Post on 02-Feb-2016
description
PENCAK SILAT
Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni
bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina
selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran berbagai suku bangsa Nusantara.
Gerakan pencak silat diadapatasi oleh nenek moyang dengna menirukan gerakan binatang
yang ada di alam sekitar. Asal mula ilmu bela diri di nusantara ini kemungkinan juga
berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang. Silat
diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi
Ketentuan Bertanding
a. Pertandingan Pencak silat dilakukan oleh dua pesilat yang saling berhadapan untuk
mencapai prestasi.
Melakukan pembelaan (hindaran, elakan dan tangkisan)
Melakukan serangan pada sasaran (serangan tangan dan kaki)
Menjatuhkan lawan.
Mengunci lawan.
b. Pertandingan pencak silat dilakukan dalam 3 babak, dangan masing-masing babak
selama 2 menit dan istirahat antara babak 1 menit.
c. Ketentuan Pertandingan
Setiap pembela dan serangan harus berpola dasi sikap awal, pasangan, langkah
serta adanya koordinasi dalam melakukan serangan/pembelaan harus kembali
kepada sikap awal/pasang.
Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan berangkai dengan berbagai
cara ke arah sasaran, sebanyak-banyaknya 4 jenis serangan
Mematuhi ketentuan mengenai sasaran, larangan-larangan dan kaidah pencak silat
dan ketentuan-ketentuan perwasitan umumnya.
d. Pertandingan Pencak silat dipimpin oleh satu rang wasit dan lima orang juri.
Ketentuan-ketentuan Kemenangan
Peraturan pertandingan Pencak silat memuat ketentuan kemenangan sebagai berikut:
a. Menang angka, jika pertandingan selesai 3 babak dan juri memenangkan salah satu
pesilat dengan jumlahh angka lebih banyak dari lawannya.
b. Menang teknik jika lawannya tidak bisa melanjutkan pertandingan karena;
Menyatakan diri tidak dapat meneruskan pertandingan
Atas keputusa dokter pertandingan, karena kondisi atlet mungkin
membahayakannang mutlak
Atas permintaan pelatih
c. Menang mutlak, jika lawannya jatuh karena serangan yang sah dan tidak sadar setelah
hitungan wasit sampai ke-10 dalam waktu 10 detik.
d. Menang diskwalifikasi, jika:
Lawan mendapat peringatan ke-3 setelah peringatan ke-2
Lawan melakukan pelanggaran berat yang diberikan hukuman langsung
diskwalifikasi.
Lawan melakukan pelanggaran tingkat pertama dan lawan cedera dan tidak dapat
melanjutkan pertandingan atas keputusan dokter pertandingan.
e. Menang karena pertandingan tidak seimbang
f. Menang karena lawan tidak hadir dalam pertandingan atau mengundurkan diri.
DEMPRAK
Permainan engklek ( dalam bahasa Jawa ) merupakan permainan tradisional lompat –
lompatan pada bidang – bidang datar yang digambar diatas tanah, dengan membuat gambar
kotak - kotak kemudian melompat dengan satu kaki dari kotak satu kekotak berikutnya.
Permainan engklek biasa dimainkan oleh 2 sampai 5 anak perempuan dan dilakukan di
halaman
Cara bermainnya yaitu dengan cukup melompat menggunakan satu kaki di setiap petak -
petak yang telah digambarkan sebelumnya di tanah. Untuk dapat bermain setiap anak harus
mempunyai kereweng atau gacuk yang biasanya berupa pecahan genting, keramik lantai atau
pun batu yang datar.
Kreweng/gacuk dilempar ke salah satu petak yang tergambar di tanah, petak yang ada
gacuknya tidak boleh diinjak oleh setiap pemain, jadi para pemain harus melompat ke petak
berikutnya dengan satu kaki mengelilingi petak – petak yang ada. Saat melemparkannya tidak
boleh melebihi kotak yang telah disediakan, jika melebihi maka dinyatakan gugur dan diganti
dengan pemain selanjutnya.
Pemain yang menyelesaikan satu putaran terlebih dahulu melemparkan gacuk dengan cara
membelakangi engkleknya, jika pas pada petak yang dikehendaki maka petak itu akan
menjadi Sawah atau Rumahnya , artinya dipetak tersebut pemain yang bersangkutan dapat
menginjak petak tersebut dengan dua kaki, sementara pemain lain tidak boleh menginjak
petak itu selama permainan. Peserta yang memiliki sawah atau rumah paling banyak adalah
pemenangnya
DAMDAS
Per aja damdas 16 batu adalah permainan raktay yang digmeari oleh orang tua dan muda.
Permainan ini tidak diketahui asal-usulnya. Namun, damdas 16 batu dikenal hampir disetiap
daerah dan sering dimainkan oleh anan-anak. Permaian ini memerlukan konsentrasi dan
taktik dalam melakuknya dimana permainan ini mirip dengan permainan halma.
Masing masing permainan menyediakan batu sebanyak 16 buah, dimana tiap bermain
memiliki jenis berbeda agar terlihat perbedaanya dengan lawan. Apabila tidak ada atu bisa
digantikan dengna potongan genteng, biji, atau kulit kerang. Selain batu diperlukan tempat
atau arena bermain berupa gambar ang teridir dari garis garisyang saling memotong dan
berhuungan satu sama lain.
Cara Bermain
1. Masing masing pemain meletakkan batu pada setiap titik yang jumlah 16 batu
yangdiawali dari pojok gunungan
2. Dengan cara bergantian memindahkan pion masing-masing sebagaimana permainan
catur.
3. Untuk memulai permainan ini, kedua pemain harus melakukan suit atau undian, siapa
yang berhak memajukan pion/batu kerikil duluan.
4. Pemain yang menang suit dipersilahkan untuk memajukan pionnya satu langkah yaitu
pion paling depan yang berhadapan dengan pion lawan dan bisa yang mana saja.
5. Setelah pemain pertama memindahkan pionnya maju selangkah, maka lawannya
harus memindahkan pionnya juga selangkah.
6. .Dalam satu kali keseempatan, pemain dapat memakan batu lawan terletak diantara
satu batu.
7. Permainan diaangap berbuat kesalahn jika tidak menggunakan kesempat memakan
batu lawan
8. Lawan bermain segera mengatakan dam jika mengetahuin kelalaian atau kesalah itu.
Setelah mengatakan dam, ia berhak mengambil tiga buat batu lawan untuk menjadi
miliknya
9. Setiap permain harus berusaha agar batu-batu itu berpindah mencapai gunungan atau
segita sama sisi. Batu yang telah samapi di gunungan lawan atau daerah segitiga sama
sisi disebut batu raja. Batu raja memiliki keisitimewaan, boleh berjalan maju mundur
samping kanan dan kiri, boleh berjalan lebih dari satu titik (jika tidak ada batu
menghalngi), mekakan batu lawan
10. Permainan dinyatakan kalah jika batungan habis dimakan oleh batu lawan