Ukuran
Droplet
F1 0,4244
Fa 0,1487
Fb 0,5474
Fab 0,2439
Berdasarkan Tabel XVII diketahui bahwa viskositas dan ukuran
droplet untuk tiap-tiap formula memiliki nilai p > 0,05, maka dapat dikatakan
bahwa data terdistribusi normal.
2. Uji Kesamaan Varians
Uji kesamaan varians merupakan salah satu syarat agar uji ANOVA
dapat dilakukan, uji bertujuan untuk mellihat kesamaan varians pada suatu
populasi. Uji yang digunakan adalah Levene’s test, apabila nilai p > 0,05,
maka dapat dikatakan bahwa data tidak menunjukkan perbedaan varians
(Suhartono, 2008).
Tabel XVIII. Uji kesamaan varians viskositas dan ukuran droplet
Jenis Data Nilai p
Viskositas 0,9159
Ukuran Droplet 0,4981
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Brdasarkan Tabel XVIII diketahui bahwa viskositas dan ukuran
droplet krim ekstrak etil asetat memiliki nilai p > 0,05, sehingga dapat
dikatakan bahwa data tersebut memiliki kesamaan varians dan dapat
dilakukan uji parametrik.
Dari hasil uji normalitas dan uji kesamaan varians yang telah
dilakukan, menunjukkan bahwa data respon viskositas dan respon ukuran
droplet dapat dilanjutkan dengan uji ANOVA.
3. Respon Viskositas
Data viskositas krim ekstrak etil asetat tomat setelah 48 jam
pembuatan dilakukan uji ANOVA yang terdapat pada program R-2.14.1. Hasil
uji ANOVA untuk respon viskositas dapat dilihat pada tabel XIX.
Tebel XIX. Efek Texapon® N70, PEG 6000, dan interaksi keduanya
terhadap viskositas krim
Faktor Efek Standard
Error
Sum of
Square
Mean of
Square Df F Nilai p
Texapon®
N70 54,2 4,969 8802,1 8802,1 1 264,0625 2,069 x 10-7
PEG 6000 30,8 2,115 2852,1 2852,1 1 85,5625 1,514 x 10-5
Interaksi 5,8 1,111 102,1 102,1 1 3,0625 0,1182
Dari data pada Tabel XIX menunjukkan bahwa Texapon® N70, PEG
6000, dan interaksi keduanya dapat meningkatkan respon viskositas karena
memiliki nilai efek yang positif. Texapon® N70 memiliki nilai efek paling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
besar, yaitu 54,2. Sedangkan nilai efek terkecil ditunjukkan oleh interaksi dari
Texapon® N70 dan PEG 6000. Suatu faktor dikatakan memberikan efek yang
signifikan terhadap respon viskositas jika nilai p < 0,05. Texapon® N70 dan
PEG 6000 memiliki nilai p < 0,05 sehingga keduanya sama-sama memberikan
efek yang signifikan terhadap viskositas sediaan. Namun interaksi Texapon®
N70 dan PEG 6000 memiliki nilai p > 0,05 sehingga tidak memberikan efek
yang signifikan terhadap viskositas sediaan. Faktor yang dominan terhadap
viskositas adalah Texapon® N70 karena pada uji ANOVA memiliki nilai efek
yang paling besar.
Model persamaan untuk respon viskositas memiliki nilai p < 0,05
sehingga model persamaan ini signifikan dan dapat digunakan dalam
menentukan pengaruh tiap-tiap faktor terhadap respon viskositas yang
diamati. Persamaan desain faktorial untuk respon viskositas adalah
Y = 34,167 + 28,333(X1) + 4,306(X2) + 1,944(X1)(X2) dengan X1 adalah
Texapon® N70, X2 adalah PEG 6000 dan X1X2 adalah interaksi Texapon®
N70 dan PEG 6000.
4. Respon Ukuran Droplet
Data ukuran droplet krim ekstrak etil asetat tomat setelah 48 jam
pembuatan dilakukan uji ANOVA yang terdapat pada program R-2.14.1. Hasil
uji ANOVA untuk respon ukuran droplet dapat dilihat pada tabel XX.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tebel XX. Efek Texapon® N70, PEG 6000, dan interaksi keduanya terhadap ukuran droplet krim
Faktor Efek Standard
Error
Sum of
Square
Mean of
Square Df F Nilai p
Texapon®
N70 -12,09 0,7685 438,67 438,67 1 550,21 1,160 x 10-8
PEG 6000 -26,61 0,3272 2124,78 2124,78 1 2665,02 2,196 x 10-11
Interaksi 9,11 0,1718 248,94 248,94 1 312,23 1,076 x 10-7
Dari data pada Tabel XX menunjukkan bahwa Texapon® N70 dan
PEG 6000 dapat menurunkan respon ukuran droplet karena memiliki nilai
efek yang negatif, sedangkan interaksi keduanya dapat meningkatkan respon
viskositas karena memiliki nilai efek yang positif. PEG 6000 memiliki nilai
efek paling besar, yaitu 26,61, dalam menurunkan respon ukuran droplet.
Suatu faktor dikatakan memberikan efek yang signifikan terhadap respon
viskositas jika nilai p < 0,05. Texapon® N70, PEG 6000, serta interaksi
Texapon® N70 dan PEG 6000 memiliki nilai p < 0,05 sehingga ketiganya
sama-sama memberikan efek yang signifikan terhadap ukuran droplet sediaan.
Meskipun memiliki nilai efek yang paling besar, PEG 6000 bukan merupakan
faktor yang dominan karena interaksi antara Texapon® N70 dan PEG 6000
juga memberikan efek yang signifikan.
Model persamaan untuk respon viskositas memiliki nilai p < 0,05
sehingga model persamaan ini signifikan dan dapat digunakan dalam
menentukan pengaruh tiap-tiap faktor terhadap respon viskositas yang
diamati. Persamaan desain faktorial untuk respon viskositas adalah
Y = 106,1498 – 20,2073(X1) – 11,9670(X2) + 3,036(X1)(X2) dengan X1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
adalah Texapon® N70, X2 adalah PEG 6000 dan X1X2 adalah interaksi
Texapon® N70 dan PEG 6000.
F. Prediksi Komposisi Optimum Texapon® N70 dan PEG 6000
1. Respon Viskositas
Persamaan desain faktorial untuk respon viskositas adalah
Y = 34,167 + 28,333(X1) + 4,306(X2) + 1,944(X1)(X2). Berdasarkan
persamaan tersebut didapatkan contour plot respon viskositas seperti pada
gambar 19.
Gambar 19. Contour Plot respon viskositas krim ekstrak etil asetat tomat
Berdasarkan contour plot respon viskositas krim ekstrak etil asetat
tomat pada gambar 19, dapat diprediksi komposisi optimum yang dapat
memberikan viskositas yang diharapkan, terbatas pada level Texapon® N70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
dan PEG 6000 yang diteliti. Viskositas yang diinginkan untuk sediaan krim
ekstrak etil asetat tomat ini adalah 100-125 d.Pa.s. Viskositas tidak boleh
terlalu tinggi karena dapat menyebabkan krim menjadi lebih padat dan sukar
digunakan atau dioleskan. Hal ini tidak sesuai dengan syarat sediaan krim
yaitu mudah untuk dioleskan. Viskositas krim juga tidak boleh terlalu rendah
karena dapat menyebakan sediaan menjadi encer.
2. Respon Ukuran Droplet
Persamaan desain faktorial untuk respon ukuran droplet adalah
Y = 106,1498 – 20,2073(X1) – 11,9670(X2) + 3,036(X1)(X2). Berdasarkan
persamaan tersebut didapatkan contour plot respon ukuran droplet seperti
pada gambar 20.
Gambar 20. Contour Plot respon ukruan droplet krim ekstrak etil asetat
tomat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Berdasarkan contour plot respon ukuran droplet krim ekstrak etil asetat
tomat pada gambar 20, dapat diprediksi komposisi optimum yang dapat
memberikan ukuran droplet yang diharapkan, terbatas pada level Texapon®
N70 dan PEG 6000 yang diteliti. Ukuran droplet yang diinginkan untuk
sediaan krim ekstrak etil asetat tomat ini adalah kurang dari 40μm. Ukuran
droplet krim ektrak tomat sebaiknya tidak boleh terlalu besar karena dapat
mempengaruhi stabilitas dari sediaan krim. Semakin kecil ukuran droplet dari
suatu sediaan maka dapat meningkatkan stabilitas dari sediaan tersebut.
Namun, dalam penelitian ini hanya digunakan mixer sebagai alat pencampur
dalam pembuatan sediaan krim maka sangat sulit untuk diperoleh ukuran
droplet yang kecil.
3. Superimposed Contour Plot
Superimposed Contour Plot berfungsi untuk memperoleh area
komposisi optimum faktor yang menghasilkan respon viskositas dan ukuran
droplet yang dikehendaki terbatas pada level yang diteliti. Respon yang
dikehendaki pada krim ekstrak etil asetat tomat adalah viskositas 100-125
d.Pa.s dan ukuran droplet lebih kecil daripada 40 μm. Superimposed Contour
Plot yang diperoleh dapat dilihat pada gambar 21.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Gambar 21. Superimposed Contour Plot pada krim ekstrak etil asetat
tomat
Berdasarkan gambar 21, dapat dilihat grafik dengan daerah arsiran
warna biru yang menunjukkan prediksi daerah optimum komposisi krim
ekstrak etil asetat tomat. Pada area tersebut, krim ekstrak tomat memiliki
respon sifat fisis yang dikehendaki yaitu respon viskositas (100-125 d.Pa.s)
dan respon ukuran droplet (< 40μm).
G. Validasi Formula
Validasi dalam formulasi bertujuan untuk mengetahui apakah desain yang
digunakan dapat dipercaya kebenarannya atau tidak. Menurut Harmita (2004),
validasi adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu, berdasarkan
percobaan laboratorium, untuk membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi
persyaratan untuk penggunaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Pada penelitian ini didapatkan superimposed contour plot krim ekstrak etil
asetat karena pada respon viskositas dan ukuran droplet didapat model persamaan
yang signifikan.
Pada gambar 22 dapat dilihat superimposed contour plot dengan respon
viskositas yang dikehendaki adalah 100-125 d.Pa.s dan respon ukuran droplet
yang dikehendaki adalah kurang dari 40 μm, maka diambil 1 titik pada daerah
tersebut untuk membuat formula validasi. Pada 1 titik ini kemudian ditarik kearah
horizontal untuk mengetahui jumlah surfaktan yang akan digunakan dan ditarik ke
rah vertical untuk mengetahui jumlah basis yang akan digunakan. Maka diketahui
jumlah surfaktan dan basis yang akan digunakan dalam validasi formula yaitu
Texapon® N70 1,5 gram dan PEG 6000 5,5 gram.
Gambar 22. Kurva validasi krim ekstrak etil asetat tomat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Penentuan daerah optimum pada formula validasi perlu dilakukangan
perhitungan range daerah optimum untuk mengetahui apakah respon yang muncul
dalam penelitian ini masuk range atau tidak. Apabila hasilnya masuk range maka
dapat dikatakan bahwa daerah optimum yang diprediksi sebagai formula optimum
krim ekstrak etil asetat valid.
Perhitungan range area optimum yaitu dengan rumus Y ± 1,96 x residual
standard error. Residual standard error viskositas adalah 5,774, sehingga range
daerah optimum untuk respon viskositas adalah 105,0 – 127,7 d.Pa.s. Sedangkan
residual standard error ukuran droplet adalah 0,8929, sehingga range daerah
optimum untuk respon ukuran droplet adalah 33,32 – 36,82 μm.
Tabel XXI merupakan hasil pengukuran viskositas dari faormula validasi
krim ekstrak etil asetat tomat.
Tabel XXI. Viskositas formula validasi krim ekstrak etil asetat tomat
Replikasi Viskositas (d.Pa.s)
Daerah Optimum Keterangan
Range bawah Range atas
1 130,0
105,0 127,7
Tidak masuk range
2 125,0 Masuk range
3 140,0 Tidak masuk range
Rata-rata ± SD 131,7 ± 7,6 Tidak masuk
range
Dari tabel XXI dilihat hasil pengukuran viskositas dari formula yang
dibuat untuk validasi. Dari hasil pengukuran viskositas hanya formula replikasi II
yang masuk dalam range daerah optimum, sedangkan formula replikasi I dan II
tidak masuk dalam range daerah optimum. Rata-rata viskositas krim juga tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
masuk dalam range daerah optimum. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa
hasil ini tidak valid.
Tabel XXII merupakan hasil pengukuran ukuran droplet dari faormula
validasi krim ekstrak etil asetat tomat.
Tabel XXII. Ukuran droplet formula validasi krim ekstrak etil asetat tomat
Replikasi Ukuran Droplet (μm)
Daerah Optimum Keterangan
Range bawah Range batas
1 37,63
33,32 36,82
Tidak masuk range
2 36,92 Tidak masuk range
3 37,13 Tidak masuk range
Rata-rata ± SD 37,22 ± 0,37 Tidak masuk
range
Dari tabel XXII dapat dilihat hasil pengukuran ukuran droplet dari
formula yang dibuat untuk validasi. Dari hasil pengukuran ukuran droplet, semua
formula replikasi yang dibuat tidak masuk dalam range daerah optimum,
sehingga rata-rata ukuran droplet krim juga tidak masuk dalam range daerah
optimum untuk respon ukuran droplet. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa
hasil ini tidak valid.
Hasil yang didapat tidak valid dapat disebabkan karena respon viskositas
dan ukuran droplet dari formula validasi yang dibuat tidak masuk dalam range
daerah optimum yang diperbolehkan, selain itu nilai residual strandard error
yang didapat besar sehingga range daerah optimum yang didapat juga menjadi
terlalu lebar dan berada diluar area optimum yang dikehendaki. Hal inilah yang
menyebabkan hasil yang didapat menjadi tidak valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
H. Uji Iritasi dengan Metode HET-CAM
Uji iritasi ini dilakukan dengan menggunakan metode Hen’s Egg Test
Chorioallantoic Membrane (HET-CAM). Uji iritasi primer dilakukan untuk
mengetahui keamanan sediaan krim saat diaplikasikan pada kulit. Metode HET-
CAM dilakukan untuk menggantikan uji iritasi primer metode Draize yang
menggunakan hewan uji kelinci. Keunggulan dari metode HET-CAM
dibandingkan dengan metode Draize adalah murah, cepat, dan tidak
menggunakan hewan uji. Namun kelemahan utama dari metode HET-CAM ini
adalah subjektivitas dari pengamatan, serta kesulitan dalam mengamati terjadinya
perdarahan, lisis, maupun koagulasi dengan akurat. Dari hasil pengamatan yang
dilakukan saat uji iritasi ini diperlukan ketelitian dalam melihat perubahan yang
terjadi selama 5 menit pengamatan sehingga bisa didapatkan waktu terjadinya
perdarahan, lisis, maupun koagulasi.
Dalam uji iritasi ini dilihat adanya reaksi perdarahan (hemorrhage), lisis
(lysis), dan koagulasi (coagulation) pada Chorioallantoic Membrane akibat
adanya pemaparan sampel uji hingga 5 menit pengamatan. Kemudian dapat
dihitung nilai iritasinya (irritation score).
Pada uji iritasi ini digunakan NaOH 0,1N sebagai kontrol positif yang
dapat digunakan sebagai pembanding untuk melihat adanya hemoragi atau
perdarahan, lisis, dan koagulasi yang terjadi pada CAM. Sedangkan NaCl 0,9%
(larutan garam fisiologis) digunakan sebagai kontrol negatif yang tidak
mengiritasi CAM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Hasil uji iritasi primer yang dilakukan dengan metode HET-CAM dapat
dilihat pada tabel XXIII.
Tabel XXIII. Hasil uji iritasi dengan metode HET-CAM Perlakuan Irritation Score (IS) Keterangan
NaOH 0,1 N 9,1 ± 0,6 Iritasi kuat
NaCl 0,9% 0 ± 0 Tidak mengiritasi
Formula 1 0 ± 0 Tidak mengiritasi
Formula a 0 ± 0 Tidak mengiritasi
Formula b 0 ± 0 Tidak mengiritasi
Formula ab 0 ± 0 Tidak mengiritasi
Hasil uji iritasi dengan metode HET-CAM yaitu pada penambahan NaOH
0,1N terjadi adanya reaksi hemoragi atau perdarahan yaitu ketika ada darah yang
keluar dari pembuluh darah, serta adanya lisis yaitu ketika pembuluh darah pecah
yang mengakibatkan darah keluar. Namun dengan penambahan NaOH 0,1N ini
tidak terjadi koagulasi sampai pengamatan 5 menit. Hal ini dikarenakan adanya
koagulasi tidak dapat teramati oleh mata telanjang karena tidak terjadi dalam
skala besar.
Namun pada penambahan kontrol negatif yaitu larutan NaCl 0,9% tidak
terjadi reaksi perdarahan, lisis maupun koagulasi selama pengamatan 5 menit.
Pada penambahan semua formula krim ekstrak etil asetat tomat juga tidak
menunjukkan adanya peristiwa perdarahan, lisis, maupun koagulasi, sehingga
krim yang dihasilkan tidak mengiritasi dan aman untuk digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
I. Keterbatasan dalam Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini yang pertama adalah dalam segi
ekstraksi dengan maserasi menggunakan pelarut etil asetat. Pelarut yang
digunakan kurang dapat menyari senyawa yang akan diambil yaitu likopen
dengan baik, karena etil asetat yang digunakan merupakan pelarut tunggal dan
tidak dapat bercampur dengan air yang terdapat dalam buah tomat. Sebaiknya
digunakan pelarut yang dapat menyari likopen dengan sempurna sehingga proses
ekstraksi menghasilkan rendemen dengan jumlah banyak. Selain itu, penggunaan
talkum sebagai bahan pengisi untuk membentuk ekstrak kering tomat kurang
tepat, karena talkum tidak larut dalam air sedangkan krim yang dibuat yaitu krim
tipe M/A. Sebaiknya dipilih zat pengisi yang dapat terdispersi dalam sediaan.
Keterbatasan yang kedua yaitu dalam penelitian ini hanya dilakukan uji
kualitatif antioksidan pada ekstrak etil asetat tomat, sehingga tidak dapat diketahui
aktivitas antioksidan dalam sediaan krim. Sebaiknya dilakukan uji efek
antioksidan pada sediaan krim baik secara kualitatif maupun kuantitatif untuk
mengetahui efek antioksidan pada sediaan krim ekstrak etil asetat tomat.
Keterbatasan lainnya yaitu dalam perhitungan ukuran droplet, metode
mean yang digunakan memiliki kekurangan yakni tidak dapat menggambarkan
ukuran droplet secara menyeluruh, karena dalam metode mean ini hanya dilihat
dari hasil rata-rata ukuran 500 droplet. Sebaiknya digunakan metode yang lebih
baik dan dapat menggambarkan ukuran droplet serta distribusi ukuran droplet
sediaan krim.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Adanya faktor yang dominan dalam mempengaruhi sifat fisis (viskositas)
krim ekstrak etil asetat tomat yaitu Texapon® N70.
2. Ditemukan area komposisi optimum Texapon® N70 dan PEG 6000 yang
diprediksi sebagai formula optimum krim ekstrak etil asetat tomat namun
hasil yang didapatkan tidak valid.
B. SARAN
1. Perlu dilakukan modifikasi metode ekstraksi dan standarisasi terhadap
ekstrak etil asetat tomat untuk menjamin kualitas sediaan.
2. Perlu dilakukan uji efek antioksidan secara kuantitatif dari sediaan krim
ekstrak etil asetat tomat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
DAFTAR PUSTAKA
Agarwal, S., Rao, A.V., 2000. Role of Antioxidant Lycopene in cancer and heart
diseases. Journal of the American College of Nutrition, Vol. 19, No. 5, pp.563–569.
Anief, M., 2000, Ilmu Meracik Obat, Teori dan Praktek, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta, pp. 148, 168-169. Anonim, 1995, Tanaman Obat Indonesa, http://www.nusaku.com/forum/
showthread.php?t=4947, diakses pada tanggal 25 Oktober 2013. Anonim, 2000, Texapon, http://www.trade-chem.com/products/MSDS/SLES.pdf,
diakses pada tanggal 25 oktober 2013. Anonim, 2003, Lycopene: An antioxidant for good health,
http://www.lycopene.org/global/templates/cda/frontdoor.html diakses pada 19 April 2013.
Allen, L.V., 1999, The Basic of Compounding, International Journal of
Pharmaceutical Compounding, 385-389. Aulton. M. E., 2007, Aulton’s Pharmaceutics the Design and Manufacture of
Medicines, 3rd ed, Churchill Livingstone Elsevier, Philadelphia, pp. 153. Armstrong, N.A., dan James, K.C., 1996, Pharmaceutical Experimental Design
and Interpretation, Tylor and Francis, USA, pp.131-165. Bolton, 1997, Pharmaceutical Statistics Practical and Clinical Applications, 3rd
ed., Marcel Dekker Inc., New York, pp.610-619. Boylan, J.C., Cooper, J., Chowhan, Z.T., 1986, Handbook of Pharmaceutical
Exipients, America Pharmaceutical Association, Washington, pp.63-65, 227, 229-300, 334-335.
Brannon, H., 2007, Skin Anatomy, http://www.dermatology.about.com/
skinanatomy, diakses pada 17 Februari 2013. Cahyono, B., 1998, Tomat Usaha Tani dan Penanganan Pascapanen, Kanisius,
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Canene-Adams K., Clinton, S.K., King, J.L., Lindshield, B.L., Wharton, C., Jeffery, E., & Erdman, J.W.Jr., 2004, The growth of the Dunning hyadiR-3327-H transplantable prostate adenocarcinoma in rats fed diets containing tomato, broccoli, lycopene, or receiving finasteride treatment, FASEB J, 18: A886 (591.4).
Cazedey, E.C.L., Carvalho, F.C., Fiorentino, F.A.M., Gremiao, M.P.D.G.,
Salgado, H.R.N., 2009, Corrositex®, BCOP dan HET-CAM as Alternative Methods to Animal Experimentation, Braz J Pharm Sci, Vol 45, pp.532-534.
Cheppy, 2001, Budi Daya Tanaman Obat Komersial, Penebar Swadaya, Jakarta,
pp. 1-2, 120. Cimpean, A.M., Ribatti, D., Raica, M., 2008, The Chick Embryo Chorioallantoic
Membrane as a Model to Study Tumor Metastasis, Springer Science, 11:311-319.
Clinton, S.K., Emenhiser, C., Schwartz, S.J., Bostwick, D.G., Williams, A.W.,
Moore, B.J., Erdman, J.W.J., 1996, Cis-trans lycopene isomers, carotenoids, and retinol in the human prostate, Cancer Epidemiol Biomarkers Prev, 5:823–33.
D’Arcy, P.F., dan Howard, E.M., 1996, A New Anti-inflamantory Test, Utilizing
The Chorioallantooic Membrane og The Chick Embyo, Br J. Pharmacol Chemother, pp. 29, 378-387.
Dehpour, A.A., Ebrahimzadeh, M.A., Fazel, N.S., dan Mohammad, N.S., 2009,
Antioxidant Activity of Methanol Extract of Ferula Assafoetida and Its Essential Oil Composition, Grasas Aceites, 60(4), 405-412.
Depkes RI, 1986, Sediaan Galenik, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta, pp. 5-26. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1979, Farmakope
Indonesia, Edisi 3, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, p. 506. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995, Farmakope
Indonesia, Edisi IV, Depkes RI, Jakarta, pp.6. Dukes G.R., 1990, General Considerations for Stability Testing of Topical
Pharmaceutical Formulations in Topical Drug Delivery Formulations, diedit oleh Osborne dan Amann, Marcell Dekker Inc., New York, p. 197.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Elya, B., Dewi, R., Budiman, M.H., 2013, Antioxidant Cream of Solanum lycopersicum L., International Journal of PharmTech Research, Vol.5, No.1, USA, pp. 233-238.
Fuhramn, B., Elis, A., Aviram, M., 1997, Hypocholesterolemic effect of lycopene
and b-carotene is related to suppression of cholesterol synthesis and augmentation of LDL receptor activity in macrophage, Biochem Biophys Res Commun, 233:658–662.
Genaro, R.A., 1990, Rhemingtons Pharmaceutical Science, 18th ed., Mack
Printing Company, USA, pp. 267. Giovannucci, E., 1999, Tomatoes, tomato-based products, lycopene, and cancer:
review of the epidemiologic literature, Cancer Inst., J.Natl., 91:317–331. Gupta, P., dan Garg, S., 2002, Recent Advances in Semisolid Dosage Forms for
Dermatological Application, Pharmaceutical Technology, pp. 144-162. Harmita, 2006, Buku Ajar Analisis Fisikokimia, Departemen Farmasi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, Depok, pp. 15-22.
Heather, A.E., dan Adam, C.W., 2012, Transdermal and Topical Drug Delivery:
Principles and Practice, A John Wiley & Sons Inc., New Jersey, pp.265, 281.
Istyastono, E.P., 2012, Mengenal Peranti Lunak R-2.14.0 for Windows : Aplikasi
Statistika Gratis dan Open Source, Penerbit Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, p. 21.
Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia, 1971, Formularium Medicamentorum
Selectum, Cetakan IV, ISFI Cabang Jawa Timur, Surabaya. Jatmika, A., 1998, Aplikasi Enzim Lipase dalam Pengolahan Minyak Sawit dan
MinyakInti Sawit Untuk Produk Pangan, Warta Pusat Penelitian Kelapa Sawit, 6 (1) : 31 - 37.
Junquera, L.C., dan Kelley, O.R., 1997, Histologi Dasar, Terj. Dari Basic
Histologi, oleh Jan Tamboyang, EGC, Jakarta, pp. 357-364. Klarwasser,G.Z., Gorlitz, K., Hafemann, B., Klee, D., Klosterhalfen, B., 2001,
The Chorioallantoic Membrane of The Chick Embryo as a Simple Model for The Study of The Angiogenic an Inflamantory Response to Biomaterials, J Mater Sci : Mater med, 12, 195-199.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Koleva, I.I., van Beek, T.A., Linssen, J.P.H., de Groot, A., dan Evstatieva, L.N., 2002, Screening of Plant Extracts For Antioxidant Activity: A Comparative Study on Three Testing Methods, Phytochemical Analysis, 13, 8-17.
Lambers, et al., 2006, Natural Skin Surface pH is on Average below 5, which is
Beneficial for Its Resident Flora, International Journal Cosmet Sci., 28 (5), 357-370.
Lachman, L., 1994, Teori dan Praktek farmasi Industri, Edisi 3, diterjemahkan
oleh Siti Suyatmi, UI Press, Jakarta, pp. 1092-1144. Levy, J., Bosin, E., Feldmen, B., Giat, Y., Miinster, A., Danilenko, M., Sharoni,
Y., 1995, Lycopene is a more potent inhibitor of human cancer cell proliferation than either a-carotene or b-carotene, Nutr Cancer, 24:257–266.
Lieberman, H. A., Rieger, M. M., Banker, G. S., 1996, Pharmaceutical Dosage
Forms : Disperse Systems, 2nd ed., Marcel Dekker Inc., New York, pp. 78-79, 90-91.
List, P.H., dan Schmidt, P.C., 1989, Phytopharmaceutical Technology, Heyden &
Son Limited, London, pp. 107-109. Mario T.P., dan Sujarweni W., 2006, SPSS untuk Paramedis, Penerbit Ardana
Media, Yogyakarta, p.55. Martin, A., Swarbrick, J., Cammarata, A., 1993, Physical Pharmacy, 3rd ed., Lea
& Febiger, Philadelphia, pp.522-537. Mascio, P.D., Kaiser, S., Sies, H., 1989, Lycopene as The Most Efficient
Biological Carotenoid Singlet Oxygen Quencher, Archives of Biochemistry and Biophysics, 274(2):532-8.
Mitchell, H.L., 1972, How PEG Helps the Hobbyist Who Work With Wood,
Departement of Agriculture, USA. Mitsui, T., 1997, New Cosmetic Science, Elsevier Science, Amsterdam, pp. 346. Muth, J.E.De., 1999, Basic Statistic and Pharmaceutical Statistical Applications,
Marcel Dekker Inc., New York, pp. 265-294. Narendran, H., Koorapati, S., Mamidibathula, L., 2013, Formulation and
Evaluationof Aceclofenac Lycopene Transemulgel, World Jurnal of Pharmaceutical Research, pp. 1036-1045.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Nguyen, M.L., dan Schwartz, S.J., 1999, Lycopene: chemical and biological properties, Food Tech, 53:38–45.
Nielloud, F., Mestres, G. M., 2000, Pharmaceutical Emulsions and Suspensions,
Marcel Dekker Inc., New York, pp. 561. Pangkahila, W., 2007, Anti-Aging Medicine: Memperlambat Penuaan,
Meningkatkan Kualitas Hidup, PT. Kompas Media Nusantara, Jakarta, pp. 13-19.
Prakash, A., Rigelhof, F., Miller, E., 2010, Antioxidant Activity,
http://www.medallionlabs.com, diakses tanggal 03 November 2013. Prakash, A., 2001, Antioxidant Activity, Medallion Laboratories : Analithycal
Progres, Vol 19 No : 2. 1 – 4. Reynold, J.E.F., 1982, Martindale The Extra Pharmacopeia, 28th ed.,
Pharmaceutical Press, London, pp. 266, 1311. Rowe, C.R., Sheskey, P.J., Owen, S.C., 2006, Handbook of Pharmaceutical
Excipients, 5th ed., Pharmaceutical Press, USA, pp.155, 301, 545, 624, 626, 651, 687.
Rowe, C.R., Sheskey, P.J., Owen, S.C., 2009, Handbook of Pharmaceutical
Excipients, 6th ed., Pharmaceutical Press, USA, pp. 441, 592, 697, 754. Różańska, S., Broniarz-Press, L., Różański, J., Mitkowski, P., Ochowiak, M.,
Woziwodzki, S., 2012, Extensional viscosity and stability of oil-in-water emulsions with addition poly(ethylene oxide), Procedia Engineering, Vol. 42, pp. 733-741.
Rudianto, A., 2010, Uji Daya Antiinflamasi Ekstrak Herba Pegagan (Centellae
asiaticae Herba) Menggunakan Metode Hen’s Egg Test Chorioallantoic Membrane (HET-CAM), Skripsi, Universitas Santa Dharma, Yogyakarta.
Schramm, L. L., 2005, Emulsions, Foams, and Suspensions: Fundamentals and
Applications, Wiley-VCH, Weinheim, p. 190. Sibuea, P., 2003, Antioksidan Senyawa Ajaib Penangkal Penuaan Dini, Sinar
Harapan, Yogyakarta. Sinko, P. J., 2006, Martin’s Physical Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 5th
Ed., diterjemahkan oleh Djajadisastra, J., Hadinata, A. H., Penerbit Kedokteran EGC, Jakarta, 711.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Soeratri W., dan Purwanti T., 2004, Pengaruh Penambahan Asam Glikolat Terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Surya Kombinasi anti UV-A dan anti UV-B dalam Basis Gel, Majalah Farmasi Airlangga, 4(3), 73-75.
Sudardjat, S.S., dan Gunawan, I., 2003, Likopen (Lycopene), Majalah Gizi Medik
Indonesia, Vol. 2 No. 5, pp. 7-8. Suhartono, 2008., Analisis Data Statistik dengan R, Jurusan Statistika ITS,
Surabaya, p.115. Sunarmani dan Tanti, K., 2008, Parameter Likopen Dalam Standarisasi
Konsentrat Buah Tomat, Penelitian, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian.
Swarbrick, J., James, C.B., 2007, Encyclopedia of Pharmaceutical Technology,
3rd Ed., (Vol. 1), Marcel Dekker Inc., USA, pp. 1556-1560. Tjiang, B.J., 1978, Kriteria dan Penetapan Stabilitas Obat, Proceeding Kongres
Ilmiah Farmasi III, Yogyakarta, 47–50. Tsang, G., 2005, Lycopene in Tomatoes and Prostate Cancer,
http://www.healthcastle.com, diakses pada tanggal 25 Oktober 2013. Voigt, R., 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta, pp.141-145, 399-443. Widyastuti, N., 2010, Pengukuran Antioksidan dengan Metode Cuprac, DPPH,
dan Frap serta Korelasinya dengan Fenol dan Flavonoid pada Enam Tanaman, Skripsi, Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Wilkinson, J.B., dan Moore, R.J., 1982, Harry’s Cosmeticology, Chemical
Publishing Company Inc, New York, pp. 66, 241. Young, A., 1972, Practical Cosmetic Sciensce , Mills & Boon Limited, London,
pp. 17-21, 53-55, 102. Zechmeister, L., Lerosen, A.L., Went, F.W., Pauling, L., 1941, Prolycopene, a
naturally occuring sterioisomer of lycopene, Proc Natl Acad Sci USA, 21:468–474.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Determinasi Tanaman Tomat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 2. Data Hasil Orientasi Texapon® N70 dan PEG 6000
1. Orientasi Texapon® N70
Berat Texapon® N70 (g) Viskositas (d.Pa.s) Ukuran Droplet (μm) 0,5 30,0 ± 5,0 54,67 ± 6,68 1 70,0 ± 5,0 44,53 ± 2,43
1,5 100,0 ± 5,0 36,57± 1,25 2 120,0 ± 5,0 30,67 ± 2,62
2,5 155,0 ± 10,0 25,14 ± 0,85
0
50
100
150
200
0 1 2 3
Visk
osita
s (d.
Pa.s
)
Jumlah Texapon® N70 (g)
Pengaruh Texapon N70terhadap Viskositas Krim
20
30
40
50
60
70
0 1 2 3
Uku
ran
drop
let (μm
)
Jumlah Texapon® N70 (g)
Pengaruh Texapon N70 terhadap Ukuran Droplet Krim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Berdasarkan kedua grafik di atas dapat diketahui bahwa pada penambahan
Texapon® N70 1 gram, 1,5 gram, 2 gram, dan 2,5 gram memberikan efek
yang besar terhadap viskositas krim serta pada penambahan Texapon® N70
0,5 gram, 1 gram, 1,5 gram, 2 gram, dan 2,5 gram memberikan efek yang
besar terhadap ukuran droplet krim. Oleh karena itu, didapat daerah irisan dari
kedua grafik tersebut yakni antara 1 gram dan 2,5 gram. Pada daerah tersebut
juga sudah memenuhi viskositas yang diinginkan (50-200 d.Pa.s) serta ukuran
droplet yang diinginkan (30-50 μm), sehingga dipilih Texapon® N70 level
rendah 1 gram dan level tinggi 2,5 gram.
2. Orientasi PEG 6000
Berat PEG 6000 (g) Viskositas (d.Pa.s) Ukuran Droplet (μm) 2 85,0 ± 5,0 32,81 ± 1,24 4 93,3 ± 7,6 32,05 ± 1,30 6 105,0 ± 5,0 30,78 ± 1,01 8 115,0 ± 5,0 29,37 ± 1,67 10 110,0 ± 5,0 29,41 ± 2,49
0
50
100
150
0 2 4 6 8 10 12
Visk
osita
s (d.
Pa.S
)
Jumlah PEG 6000 (g)
Pengaruh PEG 6000 terhadapViskositas Krim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Berdasarkan kedua grafik di atas dapat diketahui bahwa pada penambahan
PEG 6000 2 gram, 4 gram, dan 6 gram memberikan efek yang besar terhadap
viskositas dan ukuran droplet krim. Oleh karena itu, didapat daerah irisan dari
kedua grafik tersebut yakni antara 2 gram dan 6 gram. Pada daerah tersebut
juga sudah memenuhi viskositas yang diinginkan (50-200 d.Pa.s) serta ukuran
droplet yang diinginkan (30-50 μm) sehingga dipilih PEG 6000 level rendah
2 gram dan level tinggi 6 gram.
25
27
29
31
33
35
0 2 4 6 8 10 12
Uku
ran
drop
let (μm
)
Jumlah PEG 6000 (g)
Pengaruh PEG 6000 terhadap Ukuran Droplet Krim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 3. Hasil Uji Sifat Fisis dan Stabilitas Krim Ekstrak Etil Asetat
Tomat
1. Viskositas
Replikasi F1 (d.Pa.s) Fa (d.Pa.s) Fb (d.Pa.s) Fab (d.Pa.s) 1 70,0 130,0 95,0 155,0 2 75,0 125,0 100,0 165,0 3 80,0 115,0 105,0 160,0
Rata-Rata 75,0 123,3 100,0 160,0 SD 5,0 7,7 5,0 5,0
2. Ukuran Droplet
Kalibrasi =
x 0,01 mm = x 10 μm = 5,33 μm
Replikasi Ukuran Droplet (μm)
Formula 1 Formula a Formula b Formula ab 1 68,49 44,91 32,69 29,26 2 67,96 47,73 32,28 29,30 3 67,80 47,99 32,11 29,57
Rata-Rata 68,08 46,88 32,36 29,37 SD 0,36 1,71 0,30 0,17
3. Pergeseran Viskositas
Rumus untuk menghitung pergeseran viskositas adalah | |
x 100%
Dimana: a = viskositas krim pada 48 jam setelah pembuatan
b = viskositas krim setelah penyimpanan selama 1 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
a. Formula 1
Replikasi Viskositas (d.Pa.s)
% Pergeseran Viskositas 48 jam 1 bulan
1 70,0 65,0 7,1 2 75,0 70,0 6,7 3 80,0 75,0 6,2
Rata-Rata 75,0 70,0 6,7 SD 5,0 5,0 0,4
b. Formula a
Replikasi Viskositas (d.Pa.s)
% Pergeseran Viskositas 48 jam 1 bulan
1 130,0 120,0 7,7 2 125,0 115,0 8,0 3 115,0 110,0 4,3
Rata-Rata 123,3 115,0 6,7 SD 7,6 5,0 2,0
c. Formula b
Replikasi Viskositas (d.Pa.s)
% Pergeseran Viskositas 48 jam 1 bulan
1 95,0 90,0 5,3 2 100,0 95,0 5,0 3 105,0 100,0 4,8
Rata-Rata 100,0 95,0 5,0 SD 5,0 5,0 0,2
d. Formula ab
Replikasi Viskositas (d.Pa.s)
% Pergeseran Viskositas 48 jam 1 bulan
1 155,00 140,0 9,7 2 165,0 155,0 6,1 3 160,0 145,0 9,4
Rata-Rata 160,0 146,7 8,4 SD 5,0 7,6 2,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
4. Pergeseran Ukuran Droplet
a. Formula 1
Replikasi Ukuran Droplet (μm) % Pergeseran Ukuran
Droplet 48 jam 1 bulan 1 68,49 69,08 0,86 2 67,96 68,48 0,77 3 67,80 68,30 0,74
Rata-Rata 68,08 68,62 0,79 SD 0,36 0,41 0,06
b. Formula a
Replikasi Ukuran Droplet (μm) % Pergeseran Ukuran
Droplet 48 jam 1 bulan 1 44,91 48,17 7,27 2 47,73 48,79 2,21 3 47,99 48,72 1,51
Rata-Rata 46,88 48,56 3,59 SD 1,71 0,34 3,14
c. Formula b
Replikasi Ukuran Droplet (μm) % Pergeseran Ukuran
Droplet 48 jam 1 bulan 1 32,69 33,34 1,99 2 32,28 33,24 2,97 3 32,11 33,16 3,29
Rata-Rata 32,36 33,25 2,75 SD 0,30 0,09 0,68
d. Formula ab
Replikasi Ukuran Droplet (μm) % Pergeseran Ukuran
Droplet 48 jam 1 bulan 1 29,26 30,33 3,68 2 29,30 30,44 3,89 3 29,57 30,60 3,50
Rata-Rata 29,375 30,46 3,69 SD 0,17 0,13 0,20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 4. Analisis Statistika Sifat Fisis dan Stabilitas Krim
menggunakan Software R.2.14.1
1. Uji Normalitas Data
a. Viskositas
Keterangan : p > 0,05 data normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
b. Ukuran Droplet
Keterangan : p > 0,05 data normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
c. Pergeseran Viskositas
Keterangan : p > 0,05 data normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
d. Pergeseran Ukuran Droplet
Keterangan : p > 0,05 data normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
2. Uji Kesamaan Varians Levene’s test
a. Viskositas
Keterangan : Nilai Pr (>F) > 0,05 memiliki kesamaan varians
b. Ukuran Droplet
Keterangan : Nilai Pr (>F) > 0,05 memiliki kesamaan varians
c. Pergeseran Viskositas
Keterangan : Nilai Pr (>F) > 0,05 memiliki kesamaan varians
d. Pergeseran Ukuran Droplet
Keterangan : Nilai Pr (>F) > 0,05 memiliki kesamaan varians
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
3. Nilai Efek terhadap Respon
Efek Texapon® N70, PEG 6000, serta interaksi Texapon® N70 dan
PEG 6000 terhadap:
a. Viskositas
Efek Texapon® N70 = , , , ,
= 54,2
Efek PEG 6000 = , , , ,
= 30,8
Efek interaksi keduanya = , , , ,
= 5,8
b. Ukuran Droplet
Efek Texapon® N70 = , , , ,
= -12,09
Efek PEG 6000 = , , , ,
= -26,61
Efek interaksi keduanya = , , , ,
= 9,11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
4. Signifikasi Efek
a. Viskositas
Keterangan : p < 0,05 signifikan
b. Ukuran Droplet
Keterangan : p < 0,05 signifikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
5. Uji two-way ANOVA
a. Viskositas
b. Ukuran Droplet
c. Pergeseran Viskositas
d. Pergeseran Ukuran Droplet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 5. Data Validasi Formula
1. Daerah Optimum
Berdasarkan superimposed contour plot maka diambil 1titik untuk membuat
formula validasi yaitu pada Texapon® N70 1,5 gram dan PEG 6000 5,5 gram.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
2. Hasil Uji Sifat Fisis Krim
Replikasi Viskositas (d.Pa.s) Ukuran Droplet (μm) 1 130,0 37,63 2 125,0 36,62 3 140,0 36,68
Rata-Rata 131,67 36,98 SD 7,64 0,57
3. Penentuan Range Daerah Validasi
Untuk menentukan range atas dan range bawah digunakan rumus yaitu:
Y ± 1,96 x residual standard error.
a. Pengaruh terhadap Viskositas
Y = 34,167 + 28,333 (X1) + 4,306 (X2) + 1,94 (X1) (X2)
Y = 34,167 + 28,333 x 1,5 + 4,306 x 5,5 + 1,94 x 1,5 x 5,5 = 116,3
Range atas = Y + 1,96 x residual standard error
= 116,3 + 1,96 x 5,774
= 127,7
Range bawah = Y - 1,96 x residual standard error
= 116,3 - 1,96 x 5,774
= 105,0
Replikasi Viskositas (d.Pa.s)
Daerah Optimum Keterangan Range bawah Range atas
1 130,0 105,0 127,7
Tidak Masuk Range
2 125,0 Masuk Range
3 140,0 Tidak Masuk
Range
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
b. Pengaruh terhadap Ukuan Droplet
Y = 106,1498 – 20,2073 (X1) – 11,967 (X2) + 3,0364 (X1) (X2)
Y= 106,1498 - 20,2073 x 1,5 - 11,967 x 5,5 + 3,0364 x 1,5 x 5,5= 35,07
Range atas = Y + 1,96 x residual standard error
= 35,07 + 1,96 x 0,8929
= 36,82
Range bawah = Y - 1,96 x residual standard error
= 35,0706 - 1,96 x 0,8929
= 33,32
Replikasi Ukuran Droplet (μm)
Daerah Optimum Keterangan Range bawah Range atas
1 37,63
33,32 36,82
Tidak Masuk Range
2 36,92 Tidak Masuk
Range
3 37,13 Tidak Masuk
Range
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 6. Perhitungan Irritation Score (IS)
Kontrol Positif
Replikasi I
IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒
300푥5 +
301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300
푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒
300푥9
= 301 − 20
300푥5 +
301 − 132300
푥7 + 301 − 301
300푥9
=8,6
Replikasi II
IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒
300푥5 +
301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300
푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒
300푥9
= 301 − 12
300푥5 +
301 − 125300
푥7 + 301 − 301
300푥9
=8,9
Replikasi III
IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒
300푥5 +
301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300
푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒
300푥9
= 301 − 5
300푥5 +
301 − 94300
푥7 + 301 − 301
300푥9
=9,8
Kontrol Negatif
Replikasi I
IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒
300푥5 +
301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300
푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒
300푥9
= 301 − 301
300푥5 +
301 − 301300
푥7 + 301 − 301
300푥9
=0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Replikasi II
IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒
300푥5 +
301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300
푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒
300푥9
= 301 − 301
300푥5 +
301 − 301300
푥7 + 301 − 301
300푥9
=0
Replikasi III
IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒
300푥5 +
301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300
푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒
300푥9
= 301 − 301
300푥5 +
301 − 301300
푥7 + 301 − 301
300푥9
=0
Formula 1
Replikasi I
IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒
300푥5 +
301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300
푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒
300푥9
= 301 − 301
300푥5 +
301 − 301300
푥7 + 301 − 301
300푥9
=0
Replikasi II
IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒
300푥5 +
301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300
푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒
300푥9
= 301 − 301
300푥5 +
301 − 301300
푥7 + 301 − 301
300푥9
=0
Replikasi III
IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒
300푥5 +
301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300
푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒
300푥9
= 301 − 301
300푥5 +
301 − 301300
푥7 + 301 − 301
300푥9
=0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Formula a
Replikasi I
IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒
300푥5 +
301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300
푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒
300푥9
= 301 − 301
300푥5 +
301 − 301300
푥7 + 301 − 301
300푥9
=0
Replikasi II
IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒
300푥5 +
301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300
푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒
300푥9
= 301 − 301
300푥5 +
301 − 301300
푥7 + 301 − 301
300푥9
=0
Replikasi III
IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒
300푥5 +
301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300
푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒
300푥9
= 301 − 301
300푥5 +
301 − 301300
푥7 + 301 − 301
300푥9
=0
Fomula b
Replikasi I
IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒
300푥5 +
301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300
푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒
300푥9
= 301 − 301
300푥5 +
301 − 301300
푥7 + 301 − 301
300푥9
=0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Replikasi II
IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒
300푥5 +
301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300
푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒
300푥9
= 301 − 301
300푥5 +
301 − 301300
푥7 + 301 − 301
300푥9
=0
Replikasi III
IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒
300푥5 +
301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300
푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒
300푥9
= 301 − 301
300푥5 +
301 − 301300
푥7 + 301 − 301
300푥9
=0
Formula ab
Replikasi I
IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒
300푥5 +
301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300
푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒
300푥9
= 301 − 301
300푥5 +
301 − 301300
푥7 + 301 − 301
300푥9
=0
Replikasi II
IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒
300푥5 +
301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300
푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒
300푥9
= 301 − 301
300푥5 +
301 − 301300
푥7 + 301 − 301
300푥9
=0
Replikasi III
IS = 301 − 퐻푒푚표푟푎푔푒푡푖푚푒
300푥5 +
301 − 퐿푦푠푖푠푡푖푚푒300
푥7 + 301 − 퐶표푎푔푢푙푎푡푖표푛푡푖푚푒
300푥9
= 301 − 301
300푥5 +
301 − 301300
푥7 + 301 − 301
300푥9
=0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 7. Dokumentasi
Buah tomat yang Vacuum Rotary Evaporator Ekstrak kering tomat
telah di blender
Formula 1 (48 jam) Formula a (48 jam)
Formula b (48 jam) Formula ab (48 jam)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Formula 1 (1 bulan) Formula a (1 bulan)
Formula b (1 bulan) Formula ab (1 bulan)
Formula Validasi Basis Formula Validasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Uji Viskositas Viskotester
Uji Mikromeritik Uji Penentuan Tipe Krim
Uji Daya Sebar Pengukuran pH (pH stick universal)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Uji Iritasi (Metode HET-CAM)
Kontrol positif (NaOH 0,1N) Kontrol negatif (NaCl 0,9%)
Formula 1 Formula a
Formula b Formula ab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
BIOGRAFI PENULIS
Fanny Adriyani Halim lahir di Cirebon pada 17 Februari 1992. Merupakan anak bungsu dari dua bersaudara yang lahir dari pasangan Rudi Kusuma Halim dan Sulastri. Penulis menempuh pendidikan di TK Pertiwi Losari pada tahun 1996-1998, SD Negeri 01 Losari Kidul pada tahun 1998-2004, SMP Santo Thomas Ciledug pada tahun 2004-2007, SMA Santa Maria I Cirebon pada tahun 2007-2010. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan strata 1 di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma pada tahun 2010-2014. Selama kuliah, penulis aktif dalam kegiatan akademik dan non akademik. Dalam kegiatan akademik, penulis pernah menjadi asisten Praktikum Kimia Dasar pada tahun
2011, asisten Praktikum Kimia Organik pada tahun 2012, dan asisten Praktikum Kimia Analisis pada tahun 2012. Sedangkan dalam kegiatan non akademik, penulis pernah menjadi sekretaris pada Pelepasan Wisuda Fakultas Farmasi tahun 2010, anggota Herbal Garden Team (HGT) tahun 2011-2013, sekretaris pada Seminar Kanker Serviks dan Paru-paru tahun 2011, sie.P3K pada Paingan Festival tahun 2011, panitia Dies Natalis ke-56 Universitas Sanata Dharma tahun 2011, peserta Seminar Nasional “Pemberdayaan Pasien dalam Self Management Diabetes Melitus untuk Menigkatkan Kualitas Hidup” pada tahun 2011, peserta Seminar Nasional Bong Chandra “Sukses (Selagi) Muda” pada tahun 2012, peserta Makrab JMKI tahun 2012, volunteer dalam Aksi Hari Kesehatan dan Lingkungan Hidup tahun 2012, tentor pembuatan Bir Jawa dalam Pharmacy Days tahun 2012, serta sekretaris pada Seaminar Nasional dan Longmarch World HIV/AIDS Days 2012. Di bidang organisasi, penulis pernah menjabat sebagai sekretaris BEMF Farmasi (Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Farmasi) periode 2011-2012 dan sekretaris JMKI (Jaringan Mahasiswa Kesehatan Indonesia) periode 2012-2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI