Post on 10-Mar-2019
i
PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR)
DALAM PEMBELAJARAN MATERI UANG DAN
PERBANKAN UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE,
CONSCIENCE, DAN COMPASSION (3C) SISWA KELAS XC
SMA NEGERI I KASIHAN BANTUL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
OLEH :
IGNATIUS ERDHA ATUNG YUDHA
NIM : 081334020
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Persembahan: Karya kecil ini kupersembahkan untuk:
® Tuhan Yesus atas kasih, penyertaan, dan bimbingan yang luar
biasa.
® Bapak dan Ibu yang ada bersama-Nya. Bu, Pak…janjiku
terpenuhi, kupercaya Bapak dan Ibu di sana pasti merasakan
kebahagiaan ini.
Love u dad…mom…miss them so much…
® Mbak Vitta dan Mas Wuri, semua sudah selesai. Matur nuwun
semuanya.
® Keluarga Besar Muradi Sewayan (budhe-budhe, pakdhe-pakdhe,
mas, mbak, dan ponakan), terima kasih atas semuanya…
® Almamaterku : Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan
Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada
waktunya. (1 Petrus 5:6)
Semua tidak ada yang mustahil
jika kita mau berusaha untuk
mendapatkannya. (Erdha AY)
Tiadanya keyakinanlah yang membuat orang
takut menghadapi tantangan; dan saya percaya
pada diri saya sendiri.
(Muhammad Ali)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 27 Maret 2015
Penulis
Ignatiuas Erdha Atung Yudha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Ignatius Erdha Atung Yudha
Nomor Mahasiswa : 081334020
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul :
PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR) DALAM
PEMBELAJARAN MATERI UANG DAN PERBANKAN UNTUK
MENINGKATKAN COMPETENCE, CONSCIENCE, DAN COMPASSION
(3C) SISWA KELAS XC SMA NEGERI I KASIHAN BANTUL
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta izin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 27 Maret 2015
Yang menyatakan
Igntius Erdha Atung Yudha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR) DALAM
PEMBELAJARAN MATERI UANG DAN PERBANKAN UNTUK
MENINGKATKAN COMPETENCE, CONSCIENCE, DAN COMPASSION
SISWA KELAS XC SMA NEGERI 1 KASIHAN BANTUL
Ignatius Erdha Atung Yudha
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan competence, conscience, dan
compassion siswa dalam pembelajaran ekonomi materi uang dan perbankan
dengan menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, dan dilaksanakan pada
siswa kelas XC SMA Negeri 1 Kasihan Bantul. Penelitian ini dilaksanakan dalam
dua siklus yang masing-masing terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun komponen utama dalam penerapan PPR
tersebut terdiri dari konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi.
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, kuesioner, dan tes.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis
komparatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan PPR dalam
pembelajaran ekonomi dapat meningkatkan competence, conscience, dan
compassion siswa kelas XC SMA Negeri 1 Kasihan Bantul. Pada akhir siklus I
dan siklus II competence, conscience, dan compassion siswa mengalami
peningkatan. Rerata skor aspek competence pada awal siklus I sebesar 40,
sedangkan pada akhir siklus I meningkat menjadi 73,79. Pada awal siklus II rerata
skor pada aspek competence adalah 57,5, dan meningkat pada akhir siklus II
menjadi 76,87. Pada awal siklus I rerata skor pada aspek conscience sebesar 3,4
meningkat menjadi 3,7 pada akhir siklus I dan pada akhir siklus II juga meningkat
menjadi 3,8. Pada awal siklus I rerata skor pada aspek compassion sebesar 3,7
meningkat pada akhir siklus I menjadi 4,0. Demikian pula peningkatan terjadi
pada akhir siklus II menjadi 4,2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE IMPLEMENTATION OF REFLEXTIVE PEDAGOGY PARADIGM
(RPP) IN LEARNING MONEY AND BANKING TO INCREASE THE
COMPETENCE, CONSCIENCE, AND COMPASSION OF THE TENTH C
GRADE STUDENTS AT STATE SENIOR HIGH SCHOOL 1 OF
KASIHAN BANTUL
Ignatius Erdha Atung Yudha
Sanata Dharma University
Yogyakarta 2015
This research aims to improve competence, conscience and compassion of
students in studying economics with the topic : money and banking by applying
Reflextive Pedagogy Paradigm (RPP).
This is a classroom action research, and implemented on the tenth C grade
students at State Senior High School 1 of Kasihan Bantul. This research was
conducted in two cycles and each consists of four steps : planning, action,
observation, and reflection. The main components of implementing of RPP
consist of context, experience, reflection, action, and evaluation. Data collection
methods were observation, interview, questionnaire, and test. Data processing
analysis were descriptive and comparative analysis.
The result of this research shows that implementation of RPP in learning
economics can improve the competence, conscience, and compassion of the tenth
grade students of State Senior High School 1 of Kasihan Bantul. For the end of
the first cycle and second cycle, the competence, conscience, and compassion of
students increased. Mean score for competence aspect of the first cycle is 40 and
then increases at the end of the first cycle becomes 73.79. In the beginning of the
second cycle, the mean score of competence is 57.5, increases to 76.87 at the end
of the second cycle. At the beginning of the first cycle, the mean score of
conscience is 3.4 and it increases to 3.7 at the end of the first cycle, and it also
increases to 3.8 at the end of the second cycle. The mean score of the first cycle
from compassion aspect is 3.7 increases to 4.0 at the end of the first cycle and
then increases to 4.2 at the end of the second cycle.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi yang telah disusun berjudul
Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif Dalam Pembelajaran Materi Uang dan
Perbankan Untuk Meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C)
Siswa Kelas XC SMA Negeri I Kasihan Bantul.
Peneliti menyadari bahwa selesainya skripsi ini berkat dukungan, nasihat,
kerja sama, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,
2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., Msi., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi,
4. Ibu Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd., selaku dosen
pembimbing yang dengan sabar memberi pengarahan dan nasihat selama
proses penulisan skripsi ini,
5. Ibu Natalina Premastusti Brataningrum, S.Pd., M.Pd., selaku dosen peguji
yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan,
memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd., selaku dosen penguji yang
telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan,
memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini,,
7. Staf pengajar Prodi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi yang
telah memberikan tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan,
8. Ibu Novianti, S.Pd., yang setia dan penuh sabar bekerja sama untuk
menjadi guru mitra dalam penelitian ini,
9. Siswa kelas XC SMA Negeri I Kasihan Bantul yang telah banyak
membantu untuk kelancaran pelaksanaa penelitian,
10. Bapak dan Ibu di surga, semuanya sudah kuselesaikan dan kupenuhi
dengan baik. Terima kasih atas semangat yang diberikan melalui kasih
selama ini,
11. Mbak Vitta dan mas Wuri, support yang begitu luar biasa sehingga semua
ini dapat terselesaikan dengan baik, maaf ya agak lama …,
12. Budhe LM. Siti Lumantari, S.Pd AUD dan Pakdhe Ag. Sudaryadi yang
tidak henti-hentinya mengingatkan penulis agar segera menyelesaikan
skripsi ini,
13. Keluarga Besar Muradi Sewayan (Kel. Depok, Kel. Magelang, Budhe
Suster, kakak-kakak sepupu, dan ponakan-ponakan), terima kasih atas doa
dan semangatnya,
14. Sesilia Susanti S.Pd, terima kasih atas perhatian, dukungan, pengertian dan
doanya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
15. Keluarga besar UBSD (Mbak Mia, Rohmi, Mas Krisna) terima kasih buat
keceriaan selama ini sehingga penulis bisa melupakan sejenak kebosanan
yang ada,
16. Teman-teman PPR (Wawan, Tika, Nea, Hasto, Yuda, Robert, Moris) yang
sudah mau berbagi dan menyumbangkan ide demi kelancaran skripsi ini,
17. Semua teman PAK angkatan 2008, terima kasih atas kebersamaan yang
tak terlupakan selama ini,
18. Keluarga besar PT Asuransi Wahana Tata Cabang Yogyakarta,
terimakasih atas dorongan dan doa.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang
membangun demi penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta,
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................... vii
ABSTRAK .................................................................................................... viii
ABSTRACT ................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................. x
DAFTAR ISI ................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 3
C. Batasan Masalah................................................................................. 4
D. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Paradigma Pedagogi Reflektif............................................................ 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
1. Pengertian PPR ............................................................................ 7
2. Pengertian Competence, Conscience, dan Compassion ............... 8
3. Tahap-tahap Pembelajaran dengan PPR ...................................... 10
B. Penelitian Tindakan Kelas.................................................................. 14
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas ......................................... 14
2. Tahap-tahap PTK ......................................................................... 15
C. Materi Ajar ......................................................................................... 15
D. Kerangka Berfikir............................................................................... 21
E. Hipotesis Penelitian ............................................................................ 22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................... 24
B. Tempat dan Waktu Penelitain ............................................................ 24
C. Subjek dan Objek Penelitian .............................................................. 25
D. Prosedur Penelitian............................................................................. 25
E. Teknik Pengmpulan Data ................................................................... 31
F. Teknik Analisis Data .......................................................................... 32
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Sejarah SMA Negeri I Kasihan Bantul .............................................. 35
B. Visi, Misi dan Tujuan SMA Negeri I Kasihan Bantul ....................... 37
C. Sistem Pendidikan SMA Negeri I Kasihan Bantul ............................ 39
D. Kurikulum SMA Negeri I Kasihan Bantul ........................................ 39
E. Siswa SMA Negeri I Kasihan Bantul ................................................ 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data .................................................................................... 47
1. Pra Penelitian ............................................................................... 47
2. Pelaksanaan Penelitian Siklus I .................................................... 54
3. Pelaksanaan Penelitian Siklus II .................................................. 75
B. Analisis Komparasi tentang Competence, Conscience,
dan Compassion (3C) Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) ................................................. 89
1. Aspek Competence ....................................................................... 89
2. Aspek Conscience ........................................................................ 91
3. Aspek Compassion ....................................................................... 93
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Saran .................................................................................................. 98
B. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 99
C. Saran ................................................................................................... 100
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 101
LAMPIRAN .................................................................................................. 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Hasil Konservi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif .................. 33
Tabel 3.2 Pernyataan Kualitatif Hasil Refleksi ......................................... 34
Tabel 4.1 Standar Isi KTSP Kelas X ........................................................ 41
Tabel 4.2 Standar Isi KTSP Kelas XI dan XII Program IPA .................... 42
Tabel 4.3 Standar Isi KTSP Kelas XI dan XII Program IPS .................... 43
Tabel 4.4 Jumlah Peserta Didik SMA Negeri I Kasihan Bantul Tahun
Pelajaran 2011/2012 ................................................................. 45
Tabel 5.1 Hasil Observasi Guru pada Pra Penelitian ................................ 49
Tabel 5.2 Hasil Observasi Siswa pada Pra Penelitian ............................... 52
Tabel 5.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I .......................... 64
Tabel 5.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I ......................... 67
Tabel 5.5 Hasil Observasi Aktivitas Kelompok Pada Siklus I ................. 68
Tabel 5.6 Hasil Refleksi Guru Mitra Terhadap Perangkat dan Model
Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Siklus I ... 69
Tabel 5.7 Hasil Refleksi Siswa Mitra Terhadap Perangkat dan Model
Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Siklus I ... 71
Tabel 5.8 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II ......................... 81
Tabel 5.9 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus II ....................... 83
Tabel 5.10 Hasil Observasi Aktivitas Kelompok Pada Siklus II ................ 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Tabel 5.11 Hasil Refleksi Guru Mitra Terhadap Perangkat dan Model
Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Siklus II .. 85
Tabel 5.12 Hasil Refleksi Siswa Mitra Terhadap Perangkat dan Model
Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Siklus II .. 87
Tabel 5.13 Rata-rata Skor Aspek Competence ........................................... 90
Tabel 5.14 Perkembangan Skor Rata-rata Aspek Conscience (siklus I) .... 91
Tabel 5.15 Perkembangan Skor Rata-rata Aspek Conscience (siklus II) ... 91
Tabel 5.16 Perkembangan Skor Rata-rata Aspek Conscience (siklus I dan
siklus II) .................................................................................... 92
Tabel 5.17 Perkembangan Skor Rata-rata Aspek Compassion .................. 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ................. 104
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ............... 113
Lampiran 3 : Lembar Observasi Kegiatan Guru ............................................ 122
Lampiran 4 : Lembar Observasi Guru ........................................................... 123
Lampiran 5 : Hasil Observasi Kegiatan Guru Pra Penelitian ......................... 124
Lampiran 6 : Hasil Observasi Guru Pra Penelitian ........................................ 126
Lampiran 7 : Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I ................................... 127
Lampiran 8 : Hasil Observasi Guru Siklus I .................................................. 129
Lampiran 9 : Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II ................................. 130
Lampiran 10 : Hasil Observasi Guru Siklus II ............................................... 132
Lampiran 11 : Lembar Obsevasi Kegiatan Siswa .......................................... 133
Lampiran 12 : Lembar Observasi Siswa ........................................................ 134
Lampiran 13 : Hasil Observasi Kegiatan Siswa Pra Penelitian ..................... 135
Lampiran 14 : Hasil Obsevasi Siswa Pra Penelitian ...................................... 137
Lampiran 15 : Hasil Obsevasi Siswa Siklus I ................................................ 138
Lampiran 16 : Hasil Obsevasi Siswa Siklus II ............................................... 139
Lampiran 17 : Lembar Observasi Kegiatan Kelas ......................................... 140
Lampiran 18 : Lembar Obsevasi Kelas/Kelompok ........................................ 141
Lampiran 19 : Hasil Observasi Kegiatan Kelas Pra Penelitian ...................... 142
Lampiran 20 : Hasil Observasi Kelas/Kelompok Pra Penelitian ................... 144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Lampiran 21 : Hasil Observasi Kelas/Kelompok Siklus I ............................. 145
Lampiran 22 : Hasil Observasi Kelas/Kelompok Siklus II ............................ 146
Lampiran 23 : Soal Pre-Test Siklus I ............................................................. 147
Lampiran 24 : Soal Post-Test Siklus I............................................................ 149
Lampiran 25 : Kunci Jawaban Pre-Test dan Post-Test Siklus I..................... 151
Lampiran 26 : Soal Pre-Test Siklus II............................................................ 152
Lampiran 27 : Soal Post-Test Siklus II .......................................................... 154
Lampiran 28 : Kunci Jawaban Pre-Test dan Post-Test Siklus II ................... 156
Lampiran 29 : Hasil Pre-Test dan Post-Test Siklus I ..................................... 157
Lampiran 30 : Hasil Pre-Test dan Post-Test Siklus II ................................... 158
Lampiran 31 : Pertanyaan Refleksi dan Aksi Beserta Jawaban Dari Siswa .. 159
Lampiran 32 : Cerita “Kisah Dompet Yang Hilang, Nilai Sebuah Kejujuran 170
Lampiran 33 : Cerita “Dua Manusia Super Di Pinggir Jalan” ....................... 173
Lampiran 34 : Jawaban Peta Konsep ............................................................. 176
Lampiran 35 : Jawaban Permainan Example Non Example........................... 177
Lampiran 36 : Kuesioner Sikap Belajar ......................................................... 178
Lampiran 37 : Kuesioner Minat Belajar ........................................................ 179
Lampiran 38 : Kuesioner Penilaian Moral Nilai Kejujuran ........................... 180
Lampiran 39 : Kuesioner Penilaian Moral Nilai Kerjasama .......................... 181
Lampiran 40 : Instrumen Refleksi Guru Mitra .............................................. 182
Lampiran 41 : Hasil Refleksi Guru Mitra ...................................................... 183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
Lampiran 42 : Instrumen Refleksi Siswa Terhadap PPR ............................... 185
Lampiran 43 : Perhitungan Rumus Konversi ................................................. 186
Lampiran 44 : Hasil Pengolahan Data Pra Penelitian .................................... 187
Lampiran 45 : Hasil Pengolahan Data Siklus I .............................................. 191
Lampiran 46 : Hasil Pengolahan Data Siklus II ............................................. 195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar
bagi pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraan
pendidikan di sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa
sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya interaksi belajar
mengajar atau proses pembelajaran. Dalam konteks penyelenggaraan ini,
guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis
dan berpedoman pada seperangkat aturan dan rencana tentang pendidikan
yang dikemas dalam bentuk kurikulum.
Kurikulum secara berkelanjutan disempurnakan untuk meningkatkan
mutu pendidikan dan berorientasi pada kemajuan sistem pendidikan
nasional, tampaknya belum dapat direalisasikan secara maksimal. Salah
satu masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan di Indonesia adalah
lemahnya proses pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan riil di lapangan, proses pembelajaran di
sekolah dewasa ini kurang meningkatkan kreativitas siswa, terutama dalam
pembelajaran ekonomi. Masih banyak tenaga pendidik yang menggunakan
metode konvensional secara monoton dalam kegiatan pembelajaran di
kelas, sehingga suasana belajar terkesan kaku dan didominasi oleh sang
guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Proses pembelajaran yang dilakukan oleh banyak tenaga pendidik
saat ini cenderung pada pencapaian target materi kurikulum, lebih
mementingkan pada penghafalan konsep bukan pada pemahaman. Hal ini
dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang selalu
didominasi oleh guru. Dalam penyampaian materi, biasanya guru
menggunakan metode ceramah, di mana siswa hanya duduk, mencatat, dan
mendengarkan apa yang disampaikannya dan sedikit peluang bagi siswa
untuk bertanya. Dengan demikian, suasana pembelajaran menjadi tidak
kondusif sehingga siswa menjadi pasif.
Dalam menerapkan suatu pembelajaran, guru tidak hanya
meningkatkan nilai akademik saja, melainkan juga harus meningkatkan
sikap yang baik dan kepedulian terhadap sesama. Dalam penelitian ini,
peneliti akan menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR), yang
menekankan pada pengembangan aspek kompetensi (competence), suara
hati (conscience), dan kepedulian (compassion). Pada intinya, PPR
meliputi lima tahap dalam kegiatan pembelajaran yaitu konteks,
pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. Kelima aspek itu perlu dijabarkan
dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, kemudian dilaksanakan dalam
kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran berpola PPR belum banyak diterapkan pada sekolah-
sekolah khususnya Sekolah Menengah Atas (SMA). Metode yang
digunakan dalam sekolah tersebut masih terlihat kurang menanamkan
nilai-nilai kemanusiaan, sehingga siswa cenderung hanya memperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
ilmu yang diajarkan oleh guru. Kondisi tersebut sesuai dengan pengamatan
peneliti di SMA Negeri I Kasihan Bantul. Berdasarkan hasil observasi dan
wawancara dengan guru mata pelajaran ekonomi kelas X, ditemukan
beberapa permasalahan sebagai berikut: beberapa siswa masih
mendapatkan nilai ekonomi di bawah KKM, hal ini berkaitan dengan
aspek competence. Selain itu dalam mengerjakan soal ujian ada beberapa
siswa yang masih kurang percaya diri akan jawabannya sehingga
menanyakan cara atau jawaban ke teman lain, hal ini berkaitan dengan
aspek conscience. Masalah yang lain adalah kurang mampunya siswa
menjalin kerja sama yang baik dalam diskusi kelompok, hal tersebut
berkaitan dengan aspek compassion.
Berdasarkan masalah di atas, peneliti berkeyakinan bahwa
pembelajaran menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif dapat
meningkatkan aspek competence, conscience, dan compassion. Dengan
demikian penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas
dengan judul “ Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam
Pembelajaran Materi Uang dan Perbankan untuk Meningkatkan
Competence, Conscience, dan Compassion siswa kelas XC SMA Negeri I
Kasihan Bantul.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasi
masalah penelitian antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
1. Masih rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi.
2. Kurang tepatnya model pembelajaran yang digunakan guru dalam
penyampaian materi.
3. Model pembelajaran yang disampaikan guru hanya berorientasi pada
kemampuan kognitif atau nilai akademik.
4. Guru kurang mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan dalam
pembelajaran.
C. Batasan Masalah
Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dibahas agar
tidak terlalu luas, maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada
penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran materi Uang
dan Perbankan di kelas XC SMA Negeri I Kasihan Bantul, untuk
meningkatkan aspek competence, conscience, dan compassion (3C) siswa.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat disusun rumusan
masalah yaitu :
1. Bagaimana meningkatkan competence siswa kelas XC SMA Negeri I
Kasihan Bantul melalui penerapan PPR dalam pembelajaran materi
Uang dan Perbankan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Bagaimana meningkatkan conscience siswa kelas XC SMA Negeri I
Kasihan Bantul melalui penerapan PPR dalam pembelajaran materi
Uang dan Perbankan?
3. Bagaimana meningkatkan compassion siswa kelas XC SMA Negeri I
Kasihan Bantul melalui penerapan PPR dalam pembelajaran materi
Uang dan Perbankan?
4. Apakah penerapan PPR dalam pembelajaran materi Uang dan
Perbankan dapat meningkatkan competence, conscience dan
compassion siswa kelas XC SMA Negeri I Kasihan Bantul?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
1. Untuk meningkatkan competence siswa kelas XC SMA Negeri I
Kasihan Bantul melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam
pembelajaran materi Uang dan Perbankan.
2. Untuk meningkatkan conscience siswa kelas XC SMA Negeri I
Kasihan Bantul melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam
pembelajaran materi Uang dan Perbankan.
3. Untuk meningkatkan compassion siswa kelas XC SMA Negeri I
Kasihan Bantul melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam
pembelajaran materi Uang dan Perbankan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi :
1. Guru Mitra
Untuk mengembangkan strategi pembelajaran berbasis penelitian yang
memiliki karakteristik pendekatan yang relatif sama, sehingga terbentuk
profesionalisme pendidik atau guru dalam meningkatkan mutu
pembelajaran.
2. Siswa
Siswa kelas XC SMA Negeri I Kasihan Bantul difasilitasi untuk
meningkatkan competence, conscience dan compassion (3c) melalui
penerapan PPR dalam pembelajaran materi Uang dan Perbankan.
3. Peneliti
Sebagai calon guru, penelitian ini dapat menjadi pengalaman dan bekal
bagi peneliti untuk memanfaatkan dan menerapkan paradigma pedagogi
reflektif dalam proses belajar mengajar yang sesuai dengan tuntutan
pendidikan saat ini yaitu berpusat pada siswa.
4. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian
selanjutnya berkaitan dengan penerapan strategi pembelajaran dan
aktivitas pengajaran di lapangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Paradigma Pedagogi Reflektif
1. Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Menurut Subagya (2010:22), Paradigma Pedagogi Reflektif
merupakan pola piker (paradigma=pola pikir) dalam
menumbuhkembangkan pribadi siswa menjadi pribadi kemanusiaan
(pedagogi relektif=pendidikan kemanusiaan). Siswa diberi
pengalaman akan suatu nilai kemanusiaan, kemudian siswa difasilitasi
dengan pertanyaan agar merefleksikan pengalaman tersebut, dan
berikutnya difasilitasi dengan pertanyaan aksi agar siswa membuat niat
dan berbuat sesuai dengan nilai tersebut. Sedangkan berdasarkan
Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata “paradigma” berarti sebuah
model dari teori ilmu pengetahuan. Pengertian istilah paradigma dalam
hal ini dapat diartikan sebagai sebuah model atau pendekatan dalam
proses pembelajaran. Kata Pedagogi artinya cara para pengajar
mendampingi para siswa dalam proses pertumbuhan dan
perkembangannya. Pedagogi tidak cukup diartikan sebagai metode
mengajar atau ilmu mendidik saja, namun pedagogi mengandung
pengertian yang lebih luas karena meliputi pandangan hidup dan visi
mengenai idealnya seorang siswa. Kata Reflektif berarti menyimak
kembali suatu dengan seksama bahan studi, pengalaman, ide, usul,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
reaksi spontan agar dapat menangkap maknanya lebih dalam. Jadi
refleksi mengandung pengertian sebuah proses yang mampu
memunculkan makna dalam pengalaman manusia. Refleksi
berhubungan erat dengan pengalaman batin untuk menemukan
kembali nilai hidup yang hakiki. Refleksi juga merupakan proses
membentuk karakter atau kepribadian dan melahirkan kebebasan
dalam penentuan sikap yang dapat dipertanggungjawabkan. Dengan
demikian proses refleksi akan membentuk suara hati, seperti
keyakinan, nilai sikap, dan cara bernalar siswa sehingga akan
menghantarkan siswa dalam melewati tahap mengerti ke tahap berbuat
sesuai pengertian dan kemampuannya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Paradigma
Pedagogi Reflektif merupakan suatu pendekatan atau model
pembelajaran yang menerapkan refleksi dalam menemukan nilai-nilai
hidup dalam proses pendidikan sebagai pijakan dalam menentukan
sikap atau perilaku. Selain itu PPR juga dapat diartikan sebagai pola
pikir (paradigma) dalam menumbuhkembangkan pribadi siswa
menjadi pribadi yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
2. Pengertian Competence, Conscience dan Compassion (3C)
Pembelajaran berbasis PPR mengarahkan siswa untuk
meningkatkan aspek competence, conscience, dan compassion.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
a. Competence menurut P3MP USD (2010:31) merupakan
pembelajaran berbasis Ignasian yang terdiri dari unsur kognitf dan
psikomotorik. “Namun demikian di sana termuat juga sebagian
afektif meskipun terbatas kaitannya dengan keilmuan (akademik),
misalnya sikap dan minat” P3MP USD (2010:31). Jadi competence
dalam hal ini dimaksudkan tingkat kecerdasan akan nilai dalam
mengerjakan evaluasi sehingga memperoleh skor yang tinggi
(kognitif), ketrampilan siswa yang ditunjukkan dalam proses
pembelajaran (psikomotorik), dan tanggapan siswa terhadap proses
pembelajaran yang dilihat dari sikap dan minat siswa (afektif).
b. Conscience adalah kemampuan dalam mengolah kepekaan afeksi
dan perasaan. Aspek conscience mengandung unsur-unsur moral
yang membedakan antara benar dan salah. Aspek ini berhubungan
erat dengan nurani yang memberi informasi untuk mengambil nilai-
nilai kehidupan sebelum melakukan sebuah niat atau tindakan
(http://en.wikipedia.org/wiki/Conscience). Kepekaan melihat nilai
kehidupan dalam pembelajaran merupakan kunci terbentuknya
conscience yang mengandung makna sesuai dengan tatanan yang
ada, misalnya kedisiplinan dan ketelitian. Aspek conscience yang
dikembangkan dalam penelitian ini adalah nilai kejujuran.
c. Compassion merupakan niat atau tindakan langsung yang
dilakukan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari yang dapat
diwujudkan dengan melihat nilai-nilai yang dapat dikembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
pada conscience. Compassion memiliki “...spirit bahwa peolehan
pengetahuan dan ketrampilan peserta didik adalah dalam konteks
pengabdian pada orang lain” P3MP USD (2010:31). Aspek
compassion yang ingin dikembangkan adalah nilai kerja sama.
3. Tahap-tahap Pembelajaran dengan Paradigma Pedagogi Reflektif
PPR merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Tiga unsur utama PPR adalah pengalaman,
refleksi, dan aksi. Sedangkan unsur lainnya adalah konteks dan
evaluasi.
a. Konteks
Secara sederhana konteks dapat diartikan sebagai proses
penggalian pengalaman atau pengetahuan pada siswa untuk
mengetahui sejauh mana siswa dapat memahami tentang bahan
ajar yang akan dipelajari. Tahap konteks dalam PPR ini sama
dengan apersepsi dalam pembelajaran berpola KTSP. Banyak
cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk mendukung kegiatan
konteks. Salah satunya adalah dengan tanya jawab. Melalui tanya
jawab, siswa diajak untuk melihat kembali pengalaman belajar
yang sudah pernah mereka dapatkan sebelumnya. Selain itu
konteks juga dapat mengajak siswa untuk mengetahui realita yang
ada dalam kehidupan bermasyarakat (Modul Tim PPR, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
b. Pengalaman
Pengalaman merupakan kegiatan yang memuat pemahaman
kognitif, afektif dan psikomotorik yang diperoleh secara serasi,
selaras, dan seimbang. Siswa dapat mendalami makna yang
dipelajari apabila dapat memahami secara akurat bahan ajar yang
dipelajari. Bahan ajar tersebut dapat dipelajari siswa secara
mandiri, bukan karena guru yang aktif menjelaskan. Selanjutnya
siswa dapat menyelesaikan latihan dari apa yang sudah dipelajari.
Untuk itu seluruh pikiran, hati, dan kehendak harus terlibat secara
aktif dalam memperoleh pengalaman.
Dalam PPR, pengalaman merupakan unsur utama dalam
mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan. Sering kali guru tidak
mungkin menyediakan pengalaman langsung mengenai nilai-nilai
kemanusiaan tersebut. Untuk itu siswa difasilitasi dengan
pengalaman yang tidak langsung. Pengalaman tidak langsung
dapat diciptakan, misalnya dengan membaca cerita atau melihat
tayangan video yang berkaitan dengan nilai kemanusiaan.
Selanjutnya guru dapat mengajak siswa untuk membayangkan
cerita tersebut. Dengan demikian siswa dapat mengalami sendiri
(meskipun secara tidak langsung), dan memperoleh pengalaman
mengenai nilai kemanusiaan, bukan karena mendapat informasi
(Modul Tim PPR, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
c. Refleksi
Refleksi merupakan kekhasan dari proses pembelajaran
berbasiskan Paradigma Pedagogi Reflektif. Pada dasarnya refleksi
berarti meninjau kembali pengalaman yang sudah diperoleh oleh
siswa. Guru memfasilitasi dengan pertanyaan agar siswa terbantu
untuk merefleksikan. Siswa dapat diajak untuk diam dan hening
untuk meresapi apa yang baru saja dibicarakan. Melalui refleksi
siswa dapat memahami, mendalami dan meyakini makna nilai
yang terkandung dalam pengalamannya. Diharapkan siswa
membentuk pribadi mereka sesuai dengan nilai yang terkandung
dalam pengalamannya itu.
Refleksi merupakan suatu proses yang memunculkan
makna dalam setiap pengalamannya. Hal ini dapat dilakukan
dengan melalui cara-cara berikut (Modul Tim PPR, 2010):
1) Memahami kebenaran yang dipelajari secara lebih baik.
2) Mengerti sumber-sumber perasaan dan reaksi yang dialami.
3) Memperdalam implikasi-implikasi yang telah dimengerti.
4) Mengusahakan mencapai makna untuk diri pribadi tentang
kejadian-kejadian, ide-ide, kebenaran atau pemutarbalikan
dari kebenaran.
5) Memulai memahami siapa dirinya dan bagaimana seharusnya
bersikap.
d. Aksi
Aksi merupakan hasil dari pelaksanaan pembelajaran. Aksi
mengacu pada kebutuhan batin manusia yang didasarkan pada
pengalaman yang sudah direfleksikan. Aksi dalam PPR dapat
diartikan sebagai perbuatan atau tindakan. Refleksi akan menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
mentah apabila hanya menghasilkan pemahaman dan reaksi-
reaksi afektif saja. Refleksi akan berkembang kalau menghasilkan
tekad maupun keputusan untuk bertindak secara konkret.
Guru memfasilitasi siswa dengan pertanyaan aksi agar
siswa terbantu untuk membangun niat dan bertindak sesuai
dengan hasil refleksinya. Dengan membangun niat dan
berperilaku dari kemauannya sendiri, siswa membentuk
pribadinya agar nantinya (lama-kelamaan) menjadi pejuang bagi
nilai-nilai yang direfleksikannya (Modul Tim PPR, 2010).
e. Evaluasi
Penilaian merupakan bagian penting dalam proses belajar.
Dengan penilaian, akan diketahui sejauh mana kemajuan yang
telah dicapai selama proses belajar. Evaluasi merupakan tinjauan
untuk mengetahui kemajuan yang dicapai dalam pembelajaran
baik siswa maupun guru. Namun sering kali penilaian hanya
digunakan untuk mengukur kemajuan akademik. Dalam PPR,
fokus penilaian tidak hanya dalam hal kemajuan akademik, tetapi
lebih integral lagi yaitu memperhatikan pada pertumbuhan siswa
secara menyeluruh sebagai makhluk pribadi maupun makhluk
sosial.
Jadi dengan adanya evaluasi siswa dapat memperhatikan
pertumbuhan dan perkembangan kepribadiannya secara
menyeluruh mencakup pemahaman, sikap, prioritas-prioritas dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
kegiatan yang selaras dengan menjadi manusia demi diri sendiri
dan orang lain. Adapun bagi guru, evaluasi bermanfaat untuk
mengetahui sejauh mana proses belajar yang disampaikan
membantu para siswa dapat memahami dan menilai pengalaman
mereka, pembentukan nilai-nilai, dan menjadi pelaku perubahan
pola pikir, sikap dan tindakan sosial (Modul Tim PPR, 2010).
B. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh
sekelompok guru untuk dapat mengorganisasikan kondisi praktik
pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri
(Wiraadmaja, 2006:13).
Pendapat lain tentang PTK dikemukakan oleh Wijaya Kusumah
dan Dedi Dwitagama, yaitu (2009:9):
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang
dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara
merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan
secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan
memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil
belajar siswa dapat meningkat.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan
penelitian yang dilakukan oleh guru dalam suatu kelas dengan
melaksanakan tindakan-tindakan secara terstruktur terhadap
sekelompok siswa guna memperbaiki proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2. Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama (2009:39)
tahap-tahap penelitian tindakan kelas dijabarkan sebagai berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan umum dimaksudkan untuk menyusun
rancangan yang meliputi keseluruhan aspek yang terkait
dengan PTK. Sedangkan perencanaan khusus dimaksudkan
untuk menyusun rancangan dari siklus per siklus. Oleh
karenanya dalam perencanaan khusus ini tiap kali terdapat
perencanaan ulang (replanning). Hal-hal yang direncanakan di
antaranya terkait dengan pendekatan pembelajaran, metode
pembelajaran, teknik atau strategi pembelajaran, media dan
materi pembelajaran, dan sebagainya.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari suatu
rancangan tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya.
Strategi apa yang digunakan, materi apa yang diajarkan atau
dibahas dan sebagainya.
c. Observasi
Observasi, pengamatan, atau monitoring dapat dilakukan
sendiri oleh peneliti atau kolaborator, yang memang diberi
tugas untuk hal itu. Pada saat observasi pengamat haruslah
mencatat semua peristiwa atau hal yang terjadi di kelas
penelitian. Misalnya mengenai kinerja guru, situasi kelas,
penyajian atau pembahasan materi, penyerapan siswa terhadap
materi yang diajarkan, dan sebagainya.
d. Refleksi
Refleksi ini dilakukan dengan kolaboratif, yaitu adanya
diskusi terhadap berbagai masalah yang terjadi di kelas
penelitian. Dengan demikian refleksi dapat ditentukan sesudah
adanya pelaksanaan tindakan dan hasil observasi. Berdasarkan
refleksi ini pula suatu perbaikan tindakan selanjutnya
ditentukan.
C. Materi Ajar
Materi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Uang.
Uang merupakan materi yang diajarkan di kelas X semester 2. Materi ini
merupakan pembelajaran yang terangkum dalam standar kompetensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
„memahami uang dan perbankan‟, dan kompetensi dasar „menjelaskan
konsep permintaan dan penawaran uang„. Materi uang mengandung
pembahasan mengenai pengertian, jenis, fungsi dan keterkaitan antara
permintaan dan penawaran.
Konsep uang sangat sering didengar oleh banyak orang.
Kebanyakan orang akan mendefinisikan uang dengan cara yang
sederhana. Jika ditanya mengenai pengertian uang orang akan menjawab
dengan cepat dengan mengatakan bahwa uang adalah suatu benda yang
diterima secara umum sebagai alat tukar dalam kehidupan masyarakat.
Alasan penulis memilih materi ini dikarenakan materi ini sudah
relevan dengan kegiatan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Uang
digunakan manusia untuk memperoleh barang dan jasa dalam memenuhi
kebutuhan hidup. Untuk isi materi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut (Sukwiaty,dkk, 2009: 194-199):
1. Pengertian Uang
Dari jaman dahulu masyarakat sudah mengetahui
mengenai perdagangan, diawali dari perdagangan dengan
cara barter dan sampai saat ini orang sudah mendapatkan
alat bantu yang disebut uang dalam memudahkan
pertukaran.Uang yang dimiliki tiap negara berbeda-beda
dan mempunyai nilai. Dengan memiliki nilai, maka dapat
diukur perbandingan mata uang tiap-tiap negara.
Menurut R.J. Thomas, uang adalah suatu benda
yang dengan mudah dan umum diterima oleh masyarakat
untuk pembelian barang dan jasa, barang berharga
lainnya dan pembayaran utang. Sebelum mengenal uang
masyarakat melakukan barter dalam setiap transaksi
dengan kegiatan barter, namun barter memiliki
kelemahan yaitu:
a. Perekonomian barter memerlukan kehendak ganda
yang selaras
b. Sulit menentukan harga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
c. Membatasi pilihan pembeli
d. Menyulitkan pembayaran dimasa depan
e. Sulit menyimpan kekayaan
Beberapa ahli mendefinisikan uang sebagai
berikut: Uang adalah sebagai alat tukar (A.C. Pigou),
yang dapat diterima dalam pembayaran untuk
mendapatkan barang-barang (D.H. Robertson) dan
pembelian jasa serta kekayaan berharga lainnya dan
dapat digunakan untuk pembayaran utang (R.G.Thomas).
Secara umum uang dapat diartikan sebagai benda
yang disetujui masyarakat sebagai alat perantara dalam
kegiatan tukar menukar barang dan jasa, dan sebagai alat
penghitung kekayaan.
Berdasarkan pengertian mengenai uang, maka
kita dapat mengetahui syarat suatu benda dapat dijadikan
uang, yaitu:
a. Dapat diterima oleh masyarakat umum (acceptability)
b. Tidak mengalami perubahan dan tidak cepat rusak
(durability)
c. Nilainya tidak mengalami perubahan dalam jangka
waktu yang lama (stability of value)
d. Praktis dan mudah dibawa kemana-mana (portability)
e. Mudah dibagi-bagi tanpa mengurangi nilai
(divisibility)
f. Kualitasnya relatif sama (uniformity)
g. Jumlahnya terbatas dan tidak mudah dipalsukan
(scarcity)
2. Nilai Mata Uang
a. Nilai Nominal adalah nilai yang tertera pada uang
tersebut.
b. Nilai Intrinsik adalah nilai dari bahan yang
dipergunakan untuk membuat mata uang tersebut.
c. Nilai Riil/Tukar (Nilai Internal) adalah nilai uang
yang diukur dengan kemampuan uang tersebut untuk
ditukar dengan barang atau jasa.
d. Nilai Eksternal adalah nilai uang yang diukur dengan
kemampuannya untuk ditukarkan dengan valuta asing.
3. Fungsi Uang
a. Fungsi Asli
1) Fungsi uang sebagai alat tukar
Dengan adanya uang pembeli dapat mendapatkan
barang yang diinginkan dan penjual dapat
menggunakan uang tersebut uang membeli
barang kembali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2) Sebagai satuan hitung
Berhubungan dengan jasa yang diberikan, jasa
dari hasil pekerjaan dapat dinilai dengan satuan
uang yang diterima setiap bulan.
b. Fungsi Turunan
Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki
fungsi lain yang disebut sebagai fungsi turunan.
Fungsi turunan itu antara lain:
1) Uang sebagai alat pembayaran yang sah
Kebutuhan manusia akan barang dan jasa yang
semakin bertambah dan beragam tidak dapat
dipenuhi melalui cara tukar-menukar atau barter.
Guna mempermudah dalam mendapatkan barang
dan jasa yang diperlukan, manusia memerlukan
alat pembayaran yang dapat diterima semua
orang, yaitu uang.
2) Uang sebagai alat pembayaran utang
Uang dapat digunakan untuk mengukur
pembayaran pada masa yang akan datang.
3) Uang sebagai alat penimbun kekayaan
Sebagian orang biasanya tidak menghabiskan
semua uang yang dimilikinya untuk keperluan
konsumsi. Ada sebagian uang yang disisihkan
dan ditabung untuk keperluan di masa datang.
4) Uang sebagai alat pemindah kekayaan
Seseorang yang hendak pindah dari suatu tempat
ke tempat lain dapat memindahkan kekayaannya
yang berupa tanah dan bangunan rumah ke dalam
bentuk uang dengan cara menjualnya. Di tempat
yang baru dia dapat membeli rumah yang baru
dengan menggunakan uang hasil penjualan rumah
yang lama.
5) Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi
Apabila nilai uang stabil orang lebih bergairah
dalam melakukan investasi. Dengan adanya
kegiatan investasi, kegiatan ekonomi akan
semakin meningkat.
4. Jenis Uang
a. Menurut berlakunya sebagai alat pembayaran
1) Uang kartal. Uang yang diterbitkan oleh
pemerintah, dalam hal ini bank sentral yaitu uang
kertas dan logam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2) Uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat
dalambentuk deposito, cek dan rekening giro
yang dikeluarkan oleh bank umum
b. Menurut Nilainya
1) Full Bodied Money adalah uang yang nilai
intrinsik/nilai pembuatannya sama dengan nilai
nominal/nilai yang tertera pada uang tersebut.
Contohnya: uang Rp1.000,00 dibuat dengan
bahan yang dihargai Rp1000,00.
2) Token Money adalah mata uang yang nilai
nominalnya lebih besar dari pada nilai
intrinsiknya. Contohnya: uang kertas
Rp100.000,00 dibuat dengan bahan yang kurang
dari Rp100.000,00.
c. Menurut bahan pembuatnya
1) Uang kertas (ongkos pembuatannya murah,
mudah dibawa)
2) Uang logam (emas dan perak)
d. Menurut lembaga yang mengeluarkan
1) Bank sentral (menciptakan uang kartal)
2) Bank umum (menciptakan uang giral)
5. Permintaan Uang
Permintaan uang adalah jumlah uang yang
diinginkan oleh seluruh masyarakat untuk mengadakan
transaksi pada suatu wilayah dan waktu tertentu.
Menurut teori Keynes, permintaan uang yang dilakukan
oleh masyarakat didasari oleh tiga macam motif yaitu
sebagai berikut:
a. Motif Transaksi
Motif transaksi dilakukan karena orang membutuhkan
uang tunai untuk melakukan transaksi pembelian
barang dan jasa. Berdasarkan motif ini pendapatan
sangat memengaruhi permintaan uang. Jika
pendapatan nail, nilai barang dan jasa yang kita beli
juga naik, sehingga membutuhkan uang lebih banyak
untuk transaksi.
b. Motif Spekulasi
Spekulasi berarti melakukan tindakan atas dasar
ramalan perubahan nilai harta di masa depan. Dengan
adanya spekulasi berarti akan mengurangi permintaan
uang. Motif spekulasi bertujuan untuk mencari
keuntungan dari permintaan uang.
c. Motif berjaga-jaga
Kebutuhan ini dipengaruhi oleh biaya menyimpan
uang yang ditentukan oleh tingkat bunga. Dalam hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
ini, fungsi uang adalah sebagai penyimpan nilai
kekayaan/aset.
6. Penawaran Uang
Penawaran uang adalah jumlah uang yang ada
dan siap beredar untuk keperluan transaksi bagi
masyarakat pada suatu wilayah dan waktu teretentu.
Kurva penawaran uang pada umumnya memiliki slope
positif. Para ahli ekonomi klasik membedakan teori uang
dalam dua bentuk yaitu sebagai berikut:
a. Teori Kuantitas Uang
Teori kuantitas uang mempunyai pandangan bahwa
perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan
perubahan yang sama persentasenya dengan tingkat
harga. Artinya, apabila harga barang bertambah 5%,
maka harga-harga juga bertambah 5% dan apabila
harga barang berkurang 5%, maka harga-harga juga
berkurang 5%.
b. Teori sisa Tunai
Teori sisa tunai menerangkan sifat hubungan antara
penawaran dan tingkat harga. Teori ini berpendapat
bahwa perubahan dalam penawaran uang akan
menimbulkan perubahan harga-harga yang sama
tingkatnya.
Adapun penawaran uang dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain sebagai berikut:
a. Pendapatan
Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh
masyarakat pada jangka waktu tertentu.
b. Tingkat Suku Bunga
Tingkat suku bunga dapat memengaruhi jumlah uang
beredar. Apabila suku bunga rendah, orang enggan
untuk menabung di bank sehingga jumlah uang yang
beredar banyak.
c. Selera Masyarakat
Pengaruhnya pada saat ada pergantian model atau tren
suatu barang, maka permintaan terhadap barang
tersebut tanpa memengaruhi jumlah uang beredar.
d. Harga Barang
Apabila harga barang naik, maka peredaran uang akan
semakin cepat karena dibutuhkan banyak uang untuk
membeli barang tersebut.
e. Fasilitas Kredit
Apabila masyarakat suka akan penggunaan kredit,
maka dengan sendirinya penggunaan uang tunai akan
berkurang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
f. Kekayaan Masyarakat
Jumlah uang yang beredar dalam masyarakat semakin
besar apabila variasi kekayaan masyarakat sedikit.
Sebaliknya apabila masyarakat memiliki banyak
pilihan bentuk kekayaan, misalnya dalam bentuk
tabungan, saham, tanah, dan lain-lain maka jumlah
uang yang beredar akan menurun.
D. Kerangka Berpikir
Metode pembelajaran merupakan suatu alat pendukung yang dapat
membantu guru dalam mengajar di kelas. Siswa akan dapat memahami
materi dengan baik apabila metode pembelajaran yang digunakan pun
sesuai dengan materi. Selain dapat menerapkan metode pembelajaran yang
bervariasi, guru diharapkan dapat menerapkan nilai-nilai kemanusiaan
dalam pembelajaran di kelas. Dengan begitu, siswa akan terbiasa untuk
menerapkan nilai-nilai kemanusiaan tersebut di luar kelas. Namun
faktanya, sekarang ini masih banyak sekolah-sekolah khususnya sekolah
kristiani yang masih belum menerapkan nilai-nilai kemanusiaan dalam
pembelajaran. Guru-guru dalam sekolah tersebut cenderung hanya
menerapkan pemahaman saja tentang materi yang diajarkan, sehingga
hanya nilai akademik saja yang ditingkatkan.
Uang merupakan materi yang berkaitan erat dengan kehidupan
masyarakat pada umumnya. Siswa seharusnya diajarkan bagaimana
menerapkan nilai-nilai kemanusian dalam mempelajari materi uang,
sehingga mereka dapat melatih nilai kemanusiaan yang tumbuh dalam diri
mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Penerapan PPR dalam pembelajaran ekonomi menuntut siswa
untuk dapat mengikuti seluruh proses pembelajaran secara sadar, sehingga
mendapatkan pengalaman yang menjadikan dirinya lebih berkembang.
Pengalaman yang didapatkan akan mereka refleksikan agar dapat
menentukan tindakan selanjutnya, baik dalam memperbaiki sikap buruk
atau pun mengembangkan sikap positif yang telah dilakukan. Aksi yang
dilahirkan tidak spontan namun dapat dievaluasi, sehingga dapat
melahirkan tindakan yang lebih baik dan lebih konkret untuk diterapkan
pada kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran dengan menerapkan PPR dapat membantu siswa
menyadari kesalahannya dalam menerima penjelasan dan cara belajar
dalam pembelajaran ekonomi, serta membantu siswa mengevaluasi proses
pembelajaran di kelas. PPR membuat siswa berusaha lebih giat untuk
menerima pelajaran lebih baik, sehingga kualitas proses pembelajaran di
kelas akan meningkat. Selain itu PPR mendukung siswa untuk
mengembangkan nilai kejujuran serta kerja sama baik dalam proses
pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian
aspek competence, conscience, dan compassion dapat dikembangkan.
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian
yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris dengan alat uji yang
ada. Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
1. Penerapan PPR dapat meningkatkan competence siswa kelas XC SMA
Negeri I Kasihan Bantul dalam pembelajaran materi uang.
2. Penerapan PPR dapat meningkatkan conscience siswa kelas XC SMA
Negeri I Kasihan Bantul dalam pembelajaran materi uang.
3. Penerapan PPR dapat meningkatkan compassion siswa kelas XC SMA
Negeri I Ksihan Bantul dalam pembelajaran materi uang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas
(PTK), yaitu penelitian yang dilakukan guru di kelasnya sendiri dengan
cara merencanakan, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara
kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai
guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat (Wijaya Kusumah dan
Dedi Dwitagama, 2009:9). Dalam penelitian ini PTK dilakukan pada
pelajaran ekonomi kelas X dengan menerapkan pembelajaran berpola
Paradigma Pedagogi Reflektif.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri I Kasihan Bantul, Jalan
Bugisan Selatan, Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan,
Kabupaten Bantul.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XC SMA Negeri I
Kasihan Bantul.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah peningkatan competence, conscience
dan compassion (3c) siswa kelas XC SMA Negeri I Kasihan Bantul
melalui penerapan PPR pada pembelajaran materi Uang dan
Perbankan.
D. Prosedur Penelitian
1. Pra Penelitian
Pertama yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini adalah
peneliti melakukan observasi kelas pada saat proses pembelajaran
berlangsung di kelas XC SMA Negeri I Kasihan Bantul. Setelah itu
peneliti mewawancarai guru mitra yang mengampu pembelajaran
ekonomi pada kelas tersebut mengenai objek penelitian yaitu
mengenai kesulitan-kesulitan yang dihadapi ketika guru mengajar
materi uang dalam proses pembelajaran.. Berdasarkan hasil observasi
dan wawancara dengan guru mata pelajaran ekonomi kelas X,
ditemukan beberapa permasalahan sebagai berikut: beberapa siswa
masih mendapatkan nilai ekonomi di bawah KKM, hal ini berkaitan
dengan aspek competence. Selain itu dalam mengerjakan soal ujian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
ada beberapa siswa yang masih kurang percaya diri akan jawabannya
sehingga menanyakan cara atau jawaban ke teman lain, hal ini
berkaitan dengan aspek conscience. Masalah yang lain adalah kurang
mampunya siswa menjalin kerja sama yang baik dalam diskusi
kelompok, hal tersebut berkaitan dengan aspek compassion.
Selain itu meminta pendapat guru mengenai penelitian PPR yang
akan dilakukan, khususnya mengenai RPP dan media pembelajaran
yang akan digunakan.
2. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Pelaksanaan
tindakan siklus I dan siklus II melalui lima tahap yaitu, konteks,
pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. Siklus kedua merupakan
siklus kelanjutan dari siklus pertama.
a. Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Kegiatan dalam siklus I direncanakan dalam satu kali
pertemuan dengan lama waktu 2 x 45 menit.
1) Perencanaan Tindakan Penelitian
Pada tahap perencanaan, peneliti merencanakan tindakan
berupa persiapan penerapan PPR dalam pembelajaran
ekonomi. Peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran berupa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan
PPR, materi yang diajarkan oleh guru, media pembelajaran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Peneliti juga menyusun
instrumen pengumpulan data, meliputi:
a) Lembar observasi kegiatan guru
b) Lembar observasi kegiatan siswa
c) Lembar observasi kegiatan kelas
d) Soal Tes
e) Kuesioner
f) Lembar refleksi dan aksi
2) Rencana Tindakan Penelitian
Proses pembelajaran siklus I bertujuan untuk meningkatkan
competence, conscience, dan compassion siswa yang bertolak
dari kondisi awal. Tujuan tersebut dirumuskan pada tujuan
pembelajaran sebagai berikut:
a) Competence:
(1) Siswa mampu mendefinisikan uang
(2) Siswa mampu menjelaskan syarat-syarat uang
(3) Siswa mampu menjelaskan fungsi uang
(4) Siswa mampu membedakan jenis uang
b) Conscience/suara hati
Siswa memiliki nilai kejujuran dalam kehidupan sehari-
hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
c) Compassion/kepedulian
Siswa bersedia bekerja sama saling membantu satu sama
lain dalam proses pembelajaran dan menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Pada tahap tindakan ini, guru mitra menerapkan Paradigma
Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran ekonomi. Proses
tersebut diuraikan sebagai berikut:
a) Konteks
Sesuai dengan makna konteks, siswa diajak untuk
mengawali proses pembelajaran dengan menghubungkan
materi yang mereka pelajari dengan pengalaman
kehidupan sehari-hari.
b) Pengalaman
Guru mitra mengajak siswa untuk dapat menggali
pengetahuan mengenai materi yang sedang dipelajari
melalui media pembelajaran. Proses pembelajaran
dilakukan dalam kelompok. Media pembelajaran yang
disiapkan berupa permainan dan cerita kisah nyata.
c) Refleksi
Pada akhir pertemuan siswa diajak untuk merefleksikan
pengalaman belajar bersama. Untuk memfasilitasi proses
refleksi, guru membagikan lembar refleksi untuk diisi oleh
siswa. Dalam lembar refleksi tersebut terdapat pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
yang membantu siswa untuk merefleksikan proses
pembelajaran selama satu siklus.
d) Aksi
Pada tahap aksi, siswa diminta untuk merencanakan
tindakan atau niat-niat yang merupakan perwujudan dari
refleksi. Guru membantu siswa dalam memutuskan aksi
dengan membagikan lembar aksi yang berisi pertanyaan-
pertanyaan panduan. Aksi dapat berupa aksi batin dan aksi
lahir. Aksi batin berupa niat-niat dan aksi lahir merupakan
wujud nyata dari niat-niat yang diucapkan atau ditulis oleh
siswa.
e) Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengukur perkembangan
competence siswa dengan menggunakan tes tertulis. Soal
tertulis yang digunakan untuk mengukur competence
dibuat sesuai dengan tujuan pembelajaran. Evaluasi juga
diberikan untuk mengukur perkembangan conscience dan
compassion siswa dengan menggunakan kuesioner.
3. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan. Peneliti mengamati secara langsung kegiatan pembelajaran
di kelas dengan menerapan PPR. Pengamatan dilakukan terhadap
aktivitas siswa di dalam kelas, keterlibatan siswa dalam mengikuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pembelajaran, dan kondisi ruang kelas saat dilangsungkannya kegiatan
pembelajaran.
4. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan data yang diperoleh selanjutnya
dilakukan refleksi untuk mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan
hasil atau dampak dari tindakan yang telah dilakukan, sebagai upaya
perbaikan/peningkatan atau perubahan yang diinginkan. Dalam usaha
ke arah perbaikan, suatu perencanaan bersifat fleksibel. Bersifat
fleksibel maksudnya adalah siap dilakukan perubahan sesuai dengan
keadaan.
Refleksi dilakukan segera setelah kegiatan pembelajaran. Kegiatan
refleksi digunakan untuk menganalisis segala kekurangan dan juga
untuk menganalisis keberhasilan selama pembelajaran yang telah
dilangsungkan. Kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran
diperbaiki pada siklus II. Refleksi juga dilakukan untuk melihat apakah
indikator keberhasilan yang direncanakan telah tercapai. Pada intinya,
refleksi dilakukan untuk mengevaluasi tindakan-tindakan yang telah
dilalui.
b. Pelaksanaan Penelitian Siklus II
Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus II pada
dasarnyan sama dengan siklus I, yang membedakan adalah materi
dan model pembelajaran yang digunakan. Sebelum melaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
pembelajaran yang menerapkan PPR, guru memberikan pre test
untuk menilai competence siswa, dan untuk mengukur
perkembangan conscience dan compassion siswa, peneliti
menggunakan kuesioner. Selanjutnya guru melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan. Pada akhir siklus
guru kembali mengukur competence siswa melalui post test dan
perkembangan conscience dan compassion siswa melalui
kuesioner.
E. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian membutuhkan data yang lengkap agar hasil dari
penelitian dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan. Untuk itu dalam
pengumpulan data peneliti menggunakan metode-metode sebagai berikut:
1. Pengamatan (Observasi)
Observasi dilakukan peneliti dengan melihat aktivitas guru pada
saat memberikan pembelajaran di kelas. Observsi juga dilakukan
terhadap siswa pada saat guru sedang mengajar, terkait dengan
keaktifan dan tanggapan siswa atas pengajaran yang dilakukan guru.
Selain itu observasi dilakukan terhadap keadaan dan suasana kelas
pada saat proses pembelajaran berlangsung.
2. Wawancara
Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan langsung secara lisan kepada kepala sekolah untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
melengkapi data yang dibutuhkan dalam penelitian. Selain itu
wawancara kepada guru dimaksudkan untuk mengetahui
permasalahan yang terjadi di kelas berkaitan dengan competence,
conscience dan compassion.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan menggunakan
catatan atau dokumen yang sudah ada. Melalui cara ini dimaksudkan
peneliti memperoleh data belajar siswa dan data tentang keadaan
sekolah misalnya jumlah siswa, dan fasilitas yang dimiliki sekolah
guna menunjang penelitian.
4. Tes
Metode tes digunakan untuk mengukur competence siswa. Tes ini
disusun dalam bentuk soal pilihan ganda sesuai dengan indikator
materi, yang diberikan pada awal dan akhir siklus.
5. Kuesioner
Kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan poin-poin pertanyaan
mengenai sesuatu masalah yang akan diteliti. Kuesioner digunakan
untuk mengukur conscience dan compassion siswa. Kuesioner
diberikan pada pra penelitian, akhir siklus I, dan akhir siklus II.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk mengolah hasil dari
pengumpulan data adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
1. Deskriptif
Dalam menganalisis data digunakan analisis deskriptif yaitu
dengan pemaparan (deskripsi) data/informasi tentang suatu gejala
yang diamati dalam proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, dan tingkat keberhasilan dari model pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Analisis data dilakukan dengan
cara:
a. Pengumpulan data
b. Pemberian skor
c. Skor yang diperoleh dikonversikan menjadi nilai dengan skala
lima menggunakan acuan konversi pada pendekatan PAP
(Penilaian Acuan Patokan) (Sukardjo, 2005:53).
Berdasarkan perhitungan rumus konversi, maka data kuantitatif
dijadikan data kualitatif dengan skala lima. Kriteria konversi data
dapat dilhat pada tabel berikut:
Tabel 3.1
Hasil Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif
Interval Skor Kriteria
X > 4,21 Sangat baik
3,40 < X ≤ 4,21 Baik
2, 60 < X ≤ 3,40 Cukup baik
1,79 < X ≤ 2,60 Kurang baik
X ≤ 1,79 Sangat kurang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Sedangkan untuk hasil refleksi, indikator atau nilai yang ditemukan
oleh siswa dalam pembelajaran dapat dinyatakan dalam pernyataan
kualitatif sebagai berikut:
Tabel 3.2
Pernyataan Kualitatif Hasil Refleksi
Kesimpulan Keterangan
Belum Terlihat Apabila siswa belum memperlihatkan tanda-tanda
awal perilaku yang dinyatakan dalam indicator
Mulai Terlihat
Apabila siswa sudah mulai memperlihatkan adanya
tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam
indikator tetapi belum konsisten
Mulai
Berkembang
Apabila siswa sudah memperlihatkan berbagai
tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator
dan mulai konsisten
Membudaya
Apabila siswa terus menerus memperlihatkan
perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara
konsisten
2. Komparatif
Teknik komparatif adalah teknik membandingkan nilai 3C dari
sebelum dan sesudah penerapan tindakan dengan melihat
perkembangan atau peningkatan yang terjadi. Hal ini dapat dilihat dari
hasil penelitian dari siklus I dan siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah SMA Negeri I Kasihan Bantul
SMA Negeri I Kasihan Bantul didirikan atas gagasan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Yogyakarta melalui Instruksi Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. SMA Negeri I Kasihan
Bantul didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0292/0/1978 pada tanggal 2
September 1978 dan TMT 1 pada bulan April 1978. Tujuan didirikannya
sekolah adalah untuk menampung siswa/siswi lulusan SLTP yang berada
di Yogyakarta khususnya di daerah Kabupaten Bantul.
Pada tanggal 1 Januari 1978, berdiri SMA persiapan yang dalam
pengelolaannya diserahkan kepada SMA Negeri 1 Yogyakarta. Selama
kurang lebih 2 bulan proses belajar megajar dilakukan di dalam ruang
laboratorium SMA Negeri 1 Yogyakarta. Jumlah siswa dan siswi angkatan
pertama sebanyak 80 anak dan dibagi ke dalam 2 kelas, dengan guru tetap
sebanyak 7 orang serta dibantu guru-guru dari SMA Negeri 1 Yogyakarta.
Karema belum memiliki gedung sendiri, maka gedung SMA Persiapan
berada di SMA Negeri 1 Yogyakarta.
Setelah memperoleh lokasi baru di Jalan Bugisan Selatan,
Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Yogyakarta maka tanggal
11 Maret 1979 SMA Persiapan mulai menempati gedung sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor: 035/O/1997 tanggal 7 Maret SMA Negeri I
Tirtonirmolo berubah nama menjadi SMA Negeri I Kasihan Bantul.
Nama-nama kepala sekolah yang pernah menjabat sebagai Kepala
Sekolah di SMA Negeri Kasihan adalah sebagai berikut:
1. Drs. Soemadji (1978-1979)
2. Drs. Sutopo Darmosasmito(1979-1981)
3. Drs. A. Sulistyo (1981-1984)
4. Drs. Soekemi (1984-1986)
5. Drs. Soemardji (1986-1987)
6. Drs. Soejadi (1987-1989)
7. Moch. Kukuh Hardjono, BA (1989-1990)
8. Drs. Samidjo (1990-1992)
9. Drs. Ig. Ramelan (1992-1993)
10. Drs. Ngabdurrochmin (1993-1995)
11. R. Suhardjo, BA (1995-1997)
12. Dra. Sumarlinah (1997-2001)
13. Drs. HM. Edy Suhartoyo, MM (2001-oktober 2008)
14. Suwito, M.Pd (Oktober 2008-Februari 2009)
15. Drs. H. Suharja, M.Pd (Februari 2009-sekarang)
SMA Negeri I Kasihan Bantul dibatasi oleh perkampungan
penduduk disebelah timur dan utara, sedangkan sebelah selatan dan barat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
dibatasi oleh jalan kampung. SMA Negeri I Kasihan Bantul terletak di
Dusun Tegalsenggotan RT 02 Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan,
Kabupaten Bantul. Hingga saat ini SMA Negeri I Kasihan Bantul
beralamat di Jalan Bugisan Selatan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul.
B. Visi, Misi dan Tujuan SMA Negeri I Kasihan Bantul
1. Visi
“Bertaqwa, Berprestasi, Berkepribadian dan Ramah Lingkungan”,
dengan penjelasan sebagai berikut:
a) Bertaqwa artinya meyakini keberadaan Tuhan Yang Maha Esa
dan mengamalkan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya sesuai
dengan keyakinan agama yang dianut.
b) Berprestasi artinya memiliki keunggulan baik akademik
maupun non-akademik di tingkat nasional dan global.
c) Berkepribadian artinya memiliki sikap yang baik sesuai dengan
20 nilai akhlaq mulya baik di lingkungan sekolah maupun di
masyarakat.
d) Ramah lingkungan artinya memiliki sikap yang peduli terhadap
lingkungan di sekitar sekolah maupun di masyarakat.
2. Misi
Misi sekolah adalah tindakan atau usaha untuk mewujudkan visi
dengan rumusan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
a) Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan agamanya,
sehingga kehidupan beragama di sekolah dapat tercipta
manusia yang agamis penuh toleransi.
b) Menumbuhkan semangat berprestasi baik akademik maupun
non-akademik dengan pembinaan, pendampingan,
pembimbingan, dalam kegiatan intrakurikuler dan
ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan bakat siswa sehingga
dapat bersaing di tingkat nasional maupun global.
c) Membina, mendidik, mengarahkan, dan memberi contoh
implementasi 20 nilai-nilai akhlaq mulia dalam kegiatan sehari-
hari di sekolah sehingga siswa dapat memiliki dan menerapkan
nilai-nilai akhlaq mulia dalam kehidupan sehari-hari.
d) Membina, mendidik, mengarahkan, dan memberi contoh
implementasi sikap ramah lingkungan dalam kegiatan sehari-
hari di sekolah sehingga siswa dapat memiliki dan menerapkan
sikap ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Tujuan Pendidikan SMA Negeri I Kasihan Bantul
SMA Negeri I Kasihan Bantul mempunyai tujuan pendidikan
sebagai berikut:
1) Meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan
pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi (pasal 3 PP. No
29/1990).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2) Mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan teknologi dan kesenian.
3) Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat
dalam hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial,
budaya dan alam sekitar.
4) Mensosialisasikan MPMBS.
5) Menumbuhkan kesadaran bahwa peningkatan mutu pendidikan
merupakan tanggung jawab bersama.
6) Meningkatkan kualitas dan kreativitas kerja guru pada kegiatan
pembelajaran dalam rangka pencapaian tujuan MPMBS.
C. Sistem Pendidikan SMA Negeri I Kasihan Bantul
Sistem pendidikan yang diterapkan pada SMA Negeri I Kasihan
Bantul sejak tahun 2006 adalah sistem KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan) bagi siswa kelas X, XI dan XII. Sistem pendidikan ini
bertujuan untuk mengembangkan kegiatan belajar mengajar yang mampu
membentuk pola tingkah laku peserta didik sesuai dengan tujuan
pendidikan, serta dapat dievaluasi melalui pengukuran dengan
menggunakan tes dan non tes.
D. Kurikulum SMA Negeri I Kasihan Bantul
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia
Nomor 24 Tahun 2006, maka SMA Negeri I Kasihan Bantul menggunakan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh
sekolah dan komite sekolah, dengan berpedoman pada standar kompetensi
lulusan dan standar isi, serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat
oleh BSNP. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi,
perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai potensi yang
berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan
pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk
mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.
Struktur kurikulum SMA/MA meliputi substansi pembelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun, mulai kelas X
sampai dengan kelas XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar
kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.
Pengorganisasian pada kelas-kelas pada SMA/MA dibagi dalam dua
kelompok, yaitu kelas X merupakan program umu yang diikuti oleh
seluruh peserta didik, dan kelas XI dan XII merupakan program
penjurusan yang terdiri atas empat program: (1) Program Ilmu
Pengetahuan Alam, (2) Program Ilmu Pengetahuan Sosial, (3) Program
Bahasa, dan (4) Program Keagamaan, khusus untuk MA.
Muatan mata pelajaran yang diberikan di SMA Negeri I Kasihan
Bantul sesuai dengan struktur kurikulum yang terdapat dalam standar isi
KTSP adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 4.1
Standar Isi KTSP Kelas X
Komponen Alokasi Waktu
Semester 1 Semester 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
3.Bahasa Indonesia 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4
5. Matematika 4 4
6. Fisika (2) 3 3
7. Biologi (2) 3 3
8. Kimia (2) 3 3
9. Geografi 2 2
10. Sejarah (1) 1 1
11. Ekonomi 2 2
12. Sosiologi 2 2
13. Seni Budaya 2 2
14. Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan 2 2
15. Teknologi Informasi dan
Komunikasi 2 2
16. Keterampilan Batik 2 2
B. Muata Lokal
Bahasa jawa 2 2
C. Pengembangan Diri
Jumlah 42 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 4.2
Standar Isi KTSP Kelas XI dan XII Program IPA
Komponen
Alokasi Waktu Alokasi Waktu
Kelas XI Kelas XI
Semester 1 Semester 2 Semester 1 Semester 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2 2
2. Pendidikan
Kewarganegaraan 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4 4 4
5. Matematika 4 4 4 4
6. Fisika (4) 5 5 5 5
7. Biologi (4) 5 5 5 5
8. Kimia (4) 5 5 5 5
9. Sejarah 1 1 1 1
10. Seni Budaya 2 2 2 2
11. Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan kesehatan 2 2 2 2
12. Teknologi Informasi dan
Komunikasi 2 2 2 2
13. Keterampilan batik 2 2 2 2
B. Muata Lokal
Bahasa jawa 2 2 2 2
C. Pengembangan Diri
Jumlah 42 42 42 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 4.3
Standar Isi KTSP Kelas XI dan XII Program IPS
Komponen
Alokasi Waktu Alokasi Waktu
Kelas XI Kelas XI
Semester 1 Semester 2 Semester 1 Semester 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2 2
2. Pendidikan
Kewarganegaraan 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4 4 4
5. Matematika 4 4 4 4
6. Geografi(3) 4 4 4 4
7. Sejarah 3 3 3 3
8. Ekonomi(4) 6 6 6 6
9. Sosiologi 3 3 3 3
10. Seni Budaya 2 2 2 2
11. Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan kesehatan 2 2 2 2
12. Teknologi Informasi dan
Komunikasi 2 2 2 2
13. Keterampilan batik 2 2 2 2
B. Muatan Lokal
Bahasa jawa 2 2 2 2
C. Pengembangan Diri
Jumlah 42 42 42 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
1. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kurikulum
a) Belum semua guru mengetahui persis tentang KTSP sehingga
penerapan KTSP belum efektif.
b) Masih banyak guru mengalami kesulitan dalam membuat silabus.
c) Sumber daya manusia yang kurang mampu beradaptasi dengan
sistem yang baru.
2. Cara mengatasi kendala-kendala yang ada.
Untuk mengatasi segala hambatan dan kendala tersebut, pihak
sekolah melakukan berbagai cara, diantaranya sebagai berikut:
a) Guru mencoba sendiri mencari informasi tentang KTSP.
b) Adanya Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).
c) Pengawas sekolah yang berkenan membantu pihak sekolah guna
meningkatkan kinerja guru/pendidik.
d) Mengadakan seminar tentang KTSP di tingkat Pendidikan Sekolah
Menengah.
E. Siswa SMA Negeri I Kasihan Bantul
a. Keadaan Peserta Didik
Jumlah peserta didik di SMA Negeri I Kasihan Bantul pada
tahun ajaran 2011/2012 adalah sebanyak 671 siswa. Pembagian
jumlah peserta didik antar kelas yang satu dengan yang lain rata-rata
hampir sama. Jumlah keseluruhan peserta didik di kelas X sebanyak
224 siswa. Jumlah keseluruhan peserta didik di kelas XI sebanyak 227
siswa. Sedangkan jumlah keseluruhan peserta didik di kelas XII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
sebanyak 220 siswa. Uraian jumlah peserta didik SMA Negeri I
Kasihan Bantul tahun pelajaran 2011/2012 sebagai berikut:
Tabel 4.4
Jumlah Peserta Didik SMA Negeri I Kasihan Bantul
Tahun Pelajaran 2011/2012
Program penjurusan pada tingkat SMA mulai dilaksanakan di kelas
XI. Dalam hal ini, SMA Negeri I Kasihan Bantul memiliki 2 jurusan,
yaitu kelas XI IPA yang berjumlah 5 kelas, kelas XI IPS yang
berjumlah 4 kelas, kelas XII IPA yang berjumlah 4 kelas, dan kelas
XII IPS yang berjumlah 4 kelas. Dalam rangka mengembangkan
kualitas/mutu dan hasil belajar yang optimal, SMA Negeri I Kasihan
Bantul yang telah memenuhi syarat menjadi Sekolah Rintisan
Berbasis Internasional (RSBI), mengganti 1 kelas pada setiap
tingkatan menjadi kelas yang Bertaraf Internasional yang lebih banyak
menggunakan bilingual dalam setiap proses pembelajarannya.
b. Proses Belajar Mengajar SMA Negeri I Kasihan Bantul
SMA Negeri I Kasihan Bantul telah menggunakan program
MPMBS untuk meningkatkan mutu kualitas sekolah, sehingga setiap
Kelas Jumlah Kelas Jumlah Siswa
Jumlah Laki-laki Perempuan
X 7 96 131 227
XI 9 95 142 237
XII 9 87 132 219
Total 25 278 405 683
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
siswa baik itu kelas X, kelas XI, maupun kelas XII diwjibkan untuk
mengikuti rangkaian kegiatan MPMBS yang berupa tambahan
pelajaran. Penyelenggara pelajaran tambahan dalam rangka MPMBS
ini dilaksanakan bergantian antara kelas X dan kelas XI denagn kelas
XII. Pelajaran dimulai pada pukul 07.15 WIB dan setiap mata
pelajaran berlangsung selama 45 menit. Selain itu, SMA Negeri I
Kasihan Bantul merupakan Sekolah Rintisan Sekolah Berbasis
Internasional.
Kegiatan pembelajaran berakhir pada waktu yang sama. Hari
Senin sampai hari Kamis kegiatan pembelajaran berakhir pada jam ke-
8 yaitu pada pukul 14.00 WIB. Untuk hari Jumat semua siswa
melangsungkan pelajaran sampai jam 11.30 WIB, kemudian pada hari
Sabtu semua siswa mengikuti pelajaran sampai jam ke-7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB V
HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian yang dilakukan
di dalam kelas dengan melihat permasalahan yang perlu dipecahkan dalam
proses pembelajaran. Penelitian seperti ini disebut Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan competence,
consience, dan compassion siswa kelas XC SMA Negeri I Kasihan Bantul.
Penelitian ini menggunakan berbagai instrumen, antara lain: test dalam
bentuk pre test dan post test untuk mengukur competence, kuesioner dan
lembar refleksi untuk mengukur consience, dan compassion. Selain itu
peneliti juga melakukan wawancara dan observasi kelas untuk mendapatkan
data yang dibutuhkan dalam proses penelitian. Berikut adalah uraian hasil
observasi pra penelitian, wawancara, dan penerapan PPR pada masing-
masing siklus:
1. Pra Penelitian
Pada tahap ini penulis melakukan observasi, pengumpulan
data, dan pengumpulan masalah yang terjadi di kelas XC SMA Negeri
I Kasihan Bantul. Kegiatan ini dilakukan pada hari 16 Mei 2012 pada
saat jam pelajaran Ekonomi jam ke-1 dan 2 atau pukul 07.00 WIB –
08.30 WIB. Guru mitra dalam penelitian ini adalah Ibu Novianti, S.Pd
selaku guru Ekonomi kelas XC SMA Negeri I Kasihan Bantul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Jumlah siswa yang diteliti/jumlah siswa kelas XC pada tahun ajaran
2011/2012 sebanyak 32.
a. Observasi dan Wawancara dengan Guru
Hasil observasi kelas dapat dilihat dari cara guru mengajar
di dalam kelas. Awal pembelajaran dilaksanakan dengan
memeriksa keadaan siswa dan keadaan kelas. Segala sarana dan
prasarana yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran, seperti
laptop disiapkan sebelum proses pembelajaran berlangsung. Pada
awal pembukaan, guru menampilkan tujuan pembelajaran sebagai
informasi atas pembelajaran yang ingin dicapai. Proses
pembelajaran dimulai dengan mengucapkan salam dan melakukan
tanya jawab mengenai materi yang diberikan pada pertemuan
sebelumnya.
Penyampaian materi disampaikan dengan menggunakan
metode tanya jawab mengenai pembelajaran yang dikaitkan
dengan kejadian nyata yang dialami siswa. Penyampaian materi
guru cenderung menggunakan metode tanya jawab sehingga
siswa menjadi tidak bosan dan mendengarkan dengan baik apa
yang disampaikan oleh guru. Hal ini terlihat pada reaksi siswa
yang memperhatikan guru dan konsentrasi pada waktu guru
menerangkan.
Peneliti melihat bahwa guru sudah baik dalam mengajar
dan menggunakan metode yang baik dalam mengajar. Setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
proses penyampaian materi guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk melakukan tanya jawab. Selain melakukan sesi tanya
jawab, guru memberikan pertanyaan sebagai evaluasi secara lisan
atas pembelajaran yang berlangsung.
Pada akhir pembelajaran guru mengajak siswa untuk
melihat nilai-nilai yang terkandung dalam materi dan mencoba
merefleksikannya secara lisan. Setelah itu guru memberikan
kesimpulan atas materi yang dipelajari.
Tabel 5.1
Hasil Observasi Guru pada Pra Penelitian
No Kegiatan yang
Diamati Ya Tidak Catatan
1
Guru memeriksa
kesiapan belajar
siswa.
Guru melihat semua
siswa dan meminta
untuk menyiapkan
diri.
2
Guru menggali
pengalaman siswa
berkaitan dengan
materi yang akan
diajarkan.
Guru memberikan
pertanyaan pancingan
yang berkaitan
dengan
materi.
3
Guru menggali
pengetahuan siswa
berkaitan dengan
materi yang akan
diajarkan.
Guru memberikan
pertanyaan lisan dan
menunjuk beberapa
siswa untuk
menjawabnya.
4
Guru melihat
sejauh mana siswa
sudah memahami
materi yang sudah
diajarkan.
Guru memberikan
soal latihan yang
berkaitan dengan
materi yang sudah
diajarkan.
5
Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
dengan baik.
6 Guru menjelaskan
materi secara rinci.
Guru menjelaskan
materi sesuai
indikator pada RPP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
No Kegiatan yang
Diamati Ya Tidak Catatan
7
Guru memberikan
latihan soal.
Guru memberikan
latihan soal untuk
menggali
pengetahuan siswa
setelah pembelajaran.
8
Guru memfasilitasi
siswa untuk
mengembangkan
sikap jujur yang
terkait dengan
materi
pembelajaran.
Guru memberikan
suatu media lain yang
dapat mendukung
siswa untuk
mengembangkan
nilai kemanusiaan.
9
Guru menyatakan
bahwa dalam setiap
pembelajaran
terdapat nilai-nilai
kemanusiaan untuk
dipetik.
Guru menyatakan
ataupun mengajak
siswa untuk mencari
nilai-nilai
kemanusiaan pada
materi pembelajaran.
10
Guru memberi
kesempatan siswa
untuk berdiskusi
dalam kelompok.
Guru hanya mengajar
dengan metode
ceramah dari awal
hingga akhir.
11
Guru mengajak
siswa untuk saling
membantu satu
sama lain dalam
pembelajaran.
Guru sendiri yang
berkeliling dan
membantu siswa
dalam mengerjakan
soal.
12
Guru berusaha
meyakinkan siswa
tentang pentingnya
bersikap jujur.
Guru menekankan
nilai kemanusiaan
selama proses
pembelajaran
berlangsung.
13
Guru mengajak
siswa untuk sharing
atas pengalaman
saat diskusi.
Tidak ada diskusi
Kelompok.
14
Guru menegaskan
kepada siswa
pentingnya
kerjasama.
15
Guru mengajak
siswa untuk
berefleksi.
Guru tidak
memberikan
pertanyaan refleksi.
16 Guru memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
No Kegiatan yang
Diamati Ya Tidak Catatan
pertanyaan refleksi
selama
pembelajaran
17
Guru mengajak
siswa untuk
membangun
niat/tindakan
berdasarkan hasil
refleksi.
18
Guru memberikan
pertanyaan aksi
(tindakan).
Guru tidak mengajak
ataupun memberikan
pertanyaan aksi.
19
Guru mengingatkan
kembali nilai-nilai
kemanusiaan yang
sudah dipetik
setelah
pembelajaran
berakhir.
Selama pembelajaran
guru mengajak siswa
untuk mencari nilai-
nilai kemanusiaan
yang terkait dalam
materi, sehingga di
akhir pembelajaran
pun guru
menyinggung nilai
kemanusiaan.
20
Guru memberikan
pekerjaan rumah.
Guru tidak
memberikan
pekerjaan rumah
karena sudah ada
latihan soal yang
dikerjakan di kelas
dan dikumpulkan.
b. Observasi dengan Siswa
Sebelum proses pembelajaran berlangsung, siswa terlebih
dahulu menyiapkan diri untuk mengikuti pelajaran. Setelah
mempersiapkan diri, siswa lalu menyimak penjelasan guru
tentang materi yang diajarkan. Pada saat guru menjelaskan materi,
ada beberapa siswa yang fokus untuk mendengarkan, namun ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
pula siswa yang sibuk sendiri, misalnya terdapat siswa yang asyik
berbicara dengan temannya, tidur-tiduran di meja, mengerjakan
tugas pelajaran lain, bermain hp, dan sebagainya. Pada
pembelajaran ini siswa cenderung pasif dan mereka akan aktif
jika ditunjuk oleh guru untuk menjawab pertanyaannya.
Pada pertengahan pembelajaran, guru memberikan soal
latihan. Namun masih terdapat siswa yang tidak mau
mengerjakan. Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa siswa tidak
memiliki hasrat dan minat untuk belajar. Peneliti menduga bahwa
kondisi siswa yang seperti ini disebabkan karena metode yang
digunakan guru monoton dan kurang menarik dalam proses
pembelajaran.
Dari rangkaian kegiatan siswa tersebut dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 5.2
Hasil Observasi Siswa pada Pra Penelitian
No Kegiatan yang
Diamati Ya Tidak Catatan
1
Siswa siap mengikuti
pembelajaran.
Ada beberapa
siswa yang tidak
siap mengikuti
pembelajaran.
2
Siswa menjawab
setiap pertanyaan
guru.
Hanya siswa yang
ditunjuk yang
menanggapi
pertanyaan
guru.
3
Siswa mencatat hal-
hal penting saat
pembelajaran
berlangsung.
Sebagian siswa
yang duduk di
depan yang
mencatat.
4 Siswa menanggapi Siswa cenderung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
No Kegiatan yang
Diamati Ya Tidak Catatan
pendapat teman yang
sedang menjelaskan.
berbicara sendiri
saat teman yang
lain sedang
menjelaskan.
5
Siswa memperhatikan
guru yang mengajar.
Hanya sebagian
siswa
saja yang
memperhatikan
penjelasan guru.
6
Siswa menanggapi
pembahasan
pembelajaran dengan
baik.
Tidak semua siswa
menanggapi
pembahasan
pembelajaran.
7 Siswa mengajukan
pertanyaan
Jarang terlihat
siswa yang
mengajukan
pertanyaan.
8
Siswa mengerjakan
tugas yang diberikan
dengan baik.
Banyak siswa yang
bermalas-malasan
dalam mengerjakan
tugas yang
diberikan.
c. Observasi Kelas
Observasi kelas merupakan pengamatan yang dilakukan
peneliti untuk mengamati kondisi ruang kelas XC SMA 1
Kasihan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Secara
umum kondisi fisik ruang kelas XC cukup kondusif untuk proses
belajar mengajar. Dalam hal fasilitas, secara umum relatif
lengkap. Fasilitas yang terdapat di dalam kelas yaitu white board
atau papan tulis, papan pengumuman dan absensi, meja dan kursi
siswa, meja guru, viewer, dan LCD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Seperti kebanyakan ruang kelas di SMA 1 Kasihan, kondisi
ruang kelas XC tertutup karena menggunakan AC (air
conditioner) namun AC tersebut tidak berfungsi dengan baik. AC
yang ada dalam kondisi panas karena belum diperbaiki suhu
udaranya sehingga membuat siswa agak kepanasan berada di
ruang kelas.
Pada saat pembelajaran berlangsung, siswa terlihat belum
siap mengikuti pembelajaran, sehingga guru harus menegur dan
meminta perhatian siswa. Hal ini mengakibatkan siswa mengikuti
pembelajaran kondusif untuk belajar. Ketidaksiapan siswa
membuat mengikuti pembelajaran juga mengakibatkan siswa
membuat kegaduhan dengan cara mengajak teman ngobrol.
Dalam mengajar di kelas, guru menggunakan metode ceramah,
diskusi, dan tanya jawab. Metode ceramah digunakan untuk
pengantar pembelajaran saat mengawali materi baru, sedangkan
metode diskusi dan tanya jawab digunakan untuk merangsang
keaktivan siswa pada saat pembelajaran sedang berlangsung.
2. Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Siklus pertama dilakukan pada hari Rabu, 23 Mei 2012 pada
saat jam pelajaran Ekonomi, jam 1-2 yaitu pukul 07.00 – 08.30 WIB.
Jumlah siswa kelas XC pada tahun ajaran 2011-2012 saat
ini adalah 32 siswa. Pada pelaksaanan siklus pertama, siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
hadir adalah 30 siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada pembelajaran
Ekonomi dengan menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
dengan Standar Kompetensi “Memahami Uang dan Perbankan”
dengan Kompetensi Dasar “Mendeskripsikan Uang”. Materi yang
digunakan pada penelitian tahap pertama ini mengenai pengertian,
syarat-syarat, fungsi, dan jenis uang.
Berikut ini diuraikan penerapan PPR dalam pembelajaran
Ekonomi pada siklus pertama.
a. Perencanaan
Perencanaan dan persiapan melaksanakan pembelajaran
dengan menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif pada
pembelajaran ekonomi kelas X yang dilaksanakan pada siklus I
dilakukan dengan serangkaian kegiatan, sebagai berikut:
1) Menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
yang sesuai dengan waktu penelitian.
2) Menentukan materi yang akan digunakan untuk penelitian.
3) Menyusun perangkat pembelajaran yang akan digunakan
bersama dengan guru mitra. Perangkat yang disusun berupa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yang di dalamnya
mencakup materi akan diajarkan, lembar kerja siswa, dan
media pembelajaran yang akan digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
(a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Peneliti membuat RPP yang berisi standar
kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran,
metode dan media pembelajaran, materi ajar, dan
evaluasi. RPP ini nantinya akan menjadi pedoman bagi
guru untuk melaksanakan langkah-langkah
pembelajaran.
(b) Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran yang dipelajari pada saat
pelaksanaan tindakan pada siklus I adalah uang. Materi
uang berisi mengenai definisi uang, syarat-syarat uang,
fungsi uang, dan jenis-jenis uang. Berdasarkan materi
pembelajaran tersebut, peneliti dan guru melakukan
pengemasan materi pembelajaran dalam bentuk peta
konsep.
(c) Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja yang digunakan siswa berupa lembar
kerja diskusi.
(d) Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan pada siklus I
adalah peta konsep dan sebuah cerita yang merupakan
kisah nyata tentang “Kisah Dompet yang Hilang, Nilai
Sebuah Kejujuran”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
(1) Peta Konsep
Peta konsep merupakan media untuk
membantu siswa agar dapat memahami materi
dengan lebih mudah dan mengingatnya dengan lebih
lama. Setiap kelompok diberikan satu lembar kertas
media yang berisi bagan kosong mengenai uang dan
satu amplop berisi potongan tulisan sebagai
pelengkap bagan. Selanjutnya siswa diminta
melengkapi bagan kosong tersebut dengan tulisan
yang telah disediakan.
(2) Cerita Pendukung Kejujuran
Cerita merupakan media untuk membantu
siswa agar dapat mengambil nilai kejujuran. Cerita
ini merupakan kisah nyata tentang “Kisah Dompet
yang Hilang, Nilai Sebuah Kejujuran”.
(e) Menyusun Instrumen yang digunakan untuk mengambil
data.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah
sebagai berikut:
(1) Lembar observasi kegiatan guru
Lembar observasi kegiatan guru ini
digunakan untuk mencatat seluruh kegiatan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran
berlangsung.
(2) Lembar observasi kegiatan siswa
Lembar observasi kegiatan siswa ini
digunakan untuk mencatat seluruh kegiatan
dilakukan siswa pada saat mengikuti pembelajaran.
(3) Lembar observasi kegiatan kelas
Lembar observasi kegiatan kelas ini
digunakan untuk mencatat seluruh kegiatan yang
terjadi di dalam kelas pada saat pembelajaran
berlangsung.
(4) Soal evaluasi
Soal evaluasi digunakan untuk mengukur
aspek competence siswa sebelum dan sesudah
dilaksanakannya siklus I. Soal evaluasi yang
disiapkan berupa pre test dan post test. Soal pre test
digunakan untuk mengukur aspek competence siswa
sebelum pelaksanaan tindakan. Soal post test
digunakan untuk mengukur aspek competence siswa
setelah pelaksanaan tindakan.
(5) Instrumen penilaian sikap dan minat
Instrumen ini dibuat untuk mengukur sikap
dan minat siswa dalam proses pembelajaran. Selain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
itu, instrumen ini juga digunakan untuk melihat
kemajuan sikap dan minat siswa dari sebelum dan
sesudah dilakukan penelitian. Instrumen ini berupa
kuesioner dengan menggunakan skala lima (1,2,4,5)
b. Tindakan
Proses pembelajaran siklus I bertujuan untuk meningkatkan
aspek competence, conscience dan compassion siswa yang
bertolak dari kondisi awal. Tujuan tersebut dirumuskan pada
tujuan pembelajaran sebagai berikut:
1) Competence/pengetahuan:
(a) Siswa mampu mendeskripsikan pengertian uang.
(b) Siswa mampu menjelaskan syarat-syarat uang.
(c) Siswa mampu menjelaskan fungsi uang.
(d) Siswa mampu menjelaskan jenis-jenis uang.
2) Conscience/suara hati:
Siswa memiliki dan mampu mengembangkan nilai kejujuran
dalam kehidupan sehari-hari.
3) Compassion/kepedulian pada orang lain:
Siswa mampu bekerja sama dengan teman pada saat diskusi
kelompok.
Pada tahap tindakan ini, guru menerapkan PPR
dalam pembelajaran Ekonomi. Proses tersebut diuraikan
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
1) Konteks
Konteks dapat diartikan sebagai kesiapan siswa
untuk belajar, maka konteks dari kegiatan belajar
mengajar pada siklus I ini adalah apersepsi yang dilakukan
guru. Apersepsi tersebut dilakukan melalui tanya jawab
dengan siswa secara lisan mengenai segala sesuatu yang
berkaitan dengan konsep uang. Berdasarkan tanya jawab
yang dilakukan, siswa diminta untuk mengutarakan
pendapatnya mengenai pengertian uang. Setelah beberapa
siswa mengutarakan tentang pengertian uang, kemudian
guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menegaskan
kepada siswa bahwa pada hari tersebut mereka akan
belajar mengenai uang.
2) Pengalaman
Pengalaman yang dimaksud meliputi segala
kegiatan pembelajaran yang memberikan pengalaman
kepada siswa baik secara langsung maupun tidak
langsung. Pengalaman dimulai dengan guru menjelaskan
pengertian uang dengan metode ceramah. Selanjutnya
siswa dibagi dalam tujuh kelompok untuk memainkan
permainan peta konsep. Sebelum memainkan permainan
guru menjelaskan tata cara permainan kepada siswa. Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
memainkan permainan yang bertujuan untuk
mengembangkan aspek compassion siswa.
Berikut adalah permainannya: terdapat 30 kartu
peta yang harus disusun. Silahkan menempel kartu
tersebut pada kertas karton yang sudah disediakan. Setiap
kelompok diberi waktu 10 menit untuk menyusun peta
tersebut hingga membentuk sebuah konsep tentang uang.
Permainan dimulai bersamaan. Pemenangnya adalah
kelompok yang mampu menyelesaikan permainan paling
cepat dan benar. Setelah permainan selesai, siswa diberi
kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi
permainannya kepada kelompok lain. Dari presentasi
inilah siswa dengan dibantu oleh guru mengambil nilai
kerja sama yang termasuk dalam aspek compassion
sebagai penentu keberhasilan dalam menyelesaikan
permainan. Sebagai upaya meningkatkan aspek conscience
siswa, guru memberikan tugas untuk mengomentari artikel
yang bercerita tentang „Kisah Dompet yang Hilang, Nilai
Sebuah Kejujuran‟.
3) Refleksi
Refleksi merupakan suatu proses yang
memunculkan makna dalam setiap pengalaman siswa
maka dibutuhkan penegasan yang menjelaskan motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
batin kepada seseorang sebelum melakukan tindakan.
Dalam tahap refleksi ini, guru memberikan pertanyaan
refleksi kepada siswa yang berkaitan dengan pembelajaran
pada hari itu. Pertanyaan refleksi tersebut antara lain: nilai
apa saja yang dapat kita ambil dari pembelajaran materi
ini?, manfaat apa yang dapat kita rasakan jika kita berbuat
jujur?, apakah selama ini saya sudah berbuat jujur dalam
kehidupan sehari-hari?, apakah kita perlu kerja sama
dalam mencapai apa yang kita inginkan? Mengapa?, dan
manfaat apa yang dapat kita peroleh jika kita bekerja sama
dengan orang lain? Dari pertanyaan-pertanyaan refleksi
tersebut, diharapkan siswa dapat menuangkan perasaannya
berdasarkan kegiatan yang sudah dialami selama proses
pembelajaran berlangsung.
Hasil refleksi siswa secara keseluruhan setelah
mendapat materi selama proses pembelajaran siklus I
adalah mengambil nilai kejujuran dan kerja sama. Mereka
menyakan bahwa nilai kejujuran dan kerja sama saat ini
mulai luntur dan sulit untuk diwujud nyatakan. Mereka
mengaku lega, tenang, dan nyaman saat mereka dapat
melakukan suatu tindakan dengan jujur. Setelah
mengalami proses berdinamika dalam kelompok siswa
mengaku mendapat manfaat dari kerja sama yaitu, dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
bertukar pikiran antar teman, mengenal lebih dalam
karakter teman-teman, dan yang pasti pekerjaan berat
menjadi lebih ringan.
4) Aksi
Aksi dalam PPR merupakan niat atau tindakan
yang akan dilakukan sesuai dengan nilai pada refleksi
yang telah ditemukan siswa. Untuk menemukan niat atau
tindakan tersebut, guru memberikan pertanyaan-
pertanyaan sebagai berikut: Niat atau rencana tindakan apa
yang akan saya lakukan yang mencerminkan sikap jujur
baik di sekolah maupun di rumah? Niat atau rencana
tindakan apa yang akan saya lakukan melalui kerja sama
dengan teman/orang lain?
Hasil aksi siswa cukup beragam, untuk aksi
kejujuran di sekolah mereka berniat untuk tidak
menyontek, jujur terhadap guru, dan jujur dalam
bertransaksi di kantin. Aksi kejujuran untuk di rumah
mereka berniat akan terbuka dengan orang tua, dengan
cara menjawab jujur setiap pertanyaan, tidak mengambil
uang meskipun milik orang tua, mau mengakui kesalahan,
dan melaksanakan perintah orang tua. Selanjutnya untuk
aksi kerja sama mereka berniat akan selalu aktif dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
kelompok, membantu teman, saling pengertian terhadap
sesama, dan mau mengeluarkan pendapat.
5) Evaluasi
Evaluasi merupakan tinjauan untuk mengetahui
kemajuan yang dicapai dalam proses pembelajaran baik
oleh siswa maupun guru. Pada tahap evaluasi ini, guru
memberikan soal post test untuk mengukur aspek
competence siswa sesudah menerima pembelajaran
dengan menggunakan PPR. Soal post test berbentuk
pilihan ganda dan berjumlah 10 butir.
c. Observasi
Hasil pengamatan (observasi) dalam penelitian tindakan
kelas siklus I ini dapat dipaparkan sebagai berikut:
1) Observasi Guru
Pengamatan (observasi) ini dilakukan bersamaan dengan
pelaksanaan siklus pertama. Aktivitas guru selama proses
pembelajaran dalam siklus pertama disajikan dalam tabel
berikut ini:
Tabel 5.3
Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I
No Kegiatan Ya Tidak
1 Guru menggali pengalaman siswa
berkaitan dengan materi yang akan
diajarkan
2 Guru menggali pengetahuan siswa
berkaitan dengan materi yang akan
diajarkan
3 Guru melihat sejauh mana siswa sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
No Kagiatan Ya Tidak
memahami materi yang sudah
diajarkan
4 Guru menjelaskan materi secara rinci
5 Guru memberikan latihan soal
6 Guru memfasilitasi siswa untuk
mengembangkan sikap jujur yang
terkait dengan materi pembelajaran
7 Guru menyatakan bahwa dalam setiap
pembelajaran terdapat nilai-nilai
kemanusiaan untuk dipetik
8 Guru memberi kesempatan siswa
untuk berdiskusi dalam kelompok.
9 Guru mengajak siswa untuk saling
membantu satu sama lain dalam
pembelajaran
10 Guru berusaha meyakinkan siswa
tentang pentingnya bersikap jujur
11 Guru mengajak siswa untuk sharing
atas pengalaman saat diskusi
12 Guru mengajak siswa untuk sharing
atas pengalaman saat membaca
tentang kejujuran
13 Guru menegaskan kepada siswa
pentingnya kerja sama
14 Guru mengajak siswa untuk berefleksi
Guru memberikan pertanyaan refleksi
selama pembelajaran
15 Guru mengajak siswa untuk
membangun niat/tindakan berdasarkan
hasil refleksi
16 Guru memberikan pertanyaan aksi
(tindakan)
17 Guru mengingatkan kembali nilai-nilai
kemanusiaan yang sudah dipetik
setelah pembelajaran berakhir
18 Guru memberikan pekerjaan rumah
Secara umum pengelolaan guru pada proses pembelajaran
dapat dilihat pada tabel 5.3. Konteks pada awal pembelajaran
sudah tampak dan berkaitan dengan materi pembelajaran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
namun guru tidak menggali materi atau pengetahuan siswa
dengan mendalam. Pada penjelasan materi, guru sudah
menjelaskan materi dengan rinci sehingga siswa mampu
mengambil makna pengetahuan pada proses pembelajaran
dalam hal competence. Fasilitas yang diberikan kepada siswa
sangat memadai untuk mengembangkan ranah conscience
yaitu nilai kejujuran dengan memberikan artikel. Selain
fasilitas, guru memberikan penegasan akan pentingnya nilai-
nilai yang dapat diambil. Nilai compassion dalam
pembelajaran sudah terbentuk dan terealisasi dengan baik
lewat diskusi dalam kelompok untuk memaknai nilai kerja
sama. Guru memberikan sarana sharing untuk menegaskan
nilai yang terkandung dalam diskusi kelompok.
Setelah pemberian materi lewat pembelajaran dan diskusi
permainan, guru memberikan refleksi sebagai sarana untuk
melihat ketertarikan siswa proses pembelajaran. Guru juga
memberikan peneguhan atas materi dalam proses pembelajaran
dengan memerikan kesimpulan materi. Guru memberikan
pertanyaan refleksi untuk menggali nilai-nilai yang terkandung
proses pembelajaran. Guru juga memberikan pertanyaan aksi
sebagai kelanjutan atas refleksi untuk membangun niat siswa
dalam mewujudkan tindakan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada akhir pembelajaran guru memberikan evaluasi melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
proses tanya jawab sebagai sarana untuk mengetahui
perkembangan siswa atas materi yang diajarkan.
2) Observasi Siswa
Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 5.4
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I
No Kegiatan Ya Tidak
1 Siswa siap mengikuti pembelajaran
2 Siswa menanggapi setiap pertanyaan
Guru
3 Siswa mencatat hal-hal penting saat
pembelajaran berlangsung
4 Siswa memperhatikan guru yang
mengajar
5 Siswa menanggapi pembahasan
pembelajaran dengan baik
6 Siswa mengajukan pertanyaan
7
Siswa mengerjakan tugas yang
diberikan dengan baik
8 Siswa mencermati isi cerita tentang
kejujuran dengan serius
9 Siswa menanggapi/mengomentari isi
cerita tentang kejujuran
10 Siswa menuliskan hasil refleksinya
dengan sungguh-sungguh
11 Siswa menuliskan niat-niat/tindakan
yang akan dilakukan dengan sungguh-
sungguh
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran
berlangsung, seluruh siswa dapat menyimak penjelasan guru
dengan baik. Siswa melakukan dengan baik pada saat
membaca dan mengomentari artikel, berdiskusi kelompok dan
sharing pengalaman diskusi. Selanjutnya pada saat guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
memberikan pertanyaan refleksi dan aksi, siswa dapat
menuliskan hasil refleksi dan aksi dengan sungguh-sungguh.
3) Observasi Kelompok
Aktivitas siswa dalam keterlibatannya dalam kelompok
diskusi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.5
Hasil Observasi Aktivitas Kelompok Pada Siklus I
No Kegiatan Ya Tidak
1 Siswa aktif dalam diskusi
2 Siswa memperhatikan penjelasan
teman
3 Siswa menanggapi pendapat teman
kelompok yang sedang menjelaskan
4 Siswa saling mengemukakan pendapat
saat diskusi.
5 Siswa berusaha menjelaskan materi
kepada teman di kelompok dengan
Serius
6 Kelompok dapat bekerjasama dengan
Baik
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam
melakukan diskusi permainan peta konsep sangat baik dan
terlihat antusias. Pada diskusi permainan peta konsep siswa
aktif dalam berdiskusi, siswa memecahkan masalah dalam
menyelesaikan permainan dengan saling memberi masukan
dengan saling mengemukakan pendapat. Proses diskusi sangat
mendukung proses pembelajaran dan kerja sama dapat
berkembang dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
d. Refleksi
Tahap ini merupakan refleksi dari penelitian tindakan kelas
dalam pembelajaran dengan menggunakan PPR. Refleksi ini
dilakukan pada akhir siklus pertama. Refleksi dilakukan oleh guru
mitra dan siswa. Berikut ini dipaparkan hasil refleksi siklus
pertama:
(a) Kesan guru mitra terhadap model dan perangkat
pembelajaran PPR:
Tabel 5.6
Hasil Refleksi Guru Mitra Terhadap Perangkat dan
Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif
(PPR) Siklus I
No Uraian Komentar
1 Penilaian guru terhadap
komponen pembelajaran
yang digunakan dalam
pembelajaran dengan metode
PPR
Baik. Pembelajaran
jadi lebih menarik
2 Penilaian guru terhadap
aktivitas siswa dalam
kegiatan pembelajaran PPR
Siswa terlibat aktif
dalam kegiatan
pembelajaran
3 Kesan guru terhadap aktivitas
siswa selama diskusi dalam
kelompok
Siswa menjadi
lebih tertarik
dengan materi
yang diajarkan
4 Kesan guru terhadap proses
pembelajaran dengan PPR
Dapat
meningkatkan
aktivitas siswa
5 Kesan guru terhadap hasil
belajar siswa pada
pembelajaran dengan PPR
Siswa dapat belajar
mandiri tanpa
harus selalu
diberitahu oleh
guru
6 Kesan guru terhadap minat
siswa selama pembelajaran
dengan menerapakan PPR
Minat siswa
Meningkat
7 Hambatan yang ditemui, jika
nanti guru akan
Keterbatasan
waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
No Uraian Komentar
merencanakan kegiatan
pembelajaran dengan
menggunakan PPR
(karena ada
pemotongan jam
pelajaran)
8 Hal-hal yang mendukung jika
nanti guru merencanakan
pembelajaran dengan
menggunakan PPR
Dengan PPR,
pemahaman siswa
langsung dapat
diukur
9 Manfaat yang diperoleh
dalam merencanakan dan
menerapkan pembelajaran
dengan menggunakan PPR
Meningkatkan
peran siswa dalam
proses belajar
mengajar
10 Hal-hal apa saja yang masih
perlu diperbaiki kembali dari
pembelajaran dengan
menerapkan PPR seperti
yang telah dilakukan
Siswa perlu
mempelajari materi
sebelum
pelaksanaan
pembelajaran
11 Apakah siswa berminat
mengikuti pembelajaran
dengan metode PPR
selanjutnya seperti yang
diterapkan di dalam kelas
Ya, karena
pembelajaran
dengan metode
PPR lebih menarik
12 Keberhasilan yang telah
dicapai dengan menerapkan
PPR dalam pembelajaran
Siswa terlibat aktif
dalam proses
pembelajaran
Tabel 5.6 menunjukkan kesan guru terhadap model
pembelajaran sangat baik. Hal ini terjadi karena guru merasa
siswa sangat antusias dalam melaksanakan pembelajaran
dengan aktif dalam mengikuti proses di kelas. Komponen yang
digunakan dinilai baik dan bermanfaat. Namun ada beberapa
kendala yang perlu dicermati dalam proses dan persiapan
pembelajaran. Waktu yang dibutuhkan menjadi lebih panjang
dan kurang efisien. Selain itu persiapan yang membutuhkan
waktu yang cukup lama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
(b) Kesan siswa terhadap model dan perangkat pembelajaran
PPR:
Tabel 5.7
Hasil Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model
Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Siklus I
No Aspek yang
Diamati Ya Tidak Komentar
1 Apakah anda
memperoleh
manfaat dengan
mempelajari
materi Uang?
Manfaat apa
yang anda
peroleh?
97,0% 3,0%
Menjadi tahu
jenis-jenis uang
2 Setelah
mengikuti
pembelajaran
dengan
menerapkan
PPR, apakah
anda semakin
berminat untuk
mengikuti
kegiatan
pembelajaran
selanjutnya?
Bagaimana
tanggapan anda
dengan model
pembelajaran
PPR
tersebut?
85% 15%
Menarik...
hanya saja
terkadang masih
membuat jenuh,
suasana kurang
terasa hidup,
seru... jadi tidak
menerapkan
model yang
membosankan
saja
3 Setelah
mengikuti
pembelajaran
dengan
menerapkan
PPR, apakah
anda semakin
lebih memahami
materi?
84,8% 15,2%
Karena sangat
menyenangkan
sehingga lebih
mudah dipahami
4 Setelah 85% 15% Semakin sadar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
No Aspek yang
Diamati Ya Tidak Komentar
mengikuti
pembelajaran
dengan PPR,
apakah anda
dapat
mengembangkan
nilai kejujuran
yang terkandung
di dalam materi
yang terkait?
akan pentingnya
kejujuran.
5 Setelah
mengikuti
pembelajaran
dengan PPR,
apakah anda
dapat
mengembangkan
nilai kerja sama
yang terkandung
di dalam materi
yang terkait
93,9% 6,1%
Karena dengan
bekerja sama
pekerjaan berat
jadi terasa
ringan
6 Apakah ada
hambatan yang
anda temui
selama
mengikuti
kegiatan
pembelajaran
dengan
menerapkan
PPR?
Hambatan apa
saja yang anda
temui?
58% 42%
Dalam kerja
kelompok tidak
bisa semua aktif
masih banyak
yang pasif, ada
teman yang
tidak
konsentrasi/ribut
sendiri.
7 Apakah anda
merasa lebih
senang
mengikuti
pembelajaran
dengan
menerapkan
PPR
dibandingkan
Dengan
93,9% 6,1%
Jauh lebih seru
dan
menyenangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
No Aspek yang
Diamati Ya Tidak Komentar
pembelajaran
sebelumnya?
Tabel 5.7 menunjukkan respon siswa terhadap
perangkat dan model pembelajaran PPR. Kesan siswa
secara umum yaitu pembelajaran lebih menarik dan ada
suasana baru sehingga tidak terlalu membosankan.
Melalui pembelajaran dengan PPR ini, siswa juga dapat
mengembangkan nilai kejujuran dan kerja sama.
Hambatan yang masih dijumpai dalam pembelajaran ini
adalah adanya siswa yang masih kurang aktif dalam
diskusi kelompok.
Penerapan PPR dalam pembelajaran ekonomi pada
siklus I secara keseluruhan komponen pembelajaran yang
disiapkan peneliti dan guru sudah lengkap dan cukup baik.
Indikator pembelajaran dapat tercapai dengan baik,
walaupun tidak semua siswa mengalami peningkatan dari
segi competence. Hambatan yang ditemui dalam
menerapkan PPR dalam pembelajaran ekonomi adalah
siswa kurang mampu bekerja sama dengan baik di dalam
kelompoknya. Dalam kerja kelompok, tidak bisa semua
anggota kelompok aktif, masih ada anggota kelompok
yang pasif. Pada siklus I keberhasilan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
berpola PPR tampak pada aspek conscience. Dengan
menggunakan cerita yang berjudul “Kisah Dompet yang
Hilang, Nilai Sebuah Kejujuran”, materi pembelajaran
Uang ada nilai yang dipetik oleh siswa. Nilai tersebut
sangat bermanfaat tentunya untuk kehidupan siswa
nantinya. Walaupun aspek ini belum dapat tercapai secara
optimal, namun siswa dapat mengerti tentang pentingnya
nilai kejujuran dalam kehidupan sehari-hari, hal ini dapat
dilihat pada hasil refleksi siswa. Hal-hal yang masih perlu
diperbaiki dan ditingkatkan pada penerapan PPR adalah
kerja sama yang baik antara anggota kelompok dalam
diskusi. Selain itu juga hasil belajar siswa yang
mendukung aspek competence perlu ditingkatkan, karena
pada siklus I ini hasil belajar siswa kelas XC menunjukkan
bahwa hampir semua siswa tidak mendapat nilai di atas
KKM, walaupun rata-rata kelas sebelum dan sesudah
diterapkannya PPR sudah meningkat. Untuk mengatasi
permasalahan pada aspek competence ini, guru berinisiatif
untuk memberi modul dan latihan soal yang berkaitan
dengan materi selanjutnya, sehingga diharapakan pada
siklus II hasil belajar siswa dapat meningkat di atas KKM.
Berdasarkan hasil refleksi pembelajaran berpola PPR
di atas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan 3C siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
dari segi competence dan conscience siswa sudah tampak
berkembang walaupun belum optimal. Dari segi
compassion dapat dikatakan belum berhasil karena kurang
adanya kerja sama dalam kelompok diskusi.
3. Pelaksanaan Penelitian Siklus II
Siklus kedua dilakukan pada hari Rabu, 30 Mei 2012 pada saat
jam pelajaran Ekonomi, jam 1-2 yaitu pukul 07.00 – 08.30 WIB.
Jumlah siswa kelas XC pada tahun ajaran 2011-2012 saat ini adalah
32 siswa. Pada pelaksaanan siklus pertama, siswa yang hadir adalah
32 siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada pembelajaran Ekonomi
dengan menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dengan
Standar Kompetensi “Memahami Uang dan Perbankan” dengan
Kompetensi Dasar “Menjelaskan Konsep Permintaan dan Penawaran
Uang”. Materi yang digunakan pada penelitian tahap pertama ini
mengenai pengertian permintaan uang, faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan uang, pengertian penawaran uang, dan
faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang.
Berikut ini diuraikan penerapan PPR dalam pembelajaran
Ekonomi pada siklus kedua.
a. Perencanaan
Perencanaan dan persiapan melaksanakan pembelajaran
dengan menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif pada
pembelajaran ekonomi kelas X yang dilaksanakan pada siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
secara umum sama dengan perencanaan pada siklus I, hanya saja
terdapat perbedaan pada bagian:
1) Materi Pembelajaran
Materi pada siklus II adalah permintaan dan penawaran
uang. Sub materi yang di ambil adalah pengertian permintaan
uang, faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang,
pengertian penawaran uang dan faktor-faktor yang
mempengaruhi penawaran uang.
2) Media Pembelajaran
Media yang digunakan pada siklus II ini sama dengan
siklus I yaitu dengan menggunakan permainan, namun
permainan yang digunakan adalah example non example.
Permainan ini bertujuan untuk mengembangkan nilai kerja
sama (compassion). Sedangkan untuk mengembangkan sikap
conscience siswa, peneliti menyiapkan cerita yang merupakan
kisah nyata. Cerita ini berjudul “ Dua Manusia Super di
Pinggir Jalan”. Kisah tentang dua anak kecil yang menjajakan
tisu di keramaian Kota Jakarta. Mereka berusaha untuk berbuat
jujur dengan mengembalikan uang yang bukan menjadi
haknya. Walaupun tidak ada uang yang bisa untuk
mengembalikan ke si pembeli, namun kedua anak tersebut
berusaha untuk mengembalikan dengan barang yang mereka
punya, yang senilai dengan uang itu. Cerita ini mengajak siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
untuk memahami bahwa di jaman yang serba mahal ini masih
ada orang bahkan anak kecil yang bersikap jujur. Meskipun
penghasilan mereka rendah namun bagi mereka kejujuran
sangat penting untuk dimiliki.
3) Soal Evaluasi
Dalam penelitian ini soal evaluasi berupa soal pre test dan
pos test yang digunakan untuk melihat perkembangan hasil
belajar siswa sebelum dan sesudah dilaksanakannya penelitian
pada siklus II.
b. Tindakan
Pada tahap tindakan ini kegiatan yang dilakukan hamper
sama dengan siklus I. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru
memberikan soal pre test dalam bentuk pilihan ganda, yang
digunakan untuk mengetahui aspek competence sebelum siswa
menerima materi pembelajaran dengan menggunakan PPR. Dan
selanjutnya langkah-langkah pada tahap tindakan ini adalah
sebagai berikut:
1) Konteks
Sebelum masuk pada konteks, guru menyampaikan tujuan
pembelajaran terlebih dahulu. Selanjutnya guru melakukan
kegiatan konteks yang diawali dengan apersepsi. Apersepsi
tersebut dilakukan melalui tanya jawab dengan siswa secara
lisan mengenai pembelajaran pada pertemuan sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Apersepsi ini dilakukan untuk mengingatkan kembali pada
siswa tentang materi yang sudah diajarkan sebelumnya.
Kemudian guru juga mengingatkan kembali pada siswa
tentang nilai kejujuran dan kerja sama yang sudah
diimplementasikan pada pertemuan sebelumnya.
2) Pengalaman
Pengalaman diawali dengan penjelasan pengertian
permintaan dan penawaran uang, selanjutnya guru membagi
siswa dalam 8 kelompok untuk memainkan permainan. Dalam
kelompok, guru membagikan kertas besar sebagai media dan
amplop yang berisi faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran
beserta konsep lain sebagai pengecoh. Guru memberitahu
siswa bahwa ada 5 (lima) item dari 14 (empat belas) item
adalah item pengecoh yang tidak termasuk dalam faktor-faktor
yang mempengaruhi permintaan maupun faktor-faktor yang
mempengaruhi penawaran. Kelompok harus memisahkan dan
menempelkan mana yang termasuk faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan dan mana yang termasuk faktor-
faktor yang mempengaruhi penawaran. Jawaban ditempelkan
di kertas besar yang telah disediakan.
Setelah memainkan permainan, perwakilan dari kelompok
genap dan kelompok ganjil mempresentasikan hasil diskusinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
di depan kelas. Guru memancing siswa untuk sharing atas
pengalaman dan kejadian yang terjadi pada waktu berdiskusi
dengan cara guru mengajak siswa membuat daftar pengalaman
dan kejadian tersebut dan memisahkan antara pengalaman dan
kejadian yang baik dan kurang baik dalam selembar kertas.
Selanjutnya guru meminta 1 – 2 siswa untuk mengutarakan
kesimpulan dari tulisan atas kejadian atau pengalaman.
Akhirnya guru dan siswa menyimpulkan nilai kerja sama
dalam mendiskusikan permainan yang diberikan. Setelah
sharing, guru memberikan artikel „Dua Manusia Super di
Pinggir Jalan‟. Siswa diberi kesempatan untuk membaca
artikel tersebut. Selanjutnya guru mengajak siswa untuk
menggali nilai kemanusiaan dari cerita tersebut dengan
memberikan pertanyaan secara lisan: Cerita ”Dua Manusia
Super Di Pinggir Jalan” itu mengisahkan tentang apa? Coba
ceritakan! (sambil menunjuk beberapa siswa untuk
menanggapi cerita tersebut); Nilai apa yang dapat kalian petik
dari cerita ”Dua Manusia Super Di Pinggir Jalan” itu? Guru
dan siswa menyimpulkan bahwa nilai kemanusiaan yang
terdapat dalam artikel tersebut adalah nilai kejujuran. Guru
menegaskan kepada siswa tentang pentingnya bersikap jujur
dan mengkaitkan nilai kejujuran tersebut dengan materi konsep
permintaan dan penawaran uang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
3) Refleksi
Pertanyaan-pertanyaan refleksi pada siklus II sama dengan
pertanyaan-pertanyaan refleksi pada siklus I.
Hasil refleksi siswa secara keseluruhan setelah mendapat
materi selama proses pembelajaran siklus I adalah mengambil
nilai kejujuran dan kerja sama. Setelah mengalami proses
pembelajaran dengan penerapan PPR selama dua siklus,
mereka menyakan bahwa nilai kejujuran dan kerja sama saat
ini mulai luntur sehingga sulit untuk diwujudkan dalam
kehidupan nyata. Namun, jika mereka tidak memulainya
kembali dari sekarang maka tidak akan ada perubahan. Mereka
mengaku lega, tenang, dan nyaman saat mereka dapat
melakukan suatu tindakan dengan jujur. Hal sekecil apapun
dapat dilakukan untuk melakukan perubahan yang besar.
Setelah mengalami proses berdinamika dalam kelompok siswa
mengaku mendapat manfaat dari kerja sama yaitu, dapat
bertukar pikiran antar teman, mengenal lebih dalam karakter
teman-teman, dan yang pasti pekerjaan berat menjadi lebih
ringan.
4) Aksi
Secara keseluruhan kegiatan pada tahap aksi ini sama
dengan kegiatan aksi pada siklus I. Pertanyaan yang diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
juga sama. Siswa diharapkan dapat menuangkan niat-niatnya
untuk mewujudkan hasil refleksi yang akan dilakukannya.
5) Evaluasi
Evaluasi pada siklus II ini dilakukan dengan memberikan
soal pre test dan pos test. Soal pre test dilakukan untuk
mengetahui pengetahuan awal siswa akan materi pembelajaran
pada siklus I dan soal post test diberikan untuk mengukur
perkembangan siswa dari awal siklus I sampai akhir siklus II.
c. Observasi
Hasil pengamatan pada siklus II ini dapat dipaparkan
sebagai berikut:
1) Observasi Guru
Pengamatan ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
siklus kedua. Aktivitas guru selama proses pembelajaran dalam
siklus kedua disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 5.8
Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II
No Kegiatan Ya Tidak
1 Guru menggali pengalaman siswa
berkaitan dengan materi yang akan
diajarkan
2 Guru menggali pengetahuan siswa
berkaitan dengan materi yang akan
diajarkan
3 Guru melihat sejauh mana siswa sudah
memahami materi yang sudah
diajarkan
4 Guru menjelaskan materi secara rinci
5 Guru memberikan latihan soal
6 Guru memfasilitasi siswa untuk
mengembangkan sikap jujur yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
No Kegiatan Ya Tidak
terkait dengan materi pembelajaran
7 Guru menyatakan bahwa dalam setiap
pembelajaran terdapat nilai-nilai
kemanusiaan untuk dipetik
8 Guru memberi kesempatan siswa
untuk berdiskusi dalam kelompok
9 Guru mengajak siswa untuk saling
membantu satu sama lain dalam
pembelajaran
10 Guru berusaha meyakinkan siswa
tentang pentingnya bersikap jujur
11 Guru mengajak siswa untuk sharing
atas pengalaman saat diskusi
12 Guru mengajak siswa untuk sharing
atas pengalaman saat membaca
tentang kejujuran
13 Guru menegaskan kepada siswa
pentingnya kerja sama
14 Guru mengajak siswa untuk berefleksi
Guru memberikan pertanyaan refleksi
selama pembelajaran
15 Guru mengajak siswa untuk
membangun niat/tindakan berdasarkan
hasil refleksi
16 Guru memberikan pertanyaan aksi
(tindakan)
17 Guru mengingatkan kembali nilai-nilai
kemanusiaan yang sudah dipetik
setelah pembelajaran berakhir
18 Guru memberikan pekerjaan rumah
Tabel 5.8 menunjukkan bahwa aktivitas guru pada
pembelajaran di siklus II secara umum sama dengan siklus I.
Namun untuk mendukung hasil belajar siswa, pada siklus II ini
guru lebih memperdalam materi dengan memberikan latihan
soal. Berbeda dengan siklus I untuk mengembangkan aspek
conscience, pada akhir pembelajaran guru memfasilitasi siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
dengan sebuah cerita. Cerita tersebut merupakan kisah nyata
yang mengandung sebuah nilai kemanusiaan. Selain itu di
akhir pembelajaran guru juga mengingatkan kembali nilai-nilai
kemanusiaan yang sudah diterapkan dalam pembelajaran.
2) Observasi Siswa
Aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada siklus II
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.9
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus II
No Kegiatan Ya Tidak
1 Siswa siap mengikuti pembelajaran
2 Siswa menanggapi setiap pertanyaan
Guru
3 Siswa mencatat hal-hal penting saat
pembelajaran berlangsung
4 Siswa memperhatikan guru yang
Mengajar
5 Siswa menanggapi pembahasan
pembelajaran dengan baik
6 Siswa mengajukan pertanyaan
7 Siswa mengerjakan tugas yang
diberikan dengan baik
8 Siswa mencermati isi cerita tentang
kejujuran dengan serius
9 Siswa menanggapi/mengomentari isi
cerita tentang kejujuran
10 Siswa menuliskan hasil refleksinya
dengan sungguh-sungguh
11 Siswa menuliskan niat-niat/tindakan
yang akan dilakukan dengan sungguh-
sungguh
Tabel 5.9 menunjukkan bahwa siswa dapat mengikuti
proses pembelajaran dengan baik. Hanya saja dalam hal
bertanya mengenai materi pembelajaran belum terlihat ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
keberanian pada siswa. Dalam menyimak cerita tentang
kejujuran, tampak semua siswa terlihat serius saat membaca
cerita tersebut, sehingga saat guru mengajak sharing dan
berefleksi siswa terlihat antusias dalam menanggapinya.
3) Observasi Kelompok
Aktivitas keterlibatan siswa dalam kelompok diskusi pada
siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.10
Hasil Observasi Aktivitas Kelompok Pada Siklus II
No Kegiatan Ya Tidak
1 Siswa aktif dalam diskusi
2 Siswa memperhatikan penjelasan
teman
3 Siswa menanggapi pendapat teman
kelompok yang sedang menjelaskan
4 Siswa saling mengemukakan pendapat
saat diskusi
5 Siswa berusaha menjelaskan materi
kepada teman di kelompok dengan
serius
6 Kelompok dapat bekerjasama dengan
Baik
Tabel 5.10 menunjukkan bahwa aktivitas siswa saat diskusi
kelompok dapat dilakukan dengan baik. Dalam diskusi
kelompok ini, setiap kelompok terlihat aktif dalam
mengerjakan tugas. Peneliti menduga bahwa keaktifan
kelompok ini disebabkan karena tugas yang harus mereka
selesaikan berupa games dan dilombakan antar kelompok,
sehingga motivasi mereka terlihat lebih meningkat
dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
d. Refleksi
Tahap ini merupakan tahap refleksi dari penelitian tindakan
kelas dalam pembelajaran dengan menggunakan PPR. Refleksi ini
dilakukan pada akhir siklus kedua. Refleksi dilakukan oleh guru
mitra dan siswa. Berikut ini dipaparkan hasil refleksi siklus
pertama:
(a) Kesan guru mitra terhadap model dan perangkat
pembelajaran PPR:
Tabel 5.11
Hasil Refleksi Guru Mitra Terhadap Perangkat dan
Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif
(PPR) Siklus II
No Uraian Komentar
1 Penilaian guru terhadap
komponen pembelajaran
yang digunakan dalam
pembelajaran dengan metode
PPR
Baik. Siswa dapat
mengukur
pemahaman yang
diperoleh setiap
pertemuan.
2 Penilaian guru terhadap
aktivitas siswa dalam
kegiatan pembelajaran PPR
Baik. Semua siswa
dapat berperan
aktif pada setiap
kegiatan
pembelajaran
3 Kesan guru terhadap aktivitas
siswa selama diskusi dalam
kelompok
Baik. Semua siswa
telah melaksanakan
diskusi kelompok
dengan baik
4 Kesan guru terhadap proses
pembelajaran dengan PPR
Baik. Merangsang
aktivitas siswa
5 Kesan guru terhadap hasil
belajar siswa pada
pembelajaran dengan PPR
Baik. Siswa dapat
lebih mudah
memahami materi
6 Kesan guru terhadap minat
siswa selama pembelajaran
dengan menerapakan PPR
Baik. Siswa tidak
bosan mengikuti
pembelajaran
7 Hambatan yang ditemui, jika
nanti guru akan
merencanakan kegiatan
Waktu kurang
Ada siswa yang
belum siap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
No Uraian Komentar
pembelajaran dengan
menggunakan PPR
materi
Suasana kelas
tidak kondusif
8 Hal-hal yang mendukung jika
nanti guru merencanakan
pembelajaran dengan
menggunakan PPR
Sudah memiliki
pengalaman
melaksanakan PTK
sehingga tinggal
mengembangkan
9 Manfaat yang diperoleh
dalam merencanakan dan
menerapkan pembelajaran
dengan menggunakan PPR
Mengetahui sejauh
mana pemahaman
siswa terhadap
materi
10 Hal-hal apa saja yang masih
perlu diperbaiki kembali dari
pembelajaran dengan
menerapkan PPR seperti
yang telah dilakukan
Suasana kelas
yang lebih
kondusif
Waktu untuk
meresapkan
materi bagi
siswa
11 Apakah siswa berminat
mengikuti pembelajaran
dengan metode PPR
selanjutnya seperti yang
diterapkan di dalam kelas
Ya
12 Keberhasilan yang telah
dicapai dengan menerapkan
PPR dalam pembelajaran
Siswa mudah dan
cepat memahami
materi
Tabel 5.11 menunjukkan kesan guru terhadap model
pembelajaran sangat baik. Hal ini terjadi karena guru
merasa siswa sangat antusias dalam melaksanakan
pembelajaran dengan aktif dalam mengikuti proses di
kelas. Komponen yang digunakan dinilai baik dan
bermanfaat. Namun ada beberapa kendala yang perlu
dicermati dalam proses dan persiapan pembelajaran.
Waktu yang dibutuhkan menjadi lebih panjang dan kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
efisien. Selain itu persiapan yang membutuhkan waktu
yang cukup lama.
(b) Kesan siswa terhadap model dan perangkat pembelajaran
PPR:
Tabel 5.12
Hasil Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model
Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Siklus II
No Aspek yang
Diamati Ya Tidak Komentar
1 Apakah anda
memperoleh
manfaat dengan
mempelajari materi
Uang? Manfaat
apa yang anda
peroleh?
95% 5%
Arti uang jadi
lebih tahu
2 Setelah mengikuti
pembelajaran
dengan
menerapkan PPR,
apakah anda
semakin berminat
untuk mengikuti
kegiatan
pembelajaran
selanjutnya?
Bagaimana
tanggapan anda
dengan model
pembelajaran PPR
tersebut?
94%
6%
Ya. Metode
PPR cukup
menarik, sebab
kegiatan di
dalamnya lebih
bervariatif,
senang jika
pelajarannya
tidak dengan
ceramah saja
karena membuat
ngantuk.
3 Setelah mengikuti
pembelajaran
dengan menerapkan
PPR,apakah anda
semakin lebih
memahami materi?
87%
13%
Pembelajaran
dengan metode
PPR lebih seru.
Materi bias masuk
lebih mudah
4 Setelah mengikuti
pembelajaran
dengan PPR,
88% 12%
Banyak cerita-
cerita yang bisa
dijadikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
No Aspek yang
Diamati Ya Tidak Komentar
apakah anda dapat
mengembangkan
nilai kejujuran
yang terkandung di
dalam materi yang
terkait?
refleksi batin,
saya dapat
mengembangkan
nilai kejujuran
5 Setelah mengikuti
pembelajaran
dengan PPR,
apakah anda dapat
mengembangkan
nilai kerja sama
yang terkandung di
dalam materi yang
terkait
98% 2%
Melalui kerja
kelompok
melatih kerja
sama
6 Apakah ada
hambatan yang
anda temui selama
mengikuti kegiatan
pembelajaran
dengan
menerapkan PPR?
Hambatan apa saja
yang anda temui?
34%
66%
Kelas kadang
masih ribut,
tidak
menemukan
hambatan
apapun.
7 Apakah anda
merasa lebih
senang mengikuti
pembelajaran
dengan
menerapkan PPR
dibandingkan
dengan
pembelajaran
sebelumnya?
79% 21%
Karena pelajaran
mudah
dimengerti
Tabel 5.12 menunjukkan kesan siswa setelah
mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR. Dalam
siklus II ini, menurut siswa pembelajarannya lebih
bervariatif, dan banyak kerja sama kelompok sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
membuat siswa dapat belajar menghargai pendapat teman.
Hambatan yang dijumpai pada siklus I melalui
pembelajaran PPR dapat diperbaiki pada siklus II ini.
Terlihat kerja sama siswa dengan kelompok lebih baik jika
dibandingkan dengan siklus I. Hanya saja suasana kelas
yang kurang kondusif masih terlihat di pembelajaran
siklus II ini. Namun secara keseluruhan aspek competence,
conscience, dan compassion dapat tercapai dan lebih
meningkat dibandingkan dengan siklus I.
B. Analisis Komparasi tentang Competence, Conscience, dan Compassion
(3C) Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR)
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh selama proses
penelitian yang diawali dari pra penelitian (kondisi awal) sampai akhir
siklus II menunjukkan bahwa penerapan PPR dalam mata pelajaran
ekonomi dapat mengembangkan aspek competence, conscience, dan
compassion siswa kelas XC SMA Negeri I Kasihan Bantul.
1. Aspek Competence
Berdasarkan data yang diperoleh mulai dari kondisi awal (pra
penelitian) sampai akhir siklus II, tampak adanya perkembangan skor
rata-rata kelas pada aspek competence. Perkembangan aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
competence ditunjukkan dengan perbandingan skor pre test dan post
test yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.13
Rata-Rata Skor Aspek Competence
Siklus Rata-rata Skor
Kenaikan Persentase
Kenaikan Pre test Post test
I 40 73,79 33,79 84%
II 57,5 76,87 19,37 34%
Rata-rata 48,75 75,33 26,58 59%
Dari tabel 5.13 dapat dilihat bahwa rata-rata skor kelas
mengalami peningkatan. Pada awal siklus I, rata-rata skor kelasnya 40
dan pada akhir siklus I meningkat menjadi 73,79. Demikian juga pada
siklus II, terjadi peningkatan rata-rata skor pada awal siklus II sebesar
57,5 menjadi 76,87 di akhir siklus II. Hal ini membuktikan bahwa
pembelajaran ekonomi dengan menggunakan Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR) dapat meningkatkan aspek competence sebesar 59%
yaitu dari 48,75 pada awal siklus menjadi 75,33 di akhir siklus.
Peningkatan skor tersebut menunjukkan bahwa penerapan PPR
dalam mata pelajaran ekonomi tidak membuat para siswa menjadi
bingung atau kesulitan menerima pelajaran. Siswa memperoleh
pengalaman yang berkaitan dengan nilai kejujuran dan kerja sama
dalam proses pembelajaran guna membantu mereka untuk memahami
materi dan merefleksikan nilai-nilai yang bermanfaat dalam kehidupan
nyata sehari-hari. Peningkatan rata-rata skor menunjukkan secara umum
bahwa proses pembelajaran siklus I dan siklus II berhasil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
2. Aspek Conscience
Dalam penelitian ini aspek conscience yang dikembangkan adalah
nilai kejujuran. Namun selain itu, aspek conscience didukung pula
dengan pengukuran sikap dan minat siswa. Aspek conscience diukur
mnggunakan kuesioner yang diberikan pada pra penelitian dan akhir
siklus. Kuesioner menggunakan pengukuran dengan skala lima.
Data yang diperoleh mulai dari awal siklus I sampai akhir siklus I
mengenai aspek conscience (sikap, minat, kejujuran) dapat disajikan
secara ringkas pada tabel berikut ini:
Tabel 5.14
Perkembangan Skor Rata-rata Aspek Conscience (siklus I)
Saat Pengukuran Sikap Minat Kejujuran Rata-rata
Awal siklus I 3,7 3,1 3,4 3,4
Akhir siklus I 4,0 3,7 3,3 3,7
Perubahan 8,1% 19,4% 2,9% 10,1%
Data yang diperoleh mulai dari awal siklus II sampai akhir siklus
II mengenai aspek conscience dapat disajikan secara ringkas pada tabel
berikut ini:
Tabel 5.15
Perkembangan Skor Rata-rata Aspek Conscience (siklus II)
Saat Pengukuran Sikap Minat Kejujuran Rata-rata
Awal siklus II 4,0 3,7 3,3 3,7
Akhir siklus II 4,2 3,6 3,5 3,8
Perubahan 5% 2,9% 5,1% 4,3%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Berdasarkan data yang diperoleh mulai dari awal siklus I sampai
akhir siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan atau
peningkatan pada aspek conscience selama penerapan PPR dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.16
Perkembangan Skor Rata-rata Aspek Conscience (siklus I dan
siklus II)
Saat pengukuran
Rata-
rata
Skor
Keterangan
Rata-rata
Skor Sebelum
dan Sesudah
Awal siklus I (Sebelum
Penerapan PPR) 3,4 Cukup Baik 3,4
Akhir siklus I (Sesudah
Penerapan PPR) 3,7 Baik
3,8 Akhir siklus II (Sesudah
Penerapan PPR) 3,8 Baik
Pada tabel di atas terlihat bahwa rata-rata skor aspek conscience
siswa pada mata pelajaran ekonomi mengalami peningkatan pada setiap
saat pengukuran. Hasil konversi data kuantitatif ke data kualitatif skala
lima berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) menunjukkan bahwa
perkembangan aspek conscience selama siklus I hingga siklus II
mengalami peningkatan kategori dari cukup baik hingga baik.
Peningkatan rata-rata skor awal siklus I dan rata-rata akhir siklus I
menunjukkan bahwa adanya peningkatan skor antara sebelum dan
sesudah PPR. Skor rata-rata awal siklus I sebesar 3,4 mengalami
penigkatan hingga menjadi 3,7 pada akhir siklus I. Demikian juga pada
siklus II, terjadi peningkatan skor rata-rata menjadi 3,8. Dengan
demikian, peningkatan rata-rata skor aspek conscience terjadi pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
siklus I dan siklus II. Hal ini dapat ditunjukkan dari skor rata-rata aspek
conscience sebelum penerapan PPR sebesar 3,4 meningkat menjadi 3,8
sesudah penerapan PPR.
Perkembangan aspek conscience didukung oleh hasil refleksi dan
aksi siswa. Hasil refleksi dan aksi menunjukkan bahwa hati nurani
siswa lebih menyadari bahwa kejujuran memberikan manfaat untuk
kehidupannya.
3. Aspek Compassion
Dalam penelitian ini, aspek compassion yang dikembangkan
adalah nilai kerja sama. Kerja sama yang dimaksud adalah kerja sama
yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok untuk mendiskusikan tugas.
Pengukuran pada aspek compassion juga menggunakan kuesioner yang
diberikan pada awal dan akhir siklus. Kuesioner menggunakan
pengukuran dengan skala lima. Data skor rata-rata kelas pada aspek
compassion dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.17
Perkembangan Skor Rata-rata Aspek Compassion
Saat pengukuran
Rata-
rata
Skor
Keterangan
Rata-rata
Skor Sebelum
dan Sesudah
Awal siklus I (Sebelum
Penerapan PPR) 3,7 Baik 3,7
Akhir siklus I (Sesudah
Penerapan PPR) 4,0 Baik
4,1 Akhir siklus II (Sesudah
Penerapan PPR) 4,2 Baik
Tabel 5.17 menunjukkan hasil dari aspek compassion siswa yang
mengalami peningkatan skor dari awal hingga akhir siklus. Terlihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
pada awal siklus I hasil skor sebesar 3,7 sedangkan pada akhir siklus I
meningkat menjadi sebesar 4,0 dan di akhir siklus II meningkat lagi
menjadi sebesar 4,2. Dapat dikatakan adanya peningkatan skor aspek
compassion antara sebelum dan sesudah penerapan PPR, yaitu dari 3,7
menjadi 4,1. Hasil skor antara sebelum dan sesudah penerapan PPR jika
dikonversikan ke data kualitatif, maka kedua hasil tersebut akan masuk
dalam kriteria baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi
peningkatan pada aspek compassion, meskipun kenaikan skor tersebut
relatif kecil dan masih dalam kriteria yang sama yaitu baik.
Perkembangan aspek compassion juga tampak dari hasil refleksi
dan aksi para siswa. Hasil refleksi dan aksi menunjukkan bahwa siswa
menyadari akan pentingnya dan manfaat kerja sama dalam kehidupan
sehari-hari. Para siswa juga menuliskan niat-niat yang dituliskan pada
lembar aksi, yaitu akan menjalin komunikasi antar teman, saling
menghargai satu sama lain, mampu menyumbangkan ide yang berguna
dalam kelompok, membantu teman yang mengalami kesulitan dan lain
lain.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan, tampak bahwa
pembelajaran ekonomi dengan menggunakan Paradigma Pedagogi
Reflektif dapat mengembangkan aspek competence, conscience, dan
compassion siswa. Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya hasil skor
dari masing-masing aspek yang mengalami peningkatan mulai dari
sebelum hingga sesudah diterapkannya PPR dalam pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
ekonomi. Hasil peningkatan skor tersebut kiranya diperoleh dari
berbagai macam kegiatan yang dilakukan saat proses pembelajaran
berlangsung. Dimulai dengan tahap menggali pengalaman dan
pengetahuan siswa yang biasa disebut tahap konteks dalam
pembelajaran PPR. Dalam tahap ini guru mencoba untuk menggali
seberapa jauh siswa mengetahui tentang materi yang akan dipelajari.
Hal ini bertujuan agar siswa tidak merasa asing dengan materi uang,
karena materi ini dirasa belum pernah dipelajari oleh siswa sebelumnya.
Selanjutnya tahap pengalaman yang diawali dengan
mengembangkan aspek competence. Untuk mengembangkan aspek ini,
siswa dibantu melalui kegiatan-kegiatan pembelajaran seperti diskusi
kelompok dalam menyusun peta konsep dan permaianan example non
example. Dari kegiatan tersebut, siswa mendapatkan manfaat untuk
belajar memahami materi dengan membangkitkan motivasi dan
keaktifan siswa. Dengan begitu pembelajaran PPR ini tidak mengarah
pada metode yang membosankan yaitu ceramah oleh guru. Selain itu
kegiatan-kegiatan ini juga menjadi dasar sebagai penentu hasil belajar
siswa di tahap evaluasi.
Selanjutnya pada tahap pengalaman, siswa mencoba menemukan
nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam pembelajaran. Siswa
mencoba menggali nilai kejujuran sebagai aspek conscience yang ingin
dicapai. Kejujuran dikembangkan melalui artikel „Kisah Dompet yang
Hilang, Nilai Sebuah Kejujuran‟ yang berisi kisah seorang supir taxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
yang mengembalikan dompet seorang penumpang yang tertinggal saat
menggunakan jasa taxi. Nilai kejujuran juga dikembangkan dengan
cerita „Dua Manusia Super di Pinggir Jalan‟ yang mengisahkan dua
anak kecil yang berjualan tisu. Ketika datang seorang pembeli dan uang
yang diberikan terlalu banyak untuk harga tisu tersebut, kedua anak itu
tetap mengembalikan kembalian walaupun pembeli tidak
mengharapkan kembalian.
Aspek yang perlu digali dalam pembelajaran adalah compassion.
Aspek ini dikembangkan pada diskusi permainan yang mengedepankan
unsur kerja sama yang merupakan bagian dari compassion yang ingin
dicapai. Siswa dalam diskusi permainan diingatkan akan pentingnya
kerja sama dalam menyelesaikan permainan dan dari pengalaman kerja
sama, siswa diajak untuk melihat manfaat yang dapat diambil.
Ketiga aspek di atas tentunya tidak cukup jika hanya diketahui
secara lisan. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui lebih
banyak mengenai manfaat dan makna yang diperoleh siswa dari
pengalaman dalam mengembangkan ketiga aspek PPR tersebut. Untuk
itu setelah tahap pengalaman, siswa diajak untuk merefleksikan makna
dari aspek PPR dan mencoba membangun niat-niat positif melalui
kegiatan aksi. Dari kegiatan aksi ini diharapkan suatu saat nanti siswa
dapat mewujudkan niatnya tersebut secara konsisten dalam
kehidupannya masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Peningkatan hasil penelitian pada aspek competence, conscience,
dan compassion memang terlihat pada data yang diperoleh. Namun
peningkatan tersebut belum optimal dan hanya sedikit mengalami
peningkatan. Hal ini terjadi karena untuk merubah karakter siswa dalam
kehidupan sehari-hari membutuhkan proses yang panjang. Begitu pula
dengan niat-niat yang ingin dilakukan oleh siswa. Siswa membutuhkan
media untuk selalu mengingat akan niat yang dituliskan dalam
pembelajaran yang berkelanjutan. Jadi proses pembelajan PPR harus
diteruskan hingga siswa menyadari akan karakter hidup yang baik
untuk dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat. Namun berdasarkan
hasil, peningkatan skor rata-rata menunjukkan bahwa penggunakan
PPR dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan aspek
competence, conscience, dan compassion siswa, meskipun secara
kuantitatif kecil dan secara kualitatif masih berada pada kriteria yang
sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan Paradigma Pedagogi
Reflektif dalam pembelajaran materi uang untuk meningkatkan competence,
conscience, dan compassion (3c) siswa kelas XC SMA Negeri I Kasihan
Bantul, dapat disimpulkan bahwa:
1. Dengan menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam
pembelajaran ekonomi materi uang dapat meningkatkan aspek
competence siswa kelas XC SMA Negeri I Kasihan Bantul. Hal tersebut
dapat diketahui dari nilai competence siswa pada pra penelitian dan
setelah penelitian. Untuk rata-rata skor kelas pada pra penelitian adalah
48,75 dan setelah dilakukan tindakan rata-rata skor kelas menjadi 75,33.
2. Penggunaan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam proses
pembelajaran ekonomi pada materi uang dapat meningkatkan conscience
siswa kelas XC SMA Negeri I Kasihan Bantul. Hal ini terbukti dengan
adanya hasil yang meningkat pada nilai kejujuran sebelum dan sesudah
penelitian. Rata-rata skor aspek conscience meningkat dari 3,4 menjadi
3,8.
3. Penerapan PPR dalam pembelajaran ekonomi juga dapat meningkatkan
compassion siswa. Hal tersebut tampak pada hasil penilaian sikap kerja
sama pada sebelum dan sesudah penerapan PPR. Penilaian sikap kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
sama sebelum penerapan PPR adalah 3,6, dan sesudah penerapan PPR
naik menjadi sebesar 4,1.
4. Dengan adanya pemaparan di atas dapat dikatakan bahwa aspek
competence, conscience, dan compassion mengalami peningkatan. Oleh
sebab itu penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam proses
pembelajaran ekonomi pada materi uang dapat meningkatkan
competence, conscience, dan compassion siswa kelas XC SMA Negeri I
Kasihan Bantul.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan. Adapun keterbatasan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengalokasian waktu yang kurang baik menyebabkan ketidaksesuaian
antara waktu dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan
penerapan PPR yang sesungguhnya.
2. Jarak waktu yang dilakukan antara siklus I dan siklus II terlalu dekat,
sehingga membuat siswa bosan karena harus mengisi banyak instrumen
penelitian dalam waktu berdekatan.
3. Instrumen penelitian yang begitu banyak yang membuat siswa kurang
bersemangat dalam mengisi refleksi, aksi dan kuesioner.
4. Aksi yang ditulis oleh siswa baru berupa aksi batin atau niat yang
diperoleh dari hasil refleksi. Jadi tindakan nyata dalam kehidupan sehari-
hari belum dapat dilihat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
C. Saran
Sehubungan dengan hasil penelitian yang dilakukan, ada beberapa saran
yang perlu dipertimbangkan sebagai bahan untuk meningkatkan competence,
conscience, dan compassion siswa dalam kegiatan pembelajaran, diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Saran bagi Sekolah
Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) sebaiknya
dikembangkan dalam proses pembelajaran di kelas secara berkelanjutan
agar karakter siswa benar-benar terbentuk dari hasil refleksi dan proses
pembelajaran dimaknai sebagai pembelajaran nilai.
2. Saran Bagi Guru Mitra
Guru sebaiknya lebih menekankan akan pentingnya pembelajaran nilai
dalam proses pembelajaran yang diambil dari materi-materi yang
diajarkan dan lebih inovatif lagi menggunakan media-media
pembelajaran yang membuat siswa aktif bergerak untuk menumbuhkan
aktivitas siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
DAFTAR PUSTAKA
Adji, Wahyu, Suwerli, dan Suratno. 2007. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta:
Arikunto, Suharsimi. 2006a. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
________________. 2006b. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT.Bumi Aksara.
creatingwebsite-maskolis.blogspot.com. Cerita Kejujuran “Dua Manusia Super di
Pinggir Jalan”.
Depdikbud. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Firdaus, Y. 2005. Pelajaran Ekonomi SMA untuk Kelas X. Jakarta : Erlangga.
Furchan, Arief. 2007. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Harsanto, Radno. 2007. Pengelolaan Kelas yang Dinamis: Paradigma Baru
Pembelajaran Menuju Kompetensi Siswa. Yogyakarta: Kanisius.
______________. 2009. Having Competence, Conscience, Compassion & Faith.
Yogyakarta: Kanisius.
Isjoni. 2001. Pendidikan Sebagai Investasi Masa Depan. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Grafindo Persada.
Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwigatama. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan\
Kelas. Jakarta: Indeks
Masidjo. 2010. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
M-edukasi. (2012). Tujuan PTK Penelitian Tindakan Kelas [Online]. Tersedia:
(http://www.m-edukasi.web.id/2012/05/tujuan-ptk-penelitian-tindakan-
kelas.html. [19 September 2012]
Mulyana. 2010. Rahasia menjadi Guru Hebat: Memotovasi Diri Menjadi Guru
Luar Biasa. Jakarta: Grasindo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
P3MP dan LPM Universitas Sanata Dharma. 2009. Pedoman Model
Pembelajaran Berbasis Paradigma Pedagogi Ignasian. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma
Pakguruonline. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) [Online].
Tersedia:Http://pakguruonline.pendidikan.net/penelitian_tindakan_kelas.ht
ml. [19 September 2012]
Poerwadarminta. 2005. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Prijowuntato Widanarto. 2007. Modul Evaluasi Pembelajaran. Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta: tidak diterbitkan.
Subagya. 2010. Paradigma Pedagogi Reflektif. Yogyakarta: Kanisius.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukamto, Slamet, dkk. 2006. Ekonomi SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira.
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Sukardjo. 2005. Modul Kuliah Evaluasi Pengajaran. Yogyakarta.
Sukwiaty, H. Sudirman Jamal, dan Slamet Sukamto. 2009. Ekonomi SMA Kelas
X. Jakarta: Yudhistira.
Sulipan. “Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research)”. Program
Bimbingan Karya Tulis Ilmiah secara Online dan Program Peningkatan
Kompetensi Guru Sekolah Indonesia di Luar Negeri [Online], halaman 3.
Tersedia: http://download.ebookgratis.info/dr-sulipan-m-pd-penelitian-
tindakan-kelas-classroom/ [17 Oktober 2012]
Suparno, Paul. 2004. Pendidikan Budi Pekerti. Yogyakarta: Kanisius.
___________. 2008. Action research: Riset Tindakan untuk Pendidik. Jakarta:
Grasindo.
Susilo. 2007. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book
Publisher.
Taniredja, Tukiran, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta.
Tim Ignatius. Pengertian PPR dan Dinamikanya. Modul disajikan dalam seminar
3-5 September 2010. (tidak diterbitkan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Tim PPR SD Kelompok Kanisius. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR):
Pengertian dan Dinamika. SD Kanisius Yogyakarta: tidak diterbitkan
Tim Redaksi Kanisius. 2008. Paradigma Pedagogi Reflektif : Alternatif Solusi
menuju idealisme Pendidikan Kristiani. Yogyakarta : Kanisius
Wikipedia. 2012. Conscience. [Online]. Tersedia: http://en.wikipedia.org/wiki/
Conscience [19 Oktober 2012]
Wiraadmaja, Rochiati. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Wongso, Andre. (2009). Kisah Dompet yang Hilang, Nilai Sebuah Kejujuran.
Tersedia:http://www.andriewongso.com/artikel/aw_artikel/2822/Nilai_Seb
uah_Kejujuran/[12 Januari 2012].
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS I
Sekolah : SMA N I Kasihan
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : X/2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : Memahami uang dan perbankan
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan Uang
Indikator :
Competence/pengetahuan:
a. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian uang.
b. Siswa mampu menjelaskan syarat-syarat uang.
c. Siswa mampu menjelaskan fungsi uang.
d. Siswa mampu menjelaskan jenis-jenis uang.
Conscience/suara hati:
Siswa memiliki dan mampu mengembangkan nilai kejujuran dalam kehidupan
sehari-hari.
Compassion/kepedulian pada orang lain:
Siswa mampu bekerjasama dengan teman pada saat diskusi kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
A. Tujuan Pembelajaran :
Competence/pengetahuan:
1. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian uang.
2. Siswa mampu menjelaskan syarat-syarat uang.
3. Siswa mampu menjelaskan fungsi uang.
4. Siswa mampu menjelaskan jenis-jenis uang.
Conscience/suara hati:
Siswa memiliki dan mampu mengembangkan nilai kejujuran dalam
kehidupan sehari-hari.
Compassion/kepedulian:
Siswa mampu bekerjasama dengan teman pada saat diskusi kelompok.
B. Materi Ajar :
1. Pengertian Uang
Dari jaman dahulu masyarakat sudah mengetahui mengenai
perdagangan, diawali dari perdagangan dengan cara barter dan sampai saat
ini orang sudah mendapatkan alat bantu yang disebut uang dalam
memudahkan pertukaran.Uang yang dimiliki tiap negara berbeda-beda dan
mempunyai nilai. Dengan memiliki nilai, maka dapat diukur
perbandingan mata uang tiap-tiap negara.
Menurut R.J. T homas menyatakan, uang adalah suatu benda yang dengan
mudah dan umum diterima oleh masyarakat untuk pembelian barang dan
jasa, barang berharga lainnya dan pembayaran utang.
Sebelum mengenal uang masyarakat melakukan barter dalam setiap
transaksi dengan kegiatan barter, namun barter memiliki kelemahan yaitu:
a. Perekonomian barter memerlukan kehendak ganda yang selaras
b. Sulit penentukan harga
c. Membatasi pilihan pembeli
d. Menyulitkan pembayaran dimasa depan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
e. Sulit menyimpan kekayaan
Beberapa ahli mendefinisikan uang sebagai berikut: Uang adalah
sebagai alat tukar (A.C. Pigou), yang dapat diterima dalam pembayaran
untuk mendapatkan barang-barang (D.H. Robertson) dan pembelian jasa
serta kekayaan berharga lainnya dan dapat digunakan untuk pembayaran
utang (R.G. Thomas).
Secara umum uang dapat diartikan sebagai benda yang disetujui
masyarakat sebagai alat perantara dalam kegiatan tukar menukar barang
dan jasa, dan sebagai alat penghitung kekayaan.
Berdasarkan pengertian mengenai uang, maka kita dapat
mengetahui syarat suatu benda dapat dijadikan uang, yaitu:
1. Dapat diterima oleh masyarakat umum (acceptability)
2. Tidak mengalami perubahan dan tidak cepat rusak (durability)
3. Nilainya tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu yang lama
(stability of value)
4. Praktis dan mudah dibawa kemana-mana (portability)
5. Mudah dibagi-bagi tanpa mengurangi nilai (divisibility)
6. Kualitasnya relatif sama (uniformity)
7. Jumlahnya terbatas dan tidak mudah dipalsukan (scarcity)
2. Nilai Mata Uang
1. Nilai Nominal adalah nilai yang tertera pada uang tersebut.
2. Nilai Intrinsik adalah nilai dari bahan yang dipergunakan untuk
membuat mata uang tersebut.
3. Nilai Riil/Tukar (Nilai Internal) adalah nilai uang yang diukur dengan
kemampuan uang tersebut untuk ditukar dengan barang atau jasa.
4. Nilai Eksternal adalah nilai uang yang diukur dengan kemampuannya
untuk ditukarkan dengan valuta asing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
3. Fungsi Uang
a. Fungsi Asli
1. Fungsi uang sebagai alat tukar
Dengan adanya uang pembeli dapat mendapatkan barang yang
diinginkan dan penjual dapat menggunakan uang tersebut uang
membeli barang kembali
2. Sebagai satuan hitung
Berhubungan dengan jasa yang diberikan, jasa dari hasil pekerjaan
dapat dinilai dengan satuan uang yang diterima setiap bulan.
b. Fungsi Turunan
Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang
disebut sebagai fungsi turunan. Fungsi turunan itu antara lain:
1. Uang sebagai alat pembayaran yang sah
Kebutuhan manusia akan barang dan jasa yang semakin bertambah
dan beragam tidak dapat dipenuhi melalui cara tukar-menukar atau
barter. Guna mempermudah dalam mendapatkan barang dan jasa
yang diperlukan, manusia memerlukan alat pembayaran yang dapat
diterima semua orang, yaitu uang.
2. Uang sebagai alat pembayaran utang
Uang dapat digunakan untuk mengukur pembayaran pada masa yang
akan datang.
3. Uang sebagai alat penimbun kekayaan
Sebagian orang biasanya tidak menghabiskan semua uang yang
dimilikinya untuk keperluan konsumsi. Ada sebagian uang yang
disisihkan dan ditabung untuk keperluan di masa datang.
4. Uang sebagai alat pemindah kekayaan
Seseorang yang hendak pindah dari suatu tempat ke tempat lain
dapat memindahkan kekayaannya yang berupa tanah dan bangunan
rumah ke dalam bentuk uang dengan cara menjualnya. Di tempat
yang baru dia dapat membeli rumah yang baru dengan menggunakan
uang hasil penjualan rumah yang lama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
5. Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi
Apabila nilai uang stabil orang lebih bergairah dalam melakukan
investasi. Dengan adanya kegiatan investasi, kegiatan ekonomi akan
semakin meningkat.
4. Jenis Uang
Menurut berlakunya sebagai alat pembayaran
1. Uang kartal. Uang yang diterbitkan oleh pemerintah, dalam hal ini
bank sentral yaitu uang kertas dan logam
2. Uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk
deposito, cek dan rekening giro yang dikeluarkan oleh bank umum
Menurut Niainya
1. Full Bodied Money adalah uang yang nilai intrinsik/nilai
pembuatannya sama dengan nilai nominal/nilai yang tertera pada uang
tersebut. Contohnya: uang Rp1.000,00 dibuat dengan bahan yang
dihargai Rp1000,00.
2. Token Money adalah mata uang yang nilai nominalnya lebih besar dari
pada nilai intrinsiknya. Contohnya: uang kertas Rp100.000,00 dibuat
dengan bahan yang kurang dari Rp100.000,00.
Menurut bahan pembuatnya
1. Uang kertas (ongkos pembuatannya murah, mudah dibawa)
2. Uang logam (emas dan perak)
Menurut lembaga yang mengeluarkan
1. Bank sentral (menciptakan uang kartal)
2. Bank umum (menciptakan uang giral)
C. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. PENDAHULUAN (15 menit)
a. Salam Pembuka.
b. Guru memberikan soal pre-test tentang uang untuk mengukur
competence siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru menegaskan kepada siswa bahwa materi yang diberikan hari ini
adalah uang.
d. Konteks
Melakukan apersepsi: Guru dan siswa mempersiapkan pembelajaran
dengan melihat kejadian-kejadian dan pengalaman langsung siswa
yang dapat dikembangkan untuk pembelajaran materi uang melalui
pertanyaan-pertanyaan:
1) Apakah hari ini kalian semua membawa uang? Coba keluarkan!
2) Mengapa kalian membawa uang? Untuk apa saja? (guru memberi
kesempatan kepada 2 – 3 siswa untuk memberikan pendapat).
3) Sebutkan menurut kalian masing-masing apa pengertian uang?
(guru menunjuk 2 – 3 siswa).
4) Seberapa pentingkah bagimu mempunyai uang yang sangat
banyak? (memancing siswa untuk berfikir mengenai
kebermanfaatan uang).
e. Memotivasi siswa
Guru memberikan pertanyaan kepada siswa, sebenarnya mengapa kita
harus mempelajari materi uang?
Supaya:
1) Kita dapat mengetahui pengertian, fungsi dan jenis uang, karena
uang selalu kita butuhkan dan kita gunakan dalam kehidupan
sehari-hari.
2) Kita dapat melihat lebih dalam nilai-nilai kemanusiaan yang
terdapat dalam materi uang.
2. KEGIATAN INTI (60 menit)
Pengalaman
a. Guru menjelaskan pengertian uang
b. Guru membagi siswa dalam 6 kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
c. Siswa membuat peta konsep yang sudah disiapkan:
1) Penjelasan Permainan
a) Terdapat 29 kartu peta yang harus disusun.
b) Silahkan menempel kartu tersebut pada kertas karton yang sudah
disediakan.
c) Setiap kelompok diberi waktu 10 menit untuk menyusun peta
tersebut hingga membentuk sebuah konsep tentang uang.
d) Permainan dimulai bersamaan.
e) Pemenangnya adalah kelompok yang mampu menyelesaikan
permainan paling cepat dan benar.
2) Permainan dimulai
3) Persentasi kelompok.
d. Guru memberikan pertanyaan refleksi untuk di kerjakan oleh siswa.
e. Guru memberikan cerita „Kisah Dompet yang Hilang, Nilai Sebuah
Kejujuran‟, siswa diminta untuk mengomentarinya.
f. Sharing tentang cerita „Kisah Dompet yang Hilang, Nilai Sebuah
Kejujuran‟.
1) Guru menunjuk salah seorang siswa untuk mensharingkan
komentarnya atas cerita yang sudah dibaca
2) Guru menyimpulkan bahwa terdapat nilai kejujuran yang harus
dikembangkan yang terkandung dalam cerita tersebut
3. PENUTUP (15 menit)
a. Refleksi
Guru mengajak siswa untuk berefleksi, dengan memberikan
pertanyaan tentang pengalaman yang telah dialami dalam proses
pembelajaran..
1) Nilai apa saja yang dapat kita ambil dari pembelajaran materi ini?
(tertulis)
2) Manfaat apa yang dapat kita rasakan jika kita berbuat jujur?
(tertulis)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
3) Apakah selama ini saya sudah berbuat jujur dalam kehidupan
sehari-hari? (tertulis)
4) Apakah kita perlu kerjasama dalam mencapai apa yang kita
inginkan? Mengapa? (tertulis)
5) Manfaat apa yang dapat kita perleh jika kita bekerjasama dengan
orang lain? (tertulis)
b. Aksi:
Guru memberikan pertanyaan aksi yang berkaitan dengan nilai
kemanusiaan yang mereka dapatkan dari pengalaman.
1) Niat atau rencana tindakan apa yang akan saya lakukan yang
mencerminkan sikap jujur baik di sekolah maupun di rumah?
(tertulis)
2) Niat atau rencana tindakan apa yang akan saya lakukan melalui
kerjasama dengan teman/orang lain? (tertulis)
c. Evaluasi:
Guru memberikan soal post-test yang kisi-kisinya sama dengan soal
pre-test, dan dikerjakan secara individu.
D. Metode dan Media Pembelajaran
Metode Pembelajaran : - Ceramah
- Disusi
- Tanya jawab
Media Pembelajaran: (sesuai kebutuhan)
- Lembar soal
- Lembar jawab
- Power point+LCD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
E. Sumber Belajar
1. Adji Wahyu, Suwerli, Suratno. 2007. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta: Erlangga
2. Hj. Sukwiaty, Dra, H. Sudirman Jamal,Drs, Slamet Sukamto,Drs. 2009.
Ekonomi. Jakarta: Yudhisthira
3. Sukamto Slamet, dkk. 2006. Ekonomi SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira
F. Penilaian
Jenis Penilaian:
1. Tes : Pre-test dan post-test
2. Non test : Kuesioner (di awal siklus)
Bantul, 23 Mei 2012
Guru Peneliti
(Novianti, S.Pd) (Ignatius Erdha Atung Yudha)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS II
Sekolah : SMA N I Kasihan
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : X/2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : Memahami uang dan perbankan
Kompetensi Dasar : Menjelaskan konsep permintaan dan penawaran uang
Indikator :
Competence/pengetahuan:
e. Siswa mampu menjelaskan pengertian permintaan uang.
f. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
uang.
g. Siswa mampu menjelaskan pengertian penawaran uang.
h. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran
uang.
Conscience/suara hati:
Siswa memiliki dan mampu mengembangkan nilai dan kejujuran dalam
kehidupan sehari-hari.
Compassion/kepedulian pada orang lain:
Siswa mampu bekerjasama dengan teman pada saat diskusi kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
C. Tujuan Pembelajaran :
Competence/pengetahuan:
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian permintaan uang.
2. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
uang.
3. Siswa mampu menjelaskan pengertian penawaran uang.
4. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran
uang.
Conscience/suara hati:
1. Siswa memiliki dan mampu mengembangkan nilai kejujuran dalam
kehidupan sehari-hari.
Compassion/kepedulian pada orang lain:
Siswa mampu mengembangkan nilai kerjasama dengan membantu teman yang
kurang mampu dalam memaknai materi permintaan dan penawaran uang.
D. Materi Ajar:
1. Permintaan Uang
Permintaan uang adalah jumlah uang yang diinginkan oleh seluruh
masyarakat untuk mengadakan transaksi pada suatu wilayah dan waktu
tertentu.
Menurut teori Keynes, permintaan uang yang dilakukan oleh masyarakat
didasari oleh tiga macam motif yaitu sebagai berikut:
a. Motif Transaksi
Motif transaksi dilakukan karena orang membutuhkan uang tunai
untuk melakukan transaksi pembelian barang dan jasa. Berdasarkan
motif ini pendapatan sangat memengaruhi permintaan uang. Jika
pendapatan nail, nilai barang dan jasa yang kita beli juga naik,
sehingga membutuhkan uang lebih banyak untuk transaksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
b. Motif Spekulasi
Spekulasi berarti melakukan tindakan atas dasar ramalan perubahan
nilai harta di masa depan. Dengan adanya spekulasi berarti akan
mengurangi permintaan uang. Motif spekulasi bertujuan untuk mencari
keuntungan dari permintaan uang.
c. Motif berjaga-jaga
Kebutuhan ini dipengaruhi oleh biaya menyimpan uang yang
ditentukan oleh tingkat bunga. Dalam hal ini, fungsi uang adalah
sebagai penyimpan nilai kekayaan/aset.
2. Penawaran Uang
Penawaran uang adalah jumlah uang yang ada dan siap beredar untuk
keperluan transaksi bagi masyarakat pada suatu wilayah dan waktu
tertentu. Kurva penawaran uang pada umumnya memiliki slope positif.
Para ahli ekonomi klasik membedakan teori uang dalam dua bentuk yaitu
sebagai berikut:
a. Teori Kuantitas Uang
Teori kuantitas uang mempunyai pandangan bahwa perubahan dalam
penawaran uang akan menimbulkan perubahan yang sama
persentasenya dengan tingkat harga. Artinya, apabila harga barang
bertambah 5%, maka harga-harga juga bertambah 5% dan apabila
harga barang berkurang 5%, maka harga-harga juga berkurang 5%.
b. Teori sisa Tunai
Teori sisa tunai menerangkan sifat hubungan antara penawaran dan
tingkat harga. Teori ini berpendapat bahwa perubahan dalam
penawaran uang akan menimbulkan perubahan harga-harga yang sama
tingkatnya.
Adapun penawaran uang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain sebagai berikut:
a. Pendapatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh masyarakat pada
jangka waktu tertentu.
b. Tingkat Suku Bunga
Tingkat suku bunga dapat memengaruhi jumlah uang beredar. Apabila
suku bunga rendah, orang enggan untuk menabung di bank sehingga
jumlah uang yang beredar banyak.
c. Selera Masyarakat
Pengaruhnya pada saat ada pergantian model atau tren suatu barang,
maka permintaan terhadap barang tersebut tanpa memengaruhi jumlah
uang beredar.
d. Harga Barang
Apabila harga barang nilai, maka peredaran uang akan semakin cepat
karena dibutuhkan banyak uang untuk membeli barang tersebut.
e. Fasilitas Kredit
Apabila masyarakat suka akan penggunaan kredit, maka dengan
sendiriya penggunaan uang tunai akan berkurang.
f. Kekayaan Masyarakat
Jumlah uang yang beredar dalam masyarakat semakin besar apabila
variasi kekayaan masyarakat sedikit. Sebaliknya apabila masyarakat
memiliki banyak pilihan bentuk kekayaan, misalnya dalam bentuk
tabungan, saham, tanah, dll maka jumlah uang yang beredar akan
menurun.
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. PENDAHULUAN
a. Salam Pembuka.
b. Siswa mengerjakan soal pre-test untuk mengukur competence siswa.
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru menegaskan kepada siswa bahwa materi yang diberikan hari ini
adalah permintaan dan penawaran uang yang merupakan kelanjutan
dari pembelajaran minggu lalu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
d. Konteks
1) Guru mengajak siswa untuk mencari pengalaman-pengalaman
langsung siswa yang terjadi guna membuka pembelajaran.
a) Apa yang kalian pikirkan, jika muncul keinginan untuk
membeli suatu barang? (misal HP, Buku, dll)
b) Siapakah di antara kalian yang pernah mengalami perubahan
nilai uang?
c) Seberapa pentingkah nilai kejujuran bagimu?
2) Guru menegaskan bahwa penawaran dan permintaan yang sudah
pernah dilakukan siswa saat menawar barang memiliki penyebab-
penyebab yang melatarbelakanginya. Begitu pula dengan uang,
terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan
penawaran uang.
e. Memotivasi siswa
Guru memberikan pertanyaan kepada siswa, sebenarnya mengapa kita
harus mempelajari materi permintaan dan penawaran uang?
Supaya:
3) Kita dapat melihat faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
dan penawaran uang.
4) Kita dapat melihat lebih dalam unsur-unsur dan nilai-nilai
kemanusiaan yang terdapat dalam pembelajaran, seperti kerja
keras/pantang menyerah, kejujuran dan kerjasama.
2. KEGIATAN INTI
Pengalaman
a. Guru akan menjelaskan pengertian permintaan dan penawaran uang
b. Guru membagi siswa untuk berdiskusi
1) Siswa dibagi dalam 6 kelompok.
2) Setiap kelompok mngerjakan diskusi dalam sebuah permainan
yang disebut example non example.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
a) Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan!
b) Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran!
3) Permainan
a) Guru membagikan kertas besar sebagai media
b) Guru membagikan amplop yang berisi faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi penawaran beserta konsep lain sebagai
pengecoh
c) Guru memberitahu siswa bahwa ada 5 (lima) item dari 14
(empat belas) item adalah item pengecoh yang tidak termasuk
dalam faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan maupun
faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran.
d) Kelompok harus memisahkan dan menempelkan mana yang
termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan
mana yang termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi
penawaran
e) Jawaban ditempelkan di kertas besar yang telah disediakan.
c. Perwakilan dari kelompok genap dan kelompok ganjil
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas (jumlah kelompok
yang persentasi disesuaikan dengan waktu)
d. Guru memancing siswa untuk sharing atas pengalaman dan kejadian
yang terjadi pada waktu berdiskusi.
1) Guru mengajak siswa membuat daftar pengalaman dan kejadian
tersebut dan memisahkan antara pengalaman dan kejadian yang
baik dan kurang baik dalam selembar kertas
2) Guru meminta 1 – 2 siswa untuk mengutarakan kesimpulan dari
tulisan atas kejadian atau pengalaman
3) Guru dan siswa menyimpulkan nilai kerjasama dalam
mendiskusikan permainan yang diberikan
e. Guru membagikan cerita tentang kejujuran „Dua Manusia Super di
Pinggir Jalan‟
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
1) Guru meminta siswa untuk membaca cerita tersebut.
2) Guru meminta siswa untuk mengomentari cerita tersebut dengan
bahasa mereka masing-masing dalam tulisan di sebalik kertas
cerita
f. Guru memberikan kesempatan 1 – 2 siswa untuk megutarakan
komentar tentang cerita „Dua Manusia Super di Pinggir Jalan‟.
g. Guru menyimpulkan bahwa uang dapat menimbulkan berbagai cerita.
Dalam hal ini uang dapat memberikan kita nilai kejujuran lewat cerita
mengenai seorang anak kecil yang mampu bersikap jujur meski
mereka sendiri tidak tahu apa itu kejujuran
h. Guru memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran permintaan
dan penawaran uang
3. PENUTUP (15 menit)
a. Refleksi:
Guru mengajak siswa untuk berefleksi, dengan memberikan
pertanyaan tentang pengalaman yang telah dialami dalam proses
pembelajaran..
6) Nilai apa saja yang dapat kita ambil dari pembelajaran materi ini?
(tertulis)
7) Manfaat apa yang dapat kita rasakan jika kita berbuat jujur?
(tertulis)
8) Apakah selama ini saya sudah berbuat jujur dalam kehidupan
sehari-hari? (tertulis)
9) Apakah kita perlu bekerjasama dalam mencapai apa yang kita
inginkan? Mengapa? (tertulis)
10) Manfaat apa yang dapat kita perleh jika kita bekerjasama dengan
orang lain? (tertulis)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
b. Aksi:
Guru memberikan pertanyaan aksi yang berkaitan dengan nilai
kemanusiaan yang mereka dapatkan dari pengalaman.
3) Niat atau rencana tindakan apa yang akan saya lakukan yang
mencerminkan sikap jujur baik di sekolah maupun di rumah?
(tertulis)
4) Niat atau rencana tindakan apa yang akan saya lakukan dengan
kerjasama? (tertulis)
5) Niat atau rencana tindakan apa yang akan saya lakukan melalui
kerjasama dengan teman/orang lain? (tertulis)
c. Evaluasi:
Guru melakukan evaluasi dengan cara memberikan soal post-test
kepada siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap
materi yang sudah diajarkan.
H. Metode dan Media Pembelajaran
Metode Pembelajaran : - Ceramah
- Tanya jawab
- Diskusi
Media Pembelajaran: (sesuai kebutuhan)
- Lembar soal
- Lembar jawab
- Power point+LCD
I. Sumber Belajar
1. Adji Wahyu, Suwerli, Suratno. 2007. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta: Erlangga.
2. Hj. Sukwiaty, Dra, H. Sudirman Jamal,Drs, Slamet Sukamto,Drs. 2009.
Ekonomi. Jakarta: Yudhisthira.
3. Sukamto Slamet, dkk. 2006. Ekonomi SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
J. Penilaian
Jenis Penilaian:
3. Tes : Pre-test dan post test (setiap siklus)
4. Non test : Kuesioner (di akhir siklus)
Bantul, 30 Mei 2012
Guru Peneliti
(Novianti, S.Pd) (Ignatius Erdha Atung Yudha)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU
(Catatan Anekdotal)
Nama Pengamat :
Tanggal dan Waktu Observasi :
Lama Observasi :
Guru dan/atau peristiwa yang diamati :
Kelas (semester) / subjek :
Bantul, ....... Mei 2012
Guru Observer
(.................................................) (............................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI GURU
Hari, tanggal :
Waktu :
Mata Pelajaran :
No Kegiatan yang Diamati Ya Tidak
1 Guru memeriksa kesiapan belajar siswa.
2 Guru menggali pengalaman siswa berkaitan dengan
materi yang akan diajarkan.
3 Guru menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan
materi yang akan diajarkan.
4 Guru melihat sejauh mana siswa sudah memahami
materi yang sudah diajarkan.
5 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
6 Guru menjelaskan materi secara rinci.
7 Guru memberikan latihan soal.
8 Guru memfasilitasi siswa untuk mengembangkan sikap
jujur yang terkait dengan materi pembelajaran.
9 Guru menyatakan bahwa dalam setiap pembelajaran
terdapat nilai-nilai kemanusiaan untuk dipetik.
10 Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi
dalam kelompok.
11 Guru mengajak siswa untuk saling membantu satu sama
lain dalam pembelajaran.
12 Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya
bersikap jujur.
13 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman
saat diskusi.
14 Guru menegaskan kepada siswa pentingnya kerjasama.
15 Guru mengajak siswa untuk berefleksi.
16 Guru memberikan pertanyaan refleksi selama
pembelajaran
17 Guru mengajak siswa untuk membangun niat/tindakan
berdasarkan hasil refleksi.
18 Guru memberikan pertanyaan aksi (tindakan).
19 Guru mengingatkan kembali nilai-nilai kemanusiaan
yang sudah dipetik setelah pembelajaran berakhir.
20 Guru memberikan pekerjaan rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 5
HASIL OBSERVASI KEGIATAN GURU
Pra Penelitian
(Catatan Anekdotal)
Nama Pengamat : Ignatius Erdha Atung Yudha
Tanggal dan Waktu Observasi : 16 Mei 2012
Lama Observasi : 2 x 45 menit
Guru dan/atau peristiwa yang diamati : Novianti, S.Pd.
Kelas (semester) / subjek : Kelas XC (semester II)
Awal pembelajaran dilaksanakan dengan memeriksa keadaan siswa dan
keadaan kelas. Segala sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam proses
pembelajaran, seperti laptop dan pengeras suara di siapkan sebelum proses
pembelajaran berlangsung. Pada awal pembukaan, guru menampilkan tujuan
pembelajaran sebagai informasi atas pembelajaran yang ingin dicapai. Proses
pembelajaran dimulai dengan mengucapkan salam dan melakukan tanya jawab
mengenai materi yang diberikan pada pertemuan sebelumnya.
Penyampaian materi disampaikan dengan menggunakan metode tanya
jawab mengenai pembelajaran yang dikaitkan dengan kejadian nyata yang dialami
siswa. Penyampaian materi guru cenderung menggunakan metode tanya jawab,
sehingga siswa cenderung bosan. Hal ini terlihat pada reaksi siswa yang kurang
memperhatikan guru dan kurang konsentrasi pada waktu guru menerangkan.
Peneliti melihat bahwa guru sudah baik dalam mengajar.
Setelah proses penyampaian materi guru memberikan kesempatan kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
siswa untuk melakukan tanya jawab. Selain melakukan sesi tanya jawab, guru
memberikan pertanyaan sebagai evaluasi secara lisan atas pembelajaran yang
berlangsung. Pada akhir pembelajaran guru mengajak siswa untuk melihat nilai-
nilai yang terkandung dalam materi dan mencoba merefleksikannya secara lisan.
Setelah itu guru memberikan kesimpulan atas materi yang dipelajari.
Bantul, 16 Mei 2012
Guru Observer
(Novianti, S.Pd) (Ignatius Erdha Atung Yudha)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampirsn 6
LEMBAR OBSERVASI GURU
Hari, tanggal : Rabu, 16 Mei 2012
Waktu : 07.00 WIB – 08.30 WIB
Mata Pelajaran : Ekonomi
No Kegiatan yang Diamati Ya Tidak
1 Guru memeriksa kesiapan belajar siswa.
2 Guru menggali pengalaman siswa berkaitan dengan
materi yang akan diajarkan.
3 Guru menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan
materi yang akan diajarkan.
4 Guru melihat sejauh mana siswa sudah memahami
materi yang sudah diajarkan.
5 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
6 Guru menjelaskan materi secara rinci.
7 Guru memberikan latihan soal.
8 Guru memfasilitasi siswa untuk mengembangkan sikap
jujur yang terkait dengan materi pembelajaran.
9 Guru menyatakan bahwa dalam setiap pembelajaran
terdapat nilai-nilai kemanusiaan untuk dipetik.
10 Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi
dalam kelompok.
11 Guru mengajak siswa untuk saling membantu satu sama
lain dalam pembelajaran.
12 Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya
bersikap jujur.
13 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman
saat diskusi.
14 Guru menegaskan kepada siswa pentingnya kerjasama.
15 Guru mengajak siswa untuk berefleksi.
16 Guru memberikan pertanyaan refleksi selama
pembelajaran
17 Guru mengajak siswa untuk membangun niat/tindakan
berdasarkan hasil refleksi.
18 Guru memberikan pertanyaan aksi (tindakan).
19 Guru mengingatkan kembali nilai-nilai kemanusiaan
yang sudah dipetik setelah pembelajaran berakhir.
20 Guru memberikan pekerjaan rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 7
HASIL OBSERVASI KEGIATAN GURU
Siklus I
(Catatan Anekdotal)
Nama Pengamat : Ignatius Erdha Atung Yudha
Tanggal dan Waktu Observasi : 23 Mei 2012
Lama Observasi : 2 x 45 menit
Guru dan/atau peristiwa yang diamati : Novianti, S.Pd.
Kelas (semester) / subjek : Kelas XC (semester II)
Guru memberikan soal pre test. Setelah itu guru menampilakan tujuan
pembelajaran. Konteks dilakukan guru dengan cara tanya jawab untuk mengetahui
kesiapan siswa masuk dalam pembelajaran. Guru menjelaskan pengertian uang
dengan metode ceramah. Selanjutnya siswa dibagi dalam tujuh kelompok untuk
memainkan permainan peta konsep. Sebelum memainkan permainan guru
menjelaskan tata cara permainan kepada siswa. Siswa diberi kesempatan untuk
mempresentasikan hasil diskusi permainannya.
Guru mengajak siswa untuk sharing mengenai komentar atas artikel yang
diberikan. Setelah guru memberikan kesempatan kepada beberapa siswa, guru dan
siswa menyimpulkan bahwa artikel tersebut bercerita tentang nilai kejujuran.
Guru dan siswa menyimpulkan bahwa nilai yang dapat diambil dalam
pembelajaran adalah kerja sama. Untuk menemukan nilai yang terkandung dalam
pembelajaran, guru memberikan arahan berupa pertanyaan-pertanyaan refleksi.
Setelah itu guru memberikan pertanyaan-pertanyaan aksi. Guru memberikan
pertanyaan-pertanyaan lisan atas materi pembelajaran yang telah dilaksanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Pada akhir pelajaran guru memberikan soal post test untuk mengukur
perkembangan siswa.
Bantul, 23 Mei 2012
Guru Observer
(Novianti, S.Pd) (Ignatius Erdha Atung Yudha)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 8
LEMBAR OBSERVASI GURU
Hari, tanggal : Rabu, 23 Mei 2012
Waktu : 07.00 WIB – 08.30 WIB
Mata Pelajaran : Ekonomi
No Kegiatan Ya Tidak
1 Guru menggali pengalaman siswa berkaitan dengan
materi yang akan diajarkan
2 Guru menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan
materi yang akan diajarkan
3 Guru melihat sejauh mana siswa sudah memahami
materi yang sudah diajarkan
4 Guru menjelaskan materi secara rinci
5 Guru memberikan latihan soal
6 Guru memfasilitasi siswa untuk mengembangkan sikap
jujur yang terkait dengan materi pembelajaran
7 Guru menyatakan bahwa dalam setiap pembelajaran
terdapat nilai-nilai kemanusiaan untuk dipetik
8 Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi
dalam kelompok.
9 Guru mengajak siswa untuk saling membantu satu sama
lain dalam pembelajaran
10 Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya
bersikap jujur
11 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman
saat diskusi
12 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman
saat membaca tentang kejujuran
13 Guru menegaskan kepada siswa pentingnya kerja sama
14 Guru mengajak siswa untuk berefleksi
Guru memberikan pertanyaan refleksi selama
pembelajaran
15 Guru mengajak siswa untuk membangun niat/tindakan
berdasarkan hasil refleksi
16 Guru memberikan pertanyaan aksi (tindakan)
17 Guru mengingatkan kembali nilai-nilai kemanusiaan
yang sudah dipetik setelah pembelajaran berakhir
18 Guru memberikan pekerjaan rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 9
HASIL OBSERVASI KEGIATAN GURU
Siklus II
(Catatan Anekdotal)
Nama Pengamat : Ignatius Erdha Atung Yudha
Tanggal dan Waktu Observasi : 30 Mei 2012
Lama Observasi : 2 x 45 menit
Guru dan/atau peristiwa yang diamati : Novianti, S.Pd.
Kelas (semester) / subjek : Kelas XC (semester II)
Guru memberikan soal pre test. Setelah itu guru menampilkan tujuan
pembelajaran. Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk memancing
pengalaman siswa. Guru menjelaskan pengertian permintaan dan penawaran uang,
selanjutnya guru membagi siswa dalam 8 kelompok untuk memainkan permainan.
Setelah memainkan permainan, perwakilan dari kelompok genap dan kelompok
ganjil mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Guru memancing siswa
untuk sharing atas pengalaman dan kejadian yang terjadi pada waktu berdiskusi.
Guru menunjuk siswa untuk sharing akan artikel „Dua Manusia Super di
Pinggir Jalan‟. Guru menyimpulkan bahwa uang memberikan kita nilai kejujuran.
Guru memberikan pertanyaan refleksi dan aksi kepada siswa. Pada akhir
pembelajaran, guru memberikan post test untuk mengukur perkembangan siswa
dari awal siklus II sampai akhir siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Bantul, 30 Mei 2012
Guru Observer
(Novianti, S.Pd) (Ignatius Erdha Atung Yudha)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 10
LEMBAR OBSERVASI GURU
Hari, tanggal : Rabu, 30 Mei 2012
Waktu : 07.00 WIB – 08.30 WIB
Mata Pelajaran : Ekonomi
No Kegiatan Ya Tidak
1 Guru menggali pengalaman siswa berkaitan dengan
materi yang akan diajarkan
2 Guru menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan
materi yang akan diajarkan
3 Guru melihat sejauh mana siswa sudah memahami
materi yang sudah diajarkan
4 Guru menjelaskan materi secara rinci
5 Guru memberikan latihan soal
6 Guru memfasilitasi siswa untuk mengembangkan sikap
jujur yang terkait dengan materi pembelajaran
7 Guru menyatakan bahwa dalam setiap pembelajaran
terdapat nilai-nilai kemanusiaan untuk dipetik
8 Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi
dalam kelompok
9 Guru mengajak siswa untuk saling membantu satu sama
lain dalam pembelajaran
10 Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya
bersikap jujur
11 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman
saat diskusi
12 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman
saat membaca tentang kejujuran
13 Guru menegaskan kepada siswa pentingnya kerja sama
14 Guru mengajak siswa untuk berefleksi
Guru memberikan pertanyaan refleksi selama
pembelajaran
15 Guru mengajak siswa untuk membangun niat/tindakan
berdasarkan hasil refleksi
16 Guru memberikan pertanyaan aksi (tindakan)
17 Guru mengingatkan kembali nilai-nilai kemanusiaan
yang sudah dipetik setelah pembelajaran berakhir
18 Guru memberikan pekerjaan rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 11
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA
(Catatan Anekdotal)
Nama Pengamat :
Tanggal dan Waktu Observasi :
Lama Observasi :
Guru dan/atau peristiwa yang diamati :
Kelas (semester) / subjek :
Bantul, ....... Mei 2012
Guru Observer
(.................................................) (............................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 12
LEMBAR OBSERVASI SISWA
Hari, tanggal :
Waktu :
Mata Pelajaran :
No Kegiatan yang Diamati Ya Tidak
1 Siswa siap mengikuti pembelajaran.
2 Siswa menjawab setiap pertanyaan guru.
3 Siswa mencatat hal-hal penting saat pembelajaran
berlangsung.
4 Siswa menanggapi pendapat teman yang sedang
menjelaskan.
5 Siswa memperhatikan guru yang mengajar.
6 Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran dengan baik.
7 Siswa mengajukan pertanyaan
8 Siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 13
HASIL OBSERVASI KEGIATAN SISWA
Pra Penelitian
(Catatan Anekdotal)
Nama Pengamat : Ignatius Erdha Atung Yudha
Tanggal dan Waktu Observasi : 16 Mei 2012
Lama Observasi : 2 x 45 menit
Guru dan/atau peristiwa yang diamati : Novianti, S.Pd.
Kelas (semester) / subjek : Kelas XC (semester II)
Proses pembelajaran dilaksanakan dengan baik. Siswa mempersiapkan diri
dengan membuka buku LKS dan duduk di tempat masing-masing. Walaupun
kebanyakan siswa masih dalam keadaan berkeringat seusai olah raga, siswa
mencoba untuk menyesuaikan diri dengan baik. Pada proses pembelajaran
suasana menjadi kurang terkendali karena banyak siswa yang mengobrol sendiri,
namun teguran dari guru cukup untuk mengatasi hal tersebut. Selain itu hambatan
datang ketika ada siswa lain yang lewat melintasi jalan yang berada di depan
kelas. Hal ini membuat pembelajaran terganggu karena ulah jail siswa tersebut
dengan mengejek siswa kelas XC yang sedang mengikuti proses pembelajaran.
Kelebihan dari siswa-siswa ini, walaupun mereka tidak begitu tenang
dalam proses pembelajaran, mereka terlibat aktif dalam pembelajaran dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang diajarkan. Namun siswa
yang aktif terkadang menjadi jenuh mengikuti proses pembelajaran ketika guru
menjelaskan materi yang diajarkan. Hal ini membuat kelas menjadi gaduh dan
siswa tidak mendengarkan guru yang sedang mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Peneliti melihat bahwa keadaan siswa sudah cukup baik, hal tersebut dapat
dilihat dari partisipasi siswa yang cukup antusias untuk bertanya mengenai materi
yang belum dimengerti. Namun siswa cenderung jenuh dengan proses
pembelajaran dengan metode tanya jawab dan membutuhkan sebuah metode
dengan mengaktifkan siswa agar siswa dapat sibuk bukan dengan mengobrol hal
lain dengan temannya di luar materi ajar melainkan mendiskusikan materi yang
diajarkan.
Bantul, 16 Mei 2012
Guru Observer
(Novianti, S.Pd) (Ignatius Erdha Atung Yudha)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 14
LEMBAR OBSERVASI SISWA
Hari, tanggal : Rabu, 16 Mei 2012
Waktu : 07.00 WIB – 08.30 WIB
Mata Pelajaran : Ekonomi
No Kegiatan yang Diamati Ya Tidak
1 Siswa siap mengikuti pembelajaran.
2 Siswa menjawab setiap pertanyaan guru.
3 Siswa mencatat hal-hal penting saat pembelajaran
berlangsung.
4 Siswa menanggapi pendapat teman yang sedang
menjelaskan.
5 Siswa memperhatikan guru yang mengajar.
6 Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran dengan
baik.
7 Siswa mengajukan pertanyaan
8 Siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran 15
LEMBAR OBSERVASI SISWA
Hari, tanggal : Rabu, 23 Mei 2012
Waktu : 07.00 WIB – 08.30 WIB
Mata Pelajaran : Ekonomi
No Kegiatan Ya Tidak
1 Siswa siap mengikuti pembelajaran
2 Siswa menanggapi setiap pertanyaan guru
3 Siswa mencatat hal-hal penting saat
pembelajaran berlangsung
4 Siswa memperhatikan guru yang mengajar
5 Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran
dengan baik
6 Siswa mengajukan pertanyaan
7
Siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan
baik
8 Siswa mencermati isi cerita tentang
kejujuran dengan serius
9 Siswa menanggapi/mengomentari isi
cerita tentang kejujuran
10 Siswa menuliskan hasil refleksinya
dengan sungguh-sungguh
11 Siswa menuliskan niat-niat/tindakan yang akan
dilakukan dengan sungguh-sungguh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Lampiran 16
LEMBAR OBSERVASI SISWA
Hari, tanggal : Rabu, 30 Mei 2012
Waktu : 07.00 WIB – 08.30 WIB
Mata Pelajaran : Ekonomi
No Kegiatan Ya Tidak
1 Siswa siap mengikuti pembelajaran
2 Siswa menanggapi setiap pertanyaan guru
3 Siswa mencatat hal-hal penting saat
pembelajaran berlangsung
4 Siswa memperhatikan guru yang mengajar
5 Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran dengan
baik
6 Siswa mengajukan pertanyaan
7 Siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik
8 Siswa mencermati isi cerita tentang kejujuran dengan
serius
9 Siswa menanggapi/mengomentari isi cerita tentang
kejujuran
10 Siswa menuliskan hasil refleksinya dengan sungguh-
sungguh
11 Siswa menuliskan niat-niat/tindakan yang akan
dilakukan dengan sungguh-sungguh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran 17
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS
(Catatan Anekdotal)
Nama Pengamat :
Tanggal dan Waktu Observasi :
Lama Observasi :
Guru dan/atau peristiwa yang diamati :
Kelas (semester) / subjek :
Bantul, ....... Mei 2012
Guru Observer
(.................................................) (............................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Lampiran 18
LEMBAR OBSERVASI KELAS/KELOMPOK
Hari, tanggal :
Waktu :
Mata Pelajaran :
No Kegiatan Ya Tidak
1 Siswa aktif dalam diskusi
2 Siswa memperhatikan penjelasan teman
3 Siswa menanggapi pendapat teman kelompok
yang sedang menjelaskan
4 Siswa saling mengemukakan pendapat saat
diskusi.
5 Siswa berusaha menjelaskan materi kepada
teman di kelompok dengan serius
6 Kelompok dapat bekerjasama dengan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran 19
HASIL OBSERVASI KEGIATAN KELAS/KELOMPOK
Pra Penelitian
(Catatan Anekdotal)
Nama Pengamat : Ignatius Erdha Atung Yudha
Tanggal dan Waktu Observasi : 16 Mei 2012
Lama Observasi : 2 x 45 menit
Guru dan/atau peristiwa yang diamati : Novianti, S.Pd.
Kelas (semester) / subjek : Kelas XC (semester II)
Secara umum kondisi fisik ruang kelas XC cukup kondusif untuk proses
belajar mengajar. Dalam hal fasilitas, secara umum relatif lengkap. Fasilitas yang
terdapat di dalam kelas yaitu white board atau papan tulis, papan pengumuman
dan absensi, meja dan kursi siswa, meja guru, viewer, dan LCD.
Seperti kebanyakan ruang kelas di SMA 1 Kasihan, kondisi ruang kelas XC
tertutup karena menggunakan AC (air conditioner) namun AC tersebut tidak
berfungsi dengan baik. AC yang ada dalam kondisi panas karena belum diperbaiki
suhu udaranya sehingga membuat siswa agak kepanasan berada di ruang kelas.
Pada saat pembelajaran berlangsung, siswa terlihat belum siap mengikuti
pembelajaran, sehingga guru harus menegur dan meminta perhatian siswa. Hal ini
mengakibatkan siswa mengikuti pembelajaran kondusif untuk belajar.
Ketidaksiapan siswa membuat mengikuti pembelajaran juga mengakibatkan siswa
membuat kegaduhan dengan cara mengajak teman ngobrol. Dalam mengajar di
kelas, guru menggunakan metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Metode
ceramah digunakan untuk pengantar pembelajaran saat mengawali materi baru,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
sedangkan metode diskusi dan tanya jawab digunakan untuk merangsang
keaktivan siswa pada saat pembelajaran sedang berlangsung.
Bantul, 16 Mei 2012
Guru Observer
(Novianti, S.Pd) (Ignatius Erdha Atung Yudha)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran 20
LEMBAR OBSERVASI KELAS/KELOMPOK
Hari, tanggal : Rabu, 16 Mei 2012
Waktu : 07.00 WIB – 08.30 WIB
Mata Pelajaran : Ekonomi
No Kegiatan Ya Tidak
1 Siswa aktif dalam diskusi
2 Siswa memperhatikan penjelasan teman
3 Siswa menanggapi pendapat teman kelompok yang
sedang menjelaskan
4 Siswa saling mengemukakan pendapat saat diskusi.
5 Siswa berusaha menjelaskan materi kepada teman di
kelompok dengan serius
6 Kelompok dapat bekerjasama dengan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran 21
LEMBAR OBSERVASI KELAS/KELOMPOK
Hari, tanggal : Rabu, 23 Mei 2012
Waktu : 07.00 WIB – 08.30 WIB
Mata Pelajaran : Ekonomi
No Kegiatan Ya Tidak
1 Siswa aktif dalam diskusi
2 Siswa memperhatikan penjelasan teman
3 Siswa menanggapi pendapat teman kelompok yang
sedang menjelaskan
4 Siswa saling mengemukakan pendapat saat diskusi.
5 Siswa berusaha menjelaskan materi kepada teman di
kelompok dengan serius
6 Kelompok dapat bekerjasama dengan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Lampiran 22
LEMBAR OBSERVASI KELAS/KELOMPOK
Hari, tanggal : Rabu, 30 Mei 2012
Waktu : 07.00 WIB – 08.30 WIB
Mata Pelajaran : Ekonomi
No Kegiatan Ya Tidak
1 Siswa aktif dalam diskusi
2 Siswa memperhatikan penjelasan teman
3 Siswa menanggapi pendapat teman kelompok yang
sedang menjelaskan
4 Siswa saling mengemukakan pendapat saat diskusi.
5 Siswa berusaha menjelaskan materi kepada teman di
kelompok dengan serius
6 Kelompok dapat bekerjasama dengan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Lampiran 23
Soal Pre-Test Siklus I
1. Uang adalah............
a. Benda-benda yang digunakan oleh masyarakat umum sebagai alat
tukar
b. Benda-benda bernilai yang dapat dijadikan sebagai alat tukar
c. Benda-benda yang dijadikan sebagai penentu nilai suatu barang
d. Benda-benda yang memiliki harga
e. Benda yang dijadikan sebagai alat penimbun kekayaan
2. Berikut ini adalah fungsi uang.
1. Alat penimbun kekayaan
2. Alat pembayaran
3. Alat tukar
4. Alat satuan hitung
Fungsi asli uang, yaitu.............
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 3 dan 4
e. 2 dan 4
3. Nilai uang dapat dilihat dari......
a. Bahan pembuatnya
b. Nilainya
c. Nilai nominal
d. Penggunaannya
e. Bahan pembuat dan penggunaannya
4. Berikut ini bukan fungsi uang kartal, yaitu.......
a. Alat pembayaran yang sah
b. Umum boleh menolak dan tidak ada paksaan
c. Tidak ada resiko
d. Beredar di semua lapisan masyarakat
e. Diterima oleh umum
5. Mengetahui syarat suatu benda dapat dijadikan uang, yaitu......
a. Dapat diterima oleh masyarakat umum
b. Mengalami perubahan dan tidak cepat rusak
c. Nilainya mengalami perubahan dalam jangka waktu yang lama
d. Tidak mudah dibawa kemana-mana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
e. Mudah dibagi-bagi dengan mengurangi nilai
6. Nilai Nominal uang adalah.......
a. Nilai dari bahan yang dipergunakan untuk membuat mata uang
tersebut.
b. Nilai uang yang diukur dengan kemampuan uang tersebut untuk
ditukar dengan barang atau jasa.
c. Nilai uang yang diukur dengan kemampuannya untuk ditukarkan
dengan valuta asing.
d. Nilai yang tertera pada uang tersebut.
e. Nilai uang yang diukur dengan kemampuannya
7. Yang termasuk fungsi asli uang.......
a. Alat pembayaran yang sah
b. Sebagai satuan hitung
c. Alat pembayaran utang
d. Alat penimbun kekayaan
e. Alat pemindah kekayaan
8. Seseorang mempunyai uang Rp. 5.000.000.000 dan dibelikan 2 rumah.
Pembelian dua rumah tersebut merupakan nilai.....
a. Nominal
b. Intrisik
c. Internal
d. Eksternal
e. Jual beli
9. Alat pembayaran yang sah dalam hubungan tukar menukar adalah........
a. Wesel
b. Uang giral
c. Uang kartal
d. Cek
e. Giro
10. Pada selembar uang seratus ribu tertulis angka Rp. 100.000. Angka itu
merupakan.......
a. Nilai intrinsik
b. Nilai tukar
c. Nilai uang
d. Nilai tetera
e. Nilai nominal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Lampiran 24
Soal Post-Test Siklus I 1. Salah satu kelemahan sistem Barter adalah.........
a. Perekonomian barter memerlukan kehendak ganda yang selaras
b. Mudah penentukan harga
c. Tidak membatasi pilihan pembeli
d. Memudahkan pembayaran dimasa depan
e. Mudah menyimpan kekayaan
2. Berikut ini adalah fungsi uang.
1. Alat penimbun kekayaan
2. Alat pembayaran
3. Alat tukar
4. Alat satuan hitung
Fungsi turunan uang, yaitu.............
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. dan 4
e. 2 dan 4
3. Nilai eksternal uang adalah.......
a. Nilai dari bahan yang dipergunakan untuk membuat mata uang
tersebut.
b. Nilai uang yang diukur dengan kemampuan uang tersebut untuk
ditukar dengan barang atau jasa.
c. Nilai uang yang diukur dengan kemampuannya untuk ditukarkan
dengan valuta asing.
d. Nilai yang tertera pada uang tersebut.
e. Nilai uang yang diukur dengan kemampuannya
4. Berikut ini fungsi uang kartal, yaitu.......
a. Alat pembayaran yang sah
b. Umum boleh menolak dan tidak ada paksaan
c. Tidak ada resiko
d. Beredar di semua lapisan masyarakat
e. Diterima oleh umum
5. Mengetahui syarat suatu benda dapat dijadikan uang, yaitu......
a. Dapat diterima oleh masyarakat umum
b. Mengalami perubahan dan tidak cepat rusak
c. Nilainya mengalami perubahan dalam jangka waktu yang lama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
d. Tidak mudah dibawa kemana-mana
e. Mudah dibagi-bagi dengan mengurangi nilai
6. Nilai intrinsik uang adalah.......
a. Nilai dari bahan yang dipergunakan untuk membuat mata uang
tersebut.
b. Nilai uang yang diukur dengan kemampuan uang tersebut untuk
ditukar dengan barang atau jasa.
c. Nilai uang yang diukur dengan kemampuannya untuk ditukarkan
dengan valuta asing.
d. Nilai yang tertera pada uang tersebut.
e. Nilai uang yang diukur dengan kemampuannya
7. Yang termasuk fungsi turunan uang.......
a. Alat alat tukar
b. Sebagai satuan hitung
c. Alat pendorong kegiatan ekonomi
d. Alat pembeli kekayaan
e. Alat pengakuan kekayaan
8. Jenis uang menurut berlakunya sebagai alat pembayaran......
a. Uang kartal
b. Uang kertas
c. Uang logam
d. Cek
e. Wesel
9. Alat pembayaran yang sah dalam hubungan tukar menukar adalah........
a. Wesel
b. Uang giral
c. Uang kartal
d. Cek
e. Giro
10. Pada selembar uang seratus ribu tertulis angka Rp. 100.000. Angka itu
merupakan.......
a. Nilai intrinsik
b. Nilai tukar
c. Nilai uang
d. Nilai tetera
e. Nilai nominal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Lampiran 25
Kunci Jawaban Soal Pre Test Siklus I
1. B
2. D
3. E
4. C
5. A
6. D
7. B
8. C
9. C
10. A
Kunci Jawaban Post Test Siklus I
1. A
2. A
3. C
4. A
5. A
6. A
7. C
8. A
9. C
10. A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Lampiran 26
Soal Pre-Test Siklus II
1. Apa yang di maksud dengan permintaan uang.....
a. Uang yang di sediakan pemerintah dari bank-bank
b. Kebutuhan masyarakat akan uang tunai untuk menunjang kegiatan
ekonominya
c. Alat untuk transaksi
d. Alat berjaga-jaga
e. Jumlah uang uang beredar
2. Faktor yang memperngaruhi jumlah uang yang beredar adalah..
a. Barter
b. Tabungan
c. Pendapatan
d. Deposit
e. Giro
3. Permintaan uang oleh masyarakat di sebabkan oleh 3 alasan, salah satunya
adalah..
a. Pendapatan
b. Harga Barang
c. Tabungan
d. Kekayaan masyarakat
e. Untuk bertransaksi
1. Hubungan antara tingkay suku bungan dengan jumlah uang yang di minta
adalah..
a. Positive
b. Negative
c. Seimbang
d. Positive-negative
e. Tidak ada
5. Motif yang mendasari orang untuk memiliki uang tunai untuk berjaga-jaga
adalah..
a. Motif bertranskaksi
b. Motif berjaga-jaga
c. Motif berspekulasi
d. Motif pendapatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
e. Motif harga barang
6. Apa yang di maksud dengan penawaran uang adalah…
a. Uang yang di sediakan pemerintah dan bank-bank
b. Alat untuk bertransaksi
c. Alat untuk berjaga-jaga
d. Jumlah uang yang beredar
e. Kebutuhan masyarakat akan uang tunai
7. Salah satu contoh variasi kekayaan masyarakat adalah..
a. Tabungan
b. Suku bunga
c. Kas
d. Rekening Koran
e. Kredit
8. Salah satu contoh fasilitas kredit adalah..
a. Tabungan
b. Cek
c. Pendapatan
d. Uang
e. Suku bunga
9. Motif yang mendasari orang untuk memliki uang tunai untuk memperoleh
keuntungan…
a. Motif bertransaksi
b. Motif berjaga-jaga
c. Motif berspekulasi
d. Motif pendapatan
e. Motif harga barang
10. Apa yang di maksud dengan uang giral?
a. Uang kepercayaan
b. Uang logam
c. Uang kertas
d. Uang simpanan di bank
e. Uang yang beredar di masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Lampiran 27
Soal Post-Test Siklus II
1. Apa yang di maksud dengan permintaan uang.....
a. Kebutuhan masyarakat akan uang tunai untuk menunjang kegiatan
ekonominya
b. Uang yang di sediakan pemerintah dari bank-bank
c. Alat untuk transaksi
d. Alat berjaga-jaga
e. Jumlah uang uang beredar
2. Faktor yang memperngaruhi jumlah uang yang beredar adalah..
a. Barter
b. Pendapatan
c. Tabungan
d. Deposit
e. Giro
3. Permintaan uang oleh masyarakat di sebabkan oleh 3 alasan, salah satunya
adalah..
a. Pendapatan
b. Harga Barang
c. Tabungan
d. Untuk bertransaksi
e. Kekayaan masyarakat
4. Hubungan antara tingkay suku bungan dengan jumlah uang yang di minta
adalah..
a. Negative
b. Positive
c. Seimbang
d. Positive-negative
e. Tidak ada
5. Motif yang mendasari orang untuk memiliki uang tunai untuk berjaga-jaga
adalah..
a. Motif berjaga-jaga
b. Motif bertranskaksi
c. Motif berspekulasi
d. Motif pendapatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
e. Motif harga barang
6. Apa yang di maksud dengan penawaran uang adalah…
a. Alat untuk bertransaksi
b. Alat untuk berjaga-jaga
c. Jumlah uang yang beredar
d. Kebutuhan masyarakat akan uang tunai
e. Uang yang di sediakan pemerintah dan bank-bank
7. Salah satu contoh variasi kekayaan masyarakat adalah..
a. Suku bunga
b. Kas
c. Rekening Koran
d. Kredit
e. Tabungan
8. Salah satu contoh fasilitas kredit adalah..
a. Cek
b. Tabungan
c. Pendapatan
d. Uang
e. Suku bunga
9. Motif yang mendasari orang untuk memliki uang tunai untuk memperoleh
keuntungan…
a. Motif bertransaksi
b. Motif berjaga-jaga
c. Motif pendapatan
d. Motif berspekulasi
e. Motif harga barang
10. Apa yang di maksud dengan uang giral?
a. Uang kepercayaan
b. Uang logam
c. Uang simpanan di bank
d. Uang kertas
e. Uang yang beredar di masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Lampiran 28
Kunci Jawaban Soal Pre Test Siklus II
1. B
2. C
3. E
4. B
5. B
6. A
7. A
8. B
9. C
10. D
Kunci Jawaban Post Test Siklus II
1. A
2. B
3. D
4. A
5. A
6. E
7. E
8. A
9. D
10. C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Lampiran 29
Hasil Pre Test dan Post Test Siklus I
No Nilai Pre Test Nilai Post Test Selisih Keterangan
1 20 80 60 meningkat
2 30 70 40 meningkat
3 40 80 40 meningkat
4 40 90 50 meningkat
5 40 70 30 meningkat
6 30 50 20 meningkat
7 40 60 20 meningkat
8 40 80 40 meningkat
9 40 80 40 meningkat
10 20 80 60 meningkat
11 60 80 20 meningkat
12 40 60 20 meningkat
13 40 70 30 meningkat
14 30 70 40 meningkat
15 40 60 20 meningkat
16 tidak masuk sekolah
17 70 80 10 meningkat
18 50 80 30 meningkat
19 40 80 40 meningkat
20 30 60 30 meningkat
21 20 80 60 meningkat
22 40 70 30 meningkat
23 20 80 60 meningkat
24 60 80 20 meningkat
25 50 80 30 meningkat
26 70 70 0 tetap
27 tidak masuk sekolah
28 50 70 20 meningkat
29 tidak masuk sekolah
30 40 80 40 meningkat
31 30 70 40 meningkat
32 40 80 40 meningkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Lampiran 30
Hasil Pre Test dan Post Test Siklus II
No Nilai Pre Test Nilai Post Test Selisih Keterangan
1 80 90 10 meningkat
2 60 80 20 meningkat
3 60 80 20 meningkat
4 50 70 20 meningkat
5 60 80 20 meningkat
6 50 70 20 meningkat
7 40 80 40 meningkat
8 60 80 20 meningkat
9 70 80 10 meningkat
10 70 80 10 meningkat
11 60 70 10 meningkat
12 80 80 0 tetap
13 60 80 20 meningkat
14 60 60 0 Tetap
15 30 80 50 Meningkat
16 70 70 0 Tetap
17 70 80 10 Meningkat
18 50 80 30 Meningkat
19 80 90 10 Meningkat
20 60 90 30 Meningkat
21 50 70 20 Meningkat
22 90 90 0 Tetap
23 70 80 10 Meningkat
24 50 80 30 Meningkat
25 60 80 20 Meningkat
26 50 60 10 Meningkat
27 20 60 40 Meningkat
28 40 70 30 Meningkat
29 60 90 30 Meningkat
30 50 60 10 Meningkat
31 60 80 20 Meningkat
32 20 70 50 Meningkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Lampiran 31
REFLEKSI DAN AKSI
Pertanyaan Refleksi
1. Nilai apa saja yang dapat kita ambil dari pembelajaran materi ini?
2. Manfaat apa yang kita rasakan jika kita berbuat jujur?
3. Apakah selama ini saya sudah berbuat jujur dalam kehidupan sehari-hari?
Berilah contoh!
4. Apakah kita perlu bekerja sama dalam mencapai apa yang kita inginkan?
Mengapa?
5. Manfaat apa yang dapat kita peroleh jika kita bekerja sama dengan orang
lain?
Pertanyaan Aksi
1. Niat atau rencana tindakan apa yang akan saya lakukan yang
mencerminkan sikap jujur baik di sekolah maupun rumah?
2. Niat atau rencana tindakan apa yang akan saya lakukan melalui kerja sama
dengan teman/orang lain?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Lampiran 32
Kisah Dompet yang Hilang, Nilai Sebuah
Kejujuran
Sebuah pengalaman yang menyentuh saya alami
sendiri dua hari yang lalu. Kejujuran, yang merupakan "barang" langka di zaman
sekarang, masih saya jumpai di dalam sosok seorang supir taksi sederhana.
Cerita berawal dari jadwal saya untuk berseminar dalam rangka undangan dari
BCA Kanwil XI di Balikpapan, pada hari Rabu, 27 Mei 2009. Seminar
dijadwalkan berlangsung pukul 14.00 siang itu. Saya sudah tiba di sana dua jam
sebelumnya. Saya berkesempatan bertemu dan meluangkan waktu bersama
seorang teman, Bapak Boge. Beliau mengajak saya untuk makan siang di restoran
miliknya, sebuah restoran ayam goreng terkenal, Boyolali. Saya langsung
menyetujuinya.
Karena supir Pak Boge hanya mengantar beliau ke hotel tempat saya menginap,
Hotel Menara Bahtera, dan langsung pergi mengurus kepentingan yang lain, kami
pun pergi ke restoran dengan naik taksi. Jadwal seminar yang akan berlangsung
tidak lama lagi, membuat saya harus langsung kembali ke hotel setelah makan
siang, dan bersiap-siap.
Namun, saat hendak memulai seminar, saya baru menyadari, dompet saya hilang!
Kepanikan melanda saya. Maklum, kartu identitas dan beberapa kartu kredit ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
di dalamnya, dan tidak sedikit uang yang tersimpan di dalamnya. Staf keamanan
hotel ikut membantu mencari, dan mencoba menghubungi supir taksi yang tadi
mengantar saya ke restoran. Karena, siapa tahu dompet saya terjatuh di dalam
taksi. Bahkan Pak Boge juga ikut membantu. Tak terkecuali Bapak Harijanto,
Kakanwil BCA wilayah XI, langsung membantu memblokir kartu kredit BCA
saya, untuk mejaga agar kartu kredit saya tidak disalahgunakan.
Dengan konsentrasi penuh pada topik yang saya bawakan, seminar pun
berlangsung dengan seharusnya, lancar dan penuh semangat. Saat jeda istirahat, di
dalam lubuk hati yang terdalam, tiba-tiba muncul perasaan yang mengatakan
bahwa dompet saya akan kembali dalam keadaan utuh. Perasaan itu timbul begitu
saja, yang sempat saya utarakan kepada asisten saya yang mendampingi waktu
itu, David. Dan, memang benar itu terjadi!
Telah berulang kali saya buktikan, dengan keyakinan yang teguh, apa pun yang
Anda harapkan, bisa terwujud! Supir taksi yang tadi mengantar saya dan Pak
Boge ke restoran, sudah menunggu saya saat seminar selesai. Ia pun menyerahkan
dompet saya, masih dalam keadaan utuh, tidak ada kekurangan apa pun.
Mengalirlah sebuah cerita yang menyentuh dari mulutnya. Katanya, seorang
penumpang setelah saya, menemukan dompet itu dan langsung menyerahkan
kepadanya. Si supir pun tanpa pikir panjang, datang ke tempat saya untuk
mengembalikan dompet itu. Saya benar-benar merasa takjub dengan kejujuran
yang dimiliki supir taksi, juga penumpang yang menemukan dompet tersebut.
Sebagai tanda terima kasih dan penghargaan atas sebuah kejujuran dan kebaikan
yang telah dilakukannya, saya pun memberikan supir taksi itu sejumlah uang, juga
kepada para staf kemanan yang telah membantu. Dengan harapan, semoga ke
depannya, perbuatan baik akan selalu dilakukan.
Dari sini kita tahu, semua hal yang terjadi dalam kehidupan ini tersambung dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
sebuah mata rantai. Apa yang selama ini selalu saya utarakan dalam seminar-
seminar, bahwa sudah sepatutnya kita selalu berbuat baik, telah saya temukan
contoh nyatanya. Saya telah mendapatkan pertolongan dari seorang supir taksi
yang baik hati. Karena saya sadar, bisa saja dia mengaku tidak menemukan
dompet saya, dan tidak mengembalikannya kepada saya. Atau, mungkinkah juga
keyakinan saya yang begitu kuat, mendorong hal itu terjadi.
Apa pun teori di balik peristiwa ini, pastilah ada pembelajaran yang bisa kita
ambil. Di mana, butuh kehati-hatian dalam menyimpan barang milik kita sendiri,
menjaganya agar tidak hilang. Di mana sebuah kejujuran sangatlah indah untuk
dilakukan dan patut dihargai. Dan, di mana kekuatan pikiran benar-benar bekerja
saat Anda meyakini sesuatu hal dengan sungguh-sungguh. Dan ingatlah selalu,
dengan senantiasa melakukan perbuatan baik dan membantu siapa pun yang
membutuhkan bantuan, Tuhan juga akan membantu kita dengan caraNya.
Salam sukses luar biasa,
Andrie Wongso
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Lampiran 33
Dua Manusia Super Di Pinggir Jalan
Kejujuran sebuah kata yang sangat sederhana tapi sekarang menjadi barang
langka dan sangat mahal harganya. Memang ketika kita merasa senang dan
segalanya berjalan lancar, mengamalkan kejujuran secara konsisten tidaklah sulit,
tetapi pada saat sebuah nilai kejujuran yang kita pegang berbenturan dengan
perasaan, kita mulai tergoncang apakah tetap memegangnya, atau kita biarkan
tergilas oleh keadaan. Sebuah kisah kejujuran yang sangat menyentuh hati, dua
orang anak kecil menjajakan tisu di pinggir jalan. Membuat kita mesti belajar
banyak tentang arti sebuah kejujuran.
Siang ini, tanpa sengaja, saya bertemu dua manusia super. Mereka makhluk-
makhluk kecil, kurus, kumal berbasuh keringat. Tepatnya di atas jembatan
penyeberangan Setia Budi, dua sosok kecil berumur kira-kira delapan tahun
menjajakan tissue dengan wadah kantong plastik hitam. Saat menyeberang untuk
makan siang mereka menawari saya tissue di ujung jembatan, dengan keangkuhan
khas penduduk Jakarta saya hanya mengangkat tangan lebar-lebar tanpa
tersenyum yang dibalas dengan sopannya oleh mereka dengan ucapan, “Terima
kasih Oom!” Saya masih tak menyadari kemuliaan mereka dan cuma mulai
membuka sedikit senyum seraya mengangguk ke arah mereka.
Kaki-kaki kecil mereka menjelajah lajur lain di atas jembatan, menyapa seorang
laki laki lain dengan tetap berpolah seorang anak kecil yang penuh keceriaan, laki-
laki itu pun menolak dengan gaya yang sama dengan saya, lagi-lagi sayup-sayup
saya mendengar ucapan terima kasih dari mulut kecil mereka. Kantong hitam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
tempat stok tissue dagangan mereka tetap teronggok di sudut jembatan tertabrak
derai angin Jakarta. Saya melewatinya dengan lirikan kearah dalam kantong itu,
dua pertiga terisi tissue putih berbalut plastik transparan.
Setengah jam kemudian saya melewati tempat yang sama dan mendapati mereka
tengah mendapatkan pembeli seorang wanita, senyum di wajah mereka terlihat
berkembang seolah memecah mendung yang sedang menggayuti langit Jakarta.
“Terima kasih ya mbak … semuanya dua ribu lima ratus rupiah!” tukas mereka,
tak lama si wanita merogoh tasnya dan mengeluarkan uang sejumlah sepuluh ribu
rupiah.
“Maaf, nggak ada kembaliannya … ada uang pas nggak mbak?” mereka
menyodorkan kembali uang tersebut. Si wanita menggeleng, lalu dengan sigapnya
anak yang bertubuh lebih kecil menghampiri saya yang tengah mengamati mereka
bertiga pada jarak empat meter.
“Oom boleh tukar uang nggak, receh sepuluh ribuan?” suaranya mengingatkan
kepada anak lelaki saya yang seusia mereka. Sedikit terhenyak saya merogoh saku
celana dan hanya menemukan uang sisa kembalian food court sebesar empat ribu
rupiah. “Nggak punya!”, tukas saya. Lalu tak lama si wanita berkata “Ambil saja
kembaliannya, dik!” sambil berbalik badan dan meneruskan langkahnya ke arah
ujung sebelah timur.
Anak ini terkesiap, ia menyambar uang empat ribuan saya dan menukarnya
dengan uang sepuluh ribuan tersebut dan meletakkannya kegenggaman saya yang
masih tetap berhenti, lalu ia mengejar wanita tersebut untuk memberikan uang
empat ribu rupiah tadi. Si wanita kaget, setengah berteriak ia bilang “Sudah buat
kamu saja, nggak apa..apa ambil saja!”, namun mereka berkeras mengembalikan
uang tersebut. “Maaf mbak, cuma ada empat ribu, nanti kalau lewat sini lagi saya
kembalikan !”
Akhirnya uang itu diterima si wanita karena si kecil pergi meninggalkannya.
Tinggallah episode saya dan mereka. Uang sepuluh ribu digenggaman saya tentu
bukan sepenuhnya milik saya. Mereka menghampiri saya dan berujar “Om, bisa
tunggu ya, saya ke bawah dulu untuk tukar uang ke tukang ojek!”
“Eeh … nggak usah … nggak usah … biar aja … nih!” saya kasih uang itu ke si
kecil, ia menerimanya, tapi terus berlari ke bawah jembatan menuruni tangga yang
cukup curam menuju ke kumpulan tukang ojek. Saya hendak meneruskan langkah
tapi dihentikan oleh anak yang satunya, “Nanti dulu Om, biar ditukar dulu …
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
sebentar.”
“Nggak apa apa, itu buat kalian” lanjut saya. “Jangan … jangan oom, itu uang
oom sama mbak yang tadi juga” anak itu bersikeras. “Sudah … saya ikhlas, mbak
tadi juga pasti ikhlas !”, saya berusaha membargain, namun ia menghalangi saya
sejenak dan berlari ke ujung jembatan berteriak memanggil temannya untuk
segera cepat.
Secepat kilat juga ia meraih kantong plastik hitamnya dan berlari ke arah saya.
“Ini deh om, kalau kelamaan, maaf ..”. Ia memberi saya delapan pack tissue.
“Buat apa?”, saya terbengong “Habis teman saya lama sih oom, maaf, tukar pakai
tissue aja dulu”. Walau dikembalikan ia tetap menolak.
Saya tatap wajahnya, perasaan bersalah muncul pada rona mukanya. Saya kalah
set, ia tetap kukuh menutup rapat tas plastik hitam tissuenya. Beberapa saat saya
mematung di sana, sampai si kecil telah kembali dengan genggaman uang receh
sepuluh ribu, dan mengambil tissue dari tangan saya serta memberikan uang
empat ribu rupiah. “Terima kasih Om!”..mereka kembali ke ujung jembatan
sambil sayup sayup terdengar percakapan, “Duit mbak tadi gimana ..?” suara kecil
yang lain menyahut, “Lu hafal kan orangnya, kali aja ketemu lagi ntar kita kasihin
…….”.
Percakapan itu sayup sayup menghilang, saya terhenyak dan kembali ke kantor
dengan seribu perasaan. Tuhan, hari ini saya belajar dari dua manusia super,
kekuatan kepribadian mereka menaklukan Jakarta membuat saya trenyuh, mereka
berbalut baju lusuh tapi hati dan kemuliaannya sehalus sutra, mereka tahu hak
mereka dan hak orang lain, mereka berusaha tak meminta minta dengan
berdagang tissue.
Dua anak kecil yang bahkan belum balig, memiliki kemuliaan di umur mereka
yang begitu belia. Kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana-mana. Apa
yang bukan milik kita, pantang untuk kita ambil.
YOU ARE ONLY AS HONORABLE AS WHAT YOU DO
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
UANG
Syarat Uang Jenis Uang Fungsi Uang
Berdasarkan
lembaga yang
mengeluarkan
Menurut bahan
pembuatnya
Menurut
nilainya
Uang Karta
Uang GiralToken
Money
Full Bodied
Money
Uang
Kertas
Uang
Logam
Fungsi TurunanFungsi Asli
Pembayaran
yang sah
Pembayaran
Utang
Penimbun
kekayaan
Pemindah
kekayaan
Pendorong
kegiatan
ekonomi
Alat TukarSatuan hitung
Acceptability
Durability
Stability of value
Protability
Divisibility
Uniformity
Scarcity
Lampiran 34
Peta Konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Lampiran 35
Example Non Example
Faktor yang mempengaruhi permintaan uang :
1. Motif Transaksi
2. Motif Spekulasi
3. Motif Berjaga-jaga
Faktor yang mempengaruhi penawaran uang :
1. Pendapatan
2. Tingkat Suku Bunga
3. Selera Masyarakat
4. Harga Barang
5. Fasilitas Kredit
6. Kekayaan Masyarakat
Jawaban Pengecoh:
1. Kebutuhan Sekunder
2. Koperasi
3. Pembelian
4. Tabungan
5. Keuangan
6. Penjualan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Lampiran 36
KUESIONER SIKAP BELAJAR
No Pernyataan SS S R TS STS
1 Saya senang mengikuti pelajaran
ekonomi
2 Dalam pembelajaran ekonomi, saya
serius memperhatikan penjelasan guru
3 Saya berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran ekonomi
4 Jika saya mengalami ketidakjelasan
materi ekonomi yang diajarkan, saya
akan bertanya
5 Saya senang dengan metode
pembelajaran yang digunakan pada
pelajaran ekonomi
6 Saya senang mengerjakan soal atau
tugas ekonomi yang diberikan
7 Saya terlibat secara aktif dalam
diskusi kelompok
8 Saya tidak keberatan jika ditunjuk
untuk mempresentasikan hasil diskusi
9 Saya bosan mengikuti pembelajaran
ekonomi karena guru hanya
menggunakan metode ceramah
10 Saya selalu menanggapi pertanyaan
yang diajukan oleh guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Lampuran 37
KUESIONER MINAT BELAJAR
No Pernyataan SS S R TS STS
1 Saya memiliki kesadaran diri untuk
belajar ekonomi tanpa disuruh
2 Saya berusaha belajar lebih giat untuk
meningkatkan prestasi
3 Saya belajar ekonomi ketika ada ujian
saja
4 Saya tertarik untuk mempelajari
materi ekonomi di luar jam pelajaran
5 Saya berusaha untuk mencari sumber
belajar lain tentang materi ekonomi
6 Apabila esok hari ada pelajaran
ekonomi, malam sebelumnya saya
akan belajar untuk mempersiapkannya
7 Saat guru ekonomi berhalangan hadir,
saya senang karena memang tidak
suka pelajaran ekonomi
8 Saya tidak pernah membolos pada
pelajaran ekonomi
9 Saya selalu mengumpulkan tugas tepat
waktu
10 Saya menyukai ekonomi dibandingkan
sejarah dan geografi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Lampiran 38
KUESIONER PENILAIAN MORAL NILAI KEJUJURAN
No Pernyataan SS S R TS STS
1 Bila ditanya guru siapa saja yang mencontek
waktu ulangan, saya akan berkata tidak tahu
2 Korupsi itu perlu, bila memang itu dapat
menguntugkan diri sendiri
3 Saya akan mengembalikan pena teman yang
tertinggal di kelas
4 Saya akan mengatakan bahwa tugas sudah
dikerjakan walaupun sebenarnya belum
dikerjakan
5 Saya selalu menggunakan uang sesuai dengan
“untuk apa uang itu saya minta dari orangtua?”
6 Saya akan memberitahukan kepada guru, bila ada
teman yang menyontek
7 Saya sebaiknya nyontek saat ulangan agar bisa
mendapat nilai yang baik
8 Saya tidak akan bertanya pada teman saat ulangan
9 Saya percaya percaya dengan ungkapan bahwa
“Jujur itu Hancur”
10 Saya selalu menjawab jujur jika orangtua bertanya
tentang nilai ulangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Lampiran 39
KUESIONER PENILAIAN MORAL NILAI KERJASAMA
No Pernyataan SS S R TS STS
1 Saya berusaha membantu teman yang kesulitan
belajar
2 Saya cenderung lebih senang mengerjakan tugas
secara individu daripada kelompok
3 Kerjasama dalam mengerjakan ujian sangat baik
untuk dilakukan
4 Setiap anggota kelompok harus saling membantu
satu sama lain dalam mengerjakan soal diskusi
5 Setiap anggota kelompok memiliki kesempatan
untuk memberikan ide atau gagasan dalam
mengerjakan soal
6 Saya senang mengerjakan soal secara
berkelompok
7 Saya terlibat aktif dalam kerja atau diskusi
kelompok
8 Saya cenderung sibuk sendiri ketika diajak
mengerjakan soal secara berkelompok
9 Saling tolong menolong adalah salah satu motto
hidup saya
10 Saya percaya bahwa pekerjaan yang dikerjakan
secara bersama-sama, hasilnya akan lebih optimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Lampiran 40
Instrumen Refleksi Guru Mitra Terhadap Perangkat dan Model
Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Siklus I dan II
No Uraian Komentar
1 Penilaian guru terhadap komponen pembelajaran
yang digunakan dalam pembelajaran dengan metode
PPR
2 Penilaian guru terhadap aktivitas siswa dalam
kegiatan pembelajaran PPR
3 Kesan guru terhadap aktivitas siswa selama diskusi
dalam kelompok
4 Kesan guru terhadap proses pembelajaran dengan
PPR
5 Kesan guru terhadap hasil belajar siswa pada
pembelajaran dengan PPR
6 Kesan guru terhadap minat siswa selama
pembelajaran dengan menerapakan PPR
7 Hambatan yang ditemui, jika nanti guru akan
merencanakan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan PPR
8 Hal-hal yang mendukung jika
nanti guru merencanakan pembelajaran dengan
menggunakan PPR
9 Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan
menerapkan pembelajaran dengan menggunakan PPR
10 Hal-hal apa saja yang masih perlu diperbaiki kembali
dari pembelajaran dengan menerapkan PPR seperti
yang telah dilakukan
11 Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran
dengan metode PPR selanjutnya seperti yang
diterapkan di dalam kelas
12 Keberhasilan yang telah dicapai dengan menerapkan
PPR dalam pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Lampiran 41
Instrumen Refleksi Guru Mitra Terhadap Perangkat dan Model
Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Siklus I dan II
No Uraian Komentar
1 Penilaian guru terhadap komponen
pembelajaran yang digunakan dalam
pembelajaran dengan metode PPR
Baik. Pembelajaran
jadi lebih menarik
2 Penilaian guru terhadap aktivitas
siswa dalam kegiatan pembelajaran
PPR
Siswa terlibat aktif
dalam kegiatan
pembelajaran
3 Kesan guru terhadap aktivitas siswa
selama diskusi dalam kelompok
Siswa menjadi lebih tertarik
dengan materi
yang diajarkan
4 Kesan guru terhadap proses
pembelajaran dengan PPR
Dapat meningkatkan
aktivitas siswa
5 Kesan guru terhadap hasil belajar
siswa pada pembelajaran dengan
PPR
Siswa dapat belajar
mandiri tanpa harus selalu
diberitahu oleh
guru
6 Kesan guru terhadap minat siswa
selama pembelajaran dengan
menerapakan PPR
Minat siswa
Meningkat
7 Hambatan yang ditemui, jika nanti
guru akan merencanakan kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan
PPR
Keterbatasan waktu
(karena ada
pemotongan jam
pelajaran)
8 Hal-hal yang mendukung jika
nanti guru merencanakan
pembelajaran dengan menggunakan
PPR
Dengan PPR,
pemahaman siswa
langsung dapat diukur
9 Manfaat yang diperoleh dalam
merencanakan dan menerapkan
pembelajaran dengan menggunakan
PPR
Meningkatkan peran siswa
dalam proses belajar
mengajar
10 Hal-hal apa saja yang masih perlu
diperbaiki kembali dari
pembelajaran dengan menerapkan
PPR seperti yang telah dilakukan
Siswa perlu mempelajari
materi
sebelum pelaksanaan
pembelajaran
11 Apakah siswa berminat mengikuti
pembelajaran dengan metode PPR
selanjutnya seperti yang diterapkan
di dalam kelas
Ya, karena
pembelajaran dengan metode
PPR lebih menarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
12 Keberhasilan yang telah dicapai
dengan menerapkan PPR dalam
pembelajaran
Siswa terlibat aktif
dalam proses
pembelajaran
Bantul, Mei 2012
Guru Peneliti
(Novianti, S.Pd) (Ignatius Erdha Atung Yudha)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Lampiran 42
Instrumen Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Siklus I
No Aspek yang diamati Ya Tidak Komentar
1 Apakah anda memperoleh manfaat dengan
mempelajari materi Uang? Manfaat apa yang
anda peroleh?
2 Setelah mengikuti pembelajaran dengan
menerapkan PPR, apakah anda semakin
berminat untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran selanjutnya?
Bagaimana tanggapan anda dengan model
pembelajaran PPR tersebut?
3 Setelah mengikuti pembelajaran dengan
menerapkan PPR, apakah anda semakin lebih
memahami materi?
4 Setelah mengikuti pembelajaran dengan PPR,
apakah anda dapat mengembangkan nilai
kejujuran yang terkandung di dalam materi
yang terkait?
5 Setelah mengikuti pembelajaran dengan PPR,
apakah anda dapat mengembangkan nilai kerja
sama yang terkandung di dalam materi yang
terkait.
6 Apakah ada hambatan yang anda temui selama
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
menerapkan PPR? Hambatan apa saja yang
anda temui?
7 Apakah anda merasa lebih senang mengikuti
pembelajaran dengan menerapkan PPR
dibandingkan dengan pembelajaran
sebelumnya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
Lampiran 43
PERHITUNGAN RUMUS KONVERSI
Kategori Interval Skor
Sangat Baik x > X1 + 1,80SBi
Baik Xi + 0,60SBi < x ≤ Xi + 1,80SBi
Cukup Baik Xi - 0,60SBi < x ≤ Xi + 0,60SBi
Kurang Baik Xi – 1,80SBi < x ≤ Xi – 0,60SBi
Sangat Kurang Baik x ≤ Xi – 1,80SBi
Keterangan:
Xi : Rerata Ideal =1/2 (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
SBi : Simpangan baku ideal = 1/6 (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)
Berdasarkan rumus konversi data di atas, maka setelah didapatkan data-
data kuantitatif, untuk mengubahnya ke dalam data kualitatif diterapkan konversi
sebagai berikut:
Skor Maksimal = 5
Skor Minimal = 1
Xi = ½ (5+1) = 3
SBi = 1/6 (5-1) = 0,67
Sangat Baik = X > 3 + (1,8 x 0,67) Kurang baik = 3- (1,8 x 0,67) < X ≤ 2,60
= X > 3 + 1,21 = 3 – 1,21 < X ≤ 2,60
= X > 4,21 = 1,79 < X ≤ 2,60
Bail = 3 + (0,6 x 0,67) < X ≤ 4,21 Sangat Kurang Baik = X≤ 1,79
= 3 + 0,40 < X ≤ 4,21
= 3,40 < X ≤ 4,21
Cukup baik = 3 – 0,40 < X ≤ 3,40
= 2,60 < X ≤ 3,40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Lampiran 44
HASIL PENGOLAHAN DATA PRA PENELITIAN
Kuesioner Penilaian Sikap (C2) No
Responden
Item Pernyataan Rata-
rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 4 2 1 2 2 5 4 4 2 2.8
2 1 1 4 4 5 5 1 4 5 4 3.4
3 2 2 5 2 4 4 4 2 1 4 3
4 2 2 2 4 2 4 4 5 5 5 3.5
5 2 2 2 4 4 5 5 4 4 4 3.6
6 2 1 2 4 1 2 3 2 4 4 2.5
7 2 2 4 2 4 5 5 2 2 4 3.2
8 2 2 4 1 4 4 4 2 2 1 2.6
9 1 2 4 4 2 1 5 2 4 4 2.9
10 4 1 5 4 4 4 5 2 2 5 3.6
11 2 1 2 4 2 2 5 4 2 2 2.6
12 2 1 4 2 1 4 4 2 2 2 2.4
13 2 1 2 4 2 5 5 4 4 5 3.4
14 2 4 2 2 2 4 4 2 2 4 2.8
15 2 2 2 4 2 2 4 4 4 4 3
16 4 2 4 2 2 4 2 5 5 5 3.5
17 2 1 2 2 2 2 2 2 4 4 2.3
18 1 4 1 2 2 1 5 4 4 5 2.9
19 2 1 4 4 5 2 4 1 4 1 2.8
20 2 2 2 2 2 2 4 4 4 2 2.6
21 1 1 2 4 2 5 1 5 2 1 2.4
22 4 4 4 5 2 5 4 4 4 5 4.1
23 5 4 4 5 1 4 5 4 4 4 4
24 2 1 2 4 5 2 5 5 5 5 3.6
25 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1.9
26 5 5 5 4 4 5 1 5 2 5 4.1
27 2 1 2 2 2 2 4 2 1 1 1.9
28 1 2 2 1 5 5 5 1 4 2 2.8
29 4 4 4 4 2 2 4 2 2 4 3.2
30 4 2 4 5 4 2 5 5 5 5 4.1
31 1 1 1 2 1 1 5 4 4 1 2.1
32 2 2 4 2 1 5 5 2 2 2 2.7
Rata-rata 2.3 2.1 3.0 3.1 2.7 3.3 3.9 3.2 3.3 3.4 3.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
HASIL PENGOLAHAN DATA PRA PENELITIAN
Kuesioner Penilaian Minat (C2) No
Responden
Item Pernyataan Rata-
rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 2 2 1 2 4 1 4 2 2 2.4
2 2 5 5 1 1 4 1 2 2 5 2.8
3 5 2 5 1 1 4 1 4 2 1 2.6
4 4 2 2 1 2 2 1 4 4 4 2.6
5 4 2 4 1 4 4 1 2 1 4 2.7
6 2 2 2 1 1 4 1 4 1 4 2.2
7 4 2 1 2 1 4 2 2 5 5 2.8
8 5 5 5 1 1 5 4 2 2 4 3.4
9 5 5 5 1 1 5 1 2 2 4 3.1
10 4 4 4 1 1 5 1 5 1 5 3.1
11 4 4 5 1 1 2 2 2 2 2 2.5
12 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1.3
13 5 4 5 2 1 4 2 4 2 5 3.4
14 5 4 2 1 2 4 1 4 5 4 3.2
15 5 4 2 4 2 5 2 4 4 4 3.6
16 5 4 4 2 1 5 2 2 2 5 3.2
17 4 2 4 2 2 2 2 2 4 2 2.6
18 5 4 5 1 2 5 1 4 5 5 3.7
19 2 1 4 1 5 2 1 2 1 5 2.4
20 4 4 4 1 2 4 1 2 4 4 3
21 5 2 4 1 1 4 1 2 1 5 2.6
22 5 5 2 2 2 5 4 5 4 4 3.8
23 5 4 5 4 2 5 4 5 5 4 4.3
24 5 5 4 1 5 5 5 2 2 2 3.6
25 5 4 4 1 1 4 1 2 5 2 2.9
26 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4.8
27 4 2 2 1 2 5 1 4 2 2 2.5
28 1 1 2 1 1 2 2 1 2 5 1.8
29 5 5 2 2 1 5 2 4 4 4 3.4
30 5 4 4 2 4 4 2 4 4 4 3.7
31 1 1 5 1 1 4 1 5 1 4 2.4
32 2 4 2 1 1 2 1 2 4 2 2.1
Rata-rata 4.0 3.3 3.5 1.5 1.9 3.9 1.8 3.1 2.8 3.7 3.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
HASIL PENGOLAHAN DATA PRA PENELITIAN
Kuesioner Penilaian Kejujuran (C2) No
Responden
Item Pernyataan Rata-
rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 2 4 4 1 2 5 4 5 3.5
2 5 1 5 2 5 1 2 1 1 5 2.8
3 5 1 2 4 5 4 4 4 1 5 3.5
4 4 4 4 2 4 1 2 2 5 5 3.3
5 4 4 5 4 5 2 4 2 5 5 4
6 4 1 5 2 5 1 5 2 5 5 3.5
7 4 4 1 5 1 5 5 4 5 5 3.9
8 2 1 5 5 2 1 5 1 5 5 3.2
9 4 1 2 5 5 2 1 2 1 5 2.8
10 5 2 5 5 4 5 5 2 5 5 4.3
11 4 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2.6
12 4 4 4 2 1 4 5 4 5 5 3.8
13 4 4 4 4 5 2 4 2 4 5 3.8
14 5 5 5 5 4 4 5 2 5 4 4.4
15 4 4 5 5 4 5 4 2 5 2 4
16 5 4 5 5 5 5 5 1 5 5 4.5
17 5 5 4 4 4 2 2 2 5 2 3.5
18 4 2 5 5 1 5 5 4 2 5 3.8
19 4 1 5 5 5 5 5 2 5 2 3.9
20 5 2 5 2 4 1 5 2 4 5 3.5
21 4 4 5 5 1 1 5 1 5 2 3.3
22 5 5 4 5 5 5 5 2 5 5 4.6
23 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4.7
24 4 4 4 5 2 2 5 2 5 4 3.7
25 5 5 5 2 4 2 5 1 5 5 3.9
26 4 5 4 5 5 4 5 2 5 4 4.3
27 4 1 2 4 5 1 4 1 5 5 3.2
28 4 2 5 5 5 5 5 2 5 5 4.3
29 5 2 5 5 5 1 5 1 5 5 3.9
30 4 5 4 4 4 4 4 2 4 4 3.9
31 5 5 5 2 5 5 5 1 5 5 4.3
32 5 5 5 4 2 1 4 1 5 5 3.7
Rata-rata 4.3 3.2 4.2 4.0 3.8 2.9 4.2 2.2 4.4 4.5 3.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
HASIL PENGOLAHAN DATA PRA PENELITIAN
Kuesioner Penilaian Kerja sama (C3)
No Responden
Item Pernyataan Rata-
rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4.3
2 5 1 2 4 2 2 4 2 5 5 3.2
3 2 4 1 4 1 5 2 4 4 2 2.9
4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4.4
5 4 4 2 2 2 4 2 2 5 4 3.1
6 4 4 4 5 2 2 2 4 2 5 3.4
7 4 2 4 2 2 2 2 2 5 5 3
8 2 5 5 4 1 5 5 5 5 4 4.1
9 2 4 2 4 5 2 2 4 4 4 3.3
10 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4.9
11 4 4 5 2 4 5 4 4 4 5 4.1
12 2 1 4 2 2 2 2 2 2 5 2.4
13 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4.7
14 4 4 5 2 5 4 4 4 4 4 4
15 2 1 5 4 2 4 4 2 2 4 3
16 4 1 4 4 5 5 5 5 5 5 4.3
17 2 2 2 4 4 5 5 4 4 4 3.6
18 5 5 2 2 2 5 5 5 5 5 4.1
19 5 5 5 1 4 5 5 5 5 5 4.5
20 4 4 2 4 2 5 2 4 4 5 3.6
21 2 4 5 2 5 5 5 5 5 5 4.3
22 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4.3
23 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4.9
24 4 2 2 2 5 2 5 2 2 5 3.1
25 2 2 4 5 5 5 5 4 4 5 4.1
26 4 4 2 4 2 2 5 2 2 5 3.2
27 2 4 5 2 5 4 5 4 4 2 3.7
28 4 4 2 1 2 1 2 2 2 5 2.5
29 4 4 5 1 2 5 5 4 4 4 3.8
30 2 4 4 5 2 5 4 2 2 4 3.4
31 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4.9
32 1 2 5 4 2 4 5 5 2 5 3.5
Rata-rata 3.4 3.5 3.8 3.3 3.3 4.0 4.1 3.8 3.9 4.5 3.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
Lampiran 45
HASIL PENGOLAHAN DATA SIKLUS I
Kuesioner Penilaian Sikap (C2)
No
Responden
Item Pernyataan Rata-
rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 5 5 4 4 3 4 4 4 2 5 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3.8
3 5 5 5 5 4 5 4 4 2 4 4.3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3.8
5 5 5 5 4 3 4 4 4 1 4 3.9
6 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 4.6
7 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3.9
8 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4.7
9 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4.7
10 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4.4
11 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4.4
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
13 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4.6
14 5 5 5 5 2 4 4 4 2 4 4
15 5 5 4 4 3 3 4 4 5 5 4.2
16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
17 4 4 3 3 2 2 1 1 5 5 3
18 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4.7
19 5 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4.2
20 5 5 5 3 2 4 4 4 2 4 3.8
21 5 4 3 2 3 3 2 4 4 4 3.4
22 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4.3
23 5 5 5 5 4 4 4 3 3 3 4.1
24 5 3 3 3 3 4 4 4 2 4 3.5
25 5 4 3 2 1 3 4 5 2 3 3.2
26 4 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3.3
27 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3.2
28 4 4 4 4 3 3 2 2 3 2 3.1
29 5 4 4 4 4 4 4 5 1 4 3.9
30 4 5 3 4 4 3 4 5 1 4 3.7
31 5 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3.8
32 4 5 5 5 5 5 5 3 3 4 4.4
Rata-rata 4.7 4.6 4.3 4.2 3.7 4.0 4.0 4.0 2.7 4.1 4.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
HASIL PENGOLAHAN DATA SIKLUS I
Kuesioner Penilaian Minat (C2)
No
Responden
Item Pernyataan Rata-
rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 5 5 2 4 4 4 2 4 5 2 3.7
2 5 4 1 4 4 4 2 5 5 2 3.6
3 4 4 2 4 4 4 2 5 5 2 3.6
4 5 5 2 5 5 5 1 5 5 5 4.3
5 5 5 2 3 3 3 1 4 4 4 3.4
6 5 4 3 4 4 4 1 5 5 5 4
7 4 4 2 3 3 4 1 5 5 5 3.6
8 5 5 2 3 3 4 2 5 5 1 3.5
9 5 5 2 4 4 4 2 4 4 4 3.8
10 5 5 2 4 4 4 2 4 4 2 3.6
11 5 5 4 4 3 3 2 2 1 1 3
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
13 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4.5
14 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4.1
15 5 5 2 4 4 4 2 4 4 2 3.6
16 5 5 2 3 3 3 2 5 5 2 3.5
17 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4.5
18 5 5 2 4 4 4 1 4 5 2 3.6
19 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4.6
20 5 5 2 3 4 4 3 4 5 3 3.8
21 5 5 4 4 3 3 2 3 4 4 3.7
22 5 5 2 3 3 3 4 4 4 4 3.7
23 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5 3.8
24 5 5 3 4 4 4 2 4 4 3 3.8
25 5 4 3 2 1 1 1 3 3 3 2.6
26 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3.4
27 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3.7
28 2 4 4 4 3 3 4 5 3 3 3.5
29 4 4 3 4 4 5 2 5 5 3 3.9
30 4 4 1 4 4 4 1 2 4 1 2.9
31 5 4 1 4 4 4 1 5 5 1 3.4
32 4 5 5 5 5 5 5 3 3 4 4.4
Rata-rata 4.6 4.5 2.8 3.8 3.8 3.8 2.5 4.1 4.2 3.1 3.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
HASIL PENGOLAHAN DATA SIKLUS I
Kuesioner Penilaian Kejujuran (C2)
No Responden Item Pernyataan Rata-
rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 5 2 5 1 5 2 2 5 2 5 3.4
2 5 5 5 2 5 5 5 5 1 5 4.3
3 5 2 5 2 5 1 1 5 2 5 3.3
4 5 1 5 1 5 1 1 5 1 5 3
5 1 1 5 1 5 1 1 4 4 4 2.7
6 5 4 5 4 4 4 4 3 3 3 3.9
7 2 2 4 3 4 2 2 5 3 4 3.1
8 1 1 5 1 5 1 1 5 1 5 2.6
9 1 2 5 2 5 2 2 5 2 5 3.1
10 3 2 4 1 5 3 2 5 5 5 3.5
11 2 2 5 5 5 2 5 5 5 5 4.1
12 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3.8
13 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3.6
14 2 2 5 2 5 3 2 5 5 5 3.6
15 5 2 5 2 5 3 2 4 4 4 3.6
16 2 3 5 5 5 2 2 4 4 4 3.6
17 4 4 4 3 3 3 2 2 2 5 3.2
18 3 1 4 1 5 3 1 5 5 5 3.3
19 2 2 2 2 4 4 4 3 5 1 2.9
20 2 2 3 4 4 3 2 3 5 1 2.9
21 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3.4
22 3 3 3 4 4 4 3 2 1 2 2.9
23 5 5 5 4 4 4 3 2 2 2 3.6
24 3 2 4 2 4 3 2 4 5 5 3.4
25 2 2 2 3 3 3 4 4 4 4 3.1
26 2 2 4 3 4 2 2 4 3 4 3
27 2 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3.1
28 4 4 4 3 3 2 2 4 4 3 3.3
29 2 3 5 1 3 2 3 3 3 4 2.9
30 1 1 5 1 5 5 1 1 4 5 2.9
31 1 1 5 1 5 1 1 1 5 5 2.6
32 4 5 5 5 5 5 5 3 3 4 4.4
Rata-rata 2.9 2.5 4.2 2.5 4.3 2.8 2.6 3.8 3.4 4.0 3.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
HASIL PENGOLAHAN DATA SIKLUS I
Kuesioner Penilaian Kerja sama (C3)
No
Responden
Item Pernyataan Rata-
rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 1 4 4 4 4 1 5 5 3.6
2 5 5 2 5 5 5 5 1 5 5 4.3
3 5 5 2 5 5 5 5 2 4 4 4.2
4 5 5 1 5 5 5 5 1 5 5 4.2
5 4 4 1 5 5 5 5 1 5 5 4
6 5 5 2 5 5 5 5 1 5 5 4.3
7 5 5 2 4 4 4 4 1 4 4 3.7
8 5 5 2 5 5 5 5 2 4 4 4.2
9 5 4 1 4 4 4 4 2 5 5 3.8
10 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 4.7
11 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 4.7
12 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3.7
13 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3.7
14 5 5 5 3 3 4 4 2 4 4 3.9
15 5 5 3 5 5 5 3 2 5 5 4.3
16 5 5 3 5 5 5 5 2 4 4 4.3
17 5 5 2 2 4 4 3 3 5 5 3.8
18 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4.7
19 5 5 3 4 4 4 3 3 3 2 3.6
20 5 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3.8
21 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3.7
22 4 4 3 4 4 4 3 4 3 5 3.8
23 5 4 3 4 3 4 2 3 5 1 3.4
24 5 5 2 5 5 5 4 2 5 5 4.3
25 5 5 3 3 3 3 4 4 4 3 3.7
26 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3.3
27 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3.5
28 5 4 3 2 1 3 3 5 5 5 3.6
29 4 3 2 4 4 5 3 2 4 5 3.6
30 5 4 5 4 5 5 5 1 5 5 4.4
31 5 5 1 5 5 4 4 1 4 5 3.9
32 4 5 5 5 5 5 5 3 3 4 4.4
Rata-rata 4.7 4.5 2.7 4.1 4.2 4.3 4.1 2.6 4.3 4.3 4.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
Lampiran 46
HASIL PENGOLAHAN DATA SIKLUS II
Kuesioner Penilaian Sikap (C2)
No
Responden
Item Pernyataan Rata
-rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 5 4 5 4 3 4 5 3 2 5 4
2 4 5 4 2 4 5 4 4 2 3 3.7
3 5 3 4 5 4 5 3 5 1 4 3.9
4 4 3 4 4 3 4 4 3 2 4 3.5
5 5 3 4 4 3 4 3 4 1 5 3.6
6 5 4 5 3 5 5 3 5 1 3 3.9
7 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3.6
8 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4.7
9 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4.7
10 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4.4
11 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4.4
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
13 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4.6
14 5 5 5 5 2 4 4 4 2 4 4
15 5 5 4 4 3 3 4 4 5 5 4.2
16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
17 4 4 3 3 2 2 1 1 5 5 3
18 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4.7
19 5 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4.2
20 5 5 5 3 2 4 4 4 2 4 3.8
21 5 4 3 2 3 3 2 4 4 4 3.4
22 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4.3
23 5 5 5 5 4 4 4 3 3 3 4.1
24 5 4 5 3 3 4 5 4 2 4 3.9
25 5 4 3 3 1 3 4 5 2 3 3.3
26 4 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3.3
27 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3.2
28 4 4 4 4 3 3 2 2 3 2 3.1
29 5 4 4 4 4 4 4 5 1 4 3.9
30 4 5 3 4 4 3 4 5 1 4 3.7
31 5 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3.8
32 4 5 4 3 2 5 5 3 3 4 3.8
Rata-rata 4.7 4.4 4.3 4.0 3.6 4.1 3.9 4.0 2.7 4.0 4.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
HASIL PENGOLAHAN DATA SIKLUS II
Kuesioner Penilaian Minat (C2) No
Responden
Item Pernyataan Rata-
rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 5 5 2 4 4 4 2 4 5 2 3.7
2 5 4 1 4 4 4 2 5 5 2 3.6
3 4 4 2 4 4 4 2 5 5 2 3.6
4 5 5 2 5 5 5 1 5 5 5 4.3
5 5 5 2 3 3 3 1 4 4 4 3.4
6 5 4 3 4 4 4 1 5 5 5 4
7 4 4 2 3 3 4 1 5 5 5 3.6
8 5 5 2 3 3 4 2 5 5 1 3.5
9 5 5 2 4 4 4 2 4 4 4 3.8
10 5 5 2 4 4 4 2 4 4 2 3.6
11 5 5 4 4 3 3 2 2 1 1 3
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
13 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4.5
14 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4.1
15 5 5 2 4 4 4 2 4 4 2 3.6
16 5 5 2 3 3 3 2 5 5 2 3.5
17 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4.5
18 5 5 2 4 4 4 1 4 5 2 3.6
19 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4.6
20 5 5 2 3 4 4 3 4 5 3 3.8
21 5 5 4 4 3 3 2 3 4 4 3.7
22 5 5 2 3 3 3 4 4 4 4 3.7
23 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5 3.8
24 5 5 3 4 4 4 2 4 4 3 3.8
25 5 4 3 2 1 1 1 3 3 3 2.6
26 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3.4
27 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3.7
28 2 4 4 4 3 3 4 5 3 3 3.5
29 4 4 3 4 4 5 2 5 5 3 3.9
30 4 4 1 4 4 4 1 2 4 1 2.9
31 5 4 1 4 4 4 1 5 5 1 3.4
32 4 5 5 5 5 5 5 3 3 4 4.4
Rata-rata 4.6 4.5 2.8 3.8 3.8 3.8 2.5 4.1 4.2 3.1 3.6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
HASIL PENGOLAHAN DATA SIKLUS II
Kuesioner Penilaian Kejujuran (C2)
No
Responden
Item Pernyataan Rata-
rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 5 2 5 1 5 2 2 5 2 5 3.4
2 5 5 5 2 5 5 5 5 1 5 4.3
3 5 2 5 2 5 1 1 5 2 5 3.3
4 5 1 5 1 5 1 1 5 1 5 3
5 1 1 5 1 5 1 1 4 4 4 2.7
6 5 4 5 4 4 4 4 3 3 3 3.9
7 2 2 4 3 4 2 2 5 3 4 3.1
8 1 1 5 1 5 1 1 5 1 5 2.6
9 1 2 5 2 5 2 2 5 2 5 3.1
10 3 2 4 1 5 3 2 5 5 5 3.5
11 2 2 5 5 5 2 5 5 5 5 4.1
12 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3.8
13 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3.6
14 2 2 5 2 5 3 2 5 5 5 3.6
15 5 2 5 2 5 3 2 4 4 4 3.6
16 2 3 5 5 5 2 2 4 4 4 3.6
17 4 4 4 3 3 3 2 2 2 5 3.2
18 3 1 4 1 5 3 1 5 5 5 3.3
19 2 2 2 2 4 4 4 3 5 1 2.9
20 2 2 3 4 4 3 2 3 5 1 2.9
21 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3.4
22 3 3 3 4 4 4 3 2 1 2 2.9
23 5 5 5 4 4 4 3 2 2 2 3.6
24 3 2 4 2 4 3 2 4 5 5 3.4
25 2 2 2 3 3 3 4 4 4 4 3.1
26 2 2 4 3 4 2 2 4 3 4 3
27 2 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3.1
28 4 4 4 3 3 2 2 4 4 3 3.3
29 2 3 5 1 3 2 3 3 3 4 2.9
30 1 1 5 1 5 5 1 1 4 5 2.9
31 1 1 5 1 5 1 1 1 5 5 2.6
32 4 5 5 5 5 5 5 3 3 4 4.4
Rata-rata 2.9 2.5 4.2 2.5 4.3 2.8 2.6 3.8 3.4 4.0 3.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
HASIL PENGOLAHAN DATA SIKLUS II
Kuesioner Penilaian Kerja sama (C3)
No
Responden
Item Pernyataan Rata-
rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 1 4 4 4 4 1 5 5 3.6
2 5 5 2 5 5 5 5 1 5 5 4.3
3 5 5 2 5 5 5 5 2 4 4 4.2
4 5 5 1 5 5 5 5 1 5 5 4.2
5 4 4 1 5 5 5 5 1 5 5 4
6 5 5 2 5 5 5 5 1 5 5 4.3
7 5 5 2 4 4 4 4 1 4 4 3.7
8 5 5 2 5 5 5 5 2 4 4 4.2
9 5 4 1 4 4 4 4 2 5 5 3.8
10 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 4.7
11 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 4.7
12 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3.7
13 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3.7
14 5 5 5 3 3 4 4 2 4 4 3.9
15 5 5 3 5 5 5 3 2 5 5 4.3
16 5 5 3 5 5 5 5 2 4 4 4.3
17 5 5 2 2 4 4 3 3 5 5 3.8
18 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4.7
19 5 5 3 4 4 4 3 3 3 2 3.6
20 5 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3.8
21 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3.7
22 4 4 3 4 4 4 3 4 3 5 3.8
23 5 4 3 4 3 4 2 3 5 1 3.4
24 5 5 2 5 5 5 4 2 5 5 4.3
25 5 5 3 3 3 3 4 4 4 3 3.7
26 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3.3
27 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3.5
28 5 4 3 2 1 3 3 5 5 5 3.6
29 4 3 2 4 4 5 3 2 4 5 3.6
30 5 4 5 4 5 5 5 1 5 5 4.4
31 5 5 1 5 5 4 4 1 4 5 3.9
32 4 5 5 5 5 5 5 3 3 4 4.4
Rata-rata 4.7 4.5 2.7 4.1 4.2 4.3 4.1 2.6 4.3 4.3 4.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI