Post on 13-Feb-2018
PERENCANAAN ABUTMEN DAN ALTERNATIF JALAN PENDEKAT JEMBATAN BRAWIJAYA KEDIRI
Wilman Firmansyah 3111105007
Latar Belakang • Jembatan Brantas dibangun pada tahun 1907 • Dengan umur jembatan yang sudah sekian lama,
maka kemampuan struktur utama jembatan sudah berkurang
• Karena hal tersebut maka Pemerintah Kota Kediri berencana untuk membangun jembatan baru untuk mengganti jembatan lama, yaitu Jembatan Brawijaya
• Pada jembatan Brawijaya memiliki jalan pendekat ( oprit ) yang memiliki konstruksi timbunan yang tinggi sehingga akan rawan terjadi kelongsoran
Rumusan Masalah
• Dari uraian diatas, masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah merencanakan jalan pendekat dan abutmen Jembatan yang memiliki konstruksi timbunan tinggi
Batasan Masalah • Tidak membahas perhitungan struktur atas
jembatan • Tidak membahas perhitungan geometri jalan
dan perkerasan pada jembatan maupun pada daerah setelah jembatan
• Hanya merencanakan abutmen pada salah satu sisi jembatan
• Tidak membahas metode pekerjaan pada masing-masing alternatif perkuatan oprit jembatan
Metodelogi Penelitian
YA
YA
- Data tanah timbunan- Data tanah dasar
- Gambar potongan melintang Jembatan- Gambar potongan memanjang
jembatan
Perhitungan beban
Start
Perencanaan Aproach Jembatan dengan 3 alternatif
Perencanaan Approach Sheet
pile
Perencanaan Approach Geotextile
Cek Stabilitas
Cek Stabilitas
Penentuan Alternatif Approach :
1. Nilai Angka Keamanan yang diinginkan
2. Biaya yang lebih ekonomis
KESIMPULAN & SARAN
Tidak
Perencanaan Abutmen
Cek Stabilitas
Perencanaan Pondasi Tiang Pancang
Cek Stabilitas
YA
Tidak
Selesai
Perencanaan Approach Geotextile
Tidak
Cek Stabilitas
Tidak
Perhitungan Pembebanan
• Pada perhitungan beban jembatan menggunakan pembebanan sesuai BMS 92
1 2 3 4 5 61 Aksi Tetapa Beban Mati x x x x x xb Tekanan Tanah x x x x x x2 Aksi Transiena Beban Hidup x o o o - -b Gaya Rem x o o o - -c Beban Pejalan Kaki - x - - - -d Beban Angin o - o x - oe Beban Gesekan o o o o - o3 Aksi Laina Beban Gempa - - - - x -c Tekanan Tanah Akibat Gempa - - - - x -d Beban Pelaksanaan - - - - - x
NO BebanKombinasi Beban
• Dari beberapa kombinasi diatas maka kombinasi V adalah kombinasi beban yang paling maksimum V Hx Hy Mx My
Ton Ton Ton Ton.m Ton.m1 Aksi Tetapa Beban Mati 718.2442 Aksi Laina Beban Gempa 168.069 168.069 1588.252 1588.252b Tekanan Tanah Akibat Gempa 552.0519 1830.604
Jumlah 718.244 720.1209 168.069 1588.252 3418.856
NO Beban
Kontrol Stabilitas Abutmen • Kontrol Guling
SF = ≥ 1,5
= 1,56 ≥ 1,5 ok • Kontrol Daya Dukung
SF = 4,379 ≥ 3 OK! • Kontrol Geser
SF = 0,771 < 1,5 → Not OK! • Maka diperlukan untuk
menggunakan pondasi tiangpancang
670
209
621
115
=
gulingMΣpenahanMΣ
Perencanaan Pondasi Tiang Pancang • Direncanakan pondasi
tiang menggunakan tiang pancang Ø 60 cm dengan konfigurasi 3 x 8
• Dan didapatkan Koefesien efesiensi
η = 0,731
900 2450 2450 900
900
2130
2130
2130
2130
2130
2130
2130
900
Perhitungan Beban Vertikal Ekivalen • Perhitungan beban vertikal ekivalen akibat
beban vertikal (V), beban horizontal (H) dan momen (M) pada kepala tiang (poer) adalah sebagai berikut :
Kontrol Daya Dukung Tiang Pancang • Perhitungan Daya dukung pada pondasi tiang
menggunakan rumus Luciano deCourt dengan kedalaman rencana 14 m.
Perencanaan Sheetpile
• Dari hasil perhitungan didapatkan kedalaman sheetpile adalah 5,394 m dan panjang keseluruhannya adalah 15 m
• Sheet pile Beton PT. WIKA BETON Tipe W-600 B 1000 dengan moment crack 59,6 tm dengan panjang 15 m.
Lantai Kerja 20 cm Pasi r urug 10 cm
945
65110553440
Perencanaan Geotextile
• Pada perencanaan geotextile pada perkuatan tanah timbunan dibagi menjadi 2 bagian dari ketinggian 9,45 m
• Maka digunakan, • Layer 1 dengan tinggi 2,5 m dengan sv1 = 0,25 m berjumlah
10 lapis • Layer 2 dengan tinggi 6,95 m dengan sv2 = 0,5 m berjumlah
14 lapis
1500 350600010006000150035016700
2500
6950
Layer 2Sv2 = 0,5 mn = 14 lapis
Layer 1Sv1 = 0,25 mn = 10 lapis
2
1
Kontrol Stabilitas Geotextile • Kontrol Guling
• Konrol Geser
• Konrol Daya dukung
• Konrol Overall Untuk mengetahui stabilitas dan pengecekan
bidang longsor dalam tugas akhir ini menggunakan program XSTABL
• Besarnya Jari-jari kelongsoran R = 10,19 m,
Momen Penahan 2,948 x 103 kNm
O
Perencanaan Sheetpile-Geotextile
• Pada perencanaan sheetpile didesain hanya menerima beban 30% dari kalkulasi beban yang terjadi, sedangkan untuk sisanya akan dipikul oleh geotextile yang direncanakan
Perencanaan Sheet Pile
• Dari hasil perhitungan didapatkan kedalaman sheetpile adalah 7,716 m dan panjang keseluruhannya adalah 18 m
• Serta Mmax yang didapatkan 49,28 tm • Maka desain sheet pile yang dipakai adalah Sheet pile
Beton PT. WIKA BETON Tipe W-600 A 1000 yang moment crack 50,6 tm > 49,28 tm dengan panjang 18 m
Lanta i Kerja 20 cm P as ir urug 10 cm
945
65110553440
Perencanaan geotextile
• geotextile pada perkuatan tanah timbunan dibagi menjadi 2 bagian dari ketinggian 9,45 m
• Maka digunakan, • Layer 1 dengan tinggi 5,25 m dengan sv1 = 0,35 m
berjumlah 15 lapis • Layer 2 dengan tinggi 4,2 m dengan sv2 = 0,7 m
berjumlah 6 lapis
1500 350600010006000150035016700
9450
5250
4200
Layer 2Sv2 = 0,7 mn = 6 lapis
Layer 1Sv1 = 0,35 mn = 15 lapis
Kontrol Kestabilan Geotextile • Pada perencanaan oprit jembatan ini digunakan
kombinasi sheetpile dan geotekstile. Sehingga kontrol stabilitas yang dilakukan hanyalah pada kontrol daya dukung geotekstile
• Kontrol Daya Dukung
Analisa Biaya • Analisa harga satuan pekerjaan ini didasarkan pada
satuan material, upah dan sewa alat berat pada Provinsi Jawa Timur tahun 2013
• Dari uraian diatas Alternatif perkuatan yang dipilih untuk oprit jembatan adalah kombinasi sheetpile-geotextile, karena memiliki angka keamanan yang lebih baik dan memiliki harga yang lebih murah
Alternatif Harga (Rp) Sheetpile 992,866,956.46 Geotextile 881,806,285.65 Kombinasi Sheetpile-geotextile 850,476,052.93
Kesimpulan • Pada abutmen yang direncanakan menggunakan
pondasi tiang pancang Ø 60 cm dengan konfigurasi 3 x 8
• Pada perkuatan oprit dengan sheetpile PT. WIKA BETON Tipe W-600 B 1000 dengan panjang 15 m
• Pada perkuatan oprit dengan geotextile dibagi menjadi dua layer dengan jarak 0,25 m dan 0,5 m
• Pada perkuatan oprit dengan kombinasi sheetpile dan geotextile digunakan sheetpile PT. WIKA BETON Tipe W-600 A 1000 dengan panjang 18 m dan geotextile dengan jarak 0,35 m dan 0,7 m
• Dari uraian diatas Alternatif perkuatan yang dipilih untuk oprit jembatan adalah kombinasi sheetpile-geotextile