Post on 23-Feb-2018
7/24/2019 pbl 6.1 isi
1/23
BAB IPENDAHULUAN
1. SKENARIO PEMICU
1.1 KATA KUNCI
Etika profesi kedokteran Standard profesi kedokteran Standard pelayanan medik Sikap dokter serta hubungan kolegalitas dokter
1.2 DAFTAR PEMBAHASAN
1. Bagaimana prinsip etika dan standart profesi kedokteran Indonesia yang terkait pada
kasus ini?2. Bagaimana standard pelayanan medik di rumah sakit yang benar dan bagaimana
kaitannya dengan kasus ini?3. Bagaimana prinsip hukum kedokteran yang terkait kasus dalam modul ini?
4. Bagaimana prinsip-prinsip dalam hubungan dokter-pasien dan kolegalitas dokter yang baik dan kaitannya dengan kasus ini?
2. STATUS MEDIK 2.1 Identitas Pasien
ama ! "n. #$sia ! 3% tahun
&eker'aan ! "idak ada (ataStatus ! "idak ada (ata
1
&ada tanggal 1) *anuari 2+1% seorang pria umur 3% tahun datang diantar keluarganya ke $,( S epat
Sembuh. &asien datang dengan keluhan sakit perut hebat. &asien nampak sangat kesakitan dan ngos-ngosan. Saat
ditanya pasien mengatakan tidak merasa sesak. &asien 'uga muntah-muntah dan mengeluhkan badannya panas namun
mengeluarkan keringat dingin. "anda /ital ! "( 13+0 %mm g 1++ 0menit 4+ 0menit " aksilar 35 . , S
4%). (okter di kamar terima menyatakan pasien memerlukan obser6asi. (okter menanyakan pada pasien apakah mau
dira7at di S dan pasien setu'u. Setelah itu dipasang infuse. (iagnosis masuk adalah dugaan adanya infeksi usus ((
89ute 8ppendi9itis. $ntuk mengurangi rasa sakit pasien diberikan suntikan petidinee 1 ampul. :eadaan pasien
membaik obser6asi dilan'utkan di ruangan diberi obat minum 8mo i9ilin %++mg 3 sehari untuk % hari mendatang
dan &ara9etamol %++mg 3 sehari selama 3 hari. "gl 1 *anuari 2+1% pasien menanyakan kelan'utan pera7atan
meskipun kondisinya sudah membaik. asil konsultasi dengan dokter bedah menyatakan nyeri tekan di titik
;9Burney positif. asil pemeriksaan darah !
7/24/2019 pbl 6.1 isi
2/23
2.2 Kelu an Uta!a:eluhan sakit perut hebat muntah disertai badan panas serta keringat dingin.
2." Ana!nesis #
2.".1 Ri$a%at Pasien
TAN&&AL RI'A(AT PASIEN
1) *ANUARI
2+1,
- "n # 3% tahun datang ke $,( S epat Sembuh.- (iperiksa tanda 6ital hasilnya ! "( 13+0 %mm g 1++ 0menit
4+ 0menit " aksilar 35 . , S 4%).- (okter di kamar terima menyarankan pasien untuk dilakukan obser6asi lebih
lan'ut.- &asien bersedia untuk dira7at di S.- (iagnosis ker'a pasien masuk yaitu infeksi usus dengan (( acute
apependicitis.
- (ira7at saat masuk dengan dipasang infuse dan diberi obat &etidine 1 ampuluntuk mengurangi rasa sakit.
- Setelah kondisi membaik obser6asi dilan'utkan di ruangan dan diberi obat
minum 8mo i9ilin %++mg 3 1 untuk % hari dan &ara9etamol %++mg 3 1
selama 3 hari.
1- *ANUARI
2+1,
- &asien menanyakan kelan'utan pera7atan 7alaupun kondisi pasien sudah
membaik.- :onsultasi dengan dokter bedah ditemukan positif tanda appendi9itis
> Mcburney @.
- asil pemeriksaan darah !
7/24/2019 pbl 6.1 isi
3/23
1 *ANUARI
2+1,
- &asien meninggal.- :eluarga pasien melalui kakaknya seorang dokter menga'ukan tuntutan pada
S epat Sembuh.- :akak pasien setu'u agar tuntutan dilan'utkan.
2.".1 Ri$a%at Pen//unaan O0at
- ðidine 1 ampul- 8mo i9illin %++ mg 1-1-1- &ara9etamol %++mg 1-1-1
2. PEMERIKSAAN FISIK
2.,
Pe!e i3saan Penun4an/
2.,.1Hasil Pe!e i3saan La05 at5 iu!
Pe!e i3saan
1- *anua i 2+1,
Nilai Inte 6 etasi
LED 2%mm0'am Tida3 N5 !al
P ia de$asa# + 7 1,!!84a!
Aanita de7asa! + - 2+mm0'am
8nak - anak! + - 1+mm0'amLeu35sit 4++++0u< Tin//i
.+++8uL711.+++8uL
2.,.2 Lain7lain"idak ada data
2., DIA&NOSIS
2.).1 Dia/n5sis Ke 4a
Pe!e i3saan
1) *anua i 2+1,
Nilai Inte 6 etasi
:esadaran , S 4%) ompos ;entis:eadaan $mum "ampak sangat kesakitan dan
ngos-ngosan
"idak normal
"ekanan darah 13+0 + mm g ormal >* C D14+05+ untuk usia
diba7ah )+ tahun@(enyut adi 1++ 0menit >regular@ ormal >)+-1++ 0menit@rekuensi nafas 4+ 0menit "inggi >1 -2+ 0menit@Suhu aksiller 35 F "inggi > 3) F -3 % F @
Pe!e i3saan
1- *anua i 2+1,
Nilai Inte 6 etasi
:ondisi &asien &erut :embung dan
pasien mual
"idak normal
:esadaran "idak ada data Somnolen"ekanan darah 5+0%+ mm g endah
>* C 14+05+ untuk usia diba7ah )+ tahun@(enyut adi 1%+ 0menit >regular@ "inggi >)+-1++ 0menit@Suhu aksiller 4+ F "inggi > 3) F -3 % F @
7/24/2019 pbl 6.1 isi
4/23
Infeksi $sus
2.).2 Dia/n5sis Uta!a Acute Appendicitis
2.)." Dia/n5sis Bandin/ Acute Appendicitis 2.). K5!6li3asi
8ppendi9itis &erforasi disertai &eritonitis
BAB II
PEMBAHASAN
1. PRINSIP ETIKA PROFESI KEDOKTERAN
Etika profesi dokter dapat diartikan sebagai ke7a'iban berdasarkan akhlak0moral yang
menentukan praktek kedokteran. Etika kedokteran memiliki tiga asas pokok yaitu!
1. Gtonomi2. Bersifat dan bersikap amal berbudi baik 3. :eadilanStandar profesi dokter adalah pedoman yang harus digunakan sebagai petun'uk dalam
men'alankan profesi se9ara baik. Berkenaan dengan pelayanan medik pedoman yang digunakan
adalah standar pelayanan medik yang terutama dititik beratkan pada proses tindakan medik
>:omala7ati 2++2! 1 @. (alam rumah sakit standar profesi ini diartikan sebagai Standard
Operational Procedure >SG&@. Sebagai tenaga kesehatan harus berpegang pada tiga ukuran
umum yaitu ! :e7enangan :emampuan ata-rata dan :etelitian $mum.Kasus
(alam kasus ini pada tanggal 1 *anuari 2+1% terdapat pelanggaran asas etika profesi yaitu
otonomi dan keadilan. &elanggaran asas otonomi dikarenakan dokter tidak merespon pasien yang
meminta untuk dipindahkan ke S Segar Bugar. (an pelanggaran asas keadilan dikarenakan
dokter bedah lebih mementingkan kepentingan pribadinya yaitu mengikuti seminar dan tidak
meru'uk pasien kepada dokter bedah lain yang ada di S epat Sembuh yang mengakibatkan
kondisi pasien memburuk dan ter'adi appendicitis perforasi.
(alam kasus ini dokter kurang tepat dalam memutuskan masalah pasien. (okter bedah
lebih mengutamakan mengikuti seminar daripada mera7at pasien.
2. STANDARD PELA(ANAN MEDIK DI RUMAH SAKIT
Pe atu an Mente i Kese atan N5.1 " ta un 2+1+ tentan/ Standa Pela%anan Kese atan
7/24/2019 pbl 6.1 isi
5/23
B8B /
S"8 (8 & GSE($ G&E 8SIG 81@ &impinan fasilitas pelayanan kesehatan 7a'ib memprakarsai penyusunan S&G sesuai
dengan 'enis dan strata fasilitas pelayanan kesehatan yang dipimpinnya.
>2@ & &:>&edoman asional &elayanan :esehatan@ harus di'adikan a9uan pada
penyusunan S&G di fasilitas pelayanan kesehatan.
>3@ S&G harus di'adikan panduan bagi seluruh tenaga kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan dalam melakanakan pelayanan kesehatan.
>4@ S&G disusun dalam bentuk &anduan &raktik :linis (clinical practice guidelines) yang
dapat dilengkapi dengan alur klinis (clinical pathway), algoritme protokol proseduratau standing order.
>%@ &anduan &raktik :linis sebagaimana dimaksud pada ayat >4@ harus memuat
sekurang-kurangnya mengenai pengertian anamnesis pemeriksaan fisik kriteria
. diagnosis diagnosis banding pemeriksaan penun'ang terapi edukasi prognosis dan
kepustaka.
&asal 11
S&G disusun oleh staf medis pada fasilitas pelayanan kesehatan yang dikoordinasi oleh:omite ;edis dan ditetapkan oleh &impinan fasilitas pelayanan kesehatan.
&asal 12
S&G harus selalu ditin'au kembali dan diperbaharui sekurang-kurangnya 2 >dua@ tahun
sekali sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran atau
kedokteran gigi.
B8B /I
:E&8"$ 8 :E&8(8 S"8 (8 (8 &E #8 ,:8(IS 1@ (okter dan dokter gigi serta tenaga kesehatan lainnya di fasilitas pelayanan kesehatan
harus mematuhi & &: dan S&G sesuai dengan keputusan klinis yang diambilnya.
>2@ :epatuhan kepada & &: dan S&G men'amin pemberian pelayanan kesehatan dengan
upaya terbaik di fasilitas pelayanan kesehatan tetapi tidak men'amin keberhasilan
7/24/2019 pbl 6.1 isi
6/23
upaya atau kesembuhan pasien.
>3@ ;odifikasi terhadap & &: dan S&G hanya dapat dilakukan atas dasar keadaan yang
memaksa untuk kepentingan pasien antara lain keadaan khusus pasien kedaruratan
dan keterbatasan sumber daya.
>4@ ;odifikasi & &: dan S&G sebagaimana dimaksud pada ayat >3@ harus di9atat di dalam
rekam medis.
Kasus
;enurut kelompok kami umah Sakit epat Sembuh sebagian besar sudah memenuhi
alur pelayanan kesehatan pasien dengan benar dimulai dari pasien datang menu'u $,( dan
ditangani oleh dokter untuk dilakukan obser6asi terhadap keluhan pasien dokter telah
memberi analgesik untuk mengurangi keluhan pasien lalu dokter sudah menyarankan pasien
untuk ra7at inap untuk melakukan obser6asi lebih lan'ut dan telah mendapat persetu'uan dari
pasien. amun yang men'adi masalah adalah pada saat pelayanan untuk meminta pindah ke
rumah sakit lain pasien meminta pindah namun tidak ditanggapi oleh dokter yang
bertanggung 'a7ab. Seharusnya dokter tersebut bisa berkoordinasi dengan rumah sakit untuk
mengurus surat pindah pasien ke rumah sakit lain. al inilah yang menurut kelompok kami
tidak sesuai dalam alur pelayanan kesehatan di S epat Sembuh.
". PENAN&ANAN APPENDISITISN5 (an/ Bena 8%an/ se a usn%a dila3u3an (an/ te 4adi 6ada 3asus1 &asien datang ke $,( (okter menangangi 8B dan
tanda 6ital
(okter hanya melakukan pemeriksaan tanda 6ita l
2 :emudian mulai melakukan anamnesa pemeriksaan
fisik >; Burney sign Gbturator sign &soas sign@
tanda-tanda lain adanya appendisitis
;elakukan anemnesa singkat dan tanpa
melakukan pemeriksaan fisik
3 &emeriksaan penun'ang >(arah untuk melihat adanya
leukositosis
7/24/2019 pbl 6.1 isi
7/23
bisa mengurangi nyeri dan dapat diprediksi
nya efeknya profil keamanan dan dengan
mudah reversible
8ntibiotik > spektrum luas dan sensitif terhadap
organisme 'angan gunakan antibiotik yang
sudah resistant)
&enisilin adalah antibiotik bakterisida yang beker'a
mela7an organisme sensitif pada konsentrasi yang
memadai dan menghambat biosintesis dinding sel
mu9opeptide.
ontoh! &iperasilin dan taHoba9tam sodium > osyn@
8mpisilin dan sulbaktam >$nasyn@.8ntibiotik yang dikombinasikan dengan tu'uan
meningkattkan efektifitasnya oleh karena adanya efek
sinergistik memperluas spektrum akti6itas obat
men9egah ter'adinya resistensi
8ntiemetik J 8ntipiretik ! $ntuk kenyamanan
pasien harusnya diberikan >Simptomatik@
khususnya nyeri tumpul yang tidak
terlokalisasi dengan baik >6iseral@.
yeri somatik dapat ditentukan
dengan 'elas dan bisa diredakan
dengan obat antiinflamasi nonsteroid
atau analgesik opioid lemah. :arena
digunakan opioid kuat maka ge'ala
klinis appendi9itis men'adi
tersamarkan. Sehingga tgl 1 *anuari
2+1% kondisi pasien sudah membaik.
8ntibiotik >amo i9ilin@
&eni9ilin! hanya antibiotik tunggal
(okter tidak memberikan antiemetik
) ara &emberian Gbat &asien appendisitis&asien dengan dugaan apendisitis seharusnya tidak
menerima apapun melalui mulut. :arena pasien datang
dengan muntah-muntah.
(okter meresepkan obat semuanya dalam sediaan peroral
Gperasi
;engobati radang usus buntu! *ika memiliki radang
Gperasi
(okter menunda pelaksanaan operasi karena
7/24/2019 pbl 6.1 isi
8/23
pada usus buntu sebaiknya diambil atau dilakukan
operasi yaitu appende9tomi. &embedahan akan 'uga
biasanya direkomendasikan 'ika pada saat pasien
memiliki radang pada usus buntu tapi belum mungkin
untuk membuat diagnosis yang 'elas. al ini karena
dianggap lebih aman untuk mengurangi risiko usus
buntu pe9ah.&ada manusia usus buntu tidak melakukan
fungsi penting dan setelah diambil tidak menyebabkan
masalah 'angka pan'ang.
*adi pelaksanaan operasi harus sesegera mungkin
karena bisa ter'adi komplikasi pe9ahnya usus buntu
*ika dokter berhalangan melakukan tindakan operasi
bisa diru'uk pada dokter lain yang memilikikompetensi.
mengikuti seminar.
(okter tidak meru'uk pasien pada dokter lain.(okter bedah lain mendiagnosa appendisitis perforata
kemudian melakukan tindakan operasi sesuai dengan
diagnosis a7al.
Sudah benar dokter bedah lain mendiagnosa
appendisitis perforata kemudian melakukan
tindakan operasi sesuai dengan diagnosis a7al.
. PRINSIP7PRINSIP DALAM HUBUN&AN DOKTER7PASIEN DAN KOLE&ALITAS
DOKTER (AN& BAIK SERTA PRINSIP HUKUM (AN& TERKAIT
elasi antara dokter-pasien sangatlah penting karena melalui relasi yang baik perandokter dalam membantu menyembuhkan pasien dapat terlaksana dengan baik. Selain hubungan
dokter-pasien hubungan dokter-dokter 'uga sangatlah penting. Seperti halnya manusia biasa
yang tidak bisa hidup seorang diri dokter pun tidak bisa beker'a sendiri namun dokter
membutuhkan teman se'a7at yang sama-sama ber'uang mema'ukan kesehatan bagi masyarakat
luas. Berikut ini adalah pen'elasan mengenai hubungan (okter-&asien dan (okter-(okter tekait
dengan hak dan ke7a'ibannya.
Ha3 dan Ke$a4i0an D53te Menu ut Undan/ 9 Undan/ N5. 2: Ta un 2++ Tentan/
P a3ti3 Ked53te an.
Pasal ,+ Ha3 D53te
;emperoleh perlindungan hukum sepan'ang melaksanakan tugas sesuai standar profesi
dan standar operasional prosedur
7/24/2019 pbl 6.1 isi
9/23
;emberikan pelayanan medis sesuai standar profesi dan standar operasional prosedur
;emperoleh informasi yang lengkap dan 'u'ur dari pasien atau keluarganya
;enerima imbalan 'asa
Pasal ,1 Ke$a4i0an D53te ;emberikan pelayanan medis sesuai standar profesi dan standar operasional prosedur
serta kebutuhan medis pasien
;eru'uk pasien ke dokter atau ke dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau
kemampuan yang lebih baik apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau
pengobatan.
;erahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien bahkan setelah pasien itu
meninggal dunia ;elakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan ke9uali bila ia yakin ada
orang lain yang mampu melakukannya
;enambah ilmu pengetahuan dan mengikut perkembangan ilmu kedokteran atau
ketdokteran gigi.
Pasal ,2 Ha3 Pasien
;endapatkan pen'elasan se9ara lengkap tentang tindakan medis sebagaimana dimaksud
dalam pasal 4% ayat >3@= ;eminta pendapat dokter atau dokter gigi lain= ;endapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis= ;enolak tindakan medis= dan ;endapat isi rekam medis.
Pasal ," Ke$a4i0an Pasien
;emberikan informasi yang lengkap 'u'ur dan dipahami tentang masalah kesehatannya
;ematuhi nasihat dan petun'uk dokter
;ematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan
;emberikan imbalan 'asa atas pelayanan yang diterima
Ha3 dan Ke$a4i0an D53te dan Pasien 0e dasa 3an #
SURAT KEPUTUSAN PEN&URUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA
7/24/2019 pbl 6.1 isi
10/23
NO. 221 8PB8A. 8+ 82++2TENTAN&
PENERAPAN KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIAPEN&URUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA
a. Ke$a4i0an U!u!
&asal 1
Setiap dokter harus men'un'ung tinggi menghayati dan mengamalkan sumpah (okter.
&asal 2
Seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan standar
profesi yang tertinggi.
&asal 3
(alam melakukan peker'aan kedokterannya seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu
yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.&asal 4
Setiap dokter harus menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memu'i diri.
&asal %
"iap perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan psikis maupun fisik hanya
diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasien setelah memperoleh persetu'uan pasien.
&asal )
Setiap dokter harus senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan dan menerapkan setiap
penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diu'i kebenarannya dan hal-hal yang dapat
menimbulkan keresahan masyarakat.
&asal
Seorang dokter hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri
kebenarannya.
&asal a
Seorang dokter harus dalam setiap praktik medisnya memberikan pelayanan medis yang
kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya disertai rasa kasih sayang>compassion @ dan penghormatan atas martabat manusia.
&asal b
7/24/2019 pbl 6.1 isi
11/23
Seorang dokter harus bersikap 'u'ur dalam berhubungan dengan pasien dan se'a7atnya dan
berupaya untuk mengingatkan se'a7atnya yang dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter
atau kompetensi atau yang melakukan penipuan atau penggelapan dalam menangani pasien
&asal 9
Seorang dokter harus menghormati hak-hak pasien hak-hak se'a7atnya dan hak tenaga
kesehatan lainnya dan harus men'aga keper9ayaan pasien.
&asal d
Setiap dokten harus senantiasa mengingat akan ke7a'iban melindungi hidup makhluk insani.
&asal
(alam melakukan peker'aannya seorang dokter harus memperhatikan kepentingan masyarakat
dan memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh >promotif pre6entif
kuratif dan rehabilitatif@ baik fisik maupun psiko-sosial serta berusaha men'adi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenar-benarnya.
&asal 5
Setiap dokter dalam beker'a sama dengan para pe'abat di bidang kesehatan dan bidang lainnya
serta masyarakat harus saling menghormati.
0. Ke$a4i0an D53te Te ada6 Pasien
&asal 1+
Setiap dokter 7a'ib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan keterampilannya
untuk kepentingan pasien. (alam hal ini ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau
pengobatan maka atas persetu'uan pasien ia 7a'ib menu'uk pasien kepada dokter yang
mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut.
&asal 11
Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat berhubungan
dengan keluarga dan penasehatnya dalam beribadat dan atau dalam masalah lainnya.
&asal 12
Setiap dokter 7a'ib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien
bahkan 'uga setelah pasien itu meninggal dunia.
&asal 13
7/24/2019 pbl 6.1 isi
12/23
Setiap dokter 7a'ib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas perikemanusiaan ke9uali
bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya.
;. Ke$a4i0an D53te Te ada6 Te!an Se4a$at
&asal 14
Setiap dokter memperlakukan teman se'a7atnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan.
&asal 1%
Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dan teman se'a7at ke9uali dengan persetu'uan
atau berdasarkan prosedur yang etis.
d. Ke$a4i0an D53te Te ada6 Di i Sendi i
&asal 1)
Setiap dokter harus memelihara kesehatannya supaya dapat beker'a dengan baik.
&asal 1
Setiap dokter harus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran0keseha
Kasus
;alpraktik merupakan kelalaian dari seorang dokter atau pera7at untuk menerapkan
tingkat keterampilan dan pengetahuannya di dalam memberikan pelayanan pengobatan dan
pera7atan terhadap seorang pasien yang laHim diterapkan dalam mengobati dan mera7at orang
sakit atau terluka di lingkungan 7ilayah yang sama >,u7andi 1554@. (apat diartikan bah7a
kelalaian lebih bersifat ketidaksenga'aan kurang teliti kurang hati-hati a9uh tak a9uh
sembrono tidak peduli terhadap kepentingan orang lain tetapi akibat yang ditimbulkan
bukanlah tu'uannya. &ada kasus ini dokter yang menangani pasien di :amar "erima tidak
melakukan tugasnya dengan baik seperti yang dapat kita lihat dari tabel alur penanganan pasien.>;elanggar pasal %1 uruf 8@ ;eski demikian dokter di :amar "erima telah melakukan
In ormed !onsent untuk melakukan ra7at inap serta menegakkan diagnosa ker'a infeksi usus dan
diagnosa banding 89ute 8ppendi9itis.>Sesuai &asal 4% &asal %1 huruf (@ (okter di :amar
"erima ini sudah menyelesaikan tugas terakhirnya dengan menyerahkan pasien kepada rekan
se'a7at0dokter lain yang lebih ber-kompeten dalam menangani pasien yang memiliki diagnosa
7/24/2019 pbl 6.1 isi
13/23
ker'a infeksi usus dan diagnosa banding 89ute 8ppendi9itis dalam hal ini dokter bedah. >Sesuai
&asal %1 huruf B@
(okter Bedah menyarankan pasien untuk di operasi pada tanggal 24 *anuari 2+1% atau
hari se'ak pasien berkonsultasi pada (okter Bedah dengan alasan saat itu (okter Bedah masihmengikuti seminar diluar kota. (imana dalam hal ini ada 2 kemungkinan yaitu!
a. (okter Bedah menganggap bah7a penyakit pasien masih aman meskipun
operasinya ditunda hingga tanggal 24 *anuari 2+1% tetapi ternyata perkiraan
dokter ini salah dimana apabila hal ini dilakukan maka dokter ini telah
melanggar &asal %1 huruf 8 dan &asal %2 huruf karena tidak0lalai memberikan
pelayanan medis yang sesuai kebutuhan pasien.
b. (okter Bedah mengetahui bah7a operasi pasiennya tidak dapat ditunda hinggatanggal 24 *anuari 2+1% tetapi ia tidak meru'uk pasien ke dokter lain. (imana
apabila hal ini dilakukan maka dokter ini telah melanggar &asal 4+ 8yat 1 dan
&asal %1 huruf B karena karena tidak0lalai menun'uk dokter pengganti dan
tidak0lalai memberikan pelayanan medis yang sesuai kebutuhan pasien. Selain
melanggar $ndang K $ndang yang Berlaku (okter Bedah ini melanggar Surat
:eputusan &engurus Besar Ikatan (okter Indonesia o.2210&B08.40+402++2
tentang &enerapan :ode Etik :edokteran Indonesia pasal 1+ dan (okter Bedah
ini 'uga telah melanggar Sumpah (okter yang berbunyi L:esehatan penderita
senantiasa akan saya utamakanM karena ia lebih mengutamakan Seminar daripada
kesehatan &asien0&enderita.
(imana dengan dilakukan pelanggaran terhadap pasal %1 (okter Bedah ini bisa
dikenakan &asal 5 yaitu pidana kurungan maksimal 1 "ahun atau denda paling banyak
p.%+.+++.+++ ++.
Selain itu tindakan dari (okter Bedah ini 'uga harus diperiksa apakah sudah sesuaidengan Standar &rosedur Gperasional>S&G@ yang berlaku di S epat Sembuh. S&G yang
berlaku di S epat Sembuh 'uga perlu ditin'au ulang apakah S&G ini sudah sesuai dengan
&rosedur asional &elayanan :esehatan >& &:@. (imana hal ini diatur dalam &eraturan ;enteri
:esehatan epublik Indonesia omor 143 0;E :ES0&E 0IN02+1+ tentang Standar &elayanan
:esehatan &asal 1+ ayat 1 - % &asal 11 &asal 12 dan &asal 13 ayat 1-4.
7/24/2019 pbl 6.1 isi
14/23
BAB III
RIN&KASAN
(ari kasus &B< diatas dapat disimpulkan beberapa tindakan para medis yang kurang sesuai
dengan medi"olegal yang akan dibahas se9ara terperin9i !
1. Standar 8lur &elayanan ;edik se9ara umum!
&asien meminta pindah namun tidak ditanggapi oleh dokter yang bertanggung 'a7ab.
Seharusnya dokter tersebut bisa berkoordinasi dengan rumah sakit untuk mengurus surat pindah pasien ke rumah sakit lain.
2. Standar pelayanan operasional penganagan appendisitis yang kurang benar!;elakukan anamnesa singkat dan tanpa melakukan pemeriksaan fisik untuk men'adi
dasar diagnosa.(okter I,( tidak langsung mengkonsultasikan pada dokter pada malam itu 'uga setelah
pasien sudah terdiagnosa infeksi usus (( appendisitis.(okter sudah melakukan pemeriksaan penun'ang dasar yang diperlukan.(okter tidak menentukan diagnosa pasti kasus ini sesegera mungkin sehingga
penanganan kasus men'adi kurang benar .;endikametosa(okter meresepkan obat semuanya dalam sediaan peroral padahal pasien datang keluhan
muntah maka akan menganggu penyerapan obat.8nalgesik opoid kuat >petidine@:arena digunakan opioid kuat maka ge'ala klinis appendisitis men'adi
tersamarkan. Sehingga tgl 1 *anuari 2+1% kondisi pasien seolah sudah membaik.8ntibiotik >amo i9ilin@&eni9ilin! hanya antibiotik tunggal
(okter tidak memberikan antiemetik tapi dokter sudah memberikanantipiretiknya.
Gperasi(okter menunda pelaksanaan operasi karena mengikuti seminar dan dokter tidak
meru'uk pasien pada dokter lain."indakan operasi sesuai dengan diagnosis a7al.
7/24/2019 pbl 6.1 isi
15/23
Sudah benar dokter bedah lain mendiagnosa appendisitis perforata kemudian melakukan
operasi saat itu 'uga.3. Etika &rofesi :edokteran
8sas Gtonom&asien meminta pindah rumah sakit tidak ditanggapi.:eadilan(okter menunda operasi karena mengikuti operasi.
4. :ode Etik :edokteran&asal 14. Setiap dokter memperlakukan teman se'a7atnya sebagaimana ia sendiri ingin
diperlakukan(okter keluarga pasien menuntut dokter di rumah sakit L epat SembuhM.:eputusan &engurus Besar Ikatan (okter Indonesia o.2210&B08.40+402++2 tentang
&enerapan :ode Etik :edokteran Indonesia pasal 1+ dan (okter Bedah ini 'uga telah
melanggar Sumpah (okter yang berbunyi L:esehatan penderita senantiasa akan saya
utamakanM karena ia lebih mengutamakan Seminar daripada kesehatan &asien0&enderita.%. ukum > :e7a'iban dan ak dokter@
(okter Bedah menyarankan pasien untuk di operasi pada tanggal 24 *anuari 2+1% atau
hari se'ak pasien berkonsultasi pada (okter Bedah dengan alasan saat itu (okter Bedah
masih mengikuti seminar diluar kota. (okter melanggar undang-undang antara lain!&asal %1 huruf 8 dan &asal %2 huruf karena tidak0lalai memberikan pelayanan
medis yang sesuai kebutuhan pasien.&asal 4+ 8yat 1 dan &asal %1 huruf B karena karena tidak0lalai menun'uk dokter
pengganti dan tidak0lalai memberikan pelayanan medis yang sesuai kebutuhan pasien. Selain melanggar $ndang K $ndang yang Berlaku (okter Bedah ini
melanggar Surat
(imana dengan dilakukan pelanggaran terhadap pasal %1 (okter Bedah ini bisa
dikenakan &asal 5 yaitu pidana kurungan maksimal 1 "ahun atau denda paling banyak
p.%+.+++.+++ ++.
BAB Irekam medis@ dan salinannya tersimpan dalam dokumen ;.1+. 1+. (okter 'aga I,( men9atat hasil pemeriksaan diagnosis dan terapidi lembar emergensi dokumen ; serta menuliskan resep bilamerupakan kasus kepolisian0kriminal dituliskan visum et repertum
pada rekam medis atas permintaan penyidik kepolisian$ I" "E :8I" &oliklinik a7at *alan
Instalasi adiologiInstalasi
7/24/2019 pbl 6.1 isi
18/23
:EBI*8:8 a. &roses triase dilakukan langsung oleh pera7at Instalasi ,a7at(arurat.
b. &ertolongan pada pelayanan ,a7at (arurat sehari-hari dahulukankorban yang kondisinya berat sekali.
&rioritas &ertolongan dengan labelisasi 7arna
;erah ! ,a7at (arurat :uning ! ,a7at "idak (arurat atau (arurat "idak ,a7at i'au ! "idak ,a7at "idak (arurat itam ! ;eninggal
& GSE($ &etugas menerima pasien yang datang dan memba7anya ke ruangtriase.
b. &era7at I,( melakukan anamnesa dengan 9epat nama umur danalamat pasien serta keluhan utama pasien pada pasien untuk menilaitingkat kesadaran pasien bila perlu menyetuh atau menggo6anng
bahu pasien dengan tetap men'aga prosesionalitas.
9. &era7at I,( memeriksa gangguan 'alan nafas >lihat raba dandengar@.
d. &era7at I,( ;emeriksa gangguan sirkulasi pada pasien denganmemeriksa nadi pasien >nadi radialis09arotis@
e. &era7at I,( ;emeriksa adanya luka patah tulang maupun perdarahan dengan 9ara melihat dan meraba tubuh korban se9aradetail mulai dari kepala sampai u'ung kaki sesuai dengan kondisikorban.
$;8 S8:I"BE S8
7/24/2019 pbl 6.1 isi
19/23
&E ,E "I8
&asien diru'uk adalah pasien yang memerlukan pemeriksaan pengobatanatau fasilitas khusus yang tidak tersedia di umah Sakit Bersalin 8sih.&asien pindah ra7at adalah pasien yang dikirim ke rumah sakit lainkarena permintaan pasien atau keluarganya atau karena tempat ra7atinap di umah Sakit Bersalin 8sih.
Indikasi !1. &engobatan dan atau tindakan tertentu yang diperlukan tidak bisadilakukan di umah Sakit Bersalin 8sih
2. asilitas baik &eralatan maupun tenaga profesional >ahli@ yang tidakdimiliki atau peralatan yang dimiliki sedang dalam keadaan rusak
uang ra7at inap penuh4. 8tas permintaan pasien dan atau keluarga untuk pindah ra7at di
umah Sakit yang ditu'u
"$*$8
1. ;engirim pasien yang diru'uk atau pindah ra7at ke rumah sakit lainse9ara 9epat 9ermat dan aman bagi pasien
2. ;en'alin ker'asama yang baik dan efisien dengan rumah sakit yang ditu'u
:EBI*8:8 &elayanan pasien ru'ukan keluar S dilakukan dalam ker'asama timsesuai standar dan men'aga 9itra S
& GSE($ &asien yang akan diru'uk0pindah ra7at harus dalam keadaan stabil2. 8tas salah satu atau lebih indikasi tersebut diatas (okter I,( yang
memeriksa menginstruksikan untuk meru'uk pasien ke S lain3. (okter menulis pada ekam ;edik pasien bah7a pasien diru'uk ke
S >nama S ru'ukan@ disertai dengan alasan ru'ukan
4. (okter dan atau pera7at memberitahu dan men'elaskan ke S lain beserta alasan pasien diru'uk (okter membuat surat ru'ukan). dalam keadaan stabil@ harus ditemani oleh (okter atau pera7at yang telah menguasai dan mampu melakukan teknik-teknik
life sa6ing serta bertanggung 'a7ab dan melakukan obser6asi dan pemantauan kega7atan pasien sampai ke S ru'ukan5. &etugas yang mengantar melakukan serah terima pasien kepada
petugas pada S u'ukan
$ I" "E :8I" (okter *aga I,( &era7at I,( Sopir 8mbulan9e
7/24/2019 pbl 6.1 isi
20/23
$;8 S8:I"BE S8
7/24/2019 pbl 6.1 isi
21/23
& GSE($ 1. &asien yang datang ke I,( dilayani oleh dokter 'aga dan atau pera7at 'aga I,(
2. Setelah selesai pemeriksaan dokter memberikan pengobatan dantindakan sesuai dengan diagnosa
3. 8pabila pasien membutuhkan konsultasi medis spesialis maka dokter
'aga I,( menghubungi segera dokter spesialis konsulen I,( yangdibutuhkan melalui telepon.4. 8pabila dokter 'aga spesialis on 9all dalam 7aktu 1%-3+ menit tidak
berhasil dihubungi maka dokter 'aga I,( menghubungi dokter 'agaon 9all lain yang akan bertugas minggu berikutnya.
%. &ada kasus 9ito dokter konsulen harus datang dan memeriksa pasiendi I,(.
). (okter konsulen menuliskan hasil pemeriksaan serta sarannya padastatus pasien dengan menulis tanggal dan 'am konsultasi di'a7ab.
. &ada kasus biasa dokter konsulen dapat memeriksa langsung pasiendan atau hanya memberikan saran melalui telepon.
. (okter I,( yang menerima 'a7aban konsul melalui telepon haursmenuliskan 'a7aban konsul dengan 'elas dan teliti dilembar rekammedis kemudian hasil konsultasi diba9akan ulang kepada konsulenkemudian 7aktu saat menerima konsulan ditulis direkam medis.
5. (okter I,( men'alankan Instruksi tindakan 0 terapi yang disarankanoleh dokter konsulen.
$ I" "E :8I"Instalasi ,a7at (arurat S; (okter $mum S; (okter Spesialis
:omite ;edis
7/24/2019 pbl 6.1 isi
22/23
$;8 S8:I"BE S8
7/24/2019 pbl 6.1 isi
23/23
DAFTAR PUSTAKA
anafiah ;.*usuf J 8mri 8mir Etika :edokteran J ukum :esehatan Edisi 4 *akarta
E, akultas kedokteran $ni6ersitas Sam atulangi ;anado Bagian Ilmu Bedah. &enanganan
8pendisitis pada 8nak. 86ailable at
http!00faked.unsrat.a9.id0psilbedah0inde .php0tin'auan-pustaka0item0312-sop-
appendisitis.html > diakses ) ebruari 2+1) &kl. 14.+) AIB@ :ode Etik :edokteran Indonesia I(I > alaman 1- 2@ https!00books.google.9o.id0books?
idCtN&;bfIOS$s JpgC&81+ JdPCpemeriksaan penun'ang pada apendisitisJhlCid
JsaCNJ6edC+ah$:E7'ay622lG&:8hNBSI4: -
G(ogO)8EI:H8EQ6ConepageJPCpemeriksaanR2+penun'angR2+pada
R2+apendisitisJfCfalse >diakses ) ebruari 2+1) &kl 15.45 AIB@ http!00klik-obat.9om02+1401+0150terapi-medikamentosa-usus-buntu-apendisitis-akut0
>diakses ) ebruari 2+1). &kl 2+.2 AIB@ $ndang K $ndang epublik Indonesia o. 25 "ahun 2++4 Surat :eputusan &engurus Besar Ikatan (okter Indonesia o.2210&B08.40+402++2
tentang &enerapan :ode Etik :edokteran Indonesia &eraturan ;enteri :esehatan epublik Indonesia omor 143 0;E :ES0&E 0IN02+1+
http://faked.unsrat.ac.id/psilbedah/index.php/tinjauan-pustaka/item/312-sop-appendisitis.htmlhttp://faked.unsrat.ac.id/psilbedah/index.php/tinjauan-pustaka/item/312-sop-appendisitis.htmlhttp://faked.unsrat.ac.id/psilbedah/index.php/tinjauan-pustaka/item/312-sop-appendisitis.htmlhttps://books.google.co.id/books?id=tXPMbfIQSUsC&pg=PA107&dq=pemeriksaan+penunjang+pada+apendisitis&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjayv22lOPKAhXBSI4KHR-ODogQ6AEIKzAE#v=onepage&q=pemeriksaan%20penunjang%20pada%20apendisitis&f=falsehttps://books.google.co.id/books?id=tXPMbfIQSUsC&pg=PA107&dq=pemeriksaan+penunjang+pada+apendisitis&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjayv22lOPKAhXBSI4KHR-ODogQ6AEIKzAE#v=onepage&q=pemeriksaan%20penunjang%20pada%20apendisitis&f=falsehttps://books.google.co.id/books?id=tXPMbfIQSUsC&pg=PA107&dq=pemeriksaan+penunjang+pada+apendisitis&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjayv22lOPKAhXBSI4KHR-ODogQ6AEIKzAE#v=onepage&q=pemeriksaan%20penunjang%20pada%20apendisitis&f=falsehttps://books.google.co.id/books?id=tXPMbfIQSUsC&pg=PA107&dq=pemeriksaan+penunjang+pada+apendisitis&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjayv22lOPKAhXBSI4KHR-ODogQ6AEIKzAE#v=onepage&q=pemeriksaan%20penunjang%20pada%20apendisitis&f=falsehttps://books.google.co.id/books?id=tXPMbfIQSUsC&pg=PA107&dq=pemeriksaan+penunjang+pada+apendisitis&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjayv22lOPKAhXBSI4KHR-ODogQ6AEIKzAE#v=onepage&q=pemeriksaan%20penunjang%20pada%20apendisitis&f=falsehttp://klik-obat.com/2014/10/19/terapi-medikamentosa-usus-buntu-apendisitis-akut/https://books.google.co.id/books?id=tXPMbfIQSUsC&pg=PA107&dq=pemeriksaan+penunjang+pada+apendisitis&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjayv22lOPKAhXBSI4KHR-ODogQ6AEIKzAE#v=onepage&q=pemeriksaan%20penunjang%20pada%20apendisitis&f=falsehttps://books.google.co.id/books?id=tXPMbfIQSUsC&pg=PA107&dq=pemeriksaan+penunjang+pada+apendisitis&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjayv22lOPKAhXBSI4KHR-ODogQ6AEIKzAE#v=onepage&q=pemeriksaan%20penunjang%20pada%20apendisitis&f=falsehttps://books.google.co.id/books?id=tXPMbfIQSUsC&pg=PA107&dq=pemeriksaan+penunjang+pada+apendisitis&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjayv22lOPKAhXBSI4KHR-ODogQ6AEIKzAE#v=onepage&q=pemeriksaan%20penunjang%20pada%20apendisitis&f=falsehttp://klik-obat.com/2014/10/19/terapi-medikamentosa-usus-buntu-apendisitis-akut/http://faked.unsrat.ac.id/psilbedah/index.php/tinjauan-pustaka/item/312-sop-appendisitis.htmlhttp://faked.unsrat.ac.id/psilbedah/index.php/tinjauan-pustaka/item/312-sop-appendisitis.html