Post on 06-Dec-2015
description
PENGENALAN BANGSA – BANGSA TERNAK PERAHHendrianto, I111 13 327***
Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar
ABSTRAK
Ternak perah adalah ternak yang dapat memproduksi susu melebihi
kebutuhan anaknya dan dapat mempertahankan produksi susu sampai jangka
waktu tertentu walaupun anaknya sudah disapih atau lepas susu. Jenis ternak
perah yang ada antara lain sapi perah, kambing perah dan kerbau perah. Ternak
perah diperlihara khusus untuk diproduksi susunya. Kambing Maradi berasal dari
sokoto, negeria utara dan merupakan ternak local subtropis dan tropis. Dapat
menghasilkan anak 3-4 ekor dalam 2 tahun. Masa laktasinya hanya 100 hari (3
bulan). Produksi susunya 0,5 kg/hari pada musim kemarau dan 1,5 kg/hari pada
musim hujan. Kambing Barbari berasal dari india utara dan pakistan dan bisa
menghasilkan produksi susu dan dijadikan sabun atau alat kosmetik 144 kg/masa
laktasi 235 hari (7,5 bulan) 3x lahiran dalam 2 tahun. Sapi Brown Swiss banyak
dikembangkan dilereng-lereng pegunungan di Swiss. Produksi susu mendekati
FH, kadar lemak susu juga relative rendah dan berat badan jantan 970 kg, betian
630 kg. Kerbau zaffarabadi pada mulanya didapatkan di hutan Gir daerah negara
bagian Gujarat sekitar kota Zaffarabadi. Produksi susu bervariasi antara 1800-
2700 kg/laktasi.
Kata Kunci : Bangsa Ternak, Kambing Maradi, Kambing Barbari, Sapi Brown
Swiss, Kerbau Zafarabadi
PENDAHULUAN
Ternak perah adalah ternak yang dapat memproduksi susu melebihi
kebutuhan anaknya dan dapat mempertahankan produksi susu sampai jangka
waktu tertentu walaupun anaknya sudah disapih atau lepas susu. Jenis ternak
perah yang ada antara lain sapi perah, kambing perah dan kerbau perah. Ternak
perah diperlihara khusus untuk diproduksi susunya.
Sapi termasuk golongan hewan ke dua dalam urutan domestikasi setelah
anjing, dan kemungkinan domestikasi terjadi di Eropa atau Asia pada zaman batu.
Berdasarkan tempat hidup dan perkembangannya ada dua macam sapi yang
termasuk jenis Bos Taurus (berada di daerah beriklim sedang di Eropa) dan Bos
Indicus (berada didaerah beriklim Tropis).
Sejak zaman purba orang-orang primitif telah menggunakan sapi sebagai
sumber makanan dengan cara diburu. Domestikasi mungkin dimulai sejak hewan
ini dipakai sebagai tenaga penarik dan mungkin pula sejak permulaan jaman
pengolahan tanah. Pada keadaan liar kecenderungan hewan ini hanya sedikit
menimbun lemak tubuhnya, karena akan menghambat kehidupan liarnya dan
produksi susu hanya cukup untuk menghidupi anaknya. Sejalan dengan
perkembangan peradaban manusia makanan yang berasal dari ternak harus
menjadi lebih baik. Karena itu dilakukan segala upaya melalui seleksi yang
memungkinkan untuk mempercepat perbesaran hewan, penimbunan lemak tubuh
dan meningkatkan produksi susu.
TUJUAN DAN KEGUNAAN
Tujuan dilakukannya Praktikum Manajemen Ternak Perah adalah
mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan untuk mengentahui dan mengenal
bangsa – bangsa ternak perah.
Kegunaan dilakukannya Praktikum Manajemen Ternak Perah adalah agar
mahasiswa dapat mengetahui dan mengenali asal – usul dan ciri – ciri umum pada
bangsa – bangsa ternak perah.
METODOLOGI PRAKTIKUM
WAKTU DAN TEMPAT
Praktikum Manajemen Ternak Perah Tentang Pengenalan Bangsa –
Bangsa Ternak Perah dilaksanakan pada hari Senin 05 Oktober 2015 Pukul 15:15
WITA bertempat di Laboratorium Manajemen Ternak Perah Fakultas Peternakan
Universitas Hasanuddin, Makassar.
MATERI PRAKTIKUM
Materi yang digunakan pada Praktikum Manajemen Ternak Perah adalah
banner mengenai kambing maradi, kambing barbari, sapi brown swiss, kerbau
zaffarabadi, buku penuntun dan alat tulis menulis.
METODE PRAKTIKUM
Metode yang digunakan pada Praktikum Manajemen Ternak Perah adalah
melakukan kegiatan secara aktif dengan melakukan seluruh kegiatan yang
meliputi mendiskusikan banner yang telat dibuat bersama teman kelompok dan
asisten pembinbing, kemudian mempersentasikan hasil diskusi bersama teman
segelombang dan melakukan proses Tanya jawab.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kambing Maradi berasal dari sokoto, negeria utara dan merupakan ternak
local subtropis dan tropis. Kambing maradi ini bisa dikembangkan diindonesia,
cina, jepang, hongkong, dan singapura. Memiliki tanduk yang pendek baik jantan
maupun betina, bulu yang halus , memiliki warna coklat atau merah, memiliki
bulu yang tidak panjang, memiliki ambing yang lebih besar, tubuhnya yang kecil,
bulu ekornya lebih panjang kebelakang berwarna hitam, mencolok pada produksi
susu bukan pada daging karna dagingnya keras, menghasilkan anak 3-4 kali dalam
2 tahun dan mampu menghasilkan susu pada musim kemarau dan musim hujan,
berat pada kambing 20-30 kg jantan maupun betina, kualitas pakan kambing
maradi pada musim kemarau sangat rendah dan pada musim hujan kualitas
pakannya sangat tinggi. Hal ini sesuai pendapat B. Soewarno (2008) menyatakan
bahwa Sangat cocok dan tahan panas dan lingkungan yang sangat kering.
Terdapat di daerah Sokoto, Nigeria Utara. Kambing jantan dan betinanya
bertanduk pendek. Berbulu merah atau coklat tua. Berat rata2 20-30 kg. Dapat
menghasilkan anak 3-4 ekor dalam 2 tahun. Masa laktasinya hanya 100 hari (3
bulan). Produksi susunya 0,5 kg/hari pada musim kemarau dan 1,5 kg/hari pada
musim hujan.
Kambing Barbari berasal dari india utara dan pakistan dan bisa
menghasilkan produksi susu dan dijadikan sabun atau alat kosmetik 144 kg/masa
laktasi 235 hari (7,5 bulan) 3x lahiran dalam 2 tahun, memiliki rambut pendek
serta warna bulu bercak-cak putih dan coklat muda dan susah beradaptasi terhadap
lingkungan. Hal ini sesuai dengan pendapat B. Soewarno (2008) menyatakan
bahwa jenis kambing yang berkembang biak di Uttar Pradesh dan Punjab,
provinsi barat laut India dan Pakistan, dikembangbiakkan sebagai kambing
pedaging, memiliki rambut pendek serta warna bulu bercak2 putih dan coklat
muda. Berat kambing dewasa 27-36 kg. Produksi susu 144 kg/masa laktasi 235
hari (7,5 bulan). 3x lahiran dalam 2 tahun.
Sapi Brown Swiss tidak dapat berlaktasi, persilangan antara bangsa sapi
brown swiss dan fh susah untuk melakukan adaptasi dengan lingkungan, warna
bulu bangsa sapi ini bervariasi mulai dari coklat muda sampai coklat gelap/ hitam,
hidung, tanduk dan bulu, dan ekor juga berwarna hitam, ukuran badannya adalah
besar, induk sapi Brown Swiss mencapai berat badan 600- 700 kg (rata- rata 630
kg), sedang yang jantan dapat mencapai 800- 1200 kg, erat badan pedet yang
dilahirkan rata- rata adalah 40 kg (25- 50 kg). Hal ini sesuai dengan pendapat
Firman (2010) yang menyatakan bahwa Bangsa sapi Brown Swiss banyak
dikembangkan dilereng-lereng pegunungan di Swiss. Sapi ini merumput di kaki-
kaki gunung pada saat musim semi sampai lereng yang paling tinggi saat musim
panas. Keadaan alam seperti itu melahirkan hewan-hewan yang tangguh akan
kemampuan merumput yang bagus. warna bervariasi mulai coklat muda keabuan,
cokelat hitam, dan pada umumnya cokelat sawo matang, ekor, hindung, dan kaki
warna hitam, ukuran badan besar mendekati FH, jinak, mudah dipelihara,
produksi susu mendekati FH, kadar lemak susu juga relative rendah dan berat
badan jantan 970 kg, betian 630 kg.
Kerbau Zaffarabadi berasal dari Pakistan penyebarannya atau ada didaerah
lain, kerbau zaffarabadi ini susah beradaptasi dengan lingkungan sehingga tidak
ada atau jarang untuk dipelihara diluar daerah asalnya, kerbau ini merupakan
hewan yang kuat dan padat. Hal ini sesuai dengan pendapat Firman (2010) yang
menyatakan bahwa kerbau zaffarabadi pada mulanya didapatkan di hutan Gir
daerah negara bagian Gujarat sekitar kota Zaffarabadi. Kerbau zaffarabadi
memiliki dahi cembung, tanduknya panjang dan berat, telingah besar dan
tergantung, leher tebal dan lebar, badan panjang, lebar dan gemuk, bergelambir
dan dada padat, pada umumnya berwarna hitam, tetapi kadang – kadang
didapatkan tanda putih pada muka dan kaki dibawah lutut dan ambing bentuknya
baik dan lebar, produksi susu bervariasi antara 1800-2700 kg/laktasi.
KESIMPULAN
Jenis ternak perah yang ada antara lain sapi perah, kambing perah dan
kerbau perah. Ternak perah diperlihara khusus untuk diproduksi susunya.
Berdasarkan tempat hidup dan perkembangannya ada dua macam sapi yang
termasuk jenis Bos Taurus (berada di daerah beriklim sedang di Eropa) dan Bos
Indicus (berada didaerah beriklim Tropis). Kambing Maradi berasal dari sokoto,
negeria utara dan produksi susunya 0,5 kg/hari pada musim kemarau dan 1,5
kg/hari pada musim hujan. Kambing Barbari berasal dari india utara dan pakistan
dan bisa menghasilkan produksi susu dan dijadikan sabun atau alat kosmetik 144
kg/masa laktasi 235 hari (7,5 bulan) 3x lahiran dalam 2 tahun. Sapi Brown Swiss
banyak dikembangkan dilereng-lereng pegunungan di Swiss. Produksi susu
mendekati FH, kadar lemak susu juga relative rendah. Kerbau zaffarabadi pada
mulanya didapatkan di hutan Gir daerah negara bagian Gujarat sekitar kota
Zaffarabadi. Produksi susu bervariasi antara 1800-2700 kg/laktasi.
DAFTAR PUSTAKA
B. Soewarno, 2008. “Beternak Kambing Unggul” dalam bukunya menggolongkan
jenis kambing perah. Penebar Swadaya.