Post on 02-Oct-2021
PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA DENGAN MATERI METABOLISME
PADA KELAS XII SMA NEGERI 2 SELAYAR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
SUNARTI
1O5440004615
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
2
3
4
5
6
ABSTRAK
Sunarti. 2020. Pengaruh Metode Eksperimen Terhadap Hasil Belajar Siswa
Dengan Materi Metabolisme Kelas XII SMA Negeri 2 Selayar. Skripsi,
Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Hilmi Hambali dan
Pembimbing II Anisa.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimen) dengan
desain penelitian Pretest - Postest Control Group Design. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode eksperimen terhadap
hasil belajar biologi materi metabolisme pada siswa kelas XII IPA di SMA
Negeri 2 Selayar. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XII
IPA sebanyak empat kelas dengan jumlah siswa 111 siswa. Sampel dalam
penelitian ini yaitu kelas XII IPA 3 sebanyak 25 siswa sebagai kelas
eksperimen dan kelas XII IPA 4 sebanyak 25 siswa sebagai kelas kontrol.
Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan pertimbangan
bahwa kemampuan siswa diasumsi homogen..
Berdasarkan hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa rata-rata
hasil belajar Post-Test siswa sebesar 82,04. Hasil uji homogenitas
menunjukkan 0,487 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan data tersebut homogen,
sedangkan uji hipotesis menggunkan uji Independen Sample T Test diperoleh
nilai sig. 0.042 < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima. Hal
ini berarti metode eksperimen dalam pembelajaran memberikan pengaruh yang
tinggi terhadap hasil belajar siswa pada materi metabolisme di SMA Negeri 2
Selayar
Kata kunci : metode eksperimen, hasil belajar
7
KATA PENGANTAR
Allah maha penyayang dan pengasih, demikian kata untuk mewakili
atas segala nikmat dan karunia-Nya. Segala puji baginya yang senantiasa
selalu memberikan nikmat kepada hamba-Nya. Skripsi ini adalah setitik dari
sederet berkah-Mu. Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada
Rasulullah SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya.
Alhamdulillah atas izin allah SWT dan dengan doa, usaha serta
semangat yang penulis miliki, akhirnya penyusun skripsi yang berjudul
“Pengaruh Metode Eksperimen Terhadap Hasil Belajar Siswa Dengan
Materi Metabolisme Kelas XII SMA Negeri 2 Selayar ” dapat
terselesaikan dengan baik sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
Program Sarjana (S1) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penulis persembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat
dikasihi dan sayangi ayahanda Tajang dan ibunda balak daeng, yang senang
tiasa mengiringi setiap perjalanan penulis dengan doa restu, memberi harapan,
semangat, perhatian, kasih saying yang tulus tanpa pamrih, selalu memberi
jalan menerima setiap pulang serta tempat rebah terbaik bagi penulis saat asa
kian terpuruk dan harap tak lagi kokoh, ibarat lilin yang rela lenyap hanya
untuk menerangi jalanku. Cinta yang luar biasa tidak akan perna mampu
8
penulis balas hanya dengan selembar kertas bertuliskan kata cinta dan
persembahan.
Untuk kakanda tersayang yang selalu memberi dukungan moral dan
material serta mendukung dan memberikan semangat disetiap keluh juga kesah
yang paling mengharukan ketika ukiran senyum yang kalian berikan dikala
melihat tawa lepas menceritakan betapa indahnya hari yang penulis lalui harus
digadai dengan jarak hanya untuk menyelesaikan studi. Serta terima kasih
kepada seluruh keluarga besar atas segala kasih sayang, dukungan yang telah
diberikan demi kebehasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang
telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang
kehidupan di dunia dan akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula
penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan
dengan hormay kepada Rahman Rahim S.E., M.E, selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar. Bapak Erwin Akib, S.Pd., M,Pd, selaku Dekan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar. Irmawanty S.Si., M.Si selaku Kepala Prodi Pendidikan Biologi. Ibu
Hilmi Hambali, S.Pd., M.Kes selaku pembimbing 1 yang telah membimbing
penulisan dalam menyelesaikan tulisan ini. Ibu Anisa S.Pd., M.Pd selaku
pembimbing 2 yang telah memberikan bimbingan, arahan serta motivasi.
Bapak/ Ibu dan Asisten Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah banyak membantu dalam
9
proses penyelesaian skripsi ini dan membekali penulis selama perkuliahan.
Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah. Bapak Drs. Rusydi Syamsul, M.M selaku kepala
sekolah SMA Negeri 2 Selayar yang telah memberikan izin penulis untuk
melakukan penelitian.
Ibu Denjingai, S.Pd selaku guru pembimbing yang telah memberikan izin
untuk melakukan penelitian di kelas XII IPA 3 dan XII IPA 4. Bapak/Ibu guru
serta seluruh staf tata usaha SMA Negeri 2 Selayar yang telah memberikan
bantuan dan petunjuk selama ini. Kepada teman-teman yang tak henti-hentinya
memberikan motivasi, menemani dalam suka duka dan membantu dalam
menyelesaikan tulisan ini. Semua pihak yang ikut serta memberikan dukungan
dan bantuan, yang tidak sempat disebutkan satu persatu.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, melalui tulisan ini penulis
senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak. Mudah-mudahan tulisan ini dapat memberi manfaat bagi penulis
sendiri dan para pembaca. Amin.
Makassar, 2020
Penulis
10
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ I
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................II
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. III
SURAT PERNYATAAN .................................................................................. IV
SURAT PERJANJIAN ....................................................................................... V
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... VI
ABSTRAK ........................................................................................................ VII
KATA PENGANTAR ................................................................................... VIII
DAFTAR ISI ..................................................................................................... IX
DAFTAR TABEL ............................................................................................... X
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ X1
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... XII
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumasan Masalah ................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 6
A. Kajian Pustaka ..................................................................................... 6
1. Pengertian Metode Eksperimen ..................................................... 6
2. Hasil Belajar ................................................................................ 12
11
3. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................... 15
4. Materi Metabolisme ..................................................................... 19
B. Kerangka pikir ................................................................................... 26
C. Hipotesis .......................................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 30
A. Rancangan Penelitian ......................................................................... 30
1. Jenis Penelitian ............................................................................ 30
2. Desain Penelitian ........................................................................ 30
3. Variabel Penelitian ....................................................................... 31
4. Waktu dan tempat ....................................................................... 31
5. Prosedur Penelitian ...................................................................... 31
B. Populasi dan Sampel .......................................................................... 33
1. Populasi........................................................................................ 33
2. Sampel ........................................................................................ 33
C. Defenisi Operasional Variabel .......................................................... 34
D. Instrumen Penelitian ......................................................................... 34
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 35
F. Teknik Analisis data ........................................................................ 36
BAB IV HASIL PENELITAIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 40
A. Analisis hasil penelitian ..................................................................... 40
B. Pembahasan ....................................................................................... 50
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 57
A. Kesimpulan ........................................................................................ 57
12
B. Saran .................................................................................................. 57
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 59
LAMPIRAN ...................................................................................................... 62
13
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Tahap-Tahap Kataboliseme……………………………………………………21
3.1 Desain Non-Equivalen Control Group Design ....................................................... 30
3.2 Populasi siswa kelas XII IPA SMA Negeri 2 Selayar ........................................... 33
3.3 Sampel Penelitian di SMA Negeri 2 Selayar ......................................................... 33
3.4 Tingkat Penguasaan Materi ................................................................................... 37
3.5 Kriteria Ketuntasan Minimal ................................................................................. 37
3.6 Kategori Nilai Uji N-GAIN ................................................................................... 39
4.1 Analisis Statistik Data Skor Hasil Belajar Siswa Sebelum Dan Setelah
Diberikan Perlakuan kelas Eksperimen .................................................................. 41
4.2 Data Frekuensi Dan Kategori Skor Hasil Belajar Siswa Sebelum dan
Setelah Diberikan Perlakuan kelas Eksperim ....................................................... 42
4.3 Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa (Pre-Test & Post-Tes) Kelas
Eksperimen ............................................................................................................ 42
4.4 Analisis Statistik Data Skor Hasil Belajar Siswa Sebelum Dan Setelah
Diberikan Perlakuan kelas Kontrol ....................................................................... 43
..
4.5 Data Frekuensi Dan Kategori Skor Hasil Belajar Siswa Sebelum dan
Setelah Diberikan Perlakuan kelas Kontrol .......................................................... 44
4.6 Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa (Pre-Test & Post-Tes) Kelas Kontrol ........ 45
4.7 Hasil Uji Normalitas Pre-Test dan Post-Test Kelas Eksperimen Dan Kelas
Kontrol .................................................................................................................. 47
4.8 Hasil Uji Homogenitas Pre-Test dan Post-Test Kelas Eksperimen Dan
Kelas Kontrol ........................................................................................................ 48
4.9 Hasil uji rata-rata nilai normalitas N-Gain ............................................................ 49
5.0 Hasil Uji Hipotesis .................................................................................................. 49
14
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1 Proses Fotosintesis ..................................................................................... 25
2.2 Kerangka Pikir
.......................................................................................................................... 2
8
4.1 Perbandingan data hasil Post-Test kelas eksperimen dan kelas kontrol
materi metabolisme di SMA Negeri 2 Selayar
................................................................................................................... 4
5
15
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN A ............................................................................................. 62
A.1 Silabus ............................................................................................... 63
A.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................. 68
A.3 Kisi-Kisi Soal Pre-Test Dan Post-Test ............................................. 99
A.4 Soal Pre-Test Dan Soal Post-Test .................................................... 105
A.5 Lembar Jawaban Pre-Test Dan Post-Test ......................................... 124
A.6 Lembar Kerja Siswa .......................................................................... 135
LAMPIRAN B .............................................................................................. 148
B.1 Daftar Hadir Siswa ............................................................................ 149
B.2 Rekapitulasi Nilai Pre-Test Dan Post-Test Kelas Eksperimen ......... 151
B.3 Rekapitulasi Nilai Pre-Test Dan Post-Test Kelas Kontrol ............... 153
B.4 Hasil Analisis Uji Normalitas .......................................................... 155
B.5 Hasil Analisis Uji Homogenitas ....................................................... 156
B.6 Hasil Uji N-GAIN ............................................................................. 157
B.7 Hasil Uji Hipotesis ........................................................................... 158
B.8 Lembar Jawaban Siswa Pre-Test Dan Post-Test Eksperimen .... 159
B. 9 Lembar Jawaban Siswa Pre-Test Dan Post-Test Kontrol ............. 160
B.10 Lembar Jawaban Siswa pada LKS 1 ............................................ 161
16
B.11 Lembar Jawaban Siswa Pada LKS 2 ............................................ 163
B,12 Lembar Jawaban Siswa pada LKS 3 ............................................. 165
B.13 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ................................................. 167
LAMPIRAN C ............................................................................................. 173
C.1 Instrumen Validitas RPP ................................................................... 174
C.2 Instrumen Validitas LKS .................................................................. 179
C.3 Instrumen Validitas Lembar Observasi Siswa .................................. 183
C.4 Instrumen Validitas Tes Hasil Belajar .............................................. 187
C.5 Keterangan Validasi ......................................................................... 191
LAMPIRAN D ............................................................................................. 192
D.1 Surat Pengantar LP3M ...................................................................... 193
D.2 Surat Permohonan Izin Penelitian 1 .................................................. 194
D.3 Surat Permohonan Izin Penelitian 2 .................................................. 195
D.4 Surat Izin Penelitian .......................................................................... 196
D.5 Surat Keterangan Penelitian .............................................................. 197
D.6 Kartu Kontrol Penelitian .................................................................. 198
LAMPIRAN F ............................................................................................... 199
F.1 Dokumentasi ...................................................................................... 200
F.2 Riwayat Hidup ................................................................................... 205
17
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kegiatan di sekolah tidak terlepas dari proses pembelajaran
dimana ada interaksi antara guru dan siswa yang belajar. Belajar menjadi
kebutuhan bagi siswa itu sendiri untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman siswa itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungan sekolah. Setelah menerima pengalaman belajar
siswa dengan tes hasil belajar sebagai bukti keberhasilan yang telah dicapai
oleh siswa. Keberhasilan yang terjadi pada diri siswa, menyangkut aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor. Proses belajar tentu ada suatu tujuan yang
ingin dicapai oleh setiap siswa yakni suatu hasil belajar yang tinggi. Namun
tidak semua siswa mendapatkan hasil belajar yang tinggi, dan ada pula yang
memiliki hasil belajar yang rendah.
Berdasarkan hasil observasi magang 2 yang bertempat di SMA Negeri
2 Selayar dengan tujuan observasi dan latihan mengajar di kelas. Setelah
diadakan proses belajar dan ujian tengah semester maka nilai hasil ujian siswa
rendah dan kurang dari kriteria ketuntasan minimal yaitu 75. Hal ini sesuai
dengan data hasil mid siswa dengan rata - rata 25 % kategori tinggi dan 75%
dengan kategori rendah. Untuk itu perlu mengetahui sebab-sebab rendahnya
hasil ujian tengah semester siswa. Dengan observasi yang diadakan
sebelumnya, Metode yang digunakan guru dalam menyampaikan materi
18
pembelajaran yaitu menggunakan metode ceramah yang masih ada siswa
yang kurang memahami materi pelajaran biologi. Selain itu, pembelajaran biologi
berlangsung satu arah dan penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat.
Akibatnya, pelajaran biologi dianggap siswa sebagai pelajaran yang kurang
menarik dan sulit untuk dimengerti. Siswa hanya sekedar mengetahui konsep
tanpa memahaminya secara mendalam dan kurang aktif selama proses
pembelajaran. Akibatnya informasi yang diterima siswa tidak maksimal dan hasil
belajar biologi menjadi rendah.
Pembelajaran biologi tidak hanya tentang teori saja, ada sebagian materi
perlu diadakan praktikum/eksperimen tujuannya agar siswa tidak hanya tau teori
tapi mengetahui juga prosesnya dan materi yang dipelajri mudah diingat.
Penggunaan metode ekperimen dalam pembelajaran diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
Seorang guru merupakan salah satu faktor penentu pokok dalam
meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, proses belajar harus dirancang
sedemikian rupa, sehingga dapat menghasilkan hasil belajar yang sesuai dengan
yang diinginkan. Dalam rangka meningkatkan kualialitas pembelajaran. Guru
harus menciptakan kondisi pembelajaran yang aktif dan kreatif. Kegiatan
pembelajaran harus menarik, cara mengajar yang dapat membuat siswa tertarik
atau tidak bosan saat proses belajar dan mengembangkan kecakapan berpikir
siswa. Penggunaan metode pembelajaran yang dipilih guru merupakan salah satu
cara meningkatkan hasil belajar siswa.
19
Metode pengajaran yang digunakan adalah metode eksperimen
merupakan cara belajar yang menitik beratkan pada aktivitas siswa melalui
percobaan dan membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan sehingga guru
hanya bertindak sebagai pembimbing. Selain itu juga dapat melatih siswa dapat
menyimpulkan fakta – fakta, informasi atau data.
Berdasarkan jurnal penelitian oleh Sudjarat (2018), dengan judul
penggunaan metode eksperimen untuk meningkatkan pemahaman konsep dan
keterampilan proses siswa tentang pengaruh kegiatan manusia terhadap
keseimbangan lingkungan dalam pembelajaran IPA di kelas X SMA Negeri 4
Imbanagaya raya kecamatan ciamis menghasilkan kesimpulan hasil yang
diperoleh adalah dengan menggunakan metode eksperimen dapat meningkatkan
pemahaman konsep dan keterampilan proses siswa tentang pengaruh kegiatan
manusia terhadap keseimbangan lingkungan dalam pembelajaran IPA di kelas X
SMA Negeri 4 Imbanagara Raya Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis. Nilai
rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I pertemuan 1 sebesar 68,13; siklus I
pertemuan 2 sebesar 72,29; siklus II pertemuan 1 sebesar 80,21, dan siklus II
pertemuan 2 sebesar 85,83. Demikian pula dengan keterampilan proses sains
siswa setiap siklusnya selalu mengalami peningkatan terutama aspek mengamati.
Penelitian yang sudah dilakukan oleh Krisnadi (2017) dengan judul
pengaruh metode ekperimen terhadap hasil belajar pada pembelajaran IPA siswa
kelas tiga SMA dengan hasil analisis data, diperoleh rata-rata pre-test sebesar 54
dan setelah diberikan perlakuan terdapat peningkatan rata-rata post-test menjadi
71,63. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan
20
Metode Eksperimen terhadap pemahaman konsep pada Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam di kelas III. Berdasarkan perhitungan effect size (ES) diperoleh
ES sebesar 1,923 (kategori tinggi), hal ini berarti penggunaan Metode Eksperimen
pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam memberikan pengaruh dengan
kategori tinggi terhadap pemahaman konsep siswa di kelas III SMA 24 Pontianak
Tenggara.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian dengan
judul ―Pengaruh Metode Eksperimen Terhadap Hasil Belajar Siswa Dengan
Materi Metabolisme Pada Kelas XII SMA Negeri 2 Selayar ‖
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah : Apakah
ada pengaruh metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa dengan materi
metabolisme kelas XII SMA Negeri 2 selayar?
C.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode
eksperimen terhadap hasil belajar siswa dengan materi metabolisme kelas XII
SMA Negeri 2 selayar ?
D.Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitan ini adalah :
a. Manfaat Teoritis
Mendapatkan pengetahuan tentang pengaruh hasil belajar siswa
pada materi metabolisme kelas XII SMA Negeri 2 Selayar melalui metode
ekperimen.
b. Manfaat praktis
21
1. Bagi guru memberi gambaran kepada guru dalam menentukan atau
memilih metode pembelajaran biologi yang tepat sehingga dapat
menentukan hasil belajar yang diharapkan.
2. Bagi siswa dengan adanya penelitian ini diharapkan siswa mampu lebih
mudah memahami materi mata pelajaran biologi pokok bahasan
metabolisme.
3. Bagi peneliti dengan melakukan penelitian ini, peneliti menjadi tahu
bahwa melakukan variasi metode pembelajaran sangat penting dalam
rangka untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.Kajian Pustaka
22
1. Pengertian Metode Eksperimen
Metode mengajar merupakan suatu pengetahuan tentang cara-cara
mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru. Salah satu metode mengajar
adalah metode eksperimen. Metode eksperimen ini merupakan metode belajar
yang lebih efektif dalam membantu siswa mencari jawaban terhadap
permasalahan dalam memahami pelajaran. Metode eksperimen sangat
diianjurkan dalam pembelaran fisika karena melalui praktek sendiri dapat
mempelajari peristiwa alam, siswa diajak untuk mengenali dan menganalisis
penyebab dan dampak peristiwa alam dalam kehidupan sehari-hari. Metode
eksperimen adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana siswa melakukan
percobaan dengan mengalami untuk membuktikan sendiri sesuatu pertanyaan
atau hipotesis yang dipelajari. Metode eksperimen adalah suatu cara
mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal,
mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil
pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru (Tarmizi,
2016).
Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari
dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang
dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Siswa juga dapat terlatih
dalam cara berfikir yang ilmiah. Dengan eksperimen siswa menemukan bukti
kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya. Dengan demikian,
siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba
mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari proses yang
23
dialaminya sendiri.Maka dengan cara tersebut siswa dapat lebih mandiri
untuk mencerdaskan dirinya sendiri, dikarenakan siswa melakukan sendiri
konsep yang sedang dipelajarinya (Mifran, 2015).
Subur (2015: 200), mengatakan bahwa metode pembelajaran
merupakan cara seorang guru dalam mengimplemntasikan rencana yang
telah disusun dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan
untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran.
Menurut Amiruddin (2016), upaya dalam metode pembelajaran
memiliki prinsip yang perlu dipertimbangkan : (1) tidak metode pembelajaran
yang unggul untuk semua tujuan dalam semua kondisi, (2) metode yang
berbeda memiliki pengaruh yang berbeda dan konsisten pada hasil
pembelajaran, dan (3) kondisi pembelajaran berpengaruh pada hasil
pembelajaran.
Nafi’ah dalam (Hamdayama, 2014), menyatakan bahwa metode
eksperimen merupakan salah satu metode yang mengajarkan siswa dalam
bentuk kelompok atau individu melalui suatu kegiatan percobaan yang
terlibat langsung dalam kegiatan tersebut. Dalam proses metode eksperimen
siswa dapat terlibat langsung dalam proses eksperimen, melakukan
eksperimen, dan menemukan fakta setelah melakukan eksperimen,
mengendalikan variabel, menarik kesimpulan serta memecahkan masalah.
Pengembangan keterampilan motorik, kognitif, dan afektif dengan
metode eksperimen ini dapat meningkatkan sikap ilmiah siswa. Kegiatan
24
metode eksperimen akan mempermudah siswa belajar mengamati,
mengambangkan keterampilan dan bagaimana siswa menemukan sendiri fakta
dan konsep (Sudjarat, 2018).
Tujuan dari Penggunaan metode eksperimen ini adalah agar siswa
mampu dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan yang
dihadapi dengan melakukan percobaan sendiri. Siswa dapat terlatih dalam cara
berfikir yang ilmiah, menemukan bukti kebenaran dan teori sesuatu yang
sedang dipelajari (Mulyani, 2015).
Metode eksperimen merupakan salah satu cara penyajian bahan pelajaran
dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami untuk membuktikan
sendiri sesuatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari Pembelajaran IPA
dengan penerapan metode eksperimen lebih tepat karena siswa dalam
melaksanakan eksperimen di samping memperoleh ilmu pengetahuan juga
menemukan pengalaman praktis serta keterampilan dalam menggunakan alat-
alat percobaan (Andiasari, 2015).
Tujuan penggunaan metode eksperimen yaitu agar siswa mampu
mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan
yang dihadapinya, siswa diharapkan dapat terlatih dalam cara berpikir yang
alamiah, dan siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang
dipelajari (Nafi’ah, 2016).
Hal – hal yang perlu diperhatikan untuk keefisien dan keefektifan
penggunaan metode eksperimen adalah : 1) jumlah alat dan bahan atau pokok
bahasan eksperimen harus cukup bagi setiap siswa yang mengikuti kegiatan
25
eksperimen, 2) kondisi alat dan mutu bahan eksperimen yang digunakan harus
baik dan bersih sehingga hasil eksperimennya tidak gagal dengan menemukan
bukti yang meyakinkan, 3), siswa perlu teliti dan konsentrasi dalam mengamati
proses eksperimen, maka perlu adanya waktu yang cukup lama, sehingga
mereka menemukan pembuktian kebenaran dari teori yang dipelajari itu, dan
4) Siswa dalam eksperimen sedang belajar dan berlatih, sehingga perlu diberi
petunjuk yang jelas (Nafi’ah, 2016).
Pelaksanaan metode eksperimen merupakan salah satu metode dalam
pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses. Tujuan penerapan
pendekatan keterampilan proses yaitu untuk membantu menyelesaikan
masalah keterampilan dasar seperti mengamati, mengklasifikasi,
mengkomunikasikan, dan menyimpulkan ( Erlinawati, 2016).
Menurut Sariyem (2018), untuk kelancaran pelaksanaan eksperimen ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya yaitu : (1) Guru hendaknya
merumuskan tujuan eksperimen yanga akan dilaksanakan murid, (2) Guru
bersama murid mempersiapkan perlengkapan yang dipergunakan, (3) Perlu
memperhitungkan tempat dan waktu, (4) Guru menyediakan kertas kerja untuk
pengarahan kegiatan murid, (5) Guru membicarakan masalah yanga akan yang
akan dijadikan eksperimen, (6) Membagi kertas kerja kepada murid, (7) Murid
melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru, dan (8) Guru
mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu di
diskusikan secara klasikal.
26
Menurut Rukinem (2018), langkah – langkah kegiatan pelaksanaan
pengamatan eksperimen meliputi : (a) kegiatan awal pembelajaran dimana
terdapat langkah metode eksperimen yang pertama yaitu menyiapkan
alat/bahan yang dibutuhkan untuk melakukan eksperimen, (b) kegiatan inti
pembelajaran yang meliputi; tahap pembagian kelompok, tahap membagikan
LKS dan penjelasannya, tahap melakukan eksperimen, dan tahap
mendiskusikan hasil pengamatan eksperimen, serta membuat laporan (c)
kegiatan akhir pembelajaran yaitu tahap melaporkan hasil pengamatan ke
depan kelas.
Kelebihan metode eksperimen: 1) Metode ini dapat membuat siswa
lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan eksperimennnya
sendiri dari pada hanya menerima kata guru atau buku, 2) Siswa dapat
mngembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang
ilmu dan teknologi, suatu sikap yang dituntut dari seorang ilmuan, 3) Dengan
metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan
baru dengan penemuan sebagai hasil eksperimennya yang diharapkan dapat
bemanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia (Nafi’ah, 2016).
Menurut Faizi (2013) Terdapat beberapa kekurangan metode
eksperimen seperti yang tertera diawah ini: a) Membutuhkan peralatan yang
sulit didapat, sehingga tidak semua siswa berkesempatan melakukan
percobaan.b) Eksperimen yang memerlukan waktu lama akan membutuhkan
waktu pembelajaran yang lama pula, c) Metode eksperimen lebih sesuai untuk
menyajikan bidang-bidang ilmu alam dan teknologi.
27
Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar eksperimen itu berhasil
dengan baik sesuai dengan tujuan eksperimen adalah : 1) dalam eksperimen
masalah yang dipilih harus penting dan dapat di pecahkan karena tidak setiap
masalah dapat di teliti dengan metode eksperimen, 2) terdapat variabel –
variabel yang harus di jelaskan dan didefenisikan sejelas – jelasnya untuk
menghindari perbedaan presepsi diantara yang berkepentingan, serta sebagai
panduan peneliti baik dalam mengumpulkan data dan menganalisis data, 3)
pelaksanaan eksperimen harus dengan desain yang cocok, baik secara teoritis
dengan desain eksperimen yang dapat di pilih baik eksperimen semu maupun
eksperimen sungguhan, 4) eksperimen sungguhan (true experiment) ditandai
dengan penentuan kelompok baik kelompok eksperimen maupun kelompok
kontrol secara random. Jika peneliti tidak menggunakan kelompok apa adanya,
kecuali kalau memang hal itu tidak biasa dilakukan sehingga desain yang
digunakan adalah eksperimen semu (quasi eksperiment ), 5) peneliti harus
mempunyai konsentrasi yang tinggi, sehimgga secara kontinu dapat mengikuti
berlangsungnya proses eksperimen dengan teliti, 6) setiap pengamatan harus
bisa diulang beberapa kali dalam kondisi yang sama. oleh karena itu, metode
material serta referensi yang digunakan dalam penelitian harus diperjelas. Hal
ini di perlukan untuk memberikan kesempatan pada orang lain yang hendak
menguji kembali penelitian kita (Sanjaya,2013).
Metode eksperimen membuat siswa terlatih menggunakan metode
ilmiah dalam menghadapi segala masalah sama, lebih aktif berpikir dan
berbuat,memperoleh ilmu pengetahuan juga menemukan penggalan praktis
28
serta keterampilan dalam menggunakan alat percobaan. Metode eksperimen ini
mendorong siswa untuk berpikir lebih luas sehingga mereka dapat membangun
pengetahuan mereka sendiri, siswa bisa mengambil kesimpulan dan dapat
meningkatkan hasil belajar dan penguasaan konsep siswa karena siswa lebih
mudah memahami materi dan melihat langsung proses terjadinya melalui suatu
percobaan. Metode eksperimen menekankan suatu cara belajar mengajar yang
melibatkan peserta didik dengan mengalami dan membuktikan sendiri proses
dari hail percobaan (Mariadi, 2016).
2. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada siswa yang
meliputi aspek pengetahuan, nilai, sikap dan keterampilan (semakin
propesional) yang terjadi pada diri individu setelah melakukan kegiatan
pembelajaran (Subur, 2015 : 12).
Sedangkan menurut Thobroni (dalam Suprijono, 2009 :5-6 ), hasil
belajar adalah tindakan perbuatan yang terdiri dari nilai, pengertian, sikap,
apresiasi dan keterampilan. Menurut Gagne hasil belajar terdiri dari : 1)
invormasi verbal yaitu pengetahuan dalam bentuk bahasa baik lisan maupun
tulisan, 2) keterampilan intelektual yaitu kegiatan presentasi konsep dan
lambang dari kemampuan mengategorisasi, analisis sintesis fakta dan
konsep, dan prinsip keilmuan yang dikembangkan, 3) strategi kognitif yaitu
kemampuan mengarahkan aktivitas kognitif yang meliputi penggunaan
konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah, 4) keterampilan motorik
serangkaian kegiatan jasmani dalam urusan koordinasi dalam mewujudkan
29
otomatisme gerak jasmani, 5) sikap yaitu kemampuan menolak dn menerima
objek berdasarkan penilaian berupa kemampuan menginternalisasi dan
eksternalisasi nilai.
Hasil belajar juga dapat diartikan sebagai terjadinya perubahan
tingkahlaku pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk
pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan
sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dari
sebelumnya dan yang tidak tahu menjadi tahu. Hasil belajar dapat diartikan
sebagai hasil maksimum yang telah dicapai oleh siswa setelah mengalami
proses belajar mengajar dalam mempelajari materi pelajaran tertentu. Hasil
belajar tidak mutlak berupa nilai saja, akan tetapi dapat berupa perubahan
atau peningkatan sikap, kebiasaan, pengetahuan, keuletan, ketabahan,
penalaran, kedisiplinan, keterampilan dan lain sebagainya yang menuju pada
perubahan positif (Purwanto, 2010)
Menurut subur dalam (Gagne : 2005) menyatakan bahwa hasi belajar
itu terbagi menjadi lima yaitu :
1. Invormasi verbal yaitu kemampuan untuk menyediakan respon yang
bersifat spesifik terhadap stimulasi yang spesifik pula ( kemampuan
untuk mengingat atau menghafal informasi).
2. Keterampilan motorik merupakan kemapuan tindakan bersifat fisik
dan penggunaan otot untuk melakukan suatu tindakan, kemampauan
30
eksekusi atau pelaksanaan suatu tindakan, kemampuan eksekusi atau
pelaksanaan suatu tindakan untuk mencapai hasil tertentu.
3. Sikap (attitude) merupakan kondisi dimana dapat mempengaruhi
pilihan individu dalam memalkukan suatu tindakan.
4. Keterampilan intelektual kemampuan dalam melakukan analisis dan
modifikasi simbol – simbol kognitif atau informasi.
5. Strategi kognitif yaitu kemampuan metakognitif yang diperlihatkan
dalam bentuk kemampuan berfikir ( think how to think ) dan belajar
bagaimana belajar ( learn how to learn ).
Anderson (2010) mengemukakan enam taksonomi kognitif yang
merupakan revisi dari Taksonomi Bloom, yaitu: mengingat (remembering),
memahami (understanding), mengaplikasikan (applying), menganalisis
(analyzing), mengevaluasi (evaluating), dan mengkreasi (creating).
Adanya hasil belajar siswa yang tinggi dan berkualitas, dapat dihasilkan
dari proses pembelajaran yang berkualitas, untuk menghasilkan proses
pembelajaran yang berkualitas seorang tenaga pendidik membutuhkan
kemampuan dalam menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan dalam kelas, ketidaksesuaian metode pembelajaran yang diterapkan
dapat menurunkan kualitas proses pembelajaran itu sendiri, dengan demikian
maka perbaikan dan peningkatan hasil belajar siswa di sekolah dapat dilaksanakan
dengan adanya penggunaan metode pembelajaran yang tepat oleh guru, dengan
demikan dalam penelitian ini ingin mengetahui dan menganalisis mengenai
31
penggunaan metode pembelajaran dalam peningkatan hasil belajar siswa di
sekolah (Nasution, 2017).
3. Hasil Penelitian yang relavan
Berikut beberapa penelitian terhadap hasil belajar siswa menggunakan
menggunakan metode ekperimen pada proses belajar mengajar :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Rukinem (2018), dengan judul penelitian
penggunaan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa
tentang cahaya di kelas SDN 07 silaut kecamatan silaut, dengan
kesimpulan Proses pembelajan yang menggunakan metode eksperimen
ini memperoleh hasil rata-rata siswa melebihi standar ketuntasan yang
diharapkan minimal 75% mencapai 83%, dengan demikian proses
pembelajaran yang menggunakan metode eksperimen dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Penelitian dengan judul penerapan metode eksperimen berbasis
lingkungan dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada konsep
sistem koloid oleh Erlinawati dan muslim, B pada tahun 2016 dengan
hasil kesimpulan bahwa penerapan metode eksperimen berbasis
lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada konsep
sistem koloid. Rata-rata nilai post-tes meningkat dari 61.87 dengan KKM
22,58% pada siklus I menjadi 81.12 dengan KKM 90,32 % pada siklus
II. Hasil belajar pada aspek psikomotorik juga mengalami peningkatan
dari nilai rata-rata pada siklus I 78.35 dengan ketuntasan 93,54%
meningkat menjadi 78.81 pada siklus II dengan ketuntasan 83,87%.
32
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode
eksperimen berbasis lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar kimia
siswa pada konsep sistem koloid.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Hidayati (2018) dengan judul pengaruh
penggunaan metode ekprimen ditinjau dari hasil belajar IPA dari
kemampuan kemunikasi, dengan hasil kesimpulan penelitian Secara
komparatif ada perbedaan yang sangat signifikan hasil belajar IPA siswa
kelas VIII SMP Negeri 4 Gringsing Tahun Pelajaran 2016/2017 antara
yang pembelajarannya menggunakan metode eksperimen dengan metode
ceramah yang ditinjau dari kemampuan komunikasi (F hitung = 10,330
dengan p = 0,003). Rerata hasil belajar IPA dan kemampuan komunikasi
siswa metode eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan metode
ceramah. Hal ini berarti ada pengaruh metode eksperimen terhadap hasil
belajar IPA siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Gringsing Tahun Pelajaran
2016/2017 ditinjau dari kemampuan komunikasi.
4. Penelitian dengan judul pengaruh metode eksperimen terhadap
pengenalan sains anak usia 5- 6 tahun di TK Perwanis Sei Batang
Serangan Kecamatan Medan Baru yang dilakukan oleh Nellyana (2017).
Berdasarkan hasil pengumpulan data diatas diperoleh rata-rata nilai pada
kelas eksperimen 10,8 dengan nilai tertinggi 12 dan nilai terendah 9,
sehingga pengenalan sains anak pada kelas eksperimen memperoleh
perbedaan yang signifikan. Sedangkan nilai rata-rata pada kelas kontrol
8,7 dengan nilai tertinggi 10 dan nilai terendah 7, sehingga pengenalan
33
sains anak pada kelas kontrol memperoleh perbedaan yang signifikan.
Berdasarkan hasil tersebut hipotesis menyatakan bahwa pembelajaran
menggunakan metode eksperimen berpengaruh secara signifikan
terhadap pengenalan sains anak yaitu dari hasil uji hipotesis diperoleh
thitung> t tabel yaitu 6,17> 1,705 pada taraf α = 0.05. Sedangkan nilai
Fhitung 1,15 dibandingkan dengan nilai Ftabel (α=0,05 dan dk
pembilang 19 dan penyebut 19) diperoleh 2,25; sehingga Fhitung <
Ftabel; kesimpulan varians data pengenalan sains anak kedua kelompok
hasil penelitian berasal dari populasi yang homogen. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode
eksperimendapat mempengaruhi pengenalan sains anak usia 5-6 tahun di
di TK Perwanis Sei Batang Serangan Medan T.A. 2016/2017.
5. Penelitian yang dilakukan Purwanti (2017), dengan judul penelitin
keefektifan metode eksperimen terhadap keterampilan proses dan hasil
belajar IPA siswa kelas VIII SMP. Berdasarkan deskripsi data pretest dan
posttest hasil belajar IPA baik pada kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol meningkat. Peningkatan ini dapat dilihat dari skor
ratarata pretest dan posttest hasil belajar IPA. Pada kelompok eksperimen
skor rata-rata pretest hasil belajar IPA sebesar 39,34 dan skor rata-rata
posttest sebesar 80,44. Peningkatan pada kelompok kontrol skor rata-rata
pretest hasil belajar IPA sebesar 39,91 dan skor rata-rata posttest sebesar
72,21. Selain itu peningkatan hasil belajar IPA kelompok eksperimen
dapat dilihat dari persentase siswa yang telah mencapai ketuntasan
34
belajar minimal sebesar 96,9% sedangkan pada kelompok kontrol
persentase siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar minimal yaitu
sebesar 84,8% dengan KKM yang ditetapkan oleh sekolah sebesar 65.
Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran IPA baik dengan metode
eksperimen maupun metode demonstrasi efektif untuk meningkatkan
hasil belajar IPA karena telah melebihi dari 75% siswa yang mencapai
KKM. Data tersebut menunjukkan peningkatan persentase ketuntasan
belajar kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok
kontrol.
4. Materi
Metabolisme adalah seluruh reaksi kimia yang dilakukan oleh organisme.
Metabolisme juga dapat dikatakan sebagai proses yang dilakukan oleh sel
untuk mengatur sumber daya materi dan energyi yang dimilikinya. Reaksi
metabolisme memerlukan enzim.
Metabolisme ada 2 yaitu :
- Katabolisme : proses pemecahan/ pembongkaran/ penguraian dari senyawa
kimia kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana. contoh : Respirasi
Aerob (glikolisis, dekaboksilasi oksidatif, siklus krebs, transpor elektron) dan
Respirasi Anaerob (fermentasi alkohol dan asam laktat)
- Anabolisme : proses penyusunan senyawa kimia sederhana menjadi senyawa
kompleks. contoh : fotosintesis (reaksi terang dan reaksi gelap) (Rachmawati,
2009).
35
Enzim
Enzim merupakan senyawa protein yang berfungsi sebagai katalisator reaksi
kimia yang terjadi pada makhluk hidup. katalisator adalah suatu zat yang
mempercepat reaksi kimia, tetapi tida mengubah kesetimbangan reaksi atau tidak
mempengaruhi hasil reaksi. (enzim tidak ikut bereaksi) ( Rachmawati, 2009)
Cara kerja :
a) Teori kunci-gembok (Dikemukakan oleh Emil Fischer)
teori :
1) Antara enzim dan substrat terjadi persatuan yang kaku seperti kunci
dan anak kunci.
2) Enzim memiliki suatu tempat untuk bergabung dengan substrat yang
disebut sisi aktif yang merupakan tempat perlekatan molekul
substrat.
3) Pada tempat perlekatan tersebut mempunyai konfigurasi tertentu dan
hanya substrat khusus yang cocok untuk dapat bergabung.
4) Selama reaksi berjalan, enzim dan substrat berkombinasi sementara
membentuk kompleks enzim substrat.
5) Hubungan di antara enzim dan substrat berkombinasi merupakan
hubungan yang lemah, sehingga mudah berpisah lagi.
6) Setelah reaksi, hasil-hasil reaksi tidak lagi bersatu dengan sisi aktif
atau sisi katalitik.
b) Teori Ketepatan Induksi (Dikemukakan oleh Koshland)
36
Teori : Sisi aktif enzim bersifat fleksibel sehingga dapat berubah bentuk
menyesuaikan bentuk substrat.
Katabolisme
Katabolisme adalah reaksi penguraian senyawa kompleks menjadi
senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan enzim. Secara umum, tahap
katabolisme terdiri dari 5 tahap, yaitu:
1. Glikolisis
2. Dekarboksilasi oksidatif
3. Siklus asam sitrat
4. Transpor elektron
5. Siklus krebs
Berikut tabel tahap katabolisme, tempat terjadi dan hasilnya,bisa lihat di
bawah:
Tabel 2.1 Tahap – tahap katabolisme
Sumber : http:///materi katabolisme. Com
Menurut Rachanwati (2009) katabolisme atau pemecahan molekul-molekul
karbohidrat dimulai saat terjadi pencernaan makanan. Pada saat demikian,
molekul-molekul karbohidrat kompleks (polisakarida), akan diuraikan menjadi
molekul-molekul karbohidrat sederhana (monosakarida). Proses tersebut
37
berlangsung secara enzimatis. Pada peristiwa perombakan karbohidrat akan
dihasilkan energi. Energi selanjutnya akan digunakan untuk berbagai keperluan
hidup sel, seperti gerak, pembelahan, transportasi zat, dan penyusunan molekul-
molekul organik yang besar.
Respirasi merupakan peristiwa oksidasi biologis yang menggunakan
oksigen sebagai akseptor (penerima) elektron terakhirnya. Dalam proses ini,
oksigen direduksi menjadi air (H2O). Elektron dan hidrogen yang bebas mula-
mula ditangkap oleh NAD (nicotinamide adenine dinucleotide yaitu suatu
substansi yang berasal dari vitamin niasin) menjadi NADH2, tetapi selanjutnya
atom hidrogen dan elektron diberikan kepada oksigen melalui sistem transpor
elektron sehingga dihasilkan kembali NAD dan H2O.
a. Tahap respirasi aerob
Berikut ini akan diuraikan tahap-tahap respirasi aerob yang dilalui
oleh molekul glukosa di dalam sel. Tahap-tahap penguraian glukosa secara
sempurna adalah:
Glikolisis
Glikolisis merupakan peristiwa penguraian glukosa (suatu senyawa
kimia dengan 6 atom karbon) menjadi 2 asam piruvat (suatu
senyawa dengan 3 atom karbon). Reaksi glikolisis terjadi di dalam
sitoplasma sel.
Pembentukan Asetil Koenzim A
Molekul-molekul piruvat yang terbentuk pada glikolisis memasuki
mitokondria dan diubah menjadi asetil koenzim A (asetil KoA).
38
Dalam serangkaian reaksi yang kompleks, piruvat mengalami
dekarboksilasi oksidatif. Pertama, gugus karboksil dilepaskan
sebagai karbon dioksida yang selanjutnya berdifusi ke luar sel.
Kemudian, dua karbon yang tersisa dioksidasi dan hidrogen, yang
dilepaskan dalam proses oksidasi, diterima oleh NAD+. Akhirnya,
oksidasi dua gugus karbon, yaitu gugus asetil, melekat pada gugus
sulfidril koenzim A (KoA—SH) untuk membentuk asetil koenzim
A. Koenzim A dibentuk di dalam sel dari salah satu vitamin B, yaitu
asam pantotenat. Reaksi pembentukan asetil KoA dikatalisis oleh
suatu kompleks multienzim yang mengandung beberapa salinan dari
tiap tiga enzim yang berbeda.
Siklus Asam Sitrat
Siklus asam sitrat atau siklus asam trikarboksilat disebut juga
siklus Krebs sesuai dengan nama penemunya, yaitu Sir Hans Krebs
(1937) . Pada kondisi aerob, glukosa yang telah diubah menjadi
asam piruvat melalui glikolisis akan dioksidasi secara sempurna
menjadi air dan karbon dioksida melalui siklus asam sitrat. Reaksi
siklus asam sitrat terjadi di dalam matriks mitokondria. Sebelum
memasuki siklus asam sitrat, asam piruvat (3 atom karbon) harus
dioksidasi terlebih dahulu menjadi asetil koenzim A atau asetil KoA
(2 atom karbon) . Reaksi ini terjadi di dalam mitokondria dan
dikatalisis oleh enzim piruvat dehidrogenase.
Transpor Elektron (Fosforilasi Oksidatif)
39
Transpor elektron merupakan reaksi tahap akhir respirasi sel.
Transpor elektron terjadi pada membran sebelah dalam mitokondria.
Pada reaksi ini, aliran elektron dari senyawa organik menuju oksigen
akan menghasilkan energi untuk membuat ATP dari ADP dan fosfat.
Fermentasi
Fermentasi merupakan proses penguraian senyawa organik untuk
memperoleh energi tanpa menggunakan oksigen sebagai akseptor elektron
terakhirnya. Ada berbagai macam jenis fermentasi berdasarkan hasil akhir
substratnya, misalnya fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat.
Fermentasi Alkohol
Proses fermentasi alkohol berlangsung dalam kondisi anaerob sehingga
asam piruvat yang terbentuk pada akhir glikolisis tidak berubah menjadi
asetil koenzim A. Asam piruvat akan mengalami dekarboksilasi menjadi
asetaldehid dengan dikatalis oleh enzim piruvat dehidrogenase. asetaldehid
kemudian mengalami reduksi menjadi alkohol dengan bantuan enzim
alkohol dehidrogenase.
Fermentasi Asam Laktat
Dalam proses fermentasi asam laktat, asam piruvat tidak diubah menjadi
asetil KoA untuk diteruskan ke siklus krebs, tetapi menjadi asam laktat.
Proses perubahan asam piruvat menjadi asam laktat dikatalis oleh enzim
laktat dehidrogenase.
Anabolisme
40
Anabolisme atau biosintesis atau asimilasi merupakan reaksi penyusunan
senyawa kompleks dari senyawa-senyawa sederhana, misalnya sintesis
asam lemak, sintesis asam amino, atau sintesis berbagai metabolit
sekunder lainnya. Dalam reaksi anabolisme dibutuhkan energi yang
diperoleh dari reaksi katabolisme. Berdasarkan sumber energi yang
dipakai, reaksi anabolisme dapat dibedakan menjadi fotosintesis dan
kemosintesis. Fotosintesis menggunakan energi cahaya sebagai sumber
energi, sedangkan sumber energi untuk kemosintesis adalah energi kimia (
Rachmawati, 2019)
Fotosintesis Fotosintesis merupakan peristiwa penyusunan senyawa karbon
organik (glukosa) dari senyawa karbon anorganik (karbon dioksida) dan air
dengan bantuan energi cahaya. Reaksi fotosintesis dapat diringkas dengan
persamaan berikut.
Gambar 2.1 Proses fotosintesis
Sumber : http:///materi katabolisme. Com
41
Fotosintesis hanya dapat dilakukan oleh organisme fotoautotrof, seperti
tumbuhan hijau, ganggang, dan beberapa jenis bakteri tertentu. Organisme-
orga- nisme tersebut dapat melakukan fotosintesis karena memiliki pigmen
fotosintetik yang merupakan perangkat untuk menangkap cahaya matahari.
Yang termasuk pigmen fotosintetik, antara lain klorofil, karoten, fikoeritrin,
dan fikosianin (Rachmawati, 2009)
B. Kerangka Pikir
Kondisi awal yang diperolah di SMA Negeri 2 Selayar kelas XII yang
dilakukan pada kegiatan pengamatan dan ujian tengah semester maka nilai
hasil ujian siswa kelas XII sangat rendah dan banyak nilai siswa yang kurang
dari standar yaitu 75. Untuk itu perlu mengetahui sebab-sebab rendahnya hasil
nilai ujian semester siswa kelas XII. Pembelajaran biologi berlangsung satu
arah dan penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat. Akibatnya,
pelajaran biologi dianggap siswa sebagai pelajaran yang kurang menarik dan
sulit untuk dimengerti. Penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat
menyebabkan siswa sulit untuk memahami materi. Siswa hanya sekedar
mengetahui konsep tanpa memahaminya secara mendalam dan kurang aktif
selama proses pembelajaran.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan dua
kelompok kelas. Pada penelitian ini dilakukan pengujian pada metode
eksperimen, kemudian dilakukan postes untuk mrngetahui hasil belajar siswa.
Dengan metode eksperimen diharapkan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengungkapkan pendapatnya, siswa menjadi aktif dan
42
interaksi yang berlangsung selama proses pembelajaran tidak hanya terfokus
pada guru tetapi adanya intraksi antara siswa dengan siswa lainnya menjadi
terfokus sesuai dengan pembelajaran yang berlangsung di kelas.
Adapun lebih rinci mengenai kerangka pikir dapat dilihat gambar 2.1.
43
Gambar 2.1 kerangka pikir
Penggunaan metode kurang baik
Siswa kurang memahami materinya
Hasil belajar rendah
Pembelajaran dengan menggunakan
metode eksperimen
1.Data yang diperoleh siswa secara
langsung mudah di ingat.
2.Guru dapat melakukan penilaian
terhadap sikap dan psikomotorik
siswa
Hasil belajar meningkat
44
C.Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh terhadap hasil belajar
siswa pada pembelajaran biologi dengan menggunakan metode eksperimen.
45
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Adapun jenis penelitian yaitu penelitian eksperimen semu atau biasa
juga disebut dengan Quasi Eksperiment. Eksperimen Semu atau Quasi
Eksperiment memiliki kelompok kontrol dan kelompok Eksperimen.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pretest
dan Postest Control Group Design, yaitu desain yang biasanya dipakai
dengan memilih kelas-kelas diperkirakan sama keadaan atau kondisinya.
Desain ini dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1: Desain Non-equivalen Control Group Design
Group Pretest Perlakuan Posttes
Eksperimen O1 X1 O2
Kontrol O3 X2 O4
Sumber : Sugiyono, (2018)
Keterangan :
O1 : pretest (kelompok Eksperimen)
O2 : posttest (kelompok eksperimen)
O3 : pretest (kelompok kontrol)
O4 : posttest (kelompok kontrol)
X1 : perlakuan menggunakan metode eksperimen
X2 : perlakuan menggunakan metode diskusi
46
3. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan
variabel terikat (X). Variabel bebas yaitu metode eksperimen sedangkan
variabel terikat yaitu hasil belajar siswa (Y).
4. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitan ini akan dilaksanakan pada semester ganjil pada bulan
September – November 2019 yang bertempat di SMA Negeri 2 Selayar
yang beralamat jalan Bontosinde No. 5 Kelurahan Batangmata,
Kecamatan Bontomatene.
5. Prosedur Penelitian
a. Tahap Observasi
1) Mengurus surat perizinan pelaksanaan penelitian
2) Melakukan diskusi dengan kepala sekolah mengenai penelitian yang
akan dilakukan
3) Melakukan konsultasi dengan guru bidang studi biologi kelas XII
mengenai proses pembelajaran yang nantinya akan digunakan dalam
penelitian
4) Mengamati proses pembelajaran yang diberikan oleh guru dan
mengamati kedaan siswa serta materi pembelajaran yang akan
diteliti.
b. Tahap Persiapan
47
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk tiap
pertemuan, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol
2) Menyusun alat evaluasi
3) Menyusun langkah-langkah pelaksanaan penelitian
c. Tahap Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September tahun ajaran
2019/2020 di SMAN 2 Selayar kelas XII dengan materi Metabolisme.
Penelitian ini dilakukan sebanyak 5 kali pertemuan dimana pertemuan
1 dilakukan pretest, pertemuan 2 sampai pertemuan 4 digunakan untuk
proses pembelajaran dan pertemuan ke 5 digunakan untuk posttest
agar mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan metode
eksperimen dalam proses pembelajaran.
d. Evaluasi
Evaluasi pembelajaran dilakukan dua kali yaitu :
a. Pada saat awal penelitian sebelum dilakukan pembelajaran
dengan menggunakan metode eksperimen dilakukan pretest
dengan menggunakan 30 soal pilihan ganda.
b. Pada saat akhir penelitian dilakukan posttes dengan
menggunakan 30 soal pilihan ganda.
c. Setelah data hasil evaluasi penelitian diperoleh, selanjutnya
melakukan analisis data.
d. Menyusun laporan hasil penelitian
B.Populasi dan Sampel
48
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII IPA SMAN 2
Selayar yang berjumlah 111 siswa, seperti pada tabel 3.2.
Tabel 3.2 Populasi siswa kelas XII IPA SMA Negeri 2 Selayar
Kelas ∑ Siswa
XII IPA 1 30
XII IPA 2 31
XII IPA 3 25
XII IPA 4 25
∑ 111
Sumber : Data SMAN 2 Selayar
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling artinya teknik pengambilan sampel yang digunakan apabila
sampel yang akan diambil mempunyai pertimbangan tertentu. Berdasarkan
pertimbangan bahwa kedua kelas tersebut memiliki kemampuan akademik
yang tidak jauh berbeda (homogen) berdasarkan hasil ulangan harian mata
pelajaran biologi.
Tabel 3.3 Sampel Penelitian di SMA Negeri 2 Selayar
Kelas ∑ Siswa
XII IPA 3 25
XII IPA 4 25
∑ 50
Sumber : Data SMAN 2 Selayar
C. Definisi Operasional Variabel
49
Adapun definisi penelitian yaitu :
1. Metode eksperimen adalah metode pembelajaran dengan melakukan
percobaan dan menemukan bukti kebenaran dan teori sesuatu yang
sedang dipelajari.
2. Hasil belajar adalah nilai tes yang didapatkan setiap siswa yang
menggunakan metode eksperimen.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah :
1. bentuk tes objektif tipe pilihan ganda sebanyak 30 soal dengan lima pilihan
jawaban. Instrumen ini diberikan pada awal perlakuan (pre-test) dan akhir
perlakuan (post-test) pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol (
lampiran A.4 : 105)
2. Lembar observasi yaitu format isian yang berupa check list. Check list atau
daftar cek adalah pedoman observasi yang berisikan daftar dari semua
aspek yang akan diobservasi, sehingga observer tinggal memberi tanda ya
atau tidak dengan tanda cek (√) tentang aspek yang diobservasi . Oleh
karena itu, lembar obsevasi ini peneliti gunakan untuk mengukur
kemampuan peserta didik dalam melakukan observasi pada materi
metabolisme (Lampiran B.13 :167)
E.Teknik Pengumpulan Data
50
1. Tes
Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui
atau mengukur sesuatu dengan cara-cara dan aturan-aturan yang sudah
ditentukan.Tes dalam penelitian ini terdiri dari tes awal ( pretess ) dan tes
akhir (posttest).
a. Tes awal ( pretess )
Tes yang diberikan diawal pembelajaran sebelum ada perlakuan,
dengan jumlah 30 soal pilihan ganda. Tujuannya untuk mengetahui
hasil belajar awal siswa yang diberikan kepada kedua kelas yang
diambil sampel dalam penelitian ini.
b. Tes akhir (Posttest)
Tes akhir yang diberikan setelah perlakuan selesai. Soal tes akhir
(posttest) berjumlah 30 soal pilihan ganda. Tujuan dari tes ini untuk
melihat hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan terhadap
kedua kelas yang diambil menjadi sampel dalam penelitian ini.
2. Non Test
Teknik non test digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar
siswa, yang diperoleh dengan cara observasi. Data ini diambil dari hasil
catatan atau observasi peneliti terhadap siswa saat pembelajaran
berlangsung. Lembar aktivitas siswa terdiri dari berbagai aspek penilaian
terhadap perilaku dan sikap siswa saat pembelajaran berlangsung.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah semua data kegiatan yang berkaitan dengan
foto, dan penyimpanan foto. Dokumentasi yang dikumpulkan oleh peneliti
51
pada saat melaksanakan penelitian. Dimana foto siswa saat melaksanakan
kegiatan pembelajaran, foto pengamatan saat kegiatan belajar mengajar,
foto saat diskusi, lokasi sekolah serta foto hasil belajar siswa.
F.Teknik Analisis Data
Data yang dihasilkan data istrument tes akan dianalisis untuk mengukur
signifikasi peningkatan hasil belajar dan menguji hipotesis yaitu dengan
statisktik deskriptif dan statistik inferensial.
1. Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan menggunakan
bantuan SPSS versi 20.0. Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk
mengetahui nilai rata-rata hasil belajar siswa, interval kelas, standar deviasi,
nilai tertinggi dan nilai terendah.
Untuk mengelompokkan tingkat hasil belajar yang diperoleh siswa,
menggunakan pedoman yang telah ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan Tahun 2017 yaitu sebagai beriku:
Tabel 3.4 Tingkat Hasil Belajar Siswa
Nilai Hasil Belajar Kategori
93-100 Sangat Baik
84-92 Baik
75-83 Cukup
0-74 Kurang
Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017
52
Kriteria keberhasilan siswa dikatakan tuntas belajar jika
memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75. Dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 3.5 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Nilai Hasil Belajar Kategori
< 75 Tidak tuntas
≥ 75 Tuntas
Sumber: SMA Negeri 2 Selayar
2. Statistik Inferensial
Statistik inferensial merupakan teknik statistika yang digunakan untuk
menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik
ini cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas dan teknik
pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara purposive sampling.
a. Uji Normalitas
Bertujuan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing kelas
dalam penelitian ini dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak dan
tes ini berlaku untuk tes awal dan tes akhir dengan syarat akan dikatakan
normal apabila hasil t hitung ≤ t tabel. Hasil uji normalitas sebaran data
dalam penelitian ini menggunakan bantun program SPSS versi 22.
b. Uji Homogenitas Varians (Uji Barlett’s)
53
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh homogen atau tidak.Uji homogenitas disebut juga dengan uji
kesamaan varians. Untuk mengetahui homogenitas data peneliti
menggunakan uji Homogenity of Variancetest pada program statistik
SPSS versi 22. Adapun analisis program SPSS memiliki taraf sig α = 0,05
yaitu jika nilai analisis data uji homogenitas ˃ α maka data tersebut dapat
dikatakan homogen sedangkan jika nilai analisis data uji homogenitas ˂ α
maka data tersebut dikatakan tidak homogen.
c. Uji Normalitas Gain (N-Gain)
Uji normalitas gain bertujuan untuk menganalisis tingkat
keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar.
Adapun kategori untuk nilai N-Gain dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.6 Kategori Nilai Uji Normalitas Gain
Skor N Gain Kategori
Nilai G ≥ 0,70 Tinggi
0,30 ≤ Nilai G ≤ 0,70 Sedang
0,00 < Nilai G ≤ 0,30 Rendah
Sumber: (Hake,R. dalam Nurfadillah, 2015)
d. Uji Hipotesis
Untuk mengetahui pengaruh metode eksperimen terhadap hasil
belajar siswa, Sehingga pengujian hipotesis untuk mengetahui pengaruh
perbedaaan kategori perlakuan terhadap peubah respon. (default dalam
54
SPSS versi 22). Untuk mengetahui uji hipotesis data peneliti
menggunakan uji independen Sample T-Test pada program statistik SPSS
versi 22. Adapun analisis program SPSS memiliki taraf sig α = 0,05 yaitu
jika nilai analisis data uji hipotesis dimana ˃ α maka data tersebut dapat
dikatakan tidak ada pengaruh dua metode pembelajaran tersebut
sedangkan jika nilai analisis data uji homogenitas ˂ α maka data tersebut
dikatakan terdapat pengaruh dua metode pembelajaran.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Hasil Penelitian
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini yang dimaksud untuk mengetahui
hasil belajar yang diperoleh siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri 2
Selayar, diperoleh data-data yang telah dikumpulkan melalui instrumen tes soal
55
Pre-Test dan Post- Test yang diberikan pada awal dan akhir pelajaran sebelum
dan setelah diterapkannya metode eksperimen. Sehingga dapat diketahui hasil
belajar siswa kelas XII IPA 3 dan XII IPA 4 berupa nilai.
a. Analisis statistik deskriptif hasil belajar siswa kelas eksperimen (Pre-Test
& Post-Test)
Pre-Test digunakan untuk mengukur variabel terikat ( hasil belajar
IPA) sebelum diberi perlakuan. Jumlah soal Pre-Test sebanyak 30 butir
soal pilihan ganda. Pre-Test dilaksanakan pada kegiatan awal pertemuan
pertama. Kegiatan ini diikuti oleh 25 siswa. Adapun distribusi dan
frekuensi hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.1 .
Tabel 4.1 Analisis Statistik Data Skor Hasil Belajar Siswa Sebelum
Dan Setelah Diberikan Perlakuan kelas Eksperimen
Statistik Pre-Test
Kelas Eksperimen
Post-Test
Kelas eksperimen
Jumlah sampel 25 25
Nilai rata-rata 61.32 82.04
Nilai tengah 73 83
Nilai terendah 40 70
Nilai tertinggi 75 97
Standar Deviasi 9.57 6.97
Berdasarkan tabel 4.1 di atas nilai rata-rata dari hasil belajar siswa
kelas eksperimen sebelum diterapkan metode eksperimen memperoleh data
61,32 sedangkan rata-rata hasil post-test kelas eksperimen adalah 82.04
56
dengan nilai tertinggi dari 75 meningkat menjadi 97. Adapun data frekuensi
dan kategori hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.2 .
Tabel 4.2 Data Frekuensi Dan Kategori Skor Hasil Belajar Siswa
Sebelum dan Setelah Diberikan Perlakuan kelas Eksperimen
No
Interval
Pre-Test Post-Test
Kategori F (%) F (%)
1 94 – 100 0 0 1 4 Sangat Baik
2 84 – 93 0 0 9 36 Baik
3 75 – 83 2 8 12 48 Cukup
4 < 75 23 92 3 12 Kurang
Jumlah 25 100 25 100
Berdasarkan tabel 4.2, dapat dilihat bahwa pada saat Pre-Test sebagian
besar siswa berada pada kategori kurang, terdiri dari 23 orang atau 92%.
Setelah diberikan perlakuan dan diberikan Post-Test hasil belajar siswa
57
mengalami peningkatan dan berada pada kategori cukup mencapai 48%,
kategori baik mencapai 36% dan kategori sangat baik mencapai 4%.
Tabel 4.3 Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa (Pre-Test & Post-Tes) Kelas
Eksperimen
Skor
Kategori
Pre- Test Post-Test
F (%) F (%)
0-74 Tidak Tuntas 23 92 3 12
75-100 Tuntas 2 8 22 88
Jumlah 25 100 25 100
Berdasarkan tabel 4.3 menjelaskan mengenai kriteria ketuntasan
hasil belajar siswa dari hasil Pre-Test dan Post-Test yang dilakukan peneliti
siswa yang mencapai kriteria tuntas dilihat dari frekuensi mencapai 2 siswa
tuntas dengan persentase 8% . Sedangkan pada Post-Test ketuntasan hasil
belajar kelas eksperimen mengalami peningkatan dimana ketuntasan hasil
belajar mencapai 88% tuntas dengan frekuensi sebesar 22 orang.
Sedangkan yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan hanya 12 %.
b. Analisis statistik deskriptif hasil belajar siswa kelas kontrol (Pre-Test &
Post- Test)
Pre-Test digunakan untuk mengukur variabel terikat ( hasil belajar
biologi) sebelum diberi perlakuan. Jumlah soal Pre-Test sebanyak 30
butir soal pilihan ganda. Pre-Test dilaksanakan pada kegiatan awal
pertemuan pertama. Kegiatan ini diikuti oleh 25 siswa. Adapun data
58
analisis statistik hasil Pre-Test dan Post-Test hasil belajar siswa dapat
dilihat pada tabel 4.4 berikut .
Tabel 4.4 Analisis Statistik Data Skor Hasil Belajar Siswa Sebelum Dan
Setelah Diberikan Perlakuan kelas Kontrol
Statistik Pre-Test
Kelas Kontrol
Post-Test
Kelas Kontrol
Jumlah sampel 25 25
Nilai rata-rata 62.8 77.64
Nilai tengah 65 80
Nilai terendah 47 60
Nilai tertinggi 76 90
Standar Deviasi 8.73 7.85
Berdasarkan tabel 4.4 di atas nilai rata-rata dari hasil belajar siswa
kelas kontrol sebelum diterapkan metode diskusi memperoleh data 62.8,
sedangkan rata-rata hasil post-test kelas kontrol adalah 77.64, nilai
tertinggi 70 pada saat Pre-Test mengalami peningkatan menjadi 85 pada
saat Post-Test. Adapun data frekuensi dan kategori hasil belajar siswa
dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5 Data Frekuensi Dan Kategori Skor Hasil Belajar Siswa Sebelum
dan Setelah Diberikan Perlakuan kelas Kontrol
No
Interval
Pre-Test Post-Test
Kategori F (%) F (%)
1 94 – 100 0 0 0 0 Sangat Baik
2 84 – 93 0 0 6 24 Baik
3 75 – 83 2 8 11 44 Cukup
4 < 75 23 92 8 32 Kurang
Jumlah 25 100 25 100
59
Berdasarkan tabel 4.5 menjelaskan bahwa pada kelas kontrol sebelum
diterapkan metode diskusi yang digunakan pada kelas kontrol berada pada
kategori cukup dengan persentase 8% dengan jumlah siswa 2 orang sedangkan
pada tahap Post-Test mengalami peningkatan dimana frekuensi dalam kategori
cukup mencapai 44% dengan jumlah siswa 11 orang, sedangkan frekuensi dalam
kategori baik mencapai 16 orang dengan persentase 24%. Adapun distribusi dan
frekuensi hasil belajar setelah diberikan perlakuan dapat ditunjukkan pada tabel
4.6 :
Tabel 4.6 Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa (Pre-Test & Post-Tes) Kelas
Kontrol
Skor
Kategori
Pre- Test Post-Test
F (%) F (%)
0-74 Tidak Tuntas 23 92 8 32
75-100 Tuntas 2 8 17 68
Jumlah 25 100 25 100
Berdasarkan tabel 4.6 menjelaskan mengenai kriteria ketuntasan hasil
belajar siswa dari hasil Pre-Test dan Post-Test yang dilakukan peneliti siswa yang
mencapai kriteria tuntas dilihat dari persentase mencapai 8% siswa yang tuntas.
Sedangkan pada Post-Test ketuntasan hasil belajar siswa kelas kontrol mengalami
peningkatan dimana ketuntasan hasil belajar mencapai 68% tuntas sedangkan
60
ketuntasan hasil belajar siswa kelas kontrol tidak memenuhi kriteria ketuntasan
hanya 32 %.
Gambar 4.1 Perbandingan data hasil Post-Test kelas eksperimen dan kelas
kontrol materi metabolisme di SMA Negeri 2 Selayar
Diagram batang di atas dapat terlihat jelas bahwa kedua hasil Post-Test kelas
eksperimen dan kelas kontrol tersebut memiliki perbedaan, kelas eksperimen
pada interval nilai cukup dengan frekuensi 12 siswa dan kels kontrol 11 siswa,
sedangkan pada nilai baik kelas eksperimen dengan frekuensi 9 siswa dan kelas
kontrol hanya 6 siswa. Nilai tertinggi terjadi pada kelas eksperimen dengan
frekuensi 1 siswa. Kenaikan nilai hasil Post-Test sebagian besar terjadi pada
kelas eksperimen sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil Post-Test kelas
eksperimen mencapai nilai yang memuaskan.
2. Analisis Statistik Inferensial
0
2
4
6
8
10
12
14
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Fre
kuen
si
Kategori Hasil Belajar
Post-Test Kelas Eksperimen
Post-Test Kelas Kontrol
61
Teknik analisis data inferensial dilakukan untuk menjawab
hipotesis penelitian. Untuk keperluan uji hipotesis ini, maka dilakukan uji
normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis.
a. Uji Normalitas
Sebelum pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu uji prasyarat.
Uji data prasyarat yang pertama adalah uji normalitas. Pengujian normalitas
bertujuan untuk mengetahui apakah populasi berdistribusi normal. Uji
normalitas yang digunakan yaitu dengan menggunakan uji SPSS 22 dengan
uji Normality test (Kolmogorov-Smirnov. Data dikatakan berdistribusi
normal, jika nilai signifikan (Sig) > 0.05. Berdasarkan hasil pengolahan data
SPSS 22 sebagai berikut :
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Pre-Test dan Post-Test Kelas
Eksperimen Dan Kelas Kontrol
Kelas Nilai Signifikan
Pre-test eksperimen 0.200
Post-test eksperimen 0.200
Pre-test kontrol 0.079
Post-test kontrol 0.200
Berdasarkan tabel 4.7 mengenai hasil uji normalitas
menunjukkan bahwa pada pre-test dan post-test baik kelas eksperimen
dan kelas kontrol lebih besar dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
data berdistribusi normal.
62
b. Uji Homogenitas
Setelah dilakukan uji normalitas, selanjutnya dilakukan uji homogenitas
yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kesamaan varians antara kedua
kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dan dikatakan
homogen apabila nilai signifikan (Sig) > 0.05 . Uji homogenitas dua variabel
dapat diperoleh melalui uji homogeneity of variance dengan bantuan SPSS 22.
Adapun hasil analisis uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut :
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Pre-Test dan Post-Test Kelas Eksperimen
Dan Kelas Kontrol
Statistik
Pre-Test Post-Test
Kelas
eksperimen
Kelas
control
Kelas
eksperimen
Kelas
kontrol
Sig 0.707 0.487
Taraf sig (α) 0.05
Kesimpulan Kedua data homogeny Kedua data homogeny
Pengambilan kesimpulan uji homogenitas data pre-test dan post-test
berdasarkan ketentuan kriteria pengujian, yaitu jika nilai signifikansi SPSS >
tingkat signifikansi (α) maka dapat dikatakan data tersebut homogen. Sedangkan
jika nilai signifikansi SPSS < tingkat signifikansi (α) maka data tersebut tidak
homogen.
Pada tabel 4.8 hasil uji homogenitas Pre-Test dan Post-Test kelas
eksperimen maupun kelas kontrol nilai signifikansinya lebih besar dari 0.05
63
sehingga dapat disimpulkan bahwa varian data kelas eksperimen dan kelas kontrol
data hasil belajar siswa bersifat homogen.
c. Uji normalitas Gain (N-Gain)
Uji normalitas gain berguna untuk mengetahui perbandingan antara nilai Pre-Test
dan Post-Test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun hasil perhitungan
uji normalitas gain adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9 Hasil Uji Rata-Rata Nilai Gain (N-Gain)
Kelas Nilai Rata-Rata N-Gain Kategori
Eksperimen 0,49 Sedang
kontrol 0,38 Sedang
Berdasarkan data di atas, dapat dianalisis bahwa untuk kelas eksperimen
memperoleh nilai rata-rata N-Gain sebesar 0,49 yang termasuk dalam kategori
sedang , sedangkan untuk kelas kontrol memperoleh nilai rata-rata N-Gain sebesar
0,38 yang termasuk juga dalam kategori sedang. Hal ini berarti meskipun kedua
kelas termasuk dalam kategori sedang akan tetapi nilai kelas eksperimen lebih
tinggi dari kelas kontrol sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas memiliki
perbedaan pada hasil belajar.
d. Uji Hipotesis
Berdasarkan uji sebelumnya, diperoleh bahwa data berdistribusi normal
dan kedua sampel homogen. Oleh karena itu, dapat dilakukan uji hipotesis untuk
menjawab hipotesis yang ada. Untuk mengetahui uji hipotesis data peneliti
menggunakan uji independen sample T Test . Dengan taraf signifikansi 0.05. Jika
64
nilai Sig. (2-tailed) < 0.05 maka hipotesis diterima dan jika nilai Sig. (2-tailed) >
0,05 maka hipotesis ditolak. Untuk lebih jelasnya mengenai uji hipotesis pada
penelitian ini, perhatikan tabel 5.0 berikut :
Tabel 5.0 Hasil Uji Hipotesis Post-Test kelas eksperimen dan kelas kontrol
Statistik
Nilai signifikansi
Kelas eksperimen Kelas control
Sig.(2-tailed) 0.042
Tingkat Sig.(α) 0.05
Pada tabel 5.0 nilai hasil uji hipotesis kurang dari 0.05 maka dapat
dikatakan bawa hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini diterima,
yaitu terdapat pengaruh metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa materi
metabolisme kelas XII SMA Negeri 2 selayar.
B.Pembahasan
Penerapan metode eksperimen membantu siswa dalam belajar dan
membuat siswa lebih mudah memahami materi pelajaran karena siswa lebih
percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri. Selain
itu, siswa juga memperoleh pengalaman dan keterampilan melalui kegiatan
ekperimen.
Hasil penelitian melalui beberapa analisis dapat diketahui bahwa
pembelajaran menggunakan metode eksperimen menunjukkan nilai hasil belajar
yang signifikan. Hasil belajar kelas eksperimen dengan menggunakan metode
eksperimen lebih tinggi dengan rata-rata nilai hasil belajar yaitu 82,04 dan jumlah
siswa yang tidak tuntas sebanyak 3 siswa sedangkan dengan hasil belajar
menggunakan metode pada kelas kontrol dengan rata-rata nilai hasil belajar yaitu
65
77,64 dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 8 siswa. Keberhasilan
penelitian ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah penggunaan
metode pembelajaran eksperimen yang sesuai dengan materi metabolisme. Selain
itu, pembelajaran menggunakan metode eksperimen dengan model pembelajaran
LKS.
Media LKS ini menjadikan siswa lebih aktif karena harus mengerjakan
berdasarkan langkah kerja pada LKS, menuntut siswa mencapai tujuan praktikum,
situasi yang demokrasi saat pembelajaran sehingga dapat menimbulkan semangat
belajar, melatih dan mengembangkan cara belajar siswa secara mandiri. Hal ini
disimpulkan berdasarkan lampiran hasil observasi aktivitas siswa pada setiap
pertemuan.
Dalam proses pembelajaran menggunakan metode eksperimen yang
didukung oleh model pembelajaran dan sesuai dengan media LKS yang
digunakan disetiap pembelajaran dengan sumber belajar yang ada dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, suasana pengajaran yang tenang,
terjadinya dialog antar siswa dan peneliti mengenai praktikum akan memberikan
nilai hasil belajar kategori tuntas pada proses pembelajaran, sehingga keberhasilan
siswa dalam belajar dapat meningkat. Model penyajian materi yang
menyenangkan, tidak membosankan, menarik dan mudah dimengerti oleh siswa
memberikan pengaruh positif terhadap keberhasilan belajar. Dapat diketahui pada
aspek kognitif siswa yang sebagian besar mampu menerima dan memahami
pelajaran yang diberikan peneliti serta mendorong siswa untuk terlibat dalam
66
berdiskusi maupun melakukan eksperimen. Keberhasilan belajar siswa dapat
dilihat pada tabel 4.3 hasil post-test yang meningkat pada kelas eksperimen.
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada kelompok eksperimen
pertemuan II, Sebagian besar siswa sangat tertarik dalam mengikuti pembelajaran
dengan melakukan eksperimen ini. Hal ini terlihat dari siswa siswa yang
mengerjakan praktikum sesuai cara kerja pada lembar kerja, mengisi tabel
pengamatan, serta menjawab pertanyaan pada lembar kerja, bersemangat dan
melibatkan diri untuk bereksperimen serta ikut berdiskusi dengan kelompoknya.
Sebagian dari jumlah siswa terlihat aktif bertanya maupun menanggapai ketika
diskusi kelas. Siswa sudah dapat menjelaskan materi yang dipelajarinya dari hasil
bereksperimen.
Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan membahas hasil dari diskusi
dan eksperimen yaitu meminta pada setiap kelompok untuk maju ke depan kelas
menjelaskan hasil eksperimennya serta berusaha memberikan kesempatan pada
siswa yang lain untuk aktif menanggapi hasil eksperimen kelompok lain. Peneliti
dan siswa melakukan tanya jawab mengenai materi sifat dan cara kerja enzim
terkait dengan hasil eksperimen yang telah didiskusikan di kelas. Kemudian siswa
bersama peneliti menyimpulkan hasil diskusi dan eksperimen terkait materi sifat
dan fungsi enzim. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan
hal-hal yang kurang dimengerti.
Berdasarkan pengamatan dalam kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan metode eksperimen sebagian besar siswa yang mendapat nilai
tinggi pada waktu post-test pada kelas eksperimen. Pembelajaran dengan metode
67
eksperimen memberi kontribusi yang baik bagi tingkat pemahaman siswa
terhadap materi yang disampaikan dan pembelajaran lebih bermakna. Melalui
percobaan siswa lebih mendapatkan pengalaman secara langsung yang dapat
tertanam dalam ingatannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori-teori yang
telah dikaji sebelumnya berdasarkan beberapa pendapat ahli bahwa metode
eksperimen sangat tepat diterapkan di sekolah karena siswa terlibat aktif dalam
pembelajaran. Menurut J. Bruner (Sri Sulistyorini, 2007: 10) terdapat empat
alasan menggunakan metode eksperimen dalam menemukan fakta pada proses
belajar siswa yaitu: dapat mengembangkan kemampuan intelektual siswa,
mendapatkan motivasi intrinsik, menghayati bagaimana ilmu itu diperoleh, dan
memperoleh daya ingat yang lebih lama.
Hasil penelitian melalui beberapa analisis dapat diketahui bahwa kedua
metode pembelajaran ini menunjukkan nilai hasil belajar yang signifikan. Hasil
belajar kelas eksperimen dengan menggunakan metode eksperimen lebih tinggi
dengan rata-rata nilai hasil belajar yaitu 82,04 dan jumlah siswa yang tidak tuntas
sebanyak 3 siswa sedangkan dengan hasil belajar menggunakan metode diskusi
dengan rata-rata nilai hasil belajar yaitu 77,64 dan jumlah siswa yang tidak tuntas
sebanyak 8 siswa. Keberhasilan penelitian ini dipengaruhi oleh beberapa faktor,
salah satunya adalah penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi
metabolisme. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata – rata tes lebih tinggi dari tes
awalnya dan selama pelajaran berlangsung memperlihatkan adanya ketertarikan
dan antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
68
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hastuti (2018: 29)
bahwa adanya perbedaan yang sangat signifikan ini disebabkan karena
pembelajaran menggunakan metode eksperimen menekankan agar siswa dapat
berpikir dan memahami materi pelajaran, bukan hanya sekedar menerima,
mendengar ataupun mengingat. Dalam kegiatan pembelajaran, siswa dituntut
harus aktif dalam menemukan konsep dan kesimpulan tentang materi yang sedang
dipelajari. Siswa melakukan semua tahapan yang ada pada metode eksperimen.
Dengan metode eksperimen siswa mampu mengembangkan kemampuan
komunikasinya dengan cara menyampaikan hasil penemuan konsepnya.
Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial pada tabel 4.7 dengan
menggunakan uji independen Samples Test terlihat bahwa hipotesis dapat
diterima karena pada penerapan metode eksperimen terdapat pengaruh terhadap
hasil belajar siswa materi metabolisme kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 selayar.
Jadi, dapat disimpulkan penerapan metode eksperimen berhasil karena nilai rata –
rata sudah mencapai baik.
Hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh terhadap hasil belajar siswa
menggunakan metode eksperimen, siswa juga antusias dalam menerima materi
meskipun masih ada sebagian kecil siswa yang kurang memperhatikan pelajaran
namun hal tersebut tidak mempengaruhi siswa yang lainnya sehingga proses
pembelajaran berlangsung dengan baik dan tingkat keberhasilan metode
eksperimen tergolong tinggi.
Metode eksperimen lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa
dikarenakan pada kelas eksperimen dengan metode eksperimen diberi panduan
69
pembelajaran berupa lembar kerja siswa (LKS) sedangkan pada kelas kontrol
tidak diberikan panduan. Hal ini berdampak pada pengetahuan siswa yang lebih
terstruktur sehingga siswa dengan mudah mengkontruksi pengetahuannya sendiri.
Melalui penggunaan metode eksperimen siswa dapat membentuk pengetahuannya
melalui semua indra dan dapat terbentuk melalui pengalaman langsung.
Peningkatan hasil belajar kelas eksperimen membuktikan siswa telah membentuk
pengetahuannya sendiri. Pengetahuan yang dibentuk bukanlah sesuatu yang
langsung ditemukan, melainkan melalui suatu proses belajar yang ditemukan
siswa.
Kelebihan metode eksperimen: 1) Metode ini dapat membuat siswa lebih
percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan eksperimennnya sendiri dari
pada hanya menerima kata guru atau buku, 2) Siswa dapat mngembangkan sikap
untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi,
suatu sikap yang dituntut dari seorang ilmuan, 3) Dengan metode ini akan terbina
manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan
sebagai hasil eksperimennya yang diharapkan dapat bemanfaat bagi kesejahteraan
hidup manusia.
Adanya perbedaan pengaruh penggunaan metode eksperimen pada kelas
eksperimen terhadap hasil belajar materi metabolisme di SMA Negeri 2 Selayar.
Hal ini dibuktikan dengan nilai rata – rata selisi/beda hasil belajar pada kelas
eksperimen lebih tinggi dari rata – rata hasil belajar. Ini berarti bahwa peningkatan
hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dibanding pada kelas kontrol pada materi
metabolisme kelas XII di SMA Negeri 2 Selayar. Namun penerapan metode pada
70
kelas eksperimen dan kelas kontrol sama-sama memberikan pengaruh positif
untuk hasil belajar pada siswa.
Selain dari hasil pretest dan posttest untuk melihat keterampilan pada
siswa menggunakan lembar observasi selama proses eksperimen. Pembelajaran
dengan menggunakan metode eksperimen menimbulkan rasa ingin tahu dan
memicu siswa untuk lebih aktif dalam melakukan eksperimen. Hal ini terlihat
dari antusias siswa atau kelompok yang berdiskusi dengan kelompok lain atau
bertanya. Pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen membantu
siswa untuk dapat membangun pengetahuannya sendiri dan mengembangkannya.
Siswa didalam kelompok dilatih untuk aktif dan dapat mengeluarkan ide-ide demi
kelancaran kegiatan eksperimen yang di kerjakan.
Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mariadi
(2016), yang menyatakan bahwa Metode eksperimen membuat siswa terlatih
menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi segala masalah sama, lebih aktif
berpikir dan berbuat, memperoleh ilmu pengetahuan juga menemukan penggalan
praktis serta keterampilan dalam menggunakan alat percobaan. Metode
eksperimen ini mendorong siswa untuk berpikir lebih luas sehingga mereka dapat
membangun pengetahuan mereka sendiri, siswa bisa mengambil kesimpulan dan
dapat meningkatkan hasil belajar dan penguasaan konsep siswa karena siswa lebih
mudah memahami materi dan melihat langsung proses terjadinya melalui suatu
percobaan. Metode eksperimen menekankan suatu cara belajar mengajar yang
melibatkan siswa dengan mengalami dan membuktikan sendiri proses dari hasil
percobaan.
71
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian maka dapat di
simpulkan bahwa ada pengaruh metode eksperimen terhadap hasil belajar
siswa pada materi metabolisme kelas XII SMA Negeri 2 Selayar. Hal ini telah
dibuktikan berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji independen Simple
T- Test dimana diperoleh nilai signifikan hasil belajar siswa yaitu 0,042 < 0,05.
B. Saran
1. Bagi Siswa
Siswa hendaknya dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran, selalu
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, dan meningkatkatkan
usaha belajarnya sehingga dapat memperoleh aktivitas dan hasil belajar yang
optimal.
2. Bagi Guru
Diharapkan dapat mempelajari dan memahami agar mampu menerapkan
Metode Eksperimen dalam proses belajar mengajar, juga diharapkan selalu
mencoba atau meneliti setiap strategi pembelajaran, sehingga strategi
72
pembelajaran tersebut sesuai dengan karakteristik siswa serta sesuai dengan
materi yang diajarkan.
3. Bagi Peneliti
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
pandangan penelitian dan diharapkan akan muncul penelitian yang sejenis
dengan variabel dan metode penelitian yang berbeda.
73
DAFTAR PUSTAKA
Aderson, I. W. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran dan Asesmen.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Afandi, Muhamad. Dkk. 2013. Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah.
Semarang : Unissula Press.
Amiruddin. 2016. Perencanaan Pembelajaran. Yogyakarta : Parama Ilmu.
Andiasari, L.2015. Penggunaan Model Ingkuiri Dengan Metode Eksperimen
Dalam Pembelajaran IPA Di SMPN 10 Probolinggo. Jurnal Kebijakan
Dan Pengembangan Pendidikan. ISSN :2337 – 7623, Vol.3, No. 1.
Erlinawati & Muslim, B. 2016. Penerapan Metode Eksperimen Berbasis
Lingkungan Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada
Konsep Sistem Koloid.Seminar Nasional Pendidikan IPA Biologi. ISBN
978 – 602 – 73551 – 0 – 8.
Fachrul. 2012. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta : PT Bumi Aksara
Faizi. 2013. Ragam Metode Mengajarkan Pada Murid. Jakarta : Diva Press
Herhyanto, Nar. 2011. Statistika Pendidikan. Jakarta : Universitas Terbuka
Mariadi, Ade. Dkk.2016. Penerapan Metode Eksperimen Terhadap Aktivitas Dan
Hasil Belajar Pada Materi Elastisitas Bahan. Jurnal Ilmu Pendidikan
Fisika. ISSN 2477- 59 -59 Vol. 1 No. 1
Mifran. 2015. Pengaruh Penggunaan Metode Eksperimen Terhadap Aktivitas,
Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Arus Dan
Tegangan Listrik Bolak Balik Di SMA Negeri 3 Yogyakarta. Jurnal
pendidikan Vol. 1 No. 1
74
Mulyani. 2015.Penggunaan Metode Eksperimen Untuk Meningkatan Hasil
Belajar Tentang Rangkaian Listri Seri Dan Paralel Pelajaran IPA Pada
Siswa Kelas VI SD Negeri 3 Karanggandu Kecamatan Watulimo
Kabupaten Karanggandu Kecamatan Watulimo trenggalak. Jurnal
Pendidikan Profesional : vol. 4 No. 3
Nafi’ah. 2016 .Efektivitas Penggunaan Metode Eksperimen Terhadap
Peningkatan Hasil Belajar Siswa ( Psikomotorik dan Kognitif ) Pada
Pokok Bahasa Cahaya Kelas VIII SMPN 4 Juwana (skripsi). UIN
Walisongo : Semarang.
Nasution, M. K.2017. Penggunaan Metode Pembelajaran Dalam Peningkatan
Hasil Belajar Siswa. Jurnal Imiah Bidang Pendidikan. ISSN : 1978 – 8169
Vol. 11 No. 1.
Nellyana. 2017. Pengaruh Metode Eksperimen Terhadap Pengenalan Sains Anak
Usia 5 - 6 Tahun Di TK Perwanis Sel Batang Serangan Kecamatan Medan
Baru T. A 2016 - 2017. Jurnal Bunga Sampai Usia Emas. ISSN 2301 –
9409 Vol. 3 No. 1
Purwanti, Anik. 2017. Keefektifan Metode Eksperimen Terhadap Keterampilan
Proses Dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VIII SMP. Jurnal pendidikan
matematika dan sains. ISSN 1410 – 1866 Vol. 1 No 8
Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Belajar
Rukinem.2018. Penggunaan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Tentang Cahaya di Kelas SDN 07 Silaut Kecamatan Silaut.
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia.ISSN : 24477 – 8524, Vol.4 No. 1
Sanjaya, W. 2013. Penelitian Pendidikan : Jenis, Metode, dan Produser. Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup.
Sariyem. 2018. Peningkatan Prestasi Belajar Mapel IPA Melalui Metode
Eksperimen. Jurnal Pendidikan : Riset dan konseptual. E- 2598 – 2877
Vol.2 No. 3.
Slameto. 1991. Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester ( SKS).
Jakarta : Bumi Aksara.
Subur. 2015. Pembelajaran Nilai Moral Berbasis Kisah. Yogyakarta : Kalimedia
75
Sudjarat. 2018. Penggunaan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Dan Keterampilan Proses Siswa Tentang Pengaruh
Kegiatan Manusia Terhadap Keseimbangan Lingkungan Dalam
Pembelajaran IPA di Kelas VI SD Negeri 4 Imbanagaya Raya Kecamatan
Ciamis. Jurnal PETIK. E- ISSN : 2614 – 6606 Vol.4 No. 1.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung :
Alfabeta cv.
Tarmizi. 2016. Penggunaan metode eksperimen untuk mengatasi miskonsepsi dan
meningkatkan minat belajar siswa pada materi rangkaian listrik di SMA
Negeri 1 Aceh Jaya (Skripsi). Univeritas Syiah Kuala : Banda Aceh.
Thobroni. 2016. Belajar dan pembelajaran Teori dan Praktik.Ygyakarta : AR-
Ruzz Media.
Wahyono, Teguh. 2012. Analisis Statistik Mudah Dengan SPSS 20. Jakarta : PT
Elex Media Komputindo
76
LAMPIRAN A
A.1 SILABUS
A.2 RPP
A.3 LKS
A.4 SOAL PRE-TEST DAN SOAL POSTES
A.5 KUNCI JAWABAN
77
78
Lampiran A.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMAN 2 SELAYAR
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII / Ganjil
Materi Pokok : Metabolisme Sel
Alokasi waktu : 2 JP X 45 menit ( Pertemuan I )
A. Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2:. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional‖.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
79
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.2 Memahami peran enzim dalam
proses metabolisme dan menyajkan
data tentang proses metabolisme
berdasarkan hasil investigasi dan studi
literatur untuk memahami proses
pembentukan energi pada makhluk
hidup.
Menjelaskan komponen
penyusus, sifat dan kerja enzim
C. Tujuan pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat :
1. Menjelaskan komponen penyusun, sifat dan cara kerja enzim
D. Materi Pembelajaran
Metabolisme sel :
Enzim
Komponen penyusun enzim
Sifat enzim
Cara kerja enzim
E. Metode Pembelajaran
Metode : Ceramah, tanya jawab
F. Sumber Belajar
Buku Biologi Siswa Kelas XII Kemendikbud, Tahun 2016
Buku refensi yang relevan,
Lingkungan setempat
80
G. Kegiatan Pembelajaran
Langkah
Pembelajaran
Sintak Model
Pembelajaran
Deskripsi Alokasi
Waktu
Kegiatan Pendahuluan
a. Guru memberi salam dan peserta didik
menjawab salam dari guru.
b. Guru meminta salah satu peserta
didik/ketua kelas untuk berdoa memohon
kepada Allah swt semoga diberi
kelancaran dan kemudahan dalam belajar.
c. Guru menanyakan absensi peserta didik,
peserta didik menjawab pertanyaan guru.
10
menit
Kegiatan Inti
Guru membagikan soal pretest
70
menit
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
mengenai apa yang ingin dicapai selama
proses pembelajaran
Guru menjelaskan materi mengenai
pengertian enzim
Guru menjelaskan komponen penyusun
enzim, sifat – sifat enzim
Guru menjelaskan cara kerja enzim
Guru melakukan pross tanya jawab
mengenai materi diatas kepada siswa.
Kegiatan Penutup a. Guru mengecek pemahan siswa ( tanya
jawab )
b. Guru dan siswa membuat kesimpulan
c. Guru memberikan tugas untuk persiapan
pertemuan berikutnya.
d.Menutup pelajaran dengan berdoa dan
guru mengucapkan salam.
10
menit
H. Teknik Penilaian
81
Penilaian Pengetahuan
Teknik
Penilaian
Keterangan
Tes tulis Memilih jawaban (pilihan ganda )
Uraian Soal / pertanyaan yang menuntut siswa menjawab secara
tertulis
Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku
peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran
maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru.
Berikut contoh instrumen penilaian sikap
No Nama Siswa
Aspek Perilaku yang
Dinilai Jumla
h Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai BS JJ TJ DS
1 Hery 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...
3
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
82
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah
kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 :
4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang
ingin dinilai
Penilaian perilaku kegiatan melakukan percobaan
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual siswa.
Berilah tanda ceklis (✓) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang
ditampilkan oleh siswa, dengan kriteria sebagai berikut :
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-
kadang tidak melakukan.
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan.
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan.
No Aspek yang dinilai Penilaian Keterangan
1 2 3
1 Rasa ingin tahu
2 Ketelitian dan kehati-hatian dalam
melakukan percobaan
3 Ketekunan dan tanggung jawab dalam
83
belajar dan bekerja baik secara individu
maupun kelompok
4 Keterampilan berkomunikasi pada saat
belajar
Sikap Disiplin
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial siswa
dalam kedisiplinan. Berilah tanda cek () pada kolom skor sesuai sikap
disiplin yang ditampilkan oleh siswa, dengan kriteria sebagai berikut :
Ya = Apabila siswa menunjukkan perbuatan sesuaiaspek pengamatan
Tidak = Apabila siswa tidak menunjukkan
No Sikap Yang Diamati Melakukan
Ket Y T
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat
waktu
3 Memakai seragam sesuai tata
tertib
4 Mengerjakan tugas yang
diberikan
5 Tertib dalam mengikuti
pembelajaran
6 Mengikuti praktikum sesuai
dengan langkah yang ditetapkan
7 Membawa buku tulis sesuai
mata pelajaran
8 Membawa buku teks mata
pelajaran
Penilaian Keterampilan
Rubrik penilaian;
84
Aspek yang dinilai Rubrik
Materi presentasi Materi sangat lengkap = 4
Materi cukup lengkap = 3
Materi kurang lengkap = 2
Materi tidak lengkap = 1
Keterampilan dalam
mengemukakan
pendapat
Sangat terampil mengemukaan pendapat = 4
Terampil mengemukaan pendapat = 3
Kurang terampil mengemukaan pendapat = 2
Tidak terampil mengemukaan pendapat = 1
Format penilaian
Kelompok
Nama siswa
Aspek yang di nilai Jumlah
skor Materi
presentasi
Keterampilan dalam
mengemukakan pendapat
Pedoman penilaian;
Nilai= (skor yang dicapai/8)X2+1
Batangmata, November 2019
Guru Mata Pelajaran
Denjingai, S.Pd
NIP : 19750304 200012 2 005
85
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMAN 2 SELAYAR
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII / Ganjil
Materi Pokok : Metabolisme Sel
Alokasi waktu : 2 JP X 45 menit ( Pertemuan II )
I. Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2:. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional‖.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
86
J. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.2 Memahami peran enzim dalam
proses metabolisme dan menyajkan
data tentang proses metabolisme
berdasarkan hasil investigasi dan studi
literatur untuk memahami proses
pembentukan energi pada makhluk
hidup
Menjelaskan sifat dan cara kerja
enzim berdasarkan studi literatur
untuk memahami pembentukan
energi pada makhluk hidup.
4.2 Melaksanakan Percobaan dan
menyususn laporan hasil percobaan
tentang cara kerja enzim, respirasi
anaerob, fotosintesis secara tertulis
dengan berbagai media
Melakukan percoban tentang
mekanisme kerja enzim
Menyusun laporan hasil
percobaan tentang mekanisme
kerja enzim
K. Tujuan pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat :
2. Menjelaskan sifat dan cara kerja enzim berdasarkan studi literatur
untuk memahami pembentukan energi pada makhluk hidup.
3. Melakukan percobaan tentang mekanisme kerja enzim
4. Menyusun laporan hasil percobaan tentang mekanisme kerja enzim.
L. Materi Pembelajaran
Metabolisme sel :
Enzim
Komponen penyusun enzim
Sifat enzim
Cara kerja enzim
M. Metode Pembelajaran
87
Model Pembelajaran : Group investigation
Metode : Eksperimen dan tanya jawab
N. Sumber Belajar
Buku Biologi Siswa Kelas XII Kemendikbud, Tahun 2016
Buku refensi yang relevan,
Lingkungan setempat.
O. Kegiatan Pembelajaran
Langkah
Pembelajaran
Sintak Model
Pembelajaran
Deskripsi Alokasi
Waktu
Kegiatan Pendahuluan
a. Guru memberi salam dan peserta didik
menjawab salam dari guru.
b. Guru meminta salah satu peserta
didik/ketua kelas untuk berdoa memohon
kepada Allah swt semoga diberi
kelancaran dan kemudahan dalam belajar.
c. Guru menanyakan absensi peserta didik,
peserta didik menjawab pertanyaan guru.
d. Guru memberi apersepsi tentang
pencernaan kimia di dalam mulut (nasi
dikunyah menjadi manis)
e. Guru memotivasi peserta didik dengan
membimbing peserta didik menyebutkan
judul dan tujuan dari percobaan yang akan
dilakukan.
10
menit
Kegiatan Inti
(Model GI ) Fase 1.
Menetapkan
jumlah anggota
kelompok
Guru membagi kelompok peserta didik
yang terdiri dari 4 – 5 orang.
Guru mengarahkan peserta didik untuk
bergabung dengan kelompoknya
10
Menit
Fase 2.
Menetapkan
apa yang akan
dipelajari
Guru memperkenalkan alat dan bahan
yang akan digunakan dalam praktikum
enzim katalase
Peserta didik mempersiapkan alat dan
bahan untuk praktikum enzim katalase
10
menit
88
Peserta didik membaca LKS petunjuk
percobaan yang disiapkan guru
Fase 3. Investigasi
Mengimplemen
tasikan
penyelidikan
Peserta didik melaksanakan percobaan
Peserta didik saling bekerja sama saat
percobaan berlangsung.
Peserta didik mengisi hasil pengamatan
Guru mengarahkan dan mengawasi
peserta didik saat percobaan.
15
menit
Fase 4. Menganalisi
hasil
penyelidikan
dan
menyiapkan
laporan
Peserta didik mengisi LKS berdasarkan
pengamatan percobaan
Guru menjelaskan bagian – bagian dari
laporan percobaan
Guru dan peserta didik menyusun
rancangan laporan sementara
15
menit
Fase 5.
Verification
(pembuktian
dengan
presentasi hasil)
Peserta didik dari setiap kelompok
menyajikan hasil percobaan sementara
yang didapatkan.
Guru memberi kesempatan ke kelompok
lain untuk bertanya dan memberi saran.
Peserta didik menjawab pertanyaan yang
diajukan kelompok lain
10
menit
Fase 6. Evaluasi
Peserta didik melakukan koreksi terhadap
laporan sementara sebelum dikumpul
Guru dan peserta didik mengevaluasi
materi yang telah dipelajari
10
menit
Kegiatan Penutup a. Guru mereview dengan memberi
pertanyaan kepada setiap peserta didik
untuk dijawab, terkait percobaan yang
telah dilakukan
b. Menugaskan membuat laporan lengkap
tentang cara kerja enzim.
c. d.Menutup pelajaran dengan berdoa dan
guru mengucapkan salam.
10
menit
89
P. Teknik Penilaian
Penilaian Pengetahuan
Teknik
Penilaian
Keterangan
Tes tulis Memilih jawaban (pilihan ganda )
Uraian Soal / pertanyaan yang menuntut siswa menjawab secara
tertulis
Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku
peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran
maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru.
Berikut contoh instrumen penilaian sikap
No Nama Siswa
Aspek Perilaku yang
Dinilai Jumla
h Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai BS JJ TJ DS
1 Hery 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...
3
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
90
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah
kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 :
4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang
ingin dinilai
Penilaian perilaku kegiatan melakukan percobaan
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual siswa.
Berilah tanda ceklis (✓) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang
ditampilkan oleh siswa, dengan kriteria sebagai berikut :
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-
kadang tidak melakukan.
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan.
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan.
No Aspek yang dinilai Penilaian Keterangan
1 2 3
91
1 Rasa ingin tahu
2 Ketelitian dan kehati-hatian dalam
melakukan percobaan
3
Ketekunan dan tanggung jawab dalam
belajar dan bekerja baik secara individu
maupun kelompok
4 Keterampilan berkomunikasi pada saat
belajar
Sikap Disiplin
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial siswa
dalam kedisiplinan. Berilah tanda cek () pada kolom skor sesuai sikap
disiplin yang ditampilkan oleh siswa, dengan kriteria sebagai berikut :
Ya = Apabila siswa menunjukkan perbuatan sesuaiaspek pengamatan
Tidak = Apabila siswa tidak menunjukkan
No Sikap Yang Diamati Melakukan
Ket Y T
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat
waktu
3 Memakai seragam sesuai tata
tertib
4 Mengerjakan tugas yang
diberikan
5 Tertib dalam mengikuti
pembelajaran
6 Mengikuti praktikum sesuai
dengan langkah yang ditetapkan
7 Membawa buku tulis sesuai
mata pelajaran
8 Membawa buku teks mata
pelajaran
92
Penilaian Keterampilan
Rubrik penilaian;
Aspek yang dinilai Rubrik
Materi presentasi Materi sangat lengkap = 4
Materi cukup lengkap = 3
Materi kurang lengkap = 2
Materi tidak lengkap = 1
Keterampilan dalam
mengemukakan
pendapat
Sangat terampil mengemukaan pendapat = 4
Terampil mengemukaan pendapat = 3
Kurang terampil mengemukaan pendapat = 2
Tidak terampil mengemukaan pendapat = 1
Format penilaian
Kelompok
Nama siswa
Aspek yang di nilai Jumlah
skor Materi
presentasi
Keterampilan dalam
mengemukakan pendapat
Pedoman penilaian;
Nilai= (skor yang dicapai/8)X2+1
Batangmata, November 2019
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Denjingai, S.Pd Sunarti
NIP : 19750304 200012 2 005 105440004615
93
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMAN 2 SELAYAR
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII / Ganjil
Materi Pokok : Metabolisme Sel
Alokasi waktu : 2 JP X 45 menit ( Pertemuan III )
Q. Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2:. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional‖.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
94
R. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.2 Memahami peran enzim dalam
proses metabolisme dan menyajkan
data tentang proses metabolisme
berdasarkan hasil investigasi dan studi
literatur untuk memahami proses
pembentukan energi pada makhluk
hidup
Menjelaskan proses katabolisme
meliputi tahapan, tempat
berlangsung serta hasil dari
tahapan tersebut.
4.2 Melaksanakan Percobaan dan
menyususn laporan hasil percobaan
tentang cara kerja enzim, respirasi
anaerob, fotosintesis secara tertulis
dengan berbagai media
Melakukan percoban tentang
respirasi aerob
Menyusun laporan lengkap
tentang respirasi aerob
S. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Menjelaskan konsep respirasi aerob dan anaerob
Melakukan percobaan tentang respirasi anaerob
Menyusun laporan hasil percobaan respirasi
T. Materi Pembelajaran
Metabolisme Sel:
Katabolisme Karbohidrat
• Respirasi aerob
• Respirasi anaerob
U. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Group investigation
Metode : Eksperimen dan tanya jawab
95
V. Sumber Belajar
Buku Biologi Siswa Kelas XII Kemendikbud, Tahun 2016
Buku refensi yang relevan,
Lingkungan setempat.
H. Kegiatan Pembelajaran
Langkah
Pembelajaran
Sintak Model
Pembelajaran
Deskripsi Alokasi
Waktu
Kegiatan Pendahuluan
a. Guru memberi salam dan peserta didik
menjawab salam dari guru.
b. Guru meminta salah satu peserta
didik/ketua kelas untuk berdoa memohon
kepada Allah swt semoga diberi
kelancaran dan kemudahan dalam belajar.
c. Guru menanyakan absensi peserta didik,
peserta didik menjawab pertanyaan guru.
d.Guru memberi apersepsi tentang
katabolisme ( apakah tumbuhan
memerlukan oksigen, dan bagaimana cara
tumbuhan bernafas ? )
e. Guru memotivasi peserta didik dengan
membimbing peserta didik menyebutkan
judul dan tujuan percobaan dilaksanakan.
10
menit
Kegiatan Inti
(Model GI) Fase 1.
Menetapkan
jumlah anggota
kelompok
Peserta didik duduk sesuai kelompoknya
masing – masing.
Guru membimbing mengembangkan
pemikiran peserta didik terkait respirasi
pada tumbuhan.
10
Menit
Fase 2.
Menetapkan
apa yang akan
dipelajari
Guru memperkenalkan alat dan bahan
yang akan digunakan dalam percobaan
respirasi pada tumbuhan
Peserta didik mempersiapkan alat dan
bahan untuk percobaan respirasi pada
10
menit
96
tumbuhan
Peserta didik membaca LKS petunjuk
percobaan yang disiapkan guru
Fase 3
Investigasi
(Mengimpleme
ntasikan
penyelidikan)
Peserta didik melaksanakan percobaan
Peserta didik saling bekerja sama saat
percobaan belangsung.
Guru mengawasi peserta didik saat
percobaan.
15
menit
Fase 4
Menganalisi
hasil
penyelidikan
dan
menyiapkan
laporan
Peserta didik mengisi LKS berdasarkan
pengamatan percobaan
Guru menjelaskan bagian – bagian dari
laporan percobaan
Guru dan peserta didik menyusun
rancangan laporan sementara
15
menit
Fase 5.
Verification
(pembuktian
dengan
presentasi hasil)
Peserta didik dari setiap kelompok
menyampaikan hasil percobaan
sementara yang didapatkan.
Guru memberi kesempatan ke kelompok
lain untuk bertanya dan memberi saran.
Peserta didik menjawab pertanyaan yang
diajukan kelompok lain
10
menit
Fase 6. Generalization
(menarik
kesimpulan/
generalisasi)
Peserta didik melakukan koreksi terhadap
laporan sementara sebelum dikumpul
Guru dan peserta didik mengevaluasi
materi yang telah dipelajari.
10
menit
Kegiatan Penutup a. Guru mereview dengan memberi
pertanyaan kepada setiap peserta didik
untuk dijawab, terkait percobaan yang
telah dilakukan
b.Membuat laporan lengkap tentang
respirasi pada tumbuhan
c.Menutup pelajaran dengan berdoa dan
guru mengucapkan salam.
10
menit
97
W. Teknik Penilaian
Penilaian Pengetahuan
Teknik
Penilaian
Keterangan
Tes tulis Memilih jawaban (pilihan ganda )
Uraian Soal / pertanyaan yang menuntut siswa menjawab secara
tertulis
Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku
peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran
maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru.
Berikut contoh instrumen penilaian sikap
No Nama Siswa
Aspek Perilaku yang
Dinilai Jumla
h Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai BS JJ TJ DS
1 Hery 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...
3
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
98
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah
kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 :
4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang
ingin dinilai
Penilaian perilaku kegiatan melakukan percobaan
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual siswa.
Berilah tanda ceklis (✓) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang
ditampilkan oleh siswa, dengan kriteria sebagai berikut :
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-
kadang tidak melakukan.
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan.
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan.
No Aspek yang dinilai Penilaian Keterangan
1 2 3
1 Rasa ingin tahu
2 Ketelitian dan kehati-hatian dalam
melakukan percobaan
3 Ketekunan dan tanggung jawab dalam
99
belajar dan bekerja baik secara individu
maupun kelompok
4 Keterampilan berkomunikasi pada saat
belajar
Sikap Disiplin
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial siswa
dalam kedisiplinan. Berilah tanda cek () pada kolom skor sesuai sikap
disiplin yang ditampilkan oleh siswa, dengan kriteria sebagai berikut :
Ya = Apabila siswa menunjukkan perbuatan sesuaiaspek pengamatan
Tidak = Apabila siswa tidak menunjukkan
No Sikap Yang Diamati Melakukan
Ket Y T
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat
waktu
3 Memakai seragam sesuai tata
tertib
4 Mengerjakan tugas yang
diberikan
5 Tertib dalam mengikuti
pembelajaran
6 Mengikuti praktikum sesuai
dengan langkah yang ditetapkan
7 Membawa buku tulis sesuai
mata pelajaran
8 Membawa buku teks mata
pelajaran
Penilaian Keterampilan
100
Rubrik penilaian;
Aspek yang dinilai Rubrik
Materi presentasi Materi sangat lengkap = 4
Materi cukup lengkap = 3
Materi kurang lengkap = 2
Materi tidak lengkap = 1
Keterampilan dalam
mengemukakan
pendapat
Sangat terampil mengemukaan pendapat = 4
Terampil mengemukaan pendapat = 3
Kurang terampil mengemukaan pendapat = 2
Tidak terampil mengemukaan pendapat = 1
Format penilaian
Kelompok
Nama siswa
Aspek yang di nilai Jumlah
skor Materi
presentasi
Keterampilan dalam
mengemukakan pendapat
Pedoman penilaian;
Nilai= (skor yang dicapai/8)X2+1
Batangmata, November 2019
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Denjingai, S.Pd Sunarti
NIP : 19750304 200012 2 005 105440004615
101
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMAN 2 SELAYAR
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII / Ganjil
Materi Pokok : Metabolisme Sel
Alokasi waktu : 2 JP X 45 menit ( Pertemuan IV )
X. Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2:. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional‖.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
102
Y. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.2 Memahami peran enzim dalam
proses metabolisme dan menyajkan
data tentang proses metabolisme
berdasarkan hasil investigasi dan studi
literatur untuk memahami proses
pembentukan energi pada makhluk
hidup
Menjelaskan konsep fotosintesis
dan kemosintesis
4.2 Melaksanakan Percobaan dan
menyususn laporan hasil percobaan
tentang cara kerja enzim, respirasi
anaerob, fotosintesis secara tertulis
dengan berbagai media
Melakukan percoban tentang
fotosintesis
Menyusun laporan lengkap
tentang fotosintesis
Z. Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan konsep fotosintesis dan kemosintesis
Melakukan percobaan tentang fotosintesis
Menyusun laporan hasil percobaan tentang fotosintesis.
AA. Materi Pembelajaran
Metabolisme Sel:
Anabolisme
• Fotosentesis
• Kemosintesis
BB. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Group investigation
Metode : Eksperimen dan tanya jawab
103
CC. Sumber Belajar
Buku Biologi Siswa Kelas XII Kemendikbud, Tahun 2016
Buku refensi yang relevan,
Lingkungan setempat.
G. Kegiatan Pembelajaran
Langkah Pembelajaran Sintak
Model
Pembe
lajaran
Deskripsi Alokasi
Waktu
Kegiatan Pendahuluan
a. Guru memberi salam dan peserta didik
menjawab salam dari guru.
b. Guru meminta salah satu peserta didik/ketua
kelas untuk berdoa memohon kepada Allah swt
semoga diberi kelancaran dan kemudahan
dalam belajar.
c. Guru menanyakan absensi peserta didik, peserta
didik menjawab pertanyaan guru.
d. Guru memberi apersepsi tentang fotosintesis (
daun yang berwarna hijau).
e. Guru memotivasi peserta didik dengan
membimbing peserta didik menyebutkan judul
dan tujuan percobaan yang akan dilaksanakan.
10
menit
Kegiatan Inti
( Model GI )
Fase 1.
Menetapka
n jumlah
anggota
Peserta didik duduk sesuai kelompoknya
Guru membimbing mengembangkan pemikiran
peserta didik terkait percobaan yang akan
dilakukan
10
Menit
Fase 2.
Menetapka
n apa yang
akan
dipelajari
Guru memperkenalkan alat dan bahan yang
akan digunakan dalam percobaan fotosintesis
Peserta didik mempersiapkan alat dan bahan
untuk percobaan fotosintesis
Peserta didik membaca LKS petunjuk
percobaan yang disiapkan guru
10
menit
104
Fase 3. Investigasi
/
mengimple
mentasikan
penyelidika
n
Peserta didik melaksanakan percobaan
Peserta didik saling bekerja sama saat
percobaan berlangsung.
Peserta didik mengisi hasil pengamatan
Guru mengawasi peserta didik saat percobaan.
15
menit
Fase
4.menganal
isis hasil
penyelididk
an dan
menyiapka
n laporan )
Peserta didik mengisi LKS berdasarkan
pengamatan percobaan
Guru menjelaskan bagian – bagian dari laporan
percobaan
Guru dan peserta didik menyusun rancangan
laporan sementara
15
menit
Fase 5. Verification
(pembuktia
n hasil
percoban )
Peserta didik dari setiap kelompok
menyampaikan hasil percobaan sementara
yang didapatkan.
Guru memberi kesempatan ke kelompok lain
untuk bertanya dan memberi saran.
Peserta didik menjawab pertanyaan yang
diajukan kelompok lain
10
menit
Fase 6.
Evaluasi
Peserta didik melakukan koreksi terhadap
laporan sementara sebelum dikumpul
Guru dan peserta didik mengevaluasi materi
yang telah dipelajari
10
menit
Kegiatan Penutup a..Guru mereview dengan memberi pertanyaan
kepada setiap peserta didik untuk dijawab,
terkait percobaan yang telah dilakukan
b.Membuat laporan lengkap tentang reaksi
terang dan reaksi gelap ( fotosintesis )
c.Menutup pelajaran dengan berdoa dan guru
mengucapkan salam.
10
menit
105
H. Teknik Penilaian
I. Penilaian Pengetahuan
Teknik
Penilaian
Keterangan
Tes tulis Memilih jawaban (pilihan ganda )
Uraian Soal / pertanyaan yang menuntut siswa menjawab secara
tertulis
Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku
peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran
maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru.
Berikut contoh instrumen penilaian sikap
No Nama Siswa
Aspek Perilaku yang
Dinilai Jumla
h Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai BS JJ TJ DS
1 Hery 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...
3
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
106
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah
kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 :
4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang
ingin dinilai
Penilaian perilaku kegiatan melakukan percobaan
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual siswa.
Berilah tanda ceklis (✓) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang
ditampilkan oleh siswa, dengan kriteria sebagai berikut :
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-
kadang tidak melakukan.
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan.
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan.
No Aspek yang dinilai Penilaian Keterangan
1 2 3
1 Rasa ingin tahu
2 Ketelitian dan kehati-hatian dalam
melakukan percobaan
3 Ketekunan dan tanggung jawab dalam
107
belajar dan bekerja baik secara individu
maupun kelompok
4 Keterampilan berkomunikasi pada saat
belajar
Sikap Disiplin
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial siswa
dalam kedisiplinan. Berilah tanda cek () pada kolom skor sesuai sikap
disiplin yang ditampilkan oleh siswa, dengan kriteria sebagai berikut :
Ya = Apabila siswa menunjukkan perbuatan sesuaiaspek pengamatan
Tidak = Apabila siswa tidak menunjukkan
No Sikap Yang Diamati Melakukan
Ket Y T
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat
waktu
3 Memakai seragam sesuai tata
tertib
4 Mengerjakan tugas yang
diberikan
5 Tertib dalam mengikuti
pembelajaran
6 Mengikuti praktikum sesuai
dengan langkah yang ditetapkan
7 Membawa buku tulis sesuai
mata pelajaran
8 Membawa buku teks mata
pelajaran
108
Penilaian Keterampilan
Rubrik penilaian;
Aspek yang dinilai Rubrik
Materi presentasi Materi sangat lengkap = 4
Materi cukup lengkap = 3
Materi kurang lengkap = 2
Materi tidak lengkap = 1
Keterampilan dalam
mengemukakan
pendapat
Sangat terampil mengemukaan pendapat = 4
Terampil mengemukaan pendapat = 3
Kurang terampil mengemukaan pendapat = 2
Tidak terampil mengemukaan pendapat = 1
Format penilaian
Kelompok
Nama siswa
Aspek yang di nilai Jumlah
skor Materi
presentasi
Keterampilan dalam
mengemukakan pendapat
Pedoman penilaian;
Nilai= (skor yang dicapai/8)X2+1
Batangmata, November 2019
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Denjingai, S.Pd Sunarti
NIP : 19750304 200012 2 005 105440004615
109
SOAL PRE-TEST
1.Suatu enzim yang terdapat dalam hati dengan konsentrasi yang tinggi, bekerja
pada peroksida air dengan menghasilkan air dan oksigen adalah enzim ...
a. katalase d. dehidrogenase
b. peroksidase e. dehidrase
c. oksigenase
2.Dalam proses metabolisme, enzim merupakan senyawa yang bekerja
mendorong laju reaksi kimia sehingga sel mampu…
a.Menyerap energi dari lingkungan
b.Membebaskan energi ke lingkungan
c.Meningkatkan energi aktivasi
d.Menurunkan penggunaan energi aktivasi
e. Meningkatkan suhu reaksi
3. Perhatikan gambar dibawah !
Pernyataan yang benar mengenai sifat enzim berdasarkan gambar adalah …
a. mempercepat reaksi kimia
b. menghambat reaksi kimia
c. terdiri atas protein
d. kerja enzim spesifik
110
e. bekerja dua arah
4.Proses pembongkaran senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana disebut....
a. Anabolisme d. Adaptasi
b. Katabolisme e.Glikolisis
c. Fototropisme
5.Metabolisme sel dilaksanakan dengan bantuan enzim yang dihasilkan oleh
bagian sel tertentu. Organel yang mengandung enzim sel pencernaan adalah.....
a. Nukleus d. Badan golgi
b. Mitokondria e. Kloroplas
c. Lisosom
6. Dalam suatu percobaan mengenai enzim, seorang siswa berhasil menyimpulkan
satu kesimpulan mengenai peranan dari enzim katalase. Kesimpulan paling
tepat yang dibuat oleh siswa itu adalah ....
a. Enzim katalase berperan dalam pembentukan gelembung gas
b. Enzim katalase berperan penting dalam sisitem pencernaan
c. Enzim katalase berperan untuk menguraikan racun dari H2O2 menjadi H2O
dan O2
d. Enzim katalase berperan untuk membunuh mikroorganisme
e. berbahaya serta sebagai pengurai racun enzim katalase berperan untuk
menetralkan asam dalam tubuh
7. Pernyataan manakah di bawah ini yang benar ?
a. Amilum harus dijadikan glukosa dahulu sebelum direspirasi aerob maupun
anaerob
111
b. O2 hanya diperlukan pada respirasi aerob, tetapi H2O terbentuk baik pada
respirasi aerob maupun anaerob
c. Jumlah makanan yang sama yang direspirasi aerob maupun anaerob, akan
menghasilkan jumlah energi yang sama pula
d. CO2 dan H2O terbentuk baik pada respirasi aerob maupun anaerob
e. Respirasi anaerob hanya berlangsung pada substratnya dan respirasi aerob
berlangsung pada sel
8.Pada fotosintesis non siklik terjadi pemecahan molekul air yang membebaskan
oksigen dan hydro gen yang diikat olh molekul akseptor. Berikut ini manakah
yang merupakan akseptor hydrogen ?
a. Flavin Adenin Dinukleotida ( FAD )
b. Nikotiamin Adenin Dinukleotida ( NAD )
c. Nikotiamin Adenin Dinukleotida Phospat ( NADP )
d. Asam phospoenolpiruvat (PEP)
e. Ribulose diphospat (RDP)
9.Contoh enzim dan hasil kerjanya yang berperan dalam metabolisme sel adalah
….
a. maltase, pembentukan maltosa
b. katalase, menguraikan peroksida air
c. protease, pembentukan protein
d. lipase, menguraikan lemak
e. glukase, pembentukan glukosa
10. Daging yang dibekukan di dalam lemari es tidak membusuk. Kejadian ini
dapat dijelaskan sebagai...
112
a.Daging tersebut tidak mengalami metabolisme
b.Di dalam lemari es tidak berlangsung respirasi aerobic
c.Pada suhu rendah enzim mikroorganisme pembusuk tidak bekerja
d.Di dalam lemari es tidak ada cahaya
e. Di dalam lemari es tidak ada O2
11.Perhatikan jalur fermentasi berikut ini!
Hasil reaksi yang terbentuk pada nomor 1, 2, dan 3 secara berurutan adalah …..
a. karbon dioksida, air, dan asam laktat
b. karbon dioksida, NAD, dan etanol
c. karbon dioksida, FAD, dan adam laktat
d. air, karbon dioksida, dan asam laktat
e. air, NADH, dan asam laktat
12.Proses pengubahan molekul kompleks menjadi molekul sederhana dan
melepaskan energi dalam bentuk ATP disebut….
a. Anabolisme d.Fotosintesis
b. Katabolisme e. Fotosistem
c.Metabolisme
113
13.Berikut merupakan proses yang terjadi pada saat perubahan fosfoenol piruvat
(PEP) menjadi piruvat . . . .
a. fosforilasi tingkat substrat
b. karboksilasi
c. fosforilasi oksidatif
d. fosforilasi tingkat substrat dan fosforilasi oksidatif
e. fosforilasi oksidatif dan karboksilasi
14. Proses pencernaan sepotong roti untuk mendapatkan energi termasuk dalam
peristiwa.....
a.Anabolisme
b.Metabolisme
c.kemosintesis
d.Fotosintesis
e. Katabolisme
15. Salah satu hal yang terjadi pada proses kehidupan adalah penyusunan senyawa
yang sederhana menjadi lebih kompleks. Proses penyusunan tersebut dinamakan
…
a.Respirasi b.Anabolisme
c.Katabolisme d. Disimilasi
e.Dekomposisi
16.Fiksasi karbon dalam reaksi fotosintesis terjadi dalam tahapan….
a. Reaksi gelap
b. Reaksi terang
c. Aliran elektron siklik
d. Aliran elektron non siklik
e. Fotolisis air
17.Respirasi anaerob yang dilakukan oleh manusia akan menghasilkan molekul….
114
a. Alcohol d. Asam stearat
b. Etanol e. Oksaloasetat
c. Asam laktat
18.Respirasi anaerob yang terjadi pada tubuh kita membentuk zat racun yang
disebut...
a. Asam piruvat
b. Asam asetat d. Alkohol
c. Asam laktat e. Etanol
19.Respirasi anaerob banyak dimanfaatkan dalam industri….
a.Alkohol d. Vitamin
b. Plastik e. Enzim
c. Kertas
20. Peristiwa berikut terjadi selama berlangsungya fotosintesis
1) Penguraian H2O menjadi H+ dan O2
2) Pembentukkan ATP dan NADPH
3) Terbentuk RuDP
4) Fiksasi CO2 oleh RuDP
5) Berlangsung didalam grana
Peristiwa terjadi pada reaksi terang adalah nomor . . .
a. 1, 2, dan 3 d. 2, 3, dan 5
b. 1, 2, dan 5 e. 3, 4, dan 5
c. 2, 3, dan 4
21. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut !
1) Pembakaran protein, lemak dan karbohidrat dalam tubuh
2) Pengangkutan sari-sari makanan oleh lemak
3) Respirasi sel
4) Pengangkutan hormone oleh darah
115
5) Fotosintesis pada tumbuhan
Contoh metabolism adalah nomor . . .
a. 1, 2, dan 3 c. 1, 3, dan 2
b. 1, 3, dan 4 d. 2, 3 dan 5
c. 1, 3, dan 5
22. Oksigen yang dihasilkan pada peristiwa fotosintesis terbentuk pada proses . . .
a. Reaksi Hill saat fotolisis berlangsung
b. Reaksi Backman saat terjadi fotofosforilasi siklik
c. Reaksi gelap saat berlangsung proses fiksasi CO2
d. Reaksi terang saat berlangsung oksidasi CO2
e. Reaksi gelap saat berlangsung proses silus Calvin-Benson
23.Salah satu hal yang terjadi pada proses kehidupan adalah penyusunan senyawa
yang sederhana menjadi lebih kompleks. Proses penyusunan tersebut dinamakan
…
a. Respirasi d. Disimilasi
b.Anabolisme e. Dekomposisi
c. Katabolisme
24.Senyawa kimia yang dihasilkan oleh katabolisme karbohidrat, lemak, dan
protein yang selanjutnya memasuki rangkaian reaksi dalam siklus krebs adalah...
a. asam piruvat d. oksaloasetat
b. asetil koA e. asam sitrat
c. gliseraldehide-3p
25.Senyawa yang diperlukan dalam reaksi gelap, tetapi tidak berasal dari reaksi
terang fotosintesis adalah....
a.O2 d.NADPH
116
b.CO2 e.ATP
c.NAD
26.Proses pembentukan ATP pada reaksi terang disebut....
a. fermentasi
b. substrat d. fotolisis
c. fosforilasi e. Metabolisme
27. Fotosintesis dan Kemosintesis adalah contoh dari....
a. Anabolisme d. Adaptasi
b. Katabolisme e. Metabolisme
c. Fototropisme
28. Nama latin mikroorganisme yang melakukan fermentasi alkohol adalah....
a. Lactobacillus bulgaricus
b. Aspergilus flavus
c. Penicilium notatum
d. Rhyzopus oryzae
e. Saccharomyces cereviceae
29. Hasil reaksi terang yang digunakan dalam reaksi pembentukan glukosa (reaksi
gelap) adalah….
a. ATP & PGAL d. ATP & PGA
b. NADPH2& PGA e. NADPH2 dan oksigen
c.ATP dan NADPH
30.Reaksi terang dalam fotosintesis memerlukan komponen ….
a.H2O, klorofil dan cahaya
b. O2, ATP, dan cahaya
117
c. ATP, NADPH, dan CO2
d. ATP, CO2dan klorofil
e. NADPH, NADH,
118
Soal Post-Test
SOAL
Metabolisme
Alokasi waktu : 25 Menit
Nama :
PETUNJUK :
Berilah tanda silang { X } pada huruf a, b, c, d, dan e pada jawaban yang
paling tepat.
1. Proses pembongkaran senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana
disebut....
a. Anabolisme d. Adaptasi
b. Katabolisme e.Glikolisis
c. Fototropisme
2. Metabolisme sel dilaksanakan dengan bantuan enzim yang dihasilkan oleh
bagian sel tertentu. Organel yang mengandung enzim sel pencernaan adalah.....
a. Nukleus d. Badan golgi
b. Mitokondria e. Kloroplas
c. Lisosom
3. Dalam suatu percobaan mengenai enzim, seorang siswa berhasil menyimpulkan
satu kesimpulan mengenai peranan dari enzim katalase. Kesimpulan paling
tepat yang dibuat oleh siswa itu adalah ....
a. Enzim katalase berperan dalam pembentukan gelembung gas
b. Enzim katalase berperan penting dalam sisitem pencernaan
119
c. Enzim katalase berperan untuk menguraikan racun dari H2O2 menjadi H2O
dan O2
d. Enzim katalase berperan untuk membunuh mikroorganisme
e. berbahaya serta sebagai pengurai racun enzim katalase berperan untuk
menetralkan asam dalam tubuh
4. Pernyataan manakah di bawah ini yang benar ?
a. Amilum harus dijadikan glukosa dahulu sebelum direspirasi aerob maupun
anaerob
b. O2 hanya diperlukan pada respirasi aerob, tetapi H2O terbentuk baik pada
respirasi aerob maupun anaerob
c. Jumlah makanan yang sama yang direspirasi aerob maupun anaerob, akan
menghasilkan jumlah energi yang sama pula
d. CO2 dan H2O terbentuk baik pada respirasi aerob maupun anaerob
e. Respirasi anaerob hanya berlangsung pada substratnya dan respirasi aerob
berlangsung pada sel
5. Pada fotosintesis non siklik terjadi pemecahan molekul air yang membebaskan
oksigen dan hydro gen yang diikat olh molekul akseptor. Berikut ini manakah
yang merupakan akseptor hydrogen ?
a. Flavin Adenin Dinukleotida ( FAD )
b. Nikotiamin Adenin Dinukleotida ( NAD )
c. Nikotiamin Adenin Dinukleotida Phospat ( NADP )
d. Asam phospoenolpiruvat (PEP)
e. Ribulose diphospat (RDP)
6.Contoh enzim dan hasil kerjanya yang berperan dalam metabolisme sel adalah
….
120
a. maltase, pembentukan maltosa
b. katalase, menguraikan peroksida air
c. protease, pembentukan protein
d. lipase, menguraikan lemak
e. glukase, pembentukan glukosa
7. Daging yang dibekukan di dalam lemari es tidak membusuk. Kejadian ini dapat
dijelaskan sebagai...
a.Daging tersebut tidak mengalami metabolisme
b.Di dalam lemari es tidak berlangsung respirasi aerobic
c.Pada suhu rendah enzim mikroorganisme pembusuk tidak bekerja
d.Di dalam lemari es tidak ada cahaya
e. Di dalam lemari es tidak ada O2
8.Suatu enzim yang terdapat dalam hati dengan konsentrasi yang tinggi, bekerja
pada peroksida air dengan menghasilkan air dan oksigen adalah enzim ...
a. katalase d. dehidrogenase
b. peroksidase e. dehidrase
c. oksigenase
9.Dalam proses metabolisme, enzim merupakan senyawa yang bekerja
mendorong laju reaksi kimia sehingga sel mampu…
a.Menyerap energi dari lingkungan
b.Membebaskan energi ke lingkungan
121
c.Meningkatkan energi aktivasi
d.Menurunkan penggunaan energi aktivasi
e. Meningkatkan suhu reaksi
10. Perhatikan gambar dibawah !
Pernyataan yang benar mengenai sifat enzim berdasarkan gambar adalah …
a. mempercepat reaksi kimia
b. menghambat reaksi kimia
c. terdiri atas protein
d. kerja enzim spesifik
e. bekerja dua arah
11.Perhatikan jalur fermentasi berikut ini!
Hasil reaksi yang terbentuk pada nomor 1, 2, dan 3 secara berurutan adalah …..
a. karbon dioksida, air, dan asam laktat
b. karbon dioksida, NAD, dan etanol
122
c. karbon dioksida, FAD, dan adam laktat
d. air, karbon dioksida, dan asam laktat
e. air, NADH, dan asam laktat
12.Proses pengubahan molekul kompleks menjadi molekul sederhana dan
melepaskan energi dalam bentuk ATP disebut….
a. Anabolisme d.Fotosintesis
b. Katabolisme e. Fotosistem
c.Metabolisme
13.Berikut merupakan proses yang terjadi pada saat perubahan fosfoenol piruvat
(PEP) menjadi piruvat . . . .
a. fosforilasi tingkat substrat
b. karboksilasi
c. fosforilasi oksidatif
d. fosforilasi tingkat substrat dan fosforilasi oksidatif
e. fosforilasi oksidatif dan karboksilasi
14. Proses pencernaan sepotong roti untuk mendapatkan energi termasuk dalam
peristiwa.....
a.Anabolisme
b.Metabolisme
c.kemosintesis
d.Fotosintesis
e. Katabolisme
15. Peristiwa berikut terjadi selama berlangsungya fotosintesis
1) Penguraian H2O menjadi H+ dan O2
2) Pembentukkan ATP dan NADPH
123
3) Terbentuk RuDP
4) Fiksasi CO2 oleh RuDP
5) Berlangsung didalam grana
Peristiwa terjadi pada reaksi terang adalah nomor . . .
a. 1, 2, dan 3 d. 2, 3, dan 5
b. 1, 2, dan 5 e. 3, 4, dan 5
c. 2, 3, dan 4
16. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut !
1) Pembakaran protein, lemak dan karbohidrat dalam tubuh
2) Pengangkutan sari-sari makanan oleh lemak
3) Respirasi sel
4) Pengangkutan hormone oleh darah
5) Fotosintesis pada tumbuhan
Contoh metabolism adalah nomor . . .
a. 1, 2, dan 3 c. 1, 3, dan 2
b. 1, 3, dan 4 d. 2, 3 dan 5
c. 1, 3, dan 5
17. Oksigen yang dihasilkan pada peristiwa fotosintesis terbentuk pada proses . . .
a. Reaksi Hill saat fotolisis berlangsung
b. Reaksi Backman saat terjadi fotofosforilasi siklik
c. Reaksi gelap saat berlangsung proses fiksasi CO2
d. Reaksi terang saat berlangsung oksidasi CO2
e. Reaksi gelap saat berlangsung proses silus Calvin-Benson
18.Salah satu hal yang terjadi pada proses kehidupan adalah penyusunan senyawa
yang sederhana menjadi lebih kompleks. Proses penyusunan tersebut dinamakan
…
a. Respirasi d. Disimilasi
b.Anabolisme e. Dekomposisi
124
c. Katabolisme
19.Senyawa kimia yang dihasilkan oleh katabolisme karbohidrat, lemak, dan
protein yang selanjutnya memasuki rangkaian reaksi dalam siklus krebs adalah...
a. asam piruvat d. oksaloasetat
b. asetil koA e. asam sitrat
c. gliseraldehide-3p
20.Senyawa yang diperlukan dalam reaksi gelap, tetapi tidak berasal dari reaksi
terang fotosintesis adalah....
a.O2 d.NADPH
b.CO2 e.ATP
c.NAD
21. Salah satu hal yang terjadi pada proses kehidupan adalah penyusunan senyawa
yang sederhana menjadi lebih kompleks. Proses penyusunan tersebut dinamakan
…
a.Respirasi b.Anabolisme
c.Katabolisme d. Disimilasi
e.Dekomposisi
22.Fiksasi karbon dalam reaksi fotosintesis terjadi dalam tahapan….
a. Reaksi gelap
b. Reaksi terang
c. Aliran elektron siklik
d. Aliran elektron non siklik
e. Fotolisis air
125
23. Respirasi anaerob yang dilakukan oleh manusia akan menghasilkan
molekul….
a. Alcohol d. Asam stearat
b. Etanol e. Oksaloasetat
c. Asam laktat
24. Respirasi anaerob yang terjadi pada tubuh kita membentuk zat racun yang
disebut...
a. Asam piruvat
b. Asam asetat d. Alkohol
c. Asam laktat e. Etanol
25.Respirasi anaerob banyak dimanfaatkan dalam industri….
a.Alkohol d. Vitamin
b. Plastik e. Enzim
c. Kertas
26.Proses pembentukan ATP pada reaksi terang disebut....
a. fermentasi
b. substrat d. fotolisis
c. fosforilasi e. Metabolisme
27. Fotosintesis dan Kemosintesis adalah contoh dari....
a. Anabolisme d. Adaptasi
b. Katabolisme e. Metabolisme
c. Fototropisme
28. Nama latin mikroorganisme yang melakukan fermentasi alkohol adalah....
126
a. Lactobacillus bulgaricus
b. Aspergilus flavus
c. Penicilium notatum
d. Rhyzopus oryzae
e. Saccharomyces cereviceae
29. Hasil reaksi terang yang digunakan dalam reaksi pembentukan glukosa (reaksi
gelap) adalah….
a. ATP & PGAL d. ATP & PGA
b. NADPH2& PGA e. NADPH2 dan oksigen
c.ATP dan NADPH
30.Reaksi terang dalam fotosintesis memerlukan komponen ….
a.H2O, klorofil dan cahaya
b. O2, ATP, dan cahaya
c. ATP, NADPH, dan CO2
d. ATP, CO2dan klorofil
e. NADPH, NADH,
127
Lampiran A.5 Lembar Jawaban Pre-Test dan Post-Test
Kunci jawaban pilihan ganda
1. A 11. B 21. C
2. D 12. A 22. A
3. D 13. C 23. B
4. B 14. E 24. B
5. C 15. B 25. B
6. C 16. A 26. C
7. A 17. C 27. A
8. C 18. C 28. E
9. D 19. A 29. C
10. C 20. B 30. A
Penskoran soal pilihan ganda
No Rubrik Bobot Jumlah Soal
1. Jika jawabannya
benar
1
30
2. Jika jawabannya salah
0
Jumlah skor maksimal 30
Penentuan Nilai=N= Skor Perolehan x 100
Skor Maksimal
PENSKORAN JAWABAN PILIHAN GANDA
PRE-TES
128
Kunci jawaban pilihan ganda
11. B 11. B 21. B
12. C 12. B 22. A
13. C 13. C 23. C
14. A 14. E 24. C
15. C 15. B 25. A
16. D 16. A 26. C
17. C 17. A 27. A
18. A 18. B 28. E
19. D 19. B 29. C
20. D 20. B 30. A
Penskoran soal pilihan ganda
No Rubrik Bobot Jumlah Soal
1. Jika jawabannya
benar
1
30
2. Jika jawabannya salah
0
Jumlah skor maksimal 30
Penentuan Nilai=N= Skor Perolehan x 100
Skor Maksimal
PENSKORAN JAWABAN PILIHAN GANDA
POST-TEST
129
LAMPIRAN B
B.1 DAFTAR HADIR
B.2 REKAPITULASI NILAI KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS
KONTROL
B.3HASIL ANALISIS UJI NORMALITAS
B.4 HASIL UJI HOMOGENITAS
B.5 HASIL UJI HIPOTESIS
130
Lampiran B.1 Daftar Hadir Siswa
DAFTAR HADIR SISWA
Sekolah : SMA Negeri 2 Selayar
Mata pelajaran : Biologi
Kelas : XII IPA 3
No Stambuk Nama Siswa Pertemuan
1 2 3 4 5 1 174236 Andi aisah 2 174238 Andi fitrah 3 174239 Ari andi 4 174240 Ayu anggiani 5 174241 Sakina 6 174242 Iswandi 7 174243 Jamaluddin 8 174244 Jumli lelita 9 174245 Muh. Rafly 10 174246 Muh. Aldi 11 174248 Nadya cahyati 12 174249 Nirwana 13 174250 Nur alviani 14 174251 Nur hayani 15 174252 Nur isnaeni 16 174253 Rahmat aryadi 17 174254 Rahmayana 18 174255 Ramadhan 19 174256 Reski wahyuni 20 174257 Rian ardiansyah 21 174258 Rifai 22 174259 Roslina 23 174260 Sardi 24 174261 Sarmilania 25 174262 Selpiana razak
131
DAFTAR HADIR SISWA
Sekolah : SMA Negeri 2 Selayar
Mata pelajaran : Biologi
Kelas : XII IPA 4
No Stambuk Nama Siswa Pertemuan
1 2 3 4 5
1 174268 Andi Haidir 2 174269 Afrianti 3 174270 Andi Erwin 4 174271 Andi Sulastina 5 174272 Ariandi 6 174273 Arisdianto 7 174274 Aulia Fitriani 8 174275 Dila Afrianti 9 174276 Fahmi Ahmad 10 174278 Indra Wijaya 11 174279 Irwan 12 174280 Ismail 13 174281 Kumala Opu 14 174282 Muh. Rustam 15 174283 Muh. Gaffar 16 174284 Muthmainna 17 174285 Putri Kasari 18 174286 Randy Pratama 19 174288 Reski Alfina 20 174290 Sakina 21 174292 Sri Devi 22 174293 Sri Rezkyani 23 174294 Sulfian 24 174295 Wanda Putri 25 174296 Yamin Sulqadri
132
Lampiran B.4 Hasil Analisis Uji Normalitas
Tests of Normality
Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Hasil Belajar Siswa Pre-Test Kelas Eksperimen .124 25 .200* .952 25 .275
Post-Test Kelas Eksperimen .115 25 .200* .957 25 .366
Pre-Test Kelas Kontrol .165 25 .079 .928 25 .079
Post-Test Kelas Kontrol .138 25 .200* .955 25 .320
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Lampiran B.5 Hasil Analisis Uji Homogenitas
a. Hasil uji homogenitas Pre-Test kelas eksperimen dan kelas kontrol
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Hasil
Belajar
Siswa
Based on Mean .143 1 48 .707
Based on Median .099 1 48 .754
Based on Median and with
adjusted df .099 1 47.701 .754
Based on trimmed mean .183 1 48 .671
133
a. Hasil uji homogenitas Post-Test kelas eksperimen dan kelas kontrol
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Hasil
Belajar
Siswa
Based on Mean .491 1 48 .487
Based on Median .341 1 48 .562
Based on Median and with
adjusted df .341 1 46.185 .562
Based on trimmed mean .472 1 48 .496
Lampiran B.6 Hasil Analisis Uji N-Gain
Descriptives
Kelas Statistic Std. Error
NGain_Score Eksperimen Mean .4985 .05563
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound .3837
Upper Bound .6133
5% Trimmed Mean .5155
Median .5349
Variance .077
Std. Deviation .27817
Minimum -.20
Maximum .90
Range 1.10
Interquartile Range .29
Skewness -1.189 .464
Kurtosis .988 .902
Kontrol Mean .3823 .04336
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound .2928
Upper Bound .4718
5% Trimmed Mean .3846
Median .4250
134
Variance .047
Std. Deviation .21682
Minimum .00
Maximum .74
Range .74
Interquartile Range .38
Skewness -.243 .464
Kurtosis -1.089 .902
Lampiran B.7 Hasil Analisis Uji Hipotesis
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality
of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differenc
e
Std.
Error
Differen
ce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Hasil Belajar Siswa Equal
varianc
es
assume
d
.491 .487 2.093 48 .042 4.400 2.102 .174 8.626
Equal
varianc
es not
assume
d
2.093 47.34
1 .042 4.400 2.102 .172 8.628
135
Lampiran B.8 Lembar Jawaban Siswa Pre-Test Dan Post-Test Eksperimen
Lampiran B.8 Lembar Jawaban Siswa Pre-Test Dan Post-Test Kontrol
136
137
Lampiran B.13 Lembar Observasi Aktivitas Siswa
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Mata pelajaran : Biologi
Materi : Metabolisme
Hari/ tanggal : Senin, 11 November 2019
Pertemuan : II ( Kedua)
A. Petutunjuk :
Berilah tanda cek () pada kolom skor sesuai sikap yang ditampilkan dengan
kriteria sebagai berikut :
Ya = Apabila siswa menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan
Tidak = Apabila siswa tidak menunjukkan
No Sikap Yang Diamati Melakukan
Y T
1 Siswa menjawab salam dari guru.
2 Siswa berdoa memohon kepada Allah swt
3 Siswa menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan praktikum
4 Siswa menggerjakan praktikum sesuai cara
kerja pada lembar kerja
5 Siswa bertanya kepada guru jika ada yang
kurang jelas saat praktikum
6 Siswa mengisi tabel pengamatan
7 Siswa menjawab pertanyaan pada lembar
kerja
8 Siswa melaporkan hasil pengamatan
9 Siswa menanggapi jawaban dari hasil
138
pengamatan yang di laporkan
10 Siswa menyimpulkan hasil percobaan yang
telah dilaksanakan
11 Siswa menjawab kuis / pertayaan mengenai
materi yang dipelajari
12 Siswa membuat laporan sementara
mengenai praktikum yang dilaksanakan
13 Siswa mencatat mengenai materi selanjutnya
14 Siswa mendengarkan moral dan menjawab
salam dari guru
Makassar, November 2019
Observer
Nur Anisa
LEMBAR OBSERVASI SISWA
139
Mata pelajaran : Biologi
Materi : Metabolisme
Hari/ tanggal :Kamis, 14 November 2019
Pertemuan : III ( Ketiga)
A. Petutunjuk :
Berilah tanda cek () pada kolom skor sesuai sikap yang ditampilkan dengan
kriteria sebagai berikut :
Ya = Apabila siswa menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan
Tidak = Apabila siswa tidak menunjukkan
No Sikap Yang Diamati Melakukan
Y T
1 Siswa menjawab salam dari guru.
2 Siswa berdoa memohon kepada Allah swt
3 Siswa menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan praktikum
4 Siswa menggerjakan praktikum sesuai cara
kerja pada lembar kerja
5 Siswa bertanya kepada guru jika ada yang
kurang jelas saat praktikum
6 Siswa mengisi tabel pengamatan
7 Siswa menjawab pertanyaan pada lembar
kerja
8 Siswa melaporkan hasil pengamatan
9 Siswa menanggapi jawaban dari hasil
pengamatan yang di laporkan
10 Siswa menyimpulkan hasil percobaan yang
140
telah dilaksanakan
11 Siswa menjawab kuis / pertayaan mengenai
materi yang dipelajari
12 Siswa membuat laporan sementara
mengenai praktikum yang dilaksanakan
13 Siswa mencatat mengenai materi selanjutnya
14 Siswa mendengarkan moral dan menjawab
salam dari guru
Makassar, November 2019
Observer
Nur Anisa
LEMBAR OBSERVASI SISWA
141
Mata pelajaran : Biologi
Materi : Metabolisme
Hari/ tanggal : Senin, 18 November 2019
Pertemuan : IV ( Keempat)
A. Petutunjuk :
Berilah tanda cek () pada kolom skor sesuai sikap yang ditampilkan dengan
kriteria sebagai berikut :
Ya = Apabila siswa menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan
Tidak = Apabila siswa tidak menunjukkan
No Sikap Yang Diamati Melakukan
Y T
1 Siswa menjawab salam dari guru.
2 Siswa berdoa memohon kepada Allah swt
3 Siswa menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan praktikum
4 Siswa menggerjakan praktikum sesuai cara
kerja pada lembar kerja
5 Siswa bertanya kepada guru jika ada yang
kurang jelas saat praktikum
6 Siswa mengisi tabel pengamatan
7 Siswa menjawab pertanyaan pada lembar
kerja
8 Siswa melaporkan hasil pengamatan
9 Siswa menanggapi jawaban dari hasil
pengamatan yang di laporkan
10 Siswa menyimpulkan hasil percobaan yang
telah dilaksanakan
142
11 Siswa menjawab kuis / pertayaan mengenai
materi yang dipelajari
12 Siswa membuat laporan sementara
mengenai praktikum yang dilaksanakan
13 Siswa mencatat mengenai materi selanjutnya
14 Siswa mendengarkan moral dan menjawab
salam dari guru
Makassar, November 2019
Observer
Nur Anisa
143
LAMPIRAN C
C.1 INSTRUMEN VALIDASI RPP
C.2 INSTRUMEN VALIDASI LKS
C.3 INSTRUMEN VALIDASI LEMBAR OBSERVASI SISWA
C.4INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR
C.5 KETERANGAN VALIDASI
144
Lampiran C.1 Instrumen Validitas RPP
145
146
147
148
149
Lampiran C.2 Instrumen Validitas LKS
150
151
152
153
Lampiran C.3 Instrumen Validitas Lembar Observasi Siswa
154
155
156
157
Lampiran C.4 Instrumen Validitas Tes Hasil Belajar
158
159
160
161
Lampiran C.5 Keterangan Validasi
162
LAMPIRAN D
D.1 SURAT PENGANTAR LP3M
D.2 SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN 1
D.3 SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN 2
D.4 SURAT IZIN PENELITIAN
D.5 SURAT KETERANGAN PENELITIAN
D.6 KARTU KONTROL PENELITIAN
163
Lampiran D.1 Surat Pengantar LP3M
164
Lampiran D.2 Permohonan izin penelitian 1
165
Lampiran D.3 Surat Permohonan Izin Penelitian 2
166
Lampiran D.4 Surat Izin Penelitian
167
Lampiran D.5 Surat Keterangan Penelitian
168
Lampiran D.6 Kartu Kontrol Penelitian
169
LAMPIRAN F
F.1DOKUMENTASI
F.2 RIWAYAT HIDUP
170
Gambar 1. Papan nama sekolah SMA Negeri 2 Selayar
Gambar 2. Ruangan kepala sekolah dan ruang guru
Gambar 3. Laboratorium biologi
171
Gambar 4. kegiatan tes awal kelas kontrol
Gambar 5. kegiatan tes awasl kelas eksperimen
Gambar 6. Sebelum kegiatan praktikum (kelas eksperimen)
172
Gambar 7. Kegiatan praktikum (kelas eksperimen)
Gambar 8. Kegiatan praktikum (kelas eksperimen)
173
Gambar 9. Kegiatan praktikum (kelas eksperimen)
Gambar 10. Kegiatan diskusi setelah praktikum (kelas eksperimen)
Gambar 11. Penyampaian kesimpulan kegiatan praktikum (kelas eksperimen)
174
Gambar 12. kegiatan sebelum diskusi kelas kontrol
Gambar 13. kegiatan diskusi kelas kontrol
Gambar 14. Kegiatan diskusi kelas kontrol
175
Lampiran F.2 Riwayat Hidup
RIWAYAT HIDUP
Sunarti. Diahirkan di Tajuia, Kabupaten Kepulauan
Selayar pada tanggal 16 April 1996, dari pasangan
Ayahanda Tajang dan Ibunda Balak Daeng. Penulis
masuk sekolah dasar pada tahun 2003 di SD Negeri
126 Kabupaten Kepulauan Selayar dan tamat tahun
2009, tamat SMP Negeri 1 Bontomatene tahun
2012, dan tamat SMA Negeri 2 Selayar tahun 2015. Pada tahun yang sama
(2015), penulis melanjutkan pendidikan pada program Strata 1 (S1) Program
Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Imu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2020.