Post on 12-Mar-2019
PEMBUATAN APLIKASI MOBILE "PANDUAN KOTA SOLO"
BERBASIS ANDROID
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Rifki Yusuf Setiawan
10.21.0545
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2012
3
MAKING MOBILE APPLICATIONS “SOLO CITY GUIDE”
ANDROID BASED
PEMBUATAN APLIKASI MOBILE "PANDUAN KOTA SOLO"
BERBASIS ANDROID
Rifki Yusuf Setiawan
Kusrini
Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
In recent years, Solo growing very rapidly. Various international events are oftenheld in this city, thus attracting the interest of both foreign and domestic travelers to visitthis city. This is clearly a major contribution to the revenue sources of Solo. To supportthis, the use of technology to find information about Solo is obviously very important role.But so far the use of information technology is still not optimal because there is only onthe website only. So it is not easy for the public and tourists to get information all aboutSolo.
To solving this problem is to create a mobile app "Solo City Guide" based android,software tool that is made using App Inventor. With the support GPS and internetfeatures on Android, it can create applications that can take advantage of both of thesefeatures.
Making it easier for the public and tourists to get a variety of information aboutSolo, in which includes the city's history, events, tourist sites, shopping location, culinarylocation, to transportation available in Solo. It is also accompanied by gallery featuresphotos and map direction, make it easier for the public and tourists to find a route to theimportant sites in Solo.
Keywords: City Guide, Solo, Android, App Inventor
4
1. Pendahuluan
Teknologi informasi merupakan teknologi yang menghubungkan antara
komputasi dan komunikasi untuk melakukan tugas-tugas informasi sehingga arus
informasi dapat berjalan dengan baik. Dengan perkembangan teknologi informasi yang
kian maju, manusia dapat membuat berbagai macam peralatan sebagai alat bantu
dalam menjalankan berbagai aktivitas untuk mendukung produktifitas. Salah satu sektor
yang produktif saat ini adalah sektor pariwisata. Pariwisata merupakan objek yang sering
dikunjungi oleh para wisatawan asing dan juga domestik sehingga menjadi sumber
pendapatan daerah tersebut. Pemanfataan teknologi informasi untuk menunjang sektor
pariwasata sangat dibutuhkan agar para wisatawan mudah untuk mengakses infomasi
tempat wisata.
Kota Solo dalam beberapa tahun ini berkembang dengan sangat pesat. Berbagai
event internasional sering digelar di kota ini, sehingga menarik minat para wisatawan
baik asing maupun domestik untuk mengunjungi kota ini. Hal ini jelas memberikan
kontribusi besar terhadap sumber pendapatan Kota Solo. Untuk menunjang hal tersebut,
dibutuhkan suatu panduan kota untuk mengetahui segala informasi tentang Kota Solo.
Panduan kota yang ada saat ini masih belum optimal karena hanya terdapat di
website saja. Sehingga tidak mudah bagi masyarakat maupun wisatawan untuk
mendapatkan informasi tentang Kota Solo. Untuk itu dibutuhkan suatu aplikasi panduan
kota yang dapat digunakan pada mobile device, sebagai solusi agar dapat
mengakomodasi tingkat mobilitas yang tinggi pada masyarakat.
Saat ini mobile device yang sedang pesat perkembanganya adalah mobile
device yang berbasis sistem operasi Android. Sistem operasi Android adalah sistem
operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer
tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan
aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak.
2. Landasan Teori2.1 Panduan Kota
Panduan kota atau city guide merupakan suatu panduan dari kota tertentu yang
berisi informasi dan berbagai gambaran tentang kota yang didalamnya termasuk peta
dan tempat tempat penting dan menarik di kota tersebut.( http://qna.rediff.com)
5
2.2 Android
Android merupakan “Open Mobile Platform” yang dikembangkan oleh Google,
secara sederhana Android merupakan sebuah sistem operasi untuk handphone, seperti
halnya Symbian atau Windows Phone. Android dikembangkan dari Sistem Operasi Linux
dan semua Aplikasinya dibuat dengan menggunakan Java.
2.3 UMLUnified Modelling Language (UML) merupakan bahasa visual untuk
permodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram
dan teks-teks pendukung. UML hanya berfungsi untuk melakukan permodelan.
Penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataannya
UML paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek. (A.S. ,Rosa dan
Shalahuddin,M. . 2011 : 118)
2.4 App Inventor
App Inventor merupakan sebuah tool visual untuk membuat aplikasi pada
platform android yang berbasis visual block programming, karena kita akan melihat,
menggunakan, menyusun dan drag-drops “blok” yang merupakan simbol-simbol perintah
dan fungsi –event handler tertentu dalam membuat aplikasi, dan secara sederhana kita
bisa menyebutnya tanpa menuliskan kode program.( Mulyadi.2011:1)
2.5 Perangkat SellulerPerangkat Selluler atau Mobile device merupakan suatu perangkat komputasi
yang memiliki sistem operasi (OS), dan dapat menjalankan berbagai software. Mobile
device juga dilengkapi dengan WI-FI, Bluetooth dan GPS yang dapat memungkinkan
koneksi ke Internet dan perangkat lain. Kamera dan fitur media player untuk file video
atau musik juga terdapat pada perangkat ini bersama dengan sumber daya baterai yang
stabil yaitu baterai lithium.
3. Analisis Sistem
Mengacu pada sistem yang ada dan selama ini digunakan, maka penulis
melakukan analisis kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman. Analisis ini sering disebut
dengan SWOT. Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan
kondisi dan mengevaluasi suatu masalah yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan
faktor eksternal (luar) yaitu Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities
(peluang) dan Threats (ancaman).
6
3.1 Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis Kebutuhan Sistem dilakukan untuk mengetahui kebutuhan yang
diperlukan oleh sistem untuk mengembangkan aplikasi. Analisis dilakukan dengan
mencari dan menentukan beberapa kebutuhan seperti data masukan, fungsi-fungsi
yang dibutuhkan, data hasil proses sistem dan desain antar muka sistem.
3.2 Perancangan UML (Unified Modelling Language)
Perancangan sistem yang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah
dengan menggunakan metode UML (Unified Modelling language). UML adalah bahasa
standar yang digunakan untuk menjelaskan dan menvisualisasikan artifak dari proses
analisis dan desain berorientasi objek. UML yang digunakan oleh penulis adalah Use
Case Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram.
7
Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun
requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan
merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem. Sebuah use case
dapat meng-include fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam
dirinya.
Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau
rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk
menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut,
proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang
dihasilkan.
8
Class Diagram menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem,
sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).
Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta
hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.
3.3 Rancangan Antarmuka
Rancangan yang akan dibuat harus memberikan gambaran dan penjelasan dari
setiap gambar, teks dan navigasi. Rancangan tampilan ini menggambarkan keterkaitan
setiap halaman dan juga menjelaskan arah komunikasinya. Rancangan tampilan
inibertujuan agar aplikasi yang dihasilkan terlihat lebih menarik, mudah dipahami
dan dioperasikan.
4. Implementasi dan Pembahasan4.1 Implementasi
Implementasi merupakan tahapan setelah melakukan analisis dan
perancangan sistem pada siklus rekayasa perangkat lunak, dimana aplikasi siap
dioperasikan pada keadaan yang sebenarnya, sehingga dari sini akan diketahui
9
apakah program atau aplikasi yang telah dibuat benar-benar dapat mengahasilkan
output yang sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Implementasi dan pembahasan perancangan aplikasi Solo City Guide ini
menggunakan emulator App Inventor, emulator Bluestacks dan handphone Samsung
Galaxy Mini.
Berikut ini adalah implementasi aplikasi Solo City Guide
1. Halaman Menu
Halaman Menu ini merupakan halaman yang pertama kali muncul ketika aplikasi ini
pertama dijalankan. Pada halaman ini terdapat 7 menu pilihan yang dapat dipilih oleh
user yaitu Tour, Transport, Accomodation, Event, Gallery, Traffic Report dan Exit.
Halaman Menu ini dibuat menggunakan komponen Listpicker,activity starter,
button, image, dan label. Langkah langkah untuk membuatnya adalah sebagai berikut :
1. Drag seluruh komponen yang dibutuhkan ke lembar design viewer.
2. Setting properties masing-masing komponen, seperti setting gambar,
jenis huruf, ukuran huruf, dan warna.
3. Masuk ke halaman block editor untuk menyusun struktur block
programingnya.
4. Bila ingin melihat hasil atau mentest hasil programing, dapat dilakukan
dengan emulator.
10
Berikut merupakan block structure dari halaman menu :
2. Halaman Route Map
Halaman ini berfungsi untuk menunjukan posisi user berada kemudian
mengarahkanya menuju lokasi yang dituju di kota Solo menggunakan google map
beserta rute nya.
11
Halaman Route Map ini dibuat menggunakan komponen activity starter,
location sensor, button, image, dan label. Drag seluruh komponen yang dibutuhkan ke
lembar design viewer kemudian masuk ke halaman block editor untuk menyusun struktur
block programingnya.
Berikut merupakan block structure dari halaman Route Map :
4.2 Pengujian
Pengujian terhadap program dilakukan guna mengetahui lebih dini tentang
kesiapan program dalam melakukan input data, proses pengolahan data dan output dari
data yang dihasilkan, disamping itu juga dimaksudkan untuk mengetahui lebih
lanjut masih adakah kesalahan-kesalahan atau dan kekurangan dari program.
4.2.1 Pengujian Black Box
Black Box Testing merupakan tahap pengujian yang berfokus pada persyaratan
fungsional perangkat lunak. Pada black box testing, cara pengujian hanya
dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul, kemudian diamati
apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan.
Langkah selanjutnya adalah melakukan pengecekan terhadap fungsi logika pada
aplikasi ini, dalam hal ini diambil sample fungsi logika untuk route map. Untuk
mengecek apakah terdapat kesalahan logika dalam aplikasi ini, maka dibuat tabel
percobaan sebagai berikut:
12
Data Masukan Data yang di Harapkan Pengamatan Kesimpulan
Current Location Menampilkan lokasi user
saat ini
Lokasi user saat ini,
berhasil ditampilkan
Diterima
Longitude Menampilkan garis lintang Garis lintang,
berhasil ditampilkan
Diterima
Latitude Menampilkan garis bujur Garis bujur,
berhasil ditampilkan
Diterima
Directions Menampilkan rute ke tempat
yang dituju
Rute ke tempat
yang dituju,
berhasil ditampilkan
Diterima
Pada tabel di atas menunjukan hasil route map pada aplikasi panduan kota solo ini
sesuai dengan hasil yang diterima. Untuk itu dapat dipastikan aplikasi aplikasi panduan
kota solo ini sudah tidak memiliki Logic Error atau kesalahan logika. Jika ada unit yang
sesuai dengan outputnya maka untuk menyelesaikannya, diteruskan pada pengujian
kedua, yaitu white box testing.
4.2.2 Pengujian White BoxWhite Box testing adalah cara pengujian dengan melihat ke dalam modul untuk
meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis apakah ada kesalahan
atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai
dengan proses bisnis yang dilakukan, maka baris-baris program, variable, dan
parameter yang terlibat pada unit tersebut akan dicek satu persatu dan diperbaiki,
kemudian di-compile dan dipackage ulang.
Contoh uji white box adalah testing fungsi route map. Uji coba dinyatakan
berhasil apabila fungsi-fungsi pada perangkat lunak sesuai dengan yang diharapkan
pemakai.
Saat user ingin mengetahui rute ke tempat yang dituju, maka user harus masuk
ke halaman route map. Setelah mengaktifkan GPS (Global Positioning System) maka
halaman route map akan menampilkan lokasi user saat ini, sehingga dari hasil tersebut
dapat digunakan untuk membuat rute ke tempat yang ingin dituju oleh user.
Untuk itu diperlukan pengujian apakah apakah hasil pembacaan posisi oleh
GPS (Global Positioning System) dapat digunakan untuk membuat rute ke tempat yang
ingin dituju oleh user.
13
Berikut langkah-langkah pengujian tersebut:
1. Masuk ke menu route map yang masih belum membaca posisi user.
Gambar 4.27 Halaman Route Map Kosong
2. Nyalakan GPS, tunggu sampai halaman route map menampilkan lokasi.
Gambar 4.28 Halaman Route Map Membaca Posisi
3. Tekan tombol untuk mendapatkan rute yang ingin dituju.
Gambar 4.29 Tombol Route Map
4. Maka akan mendapatkan rute yang akan dituju.
14
Gambar 4.30 Rute Ketempat Yang Dituju
Dari pengujian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil pembacaan posisi oleh GPS
(Global Positioning System) dapat digunakan untuk membuat rute ke tempat yang ingin
dituju oleh user.
5. Kesimpulan dan Saran5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan
dari penelitian Skripsi ini sebagai berikut :
1. Aplikasi “Solo City Guide” ini telah dibuat dengan menggunakan App Inventor.
2. Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
aplikasi “Solo City Guide” ini telah selesai dibuat, diterima dan layak sebagai
aplikasi yang memudahkan bagi masyarakat maupun wisatawan untuk
mendapatkan informasi tentang Kota Solo.
3. Aplikasi “Solo City Guide” ini memberikan kemudahan bagi masyarakat maupun
wisatawan untuk mengakses berbagai informasi yang berkaitan dengan Kota
Solo dengan menggunakan perangkat Mobile sehingga jauh lebih fleksibel dan
efektif bagi masyarakat maupun wisatawan untuk megetahui seluk beluk tentang
kota Solo.
15
5.2. Saran
Pada penulisan skripsi ini tentu masih terdapat kekurangan yang dapat
disempurnakan lagi pada pengembangan sistem berikutnya. Agar aplikasi ini dapat
menjadi lebih baik terdapat beberapa saran yang dapat dipergunakan diantaranya :
1. Menambahkan fitur upload, insert, delete data secara online agar lebih efektif
dan efisien.
2. Menambahkan fitur update aplikasi memalui website agar lebih efektif dan
efisien.
3. Menambahkan fitur Bilingual atau fitur pilihan bahasa
4. Penyempurnaan resolusi screen agar dapat mendukung semua device.
5. Penyempurnaan desain interface agar lebih menarik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi
Offset.
Hashimi, S. Y., and Satya Komatineni. 2009. Pro Android. Berkeley: Apress.
Kendall, Kenneth. E. dan Kendall, Julie. E. 2003. Analisa dan Perancangan Sistem Edisi
Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Prenhallindo.
Dharwiyanti, Sri., dan Wahono, Romi Satrio. 2003. Pengantar Unified Modeling
Language (UML). Copyright ©2003 IlmuKomputer.Com
David Wolber, Hal Abelson, Ellen Spertus, Liz Looney. App Inventor Create Your Own
Android Apps. Canada: O’Reilly Media Inc.
Mulyadi.2011. Android App Inventor: Membuat Aplikasi Android tanpa Kode Program.
Yogyakarta: Multimedia Center
A.S. ,Rosa dan Shalahuddin,M. . 2011. Modul Pembelajaran: Rekayasa Perangkat Lunak
(Terstruktur dan Berorientasi Objek).Bandung:Modula.
___, http://qna.rediff.com diakses tanggal 4 Sepetember 2012
___, http://www.surakarta.go.id diakses tanggal 4 Sepetember 2012