Post on 01-Feb-2016
description
TASK CODE 2.2.2.1-TR-2013
PELAKSANAAN FGD[FOCUS GROUP DISCUSSION]
PANDUAN
KOMPONEN 2PILOT PROYEK RESTORASIREHABILITASI LAHANPPR/RL
LOKASI :TB. GUNUNG MASIGIT KAREUMBICAGAR ALAM GUNUNG BURANGRANGCAGAR ALAM GUNUNG TILUTAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO
ICWRMIP-CWMBC | INTEGRATED CITARUM WATER RESOURCES MANAGEMENT INVESTMENT PROGRAM
CITARUM WATERSHED MANAGEMENT AND BIODIVERSITY CONSERVATION
PANDUAN
PELAKSANAAN FOCUS GROUP DSICUSSION (FGD) DI WILAYAH KERJA BALAI BESAR KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM [BBKSDA] JAWA BARAT DAN
BALAI BESAR TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO
DISUSUN OLEH :KOMPONEN 2
PILOT PROYEK RESTORASI/REHABILITASI LAHANPPR/RL
ICWRMIP-CWMBC | INTEGRATED CITARUM WATER RESOURCES MANAGEMENT INVESTMENT PROGRAM
CITARUM WATERSHED MANAGEMENT AND BIODIVERSITY CONSERVATION
Panduan Teknis FGD_PPRL_CWMBC | i
Kata Pengantar
Panduan Pelaksanaan FGD (Focus Group Discussion) Komponen #2-CWMBC:
Pilot Proyek Restorasi/Rehabilitasi Lahan (PPR/RL) ini disusun dalam rangka
untuk melaksanakan kegiatan:
1. Evaluasi dan pemilihan kelompok masyarakat yang berpatisipasi dalam
kegiatan PPR/RL
2. Membangun persepsi/pemahaman teknis restorasi habitat/rehabilitasi
lahan di kawasan konservasi
3. Menginisiasi kerjasama kelembagaan masyarakat dan para pihak yang
terkait dalam pelaksanaan PPR/RL tahun 2013.
PPR/RL merupakan model restorasi habitat/rehabilitasi lahan di kawasan
konservasi berbasis pemberdayaan masyarakat dan pelibatan multipihak yang
dikembangkan proyek CWMBC --Pengelolaan DAS Citarum dan Konservasi
Biodiversitas-- di 4 (empat) kawasan konservasi TB Gunung Masigit Kareumbi,
CA Gunung Burangrang, CA Gunung Tilu dan TN Gunung Gede Pangrango.
Panduan Pelaksanaan FGD ini memuat uraian Latar Belakang, Maksud dan
Tujuan, Metode FGD, Persiapan, Pelaksanaan FGD, Analisis Hasil FGD,
Organisasi Pelaksana dan Pelaporannya. Meskipun panduan ini dirancang untuk
melaksanakan topik FGD tersebut diatas, tetapi para TA-CWMBC dapat
mengembangkan untuk pelaksanaan FGD dengan topik permasalahan yang
berbeda.
Dengan tersusunya Panduan Pelaksanaan FGD ini, kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi diucapkan terima kasih. Diharapkan buku panduan ini bermanfaat
bagi yang berkepentingan.
Bandung, April 2013
Mengetahui Team Coordinator TA
Team Leader TA-CWMBC Component # 2-
CWMBC
Ambar Dwiyono, Ir., MSc. Soeparno W, Ir., MSc.
Panduan Teknis FGD_PPRL_CWMBC | ii
Daftar Isi
Kata Pengantar ............................................................................................................. i
Daftar Isi ...................................................................................................................... ii
Daftar Tabel ................................................................................................................ iii
Daftar Gambar ............................................................................................................ iv
Pendahuluan __1 ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan ....................................................................................... 1
Metode Pelaksanaan__2 ............................................................................................. 2
2.1 Definisi FGD ................................................................................................... 2
2.2 Metode dan Kriteria ....................................................................................... 2
Perencanaan & Persiapan __3 .................................................................................... 4
3.1 Perencanaan ................................................................................................... 4
3.2 Persiapan FGD ............................................................................................... 4
Pelaksanaan __4 ......................................................................................................... 6
4.1 Persentasi Topik FGD .................................................................................... 6
4.2 Diskusi Partisipatif Peserta ........................................................................... 7
4.3 Analisis Hasil FGD ......................................................................................... 8
Tim Pelaksana __5 .................................................................................................... 10
5.1 Fasilitator ..................................................................................................... 10
5.2 Notulis .......................................................................................................... 10
5.3 Dokumentasi ................................................................................................ 10
Pelaporan __6 ............................................................................................................ 11
6.1 Kerangka Laporan ........................................................................................ 11
6.2 Prosedur Pelaporan ...................................................................................... 11
Daftar Pustaka ........................................................................................................... 12
Panduan Teknis FGD_PPRL_CWMBC | iii
Daftar Tabel
Tabel 1. Lokasi Desa dan Jumlah Peserta/Kelompok FGD PPR/RL di Kawasan
Konservasi BBKSDA Jawa Barat dan BB TNGGP Tahun 2013 .................... 5
Panduan Teknis FGD_PPRL_CWMBC | iv
Daftar Gambar
Gambar 1. Skema Pengaturan Tempat ....................................................................... 7
Panduan Teknis FGD_PPRL_CWMBC | 1
Pendahuluan __1
1.1 Latar Belakang
Laju kerusakan kawasan hutan konservasi di wilayah DAS Citarum yang hingga
saat ini masih berlangsung, mengakibatkan daya dukung dan fungsi hidro-
orologis DAS Citarum terus menurun. Hasil interpretasi Citra Satelit Landsat
(2011) mengindikasikan seluas ±13.200 ha kawasan hutan konservasi di wilayah
BBKSDA Jawa Barat termasuk dalam kategori lahan kritis. Kerusakan kawasan
hutan konservasi tersebut umumnya akibat dari perambahan masyarakat yang
berlangsung sejak awal reformasi 1998, kebakaran hutan, illegal logging, dll.
Proyek Pengelolaan DAS Citarum dan Konservasi Biodiversitas “Citarum
Watershed Management and Biodiversity Conservation” (CWMBC) merupakan
bagian dari Program Investasi Pengelolaan Sumber Daya Air Sungai Citarum
Terpadu “Integrated Citarum Water Resources Management Invesment Program”
(ICWRMIP)-hibah ADB Grant.0216-INO. Fokus proyek CWMBC adalah untuk
penyelamatan dan restorasi kawasan konservasi melalui penguatan pengelolaan
konservasi biodiversitas di Hulu DAS Citarum, wilayah BBKSDA Jawa Barat dan
BB TNGGP.
Pendekatan “community-based development” telah dilaksanakan dalam program
rehabilitasi lahan di kawasan konservasi yang menjadi sasaran lokasi proyek.
Dengan memperhatikan pengalaman, dan permasalahan yang berkembang, serta
inovasi pendekatan yang lebih komprehensif berbasis pemberdayaan masyarakat
dan penguatan kelembagaan multi pihak, akan menjadi model pilot proyek
restorasi habitat/rehabilitasi lahan (PPR/RL) di areal kerja proyek CWMBC.
Dalam rangka penyiapan/pra kondisi kegiatan PPR/RL yang akan dilaksanakan
dalam tahun 2013 maka diperlukan tahapan kegiatan FGD (Focus Group
Discussion).
1.2 Maksud dan Tujuan
Panduan Pelaksanaan FGD kegiatan PPR/RL dimaksudkan sebagai bahan
acuan/referensi Tim Tenaga Ahli/Expert-CWMBC untuk menyelenggarakan FGD
dengan tujuan untuk:
(1) Membangun persepsi/pemahaman teknis restorasi habitat/rehabilitasi lahan
para pihak di kawasan konservasi
(2) Melakukan evaluasi dan pemilihan kelompok masyarakat yang berpartisipasi
dalam kegiatan PPR/RL
(3) Menginisiasi kerjasama kelembagaan masyarakat dan para pihak yang terkait
termasuk kelompok perempuan dalam pelaksanaan PPR/RL tahun 2013.
Panduan Teknis FGD_PPRL_CWMBC | 2
Metode Pelaksanaan__2
2.1 Definisi FGD
Beberapa referensi menyatakan bahwa definisi/pengertian FGD (Focus Group
Discussion) adalah sebagai berikut:
“A focus group discussion (FGD) is a small group of six to ten people led through an open discussion by a skilled facilitator (Eliot & Associates, 2005)”
“FGD adalah suatu metode riset yang didefinisikan sebagai suatu proses pengumpulan informasi mengenai suatu permasalahan tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok (Uzair Suhaimi, 1999)”
“FGD adalah diskusi terfokus suatu group untuk membahas suatu masalah tertentu, dalam suasana informal, jumlah peserta bervariasi ±12 orang, dilaksanakan dengan dipandu oleh seorang moderator (Wahyu T. Setyobudi, 2010)”
Berdasarkan definisi tersebut, maka dapat dimaknai bahwa dalam pemahaman
definisi/pengertian FGD terkandung 3(tiga) kata kunci yaitu, pertama: proses
pengumpulan informasi, kedua: topik diskusi terfokus, dan ketiga: pesertanya
terbatas ±10-15 orang.
Dengan demikian atau dengan perkataan lain bahwa pengertian FGD adalah suatu
metode proses pengumpulan informasi melalui diskusi kelompok yang jumlahnya
terbatas dengan topik yang spesifik dan terfokus.
2.2 Metode dan Kriteria
2.2.1. Metode FGD
FGD yang menggunakan metode “diskusi terfokus” termasuk metode kualitatif,
seperti metode kualitatif lainnya, direct observation, indepth interview, dsb.
Dalam pelaksanaan FGD berupaya menjawab jenis-jenis pertanyaan how and
why, bukan jenis-jenis pertanyaan what and how many yang khas digunakan
untuk metode kuantitatif survei sosial ekonomi, atau lainnya. FGD dan metode
kualitatif lainnya sebenarnya lebih sesuai dibandingkan metode kuantitatif untuk
suatu studi yang bertujuan “to generate theories and explanations” (Morgan and
Kruger, 1993)
2.2.2. Kriteria
Dalam pelaksanaan FGD agar tujuan dan outputnya dapat tercapai dengan sebaik-
baiknya, maka pelaksanaannya harus memenuhi persayaratan kriteria sesuai
dengan metode FGD. Kriteria teknik pelaksanaan FGD mencakup 3(tiga)
persyaratan yaitu kriteria peserta, kriteria komunikasi, dan kriteria prosedural,
sebagai berikut:
Panduan Teknis FGD_PPRL_CWMBC | 3
a. Kriteria Peserta:
Bersifat Sukarela:
Peserta FGD berdasarkan atas sukarela dan tidak terpaksa karena suatu imbalan
atau janji-janji kepada peserta.
Jumlah Kelompok Terbatas:
Jumlah peserta FGD tidak lebih dari 15 orang dan merepresentasikan
keterwakilan kelompok masyarakat
b. Kriteria Komunikasi:
Menjaga Kerahasiaan:
Pendapat peserta FGD dijaga kerahasiaannya oleh Fasilitator dan Tim Pelaksana
FGD
Kebebasan Berpendapat:
Kebebasan menyampaikan pendapat peserta, perlu dijaga dan bukan kebenaran
atau kesalahan.
c. Kriteria Prosedural:
Suasana Diskusi Informal:
Suasana atau proses diskusi FGD adalah informal, tidak formal seperti rapat dinas
atau presentasi seminar, dll.
Fasilitator Tidak Memihak:
Fasilitator FGD tidak boleh memihak, dan menilai terhadap pendapat peserta,
tetapi memfasilitasi agar semua peserta ikut berpartisipasi aktif berdiskusi.
Panduan Teknis FGD_PPRL_CWMBC | 4
Perencanaan & Persiapan __3
3.1 Perencanaan
Perencanaan pelaksanaan FGD dalam rangka prakondisi kegiatan PPR/RL tahun
2013 di kawasan konservasi TB Masigit Kareumbi, CA Burangrang, CA Gn. Tilu,
dan TNGGP meliputi rencana hal-hal sebagai berikut:
(1) Identifikasi parapihak (stakeholders):
Kelompok FGD adalah parapihak dan wakil kelompok masyarakat yang
terkait dalam pelaksanaan PPR/RL
(2) Pembentukan Tim pelaksana FGD:
Tim FGD terdiri dari : i) Tim Tenaga Ahli (TA) Komponen # 2-CWMBC dan ii)
Counterpart Komponen #2-CWMBC dari BBKSDA Jawa Barat dan TTNGGP
(3) Pemilihan tempat dan waktu pelaksanaan FGD:
Tempat dan waktu dikonsultasikan dengan BBKSDA Jawa Barat dan TNGGP
dapat FGD di Kantor Kepala Desa atau di rumah Tokoh masyarakat.
(4) Penyiapan bahan dan alat bantu FGD:
Bahan dan alat bantu pelaksanaan FGD dirancang sesuai kebutuhan dengan
sumber dana dari proyek CWMBC
(5) Penyiapan materi FGD:
Pertanyaan-pertanyaan kunci 3 topik FGD, dipersiapkan oleh Tim TA
Komponen #2-CWMBC (terlampir)
(6) Agenda pelaksanaan FGD:
Agenda/acara FGD dirancang untuk satu topik FGD selama ±1,5 jam atau
maksimum selama 2,0 jam diskusi.
3.2 Persiapan FGD
3.2.1. Penyiapan Perangkat FGD
Perangkat dan alat bantu FGD yang perlu disiapkan oleh Tim Pelaksana sebelum
FGD dilaksanakan, yaitu:
1. Materi topik FGD: Materi topik FGD dalam bentuk Ringkasan tentang
substansi Latar Belakang dan Permasalahan PPR/RL tahun 2013, disiapkan
oleh Tim Pelaksana FGD (terlampir).
2. ATK dan peralatan tulis: Kertas tulis, kertas manila, ballpoint, spidol, dll,
sesuai kebutuhan.
3. Peralatan bantu FGD: Peralatan diskusi partisipatif, antara lain OHP (jika
diperlukan), Camera/Handicam, alat rekaman, dll.
4. Tempat FGD: Ruangan untuk diskusi (sesuai kebutuhan), kursi tempat
duduk sebanyak ±15 buah dan peralatan komsunsi seperlunya.
Panduan Teknis FGD_PPRL_CWMBC | 5
3.2.2. Pembentukan Kelompok FGD
Peserta FGD pra kondisi PPR/RL direncanakan merepresentasikan wakil dari
parapihak dan kelompok masyarakat termasuk kelompok perempuan, LSM lokal,
Fasilitator PPR/RL, wakil dari Dinas Kecamatan, sebagai berikut:
Tabel 1. Lokasi Desa dan Jumlah Peserta/Kelompok FGD PPR/RL di Kawasan Konservasi BBKSDA Jawa Barat dan BB TNGGP Tahun 2013
No. Kawasan
Konservasi Lokasi Desa Luas (ha)
PPR/RL
Jumlah (org)
Kelompok 1. TB Gunung
Masigit Kareumbi 1. Desa: Tanjungwangi, Kec.:
Cicalengka, Kab. Bandung 10 ha 10-15 peserta
2. CA Gunung Burangrang
1. Desa: Cihanjawar, Kec.: Bojong, Kab.: Purwakarta
10 ha 10-15 peserta
3. CA Gunung Tilu 1. Desa: Sukaluyu, Kec.: Pasir Jambu, Kab.: Bandung
10 ha 10-15 peserta
2. Desa:Sugihmukti, Kec.: Pasir Jambu, Kab. : Bandung
10 ha 10-15 peserta
4. TN Gunung Gede Pangrango
1. Desa:Sukatani, Kec.: Pacet, Kab.: Cianjur
10 ha 10-15 peserta
2. Desa: Cimacan, Kec: Pacet, Kab.:Cianjur
10 ha 10-15 peserta
3. Desa: Ciloto, Kec.: Ciloto, Kab.: Cianjur
10 ha 10-15 peserta
Panduan Teknis FGD_PPRL_CWMBC | 6
Pelaksanaan __4
4.1 Persentasi Topik FGD
Topik FGD dalam rangka penyiapan prakondisi pelaksanaan Pilot Proyek
Restorasi Habitat/Rehabilitasi Lahan (PPR/RL) Tahun 2013 adalah:
(1) Membangun persamaan persepsi/pemahaman teknis restorasi habitat/
rehabilitasi lahan para pihak di kawasan konservasi
(2) Melakukan evaluasi dan pemilihan kelompok masyarakat yang berpartisipasi
dalam kegiatan PPR/RL
(3) Menginisiasi kerjasama/kolaborasi kelembagaan masyarakat dan para pihak
yang terkait termasuk kelompok perempuan dalam pelaksanaan PPR/RL
tahun 2013.
Untuk memberikan pembekalan dan pemahaman latar belakang dan
permasalahan para peserta FGD, Fasilitator menyampaikan presentasi singkat
Ringkasan Latar Belakang dan Permasalahan Kegiatan Pilot Proyek Restorasi
Habitat/Rehabilitasi Lahan terkait program Pengelolaan DAS Citarum dan
Konservasi Biodiversitas yang dilaksanakan dalam Tahun 2013.
Dalam penyusunan pertanyaan-pertanyaan kunci untuk bahan diskusi partisipatif
FGD agar peserta FGD cepat mengerti dan cepat merespon maka perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Pertanyaan dibuat singkat dan “to the point”
2) Pertanyaan dibuat fokus satu pengertian, tidak multi tafsir atau “bercabang”
3) Pertanyaan dibuat dengan kata-kata tunggal bukan yang bersifat majemuk
atau kata-kata perbahasa.
4) Pertanyaan dibuat bukan untuk jawaban “ya” atau “tidak”, tetapi
jawaban/penjelasan/pendapat terhadap pertanyaan “why” dan “how”
Daftar Pertanyaan Kunci:
FGD Topik 1: Persepsi Masyarakat Tentang Aspek Teknik Restorasi
Hutan Konservasi
Pertanyaan Kunci:
1. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang restorasi hutan konservasi?
2. Mengapa harus dilakukan restorasi?
3. Menurut bapak/ibu, Bagaimana restorasi hutan dilaksanakan?
FGD Topik 2: Evaluasi dan Pemilihan Kelompok Masyarakat Yang
Berpartisipasi Dalam PPR/RL
Pertanyaan Kunci:
1. Mengapa diperlukan pemilihan kelompok masyarakati yang berpartisipasi
dalam kegiatan restorasi (PPR/RL)?
2. Bagaimana kriteria kelompok masyarakat yang berpartisipasi dalam PPR/RL ?
Panduan Teknis FGD_PPRL_CWMBC | 7
3. Siapa saja anggota masyarakat yang terlibat dalam kegiatan restorasi hutan
konservasi (PPR/RL)?
FGD Topik 3: Inisiasi Kolaborasi Kelompok Masyarakat dengan Para
pihak terkait dalam Kegiatan PPR/RL
Pertanyaan Kunci:
1. Kelompok masyarakat/kelembagaan apa saja yang perlu melakukan kolaborasi
dalam kegiatan restorasi?
2. Bagaimana sebaiknya proses kolaborasi kelompok masyarakat dengan
kelembagaan lain/para pihak?
3. Program apa saja yang perlu dilmasukkan dalam kolaborasi parapihak
(termasuk kelompok perempuan)?
4.2 Diskusi Partisipatif Peserta
4.2.1. Kesepakatan dan Aturan Diskusi
Pelaksanaan FGD dilakukan melalui diskusi partisipatif oleh seluruh peserta yang
difasilitasi oleh Fasilitator. Pelaksanaan diskusi partisipatif dalam rangka FGD
penyiapan prakondisi PPR/RL terutama untuk menjaring informasi terkait
dengan 3 topik tersebut pada butir 4.1. diatas.
4.2.2. Skema Pengaturan Tempat
Gambar 1. Skema Pengaturan Tempat
Keterangan:
P1, P2….. : Peserta 1, 2, 3 …dst
Fs : Fasilitator
N : Notulis
ABP : Alat Bantu Peragaan
P1
N
P2 P3
P4
P5
P11 P10
P9
P8
P6
P7
P12
F
s
ABP
Panduan Teknis FGD_PPRL_CWMBC | 8
Dalam rangka mengeksploitasi partisipasi peserta FGD maka perlu disepakati
bersama pemahaman dan aturan diskusi partisipatif, yaitu :
1) Semua peserta FGD sama derajat dan berhak untuk berpartisipasi
menyampaikan pendapat/saran/jawaban.
2) Apapun jawaban/pendapat/saran yang disampaikan peserta FGD tidak boleh
diklasifikasikan “salah” atau “benar”, “setuju” atau “tidak setuju”
3) Pendapat/jawaban setiap peserta merupakan “share information” dan tidak
untuk diekspose keluar dari tempat FGD.
4) Semua jawaban/pendapat direcord dengan alat rekaman, dan dirahasiakan
nama-namanya pada laporan FGD dengan menggunakan “kode” peserta.
4.2.3. Suasana Diskusi Kondusif
Beberapa hal yang perlu diperhatikan bahwa selama diskusi partisipatif FGD
berlangsung kemungkinan akan menghadapi situasi/suasana sebagai berikut:
1) Situasi FGD yang “stagnant ” atau “diam”:
Pada waktu baru dimulai FGD mungkin akan terjadi suasana terdiam dan jika
dalam waktu relatif lama, maka Fasilitator segera berinisiatif “mencairkan”
suasana.
2) Peserta terlalu aktif atau pasif:
Fasilitator harus mengatur atau “memblok” agar peserta yang pasif juga
berkesempatan aktif dalam diskusi, sehingga tidak terjadi “ego individual”.
3) Perdebatan yang memanas:
Jika terjadi perdebatan yang memanas, Fasilitator segera mengambil inisiatif
menetralkan suasana dengan memberikan pendapat atau analogi yang disertai
dengan joke-joke ringan.
4) Menyimpang dari topik diskusi:
Jika jalannya diskusi menyimpang dari topik FGD yang telah disepakati,
Fasilitator segera berinisiatif untuk mengembalikan ke topik FGD yang telah
disepakati.
4.3 Analisis Hasil FGD
Hasil pengumpulan informasi FGD dari 3 topik tersebut kemudian dilakukan
analisis yang pada prinsipnya mencakup hal-hal sebagai berikut:
1) coding terhadap sikap, pendapat peserta FGD yang memiliki kesamaan terkait topik FGD dalam rangka pra kondisi PPR/RL
2) kesamaan sikap terhadap topik FGD 1, 2 dan topik FGD 3 3) persamaan istilah yang digunakan, termasuk perbedaan pendapat terhadap
istilah yang digunakan peserta dalam pemahaman PPR/RL 4) klasifikasi dan kategorisasi terhadap sikap dan pendapat peserta FGD
berdasarkan kerangka kegiatan PPR/RL 5) hubungan antara masing-masing kategorisasi yang ada untuk menentukan
kerangka hasil diskusi atau sikap dan pendapat kelompok terhadap kegiatan PPR/RL
Panduan Teknis FGD_PPRL_CWMBC | 9
6) draf laporan FGD untuk didiskusikan pada kelompok yang lebih besar, atau terhadap komponen lainnya sebagai bahan intergrasi kegiatan proyek CWMBC secara menyeluruh
Panduan Teknis FGD_PPRL_CWMBC | 10
Tim Pelaksana __5
5.1 Fasilitator
Dalam pelaksanaan FGD diperlukan seorang Fasilitator yang sekaligus bertindak
selaku moderator diskusi. Seorang Fasilitator FGD perlu memiliki kompetensi
keterampilan substantif dan proses yaitu kemampuan:
1) mendengar, sensitifity dan empaty terhadap keragaman peserta baik agama,
suku, gender dan perbedaan pendidikan
2) berkomunikasi, berbicara, dan pengamatan sikap peserta dalam memfasilitasi
pelaksanaan FGD
3) penguasaan substansi topik FGD kegiatan PPR/RL di kawasan konservasi
4) mengelola pelaksanaan diskusi menjadi dinamis, dan menjaga suasana
informal
5) mendorong peserta FGD bergairah dan berpartisipasi
Tugas Fasilitator yang utama adalah memimpin diskusi sehingga dapat
belangsung lancar. Sebagai moderator ia tidak boleh berpihak --bahkan terhadap
dirinya-- tetapi memperlakukan peserta secara setara --dan peserta harus
memperoleh kesan ini—termasuk kesetaraan perbedaan gender. Selanjutnya
secara umum tugas-tugas Fasilitator adalah sebagai berikut:
1) Membuka FGD dan ucapan selamat datang, menyampaikan overview topik
yang akan didiskusikan dalam FGD, dan penyampaian aturan diskusi
2) Meminta klarifikasi, melakukan refleksi dan memotivasi peserta
3) Melakukan “probing” (penggalian lebih dalam), dan distribusi pertanyaan
4) Melakukan “blocking”, “reframing”, “refocusing” jika diperlukan
5) Negosiasi waktu (jika perlu) dan menutup FGD.
5.2 Notulis
Tugas pokok Notulis adalah mencatat hasil diskusi dan merekan proses FGD dari
awal hingga akhir diskusi, dengan peralatan bantu antara lain: peralatan rekaman,
laptop/PC, dll.
5.3 Dokumentasi
Untuk melengkapi laporan FGD maka perlu adanya dokumentasi yang
mendokumentasikan jalannya FGD berupa foto-foto, dan audio visual dengan
camera dan handicame.
Panduan Teknis FGD_PPRL_CWMBC | 11
Pelaporan __6
6.1 Kerangka Laporan
Pelaporan FGD dibuat untuk masing-masing lokasi sasaran PPR/RL-CWMBC
tahun 2013 di kawasan konservasi:
1. TB Gunung Masigit Kareumbi
2. CA Gunung Burangrang
3. CA Gunung Tilu
4. TN Gunung Gede Pangrango
Kerangka/Outline Laporan FGD adalah sebagai berikut:
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
II. GAMBARAN UMUM PPR/RL
4. Sasaran Kawasan Konservasi
5. Profil Singkat Desa
6. Profil Singkat Kelompok PPR/RL
III. PELAKSANAAN FGD
1. Tempat dan Waktu
2. Peserta FGD
3. Proses Pelaksanaan FGD
4. Analisis Hasil FGD
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
LAMPIRAN
a. Notulen FGD
b. Dokumentasi
6.2 Prosedur Pelaporan
Laporan FGD Pilot Proyek Restorasi/Rehabilitasi Lahan (PPR/RL) dibuat rangkap
3:
Rangkap 1: Untuk BBKSDA/TNGGP
Rangkap 2: Untuk Proyek CWMBC
Rangkap 3: Untuk File Komponen #2-CWMBC
Format laporan: Ukuran kertas A4
Panduan Teknis FGD_PPRL_CWMBC | 12
Daftar Pustaka
Aliot and Associates . 2005. How to Conduct a Focus Group Discussion
ETR-Associates. 2010. Focus Group Discussion Facilitation Tips.
Saifudin Asrori. 2007. Pedoman Pertanyaan untuk Focus Group Discaussion. FISIP-UI, Jakarta
Uzair Suahaimi. 1999. Focus Group Discussion: Panduan Studi Kualitatif. Kerjasama BPS-ADB, Jakarta
Wahyu T. Setyobudi. 2010. Teknik Moderasi Focus Group Discussion.