Pengorganisasian Praktek Asuhan Kebidanan

Post on 31-Jul-2015

65 views 10 download

Transcript of Pengorganisasian Praktek Asuhan Kebidanan

PENGORGANISASIAN PRAKTEK ASUHAN KEBIDANAN

Grhasta Dian Perestroika, SST, M.Kes

PENGERTIAN Organisasi : koordinasi kegiatan sejumlah

org dirumuskan melalui peraturan dan pembagian kerja melalui hierarki kekuasaan dan tanggung jawab mencapai tujuan bersama

Grhasta Dian P,

Pengorganisasian Praktek Asuhan Kebidanan

adalah praktek yg dilakukan bidan, tenaga medis maupun paramedis sesuai dengan wewenang profesinya dlm usaha untuk mencapai asuhan kebidanan yang memuaskan

Bentuk Pengorganisasian Praktek Asuhan Kebidanan

A. Pelayanan Mandiri

B. Kolaborasi

C. Rujukan

Grhasta Dian P,

A. Pelayanan Mandiri

Pelayanan mandiri ≈ BPM ≈ Pelayanan dasar

Praktek bidan = serangkaian kegiatan pelayanan

kesehatan yang diberikan oleh

bidan kepada pasien (individu,

keluarga, dan masyarakat) sesuai

dengan kewenangan dan

kemampuannya.

Lanjut … Grhasta Dian P

Kewenangan Bidan (11) (Permenkes RI Nomor 1464/MENKES/PER/X/2010):

1. Pelayanan kesehatan Ibu

a. Penanganan kegawat daruratan rujukan

b. Pemberin tablet Fe pada ibu hamil

c. Pemberian Vitamin A dosis tinggi pada ibu

nifas

d. Fasilitas/ bimbingan inisiasi menyusu dini

dan promosi ASI Eksklusif

Lanjut …

Grhasta Dian P

e. Pemberian Uterotonika pada MAK III dan Post

Partum

f. Penyuluhan dan Konseling

g. Bimbingan pada kelompok Ibu hamil

h. Pemberian Surat keterangan kematian

i. Pemberian surat keterangan cuti bersalin

Lanjutan yankes Ibu…

2. Pelayanan kesehatan Anak

a. Melakukan Asuhan Bayi Baru Lahir

(BBL) Normal

b. Resusitasi , pencegahan hipotermi,

Inisiasi Menyusu Dini (IMD), Injeksi

Vit. K, Perawatan BBL Neonatal (0-

28 hari), Perawatan tali pusat

c. Penanganan Hipotermi pada BBL

dan segera merujuk

Lanjut …

Grhasta Dian P,

d. Penanganan kegawat daruratan, dilanjutkan dengan merujuk

e. Pemberian imunisasu rutin sesuai program pemerintah

f. Pemantauan Tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra sekolah

g. Pemberian konseling dan penyuluhan

h. Pemberian surat keterangan kelahiran

i. Pemberian surat keterangan kematian

Lanjutan yankes Anak….

3. Pelayanan kesehatan reproduksi

perempuan dan keluarga berencana

a. Memberikan penyuluhan dan konseling

kesehatan reproduksi perempuan dan

keluarga berencana

b. Memberikan alat kontrasepsi oral dan

kondom

Grhasta Dian P,

4. Memberikan pelayanan pemberian alat kontrasepsi :

Suntikan, AKDR, dan IMPLAN

(pelayanan ini hanya boleh dilakukan oleh bidan yang sudah mengikuti pelatihan)

5. Asuhan antenatal terintegrasi dengan intervensi khusus penyakit kronis tertentu dilakukan dibawah supervisi dokter

Lanjutan Wewenang …

Grhasta Dian P,

6. Penanganan bayi dan balita sakit sesuai pedoman yang di tetapkan

7. Melakukan pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang : KIA anak usia sekolah dan remaja penyehatan lingkungan.

8. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra sekolah dan anak sekolah

Grhasta Dian P, SST

9. Melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas

10.Melaksanakan deteksi dini, merujuk dan memberikan penyuluhan terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk pemberian kondom

11.Pencegahan penyalahgunaan narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif lainnya (NAPZA) melalui informasi dan edukasi

Hal – hal lain yang dapat terjadi pada kondisi lain :

• Bidan yang menjalankan praktik di daerah yang tidak memiliki dokter, dapat melakukan pelayanan kesehatan di luar kewenangan yang tertulis di atas.

• Daerah tanpa dokter tersebut meliputi kecamatan atau kelurahan/desa yang ditetapkan oleh kepala dinas kesehatan kabupaten/kota.

Grhasta Dian P,

Syarat Praktek Bidan

1. Surat Tanda Registrasi (STR)

diperoleh setelah bidan dinyatakan lulus dan

memiliki sertifikat kompetensi bidan

2. Surat Izin Kerja Bidan (SIKB) dan Surat Izin

Praktek Bidan (SIPB).

diperoleh bidan dengan mengajukan

permohonan kepada pemerintah daerah

kabupaten/kota

Bidan yang menjalankan praktek mandiri wajib

memiliki Surat Izin Praktek Bidan (SIPB)

PERMENKES RI Nomor 1464/MENKES/PER/X/2010

3. Bidan Praktek mandiri harus memenuhi syarat berikut : a. Berpendidikan minimal DIII Kebidanan.

b. Memiliki tempat praktik

c. Memiliki ruangan praktik

d. Memiliki peralatan untuk tindakan asuhan kebidanan

e. Memiliki peralatan untuk menunjang pelayanan kesehatan bayi, anak balita dan pra sekolah yang memenuhi persyaratan lingkungan sehat.

f. Menyediakan maksimal 2 (dua) tempat tidur untuk persalinan

g. Memiliki sarana , peralatan dan obat sesuai dengan ketentuan yang berlaku (diatur dalam PERMENKES RI Nomor 1464/MENKES/PER/X/2010)

Grhasta Dian P, SST

Lanjutan Syarat Praktek Bidan….

Contoh surat permohonan SIKB/SIPB

Contoh SIKB

Contoh SIPB

B. Kolaborasi

Kolaborasi adalah hubungan saling berbagi tanggung jawab (kerjasama) dengan rekan sejawat / tenaga kesehatan lainnya dalam memberi asuhan pada pasien

Kolaborasi dilakukan dg mendiskusikan diagnosis pasien + bekerjasama dlm penatalaksanaan dan pemberian asuhan dg cara :

Konsultasi langsung dengan tatap muka Tidak langsung dg alat komunikasi

tanpa hadir saat tindakan dilakukan.

Tenakes yang ditugaskan menangani pasien bertanggung jawab terhadap keseluruhan penatalaksanaan asuhan.

Elemen Kolaborasi

1. Tenaga ahli dlm bidang keahlian yg berbeda dpt bekerjasama secara timbal balik

2. Anggota tim Tegas dan mau bekerjasama

3. Memberikan pelayanan dari kombinasi pandangan dan keahlian yang diberikan oleh setiap anggota

Perkembangan Model Kolaborasi

1. Model kolaborasi hierarki

2. Pola kolaborasi dengan komunikasi dua arah

3. kolaborasi yang berpusat pada pasien

Grhasta Dian P, SST

Grhasta Dian P.

C. Rujukan

Rujukan

Secara horizontal (dari satu bagian ke bagian bain dalam satu unit)

pelimpahan tanggung jawab atas kasus kebidanan

secara vertikal (dari satu unit ke unit yang lebih lengkap/Rumah Sakit)

Dalam Merujuk, Bidan harus mempunyai informasi tentang : Pelayanan yang tersedia ditempat

rujukan Biaya pelayanan ditempat rujukan Waktu dan jarak tempuh ditempat

rujukan

Langkah Melakukan Rujukan

1. Menentukan Kegawat daruratan penderita

2. Menentukan Tempat Rujukan

3. Memberikan informasi kepada penderita

dan keluarga

Lanjut ……..

4. Mengirimkan informasi pada tempat rujukan yang dituju :

a. Beritahu bahwa akan ada yg di rujuk

b. Meminta petunjuk apa yg harus dipersiapan dan selama perjalanan ke tempat rujukan

c. Meminta petunjuk dan cara penangan untuk menolong penderita bila penderita tidak mungkin dikirim.

5. Persiapan penderita (BAKSOKUDA) B idan Alat Keluarga Surat Obat Kendaraan Uang DArah

6. Pengiriman Penderita