Post on 15-Oct-2015
description
5/25/2018 Pemeriksaan Sistem Saraf Otonom Dan Sistem Koordinasi
1/20
Oleh : Retno Tri Palupi
Dokter Pembimbing Klinik : dr. MurgyantoSp.S
Pemeriksaan Sistem Saraf Otonom
dan Sistem Koordinasi
5/25/2018 Pemeriksaan Sistem Saraf Otonom Dan Sistem Koordinasi
2/20
PEMERIKSAAN
FISIK
ANAMNESISPEMERIKSAAN
PENUNJANG
DIAGNOSIS
5/25/2018 Pemeriksaan Sistem Saraf Otonom Dan Sistem Koordinasi
3/20
Anamnesis Keluhan utamakeluhan yang mendorong pasien
untuk berobat ke dokter
Riwayat penyakit sekarang
- onset
- durasi (berapa lama sekali muncul keluhan)
- sifat serta beratnya
- lokasi dan penjalaran keluhan
- frekuensi
- hubungan dengan waktu atau kegiatan
- keluhan lain yang berhubungan- faktor yang memperingan atau memperberatkeluhan
-perjalanan keluhan (menetap,tambah berat, ringan,sedang, dll)
5/25/2018 Pemeriksaan Sistem Saraf Otonom Dan Sistem Koordinasi
4/20
Continue
- terapi dan segala pemeriksaan yang dilakukansebelumnya
- diagnosa penyakit sewakt dirawat sebelumnya
- bagaimana dengan nafsu makan, pola tidur,
pekerjaan dan kehidupan sosial keluarga selamaini
- bagaimana efek psikologis terhadap penyakityang dideritanya
Riwayat penyakit dahulu : HT, DM, Penyakitjantung, dll
Riwayat pengobatan
Riwayat penyakit keluarga
Keadaan psikososial
5/25/2018 Pemeriksaan Sistem Saraf Otonom Dan Sistem Koordinasi
5/20
Pemeriksaan Koordinasi dan
Keseimbangan
Koordinasi adalah penggunaan normal dari faktor-faktor motorik, sensorik dan sinergikdalam
melakukan gerakan.
Pusat koordinasiCEREBELLUM
Gangguan koordinasi
Gangguan
equlibratory
coordination
Gangguan nonequlibratory
coordination
5/25/2018 Pemeriksaan Sistem Saraf Otonom Dan Sistem Koordinasi
6/20
Gangguan Equilibratory, diperiksa dengan :
a. Tes Romberg
penderita diminta berdiri dengan kedua tumitsaling merapat. Pertama kali dengan mata
terbuka kemudian penderita diminta menutup
matanya. Pemeriksa menjaga jangan sampai
penderita jatuh tanpa menyentuh penderita.Hasilpositifpenderita jatuh pada satu sisi dan tidak
mampu berdiri selama 30 detik atau lebih
b. Tes Tandem Walking
penderita diminta berjalan pada satu garislurus di atas lantai, dengan cara menempatkan
satu tumit langsung di depan ujung jari kaki yang
berlawanan dengan mata terbuka.
5/25/2018 Pemeriksaan Sistem Saraf Otonom Dan Sistem Koordinasi
7/20
a. Tes Romberg b. Tes Tandem
Walking
5/25/2018 Pemeriksaan Sistem Saraf Otonom Dan Sistem Koordinasi
8/20
c. Fukuda Stepping Test
penderita disuruh jalan ditempat dengan
mata tertutup dan lengan diarahkan ke depan,lakukan sebanyak 50 langkah dengan kecepatan
jalan biasa. Sebelumnya katakan padanya bahwa
ia tidak boleh beranjak dari tempat berdiri selama
tes ini.Abnormalpenderita beranjak lebih dari1 meter atau badan berputar lebih dari 30 derajat.
5/25/2018 Pemeriksaan Sistem Saraf Otonom Dan Sistem Koordinasi
9/20
Gangguan Non Equilibratory, diperiksa dengan :
a. Finger-to-nose test
bisa dilakukan dengan posisi pasien berbaring,
duduk atau berdiri. Pasien disuruh menutup mata danmeluruskan lengannya k esamping, kemudian iadisuruh menyentuh hidungnya dengan telunjuk. Lesiserebellartelunjuk tidak sampai di hidung tetapimelewatinya dan sampai di pipi. Setelah menyentuh
hidungnya, pasien diminta menyentuh ujung jaripemeriksa dan kembali menyentuh ujung hidungnya.Perhatikan gerakan mulus/tidak. Lakukan berulang.
b. Finger-to-finger test
penderita disuruh merentangkan kedualengannya kesamping sambil menutup mata, iakemudian disuruh mempertemukan jari jarinyaditengah depan. Lengan di sisi lesi akan ketinggalandalam gerakan ini, dan mengakibatkanjari sisi yang
sehat melampaui garis tengah.
5/25/2018 Pemeriksaan Sistem Saraf Otonom Dan Sistem Koordinasi
10/20
Finger-to-nose test Finger-to-finger test
5/25/2018 Pemeriksaan Sistem Saraf Otonom Dan Sistem Koordinasi
11/20
c. Diadokokinesis
suruh pasien melakukan gerakan yang
berlawanan secara berturut turut dengan mata
terbuka atau tertutup, menggerakan kedua
tangannya bergantian pronasi dan supinasi
dengan posisi siku diam.
suruh pasien menepuk pinggiran pahadengan telapak tangan secara berselingan
bagian volar dan dorsal tangan dengan cepat.
Perhatikan!!! Pada gangguan serebellar
gangguan mungkin tidak mulus.
5/25/2018 Pemeriksaan Sistem Saraf Otonom Dan Sistem Koordinasi
12/20
d. Heel-to-knee-to-toe test
suruh pasien mengangkat satu tungkai tinggikemudian menempatkan tumitnya pada lutut yang
satu lagi (kontralateral), kemudian meluncurkankakinya ke bawah sampai ibu jari kaki yang lainnya.Perhatikanataksia? (gangguan koordinasi) tumitsampai paha.
e. Rebound test
penderita disuruh meluruskan tangannya.Kemudian ia disuruh menarik tangannya ke arahbahunya atau hidung sambil kita halangi (beri
tahanan). Bila tahanan kita lepas mendadak, gerakanfleksi ini tidak segera berhenti dan tangan akanmemukul bahu atau mukan dengan keras.Fenomenareboundgangguan serebellar tidak mampumenghentikan gerakan tepat pada waktunya.
5/25/2018 Pemeriksaan Sistem Saraf Otonom Dan Sistem Koordinasi
13/20
Heel-to-knee
test
Rebound Test
5/25/2018 Pemeriksaan Sistem Saraf Otonom Dan Sistem Koordinasi
14/20
f. Intensio Tremor
tremor yang timbul bila melakukan gerakan
volunter dan menjadi lebih nyata bilamenghampiri tujuannya. Suruh pasien mengambil
benda yang kecil, makin dekat ia pada benda
tersebut makin jelas tremornya.
5/25/2018 Pemeriksaan Sistem Saraf Otonom Dan Sistem Koordinasi
15/20
Untuk vertigo dan nistagmusmanuver Hallpike dan
Tes Kalori
pasien disuruh duduk ditempat tidur pemeriksa.Kemudian ia direbahkan sampai kepala bergantung
di pinggir tempat tidur dengan sudut 30 derajat di
bawah horison, kepala ditolehkan ke kiri. Tes
kemudian diulang dengan dengan kepala melihatlurus dan diulang lagi dengan kepala menoleh ke
kanan. Penderita disuruh membuka matanya dan
lihat kapan nistagmus mulai muncul, berapa lama
berlangsung, jenis nistagmus lesi central/perifer.
Tes kalori : rangsangan dingin ( suhu 30C) fase
cepatnya timbul nistagmus pada sisi kontralateral
dari rangsangan. Rangsangan panas (suhu 42C)
5/25/2018 Pemeriksaan Sistem Saraf Otonom Dan Sistem Koordinasi
16/20
5/25/2018 Pemeriksaan Sistem Saraf Otonom Dan Sistem Koordinasi
17/20
Pemeriksaan Saraf Otonom
SKIN
Kekeringan kulit dengan anhidrosis. Suntikan
intradermal pilocarpine dapat menilai kelenjar
keringat yang menghasilkan triple response
(eritem, bengkak/membesar, wheal).
CARDIOVASKULAR
Ukur tekanan darah dan denyut jantung saat
pasien tidur terlentang dan saat setelah berdiriselama minimal 3 menit.Abnormalterjadi
hipotensi ortostatik dengan/tanpa kompensasi
takikardi.
5/25/2018 Pemeriksaan Sistem Saraf Otonom Dan Sistem Koordinasi
18/20
DISFUNGSI SFINGTER
Gangguan pada medulla spinalis bagian bawah
(kornu medularis atau kauda equina)retensiurin. Vesica urinaria dapat teraba dan sering
infeksi.
Gangguan lesi inkomplit pada bagian lebih tinggi
medulla spinalisdinding VU mudahterangsang sehingga terjadi inkontinensia urgensi
urin.
Pada gastrointestinal, terjadi konstipasi absolute,
dan inkontinensia overflow feses.
DISFUNGSI SEKSUAL, terjadi pada laki laki
berupaimpotensi ereksi.
5/25/2018 Pemeriksaan Sistem Saraf Otonom Dan Sistem Koordinasi
19/20
PUPIL
Pemeriksaan refleks cahaya (redup dan terang)
terhadap pupil (miosis dan midriasis) seperti
pemeriksaan nervus cranial III.
KELENJAR LAKRIMAL
Lesi infranuklear pada ganglion geniculatemenyebabkan penurunan produksi air mata. Tes
Schirmerevaluasi sekresi airmata. Kertas
lakmus steril lebar 0,5 cm dipilin dan ditempatkan
pada forniks konjungtiva dengan posisi matatertutup lembut. Setelah 5 menit, ukur panjang
kelembapan kertas lakmus. Normallebih dari
10 mm.
5/25/2018 Pemeriksaan Sistem Saraf Otonom Dan Sistem Koordinasi
20/20