Post on 05-Dec-2014
description
(SAD DARSANA)NYAYA DAN MIMAMSA
Fadhilati Haqiqiyah1111032100028
Filsafat India
Astika Weda langsun
gMimamsa
Wedanta
NalarNyay
a
Waisesika
Samkhya
Yoga
Nastika
Carvakas
Buddhis
Jaina
A. Nyaya Metode untuk mengadakan penelitian yang
kritis dan logis. Pendiri: Maharsi Gautama -- abad ke 4 SM –
Nyayasutra. Dalam arti sempit Nyaya: penalaran silogostis.
Dalam arti lebih luas, Nyaya: pemeriksaan objek melalui bukti-bukti => pengetahuan yang benar (Pramanashastra).
Ada dua mazhab, yaitu Nyaya kuno dan Nyaya baru
Nyaya kuno mengutarakan logika, Nyaya baru membicarakan teori ilmu pengetahuan
Setiap tindakan melibatkan tiga unsur: subjek pengenal, objek, dan hubungan antara keduanya.
Semua pengetahuan mengimplikasikan empat kondisi: subjek pengenal (pramatr), objek (prameya), kondisi hasil dari pengenalan (pramiti), sarana pengetahuan (pramana).
pengetahuan, sah atau tidak sah nya tergantung pada unsur pramana.
Catur Pramana
Pratyaksa
Alat
Laukika
Alaukika
ProsesNirwikalp
a
sawikalp
a
Anumana
Purvavat
Sesavat
Samanyatodrista
Upamana
Sabda
Laukika
Wahyu/
Waidika
Tuhan (Nyaya) Tuhan: Jiwa tertinggi yang yang bersifat kekal
abadi, berada di mana-mana, memenuhi alam dan merupakan kesadaran agung.
Tuhan: penyebab penciptaan, pemeliharaan, dan peleburan dunia.
Tuhan mengarahkan semua makhluk hidup melakukan tindakan-tindakan.
Nyaya =˃ dua pembuktian Tuhan: kosmologi, yaitu dunia ini adalah akibat dari suatu sebab, yaitu Tuhan; Teleologis, Di dunia ini ada suatu tata tertib sehingga menampakkan rencana, yang merencanakan itulah Tuhan.
Tuhan pula menjadi pengatur dan mengodratkan hukum pada alam
Dunia ini lengkap dengan derita dan kebahagiaan, dapat atau tidaknya makhluk menikmati kebahagiaan di dunia ini tergantung dari benar tidaknya pengetahuan yang dimiliki oleh makhluk
Alam (Nyaya)Brahman
a Purusa+Prakerti
Citta-- Triguna
Triantahkarana(Buddhi, manah, Ahamkara)Pancabu
ddhindria+Pancakarmend
ria
Pancatanmatra
Pancamahabhuta
Bergerak menyusun alam
semesta dan
mengisi kehampa
an
Kelepasan (Nyaya)
Melalui =˃ pengetahuan yang benar dan sempurna
Wujud kelepasan =˃ terbebasnya jiwatma dari kelahiran kesenangan dan penderitaan.
Menghentikan
aktifitas
(pengetahuan yg
benar)
Jiwatma bebas
dari penderitaan
kelepasan
B. Mimamsa Bahasa: man berfikir, menyelidiki. Istilah:
penyelidikan Weda. Ada dua: Purva Mimamsa=Mimamsa, dan
Uttara Mimamsa =Vedanta. Pendirinya Jamini – 3-2 SM – Mimamsa sutra
(200-450 M). Kajiaannya: bagian Weda, Brahmana Mimamsa sangat menekankan karma yaitu
pelaksanaaan upacara agama untuk mencapai tujuan.
Tujuan: emnyusun aturan dan tehnik untuk menerangkan ajaran Weda.
Ada dua aliran dalam Mimamsa: Prabhakara dan Kumarila Bhata
Cara memperoleh pengetahuan (Prabhakara): Pratyaksa, Anumana, Upamana, Sabda, Arthapatti (persangkaan).
Cara memperoleh pengetahuan (Kumarila Bhata): sama dengan Prabhakara ditambah Anupalabdi (ketiadaan).
paling penting dan utama kesaksian (Sabda).
Dibagi menjadi dua bagian: Mantra dan Brahmana.
Pustaka Mimamsasutra terdiri atas dua belas bab (adhayana). Masing-masing dibagi menjadi empat bagian; sedangkan bab 3, 6, dan 10 berisikan delapan bagian. Tiap bagian dibagi menjadi seksi-seksi (adhikarana). Tiap seksi mempunyai lima bagian: Tesis/ Sasterakanta (Visaya), Kesangsian (samsaya), Antitese/pertentangan (purvapaksa), Konklusi benar/sintesis (siddhanta), Persetujuan/ketetapan hati (sampati).
Hanya bab pertama yang mengandung filsafat
Alam (Mimamsa)
Alam itu kekal, tidak dibuat oleh Tuhan, dan ada dengan sendirinya
Ada empat unsur di alam ini yaitu: substansi, kualitas, aktifitas dan sifat umum.
Substansi =˃ Prabhakara: bumi, air, api, hawa, akasa, akal, pribadi, ruang, waktu, ditambah tamas dan suara.
Kumarila Bhata: sembilan substansi+ tamasa dan suara
Substansi, kwalitas ,dan sifat umum tidak dapat dipisahkan karena ketiganya mewujudkan satu kesatuan
Weda (Mimamsa)
weda diakui sebagai sumber pengetahuan yang maha sempurna, weda bukan pula ciptaan Tuhan, weda ada dengan sendirinya.
Dalam filsafat Mimamsa, liturgi Weda dijelaskan melalui sejumlah besar data yang disampaikan dalam 900 judul terpisah, yang disebut adhikarama.
Nyaya sutra dan Mimamsa sutra
Daftar Pustaka Admin, Pratyaksa, diakses pada 13 November 2012, dari
http://informatika.undiksha.ac.id/sklb/?p=188 Djam’annuri,Agama Kita perspektif Sejarah Agama-Agama, Penerbit
Kurnia Kalam Semesta, Jakarta:2009 Harsa Swabodhi, opamana-pramana Budha Dharna dan Hindu
Dharma, Medan:Yayasan Perguruan Budaya & Budaya, 1980 Harun Hadiwijono, Sari Filsafat India, PT. BPK Gunung Mulia,
Jakarta:1989 I Gede Rudia Adiputra dkk, Tattwa Darsana, Yayasan Dharma
Sarathi, Jakarta:1990 I Made Titib, Pengantar Weda, Hanuman Sakti, Jakarta: 1996 Matius Ali, Filsafat India, Sanggar Luxor, Karang Mulya: 2010, cet l Teja Surya, filsafat Nyaya diakses pada 12 September 2012,
http://www.tejasurya.com/artikel-spiritual/filsafat/87.html Wikipedia, kosmologi Hindu, diakses pada 19 September 2012, dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Kosmologi_Hindu Wikipedia, Agama Hindu, diakses pada 15 November 2012, dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Hindu
Vedicbooks.net, diakses pada 22 november 2012, dari http://www.google.co.id/imgres?um=1&hl=id&sa=N&tbo=d&biw=1024&bih=497&tbm=isch&tbnid=T2nvDSfD3W9byM:&imgrefurl=http://www.vedicbooks.net/mimamsa-sutra-jaimini-p-14145.html&docid=H0mazK7wsMaasM&imgurl=http://www.vedicbooks.net/images/mimamsa_sutra_of_jaimini_n_v_thadani_medium.jpg&w=180&h=265&ei=EnCtUJm5H8jQrQf1j4GABw&zoom=1&iact=hc&vpx=173&vpy=141&dur=1150&hovh=212&hovw=144&tx=107&ty=109&sig=112456959942274745788&page=1&tbnh=136&tbnw=93&start=0&ndsp=18&ved=1t:429,r:2,s:0,i:87
Laprocure, diakses pada22 november 2012, dari http://www.google.co.id/imgres?q=gambar+kitab+nyayasutra&um=1&hl=id&sa=N&tbo=d&biw=1024&bih=497&tbm=isch&tbnid=jEx5NWCt7P54KM:&imgrefurl=http://www.laprocure.com/nyaya-sutra-gautama-aksapada-nyaya-bhasya-aksapada-paksilasvamin-art-conduire-pensee-inde-ancienn/9782251720517.html&docid=7duimgRQCgZAFM&itg=1&imgurl=http://www.laprocure.com/cache/couvertures/9782251720517.jpg&w=400&h=615&ei=jW2tUKjsHMLIrQeS4oD4Dw&zoom=1&iact=hc&vpx=802&vpy=78&dur=4050&hovh=278&hovw=181&tx=101&ty=103&sig=112456959942274745788&page=1&tbnh=136&tbnw=107&start=0&ndsp=13&ved=1t:429,r:12,s:0,i:118
Thank you for your attention
Pertanyaan+jawaban1. Linda: contoh dari sevavat? Perbedaan dan persamaan antara
filsafat nyaya dan mimamsa dalam kategori alam?• contohnya, kesimpulan yang di ambil dari sebab ke akibat. Ada
asap karena ada sesuatu yang terbakar• Sebab itu yang menyebabkan adanya akibat, contoh sebab yaitu • Sevavat, akibat yang telah dirasakan contohnya, ketika kita
melihat gelap, yang kita rasakan ayau disimpulkan akan turun hujan. (yang telah dirasakan )
2. Enis: sevavat, contoh dari purvavat dan samanyata dasa?• Purvavat, akibat dari penyebab yang belum dirasakan. Contohnya,
ketika kita melihat awan gelap berarti akan (baru akan) turun hujan (belum dirasakan)Samanyata darsta, contohnya, wujud bendanya tidak terlihat dari tandanya seperti matahari, ia bergerak tapi tidak terlihat dari apa yang disebabkan. Contoh lain, gravitasi bumi, tanda dari bumi bulat itu tidak terlihat seperti saat kita menaiki pesawat terbang
Jawaban lanjutan...Jawaban lanjutan nomor 1 Perbedaan Konsep alam antara nyaya dan mimamsa yaitu: menurut
mimamsa alam itu ada dengan sendirinya dengan melahirkan 9 subtansi dan 11 substansi , tidak mengakui 25 kategori tetapi mengakui yang 9 dan 11 substansi saja (tidak mempercayai adanya Tuhan) tetapi dalam nyaya ada prosesnya, bisa dilihat dalam bagan nyaya
Jawaban dila: bumi berasal dari air, air berasal dari api, api berasal dari hawa, hawa berasal akasa, akasa berasal dari akal begitu seterusnya sampai kepada pribadi, ruang dan waktu.
Penyebab utama dari semuanya adalah suara3. Mansur: konsep alam, Apa yang melatarbelakangi alam tercipta
dengan sendirinya menurut mimamsa? Jawaban Dila, alam terjadi dengan sendirinya karena memang sudah
ada di konsep mimamsa. Konsep alam dalam mimamsa memang ada dengan sendirinya dan
dalam mimamsa tidak mempercayai adanya Tuhan (Atheis)