Post on 23-Jun-2020
Pengantar Manajemen
Pertemuan 3
Disusun oleh : Lela Nurlaila, S.Pd., M.M
Organizational culture and
envizonment
Pengertian Budaya
Budaya adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskanpengalaman bersama yang dialami oleh orang orang dalamorganisasi tertentu dari lingkungan sosial mereka.
Setiap organisasi mempunyai budaya, meskipun pada organisasi-organisasi tertentu mudah diidentifikasi dan mempunyai lebihbanyak pengaruh (yaitu lebih kuat) baik terhadap personalia ataupelanggan daripada yang lain.
Budaya organisasi dibangun dari kepercayaan yang dipegang teguhsecara mendalam tentang bagaimana organisasi seharusnyadijalankan atau beroperasi.
Budaya merupakan sistem nilai organisasi yang menentukanorganisasi itu bisa sukses jangka panjang atau tidak.
Budaya Organisasi
Budaya organisasi adalah sebagai suatu persepsi umum yangditerima oleh seluruh karyawan dalam memandang sesuatu. Dilihatsebagai karakteristik yang memberikan nilai-nilai pada organisasi.
Melalui budaya organisasi memiliki identitas yang membedakandengan organisasi lain.
Menurut Schien (1992) mengindentifikasi budaya sebagai asumsi-asumsi dan keyakinan-keyakinan dasar yang dilakukan bersamaoleh para anggota dari sebuah kelompok atau organisasi. Asumsidan keyakinan tersebut menyangkut pandangan kelompokmengenai dunia dan keterbukaannya dalam dunia tersebut, sifatdari waktu dan ruang lingkup sifat manusia dan hubungan manusia.
Contoh Video Budaya Organisasi Telkom
https://tinyurl.com/ux445b8
Sumber youtube
7 Karakteristik utama yang merupakan hakikat Budaya organisasi (kultur) organisasi :
1. Inovasi dan keberanian mengambil resiko.
Sejauh mana karyawan didorong untuk berinovasi dan mengambil resiko.
2. Perhatian pada hal-hal rinci.
Sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan presisi, analisis, dan perhatian pada hal-hal detail.
3. Orientasi hasil.
Sejauh mana manajemen lebih berfokus pada hasil daripada pada teknik dan proses yang dijalankan untuk mencapai hasil tersebut.
4. Orientasi orang.
Sejauh mana keputusan-keputusan manajemen mempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada dalam organisasi.
5. Orientasi tim.
Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja diorganisasi pada tim dibandingkan pada individu-individu.
6. Keagresifan.
Sejauh mana orang bersifat agresif dan kompetitif daripada bersifat santai.
7. Stabilitas.
Sejauh mana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya status quo dalam perbandingannya dengan pertumbuhan.
Budaya (Kultur) yang kuat lawan kultur yang lemah
Budaya (Kultur) Kuat adalah sebuah kultur dimana nilai-nilai inti dipegang teguh dan dijunjung tinggi bersama.Kultur yang kuat memiliki dampak yang lebih besar terhadap perilaku karyawan dan lebih terkait langsungdengan perputaran karyawan.
Fungsi-fungsi Budaya (kultur) :
1. Sebagai penentu batas-batas. Kultur menciptakan perbedaan antara suatu organisasi dengan organisasi yanglain.
2. Memuat rasa identitas anggota organisasi.
3. Memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan individu.
4. Meningkatkan stabilitas sistem sosial.
5. Sebagai mekanisme sense-making serta kendali yang menuntun dan membentuk sikap dan perilakukaryawan.
Kultur sebagai beban :
1. Hambatan untuk perubahan. Dapat terjadi apabila nilai-nilai yang dimiliki bersama tidak sejalan dengannilai-nilai yang dapat meningkatkan keefektifan organisasi. Hal ini paling dapat terjadi pada lingkunganorganisasi yang bersifat dinamis.
2. Hambatan bagi keragaman. Merekrut karyawan baru yang “berbeda” dengan mayoritas anggota organisasilainnya akan menimbulkan sebuah paradoks. Manajemen menginginkan karyawan baru ini untuk menerima nilai-nilai inti dari kultur organisasi tersebut. Apabila tidak bisa menerima maka karyawan baru ini tidak mungkincocok dan tidak akan diterima oleh anggota organisasi yang lainnya. Sebuah kultur yang kuat memberi tekananyang kuat kepada karyawan untuk menyesuaikan diri. Kultur tersebut membatasi rentang nilai dan gaya yangdapat diterima.
3. Hambatan bagi akuisisi dan merger. Baru-baru ini faktor kunci yang menentukan akuisisi dan mergeradalah kesesuaian kultur dari kedua organisasi yang bersangkutan.
Menciptakan dan mempertahankan Budaya
a. Asal Muasal Sebuah Budaya
Pendiri organisasi memiliki pengaruh besar dalam Budaya organisasi tersebut.
Ada 3 proses penciptaan budaya:
1. Pendiri hanya merekrut dan mempertahankan karyawan yang sepikiran danseperasaan.
2. Mereka melakukan indoktrinasi dan menyosialisasikan cara berpikir danberperilaku.
3. Perilaku pendiri bertindak sebagai peran pendorong karyawan untukmengidentifikasikan diri.
b. Mempertahankan Kelangsungan Hidup Budaya
Ada 3 hal yang memainkan peran sangat penting yaitu:
Seleksi
Tujuan eksplisitnya adalah mengidentifikasi dan merekrut individu-individu yangmemiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan untuk berhasil menjalakanpekerjaan di dalam organisasi.
Manajemen Puncak
Melalui apa yang mereka katakan dan bagaimana mereka berperilaku, para eksekutifsenior memantapkan norma-norma yang berlaku di organisasi terkait sejauh manapengambilan risiko diharapkan; kebebasan yang diberikan kepada karyawan;pakaian yang pantas promosi dan imbalan lain.
Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses yang mengadaptasikan karyawan dengan budayaorganisasi. Ada 3 tahap: pertama, mencakup mencakup semua pembelajaran yangterjadi sebelum seorang anggota baru bergabung dengan organisasi. Kedua,karyawan baru melihat seperti apa sebenarnya organisasi itu dan menghadapikemungkinan bahwa antara harapan dan kenyataan berbeda. Ketiga, terjadiperubahan yang berlangsung relatif lama.
Prakedatangan
Periode pembelajaran dalam proses sosialisasi yang terjadi sebelum karyawan barubergabung dengan organiisasi
Perjumpaan
Proses sosialisasi dimana karyawan baru melihat seperti apa sesungguhnyaorganisasidan menghadapi kemungkinan bahwa harapan dan kenyataan ituberbeda.
Metamorfosis
1. Proses sosialisasi dimana karyawan baru harus berubah dan menyesuaikan diridengan pekerjaan, kelompok,kerja dan organisasi.
2. Produktivitas
3. Komitmen
4. Perputaran karyawan
Bagaimana Budaya Organisasi Terbangun
•Filosofi pendiri organisasi •kriteria seleksi •manajemen puncak •sosialisasi •kulturorganisasi
Bagaimana Karyawan Mempelajari Budaya Organisasi
a. Penceritaan Kisah
Kisah yang mengandung narasi tentang pendiri, pelanggaran terhadap aturan, kesuksesan dariyang tidak mampu menjadi kaya raya, pengurangan karyawan dan lain-lain. Kisah ini melabuhkanmasa kini ke masa silam serta memberikan penjelasan dan legitimasi atas praktik yang berjalan saatini.
b. Ritual
Serangkaian aktivitas berulangyang mengungkapkan da memperkuat nilai-nilai kunci organisasi,tujuan mana yang terpenting, orang mana yang penting dan mana yang dapat dikeluarkan.
c. Simbol-simbol Material
Contoh perbedaan simbol material pada perusahaan bila manajer pasti akan mendapat ruanganyang luas, perabotan eksklusif dan pakaian khusus ini menandakan simbol-simbol materialmembedakan kekuasaan pada suatu perusahaan.
d. Bahasa
Sebagai sarana untuk mengidentifikasikan anggota dari sebuah kultur atau subkultur. Contohadanya istilah atu jargon yang menggambarkan sesuatu seperti KWIC (keyword in context) yangatinya sekumpulan kata kunci dalam konteks. Begitu terbiasa bahasa ini akan menjadi alat untukmenyatukan para anggota sebuah kultur dan subkultur tertentu
Menciptakan Budaya Organisasi yang Etis
Jadilah model peran yang visible. Manajemen puncak sebagai acuanuntuk menentukan perilaku yang semestinya mereka ambil. Ketikasenior mengambil jalan yang etis, hal ini memberi pesan positif padasemua karyawan.
Komunikasikan harapan-harapan yang etis. Ambiguitas dapatdiminimalkan dengan kode etis, kode etis harus menyatak nilaiutama organisasi dan berbagai aturan etis yang diharapkan akandipatuhi karyawan
Berikan pelatihan etis. Selenggarakan seminar, lokakarya danprogram pelatihan etis untuk memperkuat standar tuntunanorganisasi, menjelaskan praktik yang diperbolehkan dan menanganidilema etika.
Secara nyata, berikan penghargaan atas tindakan etis dan berihukuman terhadap tindakan yang tidak etis.
Berikan mekanisme perlindungan. Dengan pembentukan badanpengawas atau petugas etika.
Menciptakan Budaya tanggapan Pelanggan
Berguna untuk mendapat loyalitas pelanggan dan profitabilitas jangka panjang.
Berikut variabel yang membentuk kultur tanggap pelanggan serta saran yang dapat dijalankan:
a. Variabel-variabel Kunci yang Membentuk budayaTanggap Pelanggan
Jenis karyawan itu sendiri. Karyawa yang dibutuhkan adalah karyawan yang ramah danbersahabat.
Tingkat formalisasi yang rendah. Pekerja jasa diberikan kebebasan untuk memenuhikebutuhan pelanggan yang senantiasa berubah.
Penguatan tingkat formalisasi yang rendah. Diberi kebebasan untuk memutuskan langkahdalam memuaskan pelanggan.
Keterampilan mendengarkan yang baik. Memahami dan mendengarkan pesan yangdisampaikan pelanggan
Kejelasan peran. Sebagai penghubung antara organisasi dan pelanggan.
Kultur tanggap pelanggan memiliki karyawan yang menampilkan perilaku warga organisasi.Memiliki kesadaran penuh untuk membahagiakan pelanggan.
b. Tindakan Manajerial
Seleksi Pemberdayaan
Kepemimpinan Evaluasi kerja
Sistem imbalan Pelatihan dan sosialisasi
Desain struktur
Spiritualitas dan Budaya Organisasi
Spiritualitas ditempat kerja adalah kedaran bahwa orang memilikikehidupan batin yang tumbuh dan ditumbuhkan oleh pekerjaanyang bermakna yang berlangsung dalam konteks komunikasi.
Mengapa spiritualitas?
Alasan tumbuhnya minat terhadap spiritualitas
Sebagai penyeimbang antara tekanan dan ketegangan dari dinamikakehidupan yang tidak beraturan
Agama formal tidak lagi berfungsi untuk banyak orang
Tuntutan kerja membuat tempat kerja menjadi dominan dalamkehidupan banyak orang
Hasrat untuk mengintegrasikan nilai kehidupan pribadi dalamhidup profesional sesorang
Banyak orang menemukan bahwa mengejar sesuatu yang bersifatmaterial membuat mereka tidak puas
Karakteristik sebuah Organisasi Spiritual
Kesadaran akan tujuan yang kuat. Mendasarkan budaya padasatu tujuan bermakna. Laba bukanlah nilai utama.
Fokus terhadap pengembangan individual. Mereka menciptakanbudaya dimana karyawan dapat tumbuh dan belajar
Kepercayaan dan respect. Berciri oleh tumbuhnya sikap salingpercaya, jujur dan terbuka
Praktik kerja yang manusiawi. Meliputi jadwal kerja yangfleksibel, imblan berbasis kelompok, penyampian kesenjangan gajidan status, jaminan hak kerja dan lain-lain
Toleransi bagi ekspresi karyawan. Memberi ruang bagi karyawanuntuk menjadi diri mereka sendiri untuk mengutarakan suasanahati dan perasaan mereka.
Ringkasan dan Implikasi untuk Manajer
Bagaimana budaya organisasi dapat berdampak terhadap kinerja dan kepuasan karyawan
faktor-faktor objektif
1. inovasi dan pengambilan resiko
2. perhatian pada detail
3. orientasi pada hasil
4. orientasi pada orang
5. orientasi pada tim
6. keagresifan
7. stabilitas
budaya organisasi
tinggi dan rendah
kinerja
kepuasan
Manajer
Pengertian manajer
Manajer adalah Orang yang bertanggungjawab untuk
mengarahkan usaha yang bertujuan membantu
organisasi dalam mencapai sasarannya.
Berbagai Tipe Manajer
1. Fist-line (or first level) mangers (manajer yang pertama atau tingkatpertama) adalah: Manajer yang bertanggungjawab terhadappekerjaan karyawan operasional saja dan tidak membawahkanmanajer lain; mereka merupakam tingkat “pertama” atau terendahdari manajer dalam organisasi hierarkhi
2. Middle Manager (manajer menengah) adalah manajer yang beradaditengah-tengah dalam hierarkhi organisasi , mereka jugabertanggungjawab kepada manajer yang lebih senior
3. Top Manager (manajer puncak) adalah: manajer yangbertanggungjawab atas seluruh manajemen dari organisasasi;mereka menetapkan kebijakan operasional dan pedoman interaksiorganisasi dengan lingkungannya.
Managerial Levels
Manager Fungsional dan Umum
1. Function (fungsi) adalah suatu klasifikasi yang menunjukpada sekelompok aktivitas serupa dalam suatu organisasi,seperti pemasaran atau koperasi.
2. Functional manager (manajer fungsional) adalah seorangmanajer yang bertanggungjawab hanya atas satu aktivitasorganisasi. Seperti manajemen keuangan atau manajemensumber daya manusia.
3. General Manager (manajer umum) adalah seorang yangbertanggungjawab atas semua aktivitas seperti produksi,penjualan, pemasaran dan keuangan untuk sebuahorganisasi perusahaan atau anak perusahaan.
Tingkat Manajemen dan
Keterampilan
1. Technical skill (ketrampilan teknis) adalah
kemampuan menggunakan prosedur, teknik, dan
pengetahuan bidang khusus.
2. Human skill (ketrampilan manusia) adalah
kemampuan untuk bekerjasama, memahami dan
memotivasi oranglain sebagai individu dalam
kelompok.
3. Conceptual skill (ketrampilan konseptual) adalah
kemampuan untuk mengkoordinasikan dan
mengintegrasikan semua kepentingan dan aktivitas
organisasi
What Managers Do?
Functions Manager’s Perform
Planning
Defining goals, establishing strategies to achieve goals, developing plans to integrate and coordinate activities.
Organizing
Arranging and structuring work to accomplish organizational goals.
Leading
Working with and through people to accomplish goals.
Controlling
Monitoring, comparing, and correcting work.
Management Roles (Mintzberg)
Interpersonal roles
Figurehead, leader, liaison ( Tokoh, Pemimpin, Penghubung)
Informational roles
Monitor, disseminator, spokesperson
Decisional roles
Entrepreneur, disturbance handler, resource allocator, negotiator
Peran Manajerial
Pengertian Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement,yang memiliki arti “seni melaksanakan dan mengatur.” Manajemenbelum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.Follet (2003), misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai senimenyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwaseorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lainuntuk mencapai tujuan organisasi. Griffin (2006) mendefinisikanmanajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapaisasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapatdicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwatugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuaidengan jadwal.
Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia maneggiareyang berarti “mengendalikan,” terutama dalam konteks mengendalikankuda, yang berasal dari bahasa latin manus yang berarti “tangan”.Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadiménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.Sehingga manajemen dapat didefinisikan sebagai proses perencanaan,pengorganisasian, penyusunan personalia, pengarahan, danpengawasan anggota-anggota organisasi untuk mencapai tujuanorganisasi. Perkembangan teori manajemen diawali dari aliran klasik(1770—1860) hingga aliran manajemen modern (1940—sekarang).Definisi di atas mencakup fungsi-fungsi manajemen, yaknipengorganisasian, penyusunan personalia, pengarahan, danpengawasan
OrganisasiOrganisasi (Yunani: organon - alat) adalah suatu kelompok orang
dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Dalam ilmu-ilmu sosial,organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutamasosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajianmengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizationalstudies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisisorganisasi (organization analysis).
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, adayang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasipada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis,terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalammemanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode,lingkungan), sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya yangdigunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi
Characteristics of Organizations
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
1. Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu polahubunganhubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahanatasan mengejar tujuan bersama (Singarimbun dan Efendi, 1976)
2. James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiapperserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama (Willis, 1996)
3. Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatusistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih(Horton, dan Hunt, 1984)
4. Robbins (1994) menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity)sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yangrelatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terusmenerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena
dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi
dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan
eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap
masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah
organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh
masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi
seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam
masyarakat sebagai anggotaanggotanya sehingga
menekan angka pengangguran
Perlunya Perencanaan Di Dalam Organisasi
1. Tanpa rencana manajer tidak dapat mengetahui
bagaimana mengorganisasikan orang dan sumber
daya secara efektif. Mereka mungki bahkan tidak
mempunyai ide yang jelas mengenai apa yang perlu
mereka organisasikan.
2. Tanpa rencana, manajer dan bawahannya hanya
mempunyai peluang kecil untuk mencapai sasaran
atau mengetahui kapan dan dimana mereka keluar
dari jalur.
Perlunya memperlajari manajemen
Fungsi-fungsi manajemen
1. Perencanaan:
a) pemilihan atau penetapan tujuan organisasi,
b) penentuan strategi, kebijakan, proyek, program, prosedur, metode, sistem,
anggaran, dan standard yang dibutuhkan untuk mencapai standard.
2. Pengorganisasian:
a) Penentuan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan,
b) Perancangan dan pengembangan organisasi atau kelompok kerja untuk
mencapai tujuan,
c) Penugasan tanggungjawab,
d) Pendelegasian wewenang kepada individu
3. Penyusunan personalia: penarikan, pelatihan, pengembangan, penempatan, dan
pemberian orientasi para karyawan dalam lingkungan kerja yang menguntungkan dan
produktif.
4. Pengarahan: mendapatkan atau membuat para karyawan melakukan apa yang diinginkan
dan harus mereka lakukan. Fungsi ini meminta para karyawan untuk bergerak menuju
tercapainya tujuan organisasi.
5. Pengawasan: penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa
rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Pengawasan positif
berupaya mengetahui apakah tujuan organisasi dicapai dengan efektif dan efisien atau
tidak. Pengawasan negatif berupaya menjamin kegiatan yang tidak diinginkan tidak terjadi
Fungsi pengawasan mencakup:
a) Penetapan standar pelaksanan,
b) Penentuan ukuran pelaksanaan,
c) Pengukuran pelaksanaan dan perbandingan dengan standar, dan
d) Pengambilan tindakan koreksi bila ada penyimpangan.
The Value of Studying Management
The Value of Studying Management
The universality of management
Good management is needed in all organizations.
The reality of work
Employees either manage or are managed.
Rewards and challenges of being a manager
Management offers challenging, exciting and creative opportunities formeaningful and fulfilling work.
Successful managers receive significant monetary rewards for their efforts.