Post on 02-Sep-2015
description
Sinonim - Basal Fibroma- Nasofaringeal FibromaDefinisisuatu tumor yang berasal dari dinding posterolateral nasofaring yang terdiri dari pembuluh darah, fibroma dan sejumlah serat kolagen tanpa elemen muskularis atau tunika muskularis.
SIFATHistopatologi : JINAKKlinis : GANASEkspansi kuat dan progresif sehingga menekan tulang dan jaringan sekitarnya
ETIOLOGIBelum diketahui secara pastiDiduga berkaitan ketidakseimbangan hormonal
Secara makroskopis Tumor berbentuk oval-bulatPadat kenyalWarna merah keabu-abuan atau keunguan
Secara mikroskopisterdiri dari pembuluh darah berukuran besar (kapiler) yang dilapisi endotel tanpa tunika muskularisjaringan fibrous
Tumor di posterolateral nasofaring
Depan SuperiorInferior
Tonjolan DasarPalatum Orofaringhidung tengkorak mole
Frog face, CephalgiBombans GangguanObstruksi nasi, menelan,Protusi bulbi sesak
Epistaksis hebat dan berulangSifat tumor yang ekspansifAnterior : masuk kavum nasi sehingga buntu hidung unilateral/bilateral rhinolalia oclusa.Mendesak dorsum nasi sehingga frogface.Mendesak kavum orbita menyebabkan protuio bulbi.Ke lateral menutup tuba eustachii menyebabkan otitis media.
Masuk ke fisura pterigomaksilaris, fosa temporalis menyebabkan benjolan di pipi.
Ke inferior jika mengenai paltum mole akan bombans, jika ke orofaring dapat menyebabkan gangguan menelan dan sesak napas.
Ke superior akan mendesak dan masuk dasar dan rongga tengkorak.
AnamnesisPemeriksaan FisikInspeksi : mata menonjol, frogfaceRA : tumor di porteronasofaring, fenomena palatum mole (-)RP : tumor merah keunguan di nasofaringPemeriksaan PenunjangFoto waters dan tenggorokCT-ScanAngiografiBiopsi
Koanal PolipAdenoidCa NasofaringFibroma Nasofaring
Obat Hormonal- estrogen- zytonalRadiasiPengangkatan- pengikatan- operatif
DefinisiTumor ganas yang berasal dari epitel mukosa nasofaring atau kelenjar yang terdapat di nasofaring.
EtiologiBelum jelas.Diduga karena faktor genetik (ras mongoloid), virus (Eipstain Barr), lingkungan.Banyak usia 30-50 tahun. Laki: wanita= 2:1.
Berdasarkan HistopatologiPada umunya berbentuk epidermoid karsinoma, yang dibagi :Well differentiated epidermoid carcinoma- Keratinising- Non KeratinisingUndifferentiated epidermoid carcinoma- Transisional - LymfoepiteliomaCylindroma
Menurut bentuk dan cara tumbuhUlceratifExophitictumor tumbuh keluar seperti polip/bunga kubis.Endophitic tumor tumbuh di bawah selaput lendir agak sedikit lebih tinggi dari jaringan sekitarnya.
LokalisasiFossa RosenmulleriSekitar tuba eustachiiDinding belakang nasofaringAtap nasofaring
Gejala setempat karena tumor primera.Gejala HidungPilek terus menerus, lendir campur darah/nanah yang berbau, epistaksis berulang, riak campur darah, obstruksi nasi.Gejala TelingaPendengaran berkurang, tinnitus serius, OMP.
Gejala karena tumbuh dan menyebarnya tumorSifat EkspansifKe anteriormengisi nasofaringmenutup koaneobstruksi nasi.Ke inferiormendesak palatum molebombans palatum mole.Sifat InfiltratifKe atasMelalui foramen lacorumendocraniumduramatercephalgi.N. VI (Abducens) diplopia/strabismus.
Jika terkena N. V (Trigeminus) dapat menyebabkan Trigeminal Neuralgi. Nyeri kepala hebat di muka sekitar mata, hidung, rahang atas, rahang bawah dan lidah. - Ke sampingMasuk ke spatium parapharingicumN. IX,N.Xparese palatum mole, parese faring dan laring (regurgitasi makanan ke kavum nasi, rhinolalia aperta dan suara parau).mengenai N. XIIdeviasi lidah dan gangguan telan
Gejala karena metastase melalui getah beningPembesaran kelenjar leher di bawah ujung planum mastoid, di belakang angulus mandibula, medial dari ujung bagian atas m. sternocleido mastoideus.
Gejala metastase melalui aliran darahMetastase jauh ke hati, paru-paru, ginjal, limpa, tulang.
Ingat TRIAS !!!Tumor Colli, gejala telinga, gejala hidungTumor Colli, gejala intrakranial (syaraf dan mata), gejala hidungGejala intrakranial, gejala hidung, gejala telinga
Diagnosa BandingAngiofibroma Nasofaring JuvenilisAngiofibroma NasofaringAdenoid persistenTBC Nasofaring
TerapiRadiasiCytostatika
DefinisiKarsinoma yang mengenai laring (supraglotik, glotik, subglotik).
EtiologiDiduga rokok dan alkohol berpengaruh. Umumnya tersering pada usia 40-50 th.Laki-laki :wanita = 10:1
Suara Parau, merupakan gejala dini jika tumor di daerah glotis dan subglotis.Rasa tidak enak dilaring. Pada fase lanjut ada rasa sakit untuk menelan dan bicara.Sesak nafas saat inspirasi.Pembesaran Kelenjar
Pembagian menurut lokalisasi tumorSupraglotisTumor pada plika ventrikularis, aritenoid, epiglotis, sinus piriformis.GlotisTumor pada korda vokalis.SubglotisTumor di bawah korda vokalis.
STADIUMStadium 1 : T1 N0 M0Stadium 2 : T2 N0 M0Stadium 3 : T3 N0 M0, T2 N1 M0, T3 N1 M0Stadium 4 : T4 N0 M0, Semua T N2 M1, Semua T N M
Stadium 1 dan 4 : RadiasiStadium 2 dan 3 : Laringektomi
DefinisiTumor sinonasa yang tumbuh secara lokal, bersifat agresif dan rekurensinya tinggi.
Etiologipenyebab belum diketahui. Diduga karena alergi (inflamasi kronik), karsinogen, virus.
Histopatologi
Tipe InvertedTipe FungiformTipe silindrikal
Gejala KlinisSakit kepalaSumbatan hidung unilateralEpistaksisNyeri wajahBengkak periorbitaRhinore purulenGangguan penglihatanHiposmia
AnamnesaPemeriksaan Fisikmassa polipoid merah keabu-abuan unilateral yang mengisi cavum nasi dan menyebabkan obstruksi.Pemeriksaan PenunjangCT-Scan
PembedahanTujuannya:Dapat membuka dengan cukup sehingga dapat mereseksi tumor keseluruhan.Menghasilkan lapangan pandang yang baik.Meminimalisisr deformitas kosmetik dan ketidakmampuan fungsional
Definisiterjadinya pertumbuhan sel ganas pada tumor paranasal dan rongga hidung.
EpidemiologiPria >> wanitaSering pada usia 45 85 th
Penggunaan tembakauAlkoholInhalan spesifik- debu industri kayu, tekstil, kulit, tepung- debu logam (kromium, asbes)- uap isoprofil alkohol, pembuat lem, formaldehyde radium- uap pelarut
Sinar ionisasi : sinar radiasi, sinar UVVirus HPV, EBVUsia 45-85 thPria >> wanitaPaparan terhadap thorotrast
Gejala NasalObstruksi hidung unilateral, rhinore, epistaksis, sekret campur darah dan berbau, deformitas tulang hidung.
Gejala OrbitaDiplopia . Ptosis, oftalmoplegia, gangguan visus dan epifora.
Gejala OralUlkus di palatum/prosesus alveolaris.
Gejala FasialPenonjolan pipi, nyeri, anestesi atau parestesi muka.
Gejala IntrakranialSakit kepala hebat, oftalmoplegia, gangguan visus.
AnamnesisPemeriksaan fisikPemeriksaan PenunjangBiopsiX-ray : waters, caldwell, lateral, submentovertex.CT-scanMRIPET (Positron Emission Tomography)
Karsinoma sel skuamosa- Keratinizing SCC- Non keratinizing SCCUndifferentiated CarcinomaAdenokasrsinoma Sinonasal
PembedahanDilakukan pada lesi dini T1-T2. Radiasi post operatif untuk mencegah kekambuhan.RadioterapiKemoterapiTerapi tumor stadium lanjut (paliatif).