Post on 19-Jul-2015
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas merupakan aset
bangsa dan negara dalam melaksanakan pembangunan nasional di berbagai
sektor dan dalam menghadapi tantangan kehidupan masyarakat dalam era
globalisasi. Sumber daya manusia ini tiada lain ditentukan oleh hasil
produktivitas lembaga-lembaga penyelenggara pendidikan, yang terdiri atasi
jalur sekolah dan luar sekolah, serta secara spesifik merupakan hasil proses
belajar-mengajar di kelas.
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut Pemerintah
Republik Indonesia melalui Departemen Pendidikan Nasional berupaya
mengadakan perbaikan dan pembaharuan sistem pendidikan di Indonesia,
yaitu dalam bentuk pembaharuan kurikulum, penataan guru, peningkatan
manajemen pendidikan, serta pembangunan sarana dan prasarana pendidikan.
Dengan pembaharuan ini diharapkan dapat dihasilkan manusia yang kreatif
yang sesuai dengan tuntutan jaman, yang pada akhirnya mutu pendidikan di
Indonesia meningkat.
Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan hal yang penting
bagi suatu negara untuk menjadi negara maju, kuat, makmur dan sejahtera.
upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia tidak bisa terpisah dengan
masalah pendidikan bangsa. Guru memiliki andil yang sangat besar terhadap
keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu
perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara
2
optimal. Di dalam kelas guru melaksanakan dua kegiatan pokok yaitu
kegiatan mengajar dan kegiatan mengelola kelas.
Kegiatan mengajar pada hakikatnya adalah proses mengatur,
mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa. Semua komponen
pengajaran yang meliputi tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar-mengajar,
metode, alat dan sumber, serta evaluasi diperankan secara optimal guna
mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelum pengajaran
dilaksanakan.
Pengelolaan kelas diperlukan untuk menjadikan pembelajaran yang
berkualitas karena dari hari ke hari bahkan dari waktu ke waktu tingkah laku
dan perbuatan siswa selalu berubah. Hari ini siswa dapat belajar dengan baik
dan tenang, tetapi besok belum tentu. Kemarin terjadi persaingan yang sehat
dalam kelompok, sebaliknya di masa mendatang boleh jadi persaingan itu
kurang sehat. Kelas selalu dinamis dalam bentuk perilaku, perbuatan, sikap,
mental, dan emosional siswa.
Untuk mewujudkan kualitas pembelajaran, perlu ditempuh upaya-upaya
yang bersifat komprehensif terhadap kemampuan guru dalam memanfaatkan
internet sebagai sumber belajar. Namun demikian, berdasarkan isu yang
berkembang dalam pendidikan, pembelajaran di sekolah/lembaga pendidikan
belum berjalan secara efektif, bahkan banyak guru yang mengajar tanpa
memanfaatkan sumber belajar. Mereka mengajar secara rutin apa adanya
sehingga pembelajaran berkesan teacher centris.
Peningkatan mutu pendidikan akan tercapai apabila proses belajar
mengajar yang diselenggarakan di kelas benar-benar efektif dan berguna
untuk mencapai kemampuan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang
diharapkan. Karena pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan inti
dari proses pendidikan secara keseluruhan, di antaranya guru merupakan
salah satu faktor yang penting dalam menentukan berhasilnya proses belajar
mengajar di dalam kelas. Oleh karena itu guru dituntut untuk meningkatkan
peran dan kompetensinya. Guru yang kompeten akan lebih mampu
menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu
3
mengelola kelasnya sehingga hasil belajar peserta didik berada pada tingkat
yang optimal.
B. Rumusan Masalah
Berdasar dari latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat
dirumuskan permasalahan dalam makalah ini yaitu :
1. Apa itu Manajemen Kelas?
2. Apa saja pemikiran-pemikiran baru tentang manajemen kelas?
3. Bagaimanakah manajemen kelas yang berbasis IT?
4. Apa peranan komputer dalam pembelajaran?
5. Bagaimana sistem pembelajaran berbasis IT di sekolah dasar?
6. Bagaimana aplikasi IT dalam pengembangan pembelajaran dan
manajemen sekolah di sekolah dasar?
7. Apa saja program pengembangan IT di sekolah dasar?
8. Apa dampak dari penerapan pembelajaran berbasis IT di sekolah
dasar?
9. Apa saja faktor yang mempengaruhi pemanfaatan IT di sekolah
dasar?
C. Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah ini bagi guru adalah untuk
menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu
mengelola kelasnya menggunakan media-media elektronik maupun
multimedia lainnya sehingga menciptakan pembelajaran yang mefektif dan
menyenangkan dan hasil belajar peserta didik berada pada tingkat yang
optimal.
4
D. Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk :
1. Mendeskripsikan pengertian manajemen kelas
2. Menjelaskan penemuan-penemuan baru dalam manajemen kelas
3. Menjelaskan manajemen kelas dalam pembelajaran yang berbasis
IT
4. Menjelaskan peranan komputer dalam pembelajaran
5. Menjelaskan sistem pembelajaran berbasis IT di sekolah dasar
6. Menjelaskan aplikasi IT dalam pengembangan pembelajaran dan
manajemen sekolah yang dapat dikembangkan di sekolah dasar
7. Menyebutkan program pengembangan IT di sekolah dasar
8. Mengetahui dampak dari penerapan pembelajaran berbasis IT di
sekolah dasar
9. Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan IT di
sekolah dasar
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Kelas
Menurut Amatembun (dalam Supriyanto, 1991), pengelolaan kelas
adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan dan
mempertahankan serta mengembangtumbuhkan motivasi belajar untuk
mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
Sedangkan menurut Usman (2003), pengelolaan kelas yang efektif
merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya proses belajar mengajar yang
efektif.
Dan menurut Wina Sanjaya bahwa pengelolaan kelas merupakan
keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal
dan mengembalikannya manakala terjadi hal-hal yang dapat mengganggu
suasana pembelajaran.
Jadi, pengelolaan kelas atau manajemen kelas adalah keterampilan guru
untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan
mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar.
B. Pemikiran-pemikiran Baru Tentang Manajemen Kelas
Kinerja manajemen kelas yang efektif, antara lain tercermin dalam
bentuk keberhasilan guru dalam mengkreasikan lingkungan belajar secara
positif (creating positive learning environment) dan memberdayakan siswa
(empowering students ) untuk memahami dan menjadi efektif dalam
melibatkan diri pada proses pengelolaan kelas dan proses pembelajaran.
Adalah realitas bahwa masalah serius yang terjadi di sekolah- sekolah
saat ini, besar atau kecil, disebabkan oleh masalah-masalah manajemen,
khususnya manajemen kelas, yang belum mampu merespon tuntutan untuk
menjadikan manusia secara selayaknya (human being) atau ingin
menciptakan proses pembelajaran pada tingkat kinerja yang diinginkan.
Sosok ideal ini memang tidak menjadi tanggung jawab guru sepenuhnya,
6
melainkan juga tanggung jawab kepala sekolah, special educator, pelatih, ahli
psikologi, bahkan peneliti.
Esensi dan ekstensi manajemen kelas dalam memanfaatkan proses
pembelajaran yang kondusif tidak lagi didudukkan pada posisi sekunder,
melainkan menjadi pemeran utama. Pemikiran ini menuntut adanya cara dan
metode baru bagi guru untuk mengelola kelasnya secara efektif dan inovatif.
Hasil penelitian yang relatif kontemporer mengenai manajemen kelas
merekomendasikan beberapa metode inovatif atau orientasi baru yang
menjadi fokus kerja manajemen kelas. Beberapa di antaranya meliputi berikut
ini.
1. Perhatian yang lebih besar pada aspek pendidikan multikultural dan
isu- isu gender (persamaan hak antara perempuan dan laki- laki).
2. Pengembangan fokus ke arah pencerahan kebutuhan siswa, gaya
belajar, kultur pembelajaran, dan metode pengelolaan perilaku
yang digunakan di kelas.
3. Pengembangan fokus ke arah keterlibatan siswa secara aktif dalam
memahami dan mengambil tanggung jawab bagi lingkungan
belajarnya untuk mendemonstrasikan perilaku positif.
4. Pengembangan studi kasus mengenai bagaimana menciptakan
sosok manajemen kelas yang efektif atau bagaimana menimba
pengalaman dari manajemen kelas yang baik yang pernah
ditampilkan.
5. Perluasan rencana- rencana baru dalam kerangka membangun
manajemen yang efektif, serta penentuan strategi proses dan
metode yang akurat untuk mengimplementasikannya.
6. Gagasan- gagasan baru mengenai cara guru bekerja untuk
memecahkan masalah- masalah keprilakuan khusus yang dialami
oleh siswa dalam keseluruhan mainstreams kehidupan untuk
dimanipulasi menjadi potensi kondusif di dalam dan di lingkungan
kelas.
7
C. Manajemen Kelas Dalam Rangka Pembelajaran Berbasis IT
1. Pengertian IT (Information Technology)
Informasi diartikan sebagai hasil pengolahan data yang digunakan
untuk suatu keperluan, sehingga penerimanya akan mendapat rangsangan
untuk melakukan tindakan. Teknologi adalah hasil rekayasa manusia yang
berupa seperangkat alat yang membantu manusia dalam bekerja. Jadi IT
(Information Technology) dapat diartikan seperangkat alat yang
membantu dalam bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas
yang berhubungan dengan pemrosesan informal dan proses penyampaian
informasi dari bagian pengirim ke penerima pun akan lebih cepat, lebih
luas sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.
IT (Information Technology) tidak hanya terbatas pada teknologi
komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk
memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup
teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. Teknologi yang
menggabungkan komputasi (computer) dengan jalur komunikasi
berkecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video.
Jadi menurut kesimpulan teknologi informasi adalah gabungan antara
teknologi komputer dengan teknologi komunikasi. IT (Information
Technology) berhubungan dengan pengolahan data menjadi informasi dan
proses penyaluran data/ informasi tersebut dalam batas–batas ruang dan
waktu. Teknologi informasi merupakan pengembangan dari teknologi
komputer dipadukan dengan teknologi telekomunikasi.
2. Pembelajaran Berbasis IT
Teknologi dalam pendidikan adalah salah satu aspek yang sangat
penting dari teknologi pendidikan. Secara historis, banyak perguruan
tinggi yang secara evolusif mengembangkan unit radio visualnya menjadi
unit teknologi pendidikan. Dengan cara melakukan pemilihan yang tepat
terhadap hardware dan software yang digunakan, sangat memungkinkan
untuk meningkatkan efisiensi atau kualisas belajar dalam situasi tertentu.
8
Inilah cikal-bakal dari pengembangan teknologi pendidikan seperti yang
akan kita lihat nantinya.
Salah satu tahap yang paling awal dalam evolusi Teknologi
Pendidikan adalah yang disebut tahap hardware. Disebut demikian karena
tugas berat dalam pengembangan peralatan pendidikan yang efektif telah
dilakukannya secara layak dalam menyakinkan, memungkinkan untuk
terlayani dan terjangkau oleh anggaran sekolah, universitas dan para
penyelenggara latihan. Akan tetapi, apabila pada suatu
saat hardware tersebut telah mensyaratkan maka akan
dicarikan software yang kira-kira cocok. Tahap inilah yang disebut
sebagai tahap software di mana perhatian khusus terhadap pengembangan
bahan belajar tertentu yang sesuai dilakukan. Pengembangan ini
didasarkan pada penyesuaian persepsi dan teori belajar kontemporer.
Dengan demikian pada awal pengembangan teknologi pendidikan, kita
dapat mengidentifikasikan perubahan dalam pengertian istilah teknologi.
Semula pengertian tersebut jelas mempunyai konotasi perekayasaan
(engineering). Karena pengertian dasar dari teknologi pendidikan
berhubungan dengan pengembangan benda-benda optik dan dan peralatan
elektronika yang dibuat untuk tujuan pendidikan. Setelah itu teknologi
dalam pendidikan lebih banyak berhubungan dan bercampur baur dengan
psikologi dan teori belajar sebagai tujuan utama.
Dengan demikian pengertian dasar tersebut berubah menjadi
pengembangan software yang sesuai untuk digunakan dengan hardware
tersebut, akan tetapi, pada tahap pengembangan teknologi pendidikan ini,
orang mulai sadar bahwa dalam pendidikan dan latihan banyak yang
dapat ditingkatkan dengan pemikiran yang lebih serius dan hati-hati
tentang berbagai aspek dalam merancang situasi belajar mengajar.
Keputusan seperti itu mengarah ke interprestasi baru, tentang
teknologi pendidikan, yang diartikan sebagai keseluruhan teknologi dari
pendidikan. Jadi teknologi pendidikan bukan hanya sekedar penggunaan
9
teknologi dalam pendidikan, dimana teknologi tersebut sesungguhnya
hanya merupakan bagian teknologi dari pendidikan.
Komputer merupakan jenis media yang secara virtual dapat
menyediakan respon yang segera terhadap hasil belajar yang dilakukan
oleh siswa. Lebih dari itu, komputer memiliki kemampuan menyimpan
dan memanipulasi informasi sesuai dengan kebutuhan. Perkembangan
teknologi yang pesat saat ini telah memungkinkan komputer memuat dan
menayangkan beragam bentuk media di dalamnya.
Saat ini teknologi komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai sarana
komputasi dan pengolahan kata (word processor) tetapi juga sebagai
sarana belajar multi media yang memungkinkan peserta didik membuat
desain dan rekayasa suatu konsep dan ilmu pengetahuan. Sajian
multimedia berbasis komputer dapat diartikan sebagai teknologi yang
mengoptimalkan peran komputer sebagai sarana untuk menampilkan dan
merekayasa teks, grafik, dan suara dalam sebuah tampilan yang
terintegrasi. Dengan tampilan yang dapat mengkombinasikan berbagai
unsur penyampaian informasi dan pesan, komputer dapat dirancang dan
digunakan sebagai media teknologi yang efektif untuk mempelajari dan
mengajarkan materi pembelajaran yang relevan misalnya rancangan grafis
dan animasi.
Multimedia berbasis komputer dapat pula dimanfaatkan sebagai
sarana dalam melakukan simulasi untuk melatih keterampilan dan
kompetensi tertentu. Misalnya, penggunaan simulator kokpit pesawat
terbang yang memungkinkan peserta didik dalam akademi penerbangan
dapat berlatih tanpa menghadapi risiko jatuh. Contoh lain dari
penggunaan multimedia berbasis komputer adalah tampilan multimedia
dalam bentuk animasi yang memungkinkan mahasiswa pada jurusan
eksakta, biologi, kimia, dan fisika melakukan percobaan tanpa harus
berada di laboratorium.
Perkembangan teknologi komputer saat ini telah membentuk suatu
jaringan (network) yang dapat memberi kemungkinan bagi siswa untuk
10
berinteraksi dengan sumber belajar secara luas. Jaringan komputer
berupa internet dan web telah membuka akses bagi setiap orang untuk
memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan terkini dalam bidang
akademik tertentu. Diskusi dan interaksi keilmuan dapat terselenggara
melalui tersedianya fasilitas internet dan web di sekolah.
Penggunaan internet dan web tidak hanya dapat memberikan
kontribusi yang positif terhadap kegiatan akademik siswa tapi juga bagi
guru. Internet dan web dapat memberi kemungkinan bagi guru untuk
menggali informasi dan ilmu pengetahuan dalam mata pelajaran yang
menjadi bidang ampuannya. Melalui penggunaan internet dan web, guru
akan selalu siap mengajarkan ilmu pengetahuan yang mutakhir kepada
siswa. Hal ini tentu saja menuntut kemampuan guru itu sendiri untuk
selalu giat mengakses website dalam bidang yang menjadi keahliannya.
Media dalam pembelajaran memiliki fungsi sebagai alat bantu untuk
memperjelas pesan yang disampaikan guru. Media juga berfungsi untuk
pembelajaran individual dimana kedudukan media sepenuhnya melayani
kebutuhan belajar siswa (pola bermedia).
Jenis kegiatan/tugas guru yang dapat dilaksanakan dengan
menggunakan ruang multimedia antara lain :
a. Presentasi Power Point
Menyampaiakan materi (presentasi) merupakan salah satu bentuk
tugas yang paling sederhana yang dapat dilakukan adalah
menyampaikan materi pelajaran menggunakan madia komputer/
laptop dan LCD. Materi disampaikan kepada siswa dengan
menayangkan materi pada layar dan siswa dapat mengikuti
pembelajaran bersama- sama. Ketrampilan dapat dikembangkan lagi
dengan menggunakan program Windows Movie Maker, Ulead
VideoStudio, dan lain- lain. Hendaknya seorang guru paling tidak
mempunyai kemampuan untuk membuat materi ajar dalam bentuk
presentasi Power Point.
11
b. Memutar Video dan Lagu/Musik
Memutar video dan lagu/musik yang berkaitan dengan materi
pembelajaran yang disela-sela kegiatan belajar siswa, misalnya saat
siswa mengakses materi pelajaran melalui internet. Contohnya :
1) Video Pembelajaran
Prinsipnya adalah, CD pembelajaran itu nanti berupa video
hasil rekaman aktifitas pembelajaran yang direkam dan
ditampilkan dalam bentuk video. Karena bentuknya video, maka
dia akan mengalir seperti orang nonton film. Tidak ada fasilitas
interlinking dalam film tadi. Bahan video bisa berasal dari
rekaman anda yang seolah-olah sedang mengajar di lab, sedang
mengerjakan workshop, rekaman desktop dengan Camtasia, atau
bisa juga mencari dari situs-situs social video
hosting seperti youtube.com, teacherstube.com,
metacafe.com, dan sebagainya. Kemudian, potongan-potongan
video diolah dengan perangkat lunak video editting (misalnya
ULead Video Editor), ditambahi elemen text, diberikan efek-efek,
dan juga perlu diberikan dubbing suara guru. Perangkat yang
dibutuhkan diantaranya kamera digital dan handycam.
2) CD Media Ajar Berbasis HTML
Ketika kita membeli majalah-majalah komputer, sering kali
kita mendapatkan CD yang begitu kita masukkan ke dalam CD
ROM, dia langsung nge-load internet browser dan menampilkan
menu dan konten CD tersebut. Nah,.. idenya adalah seperti itu.
Bahasa HTML adalah bahasa yang biasanya dipergunakan dalam
menampilkan halaman web. Halaman HTML dapat dibuat dengan
mudah dibuat. Tentunya, akan sangat tergantung kepada yang
bersangkutan dalam membuat tampilan. Setiap topik atau bahasan
yang berhubungan dapat dengan mudah dihubungkan dengan link
(hyperlink). Sama persis dengan halaman web, namun sekarang
kita buat dalam bentuk CD. Caranyapun sangat mudah,
12
kumpulkan semua materi kerja dalam satu folder. Seluruh folder
ini harus tercopy ke dalam CD dengan letak file dan struktur
folder yang sama persis dengan saat pembuatan. Jangan lupa
mengemas CD tersebut dalam bentuk autorun CD. Caranya pun
juga sangat mudah, cukup dengan menambahkan file
‘autorun.inf’, definisikan file inisiasi yang akan dibuka dengan
file tersebut.
3) Multimedia Pembelajaran Interaktif
Ini mungkin yang paling sulit, namun demikian hasilnya juga
bisa sangat memuaskan. Software yang dipergunakan misalnya
Macromedia Flash, Authorware, dsb. Elemen-elemen gambar dan
audio video bisa tetap digabungkan didalamnya. Animasi bisa
dibuat dengan baik. Interactivitas bisa dibuat dengan action
script. CD pembelajaran untuk anak-anak yang sekarang bisa kita
peroleh di toko buku adalah contoh jenis media ajar jenis ini :
a) Menampilkan gambar yang berkaitan dengan materi
pembelajaran
b) Mengirim informasi/pesan dari guru (komputer server) ke
siswa (computer client)
c) Mengirim tugas/ulangan kepada siswa dan mengumpulkannya
kembali melalui komputer server
d) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengakses
materi melalui Internet
e) Menggunakan ruang ini sebagai laborarotorium bahasa karena
di dalamnya terdapat headphone yang disambungkan dengan
tiap computer dan bisa mendengar suara guru dari computer
server
D. Peranan Komputer dalam Pembelajaran
Peran yang dimainkan komputer dalam kelas tergantung kepada tujuan
pengajaran dan pembelajaran itu sendiri. Langkah-langkah berikut berguna
13
untuk memastikan bahwa komputer memainkan peranan yang terbaik sebagai
alat bantu mengajar untuk meningkatkan mutu pengajaran dan pembelajaran
(Bramble at el. 1985)
a. Tentukan sasaran dan tujuan pengajaran dan pembelajaran
b. Buat isi pengajaran dan tentukan dimana dan bagaimana komputer bisa
digunakan secara efektif
c. Beri penilaian terhadap metodologi yang ada (secara konvensional) untuk
menentukan dimana komputer bisa digunakan untuk meningkatkan
pencapaian sasaran dan tujuan pengajaran dan pembelajaran
d. Beri penilaian terhadap metodologi yang ada (secara konvensional) untuk
menentukan bagaimana ia bisa memperbaiki kekurangan metodologi
tersebut untuk memaksimalkan penggunaan komputer dengan lebih
efektif
e. Rancang proses pengajaran dan pembelajaran serta operasionalnya sesuai
hasil kajian yang diperoleh dari keempat fakta diatas
E. Sistem Pembelajaran Berbasis IT
Dalam mengelola pembelajaran menggunakan komputer, beberapa faktor
yang perlu diperhatikan menurut Geisert dan Futrell (1990) yaitu :
1. Mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengusir kebosanan siswa
selama pembelajaran
2. Pastikan siswa menggunakan waktu pembelajaran secara efektif dan
efisien
3. Membantu siswa mengatasi masalah yang dihadapinya dalam mengikuti
pelajaran yang menggunakan software tertentu
4. Menjelaskan topik utama pembelajaran dan mengaitkannya dengan
topik-topik lainnya
5. Lakukan pemantauan secara khusus untuk melihat pencapaian siswa
6. Memberi motivasi belajar kepada siswa selama proses pembelajaran
7. Pastikan setiap murid paham menggunakan komputer dan software-
software yang dipelajari
14
8. Memberikan tugas terstruktur kepada siswa agar mendapat hasil
pembelajaran yang menarik
Sistem pembelajaran berbasis IT menggunakan berbagai metode
pembelajaran, antara lain yaitu:
1. Metode Klasikal
Metode klasikal, yaitu penggunaan media komputer dengan sebuah
media tayang lebar. Untuk metode ini dapat digunakan peralatan:
a. unit komputer + multimedia proyektor (LCD Proyektor), atau
b. 1 unit komputer + televise
2. Metode Kelompok
Metode kelompok, metode ini dapat diterapkan pada kelas
dengan sejumlah kecil komputer. Sebuah komputer digunakan untuk
beberapa siswa. Cara ini memungkinkan siswa untuk saling berdiskusi.
Teknik penerapan manajemen kelas dalam pembelajaran berbasis IT
metode kelompok yaitu :
a) Kenali pasti pelajar yang dapat bekerja bersama-sama dan bantu
mereka dimana yang perlu agar tujuan pembelajaran mereka
tercapai, serta memilih ketua kelompok
b) Terangkan, hubungkan dan kaitkan antara aktivitas yang dijalankan
dan topik yang sedang dipelajari kepada setiap kelompok
c) Alokasikan waktu yang cukup untuk bekerja secara berkelompok
d) Memberikan motivasi kepada setiap pelajar dan pastikan setiap dari
mereka siap untuk belajar
e) Buat pemantauan tentang kemajuan dan pencapaian pelajar secara
individu dan kelompok
f) Menentukan software yang digunakan dan pastikan alat-alatnya
tersedia untuk digunakan
g) Senantiasa bersikap tegas dalam mengendalikan pengajaran dan
pelajar. Pastikan setiap kelompok menepati tujuan pembelajaran dan
jadwal yang ditetapkan
15
3. Metode Individual/Mandiri
Metode individual, yaitu satu orang siswa dengan sebuah komputer.
Metode ini dapat digunakan untuk sekolah yang memiliki banyak
komputer (laboratorium). Siswa juga dapat mengcopy software untuk
digunakan di rumah sebagai bahan remedial. Siswa dapat menggunakan
media internet di luar jam sekolah, untuk menerima/kirim tugas, mencari
bahan dari luar sekolah.
Teknik penerapan manajemen kelas dalam pembelajaran berbasis IT
metode individual/mandiri, yaitu :
a) Membuat rekod untuk program-program pengajaran pelajar
b) Menentukan jadwal harian dan mingguan untuk setiap aktivitas
penyempurnaan program tersebut
c) Menggunakan suatu sistem untuk memantau kemajuan dan
pencapaian dari seorang murid serta berinteraksi dengan siswa
tentang hal yang berkaitan dengan pembelajaran
d) Memberikan bantuan dan petunjuk untuk memastikan siswa paham
semua aspek dalam proses pembelajaran yang sedang dilakukan
e) Memantau setiap sesi pembelajaran dengan terperinci dan membantu
membenarkan jika siswa melakukan kesalahan
f) Memantau dan memeriksa secara teratur kemajuan dan pencapaian
yang diperoleh siswa selama proses pembelajaran
g) Senantiasa memberikan pujian atas pencapaian yang baik yang
diperoleh siswa dan menerangkan tentang pengajaran yang berkaitan
dengan program yang sedang diajarkan
h) Teliti pencapaian secara keseluruhan secara berkala. Memberikan
penggantian jadwal pelajaran jika diperlukan
i) Menjadikan sesi pengajaran dan pembelajaran yang menyenangkan
setiap waktu dan pastikan bahwa alat-alat dan bahan-bahan yang
diperlukan telah tersedia dan pastikan juga menyempatkan diri untuk
berinteraksi dengan siswa terkait pembelajaran
16
j) Memberikan review tentang pembelajaran yang telah dilakukan dan
menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan
selanjutnya agar siswa lebih paham dan mudah mempelajarinya
F. Aplikasi IT dalam Pengembangan Pembelajaran dan Manajemen
Sekolah yang dapat Dikembangkan di Sekolah Dasar
a. Pembelajaran Berbasis Komputer
Pembelajaran berbasis komputer, yaitu penggunaan komputer sebagai
alat bantu dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Penggunaan komputer
secara langsung dengan peserta didik untuk menyampaikan isi pelajaran,
memberikan latihan dan mengevaluasi kemajuan belajar peserta didik.
Materi pembelajaran dibuat dalam bentuk power point atau CD
pembelajaran interaktif.
Pembelajaran berbasis komputer merupakan program pembelajaran
yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan
software komputer (CD pembelajaran) berupa program komputer yang
berisi tentang judul, tujuan, materi pembelajaran, dan evaluasi
pembelajaran.
Robert Heinich, Molenda, dan James D. Russel (1985:226)
menyatakan bahwa sistem computer dapat menyampaikkan pembelajaran
secara individual dan langsung kepada para peserta didik dengan cara
berinteraksi dengan mata pelajaran yang diprogramkan ke dalam sistem
computer, inilah yang disebut dengan Pembelajaran Berbasis Komputer.
Enam kemahiran yang diperlukan seorang guru dalam menggunakan
multimedia dalam pembelajaran yaitu sebagai berikut :
1. Operasi dan Penjagaan Hardware
Seorang guru perlu mengetahui tentang cara mengoperasikan
komputer yang digunakannya dalam kelas, termasuk pengetahuan
komponen-komponen penting dalam sebuah komputer serta fungsi-
fungsinya.
17
Seorang guru juga perlu memiliki pengetahuan tentang
‘troubleshooting’ dan membuat ‘minor repair”.
2. Pengetahuan Tentang Pemilihan Software Pendidikan
Setiap hari semakin banyak software pendidikan yang
dikeluarkan dipasaran. Oleh karena itu seorang guru perlu
mempunyai pengetahuan tentang pemilihan software yang sesuai
untuk pengajaran dan pembelajarannya.
3. Integrasi Pengajaran dan Pembelajaran Melalui Komputer dalam
Kurikulum
Pengajaran dan pembelajaran melalui komputer memerlukan
banyak option pengajaran, seperti pengaturcaraan, penyelesaian
masalah, tutorial, dan lain-lain. Seorang guru perlu mengetahui
bagaimana meletakkan option tersebut dalam sesi pengajaran dan
pembelajaran pada khususnya dan kurikulum pada umumnya.
4. Teknik-teknik Pengajaran Menggunakan Komputer
Seorang guru perlu mengetahui dan memahami cara
mengendalikan proses pengajaran dan pembelajaran dengan
menggunakan computer dan software yang digunakan. Dalam kelas
yang menggunakan komputer, guru lebih berperan dalam
pengelolaan, ‘supporting agent’ dan membantu (facilitate) siswa
selama komputer digunakan dalam pengajaran dan pembelajaran.
Seorang guru juga perlu senantiasa memantau aktivitas-aktivitas
pelajar untuk memastikan semua aktivitas berjalan sesuai dengan
perancangan sehingga tujuan pengajaran dan pembelajaran tercapai
serta membantu siswa selama proses pembelajaran.
5. Pengetahuan Tentang Fungsi Bantuan Pengajaran (Instructional
Support Functions) yang Disediakan Oleh Komputer
Seorang guru perlu mengetahui bagaimana komputer dapat
membantunya dalam pengajaran didalam kelas. Contohnya
penggunaan word processing dan software komputer lainnya dalam
pembelajaran.
18
6. Peka dengan Teknologi Terkini
Sorang guru mesti peka dengan perkembangan teknologi terkini
dan produk-produk baru dipasaran. Bengkel-bengkel pengajaran dan
pembelajaran yang dianjurkan diberbagai peringkat (sekolah, daerah,
negeri, kebangsaan) dapat membantu guru-guru dalam mencapai
tujuannya. Dalam hal ini, memperluas wacana tentang
perkembangan teknologi informasi dan teknologi pendidikan terkini
adalah penting.
b. Blended E – Learning
Blended E-Learning adalah pembelajaran terintegrasi/terpadu
dengan menggunakan jaringan internet (Network), intranet (LAN), atau
extranet (WAN) sebagai pengantar materi, interaksi atau fasilitas.
Blended e-learning disebut juga online learning. Pada pembelajaran
model ini pembelajaran dapat disajikan dalam beberapa format (Wulf,
1996), diantaranya adalah :
1) E-mail (pengajar dan peserta didik berinteraksi dalam
pembelajaran dengan menggunakan fasilitas e-mail)
2) Mailing list/grup diskusi, bisa menggunakan fasilitas email atau
fasilitas jejaring social seperti facebook atau twiter
3) Mengunggah bahan ajar dari internet, peserta didik dapat
mencari bahan ajar melalui internet untuk menambah
pengetahuan tentang pokok bahasan yang sedang dipelajari
4) Pembelajaran interaktif melalui web/blog
5) interactive conferencing, berupa pembelajaran langsung jarak
jauh.
c. Pembelajaran Berbasis Web
Sekolah harus menyediakan/membuat website sekolah yang
diantaranya berisi materi-materi pelajaran. Setiap pengajar harus memiliki
blog sendiri yang berisi materi pelajaran yang diajarkan, bisa
berkomunikasi tentang materi pelajaran dengan peserta didik di dunia
maya, dengan demikian akan tercipta virtual class room (kelas dunia
19
maya) yang dapat memotivasi dan menambah wawasan pengetahuan
peserta didik.
d. Penilaian Berbasis TIK
Penilaian hasil belajar peserta didik memerlukan pengolahan dan
analisis yang akurat, obyektif, transparan, dan integral agar bisa
dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu perlu dikembangkan penilaian
berbasis komputer yang bisa diakses oleh peserta didik, pengajar, dan
orang tua.
e. Perpustakaan Digital
Sumber belajar pokok bagi peserta didik adalah buku-buku pelajaran
dan buku-buku referensi yang lengkap. Buku-buku tersebut ada di
perpustakaan sekolah. Semakin banyaknya buku dan banyaknya peserta
didik yang memanfaatkan perpustakaan membutuhkan manajemen
perpustakaan yang baik. Salah satu strategi pelayanan perpustakaan
berbasis komputer adalah perpustakaan digital.
f. Aplikasi Data Base Sekolah
Data adalah sumber informasi bagi suatu lembaga yang dapat
dimanfaatkan sebagai laporan hasil kinerja, bahan evaluasi, dan bahan
penyusunan program. Data sekolah harus valid, akurat, dan tersimpan
dalam arsip/dokumen untuk dapat dipergunakan sewaktu-waktu.
G. Program Strategis Pengembangan IT di Sekolah Dasar
No. Program Pengembangan
TIK Kegiatan
1. Pengembangan Blended E-
Learning
1. Optimalisasi pemberian tugas
berstruktur dan tidak berstruktur melalui internet
2. Optimalisasi tugas non-test melalui internet
3. Pendalaman bahan ajar bagi peserta
20
didik melalui internet
2. Pembelajaran Berbasis Web 1. Workshop membuatan web/blog bagi
pengajar dan TU
2. Update materi pelajaran dalam blog
3. Diskusi interaktif melalui blog
pengajar
3. Penilaian Berbasis TIK 1. Pelatihan/workshop penilaian berbasis TIK
2. Menyusun data base hasil belajar
peserta didik
4. Perpustakaan Digital 1. Pengadaan alat/sarana melalui pengajuan bantuan ke dinas pend kab/prov/pusat
2. Menyiapkan 5 unit PC yang berisi bahan ajar di perpustakaan
5. Aplikasi Data Base Sekolah 1. Pelatihan pegawai TU
2. Pembuatan data base sekolah
3.
H. Dampak Penerapan Pembelajaran Berbasis IT di Sekolah Dasar
Penerapan IT dalam pembelajaran di sekolah dasar memliki dampak
yang besar terhadap perkembangan siswa. Seperti halnya tujuan utama dari
pembelajaran berbasis IT sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas
pendidikan, penerapan IT juga memiliki kelebihan dan kelemahan sebagai
dampak dari penggunaan IT dalam proses pembelajaran.
21
Adapun beberapa kelebihan penerapaan pembelajaran berbasis IT di
sekolah dasar yang merupakan dampak positif penerapaan pembelajaran
berbasis IT antara lain :
a. Menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan dan mengasyikan
(efek emosi)
b. Siswa akan menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran
c. Membekali kecakapan siswa untuk menggunakan teknologi tinggi
d. Mendorong lingkungan belajar konstruktivisme
e. Mendorong lahirnya pribadi kreatif dan mandiri pada diri siswa
f. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa
g. Membantu siswa yang memiliki kecepatan belajar lambat
Selain memliki kelebihan, penerapan IT juga mempunyai beberapa
kelemahan, yaitu diantaranya :
a. Penerapannya membutuhkan biaya yang relatif besar.
b. Rentan terhadap penyalahgunaan fungsi.
c. Guru dalam dalam penerapan IT dituntut memiliki keahlian tinggi.
d. Sulit diterapkan di sekolah yang kurang maju yang pada umumnya
terdapat di pedesaan.
I. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan IT di Sekolah Dasar
Penerapan pembelajaran berbasis IT merupakan kegiatan yang mencakup
semua komponen sekolah, baik itu dari sekolah maupun dari diri individu
setiap siswa. Tercapainya tujuan pembelajaran berbasis IT ini memerlukan
kerja sama antara semua komponen sekolah. Adapun beberapa faktor penting
yang mempengaruhi pembelajaran berbasis IT di sekolah dasar yaitu :
a. Kemampuan Sekolah
Salah satu unsur yang menyebabkan IT digunakan secara maksimal
adalah dengan adanya fasilitas komputer yang memadai. Memang bila
kita melihat sekolah-sekolah elit di kota besar, kita akan menemukan
sekolah yang mempunyai sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap,
misalnya komputer. Tetapi untuk sekolah-sekolah di daerah pinggiran
22
kota atau kepulauan, kita akan sulit menemukan sarana dan prasarana
yang lengkap terutama komputer (tentunya yang layak dan memadai
untuk sebuah proses pembelajaran).
Selama ini pemerintah memang memberikan komputer kepada
sebagian sekolah, tetapi untuk sekolah yang tidak kebagian harus
berusaha sendiri untuk membeli komputer. Bagi sekolah elite, mungkin
sangat mudah, tetapi bagi sekolah yang untuk merenovasi sekolahnya
saja masih pontang-panting mencari dana apalagi untuk membeli
komputer itu akan sangat memberatkan. Termasuk sekolah-sekolah
swasta di daerah dan pinggiran termasuk di kepulauan yang masih
tertatih-tatih untuk menghidupi dirinya. Sedangkan komputer merupakan
sarana utama agar pemanfaatan IT berjalan maksimal.
b. Kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM)
Kunci utama agar pemanfaatan IT berjalan maksimal adalah guru.
Untuk itu diperlukan guru yang profesional. Sedangkan dalam
kenyataannya tidak semua guru lulusan program sarjana adalah tenaga
pendidik yang profesional dalam menggunakan peralatan seperti
komputer. Hal ini juga akan menjadi hambatan yang cukup serius
mengingat yang menjadi kunci utamanya adalah guru dalam pemanfaatan
IT. Ketika guru-guru yang ada sudah tidak mampu, maka pemanfaatan IT
ini hanya akan menjadi wacana yang terus berkembang dan hanya
mengambang tanpa ada perwujudan dalam kenyataan.
c. Lingkungan Sosial
Perkembangan dan proses belajar seseorang tidak dapat terjadi tanpa
kehadiran pengaruh lingkungan (masyarakat). Begitu juga dengan
pemanfaatan IT tidak akan maksimal tanpa didukung oleh lingkungan. Di
lingkungan kota-kota besar, sangat mudah untuk mencari perangkat IT
sehingga pemanfaatan IT akan maksimal. Termasuk ketika memberikan
tugas yang harus mengakses internet, misalnya, akan lebih mudah
dilakukan. Akan tetapi untuk kasus sekolah-sekolah yang ada di
kepulauan, misalnya, yang listrik saja harus hidup di malam hari, tidak
23
terjangkau provider sehingga internet tidak bisa diakses, maka
pemanfaatan IT akan kurang maksimal walaupun di sekolah itu
mempunyai sarana komputer lengkap.
Jadi sangat jelas bahwa lingkungan sebagai proses motivasi sosial
yang memegang peranan dalam merangsang setiap individu untuk
mencapai prestasi sosial sebagaimana proses-proses motivasi akademik
akan mempengaruhi prestasi akademik. Bila lingkungan tidak
mendukung, maka akan sangat sulit bagi siswa untuk mencapai
kesuksesan.
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Esensi dan ekstensi manajemen kelas dalam memanfaatkan proses
pembelajaran yang kondusif tidak lagi didudukkan pada posisi sekunder,
melainkan menjadi pemeran utama. Pemikiran ini menuntut adanya cara dan
metode baru bagi guru untuk mengelola kelasnya secara efektif dan inovatif.
Teknologi dalam pendidikan adalah salah satu aspek yang sangat
penting dari teknologi pendidikan karena sangat memungkinkan untuk
meningkatkan efisiensi atau kualisas belajar. Perkembangan teknologi
komputer saat ini telah membentuk suatu jaringan (network) yang dapat
memberi kemungkinan bagi siswa untuk berinteraksi dengan sumber belajar
secara luas. Jaringan komputer berupa internet dan web telah membuka akses
bagi setiap orang untuk memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan terkini
dalam bidang akademik tertentu. Diskusi dan interaksi keilmuan dapat
terselenggara melalui tersedianya fasilitas internet dan web di sekolah.
B. Saran
Sebagai calon seorang guru, sudah saatnya kita memahami dan
mempelajari lebih dalam mengenai pembelajaran berbasis IT. Karena
semakin hari, dunia semakin canggih dan menciptakan hal-hal baru, untuk itu
seorang guru perlu mengetahui tentang produk-produk terkini terutama yang
berkaitan dengan teknologi pendidikan dan untuk menciptakan pembelajaran
yang kreatif, efektif dan menyenangkan, guru perlu beberapa media dalam
pembelajaran dan salah satunya adalah penggunaan IT.