Post on 31-Jan-2018
eJournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (4): 960-974 ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2016
Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk Dan Promosi
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pepsodent Pada
Konsumen Indomaret Plus Di Jalan M. Yamin
Samarinda
Afif Zamroni 1
Abstrak
Dalam penelitian ini menggunakan variabel independen citra merek (x1),
kualitas produk (x2) dan promosi (x3). Metode analisis yang digunakan analisa
regresi linier berganda. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak
100 responden yang diambil secara random dari konsumen pepsodent yang
melakukan keputusan pembelian. Data yang diperoleh merupakan data primer
yang merupakan hasil dari jawaban responden atas kuesioner yang
disebarkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara
simultan pada variabel citra merek, kualitas produk dan promosi terhadap
keputusan pembelian. Hasil penelitian ini juga menunjukkan variabel citra
merek, kualitas produk dan promosi berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap keputusan pembelian. Pada uji determinasi terdapat pengaruh
sebesar 49,5% dari variabel independen (citra merek, kualitas produk dan
promosi) terhadap variabel dependen (keputusan pembelian). Sedangkan,
sebanyak 51,5% dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak termasuk kedalam
analisis regresi ini.
Kata Kunci : Citra Merek, Kualitas Produk, Promosi, Keputusan Pembelian
Pendahuluan
Sejalan dengan perkembangan bisnis saat ini, banyak menjanjikan
peluang dan tantangan bisnis bagi sebuah perusahan. Perusahaan saling
berlomba untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Suatu perusahaan harus
untuk bersaing dengan perusahaan lainya untuk mendapatkan posisi terdepan,
perusahaan juga harus mengerti apa yang diinginkan oleh konsumen, untuk
dapat memberikan produk terbaik. Persaingan pada era sekarang ini,
perusahaan dituntut untuk memberikan layanan yang memuaskan, karena
banyak bermunculan produsen-produsen yang baru yang menjual barang-
barang yang sejenis.
Banyaknya pesaing semakin memberikan pilihan bagi pelanggan untuk
dapat memilih produk yang sesuai dengan apa yang menjadi harapannya.
Sebagai konsumen masyarakat dituntut untuk lebih cermat dan pintar dalam
menghadapi setiap produk yang beredar dibutuhkan. Salah satu cara yaitu
1 Mahasiswa Program S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: afifzamrony@gmail.com
Pengaruh Citra Merek,Kualitas,Promosi Terhadap Keputusan Pembelian (Afif)
961
perusahaan melebarkan sayapnya memperluas pasar untuk mendapatkan
tempat di hati konsumen. konsumen merupakan sebagai tolak ukur
keberhasilan perusahaan, bagi pemasar harus dapat mengetahui apa yang di
butuhkan oleh konsumen, pemasar harus bisa menyusun strategi untuk dapat
memuaskan kebutuhan konsumen, dimana kebutuhan konsumen akan bergerak
dinamis sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga para pemasar harus
peka membaca setiap perubahan selera konsumennya.
Pada hakekatnya konsumen merupakan faktor penting bagi
berlangsungnya hidup perusahaan, karena sekarang ini konsumen sudah pintar
dan cermat dalam mencari sebuah informasi atas produk maupun jasa, yang
nantinya bisa bermanfaat memenuhi keinginan dan bisa memuaskannya.
Persaingan yang begitu ketat dewasa ini menuntut perusahaan- perusahaan agar
mampu memainkan strategi pemasaran yang handal dan mampu menarik minat
konsumen sehingga dapat memenangkan pasar.
Mencapai kesuksesan perusahaan harus memenuhi syarat yang harus
dipenuhi agar dapat mencapai sukses dalam persaingan. Misalnya seperti
mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan tujuan
tersebut tercapai, maka setiap perusahaan harus berupaya menghasilkan dan
menyampaikan barang dan jasa yang diinginkan konsumen dengan harga
yang sesuai. Setiap perusahaan harus mampu memahami perilaku konsumen
pada pasar sasarannya, karena kelangsungan hidup perusahaan tersebut sebagai
organisasi yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen
sangat tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2008:19).
Strategi pemasaran merupakan alat fundamental yang direncanakan
untukmencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan
bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program
pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Strategi
pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan variabel-variabel seperti
segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, positioning, elemen bauran
pemasaran dan biaya bauran pemasaran/marketing mix (Tjiptono, 2012:101).
Beberapa merek yang memiliki kualitas yang relatif sama dapat memiliki
kinerja yang berbeda-beda di pasar karena perbedaan persepsi yang tertancap
di benak konsumen. Dan masyarakat tentunya sudah mengerti dalam
menentukan pilihan pada suatu produk sesusai kebutuhannya apalagi pasta gigi
karena bisa dikatakan pasta gigi merupakan produk yang diperlukan mahasiswa
ketika melakukan komunikasi dan pepsodent memberikan varian kepada
konsumen dengan karena suatu merek yang dirancang perusahaan harus dapat
memenuhi apa yang dibutuhkan dan diingankan konsumen serta
dikomunikasikan dengan baik sehingga pada saat konsumen membutuhkan
produk tertentu, maka konsumen akan memutuskan produk dengan merek
tersebut yang menjadi pilihan utama untuk dibeli. Merek (brand) bukanlah
sekedar nama, istilah (term), tanda (sign), simbol atau kombinasinya. Lebih
dari itu merek adalah janji perusahaan secara konsisten memberikan features,
benefits, dan services kepada para pelanggan. Dan “janji” inilah yang membuat
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 960-974
962
masyarakat lebih dari yang lain. Berdasarkan dari latar belakang masalah yang
telah diuraikan tersebut diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, dan Promosi Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Pepsodent Pada Konsumen Indomaret Plus
Di Jalan M. Yamin Samarinda”.
Kerangka Dasar Teori
Pengertian Pemasaran Pasar secara tradisional merupakan tempat secara fisik di mana para
penjual dan pembeli berkumpul untuk membeli dan menjual barang. Para ahli
ekonomi menggambarkan pasar sebagai kumpulan pembeli dan penjual yang
melakukan transaksi atas sebuah produk atau kelompok produk tertentu
misalnya, pasar perumahan atau bahan makanan (Kotler, 2009:12).
Pengertian Citra (Image)
Image (Citra) adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau
produknya. Image dipengaruhi oleh banyak faktor yang di luar kontrol
perusahaan. Citra yang efektif melakukan tiga hal:
a. Memanfaatkan karakter produk.
b. Menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak
dikacaukan dengan karakter pesaing.
c. Memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekedar citra mental.
Citra merupakan seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang
dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek (Kotler, 2009:299).
Pengertian Merek
Merek mempunyai beberapa peran bagi perusahaan yang
memasarkannya. Peran ekonomi yang penting adalah memungkinkan
perusahaan untuk mencapai skala ekonomi dengan memproduksi merek
tersebut secara massal. Peran ekonomi tidak ternilai lainnya adalah bahwa
merek yang sukses dapat menjadi penghambat bagi pesaing yang ingin
memperkenalkan merek yang sama. Merek merupakan simbol yang
mempunyai peran strategis yang penting dengan menjadi pembeda antara
produk yang ditawarkan suatu perusahaan dengan merek-merek saingannya
(Kanuk, 2008:123).
Pengertian Kualitas Produk
Berbicara mengenai produk maka aspek yang perlu diperhatikan adalah
kualitas produk. Menurut American Society for Quality Control, kualitas adalah
“The totality of features and characteristics of a product or service that bears
on its ability to satisfy given needs”, artinya keseluruhan ciri dan karakter-
karakter dari sebuah produk atau jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang tersirat. Definisi ini merupakan pengertian
kualitas yang berpusat pada konsumen sehingga dapat dikatakan bahwa
seorang penjual telah memberikan kualitas bila produk atau pelayanan penjual
telah memenuhi atau melebihi harapan konsumen. Kotler (2009:2), menyatakan
bahwa kualitas produk merupakan kemampuan sebuah produk dalam
Pengaruh Citra Merek,Kualitas,Promosi Terhadap Keputusan Pembelian (Afif)
963
memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas,
ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk
lainnya.
Promosi
Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang
sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk.
Promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk
mendorong permintaan. Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah
yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan
yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran Tjiptono (2008:229) promosi
penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai
yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan
meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan Tjiptono (2008:200).
Menurut Tjiptono (2008:219), promosi merupakan salah satu penentu
keberhasilan suatu program pemasaran. Betapa pun kualitasnya suatu produk,
bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu
akan berguna pada mereka, maka mereka tidak akan membelinya
Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian merupakan suatu keputusan konsumen yang
dipengaruhi oleh ekonomi keuangan, teknologi, politik, budaya, produk, harga,
lokasi, promosi, physical evidence, people dan process, sehingga membentuk
suatu sikap pada konsumen untuk mengolah segala informasi dan mengambil
kesimpulan berupa response yang muncul produk apa yang akan dibeli (Alma,
2011:96).
Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan
dalam pembelian mereka, proses tersebut merupakan sebuah pendekatan
penyesuaian masalah yang terdiri dari lima tahap yang dilakukan konsumen,
kelima tahap tersebut adalah pengenalan masalah, pencarian informasi,
penilaian alternatif, membuat keputusan, dan perilaku pasca pembelian.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam proposal ini merupakan
metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yang mementingkan adanya
variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus
didefenisikan dalam bentuk operasionalnya. Penelitian kuantitatif memerlukan
adanya hipotesis dan pengujianya serta menentukan tahapan-tahapan
berikutnya, seperti penentuan teknik analisis dan formula statistik yang akan
digunakan serta lebih menjelaskan makna dalam hubungannya dengan
penafsiran angka statistik (Sarwono,2006)
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan dan hipotesis, Penelitian mengenai
pengaruh citra merek, kualitas produk dan promosi terhadap keputusan
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 960-974
964
pembelian pada mahasiswa fisipol yang menggunakan pasta gigi pepsodent.
Dimana terdapat empat variabel diantaranya:
1. Variabel Bebas X:
a. (X1) adalah Variabel Citra Merek
Menurut Kotler (2007:346) citra merek ialah persepsi dan
keyakinan yang dilakukan oleh konsumen, seperti tercermin dalam
asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen. Citra merupakan image
yang terbentuk dimasyarakat (konsumen/pelanggan) tentang baik
buruknya perusahaan (Majid, 2009:70).
b. (X2) adalah Variabel Kualitas Produk
Kotler (2009:2), menyatakan bahwa kualitas produk kualitas produk
merupakan kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya,
hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan,
kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk
lainnya.
c. (X3) adalah Variabel Promosi
Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran
yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan
produk. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi
antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk
memengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan
produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya (Sunyoto, 2012:154).
Promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk
mendorong permintaan.
2. Variabel terikat Y adalah Keputusan Pembelian.
Menurut Tjiptono (2008:19) keputusan pembelian konsumen adalah pemilihan
satu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Keputusan pembelian
konsumen merupakan keputusan pembelian konsumen akhir perorangan dan
rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi (Kotler,
2009:184).
Hasil Penelitian
Hasil Analisis
Uji Validitas Dan Uji Reabilitas
Sebelum penelitan ini dilakukan, peneliti terlebih dahulu melakukan uji
validitas dan reabilitas untuk menguji konsistensi dan akurasi data yang
dikumpulkan dari penggunaan instrumen, uji validitas dan reliabilitas yang
digunakan adalah metode konsistensi internal dengan menggunakan cronbach
alpha. Tabel Ikhtisar Uji Validitas Butir-butir Pernyataan menunjukkan hasil
keseluruhan uji validitas dan Tabel Ikhtisar Uji Reliabilitas Butir-butir
Pernyataan reliabilitas instrumen penelitian. Sebagai berikut:
a. Uji Validitas
Hasil uji validitas kuisioner dapat dilihat pada tabel dibawah sedangkan
output SPSS dapat dilihat secara lengkap pada bagian lampiran.
Pengaruh Citra Merek,Kualitas,Promosi Terhadap Keputusan Pembelian (Afif)
965
Tabel Ikhtisar Uji Validitas Butir-butir Pernyataan
Butir
Pernyataan Koefisien Korelasi Kesimpulan
X1a 0,837 Valid
X1b 0,848 Valid
X1c 0,900 Valid
X1d 0,682 Valid
X2a 0,803 Valid
X2b 0,679 Valid
X2c 0,760 Valid
X2d 0,685 Valid
X2e 0,750 Valid
X3a 0,310 Valid
X3b 0,310 Valid
X3c 0,378 Valid
X3d 0,256 Valid
X3e 1,000 Valid
Y1a 0,331 Valid
Y2b 0,745 Valid
Y3c 0,630 Valid
Y3d 0,680 Valid
Y4e 0,741 Valid
Sumber: Data Diolah Oleh Peneliti Juli-Agustus (2016)
Tabel diatas menunjukkan bahwa hasil uji validitas dari seluruh item sub-
indikator penelitian mempunyai koefisien yang lebih besar dari r-tabel (nilai r-
tabel untuk N=100 dengan tingkat signifikansi 5% adalah 0,195). Dengan
demikian seluruh butir pernyataan dilampirkan dalam kuisioner dinyatakan
valid.
Uji Reliabilitas
Setelah mengetahui hasil uji validitas dari seluruh item indikator
penelitian langkah selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas variabel untuk
menguji konsistensi internal dari seluruh jawaban responden. Berikut Tabel
hasil uji reliabilitas penelitian.
Tabel Ikhtisar Uji Reliabilitas Butir-butir Pernyataan
Butir Pernyataan Cronbach’s Alpha Kesimpulan
X1 0,837 Residual
X2 0,786 Residual
X3 0,799 Residual
Y 0,602 Residual
Sumber: Data Diolah Oleh Peneliti Juli-Agustus (2016)
Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui dari empat variabel penelitian
ini diketahui bahwa seluruh variabel memiliki Cronbach’s Alphalebih besar
dari 0,6 sehingga semua variabel dan dimensi penelitian dinyatakan reliabel.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 960-974
966
Dengan hasil Cronbach’s Alpha yang lebih besar dari 0,6 maka secara
keseluruhan variabel penelitian dinyatakan reliabel, dan dasar indikator ini
yang digunakan pada analisis lebih lanjut.
Uji Asumsi Kelasik
Uji Multikolineritas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam variabel
regresi terdapat korelasi antar variabel bebas (independent). Dalam model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.
1) Jika Tolerance> 0,10 dan VIF < 10, maka tidak terjadi multikolioneritas
antar variabel bebas.
2) Jika Tolerance< 0,10 dan VIF > 10, maka terjadi multikolioneritas
antar variabel bebas.
Tabel Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Penelitian VIF Tolerance
Citra Merek(X1) 1,228 0,814
Kualitas Produk (X2) 1,339 0,747
Promosi (X3) 1,109 0,902
(Sumber: data penelitian yang diolah dari SPSS, 2016)
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan IBM SPSS 20 pada Tabel
diatas diketahui bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai
Variance Inflation Faktor (VIF) tidak lebih besar dari 10 dan nilai Tolerance
kurang dari 0,10. Maka penulis menyimpulkan bahwa tidak ada multikonearitas
dalam penelitian ini.
Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas menghasilkan grafik pola penyebaran titik
(scatterplot) seperti tampak pada gambar berikut ini.
Gambar Pola penyebaran titik (scatterplot)
Dari hasil grafik scatterplot di atas dapat dilihat bahwa tidak ada pola
yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu
Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji Normalitas
Uji normalitas menghasilkan Normal Probability Plot yang tampak
pada gambar berikut ini:
Pengaruh Citra Merek,Kualitas,Promosi Terhadap Keputusan Pembelian (Afif)
967
Gambar Grafik Normal Probability Plot
Grafik normal probability plot menunjukkan bahwa mengikuti dan
mendekati garis diagonalnya sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam satu model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode (t-1). Untuk pengujian autokorelasi dapat
dideteksi dengan niali Durbin Watson (DW) berdasarkan kriteria.
1. Jika d < dL atau d > (4-dL), bearti terdapat autokorelasi.
2. Jika d terletak antara dU dan (4-dU), bearti tidak terjadi autokorelasi.
3. Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL), tidak
menghasilkan kesimpulan yang pasti.
Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel Hasil Uji Autokorelasi, Koefisiensi Korelasi, dan Koefisiensi
Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-Watson
1 .459a .210 .186 .39080 2.383
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Data diolah (2016)
Dari tabel di atas, output SPSS menghasilkan nilai d = 2,383. Selanjutnya
dari Tabel DW dengan n (jumlah observasi) = 100, k (jumlah variabel bebas)
=3, dan Alpha 0,05 diperoleh dL = 1,6131 dan dU = 1,7364 sehingga (4-dU) =
2,2636. Dengan demikian, d terletak antara dU dan (4-dU), bearti tidak ada
autokorelasi.
Analisis Regresi Linear Berganda
Persamaan Regresi
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh dari
variabel independen yaitu Citra Merek (X1), Kualitas Produk (X2), Promosi
(X3),terhadap variabel dependen Keputusan Pembelian (Y). Perhitungan
statistik dalam analisis regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian
peogram IBM SPSS versi 20. Berdasarkan hasil regresi linear berganda
diperoleh hasil sebagai berikut.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 960-974
968
Tabel Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2.170 .389 5.584 .000
X1 .154 .074 .209 2.075 .041
X2 .156 .093 .176 1.680 .096
X3 .147 .056 .251 2.623 .010
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data diolah
Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh persamaan regresi linear
berganda terdiri dari Citra Merek (X1), Kualitas Produk (X2), Promosi (X3),
terhadap variabel dependen Keputusan Pembelian (Y) adalah sebagai berikut:
Y = 2,170 + 0,154 X1 + 0,156 X2 + 0,147 X3
Persamaan regresi diatas memiliki pengertian sebagai berikut:
1) Konstanta (a)
Konstanta 2,170 berarti bahwa Keputusan Pembelian akan konstan
sebesar 2,170 terdiri dari Citra Merek (X1), Kualitas Produk (X2), Promosi
(X3),terhadap variabel dependen Keputusan Pembelian (Y) adalah sebagai
berikut:
2) Koefisien Regresi Variabel Citra Merek ( )
Variabel Citra Merek (X1) menunjukkan koofisien sebesar 0,154, yang
artinya jika variabel Citra Merek(X1) dinaikkan 1 satuan maka keputusan
pembelian akan meningkat sebesar 0,154. Dengan asumsi variabel bebas
lainnya tetap.
3) Koefisien Regresi Kualitas Produk ( )
Variabel Kualitas Produk (X2) menunjukkan koefisien sebesar 0,156,
yang artinya jika variabel obsesi terhadap kualitas (X2) dinaikkan 1 satuan
maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,156. Dengan asumsi
variabel bebas lainnya tetap.
4) Koefisien Regresi (b3) Variabel Promosi
Variabel Promosi menunjukkan koefisien sebesar 0,147, yang artinya
jika variabel promosi (X3) dinaikkan 1 satuan maka keputusan pembelian akan
meningkat sebesar 0,147. Dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap.
Koefisien Korelasi (R) Tabel Hasil Uji Autokorelasi, Koefisien Korelasi, dan Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-Watson
1 .459a .210 .186 .39080 2.383
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Data diolah (2016)
Pengaruh Citra Merek,Kualitas,Promosi Terhadap Keputusan Pembelian (Afif)
969
Dalam output SPSS pada Tabel Hasil Uji Autokorelasi, Koefisien
Korelasi, dan Koefisien Determinasi Model Summaryb diperoleh nilai koefisien
korelasi (R) sebesar 0,459 atau 45,9% yang bearti tingkat hubungan antar
variabel yang terdiri dari Citra Merek (X1), Kualitas Produk (X2), dan Promosi
(X3), variabel dependen Keputusan Pembelian (Y) pada konsumen indomaret
termasuk pada tingkat hubungan yang sedang.
Koefisien Determinasi (R2) Dan (R)
Pengujian koefisiensi determinasi (R2) Bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar kemampuan variabel independent (bebas) menjelaskan variabel
dependen (terikat). Dalam output SPSS, koefisien determinasi (R2) terletak
pada Tabel Hasil Uji Autokorelasi, Koefisien Korelasi, dan Koefisien
Determinasi Model Summaryb dan tertulis R square.
Dalam output SPSS pada Tabel Hasil Uji Autokorelasi, Koefisien
Korelasi, dan Koefisien Determinasi Model Summaryb diperoleh nilai koefisien
determinasi (R2) sebesar 0,210 atau 21,0%. Maka koefisien determinasinya = 0,
210 x 100% = 21 % secara serentak dalam menjelaskan variasi atau perubahan
variabel terikat (Y) didapati besarnya pengaruh variabel bebas sebesar 21%,
sedangkan sisanya yaitu 100% - 21% = 79% dipengaruhi oleh variabel lain
diluar variabel penelitian.
Uji F (Uji Serentak)
Uji F digunakan untuk menguji apakan perubahan variabel independen
yang terdiri dari Citra Merek (X1), Kualitas Produk (X2), dan Promosi (X3),
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Keputusan Pembelian)
pada konsumen indomaret Plus di Samarinda yakni dengan membandingkan
Fhitung dengan Ftabel dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% (α = 0,05).
Hasil uji F dari perhitungan SPSS sebagai berikut:
Tabel Uji F (Uji Serentak)
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean Square F Sig.
1
Regression 3.906 3 1.302 8.525 .000b
Residual 14.662 96 .153
Total 18.568 99
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X1, X2, X3
Sumber: Data diolah
Berdasarkan perhitungan Ftabel diperoleh hasil sebesar 2.700 sedangkan
Fhitung sebesar 8.525. Jika dibandingkan dengan nilai Ftabel maka terlihat bahwa
Fhitung> Ftabel dan tingkat signifikansi diperoleh hasil 0,000 < 0,05 dengan
demikian menunjukan bahwa variabel independen yang terdiri dari Citra
Merek(X1), Kualitas Produk (X2), dan Promosi (X3), secara bersama-sama
(simultan) mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen
Keputusan Pembelian sehingga dapat dinyatakan Hipotesis diterima.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 960-974
970
Uji t (Uji Parsial)
Uji t digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas
berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada konsumen
indomaret di Samarinda dengan cara membandingkan t hitung dan t tabel
dengan tingkat kepercayaan sebesar α = 0,05 sehingga diperleh hasil
perhitungan SPSS.
Tabel UJi t (Uji Parsial) Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2.170 .389 5.584 .000
X1 .154 .074 .209 2.075 .041
X2 .156 .093 .176 1.680 .096
X3 .147 .056 .251 2.623 .010
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X1, X2, X3
Sumber: Data diolah
Berdasarkan hasil perhitungan yang terdapat pada Tabel diatas dapat
dijelaskan pengaruh antara variabel independen yang terdiri dari Citra Merek
(X1), Kualitas Produk (X2), dan Promosi (X3), terhadap variabel dependen
Keputusan Pembelian pada konsumen Indomaret Plus di Samarinda sebagai
berikut:
1) Variabel Citra Merek (X1)
Nilai Sig. thitung menunjukkan bahwa variabel Citra Merek (X1) sebesar
2.075 dengan nilai Sig. = 0.041. Karena thitung = 2.075> ttabel = 1.985 serta nilai
Sig. = 0.041<a = 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima. Artinya, variabel citra merek (X1) secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).
2) Variabel Kualitas Produk (X2)
Nilai Sig. thitung menunjukkan bahwa variabel kualitas produk (X2)
sebesar 1.680 dengan nilai Sig. = 0.096. Karena thitung = 1.680< ttabel = 1.985
serta nilai Sig. = 0.096>a = 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima
dan Ha ditolak. Artinya, variabel kualitas produk (X2) secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).
3) Variabel Promosi(X3)
Nilai Sig. thitung menunjukkan bahwa variabel promosi (X1) sebesar
2.623 dengan nilai Sig. = 0.010. Karena thitung = 2.623> ttabel = 1.985 serta nilai
Sig. = 0.010<a = 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima. Artinya, variabel promosi (X1) secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian (Y).
Variabel Paling Berpengaruh Untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh dari citra merek,
kualitas produk, dan promosi terhadap keputusan pembelian yaitu dengan
Pengaruh Citra Merek,Kualitas,Promosi Terhadap Keputusan Pembelian (Afif)
971
melihat nilai standar koefisien beta yang tertinggi.
Tabel Variabel yang paling berpengaruh Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2.170 .389 5.584 .000
X1 .154 .074 .209 2.075 .041
X2 .156 .093 .176 1.680 .096
X3 .147 .056 .251 2.623 .010
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
Sumber: Data diolah
Berdasarkan data tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai standart
koefisien beta tertinggi yakni variabel promosi terhadap keputusan pembelian
(X3) sebesar 0.251 yang berarti bahwa variabel promosi terhadap keputusan
pembelian secara parsial mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap
keputusan pembelian konsumen.
Pembahasan
Analisis Secara Simultan (Uji F)
Dari hasil analisis variabel keputusan pembelian yang terdiri dari citra
merek (X1), kualitas produk (X2), promosi (X3), secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian.
Fakta yang penulis temukan dilapangan yaitu dengan melakukan
wawancara dengan konsumen Indomaret Plus dimana dapat disimpulkan bahwa
ini sesusai yang dikemukakan oleh Alma, Kotler, Tjiptono, Keputusan
pembelian merupakan suatu keputusan konsumen yang melibatkan segala
aspek seperti ,citra merek, kualitas produk dan promosi, sehingga membentuk
suatu sikap pada konsumen untuk mengolah segala informasi dan mengambil
kesimpulan berupa response yang muncul produk apa yang akan dibeli,
kemudian pada variabel promosi menurut penulis menjadi variabel yang paling
unggul di pepsodent karena iklan pepsodent secara masif, menjalin ikatan
dengan dokter gigi indonesia di berbagai acara, selain itu pepsodent juga
memperkenalkan produknya melalui event-event yang mereka buat, salah satu
contohnya yaitu Senyum Pepsodent, melalui event ini pepsodent
memperkenalkan produknya secara langsung..dengan memberikan pengetahuan
tentang manfaat bersikat gigi,cara sikat gigi dengan benar, melalui event inilah
pepsodent dapat merebut hati masyarakat agar masyarakat menggunakan
produknya.dengan event ini juga pepsodent mengenalkan produknya agar lebih
dikenal di masyarakat dan di pasaran, melalui event ini juga pepsodent
memberikan sikat gigi dan pasta gigi gratis kepada para pesertanya, ini juga
salah satu cara untuk merebut hati masyarakat.
Penelitian ini sejalan dengan Sulistyawati (2009) yang menyatkan bahwa
citra merek, kulitas produk dan promosi berpengaruh secara signifikan terhadap
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 960-974
972
keputusan pembelian.
Penelitian ini diperkuat dengan hasil kuisioner, dimana citra merek (X1),
kualitas produk (X2), promosi (X3) terhadap keputusan pembelian dinilai sudah
cukup sbaik terbukti bahwa hasil tanggapan responden mengenai indikator-
indikator variabel citra merek (X1), kualitas produk (X2), promosi (X3) di
respon setuju oleh konsumen. Dapat dilihat pada table 4.1 sampai dengan 4.19
Analisis Secara Parsial (Uji t)
Pada uji t menunjukkan bahwa dari ketiga variabel independen tersebut,
secara parsial keseluruhan variabel independen berpengaruh terhadap
keputusan pembelian pada konsumen indomaret plus.
a. Citra Merek (X1)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel citra merek secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada konsumen
indomaret plus (M. yamin).
Sesuai dengan fakta data penelitian semua sub indikator dinyatakan
dalam kategori baik tetapi masih ada kategori sangat baik oleh karena itu semua
indikator harus ditingkatkan khususnya indikator kemasan pemampilan fisik
yang menarik relatif masih rendah dibandingankan presentase indikator yang
lain yaitu sebesar 79% dengan rata-rata 4, 15.
Jadi yang harus dilakukan oleh pepsodent adalah dengan memberikan
bentuk pada kemasan pasta giginya secara unik sehingga konsumen dapat
melihat bahwa produk pepsodent memiliki kemasan yang berbeda dengan yang
lain, misalnya dengan mengubah bentuk kemasannya disesuaikan dengan umur
dan kegunaan pasta giginya
b. Kualitas Produk (X2)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kualitas produk kualitas
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada
konsumen Indomaret Plus (M. yamin)
Peningkatan kualitas produk yang baik akan menyebabkan konsumen
terus menerus membeli produk. Sebaliknya menurunnya kualitas produk akan
menyebabkan konsumen memilih produk yang lain.
Sesuai dengan fakta data penelitian semua sub indikator dinyatakan
dalam kategori baik tetapi masih ada kategori sangat baik oleh karena itu semua
indikator harus ditingkatkan khususnya indikator nyaman saat digunakan yang
relatif masih rendah dibandingkan persentase indikator yaitu sebesar 82%
dengan rata-rata 4,04. Hal ini menunjukkan bahwa pepsodent harus memiliki
kualitas yang setara dengan merek top pasta gigi lainnya dengan memberikan
kenyamanan penuh pada produk pasta giginya agar konsumen merasa puas
dengan saat memakainya.
c. Promosi (X3)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel promosi secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada konsumen
indomaret.
Peningkatan promosi akan menyebabkan meningkatnya penjualan
Pengaruh Citra Merek,Kualitas,Promosi Terhadap Keputusan Pembelian (Afif)
973
pepsodent. Sebaliknya menurunnya promosi akan menyebabkan penurunan
penjualan pepsodent dan akhirnya konsumen memilih produk yang lain.
Sesuai dengan fakta data penelitian semua sub indikator dinyatakan dalam
kategori baik tetapi masih ada kategori sangat baik oleh karena itu semua
indikator harus ditingkatkan khususnya indikator melakukan promosi melalui
diskon harga persentase sebesar 82% dengan nilai rata-rata 4,15. Hal ini
menunjukkan bahwa seharusnya pepsodent memberikan diskon harga yang
bersaing artinya jika pemberian diskon pepsodent dilakukan secara berkala
maka konsumen aksan loyal dan terus membeli pepsodent.
Penutup Berdasarkan hasil uji regresi berganda secara parsial ditemukan bahwa
seluruh variabel independen yaitu citra merek, kualitas produk dan promosi
memberikan pengaruh signifikan terhadap variabel terikat keputusan
pembelian.
Berdasarkan hasil uji Regresi berganda secara simultan ditemukan bahwa
seluruh variabel independen (citra merek, kualitas produk dan promosi)
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.
Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa variabel promosi merupakan
variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Bagi perusahaan
Agar melakukan peningkatan dari segi citra merek, kualitas produk dan
promosi dengan melakukan riset keinginan dari konsumen dan melakukan
penelitian yang lebih akurat lagi.
Melakukan riset keputusan pembelian lebih lanjut karena masih ada
faktor-faktor yang belum dapat dijelaskan dari penelitian lain.
Perusahaan agar meningkatkan kualitas produk agar konsumen semakin
nyaman saat memakai produk pepsodent.
Bagi akademisi
Bagi pihak yang ingin melakukan penelitian yang sejenis, disarankan
untuk meneliti variabel-variabel selain citra merek, kualitas produk dan
promosi. Karena dari penelitian ini diketahui 51% masih ada faktor-faktor lain
yang mempengaruhi keputusan pembelian.
Lebih teliti lagi dalam penentuan teori dan pembuatan kuesioner, agar
lebih baik lagi dalam hasil penelitian.
Untuk memperkuat hasil penelitian serupa dianjurkan menambah sampel
dan menjelaskan proses pengisian kuesioner dan mendampingi responden
ketika mengisi kuesioner tersebut.
Daftar Pustaka
Buku :
Alma, Buchari, “Pemasaran dan Pemasaran Jasa”, Alfabeta, Bandung, 2011.
Dwi Priyatno. 2008. Mandiri Belajar SPSS. MediaKom : Yogyakarta.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 960-974
974
Ghozali, Imam, 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,
Edisi. Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro.
Hamid, Abdul, “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Cetakan Pertama, FEIS
UIN Press, Jakarta, 2007.
Kanuk, Schiffman, Leon &, Leslie Lazar, “Consumer Behaviour” 7th Edition
(Perilaku Konsumen), PT. Indeks, Jakarta, 2008.
Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT Index, Edisi Kesebelas,
2005
Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi,
dan Kontrol, Jakarta: Penerbit Index, 2009.
Mullins, J., Walker, O.C., Boyd, H.W. and Larreche, J.C, “Marketing
Management : A Strategic Decision – Making Approach”, McGraw –
Hill, New York, 2005.
Novita Klarisa 2013. Judul Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Di Swalayan Maxi Balikpapan, Jurnal, 2013.
Praba Sulistyawati 2009. Analisis Pengaruh Citra Merek Kualitas Produk dan
promosi Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Merek Acer Di Kota
Semarang, Jurnal, 2013.
Rangkuti, Freddy, Riset Pemasaran, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2003.
Sugiyono, “Memahami Penelitian Kualitatif”, ALFABET, Bandung, 2005.
Susilo, Candra Hamanto, Pengaruh Kualitas Merek, Citra Merek, Dan Asosiasi
Merek Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Gran Max Pada PT.
Karya Zirang Utama Semarang, Universitas Negeri semarang, jurnal,
2008.
Tjiptono, Fandy,” Pemasaran Jasa”, Penerbit Bayu Media Publishing,
Malang, 2008.
Umar, Husein, “Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen”, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 2010.
Mc. Daniel, Pemasaran, Edisi I, Salemba Empat, Jakarta, 2001.
Angipora P. Marius, Dasar-dasar Pemasaran, Rajawali Pers, Jakarta, 1999
Basu Swastha dan Irawan, (2005), Manajemen Pemasaran Modern. Liberty,
Yogyakarta
Internet :
www.tanyapepsodent.com. dilihat 3 februari 2016
www.topbrand-award.com. dilihat 3 februari 2016