Post on 02-Jul-2019
PETUNJUK IMPORT TRANSAKSI DARI DMSONE (NESTLE)
Sehubungan dengan diimplementasikannya DMSOne di sejumlah distributor Nestle yang
sebelumnya menggunakan program ND95, dan mempertimbangkan bahwa sejumlah
distributor tetap akan menggunakan ND95 sebagai backup system intern dan perpajakan,
maka kami telah menambahkan fungsi Import dari DMSOne (Nestle) sejak rel 4.53 Juni-
2011 dan terus disempurnakan sampai saat ini.
Fungsi ini terdapat di modul “Vendor Interface”, groupmenu “ Import”
Sebenarnya fungsi Import dari DMS itu ada untuk 2 principal: Nestle dan GSK
(GlaxoSmithKline), tetapi untuk distributor Nestle, menu Import DMS GSK akan tersembunyi
supaya tidak salah menjalankan.
SETUP PARAMETER SISTEM ND95
Ada tiga parameter yang mempengaruhi cara kerja fitur Import DSMOne Nestle ini.
1. Directory Import DMSOne
Parameter ini secara default terisi “EXTRACT\DMSONE” yang artinya semua file yang mau
di-import harus diletakkan di subfolder EXTRACT\DMSONE dari Home Directory ND95. Jika
anda ingin menggunakan folder lain silahkan diisi dengan tepat.
2. DMS1: Cust Perlu Mapping?
Jika kode customer di DMSOne sama dengan kode customer di ND95, maka parameter ini
diisi TIDAK. Atau bila kode customer ND95 menggunakan 6 karakter terakhir dari kode
customer DMSOne maka parameter ini juga diisi TIDAK.
Jika parameter diisi TIDAK, maka pada saat import, bila diketemukan kode customer baru,
maka ND95 akan otomatis menambahkannya ke master customer Nd95.
Bila kode customer ND95 berbeda dengan kode customer DMSOne, maka parameter ini
harus diisi YES, dan anda harus melakukan proses mapping customer.
3. Import Inv DMS1 lgsung jd faktur?
Anda dapat memilih apakah hasil import Sales Invoices dari DMSOne akan langsung
terproses sebagai faktur penjualan di ND95 ( sudah menjadi Piutang dan memotong stock )
atau hanya sebagai Sales Order, shg anda harus melakukan penerbitan faktur lagi ( bisa
tanpa pencetakan, hanya penerbitan )
Bila langsung sebagai faktur, maka nomor faktur mengikuti nomor faktur DMSOne. Bila
sebagai sales order, maka faktur yang diterbitkan akan mengikuti parameter nomor urut
faktur komersiel ND95.
MAPPING
Sebelum proses Import dapat dilakukan, anda perlu melakukan proses mapping yang
bertujuan memetakan kode-kode yang berbeda antara ND95 dan DMSOne, yaitu kode
salesman, kode produk dan kode customer.
UOM (unit of measurement) terkecil dari produk diasumsikan ( dan harus ) sama antara
ND95 dan DMSOne. Jadi jangan sampai ada produk yang satuan terkecil di ND95 adalah
sachet (pcs) tetapi di DMSOne satuan terkecilnya hanger (renceng).
1. Mapping Kode Salesman
Semua salesman yang masih aktif harus dimapping ke “Sales# DMSOne”
2. Mapping Kode Produk
Mapping kode produk ini sama dengan proses mapping yang biasa dilakukan di modul
Webhost Interface.
3. Mapping Kode Customer
Sebagaimana telah dijelaskan di bagian atas tentang parameter sistem, maka bila
parameter “DMS1: Cust perlu mapping?” diisi YES, maka anda harus memetakan setiap
kode customer Nd95 ke kode customer yang bersesuaian di DMSOne. Bila kode customer
di DMSOne lebih dari 6 karakter, maka dipergunakan 6 karakter terakhir saja.
Ketika anda memilih menu mapping customer, ND95 akan menanyakan Area dan Jenis
Customer. Anda disarankan untuk melakukan mapping sebagian2 berdasarkan area atau
jenis customer, supaya data customer yang diproses ke array tidak terlalu besar. Bila terlalu
besar akan muncul “bound error array dimension”
PROSES EXPORT DARI DMSOne
Transaksi DMSOne yang dapat di-import ke ND95 sampai saat ini adalah:
1. Sales Invoices
2. Sales Return
3. Collection
4. Pembelian (Purchasing)
Dengan demikian yang perlu anda export dari DMSOne juga hanya meliputi ke-4 jenis
transaksi tersebut, tetapi untuk setiap jenis transaksi bisa terdiri dari 2 atau 3 file yang perlu
di-export. Contohnya untuk transaksi Sales Invoices maka yang harus diexport adalah
Invoice Header dan Invoice Detail.
Di DMSOne silahkan ke menu “Report” lalu submenu “Export”
Pilih dari dropdown “Document Type” yang akan diexport, pilih periode tanggal dengan
mengisi “Date From” dan “Date To”
Field Separator sebaiknya pergunakan “TAB”, jika menggunakan Comma akan terjadi
kesalahan bila di dalam nama customer ada tanda koma.
File Extension pergunakan “CSV”
Include column name as first row selalu dicontreng.
Column yang diexport selalu diambil semua saja.
Lalu klik Generate.
Pemberian nama file CSV hasil generate adalah sbb:
1. Sales Invoices
Invoice Header diberi nama “INVHDR.CSV”
Invoice Detail diberi nama “INVDTL.CSV”
2. Sales Return
Return Header diberi nama “CNHDR.CSV”
Return Detail diberi nama “CNDTL.CSV”
3. Collections
Payment Header tidak diperlukan
Payment Detail diberi nama “COLDTL.CSV”
Invoice Nomination diberi nama “COLINV.CSV”
4. Pembelian
Purchasing Invoice Header diberi nama “PINVHDR.CSV”
Purchasing Invoice Detail diberi nama “PINVDTL.CSV”
PROSES IMPORT DI ND95
Pilih menu “Buka Folder Import” dan semua file CSV hasil export diletakkan di folder tsb.
Import Sales Invoices
Pilih menu Import Sales Invoices, masukkan periode tanggal yang akan di-import (
sesuaikan dengan periode tanggal export yang anda lakukan di DMSOne)
Bila ada kesalahan, anda dapat melihat kesalahan di menu “View Error Log”
Lakukan hal yang sama dengan Import Sales Return, Import Collection dan Import
Pembelian (bila ada). Setelah semua transaksi di-import maka proses kerja selanjutnya di
ND95 adalah seperti biasa. Import ini hanya meniadakan pekerjaan manual untuk entry
ulang ke-4 jenis transaksi DMSOne di Nd95, sedangkan transaksi lainnya yang tidak dapat
di-import tetap di-entry manual di ND95. Tangerang, 15-April-2012 (Albert)