Post on 13-Feb-2015
description
TUTOR : dr. Tjahaja Haerani Sp.ParkKELOMPOK 8ANGGOTA : Annisa Zahra Ashari 2011730011 Annisa Anggraini 2011730012Arif SusiloRahardi 2011730013Auliya Syifa 2011730014Annisa Tri Handayani 2011730010Budi Sukmawijaya 2011730016Bunga Tri Amanda 2011730017Bunga Wana Aminah 2011730018Chairany Cikaisela 2011730019Deni kurniawan 2011730020Kamiliah 2009730088
ENDOKRIN DAN METABOLISME MODUL 3 BANYAK MAKAN TAPI BERAT BADAN MENURUN
Seorang perempuan berusia 37 tahun datang ke
puskesmas dengan keluhan berat badan turun sebanyak 8 kg
dalam 3 bulan terakhir. Pasien mengaku tidak sedang
mengalami program penurunan berat badan dan mempunyai
selera makan yang tinggi. Pasien juga mengeluhkan buang air
besar 3-4 kali sehari tapi perut tidak mules. Tidak tahan panas
maupun dingin disangkal. Pada pemeriksaan fisis didapatkan
denyut nadi 108x/menit, TD 142/90 mmHg, temperature 370C,
kulit tidak panas lembab, auskultasi jantung dijumpai bising
sistolik.
Skenario
1. Sebutkan dan Jelaskan penyakit-penyakit yang memberikan gejala banyak makan
tapi berat badan menurun? 2. Jelaskan bagaimana mekanisme penurunan berat badan abnormal yang disertai
peningkatan selera makan? 3. Jelaskan mengapa pasien tahan panas dan dingin dihubungkan dengan penyakit
yang diderita? 4. Jelaskan peranan factor-faktor yang mempengaruhi penurunan berat badan?5. Jelaskan mengapa pasien BAB 3-4x sehari tetapi tidak merasa mules?6. a.) Jelaskan mengapa pada auskultasi jantung dijumpai bising sistolik? b.) Jelaskan mengapa pada skenario denyut nadi dan TD diatas normal?7. Jelaskan penyebab dari pembesaran tiroid pada pasien? Dan apakah ada
hubungannya dengan gejala lain yang dirasakan pasien? 8. Jelaskan alur diagnostic dengan gejala banyak makan tapi berat badan menurun?9. Jelaskan pencegahan dan pengendalian banyak makan tapi berat badan
menurun?10 a.) Jelaskan mengapa pasien mengalami kelemahan otot? b.) Jelaskan mengapa pasien mengalami gemetaran?11. DD 1 : Hipertiroid 12. DD 2 :
Identifikasi Masalah
1. Penyakit – penyakit apa saja yang memiliki gejala banyak makan dan penurunan berat badan ?
Jawaban
Penyakit – penyakit yang etiologinya bakteri dan virus akan menyebabkan demam dan akan menekan pusat pengaturan makan di hipotalamus. Jadi, dapat kita singkirkan penyakit – penyakit yang berkaitan dengan infeksi sistemik.
Jawaban
Sedangkan beberapa parasit – parasit yang menetap di GIT akan mengambil nutrisi yang merupakan sumber asupan hospes, sehingga hospes mengalami penurunan berat badan dan merasa lapar. Namun jika sudah kronik dan terjadi destruksi jaringan juga dapat menyebabkan suatu malignance.
Jawaban
Gangguan metabolik dan hormonal juga dapat mengakibatkan timbulnya gejala klinis seperti pada skenario.
Simpulannya adalah, bahwa banyak penyakit yang memiliki gejala klinis yang sama, sehingga dokter harus cermat dan cekatan agar tidak menimbulkan malefficien.
2. Jelaskan bagaimana mekanisme terjadinya penurunan berat badan abnormal dan banyak makan pada kasus di skenario?
Kurangnya Asupan makanan
Faktor Genetik
Faktor usia
Faktor pengaruh Lainnya
Ex: TBC, kanker,AIDS
Gaya hidup
Faktor penyebab Berat badan
Menurun
4. factor-faktor yang mempengaruhi penurunan berat badan
Peningkatan sekresi hormon tiroid
Motilitas usus meningkat
• Transit cepat ke usus halus
• Makan terlalu cepat terpanjan ke permukaan absortif
5. Jelaskan mengapa pasien BAB 3-4x sehari tetapi tidak merasa mules?
• Penyerapan cairan menurun
• Penyerapan nutrisi menurun
Hiperdefekasi
6. a) Jelaskan mengapa pada auskultasi jantung dijumpai bising sistolik? b) Jelaskan mengapa pada skenario denyut nadi dan TD diatas normal?
7. Patomekanisme pembesaran kelenjar pada leher
Hipertofi & Hiperplasia
parenkimatosa
Peningkatan tinggi epitelium & pengulangan dinding
folikuler
Infiiltrasi limfositik
Berkorelasi Antibodi imunoglo-
bulin
Pembesaran kelenjar
Merangsang aktivasi cAMP
8. Jelaskan alur diagnostic dengan gejala banyak makan tapi berat badan menurun?
-Identitas Pasien- Keluhan Utama
- RPS- RPD-RPK
-Riwayat Pengobatan-Psikososial
-Identitas Pasien- Keluhan Utama
- RPS- RPD-RPK
-Riwayat Pengobatan-Psikososial
Identitas Pasien- Nama, Usia, Alamat, Status, Asal, Pekerjaan
Identitas Pasien- Nama, Usia, Alamat, Status, Asal, Pekerjaan
Keluhan Utama- Keluhan yang dirasakan
pasien, sejak kapan
Keluhan Utama- Keluhan yang dirasakan
pasien, sejak kapan
RPS-Keluhan lain
-BB sebelumnya dan sekarang
-Aktivitas akhir-akhir ini-Faktor stres
-Rambut rontok-Demam, tahan panas atau
dingin-Kesemutan, gatal-gatal
-Sering berkeringat-Gelisah
-Gg.penglihatan-Benjolan di leher-Jantung berdebar
-Nafsu makan, pola makan, diet
-Sulit mengunyah dan menelan
-Mual dan muntah-BAB, BAK
-Hub. Suami-istri-Luka yang sulit sembuh
-Rasa nyeri dan kaku sendi
RPS-Keluhan lain
-BB sebelumnya dan sekarang
-Aktivitas akhir-akhir ini-Faktor stres
-Rambut rontok-Demam, tahan panas atau
dingin-Kesemutan, gatal-gatal
-Sering berkeringat-Gelisah
-Gg.penglihatan-Benjolan di leher-Jantung berdebar
-Nafsu makan, pola makan, diet
-Sulit mengunyah dan menelan
-Mual dan muntah-BAB, BAK
-Hub. Suami-istri-Luka yang sulit sembuh
-Rasa nyeri dan kaku sendi
RPD-Penyakit yang sedang
diderita-Riwayat rawat inap di RS
-Riwayat operasi-Sedang konsumsi obat
RPD-Penyakit yang sedang
diderita-Riwayat rawat inap di RS
-Riwayat operasi-Sedang konsumsi obat
RPK-Keluhan yang sama di
keluarga-Penyakit lain di keluarga
RPK-Keluhan yang sama di
keluarga-Penyakit lain di keluarga
Riwayat Pengobatan- pengobatan sebelumnya ?
-Check up-vaksin
Riwayat Pengobatan- pengobatan sebelumnya ?
-Check up-vaksin
Psikososial-- makanan yang disukai
-Konsumi alkohol-Konsumsi rokok
-Kebiasaan olahraga-alergi
Psikososial-- makanan yang disukai
-Konsumi alkohol-Konsumsi rokok
-Kebiasaan olahraga-alergi
-Pemeriksaan kelenjar tiroid-Pemeriksaan kelenjar tiroid
-- pemeriksaan perifer lengkap
-Hormone TSH-Glukosa darah puasa dan
sewaktu- urinalisis
-- pemeriksaan perifer lengkap
-Hormone TSH-Glukosa darah puasa dan
sewaktu- urinalisis
• Engel, Joyce. 2002. Pocket Guide To Pediatric
Assessment. 4th Ed. Jakarta : EGC
• Rumarhorbo, Hotma. 1997. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Endokrin. Jakarta: EGC
9. Apa hubungan pasein haid tidak teratur dan belum punya anak walaupun sudah menikah
selama 8 tahun?
Infertilitas
Internal Eksternal
FaktorLaki-laki dan perempuan
libido
Faktor Genetik
Faktor Hormonal
Faktor lain
Infeksi, Komplikasi
penyakit lain, Trauma dll
Tiroid
HipertiroidismePsikologi
Pengaruhi GnRH
Produksi hormone FSH
dan LH terganggu di
Hipofisis Anterior
Hipertiroidisme Pengaruhi GnRH
Produksi hormone FSH
dan LH terganggu di
Hipofisis Anterior
Haid tidak teratur dan terganggunya
kehamilan
Fungsi FSH : Stimulasi pembentukan Folikel, penstimulasi terbentuknya esterogen Fungsi LH : untuk pematangan korpus luteum, untuk ovulasi dan stimulus esterogen dan progesteron
Referensi : Corwin,elizabeth.2009. Buku saku Patofisiologi edisi 3.jakarta:EGCGuyton,hall.2007.Buku ajar fisiologi kedokteran edisi 11. Jakarta:EGC
10.Jelaskan mengapa pasien mengalami kelemahan otot dan gemetar?
Hormon tirod ↑
Hormon tiroid ↓
↑Katabolisme protin
Katabolisme
protein
Lemah otot
Lemah Otot
Bertambahnya
kepekaan sinaps saraf
Tremor
Tremor
Referensi: 1.Guyton & Hall. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
Dikenal juga sebagai tirotoksitosis, hipertiroidisme dapat didefinisikan sebagai respons jaringan-jaringan tubuh terhadap pengaruh metabolic hormone tiroid yang berlebihan.keadaan ini dapat timbul spontan atau akibat asupan hormone tiroid secara berlebihan.
2 tipe hipertiroidisme1. penyakit Graves2. Goiter nodular toksik
Tersering adalah karena penyakit Graves, struma multinodosa toksik(Plummer), dan adenoma toksik. Penyebab lain ialah tiroiditis, penyakit trofoblastik, pemakainan yodium berlebihan, obat hormone tiroid, dll.
Hipertiroidisme lebih sering menyerang wanita daripada laki-laki. 2%-5% lebih sering wanita dan 1-2% nya adalah wanita reproduktif. Insidens memuncak pada usia ke 3 serta ke 4.
LaboratoriumTSHs sangat rendah, T4/fT4/T3 tinggi,
anemia normositik normokrom, limfositosis relative, hiperglikemia, enzim transaminase hati meningkat, azotemia prerenal.
Laboratorium TSHs (Thyroid Stimullating Hormone)
rendah T4 (Tiroksin) tinggi FT4 tinggi T3 (Triiodotironin) meningkat Sidik toroid/thyroid scan EKG Foto toraks
Pengobatan jangka panjang Penyekat beta Pengobatan dengan yodium radioaktif
(RAI) Pembedahan tiroidektomi subtotal
sesudah terapi propiltiourasil
12. Tiroiditis : inflamasi kelenjar tiroid, keadaan ini bersifat
akut, sub akut atau kronis. Masing-masing tipe tiroiditis di
tandai oleh inflamasi, fibrosis atau infiltrasi limfosit pada
kelenjar tiroid
-Bakteri staphylococcus aureus
- Pneumococcus
-Virus
-Defisiensi yodium
Etiologi
Patofisiologi : kuman atau virus yang masuk kedalam tubuh. Virus atau bakteri tersebut akan
menyerang anggota tubuh salah satunya adalah kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid yang di serang
terus meneus akan mengeluarkan reaksi peradangan pada kelenjar tiroid atau tiroiditis. Reaksi
peradangan tersebut akan mengakibatkan disfungsi kelenjar tiroid sehingga mengakibatkan
hipotiroidisme, hipotiroidisme maupun terjadinya infeksi, infeksi tersebut akan terjadi abses
sehingga menimbulkan rasa nyeri, disfagia, disfonia.
Langkah diagnostik : -pemeriksaan fisik (tiroid yang membesar, nyeri tekan biasanya di sertai takikardia berkeringat, demam, tremor dan tanda-tanda lain hipertiroidisme)-Pemeriksaan penunjang : 1. T4 dan T3 serum2. Tiroksin bebas3. Kadar TSH serum4. Ambilan isodium radioskopi
Penatalaksanaan :
-Tiroiditis Akut
(antibiotik. Kokus gram
positif bisa dapat di
atasi dengan penisillin
atau drivat-drivatnya,
tetrasiklin atau
kloramfenikol. ) Bila
infeksi ini sudah
menyebar dan
mencapai jaringan
sekitarnya perlu insisi
dan drainage.
- Tioriditis Sub Akut
(NSAID, Preparat
penyekat beta)
tanda dan gejala :- Nyeri- Pembekakan leher bagian anterior- demam- Disfagia- malaise-takikardi-tremor-gelisah-berkeringat - Bb turun tanpa diketahui penyebabnya
Klasifikasi : -akut(infeksi bakteri, jamur, mikrobakteri atau parasit pada kelenjar tiroid )-Sub akut(krna infeksi virus. Tiroiditis sub akut sering terjadi setelah infeksi respiratorius)-Kronis( tiroiditis hashimoto merupakan tiroiditis autoimun menyerang wanita umur 30-50 thn
-Tiroiditis Kronis (Tiroiditis
Hashimoto)tidak di perlukan pengobatan
karena strumannya kecil dan
asimtomatik. Bila kelenjar tiroid sangat
besar di perlukan tindakln
pengangkatan..
(hormon tiroid diberikan Tiroksi dapat
KOMPLIKASI
1. Hipotiroidisme & Hipertiroidisme
2. Kerusakan pita suara (bi
3. DM tipe 1
4. Penyakit Addison
5. Leukemia
6. Sklerosis multiple
7. Kanker gastrik
Patofisiologi Kedokteran Volume 2, Sylvia A.
Price & Lorraine M. Wilson.
Daftar Pustaka