Post on 26-Dec-2019
PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN PENGANGGARANPARTISIPATIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KARAKTERISTIK
SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL MODERATING(STUDI KASUS PADA OPD KOTA BANDAR LAMPUNG)
(SKRIPSI)
Oleh
Dewi Yulyana Hendryani
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2018
ABSTRACT
EFFECT OF ENVIRONMENTAL UNCERTAINTY AND BUDGETARYPARTICIPATION TO EMPLOYEE PERFORMANCE WITH CHARACTERISTICS OF
MANAGEMENT ACCOUNTING SYSTEM AS A MODERATING VARIABLE(CASE STUDY ON OPD KOTA BANDAR LAMPUNG)
By
DEWI YULYANA HENDRYANI
This research aims to analyze the influence of environmental uncertainty, budgetaryparticipation and characteristics of management accounting system to employee performanceon OPD Kota Bandar Lampung. The sample of this research consists of questionnairesresults given to 110 employees on 14 OPD Kota Bandar Lampung. This research uses PartialLeast Square (PLS) as analysis technique. The results of this research indicate that theenvironmental uncertainty positively affect to employee performance, budgetary participationpositively effect to employee performance, the characteristics of management accountingsystem positively affect to employee performance, environmental uncertainty have a positiveeffect to employee performance moderated by the characteristics of accounting managementsystem and budgetary participation have a negative effect to employee performance and thecharacteristics of the management accounting system weaken the effect of budgetaryparticipation to employee performance.
Keywords: Environmental Uncertainty, Budgetary Participation, Characteristics ofManagement Accounting System, and Employee Performance.
ABSTRAK
PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN PENGANGGARANPARTISIPATIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KARAKTERISTIK
SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL MODERATING(STUDI KASUS PADA OPD KOTA BANDAR LAMPUNG)
Oleh
DEWI YULYANA HENDRYANI
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ketidakpastian lingkungan,penganggaran partisipatif dan karakteristik sistem akuntansi manajemen terhadap kinerjakaryawan pada OPD Kota Bandar Lampung. Sampel penelitian ini terdiri dari hasilkuesioner yang diberikan kepada 110 karyawan yang tersebar di 14 OPD Kota BandarLampung. Penelitian ini menggunakan teknik analisis Partial Least Square (PLS). Hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa ketidakpastian lingkungan berpengaruh postifterhadap kinerja karyawan, penganggaran partisipatif berpengaruh positif terhadapkinerja karyawan, karakteristik sistem akuntansi manajemen berpengaruh positifterhadap kinerja karyawan, ketidakpastian lingkungan berpengaruh postif terhadapkinerja karyawan yang dimoderasi oleh karakteristik sistem akuntansi manajemen danpenganggaran partisipatif berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan dankarakteristik sistem akuntansi manajemen memperlemah pengaruh penganggaranpartisipatif terhadap kinerja karyawan.
Kata Kunci : Ketidakpastian Lingkungan, Penganggaran Partisipatif, KarakteristikSistem Akuntansi Manajemen, dan Kinerja Karyawan.
PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN PENGANGGARANPARTISIPATIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KARAKTERISTIK
SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL MODERATING(STUDI KASUS PADA OPD KOTA BANDAR LAMPUNG)
Oleh
Dewi Yulyana Hendryani
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan AkuntansiFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Bandar Lampung pada tanggal 09 Juli 1996 dengan nama
lengkap Dewi Yulyana Hendryani dan merupakan anak kedua dari empat
bersaudara. Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) di
TK Al-Azhar 02 Bandar lampung pada tahun 2001, menyelesaikan
pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Sepang Jaya pada tahun 2002-2008,
menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 19 Bandar
Lampung pada tahun 2011, dan selanjutnya menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah
Atas (SMA) di SMA Al-Azhar 03 Bandar Lampung pada tahun 2014.
Penulis terdaftar sebagai mahasiswi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Selama
menjadi mahasiswi penulis terdaftar sebagai brigadir muda BEM (Badan Eksekutif
Mahasiswa) FEB Unila pada awal perkuliahan, selain itu penulis terdaftar sebagai anggota
aktif HIMAKTA (Himpunan Mahasiswa Akuntansi) FEB Unila pada periode 2015/2016, dan
terdaftar sebagai anggota aktif KSPM (Kelompok Studi Pasar Modal) FEB Unila juga sebagai
anggota biro humas pada periode 2015/2016.
Selain itu, penulis juga aktif dalam organisasi eksternal Komunitas Jago Akuntansi Indonesia
dan diamanahkan menjadi Staff Personalia Biro SDM Periode 2015/2016, Koordinator
Chapter Lampung pada periode 2016/2017, Kemudian pada periode 2017/2018 penulis
diamanahkan menjadi Kepala Biro SDM Komunitas Jago Akuntansi Indonesia.
MOTTO
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu
menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengatahui, sedang kamu tidak
mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah: 216)
“Sebuah mimpi dapat terwujud bukan karena keajaiban, melainkan karena keringat dan kerja
keras.”
(Colin Powell)
“Do’a, Usaha, Ikhtiar, Tawakal”
(Anonim)
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbilalamin
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala karunia,nikmat, berkah dan rahmat yang begitu
besar kepada penulis.
Kupersembahkan skripsi ini kepada :
Kedua orangtuaku tercinta, Ayahanda Hendry HS dan Ibunda Fatmawati.
Yang selalu memberikan doa, dukungan, nasihat serta motivasi dalam menggapai cita-citaku.
Terimakasih atas pengertian dan perhatian yang telah kalian berikan. Semoga Allah SWT
senantiasa memberikan perlindungan di dunia maupun di akhirat untuk ibu dan ayah.
Kakak dan Adik-adikku tercinta, Denny Ferdiansyah, Desi Yulyana Hendryani dan
Dicky Ardiansyah
Terimakasih atas segala motivasi, nasihat, keceriaan, canda tawa, kasih sayang, pengertian
serta dukungannya selama ini.
Seluruh keluarga, sahabat dan teman-temanku
Yang selalu memberikan semangat, doa, dan dukungan tiada henti.
Almamaterku tercinta, Universitas Lampung.
SANWACANA
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh
Ketidakpastian Lingkungan Dan Penganggaran Partisipatif Terhadap Kinerja Karyawan
Dengan Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen Sebagai Variabel Moderating (Studi
Kasus Pada OPD Kota Bandar Lampung)” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan selama proses penyusunan dan penyelesaian
skripsi ini. Secara khusus, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si., Akt. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
4. Bapak Kiagus Andi, S.E., M.Si., Akt. selaku Dosen Pembimbing Utama atas
kesediaannya memberikan waktu, bimbingan, saran dan nasihat yang bermanfaat
selama proses penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Chara Pratami Tidespania Tubarad, S.E., M.Acc., Akt. selaku pembimbing
pendamping atas ketersediaannya untuk memberikan waktu, bimbingan, nasihat,
arahan serta motivasi yang telah diberikan selama ini.
6. Bapak Yuliansyah, S.E., M.S.A.,Ph.D., Akt. selaku Dosen Penguji Utama yang telah
memberikan saran-saran yang membangun serta diskusi yang bermanfaat mengenai
pengetahuan untuk penyempurnaan skripsi ini.
7. Ibu Dr. Ratna Septianti, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberikan saran dan nasihat selama penulis menjadi mahasiswa.
8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang
telah memberikan ilmu dan pengetahuan, serta pembelajaran selama proses
perkuliahan berlangsung.
9. Seluruh karyawan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Terima kasih
telah memberikan bantuan dan pelayanan terbaik selama penulis menempuh
pendidikan di Universitas Lampung.
10. Kedua orang tuaku tercinta yang telah memberikan kasih sayang yang paling tulus, doa
yang tiada henti, dukungan serta nasihat dalam pencapaian cita-citaku.
11. Kakak dan adik-adikku tersayang, Denny Ferdiansyah, Desi Yulyana Hendryani dan
Dicky Ardiansyah. Terimakasih untuk segala kasih sayang, pengertian, doa, motivasi
dan canda tawa selama ini.
12. Seluruh keluarga besar, yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terimakasih atas
doa, dukungan, motivasi, dan nasihat yang telah diberikan.
13. Princess yang telah berganti nama menjadi pejuang wisuda, Nur Syaidah, Nur Fitri
Az-Zahra, Giyanti dan Nabella Islamiyati Yuan. Terimakasih atas waktu, canda tawa,
dan kebersamaannya selama 7 tahun ini, semoga silaturahmi kita tetap terjaga
selamanya.
14. Gengs, Mahliani, Dewi Purwanti, Septi Novita Sari, Kamilia Tsany, Cindy Ananda,
dan Heni. Terimakasih atas kebersamaan kita selama ini, semoga silaturahmi kita tetap
terjaga sampai kapanpun.
15. Ukhti Sholehah, Umi Choirunnisa, Faila Suffah, Dhiyaa Ronaa Khorunnisa, Oftika
Sari, Amalia Pratiwi dan Zahrati. Terimakasih sudah menjadi tempat berbagi ilmu,
canda tawa, keluh kesah serta memahami dan memotivasiku selama ini.
16. Future Accountant, Dhiyaa Ronaa, Umi Choirunnisa, Oftika Sari, Faila Suffah, Amalia
Pratiwi, Zahrati, Amin Sobri, Ahmad Aminudin, Agro Niago Utomo, Teguh Prasetyo,
Ariyanto, Robert Trisnayandi dan Micho Zyafutra. Terimakasih atas ribuan canda
tawa, dukungan, motivasi, dan doa yang kalian berikan.
17. Seluruh teman - teman S1 Akuntansi 2014 yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Terimakasih atas kebersamaan dan canda tawa selama masa kuliah. Sukses selalu
kawan.
18. Keluarga KKN Desa Mataram Udik, Kak Icha, Elsa, Intan, Teta, Julpa, Sulis, Julpi,
Untung, Bang dedi, Aldi, Kak Reza, Om Rio dan Ridho, Terimakasih untuk kerja sama
dan pengalaman hidup selama 40 hari. Semoga silatuhmi kita tetap terjaga sampai
kapanpun, semangat Kawan.
19. Anggota Komunitas Jago Akuntansi Indonesia, Kak Fadly, Kak Maitri, Kak Tuti, Kak
Uki, Kak Mico, Kak Tien, Kak Tasia, Kak Fadhil dan lainnya yang tidak dapat
disebutkan satu per satu. Terimakasih atas bimbingan, motivasi dan pembelajarannya
selama tiga tahun kepengurusan saya di KJAI.
20. Anggota Komunitas Jago Akuntansi Indonesia Chapter Lampung, Umi, Kak Azhar,
Kak Fegy, Kak Ria, Kak Indun, Kak Fatma, Kak Cepe, Kak Adam, Kak Wido, Robert,
Agro, Resti, Agnes, Putri, Ipul, Faila, Sobri, Kak Arif, Kak Riska, dan lainnya yang
tidak dapat disebutkan satu per satu. Terimakasih atas kebersamaan dan momen yang
tak terlupakan khususnya panitia munas 5 lampung.
21. Teruntuk Rosa Ramadhani. Terimakasih atas saran, motivasi serta jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang selalu ku ajukan. Sukses selalu ya cha
Akhir kata, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam proses penulisan skripsi ini,
maka penulis mengharapkan adanya kritik ataupun saran yang dapat membantu penulis dalam
menyempurnakan skripsi ini. Demikianlah, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
yang membacanya.
Bandar Lampung, 8 Oktober 2018
Penulis,
Dewi Yulyana Hendryani
DAFTAR ISI
HalamanDAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 11.2 Perumusan Masalah ............................................................................. 51.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 61.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 7
1.4.1 Manfaat Teoritis .......................................................................... 71.4.2 Manfaat Paktisi ........................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1 Landasan Teori ...................................................................................... 8
2.1.1 Pendekatan Kontigensi ............................................................... 82.1.2 Ketidakpastian Lingkungan ........................................................ 92.1.3 Penganggaran Partisipatif ........................................................... 102.1.4 Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen .............................. 112.1.5 Kinerja Karyawan ....................................................................... 12
2.2 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 132.3 Model Penelitian ................................................................................... 142.4 Pengembangan Hipotesis ...................................................................... 15
2.4.1 Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Terhadap KinerjaKaryawan .................................................................................... 15
2.4.2 Pengaruh Penganggaran Partisipatif Terhadap KinerjaKaryawan .................................................................................... 16
2.4.3 Pengaruh Karakteristik Sistem Akuntansi ManajemenTerhadap Kinerja Karyawan .................................................... 17
2.4.4 Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Terhadap KinerjaKaryawan yang Dimoderasi Oleh Karakteristik SistemAkuntansi Manajemen .............................................................. 18
2.4.5 Pengaruh Penganggaran Partisipatif Terhadap KinerjaKaryawan yang Dimoderasi Oleh Karakteristik SistemAkuntansi Manajemen .............................................................. 19
BAB III METODE PENELITIAN3.1 Populasi Dan Sampel .............................................................................. 21
3.1.1 Populasi ......................................................................................... 213.1.2 Sampel ........................................................................................... 21
3.2 Jenis Dan Sumber Data ........................................................................... 223.3 Variabel Penelitian .................................................................................. 233.4 Operasional Dan Pengukuran Variabel ................................................... 23
3.4.1 Ketidakpastian Lingkungan .......................................................... 233.4.2 Pengangaran Partisipatif ................................................................ 243.4.3 Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen ................................. 253.4.4 Kinerja Karyawan ......................................................................... 26
3.5 Metode Analisis Data .............................................................................. 273.5.1 Pengukuran Model Penelitian ( Outer Model) .............................. 283.5.2 Pengukuran Struktural Model (Inner Model ) ............................... 293.5.3 Uji Hipotesis .................................................................................. 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Analisis Deskriptif Data Dan Responden ............................................... 304.2 Demografi Responden ............................................................................. 334.3 Analisis Data ........................................................................................... 34
4.3.1 Pengukuran Model Penelitian (Outer Model) ............................... 344.3.1.1 Uji Validitas ...................................................................... 374.3.1.2 Uji Reliabilitas .................................................................. 40
4.3.2 Pengukuran Struktural Model (Inner Model) ................................ 414.4 Pengujian Hipotesis ................................................................................. 434.5 Pembahasan ............................................................................................. 44
4.5.1 Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Terhadap KinerjaKaryawan ...................................................................................... 44
4.5.2 Pengaruh Penganggaran Partisipatif Terhadap KinerjaKaryawan ...................................................................................... 45
4.5.3 Pengaruh Karakteristik Sistem Akunntansi ManajemenTerhadap Kinerja Karyawan ......................................................... 46
4.5.4 Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Terhadap KinerjaKaryawan yang Dimoderasi Oleh Karakteristik SistemAkuntansi Manajemen .................................................................. 46
4.5.5 Pengaruh Penganggaran Partisipatif Terhadap KinerjaKaryawan yang Dimoderasi Oleh Karakateristik SistemAkuntansi Manajemen .................................................................. 47
BAB V SIMPULAN DAN SARAN5.1 Simpulan .................................................................................................. 495.2 Implikasi .................................................................................................. 505.3 Keterbatasan ............................................................................................ 505.4 Saran ........................................................................................................ 51
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ..........................................................................................15Gambar 4.1 Outer Model Pengukuran Awal ........................................................................35Gambar 4.2 Outer Model Pengukuran ..................................................................................36Gambar 4.3 Output Model Struktural ...................................................................................41
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1.1 Akumulasi Pencapaian Kinerja..............................................................................5Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .............................................................................................13Tabel 3.1 Daftar Responden Penelitian ................................................................................22Tabel 3.2 Indikator dan Pertanyaan Variabel Ketidakpastian Lingkungan ..........................24Tabel 3.3 Indikator dan Pertanyaan Variabel Penganggaran Partisipatif .............................25Tabel 3.4 Indikator dan Pertanyaan Variabel Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen 26Tabel 3.5 Indikator dan Pertanyaan Variabel Kinerja Karyawan .........................................27Tabel 4.1 Persentase Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner ..........................................30
Tabel 4.1.1 Deskriptif Data ..................................................................................31Tabel 4.2 Informasi Umum Responden Penelitian ...............................................................33Tabel 4.3 Parameter Model Pengukuran Data Menggunakan PLS ......................................34Tabel 4.4 Pengujian Validitas Konvergen ............................................................................37Tabel 4.5 Skor Cross Loading ..............................................................................................38Tabel 4.6 Fornell Larcker Correlation ..................................................................................39Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas .............................................................................................40Tabel 4.8 Nilai Coeficient Determinant ................................................................................42Tabel 4.9 Path Coefficient ....................................................................................................42Tabel 4.10 Pengujian Hipotesis ............................................................................................43
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran 1 KuesionerLampiran 2 Gambar Model Pengukuran Pls Algoritma Sebelum RUNLampiran 3 Gambar Model Pengukuran Pls Algoritma Setelah RUNLampiran 4 Gambar Model Pengukuran Setelah BootsrappingLampiran 5 Surat Penelitian
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pemerintah daerah merupakan organisasi perangkat daerah yang mana selalu
dituntut untuk meningkatkan performa kinerjanya yang berorientasi pada
kepentingan masyarakat serta mendorong pemerintah untuk senantiasa tanggap
akan lingkungannya dan berupaya memberikan pelayanan terbaik secara
transparan dan berkualitas serta adanya pembagian tugas yang baik pada
pemerintah tersebut. Kinerja karyawan adalah produktivitas dan output karyawan
sebagai hasil dari pengembangan karyawan yang akhirnya akan mempengaruhi
efektivitas organisasi (Hameed dan Waheed, 2011). Dengan adanya kinerja
karyawan maka akan diketahui seberapa jauh kemampuan karyawan dalam
melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Setiap organisasi perangkat
daerah memiliki tingkat kinerja yang berbeda-beda, tergantung pada hak dan
kewajiban masing-masing karyawan. Faktor yang mempengaruhi kinerja
karyawan antara lain adalah ketidakpastian lingkungan dan penganggaran
partisipatif.
Ketidakpastian lingkungan merupakan rasa ketidakmampuan seorang individu
dalam memperkirakan dan memutuskan sesuatu hal secara akurat. Ketidakpastian
2
lingkungan disebabkan adanya pengaruh dari pihak internal maupun eksternal
OPD, seperti sering terjadinya perubahan peraturan, kondisi ekonomi dan politik,
tidak match-nya antara peraturan yang satu dengan yang lain, terjadinya mutasi
karyawan OPD yang cepat dan tindakan demonstrasi masyarakat terhadap
kebijakan pemerintah. Penelitian Abdullah (2007) menunjukan bahwa secara
bersama-sama variabel bebas desentralisasi, ketidakpastian lingkungan dan
pengendalian akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
manajerial pada Pemerintah kota Bau-Bau dan Kabupaten Buton. Penelitan
Sulkiah (2016) membuktikan bahwa ketidakpastian lingkungan dan lingkup
sistem akuntansi manajemen yang terdiri dari broadscope, timeliness,
aggregation, dan integration berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap
kinerja manajerial.
Penganggaran partisipatif adalah tingkat partisipasi dan pengaruh seseorang dalam
proses pengangaran. Dalam menyusun anggaran perlu melibatkan banyak pihak,
mulai dari manajemen tingkat atas hingga manajemen tingkat bawah, sehingga
semakin tinggi tingkat penganggaran partisipatif maka akan meningkatkan kinerja
karyawan, sebab karyawan yang terlibat berpartisipasi akan berusaha untuk dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dimana usaha-usaha yang dilakukan
tersebut akan berdampak pada peningkatan kinerjanya (Salancik, 1997). Penelitan
Sari, dkk (2017) membuktikan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara
penganggaran partisipatif dan karakteristik sistem akuntansi manajemen terhadap
kinerja pegawai serta karakteristik sistem akuntansi manajemen memoderasi
pengaruh penganggaran partisipatif terhadap kinerja pegawai pada SKPD
Kabupaten Sragen. Penelitian Windasari dan Sujana (2016) membuktikan bahwa
3
adanya pengaruh positif antara penganggaran partisipatif pada kinerja manajerial,
karakteristik sistem akuntansi manajemen broadscope, timeliness dan agregation
tidak dapat memoderasi hubungan penganggaran partisipatif terhadap kinerja
manajerial dan integration memperlemah hubungan antara penganggaran
partisipatif dengan kinerja manajerial pada SKPD Kabupaten Badung.
Sistem akuntansi manajemen adalah sistem informasi yang mengumpulkan data
operasional dan finansial, yang di proses, dan dilaporkan kepada pengguna , yaitu
para karyawan, manajer, kadiv dan eksekutif. Hammad, dkk (2012) menyatakan
bahwa ketidakpastian lingkungan merupakan faktor penting dalam merancang
sistem akuntansi manajemen yang efisien dan efektif. Informasi tersebut berperan
penting dalam membantu karyawan dalam memprediksi konsekuensi yang
mungkin terjadi atas keputusan keputusan yang akan di ambil oleh karyawan
tersebut. Informasi akuntansi manajemen dapat berupa bentuk laporan, model
deskriptif, maupun bentuk analisis statistik yang mana akan meningkatkan
kemampuan karyawan untuk memahami keadaan lingkungan yang sebenarnya
dan berfungsi dalam mengidentifikasi aktivitas yang relevan (Sari, dkk. 2017).
Penelitian Chenhall dan Morris (1986) menemukan bukti empiris mengenai
karakteristik informasi yang bermanfaat menurut persepsi para manajerial, yaitu
terdiri dari : broad scope, timeliness, aggregation, dan integration. Broad Scope,
yaitu lingkup sistem akuntansi manajemen yang luas akan memberikan estimasi
tentang kemungkinan terjadinya peristiwa di masa yang akan datang dalam
ukuran probabilitas. Timeliness, yaitu ketepatan dalam rentang waktu antara
permohonan informasi dengan penyajian informasi yang diinginkan serta
4
frekuensi pelaporan informasi. Informasi yang timeliness akan meningkatkan
sistem akuntansi manajemen untuk melaporkan peristiwa paling akhir dan untuk
memberikan umpan balik secara cepat terhadap keputusan yang telah dibuat.
Aggregation, yaitu merupakan penggabungan informasi fungsional dan temporal
seperti area penjualan, pusat biaya, departemen produksi dan pemasaran, dan
informasi yang dihasilkan secara khusus untuk model keputusan formal.
Integration, mencerminkan kompleksitas dan saling keterkaitan antar beberapa
bagian yang bermanfaat bagi manajer ketika dihadapkan saat pengambilan
keputusan yang mungkin nantinnya akan berpengaruh terhadap sub-unit lainnya.
Indriani dan Nadirsyah (2015) menyatakan bahwa adanya : interaksi antara
partisipasi anggaran dan sistem akuntansi manajemen broadscope yang
berpengaruh negatif terhadap kinerja manajerial, berpengaruh positif antara
partisipasi anggaran dan sistem akuntansi manajemen integration terhadap kinerja
manajerial, adanya interaksi antara partisipasi anggaran dan sistem akuntansi
manajemen timeliness dan interaksi antara partisipasi anggaran dan sistem
akuntansi manajemen agregation.
Pada saat ini, kinerja Pemerintah Kota Bandar Lampung mengalami
ketidakstabilan. Hal ini dapat dilihat dari realisasi akumulasi pencapaian kinerja
selama 3 tahun terakhir dimana pada tahun 2015 hingga 2016 mengalami
peningkatan dari 48,05% hingga 70,12% namun pada tahun 2017 kembali
mengalami penurunan hingga 25,32%.
5
Tabel 1.1 Akumulasi Pencapaian Kinerja
No Indikator Tahun Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Capaian Kinerja(%)
1PendapatanAsli Daerah
2015 563.200.000.000 270.628.288.194 48,05%
2PendapatanAsli Daerah
2016 689.277.000.000 483.379.398.035 70,12%
3PendapatanAsli Daerah
2017 779.276.566.600 197.368.481.217 25,32%
Sumber : www.djpk.kemenkeu.go.id
Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini peneliti mengambil populasi dan
sampel yaitu OPD Kota Bandar Lampung dengan judul penelitian adalah
“Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan dan Penganggaran Partisipatif
Terhadap Kinerja Karyawan dengan Karakteristik Sistem Akuntansi
Manajemen Sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus pada OPD Kota
Bandar Lampung)”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan pada OPD Kota Bandar Lampung?
2. Apakah penganggaran partisipatif berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan pada OPD Kota Bandar Lampung?
3. Apakah karakteristik sistem akuntansi manajemen berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan pada OPD Kota Bandar Lampung?
6
4. Apakah ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan yang dimoderasi oleh karakteristik sistem akuntansi manajemen
(SAM) pada OPD Kota Bandar Lampung?
5. Apakah penganggaran partisipatif berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan yang dimoderasi oleh karakteristik sistem akuntansi manajemen
(SAM) pada OPD Kota Bandar Lampung?
1.3 Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah tersebut, adapun tujuan penelitian ini yaitu :
1. Untuk membuktikan apakah ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan pada OPD Kota Bandar Lampung.
2. Untuk membuktikan apakah penganggaran partisipatif berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan pada OPD Kota Bandar Lampung.
3. Untuk membuktikan apakah karakteristik sistem akuntansi manajemen
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada OPD Kota Bandar
Lampung.
4. Untuk membuktikan apakah ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan yang dimoderasi oleh karakteristik sistem akuntansi
manajemen (SAM) pada OPD Kota Bandar Lampung.
5. Untuk membuktikan apakah penganggaran partisipatif berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan yang dimoderasi oleh karakteristik sistem akuntansi
manajemen (SAM) pada OPD Kota Bandar Lampung.
7
1.4 Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu manfaat
teoritis, maupun manfaat praktis bagi pihak-pihak yang berkepentingan khususnya
mengenai pengaruh ketidakpastian lingkungan dan penganggaran partisipatif
terhadap kinerja karyawan OPD Kota Bandar Lampung. Adapun manfaat
penelitian ini yaitu :
1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran tentang
pengaruh ketidakpastian lingkungan dan penganggaran partisipatif terhadap
kinerja karyawan. Selain itu, peneliti berharap hasil penelitian ini dapat menjadi
bahan referensi atau informasi untuk penelitian yang akan datang dalam mengkaji
topik-topik yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini,
serta penyempurnaan untuk penelitian – penelitian sebelumnya.
1.4.2 Manfaat Praktisi
Penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan informasi bagi para
karyawan serta pihak yang berkepentingan dalam OPD sebagai pertimbangan
dalam pengambilan keputusan dan peningkatan kinerja karyawan.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pendekatan Kontigensi
Pendekatan kontigensi menyatakan semua komponen dari suatu organisasi harus
terdapat kecocokan atau kesesuaian antara satu dengan yang lain. Teori
kontingensi Fiedler atau sering disebut juga sebagai teori situasional karena teori
ini mengemukakan kepemimpinan yang tergantung pada situasi. Situasi dalam hal
ini salah satunya bergantung pada kondisi lingkungan yang tidak pasti (Daft,
2012). Perbedaan kondisi lingkungan yang tidak pasti akan menyebabkan
perbedaan pada kebutuhan informasi sistem akuntansi manajemen. Dalam kondisi
ini perlu adanya sistem akuntansi manajemen yang baik, dimana dapat
memberikan informasi secara cepat, tepat dan akurat sebagai bahan pertimbangan
dalam pengambilan keputusan dan pengendalian ketidakpastian lingkungan.
Dalam pengembangan sistem akuntansi manajemen ini tak hanya bergantung pada
lingkungan, tapi juga organisasi dan gaya pembuat keputusan (pimpinan)
(Windasari dan Sujana, 2016). Fiedler dan rekan-rekannya mendalami unsur –
unsur situasi organisasi lain untuk menilai kapan satu gaya kepemimpinan lebih
efektif dari pada gaya kepemimpinan lain. Fiedler menganggap gaya
kepemimpinan seseorang relatif tetap dan sulit dirubah. Oleh karena itu, ide
9
dasarnya adalah mencocokkan gaya pemimpin dengan situasi yang paling sesuai
dengan efektivitasnya. Dengan mendiagnosis gaya kepemimpinan dan situasi
organisasi, kecocokan dapat di upayakan. Cocok tidaknya gaya kepemimpinan
seseorang ditentukan oleh apakah situasi yang ada menguntungkan atau tidak bagi
pemimpin yang dapat diketahui lewat tiga hal yaitu: kualitas hubungan antara
pemimpin dan pengikut, kadar struktur tugas, dan kadar kewenangan formal
pemimpin terhadap pengikut. Fiedler mengatakan bahwa terdapat 2 tipe variabel
kepemimpinan : gaya berorientasi tugas dan gaya berorientasi hubungan.
Pemimpin berorientasi tugas lebih efektif ketika situasinya sangat menguntungkan
maupun sangat tidak menguntungkan. Pemimpin berorientasi hubungan berkinerja
lebih baik di situasi yang cukup menguntungkan karena keahlian hubungan
manusia penting untuk mencapai kinerja tim yang tinggi (Daft, 2012).
2.1.2 Ketidakpastian Lingkungan
Dalam jangka panjang, lingkungan organisasi selalu mengalami perubahan.
Hanya organisasi yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang akan
tetap beroperasi dalam jangka panjang. Ketidakpastian lingkungan merupakan
rasa ketidakmampuan seorang individu dalam memperkirakan dan memutuskan
sesuatu hal secara akurat yang nantinya akan berpengaruh terhadap kegiatan
operasional organisasi atau perusahaan. Menurut Ladjamudin (2002) dalam
Sulistiyowati (2013) terdapat tiga tipe ketidakpastian lingkungan, yaitu :
1. Ketidakpastian Keadaan, yaitu disebabkan oleh lingkungan organisasi atau
perusahaan yang tidak dapat diprediksi.
2. Ketidakpastian Pengaruh, yaitu berkaitan dengan ketidakmampuan seseorang
untuk memprediksi pengaruh suatu hal yang berkaitan dengan waktu.
10
3. Ketidakpastian Respon, yaitu ketidakmampuan dalam memprediksi
konsekuensi yang mungkin timbul sebagai akibat pilihan respon.
Apabila terdapat kesalahan dalam pengambilan keputusan yang tidak dapat
teridentifkasi secara jelas maka akan menyebabkan kerugian (Setiawan, 2012).
Dimana kondisi ini berasal dari segi ekonomi politik, hukum, peraturan
pemerintah, kondisi eksternal non-keuangan dan masih banyak lagi yang akan
berpengaruh terhadap organisasi atau perusahaan.
2.1.3 Penganggaran Partisipatif
Penganggaran partisipatif adalah tingkat partisipasi dan pengaruh seseorang dalam
proses penganggaran. Penganggaran partisipatif ini merupakan kegiatan yang
penting dan melibatkan berbagai pihak yang mempunyai otoritas dalam
penyusunan anggaran untuk mempersiapkan dan mengevaluasi berbagai alternatif
serta tujuan anggaran (Wulandari, 2016) dengan menggunakan pendekatan
penganggaran yang berfokus pada upaya untuk meningkatkan motivasi karyawan
dalam mencapai tujuan organisasinya. Karyawan yang berpartisipasi dalam
pembuatan anggaran adalah karyawan yang memiliki posisi penting di perusahaan
mereka dan sudah berkomitmen (Mia dan Yuliansyah, 2015).
Dengan adanya penganggaran partisipatif, tujuan anggaran akan dapat lebih
mudah diterima jika anggaran tersebut berada dibawah pengawasan manajer dan
dapat menghasilkan pertukaran innformasi yang efektif antara pembuat anggaran
dan pelaksana anggaran yang dekat dengan produk dan pasar (Anthony dan
Govindarajan, 2005). Menurut Derfuss (2016) dalam Yuliansyah dan Ashfaq
(2017) Partisipasi anggaran secara obyektif diakui dan didorong oleh manajemen
11
puncak, seperti yang dirasakan oleh karyawan yang berpartisipasi, tidak hanya
akan secara aktif melibatkan karyawan dalam kegiatan perencanaan organisasi,
tetapi juga akan memiliki efek psikologis dan kognitif yang positif pada mereka
yang akan sangat meningkatkan upaya mereka yang obyektif dan berdedikasi
dalam kinerja dan kesuksesan organisasi secara keseluruhan. Dari penelitan Sari,
dkk (2017) membuktikan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara
penganggaran partisipatif terhadap kinerja pegawai pada SKPD Kabupaten
Sragen. Dimana penganggaran partisipatif memungkinkan para manajer tingkat
bawah untuk turut serta dalam pembuatan anggaran dari pada membebankan
anggaran kepada para manajer tingkat atas.
2.1.4 Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen
Sistem akuntansi manajemen atau disebut juga akuntansi internal adalah proses
mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan
informasi yang bermanfaat bagi pengguna internal dalam merencanakan,
mengendalikan, dan mengambil keputusan (Hansen and Mowen, 2015: 8). Dalam
penelitian Chenhall dan Morris (1986) menemukan bukti empiris mengenai
karakteristik informasi yang bermanfaat menurut persepsi para manajerial, yaitu
terdiri dari: broad scope, yaitu lingkup sistem akuntansi manajemen yang luas
yang akan memberikan estimasi tentang kemungkinan terjadinya peristiwa di
masa yang akan datang dalam ukuran probabilitas.Timeliness, yaitu ketepatan
dalam rentang waktu antara permohonan informasi dengan penyajian informasi
yang diinginkan serta frekuensi pelaporan informasi. Informasi yang timeliness
dapat meningkatkan sistem akuntansi manajemen untuk melaporkan peristiwa
paling akhir dan untuk memberikan umpan balik secara cepat terhadap keputusan
12
yang telah dibuat. Aggregation, yaitu merupakan penggabungan informasi
fungsional dan temporal seperti area penjualan, pusat biaya, departemen produksi
dan pemasaran, dan informasi yang dihasilkan secara khusus untuk model
keputusan formal. Integration, mencerminkan kompleksitas dan saling keterkaitan
antar beberapa bagian yang bermanfaat bagi manajer ketika dihadapkan saat
pengambilan keputusan yang mungkin nantinnya akan berpengaruh terhadap sub-
unit lainnya.
2.1.5 Kinerja Karyawan
Kinerja merupakan hasil kerja yang di capai oleh seseorang atau sekelompok
orang dalam perusahaan, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-
masing dalam rangka mencapai tujuan perusahaan (Mahoney et al, 1963). Dari
penjelasan di atas dapat diketahui bahwa kinerja karyawan didefinisikan sebagai
kemampuan karyawan dalam melakukan sesuatu keahlian tertentu (Sinambela et
al, 2012). Dengan adanya kinerja karyawan kita dapat mengetahui seberapa jauh
kemampuan karyawan dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.
Menurut Burney, Henle dan Widener (2009) kinerja karyawan dapat diukur
melalui tujuh indikator yaitu :
1. Aktif terhadap aktivitas
2. Teliti dalam bekerja
3. Kualitas pekerjaan
4. Pelaksanaan tugas
5. Keberhasilan dalam menjalankan tugas
6. Tanggung jawab
7. Memahami peraturan
13
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
NO NAMAPENELITI
JUDULPENELITIAN
POPULASI &SAMPEL
PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
1 Sulkiah(2016)
PengaruhKetiakpastianLingkungan danSistemAkuntansiManajemenTerhadapKinerjaManajerial.
Pegawai yangbekerja dirumah sakitLombok Timur.
Ketidakpastianlingkungan dan sistemakuntansi manajemenberpengaruh secaraparsial dan simultanterhadap kinerjamanajerial di rumahsakit Lombok Timur
2 BernandetDwitaSulistiyowati(2013)
PengaruhKetidakpastianLingkungan danDesentralisasiTerhadap SistemAkuntansiManajemen.
PT. GaramPerseroSurabaya
Terdapat pengaruhyang signifikan danpositif antaraketidakpastianlingkungan dandesentralisasi terhadapinformasi sistemakuntansi manajemen.
3 MirnaIndriani,Nadirsyah(2015)
Interactioneffect ofbudgetaryparticipationandmanagementaccountingsystem onmanagerialperformance:Evidence fromindonesia
SKPD di BandaAceh
Adanya interaksi antarapartisipasi anggaran dansistem akuntansimanajemen broadscopeyang berpengaruhnegatif terhadap kinerjamanajerial, pengaruhpositif antara partisipasianggaran dan sistemakuntansi manajemenintegration terhadapkinerja manajerial,adanya interaksi antarapartisipasi anggaran dansistem akuntansimanajemen timelinessdan interaksi antarapartisipasi anggaran dansistem akuntansimanajemen agregationpada kinerja manajerial.
14
4 Vera PutiMeliya Sari,BambangWidarno, danM. RofiqSunarko(2017)
PengaruhPenganggaranPartisipatifTerhadapKinerjaManajerialDenganKarakteristikSistemAkuntansiManajemenSebagaiVariabelModerasi.
Satuan KerjaPerangkatDaerah (SKPD)KabupatenSragen
adanya pengaruh yangsignifikan antarapenganggaranpartisipatif dankarakteristik sistemakuntansi manajementerhadap kinerjapegawai sertakarakteristik sistemakuntansi manajemenmemoderasi pengaruhpenganggaranpartisipatif terhadapkinerja pegawai padaSKPD KabupatenSragen.
5 PutuAgustinaWindasari, IKetut Sujana(2016)
Pengaruhpenganggaranpartisipatif padakinerjamanajerialdengankarakteristiksistem akuntansimanajemensebagaipemoderasi
Satuan KerjaPerangkatDaerah (SKPD)KabupatenBadung
Adanya pengaruh positifantara penganggaranpartisipatif pada kinerjamanajerial, karakteristiksistem akuntansimanajemen broadscopetimeliness danagregation tidak dapatmemoderasi hubunganpenganggaranpartisipatif terhadapkinerja manajerial danintegrationmemperlemah hubunganantara penganggaranpartisipatif dengankinerja manajerial.
2.3 Model Penelitian
Dalam penelitian ini akan mengamati apakah terdapat pengaruh antara
ketidakpastian lingkungan dan penganggaran partsipatif terhadap kinerja
karyawan dengan karakteristik sistem akuntansi manajemen sebagai variabel
moderating. Kerangka penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :
15
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian
2.4 Pengembangan Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu rumusan yang menyatakan adanya hubungan tertentu
antara dua variabel ataupun lebih. Hipotesis dikembangkan dari telaah teoritis
sebagai jawaban sementara dari masalah atau pertanyaan penelitian yang
memerlukan pengujian secara empiris (Indriantoro dan Supomo, 2014).
2.4.1 Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja Karyawan
Organisasi yang sukses akan selalu beradaptasi dengan perubahan-perubahan
lingkungannya dan secara langsung merubah lingkungannya. Ketidakpastian
lingkungan merupakan faktor kontijen yang sudah dikenali secara luas oleh
peneliti dalam desain organisasi (Syam dan Lilis, 2006). Ketidakpastian
lingkungan terdiri dari tiga tipe, yaitu ketidakpastian keadaan, ketidakpastian
pengaruh dan ketidakpastian respon. Apabila terdapat kesalahan dalam
pengambilan keputusan yang disebabkan oleh ketidakpastian lingkungan maka
akan menyebabkan kerugian yang mana akan berdampak terhadap kinerja
KarakteristikSistem Akuntansi
Manajemen (SAM)(X3)
KetidakpastianLingkungan
(X1) KinerjaKaryawan
(Y)
PenganggaranPartisipatif
(X2)
16
karyawan itu sendiri. Dari penelitian (Porter, 1979) membuktikan bahwa
Ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif secara langsung terhadap kinerja.
Penelitan Sulkiah (2016) menunjukkan bahwa ketidakpastian lingkungan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial, dimana semakin
rendah ketidakpastian lingkungan maka semakin tinggi tingkat kinerja manajerial.
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H1
: Ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
2.4.2 Pengaruh Penganggaran Partisipatif Terhadap Kinerja Karyawan
Penganggaran partisipatif merupakan tingkat partisipasi seseorang dalam
menyusun anggaran. Penganggaran partisipatif ini merupakan kegiatan yang
penting dan melibatkan berbagai pihak yang mempunyai otoritas dalam
penyusunan anggaran untuk mempersiapkan dan mengevaluasi berbagai alternatif
serta tujuan anggaran (Wulandari, 2016). Penganggaran partisipatif
memungkinkan para manajer tingkat bawah untuk turut serta dalam pembuatan
anggaran daripada membebankan anggaran kepada para manajer tingkat atas.
Dengan adanya penganggaran partisipatif, maka diharapkan berbagai tingkatan
manajemen dapat memberikan kontribusinya sehingga dapat memunculkan
komitmen dalam organisasi yang akan mempengaruhi peningkatan kinerja
karyawan. Stephani dan devie (2013) menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif
antara budgeting participation terhadap employee performance pada sektor jasa di
Surabaya. Dalam penelitan Windasari dan Sujana (2016) membuktikan bahwa
penganggaran partisipatif berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja
manajerial. Dalam penelitian Sari, dkk (2017) membuktikan bahwa terdapat
17
pengaruh positif dan signifikan antara penganggaran partisipatif terhadap kinerja
pegawai SKPD Kabupaten Sragen.
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H2
: Penganggaran partisipatif berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
2.4.3 Pengaruh Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap
Kinerja Karyawan
Sistem akuntansi manajemen atau disebut juga akuntansi internal adalah proses
mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan
informasi yang bermanfaat bagi pengguna internal dalam merencanakan,
mengendalikan, dan mengambil keputusan (Hansen and Mowen, 2015: 8). Dalam
penelitian Chia (1955) mengungkapkan bahwa karakteristik informasi yang
berupa broadscope, timeliness, aggregation,dan integration mampu
meningkatkan kinerja manajer. Manajer yang memiliki informasi dengan
karakteristik tersebut pada umumnya mampu untuk membuat perencanaan yang
lebih baik dan mencapai target yang telah ditetapkan. Penelitian Sulani dan Dedi
(2013) membuktikan adanya pengaruh positif dan sangat signifikan antara
karakteristik sistem akuntansi manajemen dengan kinerja manajerial pada Bank
BPR di Kabupaten Demak. Penelitian Sari, dkk (2017) membuktikan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara karakteristik sistem akuntansi
manajemen terhadap kinerja pegawai pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Sragen.
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H3
: Karakteristik sistem akuntansi manajemen berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan
18
2.4.4 Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja Karyawan
yang Dimoderasi oleh Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen
Ketidakpastian lingkungan merupakan rasa ketidakmampuan seorang individu
dalam memperkirakan dan memutuskan sesuatu hal secara akurat. Ketidakpastian
lingkungan disebabkan adanya pengaruh dari pihak internal maupun eksternal
OPD, seperti sering terjadinya perubahan peraturan, kondisi ekonomi dan politik,
tidak match-nya antara peraturan yang satu dengan yang lain, dan terjadinya
mutasi karyawan OPD yang cepat dan dan tindakan demonstrasi masyarakat
terhadap kebijakan pemerintah.
Ketidakpastian lingkungan merupakan faktor penting dalam merancang sistem
akuntansi manajemen yang efisien dan efektif (Hammad, dkk, 2013). Semakin
tinggi tingkat ketidakpastian lingkungan maka sistem akuntansi manajemen yang
dibutuhkan harus lebih baik, efektif, dan dapat di andalkan yang nantinya akan
menghasilkan laporan yang baik sebagai pertimbangan dalam pengambilan
keputusan.Penelitian Sulistiyowati (2013) menunjukkan bahwa variabel
ketidakpastian lingkungan mempunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap
informasi sistem akuntansi manajemen pada PT Garam (Persero) Surabaya.
Penelitian Sulkiah (2016) membuktikan bahwa ketidakpastian lingkungan dan
lingkup sistem akuntansi manajemen yang terdiri dari broadscope, timeliness,
aggregation, dan integration berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap
kinerja manajerial.
19
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H4
: Ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan
yang dimoderasi oleh karakteristik sistem akuntansi manajemen (SAM).
2.4.5 Pengaruh Penganggaran Partisipatif Terhadap Kinerja Karyawan yang
Dimodersi oleh Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen (SAM)
Penganggaran partisipatif adalah tingkat partisipasi dan pengaruh seseorang dalam
proses pengangaran. Penganggaran partisipatif memiliki hubungan yang erat
dengan kinerja aparat pemerintah daerah, hal ini dikarenakan kinerja aparat
pemerintah dilihat berdasarkan penganggaran partisipatif yang dilakukan dalam
menyusun suatu anggaran (Lopez et al., 2008). Dalam menyusun anggaran perlu
melibatkan banyak pihak, mulai dari manajemen tingkat atas hingga manajemen
tingkat bawah, sehingga semakin tinggi tingkat penganggaran partisipatif maka
akan meningkatkan kinerja karyawan, sebab karyawan yang terlibat berpartisipasi
akan berusaha untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dimana usaha-
usaha yang dilakukan tersebut akan berdampak pada peningkatan kinerjanya
(Salancik, 1997). Dalam menyusun anggaran juga diperlukan sistem akuntansi
manajemen yang baik, sebab informasi yang dihasilkan oleh sistem akuntansi
manajemen, dapat membantu pendistribusian alokasi sumber daya secara lebih
efisien dan efektif (Houge, 2003).
Dalam penelitian Indriani & Nadirsyah (2015) membuktikan bahwa adanya :
interaksi antara partisipasi anggaran dan sistem akuntansi manajemen broadscope
yang berpengaruh negatif terhadap kinerja manajerial, pengaruh positif antara
partisipasi anggaran dan sistem akuntansi manajemen integration terhadap kinerja
manajerial, adanya interaksi antara partisipasi anggaran dan sistem akuntansi
20
manajemen timeliness dan partisipasi anggaran dan sistem akuntansi manajemen
agregation pada kinerja manajerial. Penelitan Sari, dkk (2017) membuktikan
bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara penganggaran partisipatif dan
karakteristik sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja pegawai serta
karakteristik sistem akuntansi manajemen memoderasi pengaruh penganggaran
partisipatif terhadap kinerja pegawai pada SKPD Kabupaten Sragen.
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H5
: Penganggaran partisipatif berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan yang dimoderasi oleh karakteristik sistem akuntansi manajemen
(SAM).
.
21
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
3.1.1 Populasi
Populasi (population) adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu
yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2014). Populasi
dalam penelitian ini adalah OPD Kota Bandar Lampung, sebanyak 80 OPD yang
terdiri dari kesekretariatan, bidang, badan, dinas, satuan, instasi vertikal, bagian,
BUMD, dan kecamatan.
3.1.2 Sampel
Peneliti dapat meneliti seluruh elemen populasi (disebut dengan sensus) atau
sebagian dari elemen-elemen populasi (disebut dengan sampel). Peneliti, karena
alasan praktis dapat meneliti sebagian dari elemen-elemen populasi sebagai
sampel (Indriantoro & Supomo, 2014). Pada penelitian ini, penentuan sampel
akan dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu
berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan yaitu :
1. Kesekretariatan Kota, Badan, dan Dinas OPD Kota Bandar Lampung
2. Seluruh karyawan/pegawai OPD Kota Bandar Lampung
3. Seluruh karyawan/pegawai OPD yang telah bekerja minimal 6 bulan.
22
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data subyek yang berupa opini, sikap,
pengalaman, atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang
menjadi subyek penelitian (Indriantoro & Supomo, 2014). Sumber data dalam
penelitian ini diperoleh dari data primer yang mana diperoleh secara langsung dari
sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer diperoleh dengan
menggunakan metode survei yaitu dengan teknik kuesioner (Indriantoro &
Supomo, 2014) yang disebar kepada OPD Kota Bandar Lampung. Adapun daftar
OPD yang menjadi responden dalam penelitan ini antara lain :
Tabel 3.1 Daftar Responden Penelitian
NO INSTANSI/BADAN/DINAS
1 Sekretariat Kota
2 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
3 Badan Kepegawaian Daerah
4 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
5 Dinas Perindustrian
6 Dinas Perhubungan
7 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
8 Diinas Komunikasi dan Informatika
9 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
10 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
11 Dinas Kepemudaan dan Olahraga
12 Dinas Pekerjaan Umum
13 Dinas Sosial
14 Dinas Perumahan dan Pemukiman
23
3.3 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu :
1. Variabel Independen, yaitu tipe varabel yang mempengaruhi variabel lain
(dependen). Variabel independen dalam penelitian ini adalah Ketidakpastian
Lingkungan dan Penganggaran Partisipatif.
2. Variabel Dependen, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen.
Variabel dependen dalam penelittian ini adalah Kinerja Karyawan.
3. Variabel Moderating, yaitu variabel yang memperkuat atau memperlemah
hubungan antara variabel independen dan variabel dependen secara langsung.
Variabel moderating dalam penelitian ini adalah Karakteristik Sistem
Akuntansi Manajemen.
3.4 Operasional dan Pengukuran Variabel
3.4.1 Ketidakpastian Lingkungan
Ketidakpastian lingkungan merupakan rasa ketidakmampuan seorang individu
dalam memperkirakan dan memutuskan sesuatu hal secara akurat. Variabel
persepsi ketidakpastian lingkungan di adaptasi dari penelitian Abdullah (2007)
yang mengacu pada penelitian Gordon dan Narayanan (1984) yang terdiri dari
ketidakpastian ekonomi dan politik, ketidakpastian hukum dan peraturan,
ketidakpastian atas tindakan demonstrasi masyarakat yang menentang kebijakan
pemerintah daerah, kondisi ekternal non keuangan, dan prediksi kebutuhan
24
informasi. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert lima dari nilai 1
jika ketidapastian lingkungan sangat rendah hingga nilai 5 jika ketidakpastian
lingkungan sangat tinggi.
25
Tabel 3.2 Indikator dan Pertanyaan Variabel Ketidakpastian Lingkungan
3.4.2 Penganggaran Partisipatif
Penganggaran partisipatif adalah tingkat partisipasi dan pengaruh seseorang dalam
proses pengangaran. Variabel penganggaran partisipatif diukur dengan enam
instrument yang dikembangkan oleh Milani (1975). Item ini dikukur dengan
menggunakan skala likert lima dari nilai 1 jika penganggaran partisipatif sangat
rendah hingga nilai 5 jika penganggaran partisipatif sangat tinggi.
VARIABEL INDIKATOR PERTANYAANKetidakpastianLingkungan(Abdullah,2007)
Kondisi Ekonomi yangselalu berubah
1. Perubahan kondisi ekonomiyang dinamis berpengaruhterhadap OPD dalammenyusun dokumenperencanaan.
Kondisi Politik 2. Mutasi pegawai OPDdipengaruhi oleh motif politiktertentu.
Kondisi Hukum 3. Tingkat kepercayaan publikterhadap regulasi yang telahditetapkan oleh OPD.
Tindakan demonstrasimasyarakat
4. Terjadinya tindakandemonstrasi masyarakatterhadap kebijakanpemerintah daerah.
Kondisi eksternal non-keuangan
5. Tuntutan masyarakat dalamhal pelayanan yangberkualitas.
Kebutuhan informasi 6. Informasi terbaru untukpengambilan keputusanterlambat diterima.
Peraturan pemerintah 7. Sering terjadinya perubahanperaturan yang akanberdampak pada sulitnyaOPD untuk menyesuaikanpraktiknya.
26
Tabel 3.3 Indikator dan Pertanyaan Variabel Penganggaran Partisipatif
VARIABEL INDIKATOR PERTANYAANPenganggaranPartisipatif(Milani,1975)
Keterlibatan dalampenyusunan anggaran
1. Apakah anda terlibat dalampenyusunan anggaran.
Peran dalampenyusunan anggaran
2. Seberapa pentingkah perananda terhadap penyusunananggaran.
Kontribusi dalampenyusunan anggaran
3. Seberapa banyakkontribusi anda dalampenyusunan anggaran.
Seberapa sering atasanmeminta pendapatdalam penyusunananggaran
4. Seberapa seringkah atasanmeminta pendapat andadalam penyusunananggaran.
Pengaruh terhadapanggaran final
5. Seberapa tinggi pengaruhanda terhadap anggaranfinal.
Kesesuaian angaran danhasil yang telah dicapai
6. Anggaran yang dibuatsesuai dengan hasil yangtelah dicapai.
3.4.3 Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen
Sistem akuntansi manajemen bertujuan untuk menyediakan informasi yang
dibutuhkan oleh manajemen untuk mengambil keputusan dan mengendalikan
aktivitasnya. Karakteristik sistem akuntansi manajemen terdiri dari empat, yaitu :
yaitu broad scope, timeliness, aggregation dan integration. Variabel karakteristik
sistem akuntansi manajemen diukur dengan menggunakan kuesioner dari Chia
(1995) yang terdiri dari dari 10 pertanyaan yang dikukur dengan menggunakan
skala likert lima dari nilai 1 jika sangat buruk hingga nilai 5 jika sangat baik.
27
Tabel 3.4 Indikator dan Pertanyaan Variabel Karakteristik Sistem
Akuntansi Manajemen
VARIABEL INDIKATOR PERTANYAANKarakteristik SistemAkuntansi Manajemen(Cia,1995)
Broadscope 1. Informasi kemungkinanberkaitan dengankejadian dimasa depan.
2. Informasi non-financialyang berkaitan dengantingkat output.
Timeliness 3. Informasi yang dimintasegera sampai sesuaidengan permintaan.
4. Tidak ada penundaanantara kejadian denganinformasi yang relevanyang dilaporkan kepadaanda.
Agregation 5. Informasi diberikanpada bagian yang berbedaatau area fungsional diperusahaan anda.
6. Informasi dalam formatsesuai untuk dimasukkankedalam model keputusan.
Integration 7. Informasi tentang dampakkeputusan anda terhadapseluruh departemen anda.
8. Pengaruh keputusanorang lain terhadapwilayah tanggung jawabanda.
3.4.4 Kinerja Karyawan
Kinerja karyawan didefinisikan sebagai kemampuan karyawan dalam melakukan
sesuatu keahlian tertentu (Sinambela et al. 2012). Variabel kinerja karyawan
diukur dengan menggunakan tujuh instrument yang dibangun oleh Williams dan
Anderson (1991) dan dikembangkan oleh Burney, Henle dan Widener (2009).
Item ini dikukur dengan menggunakan skala likert lima dari nilai 1 jika sangat
tidak setuju hingga nilai 5 jika sangat setuju.
28
Tabel 3.5 Indikator dan Pertanyaan Variabel Kinerja Karyawan
VARIABEL INDIKATOR PERTANYAANKinerja Karyawan(Burney, Henle, danWidener, 2009)
Aktif terhadap aktivitas 1. Saya biasa terlibatdalam kegiatanyang akan langsungmempengaruhievaluasi kinerja saya.
Teliti dalam bekerja 2. Saya pernahmengabaikan aspekdari pekerjaan yangwajib dilakukan.
Kualitas pekerjaan 3. Saya dapat menyelesaikantugas yang diberikan.
Pelaksanaan tugas 4. Saya dapat melakukantugas yang diharapkan.
Keberhasilan dalammenjalankan tugas
5. Saya pernah gagal dalammelakukan tugas penting.
Tanggung jawab 6. Saya dapat memenuhitanggung jawab yangditentukan dalampekerjaan.
Memahami peraturan 7. Saya dapat memenuhipersyaratan pekerjaankinerja formal.
3.5 Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis data dengan menggunakan software
PLS (Partial Least Square) yang merupakan analisis persamaan struktural (SEM)
berbasis varian yang secara simultan dapat melakukan pengujian model
pengukuran sekaligus pengujian model struktural.
Model pengukuran digunakan untuk uji validitas dan reliabilitas, sedangkan
model struktural digunakan untuk uji kausalitas (pengujian hipotesis dengan
model prediksi). Terdapat beberapa alasan yang menjadi penyebab digunakan
PLS dalam penelitian ini, salah satunya adalah PLS (Partial Least Square)
merupakan metode analisis data yang didasarkan asumsi sampel tidak harus besar,
yaitu jumlah sampel kurang dari 100 bisa dilakukan analisis, dan residual
29
distribusi dan PLS dapat digunakan untuk menganalisis teori yang masih
dikatakan lemah, karena PLS (Partial Least Square) dapat digunakan untuk
prediksi (Ghozali, 2014).
3.5.1 Pengukuran Model Penelitian (Outer Model)
Outer model sering juga disebut (outer relation atau measurement model) yang
mendefinisikan bagaimana setiap blok indikator berhubungan dengan variabel
latennya. Model pengukuran (outer model) ini digunakan untuk menguji validitas
konstruk dan reliabilitas instrument. Uji validitas menunjukkan seberapa nyata
suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya di ukur dengan ketepatan alat
ukur untuk melakukan tugasnya mencapai sasarannya dan uji reliabilitas
menunjukkan akurasi dan ketepatan dari pengukurannya (Hartono, 2017 : 5 ).
Validitas konvergen dihitung dengan melihat skor Average Variance Ekstracted
(AVE), nilai validitas konvergen dinyatakan sangat baik apabila skor AVE diatas
0,5 (Henseler et al., 2009). Validitas diskriminan bertujuan untuk melihat apakah
item adalah unik dan tidak sama dengan konstruk lain dalam model (Hulland,
1999). Validitas diskriminan diukur dengan menggunakan dua metode yaitu
fornell-larcker dan cross loading, jika korelasi konstruk dengan item pengukuran
lebih besar daripada ukuran konstruk lainnya, maka hal ini menunjukkan bahwa
konstruk laten memprediksi ukuran pada blok mereka lebih baik daripada ukuran
pada blok lainnya. Sedangkan pengujian reliabilitas dilakukan dengan
menganalisis cronbach’s alpha dan composite reliability. Sesuai dengan aturan
yang dipakai bahwa Cronbach’s alpha lebih dari 0.7 menunjukkan tingkat
reliabilitas sangat tinggi (Ghozali, 2014).
30
3.5.2 Pengukuran Struktural Model (Inner Model)
Model struktural (inner model) merupakan model untuk memprediksi hubungan
kausalitas antar variabel laten. Model struktural (inner model) dievaluasi dengan
menggunakan R-square untuk konstruk dependen, dan Path Coefficient (β).
Dalam menilai model dengan PLS, perubahan nilai R-square dapat digunakan
untuk menilai pengaruh variabel laten independen terentu terhadap variabel laten
dependen apakah mempunyai pengaruh yang substantive, semakin tinggi nilai R-
square maka semakin baik model prediksi dari model yang diajukan. Sedangkan
Path Coefficient (β), pengujian ini dilakukan dengan menggunakan prosedur
bootstraping dengan melihat nilai koefisien parameter dan nilai signifikan pada t-
statistik (Hartmann & Slapničar, 2009). Dan pengujian arah penentuan hipotesis
dilihat pada nilai original sample, nilai yang positif menunjukan arah hipotesis
yang positif dan nilai negatif menunjukan arah hipotesis yang negatif.
3.5.3 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis atas ketidakpastian lingkungan, penganggaran partisipatif,
karakteristik sistem akuntansi manajemen, dan kinerja karyawan dilakukan
dengan membandingkan hasil T-hitung dengan T-tabel. Hipotesis dikatakan
sangat signifikan apabila T-hitung > T-tabel pada derajat kebebasan 1%. Hipotesis
dikatakan signifikan apabila T-hitung > T-tabel pada derajat kebebasan 5%.
Hipotesis dikatakan lemah apabila T-hitung > T-tabel pada derajat kebebasan
10%. Sedangkan hipotesis dikatakan tidak signifikan apabila T-hitung < T-tabel
pada derajat kebebasan 10%.
50
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji pengaruh ketidakpastian
lingkungan dan penganggaran partisipatif terhadap kinerja karyawan dengan
karakteristik sistem akuntansi manajemen sebagai variabel moderating.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ketidakpastian lingkungan berpengaruh postif terhadap kinerja karyawan.
2. Penganggaran partisipatif berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
3. Karakteristik sistem akuntansi manajemen berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan.
4. Ketidakpastian lingkungan berpengaruh postif terhadap kinerja karyawan
yang dimoderasi (diperkuat) oleh karakteristik sistem akuntansi manajemen.
5. Penganggaran partisipatif berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan dan
karakteristik sistem akuntansi manajemen memperlemah pengaruh
penganggaran partisipatif terhadap kinerja karyawan.
51
5.2 Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa ketidakpastian lingkungan,
penganggaran partisipatif dan karakteristik sistem akuntansi manajemen
mempengaruhi kinerja karyawan secara langsung, dengan adanya karakteristik
sistem akuntansi manajemen dapat memoderasi (memperkuat) pengaruh
ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja karyawan akan tetapi dapat
memperlemah pengaruh penganggaran partisipatif terhadap kinerja karyawan. Hal
tersebut membuktikan bahwa semakin tinggi tingkat ketidakpatian lingkungan
maka semakin baik pula karakteristik sistem akuntansi manajemen yang
dibutuhkan untuk membuat perencanaan yang lebih baik dan mencapai target
yang telah ditetapkan yang akan berdampak langsung terhadap peningkatan
kinerja. Dengan adanya perbedaan pengambilan keputusan pemanfaatan informasi
agregation dapat memberikan perbedaan dalam pengambilan keputusan dengan
unit divisi lainnya. Sebab dalam pemerintahan, karyawan bekerja pada jalurnya
masing-masing dan tidak memiliki interaksi yang rutin sehingga kebijakan para
pimpinan divisi tidak memiliki pengaruh pada divisi lain. Informasi terintegrasi
yang dihasilkan akan menurunkan partisipasi karena informasi tersebut di anggap
tidak terlalu dibutuhkan dalam penyusunan anggaran sehingga semakin tinggi
integration maka semakin kecil kecenderungan penganggaran partisipatif untuk
meningkatkan kinerja karyawan.
5.3 Keterbatasan
Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu :
1. Keandalan validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini belum teruji dengan baik karena terdapat indikator yang
52
dieliminasi (validasi). Peneliti menduga kemungkinan adanya faktor lain yaitu
pemahaman yang kurang baik yang kemungkinan disebabkan oleh bahasa
yang belum sesuai dengan kondisi responden.
2. Penelitian ini hanya berfokus pada OPD Kota yang tidak mencerminkan dari
keseluruhan OPD sehingga hasilnya belum teruji secara luas.
3. Penelitian ini hanya meneliti bagaimana pengaruh ketidakpastian lingkungan
dan penganggaran partisipatif terhadap kinerja karyawan dengan karakteristik
sistem akuntansi manajemen sebagai variabel moderating melalui instrumen
kuesioner dan tidak melakukan wawancara secara mendalam terhadap
responden, sehingga hasil penelitian ini belum memberikan hasil yang
maksimal.
5.4 Saran
Untuk penelitian selanjutnnya berdasarkan temuan di atas, maka penulis
menyarankan agar penelitian selanjutnya :
1. Diharapkan peneliti selajutnya dapat memperluas objek penelitian, seperti OPD
tingkat provinsi.
2. Perlu dilakukan pengembangan instrument yang sesuai dengan kondisi dan
lingkungan objek penelitian.
3. Perlu dilakukan wawancara yang lebih mendalam terhadap karyawan OPD.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Muntu. 2007. Pengaruh Desentralisasi, Ketidakpastian LinngkunganDan Pengendalian Akuntans Terhadap Kinerja Manjerial Pada PemerintahKota Bau-Bau Dan Kabupaten Buton. Ekuitas Vol.111 No.4 Desember2007 : 473 -497.
Anthonny, R, Vijay Govindarajan. 2005. Management Control System, Jilid I danII, Terjemahan Kurniawan Tjakrawala dan Krista, penerbit SalembaEmpat, Jakarta.
Burney, L.L., Henle, C.A., dan Widener, S.K. 2009. A Path Model ExaminingThe Relations among Strategic Performance Measurement SystemCharacteristics, Organizational Justice, and Extra- and In-RolePerformance.Accounting, Organizations and Society, Vol. 34, No. 3-4,Hal. 305-321.
Chenhall, Robert dan Morris, Deigan. 1986.The Impact of Structure,Environment,and Interdependence on the Perceived Usefulness ofManagement Accounting Systems. The Accounting Review, Vol 61 No. 1.January, 16-35.
Chia, Y.M. 1995. “Decentralization, management accounting system (MAS)information characteristics and their interaction effects on managerialperformance: a Singapore study”, Journal of Business Finance &Accounting, Vol. 22 No. 6, pp. 811-830.
Daft, Richard L. 2012. Era Baru Manajemen. Edisi 9. Jakarta : Salemba Empat.
Ghozali, Imam. 2014. Structural Equation Modeling, Metode Alternatif DenganPartial Least Square (PLS). Edisi 4. Semarang : Undip.
Hameed, A., dan Waheed, A. 2011. Employee development and its affect onemployee performance a conceptual framework. International journal ofbusiness and social science., 2(13), 224-230.
Hammad, A. Salah, Jusoh, Ruzita, dan Ghozali, Imam. 2013. Decentralization,Perceived,Environmental Uncertainty, Managerial Performance AndManagement Accounting System Information In Egyptian Hospital.International Journal of Accounting and Information Management Vol. 4 :pp. 314 – 330
Hansen, Don R & Mowen, Maryanne M. 2015.Akuntansi Manajerial.Edisi 8.Jakarta : Salemba Empat.
Hartmann, F., & Slapnicar, S. 2009. How Formal Performance Evaluation AffectsTrust of Subordinate Managers in Their Superior. Accounting,Organizations and Society. 34: 727-725
Hartono, Jogiyanto.2017. Metodologi Penelitian bisnis Salah Kaprah DanPengalaman-Pengalaman.Yogyakarta : Edisi 6. BPFE - Yogyakarta.
Henseler,J.,C.M.Ringle and R.R.Sinkovics. 2009.”The use of Partial LeastSquares Path Modelinng In International Marketing,” Advances inInternationnal Marketing,20,pp.277-320.
Houge, Zahirul. 2003. Strategic Management Accounting. Concepts, Process andIsssues.Second Edition. USA: Spiro Press USA.
Indriani, Mirna. dan Nadirsyah. 2015. Interaction Effect Of BudgetaryParticipation And Management Accounting System On ManagerialPerformance Evidence From Indonesia. Global Journal of BusinessResearch Vol. 9, No. 1, 2015, pp. 1-13
Indriantoro, N. dan Supomo, B. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta:BPFE.
Juniarti dan Evelyne. 2003. Hubungan Karakteristik Informasi yang dihasilkan olehSistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur Di Jawa Timur.Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 5,No. 2
Lopez, M. A., dkk. 2008. An Update on Budgetary Participation, Locos ofControl, and The Effects on Mexican Managerial Performance and JobSatisfaction. Puerto Rico, USA. IABR & Conference Procedinng 1-13.
Mahoney, T. A., T. H. Jerdee and S. J. Carroll. 1963. Development of ManagerialPerformance: A Research Approach, Cincinnati: SouthWestern Publ. Co.
Mahoney, T.A., Jerdee, T.H. and Carroll, S.J. 1965. The Job(s) of Management,Industrial Relations, 4 (2), pp. 97-110.
Mia Selvina, Yuliansyah Yuliansyah. 2015. Relationships Between BudgetaryParticipation, and Organizational Commitment: Mediated byReinforcement Contingency. Evidence from the Service Sector Industries.International Research Journal of Business Studies vol. VIII no. 02 (2015)
Milani, K. 1975. The Relationship of Participation in Budget-Setting, to IndustrialSupervisor Performance and Attitudes: A Field Study. The AccountingReview 50 (2): 274-284.
Porter, M.E, 1979. How Competitive Forces Shape Strategy. Harvard BusinessReview, March-April. Pp 137-145.
Sari, V.P.M., B. Widarno, M. R. Sunarko. 2017. Pengaruh PenganggaranPartisipatif Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Karakteristik SistemAkuntansi Manajemen Sebagai Variabel Moderasi (Survei pada PegawaiSatuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Sragen). Jurnal Akuntansi danSistem Teknologi Informasi Vol. 13 No 2, Juni 2017 : 276 – 287.
Salancik, G. 1997. Commitment and the control of organiational behavior andbelief. Chicago : St. Clair Press.
Sinambela, Lijan Poltak, et al. 2012. Kinerja Pegawai Teori Pengukuran danImplikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Setiawan, Antonius Singgih. 2012. ketidakpastian linngkungan memoderasihubungan antara sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial.Jurnal Akuntansi/Volume XVI, No. 01, Januari 2012: 99-111.
Sthepani Angelika Pribadi Dan Devie.2013. Pengaruh Budgeting ParticipationTerhadap Employee Performance Pada Sektor Jasa Di Surabaya. BusinessAccounting Review, Vol. 1, No. 2, 2013
Sulani, Sri., Dedi. 2013. Pengaruh Karakteristik Sistem Akuntansi ManajemenTerhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus BPR di Kabupaten Demak).Jurnal Akuntansi Indonesia, Vol. 3 No.2. Juli 2013 Hal 97 -111.
Sulistiyowati, Bernandet Dwita. 2013. Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan danDesentralisasi Terhadap Sistem Akuntansi Manajemen. Jurnal Ilmu &Riset Akuntansi Vol. 2 No. 9.
Sulkiah. 2016. Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan dan Lingkungan SistemAkuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris :Rumah Sakit Di Lombok Timur). Jurnal Ilmiah Rinjani UniversitasGunung Rinjani Vol. 4 Tahun 2016.
Syam, Fazli dan Lilis Maryasih, 2006. Sistem Akuntansi Manajemen, PersepsiKetidakpastian Lingkungan, Desentralisasi, dan Kinerja Organisasi,Simposium Nasional Akuntansi IX Padang.
Windasari, Putu Agustina, dan Sujana, I Ketut. 2016. Pengaruh PeganggaranPartisipatif Pada Kinerja Manajerial Dengan Karakterstik SistemAkuntansi Manajemen Sebagai Pemoderasi. E-jurnal AkuntansiUniversitas Udayana Vol.15. No. 2. 1282-1309.
Wulandari, Diana Eka. 2016. Pengaruh Penganggaran Partisipatif TerhadapKinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Dan GayaKepemimpinan. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi : Volume 5, Nomor 4,April 2016.
www.djpk.kemenkeu.go.id
Yuliansyah Yuliansyah & Ashfaq Ahmad Khan. 2017. A revisit of theparticipative budgeting and employees’ self-efficacy interrelationship –empirical evidence from Indonesia’s public sector, International Review ofPublic Administration, DOI: 10.1080/12294659.2017.1325584