Post on 29-Oct-2021
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF
BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA IKLAN
SISWA KELAS X MA MUALLIMIN MUHAMMADIYAH MAKASSAR
JURNAL
Oleh
NUR LINA ROSIDA
10533 6987 12
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
2016
vi
MOTTO
Cucuran keringat orang tua adalah hutangku
Membahagiakan orang tuaku dan keluargaku adalah tujuan hidupku
Dan menjadi anak yang soleh, berbakti dan berilmu adalah cita-citaku
Yakin dan percaya pada kemampuan diri sendiri,
maka bagaimana pun hasil yang didapatkan
itu adalah kebanggaan diri sendiri.
Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah
gagal,
tetapi bangkit kembali setiap kita jatuh.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah Subhanahu Wataala
pencipta alam semesta penulis panjatkan kehadirat-Nya, semoga salawat dan
salam senantiasa tercurah pada Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarga,
sahabat dan orang-orang yang senantiasa istiqamah untuk mencari Ridha-Nya
hingga di akhir zaman.
Skripsi dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan
Persuasif Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Media Iklan Siswa Kelas X
MA Muallimin Muhammdiyah Makassar” diajukan sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan
Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Berbekal dari kekuatan dan ridha dari Allah Swt semata, maka penulisan
skripsi ini dapat terselesaikan meski dalam bentuk yang sangat sederhana. Tidak
sedikit hambatan dan rintangan yang penulis hadapi, akan tetapi penulis sangat
menyadari sepenuhnya bahwa tidak ada keberhasilan tanpa kegagalan. Oleh sebab
itu hanya dari pertolongan Allah Swt, yang hadir lewat uluran tangan serta
dukungan dari berbagai pihak. Karenanya, penulis menghaturkan terima kasih
yang tiada terhingga atas segala bantuan modal dan spritual yang diberikan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Oleh karena itu ucapan terima kasih dan penghargaan teristimewa dengan
segenap cinta dan hormat ananda haturkan kepada Ayhanda Muh. Idrus MS dan
Ibunda Hj. Rosmah Kadir atas pengorbanan, doa, cinta dan kasih sayang, yang tak
ix
pernah terputus, tercurah sejak penulis berada dalam kandungan, detik ini dan
hingga kapan pun. Berkat semua ini, penulis mampu mengarungi hidup dengan
penuh semangat dan harapan untuk menyongsong masa depan.
Ucapan terima kasih dan penghargaan istimewa juga penulis sampaikan
kepada ibu Dr. Munirah, M.Pd dan Bapak Dr. Syaharuddin, M.Pd. selaku
pembimbing I dan pembimbing II yang telah meluangkan waktunya dalam
memberikan bimbingan, motivasi, arahan dan semangat kepada penulis sejak
penyusunan proposal hingga terselesainya skripsi ini.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-setingginya kepada :
1. Bapak Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE.,MM., selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Dr. A. Sukri Syamsuri, M.Hum, selaku Dekan FKIP Universitas
Muhammadiyah Makassar
3. Ibu Dr. Munirah, M.Pd. dan Bapak Syekh Adi latif, M.Pd. selaku Ketua
dan Sekertaris Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP
Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah mengajar
dan mendidik mulai dari semester awal hingga penulis menyelesaikan
studinya di Perguruan Tinggi ini.
Bapak Dahlan Sulaeman, S.Ag, M.Pdi. Selaku kepala MA Muallimin
Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan izin penulis mengadakan
x
penelitian sehingga penulis menyelesaikan skripsi ini. Ibu Dharmawati, S.Pd.
Selaku guru mata pelajaran bahasa Indonesia MA Muallimin Muhammadiyah
Makassar. Siswa Kelas X atas kesediaannya menjadi subjek penelitian sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Ucapan terimah kasih pula kepada saudaraku tersayang Nur Amaliah
Rosida Amd.KL yang selalu menjadi motivasi untuk menjadi yang lebih baik.
Tante Mudirah Kadir sekaligus pengganti orang tua yang tak pernah terputus doa
dan kasih sayang tercurah sejak penulis lahir hingga dewasa saat ini. Terimah
kasih pula kepada Alhadaq Chandra Syahrita yang selalu hadir, mendukung serta
selalu menjadi motivasi agar menjadi lebih baik, berkat kehadiran dan doanya
penulis tidak bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sahabat-sahabatku
AAG_KD kuucapkan terimah kasih atas segala bantuan, kerjasama dan
kebersamaannya selama ini dalam suka dan duka. Terimah kasih kepada saudari
Latifah Husain, Kurnia, Fatria Arnas, dan Cherunnisa yang banyak memberikan
dukungan dan doa. Banyak terimah kasih pula kepada seluruh rekan-rekan, guru-
guru, dan adik di SMPN 2 Mangarabombang terkhusunya kepada Kiki Arianti,
Tri Hermawan dan Tri Purnomo atas segala bantuan, dukungan dan doa yang
telah diberikan kepada penulis. Rekan-rekan seperjuangan mahasiswa Bahasa dan
Sastra Indonesia, khususnya kelas B yang tak sempat penulis sebutkan satu
persatu, atas segala bantuan dan kebersamaannya selama ini.
Terlalu banyak orang yang berjasa dan turut andil kepada penulis selama
menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar, sehingga tidak
akan muat bila dicantumkan dan dituturkan semuanya dalam ruang yang terbatas
xi
ini, kepada mereka semua tanpa terkecuali penulis ucapkan terima kasih yang
teramat dalam dan penghargaan yang setinggi-tingginya.
Selain itu, penulis juga mengucapkan permohonan maaf yang sedalam-
dalamnya jika penulis telah banyak melakukan kesalahan dan kekhilafan, baik
dalam bentuk ucapan maupun tingkah laku, semenjak penulis menginjakkan kaki
pertama kali di Universitas Muhammadiyah Makassar hingga selesainya studi
penulis. Semua itu adalah murni dari penulis sebagai manusia biasa yang tak
pernah luput dari kesalahan dan kekhilafan. Adapun mengenai kebaikan-kebaikan
penulis, itu semata-mata datangnya dari Allah Swt, karena segala kesempurnaan
hanyalah milik-Nya.
Akhirnya, sebagai penutup penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh
dari kesempurnaan, ”Manusia adalah kejadian sempurna, tetapi kebanyakan dari
perbuatannya adalah tidak sempurna”, oleh karena itu penulis masih serta-merta
mengharapkan kritikan demi pengembangan wawasan penulis kedepannya.
Penulis berharap bahwa apa yang disajikan dalam skripsi ini dapat bermanfaat
bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Semoga kesemuanya ini dapat bernilai
ibadah di sisi-Nya, Amin!
Wassalamu Alaikum Wr. Wb
Makassar, September 2016
Penulis
Nur Lina Rosida
Nim: 10533 6987 12
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN .................................................................................. v
MOTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL .............................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ....................... 9
A. Kajian Pustaka ............................................................................ 9
1. Penelitian yang relevan ......................................................... 9
2. Pembelajaran menulis ........................................................... 10
3. Karangan persuasif ............................................................... 16
4. Iklan sebagai salah satu media keterampailan menulis ........ 26
xiii
B. Kerangka Pikir ........................................................................... 29
C. Hipotesis Penelitian .................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 33
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 33
B. Lokasi dan Subjek Penelitian ...................................................... 33
C. Rencana dan Tindakan Penelitian .............................................. 34
D. Prosedur Kerja Penelitian ........................................................... 34
E. Instrumen Penelitian ................................................................... 37
F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 38
G. Teknik Analisis Data .................................................................. 38
H. Indikator Keberhasilan ............................................................... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 41
A. Penyajian Hasil Analisis Data ..................................................... 41
B. Pembahasan ................................................................................ 55
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 61
A. Kesimpulan ................................................................................ 61
B. Saran ............................................................................................ 62
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 63
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RPP
Daftar Hadir
Nilai Kemampuan Siswa Siklus I Dan II
Aspek Penilaian
xiv
Lembar Observasi Guru
Lembar Observasi Siswa
Analisis Pengamatan Proses Pembelajaran
Analisis Pengamatan Lembar Observasi Siswa
Hasil Kerja Siswa
SPSS
Kartu Kontrol
Surat Permohonan Izin Penelitian
Surat Keterangan Penelitian
RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengajaran bahasa, khususnya bahasa Indonesia, merupakan salah satu
sarana untuk membina siswa agar mampu menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari. Tardif (dalam Syah 2010: 179)
mendefinisikan mengajar sebagai perbuatan yang dilakukan oleh seorang guru
dengan tujuan membantu atau memudahkan orang lain (siswa) melakukan
kegiatan belajar. Oleh karena itu, pengajaran bahasa Indonesia di sekolah
dianggap perlu dan menjadi salah satu mata pelajaran yang harus diajarkan.
Sebagai mata pelajaran yang pokok, bahasa Indonesia diajarkan untuk
mecapai tiga tujuan. Tujuan tersebut adalah (1) pemakaian bahasa Indonesia yang
baku, cermat, tepat, dan efesien dalam berkomunikasi yaitu pemakaian bahasa
Indonesia yang baik dan benar, (2) memiliki keterampilan yang baik dalam
menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi, (3) memiliki sifat positif
terhadap bahasa Indonesia yaitu sikap yang erat kaitannya dengan rasa mandiri
yang tampak dari perilaku sehari-hari.
Berdasarkan Kurikulum 2013, dalam mata pelajaran bahasa Indonesia
menggunakan pendekatan berbasis teks. Teks dapat berwujud teks tertulis maupun
teks lisan. Teks merupakan ungkapan pikiran manusia yang lengkap yang di
dalamnya memiliki situasi dan konteks.BelajarBahasaIndonesia tidak sekadar
memakai bahasa Indonesia untuk menyampaikan materi belajar. Pembelajaran
1
2
teks membawa anak sesuai perkembangan mentalnya, menyelesaikan masalah
kehidupan nyata dengan berpikir kritis.
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks memang baik.
Namun, di lapangan peserta didik menjadi jenuh karena setiap kali harus
berhadapan dengan teks, teks, dan teks. Di samping itu, setiap siswa dituntut
untuk mampu menguasai empat keterampilan. Keterampilan tersebut adalah
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Diantara keempat keterampilan
berbahasa tersebut, menulis merupakan keterampilan tertinggi yang dimiliki oleh
seorang siswa. Hal itu terjadi karena keterampilan menulis diterima seseorang
setelah dia mampu membaca. Kemampuan menulis tidak datang secara otomatis
tetapi harus melalui latihan secara terus-menerus dan melakukan praktik
berkelanjutan. Siswa yang kurang mampu menulis dengan baik kemungkinan
akan menghadapi kendala dalam berkomunikasi secara tulisan.
Keterampilan menulis berperan sangat penting dalam pendidikan karena
dengan kegiatan tersebut siswa dapat menuangakan ide-ide atau pikiran, gagasan
dan perasaan yang diungkapkan melalui tulisan. Melalui kegiatan menulis,
seorang siswa mampu mengkonstruksi berbagai ilmu atau pengetahuan yang
dimiliki dalam sebuah tulisan.
Keterampilan menulis harus dikuasai oleh anak sedini mungkin dalam
kehidupan di sekolah (Syafie dalam Slamet, 2009:95). Kemampuan menulis siswa
merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan siswa dalam mengikuti seluruh
rangkaian kegiatan pembelajaran sekolah. Oleh sebab itu, pembelajaran menulis
menempati kedudukan yang sangat strategis dalam pendidikan dan pengajaran.
3
Pembelajaran keterampilan menulis memiliki berbagai macam bentuk.
Salah satunya adalah keterampilan menulis karangan. Dalam pembelajaran
menulis, diharapkan siswa tidak hanya dapat mengembangkan kemampuan
membuat karangan namun juga diperlukan kecermatan untuk menuangkan ide
atau gagasan dengan cara membuat karangan yang menarik untuk dibaca.
Diantaranya, siswa harus dapat menyusun dan menghubungkan antara kalimat
yang satu dengan kalimat yang lain sehingga menjadi karangan yang utuh dan
mudah dipahami oleh pembaca. Salah satu komunikasi tulis yang dapat digunakan
untuk menyampaikan maksud pada pembaca atau orang lain yaitu penggunaan
paragraf persuasif.
Paragraf persuasif bertujuan untuk meyakinkan, mengajak atau
mempengaruhi pembaca melakukan sesuatu seperti yang tertulis dalam paragraf
tersebut (Wiyanto 2004:68). Penggunaan paragraf persuasif dapat kita temukan
dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pembelajaran menulis paragraf
persuasive sangat penting diajarkan oleh siswa di sekolah agar siswa memiliki
keterampilan menulis yang baik dan benar serta sebagai bekal dalam kehidupan
bermasyarakat.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di sekolah MA Muallimin
Muhammadiyah Makassar pada kelas X ditemukan bahwa keterampilan menulis
masih perlu ditingkatkan terutama pada kompetensi dasar keterampilan menulis
gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan
sesuatu bentuk dalam paragraf persuasif. Dalam kompetensi dasar ini, siswa
4
diharapkan mampu menuangkan gagasannya kedalam sebuah tulisan yang bersifat
meyakinkan sehingga pembaca ingin mengikuti kemauan penulis.
Rendahnya kemampuan menulis siswa tersebut diakibatkan pemilihan
model pembelajaran yang tergolong konvensional. Model pembelajaran yang
konvensional lebih menekankan pada penguasaan dan manipulasi isi. Para siswa
menghafal fakta, angka, nama, tanggal, tempat, dan kejadian, model pembelajaran
inilah yang diterapakan guru dalam mengajarkan keterampilan menulis siswa
dikelas X MA Muallimin Muhammadiyah Makassar.
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran menulis
terkesan kurang kreatif. Dalam praktiknya, pembelajaran menulis dimulai dengan
penjelasan oleh guru. Siswa diberikan sebuah tema kemudian ditugaskan untuk
menulis sesuai dengan tema tersebut. Penggunaan media pembelajaranpun sangat
minim sehingga pikiran siswa tidak terbuka dalam menuangkan ide yang
dimilikinya ke dalam sebuah tulisan. Pembelajaran semacam ini terkesan
monoton. Siswa akan mengalami kebosanan ketika mengikuti pelajaran dan
menurunkan minat siswa untuk menerima pelajaran tersbut. Akibatnya mayoritas
siswa memperoleh nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal yang diterapkan
disekolah tersebut yaitu nilai 75. Oleh karena itu, untuk menjadikan proses
pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam keterampilan menulis, dibutuhkan solusi dalam hal cara guru
menyampaikan pelajaran dalam kelas.
Dalam dunia pendidikan saat ini, pentingnya media pembelajaran bagi
siswa akan lebih konkret memperoleh pengetahuan melalui pengalaman langsung
5
melalui benda-benda tiruan, pengalaman melalui drama, demostrasi wisata dan
melalui pameran, hal ini memungkinkan karena siswa dapat secara langsung
berhubungan dengan objek yang dipelajari, sedangkan siswa akan lebih abstrak
memperoleh pengetahuan melalui benda atau alat prantara seperti televisi, gambar
hidup/film, radio atau tape recorder, lambing visual, lambang verbal. Maka,
media pembelajaran dalam sistem proses belajar mengajar mempunyai fungsi
yang sangat penting karena tidak semua pengalaman belajar dapat diperoleh
secara langsung. Dalam keadaan ini, media dapat digunakan agar lebih
memberikan pengetahuan yang konkret dan tepat serta mudah dipahami.
Penerapan media iklan dalam menulis paragraf persuasif akan
mempermudah siswa merangkai kalimat-kalimat yang bersifat meyakinkan
(persuasif). Hal itu dikarenakan dalam penggunakan media ini, siswa menemukan
fakta-fakta atau data yang mereka inginkan dalam menyusun paragraf persuasif
melalui kegiatan observasi yang mereka lakukan sendiri. Data yang ditemukan
dari kegiatan observasi akan membantu siswa dalam menuangkan ide dan gagasan
mereka kedalam tulisan, khususnya paragraf persuasif.
Penelitian yang serupa dengan penelitian ini sebelumnya pernah
dilakukan Zubair Syahrul dengan judul “Peningkatan kemampuan menulis
paragraf persuasif melalui metode inkuiri pada siswa kelas X SMA Negeri 1
Palangga Kabupaten Gowa” selain Zubair Syahrul peneliti serupa pernah
dilakukan oleh Nahdah dengan judul “Kemampuan menulis iklan dengan bahasa
persuasif siswa kelas VIII Mts. Muhammadiyah disamakan Tallo”. Kedua
penelitian tersebut telah dinyatakan berhasil. Salah satu faktor keberhasilan dalam
6
penelitian ini adalah penggunaan teknik yang inovatif dalam proses pembelajaran
sehingga siswa dapat menyerap pelajaran dengan baik.
Berdasarkan paparan diatas, penulis merasa perlu untuk melakukan
penelitian mengenai peningkatan menulis paragraf persuasif secara spesifik
dengan menggunakan media iklan. Penelitian ini dilakukan sebagai usaha untuk
mengetahui keberhasilan ataupun kendala yang diperoleh bila media ini
diterapkan dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif. Oleh karena itu,
peneliti merumuskan sebuah judul penelitian “Peningkatan kemampuan menulis
karangan persuasif bahasa Indonesia dengan menggunakan media iklan siswa
kelas X MA Muallimin Muhammadiyah Makassar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah
yang akan diteliti yaitu, ”Bagaimanakah peningkatan kemampuan menulis
karangan persuasif bahasa Indonesia dengan menggunakan media iklan siswa
kelas X MA Muallimin Muhammadiyah Makassar ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan menulis
karangan persuasif bahasa Indonesia dengan menggunakan media iklan siswa
kelas X MA Muallimin Muhammadiyah Makassar.
7
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian adalah:
1. Manfaat Teoritis
a. Secara teoritis, penilitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan
pembaca dalam ruanng lingkup keilmuan pembelajaran bahasa Indonesia
khususnya pembelajaran keterampilan menulis paragraf persuasif.
b. Dapat memberikan informasi yang lebih rinci dan mendalam mengenai
paragraf persuasif.
c. Sebagai acuan pembelajaran keterampilan menulis paragraf persuasif
dengan menuggunkan media iklan.
2. Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru sebagai acuan agar mampu
meningkatkan prestasi siswa secara optimal terutama dalam keterampilan
menulis paragraf persuasif.
b. Hasil penelitian ini diharapakan berguna bagi keluarga dalam memberikan
dukungan agar siswa mampu meningkatkan keterampilan menulis paragraf
persuasif.
c. Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi sekolah untuk meningkatkan
wawasan bagi tenaga edukatif dalam meningkatkan profesional guru dan
tenaga pendidik yang lain.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Kajian Pustaka
1. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang
pernah dilakukan oleh Zubair Syahrul (2013) dalam skripsinya “Peningkatan
Kemampuan Menulis Paragraf Persuasif Melalui Metode Inkuiri pada Siswa
Kelas XI SMA Negeri 1 Palangga Kabupaten Gowa” hasilnya menurut uji
lapangan dengan sejumlah 35 siswa menujukkan 91% sudah antusias
mendengarkan penjelasan guru dan sisanya 3 siswa masih kurang antusias.
Penelitian ini juga yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian
yang dilakukan oleh Nahdah (2012) dalam skripsinya “Kemampuan Menulis Iklan
dengan Menggunakan Bahasa Persuasif Siswa kelas VIII Mts. Muhammadiayah
Disamakan Tallo” hasil penelitian ini adalah bahwa 45 siswa menunjukkan 68 %
dalam kategori sangat layak, 28 % dalam kategori layak dan 3% tidak layak.
Penelitian lain juga yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian
yang dilakukan oleh Ika Sari Astarina (2009) dalam skripsinya “Peningkatan
Keterampilan Menulis Paragraf Persuasif Berdasarkan Iklan di Media Cetak
dengan Model Pembelajaran dan Penilaian Portofolio pada Siswa Kelas X SMA
16 Makassar” hasil penelitian pada siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 66,87
dan pada siklus II diperoleh nilai rata-rata meningkat menjadi 76,87.
Ketiga penelitian ini memiliki perbedaan penggunaan media pembelajaran,
satu penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dan kedua penelitian
9
10
diatas menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Secara jelas persamaan
efek penerapan media dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan
paragraf persuasi dapat dijadikan acuan dalam penelitian ini untuk meningkatkan
keterampilan menulis siswa dan siswa dapat menuangkan ide-ide atau gagasan,
pikiran dan perasaan yang diungkapkan melalui tulisan.
2. Pembelajaran menulis
Pembelajaran bahasa Indonesia terbagi atas empat aspek keterampilan
berbahasa. Keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut adalah menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis. Diantara keempat keterampilan tersebut,
keterampilan menulis merupakan keterampilan paling kompleks. Menulis adalah
sebuah keterampilan berbahasa yang terpadu, yang ditujukan untuk menghasilkan
sesuatu yang disebut tulisan.
Keterampilan menulis memiliki sekurang-kurangnya tiga komponen yang
tergabung dalam perbuatan menulis, yaitu :
a. Penguasaan bahasa tulis yang akan berfungsi sebagai media tulisan, meliputi ;
kosakata, struktur kalimat, paragraf, ejaan, pragmatik dan sebagainya;
b. Penguasaan isi karangan sesuai dengan topik yang ditulis;
c. Penguasaan tentang jenis-jenis tulisan, yaitu bagaimana merangkai isi tulisan
dengan menggunakan bahasa tulis sehingga membentuk sebuah komposisi
yang diinginkan, seperti esai, artikel, cerita pendek, makalah, dan sebagainya.
Menulis merupakan suatu kegiatan yang bersifat produktif dan ekspresif.
Dalam kegiatan menulis ini seorang penulis harus terampil memamfaatkan
grafologi, struktur bahasa, dan kosakata. Keterampilan menulis digunakan untuk
11
mencatat, merekam, meyakinkan, melaporkan, menginformasikan, dan
mempengaruhi pembaca. Maksud dan tujuan hanya dapat dicapai dengan baik
oleh para pembelajar yang dapat menyusun dan merangkai jalan pikir dan
mengemukakannya secara tertulis dengan jelas, lancar dan, komunikatif.
a. Pengertian menulis
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan
untuk berkomunikasi secara langsung maupun tidak langsung, tidak harus dengan
cara bertatap muka dengan orang lain. Menulis pada dasarnya merupakan suatu
kegiatan yang produktif dan eksperstif. Menulis ialah menurunkan atau
melukiskan lambing-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang
dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambing-lambang
grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu Tarigan
(dalam Munirah, 2008:22).
Pada prinsipnya, fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi
yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena
memudahkan para pelajar berpikir. Menulis dapat membantu dalam proses
pembelajaran berpikir kritis, memperdalam daya tanggap atau persepsi, membantu
menjelaskan pikiran, dan sebagainya.
Sebagai suatu aktivitas, setidaknya terdapat unsur yang terlibat dalam
kegiatan menulis, yaitu (1) menulis sebagai pnyampaian pesan, (2) pesan atau isi
tulisan, (3) saluran tulisan, dan (4) pembaca sebagai penerima pesan. Penulis
sebagai penyampaian pesan mengandung makna bahwa sebelum menulis, seorang
penulis telah memikirkan maksud dan ide yang hendak disampaikan kepada
12
pembaca. Ide yang ditulis kemungkinan mempunyai mamfaat yang besar bagi
orang lain yang membutuhkan. Melalui tulisan pesan atau isi tulisan (ide atau
gagasan) penulis tersampaikan kepada pembaca. Dengan demikian, sebelum
menulis seorang penulis sebaiknya memperhatikan apa yang hendak ditulis dan
bentuk tulisan apa yang hendak digunakan, dan ditujukan kepada siapa tulisan itu.
Menulis juga dilaksanakan dengan melalui suatu proses. Jabrohim, dkk
(2003:6-12) mengemukakan bahwa proses menulis dilaksanakan melalui beberapa
tahapan. Tahapan tersebut adalah (1) persiapan menulis, (2) menulis, (3) revisi,
dan (4) membaca ulang naskah yang ditulis.
b. Tujuan Menulis
Dalam melakukan segala aktivitas, dapat dipastikan terdapat tujuan
mengapa seseorang melakukan aktivitas tersebut. Begitu pula halnya ketika
seseorang melakukan aktivitas menulis. Hartig (dalam Munirah) menyatakan
tujuan menulis yang harus dicapai yaitu:
1) Tujuan penugasan (assignment purpose), yaitu penulis menulis sesuatu karena
ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri. Misalnya, tugas ditugasi merangkum,
membuat laporan dan sebagainya.
2) Tujuan altruistik (altruistic purpose), yaitu untuk menyenangkan pembaca,
menghindarkan kedukaan pembaca, ingin menolong pembaca memahami,
menghargai perasaan dan penalarannya, ingin membuat hidup pembaca lebih
mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu.
3) Tujuan persuasif (persuasive purpose), yaitu meyakinkan pembaca akan
kebenaran gagasan yang diutarakan.
13
4) Tujuan informasional (informational purpose), yaitu memberi informasi atau
keterangan kepada pembaca.
5) Tujuan pernyataan diri (self expressive purpose), yaitu memperkenalkan atau
menyatakan diri sang pengarang kepada pembaca melalui tulisannya, pembaca
dapat memahami sang penulis.
6) Tujuan kreatif (creative purpose), yaitu melibatkan dirinya dengan keinginan
mencapai nilai-nilai artistik dan nilai-nilai kesenian. Penulis tidak hanya
memberikan inforamsi tetapi pembaca terharu tentang hal yang dibacanya.
7) Tujuan pemecahan masalah (problem solving purpose), yaitu menjelaskan,
menjernihkan dan meneliti secara cermat gagasan sendiri agar dapat
dimengerti dan diterima oleh pembaca (dalam Tarigan 1982:24-25).
Berbeda dengan pendapat Tarigan, Supriadi menyatakan bahwa menulis
merupakan suatu proses kreatif yang lebih banyak melibatkan cara berpikir
divergen (menyebar) daripada konvergen (memusat). Menulis tidak ubahnya
dengan melukis. Penulis memiliki banyak kesempatan untuk menuangkan
gagasan dalam tulisannya. Kendatipun secara teknis terbatas pada kriteria-kriteria
yang dapat diikutinya, tetapi wujud yang akan dihasilkan itu sangat bergantung
kepada kepiawaian penulis dalam mengungkapkan gagasan. Banyak orang yang
mempunyai ide-ide bagus dibenaknya sebagai hasil pengamatan, tulisan, diskusi,
atau membaca namun menjadi mentah ketika dituangkan dalam tulisan.
Menurut Suriamiharja (dalam Suriamiharja dkk. 1996:1), menulis adalah
kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan dengan tulisan. Menulis dapat juga
berkomunikasi mengungkapkan pikiran, perasaan dan kehendak kepada orang lain
14
secara tertulis. Selanjutnya, diartikan bahwa menulis adalah menjelmakan bahasa
lisan, menyalin atau melahirkan pikiran atau perasaan seperti mengarang,
membuat surat, membuat laporan, dan sebagainya. Berkenaan dengan bidang tulis
menulis, Nurhadi (1995:343) keterampilan menulis merupakan salah satu
keterampilan berbahasa yang paling tinggi tingkatannya. Menulis adalah suatu
proses penuangan ide atau gagasan dalam bentuk paparan bahasa tulis berupa
rangkaian simbol-simbol.
c. Fungsi menulis
Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi
yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena
memudahkan para pelajar berpikir, memudahkan daya tanggap atau presepsi kita,
memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi dan menyusun bagi pemahaman
(Tarigan 1982: 22).
Keterampilan menulis digunakan untuk mencatat, merekam meyakinkan,
melaporkan, menginformasikan, dan mempengaruhi pembaca. Fungsi seperti ini
hanya dapat dicapai dengan baik oleh para pembelajar yang dapat menyusun dan
merangkai jalan pikiran dan mengemukakan secara tertulis dengan jelas, lancar,
dan komunikatif. Kejelasan ini bergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian
dan pemilihan kata, serta struktur kalimat Mc Crimmon (dalam Wiryanto, 2007).
d. Mamfaat menulis
Menurut Akhadiah (1996:1-2) ada delapan manfaat yang dapat dirasakan
dari kegiatan menulis yaitu, (1) Penulis dapat mengenali kemampuan dan potensi
dirinya, (2) Penulis dapat terlatih mengembangkan berbagai gagasan, (3) Penulis
15
dapat lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan
dengan topik yang ditulis, (4) Penulis dapat terlatih dalam mengorganisasikan
gagasan secara sistematis kemudian mengungkapkan secara tersurat, (5) Penulis
akan dapat meninjau serta menilai gagasannya sendiri secara lebih objektif, (6)
dengan menulis sesuatu di atas kertas, penulis akan lebih mudah memecahkan
permasalahan karena dapat menganalisis tulisan tersebut secara tersurat dalam
konteks yang lebih konkret, (7) dengan menulis akan mendorong kita untuk terus
belajar secara aktif, dan (8) dengan kegiatan menulis yang terencanakan
membiasakan penulis berpikir serta berbahasa secara tertib dan teratur.
Berbeda dengan pendapat di atas, Percy (dalam Nuruddin 2007:26-27)
mengemukakan ada enam mamfaat kegiatan menulis, yaitu (1) suatu sarana untuk
pengungkapan diri, (2) suatu sarana untuk pemahaman, (3) suatu sarana untuk
membantu mengembangkan kepuasan pribadi, kebanggaan, dan suatu perasaan
harga diri, (4) suatu sarana untuk meningkatkan kesadaran dan pencerapan
terhadap lingkungan sekeliling seseorang, (5) suatu sarana untuk keterlibatan
secara bersemangat dan bukan penerimaan yang pasrah, dan (6) suatu sarana
untuk mengembangkan suatu pemahaman dan kemampuan menggunakan bahasa.
Pendapat berbeda juga diungkapkan oleh Suparno dan Yunus (2007:1.4).
Dikemukakan ada beberapa mamfaat yang dapat dipetik dari kegiatan menulis,
yaitu (1) peningkatan kecerdasan, (2) pengembangan daya inisiatif dan kretivitas,
(3) penumbuhan keberanian, dan (4) pendorong kemauan dan kemampuan
mengumpulkan informasi.
16
3. Karangan persuasif
a. Pengertian karangan
Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan
perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula
dengan rangkaian hasil pikiran atau ungkapan perasaan kedalam bentuk tulisan
yang teratur.
Pada umumnya, karangan dipandang sebagai suatu perbuatan atau
kegiatan komunikatif antara penulis dan pembaca berdasarkan teks yang telah
dihasilkan (Ahmadi, 1988: 20). Begitu juga istilah karangan (komposisi) yang
dikemukakan Ahmadi (1990: 1) bahwa karangan diartikan sebagai rangkaian kata-
kata atau kalimat. Selain itu, karangan menurut Gie (1995: 17) memiliki
pengertian hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat
dibaca dan dimengerti oleh pembaca.
Sirait, dkk (1985: 1) memberi batasan pengertian karangan yaitu setiap
tulisan yang diorganisasikan mengandung isi dan ditulis untuk suatu tujuan
tertentu biasanya berupa tugas di kelas. Widyamartaya (1990) mengatakan bahwa
mengarang dapat dipahami sebagai keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang
dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis
kepada pembaca untuk dipahami dengan tepat seperti yang dimaksud oleh
pengarang.
Karangan merupakan suatu proses menyusun, mencatat, dan
mengkomunikasikan makna dalam tataran ganda, bersifat interaktif dan diarahkan
untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan suatu sistem tanda
17
konvensional yang dapat dilihat. Karangan terdiri dari paragraf-paragraf yang
mencerminkan kesatuan makna yang utuh. Menurut Keraf (1994: 2) karangan
adalah bahasa tulis yang merupakan rangkaian kata demi kata sehingga menjadi
sebuah kalimat, paragraf, dan akhirnya menjadi sebuah wacana yang dibaca dan
dipahami.
b. Ciri-ciri karangan
Karangan memiliki ciri-ciri yang dapat diindetifikasikan bahwa karangan
tersebut dapat dikatakan baik. Tarigan (1985:6) karangan yang baik adalah
karangan yang mencerminkan kemampuan pengarang untuk menggunakan nada
yang serasi, karangan yang mencerminkan pengarang mampu menyusun karangan
secara utuh dan tidak samar-samar dan dapat meyakinkan pembaca.
Menurut Enre (1998:8) karangan yang baik adalah karangan yang
bermakna jelas, bulat dan utuh, ekonomis dan memenuhi kaidah-kaidah
gramatikal. Akhadiah, dkk (1998:9) menjelaskan karangan yang baik memiliki
beberapa ciri, diantaranya : bermakna jelas, merupakan kesatuan yang bulat,
singkat dan padat, memiliki kaidah kebahasaan dan komunikatif. Selain itu,
Darmadi (1996:24) mengungkapkan bahwa beberapa ciri karangan yang baik
adalah : signifikan, jelas, memiliki kesatuan dan mengorganisasikan yang baik
ekonomis, mempunyai pengembangan yang memadai, menggunakan bahasa yang
dapat diterima dan mempunyai kekuatan.
Karangan harus dipandang sebagai suatu perbuatan atau kegiatan
komunikatif antara penulis dan pembaca berdasarkan teks yang telah dihasilkan
(Ahmadi, 1988: 20). Begitu juga istilah karangan (komposisi) yang dikemukakan
18
Ahmadi (1990: 1) bahwa karangan diartikan sebagai rangkaian kata-kata atau
kalimat. Selain itu, karangan menurut Gie (1995: 17) memiliki pengertian
karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang
dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca. Sirait, dkk (1985: 1) memberi
batasan pengertian karangan adalah setiap tulisan yang diorganisasikan yang
mengandung isi dan ditulis untuk suatu tujuan tertentu biasanya berupa tugas di
kelas.
Sebuah karangan merupakan hasil rangkaian kegiatan seseorang dalam
mengungkapkan gagasan atau buah pikirannya melalui bahasa tulis yang dapat
dibaca dan dimengerti oleh orang lain yang membacanya.
c. Jenis-jenis karangan
Pada umunya tulisan dapat dibedakan menjadi lima jenis karangan yaitu
narasi, argumentasi, deskripsi, eksposisi dan persuasif. Jenis-jenis karangan dapat
dikembangkan ke dalam bentuk narasi, argumentasi, deskripsi, eksposisi dan
persuasif. Menurut Wiyanto, Suparno dan Yunus (2007:1.10-1.13)
mengemukakan jenis tulisan atau ragam wacana terbagi menjadi lima, yaitu:
1) Karangan narasi
Karangan narasi merupakan karangan yang berusaha menyampaikan
serangkaian kejadian menurut urutan terjadinya (kronologis), dengan maksud
memberi arti kepada sebuah atau sederatan kejadian, sehingga pembaca dapat
memetik hikmah dari cerita itu.
2) Karangan argumentasi
19
Karangan argumentasi adalah karangan yang terdiri atas paparan alasan dan
pendapat untuk membangun suatu kesimpulan.
3) Karangan deskripsi
Karangan deskripsi adalah karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan
keadaan sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat, mendengar,
mencium, mengecap, merasakan) apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra
penulisnya.
4) Karangan eksposisi
Karangan eksposisi adalah karangan yang bertujuan utama untuk
memberitahu, mengapas, menguraikan atau menerangkan sesuatu.
5) Karangan persuasif
Karangan persuasif adalah ragam wacana yang ditujukan untuk memengaruhi
sikap dan pendapat pembaca mengenai sesuatu hal yang disampaikan
penulisnya.
d. Pengertian persuasif
Nursisto (1999:45) mengatakan bahwa persuasif atau imbauan adalah
jenis karangan yang di samping mengandung alasan-alasan dan bukti atau fakta,
juga mengandung ajakan atau imbauan agar pembaca mau menerima dan
mengikuti pendapat atau kemauan penulis. Selanjutnya, Aristoteles (dalam
Nursisto 1999:121) mengajukan tiga syarat yang harus dipenuhi untuk
mengadakan persuasif, yakni watak dan kredibilitas penulis, kemampuan penulis
menyugesti pembaca, dan bukti-bukti.
20
Tulisan persuasif adalah tulisan yang dapat merebut perhatian pembaca,
dapat menarik minat, dan dapat meyakinkan mereka bahwa pengalaman membaca
merupakan suatu hal yang amat penting (Tarigan, 2008:113). Senada dengan
Finoza (2004:20) mengemukakan bahwa persuasif adalah tulisan yang bertujuan
untuk membuat pembaca percaya, yakin, dan membujuk akan hal-hal yang
dikomunikasikan yang mungkin berupa fakta, suatu pendirian umum, suatu
pendapat atau gagasan, atau persaaan orang.
Contoh:
Semua orang tahu bahwa kebersihan adalah pangkal kesehatan. Namun
demikian, masih banyak anggota masyarakat kita yang tidak peduli terhadap
kebersihan lingkungan. Inilah masalah yang sulit dipecahkan, seandainya saja
setiap anggota masyarakat peduli akan kebersihan di sekitar tempat tinggalnya
maka kualitas kesehatan dapat ditingkatkan. Oleh karena itu, marilah kita
mencoba untuk menjadikan diri kita masing-masing peduli terhadap kebersihan
lingkungan. Kesehatan ini dapat dimanifestasikan dalam berbagai bentuk
diantaranya untuk tidak membuang sampah sembarangan.
e. Ciri-ciri persuasif
Ciri-ciri tulisan menurut Tarigan (2008:113:114) terdiri atas empat, yaitu:
1) Tulisan persuasif haruslah jelas dan tertib. Maksud tujuan penulisan
dinyatakan secara terbuka atau dikemukakan secara jelas.
2) Tulisan persuasif haruslah hidup dan bersemangat. Segala sesuatu yang
mempunyai daya tarik yang kuat terhadap indera adalah hidup. Warna yang
hidup akan terdengar lebih baik. Lebih khusus lagi, kata-kata yang hidup cerah
21
adalah kata-kata yang menyentuh perasaan, suasana, pandangan, pikiran,
selera dan gairah. Penulis harus terampil dalam menggunakan kata-kata yang
hidup dan bersemangat dalam karyanya.
3) Tulisan persuasif beralasan kuat. Tulisan yang beralasan kuat berdasarkan
fakta-fakta dan penalaran-penalaran. Bebas dari generalisasi-generalisasi yang
hampa serta pendapat-pendapat yang tidak berdasar.
4) Tulisan persuasif harus bersifat dramatik. Tulisan persuasif harus dapat
memamfaatkan ungkapan-ungkapan yang hidup dan kontras-kontras yang
mencolok. Seperti juga halnya dalam drama pentas, penulisan persuasif pun
haruslah dapat membuat rasa tegang (suspense). Penulis harus menarik para
pembaca berjalan dari suatu puncak ke puncak yang lain, menjaga agar
pembaca tidak sempat kendor, membuat konflik antara kebenaran yang
didukungnya, serta menyalahkan yang bertentangan dengannya.
f. Teknik penulisan karangan persuasif
Persuasif memiliki teknik penulisan seperti yang dikemukan keraf
(2005:124) seperti yang diuraikan berikut ini:
1) Resionalisasi, yaitu sebuah teknik persuasif melalui penggunaan akal untuk
memberikan sesuatu dasar pembenaran kepada suatu persoalan dimana dasar
atau alasan itu tidak merupakan sebab langsung dari masalah itu. Kebenaran
yang dibicarakan dalam persuasif bukanlah suatu alasan itu tidak merupakan
sebab langsung dari masalah itu. Kebenaran yang dibicarakan dalam persuasif
bukanlah suatu kebenaran yang hanya berfungsi untuk meletakkan dasar-dasar
22
dan melincinkan jalan agar keinginan, sikap kepercayaan, keputusan atau
tindakan yang telah ditentukkan atau diambil dapat dibenarkan.
2) Identifikasi, yaitu kunci keberhasilan pembicara. Bila terdapat situasi konflik
antara pembicara dan hadirin, pembicara harus mengaburkan konflik tersebut,
sikap agresif harus dibelokkan sehingga dapat diciptakan dasar umum yang
sama. Oleh karena itu, setiap pembicara harus mengetuhi siapa hadirinnya.
3) Sugesti, yaitu suatu usaha meningkatkan atau mempengaruhi orang lain untuk
menerima suatu keyakinan atau pendirian tertentu tanpa memberi suatu dasar
kepercayaan yang logis pada orang yang ingin dipengaruhi.
4) Konformitas, yaitu suatu keinginan atau tindakan untuk membuat diri serupa
dengan sesuatu yang lain. Komfromitas suatu mekanisme mental untuk
menyusaikan diri untuk mencocokan diri dengan sesuatu yang diinginkan itu.
5) Konpensasi, yaitu tindakan atau hasil dari usaha untuk mencari suatu
pengganti bagian sesuatu hal yang tidak dapat diterima atau keadaan yang
tidak dapat dipertahankan.
6) Penggantian, yaitu suatu proses yang berusaha menggantikan atau hal yang
mengalami rintangan dengan suatu maksud atau hal yang sekaligus juga
menggantikan emosi kebencian asli, atau terkadang emosi cinta yang asli.
7) Proyeksi, yaitu teknik untuk menjadikan sesuatu yang pada awalnya adalah
subjek menjadi objek. Sesuatu sifat atau wataknya, tetapi dilontarkan sebagai
sifat atau watak orang lain.
23
g. Hakikat karangan persuasif
Nursisto (1999:45) mengatakan bahwa persuasif atau imbauan adalah
jenis karangan yang disamping mengandung alasan-alasan dan bukti atau fakta,
juga mengandung ajakan atau imbauan agar pembaca mau menerima dan
mengikuti pendapat atau kemauan penulis. Selanjutnya, Aristoteles (dalam
Nursisto 1999:121) mengajukan tiga syarat yang harus dipenuhi untuk
mengadakan persuasif, yakni watak dan kredibilitas penulis, kemampuan penulis
menyugesti pembaca, dan bukti-bukti.
Persuasif diturunkan dari verba to persuade, yang artinya membujuk atau
menyarankan. Persuasif merupakan kelanjutan atau pengembangan dari
argumentasi. Persuasif mula-mula memaparkan gagasan dengan alasan, bukti atau
contoh untuk meyakinkan pembaca. Kemudian diikuti dengan ajakan, bujukan,
rayuan, imbauan, atau saran kepada pembaca. Beda argumentasi dan persuasif
terletak pada sasaran yang ingin dibidik oleh paragraf tersebut. Argumentasi
menitikberatkan sasaran pada logika pembaca, sedangkan persuasif pada
emosi/perasaan pembaca walaupun tidak melepaskan logika. Dengan kata lain,
yang digarap paragraf argumentasi adalah benar salahnya gagasan/pendapat.
Sementara itu, paragraf persuasif menggarap pembaca agar mau mengikuti
kehendak penulis.
Berbeda dengan pendapat Suparno dan Yunus (dalam
Munirah,2007:5.47) mengungkapkan bahwa karangan persuasif adalah karangan
yang berisi paparan berdaya-bujuk, berdaya-ajuk, ataupun berdaya imbau yang
dapat membangkitkan ketergiuran pembaca untuk meyakini dan menuruti
24
imbauan implisit maupun eksplisit yang dilontarkan oleh penulis. Dengan kata
lain, persuasif berurusan dengan masalah mempengaruhi orang lain lewat bahasa.
Paragraf persuasif pada hakikatnya mirip dengan argumentasi karena
keduannya memerlukan alasan dan bukti dalam proses berpikir. Paragraf
argumentasi hanya menunjukkan kebenaran dan meyakinkan pembaca, sedangkan
persuasif bertujuan untuk mencari kepercayaan, kemufakatan, atau kesesuaian
pendapat dengan pembaca dan akhirnya pembaca bersedia melakukan suatu
tindakan. Kepercayaan atau kemufakatan dapat dicapai melalui berbagai cara,
misalnnya dengan alasan-alasan, baik rasional maupun irasional, bukti-bukti atau
kebenaran, dan fakta.
Keraf (1995:14) mengemukakan bahwa persuasif merupakan suatu
wacana penyimpangan dari argumentasi dan khusus berusaha mempengaruhi
orang lain atau pembaca agar melakukan sesuatu bagi orang yang melakukan
persuasif, walaupun yang dipersuasif sebenarnya tidak terlalu percaya dengan apa
yang dikatakan itu. Pendapat Keraf di atas pada dasarnya masih tergolong lemah
karena persuasif dituntut untuk sepenuhnya mempengaruhi emosi pembaca agar
melakukan sesuatu yang diinginkan penulis dengan kepercayaan mutlak. Persuasif
lebih condong menggunakan atau memanfaatkan aspek-aspek psikologis untuk
mempengaruhi orang lain.
Argumentasi maupun persuasif sama-sama menggunakan fakta dan
evidensi digunakan seperlunya. Apabila terlalu banyak menggunakan fakta atau
evidensi, akan ketahuan kelemahannya sehingga pihak yang dipersuasif tidak
akan terpengaruh. Hartati (2000) menyempurnakan beberapa definisi persuasif
25
sebagai tulisan yang berisi imbuhan atau ajakan kepada orang lain untuk
melakukan sesuatu seperti yang diharapkan penulisnya. Agar hal yang
disampaikannya itu dapat mempengaruhi orang lain, tulisan tersebut harus disertai
penjelasan fakta-fakta. Kata persuasif diturunkan dari verba to persuade, yang
artinya membujuk atau menyarankan. Paragraf persuasif merupakan kelanjutan
atau pengembangan argumentasi. Persuasif mula-mula memaparkan gagasan
dengan alasan, bukti atau contoh untuk meyakinkan pembaca kemudian diikuti
dengan ajakan, bujukan rayuan, imbauan, atau saran kepada pembaca.
h. Langkah-langkah menulis karangan persusif
Kegiatan mengarang dibagi menjadi menjadi tiga tahap, yakni (1) tahap
kegiatan prapenulisan (prewriting), (2) tahap kegiatan penulisan (writing), dan (3)
tahap kegiatan pascapenulisan (post-writing). Dengan kata lain, kegiatan
mengarang adalah kegiatan yang mengikuti alur proses yang bertahap dan
berurutan.
Menurut Widyamartaya (dalam Munirah 1996:9) mengarang adalah
suatu proses kegiatan pikiran manusia yang hendak mengungkapkan kandungan
jiwanya kepada orang lain, atau kepada diri sendiri, dalam tulisan. Kegiatan
mengarang ini adalah suatu kegiatan manusiawi yang sadar dan berarah,
mempunyai swakerja atau mekanika yang perlu diperhatikan agar karangan yang
dibuat berhasil dengan baik. Swakerja ini meliputi kegiatan-kegiatan pada tahap
penegasan ide dan kegiatan-kegiatan pada tahap penulisan karangan. Berikut ini
adalah swakerja mengarang, yaitu (1) memilih bahan pembicaraan (topik), (2)
menentukan tema dari bahan pembicaraan itu, (3) menentukan tujuan karangan
26
yang akan dibuat serta bentuk karangan, (4) menentukan pendekatan terhadap
tema pembicaraan, (5) membuat bagan atau rencana pembicaraan, (6) pandai
memulai karangan, (7) pandai membangun paragraf dan menjalin kesinambungan
paragraf, (8) pandai mengakhiri atau menutup karangan, dan (9) pandai membuat
judul karangan.
Pada dasarnya, penyusunan karangan persuasif tidak jauh berbeda
dengan karangan argumentasi. Nursisto (dalam Munirah 1999:76) mengemukakan
bahwa menulis karangan persuasif sama persis dengan argumentasi, bedanya
hanya pada penutup yaitu berupa imbauan dan ajakan. Lebih lanjut lagi,
menurutnya agar sebuah hasil karangan argumentasi menjadi baik, runtut, dan
tidak menyimpang dari tujuan penyusunan karangan, perlu ditempuh langkah-
langkah yaitu (1) menentukan topik, (2) menentukan tujuan, (3) mengumpulkan
bahan, (4) menyusun kerangka, (5) mengembangkan kerangka, (6) koreksi dan
revisi, dan (7) menulis naskah.
4. Iklan Sebagai Salah Satu Media Pembelajaran Menulis
a. Pengertian media iklan
Kata iklan (advertising) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya berita
pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang
dan jasa yang ditawarkan. Adapun pengertian iklan secara komprehensif adalah
semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang,
atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu. Menurut Nani
(dalam Ika Sari Astarina, 2008) iklan merupakan sebuah proses komunikasi yang
27
bertujuan untuk membujuk orang untuk mengambil tindakan yang
menguntungkan bagi pihak pembuat iklan.
Iklan ditujukan untuk mempengaruhi perasaan pengetahuan, makna,
kepercayaan, sikap, pendapat, pemikiran dan citra konsumen yang berkaitan
dengan suatu produk atau merek, tujuan periklanan ini bermuara pada upaya
untuk dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli sebuah produk
yang ditawarkan. Pakar periklanan dari Amerika, S. William Pattis (dalam Ika
Sari Astarina, 2008) juga mengemukakan bahwa iklan adalah setiap bentuk
komunikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi dan mempromosikan produk
dan jasa kepada seseorang atau pembeli yang potensial. Tujuannya adalah
mempengaruhi calon konsumen untuk berpikir dan bertindak sesuai dengan
keinginan si pemasang iklan.
Media yang sering digunakan biasanya adalah media cetak (Koran
majalah, dsb.), media audiovisual (televisi) dan media audio (radio). Masing-
masing media sangat berpengaruh terhadap iklan. Meskipun iklan di televisi sudah
banyak tetapi masyarakat masih tetap tertarik dengan media cetak. Hal ini karena
media cetak terdokumentasi atau bisa disimpan isi informasinya, sehingga jika
suatu saat kita butuh informasi tersebut kita dapat melihatnya kembali.
Berdasarkan pengertian iklan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
iklan adalah suatu bentuk komunikasi yang berisi informasi yang bersifat
persuasif tentang produk barang atau jasa yang disampaikan oleh produsen
melalui media tertentu. Melalui unsur persuasif itulah yang menjadikan iklan
dapat menjangkau pendengar atau pembaca sebagai konsumen.
28
b. Mamfaat dan tujuan iklan
Iklan sebagai sebuah sarana untuk mengimformasikan atau
mempromosikan suatu jenis barang atau jasa mempunyai efektifitas yang baik
karena penggunaan bahasa iklan. Tidak hanya bersifat meyakinkan, namun juga
bias membuat pembacanya melakukan sesuatu sesuai dengan maksud iklan
tersebut. Widyatama (2009:23) menjelaskan bahwa ada beberapa mamfaat iklan
bagi pembangunan masyarakat dan ekonomi, antara lain:
a. Iklan memperluas alternatif bagi konsumen. Dengan adanya iklan,
khususnya iklan dimedia televisi, konsumen dapat mengetahui adanya
berbagai produk yang pada gilirannya menimbulkan adalnya pilihan.
b. Iklan membantu menimbulkan kepercayaan bagi konsumennya.
c. Iklan membuat orang ingat dan percaya akan produk yang diiklankan.
Dari pernyataan diatas, dapat diketahui bahwa iklan adalah sarana
promosi efektif yang dibuktikan oleh respon konsumen dalam menilai suatu
produk.Selain mamfaat iklan atau periklanan diatas, iklan juga mempunyai tujuan
tertentu sebagai sarana produk.
Tujuan priklanan adalah menarik perhatian awal pelanggan, persepsi, lalu
perhatian yang lebih besar, dan minat membeli atau dapat pula mempengaruhi
pemahaman perasaan, emosi, motivasi, keyakinan, minat, keputusan, citra,
asosiasi, ingatan dan pengenalan pelanggan. Meskipun demikian, sulit sekali
menghubungkan tujuan-tujuan itu dengan tujun pemasaran. Selain itu pengukuran
variabel psikologis juga sulit dilakukan dan bersifat subjektif apabila
dibandingkan pengukuran pencapaian tujuan, seperti laba.
29
c. Menulis Karangan Persuasif berdasarkan Media Iklan
Menulis paragraf persuasif adalah kegiatan melahirkan gagasan atau ide
melalui tulisan disertai dengan fakta atau bukti yang bertujuan untuk mengajak
atau menyarankan agar pembaca menerima dan mengikuti pendapat penulis.
Pembelajaran ini menggunakan sarana media iklan untuk membantu siswa dalam
mengembangkan kreativitas berpikirnya dalam menulis paragraf persuasif.
Penggunaan media iklan bermanfaat sebagai dokumen yang dapat dijadikan
sumber sekaligus inspirasi siswa dalam membuat paragraf persuasif.
B. Kerangka Pikir
Ada empat keterampilandasar menjadi penekanan bahasa dalam
kurikulum berbasis kompetensi yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan
berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis.
Dalam penelitian ini penulis menitikbertkan pada pada aspek
keterampilan menulis khusunya pada keterampilan menulis karangan persuasif
dengan menggunakan media iklan. Iklan digunakan sebagai sarana untuk
mepromosikan suatu barang dan jasa haruslah menggunakan bahasa yang
persuasif, menarik, berkesan dan mampu meprovokasi seseorang untuk memliki
barang atau jasa yang ditawarkan tersebut.
Berdasarkan observasi awal, ditemukan bahwa masalah dalam menulis
paragraf persuasif juga terjadi dikelas X MA Muallimin Muhammadiyah
Makassar. Siswa-siwa tersebut mengalami kendala dalam menuangkan buah
pikiran mereka kedalam sebuah tulisan, terutama dalam menulis paragraf
persuasif. Oleh karena itu, peneliti menawarkan sebuah media pembelajaran yang
30
mampu yang diharapkan mampu mengatasi masalah tersebut. Media pembelajaran
yang ditawarkan adalah media iklan.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang akan
dilaksanakan secara bersiklus dengan melakukan empat tahap dalam setiap siklus,
keempat tahap tersebut adalah (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan,
dan (4) refleksi. Setelah melaksanakan keempat tahapan tersebut maka akan
didapatkan data berupa data proses dan data hasil. Kedua jenis data tersebut akan
dianalisis sehingga mendapatkan sebuah temuan.
Untuk membantu penulis mengarahkan dalam penelitian ini maka
dibwah ini akan digambarkan skema kerangka pikir sebagai berikut
31
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir
KTSP
Membaca Berbicara Menyimak Menulis
Menulis Karangan Persuasif
Media Iklan
Analisis
Temuan
Pembelajaran Bahasa Indonesia
32
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teoritik di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah
jika diterapkan media iklan maka keterampilan menulis karangan persuasif siswa
kelas X MA Muallimin Muhammadiyah Makassar dapat meningkat.
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JenisPenelitian
Penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan rencana Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan bentuk
kajian yang sistematis reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk
meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan
tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukannya,
serta memperbaiki kondisi pembelajarannya. Pendapat Arikunto didukung oleh
Suhardjono (2010:62) yang mengatakan bahwa PTK adalah kegiatan penelitian
yang tidak saja berupaya untuk memcahakan masalah, tetapi sekaligus mencari
dukungan ilmiahnya. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan
pemaparan data deskriptif yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara
serta data kuantitatif yang diperoleh dari tes akhir setiap siklus.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dalam siklus 1 dan
siklus ke-n. siklus yang teridiri atas empat tahapan pelaksanaan, yakni 1)
Perencanaan, 2) Tindakan, 3) Observasi, dan 4) Refleksi. Tindakan dalam
penelitian ini, akan dilakukan secara berkesinambungan berdasarkan kriteria
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dirumuskan.
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
Lokasi penelitian berlokasi di MA Muallimin Muhammadiyah Makassar.
Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas X MA Muallimin Muhammadiyah
Makassar semester genap dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang.
33
34
C. Rencana Tindakan Penelitian
Penyelesaian masalah dalam suatu penelitian adalah hal yang terpenting,
karena masalah merupakan titik pendorong yang memicu minat seorang penelitian
yang melakukan penelitian. Ada beberapa faktor mendasar yang diselidiki, yaitu:
(1) faktor murid, yakni a) melihat presentasi kehadiran murid, b) keaktifan
bertanya di dalam kelas selama proses pengajaran, c) mengamati murid yang mau
menjawab pertanyaan lisan guru, d) mengidentifikasi murid yang rajin
menyelsaikan tugas yang diberikan guru, e) murid yang meminta bantuan saat
bekerja, f) murid yang melakukan kegiatan lain saat diberikan tugas, dan g) murid
yang berani dan aktif mengerjakan tugas di depan kelas, (2) faktor proses, yaitu
mengamati keaktifan murid selama interkasi antara guru dan murid, dan antara
murid dengan murid lainnya dalam proses belajar mengajar, dan (3) faktor hasil,
yaitu melihat hasil dari kemampuan murid setelah tesa khir yang diberikan pada
setiap siklus selama proses penelitian.
D. Prosedur Kerja Penelitian
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) akan dilaksanakan dalam dua
siklus. Setiap siklus akan dilaksanakan 4 kali pertemuan, 3 kali pertemuan untuk
materi pembelajaran dan 1 kali pertemuan untuk evaluasi. Artinya pelaksanaan
siklus II merupakan lanjutan dari siklus I.
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) teridiri atas perencanaan,
pelasanaan, observasi/evaluasi, dan refleksi dapat divisualisasikan dalam bentuk
gambar sebagai berikut:
35
Siklus I
Siklus II
Gambar 3.1Alur Penelitian Tindakan Kelas
Pelaksanaan siklus I
1. Perencanaan
Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap perencanaan, meliputi :
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran melalui media iklan dengan
berpedoman dengan silabus.
2) Membuat media pembelajaran yang sesuai dengan materi
3) Membuat lembar observasi murid untuk mengamati jalannya proses
pembelajaran dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
4) Membuat alat evaluasi (tes) untuk mengatehui keberhasilan peserta didik
dalam proses pembelajaran.
Perencanaan
Tindakan I
9
Pelaksanaan Permasalahan
Observasi Refleksi Belum Terselesaikan
(Revisi Tindakan)
Pelaksanaan Perencanaan
Tindakan II
9
Observasi
\\
Refleksi Hasil
36
2. Pelaksanaan
Pada pelaksanaan tindakan, guru melaksanakan pembelajaran sesuai
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat. Pada tahap ini guru
dan peneliti mengadakan tindakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan media iklan dalam mengajarkan
siswa menulis karangan persuasi dikelas sebagai model pertama, sedangkan
guru sebagai partisipan yang aktif mencermati dan mengamati atau berlaku
sebagai pengamat terlibat.
2) Guru bertindak sebagai model kedua yang menerapkan media iklan dalam
mengajar siswa menulis paragraf persuasif, sementara peneliti bertindak
sebagai pengamat terlibat.
3) Peneliti melaksanakan pemantauan terhadap proses kegiatan penerepan media
iklan dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan persuasif oleh guru
sebagai model kedua untuk memperoleh data-data empiris tentang penerapan
media iklan dalam uapaya meningkatkan kemampuan menulis karangan
persuasif dikelas.
3. Observasi/Evaluasi
Pada dasarnya obsevasi dilakukan pada saat proses pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat untuk
mengamati aktivitas peserta didik. Evaluasi dilaksanakan pada akhir siklus, untuk
mengetahui media pembelajaran dalam menulis karangan persuasif.
37
4. Refleksi
Tahap refleksi ini sebagai pengajar bersama guru yang bertindak sebagai
observer mengkaji kekurangan dari tindakan yang telah diberikan. Hal ini
dilakukan dengan cara melihat hasil observasi pada siklus I, jika refleksi
menunujukkan bahwa tindakan siklus I memperoleh hasil yang belum optimal
yang tidak tercapai ketuntasan secara individu maka dilakukan siklus selanjutnya.
Pelaksanaan Siklus ke II
Setelah mengkaji kekurangan pada pelaksanaan tindakan siklus I yang
telah diberikan peserta didik akan diadakan perbaikan pada siklus II. Mekanisme
siklus II merupakan lanjutan siklus I, sehingga pelaksanaan tindakan siklus II
setelah dilakukan perbaikan diharapkan dapat tercapai pembelajaran yang
diinginkan.
E. Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan data, peneliti menggunakan lembar observasi dan tes
hasil belajar
1. Lembar observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui data tentang aktivitas
dalam mengikuti proses belajar mengajar.
2. Tes hasil belajar
Tes hasil belajar ini dilakukan dengan maksud untuk melatih
keterampilan menulis karangan persuasif melalui media iklan siswa kelas X MA
Muallimin Muhammadiyah Makassar. Tes hasil belajar digunakan adalah tes yang
berbentuk uraian.
38
F. Teknik Pengumpulan Data
Mengumpulkan data yang berhubungan dengan penilitian ini. Teknik
pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut.
1) Sumber data, sumber data dari penelitian ini adalah dari siswa dan guru.
2) Jenis data, jenis data yang di dapatkan dalam penelitian adalah data
kuantitatif yang terdiri dari tes hasil belajar dan data dari lembar observasi.
a) Data dari siswa diperoleh dari tes yang diberikan kepada siswa.
b) Data tentang situasi belajar mengajar diambil pada saat pelaksanaannya
menggunakan lembar observasi.
G. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh melalui bentuk tes akan dianalisis secara kuantitatif,
sedangkan data yang diperoleh melalui observasi dan dokumentasi akan dianalisis
secara kualitatif. Pedoman yang digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan
siswa dalam menulis karangan persuasif adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Distibusi Skor Hasil Belajar
Skor Kategori nilai Keterangan
90 – 100 A Tinggi Sekali
80 – 89 B Tinggi
60 – 79 C Sedang
0 – 59 D Rendah
(Nurgiyantoro, dalam Sabar, 2012 : 38)
39
H. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK), bila skor
rata-rata hasil tes peserta didik melalui media pembelajaran Iklan mengalami
peningkatan dalam keterampilan menulis paragraf persuasif yang nyata secara
klasikal mencapai 50% peserta didik yang memperoleh nilai minimum 75 dan
apabila terjadi perubahan sikap peserta didik selama mengikuti proses
pembelajaran dengan meningkatkan keaktifan peserta didik melalui media iklan
yang diterapkan, maka penelitian ini tidak dilanjutkan kesiklus berikutnya.
61
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa kemampuan menulis
karangan persuasif dengan menggunakan media iklan pada siswa kelas X MA
Muallimin Muhammadiyah Makassar dapat terlaksana dengan baik dan terjadi
peningkatan pada kemampuan menulis karangan persuasif siswa setelah diadakan
tindakan selama dua siklus. Dari hasil penelitian dalam kemampuan menulis
karangan persuasif dengan menggunakan media iklan siswa kelas X, pada siklus I dan
siklus II dilihat dari aspek isi, aspek kosakata, aspek penggunaan bahasa dan hasil
observasi. Skor rata-rata pada siklus I siswa memperoleh 67,5 sedangkan pada akhir
siklus II skor rata-rata yang dicapai siswa adalah 78. Berdasarkan perolehan berarti
ada peningkatan sebesar adalah 10%. Pada siklus I masih dikategorikan rendah
karena belum mencapai Ketuntasan Kriteria Minimal (KKM), setelah diterapkan
kembali pembelajaran pada siklus II sudah terjadi peningkatan karena mencapai
Ketuntasan Kriteria Minimal (KKM) sebesar 75.
Dalam presentase keaktifan siswa yang berkaitan dengan kegiatan menulis
karangan persuasif selama empat kali pertemuan masing-masing siklus, dengan tiga
kali pertemuan untuk materi pembalajaran dan satu kali pertemuan untuk tes siklus
mengalami perubahan kearah lebih baik maka aktivitas mencapai kriteria berhasil.
Dari hasil pengamatan penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa dalam
mengelola pembelajaran guru sudah melaksanakan pembelajaran dengan baik sesuai
61
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Hal itu terlihat dari nilai rata-rata
keseluruhan aspek siklus I yaitu 3,75 dan siklus II yaitu 3,81 dan masing-masing
berada pada kategori sangat baik.
B. Saran
Hal-hal yang dapat disarankan berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini
sebagai berikut:
1. Bagi siswa MA Muallimin Muhammadiyah Makassar yang telah
mencapai hasil baik agar berupaya mempertahankannya, sedangkan siswa
yang belum mencapai hasil baik agar lebih berupaya untuk meningkatkan
hasil belajar dengan cara berlatih dalam penulisan karangan persuasif dan
mempaerbaiki kosakata dan penggunaan bahasa yang tepat.
2. Media iklan dijadikan sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan
keterampilan menulis karangan persuasif dan memiliki potensi untuk
dikembangkan. Guru dapat menambah pengetahuannya tentang penelitian
tindakan kelas dan memberikan alternatif dalam memilih media
pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan menulis.
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Penyajian Hasil Analisis Data
Pada bab ini akan dibahas hasil-hasil penelitian yang diperoleh pada saat
kegiatan proses belajar mengajar kelas X Ma Muallimin Muhammadiyah Makassar.
Pada penelitian ini pembahasan pada Pelaksanaan Tindakan Kelas, peningkatan
kemampuan menulis karangan persuasif dengan menggunakan media iklan.Adapun
yang diteliti adalah hasil kemampuan menulis karangan persuasuif siswa
menggunakan media iklan pada siklus I dan siklus II, secara umum yang
dikumpulkan melalui pengamatan selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar
yang dicatat dalam lembar observasi. Hasil penelitian diuraikan pada bagian ini
meliputi: 1) persiapan dn perencanaan; 2) pelaksanan tindakan; 3) observasi; 4)
refleksi; 5) evaluasi/penilaian.
1. Gambaran Siklus I
a. Perencanaan dan Persiapan
Penelitian melakukan observasi untuk memperoleh gambaran tentang
keadaan kelas dan karakter siswa secara umum. Adapun kegiatan yang dilaksanakan
pada tahap pelaksanaan sebagai berikut:
1. Mengetahui kondisi pembelajaran Bahasa Indonesia di MA, khususnya
pembelajaran menulis karangan persuasi kelas X
41
2. Faktor penyebab terjadinya permasalahan dalam kegiatan pembelajaran
menulis karangan persuasif siswa kelas X telah teridentifikasi dengan baik
oleh peneliti.
3. Merancang pelaksanaan pemecahan masalah dalam pembelajaran menulis
karangan persuasif siswa dengan penerapan media iklan kelas X.
4. Menetapkan waktu pelakasanaan penelitian tindakan kelas sesuai dengan
jadwal pelajaran bahasa Indonesia kelas X sesuai dengan kesepakatan,
pelaksanaan penelitian siklus I.
5. Memilih tema yang tepat untuk pembelajaran siswa dan mempersiapkan
media iklan sesuai tema yang dipilih.
6. Menyiapkan instrument penelitian yang berupa catatan lapangan, lembar
pengamatan dan observasi.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tahap kedua dari penelitian tindakan kelas ini adalah pelaksanaan tindakan,
peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang telah dibuat. Pada tahap ini guru dan peneliti mengadakan tindakan
dengan langkah-langkah berikut ini:
1. Peneliti mengajarkan siswa menulis paragraf persuasi di kelas dengan media
iklan sebagai model pertama, sedangkan guru sebagai partisipan yang aktifr
mencermati dan mengamati atau berlaku sebagai pengamat yang terlibat.
41
2. Peneliti bertindak sebagai model kedua yang menerapkan media iklan dalam
mengajar siswa menulis paragraf persuasi, sementara itu peneliti bertindak
sebagai pengamat terlibat.
3. Peneliti melakasanakan pemantauan terhadap proses kegiatan penerapan
media iklan dalam meningkatkan kemampuan menulis paragraph persuasi
oleh guru sebagai model kedua untuk memperoleh data-data empiris tentang
penerapan media iklan dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis
paragraph persuasi di kelas.
c. Observasi
Pelaksanaan observasi menggunakan lembar observasi berupa pengamatan
mengenai perilaku siswa, keaktifan dalam proses pembelajaran, perhatian terhadap
pembelajaran, respon positif terhadap penerapan media dan sikap siswa dalam
menulis karangan persuasi. Hasil tindakan dievalusi dengan tes harian dan tes hasil
belajar siklus I.
d. Evaluasi/Penilaian
Setelah praktik pembelajaran menulis karangan persuasi dengan media iklan.
Guru melakukan evaluasi/penilaian, hasil yang diperoleh selama evaluasi/penilaian
meliputi damfak tindakan terhadap proses pembelajaran (keberhasilan proses) dan
terhadap hasil pembelajaran (keberhasilan produk). Penskoran rata-rata menulis
karangan persuasi siswa selama tindakan berlangsung dilakukan guru bersama sama
peneliti.Berikut ini deskripsi aspek siklus I adalah sebagai berikut.
41
1) Aspek isi
Kriteria penilaian pada aspek isi dalam menulis karangan persuasi meliputi
kesesuaian isi dengan permaslahan, aspek isi dikatakan baik jika isi relevan dengan
permasalahan diuraikan secara lengkap, jelas, informatif disertai dengan penjelasan
logis. Dari penilaian aspek isi, 7 siswa yang mendapatkan nilai 27 dengan presentase
23,3%. 8 siswa yang mendapatkan nilai 29 dengan presentase 26,7% . 3 siswa yang
mendapatkan nilai 32 dengan presentase 10%. 4 siswa yang mendapatkan nilai 34
dengan presentase 13,3%. 5 siswa yang mendapatkan 35 dengan presentase 10%. 1
siswa yang mendapatkan nilai 38 dengan presentase 3,3%. 1 siswa yang mendapatkan
nilai 39 dengan presentase 3,3%. 1 siswa yang mendapatkan nilai 40 dengan
presentase 3,3%. Skor rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 30,5 % dari 30 jumlah
siswa.
2) Aspek kosakata
Kriteria penilaian pada aspek kosakata dalam menulis karangan persuasif
meliputi pilihan kata dan ungkapan serta pemamfaatan potensi kata dan pembentukan
kata. Dari penilaian aspek kosakata, 7 siswa yang mendapatkan nilai 27 dengan
presentase 23,3%. 8 siswa yang mendapatkan nilai 30 dengan presentase 26,7%. 3
siswa yang mendapatkan nilai 31 dengan presentase 10%. 5 siswa yang memperoleh
nilai 34 dengan presentase 16,7%. 5 siswa yang mendapatkan nilai 35 dengan
presentase 16,7%. 2 siswa yang mendapatkan nilai 39 dengan presentase 6,7%. Skor
rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 30,5% dari 30 jumlah siswa.
41
3) Aspek penggunaan bahasa
Kriteria penilaian pada aspek penggunaan bahasa dalam menulis karangan
persuasif meliputi penggunaan struktur kalimat.Ada beberapa tulisan siswa masih
terdapat banyak kesalahan pada aspek pengembangan bahasa, dalam penilaian aspek
pengembangan bahasa penilaian aspek meliputi penggunaan tanda baca dan penulisan
ejaan. Dari penilaian penggunaan bahasa, 16 siswa mendapat nilai 6 dengan
presentase 53,3%. 7 siswa mendapat nilai 7 dengan presentase 23,3%. 6 siswa
mendapatkan nilai 8 dengan presentase 20,0%. 1 siswa mendapatkan nilai 10 dengan
presentase 3,3%. Skor rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 6,0% dari 30 jumlah
siswa.
Dari penilaian tiap-tiap aspek yang dinilai dalam pembelajaran menulis
karangan persuasi masih terdapat banyak kesalahan baik aspek isi, aspek kosakata
dan aspek penggunaan bahasa.
4.1 Tabel Data Hasil Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Persuasi
Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Media Iklan Siswa Kelas X Siklus
I
Skor Banyaknya siswa
60 7
65 8
70 3
41
75 5
80 4
85 3
90 0
Jumlah 30
4.2 Tabel Data Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Hasil Peningkatan
Kemampuan Menulis Karangan Persuasi Bahasa Indonesia dengan
Menggunakan Media Iklan Siswa Kelas X Siklus I
Hasil yang dicapai Frekuensi Presentase Kategori
0 – 59 0 0 Sangat rendah
60 – 69 15 50% Rendah
70 – 79 8 26,6% Sedang
80 – 89 7 23,3% Tinggi
90 – 100 0 0 Sangat tinggi
Jumlah 30 100
Hasil belajar peningkatan pembelajaran menulis karangan persusif dengan
menerapkan media iklan siswa kelas X MA Muallimin Muhammadiyah Makassar
pada siklus I. dari tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat 15 siswa yang memiliki
41
nilai 60-69 jika dipresentasekan 50% siswa yang berada pada kategori sangat rendah,
terdapat 8 siswa yang memilik nilai 70-79 jika dipresentasekan 26,6% siswa berada
pada kategori sedang, terdapat 7 siswa yang memiliki nilai 80-789 jika
dipresentasekan 23,3% siswa berada pada kategori tinggi.
Berdasarkan distribusi frekuensi dan presentase, siswa yang mendapat nilai
rata-rata adalah 50% yang belum memenuhi target indikator keberhasilan yang telah
ditetapkan dan 50% telah memenuhi target keberhasilan. Dari 30 siswa yang
mendapat nilai rata-rata kurang dari indicator keberhasilan ketuntasan kriteria
minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 7,5% maka penelitian dilanjutkan pada
siklus II.
e. Refleksi
Refleksi penelitian tindakan kelas ini dilakukan oleh guru bahasa Indonesia
berdasarkan hasil observasi selama proses pembelajaran siklus I. pada siklus ini,
siswa masih memiliki banyak kekurangan, baik dari konsentrasi saat penulisan
karangan persuasif, pemahaman terhadap isi materi pelajaran serta pemilihan kata
yang digunakan kurang tepat, maka penelitian dilanjutkan tehap selanjutnya yaitu
siklus II. Untuk mengatasi kekurangan siswa dalam proses pembelajaran di kelas
dilakukan modifikasi pada media iklan yang digunakan guru pada siklus II
menggunakan media iklan tentang produk elektronik yang mengutamakan spesifikasi
sebagai informasi yang dibutuhkan siswa. Hal ini ditujukan agar motivasi siswa untuk
menulis karangan persuasive bertambah dan menjadi lebih aktif, karena barang
41
olektronik yang dekat, digunakan dan disukai oleh siswa, dengan adanya spesifikasi
produk diharapkan dapat menambah pengetahuan siswa tentang in formasi-informasi
yang dibutuhkan pada saat menulis karangan persuasif dengan media iklan. Selain itu,
dilakukan penyuntingan pada tulisan siswa agar siswa lebih mengetahui dan paham
atas keselahannya.Jadi diharapkan juga pembelajaran menulis karangan persuasi
siswa dapat meningkat pada siklus II.
2. Gambaran siklus II
a. Persiapan dan perencanaan
Perencanaan dalam penelitian dilakukan oleh guru bahasa
Indonesia.Perencanaan dalam siklus ini meliputi kegiatan persiapan hal-hal yang
dilakukan agar siap untuk digunakan saat pelaksanaan penelitian. Adapun kegiatan
yang dilakukan dalam siklus II ini adalah sebagai berikut :
1. Guru mempersiapkan materi yang akan disampaikan pada siswa. Untuk lebih
memperdalam tentang aspek penilaian yang masih kurang yaitu dari segi
penggunaan kosakata dan bahasa. Hal ini karena siswa masih kurang dalam
pengembangan idenya sehingga masih sering terjadi kesalahan kosakata dan
pengembangan bahasa.
2. Guru memperbaiki penulisan karangan persuasif dengan media iklan yang
digunakan dalam penulisan karangan persuasif. Tindakan yang dilakukan
masih sama dengan prosedur yang ada dalam langkah-langkah pemeilihan
persuasif, tetapi ditekankan lagi ciri-ciri penanda persuasi, keunggulan dan
41
pengukuhan yang harus terdapat dalam penulisan karangan persuasif dengan
memfaatkan media iklan karena dari penulisan siswa masih belum muncul.
3. Siklus II ini dilaksanakan dengan 4 kali pertemuan, 3 kali pertemuan
dilakukan dengan menyampaikan materi penulisan karangan persuasif dengan
media iklan meneggunakan tema “produk elektronik” hal ini, karena tema
tersebut dekat dengan siswa dan siswa akan lebih mudah memahami karangan
persuasif.
b. Pelaksanaan tindakan
Siklus II dalam penelitian tindakan kelas ini, dilakukan dengan empat kali
pertemuan, tiga kali pertemuan menyampaikan materi dan satu kali pertemuan
mengadakan tes siklus II.Dalam siklus II ini siswa masih menulis karangan persuasif
dengan mennggunakan media iklan namun peneliti menggunakan tema yang
berbeda.Hal ini digunakan agar siswa lebih mudah memahami dan dapat
meningkatkan pembelajaran menulis karangan persuasif.Menulis karangan persuasif
dalam siklus I dan siklus II ini tidak jauh berbeda. Masih sama menggunakan media
iklan. Selanjutnya guru juga harus mengkordinasikan kelas dengan baik, sehingga
siswa dapat lebih kreatif dalam menulis karangan persuasi. Selain itu, guru juga
melakukan observasi selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun tindakan-
tindakan yang dilakukan dalam siklus II terbagi dalam empat pertemuan.
c. Observasi
Pelaksanaan observasi menggunakan lembar observasi serupa dengan siklus
I yaitu berupa pengamatan mengenai perilaku siswa, keaktifan dalam proses
41
pembelajaran, perhatian terhadap pembelajaran, respon positif terhadap penerapan
media dan sikap siswa dalam menulis karangan persuasif. Hasil tindakan dievalusi
dengan tes harian dan tes hasil belajar siklus II.
d. Evaluasi/penilaian
Setelah dilakukan pelaksanaan tindakan terhadap menulis karangan persuasif
dengan menggunakan media iklan. Guru melakukan pemantapan dan evaluasi
terhadap jalannya perlakuan tindakan. Dalam siklus II ditandai dengan perubahan
sikap dan nilai yang lebih baik pada siswa dari siklus I terhadap kegiatan menulis
karangan persuasif melalui penerapan media iklan.Berikut ini deskripsi aspek siklus I
adalah sebagai berikut.
1) Aspek isi
Kriteria penilaian pada aspek isi dalam menulis karangan persuasi meliputi
kesesuaian isi dengan permaslahan, aspek isi dikatakan baik jika isi relevan dengan
permasalahan diuraikan secara lengkap, jelas, informatif disertai dengan penjelasan
logis.Dari penilaian aspek isi, 1 siswa yang mendapatkan nilai 29 dengan presentase
3,3%. 6 siswa yang mendapatkan nilai 32 dengan presentase 20,0% . 4 siswa yang
mendapatkan nilai 34 dengan presentase 13,3%. 7 siswa yang mendapatkan nilai 35
dengan presentase 23,3%. 6 siswa yang mendapatkan nilai 37 dengan presentase
20,0%. 3 siswa yang mendapatkan nilai 38 dengan presentase 10,0%, 3 siswa yang
mendapatkan nilai 40 dengan presentase 10,0%. Skor rata-rata yang diperoleh siswa
sebesar 35,0 % dari 30 jumlah siswa.
41
2) Aspek kosakata
Kriteria penilaian pada aspek kosakata dalam menulis karangan persuasif
meliputi pilihan kata dan ungkapan serta pemamfaatan potensi kata dan pembentukan
kata. Dari penilaian aspek kosakata, 1 siswa yang mendapatkan nilai 30 dengan
presentase 3,3%. 6 siswa yang mendapatkan nilai 31 dengan presentase 20,0%. 4
siswa yang mendapatkan nilai 32 dengan presentase 13,3%. 13 siswa yang
memperoleh nilai 35 dengan presentase 43,3%. 3 siswa yang mendapatkan nilai 39
dengan presentase 10,0%. 3 siswa yang mendapatkan nilai 40 dengan presentase
10,0%. Skor rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 35,0% dari 30 jumlah siswa.
3) Aspek penggunaan bahasa
Kriteria penilaian pada aspek penggunaan bahasa dalam menulis karangan
persuasif meliputi penggunaan struktur kalimat.Ada beberapa tulisan siswa masih
terdapat banyak kesalahan pada aspek pengembangan bahasa, dalam penilaian aspek
pengembangan bahasa penilaian aspek meliputi penggunaan tanda baca dan penulisan
ejaan. Dari penilaian penggunaan bahasa, 1 siswa mendapat nilai 6 dengan presentase
3,3%. 10 siswa mendapat nilai 7 dengan presentase 33,3%. 16 siswa mendapatkan
nilai 8 dengan presentase 53,3%. 3 siswa mendapatkan nilai 10 dengan presentase
10,0%. Skor rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 8,0% dari 30 jumlah siswa.
4. Refleksi
Tahap keempat dari penelitian ini adalah refleksi merupakan kegiatan untuk
mengemukakan kembali hal-hal yang telah dilaksanakan.Mengkaji secara dalam
kekurangan dan kelebihan serta menganalisis dampak tindakan tersebut. Setelah
41
melaksanakan proses pembelajaran menulis karangan persuasi dengan melalui
penerapan media iklan selama 3 kali pertemuan peneliti dan melakukan kaloborator
melakukan evaluasi proses pembelajaran menulis karangan persuasif untuk
mengetahui seberapa besar peningkatan keterampilan siswa dalam menulis karangan
persuasi dengan melalui penerapan iklan.
4.3 Tabel Data Hasil Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Persuasi
Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Media Iklan Siswa Kelas X Siklus
II
Skor Banyaknya siswa
60 0
65 1
70 7
75 4
78 6
80 6
85 3
90 3
Jumlah 30
41
4.4 Tabel Data Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Hasil Peningkatan
Kemampuan Menulis Karangan Persuasi Bahasa Indonesia dengan
Menggunakan Media Iklan Siswa Kelas X Siklus II
Hasil yang dicapai Frekuensi Presentase Kategori
0 – 59 0 0 Sangat rendah
60 – 69 1 3,3% Rendah
70 – 79 17 56,6% Sedang
80 – 89 9 30% Tinggi
90 – 100 3 10% Sangat tinggi
Jumlah 30 100
Hasil belajar peningkatan pembelajaran menulis karangan persusif dengan
menerapkan media iklan siswa kelas X MA Muallimin Muhammadiyah Makassar
pada siklus II. Dari tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat 1 siswa yang memiliki
nilai 60-69 jika dipresentasekan 3,3% siswa yang berada pada kategori rendah,
terdapat 17 siswa yang memilik nilai 70-79 jika dipresentasekan 56,6% siswa berada
pada kategori sedang, terdapat 9 siswa yang memiliki nilai 80-89 jika dipresentasekan
30,0% siswa berada pada kategori tinggi, terdapat 3 siswa yang memiliki nilai 90-100
jika dipresentasekan 10% siswa berada kategori tinggi, terdapat 3 siswa yang
memiliki nilai 80-89 jika dipresentasekan 10% siswa berada kategori sangat tinggi.
41
3. Hasil Perbandingan Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Persuasi
dengan Menggunakan Media Iklan Kelas X Ma Muallimin Muhammadiyah
Makassar
Dengan memperhatinkan tabel berikut akan diperlihatkan perubahan
peningkatan skor hasil tes belajar bahasa Indonesia siswa setelah pelaksanaan
tindakan pada siklus I dan siklus II.
4.5 Tabel Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Hasil Peningkatan
Pembelajaran Menulis Karangan Persuasif Bahasa Indonesia dengan
Mennggunakan Media iklan Siswa pada Siklus I Dan II
Hasil yang
dicapai
Kategori Frekuensi Presentase
Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II
0 – 59 Sangat rendah 0 0 0 0
60 – 69 Rendah 15 1 50% 3,3%
70 – 79 Sedang 8 17 26,6% 56,6%
80 - 89 Tinggi 7 9 23,3% 30%
90 – 100 Sangat tinggi 0 3 0 10%
Jumlah 30 30 100 100
Berdasarkan tabel diatas perbandingan distribusi frekuensi dan presentase
pada siklus I menunjukkan bahwa terdapat 15 siswa jika dipresentasekan 50% siswa
yang berada pada kategori rendah, terdapat 8 siswa jika dipresentasekan 26,6% siswa
41
berada pada kategori sedang, terdapat 7 siswa jika dipresentasekan 23,3% siswa
berada pada kategori tinggi. Sedangakan frekuensi dan presentase pada siklus II
menunjukkan bahwa terdapat 1 siswa jika dipresentasekan 3,3% siswa berada pada
kategori rendah, terdapat 17 siswa jika dipresentasekan 56,6% siswa berada pada
kategori sedang, terdapat 9 siswa jika dipresentasekan 30,0% siswa berada pada
kategori tinggi, terdapat 3 siswa jika dipresentasekan 10% siswa berada pada kategori
sangat tinggi.
Peningkatan kemampuan menulis karangan persuasif dengan menggunakan
media iklan menunjukkan bahwa jumlah siswa mengalami ketuntasan belajar pada
siklus I adalah 18 siswa dengan presentase 60% dengan nilai rata-rata 67,5 dan pada
siklus II meningkat 40% dengan nilai rata-rata 78. Pada siklus I masih dikategorikan
rendah karena belum mencapai Ketuntasan Kriteria Minimal (KKM), setelah
diterapkan kembali pembelajaran pada siklus II telah meningkat karena sudah
mencapai Ketuntasan Kriteria Minimal (KKM) yaitu 75 secara keseluruhan semua
aspek kriteria penulisan menulis karangan persuasif mengalami meningkatan yang
cukup signifikan yaitu dari segi isi, penggunaan kosakata dan penggunaan bahasa.
B. Pembahasan
Pada penelitian ini pemabahasan pada Pelaksanaan Tindakan Kelas (PTK)
peningkatan kemampuan menulis karangan persuasif dengan menggunakan media
iklan. Adapun aspek penilaian yang mencakup tiga ranah (kognitif, efektif, dan
psikomotorik) difokuskan pada peningkatan proses pembelajaran dan peningkatan
41
kualitas produk dalam kemampuan menulis karangan dengan menggunakan media
iklan.
1. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Menulis Karangan Persuasif
dengan Menggunakan Media Iklan
Dalam penelitian ini, peneliti mengharapkan peningkatan belajar
siswa.Perubahan tersebut dapat dilihat dari perubahan pola pilar dan perilaku untuk
siswa kearah positif. Untuk mencapai hasil tersebut, pesan guru sebagai fasilitator
harus memastikan bahwa proses pembelajaran telah dilakukan dengan benar.
Penilaian pembelajaran harus mengutamakan proses pembelajaran yaitu perubahan
terampil menulis karangan persuasif. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa yang
belum terampil menulis karangan persuasif.Demikian pula dalam kemampuan
menulis karangan persuasif dengan menggunakan media iklan di MA
Muhammadiyah Makassar yang dilaksanakan dalam bentuk siklus-siklus. Pada setiap
pelaksanakan tindakan disetiap siklus tersebut, dilakukan pengamatan pada proses
belajar siswa dan hasil pembelajaran. Berdasarkan pengamatan dari siklus I sampai
siklus II, semua aspek dalam keterampilan menulis karangan persuasif dengan media
iklan diakhir pertemuan mengalami peningkatan yang signifikan.Hal tersebut dapat
dilihat dari deskripsi sebagai berikut.
41
2. Peningkatan Proses Pembelajaran Dan Kualitas Produk dalam Kemampuan
Menulis Karangan Persuasif Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Media
Iklan pada Siklus I dan Siklus II
a. Peningkatan proses kemampuan menulis karangan persuasif dengan
menggunakan media iklan.
Peningkatan kualitas proses didasarkan pada berbagai aktivitas guru dan siswa
di dalam pembelajaran. Dari hasil pengamatan, diketahui bahwa aktivitas guru dan
siswa dalam proses kemampuan menulis karangan persuasif dengan menggunakan
media iklan. Media iklan dari siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan yang
signifikan dalam semua aspek, kekurangan yang dilakukan pada pelaksanakn siklus I
dapat diperbaiki dalam siklus II. Hal tersebut membuktikan bahwa media ini dapat
meningkatkan minat siswa dalam menulis karangan persuasif, meningkatkan
keefektifan siswa dalam proses pembelajaran, mengatasi kesulitan siswa dalam
menulis siswa dalam menulis karanga persuasif, dan sikap positif terhadap praktik
menulis karangan persuasif. Pada tahap ini prasurvei kurang mendukung sehingga
siswa kurang berkonsentrasi dalam pembelajaran dan pada akhirnya berpengaruh
terhadap hasil tes menulis tersebut.
b. Peningkatan kualitas produk menulis karangan persuasif dengan
menggunakan media iklan
1. Aspek isi
Kriteria penilaian padsa aspek isi dalam tulisan karangan persuasif meliputi
kesesuaian isi dengan permasalahan dan ciri penanda persuasi.Aspek isi dikatakan
41
baik jika isi relevan dengan permasalahan diuraikan secara lengkap, jelas,
informative, dan disertai penjelasan logis.Sudah relevan dengan permasalahan tetapi
informasi masih kurang lengkap. Dari penilaian aspek isi pada siklus I dengan rata-
rata siswa yang diperoleh sebesar 31,5% sedangkan perolehan aspek isi siklus II
mengalami peningkatan karena skor rata-rata siswa yang diperoleh sebesar 35,26%
dari 30 jumlah siswa.
2. Aspek kosakata
Kriteria penilaian pada aspek kosakata meliputi pilihan kata dan ungkapan
serta potensi kata dan pembentukan kata.sebelum diperbaiki kesalahan pemilihan kata
tersebut sangat menganggu makna dan harus diperbaiki makna menjadi lebih mudah
dipahami. Dari penilaian aspek kosakata pada siklus I skor rata-rata siswa yang
diperolehan sebesar 31,5% sedangkan penilaian aspek pada siklus II mengalami
peningkatan karena skor rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 34,8% dari 30 jumlah
siswa.
3. Penggunaan bahasa
Kriteria penilaian pada aspek penggunaan bahasa dalam menulis karangan
persuasif meliputi penggunaan struktur kalimat dan keefektifitas kalimat. Dari
penilaian penggunaan bahasa pada siklus I skor rata-rata siswa yang diperoleh sebesar
6,7% sedangkan penilian aspek ini pada siklus II mengalami peningkatan karena skor
rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 7,5% dari 30 jumlah siswa.
41
3. Perbandingan Ketuntasan Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan
Persuasif Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Media Iklan Pada Siklus
I Dan Siklus II
Kemampuan menulis karangan persuasif dengan menggunakan media iklan
ini bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran menulis karangan persuasif siswa
kelas X MA Muallimin Muhammadiyah Makassar.Berdasarkasn observasi catatan
lapangan hasil tes menulis karangan persuasi sebelum dilakukan tindakan, diperoleh
keterangan bahwa keterampilan menulis karangaan persuasi siswa masih dalam
kategori kurang dan perlu diupayakan perbaikan. Pada siklus I, siswa yang tuntas
adalah 18 siswa dengan presentase 60% dengan nilai rata-rata 67,5 dan pada siklus II
meningkat 40% dengan nilai rata-rata 78.
Penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan
persuasif siswa kelas X MA Muallimin Muhammadiyah Makassar dengan
menggunakan media iklan diakhiri pada siklus II. Hal ini didasarkan pada hasil tes
penelitian yang menyatakan bahwa ada peningkatan baik dari segi proses maupun
hasil/produk, peningkatan yang terjadi sudah memenuhi kriteria keberhasilan
tindakan. Selain itu, penelitian dihentikan karena terbatasnya jadwal penelitian dan
masih banyak materi yang belum diajarkan oleh guru. Tetapi hal ini siswa bisa
berhasil menulis karangan persuasif dengan baik.
4. Hasil analisis kuantitatif
Pada siklus I setelah dilaksanakan proses belajar mengajar selama 3 kali
pertemuan, dan 1 kali pertemuan diadakan tes sebagai hasil kemampuan menulis
41
karangan persuasif dengan media iklan yang berbentuk tes tertulis. Adapun nilai hasil
menulis karangan persuasif siswa kelas X MA Muallimin Muhammadiyah Makassar
dengan menggunakan media iklan pada siklus I sebanyak 18 orang dari 30 jumlah
siswa dengan rata-rata yaitu 67,5. Nilai kemampuan menulis karangan siswa pada tes
siklus I dinyatakan tidak tuntas jika dikelompokkan berdasarkan nilai Kriteria
Ketuntatasan Minimal (KKM) yaitu 75. Setelah diterapkan kembali media iklan pada
siklus II mengalami peningkatan, baik dari segi proses maupun hasil/produk, nilai
kemampuan menulis karangan persuasif dengan menggunakan media iklan pada
siklus II yaitu 22 siswa dari 30 jumlah siswa mendapatkan nilai rata-rata 78 dan
dinyatakan tuntas jika dikelompokkan berdasarkan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yaitu 75. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “Media iklan dapat
meningkatkan kemampuan pembelajaran menulis karangan persuasif pada siswa
kelas X MA Muallimin Muhammadiyah Makassar”.
xiv
DAFTAR GAMBAR
2.1 Bagan Kerangka Pikir…. ……………………………………………… 31
3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas ………..……………………………… 35
DAFTAR TABEL
3.1 Distibusi Skor Hasil Belajar …………………………………………… 39
4.1 Tabel Data Hasil Siklus I ……………………………………………… 45
4.2 Tabel Data Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Hasil Siklus I…… 46
4.3 Tabel Data Hasil Siklus II ……………………………………………… 52
4.4 Tabel Data Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Hasil Siklus II …. 53
4.5 Tabel Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Hasil Siklus I Dan II… 54
106
LEMBAR OBSERVASI SISWA SELAMA PROSES PEMBELAJARAN
MENULIS KARANGAN PERSUASIF
SIKLUS I
No Komponen yang
Diamati
Pertemuan Rata-
Rata %
I II III IV
1
Siswa yang hadir pada
saat kegiatan
pembelajaran
berlangsung
27 27 27 T
E
S
S
I
K
L
U
S
I
27 90 %
2
Siswa yang
memperhatikan saat
guru menjelaskan
materi pelajaran 23 25 25 24,33 81,11 %
3
Siswa yang
mengajukan pertanyaan
mengenai materi yang
belum dipahami. 15 20 20 18,33 61,66 %
4
Siswa yang termotivasi
dalam mengikuti proses
belajar mengajar 23 22 20 21,66 72,20%
5
Siswa yang aktif pada
tahap menulis karangan
selama proses belajar
mengajar berlangsung 18 25 23 22 73,33%
6 Menanggapi umpan
balik 20 20 20 20 66,66%
7 Merangkum hasil
pembelajaran 20 25 23 22,66% 75,53%
Jumlah
74,35 %
107
LEMBAR OBSERVASI SISWA SELAMA PROSES PEMBELAJARAN
MENULIS KARANGAN PERSUASIF
SIKLUS II
No Komponen yang
Diamati
Pertemuan Rata-
Rata %
I II III IV
1
Siswa yang hadir pada
saat kegiatan
pembelajaran
berlangsung
27 28 25 T
E
S
S
I
K
L
U
S
II
26,66 88,86 %
2
Siswa yang
memperhatikan saat
guru menjelaskan
materi pelajaran 25 25 24 24,66 82,2 %
3
Siswa yang
mengajukan pertanyaan
mengenai materi yang
belum dipahami. 23 20 20 21 70 %
4
Siswa yang termotivasi
dalam mengikuti proses
belajar mengajar 27 25 25 25,66 83,53%
5
Siswa yang aktif pada
tahap menulis karangan
selama proses belajar
mengajar berlangsung 27 25 26 26 86,66%
6 Menanggapi umpan
balik 25 24 25 24,66 82,2%
7
Merangkum hasil
pembelajaran
25 22 23 23,33 77,76 %
Jumlah
81,60 %
102
ANALISIS PENGAMATAN KETERLAKSANAAN PADA PROSES
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN
SIKLUS I
ASPEK PENGAMATAN PERTEMUAN RATA-
RATA
KATEGORI
Kegiatan Awal 1 2 3 4
1. Guru mengawali pelajaran
dengan mengucapkan
salam
4 4 4
T
E
S
S
I
K
L
U
S
I
4 Sangat baik
2. Guru memeriksa kesiapan
siswa
4 4 4 4
3. Guru mengecek kehadiran
siswa
4 4 4 4 Sangat baik
4. Guru Menyampaikan
kompetensi dasar dan
tujuan pembelajaran
4 3 4 3,6 Sangat Bak
5. Guru menyampaikan
manfaat pembelajaran
sebagai motivasi siswa
untuk menulis
4 3 3 3,4 Baik
KegiatanInti
1. Guru menyampaikan
materi yang akan dibahas
dengan jelas
4 4 4 4 Sangat baik
2. Guru melaksanakan
pembelajaran sesuai
dengan kompetensi yang
akan dicapai
4 4 3 3,6 Baik
3. Guru melaksanakan
pembelajaran secara
4 3 4 3,6 Sangat Baik
103
runtut
4. Guru melaksanakan
pembelajaran sesuai
dengan alokasi waktu
yang direncanakan
4 4 4 4 Sangat Baik
5. Guru menggunaan media
iklan secara efektif dan
efesien
4 3 4 3,6 Sangat Baik
6. Guru menggunakan buku
cetak
4 3 3 3,4 Baik
7. Guru menyimpulkan hal-
hal yang belum diketahui
4 4 4 4 Sangat Baik
8. Guru menjelaskan tentang
hal-hal yang belum
diketahui.
3 4 4 3,6 Sangat Baik
KegiatanAkhir
1. Guru melakukan refleksi
dengan melibatkan siswa
4 4 4 4 Sangat Baik
2. Guru Melaksanakan
tindak lanjut dengan
memberikan arahan dan
umpan balik kepada siswa
4 4 4 4 Sangat Baik
3. Guru Guru menyimpulkan
materi pembelajaran hari
ini
4 4 4 4 Sangat Baik
Total Skor 60
Rata-Rata Skor 3,75
104
ANALISIS PENGAMATAN KETERLAKSANAAN PADA PROSES
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN
SIKLUS II
ASPEK PENGAMATAN PERTEMUAN RATA-
RATA
KATEGORI
Kegiatan Awal 1 2 3 4
1. Guru mengawali pelajaran
dengan mengucapkan
salam
4 4 4
T
E
S
S
I
K
L
U
S
II
4 Sangat baik
2. Guru memeriksa kesiapan
siswa
4 4 4 4 Sangat baik
3. Guru mengecek kehadiran
siswa
4 4 4 4 Sangat baik
4. Guru Menyampaikan
kompetensi dasar dan
tujuan pembelajaran
4 4 3 3,6 Baik
5. Guru menyampaikan
manfaat pembelajaran
sebagai motivasi siswa
untuk menulis
4 3 4 3,6 Baik
KegiatanInti
1. Guru menyampaikan
materi yang akan dibahas
dengan jelas
4 4 4 4 Sangat baik
2. Guru melaksanakan
pembelajaran sesuai
dengan kompetensi yang
akan dicapai
4 4 3 3,6 Sangat Baik
3. Guru melaksanakan
pembelajaran secara
4 4 3 3,6 Sangat Baik
105
runtut
4. Guru melaksanakan
pembelajaran sesuai
dengan alokasi waktu
yang direncanakan
4 4 4 4 Sangat Baik
5. Guru menggunaan media
iklan secara efektif dan
efesien
4 4 4 4 Sangat Baik
6. Guru menggunakan buku
cetak
3 3 4 3,4 Baik
7. Guru menyimpulkan hal-
hal yang belum diketahui
4 4 4 4 Sangat Baik
8. Guru menjelaskan tentang
hal-hal yang belum
diketahui.
4 4 4 4 Sangat Baik
KegiatanAkhir
1. Guru melakukan refleksi
dengan melibatkan siswa
4 3 4 3,6 Sangat Baik
2. Guru Melaksanakan
tindak lanjut dengan
memberikan arahan dan
umpan balik kepada siswa
4 4 4 4 Sangat Baik
3. Guru Guru menyimpulkan
materi pembelajaran hari
ini
4 4 4 4 Sangat Baik
Total Skor 61
Rata-Rata Skor 3,81
74
DAFTAR HADIR SISWA KELAS X MA MUALLIMIN MUHAMMDIYAH
MAKASSAR SIKLUS I DAN SIKLUS II
NO
Nama Siswa
Siklus I Siklus II
Pertemuan Pertemuan
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Aryati Haris √ √ √ √ √ √ √ √
2 Dewi Ashari √ √ √ √ √ √ √ √
3 Dian Syahira Intishar √ √ √ √ √ √ √ √
4 Fitri Wulandari √ √ √ √ √ √ √ √
5 Indra Ramdhani Rasyid √ √ √ s s s s s
6 Indayanti √ √ √ √ √ √ √ √
7 Lisa Annisa Mansyur √ √ √ √ √ √ √ √
8 Muh. Zulfikri √ √ √ √ √ √ √ √
9 Muhammad Alfin Ali √ √ √ √ √ √ √ √
10 Muhammad Fadhil Syaiful √ √ √ √ √ √ √ √
11 Muh. Faiz Faizal √ √ √ √ √ √ √ √
12 Muh. Fauzan Ikhsan √ √ a √ √ √ a √
13 Naufal Haruf √ √ a √ √ √ √ √
14 Nur Fadillah Suyanto √ √ √ √ √ √ √ √
15 St. Fatimah Darmawan a a a a a a a a
16 Hajar Aswad √ √ √ √ √ √ √ √
17 Gema Takbir √ √ √ √ √ √ √ √
18 Kasma √ √ √ √ √ √ √ √
19 Muh. Anshar Ansari S √ a √ √ a √ a √
20 Muh. Fajrin Masnur √ √ √ √ √ √ √ √
21 Muh. Taufik √ √ √ √ √ √ √ √
22 Muhammad Alfiandi √ √ √ √ √ √ √ √
75
23 Muh. Arkam √ √ √ √ √ √ √ √
24 Muh. Ilham Febryanto √ √ √ √ √ √ √ √
25 Nur Rahman Ismail √ √ √ √ √ √ √ √
26 Rudi Mahyudin a a √ √ a √ a √
27 Saldi Julianto a √ √ √ √ √ √ √
28 Saiful Akmar √ √ √ √ √ √ √ √
29 Sumarni √ √ √ √ √ √ √ √
30 Suriani √ √ √ √ √ √ √ √
80
Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
N
o
Indikator/ Aspek yang diamati
Pelaksanaa
n
Penilaian
TL TTL 1 2 3 4
1 Prapembelajaran:
a. Guru mengawali pelajaran denga
nmengucapkan salam
b. Memeriksa kesiapan siswa
c. Guru mengecek kehadiran siswa
d. Menyampaikan kompetensi dasar dan
tujuan pembelajaran
e. Menyampaikan manfaat pembelajaran
sebagai motivasi siswa untuk menulis
2 Kegiatan Inti Pembelajaran
a. Menyampaikan materi yang akan dibahas
dengan jelas
b. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai
c. Melaksanakan pembelajaran secara runtut
d. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
alokasi waktu yang direncanakan
e. Penggunaan media iklan secara efektif dan
81
efesien
f. Penggunaan buku cetak
g. Menyimpulkan hal-hal yang belum
diketahui
h. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum
diketahui
3 Penutup
a. Melakukan refleksi dengan melibatkan
siswa
b. Melaksanakan tindak lanjut dengan
memberikanarahandanumpanbalikkepadasi
swa’
c. Guru menyimpulkan materi pembelajaran
hari ini
Keterangan:
TL : Terlaksana
TTL : Tidak Terlaksana
1 : Kurangbaik
2 : Baik
3 : CukupBaik
82
4 : SangatBaik
Observer
Dharmawati, S.Pd
83
Lembar Observasi Kinerja Guru SiklusII
No Indikator/ Aspek yang diamati
Pelaksanaan Penilaian
TL TTL 1 2 3 4
1 Prapembelajaran:
a. Guru mengawali pelajaran
dengan mengucapkan salam
b. Memeriksa kesiapan siswa
c. Guru mengecek kehadiran
siswa
d. Melakukan kegiatan
apersepsi/pretes
e. Menyampaikan kompetensi
dasar dan tujuan pembelajaran
f. Menyampaikan manfaat
pembelajaran sebagai motivasi
siswa untuk menulis
2 Kegiatan Inti Pembelajaran
a. Menyampaikan materi yang
akan dibahas dengan jelas
b. Melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan kompetensi
yang akan dicapai
84
c. Melaksanakan pembelajaran
secara runtut
d. Melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan alokasi waktu
yang direncanakan
e. Penggunaan media iklan
secara efektif dan efesien
f. Penggunaan buku cetak
g. Menyimpulkan hal-hal yang
belum diketahui
h. Menjelaskan tentang hal-hal
yang belum diketahui
3 Penutup
a. Melakukan refleksi dengan
melibatkan siswa
b. Melaksanakan tindak lanjut
denga nmemberikan arahan
dan umpan balik kepada siswa
c. Guru menyimpulkan materi
pembelajaran hari ini
Keterangan:
TL : Terlaksana
85
TTL : TidakTerlaksana
1 : Kurangbaik
2 : Baik
3 : CukupBaik
4 : SangatBaik
Observer
Dharmawati, S.Pd
86
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS I
Pertemuan 1
No.
NamaSiswa
Aspek Yang Diamati
1 2 3 4 5 6 7
1. Aryati Haris
2. Dewi Ashari
3. Dian Syahira Intishar
4. Fitri Wulandari
5. Indra Ramdhani Rasyid
6. Indayanti
7. Lisa Annisa Mansyur
8. Muh. Zulfikri
9. Muhammad Alfin Ali
10. Muhammad Fadhil Syaiful
11. Muh. Faiz Faizal
12. Muh. Fauzan Ikhsan
13. Naufal Haruf
14. Nur Fadillah Suyanto
15. St. Fatimah Darmawan
16, Hajar Aswad
17. Gema Takbir
18. Kasma
19. Muh. Anshar Ansari S
20. Muh. Fajrin Masnur
21. Muh. Taufik
22. Muhammad Alfiandi
23. Muh. Arkam
87
24. Muh. Ilham Febryanto
25. Nur Rahman Ismail
26 Rudi Mahyudin
27 Saldi Julianto
28 Saiful Akmar
29. Sumarni
30. Suriani
Keterangan:
1. Siswa yang hadir tepat waktu saat proses belajar mengajar belangsung.
2. Siswa yang memperhatikan saat guru menjelaskan materi pelajaran.
3. Mengajukan pertanyaan mengenai materi yang belum dipahami.
4. Siswa yang termotivasi dalam mengikuti proses belajar mengajar.
5. Siswa yang aktif pada tahap membaca selama proses belajar mengajar
berlangsung.
6. Menanggapi umpan balik
7. Merangkum hasil pembelajaran.
Observer
Nur Fitriani
88
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS I
Pertemuan 2
No.
NamaSiswa
Aspek Yang Diamati
1 2 3 4 5 6 7
1. Aryati Haris
2. Dewi Ashari
3. Dian Syahira Intishar
4. Fitri Wulandari
5. Indra Ramdhani Rasyid
6. Indayanti
7. Lisa Annisa Mansyur
8. Muh. Zulfikri
9. Muhammad Alfin Ali
10. Muhammad Fadhil Syaiful
11. Muh. Faiz Faizal
12. Muh. Fauzan Ikhsan
13. Naufal Haruf
14. Nur Fadillah Suyanto
15. St. Fatimah Darmawan
16, Hajar Aswad
17. Gema Takbir
18. Kasma
19. Muh. Anshar Ansari S
20. Muh. Fajrin Masnur
21. Muh. Taufik
22. Muhammad Alfiandi
23. Muh. Arkam
89
24. Muh. Ilham Febryanto
25. Nur Rahman Ismail
26 Rudi Mahyudin
27 Saldi Julianto
28 Saiful Akmar
29. Sumarni
30. Suriani
Keterangan:
1. Siswa yang hadir tepat waktu saat proses belajar mengajar belangsung.
2. Siswa yang memperhatikan saat guru menjelaskan materi pelajaran.
3. Mengajukan pertanyaan mengenai materi yang belum dipahami.
4. Siswa yang termotivasi dalam mengikuti proses belajar mengajar.
5. Siswa yang aktif pada tahap membaca selama proses belajar mengajar
berlangsung.
6. Menanggapi umpan balik
7. Merangkum hasil pembelajaran.
Observer
Nur Fitriani
90
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS I
Pertemuan 3
No.
NamaSiswa
Aspek Yang Diamati
1 2 3 4 5 6 7
1. Aryati Haris
2. Dewi Ashari
3. Dian Syahira Intishar
4. Fitri Wulandari
5. Indra Ramdhani Rasyid
6. Indayanti
7. Lisa Annisa Mansyur
8. Muh. Zulfikri
9. Muhammad Alfin Ali
10. Muhammad Fadhil Syaiful
11. Muh. Faiz Faizal
12. Muh. Fauzan Ikhsan
13. Naufal Haruf
14. Nur Fadillah Suyanto
15. St. Fatimah Darmawan
16, Hajar Aswad
17. Gema Takbir
18. Kasma
19. Muh. Anshar Ansari S
20. Muh. Fajrin Masnur
21. Muh. Taufik
22. Muhammad Alfiandi
23. Muh. Arkam
91
24. Muh. Ilham Febryanto
25. Nur Rahman Ismail
26 Rudi Mahyudin
27 Saldi Julianto
28 Saiful Akmar
29. Sumarni
30. Suriani
Keterangan:
1. Siswa yang hadir tepat waktu saat proses belajar mengajar belangsung.
2. Siswa yang memperhatikan saat guru menjelaskan materi pelajaran.
3. Mengajukan pertanyaan mengenai materi yang belum dipahami.
4. Siswa yang termotivasi dalam mengikuti proses belajar mengajar.
5. Siswa yang aktif pada tahap membaca selama proses belajar mengajar
berlangsung.
6. Menanggapi umpan balik
7. Merangkum hasil pembelajaran.
Observer
Nur Fitriani
92
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS I
Pertemuan 4
No.
NamaSiswa
Aspek Yang Diamati
1 2 3 4 5 6 7
1. Aryati Haris
2. Dewi Ashari
3. Dian Syahira Intishar
4. Fitri Wulandari
5. Indra Ramdhani Rasyid
6. Indayanti
7. Lisa Annisa Mansyur
8. Muh. Zulfikri
9. Muhammad Alfin Ali
10. Muhammad Fadhil Syaiful
11. Muh. Faiz Faizal
12. Muh. Fauzan Ikhsan
13. Naufal Haruf
14. Nur Fadillah Suyanto
15. St. Fatimah Darmawan
16, Hajar Aswad
17. Gema Takbir
18. Kasma
19. Muh. Anshar Ansari S
20. Muh. Fajrin Masnur
21. Muh. Taufik
22. Muhammad Alfiandi
23. Muh. Arkam
93
24. Muh. Ilham Febryanto
25. Nur Rahman Ismail
26 Rudi Mahyudin
27 Saldi Julianto
28 Saiful Akmar
29. Sumarni
30. Suriani
Keterangan:
1. Siswa yang hadir tepat waktu saat proses belajar mengajar belangsung.
2. Siswa yang memperhatikan saat guru menjelaskan materi pelajaran.
3. Mengajukan pertanyaan mengenai materi yang belum dipahami.
4. Siswa yang termotivasi dalam mengikuti proses belajar mengajar.
5. Siswa yang aktif pada tahap membaca selama proses belajar mengajar
berlangsung.
6. Menanggapi umpan balik
7. Merangkum hasil pembelajaran.
Observer
Nur Fitriani
94
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS II
Pertemuan 1
No.
NamaSiswa
Aspek Yang Diamati
1 2 3 4 5 6 7
1. Aryati Haris
2. Dewi Ashari
3. Dian Syahira Intishar
4. Fitri Wulandari
5. Indra Ramdhani Rasyid
6. Indayanti
7. Lisa Annisa Mansyur
8. Muh. Zulfikri
9. Muhammad Alfin Ali
10. Muhammad Fadhil Syaiful
11. Muh. Faiz Faizal
12. Muh. Fauzan Ikhsan
13. Naufal Haruf
14. Nur Fadillah Suyanto
15. St. Fatimah Darmawan
16, Hajar Aswad
17. Gema Takbir
18. Kasma
19. Muh. Anshar Ansari S
20. Muh. Fajrin Masnur
21. Muh. Taufik
22. Muhammad Alfiandi
95
23. Muh. Arkam
24. Muh. Ilham Febryanto
25. Nur Rahman Ismail
26 Rudi Mahyudin
27 Saldi Julianto
28 Saiful Akmar
29. Sumarni
30. Suriani
`
Keterangan:
1. Siswa yang hadir tepat waktu saat proses belajar mengajar belangsung.
2. Siswa yang memperhatikan saat guru menjelaskan materi pelajaran.
3. Mengajukan pertanyaan mengenai materi yang belum dipahami.
4. Siswa yang termotivasi dalam mengikuti proses belajar mengajar.
5. Siswa yang aktif pada tahap membaca selama proses belajar mengajar
berlangsung.
6. Menaggapi umpan balik
7. Merangkum hasil pembelajaran.
Observer
Nur Fitriani
96
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS II
Pertemuan 2
No.
NamaSiswa
Aspek Yang Diamati
1 2 3 4 5 6 7
1. Aryati Haris
2. Dewi Ashari
3. Dian Syahira Intishar
4. Fitri Wulandari
5. Indra Ramdhani Rasyid
6. Indayanti
7. Lisa Annisa Mansyur
8. Muh. Zulfikri
9. Muhammad Alfin Ali
10. Muhammad Fadhil Syaiful
11. Muh. Faiz Faizal
12. Muh. Fauzan Ikhsan
13. Naufal Haruf
14. Nur Fadillah Suyanto
15. St. Fatimah Darmawan
16, Hajar Aswad
17. Gema Takbir
18. Kasma
19. Muh. Anshar Ansari S
20. Muh. Fajrin Masnur
21. Muh. Taufik
22. Muhammad Alfiandi
97
23. Muh. Arkam
24. Muh. Ilham Febryanto
25. Nur Rahman Ismail
26 Rudi Mahyudin
27 Saldi Julianto
28 Saiful Akmar
29. Sumarni
30. Suriani
`
Keterangan:
1. Siswa yang hadir tepat waktu saat proses belajar mengajar belangsung.
2. Siswa yang memperhatikan saat guru menjelaskan materi pelajaran.
3. Mengajukan pertanyaan mengenai materi yang belum dipahami.
4. Siswa yang termotivasi dalam mengikuti proses belajar mengajar.
5. Siswa yang aktif pada tahap membaca selama proses belajar mengajar
berlangsung.
6. Menaggapi umpan balik
7. Merangkum hasil pembelajaran.
Observer
Nur Fitriani
98
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS II
Pertemuan 3
No.
NamaSiswa
Aspek Yang Diamati
1 2 3 4 5 6 7
1. Aryati Haris
2. Dewi Ashari
3. Dian Syahira Intishar
4. Fitri Wulandari
5. Indra Ramdhani Rasyid
6. Indayanti
7. Lisa Annisa Mansyur
8. Muh. Zulfikri
9. Muhammad Alfin Ali
10. Muhammad Fadhil Syaiful
11. Muh. Faiz Faizal
12. Muh. Fauzan Ikhsan
13. Naufal Haruf
14. Nur Fadillah Suyanto
15. St. Fatimah Darmawan
16, Hajar Aswad
17. Gema Takbir
18. Kasma
19. Muh. Anshar Ansari S
20. Muh. Fajrin Masnur
21. Muh. Taufik
22. Muhammad Alfiandi
99
23. Muh. Arkam
24. Muh. Ilham Febryanto
25. Nur Rahman Ismail
26 Rudi Mahyudin
27 Saldi Julianto
28 Saiful Akmar
29. Sumarni
30. Suriani
`
Keterangan:
1. Siswa yang hadir tepat waktu saat proses belajar mengajar belangsung.
2. Siswa yang memperhatikan saat guru menjelaskan materi pelajaran.
3. Mengajukan pertanyaan mengenai materi yang belum dipahami.
4. Siswa yang termotivasi dalam mengikuti proses belajar mengajar.
5. Siswa yang aktif pada tahap membaca selama proses belajar mengajar
berlangsung.
6. Menaggapi umpan balik
7. Merangkum hasil pembelajaran.
Observer
Nur Fitriani
100
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS II
Pertemuan 4
No.
NamaSiswa
Aspek Yang Diamati
1 2 3 4 5 6 7
1. Aryati Haris
2. Dewi Ashari
3. Dian Syahira Intishar
4. Fitri Wulandari
5. Indra Ramdhani Rasyid
6. Indayanti
7. Lisa Annisa Mansyur
8. Muh. Zulfikri
9. Muhammad Alfin Ali
10. Muhammad Fadhil Syaiful
11. Muh. Faiz Faizal
12. Muh. Fauzan Ikhsan
13. Naufal Haruf
14. Nur Fadillah Suyanto
15. St. Fatimah Darmawan
16, Hajar Aswad
17. Gema Takbir
18. Kasma
19. Muh. Anshar Ansari S
20. Muh. Fajrin Masnur
21. Muh. Taufik
22. Muhammad Alfiandi
101
23. Muh. Arkam
24. Muh. Ilham Febryanto
25. Nur Rahman Ismail
26 Rudi Mahyudin
27 Saldi Julianto
28 Saiful Akmar
29. Sumarni
30. Suriani
`
Keterangan:
1. Siswa yang hadir tepat waktu saat proses belajar mengajar belangsung.
2. Siswa yang memperhatikan saat guru menjelaskan materi pelajaran.
3. Mengajukan pertanyaan mengenai materi yang belum dipahami.
4. Siswa yang termotivasi dalam mengikuti proses belajar mengajar.
5. Siswa yang aktif pada tahap membaca selama proses belajar mengajar
berlangsung.
6. Menaggapi umpan balik
7. Merangkum hasil pembelajaran.
Observer
Nur Fitriani
78
Kriteria Hasil Penelitian Peningkatan Pembelajaran Menulis Karangan
Persuasi Dengan Menggunakan Media Iklan Siklus I dan Siklus II
No
Nama Siswa
Siklus I Siklus II
Aspek
isi
Aspek
kosakata
Penggunaan
bahasa
Aspek
isi
Aspek
kosakata
Penggunaan
bahasa
1 Aryati Haris 29 30 6 32 31 7
2 Dewi Ashari 35 35 8 37 35 8
3 Dian Syahira Intishar 34 34 7 38 39 8
4 Fitri Wulandari 40 35 10 40 40 10
5 Indra Ramdhani Rasyid 35 34 6 37 35 8
6 Indayanti 27 27 6 35 35 8
7 Lisa Annisa Mansyur 38 39 8 40 40 10
8 Muh. Zulfikri 29 30 6 34 34 7
9 Muhammad Alfin Ali 34 34 7 37 35 8
10 Muhammad Fadhil
Syaiful
27 27 6 32 31 7
11 Muh. Faiz Faizal 29 30 6 34 34 7
12 Muh. Fauzan Ikhsan 34 34 7 37 35 8
13 Naufal Haruf 35 35 8 38 39 8
14 Nur Fadillah Suyanto 35 35 8 37 35 8
15 St. Fatimah Darmawan 27 27 6 35 35 8
16 Hajar Aswad 29 30 6 35 35 8
17 Gema Takbir 29 30 6 32 31 7
18 Kasma 27 27 6 34 34 7
19 Muh. Anshar Ansari S 32 31 7 34 34 7
20 Muh. Fajrin Masnur 35 35 8 38 39 8
21 Muh. Taufik 29 30 6 32 31 7
22 Muhammad Alfiandi 29 30 6 35 35 8
23 Muh. Arkam 29 30 6 35 35 8
79
24 Muh. Ilham Febryanto 27 27 6 32 31 7
25 Nur Rahman Ismail 32 31 7 35 35 8
26 Rudi Mahyudin 27 27 6 32 31 7
27 Saldi Julianto 34 34 7 37 35 8
28 Saiful Akmar 27 27 6 29 30 6
29 Sumarni 39 39 8 40 40 10
30 Suriani 32 31 7 35 35 8
Jumlah 945 945 203 1058 1044 226
Rata-Rata 31,5 31,5 6,7 35,26 34,8 7,5
76
NILAI KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF SISWA PADA
SIKLUS I DAN SIKLUS II
No Nama Siswa Siklus I Siklus II
1 Aryati Haris 65 70
2 Dewi Ashari 78 80
3 Dian Syahira Intishar 75 85
4 Fitri Wulandari 85 90
5 Indra Ramdhani Rasyid 75 80
6 Indayanti 60 78
7 Lisa Annisa Mansyur 85 90
8 Muh. Zulfikri 65 75
9 Muhammad Alfin Ali 75 80
10 Muhammad Fadhil Syaiful 60 70
11 Muh. Faiz Faizal 65 75
12 Muh. Fauzan Ikhsan 75 80
13 Naufal Haruf 78 85
14 Nur Fadillah Suyanto 78 80
15 St. Fatimah Darmawan 60 70
16 Hajar Aswad 65 78
17 Gema Takbir 65 70
18 Kasma 60 75
19 Muh. Anshar Ansari S 70 75
20 Muh. Fajrin Masnur 78 85
21 Muh. Taufik 65 70
22 Muhammad Alfiandi 65 78
23 Muh. Arkam 65 78
24 Muh. Ilham Febryanto 60 70
77
25 Nur Rahman Ismail 70 78
26 Rudi Mahyudin 60 70
27 Saldi Julianto 75 80
28 Saiful Akmar 60 65
29 Sumarni 85 90
30 Suriani 70 78
Jumlah 2092 2328
Rata-Rata 67,5 78
Tabel Frekuensi
SIKLUS I
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 50 2 6.7 6.7 6.7
55 4 13.3 13.3 20.0
60 8 26.7 26.7 46.7
65 6 20.0 20.0 66.7
70 5 16.7 16.7 83.3
75 2 6.7 6.7 90.0
80 1 3.3 3.3 93.3
85 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
SIKLUS II
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 60 2 6.7 6.7 6.7
65 3 10.0 10.0 16.7
70 10 33.3 33.3 50.0
75 7 23.3 23.3 73.3
80 5 16.7 16.7 90.0
90 3 10.0 10.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
SIKLUS I
SIKLUS II
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
Nama : Nur Lina Rosida
Tempat/ TglLahir : Pekkae, 25 Mei 1994
Stambuk : 10533 6987 12
Jurussan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Pembimbing I : Dr. Munirah, M.Pd.
Judul Skripsi : Peningkatan Kemampuan Menulis Karanga
Persuasif dengan Menggunakan Media Iklan Siswa
Kelas X MA Muallimin Muhammadiyah Makassar
Konsultasi Dosen Pembimbing I:
Catatan :
Mahasiswa hanya dapat dapat mengikuti ujian skripsi jika sudah konsultasi ke
masing-masing Dosen Pembimbing minimal 3 kali.
Makassar, Agustus 2016
Ketua Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Dr. Munirah, M.Pd.
NBM : 951576
No Hari / Tanggal UraianPerbaikan TandaTangan
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
Nama : Nur Lina Rosida
Tempat/ TglLahir : Pekkae, 25 Mei 1994
Stambuk : 10533 6987 12
Jurussan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Pembimbing II : Dr. Syaharuddin, M.Pd.
Judul Skripsi : Peningkatan Kemampuan Menulis Karanga
Persuasif dengan Menggunakan Media Iklan Siswa
Kelas X MA Muallimin Muhammadiyah Makassar
Konsultasi Dosen Pembimbing II:
Catatan :
Mahasiswa hanya dapat dapat mengikuti ujian skripsi jika sudah konsultasi ke
masing-masing Dosen Pembimbing minimal 3 kali.
Makassar, Agustus 2016
Ketua Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Dr. Munirah, M.Pd.
NBM : 951576
No Hari / Tanggal UraianPerbaikan TandaTangan
T.NTVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PEI{DIDTKAN
LEMBAR PENGESAHAN
skripsi atas Nama NUR LINA RosIDA, NIM: 10533699712 direrima
dan disahkan r:leh Panitia Ujian Skripsi berdasarkan Surat l(eputusan Rektor
tjniversitas Muhammadiyah Makassar Nomor: 117 Tahun 1439 H/2016. Tanggal
7 November Zafi Nt, sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjan:r
Pendidikan pada Junrsan PenOiOitan &;lhasa dan Sastra Indonesia Fakultas
Heguuan dal ilmu Fendidikan tlu{versitas lr.{uhammadiyah Makassar pada hari
Senin tangga! l4 November 2016.
;Makassar, 25 Muhan'am 1438 H
26 O*'-"b., l0lilV
PANITIA. UJIA}I
t. renelaspum
'"::\ &3. Selaetari\
4. Penguji \
pf.*;ffiat Rahman Rahim, S. E . M M. ( .
ML.+r* uri,M;,*' (
$haeruddin, S. Pd., M. Pd.8_J4n, Fi. F s;l. "Dr*.(ffiffrah, M. Pd.
l' b'ir'i'r'.;'t:l;';:"t"!::' i''
2. A. Syamsul Alam, S. Pd., M. Pd
3. Dr. H. Rusdi, M. Pd.
4. Dr. Syalruddin, M. Pd.
\\ Disabkd
TNTYERSITAS MUHAMMADIYAHFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
MAKASSARPENDIDIKAN
Judul skripsi
Nama
Nim
Program Studi
Fakultas /Ad,"r$; j
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan
Menggrmakan Media Iklan Siswa Kelas X
Muhammadiyah Makassar
Persuasif dengan
MA Muallimin
persyaratan untuk
Makassar, l8}Svember20L6
Peffirn@rgIIPembimbing I
i'j-: '$JnI-,D't-
ffiM.#rin,M.pd.Dr.
Diketahui oleh
ri, M. HuL.
Ketua Jurusan PendidikanBahasa dan Sastra Indonesia
$y,Dr. Munirah, M. pd.
NBM:9s1s?6
Nur Lina Rosida
r-
\
L o.,*,r.u'r<$
__l
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Judul Skripsi : Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Persuasif
Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Media Iklan Siswa
Kelas X MA Muallimin Muhammadiyah Makassar
Mahasiswa yang bersangkutan:
Nama : Nur Lina Rosida
NIM : 10533 6987 12
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Setelah diperiksa dan diteliti, maka skripsi ini telah memenuhi persyaratan
dan layak untuk diujikan.
Makassar, September 2016
Diketahui oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Munirah, M.Pd. Dr. Syahruddin, M.Pd.
Diketahui:
Dekan FKIP Ketua Jurusan Pendidikan
Unismuh Makassar Bahasa dan Sastra Indonesia
Dr. A. Sukri Syamsuri, M. Hum. Dr. Munirah, M.Pd.
NBM: 858 625 NBM: 951576
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Nur Lina Rosida
Nim : 10533 6987 12
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Judul Skripsi : Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Persuasif
Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Media Iklan
Siswa Kelas X MA Muallimin Muhammadiyah
Makassar
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim
penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau
dibuatkan oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi
apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, September 2016
Yang Membuat Pernyataan
Nur Lina Rosida
Disetujui oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Munirah, M.Pd. Dr. Syahruddin, M.Pd.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Nur Lina Rosida
Nim : 10533 6987 12
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penysunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya
akan menyususn sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun)
2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditelah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam penyusunan skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjajian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya bersedia
menerima sanksi sesuai dangan aturan yang berlaku.
Demikian perjaajian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, September 2016
Yang Membuat Pernyataan
Nur Lina Rosida
Mengetahui,
Ketua Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Dr. Munirah, M.Pd.
NBM: 951576
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
LEMBAR PENGESAHAN
Nama Mahasiswa : Nur Lina Rosida
NIM : 10533 6987 12
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi : Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan
Persuasif Bahasa Indonesia dengan Menggunakan
Media Iklan Siswa Kelas X MA Muallimin
Muhammadiyah Makassar
Setelah diteliti dan diperiksa ulang, maka skripsi ini telah memenuhi persyaratan
dan layak untuk dipertanggung jawabkan di depan tim penguji skripsi fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Makassar, September 2016
Diketahui oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Munirah, M.Pd. Dr. Syahruddin, M.Pd.
Diketahui:
Dekan FKIP Ketua Jurusan Pendidikan
Unismuh Makassar Bahasa dan Sastra Indonesia
Dr. A. Sukri Syamsuri, M. Hum. Dr. Munirah, M.Pd.
NBM: 858 625 NBM: 951576
DOKUMENTASI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SEKOLAH : MA Muallimin Muhammadiyah Makassar
MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia
KELAS : X
SEMESTER : 2
A. STANDAR KOMPETENSI :
Menulis : Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan
teks pidato
B. KOMPETENSI DASAR :
Menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau
melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif
C. MATERI PEMBELAJARAN :
Pengertian paragraf persuasif
Jenis-jenis paragraf persuasif
Contoh paragraf persuasif
Media Iklan
D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :
No Indikator Pencapaian Kompetensi Nilai Budaya Dan
Karakter Bangsa
Kewirausahaan/
Ekonomi Kreatif
1 Mendaftar topik- topik yang dapat
dikembangkan menjadi paragraf
persuasi berdasarkan hasil penelitian
Bersahabat/
komunikatif
Kreatif
Kepemimpinan
Keorisinilan
2 Menyusun kerangka paragraf persuasif
3 Menulis karangan persuasi sesuai
dengan penilaian meliputi aspek isi,
aspek kosakata, dan penggunaan bahasa
4 Menyunting paragraf persuasif yang
ditulis teman.
E. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Siswa dapat:
Mendaftar topik- topik yang terdapat dalam media iklan yang dapat
dikembangkan menjadi karangan persuasi berdasarkan hasil penelitian
Menyusun kerangka karangan paragraf persuasif
Menulis karangan persuasi sesuai dengan penilaian meliputi aspek isi,
aspek kosakata dan penggunaan bahasa.
Melakukan kegiatan menyunting paragraf persuasif yang ditulis teman
F. METODE PEMBELAJARAN :
Penugasan
Diskusi
Tanya Jawab
Ceramah
Demonstrasi
G. Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Menulis gagasan untuk
mendukung suatu
pendapat dalam bentuk
paragraf persuasi
pengertian paragraf
persuasi
jenis-jenis paragraf
persuasi
topik paragraf persuasi
penggunaan aspek isi,
aspek kosakata, dan
Siswa dapat menyusun
kerangka karangan
pargaraf persuasi
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
penggunaan bahasa
H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN :
No. Kegiatan Belajar Nilai Budaya Dan
Karakter Bangsa
1. Kegiatan Awal :
Memeriksa kesiapan siswa
Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
Pembelajaran.
Menyampaikan mamfaat pembalajaran sebagai
motivasi siswa.
Bersahabat/
komunikatif
2. Kegiatan Inti :
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
Membaca paragraf persuasif
Mengidentifikasi karekteristik paragraf persuasif
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi,
Menulis paragraf persuasif
Menulis karangan persuasi sesuai dengan penilaian
meliputi aspek isi, aspek kosakata dan penggunaan
bahasa.
Menulis karangan paragraf persuasi yang ditulis
teman
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi
waktu yang direncanakan
Kreatif
Penggunaan media iklan secara efektif dan efesien
Penggunaan buku cetak
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.
3. Kegiatan Akhir :
Melakukan refleksi dengan melibatkan siswa
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan
umpan balik kepada siswa
Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
Bersahabat/
komunikatif
I. ALOKASI WAKTU :
4 x 45 menit
J. PENILAIAN :
Jenis Tagihan:
tugas individu
Bentuk Instrumen:
Uraian bebas
Pilihan ganda
Jawaban singkat
Agustus, 2016
Mengetahui
Kepala sekolah Guru mata pelajaran
Dahlan Sulaeman, S.Ag, M.Pdi. Dharmawati, S.Pd
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SEKOLAH : MA Muallimin Muhammadiyah Makassar
MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia
KELAS : X
SEMESTER : 2
A. STANDAR KOMPETENSI :
Menulis : Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan
teks pidato
B. KOMPETENSI DASAR :
Menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau
melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif
C. MATERI PEMBELAJARAN :
Ciri-ciri paragraf persuasif
Topik-topik paragraf persuasif
Kerangka paragraf persuasif
Contoh paragraf persuasif
Media Iklan
D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :
No Indikator Pencapaian Kompetensi Nilai Budaya Dan
Karakter Bangsa
Kewirausahaan/
Ekonomi Kreatif
1 Mendaftar topik- topik yang dapat
dikembangkan menjadi paragraf
persuasi berdasarkan hasil penelitian
Bersahabat/
komunikatif
Kreatif
Kepemimpinan
Keorisinilan
2 Menyusun kerangka paragraf persuasif
3 Mengembangkan kerangka yang telah
disusun menjadi paragraf persuasif
4 Menulis karangan persuasi sesuai
dengan penilaian meliputi aspek isi,
aspek kosakata, dan penggunaan
bahasa.
5 Menyunting paragraf persuasif yang
ditulis teman
E. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Siswa dapat:
Mendaftar topik- topik yang terdapat dalam media iklan yang dapat
dikembangkan menjadi karangan persuasi berdasarkan hasil penelitian
Menyusun kerangka karangan paragraf persuasif
Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi karangan paragraf
persuasif
Menulis karangan persuasi sesuai dengan penilaian meliputi aspek isi,
aspek kosakata dan penggunaan bahasa.
Melakukan kegiatan menyunting paragraf persuasif yang ditulis teman
F. METODE PEMBELAJARAN :
Penugasan
Diskusi
Tanya Jawab
Ceramah
Demonstrasi
G. Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Menulis gagasan untuk
mendukung suatu
pendapat dalam bentuk
paragraf persuasi
Contoh paragraf persuasi
ciri-ciri paragraf persuasi
topik paragraf persuasi
kerangka paragraf
persuasi
penggunaan aspek isi,
aspek kosakata, dan
penggunaan bahasa
Siswa dapat menyusun
kerangka karangan
pargaraf persuasi
H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN :
No. Kegiatan Belajar Nilai Budaya Dan
Karakter Bangsa
1. Kegiatan Awal :
Memeriksa kesiapan siswa
Melakukan kegiatan apresiasi
Bersahabat/
komunikatif
Meyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran
Menyampaikan mamfaat pembelajaran sebagai
motivasi siswa untuk menulis
2. Kegiatan Inti :
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
Membaca paragraf persuasif
Mengidentifikasi karekteristik paragraf persuasif
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi,
Menulis paragraf persuasif
Menulis karangan persuasi sesuai dengan penilaian
meliputi aspek isi, aspek kosakata dan penggunaan
bahasa.
Menulis karangan paragraf persuasi yang ditulis
teman
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi
waktu yang direncanakan
Penggunaan media pembelajaran secara efektif dan
efesien
Penggunaan buku cetak
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.
Kreatif
3. Kegiatan Akhir :
Melakukan refleksi dengan melibatkan siswa
Melaksanakan tindak lanjut dengan umpan balik
Bersahabat/
komunikatif
kepada siswa
Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai, tidak
berlebihan dan tidak kaku
I. ALOKASI WAKTU :
4 X 45 menit
J. PENILAIAN :
Jenis Tagihan:
tugas individu
Bentuk Instrumen:
Uraian bebas
Pilihan ganda
Jawaban singkat
Agustus, 2016
Mengetahui
Kepala sekolah Guru mata pelajaran
Dahlan Sulaeman, S.Ag, M.Pdi. Dharmawati, S.Pd
63
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi. 1988. Materi Dasar Pengajaran Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta :
Erlangga
----------. 1990. Strategi Belajar Mengajar Keterampilan Berbahasa dan Apresiasi
Sastra. Malang : YA3 Malang
Akhadiah. 1996. Menulis. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Akhadiah, Sabarti, dkk. 1998. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.
Jakarta : Erlangga.
Alwi, Hasan, dkk. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III. Jakarta : Balai
Pustaka.
Astarina, Ika Sari. 2009. Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Persuasif
Berdasarkan Iklan di Media Cetak dengan Model Pembelajaran dan
Penilaian Portofolio. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Darmadi. 1996. Meningkatkan Kemampuan Menulis. Yogyakarta: Andi offset.
Enre. 1998. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Jakarta : Depdikbud
Finoza. 2004. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Insan Mulia.
Gie. 1995. Pengertian Karangan. Jakarta: Erlangga
Jabrohim, dkk. 2003. Cara Menulis Kreatif, Teori sastra. Yogyakarta: Pustaka
Utama.
Keraf. 1994. Argumentasi dan Narasi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
64
-------. 1995. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Pustaka Utama.
-------. 2005. Komposisi. Jakarta: Nusa Indah
Munirah. 2015. Pengembangan Menulis Paragraf. Yogyakarta : Deepublish.
Nahdah. 2012. Kemampuan Menulis Iklan dengan Bahasa Persuasi. Skripsi.
Makassar : Universitas Muhammadiyah Makassar.
Nurgiyantoro, dan Sabar. 2012. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE
Nurhadi. 1995. Pembelajaran Keterampilan Menulis. Malang: Universitas Negeri
Malang (UM Pres)
Nursisto. 1999. Keterampilan Menulis. Jakarta: Pustaka Utama.
Nuruddin. 2007. Dasar-dasar Penulisan. Malang : UMM perss.
Sirait. Dkk. 1985. Pedoman Karang Mengarang. Jakarta : Pusat Pembinaan
Slamet. 2009. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta
Suhardjono. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.
Suriamiharjo, dkk. 1996. Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta :Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
Suparno dan Yunus. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Syah. 2012. Bahasa, Belajar, dan Pengajaran Bahasa. Yogyakarta : Pustaka
Publisher.
65
Syahrul, Zubair. 2013. Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Persuasi Melalui
Metode Inkuiri pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Palangga Kabupaten
Gowa. Skripsi. Makassar : Universitas Muhammadiyah Makassar.
Tarigan. 2008. Menulis sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa
Widyamartaya. 1996. Pembelajaran Keterampilan Menulis. Jakarta: Pustaka Utama.
Wiyanto. 2004. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.
RIWAYAT HIDUP
NUR LINA ROSIDA dilahirkan di Pekkae
kecamatan Tanete Rilau kabupaten Barru pada tanggal 25
Mei 1994, anak kedua dari dua bersaudara. pertama kali
menempuh pendidikan di TK Aisyah tahun 1998 dan tamat
tahun 2000. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan
pendidikan ke SDN 1 Pekkae dan tamat pada tahun 2006. Pada tahun yang sama
penulis melanjutkan pendidikan SMPN 01 Tanete Rilau dan tamat pada tahun
2009. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Tanete Rilau
dan tamat tahun 2012. Pada tahun yang sama penulis terdaftar sebagai mahasiswa
jurusan pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas
Muhammadiyah Makassar program Strata Satu (S1) selama empat tahun, dan
ditahun 2016 menyelesaikan studi dengan menyusun skripsi yang berjudul
“Peningakatan Kemampuan Menulis Karangan Persuasi Bahasa Indonesia
Dengan Menggunakan Media Iklan Siswa Kelas X MA Muallimin
Muhammadiyah Makassar”