Post on 06-Mar-2016
description
272
PERBANDINGAN SUSU SAPI DENGAN SUSU KEDELAI :
TINJAUAN KANDUNGAN DAN BIOKIMIA ABSORBSI
(The Comparation of Cow and Soybean Milk : The Content and
Biochemical Absorption)
PENDAHULUAN
"Empat Sehat Lima Sempuma" merupakan
slogan yang sudah tidak asing di telinga dan
sering dikumandangkan di dunia kesehatan dan
gizi keluarga. Susu disebut sebagai sumber
kelima yang membuat gizi sempuma . Sejak
krisis ekonomi menerpa dunia, harga-harga
kebutuhan rumah tangga terinasuk harga susu
formula melambung tanpa dapat dicegah.
Tentunya kita prihatin dengan merosotnya
daya beli masyarakat. Hal ini mengakibatkan
dampak negatif, antara lain banyak ibu-ibu
HAsIM'dan E . MARTINDal-t2
' Departemen Biokimia FMIPA-Institut Pertanian Bogor
1Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor
ABSTRACT
The world economic crisis, issue contaminant hazardous in infant milk formula, and the increasing price
of family basic consumption needs including infant milk formula have caused most mothers feed their
children with soybean or rice milk instead of cow milk . Is it right that soybean milk could replace the children
nutrition for their optimal development brain and physics? The content of calcium, protein and fat in cow
milk are 15,8 and 4 times higher than those in soybean milk . Even though carbohydrate in soybean milk is
high, but it could be absorbed only 12-14%. The nutrition absorption process of cow milk is much easier
compare to absorption of nutrition in soybean milk. This because of many anti nutrition in soybean milk such
as anti tripsine, haemaglutinin, fitat acid and olygosaccaride that caused flatulency .
Keywords : Cow milk, soybean milk and absorption
ABSTRAK
Krisis ekonomi yang menerpa dunia hingga tingkat rumahtangga, keberadaan isu kandungan zat atau
kontaminan berbahaya pada susu sapi formula baik untuk baduta maupun balita, serta melambungnya harga-
harga kebutuhan rumah tangga termasuk harga susu formula, maka banyak ibu-ibu yang mengalihkan
konsumsi air susu untuk anaknya ke susu beras (tajin) atau susu kedelai . Benarkah air susu nabati mampu
menggantikan kebutuhan nutrisi anak-anak untuk dapat tumbuh sempurna baik otak maupun fisiknya.
Kandungan kalsium, protein dan lemak pada air susu sapi jauh lebih tinggi dari pada susu nabati, berturut-
turut 15 kali, 8 kali dan 4 kali lipat. Sedangkan kandungan susu nabati akan karbohidrat lebih tinggi, namun
yang dapat terserap hanya 12-14%. Kandungan zat-zat pengganggu (anti gizi) pada susu nabati (kedelai)
sangat banyak seperti antitripsin, hemaglutinin, asarn fitat, dan oligosakarida penyebab flatulensi yang sangat
mempengaruhi absorbsi nutrisi. Proses absorbsi nutrisi susu sapi jauh lebih mudah dari pada nutrisi pada susu
nabati .
Kata kunci: Susu sapi, susu kedelai, absorbsi
yang mengalihkan konsumsi air susu untuk
anaknya ke susu nabati: beras (tajin) atau susu
kedelai. Kondisi ini diperparah dengan isu
adanya zat atau kontaminan berbahaya pada
susu sapi formula baik untuk anak usia di
bawah dua tahun (baduta) maupun anak usia di
bawah lima tahun (balita) . Benarkah air susu
nabati mampu menggantikan kebutuhan nutrisi
anak-anak untuk dapat tumbuh sempurna baik
otak maupun fisiknya .
Susu adalah makanan cair yang diproduksi
oleh kelenjar susu mamalia betina . Namun
dalam kehidupan sehari-hari, kata susu juga
digunakan untuk minuman yang dikategorikan
sebagai pengganti susu yang, berasal dari
kedelai atau tumbuh-tumbuhan lain, misalnya
susu kedelai, susu beras (tajin), santan atau
dalam bahasa Inggris coconut milk.
Kandungan terbesar susu adalah air dan
lemak. Di dalam porsi lemak susu mengandung
vitamin yang hanya larut dalam lemak yaitu
vitamin A, D, E dan K. Air susu mengandung
berbagai macam tipe protein, yang dapat
dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu kasein
(80%) dan laktoglobulin (20%). Rasa manis air
susu karena adanya laktosa berkontribusi
sekitar 40% kalori dari air susu penuh (whole
milk) . Laktosa terdiri atas dua macam gula
sederhana yaitu glukosa dan galaktosa. Secara
alami laktosa hanya terdapat pada air susu dan
beberapa jenis tanaman tertentu dalam jumlah
sangat sedikit.
Volume lambung bayi sangat terbatas
Sejatinya susu bukan makanan utama
manusia, kecuali pada satu tahun pertama
kehidupannya. Sistem pencernaan bayi baik
mekanik (Gigi dan peristaltik), biokimia
(enzim pencernaan) maupun mikroba
(probiotik) belum memadai. Di sisi lain
kebutuhan bayi terhadap nutrisi yang sempurna
sangat urgen untuk pertumbuhan dan
perkembangan, baik otak maupun tulang
rangka serta jaringan otot. Makanan bayi harus
memiliki kandungan nutrisi yang sempurna
dan sekaligus mudah diserap . Hal ini menjadi
alasan mengapa sampai umur 6 bulan bayi
tidak boleh diberi makanan tambahan kecuali
ASI. Jika ada masalah dengan pemberian ASI,
maka dapat digantikan dengan susu formula
untuk baduta, atau susu sapi segar untuk anak
yang berusia di atas 2 tahun .
Pemberian makanan kepada bayi dengan
kandungan nutrisi yang tidak tepat akan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkem-
bangan otak dan fisik bayi . Banyak ibu sering
memberikan buah pisang, susu beras (tajin)
atau susu kedelai kepada bayinya karena
ketidaktahuan ilmu gizi bayi, alasan
keterbatasan dana, atau kesehatan dan
kesibukan ibu . Pemberian makanan bayi
demikian sangatlah buruk, karena volume
lambung bayi yang sangat terbatas dan belum
memiliki perangkat pencernaan yang
Semiloka Nasional Prospek Industri Sapi Perah Menuju Perdagangan Bebas- 2020
sempurna, tidak selayaknya lambung bayi
dipenuhi dengan makanan yang tidak
berkualitas (sulit dicerna dan diabsorbsi) .
Qualitas zat gizi yang terkandung pada susu
nabati sangatlah rendah bila dibandingkan
dengan ASI, susu formula atau susu sapi segar .
Dengan demikian pemberian susu nabati pada
bayi dipastikan akan menyebabkan
pertumbuhan bayi tidak optimal . Andaikata
secara fisik bayi tumbuh normal, namun bila
kandungan protein dan lemak serta kalsium
yang diabsorbsi rendah, maka otak dan tulang
bayi tidak dapat berkembang dengan baik .
Akibatnya kecerdasan bayi terancam, yang
pada akhirnya melahirkan generasi dengan
kecerdasan yang rendah di masa yang akan
datang .
Akhir-akhir ini promosi susu nabati sangat
gencar seiring dengan kenaikan harga susu .
Hal ini tidak salah selama susu nabati tersebut
diperuntukkan bagi orang dewasa . Bagi baduta,
susu nabati sangat tidak dianjurkan karena
struktur nutrien susu nabati yang tidak tepat
untuk saluran pencernaan bayi, dimana
perangkat pencernaan bayi belum sesempurna
orang dewasa. Dengan kata lain kandungan
nutrisi susu nabati tidak dapat memenuhi
kebutuhan pertumbuhan dan berkembangan
bayi, karena adanya hambatan proses absorbsi
di saluran pencernaan bayi . Makalah ini akan
mengulas tentang kandungan dan biokimia
absorbsi susu sapi dan susu nabati dan
kekhususannya pada bayi .
KANDUNGAN AIR SUSU SAPI VS. SUSU
NABATI
Kualitas susu dapat diketahui dari bagian-
bagian yang terkandung di dalamnya . Secara
alami susu kaya akan nutrisi essensial untuk
tumbuh, berkembang dan memelihara tubuh,
dan tidak mengandung bahan pengawet
maupun pewarna. Komponen-komponen
utama susu adalah protein, lemak, gula
(laktosa), mineral (solid state), dan air. Susu
sangat bagus sebagai sumber yodium, kalsium,
vitamin D, riboflavin dan fosfor. Selain itu
susu juga merupakan sumber protein, vitamin
B12, vitamin K, Kalium dan vitamin A
(MILLER, JARvis dan MCBEAN, 2000). Seperti
kita ketahui bahwa Vitamin A, D, E dan K
merupakan vitamin yang larut dalam lemak,
273
pada air susu vitamin-vitamin ini terdapat pada
lemak susu. Vitamin A merupakan nutrisi yang
sangat penting bagi kesehatan mata, pertahanan
tubuh, serta untuk pertumbuhan dan
perkembangan jaringan tubuh sementara
Kalium penting untuk kesehatan jantung
(MccANCE dan WIDDOWSON, 1991) . Di dalam
tubuh, Kalium terdapat di dalam cairan sel dan
sangat penting bagi keseimbangan cairan
tubuh, kontraksi otot, konduksi syaraf juga
mengoreksi fungsi jantung .
Begitu sempurnanya kandungan nutrisi di
dalam susu. Namun dengan semakin tingginya
harga susu, substitusi susu pun banyak
diupayakan diantaranya dengan menggantikan-
nya dengan susu nabati seperti susu beras atau
sering disebut tajin dan susu kedelai .
Kandungan kalsium, protein dan lemak pada
air susu sapi jauh lebih tinggi dari pada susu
nabati (contoh susu beras), berturut-turut 15
kali, 8 kali dan 4 kali lipat (Tabel 1 .)
Kandungan karbohidrat di dalam susu nabati
lebih tinggi dibanding susu sapi, namun yang
dapat terserap dan secara biologis dapat
digunakan oleh tubuh hanya 12-14% (INTISARI
ONLINE, 1998).
Tabel 1 . Perbandingan nilai gizi I cangkir susu sapi
vs susu beras
Sumber: I-VILLAGE ON LINE (2008)
"Susu kedelai memiliki kadar protein dan
komposisi asam amino yang hampir sama
dengan susu sapi dan tidak .mengandung
kolesterol, karena itu susu kedelai dapat
digunakan sebagai pengganti susu sapi",
demikian klaim keunggulan susu kedelai
dibuat. Kandungan protein di dalam susu
kedelai sebenamya dipengaruhi oleh varietas
kedelai, jumlah air yang ditambahkan,'jangka
waktu dan kondisi penyimpanan serta
perlakuan panas (INFO SEHAT, 2007). Semakin
banyak jumlah air yang digunakan untuk
mengencerkan susu kedelai, maka akan
semakin sedikit kadar protein yang diperoleh.
274
Semiloka Nasional Prospek Induslri Sapi Perah Menuju Perdagangan Bebas - 2020
Meskipun susu sapi mengandung
kolesterol, akan tetapi kandungan kolesterol
pada susu sapi masih tergolong sangat rendah
jika dibandingkan bahan pangan hewani
lainnya. Susu yang dihasilkan dari sapi yang
diberi pakan rumput mengandung asam lemak
yaitu Conjugated Linoleic Acid (CLA)
(Hubpages on line) . Penelitian pada tikus
menunjukkan bahwa asam lemak tersebut
dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.
Secara invitro mengindikasikan bahwa CLA
dapat membunuh sel kanker manusia yaitu
kanker kulit, kolon dan payudara . Asam lemak
ini juga membantu menurunkan kadar
kolesterol dan mencegah atherosklerosis. Tim
peneliti dari Universitas Aberdeen
menyampaikan bahwa susu organik merupakan
sumber lemak omega-3 yang sangat baik yaitu
sekitar 71% lebih banyak dibandingkan susu
konvensional pada umumnya (COMMuNI-
CATION TEAM, UNIVERSITAS ABERDEEN,
2004).
Secara umum susu kedelai mempunyai
kandungan vitamin 131, 132, niasin, clan
piridoksin . Vitamin lain yang terkandung
dalam jumlah cukup banyak ialah vitamin E
dan K. Akan tetapi susu kedelai tidak
mengandung vitamin B12 dan kandungan
mineralnya, terutama kalsium lebih sedikit
dibandingkan susu sapi (Info Sehat, 2007).
Kalsium sangat diperlukan dalam pertumbuhan
terutama pada anak. Memperoleh asupan
kalsium dari susu sapi akan lebih baik untuk
pertumbuhan tulang daripada diperoleh dari
kalsium suplemen (CHENG, et.al., 2005). Air
susu sapi dan hasil fermentasinya seperti
yoghurt selain mengandung Kalsium dan
Vitamin K untuk kesehatan tulang, juga
mengandung lactoferrin, yang merangsang
pertumbuhan dan aktivitas osteoblasts (sel
pembangun tulang) dan mengurangi
pembentukan osteoclasts (sel yang
bertanggung jawab merapuhkan tulang)
sehingga susu sapi mencegah dan menghambat
terjadinya osteoporosis (CORNISH et al ., 2004) .
Oleh karena itu, agar kualitas susu kedelai
dapat sejajar dengan kualitas susu sapi masih
perlu dilakukan fortifikasi vitamin dan mineral .
Komposisi susu kedelai cair dan susu sapi
dapat dilihat pada Tabel 2 .
Komponen Susu sapi Susu berashajin
Kalori (Kkal) 150 120
Protein (gr) 8 1
Karbohidrat (gr) 11 30
Lemak (gr) 8 2
Kalsium (mg) 291 20
Tabel 2. Komposisi susu kedelai cair dan susu sapi
dalam tiap 100 gram
Sumber : INTISARI ON LUNE (1998)
Susu kedelai kaya akan protein yang tidak
kalah dengan susu sapi. Akan tetapi kandungan
kalsium susu kedelai sangat sedikit . Selain
sebagai sumber kalsium yang sangat baik,
dalam satu gelas susu sapi akan mencukupi
50% kebutuhan kalsium harian anak, dan juga
mengandung vitamin A untuk penglihatan,
vitamin B12 untuk sel darah merah, karbohidrat
sebagai sumber energi, magnesium untuk
fungsi otot, fosfor untuk melepaskan energi .
Ternyata dalam satu karton susu sapi (189m1)
mengandung lebih banyak vitamin A,
riboflavin, niacin, Vitamin B12 dan vitamin D
jika dibandingkan dengan satu karton orange
juice (jus jeruk) demikian pula kandungan
kalsiumnya 11 kali lebih banyak (MILLER,
JARvIs dan MCBEAN, 2000) .
Oleh karena itu dalam mengkonsumsi susu
sapi atau susu kedelai perlu disesuaikan dengan
kebutuhannya. Susu kedelai baik dikonsumsi
bagi mereka yang alergi susu sapi. Perlu
diingat, beberapa orang tertentu tidak punya
atau kurang enzim laktase dalam saluran
pencernaannya sehingga tidak mampu
mencema laktosa yang terkandung di dalam
susu sapi. Bila ingin mengkonsumsi susu
kedelai perlu dipertimbangkan, karena pada
susu kedelai mengandung zat-zat pengganggu
(antigizi) seperti antitripsin, hemaglutinin,
asam fitat, dan oligosakarida penyebab
flatulensi yang sangat mempengaruhi absorbsi
nutrisi. Temuan terbaru melaporkan wanita
hamil yang mengkonsumsi susu kedelai
beresiko memiliki bayi dengan pertumbuhan
kurang maksimal . Kesimpulan ini muncul
setelah uji terhadap tikus, dimana kadar
Semiloka Nasional Prospek Industri SapiPerah Menuju Perdagangan Bebas - 2020
phytoestrogen, salah satu senyawa yang
terdapat pada kedelai, berdampak negatif pada
perkembangan janin (SINAR HARAPAN, 2003) .
Hal ini dikhawatirkan juga terjadi pada
manusia.
BIOKIMIA ABSORBSI ZAT GIZI
Absorbsi zat gizi adalah proses dimana zat
gizi berpindah dari ruang usus kecil (small
intestine) yang terdiri atas doudenum (25 cm),
yeyunum (2,5 m) dan ileum (3,5 m) ke dalam
aliran darah (CAROLA et al., 1990). Absorbsi
terjadi setelah proses pencernaan . Pencernaan
adalah penguraian bahan makanan menjadi
molekul sederhana sehingga siap diabsorbsi
(GANONG, 1991) . Komponen utama makanan
adalah pati, gula, lemak dan protein, yang itu
semua harus di uraikan menjadi molekul kecil
agar dapat diabsorbsi (BENDER, 1993) .
Karbohidrat diabsorbsi dalam bentuk
monosakarida, oleh karena itu saluran
pencernaan harus mampu menguraikan
karbohidrat (amilum dan polisakarida) menjadi
monosakarida dengan bantuan enzim amilase,
laktase, dan sukrase . Absorbsi protein terjadi
setelah diuraikan menjadi asam amino, oleh
karena itu saluran pencernaan harus mampu
mengurai protein menjadi asam amino, dengan
bantuan enzim protease baik saat di lambung
(pepsin) maupun saat di usus kecil (tripsin,
chimotripsin, Beta-carboxipeptidase) . Lemak
diabsorbsi dalam bentuk trigliserida atau asam
lemak dan gliserol setelah kerja enzim lipase
pankreas (BENDER, 1993 ; GANONG, 1991) .
Disamping kerja enzim-enzim, untuk
terjadinya pencernaan dan absorbsi yang
sempurna memerlukan pergerakan peristaltik
sehingga makanan kontak dengan enzim dan
bergerak melewati dinding usus (brush
border), sehingga terjadi penyeberangan
menembus enterosit (sel epitel usus) atau
melalui rongga sel enterosit (paraselular
route), dan kemudian diangkut meninggalkan
epithelium oleh darah atau lymph (EMSLIE-
SMITH et al., 1988). Dalam rangka
pencampuran makanan larut air dan lemak,
pencernaan dan absorbsi memerlukan cairan
empedu sebagai emulsifier (penuruntegangan
permukaan) sehingga lipase dapat memutus
ikatan ester pada trigliserida makanan
(CAROLA et al., 1990) .
275
Komponen Susu kedelai Susu sapi
Kalori (Kkal)41,00 61,00
Protein (g) 3,503,20
Lemak (g)2,50 3,50
Karbohidrat (g) 5,00 4,30
Kalsium (mg) 50,00143,00
Fosfor (g)45,00 60,00
Besi (g) 0,70 1,70
Vitamin A (IU) 200,00 130,00
Vitamin B I (tiamin) (mg) 0,08 0,03
Vitamin C (mg) 2,00 1,00
Air (g) 87,00 88,33
Absobsi normal senyawa gizi memerlukan
waktu kontak makanan dengan usus kecil
selama 6 jam untuk terjadinya penyerapan
sampai 90 persen (EMSLIE-SMITH et al., 1988) .
Hambatan absorbsi dapat terjadi bila kontraksi
usus kecil meningkat dan ini mengurangi
waktu absorbsi, biasanya pada saat diare .
Hambatan juga terjadi jika ada bahan makanan
yang tidak dapat diserap seperti unabsorbale
fat. Sebaliknya, semakin lama makanan di usus
kecil absorbsi semakin tuntas, namun terjadi
konstipasi. Gangguan absorbsi juga terjadi
apabila bahan makanan tidak dapat diurai
karena adanya senyawa pengikat seperti
oksalat, dan fitat, serta zat anti gizi (antitripsin)
pada kedelai yang mampu mengikat protease .
Absorbsi karbohidrat (kh)
Kandungan utama karbohidrat adalah pati,
laktosa, dan sukrosa . Pencernaan dilakukan
mulai dari rongga mulut pada orang dewasa,
tetapi tidak pada bayi . Selanjutnya oleh
amylase pankreas di dalam ruang usus kecil,
karbohidrat diurai menjadi maltosa, maltotriosa
dan dekstrin. Set usus (Enterosit) tidak punya
sistem absorbsi oligosakarida, oleh karena itu
seluruh karbohidrat harus terurai menjadi
monosakarida (glukosa, galaktosa, fruktosa)
(EMSLIE-SMITH et al., 1988) . Pada kasus
ketiadaan enzim laktase, maka laktosa susu
tidak dapat diuraikan menjadi glukosa dan
galaktosa, maka laktosa akan mengalir masuk
ke dalam usus besar (colon), sehingga
mengalami fermentasi oleh mikroba usus besar
dan terjadilah produksi gas dan asam sebagai
penyebab diare (EMSLIE-SMITH et a!., 1988) .
Absorbsi protein atau asam amino (AA)
Awal pencernaan protein terjadi di
lambung oleh pepsin hasil sekresi sel chief dari
kelenjar lambung (gastric). Tetapi pencernaan
protein yang utama terjadi pada usus kecil oleh
protease yang berasal dari kelenjar pankreas .
Ekdopeptidase, yaitu enzim yang memutus
ikatan peptida pada bagian dalam protein,
seperti tripsin, chimotripsin dan elastase
menghidrolisis ikatan peptida menghasilkan
unit peptida yang lebih pendek . Eksopeptidase,
yaitu enzim protease yang memutus ikatan
peptida paling pinggir seperti karboksi-
276
Semiloka Nasional Prospek Industri Sapi Perah Menuju Perdagangan Bebas- 2020
peptidase, menghasilkan asam amino dari
penguraian unit yang pendek hasil kerja
endopeptidase sebelumnya.
Absorbsi lemak
Lemak makanan adalah trigliserida,
disamping sedikit fosfolipida, kolesterol, dan
vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E dan
K . Trigliserida akan diuraikan oleh lipase
menjadi asam lemak dan gliserol. Manusia
mempunyai 3 sumber lipase yaitu lipase
lingual, lipase lambung dan lipase pankreas
(EMSLIE-SMITH et al., 1988) . Disamping
lipase, manusia juga memiliki kolesterol
esterase, suatu enzim yang menguraikan ikatan
ester baik pada kolesterol maupun kompleks
vitamin larut lipida. ASI mengandung lipase,
sehingga mampu menguraikan lemak susu
sendiri, dan ini tidak dimiliki oleh susu sapi
(EMSLIE-SMITH et al., 1988) . Inilah kelebihan
ASI atas susu sapi dalam absorbsi lemak susu .
menguraikan triglserida menjadi asam lemak .
Kemudian asam lemak masuk set mukosa dan
di dalam mukosa set terjadi sintesis kembali
trigliserida, yang kemudian dibawa ke dalam
darah dalam bentuk chilomikron (EMSLIE-
SMITH et al., 1988).
Absorbsi mineral dan vitamin
Kalsium dan fosfor adalah mineral utama
air susu yang diperlukan tubuh. Absorbsi
kalsium akan meningkat dengan adanya
glukosa dan monosakarida lainnya. Absorbsi
kalsium dihambat oleh lemak, oksalat, fosfat
dan fitat yang membentuk kompleks dengan
kalsium di ruang usus (EMSLIE-SMITH et al.,
1988) . Hal ini yang mendasari mengapa
kalsium pada susu nabati sangat sedikit yang
dapat termanfaatkan oleh tubuh, dikarenakan
adanya zat-zat penghambat terutama oksalat
dan fitat . .
Absorbsi kalsium dan fosfor merupakan
proses yang sangat kompleks . Disamping
kalsium tidak boleh terikat oleh molekul lain,
ada tiga hormon pengatur absorsi kalsium dan
juga fosfor, yaitu 1,25 dihidroksikolekalsiferol,
Cairan empedu sangat berperan dalam
pencernaan dan absorbsi lemak, dengan
menstabilkan emulsi lemak air atau misel .
Misel
memungkinkan enzim lipase
suatu hormon yang dibentuk dari vitamin D
yang berperan dalam absorbsi kalsium di usus
kecil, dan hormon paratiroid yang dihasilkan
oleh kelenjar paratiroid, yang berfungsi
memobilisasi kalsium tulang dan meningkat-
kan ekskresi fosfor lewat urine, serta yang
ketiga adalah hormon kalsitonin dari kelenjar
tiroid yang menghambat reabsorbsi tulang
(GANONG, 1991) .
Absorbsi vitamin larut air seperti vitamin C
dan tiamin melalui trasnport aktif, sedangkan
untuk vitamin larut lemak absorbsinya bersama
dengan absorbsi lemak, dalam bentuk misel
dan kilomikron (GANONG, 1991).
Absorbsi pada bayi
Berat badan bayi sehat menjadi 2 kali
dalam 6 bulan pertama kelahiran dan menjadi
triple (3 kali lipat) dalam tahun pertama dari
berat lahir (TowNSEND, 1985). Hal ini
menunjukan betapa urgen kebutuhan nutrisi 6
bulan pertama atau satu tahun setelah
kelahiran. ToWNSEND (1985) juga menyatakan
bahwa kebutuhan nutrisi bayi per kg berat
badan pada tahun pertama adalah 2-3 kali
dibanding remaja atau orang dewasa. Oleh
karena itu pilihan air susu adalah pilihan tepat
untuk kebutuhan nutrisi bayi . Air susu sangat
tinggi dan lengkap kandungan nutrisinya,
sangat mudah diabsorsi oleh usus bayi,
disamping higienik.
Bayi di bawah dua tahun belum mampu
mencerna bahan makanan dengan sempuma,
apalagi makromolekul kompleks seperti
karbohidrat yang ada pada susu nabati, dimana
orang dewasa saja kemampuan
memanfaatkannya hanya 12-14% (INTIs iu ON
LINE, 1998) . Oleh karena itu makanan utama
bayi di bawah dua tahun adalah ASI .
Pemberian selain ASI, termasuk air susu nabati
pada bayi akan menempati ruang lambung bayi
yang sangat terbatas, padahal senyawa gizi
yang terabsorbsi sangat sedikit, sehingga dapat
menyebabkan gizi bayi tidak optimal.
Absorbsi pada usus bayi (infant) belum
selektif. Antibodi kolostrum (imunoglobulin A)
pada bayi baru lahir (7 hari pertama) dapat
diabsorbsi secara langsung meskipun berupa
makromolekul protein globullin(GANONG,
1993) . Oleh karena itu, bayi di bawah 1
minggu sampai beberapa bulan bila diberi
Semiloka Nasional Prospek Industri Sapi Perah Menuju Perdagangan Bebas-2020
makanan selain air susu, sangat berbahaya
karena makromolekul pada makanan tersebut
dapat diserap langsung yang akan memberi
reaksi buruk pada tubuh bayi (alergi) . Hal ini
yang mendasari bahwa bayi di bawah 2 tahun
harus diberi minum ASI atau susu pengganti
ASI dengan ingridient (kandungan) khusus
mendekati ASI, yang terkenal dengan nama
susu formula.
Penyusun susu formula hendaknya adalah
karohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral
yang secara kuantitas dan absorbilitas sama
dengan ASI. Membuat formula jauh lebih
mudah dibanding menguji kemampuan
diserapnya (absorability) setiap penyusun
formula tersebut. Absorbsi karbohidrat,
protein, lemak, mineral, dan viamin yang
berasal dari hewani jauh lebih mudah diserap
dibandingkan dengan zat yang sama yang
berasal dari nabati . Hal ini terkait dengan
struktur yang kompleks pada molekul-molekul
nabati, dibanding pada hewani . Oleh karena itu
susu formula untuk bayi di bawah dua tahun
harus di susun dengan karbohidrat, protein,
lemak, vitamin dan mineral yang semaksimal
mungkin berasal dari komponen air susu sapi.
Hambatan absorbsi karbohidrat akan terjadi
bila karbohidrat susu formula dari nabati,
karena adanya karbohidrat nondigestible yang
kemungkinan berbahaya bagi tubuh bayi,
terutama pada bayi umur kurang dari satu
bulan .
ASI lebih baik dari susu formula . Selain
alasan sanitasi, tidak semua elemen penyusun
susu formula berasal dari hewan, sehingga sulit
diserap. Mineral pada susu formula sebagaian
besar dari alam. Sedangkan vitamin penyusun
susu formula berasal dari vitamin sintetis atau
mikrobial. Oleh karena itu absorbility (daya
serap) ASI lebih baik daripada susu formula .
Disamping itu ASI mengandung enzim
pencemaan yang mampu mencerna sendiri
kandungan gizi pada susu tersebut (EMSLIE-
SMITH et al., 1988).
KESIMPULAN DAN SARAN
Air susu sapi jauh lebih sempurna
dibandingkan dengan susu nabati, baik ditinjau
dari kandungan, maupun absorbilitasnya .
Kandungan kalori, kalsium, besi, iodium,
fosfor, vitamin B 12 dan vitamin D pada air
susu sapi lebih unggul dari susu kedelai .
277
namun tidak lebih ungguluntuk kandungan
vitamin A, B, dan C. Susu kedelai tidak
mengandung vitamin1312
. Susu kedelai dapat
mengandung zat antigizi yang menghambat
absorbsi, dan juga mengandung fitoestrogen.
Bagi bayi sampai umur 6 bulan, ASI
menempatiurutan pertama, urutan kedua
adalah susu formula yang dibuat dari bahan
dasar airsusu sapi, dan urutan ke tiga adalah
susu sapi murni. Pemberian airsusu nabati
pada baduta tidak disarankan sama sekali, dan
kolostrum wajib diberikan pada bayi minggu
pertama kelahiran. Air susu sapi sangat baik
untuk balita.
DAFTAR PUSTAKA
BENDER B.A, 1993 . Introduction to Nutrition and
Metabolism. UCL Press. London.
CAROLA R, HARLEY JP, and NOBACK CR. 1990.
Human Anatomy and Physiology. McGraww-
Hill. USA.
CHENG, S., LYYTIKAINEN A., KROGER H., LAMBERG-
ALLARDT C, ALEN M, KOISTINEN A, WANG QJ,
SuuRINiEMI M,SUOM INEN H, MAHONEN A,
NICHOLSON PH, IVASKA KK, KORPELA R,
OHLSSON C, VAANANEN KH, and TYLAVSKY F.
2005. Effects of calcium, dairy product, and
vitamin D supplementation on bone mass
accrual and body composition in 10-12 year
old girls : a 2 years randomized trial. Am. J
Clin Nutr. 2005. Nov 82(5): 1115-26
COMMUNICATIONS TEAM, OFFICE of EXTERNAL
AFFAIRS, UNIVERSITY of ABERDEEN.2004
.
Organic Milk-goodalternative source of
omega 3s. university of Aberdeen Press
release, December 8, 2004 .
CORNISH J, CALLON KE, NAOT D, PALMANO KP,
Biovic T, BAVA U, WATSON M, LIN JM,
TONG PC, CHEN Q, CHAN VA, REID HE,
FAzzALARI N, BAKER HM,BAKER EN,
HAGGARTY Nw, GREY AB, and REID IR. 2004.
Lactoferrin is a potent regulator of bone cell
activity and increases bone formation in vivo.
Endocrinology. 2004 Sep 145 (9): 4366-74.
EMSLIE-SMITH D, PATERSON C, SCRATCHERD T and
READ NW. 1988. Texbook of Physiology,
eleventh Ed. ELBS, Singapura .
GANONG WF. 1991 . Review of Medical Physiology.
International editian, Fiftinth edition, a
LANGE medical book,Prentice-Hall
International Inc. USA.
Hu
pages
on
line,
Clever
Milk
http : //hubpages. com/hub/Clever-Milk
278
Semiloka Nasional Prospek Industri Sapi PerahMenuju Perdagangan Bebas - 2020
INFO-SEHAT. 2007. Manfaat susu kedelai. http://
www.Info-sehat.com/content.php?s sid=1212 .
INTtsARU ON LINE. 1998. Susu kedelai tak kalah
dengan susu sapi. http://www.indomedia.com .
/intisari/ 1998/agustus/susu.htm .
I-VILLAGE ON LINE. 2008. Cow's milk vs. rice milk ;
h ttp://Parentini.ivillaee .com/baby/bnutrition/
0,3vrt,00 .html.
MCCANCE and WIDDOWSON. 1991 . The Composition
of Foods, 5th edn . Royal Society of
Chemistry andMinistry of Agriculture,
Fisheries and Food. Cambridge: Royal Society
of Chemistry .
MILLER GD, JARVIs JK and MCBEAN LD. 2000. The
Importance of Milk and Milk Products in the
Diet. In: Handbook of Dairy Foods and
Nutrition Second Edition (WOLINSKY I, editor)
CRC Press, Boca Raton, Florida, USA .
SINAR HARAPAN. 2003 . Temuan Kontroversial :
Permpuan HamilSebaiknya Tak
Mengkonsumsi Kedelai. http://www . Sinar-
harapan.co.id/iptek/kesehatan/2003/kes .html .
TOWNSEND CE. 1985. Nutrition and Diet Therapy .
4`hedition, Delmar Publishers Inc, New York .
USA.
DISKUSI
Pertanyaan :
1 .Apakah istilah susu kedelai sudah yang
tepat, karena pengertianair susu adalah
cairan yang dihasilkan oleh kelenjar
susu/ambing temak ?
2 . Banyak ibu-ibu yang memilih susu
kedelai, padahal susu kedelai dapat
mengandung zat anti nutrisi . Kapan hat
tersebut dapat terjadi?
Jawaban :
1 . Istilah susu kedelai lebih dikenal oleh
orangawam/kebanyakan . Mungkin
istilah yang lebih tepat adalahsari
kedelai .
2. Anti nutrisi yangada pada kedelai
adalah antitripsin. Selain itu juga
oksalat dan fitatyang dapat meng-
hambat pencernaan lemak . Antitripsin
dapat muncul pada pemanasan yang
tidak sempurna (