Mpk2-PengadaanAlatBerat2_ Mift

Post on 05-Jan-2016

220 views 1 download

description

civil engineer

Transcript of Mpk2-PengadaanAlatBerat2_ Mift

II. PENGADAAN ALAT BERAT

2.1 Dasar pengadaana. Menyelesaikan pekerjaan saat ini atau pekerjaanmendatang yang sudah pasti b. Perkiraan penggunaan masa datang

2.2 Cara pengadaan Dapat ditempuh dengan cara: sewa, beli (langsung

maupun leasing), atau kombinasi sewa dan beli

2.2.1 SewaKeuntungan:

a. Tidak kena biaya pemeliharaan b. Tidak punya beban mencari pekerjaan sejenis c. Tidak memberatkan keuangan perusahaan

MPK2-2(PAB1/Sukarno) 1

2

Kerugian:

a. Tarif sewa diluar kontrol perusahaan

b. Saat diperlukan alat belum tentu ada

c. Kadang kepemilikan alat merupakan syarat tender

2.2.2 Beli Keuntungan:

a. Kontraktor tidak tergantung pada pihak luar

b. Mempunyai keunggulan dan prestise

c. Siap dalam pekerjaan sejenis

Kerugian:

a. Terkena biaya pemeliharaan

b. Rugi bila idle

c. Butuh dana besar

MPK2-2(PAB1/Sukarno) 2

2.2.3 Kombinasi sewa dan Beli- Ditempuh untuk mengatasi kerugian cara sewa atau beli- Pembelian dilakukan bila betul-betul menguntungkan kalau tidak perusahaan akan sewa - Biasanya dilakukan pembelian alat cara leasing (membeli dengan cara mengangsur)- Dua macam leasing:

a. Pada akhir perjanjian alat dibeli oleh perusahaan pembeli leasing

b. Pada akhir perjanjian alat dibeli oleh perusahaan penjual leasing

MPK2-2(PAB1/Sukarno) 3

2.3 Pertimbangan cara pengadaanAda 2: Pertimbangan sewa dan investasi

2.3.1 Pertimbangan sewaa. Kondisi keuangan tidak mendukungb. Menguntungkan jangka pendekc. Penggunaan jangka panjang merugikan d. Tidak sulit dalam pengadaan (banyak disewakan)e. Lack of technology f. Lack of mechanic/operator g. Perusahaan memang tidak ingin

MPK2-2(PAB1/Sukarno) 4

2.3.2 Pertimbangan investasia. Kondisi keuangan mendukungb. Menguntungkan jangka panjang investasi kembali beserta bunganyac. Penggunaan jangka panjang menguntungkan karena menghasilkan bunga yang > bunga bank d. Sulit dalam pengadaan e. Master of technology f. Provision of mechanic/operator g. Perusahaan memang menginginkan h. Persyaratan lelang

MPK2-2(PAB1/Sukarno) 5

2.3 Investasi

Bila investasi (cara beli) dipilih maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan

2.2.1 Cara Investasi

a. Dibeli langsung dari dalam negeri

b. Dibeli melalui impor

Cara impor:

FAS (free along side), FOB (free on board), C&F (cost &

freight), atau CIF (cost, insurance and freight)

c. Dibeli melalui leasing

MPK2-2(PAB1/Sukarno) 6

2.4 Cara investasi- Prosedur investasi bervariasi (tergantung perusahaan)- Umumnya dibentuk tim pembelian- Cara pengadaan melalui investasi:

a. Langsung dibeli di dalam negerib. Impor, atau c. Leasing

2.4.1 Langsung dibeli di dalam negeri- Cara:

1) Langsung2) Melalui tender, atau3) Melalui suplier

MPK2-2(PAB1/Sukarno) 7

2.4.2 Dibeli melalui impor- Dapat melalui importir atau impor sendiri (kalau punya ijin impor)- Perlu diperhatikan: kondisi harga dan fasilitas bea masuk

2.4.2.1 Kondisi harga- Bisa berupa: FAS (free along side), FOB (free on board), C&F (cost & freight), atau CIF (cost,

insurance and freight)- C&F dan CIF banyak digunakan- Asuransi kadang disertakan

MPK2-2(PAB1/Sukarno) 8

a. Free along side (FAS)Harga alat, franko diatas pelabuhan muat

asalb. Free on board (FOB)

Harga alat, franko diatas kapal di pelabuhan muat asalc. Cost & Freight (C&F)

Harga alat, franko diatas pelabuhan tujuand. Cost, insurance, and freight (CIF)

Harga alat, franko diatas pelabuhan tujuan + biaya asuransi- 2 jenis asuransi: * all risk (semua di cover), dan

* total lost (hanya yang hilang di cover)

MPK2-2(PAB1/Sukarno) 9

2.4.2.2 Fasilitas bea masuk- Pembebasan bea masuk untuk peralatan konstruksi dalam rangka persaingan dengan kontraktor asing

2.4.3 Dibeli melalui leasing- Pembelian dengan cara sewa beli, yaitu perusahaan menyewa selama periode tertentu kemudian bila masa sewa berakhir alat tsb. dapat dimiliki oleh perusahaan dengan membeli seharga nilai sisa alat.- Cara ini ditempuh untuk mempertahankan likuiditas perusahaan- Biaya leasing merupakan biaya langsung dan bukan biaya investasi

MPK2-2(PAB1/Sukarno) 10

2.5 Strategi Investasi

Meliputi 3 hal:

a. Rencana penggantian alat karena sudah tidak ekonomis

b. Melengkapi alat penunjang pada suatu grup alat

c. Menambah jenis alat

2.5.1 Rencana penggantian

- Penggantian dilakukan pada alat yang tidak ekonomis artinya alat yang biaya

pemeliharaan dan operasinya lebih besar dari pendapatannya. Alat seperti ini harus diihapus dari daftar aktiva tetap perusahaan, misalnya melalui penjualanMPK2-2(PAB1/Sukarno) 11

- Alat yang dihapus meliputi:

a. Alat yang terlalu sering rusak

b.Alat yang kapasitasnya menurun jauh

c.Alat yang suku cadangnya sulit diperoleh

d.Alat yang teknologinya sangat ketinggalan

2.5.2 Melengkapi alat penunjang

- Alat bisa bekerja sendirian maupun dalam grup

- Contoh alat yang bekerja dalam grup:

Pada pekerjaan pengaspalan dengan aspal beton maka diperlukan sejumlah alat yaitu:

MPK2-2(PAB1/Sukarno) 12

a. AMP (asphalt mixing plant) sebagai alat utama

b. Alat penunjang yaitu:

Wheel Loader, Asphalt Finisher, Tandem Roller, Tire roller, Asphalt Sprayer, Truk Tangki Air, Dump Truck, dan Alat2 Laboratorium.

Bila salah satu alat penunjang sudah tidak layak (misal tire roller) maka perlu diganti karena akan mengakibatkan proyek idle, apalagi bila minimum hour belum tercapai.

MPK2-2(PAB1/Sukarno) 13

2.5.3 Menambah alat

- Biasanya dikerjakan pada perusahaan yang sedang berkembang

- Penambahan bisa pada alat yang sudah ada atau penambahan alat baru

- Pertimbangan pada penambahan alat:

a. Potensi pekerjaan pada tahun mendatang

b. Adanya alat dengan idle time kecil

c. Sering sewa dari luar untuk mengatasi kekurangan

MPK2-2(PAB1/Sukarno) 14

2.6 Prinsip Ekonomi Investasi

- Investasi alat berat untuk kepentingan jangka panjang dan harus menguntungkan

- Perlu diketahui perubahan nilai uang terhadap waktu (time value of money)

2.6.1 Nilai uang - Dua macam penilaian uang: a. Present value (nilai sekarang Po)

b. Future value (nilai yad Pn)

MPK2-2(PAB1/Sukarno) 15

- Hubungan Po dan Pn

Pn = Po (1+i)n

(1+i)n = compounded factor (cf)sering ditulis (Pn/Po,i%,n)

dan Po = Pn 1/(1+i)n

1/(1+i)n = discounted factor (df)sering ditulis (Po/Pn,i%,n)

i = tingkat suku bunga per periode bunga (umumnya per tahun)

n = banyaknya periode bungaP0 = Nilai uang saat ini

Pn = Nilai uang di masa depanMPK2-2(PAB1/Sukarno) 16

- Contoh: * Uang saat ini Rp 100 juta dengan bunga 10% per tahun maka 5 tahun lagi uang tersebut menjadi Pn = Po (1+i)n = 100 juta (1+0,1)5 = 161 juta

(dengan i=10% uang 100 juta sekarang setara dengan 161 juta pada 5 tahun mendatang)

MPK2-2(PAB1/Sukarno) 17

Po= Rp 100 juta

Pn = ?

0

n = 5 th

* Bila 3 tahun mendatang akan terima uang 133 juta

maka dengan i=10% uang tersebut saat ini senilai:

Po = Pn 1/(1+i)n = 133 1/(1+0,1)3 = 100

juta

MPK2-2(PAB1/Sukarno) 18

0n = 3 th

Pn = Rp 133 juta

Po = ?

2.6.2 Cash flow

- Selama investasi terdapat aliran uang masuk (cash in) dan uang keluar (cash out)

- Aliran uang masuk/keluar disebut cash flow

- Cash out ada 2: pengeluaran untuk investasi dan pengeluaran selama selama operasi

- Tiap tahun perlu dibuat net cash flow (penjumlahan uang masuk/keluar)

- Lihat Tabel 2.1

Uang masuk (+) dan uang keluar (-) dan uang keluar biasa ditulis dalam kurung

MPK2-2(PAB1/Sukarno) 19

MPK2-2(PAB1/Sukarno) 20

No UraianTahun Ke

0 1 2 3 4 5

1 Penerimaan operasional - 40 50 50 60 20*

2 Pengeluaran operasional - (10) (10) (20) (20) -

3 Pengeluaran investasi (100)** - - - - -

4 Net cash flow (100) 30 40 30 40 20

Tabel 2.1 Contoh net cash flow

Keterangan:

** = pengeluaran total untuk investasi

Tahun ke 0 = saat ini

•= nilai sisa investasi

(pada tahun ke-5 nilai sisa 20)

2.6.3 Metode untuk menilai kelayakan investasi

a. Metode nilai sekarang (PW)

b. Metode nilai masa depan (FW)

c. Metode tingkat pengembalian internal (IRR) paling sering digunakan (yang dibahas)

d. Metode tingkat pengembalian eksternal (ERR)

e. Metode periode pengembalian (Payback period) yang dibahas

2.6.4 IRR (Internal Rate of Return)

- disebut juga metode investor

- adalah nilai tingkat bunga yang menghasilkan net present value (NPV) atau net discounted

cash flow = 0MPK2-2(PAB1/Sukarno) 21

2.6.4 IRR (Internal Rate of Return)- disebut juga metode investor

- adalah nilai tingkat bunga yang menghasilkan net present value (NPV) atau net discounted

cash flow = 0- diperlukan bila ingin investasi - diperlukan rencana net cash flow- IRR layak bila > dari bunga bank

MPK2-2(PAB1/Sukarno) 22

2.6.5 Pay Back period- adalah jangka (periode) investasi dikembalikan- Nila uang terhadap waktu (time value of money) tidak diperhitungkan- Diinginkan pay back period cepat, jadi bila ada 2 jenis investasi yang menghasilkan IRR sama maka yang dipilih adalah investasi yang pay back period nya paling cepat (lebih awal)

MPK2-2(PAB1/Sukarno) 23

Contoh:

Diinginkan investasi 100 juta. Dengan bunga bank 10% selidiki kelayakan investasi selama 5 tahun

Jawab:

Direncanakan net cash flow selama 5 tahun.

Lihat Tabel 2.2

Dicoba df = 10%

NPV = -100 + 27,30 + 33,20 + 22,50 + 27,20 + 12,40

= - 100 + 122,6

= 22,60 (terlalu tinggi)

Dicoba df = 20%

NPV = -100 + 24,90 + 27,60 + 17,40 + 19,20 + 8

= - 100 + 97,1

= - 2,90 (terlalu rendah)MPK2-2(PAB1/Sukarno) 24

MPK2-2(PAB1/Sukarno) 25

No UraianTahun ke

0 1 2 3 4 5

1

2

Cash in flow

Cash out flow

-

(100)**

40

(10)

50

(10)

50

(20)

60

(20)20*

3 Net cash flow (100) 30 40 30 40 20

4 Coba dan salah

1. Discounted factor, i=10%1 0,91 0,83 0,75 0,68 0,62

2. NPV, i=10%

(Σ NPV = +22,60)(100) 27,30 33,20 22,50 27,20 12,40

3. Discounted factor, i=20% 1 0,83 0,69 0,58 0,48 0,40

4. NPV, i=20%)

(Σ NPV = -2,90)(100) 24,90 27,60 17,40 19,20 8

Tabel 2.2 Perhitungan IRR

Keterangan: ** = Nilai awal investasi Discounted factor = 1/(1+i)n

* = Nilai sisa investasi bila dijual

Karena NPV belum = 0 dicoba lagi dengan interpolasi

Lihat Gambar 2.1 untuk penjelasan

AB memotong sb-x (rate) di E

IRR = 10% + a

= 10% + (DE/BC) (AC)

= 10% + [(22,6) / (22,6+2,9)] (20% -10%)

= 10% + 8,86%

= 18,86%Karena NPV = 0 dan IRR =18,86% (>10%)

maka investasi layak dicoba

MPK2-2(PAB1/Sukarno) 26

MPK2-2(PAB1/Sukarno) 27

NPV

Rate

IRR=18,86%

20%

22,60

-2,90

10%

Gambar 2.1 Pendekatan interpolasi untuk mencari NPV = 0

Catatan: Sesungguhnya bentuk grafik NPV tidak linier namun non-linier.Oleh karena itu dianjurkan mencobanya 2 kali dan dicari rata-ratanya.

A

B

cD

E

a

- Untuk pay back period dapat dilihat pada Tabel 2.2. - Terlihat bahwa pay back period jatuh pada akhir

tahun ke-3 karena cash in = cash out (ingat pada

perhitungan pay back period nilai uang tidak

diperhitungkan)

Pada akhir tahun ke-3

Cash in = 40 + 50 + 50 = 140

Cash out = 100 + 10 + 10 + 20 = 140

Terlihat cash in = cash out

berarti pay back nya 3 tahunMPK2-2(PAB1/Sukarno) 28

2.7 Pengadaan Alat untuk Proyek - Tahapan: a. Menghitung kebutuhan alat b. Menetapkan sumber c. Melaksanakan mobilisasi/demobilisasi

2.7.1 Menghitung kebutuhan alat - Inventarisasi data tentang pekerjaan a. Lokasi proyek mengetahui hambatan b. Jenis pekerjaan, medan, tanah, kuantitas

pekerjaan, jadwal pelaksanaan, dan cara pelaksanaan mengetahui alat berat yang diperlukan (perlu pengetahuan tentang material dan alat

berat)

MPK2-2(PAB1/Sukarno) 29

Contoh:

- Suatu proyek sudah menentukan menggunakan sekelompok alat. Perlu dianalisis kombinasi alat yang efisien.

Jenis pekerjaan: galian tanah dan harus dibuang ke

daerah tertentu

Volume galian: 18.000 m3

Waktu : 30 hari

Target : 18.000 m3/30 hari = 600 m3/hari

Alat tersedia dapat dilihat pada Tabel 2.3.MPK2-2(PAB1/Sukarno) 30

MPK2-2(PAB1/Sukarno) 31

Jenis alat Jumlah alatProduksi individu alat per hari (m3)

Harga sewa per hari

(Rp)

Bulldozer 1 640 700.000,-

Wheel Loader 2 400 420.000,-

Excavator 3 240 350.000,-

Dump Truck 10 80 70.000,-

Tabel 2.3 Alat yang tersedia

Dump truck:

Pengangkut jarak jauh

MPK2-2(PAB1/Sukarno) 32

Bulldozer:

Penggali, Pemindah, Pembersih, Penarik, Penghampar, penimbun, dan pemeliharaan

Wheel loader:

Penggali, pemuat, dan pengangkut

Excavator:

Penggali, pemuat, pengangkut

- Alternatif 1 Bulldozer 1 buah: 640 m3/hari Wheel loader 2 buah: 800 m3/hari Dump truck 8 buah: 640 m3/hari Produktifitas grup: 640 m3/hari (kapasitas terkecil dari

anggota grup) Pekerjaan akan selesai 18.000/640 = 29 hari Biaya: Bulldozer 1 bh: 29 x Rp 700.000 = Rp 20.300.000 Wheel loader 2 bh: 29 x 2 x Rp 420.000 = Rp 24.360.000 Dump truck 8 bh: 29 x 8 x Rp 70.000 = Rp 16.240.000 ------------------------------------ Total = Rp 60.900.000 atau Rp 3.384 per m3

MPK2-2(PAB1/Sukarno) 33

- Alternatif 2

Excavator 3 buah: 720 m3/hari

Dump truck 9 buah: 720 m3/hari

Produktifitas grup: 720 m3/hari

Pekerjaan akan selesai 18.000/720 = 25 hari

Biaya:

Excavator 3 bh: 25 x 3 x Rp 350.000 = Rp 26.250.000

Dump truck 9 bh: 25 x 9 x Rp 70.000 = Rp 15.750.000

------------------------------------

Total = Rp 42.000.000

atau Rp 2.334 per m3

Dipilih alternatif 2 karena:

- Waktu lebih cepat

- Biaya lebih murahMPK2-2(PAB1/Sukarno) 34

- Catatan:a. Pada grup alat diusahakan untuk memperkecil idle time dengan cara:

* Total produktivitas dibuat saling mendekati

* Diusahakan alat yang harga sewanya paling mahal yang diperkecil idle time nya (dimaksimalkan produktivitasnya) karena biaya idle time alat berbanding lurus dengan harga alat

b. Alat yang diperlukan dapat dihitung bila waktu dan volume perkerjaan telah dibuat

MPK2-2(PAB1/Sukarno) 35

2.7.2 Menetapkan sumber alat Pertimbangan penetapan: - Sedapat mungkin pakai punya sendiri - Pilih sumber yang biayanya murah dan ada jaminan ketepatan waktu, yaitu sesuai jadwal proyek (bisa sewa atau milik sendiri)

2.7.3 Melaksanakan mobilisasi/demobilisasiYang perlu diperhatikan:- Cara pengangkutan alat

Media: darat, laut, udara atau gabungan- Waktu, biaya, dan keamanan- Montase (pemasangan alat)

MPK2-2(PAB1/Sukarno) 36