Post on 21-Oct-2021
1
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(PTK)
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STAD SISWA III SDN PANGKAN
OLEH :
LIANSI
NIP 19640727 198502 2 004 GURU SDN PANGKAN KECAMATAN PAKU
Jl. Pangkan Kecamatan Paku Kode Pos 73611 KABUPATEN BARITO TIMUR
2015
2
LEMBAR PENGESAHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(PTK)
Judul
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STAD SISWA III SDN PANGKAN
Disusun oleh :
LIANSI NIP 19640727 198502 2 004
GURU SDN PANGKAN KECAMATAN PAKU
Disahkan oleh :
Mengetahui: Kepala Sekolah, RUJITO, S.Pd.SD NIP 19641010 198811 1 004
Pangkan, 10 Agustus 2015 Pembimbing, JUMAKIR, S.Pd.,MM NIP. 19670930 199001 1 002
3
BERITA ACARA SEMINAR
Pada hari ini Selasa Tanggal Empat Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Lima Belas, telah diseminarkan sebuah Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), DI SDN Pangkan, yang dihadiri oleh 15 (lima belas) peserta, dengan judul: “Meningkatkan Hasil Belajar Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Siswa Kelas III SDN Pangkan”.
Disusun oleh :
LIANSI NIP 19640727 198502 2 004
GURU SDN PANGKAN KECAMATAN PAKU
Pembahas :
1. SUNARDI, A.Ma.Pd (......................................)
2. ENIYATI, A.Ma.Pd (......................................)
Moderator, BAYUK, S.Pd.SD NIP.19710730 199410 2 001
Notulis, ESTER RENCANI, S.Pd NIP.19871507 201101 2 018
Mengetahui: Kepala SDN Pangkan RUJITO, S.Pd.SD NIP 19641010 198811 1 004
Narasumber, LETO, S.Pd.SD NIP. 19690405 199303 1 013
4
SURAT KETERANGAN PUBLIKASI Nomor: 800/ /VIII/2015
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : JHON CENEDI, S.Pd NIP : 19820427 201101 1 008 Jabatan : Kepala Perpustakaan SDN Pangkan Dengan ini menerangkan bahwa kami menerima sebuah Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai berikut:
Judul : Meningkatkan Hasil Belajar Materi Perubahan Sifat Benda Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Siswa Kelas III SDN Pangkan”. Penulis : LIANSI
NIP : 19640727 198502 2 004 Unit Kerja : SDN Pangkan Kabupaten Barito Timur. Telah disimpan di Perpustakaan SDN Pangkan Kabupaten Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah, sebagai Publikasi Ilmiah dan sebagai bahan Referensi. Demikian keterangan ini kami buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Mengetahui: Kepala Sekolah, RUJITO, S.Pd.SD NIP 19641010 198811 1 004
Pangkan, 14 Agustus 2015 Kepala Perpustakaan, JHON CENEDI, S.Pd NIP. 19820427 201101 1 008
5
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya sehingga penulisan Laporan Penelitian
Tindakan Kelas ini dapat kami selesaikan yang berjudul:” Meningkatkan Hasil
Belajar Materi Perubahan Sifat Benda Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD Siswa Kelas III SDN Pangkan”.
Dalam proses penyelesaian Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini penulis
telah banyak menerina bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak terutama
kepada yang terhormat:
1. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Timur.
2. Bapak Rujito, S.Pd.SD selaku Kepala SDN Pangkan.
3. Bapak Jumakir, S.Pd.,MM selaku Pembimbing
4. Semua pihak yang turut membantu baik langsung maupun tidak langsung yang
memberikan bantuan sehingga Laporan ini dapat terselesaikan..
Penulis menyadari bahwa Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu untuk pemyempurnaannya penulis mengharapkan
saran dan kritik membangun dari semua pihak dan sebelumnya diucapkan terima
kasih.
Akhirnya kepada Allah SWT jualah kita serahkan segenap usaha sambil
berharap bimbingan-Nya selalu. Mudah-mudahan Laporan Penelitian Tindakan
Kelas ini bermanfaat. Amin.
Pangkan, 13 Agustus 2015
Penulis,
6
ABSTRAK
Penelitian berjudul: “Meningkatkan Hasil Belajar Materi Perubahan Sifat Benda Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Siswa Kelas III SDN Pangkan”. Tujuan penelitian meningkatkan Hasil Belajar Materi Perubahan Sifat Benda siswa kelas III Semester 1 SDN Pangkan dengan model Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD). Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan prosedur (1) perencanaan, (2) pelaksanaan kegiatan, (3) observasi, (4) refleksi dalam setiap siklus. Data penelitian ini kuantitatif dan kualitatif. Data bersumber dari siswa dan peneliti. Hasilnya penggunaan Model Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dalam kegiatan pembelajaran kemampuan menentukan latar cerpen dapat meningkat, hasil kegiatan pembelajaran kualifikasi sedang yang merupakan indikator penelitian. Melalui model pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions dalam menentukan latar cerpen dapat meningkatkan kreativitas siswa karena setiap siswa dapat menjelaskan kepada siswa lain dan dalam mengembangkan ide-ide atau menjawab pertanyaan tidak boleh saling bantu sehingga memiliki kepercayaan diri dan lebih mandiri dalam mencapai persoalan pembelajaran yang menyenangkan. Kata kunci: Hasil Belajar, Model STAD
7
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................i HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................................ii BERITA ACARA SEMINAR........................................................................................iii KATA PENGANTAR..................................................................................................iv ABSTRAK...................................................................................................................v DAFTAR ISI...............................................................................................................vi DAFTAR TABEL......................................................................................................viii DAFTAR GRAFIK......................................................................................................ix DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1 1.1 Latar Belakang............................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 3 1.3 Tujuan Penelitian........................................................................... 4 1.4 Manfaat Penelitian......................................................................... 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA.............................................................................. 5 2.1 Kajian Teori.................................................................................. 5 2.1.1 Hasil Belajar..………….............................................................. 5 2.1.2 Perubahan Sifat Benda ……………….…………………………… 6 2.1.3 Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD…………...………………… 7 2.1.4 Hipotesa Penelitian ………..……………………………………… 8 BAB III METODE PENELITIAN..................................................................... 9 3.1 Setting Penelitian............................................................................ 9 3.2 Subjek Penelitian............................................................................ 9 3.3 Prosedur Penelitian........................................................................ 9 3.4 Data dan Cara Pengumpulan Data............................................... 10 3.5 Teknik Analisa Data....................................................................... 10 3.6 Indikator Keberhasilan………………………………………………. 11 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................................ 12 4.1 Hasil Penelitian............................................................................... 12 4.1.1 Deskripsi kondisi awal................................................................. 12
4.1.2 Deskripsi Hasil siklus I................................................................. 14 4.1.3 Deskripsi Hasil Siklus II.............................................................. 20 4.2 Pembahasan................................................................................. 24 BAB V PENUTUP........................................................................................... 32 5.1 Kesimpulan..................................................................................... 32 5.2 Saran.............................................................................................. 32 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 33 LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................................... 34
8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sesuai isi kurikulum 2006 (Depdiknas 2004 : 3) dinyatakan Sastra adalah suatu bentuk
karya seni yang bermedia bahasa. Sastra hadir untuk dibaca dan dinikmati serta selanjutnya
dimanfaatkan , antara lain untuk mengembangkan wawasan hidup dan kehidupan. Jadi
pembelajaran sastra harus menitikberatkan pada kenyataan bahwa sastra adalah satu
bentuk seni yang dinikmati atau diapresiasi.
Sampai saat ini pembelajaran sastra masih mengalami berbagai masalah hampir
ditiap sekolah. Masalah timbul dari pihak sekolah, guru dan siswa. Permasalahan di sekolah
antara lain kurangnya buku-buku referensi di perpustakaan sekolah, baik buku-buku teori
sastra, ataupun buku-buku karya sastra. Dari pihak guru masih banyak yang belum mampu
memahami, menikmati dan mengapresiasi karya sastra apalagi mengajar sesuai harapan,
ada guru yang hanya formalitas ijazah dan kurang berminat untuk membaca buku-buku
karya sastra; teori sastra apalagi menciptakan karya-karya sastra.
Apresiasi sastra merupakan kegiatan mengenali cipta sastra sehingga dalam batin
pembaca timbul perasaan cinta terhadap karya sastra. Kegiatan ini juga akan
menumbuhkan rasa menghargai cipta sastra.
Kemampuan bersastra terutama membaca dan memahami berbagai jenis ragam
karya sastra dan mampu melakukan apresiasi secara tepat.
Pembelajaran sastra di sekolah sangat bermanfaat untuk membentuk sikap perilaku
siswa, emosional, nilai-nilai religius dan masih banyak lagi nilai yang terkandung
didalamnya. Melalui sastra, siswa dapat memahami, menikmati dan menghayati karya
sastra. Mereka juga diajak untuk dapat mempertajam perasaan untuk memahami informasi
yang disampaikan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam menikmati dan
menghayati karya sastra, siswa juga harus mempunyai kepekaan terhadap penentuan latar
yang terdapat dalam sebuah karya sastra.
1
9
Berdasarkan uraian di atas maka pembelajaran sastra dituntut kemampuan dan
kesanggupan guru melakukan tugas di kelas agar siswa mampu untuk melakukan kegiatan
antara lain memahami, menghargai, mencintai dan mengapresiasi sehingga sastra bukan
lagi hal yang dikesampingkan tetapi sastra adalah ilmu yang perlu mendapat perhatian yang
serius, sehingga sama dengan ilmu yang lain.
Kenyataannya pembelajaran sastra, seharusnya menganalisis unsur intrinsik di
sekolah masih kurang mendapat perhatian dari guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia, sehingga siswa menjadi kurang berminat mempelajari karya sastra dan
mengapresiasikannya.
Adapun standar Kompetensi adalah menentukan tema, latar, penokohan pada cerpen-
cerpen dalam satu buku kumpulan cerpen.
Berikut ini, beberapa penyebab rendahnya minat siswa dalam mengapresiasi karya
sastra terutama cerpen di tinjau dari unsur intrinsik yaitu menentukan latar tempat, waktu,
suasana di antaranya (1) kurangnya kreativitas dan keberanian guru dalam mengidentifikasi
karya sastra, (2) guru kurang inovatif strategi pembelajaran sastra, (3) pembelajaran sastra
yang dilakukan guru lebih menekankan pada unsur intrinsik yang baik, dengan
mengabaikan penekanan terhadap latar cerita, (4) pendekatan pembelajaran sastra yang
digunakan kurang memadai dan tidak memberi solusi dalam melatih, memotivasi dan
menumbuhkan sikap apresiatif siswa, (5) kurangnya ketersediaan media penunjang
pembelajaran di kelas, (6) masih ada guru yang bukan dari latar belakang pendidikan
bahasa dan sastra Indonesia.
Dari penjelasan diatas, maka perlu diupayakan model pembelajaran yang tepat agar
tercapainya tujuan dan hasil yang maksimal dalam pembelajaran sastra.
Adapun model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model kontekstual.
Dengan menggunakan pendekatan ini diharapkan dapat membantu guru menjawab
persoalan-persoalan yang ada.
10
Penelitian tindakan kelas yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Materi Benda dan
Sifatnya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Siswa Kelas III
SDN Pangkan”. Tahun Pembelajaran 2015/2016 dengan Model Pembelajaran Student
Teams-Achievement Divisions (STAD) ini didasari atas beberapa hal sebagai berikut ini.
1. Perlunya penelitian tindakan kelas yang mengutamakan pada usaha peningkatan
kemampuan siswa Kelas III Semester 1 SDN Pangkan dalam memahami Perubahan Sifat
Benda.
2. Kemampuan siswa Kelas III SDN Pangkan dalam memahami Perubahan Sifat Benda
harus ditingkatkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia agar tercapai tujuan
pembelajaran sastra.
Model Pembelajaran STAD merupakan salah satu pembelajaran yang dianggap mampu
meningkatkan pemahaman siswa dalam menganalisis Perubahan Sifat Benda.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, masalah yang akan diteliti dalam
penelitian ini adalah : (1) rendahnya kemampuan siswa Kelas III SDN Pangkan dalam
mengapresiasi latar tempat, (2) rendahnya kemampuan siswa Kelas III SDN Pangkan
dalam mengapresiasi latar waktu, (3) rendahnya kemampuan siswa-siswa Kelas III SDN
Pangkan dalam memahami Perubahan Sifat Benda.
Permasalahan rendahnya kemampuan siswa ini disebabkan oleh beberapa kendala
yang dihadapi siswa maupun guru dalam proses pembelajaran apresiasi latar tempat,
waktu, suasana.
Permasalahan yang dihadapi siswa adalah rendahnya kemampuan siswa
mengungkapkan Perubahan Sifat Benda. Siswa kurang bergairah dalam menganalisis
ketiga unsur tersebut sehingga nilai yang diharapkan menurun.
Permasalahan yang dihadapi guru adalah belum tepat menggunakan model
pembelajaran apresiasi khususnya Perubahan Sifat Benda.
11
1.3 Rumusan Masalah
Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah Model
Pembelajaran STAD dapat meningkatkan Hasil Belajar siswa Kelas III SDN Pangkan tahun
dalam menentukan Perubahan Sifat Benda?”.
1.4 Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan masalah penelitian di atas, tujuan penelitian ini adalah :
Meningkatkan kemampuan menentukan Perubahan Sifat Benda menggunakan Model
Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions siswa Kelas III SDN Pangkan
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian Tindakan ini diharapkan dapat bermanfaat seperti berikut ini.
a. Bagi Guru
Dengan adanya pelaksanaan penelitian ini, diharapkan guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia akan memperoleh wawasan, pengetahuan dan dapat menguasai model
pembelajaran sastra dengan menggunakan pendekatan kontekstual sehingga ia dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran sastra dengan berpusat pada peserta didik itu sendiri.
Pada sisi lain, penelitian ini juga dapat bermanfaat sebagai sarana peningkatan
profesionalitas dan pengembangan karier.
b. Bagi Siswa
Peserta didik akan mendapat manfaat dari penelitian ini, diantaranya (1) dapat
membantu siswa meningkatkan kemampuannya dalam mengapresiasi karya sastra
khususnya cerpen, (2) penelitian tindakan kelas ini, juga dapat mengubah persepsi siswa
bahwa pembelajaran cerpen bukan suatu hal yang membosankan, tetapi sesuatu yang
sangat menyenangkan.
c. Bagi Sekolah
Sekolah tempat pelaksanaan penelitian diharapkan dapat memperoleh manfaat dari
penelitian itu sendiri, sehingga akan ada perbaikan pembelajaran sastra dan kegiatan
belajar di sekolah yang bersangkutan.
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Hasil Belajar
Menurut Bloom (dalam Sudjana, 2012: 53) membagi tiga ranah hasil belajar
yaitu :
1. Ranah Kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek,
yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan
evaluasi.
2. Ranah Afektif
Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan,
jawaban atau reaksi penilaian, organisasi, dan internalisasi.
3. Ranah Psikomotorik
Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemauan bertindak,
ada enam aspek, yaitu: gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar, ketrampilan
membedakan secara visual, ketrampilan dibidang fisik, ketrampilan komplek dan
komunikasi.
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua factor utama yaitu:
a. Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya,
motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan,
sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.
b. Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, terutama kualitas
pengajaran.
Hasil belajar yang dicapai menurut Nana Sudjana, melalui proses belajar
mengajar yang optimal ditunjukan dengan ciri – ciri sebagai berikut.
1. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar
13
intrinsic pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi rendah
dan ia akan berjuang lebih keras untuk memperbaikinya atau
setidaknya mempertahankanya apa yang telah dicapai.
2. Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu kemampuan
dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang tidak kalah dari orang lain
apabila ia berusaha sebagaimana mestinya.
3. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama
diingat, membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, kemauan
dan kemampuan untuk belajar sendiri dan mengembangkan kreativitasnya.
4. Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif), yakni
mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif (sikap) dan
ranah psikomotorik, keterampilan atau prilaku.
5. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan diri
terutama dalam menilai hasil yang dicaPendidikan Kewarganegaraannya
maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya.
Oleh karena itu, guru diharapkan dapat mencapai hasil belajar,
Setelah melaksanakan proses belajar mengajar yang optimal sesuai
dengan ciri-ciri tersebut di atas.
2.1.2 Perubahan Sifat Benda
2.1.2.1 Perubahan Sifat Benda karena dibakar
Pernahkah kamu melihat sampah dibakar? Berbagai jenis bahan terkandung dalam
sampah, misalnya kertas, palstik, kain dan dedaunan. Sebelum dibakar sampah itu terdiri
dari berbagai warna, misalnya: kertas putih, palstik merah, kain biru, dan dedaunan coklet.
Sampah itu juga biasanya berbau busuk. Akan tetapi setelah dibakar semua sampah
berubah warna menjadi hitam seperti arang. Saat sampah dibakar timbul asap mengepul
yang berbau, tetapi bukan bau busuk.
Benda yang dibakar akan mengalami perubahan sifat. Sifat benda yang mudah
diamati atau dirasakan antara lain warna, bentuk dan bau.
14
Ada beberapa benda yang dibakar seakan hilang, misalkan berbagai jenis bahan
bakar. Batubara, paraffin, minyak tanah dan bensin jika dibakar tidak menyisakan onggokan
arang. Sebenarnya bahan bakar itu tidak hilang, tetapi mengalami perubahan wujud. Saat
bahan bakar dibakar berbentuk asap. Bagian yang terkena asap tampak jelaga (debu
hitam).
2.1.2.2 Perubahan Sifat Benda karena dipanaskan
Barangkali kalian pernah makan coklet yang lucu-lucu buatan ibu. Padahal, semula ibu
membeli cokelat berbentuk kotak yang agak besar. Bagaimanakan cara ibu membuat
cokelat menjadi berbentuk lucu-lucu itu?
Dalam keadaan dingin, cokelat biasanya padat dan cukup keras. Akan tetapi cokelat
mencair jika dipanaskan. Pada saat itu sifatnya berubah seperti sifat benda cair. Cokelat
bisa dituangkan dalam cetakan.
2.1.2.3 Perubahan sifat benda karena dibiarkan di udara
Dalam keadaan sangat dingin, air akan membeku. Es batu merupakan contohnya.
Akan tetapi, jika es tidak berada di tempat yang dingin, maka e situ mencair. Es batu yang
semula bersifat seperti benda padat, berubah menjadi air dan bersifat cair.
Karena perubahan sifat es batu itu, maka es batu atau es-es yang dijual harus
disimpan di wadah yang khusus. Contohnya termos. Termos dapat menjaga benda di
dalamnya dari pengaruh udara luar.
Pernahkah kamu melihat kamper atau kapur barus misalnya diletakkan di kamar
mandi? Makin lama kamper akan mengecil. Akhirnya beberapa hari kamper itu hilang.
Sesungguhnhya kamper telah mengalami perubahan wujud benda padat menjadi benda
gas. Itulah sebabnya kamar mandi menjadi harum baunya jika kamper diletakkan di kamar
mandi tersebut.
2.1.3 Model Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD)
Guru yang profesional tidak hanya menguasai sejumlah materi pembelajaran, namun
penguasaan pendekatan dan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai mutlak
15
diperlukan. Untuk itu perlu kiranya para guru mampu menggunakan pendekatan dan metode
yang tepat agar pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Model pembelajaran STAD lebih tepat diterapkan melalui metode kooperatif yakni
siswa berada dalam kelompok kecil dengan anggota sebanyak 4-5 orang. Dalam belajar
secara kooperatif ini terjadi interaksi antara anggota kelompok. Semua anggota harus turut
terlibat karena keberhasilan kelompok ditunjang oleh aktivitas anggotanya sehingga anggota
kelompok saling membantu.
Dengan model pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) maka
untuk tiga cerpen yang tersebut. Dengan memberikan tugas kepada kelompok untuk
dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggota yang sudah mengerti dapat
menjelaskan kepada anggota dan sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
Begitu selesai kegiatan guru memberi kuis / pertanyaan kepada seluruh siswa saat
menjawab kuis / pertanyaan siswa tidak boleh saling bantu sehingga kemudian guru
memberi evaluasi dan membuat kesimpulan tentang hasil kemajuan belajar siswa.
2.2 Hipotesis Penelitian
Sehubungan dengan kerangka teoritik yang telah dijabarkan di atas, maka hipotesis
penelitian ini adalah “Hasil Belajar Materi Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas III SDN
Pangkan dapat meningkat menggunakan model pembelajaran Student Team-Achievement
Divisions (STAD).
16
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN Pangkan Kabupaten Barito
Timur Propinsi Kalimantan Tengah, yang berada di luar kota Kabupaten. SDN Pangkan
Kabupaten Barito Timur Propinsi Kalimantan Tengah mempunyai fasilitas yang kurang
lengkap dengan adanya Perpustakaan yang kurang memadahi, ruang UKS dan lain-
lain. Dengan jumlah guru sebanyak 9 orang terdiri dari 1 (satu) kepala sekolah, 6
(enam) guru kelas, 1 (satu) guru Agama Kristen, 1 (satu) guru Penjaskes dan 1 (satu)
Penjaga Sekolah.
3.2 Obyek Penelitian
Objek Penelitian ini adalah Siswa Kelas III SDN Pangkan, Kabupaten Barito Timur,
Kalimantan Tengah dengan jumlah siswa sebanyak 13, yang terdiri dari 8 siswa laki –
laki dan 5 siswa perempuan.
3.3 Prosedur Penelitian
Penelitian yang dilakukan terdiri atas dua siklus, Dengan berpegang pada hasil
evaluasi kegiatan pratindakan maka dilaksanakanlah penelitian tindakan kelas siklus I
dengan empat prosedur yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi,
dan (4) refleksi dalam setiap siklus.
Rincian prosedur penelitian tindakan kelas (Hopkins, 2014:60) siklus I tersebut
sebagai berikut.
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan Tindakan
3. Obeservasi
4. Refleksi
17
Refleksi merupakan pengkajiana terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam
pencapaian tujuan sementara dan untuk menentukan tindak lanjut dalam rangka
pencapaian berbagai tujuan sementara lainnya.
Tahap refleksi ini diawali dengan memperhatikan hasil yang didapat pada tahap
observasi siklus I yang telah dikumpulkan dan dianalisis. Kemudian hal analisis data yang
dilaksanakan pada tahap ini dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus
selanjutnya (Siklus II).
3.4 Data dan Cara Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif
yang terdiri atas data hasil belajar, rencana pembelajaran, hasil observasi terhadap
pelaksanaan pembelajaran. Data ini bersumber dari siswa dan guru.
Cara pengambilan data dilakukan sebagai berikut.
1. Data hasil belajar diambil dengan memberikan tes kepada siswa.
2. Data tentang situasi belajar mengajar diambil pada saat dilaksanakan tindakan dengan
menggunakan lembar observasi.
3. Data refleksi serta perubahan yang terjadi di kelas diambil dari jurnal yang dibuat oleh
guru.
4. Data tentang ketertarikan antara perencanaan dan pelaksanaan didapat dari rencana
pembelajaran dan lembar observasi.
3.5 Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul, maka perlu dilakukan analisis data. Analisis data ini diakukan
menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk
menjelaskan perubahan perilaku siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Analisis
kuantitatif digunakan untuk menjelaskan tingkat keberhasilan siswa dalam menentukan
Perubahan Sifat Benda berdasarkan hasil tes yang dilakukan. Untuk jenis analisis kuantitatif
mengacu kepada KKM kompetensi dasar Perubahan Sifat Benda yang telah ditetapkan
sekolah, yaitu skor 70.
18
3.6 Indikator Keberhasilan
Seluruh data yang terkumpul selanjutnya dipergunakan untuk menilai keberhasilan
tindakan yang dilakukan. Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini apabila 85%
siswa dapat mencapai kriteria ketuntasan belajar dalam mengapresiasi cerpen dapat
mencapai nilai minimal rata-rata 70 atau berkualifikasi baik, siswa semakin peka dan
bersikap positif terhadap Perubahan Sifat Benda. Dengan demikian terjadi peningkatan
kemampuan guru dalam mengaktifkan kegiatan belajar siswa di kelas.
19
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data Awal
Data yang dideskripsikan dalam penelitian tindakan kelas ini kelompokkan menjadi
tiga bagian. Data tersebut terdiri atas (1) data pratindakan, (2) data siklus I, dan (3) data
siklus II. Data pratindakan adalah data yang diperoleh dari hasil observasi pratindakan dan
hasil tes pratindakan sebelum kegiatan penelitian tindakan kelas dilakukan. Data siklus I
adalah data yang diperoleh dari hasil kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus
I. Data siklus II adalah data yang diperoleh dari hasil kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan pada siklus II. Data yang telah diperoleh dalam penelitian ini disajikan sebagai
berikut.
4.1.1 Deskripsi Data Pratindakan
Data pratindakan terdiri atas data hasil observasi pratindakan dan tes pratindakan.
Hasil yang diperoleh dari kedua data ini akan dijadikan sebagai dasar untuk menentukan
peningkatan kemampuan siswa dalam kegiatan pembelajaran materi Perubahan Sifat
Benda pada tahap penelitian tindakan kelas yang dilakukan kedua data pratindakan tersebut
disajikan sebagai berikut.
4.1.1.1 Deskripsi Data Observasi Pratindakan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh dua orang pengamat ketika
dilakukan kegiatan pembelajaran kemampuan menentukan Perubahan Sifat Benda.
Sebelum kegiatan kelas dilakukan, maka diperoleh data sebagai berikut.
a. Siswa menunjukan sikap kurang bersemangat dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran kemampuan menentukan Perubahan Sifat Benda yang dibuktikan dengan
kurang terfokusnya perhatian siswa terhadap materi pembelajaran disebabkan kemampuan
guru dalam mengidentifikasi karya sastra.
b. Siswa pasif dalam mengikuti pembelajaran yang dibuktikan dengan tidak adanya
kemauan siswa untuk bertanya atau menanggapi hal yang berkaitan dengan materi
20
pelajaran khususnya unsur instrinsik menentukan Perubahan Sifat Benda disebabkan
ketidakmampuan seorang guru membuat atau memperkenal sesuatu yang baru.
c. Guru terlalu mendominasi kegiatan pembelajaran selalu menekankan pada unsur
instrinsik yang lain dengan mengabaikan penekanan terhadap Perubahan Sifat Benda
dan tidak berusaha memberdayakan atau menggali kemampuan siswa
d. Guru tidak mampu memotivasi siswa dalam memahami materi pembelajaran
khususnya menentukan latar tempat, waktu, suasanan dalam cerpen disebabkan
model pembelajaran yang tidak tepat.
e. Siswa tidak berminat mengikuti pelajaran karena tidak ada bahan atau penunjang
pembelajaran tentang Perubahan Sifat Benda yang dibagikan oleh guru.
f. Guru tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan sehingga tidak mampu
menciptakan suasana kelas untuk menumbuhkan kemampuan siswa menentukan
Perubahan Sifat Benda
4.1.1.2 Deskripsi Data Tes Pratindakan
Tes pratindakan adalah tes yang dilakukan sebelum kegiatan penelitian tindakan kelas
dilakukan. Tes ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa terhadap materi
pembelajaran menentukan latar tempat, waktu, suasana dalam cerpen yang dijadikan bahan
penelitian tindakan kelas. Tes yang diberikan terdiri dari 15 soal. Data tes pratindakan
tersebut disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 1 Data Hasil Tes Pratindakan sebelum Penelitian Tindakan Kelas Dilakukan terhadap Siswa Kelas III SDN Pangkan
No. Nama Siswa Skor Rata-Rata
1 Aldevidson 60,0
2 Bahriah 53,3
3 Bertolomeus 46,7
4 Dira Setia Budi 53,3
5 Ernando Prima 46,7
21
6 Firgo 53,3
7 Jeri Yunus 53,3
8 Made Bayu 46,7
9 Misnawati 46,7
10 Nurul Hikmah 60,0
11 Radani 46,7
12 Roy Tapeaku 60,0
13 Siti Norbaiyah 60,0
14 Syahruji 46,7
15 Tamara Mawarni 53,3
16 Tobing Leo 60,0
17 Yuniati 60,0
Jumlah 906,7
Rata-Rata 53,34
Tabel di atas menyajikan data tentang tingkat kemampuan siswa dalam menentukan
Perubahan Sifat Benda sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas yang mencapai skor
rata-rata 46,7 atau kualifikasi rendah.
Skor rata-rata peraspek dipaparkan sebagai berikut.
Dari 17 orang siswa yang mengerjakan soal tes kemampuan menentukan Perubahan
Sifat Benda diperoleh skor rata-rata 53,34 atau kualifikasi rendah.
4.1.2 Deskripsi Data Siklus I
Data siklus I diperoleh dari (1) data situasi belajar mengajar, (2) data perubahan yang
terjadi di kelas, (3) data refleksi, (4) data hasil belajar dan (5) data angket. Kelima data
tersebut adalah sebagai berikut.
22
4.1.2.1 Data Situasi Belajar Mengajar
Data situasi belajar mengajar di peroleh dari hasil pengamatan yang dilakukan pada
saat kegiatan pembelajaran siklus I dilaksanakan. Data ini diperoleh dari hasil pengamatan
yang dilakukan pengamat dan terekam pada lembar observasi. Data tersebut disajikan
dalam tabel berikut :
Tabel 2 Data Observasi Aktivitas Guru dan Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran Kemampuan Menentukan Perubahan Sifat Benda pada siklus I Pengamat I
No Aspek Penilaian P R Kategori
Aktivitas Siswa a. Perhatian Siswa b. Partisipasi Siswa c. Membimbing Diskusi d. Menemukan Konsep e. Menerapkan Konsep f. Memahami Materi g. Mencatat / Merangkum
3 3 4 3 2 3 3
3
Cukup
Aktivitas Pengajar a. Memotivasi Siswa b. Membimbing Siswa c. Membimbing Diskusi d. Memberikan Evaluasi/Pujian e. Memberikan Penguatan f. Memberikan Umpan Balik
4 3 4 3 2 2
3
Cukup
Pengelolaan Waktu 4 4 baik
Pengamatan Suasana kelas a. Antusias Siswa b. Antusias Pengajar
2 4
3
Cukup
Keterangan : P = Hasil Pengamatan R = Rata-Rata Aspek Pengamatan 1 = Sangat Kurang 2 = Kurang 3 = Cukup 4 = Baik 5 = Sangat Baik Tabel 3 Data Observasi Aktivitas Guru dan Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran
Kemampuan Menentukan Perubahan Sifat Benda pada siklus I Pengamat II
Aspek Penilaian P R Kategori
Aktivitas Siswa a. Perhatian Siswa b. Partisipasi Siswa c. Diskusi/Mengerjakan LKS d. Menemukan Konsep
3 3 3 3
3
Cukup
23
e. Menerapkan Konsep f. Memahami Materi g. Mencatat / Merangkum
3 3 3
Aktivitas Pengajar a. Memotivasi Siswa b. Membimbing Siswa c. Membimbing Diskusi d. Memberikan Evaluasi/Pujian e. Memberikan Penguatan f. Memberikan Umpan Balik
3 4 3 3 2 2
3
Cukup
Pengelolaan Waktu 3 3 Cukup
Pengamatan Suasana kelas a. Antusias Siswa b. Antusias Pengajar
2 4
3
Cukup
Keterangan : P = Hasil Pengamatan R = Rata-Rata Aspek Pengamatan 1 = Sangat Kurang 2 = Kurang 3 = Cukup 4 = Baik 5 = Sangat Baik
Berdasarkan data yang ditujukan pada kedua tabel di atas, skor yang di berikan
pengamat I adalah 3 (kualifikasi cukup) untuk aktivitas siswa, skor 3 (kualifikasi cukup) untuk
aktivitas pengajar, skor 4 (kualifikasi baik) untuk pengolahan waktu, dan skor 3 (kualifikasi
cukup) untuk pengamatan suasana kelas, Pengamat 2 memberikan skor 3 (kualifikasi
cukup) untuk aktivitas siswa, skor 3 (kualifikasi cukup) untuk aktivitas pengajar, skor 3
(kualifikasi cukup) untuk pengelolaan waktu, dan skor 3 (kualifikasi cukup) untuk
pengamatan suasana kelas.
Berdasarkan hasil penilaian di atas, skor rata-rata dari kedua pengamat tersebut
adalah rata-rata 3 (kualifikasi cukup) untuk aktivitas siswa, rata-rata 3 (kualifikasi cukup)
untuk aktivitas pengajar, rata-rata 3 (kualifikasi cukup) untuk pengelolaan waktu, dan rata-
rata 3,5 (kualifikasi cukup) untuk pengamatan suasana kelas. Dengan demikian, rata-rata
keseluruhan aspek pengamatan tersebut hanya mencapai kualifikasi cukup (3,1).
4.1.2.2 Data Perubahan Yang Terjadi di Kelas
Data perubahan yang terjadi di kelas diperoleh dari rubrik penilaian yang dikerjakan
guru. Rubrik penilaian tersebut terdiri atas rubrik penilaian hasil dan rubrik penilaian proses.
Data dari kedua rubrik penilaian tersebut adalah sebagai berikut.
24
4.1.2.2.1 Data Penilaian Hasil
Data penilaian hasil adalah data yang diperoleh dari rubrik penilaian hasil yang dibuat
guru berdasarkan hasil kerja kelompok diskusi siswa ketika kegiatan pembelajaran
dilaksanakan. Dalam kegiatan pembelajaran ini siswa dibagi menjadi enam kelompok
diskusi.
4.1.2.2.2 Data Penilaian Proses
Data penilaian proses diperoleh dari pengamatan guru terhadap kegiatan siswa
mengerjakan diskusi siswa dalam kegiatan pembelajaran menentukan latar tempat, waktu,
suasana sebuah cerpen yang dilaksanakan pada Siklus I yang disajikan sebagai berikut.
Tabel 5 Data Penilaian Proses Belajar Kelompok dalam Pembelajaran Kemampuan Menentukan Perubahan Sifat Benda siswa Kelas VISDN Pangkan
No Aspek yang Dinilai Skor
Hasil pengamatan
Nama Kelompok
I II III IV V VI
1. Kerja Sama 5
4
3
2
1
2. Keaktifan 5
4
3
2
1
3.
Kemampuan Mengajukan Pertanyaan
5
4
3
2
1
4. Kesediaan Menerima Pendapat
5
4
3
2
1
Jumlah Skor Perolehan 15 13 15 12 13 15
Skor Rata-rata 3,8 3,3 3,8 3 3,3 3,8
Keterangan : 5 = Sangat Baik (apabila seluruh siswa dalam kelompok melakukan hal yang sesuai dengan
aspek yang diamati) 4 = Baik (apabila hanya seorang siswa dalam kelompok tidak melakukan hal yang sesuai
dengan aspek yang diamati)
25
3 = Cukup (apabila setengah dari jumlah siswa dalam kelompok melakukan hal yang sesuai dengan aspek yang diamati)
2 = Kurang (apabila hanya sepertiga dari jumlah siswa dalam kelompok melakukan hal yang sesuai dengan aspek yang diamati)
1 = Sangat Kurang (Apabila hanya salah seorang dalam kelompok melakukan hal sesuai dengan aspek yang diamati)
4.1.2.3 Data Refleksi
Setelah seluruh kegiatan pembelajaran siklus I selesai, kemudian dilakukan refleksi.
Dalam refleksi ini, peneliti dan dua orang pengamat berdiskusi membahas pelaksanaan
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan memperhatikan hasil observasi
pengamat dan rubrik penilaian guru. Diskusi yang dilakukan tersebut menghasilkan
simpulkan bahwa model pembelajaran STAD yang diterapkan dalam pembelajaran yang
dilakukan pada siklus I belum maksimal dilaksanakan.
Kesimpulan di atas berkaitan dengan hasil observasi yang sudah dilakukan yang
menunjukan bahwa hanya satu aspek pengamatan yang mencapai kualifikasi baik.
Sementara itu, tiga aspek lainnya hanya mencapai kualifikasi cukup. Oleh karena itu, pada
siklus II model pembelajaran STAD ini diharapkan lebih dimaksimalkan.
4.1.2.4 Data Hasil Belajar
Data hasil belajar diperoleh dari hasil tes yang dilakukan setelah selesai pelaksanaan
kegiatan penelitian tindakan kelas siklus I. Soal yang diberikan pada tes ini terdiri dari 15
soal pilihan ganda. Data tersebut disajikan pada tabel berikut.
Tabel 6 Data Hasil Siklus I dalam Penelitian Tindakan Kelas yang Dilakukan
terhadap Siswa Kelas III SDN Pangkan
No. Nama Siswa Skor Rata-Rata Siswa
1 Aldevidson 73
2 Bahriah 60
3 Bertolomeus 53
4 Dira Setia Budi 73
26
5 Ernando Prima 60
6 Firgo 73
7 Jeri Yunus 60
8 Made Bayu 60
9 Misnawati 60
10 Nurul Hikmah 60
11 Radani 60
12 Roy Tapeaku 70
13 Siti Norbaiyah 60
14 Syahruji 65
15
Tamara Mawarni 70
16
Tobing Leo 70
17 Yuniati 60
Jumlah 1080
Rata-Rata 63,53
Tabel diatas menunjukan tingkat kemampuan siswa dalam pembelajaran menentukan
latar tempat, waktu, suasana sebuah cerpen dari hasil test yang dilakukan setelah
pelaksanaan siklus I yang dideskripsikan sebagai berikut.
Siklus I yang dideskripsikan sebagai berikut.
Dari 17 orang siswa, tidak ada yang memperoleh skor 79,7-100 (kualifikasi
tinggi)
Berdasarkan tabel di atas, tingkat kemampuan siswa dalam menentukan latar tempat,
waktu, suasana dalam sebuah cerpen penelitian tindakan kelas siklus I mencapai skor rata-
rata 63,53 atau kualifikasi rendah.
27
4.1.3 Deskripsi Data Siklus II
Siklus II dilaksanakan setelah kegiatan siklus I dengan mengacu pada hasil refleksi
siklus I tersebut. Sama halnya dengan siklus I, data siklus II juga terdiri atas (1) data situasi
belajar mengajar, (2) data perubahan yang terjadi di kelas, (3) data refleksi, (4) data hasil
belajar, dan (5) data angket. Data tersebut adalah sebagai berikut.
4.1.3.1 Data Situasi Belajar Mengajar
Sama halnya dengan siklus I data situasi belajar mengajar mengajar diperoleh dari
hasil observasi yang dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran siklus II dilaksanakan. Data
ini diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan pengamat dan terekam pada lembar
observasi. Data tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 7 Data Observasi Aktivitas Guru dan Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran Kemampuan Menentukan Perubahan Sifat Benda pada siklus II Oleh Pengamat I
No Aspek Penilaian P R Kategori
Aktivitas Siswa a. Perhatian Siswa b. Partisipasi Siswa c. Berdiskusi d. Menemukan Konsep e. Menerapkan Konsep f. Memahami Materi g. Mencatat / Merangkum
4 4 4 4 4 5 4
4,2
Baik
Aktivitas Pengajar a. Memotivasi Siswa b. Membimbing Siswa c. Membimbing Diskusi d. Memberikan Evaluasi/Pujian e. Memberikan Penguatan f. Memberikan Umpan Balik
5 5 5 4 4 4
4,5
Baik
Pengelolaan Waktu 4 4 Baik
Pengamatan Suasana kelas a. Antusias Siswa b. Antusias Pengajar
4 4
4
Baik
Keterangan : P = Hasil Pengamatan R = Rata-Rata Aspek Pengamatan 1 = Sangat Kurang 2 = Kurang 3 = Cukup 4 = Baik 5 = Sangat Baik
28
Tabel 8 Data Observasi Aktivitas Guru dan Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran Kemampuan Menentukan Latar Cerpen pada siklus II Oleh Pengamat II
No Aspek Penilaian P R Kategori
Aktivitas Siswa a. Perhatian siswa b. Partisipasi siswa c. Berdiskusi / mengerjakan LKS d. Menemukan konsep e. Menerapkan konsep f. Memahami materi g. Mencatat / merangkum
4 4 4 4 4 5 4
4,2
Baik
Aktivitas Pengajar a. Memotivasi siswa b. Membimbing siswa c. Membimbing diskusi d. Memberikan evaluasi/pujian e. Memberikan penguatan f. Memberikan umpan balik
5 5 5 4 4 4
4,5
Baik
Pengelolaan Waktu 4 4 Baik
Pengamatan Suasana kelas a. Antusias siswa b. Antusias pengajar
4 4
4
Baik
Keterangan : P = Hasil Pengamatan R = Rata-Rata Aspek Pengamatan 1 = Sangat Kurang 2 = Kurang 3 = Cukup 4 = Baik 5 = Sangat Baik
Berdasarkan data yang ditunjukkan kedua tabel diatas, pengamat 1 memberikan skor
baik 4,2 untuk aspek aktivitas siswa, skor baik 4,5 untuk aspek aktivitas pengajar, skor
sangat baik 4 untuk aspek pengelolaan waktu, dan skor baik 4 untuk aspek pengamatan
suasana kelas. Pengamat 2 memberikan skor baik 4,2 untuk aspek aktifitas siswa, skor baik
4,5 untuk aspek aktivitas pengajar, skor sangat baik 4 untuk aspek pengelolaan waktu, dan
skor baik 4 untuk aspek pengamatan suasana kelas.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, skor rata-rata dari kedua pengamat tersebut
adalah rata-rata 4,2 (kualifikasi baik) untuk aktivitas siswa rata-rata 4,5 (kualifikasi baik)
untuk aktivitas pengajar rata-rata 4 (kualifikasi baik) untuk pengelolaan waktu rata-rata 4
29
(kualifikasi baik) untuk pengamatan suasana kelas. Dengan demikian rata-rata keseluruhan
aspek pengamatan tersebut mencapai 4,2 (kualifikasi baik).
4.1.1.1 Data Penilaian Proses
Data penilaian proses diperoleh dari pengamatan guru terhadap kegiatan diskusi
siswa dalam kegiatan pembelajaran menentukan latar tempat, waktu, suasana dalam
sebuah cerpen yang dilaksanakan pada siklus II disajikan se bagai berikut.
Tabel 10 Data Penilaian Proses Belajar kelompok dalam Pembelajaran Kemampuan Menentukan Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas IX SDN Pangkan
No Aspek yang Dinilai Skor
Hasil pengamatan
Nama Kelompok
I II III IV V VI
1. Kerja Sama 5
4
3
2
1
2. Keaktifan 5
4
3
2
1
3.
Kemampuan Mengajukan Pertanyaan
5
4
3
2
1
4. Kesediaan Menerima Pendapat
5
4
3
2
1
Jumlah Skor Perolehan 18 16 19 18 17 19
Skor Rata-rata 4,5 4 4,8 4,5 4,3 4,8
Keterangan : 5 = Sangat Baik (apabila seluruh siswa dalam kelompok melakukan hal yang sesuai dengan
aspek yang diamati) 4 = Baik (apabila hanya seorang siswa dalam kelompok tidak melakukan hal yang sesuai
dengan aspek yang diamati) 3 = Cukup (apabila setengah dari jumlah siswa dalam kelompok melakukan hal yang sesuai
dengan aspek yang diamati) 2 = Kurang (apabila hanya sepertiga dari jumlah siswa dalam kelompok melakukan hal yang
sesuai dengan aspek yang diamati)
30
1 = Sangat Kurang (Apabila hanya salah seorang dalam kelompok melakukan hal sesuai dengan aspek yang diamati)
4.1.1.2 Data Refleksi
Data hasil pada siklus II ini diperoleh dari hasil diskusi antara pengamat dan peneliti
berkaitan dengan hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil
diskusi tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa kegiatan pembelajaran menentukan latar
tempat, waktu, suasana sebuah cerpen dengan model pembelajaran STAD telah terlaksana
dengan baik. Meskipun demikian, kedua pengamat menyarankan agar penerapan model
pembelajaran STAD dapat ditingkatkan sehingga dapat memperoleh hasil yang maksimal.
4.1.1.3 Data Hasil Belajar
Data hasil belajar diperoleh dari hasil tes yang dilakukan setelah kegiatan penelitian
tindakan kelas siklus I dilaksanakan. Seperti lainnya pada siklus I, soal yang diberikan pada
tes ini terdiri atas 15 soal pilihan ganda. Data hasil belajar ini disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 11 Data Hasil Tes Siklus II dalam Penelitian Tindakan Kelas yang Dilakukan terhadap Siswa Kelas III SDN Pangkan.
No. Nama Siswa Skor Rata-Rata Siswa
1 Aldevidson 80
2 Bahriah 80
3 Bertolomeus 65
4 Dira Setia Budi 86
5 Ernando Prima 75
6 Firgo 86
7 Jeri Yunus 73
8 Made Bayu 73
9 Misnawati 73
10 Nurul Hikmah 73
11 Radani 80
31
12 Roy Tapeaku 80
13 Siti Norbaiyah 73
14
Syahruji 85
15 Tamara Mawarni 80
16 Tobing Leo 90
17 Yuniati 90
Jumlah 1342
Rata-Rata 78,94
Tabel diatas menunjukan tingkat kemampuan siswa dalam pembelajaran menentukan
latar tempat, waktu, suasana sebuah cerpen dari hasil tes yang dilakukan setelah
pelaksanaan siklus II yang dideskripsikan sebagai berikut
Dari 17 (Tujuh Belas) orang siswa, terdapat lima belas siswa yang tuntas sebesar
88% dan yang tidak tuntas sebanyak 2 (dua) orang siswa atau sebesar 12%.
4.2 Pembahasan
Hasil penelitian tindakan kelas yang dipaparkan berdasarkan data yang telah diperoleh
pada tiga tahapan penelitian yang telah dilakukan. Ketiga tahapan tersebut adalah (1)
Penelitian pratindakan, (2) Penelitian tindakan kelas siklus I, dan (3) Penelitian tindakan
kelas siklus II. Hasil penelitian tersebut diuraikan sebagai berikut.
4.2.1 Hasil Penelitian Pratindakan
Penelitian pratindakan dilakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan
siswa dalam menentukan Perubahan Sifat Benda sebelum model pembelajaran STAD
diterapkan bagi siswa kelas IX Semester I SDN Pangkan. Hasil penelitian tersebut diperoleh
dari hasil observasi dan tes pratindakan yang dipaparkan sebagai berikut.
4.2.1.1 Hasil Observasi Pratindakan
Hasil observasi yang dilakukan pada tahap pratindakan membuktikan bahwa siswa
menunjukan sikap kurang bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
32
menentukan Perubahan Sifat Benda. Hal ini dibuktikan melalui perilaku siswa yang kurang
terfokus perhatiannya dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa juga tidak memiliki
kemauan untuk bertanya atau menanggapi pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Hasil observasi dalam kegiatan pratindakan juga menunjukan bahwa guru
menggunakan strategi yang tidak tepat dalam menyampaikan pembelajarannya dikelas.
Guru terlalu mendominasi kegiatan pembelajaran dengan terlalu terfokus pada metode
ceramah dan tidak berusaha memberdayakan atau menggali kemampuan siswa. Guru juga
tidak mampu memotivasi siswa dalam memahami materi pelajaran.
Berdasarkan hal diatas, dapat diketahui bahwa penyebab tidak maksimalnya
pembelajaran menentukan Perubahan Sifat Benda disebabkan oleh faktor siswa dan guru.
Siswa menunjukan sikap kurang bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
menentukan Perubahan Sifat Benda. Selanjutnya, guru tidak mampu memilih pendekatan
pembelajaran yang tepat. Dengan demikian diperlukan upaya yang tepat untuk
menanggulangi hal tersebut.
4.2.1.2 Hasil Tes Pratindakan
Tes pratindakan dilakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa
dalam menentukan Perubahan Sifat Benda sebelum penelitian tindakan kelas dilaksanakan.
Hasil tes yang dilakukan ini dijadikan sebagai dasar untuk mengetahui keberhasilan
penelitian tindakan kelas selanjutnya. Tes ini dilakukan terhadap 24 siswa Kelas VI
semester I SDN Pangkan.
Hasil tes yang telah dilakukan dalam kegiatan pratindakan menunjukan kemampuan
siswa sangat rendah. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya skor rata-rata perolehan siswa
yang hanya mencapai skor rata-rata perolehan siswa yang hanya mencapai 53,34
(kualifikasi rendah). Rendahnya kemampuan siswa ini juga ditunjukkan melalui skor rata-
rata siswa dari masing-masing aspek yang diujikan
33
Hasil tes yang diperoleh di atas membuktikan bahwa kemampuan siswa dalam
menentukan Perubahan Sifat Benda sebelum kegiatan tindakan kelas dilakukan penelitian,
yaitu skor rata-rata > 70.
4.2.2 Hasil Penelitian Siklus I
Hasil penelitian tindakan kelas siklus I terdiri atas lima aspek. Kelima aspek tersebut
adalah (1) situasi belajar mengajar, (2) Perubahan yang terjadi dikelas, (3) refleksi, (4) hasil
belajar, dan (5) angket. Hasil penelitian tersebut dideskripsikan adalah sebagai berikut.
4.2.2.1 Situasi Belajar Mengajar pada Siklus I
Hasil situasi belajar mengajar siklus I didapatkan dari data observasi yang dilakukan
pada kegiatan siklus , Data tersebut terdiri atas empat aspek pengamatan, yaitu (1) aktivitas
siswa, (2) aktivitas pengajar, (3) pengelolaan kelas, dan (4) pengamatan suasana kelas.
Hasil observasi dari kedua orang pengamat pada siklus I untuk keempat aspek di atas
adalah skor rata-rata 3 (kualifikasi cukup) untuk aktivitas siswa, skor rata-rata 3 (kualifikasi
cukup) untuk aktivitas pengajar, skor rata-rata 3,5 (kualifikasi cukup) untuk pengelolaan
waktu, dan skor rata-rata 3 (kualifikasi cukup) untuk pengamatan suasana kelas. Dengan
demikian, rata-rata keseluruhan aspek pengamatan tersebut hanya mencapai kualifikasi
cukup. (3,1).
Berdasarkan hasil observasi di atas, maka dapat diketahui bahwa situasi belajar pada
siklus I belum maksimal. keempat aspek yang diobservasi hanya mencapai kualifikasi
cukup. Masing-masing aspek pengamatan tersebut belum mencapai kualifikasi baik sesuai
dengan indikator penelitian ini.
4.2.2.2 Perubahan yang Terjadi di Kelas pada Siklus I
Perubahan yang terjadi di kelas pada siklus I diperoleh dari data rubrik penilaian hasil
penilaian hasil pembelajaran dan rubrik penilaian proses pembelajaran yang dibuat guru.
Hasil dari kedua rubrik tersebut adalah sebagai berikut.
34
4.2.2.2.1 Penilaian Hasil Pembelajaran
Penilaian hasil pembelajaran diperoleh dari hasil kerja sama kelompok siswa dalam
melakukan diskusi / mengerjakan tugas dari guru dalam kegiatan pembelajaran menentukan
Perubahan Sifat Benda melalui penerapan pendekatan kontekstual.
Sesuai dengan hasil kerja masing-masing kelompok di atas, maka diperoleh nilai rata-
rata kelas 53,34. Nilai rata-rata kelas ini berarti berkualifikasi rendah.
4.2.2.2.2 Penilaian Proses Pembelajaran
Penilaian proses pembelajaran menggunakan kriteria (tercantum dalam RPP) sebagai
berikut.
1. Skor rata-rata 5 = Sangat Baik
2. Skor rata-rata 4 = Baik
3. Skor rata-rata 3 = Cukup
4. Skor rata-rata 2 = Kurang
5. Skor rata-rata 1 = Sangat Kurang
Hasil dari penilaian proses terhadap enam kelompok siswa dalam pembelajaran
menentukan latar tempat, waktu, suasana sebuah cerpen pada siklus I adalah sebagai
berikut.
a. Kelompok I memperoleh skor rata-rata 3,8 atau berkualifikasi cukup
b. Kelompok II memperoleh skor rata-rata 3,3 atau berkualifikasi cukup
c. Kelompok III memperoleh skor rata-rata 3,8 atau berkualifikasi cukup
Hasil dari penilaian proses pembelajaran terhadap enam kelompok siswa Kelas III
semester I SDN Pangkan di atas menunjukan bahwa pada siklus I belum ada kelompok
siswa memperoleh kualifikasi baik. Semua kelompok siswa memperoleh kualifikasi cukup.
4.2.2.3 Hasil Refleksi pada Siklus I
Diskusi yang dilakukan antara peneliti dan pengamat menghasilkan simpulkan bahwa
model pembelajaran STAD yang diterapkan dalam pembelajaran yang dilakukan pada siklus
35
I belum maksimal. Simpulan ini berkaitan dengan hasil observasi yang sudah dilakukan
yang menunjukan bahwa tidak ada aspek pengamatan yang mencapai kualifikasi baik.
Semua aspek yang diambil hanya mencapai kualifikasi cukup. Oleh karena itu, pada siklus II
Model Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dapat diterapkan lebih
maksimal sehingga hasil yang diharapkan meningkat.
Hasil refleksi tersebut dijadikan peneliti untuk melakukan langkah-langkah perbaikan
kegiatan pembelajaran yang terfokus pada usaha untuk memaksimalkan komponen-
komponen pendekatan kontekstual yang selanjutnya dilaksanakan pada siklus II.
4.2.2.4 Hasil Belajar pada Siklus I
Sesuai dengan data yang diperoleh, hasil belajar pada siklus I belum mencapai
indikator penelitian atau kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan, yaitu skor 70. Hasil
jawaban dari 17 orang siswa yang telah mengerjakan soal tes siklus I hanya mencapai skor
rata-rata 63,53.
Dengan demikian, hasil yang diperoleh di atas belum mencapai indikator keberhasilan
penelitian atau kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan (rata-rata > 70). Hasil tes siklus I
yang telah dikerjakan siswa ini memang ada yang mencapai kualifikasi sedang, tetapi belum
semuanya mencapai kriteria ketuntasan minimal. Dari 17 siswa yang mengerjakan soal tes
hanya 7 orang yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal. Jadi, pembelajaran
menentukan Perubahan Sifat Benda pada siklus I ini belum berhasil.
4.2.3 Hasil Penelitian Siklus II
Tidak berbeda dengan siklus I, hasil penelitian tindakan kelas siklus II juga terdiri dari
lima aspek. Kelima aspek tersebut adalah (1) situasi belajar mengajar, (2) perubahan yang
terjadi dikelas, (3) refleksi, (4) hasil belajar, dan (5) angket. Hasil penelitian tersebut adalah
sebagai berikut.
36
4.2.3.1 Situasi Belajar Mengajar pada Siklus II
Sama halnya dengan siklus I, hasil belajar mengajar siklus II didapatkan dari data
observasi yang dilakukan pada kegiatan siklus II. Data tersebut terdiri atas empat aspek
pengamatan, yaitu : (1) aktivitas siswa, (2) aktivitas pengajar, (3) pengelolaan kelas, dan (4)
pengamatan suasana kelas.
Hasil observasi yang diperoleh dari kedua orang pengamat pada siklus II untuk
keempat aspek di atas adalah rata-rata 4,2 (kualifikasi baik) untuk aktivitas siswa, rata-rata 4
(kualifikasi baik) untuk aktivitas pengajar, rata-rata 4,5 (kualifikasi baik) untuk pengelolaan
waktu, dan rata-rata 4 (kualifikasi baik) untuk pengamatan suasana kelas. Dengan demikian,
rata-rata keseluruhan aspek pengamatan tersebut telah mencapai kualifikasi baik (4,2).
Berdasarkan hasil observasi di atas, maka dapat dinyatakan bahwa situasi belajar
pada siklus II telah mencapai hasil yang diharapkan. Masing-masing aspek pengamatan
telah mencapai angka rata-rata 4,2. Dengan demikian, keempat aspek tersebut
berkualifikasi baik sesuai dengan indikator penelitian yang ditetapkan.
4.2.3.2 Perubahan yang Terjadi di Kelas pada Siklus II
Perubahan yang terjadi di kelas pada siklus II diperoleh dari data pabrik penilaian hasil
pembelajaran dan rubrik penilaian proses pembelajaran yang dibuat guru. Hasil dari kedua
rubrik tersebut adalah sebagai berikut.
4.2.3.2.1 Penilaian Hasil Pembelajaran
Penilaian hasil pembelajaran diperoleh dari hasil kerja enam kelompok siswa dalam
melakukan diskusi/mengerjakan tugas dari guru dalam kegiatan pembelajaran melakukan
latar cerpen melalui model pembelajaran STAD.
Berdasarkan hasil kerja masing-masing kelompok di atas, maka diperoleh nilai rata-
rata kelas 78,94. Nilai rata-rata kelas ini berarti berkualifikasi tinggi atau melampaui kriteria
ketuntasan minimal. Hal ini sesuai dengan rentang nilai yang telah ditetapkan yaitu 70.
37
4.2.3.2.2 Penilaian Proses Pembelajaran
Penilaian proses pembelajaran menggunakan kriteria (tercantum dalam RPP) sebagai
berikut.
1. Skor rata-rata 5 = Sangat Baik
2. Skor rata-rata 4 = Baik
3. Skor rata-rata 3 = Cukup
4. Skor rata-rata 2 = Kurang
5. Skor rata-rata 1 = Sangat Kurang
Hasil dari penilaian proses terhadap enam kelompok siswa dalam pembelajaran
menentukan Perubahan Sifat Benda pada siklus II adalah sebagai berikut.
a. Kelompok I memperoleh skor rata-rata 4,5 atau berkualifikasi baik
b. Kelompok II memperoleh skor rata-rata 4 atau berkualifikasi baik
c. Kelompok III memperoleh skor rata-rata 4,8 atau berkualifikasi baik
Hasil dari penilaian proses pembelajaran terhadap tiga kelompok siswa kelas IX
semester I SDN Pangkan di atas menunjukan bahwa pada siklus II semua kelompok siswa
telah mencapai kualifikasi baik atau telah mencapai indikator keberhasilan penelitian yang
telah ditetapkan, dan tidak ada kelompok yang mencapai kualifikasi kurang.
4.2.3.3 Hasil Refleksi pada Siklus II
Refleksi siklus II melalui diskusi yang dilakukan pengamat dan peneliti menghasilkan
simpulkan bahwa kegiatan pembelajaran menentukan latar tempat, waktu, suasana dalam
sebuah cerpen melalui penerapan model pembelajaran STAD telah terlaksana dengan baik
karena indikator keberhasilan penelitian ini telah tercapai. Namun demikian, kedua
pengamat menyarankan agar penerapan model pembelajaran tersebut tidak hanya
digunakan pada pembelajaran menentukan Perubahan Sifat Benda akan tetapi, pendekatan
ini juga diharapkan dapat diterapkan pada aspek pembelajaran yang dianggap tepat.
38
4.2.3.4 Hasil Belajar pada Siklus II
Sesuai dengan data yang diperoleh, hasil belajar pada siklus II telah mencapai
indikator penelitian atau kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan, yaitu skor 70
(kualifikasi sedang). Hasil jawaban dari 17 orang siswa yang telah mengerjakan soal tes
siklus II mencapai skor rata-rata 78,94 atau kualifikasi sedang Demikian pula hasil yang
diperoleh siswa untuk masing-masing aspek yang menjadi fokus pembelajaran menentukan
Perubahan Sifat Benda.
Berdasarkan data yang didapatkan, hasil yang diperoleh dari 17 (Tujuh Belas) siswa
terdapat 15 (Lima Belas) atau 88% yang Tuntas. Dan ada 2 orang Siswa atau sebesar 12%
yang tidak Tuntas.
39
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran Student
Team-Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan Hasil Belajar Materi Perubahan
Sifat Benda pada siswa Kelas III SDN Pangkan.
5.2 Saran
Berdasarkan pengalaman dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Scramble, maka peneliti dapat memberikan saran – saran, yaitu:
1. Kepada guru yang mengalami kesulitan yang dapat menerapkan Model Pembelajaran
Student Team-Achievement Divisions (STAD) sebagai alternatif untuk meningkatkan
kualitas proses belajar mengajar kelas.
2. Kepada guru – guru yang ingin menerapkan Model Pembelajaran Student Team-
Achievement Divisions (STAD) disarankan untuk membentuk kelompok – kelompok
baru jika banyak siswa yang bermain pada saat belajar.
40
DAFTAR PUSTAKA
Ardiano, Leo Indra. 2013. Apresiasi Prosa Fiksi, Jakarta: Depdiknas.
Badrun, Ahmad. 1993. Pengantar llmu Sastra. Surabaya:
Usaha Nasional.
Depdiknas, 2004. Kurikulum 2006 SMA : Pedoman Pengembangan Silabus Berbasis
Kompetensi SMA Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta:
Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas.
Mantik, Maria Josephine Kumaat. 2006. Cerpen-Cerpen Pujangga Baru.
Jakarta: Wedatama Widya Sastra.
Navis, A.A. 2005. Robohnya Surau Kami. Jakarta: PT.Gramedia Utama.
Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Teori Pengkajian Fiksi.
Y ogyakarta: Gajah Mada University Press.
Nurhadi, Dawud, Yuni Pratiwi. 2006. Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas IX.
Jakarta: Erlangga.
Purwadi, Petrus. 2006. "Pembelajaran Kontekstual" Palangkaraya:
Universitas Palangkaraya.
Pradopo, Raehmat Djoko. 2013. Beberapa Teori Sastra. Metode Kritik dan Penerapannya. Y
ogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rahmanto. 1988. Metode Pangajaran Sastra. Y ogyakarta: Kanisius
Sayuti, Suminto.A. 1997. Apresiasi Prosa Fiksi. Jakarta: Depdikbud.
Subiyantoro, dkk. 2014. Pengembangan Kemampuan Menyimak Sastra.
Jakarta: Depdiknas,
Trianto Agus, 2006. Pasti Bisa Pembahasan Tuntas Kompetensi Bahasa Indonesia Untuk
SMP dan MTs Kelas VII, Jakarta: Esis.
Zaidan, Abdul Razak. 2014. Kamus Istilah Sastra . Jakarta: Balai Pustaka.
Zulpahnur.z. 1985. Analisis dan Rangkuman Bacaan Sastra. Jakarta: Depdikbud.
41
DAFTAR HADIR SEMINAR
Hari / Tanggal : Pukul : Tempat :
NO NAMA UNIT KERJA JABATAN TANDA
TANGAN
1 Kepala Sekolah
2 Narasumber
3 Penyaji
4 Moderator
5
Notulis
6
Pembahas I
7
Pembahas II
8
Peserta
9
Peserta
10
Peserta
11
Peserta
12
Peserta
13
Peserta
14
Peserta
15
Peserta
Mengetahui: Kepala Sekolah, ……………………………… NIP. …………………………
Notulis, ....................................................... NIP. ...............................................