Post on 29-Aug-2018
Perancangan Visual Identity Surabaya sebagai kota
Industri kreatif
Surabaya creative city visual identity design
Andi Deddy Addinsyah Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS. Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111,
Telp./Fax (031) 5931147
Abstrak
Kota Surabaya adalah kota besar yang memiliki 2000 lebih industri kreatif, yang mampu
menjadi sebuah keunggulan bagi kota Surabaya di Indonesia.Dalam proses memposisikan
Surabaya sebagai kota industri kreatif, perlu adanya suatu pengenalan citra dari kota Surabaya.
Surabaya belum memiliki karakter yang kuat dalam memposisikan citra kotanya. Maka sebuah
brand baru kota diperlukan dalam mewujudkan citra yang ingin diperkenalkan pada khalayak luar,
diharapkan masyarakat luar mampu mendukung terciptanya ekonomi kreatif melalui berbagai
industri kreatif yang berpotensi di Surabaya.
Metode yang dilakukan berupa studi kondisi lapangan dan citra yang sebelumnya
tertancap di masyarakat, untuk kemudian diarahkan kedalam satu visi baru didukung keadaan kota
yang menjadi potensi. Metode tersebut menghasilkan suatu konsep brand yang diangkat dengan
karakter kemaritimannya. Konsep tersebut nantinya akan menjadi pemikiran utama sebagai ”kota
kreatif, semangat maritim”, yang dijadikan sebagai slogan.
Selanjutnya diperkenalkan kepada masyarakat luas melalui program yang dibuat. Media
yang beragam seperti iklan, merchandise, sistem grafis lingkungan, dan media web dapat
digunakan sebagai alat untuk menyampaikan pesan tentang brand baru tersebut. Dengan identitas
visual yang disampaikan kepada masyaakat melalui beragam media dan program, diharapkan
mampu memberikan pengaruh kepada masyarakat luar dan dalam kota Surabaya tentunya
dibidang industri kreatif agar lebih dapat mendatangkan nilai bagi kota Surabaya dan industri kreatif
yang ada.
Abstract
Surabaya city is a big city which one have more than 2000 creative industry,whose can be
priority to surabaya city in Indonesia in process Surabaya to be able as creative industry city,need
to introduce image of Surabaya city.Surabaya have not powerfull character to build image of
surabaya city.Then,new city branding needed to built image whose want to introducing
society,wished the outsider society can support the form of creative economic with many potential
creative industry in surabaya.
The metode is area study and old image of outsider society,therefore to direct in one new
vision and support surround potential city.The metode is product a new city branding concept with
maritime characteristic.The concept will be the first idea as “creative city,maritime spirit”,and that is
will be a slogan.
And than introducing in society by the program many media like
advertise,marchandise,area graphic system and media web can use as equipment for send
message about that new city baranding.With visual identity is send to outsider society by the
program and many media, wishes can bring influence to outsider society and insider society of
surabaya city,of course,in creative industry that can make more value to surabaya city and creative
industry.
KATA KUNCI: city branding, industri, kreatif, menyenangkan.
• PENDAHULUAN
Latar Belakang Pemerintah kota Surabaya sebagaimana upaya yang dilakukan kota-kota lain di
Indonesia sesungguhnya melakukan upaya city branding. Upaya yang telah dilakukan
oleh Pemerintah dalam rangka city branding Surabaya, antara lain melalui ikon ikan Suro
dan Boyo (Ikan Hiu dan Buaya). Akan tetapi ikon Hiu dan Buaya tersebut pada
kenyataannya tidak mencerminkan kekhasan atau keunikan Surabaya, mengingat ikan
Hiu dan Buaya bukanlah ikan khas Surabaya. Sedangkan bila ditinjau dari perspektif
marketing, ikon Hiu dan Buaya itu kurang memberi dampak positif di benak
masyarakat/calon konsumen/calon investor untuk merepresentasikan karakter kota.
Upaya lain untuk mem-branding Surabaya juga pernah dilakukan dengan konsep
”Sparkling Surabaya”. Sparkling Surabaya adalah suatu konsep promosi Surabaya untuk
meng-komunikasikan bahwa Surabaya ’berkilau’, baik karena gemerlap kotanya yang
menuju kota metropolitan, maupun pertimbangan bahwa kota Surabaya menjadi kota
pusat perhiasan. Konsep ini masih diperdebatkan efektifitasnya, mengingat konsep yang
tidak mengakar pada kekayaan potensi budaya Surabaya menyebabkan masyarakat
Surabaya kurang merasa terwakili oleh konsep tersebut.
Sparkling Surabaya juga sempat dibahas dalam forum Komunitas Wisata
Surabaya, yang membahas kota Surabaya sebagai kota tujuan wisata internasional.
Dalam pembahsan tersebut, lebih kepada brand kota Surabaya itu sendiri, yang
hubungannya ketertarikan pariwisata yang dimiliki kota Surabaya. Bahwa konsep
”Sparkling Surabaya” adalah bukan gagasan atau konsep yang berdasar pada refleksi
dari keadaan kota Surabaya itu sendiri. Berarti juga bukan rangkuman yang terdapat
dalam karkteristik kota Surabaya. Tetapi lebih kepada kecenderungan atau visi yang
tersembunyi dibalik ”Sparkling Surabaya” supaya membuat kota Surabaya menuju ke
arah sana. Statemen tersebut dilontarkan oleh Agus Tinus Lis Indrianto, Tourism and
Hospitality management, Universitas Ciputra. Beliau merupakan penggagas awal tentang
konsep Sparkling Surabaya
Karena Kota Surabaya masih belum memiliki positioning yang kuat di benak
masyarakat maka diperlukan suatu pencitraan kota melalui City Branding. Kegiatan City
Branding mendorong setiap kota untuk menciptakan citra tertentu di benak masyarakat
luas dalam mempresentasikan karakteristik kota tersebut. Dalam tujuan
mempresentasikan kota di Indonesia selama ini secara disadari maupun tidak selalu
terhubung dengan kegiatan industry kreatif local kota tersebut. Sebab hal-hal yang
bersifat local tersebut yang justru mampu mendiferensiasikan kota yang satu dengan
kota yang lain.
Sebagai kota yang menuju kota industri kreatif Nasional tentunya Surabaya perlu
sebuah identitas yang kuat untuk menguatkan persepsi masyarakat ketika kota Surabaya
sedang bergerak menjadi sebuah kota yang berekonomi kreatif dari indutrialisasinya.
identitas visual menunjukkan definisi dan identifikasi karakter atau personalitas. Identitas
korporat menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari visual branding. Dengan demikian,
identitas visual harus mencerminkan citra yang positif, kuat, dan memberi impresi yang
membekas dan dalam bagi masyarakat untuk kebutuhan pengenalan posisi,
deferensiasi, dan citra.1
Surabaya sebelumnya telah memiliki branding ”Sparkling Surabaya”, brand
tersebut dari segi konsep diragukan efektifitasnya seperti yang telah di bahas diatas,
selain itu efektifitas brand juga dipengaruhi oleh kualitas dari integrasi brand dengan
visual identiy. Sebuah Brand Identity. Adalah suatu pernyataan atau penampilan visual
dan verbal dari brand, secara lengkap menerap pada berbagai aplikasi dari desain logo,
1 ______ corporateidentity/muwafikcenter.blogspot.com/
desain promotion, hingga desain website, maka itu brand identity biasa juga disebut
corporate identity / visual identity.
Sumber:www.surabayatourism.com Gambar 1.1 ; eksisting identity surabaya ”Sparkling Surabaya”
Sebuah branding kota, tentunya merupakan upaya pengenalan identitas kota
yang mengangkat potensi dan keunikan yang dimiliki kota tersebut dibanding kota
lainnya. Kota Surabaya sendiri dalam branding ”Sparkling Surabaya” belum memiliki
keunikan tersendiri kota Surabaya yang diangkat dalam brand identity-nya. Namun justru
lebih mengarahkan pada kondisi kota Surabaya untuk menjadi ”Sparkling” yang
maksudnya adalah kemilau.
Konsep kata sparkling juga telah dipakai oleh Korea dalam membranding
wilayahnya. Sedangkan kota Surabaya sendiri memiliki karkteristik sebagai kota maritim
yang belum pernah digunakan dalam konsep brand sebelumnya. Dan sifat kemaritiman
yang dimiliki kota Surabaya belum pernah diangkat oleh kota atau daerah lain sebagai
konsep identitas kota.
Sedangkan sebuah visual identity yang ada dalam visual identity ”Sparkling
Surabaya” belum mencakup atas pertanyaan siapa, apa yang diperbuat, dan mengapa itu penting. Karena dari tiga pertanyaan tersebut menuntut sebuah diferensiasi yang
diangkat, hingga sampai pada sebuah visual identity dalam brand. Sparkling Surabaya
berjalan dengan logo dan slogan kota Surabaya untuk promosi, namun tidak berjalan
dengan unsur unsur yang membentuk sistem visual branding Sparkling Surabaya,
walaupun logo dan slogan tersebut telah di aplikasikan ke berbagai media.
Masalah perlunya sebuah visual identity kota Surabaya sebagai kota industri kreatif,
terdapat beberapa masalah yang muncul pada kasus tersebut, diantarnya:
1. Dalam gagasan konsep brand kota Surabaya, visual identity merupakan media
komunikasi dasar dari konsep brand kota tersebut untuk sampai kepada masyarakat
didukung dengan media lain.
2. Kota Surabaya belum memiliki identitas yang baku, tersistem dan kuat tentang
Surabaya sebagai kota industri kreatif.
Kota Surabaya memiliki banyak even pameran untuk mempresentasikan
hasil hasil industri kreatifnya, namun kurang bila dijadikan upaya
pembentukan sebuah kondisi kota industri kreatif di Surabaya, seperti yang
diulas oleh Anas Hidayat tentang even kreatif surabaya SDW’08 Surabaya
Design Week ‘08 dalam surabaya kreatif.com, “Terbentuknya kota kreatif
memerlukan strategi jitu. Apa setelah SDW 08? Hanya even selayang
pandang ataukah even kontinyu berlanjutan?” dari situ dapat dijadikan salah
satu pemicu bahwa kebutuhan identitas juga perlu, agar masyarakat sendiri
sadar, dan dari kesadaran tersebut diharapkan terwujud sebuah iklim kota
industri kreatif yang baik. Selain sebagai fungsinya untuk promosi seperti
tertulis pada latar belakang.
3 Belum tercipta media identitas yang mengkomunikasikan citra baru yang dibentuk
kota Surabaya sebagai kota industri kreatif Nasional kepada masyarakat luar
Surabaya kedepannya.
4 Pada eksistingnya, Belum adanya sistem visual identity yang kuat yang dibuat dalam
brand kota Surabaya sebelumnya yaitu “Sparkling Surabaya”, yang hanya berupa
logo dan slogan.
Batasan Masalah Dalam perancangan ini tidak akan membahas kondisi lain di lapangan yang tidak
menjadi dasar penciptaan corporate idenitity, estimasi finansial yang diperlukan untuk
perancangan visual identity.
Dalam perancangangan visual identity, pengaplikasiannya akan dibatasi pada
media media strategis industri kreatif di Surabaya.
Rumusan Masalah Bagaimana merancang sebuah visual identity kota Surabaya yang dapat
mencitrakan bahwa Surabaya sebagai kota industri kreatif Nasional?
Tujuan Penelitian Menciptakan identitas visual kota Surabaya yang mampu mempresentasikan
secara baik sebagai kota industri kreatif Nasional serta mampu membangun citra baru
kepada masyarakat tentang kota Surabaya.
Manfaat Penelitian 1. Bagi institusi pendidikan (ITS) dan mahasiswa
• Perancangan ini dapat menjadi referensi mengenai perancangan
corporate identity ,
• dan pembelajaran tenteng ilmu yang diperoleh serta prasyarat
penyelesaian studi mahasiswa
2. Bagi pihak instansi yang terkait
• Menjadikan identitas visual kota Surabaya yang menjadikan deferensiasi
dengan kota lain
• Mendapatkan gambaran konsep dalam pengembangan kota Surabaya
sebagai kota industri kreatif
Tinjauan Pustaka
Tinjauan Teori Marketing
Definisi Brand
“Brand is a name, symbol, design, or combination of them that identifies the
goods or services of a company” (Straub and Attner, 1994:391)
Brand mengandung nilai kualitas sebuah barang atau jasa yang diperoleh dari
pengalaman penggunaan satu produk atau lebih. Strab dan Attner membagi band
menjadi tiga:
- Nama (Brand Name) : Bentuk kata, huruf, atau gabungan keduanya yang
digunakan untuk memberikan ciri khas.
- Tanda (Brand Mark) : Simbol atau desain yang digunakan untuk memberikan
ciri dan membedakannya
- Karakter (Trade Character) : Simbol yang menunjukkan kualitas manusia.
Teori Desain Komunikasi Visual
Adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan daya kreatif
yang diaplikasikan dalam berbagai media komunikasi visual. Dengan mengolah elemen
desain grafis yang terdiri dari gambar, huruf, warna, komposisi, dan lay out. Semuanya
itu dilakukan guna menyampaikan pesan secara visual, audio, ataupun audio visual
kepada target sasaran yang dituju.
Tentang industri kreatif Industri kreatif, pada intinya, membuat produk/jasa, dan jika dijalankan sebagai
sebuah industri/usaha ekonomi, mau tidak mau akan terkait dengan pengambilan risiko.
Hal itulah yang membuat hubungan industri kreatif dan wirausaha sangat erat. Ekonomi
kreatif terdiri dari kelompok luas profesional, terutama mereka yang berada di dalam
industri kreatif, yang memberikan sumbangan terhadap garis depan inovasi. Inteligen
kreatif antara lain seniman, artis, pendidik, mahasiswa, insinyur, dan penulis. Mereka
seringkali mempunyai kemampuan berpikir menyebar dan mendapatkan pola yang
menghasilkan gagasan baru. Karena itu, ekonomi kreatif dapat dikatakan sebagai sistem
transaksi penawaran dan permintaan yang bersumber pada kegiatan ekonomi dari
industri kreatif.
Terdapat 14 subsektor industry kreatif yang disederhanakan menjadi 6 kategori
berdasarkan subsector yang sejenis. Kategori tersebut yaitu:
Kategori I : Desain,arsitektur,kerajinan,fesyen,pasar seni
Kategori II : Broadcasting,TV Radio, foto, Video Penerbitan Dan
Percetakan
Kategori III : Musik dan Seni Pertunjukan
Kategori IV : Interaktif,Layanan Komputer, Piranti Lunak
Kategori V : Periklanan
Kategori VI : R & D
Tinjauan Teori Visual
visual identity
Visual identity adalah suatu bentuk visual dan ekspresi grafis dari image dan
identitas suatu daerah, yang juga sebagai bentuk visual, visual identity menampilkan
simbol yang mencerminkan image yang hendak disampaikan. Sebagai suatu ekspresi
grafis, sebuah identitas daerah dapat diciptakan dan mempengaruhi masa depan dari
kota tersebut.
Fungsi Visual Identity adalah untuk memindahkan identitas ini ke dalam bentuk
grafis sehingga setiap orang yang melihatnya akan mendapatkan gambaran yang jelas
mengenai identitas perusahaan atau organisasi melalui sehelai kertas, surat atau kartu
nama. Dengan demikian visual identity merupakan realisasi dari identitas.
Eksisting Brand Identity Subjek desain
Berikut ini adalah eksisting logo branding kota Surbaya yakni”Sparkling
Surabaya” yang menunjukkan bahwa Surabay adalah kota yang gemerlap,
berkilau(secara harfiah). Tujuannya untuk mempromosikan kota Surabaya sebagai kota
perdagangan dan jasa.
Sumber :www.surabaya.go.id
Gambar 2.14 ; eksisting identity surabaya ”Sparkling Surabaya”
Sparkling Surabaya merupakan logo, slogan kota Surabaya. Dasar hukum
penetapan slogan Surabaya Sparkling itu sendiri berasal dari surat penetapan Wakil
Walikota Surabaya Arif Afandi Nomor: 510/2486/436.5.12/2006 tanggal 14 Juli 2006
perihal memasyarakatkan Sparkling Surabaya, sebagai Logo dan slogannya Kota
Surabaya. Tujuan logo itu sendiri sebagai tambahan materi promosi di ruang terbuka
billboard, banner, media cetak, koran, majalan, dan media elektronik serta diharapkan
membantu meningkatkan perekonomian kota Surabaya.
Sebuah branding kota, tentunya merupakan upaya pengenalan identitas kota
yang mengangkat potensi dan keunikan yang dimiliki kota tersebut dibanding kota
lainnya. Kota Surabaya sendiri dalam branding ”Sparkling Surabaya” belum memiliki
keunikan tersendiri kota Surabaya yang diangkat dalam brand identity-nya. Namun justru
lebih mengarahkan pada kondisi kota Surabaya untuk menjadi ”Sparkling” yang
maksudnya adalah kemilau.
Konsep kata sparkling juga telah dipakai oleh Korea dalam membranding
wilayahnya. Sedangkan kota Surabaya sendiri memiliki karkteristik sebagai kota maritim
yang belum pernah digunakan dalam konsep brand sebelumnya. Dan sifat kemaritiman
yang dimiliki kota Surabaya belum pernah diangkat oleh kota atau daerah lain sebagai
konsep identitas kota.
Logo Sparkling Surabaya di kerjakan oleh badan independent yang langsung fokus
dalam urusan city branding kota Surabaya”Sparkling Surabaya” tersebut. Yaitu
”Surabaya Tourism Promotion Board” atau STPB dibawah dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Pemerintah Kota Surabaya. Lembaga ini juga yang mengeluarkan media
media apa saja yang akan dijadikan media penempatan dari logo Sparkling Surabaya
untuk identitas Visual Sparkling Surabaya.
Beberapa program yang di luncurkan namun belum semuanya terlaksana untuk
memunculkan identititas visual Sparkling Surabaya pada media-media yang ditentukan.
Program STPB untuk mempromosikan kota diantaranya: mencetak Brosur, Video, Map /
Peta Surabaya, Iklan Koran., majalah (jakarta Inflight Magazine), membuat website
:www.sparklingsurabaya.com, Famtrip (mengundang wartawan dan travel agent luar
negeri ke kota Surabaya, selama ini dari China, Brunei, Australia, Filipina).,Road show,
ke kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Makasar , presentasi ke
media dan travel agent lokal.
Gambar 2.15 ; poster iklan ”sparkling Surabaya” dan sekolah pariwisata di Surabaya.
Gambar 2.16;penempatan logo pada
website www.surabayatourism.com
Gambar 2.17;
penempatan logo pada
website
www.surabaya.go.id
• METODOLOGI Teknik Sampling Populasi
Target segmen yang dijadikan audiens utama dalam perancangan ini meliputi jenis
kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, pengeluar tiap bulan, dan geografis.
a. Jenis kelamin : Unisex
b. Usia : 25 – 35 Tahun
c. Pendidikan : Mahasiswa dan pekerja dibidang kreatif
d. Pekerjaan : pegawai, karyawan, wiraswasta
Umumnya para pekerja diatas adalah para pelaku industri kreatif.
e. Pengeluaran / bln : <Rp.1.000.000 - > Rp.5.000.000
Seseorang dengan kisaran pengeluaran perbulan tersebut mampu berinvestasi
baik jangka pendek maupun jangka panjang serta mampu membagi prioritas
antara keluarga dan pekerjaan.
f. Geografis : Perkotaan Surabaya pada khususnya dan selurun Indonesia pada
umumnya.
Karakteristik psikografis
Peka teknologi,Mencari informasi melalui media, Teknologi sebagai gaya hidup,
Menyukai hal-hal yang benar benar baru, Konsumtif sebagai aktualisasi diri
Jenis dan Sumber Data jenis data
Data kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah data umum informasi kota Surabaya
dan Data industri kreatif di Surabaya.
Data kuantitatif. Data yang dikumpulkan berupa data kuisioner masyarakat, untuk
mendapatkan persepsi responden dalam penerapannya didalam konsep. Serta
kuisoner hasil output dari konsep yang diteliti.
Sumber data
Sumber data primer. Data primer dikumpulkan dari sumber utama dengan melakukan
studi lapangan langsung untuk mengetahui kondisi lapangan sesungguhnya dengan
menggunakan kuesioner ke masyarakat Suarabaya dan wawancara mendalam.
Sumber data sekunder . Data sekunder adalah data yang dikumpulkan, disarikan dan
disiapkan oleh pihak lain yaitu berupa buku-buku teori visual identitiy, branding, data
tentang industri kreatif Surabaya, eksisting brand kota Surabaya, dan juga data-data
internet. Selanjutnya data-data tersebut akan diolah sehingga dapat diperoleh data
yang dipergunakan dalam penelitian visual identity ini.
• PEMBAHASAN
Strategi Visual Eksekusi yang dilakukan menggunakan gaya yang fun namun kreatif tentunya,
dengan menggunakan elemen visual dari penyederhanaan ombak laut yang
menggambarkan semangat maritime dari kota Surabaya sebagai deferensiasi yang
dimiliki, dipadu dengan warna yang juga mencerminkan sifat dari konsep yang diangkat
dan warna yang bersifat semangat kemaritiman.
Strategi komunikasi Sebuah visual brand identity dibangun dengan tujuan untuk komunikasi kepada
masyarakat agar identitas Surabaya dalam ekonomi kreatif memiliki banyak macam
industri kreatif yang menjadi potensi Surabaya itu tercipta. Membentuk citra akan kota
industri kreatif, dengan semangat maritim sebagai deferensiasi Surabaya kepada
masyarakat.
Program yang dilakukan
Yang dilakukan pemerintah Surabaya dan stake holder dalam upayanya
memberi identitas sebagai kota industri kreatif yang maritim melalui identitas visualnya,
diantaranya:
• Mengadakan event pameran industri kreatif saat ulang tahun kota Surabaya(
sebagai ajang untuk mempromosikan seluruh industri kreatif yang berpotensi di
Surabaya), sekaligus launching brand baru Sambang Surabaya.
• Mengadakan event seminar industri kreatif di perguruan tinggi di Surabaya,
terutama dengan pembahasan bidang riset dan pengembangan.
• Penyeragaman sistem tarnsportasi ditempat umum strategis untuk remembering
benak masyarakat tentang brand baru, diantaranya penyeragaman becak di
kawasan stratetgis, yaitu:kebun binatang, Taman Bungkul, Tugu Pahlawan,
kawasan monumen kapal selam, dan pusat-pusat perbelanjaan.
Strategi media Promosi Komunikasi menarik perhatian dengan media-media promosi baik cetak
maupun elektronik Dengan memunculkan media umum terpenting seperti visual identity
yang teraplikasi pada stasionary(alat tulis kantor), marketing tools(iklan surat kabar,
poster, brosur, dll), media buku direktori, web, dan tentunya environment graphic design(
misal: transportasi).
Untuk mengaplikasikan identitas pada media, digunakan analisa berdasarkan
media yang paling sering di gunakan dan mudah di pahami masyarakat, serta studi
terhadap literature tentang media-media startegis dan efektif yang biasa dikonsumsi
masyarakat. Sampai didapatkan beberapa media yang akan digunakan adalah sebagai
berikut:
no
Output Media
keterangan
detail
1
Stasionary set: a.Kop surat
Digunakan untuk instansi
pemerintahan kota dalam
kegiatan surat menyurat
antar instansi pemerintah,
maupun non pemerintahan
/ swasta.
Kop surat di lembar
HVS 80 gram, ukuran
A4 dan F4 dengan isi
kop surat meliputi
logo pemkot
Surabaya, nama
instansi
pemerintahan,
alamat, dan nomor
telpon.
b. amplop
Digunakan untuk instansi
pemerintahan kota dalam
kegiatan surat menyurat
antar instansi pemerintah,
maupun non pemerintahan/
swasta.
Benda untuk menyimpan
surat-surat penting yang
akan disampaikan.
Kertas HVS 80 gram
Ukuran 24 x 11cm
dengan informasi isi
amplop meliputi logo
pemkot Surabaya,
nama instansi
pemerintahan,
alamat, dan nomor
telpon.
c. kartu nama
Digunakan untuk tanda
pengenal, petunjuk
identitas orang yang
bergerak di lingkungan
kegiatan kota. Terutama
pemerintahan kota.
Sebagai bagian dari upaya
promosi brand kota.
Di sampaikan kepada
seluruh orang di instansi
pemerintahan kota
Surabaya.
Kertas Art Paper 310
gram dua sisi
Ukuran 8,5 x 5 cm
meliputi logo pemkot
Surabaya, nama
instansi
pemerintahan, alamat
kantor, tempat
tinggal, dan nomor
telpon.
d. ID Card
Digunakan sebagai tanda
pengenal bagi orang-orang
lingkungan pemerintah kota
Surabaya, utamanya yang
berhubungan dengan
industri kreatif, dan pihak
yang mungkin di tunjuk
sebagai bagian dari
kegiatan branding kota
yang di
bentuk. Untuk menjalankan
program-programnya.
Bahan id card
berukuran 8,5 x 5,5
cm,
Meliputi logo pemkot,
instansi, foto, nama,
jabatan, logo
Sambang Surabaya.
e. map
Distribusi dan digunakan
untuk keperluan
penyampaian surat surat
dan dokumen penting. Baik
kaitannya untuk kegiatan
branding maupun diluar
kegiatan tersebut, dan
untuk digunakan pada
elemen pemerintah kota.
Kertas Art paper 340
gram ukuran 30x 23
cm (standart ukuran
map F4)
Meliputi
Logo pemkot, nama
instansi, alamat, logo
Samabang Surabaya,
website
sambangsurabaya.co
m
2
Marketing tools:a. iklan surat
kabar
Di iklankan pada Koran
Jawa Pos, pada rubrik
ekonomi bisnis dan
metropolis, diklankan setiap
satu bulan sekali dengan
highlight berisi beberapa
industri kreatif yang ada di
Surabaya yang di angkat
dalam pembahasan.
Ditempatkan dengan
ukuran seperlima
halaman, berwarna,
menempati aris
paling bawah pada
halaman.
b. poster
Poster branding Sambang
Surabaya
pengaplikasiannya di
gabungkan dengan poster
even industri kreatif di
Surabaya, baik berupa
even seminar, pameran,
atau jenis lainnya.
Dipublikasikan kepada
Kertas art paper
100gr dengan ukuran
A3+ 32 x 48 cm
industri industri kreatif di
Surabaya, ditempat umum
strategis kota,
seperti mall, pasar besar,
pusat belanja, dan lain-lain,
c. brosur
Diberikan secara gratis
ketika even yang berkaitan
dengan industri kreatif
Surabaya, dengan
memberikan kartu ama
atau info tentang industri
kreatif.
Kertas art paper 100
gram ukuran A4 full
colour 21 x 29,7 cm
isi:
Logo pemkot dan
Sambang Surabaya,
instansi yang terlibat,
informasi industri
kreatif yang besar,
website
www.sambangsuraba
ya.com, serta buku
directory industri
kreatif Surabaya.
d. buku direktori
Diberikan secara gratis
pada even kreatif di
Surabaya, dengan
menukarkan kartu nama
atau memberikan identitas
industri kreatif tersebut.
Ukuran A4 art paper
100 gram, 159
halaman
Isi:
Alamat dan informasi
industri kreatif di
Surabaya, yang
terbagi menjadi enam
subsektor industri
kreatif (desain,
media, IT,
R&D,music,
advertising)
3.
Publikasi: website
Dengan alamat
Website ukuran
http://www.sambangsuraba
ya.com , link dengan
www.surabaya.go.id, serta
dengan website industri
kreatif
1024x728 pixel
Isi:
industri kreatif
berdasarkan alfabet,
program-program
pemkot Surabaya,
highlight industri
kreatif yang di bahas,
pencarian melalui
keyword
4.
Media pendukung: a. unifrom
Distribusi kaos untuk
diberikan pada saat even
pameran, atau seminar,
atau even industri kreatif
yang ada.
Diberikan secara gratis
dengan menukarkan kartu
nama industri kreatif atau
identitas sebagai pelaku
industri kreatif.
Kaos polo shirt warna
putih, bagian depan
terdapat logo bordir
sambang Surabaya,
dibagian belakang
terdapat tagline
creative city, maritime
spirit. Serta
bertuliskan website
www.sambang
surabaya.com
b. alat tulis
(balllpoint,
pensil)
Distribusi ballpoint
diberikan secara gratis,
pada saat even industri
kreatif, pameran, seminar,
dengan menukarkan kartu
nama industri kreatif atau
identitas sebagai pelaku
industri kreatif.
Bolpoint putih ,
terdaat logo sambang
surabaya, dan tulisan
www.sambangsuraba
ya.com
c. gantungan
kunci, pin, mug,
shoping bag,
mouse pad,
Distribusi merchandise
diberikan
secara gratis pada saat
even industri kreatif,
Pin, gantungan kunci,
diameter 7,5 dan 5,8
cm
Semua merchandise
asbak rokok dengan menukarkan kartu
nama industri
kreatif atau identitas
sebagai pelaku industri
kreatif.
bertuliskan logo
sambang surabaya
dan web
www.sambangsuraba
ya.com
d. notesbook
Diberikan secara gratis
pada saat even industri
kreatif, dengan menukarkan
kartu nama industri
kreatif atau identitas
sebagai pelaku industri
kreatif.
Kover artpaper 260
dan kover HVS
70grm Ukuran A5, 50
lembar.
Gaya Visual Warna dari visual identity branding kota Surabaya “Sambang Surabaya”
menggunakan konsep keyword dari “funcreas” yang dimaksud adalah gabungan dari
kata fun & kreatif. Di dapat dari 14 subsektor industri kreatif dan sifat umum dari target
audiens yang dicapai,
Warna yang menunjukkan kata fun adalah warna orange, sedangkan warna
orange juga menunjukkan makna positif yang menggambarkan kreatif. Warna orange
ada bermacam-macam, warna orange pada visual identity brand Sambang Surabaya
adalah Vibrant Orange.
Selain Brand Sambang Surabaya muncul selain dari keyword ”funcreas” adalah
karena hasil riset dari ke 14 subsektor industri kreatif, yang kemudian lebih di
sederhanakan menjadi 6 subsektor industri kreatif.
Surabaya memiliki potensi di bidang R n D. Dimana dalam potensi tersebut
Surabaya memiliki keunikan dengan kota lain terutama Bandung, adalah R n D dibidang
kemaritiman. Dari kemaritiman tersebut dikembangkan menjadi mata rantai industri
kreatif yang bersifat maritim. Sifat maritim yang memilki makna kelautan, bahari, sifat
marine, dan segala hal yang berhubungan dengan laut.
Warna yang menggambarkan sifat maritim adalah warna biru, namun seperti
halnya warna orange, warna birupun memliki banyak macam,dan yang sesuai dengan
arti sebuah kemaritiman adalah warna biru berikut ini,2:
2Eiseman, Latrice .A Pantone Colour Resources, Colour Messages And Meanings..Handbook Press.2006
Gambar 4.1 Palet warna vibrant orange dan bright blue Logo
Logo brand Sambang Surabaya yang
telah disempurnakan
Logo diatas terpilih karena hal-hal berikut:
1. Logo tersebut mencerminkan identitas kota Surabaya sebagai kota industri kreatif
yang memiiki semangat maritim terlhat pada bentuk peyederhanaan ombak.
2. Jenis logo type yang digunakan mewakli sifat kreatif yang dimiliki, lebih ekspresif,
dan lugas, seperti halnya identitas kota Surabaya sendiri pada umumnya.
3. Warna biru sendiri dari semangat maritim yang menjadi deferensiasi kota
Surabaya, digabungan dengan orange sebagai wujud kreatifitas yang ada di kota
tersebut.
4. Menggambarkan semangat maritim kota Surabaya, dimana ombak tersebut juga
terbentuk atas enam tonjolan besar ombak yang menggambarkan enam subsektor
industri kreatif yang ada di kota Surabaya.
Logogram
Implementasi Brand pada Media Proporsi
Dalam identitas Sambang Srabaya erdapat elemen yang terdiri dari tiga elemen,
yaitu logogram logotype, dan brandline. Ketiganya digunakan sesuai dengan ketentuan
yang sudah disepakati. Dalam pengaplikasiannya khusus untuk versi ukuran terkecil 3
cm,Brandline tidak dicantumkan. proporsi logo Sambang
Surabaya
30 mm
11,5 mm(pengaplikasian logo terkecil)
Aplikasi logo pada Media Segala bentuk aplikasi logo pada media diatur dalam standar manual grafis. Hal-
hal yang diatur dalam standar manual grafis adalah proporsi ukuran logo dibandingkan
dengan media, penempatannya serta modifikasi yang boleh dan tidak boleh dilakukan
terhadap elemen-elemen grafis logo. Hal ini ditujukan agar komunikasi kota Surabaya
sebagai kota indsutri kreatif dengan semangat maritim yang dibangun melalui visual
identity tetap tersistem dan terjaga.
Stasionary set
Kop surat
Amlpop
Kartu Nama yang dibagi menjadi 4 jenis di lngkungan pemerintah kota.
aplikasi map dengan
perbedaan 2 jenis
aplikasi pada uniform
Promotion tools Website
halaman utama tampilan
website
iklan surat kabar Poster even brosur
Media lain: bolpoint, mug, asbak, dll.
• KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Pada perancangan visual identity kota Surabaya sebagai kota industri kreatif,
diperoleh karakteristik kota yang memiliki karakter akan banyaknya subsektor industri
kreatif pada riset dan pengembangan, dan kota Surabaya memiliki karakteristik sebagai
kota maritime. Jadi kota Surabaya merupakan kota industri kreatif dengan riset dan
pengembanganya yang berkarakter maritim.
Dari karakteristik yang diperoleh tersebut kemudian dilanjutkan pada detail dari
visual identity yang dikerjakan. Yaitu dilakukan denga membandingkan pada visual
identity dari branding yang sudah dierjakan di daerah lainyang telah berlangsung,
utamanya pada idenitas kota Surabaya itu sendiri sebelumnya. Setelah mendapatkan
detail-detail mengenai apa yang akan dirancang, maka langakah selanjutnya adalah
melakukan perancangan dari segi desain komunikasi visual.
Perancangan dari segi desain komunikasi visual didahului dengan pengkajian
eksisting elemen-elemen desain yang menjadi bagian dari visual identity. Dari eksisting
diperoleh esensi dan karakter unik dari elemen desain komunikasi visual dari sebuah
visual identity. Karakter-karakter unik tersebut selanjutnya di aplikasikan pada
perancangan visal identity kota Surabaya yang tengah dikerjakan.
Kesempurnaan sebuah visual identity brand kota Surabaya diperlukan kesiapan
terstruktur dari pihak terkait di kota Surabaya saat visual identity kota tersebut
diluncurkan. Pemetaan tingkat kebutuhan media berhubungan erat dengan output
perancangan dan efektifitas pengerjaan output juga merupakan andil besar dalam
mempersiapkan sebuah visual identity kota.
Dengan melakukan banyak pengkajian dan observasi tentang visual identity
brand kota, perancangan yang dikerjakan diharapkan mampu memenuhi ekspektasi
tentang identitas kota Surabaya dari berbagai pihak.
saran Dalam melakukan perancangan, hendaknya banyak banyak melakukan kajian
dan observasi tentang bidang desain yang akan dikerjakan. Dengan melakukan kajian-
kajian dan observasi secara mendalam dan mendetil, akan didapatkan hal-hal unik dan
khas dari bidang desain yang dirancang. Hal-hal unik dan khas tersebut akan banyak
membantu dalam proses perancangan visual identity
Suatu visual identity hendaknya diikuti dengan struktural penerapan visual
identity yang memadai untuk memastikan segala sesuatu yang berhubungan dengan
identitas kota mampu diorganisir secara tepat, baik dari segi administrasi maupun segi
eksekusi desain.
Daftar Pustaka Eiseman, Latrice . 2006.A Pantone Colour Resources, Colour Messages And
Meanings..Handbook Press. Krisnawati, Crhistina.2005.Terapi Warna dalam Kesehatan, Curiosita,
Yogyakarta. Peraturan Walikota Surabaya no. 26 tahun 2006.Pedoman Tata Naskah Dinas
pemerintah kota Surabaya. Pemerintah kota bagian organisasi. Surianto, Rustan, S.sn. 2009.Mendesain Logo, Kompas Gramedia.Jakarta. Safanayong, Yongki, S.sn. 2009.Desain Komunikasi Visual
Terpadu.Gramedia.jakarta
htttp://www.corporateidentity/muwafikcenter.blogspot.com Lis Indrianto, Agus Tinus.2009.Surabaya sebagai Tujuan Wisata Internasional
Tourism and Hospitality management, Universitas Ciputra. Groups.yahoo.com.accesed 19/01/ 2010
Masyarakat Indonesia Peduli Pariwisata(MIPP). 15/12/2009.Banyak yang
Tidak mengerti maksud dari Sparkling Surabaya. URL:http://www.facebook.com.accesed20/12/2009
Tutorial Typography, URL:http://www.masterweb.id Tinarbuko,Sumbo.Typografi Kurir Komunikasi
Visual.URL:http://www.sumbo.wordpress.com. www.surabayakreatif.com www.jember.kab.go.id/BBJ www.dewankotasurabaya.com www.wikipedia.com Yousri Nur, Raja Agam, MH(Ketua Yayasan peduli
Surabaya).URL://www.rajaagam.wordpress.com.Surabaya. accessed07/08/2009