Post on 14-Jun-2015
I WAYAN EKA SANTIKA
NI WAYAN EKA YANI
MADE DWI MARINI
I KOMANG SUTA PALWAGUNA
DESAK NYOMAN OKTIANI
IDA AYU ANGGARA WATI
OLEH:
KOMPONEN BELAJAR
STIMULUS LINGKUNGAN
STIMULUS LINGKUNGAN
Panca indraPanca indra register
sensoriregister sensori
Sinyal neuron
pengenalan pola (pattern recognition)
SKEMA
TINGKAT PERHATIAN
TINGKAT PERHATIAN
TINGKAT PENDALAMANA
PROSES
pendekatan
Primary rehearsal(Pengulangan dasar)
Elaborative rehearsal(Pengulangan
elaboratif/perluasan)
Hakikat Belajar Kompleks
Proses kognisi yang dipelajari dalam teori pengolahan informasi adalah proses belajar pemecahan masalah. Pada umumnya, suatu masalah muncul adalah apabila jika ada hambatan untuk menjadikan keadaan sekarang menjadi keadaan yang diinginkan. Sejalan dengan itu dalam belajar orang juga bisa menghadapi masalah untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang tidak seluruh informasinya diketahui atau informasinya tidak terorganisir seperti yang diinginkan, sehingga perlu menemukan solusinya.
Model-model pemecahan masalah yang sudah dihasilkan para ahli antara lain adalah pemecahan masalah pada umumnya (general problem solving) dan model masalah penemuan (invention problem).
General Problem Solver Invention Problem Strategy
1. Menggambarkan masalah,
keadaan-nya, dan operasi
legalnya.
1. Mengkonstruksi gambaran
masalah di memori kerja dan
mencari di memori jangka
panjang sebagian atau seluruh
solusinya (deteksi masalah)
2. Mengembangkan tujuan umum
dan sub-sub tujuan dan memulai
meme-cahkan sub-sub tujuan
2. Jika solusi tidak ditemukan, scan
lingkungan tugas untuk tambahan
informasi (scanning atribut)
3. Menggunakan analisis tujuan dan
alat/cara untuk menilai
kemajuan; meredefinisi sub-sub
tujuan, jika per-lu.
3. Jika langkah 2 juga tidak berhasil,
redefinisi tujuan-tujuan yang
mende-sak (analisis tujuan).
PEMULA/NOVICES AHLI/EXPERTS
1. Penyimpanan domain pengetahuan ter-tentu yang
lemah dan tidak memadai yang menuntun kepada
persepsi pola berdasarkan karakteristik permukaan
dari informasi.
Penyimpanan domain pengetahuan ter-tentu yang
saling berhubungan yang me-nuntun kepada persepsi
pola besar yang bermakna dalam domain itu. Contoh,
ahli dapat menggolongkan masalah-masalah fisik
menurut prinsip-prinsip yang men-dasari (misalnya
prinsip konservasi ener-gi)
2. Mengembangkan tujuan umum dan sub-subtujuan
dan memulai memecah-kan sub-subtujuan.
Jika solusi tidak ditemukan, scan ling-kungan tugas
untuk tambahan informasi (scanning atribut)
3. Pemula sering tidak menyadari kapan mereka
membuat kesalahan dan kapan mereka harus mencek
solusinya. Mere-ka gagal mengorganisasikan
masalah dari tipe masalah.
Ahli menunjukkan keterampilan self- monitoring yang
kuat dan mengabaikan strategi-strategi pemecahan
masalah ketika mereka tidak membahas semua
informasi yang ada pada masalah.
4. Setiap masalah dipecahkan langkah demi langkah
yang tidak merekombi-nasikan operasi-operasi yang
panjang.
Masalah-masalah rutin dipecahkan secara heuristik
dalam waktu yang singkat.
Pada umumnya pembelajaran adalah bertujuan mengembangkan struktur kognitif anak dengan mengembangkan penyimpanan pengetahuan yang kaya dan strategi yang efektif untuk membuat keputusan baik dalam pemecahan masalah belajarnya sendiri maupun masalah yang berkaitan dengan konten pembelajaran. Sehingga perlu metode dan konteks penyimpanan daya yang dapat disimpan dalam memori jangka panjang. Yang dapat dimunculkan dengan kode dan stimuli dari luar yang akan membantu dalam mempelajari pelajaran yang baru dengan menggunakan pengetahuan awal siswa.
Pembelajaran untuk pemecahan masalah diilhami oleh adanya riset tentang perbedaan kemampuan dalam memecahkan masalah antara pemula dan ahli. Ini berimplikasi memberikan bimbingan pada pembelajaran. Pertama, perlunya mengembangkan struktur pengetahuan yang kaya dan terintegrasi dalam domain pemecahan masalah. Karena itu penting memiliki pengetahuan skematik dalam pengembangan keterampilan dan kreativitas pemecahan masalah. Kedua, prinsip-prinsip tertentu haruslah diilustrasikan dalam berbaga konteks. Tujuannya adalah mengatasi masalah yang dihadapi para pemula dalam mengkategorisasikan masalah yang berbasis pada karakteristik permukaan. Ketiga, analisis terhadap strategi pemecahan masalah oleh siswa dan pengajaran yang eksplisit dalam strategi-strategi yang efektif juga diperlukan.
Aplikasi dalam pembelajaran PKN dibedakan antara belajar peningkatan pemahaman siswa dan pembelajaran yang berorientasi dengan pemecahan masalah. Jika dilihat dalam pembelajaran PKN dari perspektif pengolahan informasi dapat berfariasi dalam berbagai proses dimana siswa dapat menerima, mengkode dan mengingat bahkan mengeluarkan kembali informasi serta menerapkan pengetahuannya dalam memecahkan masalah-masalah baru yang muncul. Transfer of lernig adalah konsep belajar yang memberikan makna kepada pengetahuan dan keterampilan untuk dapat diaplikasikan dalam berbagai konteks yang baru. Namun trasnfer belajar ini tidak akan terjadi apabila siswa belum mampu mengembangkan dan mengaktifkan skemanya, yang artinya siswa belum mampu mengintegrasikan pengetahuan yang dipelajarinya dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya.
MONTO GEN BO NAH???????
Tha….thA…..MUACH…..