Post on 25-Apr-2019
1
2
Peserta didik mampu memahami: - Dimensi kewirausahaan (kualitas dasar dan kualitas
instrumental kewirausahaan) - Pengembangan kewirausahaan - Ciri-ciri seorang wirausahawan -
Keberhasilan dan kegagalan wirausahawan
Karakteristik/Dimensi-Dimensi Kewirausahaan Ada dua jenis karateristik atau dimensi kewirausahaan yaitu:
1) kualitas dasar kewirausahaan meliputi kualitas daya pikir, daya hati, dan daya fisik;
(2) kualitas instrumental kewirausahaan yakni penguasaan lintas disiplin ilmu selanjutnya penjelasan
tentang karakteristik dimensi kewirausahaan sebagai berikut.
a. Kualitas Dasar Kewirausahaan
1) Daya Pikir Kualitas dasar daya pikir kewirausahaan memiliki karakteristik/dimensi-dimensi sebagai berikut: berpikir
kreatif; berpikir inovatif; berpikir asli/baru/orisinil; berpikir divergen; berpikir mengembangkan; pionir
berpikir; berpikir menciptakan produk dan layanan baru; memikirkan sesuatu yang belum pernah
dipikirkan oleh orang lain; berpikir sebab-akibat; berpikir lateral; berpikir sistem; berpikir sebagai perubah
(agen perubahan); berpikir kedepan (berpikir futuristik); berintuisi tinggi; berpikir maksimal; terampil
mengambil keputusan; berpikir positif; dan versalitas berpikir sangat tinggi.
2) Daya Hati
Kualitas dasar daya hati kewirausahaan memiliki karakteristik/dimensi-dimensi sebagai berikut:
prakarsa/inisiatif tinggi; ada keberanian moral untuk mengenalkan hal-hal baru; proaktif, tidak hanya aktif
apalagi hanya reaktif; berani mengambil resiko; berani berbeda; properubahan dan bukan pro kemapanan;
kemauan, motivasi, dan spirit untuk maju sangat kuat; memiliki tanggungjawab moral yang tinggi;
hubungan interpersonal bagus; berintegritas tinggi; gigih, tekun, sabar, dan pantang menyerah; bekerja
keras; berkomitmen tinggi; memiliki kemampuan untuk memobilisasi orang lain; melakukan apa saja yang
terbaik; melakukan perbaikan secara terus menerus; mau memetik pelajaran dari kesalahan, dari
kesuksesan, dan dari praktek-praktek yang baik; membangun teamwork yang kompak, cerdas, dinamis,
harmonis, dan lincah; percaya diri; pencipta peluang; memiliki sifat daya saing tinggi, tetapi mendasarkan
pada nilai solidaritas; agresif/ofensif; sangat humanistik dan hangat pergaulan; terarah pada tujuan akhir,
bukan tujuan sesaat; luwes dalam pergaulan; selalu menginginkan tantangan baru; selalu membangun
keindahan cita rasa melalui seni (kriya, musik, suara, tari, lukis, dsb.); bersikap mandiri akan tetapi supel;
tidak suka mencari kambing hitam; selalu berusaha menciptakan dan meningkatkan nilai tambah
sumberdaya; terbuka terhadap umpan balik; selalu ingin mencari perubahan yang lebih baik
(meningkatkan/mengembangkan); tidak pernah merasa puas, terus menerus melakukan inovasi dan
improvisasi demi perbaikan selanjutnya; dan keinginan menciptakan sesuatu yang baru.
3) Daya Fisik
Kualitas dasar daya fisik/raga kewirausahaan memiliki karakteristik/dimensi-dimensi sebagai berikut:
menjaga kesehatan secata teratur; memelihara ketahanan/stamina tubuh dengan baik; memiliki energi yang
tinggi; dan keterampilan tubuh dimanfaatkan demi kesehatan dan kebahagiaan hidup.
b. Kualitas Instrumental Kewirausahaan Seseorang yang ingin menjadi wirausahawan sukses tidak cukup hanya memiliki kualitas dasar
kewirausahaan, akan tetapi kualitas instrumental kewirausahaan (penguasaan disiplin ilmu). Misalnya,
seorang kepala sekolah, pengawas, atau kepala dinas pendidikan kabupaten/kota, harus memiliki ilmu
pengetahuan yang luas di bidang pekerjaan yang menjadi kewenangan dan tanggungjawabnya.
3
Ciri-Ciri Wirausahawan Yang Sukses Sebagai seorang wirausahawan yang sukses harus memiliki tiga kompetensi pokok yaitu pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kewirausahaan. Ketiga kompetensi tersebut saling berkaitan.
Kompetensi merupakan penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Pengetahuan adalah kumpulan
informasi yang disimpan di otak dan dapat dipanggil jika dibutuhkan. Keterampilan adalah kemampuan
menerapkan pengetahuan. Sikap adalah sekumpulan kualitas karakter yang membentuk kepribadian
seseorang. Seseorang yang tidak memiliki ketiga kompetensi tersebut akan gagal sebagai wirausahawan
yang sukses.
Keterampilanyang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan adalah keterampilan teknikal, manajemen
bisnis, dan jiwa kewirausahaan personal. Keterampilan teknikal meliputi: mampu menulis, berbicara,
mendengar, memantau lingkungan, teknik bisnis, teknologi, mengorganisasi, membangun jaringan, gaya
manajemen, melatih, bekerja sama dalam kerja tim (teamwork). Manajemen bisnis meliputi: perencanaan
bisnis dan menetapkan tujuan bisnis, pengambilan keputusan, hubungan manusiawi, pemasaran, keuangan,
pembukuan, manajemen, negosiasi, dan mengelola perubahan. Jiwa wirausahawan personal meliputi:
disiplin (pengendalian diri), berani mengambil risiko diperhitungkan, inovatif, berorientasi perubahan,
kerja keras, pemimpin visioner, dan mampu mengelola perubahan.
Cara-Cara Mengembangkan Kewirausahaan 1. Melakukan evaluasi diri tentang tingkat/level kepemilikan kewirausahaan. Ini dapat dilakukan melalui
pengisian daftar kualitas kewirausahaan atau menjawab sejumlah pertanyaan tentang kewirausahaan
yang dilakukan setulus-tulusnya dan sejujur-jujurnya. Hasil pengisian daftar/jawaban tersebut
berupa profil diri kewirausahaan.
2. Berdasarkan hasil evaluasi diri (profil diri jiwa kewirausahaan), selanjutnya ditempuh melalui berbagai
upaya yang disebut “belajar.” 3. Mempelajari kewirausahaan dapat dilakukan melalui berbagai upaya, misalnya: berpikir sendiri (otak
kita kaya untuk berpikir), membaca (buku, jurnal, internet/web-site), magang, kursus pendek, belajar
dari wirausahawan sukses, pengamatan langsung dilapangan, dialog dengan wirausahawan sukses,
mengikuti seminar, mengundang wirausahawan sukses, menyimak acara-acara kewirausahaan di
televisi, atau cara-cara lain yang dianggap tepat bagi dirinya untuk mempelajari kewirausahaan.
IDE KEWIRAUSAHAAN
Terwujudnya suatu ide agar terealisasi dibutuhkan suatu rencana. Karena dalam teorinya, bisnis sekecil
apapun tetap memerlukan perencanaan untuk dapat merealisasikan ide bisnis yang lebih matang. Dalam
perspektif Philip Kotler, ada bebera prosedur standar untuk dapat merealisasikan ide bisnis yang benar
dalam bentuk rencana bisnis yaitu:
1. Pembangkitan gagasan
2. Penyaringan
3. Pengembangan dan pengujian konsep
4. Strategi pemasaran
5. Analisis bisnis atau usaha
6. Pengembangan produk
7. Pegujian pasar
8. Komersialisasi
Cara untuk melakukannya yaitu:
1. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metoda yang lebih baik untuk
dapat memenuhi kepuasan pelanggan
2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru
3. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi, bagaimana pekerjaan dilakukan atau dimodifikasi
cara melakukan suatu pekerjaan
4
SUMBER PENEMUAN IDE-IDE BARU
Sumber ide biasanya berkaitan dengan hal-hal atau kegiatan yang menyangkut organisasi atau lembaga
yang ada hubungannya dengan bisnis, seperti :
1. Konsumen
2. Perusahaan yang sudah ada
3. Saluran Distribusi
4. Pemerintah
5. Penelitian dan Pengembangan
PENYARINGAN IDE
Ada berbagai cara untuk melakukan pemilihan ide produk, dimana salah satu cara adalah dengan
melakukan proses tahapan sebagai berikut dibawah ini :
1. Macro Screening
Dari ratusan ide yang mungkin didapat, pilihlah sekitar 20 ide yang mempunyai potensi bisnis.
Disini kriteria yang digunakan untuk memilih masih umum sekali, yaitu yang mempunyai potensi
bisnis.
2. Micro Screening
Dari 20 ide produk yang ada, kemudian dipilih lagi menjadi 5 ide dengan menggunakan kriteria
tertentu.Dengan adanya pemilihan bertahap tersebut, diharapkan kita dapat mempunyai alternatif
beberapa ide produk yang akan dikembangkan lebih lanjut.
SUMBER PELUANG USAHA
1. Diri Anda Sendiri
a. Hobi Anda
b. Keahlian Anda
c. Peluang dari Pengetahuan dan Latar Belakang Pendidikan
d. Lingkungan
e. Konsumen
2. Gagasan Orang Lain
3. Informasi yang Diperoleh
CIRI-CIRI PELUANG YANG MEMILIKI POTENSI UNTUK DIKATEGORIKAN SEBAGAI
PELUANG BISNIS YANG BAIK DAN MASUK
1. Bisnis yang dibangun adalah bisnis yang potensial atau memilki bilai jual yang tinggi
2. Tidak menjadikan bisnis itu hanya sebagai ambisi pribadi semata tetapi sifatnya nyata
3. Bisnis itu mempunyai waktu bertahan yang lama dipasar
4. Tidak menghabiskan modal (uang ) Anda karena investasi yang terlalu besar
5. Tidak bersifat momentum (kejadian sesaat) atau bersifat musiman
6. Bisa ditingkatkan skalanya menjadi skala industry
7. Peluang itu orisinil dan bukan tiruan
8. Peluang itu harus bisa mengantisipasi perubahan persaingan dan kebutuhan pasar dimasa yang akan
datang.
9. Benar-benar sesuai dengan ‘minat’ atau ada ‘link’ dengan pengetahuan, keahlian dan sifat agar
peluang itu dapat bertahan lebih lama.
10. Tingkat visibilitas (kelayakan usaha) benar-benar teruji
11. Bersifat ide yang kreattif dan inovativ bukan tiruan dari ide orang lain
12. Yakin bisa mewujudkannya dan sukses untuk menjalaninya.
13. Senang menjalankannya dan benar-benar suka bisnis tersebut.
5
FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN SEBUAH PELUANG
1. Peluang itu memenuhi ciri-ciri peluang bisnis yang baik, bukan tiruan.
2. Berawal dari uji test pasar dan uji coba (trial)
3. Mengikuti dan memenuhi kebutuhan konsumen
4. Mengikuti trend (kecenderungan) perubahan pasar
5. Bisa terus menerus diinovasi dan di tingkatkan kualitasnya
6. Resiko kegagalannya tidak besar saat pertama kali dimulai
7. Merupakan alternative terbaik dari peluang-peluang yang ada
KEGAGALAN SEBUAH PELUANG
1. Kebutuhan pasarnya tidak bersifat monoton dan musiman sehingga tidak hanya bersifat jangka
pendek
2. Peluang itu sudah “kadaluarsa” atau telah banyak ada orang yang memulai bisnis tersebut
3. Tidak segera mengambil keputusan untuk memulainya sehingga peluang itu lewat begitu saja
4. Waktunya sudah lewat, terjadi perubahan kebutuhan atau muncul teknologi baru yang telah
membuat peluang produk atau jasa itu out of date
5. Survey pasar tidak akurat, artinya hal itu hanya sekedar persepsi yang menyatakan bahwa peluang
itu sangat potensial lalu segera dilaksanakan begitu saja menyebabkan produk itu tidak laku
dipasar
6. Mudah ditiru atau di buat oleh orang lain
7. Daya beli rendah
8. Kebutuhan tidak kontinyu
9. Tingkat kebutuhan kecil
10. Pemilihan alternative ide-ide bisnisnya salah
6
Peserta didik mampu memahami: - Ide dan peluang usaha - Analisa peluang usaha - Sumber daya
yang di butuhkan - Administrasi dan pemasaran - Komponen perencanaan usaha - Langkah-
langkah penyusunan perencanaan usaha
Konsep Sumber Daya Manajemen Usaha (unsur manajemen) Konsep 6M
1. Man
2. Money
3. Material
4. Machine
5. Method
6. Market
7. Information
Langkah – Langkah Penyusunan Perencanaan Usaha
1. Analisis pasar Analisis pasar adalah suatu penganalisasisan atau penyelenggaran untuk mempelajari berbagai masalah
pasar. Analisis pasar dilakukan setelah produk sudah ditentukan, dan menejemen sudah siapkan , maka
langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengadakan analisa pasar. Maksudnya agar ketika produk
peternakan yang kita usahakan sudah berproduksi dengan baik dan manajemen yang dilakukan sudah benar
maka kita tidak akan bingung mau di kemanakan produk yang telah kita buat.
Keberhasilan usaha perusahaan dapat ditentukan oleh ketepatan strategi pemasaran yang di terapkannya
dengan dasar memeperhatikan situasi dan kondisi dari analisis pasarnya. Dengan melakukan analisis pasar
maka dapat diketahui berapa kebutuhan telur, suplier telur pada saat ini, harga telur maupun tata niaga
telur. Besarnya pasar dapat di tentukan oleh besarnya permintaan dan penawaran terhadap barang atau jasa
yang di butuhkan para konsumen. Sedangkan mengenai ruang lingkup pasar, biasanya mencakup luasnya
pasar, misalnya luas pasar menurut geografis, pendidikan para konsumen, profesi para konsumen, tingkat
umur para konsumen, dan lain sebagainya. Dengan melakukan analisis pasar maka dapat diktahui.
2. Mencari informasi harga sarana produksi Informasi harga yang utama harus diketahui oleh seorang pengusaha agribisnis unggas petelur adalah harga
: kandang, pakan, pullet, obat, vitamin, peralatan dll
3. Menghitung biaya produksi Biaya produksi dapat dibedakan dua yaitu biaya investasi atau biaya tetap dan biaya variabel atau biaya
tidak tetap
Biaya investasi adalah biaya yang pada umumnya dikeluarkan pada awal kegiatan proyek dalam jumlah
yang cukup besar. Biaya investasi atau biaya tetap (Fix cost) adalah biaya untuk investasi yang tidak habis
pakai. Komponen biaya tetap terdiri dari tanah, bangunan yang terdiri atas kandang, gudang pakan dan
gudang peralatan serta peralatan (tempat pakan doc, tempat pakan, tempat minum, pemanas, tabung, selang
gas, drum plastik, hand sprayer /semprotan gendong , ember plastik, timbangan salter, timbangan duduk,
sekop, kereta dorong , sumur air, pompa air, tower air, jaringan air dan jalan.
Menghitung biaya variabel/ tidak tetap: Biaya tidak tetap atau sering disebut variable cost merupakan
biaya yang habis pakai dan bisa berubah-ubah tergantung jumlah ayam. Komponen biaya tidak tetap terdiri
dari pakan starter, pakan grower dan pakan layer, vaksin, obat-obatan, vitamin, doc, desinfektan, sekam,
gas LPG, listrik, tenaga kerja , air minum dan pemasaran.
4.Menghitung pendapatan Pendapatan dari usaha budidaya unggas petelur adalah telur, unggas afkir yaitu baik unggas-unggas yang
tidak produktif dari hasil culling pada periode produksi maupun unggas culling karena masa produksinya
sudah berakhir serta kotoran (pupuk kandang). Jadi jumlah pendapatan adalah pendapatan dari total dari
jumlah telur yang diproduksi ditambah pendapatan dari penjualan unggas afkir dan penjualan pupuk
kandang.
5. Menghitung hasil usaha Hasil usaha dapat dihitung setelah diketahui total dari pendapatan dan biaya. Suatu usaha dikatakan untung
apabila pendapatan lebih besar daripada biaya produksi.
7
Peserta didik mampu memahami: - Jenis dan karakteristik bahan dan alat kerajinan - Macam-
macam kerajinan berdasarkan inspirasi budaya lokal non benda - Macam-macam kerajinan
berdasarkan inspirasi artefak/ objek budaya lokal - Macam-macam kerajinan bahan limbah
berbentuk bangun datar - Macam-macam
Inspirasi Budaya Lokal Non Benda
Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Lokal Non Benda adalah salah satu bentuk kerajinan yang
memfokuskan pada kerajinan yang idenya berasal dari budaya-budaya tradisional dalam negeri yg
bentuknya bukan benda seperti cerita rakyat, mitos, tarian, pantun. Kerajinan dengan inspirasi budaya lokal
non benda juga berarti usaha kerajinan (benda) yang inspirasinya / ide pembuatannya berasal atau berkaitan
dengan kebudayaan lokal / tradisional dalam negeri yang bukan benda. Kerajinan seperti ini juga
membantu masyarakat untuk lebih mencintai dan mengenal kembali lebih dalam akan seni budaya
tradisional, dan tidak hanya hobi menyukai seni moderen saja yang belum tentu positif pengaruhnya. Jadi
dari hal hal tersebut kemudian mereka bisa mendapatkan ide untuk menciptakan usahanya sendiri.
Misalnya: membuat kerajinan kostum berdasarkan cerita rakyat.
Contoh kerajinan dengan inspirasi Budaya lokal non benda : - Mebel etnis suku asmat
- Seni Ukir dengan aksara kuno
- Lukisan yang menggabungkan symbol symbol kerajaan jawa
- Kaos dengan gambar gambar cerita rakyat
- Batik modern agar lebih disuka anak muda
- Topeng
- Kelompen / Terompah kayu dengan hiasan etnik.
8
Peserta didik mampu memahami: Komponen biaya produksi, Perhitungan harga pokok produksi,
Biaya Tetap , Biaya Tidak Tetap, Taksiran Harga Jual, Perhitungan titik impas (BEP), Perhitungan
harga jual produk, Perhitungan laba rugi
1. Komponen Biaya Produksi = Total Cost = Harga Pokok Produksi : a. Biaya Bahan Baku (raw material)
b. Biaya Tenaga Kerja
c. Biaya Overhead Pabrik/Biaya Operasional Pabrik
2. Komponen Biaya Produksi = Total Cost = Harga Pokok Produksi
TC = Fixed Cost + Variable Cost
FC = Fixed Cost = Biaya Tetap = Biaya yang jumlahnya tetap berapun jumlah produk/output yang
dihasilkan
VC = Variable Cost = Biaya Variable = Biaya yang jumlahnya berubah – ubah sesuai dengan
besarnya jumlah produk/output yang dihasilkan
3. Konsep Penerimaan Produsen = Total Revenue (TR)
TR = Price x Quantity
Price = Harga barang
Quantity = Jumlah barang yang dihasilkan
4. Konsep Break Event Point (BEP) : Titik Balik Modal
TR = TC
Penerimaan Produsen = Biaya Produksi
Contoh 1
Bila diketahui harga suatu produk sebesar Rp 50/unit, sedangkan fungsi pembuatan biaya tersebut
ialah 4000 + 25Q, maka titik impas atau peluang pokok (break even point) akan terjadi jika
membuat produk sebanyak .............
JAWAB :
P = Rp 50/unit
TC = 4000 + 25Q
Titik BEP TR = TC
P.Q = FC + VC
50Q = 4000 + 25Q
4000=50Q-25Q
4000=25Q
Q=160
QBEP=160
Artinya saat perusahaan harus berproduksi sebanyak 160 unit, perusahaan tersebut tidak
mengalami Rugi atau untung
9
Contoh 2
Jika Biaya Total untuk membuat suatu barang sebesar Rp 750, sedangkan fungsi biaya produksinya
TC = 5Q + 250, maka jumlah barang yang dapat diproduksi ialah .............
JAWAB :
TC = 5Q + 250
750 = 5Q + 250
750-250 = 5Q
500 = 5Q
Q = 100 unit
10
Peserta didik mampu memahami: - Konsumen dan pesaing - Strategi pemasaran - Rencana
pemasaran - Media pemasaran - Fungsi dan tujuan promosi - Rencana Promosi - Media promosi -
Teknik pembuatan media promosi - System konsinyasi
MARKETING : kegiatan penyerahan nilai guna (value added) suatu barang/jasa dari produsen kepada
konsumen yang didalamnya terdapat sistem keseluruhan dari berbagai kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
perencanaan, penentuan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang/ jasa yang bisa memuaskan
kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
KUNCI POKOK MARKETING
1. Menjual barang/jasa
2. Memberikan kepuasan kepada konsumen/customer
3. Menciptakan rasa loyalitas konsumen untuk terus membeli/membeli lagi produk yang digunakan
1. STRATEGI PEMASARAN (MARKETING)
A. Segmentasi Pasar (Segmenting)
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke
dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen (Kotler, 2001). Dengan kata lain,
segmentasi pasar adalah kegiatan membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang terbedakan
dengan kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku berbeda yang mungkin membutuhkan produk
atau bauran pemasaran terpisah.
Perusahaan atau para penjual mengklasifikasikan beberapa kelompok sasaran segmen pemasaran,
yakni segmentasi pasar konsumen, segmentasi pasar industri, dan segmentasi pasar internasional.
Kelompok segmen pasar tersebut memiliki karakteristik berbeda, sehingga memerlukan cara
tersendiri untuk menanganinya.
B. Target Pasar (Targetting)
Adapun yang dimaksud dengan target pasar adalah kelompok konsumen yang mempunyai ciri-ciri
atau sifat hampir sama (homogen) yang dipilih perusahaan dan yang akan dicapai dengan strategi
bauran pemasaran (marketing mix). Dengan ditetapkannya target pasar, perusahaan dapat
mengembangkan posisi produknya dan strategi bauran pemasaran untuk setiap target pasar tersebut.
C. Positioning (BRAND IMAGE)
Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan sehingga menempati suatu
posisi kompetitif yang berarti dan berada dalam benak pelanggan sasarannya (Kotler, 1997).
Positioning merupakan elemen yang sangat utama dalam suatu strategi pemasaran. Sebuah
perusahaan dapat menentukan posisinya melalui persepsi pelanggan terhadap produknya dan
produk pesaingnya sehingga akan dihasilkan peta persepsi. Dengan menggunakan informasi dari
peta persepsi itu, dapat dikenali berbagai strategi penentuan posisi antara lain :
1. Positioning menurut atribut produk.
2. Positioning menurut manfaat.
3. Positioning menurut harga/ kualitas.
4. Positioning menurut penggunaan/ penerapan.
5. Positioning menurut pemakai.
6. Positioning menurut pesaing.
7. Positioning menurut kategori produk.
11
D. Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Gambar 5.4. Empat Komponen P dalam Bauran Pemasaran
KONSEP KONSINYASI = MENITIPKAN / MENARUH PRODUK PADA TOKO
Peserta didik mampu menggunakan nalar tentang :- Permasalahan usaha dan solusinya -
Pengembangan usaha - Teknik pembuatan laporan - Tahap pembuatan laporan
Sistematika Pelaporan
1. BAB 1 PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan
d. Manfaat
2. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
a. Kajian Empiris
b. Kajian Teoritis
3. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
4. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
5. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Bauran
Pemasaran
Produk
Keragaman produk
Kualitas
Design
Ciri
Nama merek
Kemasan
Ukuran
Pelayanan
Garansi
Imbalan
Tempat
Saluran pemasaran
Cakupan pasar
Pengelompokkan
Lokasi
Persediaan
Transportasi
Pasar sasaran
Harga
Daftar harga
Rabat/diskon
Potongan harga khusus
Periode pembayaran
Syarat kredit
Promosi
Promosi penjualan
Periklanan
Tenaga penjualan
Kehumasan/public relation
Pemasaran langsung
12
CONTOH STRATEGI MARKETING SEGMENTASI, TARGETING, POSITIONING
NO. NAMA BRAND SEGMENTASI TARGETIING POSITIONING
1
NETIZEN
1. Aplikasi Moda Transportasi Online
yang hendak bepergian,memesan
makan,dan melakukan pembayaran
13
NO. NAMA BRAND SEGMENTASI TARGETIING POSITIONING
2
1. Usia Dewasa
2. Segala Profesi
3. Segala Gender
1. Dalam waktu sepersekian detik jika
konsumen Jember mencari burger
yang berukuran besar makan akan
teringat merek Burger King
14
NO. NAMA BRAND SEGMENTASI TARGETIING POSITIONING
3
1. Segala Usia
2. Segala Profesi
3. Segala Gender
1. Dalam waktu sepersekian detik jika
konsumen mencari air minum dalam
kemasan maka yang terlintas dalam
ingatannya yaitu merek AQUA
2. # ADAAQUA
3. AQUA selalu disuguhkan dalam
berbagai event –event
resmi/terkemuka
4
1. Segala Usia
2. Segala Profesi
3. Segala Gender
1. Dalam waktu sepersekian detik jika
konsumen mencari mie instant dalam
kemasan maka yang terlintas dalam
ingatannya yaitu merek Indomie
Goreng
15
NO. NAMA BRAND SEGMENTASI TARGETIING POSITIONING
5
1. Usia Dewasa
2. Segala Profesi
3. Segala Gender
1. Ice Cream Magnum dikhususkan
kepada konsumen usia dewasa yang
sudah bekerja
2. Ice Cream Magnum memiliki
packaging warna coklat
6
1. Usia Dewasa
2. Segala Profesi
3. Segala Gender
1. Sabun Cuci penghilang lemak
2. Identik dengan warna hijau
3. Identik dengan sabun cuci cair
16
CONTOH STRATEGI MARKETING MIX
NO. NAMA BRAND PRODUCT PRICE PROMOTION PLACE
1
1. Harga satuan 1. Penawaran Sistem
Paket
1. Outlet/Gerai
2.
3. Drive Thrue
17
TEKNIK PENYAJIAN DAN PENGEMASAN
Pengemasan dapat dilukiskan sebagai ilmu pengetahuan dan teknologi dari persiapan barang untuk
pengangkutan dan pemasaran sampai ke konsumen akhir dalam kondisi baik dengan harga semurah
mungkin.
Fungsi Kemasan
Fungsi kemasan menurut susunan lapisan pengemasan pokok :
1. Pengemasan Primer
Pengemasan langsung kontak dengan barang yang dikemas, misal : kantong plastik (sachet) mie instan,
botol kecap, kaleng susu kental manis dan lain-lain.
2. Pengemasan Sekunder
Pengemasan langsung kontak dengan kemasan primer, tetapi tidak langsung kontak dengan produk yang
dikemas, misal : kotak karton lipat (KKL) berisi susu bubuk yang dikemas dalam kemasan fleksibel
(polybag).
3. Pengemasan Tersier
Umumnya dari kotak karton gelombang (KKG), digunakan untuk menyatukan produk-produk terkemas
dalam kemasan primer dan atau sekunder, transportasi, distribusi dan penyimpanan dalam gudang.
Fungsi kemasan menurut mutu performa :
Fungsi kemasan menurut sifat mutu performa tergantung pada permintaan industri pemakai, antara lain :
1. Perlindungan produk
2. Persentasi pemasaran (promosi)
3. Informasi identitas dan pemakain produk (informasi bagi konsumen)
4. Penyimpanan/penggudangan (untuk memperpanjang umur simpan)
5. Pengangkutan dan distribusi
Sedangkan untuk mengatasi persaingan dalam pemasaran, kemasan harus dapat memberikan kegunaan
sebagai berikut :
1. Harus dapat mempertahankan produk agar tetap bersih dan memberikan perlindungan terhadap kotoran
dan pencemaran lainnya
2. Harus dapat memberikan perlindungan terhadap air, oksigen, sinar dan kerusakan fisik
3. Harus berfungsi secara benar, efisien dan ekonomis dalam proses pengepakan, yaitu selama pemasukan
produk pangan ke dalam kemasan
4. Harus mudah dibentuk menurut rancangan, dibuka dan ditutup kembali, serta mudah dalam penanganan
dan pengangkutan
5. Harus memberi pengenalan, keterangan dan daya tarik penjualan
PRODUK = BARANG + PENGEMAS
Apa yang diharapkan dengan adanya kemasan pada produk makanan ?
• Pelindung : - kesegaran produk (mutu terjamin)
- berat yang benar
- tidak terkontaminasi/tercemar
- produk tidak remuk/penyok (rusak dari segi fisik)
• Identitas dan Informasi : - apa isi yang ada di dalam kemasan
- kandungan isi/komposisi/ingredients
- cara memasak/penyajian/cara makan
- batas waktu penggunaan (batas kadaluarsa)
18
• Nilai : - rasanya bagaimana ?
- gizi
- kenyamanan
- harga terjangkau
Jenis Kemasan Menurut Sifat Material Pengemasan/Kemasan dan Aplikasinya
Kemasan Fleksibel (Flexible Packaging Materials)
Kemasan fleksibel biasanya dipakai untuk pengemasan primer, eceran/ritel, dibuat dari bahan film, kertas
dan aluminium foil, baik dari bahan baku tunggal maupun multilapis (multi-laminated materials).
Penggunaan dan keuntungan pengemasan fleksibel :
- Memberi perlindungan produk yang dikemas dari kelembaban, air, sinar matahari, temperatur
tinggi/rendah, minyak dan lain-lain
- Hygenis dan aroma awet, produk tetap bersih dan segar, masa simpan (shelf life) lebih lama, aroma tidak
cepat hilang
- Memberikan kemudahan konsumen : ringan dibandingkan kemasan gelas dan kaleng. Isi sesuai
kebutuhan pelanggan
- Memberikan daya jual dan nilai tambah : identitas dan daya tarik penampilan kemasan sendiri
meningkatkan daya jual dan nilai tambah produk yang dikemas
- Efisiensi efektif : pengemasan fleksibel dapat dilaksanakan dengan tangan (manual), semi otomatis atau
otomatis penuh, tergantung dari kapasitas produksinya yang paling efisien dengan biaya efektif
Pemilihan jenis kemasan fleksibel didasarkan pada perhatian dan analisa hal-hal sebagai berikut :
- Bentuk fisik produk : cair, pasta, bubuk, padat teratur/tidak teratur, dll
- Hasil cara pengolahan : gorengan, bakaran, rebusan, asapan, peragian atau pengawetan system lain
- Bahan baku dan tambahannya : beras, terigu, kelapa, gula, garam, dll
- Daya tahan bahan/produk pada umumnya
- Tujuan pasaran : lokal tradisional, toserba/supermaket, ekspor
- Sistem pengemasannya : dengan tangan, semi-otomatis atau otomatis penuh.
Kemasan Kotak Karton Lipat (KKL) dan Kotak Karton Gelombang (KKG)
Kemasan kertas karton (paperboard packaging materials) umumnya dibuat dari kertas karton sebagai bahan
bakunya dan diklasifikasikan dua jenis kemasan :
1. Kemasan Kotak Karton Lipat (KKL)/Folding Carton Box
Kemasan KKL umumnya dibuat dari bahan karton dupleks dengan pengembangan dan inovasinya untuk
mendapatkan mutu performa yang diminta pelanggan industri/pemakai. Penggunaannya dapat sebagai
kemasan sekunder maupun primer tergantung produk yang dikemas.
Aplikasi kemasan KKL sangat luas, karena kemampuan jenis kemasan ini memenuhi fungsi perlindungan,
mudah dipakai dan untuk presentasi. Perlindungan dari remuk, melengkung, kontaminasi, lemak, lembab,
dll. Untuk konsumen, kemasan KKL memberikan kemudahan membuka-menutup kembali. Kemampuan
dicetak dengan desain grafis mutu tinggi, dan bisa dilipat dengan berbagai bentuk menarik.
Kemasan KKL dipergunakan untuk banyak produk makanan maupun non makanan, seperti : cereal dan
biscuites, cake mixes, frozen foods, milk dan diary products, meats dan fish, dan chocolates.
2. Kemasan Kotak Karton Gelombang (KKG)/Corrugated Carton Box
Kemasan KKG sering dinamakan juga Master Box (MB) atau Master Carton, karena pada umumnya berisi
produk dalam kemasan sekunder atau primer dengan maksud untuk pengangkutan, distribusi dan
penyimpanan di gudang.
Penggunaan kemasan KKG untuk pengangkutan dan penyimpanan produk terkemas karena sifat mutu
performa yang sangat mendasar, yaitu :
- Ketahanan tekanan KKG (Box Compression Strength), menujukkan mutu performa daya susun dan tidak
penyok, ambruk di gudang penyimpanan.
19
- Ketahanan retak (Bursting Strength), menunjukkan mutu performa tahan sobek dalam pengangkutan dan
penanganan produk terkemas.
Kemasan Gelas (Glass Packaging Materials)
Keunggulan dan kelemahan kemasan gelas :
- Keuntungan utama adalah sifat kelembaman (inertness) kemasan gelas terhadap makanan dan non
makanan, missal : botol gelas lembam terhadap produk berasam yang tidak dimiliki oleh kemasan kaleng
logam.
- Keunggulan kedua adalah difusi gas O2 dan CO2 lewat gelas untuk tujuan praktis adalah nol
- Dua kelemahan pokok kemasan gelas adalah berat dan mudah pecah.
Kemasan Kaleng Logam (Metal Can Packaging)
Pengemasan kaleng logam termasuk salah satu sistem pengemasan makanan tertua, diawetkan untuk waktu
lama. Bahan baku utama yang dipakai dalam pengemasan ialah pelat timah (tin plate), lembaran baja
ringan (mild steel sheet), aluminium dan campurannya (alluminium alloy).
Jenis standar pelat logam untuk pembuatan kaleng :
- Black Plate : untuk bahan kaleng pengemasan non makanan dan non korosif
- Tin Plate : low carbon steel plate, berlapis tipis dari timah, dipergunakan untuk kaleng mutu umum
- TFS Plate : Tin Free Steel Plate, bahan bakunya popular, setelah lewat perlakuan pelapisan dengan bahan
sesuai mutu performa yang diperlukan untuk produk yang akan dikemas
- 2 CR Plate : Double Cold Reduced Steel Plate, memiliki kekuatan kekerasan (hardness) tinggi dengan
pengurangan tebal pelat 25 – 50 %, dipakai dalam proses pembuatan kaleng teknologi tinggi
Standar mutu dasar baja untuk pelat timah :
- Type L : untuk bahan pengemasan produk korosif dengan keasaman tinggi, misal : apple juice, berries,
dll. Type T, berarti sudah diuji ketahanan korosifnya. Pembuatan kaleng dengan deep drawing, two-piece
(seam less) seam
- Type MR : untuk bahan pengemasan kaleng produk korosif moderat, produk sedikit asam, misal : grape
fruits, dll
- Type MC : alternatif dari type MR, untuk kekuatan teknis tinggi, produk korosif sedang, misal : corn,
meat, fish.
- Type N : Nitrogenized steel plate, untuk kombinasi type L, MR atau MC untuk bahan pengemasan
produk korosif lebih tinggi.
Keunggulan dan kelemahan penggunaan kemasan kaleng logam:
Keunggulan:
- Kemampuan dapat dipanaskan untuk sterilisasi dan cepat mendingin
- Fisik kuat tanpa berat ekstra
- Kedap sinar, udara dan air
- Kelemahan
Kelemahan:
- kaleng tidak lembam terhadap kimia dan bias bereaksi dengan lingkungan dan isinya, walaupun telah
dilapisi timah dan bahanb lapisan lainnya, tetapi korosi masih tetap bisa timbul
- beberapa produk makanan dan minuman sangat sensitive kehilangan rasanya disebabkan oleh terbukanya
kaleng logam
Kemasan Plastik Rigid (Plastic Rigid/Molded Packaging Materialks)
Kemasan plastik rigid dibuat dari bahan baku plastik Polyelefine (PE dan PP), Polystyrene (PS),
Polycarbonate (PC) dan Polyethelene terephthalate (PET/Polyester).
Terpilihnya kemasan plastik ini dalam bentuk botol kendi (jars), nampan (trays) dari pada kemasan umum
dari gelas, logam dan karton, karena sifat teknik dan ekonomisnya.
Keunggulan dan kelemahan kemasan plastik rigid :
Keunggulan utama kemasan plastik rigid adalah berat taranya yang rendah dibandingkan gelas dan
ketahanan korosi dibandingkan kaleng logam :
- Praktis tidak terpengaruh oleh air atau uap air, walaupun tidak kedap terhadapnya
20
- Tidak mudah pecah dibandingkan gelas
- Dapat diproduksi lebih efisien dibandingkan botol gelas dan kaleng logam
Kelemahan utama kemasan plastik rigid :
- Ketahanan panasnya rendah. Hanya sedikit material akan tahan temperatur dipergunakan untuk sterilisasi
atau pasteurisasi
- Semua bahan baku plastik kurang lebih sensitive difusi gas, uap air dan sari rasa mudah menguap
- Untuk produk makanan kemasan plastik hanya satu kali pakai. Material plastik cenderung mengisap
lemak dan komponen bau dari makanan yang sulit dihilangkan.
Pemilihan aplikasi kemasan plastik rigid sesuai bahan bakunya :
- LDPE dan HDPE dipakai untuk botol makanan dan deterjen, tetapi bukan untuk penampilan mutu tinggi
- PP dapat dipakai untuk botol yang dapat disterilkan bersama isi produk
- Botol PVC dipakai untuk produk air minum, soft drink, minyak goreng, saos kecap, sari buah dan sirup,
bila waktu perputarannya pendek ke menengah
- Botol TS jarang dipakai untuk makanan, karena bau memiliki daya tembus uap air tinggi
- PC (poly carbonate) memiliki stabilitas dimensi baik sekali, rigid, transparan, tahan panas dan benturan.
PC memiliki daya tahan tinggi terhadap noda oleh teh, kopi, sari buah dan saos tomat. Botol PC dipakai
untuk “pakai ulang” air minum isi 5 galon
- Botol PET sekitar 80 % dipakai untuk soft drink, anggur, makanan, karena ringan, rigiditas tinggi dan
daya tahan gas baik sekali
Teknik/Metode Pengemasan Produk Pangan
Metode pengemaasan produk pangan yang telah banyak diterapkan adalah pengemasan sealer, pengemasan
vakum, pengemasan dengan atmosfir termodifikasi (MAP), pengemasan dengan atmosfir terkendali (CAP).
Pengemasan vakum adalah pengemasan dengan tekanan udara hampa. Pengemasan vakum diperlukan
untuk mengeluarkan oksigen. Plastik yang digunakan dalam pengemasan vakum adalah yang mempunyai
permiabilitas uap air dan oksigen yang rendah dan tahan terhadap produk pangan yang dikemas.
Penggunaan gas sebagai bahan perintang pada pengemasan vakum adalah cara untuk melindungi produk
pangan dari kerusakan yang diakibatkan oleh kapang yang masih dapat tumbuh dalam kondisi vakum.
Kelemahan dari kemasan vakum adalah menyebabkan kerusakan bentuk, warna dan bau.
Pengemasan dengan atmosfir termodifikasi adalah penyimpanan produk dalam kemasan dengan
memodifikasi udara di dalamnya dengan menggunakan gas O2, CO2, N2, uap air dan gas-gas lainnya.
Kemasan dengan system ini merupakan alternatif kelemahan yang ada pada kemasan vakum. Pengaturan
komposisi gas dalam ruang kemasan dilakukan pada tahap awal pengemasan dengan pemilihan bahan
kemasan yang dapat menghasilkan konsentrasi tertentu. Jenis gas dan konsentrasinya harus disesuaikan
dengan produk pangan yang akan dikemas.
21
JENIS DAN KARAKTERISTIK KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAHBERBENTUK
BANGUN DATAR
Secara umum ada dua macam limbah yaitu limbah organik dan limbah anorganik. Limbahorganik adal
ah limbah yang bisa dengan mudah diuraikan atau mudah membusuk,contohnyakulit buah, sayuran, kot
oran manusia, dan hewan. Sedangkan
limbah anorganik adalah jenislimbah yang berwujud padat, sangat sulit atau bahkan sulit untuk diuraikan at
au tidak bisamembusuk
Limbah anorganik yang dapat didaur ulang contohnya sampah plastik, logam, kaca,plastik, dan kaleng
. Kedua jenis limbah ini dapat dimanfaatkan menjadi bahan kerajinan, Jikalimbah tersebut dapat
diolah menjadi barang kerajinan, maka secara ekonomi nilainya akanmeningkat.
Khususnya dalam memanfaatkan bahan limbah berbentuk bangun datarmenjadi produk kerajinan yang
bernilai estetika dan dapat mendatangkan keuntungan.
Limbah berbentuk bangun datar adalah limbah yang berbentuk bangun yang berdimensidua, yaitu bah
an limbah yang memiliki sisi panjang dan lebar sehingga tidak mempunyai ruang. Limbah berbentuk ba
ngun datar dapat berupa bidang beraturan seperti lingkaran,segi empat, segitiga, dan bangun tidak beratu
ran. Contoh limbah berbentuk bangun datarantara lain daun, kertas, kain perca, dan plastik.
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN DATAR
1. PENGERTIAN KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN DATAR
Kerajinan bahan limbah adalah suatu jenis kerajinan yamg berasal dari bahan bekas namun masih dapat
digunakan kembali.Bangun datar merupakan sebutan untuk bangun-bangun dua dimensi. Bangun dua
dimensi adalah bangun datar yang memiliki luas dan keliling atau bangun yang hanya terlihat dari dua arah
atau dua sisi. Macam bangun datar antara lain persegi panjang, segitiga, lingkaran, trapesium, jajaran
genjang, dan lain-lain. Sementara bahan limbah bangun datar contohnya adalah kardus, wadah bekas
semen, plastik, kertas.