MATERIB PRAM

Post on 08-Apr-2018

263 views 0 download

Transcript of MATERIB PRAM

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    1/90

    This is a "feed" of frequently changing content on this site.

    You can subscribe to this feed to receive updates when this content changes.

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    2/90

    Pramuka SMA Kramat

    desain kaos lapangan

    Wednesday, March 16, 2011 10:23 AM

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    3/90

    MATERI LDK

    Tuesday, January 18, 2011 5:29 PM

    MATERI I

    HAKEKAT KEPEMIMPINAN

    1. Sejumlah manusia yang berkelompok untuk mencapai suatu tujuan memerlukan

    pemimpin. Pimpinan ini mutlak adanya kalau mereka ingin maju untuk mencapai tujuan

    tersebut.Tanpa Pimpinan, suatu kelompok tak ubahnya kapal tanpa nahkoda.

    2. Kepimimpinan didefinisikan sebagai suatu usaha yang dilakukan dalam hubungan

    antar manusia untuk mempengaruhi orang lain melalui proses komunikasi yang

    diarahkan untuk mencapai suatu tujuan.

    3. Dengan demikian ada 4(empat) hal dalam arti kepimimpinan :

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    4/90

    a. pendayagunaan pengaruh

    b. hubungan antar manusia

    c. proses komunikasi

    d. pencapaian suatu tujuan

    Keempat hal diatas akan menentukan keefektifan tindakan kepemimpinan.

    4. Usaha mempengaruhi orang lain itu sendiri sudah merupakan tindakan

    kepemimpinan, tanpa mempedulikan apakah pemimpin tersebut dapat mempengaruhi

    tingkah laku orang lain atau tidak. Efektif tidaknya usaha kepemimpinanlah yang diukur

    dari perubahan yang terjadi.

    BAGAIMANA MEMPENGARUHI ORANG LAIN

    1. Kekuasaan adalah kapasitas atau kesanggupan untuk mempengaruhi.

    2. Otoritas/wewenang adalah merupakan hak, untuk mempengaruhi para pengikut,

    dan hak ini diperoleh dari jabatan yang dijabat dari dala organisasi.

    3. Menurut French dan reven, ada tujuh jenis sumber-sumber kekuasaan yang

    dimiliki oleh pemimpin.

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    5/90

    4. Kekuasaan yang bersumber dari organisasi adalah :

    a. Kekuasaan sah (legitinate power)

    Kekuasaan ini karena ia memiliki jabatan tertentu.

    b. Kekuasaan paksaan (coersive power)

    Kekuasaan yang timbul karena ia memiliki kekuasaan untuk memaksakan kehendaknya.

    c. Kekuasaan imbalan (reward power)

    Kekuasaan atas dasar kemampuan memberikan imbalan dan hukuman.

    5. Kekuasaan yang bersumber dari individu :

    a. Kekuasaan ahli (expert power)

    Kekuasaan ini dikarenakan yang bersangkutan lebih ahli dibanding yang lain.

    b. Kekuasaan informasi (information power)

    Kekuasaan ini timbul karena orang tersebut lebih banyak memiliki informasi.

    c. Kekuasaan koneksi (conection power)

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    6/90

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    7/90

    c. memecahkan persengkataan

    d. merangsang perkembangan cara berfikir yang berpedoman pada tujuan.

    9. Gaya kepemimpinan seseorang akan menentukan jenis kekuasaan yang

    digunakannya. Ada dua gaya utama, yaitu :

    a. Berorientasi pada tugas

    Disini sang pemimpin menekankan pada pentingnya penyelesaian tugas dengan cara

    mengatur penugasan kerja, pengambilan keputusan dan penilaian hasil keja.

    Pengawasan dilakukan dengan ketat. Pemimpin lebih mementingkan penyelesaian tugas

    dengan cara penggunaan kekuasaan yang bersumber pada imbalan, paksaan dan sah,

    dalam usaha yang mempengaruhi tingkah laku dan hasil kerja pengikut.

    b. Berorientasi pada pengikut

    Orientasi pada pengikut ditunjuk dengan sikap terbuka dan ramah serta usaha

    memenuhi kebutuhan-kebutuhan pengikutnya. Ia berusaha mendelegasikan

    pengambilan keputusan serta berusaha membantu pengikutnya untuk memuaskan

    kebutuhan mereka dengan menciptakan iklim dan lingkunagn yang mendukung. Sumber

    kekuasaan yang digunakan adalah keahlian dan kharisma. Gaya kepemimpinan yang

    ideal adalah yang menggabungkan kedua orientasi tersebut secara berimbang.

    MATERI II

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    8/90

    KEPEMIMPINAN DI AMBALAN/RACANA

    1. Rumus pembinaan dalam Gerakan Pramuka mengatakan untuk dan oleh Penegak

    dan pandega, dibawah pimpinan Penegak dan Pandega dan dengan bimbingan dantanggung jawab pembinanya. Peran Pembina lebih bersifat pendamping Tut Wuri

    Handayani.

    2. Dalam bidang Gerakan dan Teknik Kepramukaan ditangani oleh Dewan Ambalan

    atau Dewan Racana, seang bidang pendidikan yang bersifat kejiwaan dalam usaha

    pembentukan watak dan pribadi ditangani oleh Pembina.

    3. Dalam melaksanakan sistem beregu, pembina mendelegasikan kepemimpinannyakepada Dewan Ambalan atau Dewan Racana. Bimbingan Pembina lebih diarahkan

    kepada Dewan Ambalan atau Dewan Racana(serta pimpinan sangga/reka) dan tidak

    langsung kepada anggota ambalan/racana. Kepada Dewan Ambalan/Racana, Pembina

    menjelaskan dan membantu mereka untuk dapat menggerakkan Ambalan/Racana.

    4. Dengan demikian jelaslah bahwa Dewan Ambalan/Racanma-lah yang betugas

    merencanakan, mempersiapkan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan, latihan

    serta program satuannya.

    5. Atas dasar itu, pimpinan yang duduk di Dewan Ambalan/Racana perlu :

    a. Mengetahui kesenangan dan perhatian khusus anggotanya.

    b. Mengenal lebih dekat pribadi anggotanya, dengan bersama-sama melakuak

    pengembaraan, pekemahan dan mengunjungi mereka dirumahnya masing-masing.

    c. Mempunyai wibawa dan dapat memberikan contoh pribadinya sehingga anggota-

    anggotanya dapat menghargainya.

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    9/90

    d. Memiliki kecakapan memimpin dengan bijaksana, penuh semangat, disiplin dan

    pandangan luas. Lord Baden Powel pernah berkata Ingatlah kamu harus memberikan

    pimpinan, bukan desakan(Scouting For Boys,1908). Ia bukanlah seorang komandan

    yang perintah-perintahnya harus dilakukan tanpa dibantah, tetapi ia seorang kakak

    yangmendampingi mereka.

    e. Memberikan kesempatan kepada orang lain, terutama orang yang lebih muda,

    supaya memperoleh pengalaman memimpin dan dapat mengembangkan kecakapannya.

    f. Menghubungi Pembina atau pembantu Pembina selaku pendampingnya, bila

    mendaptkan kesulitan-kesulitan yang tidak dapat dipecahkannya sendiri untuk

    mendapat bantuannya.

    6. Lebih jauh lagi, Baden Powell mengemukakan empat hal utama yang harus ada

    pada seorang pemimpin yang antara lain sebagai berikut ;

    a. Ia harus mempunyai kepercayaan dan keyakinan penuh tentang kebenaran dari

    apa yang telah dipilihnya.

    b. Dia harus selalu mempunyai kepribadian yang selalu tampak riang gembira, kuat,pengertian, simpatik dan bersahabat dengan pengikutnya. Dengan demikian

    menguatkan kerjasama yang menyenangkan dengan mereka.

    c. Dia harus mempunyai kepercayaan tehadap diri sendiri denga jalan megetahui

    tugas/pekerjaannya. Dengan demikian meningkatkan rasa percaya diri pengikutnya.

    d. Apa yang dikhotbahkan harus dipraktekkan sendiri, dengan demikian memberi

    contoh kepada temannya.

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    10/90

    MATERI III

    PERANAN PIMPINAN SATUAN PENEGAK DAN PANDEGA

    I. PENDAHULUAN

    Keberadaan Dewan dalam Satuan Pramuka merupakan wadah kegiatan Pramuka dalam

    mengembangkan :

    1. jiwa kepemimpinan.

    2. kemampuan bermasyarakat, bekerja sama, tenggang rasa dan hidup bergotong -

    royong.

    3. kemampuan mengadministrasikan kegiatan satuan.

    4. kemampuan hubungan insani dan kehumasan.

    5. kemampuan dalam menyusun/perencanaan, pemrograman, pelaksanaan dan

    penilaian atas suatu kegiatan.

    6. kemampuan jiwa demokratis

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    11/90

    II. MATERI POKOK

    1. Dewan Satuan Pramuka merupakan perwakilan dari Barung, Regu, Sangga, Racana.

    2. Dewan Satuan Pramuka, dapat dibedakan menjadi:

    a. Dewan perindukan Siaga / Dewan Siaga, terdiri dari

    1) Pemimpin Barung Utama sebagai Ketua

    2) Para Pemimpin Barung sebagai Sekretaris Bendahara,

    3) Para wakil Pemimpin Barung anggota.

    4) Para Pembina Pramuka Siaga dan Pembantu Pembina Siaga bertindak sebagai

    penasehat, pendorong, pengarah, pembimbing dan mempunyai hak mengambil

    keputusan terakhir.

    b. Dewan Pasukan Penggalang/ Dewan Penggalang, terdiri dari :

    1) pemimpin regu utama ( PRATAMA ) sebagai ketua.

    2) para pemimpin regu sebagai sekretaris , bendahara &

    3) para wakil pemimpin regu anggota

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    12/90

    4) para Pembina Pramuka Penggalang dan Pembantu Pembina Pramuka Penggalang

    bertindak sebagai penasehat, pendorong, pengarah, pembimbing dan mempunyai hak

    pengambilan keputusan terakhir.

    c. Dewan Ambalan Penegak / Dewan Penegak, Dewan Racana Pandega/ Dewan

    Pandega, terdiri dari :

    1) Ketua Dewan Penegak di pegang oleh Pradana dan Ketua Dewan Pandega dipegang

    oleh Ketua Racana.

    2) Seorang wakil ketua, seorang sekretaris dan seorang bendahara serta beberapa

    orang anggota dipilih dari para pemimpin wakil pemimpin Sangga. Sedangkan untukwakil ketua Dewan Pandega, sekretaris dan bendahara di pilih dari anggota Racana.

    Pembina Pramuka Penegak dan Pembina Pramuka Pandega tidak duduk dalam Dewan

    Penegak maupun Dewan Pandega, Pembina berfungsi sebagai konsultan dan fasilitator.

    d. Dewan Satuan Karya Pramuka ( SAKA )

    1) masing - masing SAKA membentuk Dewan SAKA

    2) susunan Dewan SAKA sama dengan Dewan Penegak / Pandega

    3) Dewan SAKA berkedudukan di Kwartir Cabang

    3. Dewan Satuan bertugas :

    a. Menyusun perencanaan, pemrograman , pelaksana program dan mengadakan

    penilaian atas pelaksanaan kegiatan.

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    13/90

    b. Menjalankan dan mengamalkan semua keputusan dewan.

    c. Mengadministrasikan semua kegiatan satuan.

    d. Keputusan Dewan dibuat secara demokratis

    4. Dewan Kehormatan

    Dewan kehormatan ialah dewan yang dibentuk untuk mendampingi Dewan satuan

    dengan tugas :

    a. membahas proses pelantikan seorang Pramuka.

    b. membahas proses pemilihan dan pelantikan pemimpin satuan.

    c. membahas tentang pemberian penghargaan atas prestasi seorang Pramuka.

    d. membahas tentang tindakan atas pelanggaraan Kode Kehormatan Pramuka.

    e. membahas tentang rehabilitasi anggota satuan.

    5. Dewan Kehormatan dalam satuan

    a. Pada Peridukan Siaga tidak dibentuk Dewan Kehormatan untuk itu peranan Dewan

    Kehormatan dibebankan kepada para Pembina Pramuka Siaga dan Pembantu Pembina

    Siaga.

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    14/90

    b. Dewan Kehormatan Penggalang, terdiri atas :

    1) Ketua di pegang langsung oleh Pembina Pramuka Penggalang

    2) Wakil ketua dipegang oleh Pembantu Pembina Penggalang

    3) Sekretaris dipegang oleh salah seorang pemimpin regu

    4) Anggota dewan kehormatan terdiri dari semua Pemimpin regu

    c. Dewan Kehormatan Penegak, terdiri atas

    1) Ketua di pegang oleh PRADANA

    2) Wakil ketua, Sekretaris, dan anggota adalah para pemimpin Sangga dan wakil

    Pemimpin Sangga.

    (3) Pembina dan para pembantu Pramuka Penegak sebagai penasehat dan pengarah.

    d. Dewan Kehormatan Pandega, terdiri atas :

    1) Ketua di pegang oleh ketua Racana

    2) Wakil ketua, sekretaris, bendahara dan anggota adalah para anggota Rancana yang

    sudah di lantik

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    15/90

    3) Pembina Pramuka Pandega sebagai penasehat & pengarah

    6. Dalam Gerakan Pramuka disamping kita dapati Dewan Satuan Pramuka terdapat

    pula Dewan Kerja Penegak Pandega, sebagai berikut :

    a. Dewan Kerja Pramuka Penegak Pandega Ranting (DKR) berkedudukan di Kwartir

    Ranting.

    b. Dewan Kerja Pramuka Penegak Pandega Cabang (DKC) berkedudukan di Kwartir

    Cabang.

    c. Dewan Kerja Pramuka Penegak Pandega Daerah (DKD) berkedudukan di Kwartir

    Daerah.

    d. Dewan Kerja Pramuka Panegak Pandega Nasional (DKN) berkedudukan di Kwartir

    Nasional.

    7. Dewan Kerja dalam Gerakan Pramuka adalah badan kelengkapan Kwartir berfungsi

    sebagai wahana kaderisasi kepemimpinan, dan bertugas mengelola Pramuka Penegak

    dan Pandega.

    8. Dewan Kerja Pramuka Penegak Pandega dipilih oleh musyawarah Pramuka Penegak

    dan Pandega Puteri Putera (MUSPANITERA) ditingkat masing - masing yang kemudian

    disahkan oleh Kwartir.

    9. Dewan Kerja Pramuka Penegak Pandega :

    a. Susunan Dewan Kerja

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    16/90

    1) Ketua

    2) Wakil ketua

    3) Sekretaris I dan Sekretaris II

    4) Bendahara

    5) Beberapa anggota

    b. Apabila Ketua Dewan Kerja tersebut terpilih seorang putera, maka harus dipilih

    seorang puteri sebagai wakil ketua, atau sebaliknya.

    c. Ketua dan Wakil Ketua Dewan Kerja, adalah ex officio anggota Kwartir sebagai

    andalan.

    III. PENUTUP

    Keberadaan Dewan Satuan Pramuka, Dewan Kehormatan Satuan, dan Dewan Kerja,

    mentengarai bahwa peserta didik pada proses pendidikan dalam Gerakan Pramuka

    berperan sebagai subyek pendidikan.

    KEPUSTAKAAN

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    17/90

    1. AD & ART GERAKAN PRAMUKA (Kepres No. 34 Th. 1999 dan Kep Ka. Kwarnas

    No. 107 Th 1999), Kwarnas. Jakarta, 1999.

    2. PETUNJUK PENYELENGGARAAN GUGUS DEPAN PRAMUKA (137 Th 1990) Kwarnas.Jakarta, 1990.

    3. PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA PRAMUKA (PP 118 Th. 1977)

    Kwarnas. Jakarta, 1977.

    4. PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA PENEGAK PANDEGA PUTERA &

    PUTERI (PP 106 Th 1980). Kwarnas. Jakarta, 1980

    5. SCOUTING : AN EDUCATIONAL SYSTEM, The Team System. WSB JENEVA.

    MATERI IV

    DASAR DASAR MANAGEMENT

    PENDAHULUAN

    Organisasi didefinisikan sebagai suatu kumpulan orang orang yang bekerja sama dalam

    sebuah pembagian kerja guna mencapai tujuan bersama tertentu. Seorang pakar

    management yang bernama Chester I Bernard berpendapat bahwa Organisasi

    organisasi yang merupakan aktivitas aktivitas terkoordinasi secara sadar dari sistem

    sistem sosial atau teknikal antara dua orang atau lebih, harus di manage, agar dapat

    dicapai sasaran sasaran untuk jangka waktu tertentu.

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    18/90

    Dapat diambil kesimpulan bahwa management merupakan proses pencapaian,

    penggunaan dan pemanfaatan aneka macam sumber sumber daya esensial, yangdapat membantu pencapaian sasaran sasaran tertentu organisasi. Secara konseptual

    setidaknya ada empat langkah secara berurutan yang dinyatakan orang sebagai proses

    atau fungsi management yang akan dijelaskan berikut yang dikenal dengan singkatan

    POAC yaitu Planning, Organizing, Actuating, Controlling.

    PROSES MANAGEMENT

    1. Planning ( Perencanaan )

    Pengertiannya adalah suatu proses dimana seorang atau kelompok memformulasikan

    serentetan tindakan untuk suatu kegiatan tertentu, dan ditujukan untuk mencapai suatu

    tujuan tertentu.

    Terdapat tiga ciri aktivitas dari perencanaan yaitu :

    o Pemikiran kemasa yang akan datang

    o Pengambilan keputusan

    o Orientasi pada tujuan

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    19/90

    Manfaat dari sebuah perencanaan adalah :

    - memberikan gambaran secara menyeluruh dari program / kegiatan yang akan

    dilaksanakan.

    - memberikan arah dari pelaksanaan.

    - memperkecil kesalahan / kekeliruan.

    - mengkoordinir pelaksanaan.

    - Membatasi ruang gerak dan waktu pelaksanaan.

    Langkah langkah dari perencanaan :

    - What, adalah upaya mempertanyakan tujuan dan kegiatan yang akan

    dilaksanakan

    - Why, proses mempertanyakan kembali mengapa atas What diambil

    - When, tindakan mempertanyakan bilamana diselenggarakannya suatu kegiatan

    - Where, tindakan mempertanyakan dimana tempat menyelenggarakannya suatu

    kegiatan

    - Who, tindakan mempertanyakan siapa pelaksananya / human resources

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    20/90

    - How, tindakan mempertanyakan kemudian merencanakan dan memutuskan

    bagaimana metode kerja, controlling, hubungan kerja struktural, biaya,

    pertanggungjawaban, penilaian.

    2. Organizing ( Pengorganisasian )

    Organizing berarti tindakan menetapkan hubaungan perlaku efektif antara orang-orang,

    sehingga mereka dapat bekerja sama secara efektif dan mencapai kepuasan pribadi

    dalam hal melaksanakan tugas-tugas khusus dalam kondisi-kondisi lingkungan tertentu,

    dalam upaya mencapai tujuan atau sasaran tertentu.

    3. Actuating ( Penggerakan )

    Setelah rencana selesai disusun dan organisasi yang diperlukan dibentuk, begitu pula

    setelah jabatan-jabatan yang ada terisi, maka organisasi yang bersangkutan siap untuk

    digerakkan. Secara kiasan seakan-akan organisasi tersebut menunggu orang yang

    membunyikan lonceng untuk memulai aktivitas-aktivitasnya. Hal ini merupakan

    tanggung jawab dari seorang manajer/pemimpin dan dilaksanakan melalui fungsimemimpin/membina/mengarahkan aktivitasnya. Hal ini merupakan tanggung jawab dari

    seorang manajer/pemimpin dan dilaksanakan melalui fungsi

    memimpin/membina/mengarahkan.

    4. Controlling ( Pengawasan )

    Pengawasan merupakan suatu fungsi yang melengkapi lingkaran siklus management

    secara penuh. Ia merupakan suatu mekanisme pengendali yang mengkaitkan semuafungsi fungsi yang mendahuluinya berupa : pengorganisasian menempatkan anggota

    pada posisi posisi yang ada dalam struktur organisasi memimpin mereka ke arah

    tujuan perencanaan. Proses pengawasan menetapkan standar standar dan kemudian

    mengukur hasil hasil yang dicapai berdasarkannya. Tindakan perbaikan dilaksanakan

    apabila kesenjangan antara apa yang direncanakan dengan apa yang sesungguhnya

    terjadi dalam kenyataan terlampau besar. Pengawasan dapat dilaksanakan sebelum,

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    21/90

    sesudah atau pada tahap manapun dalam proses konversi yang berlangsung.

    Pengawasan kan menjadi sangat efektif apabila ditempatkan secara selektif pada titik

    titik kritikal yang menentukan berhasil gagalnya suatu aktivitas atau proses.

    Proses pengawasan :

    o tetapkan standar standar unjuk kerja ( kinerja )

    o ukurlah hasil unjuk kerja aktual

    o bandingkanlah hasil unjuk kerja aktual dengan standar

    o laksanakan tindakan tindakan perbaikan / korektif

    Sistem pengawasan :

    - Feed Forward Control ( pengawasan pada saat masukan / awal )

    - Concurrent Control ( pengawasan pada saat pekerjaan sedang berlangsung )

    - Feed Back Control ( pengawasan pada saat kegiatan / operasi selesai dilaksanakan

    )

    Metode Pengawasan :

    - Observasi langsung

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    22/90

    - Metode Statistikal

    - Metode Laporan

    MATERI V

    ADMINISTRASI GUGUSDEPAN DAN SATUAN

    Oleh: Kak. Fatwa Tajudin

    Administrasi dalam arti sempit, adlah kegiatan yang menyangkut teknis ketatausahaan,

    seperti: surat menyurat, tulis menulis, pengetikan, pembukuan, arsip-arsip dsb.

    Administrasi dalam arti luas adalah suatu proses kerjasama antara dua orang atau lebih

    untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan.

    Administrasi yang dibutuhkan sebagai sarana pembantu seperti, misalnya:

    1. Buku Presentasi (Kehadiran)

    No Nama Satuan H S I A Iuran Tabungan Paraf

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    23/90

    2. Buku Iuran

    3. Buku Tabungan (Bisa Disatukan Dengan Buku Hadir)

    4. Buku Acara (Agenda) Latihan

    No Kegiatan Waktu Tempat peserta Biaya Keterangan

    5. Buku Catatan Rapat (Notulen Rapat)

    Hari, Tanggal :

    Waktu :

    Pokok pembicaraan.................................................... ................................. :

    Pencatat :

    No Permasalahan Pemecahan Keterangan

    6. Buku Inventaris (Perbendaharaan Benda / Peralatan)

    No Barang Klasifikasi Jumlah Keadaan Sumber ket

    7. Buku Catatan Peristiwa / Kegiatan Penting (Log)

    No Tanggal Catatan Keterangan

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    24/90

    8. Buku Kas Keuangan (Pemasukan dan Pengeluaran)

    1. Buku kas besar

    2. Buku kas kecil

    No Tanggal Jenis Pengeluaran No Bukti Jumlah ket

    9. Buku Catatan Pribadi (Tentang Anggota Yang Biasanya Dipegang oleh Pembina)

    10. Buku Upacara Pelantikan

    11. Buku dapta Istiadat Pasukandan Buku Renungan

    12. Buku Tamu

    No Hari / Tanggal Waktu Nama Jabatan Tujuan Alamat Ttd

    13. Buku Ekspedisi (Keluar Masuk Surat)

    No No surat Tanggal Surat Perihal Tujuan Paraf Ket

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    25/90

    Untuk lebih lengkapnya, perlu di lengkapi dengan peralatan latihan seperti di bawah ini :

    1. Tiang bendera dan perlengkapannya.

    2. Bendera merah putih, bendera kepanduan sedunia, bendera gerakan PRAMUKA.

    3. Teks Panasila, Pembukaan UUD 1945 dan Dasa Dharma.

    4. Buku renungan.

    5. Tenda dan perlengkapannya.

    6. Alat-alat masak.

    7. Kompas dan Peta-peta.

    8. Alat-alat berkebun.

    9. Alat-alat untuk membuat hasta karya.

    10. Alat-alat untuk melukis, kesenian dan olah raga.

    11. Tongkat dan tali.

    12. Alat P3K dan Kesehatan.

    13. Buku-buku bacaan bermutu.

    14. Alat-alat peraga untuk latihan.

    15. Dsb.

    Wajah - wajah Dewan Ambalan 2009/2010

    Thursday, July 01, 2010 2:48 PM

    Pradana Pangeran Geusan Ulun

    Pradana Dayang Sumbi

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    26/90

    Juru Adat Pangeran Geusan Ulun

    Juru Adat Dayang Sumbi

    Sekretaris 1

    Sekretaris 2

    Bendahara 1

    Bendahara 2

    TEKNIK PERSIDANGAN

    Thursday, July 01, 2010 2:16 PM

    TEKNIK PERSIDANGAN

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    27/90

    Oleh: Ajid, S.Ag.

    Jenis-Jenis Ketukan dalam Persidangan/Rapat dan Pengertian Serta Kegunaannya:

    Ketukan 1 (satu) kali:

    a. Untuk menskor atau membuka kemali persidangan.

    b. Memberi perhatian pada presidium sidang baik perorangan maupun banyak.

    c. Untuk mengambil keputusan sementara.

    Ketukan 2 (dua) kali:

    a. Untuk menskor siang selama 2 x 15 atau 2 x 30

    b. Membuka persidangan kembali atau mencabut skorsing.

    Ketukan 3 (tiga) kali:

    a. Pembukaan

    b. Penutupan persidangan

    c. Mengambil kepuutusan terakhir.

    Macam-Macam Persidangan

    1. Sidang ditinjau dari peserta siding

    a. Sidang pleno

    b. Sidang komisi

    c. Sidang sub komisi

    2. Sidang ditinjau dari segi keputusan

    a. Kongres (muktamar)

    b. Musyawarah

    c. Konferensi

    d. Rapat anggota

    3. Sidang ditinjau dari yang mengikuti persidangan

    a. Rapat presidium

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    28/90

    b. Rapat BHP

    c. Rapat pleno

    d. Rapat bagian (seksi)

    Unsur-Unsur Persidangan

    a. Ruang siding/tempat siding

    b. Waktu siding

    c. Perlengkapan sidang

    d. Peserta sidang

    e. Pimpinan sidang

    f. Acara sidang

    g. Sekretaris sidang

    h. Kesimpulan sidang.

    Tugas Dan Kewajiban Pimpinan Sidang

    a. Mengarahkan untuk menyelesaikan masalah

    b. Memeinta persetujuan peserta sidang dalam menyusun acara dan tata tertib sidang.

    c. Menjelaskan masalah yang akan dibahas

    d. Menjaga kelancaran dan ketertiban sidang

    e. Memberi masalah, menyalurkan dan mengarahkan.

    f. Menyimpulkan hasil-hasil pembicaraan dan menjelaskan kembali.

    g. Mengusahakan agar mendapat kesepakatan dan keputusan.

    Syarat-Syarat Pimpinan Sidang

    a. Mempunyai jiwa leadership

    b. Mempunyai pengetahuan yang luas

    c. Mengetahui seluk beluk persidangan

    d. Mempunyai pengalaman

    e. Bijaksana dan tanggung jawab

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    29/90

    Sikap Pimpinan Sidang

    a. Sopan dan hormat

    b. Mempunyai vitalitas yang tinggi

    c. Disipilin dan sabar

    d. Menghargai tanggapan dan pendapat orang lain

    e. Bersikap adil terhadap semua peserta sidang

    f. Simpatik dan menarik

    Sebab-Sebab Menjadi Pimpinan Sidang

    a. Dipilih oleh peserta sidang

    b. Dikarenakan jabatan dan kedudukan

    c. Ditunjuk oleh atasannya

    d. Diminta spontan oleh peserta sidang

    Tata Tertib Sidang

    a. Hak-hak peserta sidang (persidangan)

    b. Pengaturan hak bicara dan hak suara

    c. Peraturan-peraturan pimpinan sidang dan hak pimpinan sidang

    d. Peraturan mengenai pimpinan sidang

    e. Dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan.

    Tugas Sekretaris Sidang (Notulen)

    Mencatat jalanya persidangan serta segala hal yang terjadi dalam persidangan.

    Istilah-Istilah Persidangan

    a. Schorsing : Menghentikan jalannya persidangan untuk sementara waktu, guna

    menyegarkan

    suasana sidang (istirahat) maksimal 2 x 24 jam.

    b. Lobbying : Menghentikan jalannya sidangan/persidangan dalam waktu singkat

    untuk

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    30/90

    Mengadakan persesuaian faham guna menari kesepakatan yang tidak diambil

    dalam ruang sidang.

    c. Interupsi : Memotong pembicaraan orang lain dalam persidangan terhadap peserta

    lain.

    Adapun jenis-jenis interupsi sebagai berikut:

    a. Point of Order, yaitu memotong pembicaraan yang berhubungan dengan masalah

    yang sedang dibicarakan.

    b. Point of Information, yaitu memotong pembicaraan untuk menyampaikan suatu

    informasi.

    c. Point of Clarification, yaitu memotong pembicaraan untuk memberikan penjelasan

    mengenai suatu masalah yang sedang dibicarakan.

    d. Point of Personal Previlage, yaitu memotong pembicaraan untuk menyampaikan

    pembelaan pribadi.

    Foto ALumni Pada Narsis

    Tuesday, June 08, 2010 9:52 PM

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    31/90

    10 Pribadi yang disukai

    Tuesday, June 08, 2010 9:35 PM

    10 Kualitas Pribadi yang Disukai

    1. Ketulusan

    Menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang.

    Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai, karena yakin tidak akan

    dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka

    mengada-ada, pura-pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya

    Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang

    selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu ketulusan

    tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.

    2. Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendahan hati justru

    mengungkapkan kekuatan.

    Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang

    semakin berisi semakin menunduk.Orang yang rendah hati bisa mengakui dan

    menghargai keunggulan orang lain.Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa okedan membuat orang yang dibawahnya tidak merasa minder.

    3. Kesetiaan

    Sudah menjadi barang langka dan sangat tinggi harganya.Orang yang setia selalu bisa

    dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janjinya, mempunyai komitmen yang

    kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

    4. Orang yang bersikap positif

    Selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang

    buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keputusasaan, lebihsuka mencari solusi. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain daripada

    frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dsb.

    5. Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus

    diartikan ekspresi wajah dan tubuh, tapi sikap hati.

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    32/90

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    33/90

    Menggali Potensi

    Tuesday, June 08, 2010 9:34 PM

    Menggali Potensi

    Kamu pasti sering mendengar istilah kata potensi. Tahukah kamu apa artinya ?

    Potensi adalah kemauan terpendam yang dimiliki seseorang karena kemampuan itu

    masih terpendam, maka seseorang harus berusaha menggalinya agar kelihatan. Lalu

    bagaimana menggali potensi ? antara lain melalui :

    1. Mengenal diri sendiri.

    Buatlah daftar untuk pertanyaan untuk diri sendiri apa yang membuat saya bahagia ?,

    apa saja kelebihan dan kelemahan saya? Apa sebenarnya minat dan bakat saya ?

    Jawablah pertanyaan pertanyaan tersebut dengan sejujurnya, kalau perlu minta

    bantuan keluargamu atau sahabat untuk menilai kelebihan. Kelemahan, minat dan bakatkamu.

    2. Kenali Motivasi Hidup.

    Setiap orang memiliki motivasi ( dorongan dari dalam diri sendiri ) untuk mencapai

    tujuan hidupnya. Cobalah mengenal apa motivasi hidup kamu. Misalnya apa yang bisa

    memacu semangat kamu untuk melakukan hal hal terbaik dalam hidupmu ? Dengan

    begitu kamu memiliki kekuatan dan dukungan dari dalam diri sendiri untuki

    menghasilkan karya dan prestasi yang terbaik.

    3. Jangan Mengadili Diri.

    Mungkin kamu telah berusaha melakukan segala daya untuk mencapai suatu tujua.

    Tetapi ternyata mengalami kegagalan. Jangan terlalu menyesali dan mengadili kesalahan

    diri sendiri. Hal ini hanya akan membuang-buang waktu dan energ. Lebih baik waktu dab

    energi kamu manfaatkan untuk bangkit kembali. Jadikan kegagalan sebagai pengalaman

    dan pelajaran berharga untuk mencapai keberhasilan yang tertunda.

    Selamat menggali potensi diri sendiri........

    By. Kak Fatwa

    MANAJEMEN KONFLIK

    Tuesday, June 08, 2010 9:33 PM

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    34/90

    MANAJEMEN KONFLIK

    Merasa frustasi? Marah? Mudah emosi? Kita pasti pernah mengalaminya suatu waktu.

    Yang menjadi permasalahan di sini adalah dapatkah kita mengontrol diri saat tertimpa

    masalah? Salah satu jalan untuk dapat deal dengan rasa marah adalah dengan

    mendinginkan pikiran. Saat menerima sesuatu yang membuat diri kita merasa sangat

    marah dan emosi berlebihan, usahakan untuk menstop perasaan tersebut, tenangkan

    diri, dan pikirkan setiap perkataan ataupun tindakan agar tidak menyesal belakangan.

    Ekspresikan apa yang mengganggu dan mengapa hal tersebut membuat kita merasa

    sangat marah.

    Dengarkan dengan seksama apa yang orang lain katakan

    Tentukan pilihan penyelesaian konflik tanpa adanya perkelahian dan menghindar.

    Jika merasa tidak mampu menyelesaikan sendiri carilah bantuan.

    Berbicara dengan orang tua dan orang dewasa

    Apakah kalian pernah mencoba melakukan hal ini, namun tidak mendapatkan hal yang

    kalian harapkan dari orang dewasa? Tenang.. Jangan emosi dulu. Mungkin hal ini

    disebabkan oleh cara komunikasi kalian yang kurang tepat.

    Nah, coba deh gunakan tips berikut ini untuk meningkatkan komunikasi kalian dengan

    orang dewasa.

    Jujurlah dengan perasaan kalian. Orang tua atau wali kalian bisa menjadi sumberdukungan ataupun saran. Akan tetapi mereka tidak mengerti apa yang ada dalam pikiran

    kalian jika kalian tidak mengungkapkannya.

    Jika kalian merasa sedih, jangan dengan segera berada pada sisi defensif. Jika kalian

    memulai dengan emosi maka kalian tidak akan bias mengekspresikan perasaan kalian.

    Kunci dalam membentuk persahabatan yang baik

    Terkadang perasaan pada saat kita merasa stres dan memiliki tekanan, akan membantu

    kita untuk mengetahui apakah teman kita ada untuk kita. Teman yang baik dapat

    diumpamakan seperti lem yang saling berpegangan dan berbagi sesuatu bersama dalam

    hidup kita. Selamat ya bagi kalian yang telah memiliki teman yang baik. Namun jika

    belum, coba deh ikuti tips di bawah ini untuk menemukan teman sejati.

    Carilah orang yang memiliki hobi yang sama dengan kalian. Akan tetapi jangan

    mengeksklusi orang dengan hobi yang berbeda. Keep open mind.

    Jika kalian menghargai orang lain, maka orang lain akan menghargai kalian.

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    35/90

    Terimalah bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan.

    Meskipun teman baik tapi tentu tak kan ada selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu.

    Kembangkan minat lain dan janganlah iri bila teman kalian memiliki minat lain juga.

    Teman kalian tidak dapat membaca pikiran kalian, jadi katakan padanya jika adasesuatu yang mengganjal.

    Jadilah orang yang dapat menjadi tempat bertukar pikiran secara timbale balik dan

    kalian harus ada memberikan dukungan pada saat teman kalian menemui masalah.

    Dukunglah teman kalian. Tidak masalah jika tidak setuju terhadap apa yang telah

    mereka lakukan. Tapi jangan bercerita tentang kejelekan teman dari belakang.

    Pilihlah kata-kata kalian dengan bijak, karena tidak dapat kalian tarik kembali.

    Saat teman kalian mencoba mencari sesuatu yang baru, kalian mungkin merasa kesepian

    dan mungkin suatu saat teman kalian tidak bisa ada di saat kalian memerlukannya. Jika

    kalian merasa tidak mampu menghadapi situasi tersebut kalian perlu mengembangkan

    ruang lingkup pertemanan kalian. Kalian harus menghargai diri kalian dan orang lain

    dengan mulai membuka diri dan mau bergaul dengan orang lain. Ok guys?

    ( Disadur dari buku RemajaSehat dot CoM )

    PERANGKAT AMBALAN/RACANA

    Tuesday, June 08, 2010 9:31 PM

    PERANGKAT AMBALAN/RACANA

    I. PENGERTIAN DASAR

    1. Kehidupan dalam Ambalan/Racana merupakan suatu persaudaraan hidup diluar danbakti (a brotherhoodin the open air and service). Persaudaraan ini merupakan

    persaudaraan yang menyenangkan dan riang gembira atau (jolly brotherhood). Suatu

    persaudaraan yang kenal dan dinamis yang warganya saling Bantu dalam hidup sehari-

    hari serta menegakan citra Penegak/Pandega dan Pramuka Indonesia.

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    36/90

    2. Sepeti juga dalam pergaulan di masyarakat, terdapat ketentuan-ketentuan tertentu

    yang harus dipatuhi oleh masyarakat tersebut. Hal ini kita sebut sebagai Adat.

    3. Adanya Adat Ambalan/Racana dimaksudkan untuk memberi bobot dan mewarnai

    kehidupan Ambalan/Racana. Adat ini bersumber pada Tri Satya dan Dasa Dharma

    diperkaya oleh adat istiadat dan sopan santu/tata krama setempat.

    4. Adat Ambalan/Racana merupakan alat pendidikan dalam Ambalan/Racana, dalam

    rangka menumbuhkan perilaku yang positif bagi warga Ambalan/Racana. Oleh karena

    itu dalam penerapannya, tidak terlepas dan berkaitan dengan proses pembinaan

    Pramuka Penegak dan Pandega.

    II. PENGEMBANGAN ADAT AMBALAN/RACANA

    1. Adat Ambalan/Racana berlaku bagi warga Ambalan/Racana tersebut. Setelah

    disepakati isinya, maka disampaikan secara berganting dari generasi ke generasi, dan

    mengikat bagi seluruh anggotanya.

    2. Adat seperti di masyarakat sifatnya tidak tertulis dan menjadi ciri khas dari

    Ambalan/Racana tersebut. Tentu saja dapat berubah dan berkembang bersama zaman.

    Musyawarah Ambalan/Racana merupakan forum yang berwenang merubah Adat

    Ambalan/Racana.

    3. Juru Adat/Pemangku Adat merupakan anggota Ambalan/Racana yang berkewajiban

    mengawasi dan memelihara kehidupan dan pelaksanaan adat. Biasanya dipilih warga

    Ambalan/Racana yang tertua dan sudah dilantik.

    4. Dalam pengembangan Adat Ambalan/Racana perlu diperhatikan :

    a. Adat tidak boleh bertentangan dengan ketentuan yang ada dalam Gerakan Pramuka.

    b. Ada harus selaras dengan sistem nilai masyarakat.

    c. Adat harus mengandung nilai-nilai pendidikan.

    d. Adat tidak mengarah pada timbulnya kelompok-kelompok ekslusuf dan tidan sehat.

    e. Adat timbul dan berkembang berdasarkan aspirasi, cipta rasa dan karsa para

    Penegak/Pandega itu sendiri.

    5. Jika terjadi terhadap pelanggaran Adat Ambalan/Racana maka sangsi yang diberikan

    harus bersifat positif dan mendidik. Hendaknya dihindarkan tindakan yang semata-mata

    menghukum anggota Ambalan/Racana tersebut.

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    37/90

    III. PERANGKAT PERLENGKAPAN AMBALAN/RACANA

    1. Nama Ambalan/Racana

    a. Nama Ambalan/Racana merupakan gambaran cita yang diharapkan dapat diwujudkan

    warganya dan menjadi identitas yang khas dari Ambalan/Racana.

    b. Nama Ambalan/Racana diambil dari nama pahlawan tokoh yang menyiratkan jiwa

    kepahlawanan (tokok wayang atau legenda) atau nama yang menggambarkan

    kepahlawanan, kesatria dan keagungan. Pilihan nama disesuaikan dengan karakteristik

    Putera/Puteri yang berbeda.

    2. Amsal Ambalan/Racana

    a. Amsal adalah semboyan yang menggambarkan kehendak, cita-cita dan semangat

    warga Ambalan/Racana dalam berbakti dan berkarya.

    b. Amsal umumnya dirumuskan dalam bentuk untaian kata mutiara yang sering

    menggunakan bahasa Sansekerta.

    Contoh :

    - Ksatria Usadhatama (Amsal Pramuka Penegak dan Pandega Kota Bandung), yang

    berarti sifat ksatria yang mengutamakan usaha.

    - Aditya Ambah Buana (Amsal Pramuka Penegak dan Pandega Jawa Barat), yang berarti

    Ksatria yang cinta dan menguasai alam semesta yang diciptakan Tuhan Yang Maha Esa.

    3. Sandi Ambalan/Racana

    a. Sandi merupakan pedoman tingkah laku dan gambaran watak yang diinginkan sebagaipenjabaran Dasa Dharma. Ada penekanan terhadap hal-hal tertentu sesuai dengan

    semangat Ambalan/Racana yang tercermin dalam nama Ambalan/Racana.

    b. Sandi Ambalan/Racana biasanya disusun dalam bentuk sajak.

    c. Sandi dibacakan dalam penyelenggaraan kegiatan Ambalan/Racana misal dalam

    upacara pembukaan/penutupan latihan, upacara pelantikan dan sebagainya.

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    38/90

    d. Sikap pada saat membaca sandi yang pokok adalah berdiri tegak. Untuk putera,

    lazimnya dengan menundukan kepala seraya tangan kanan diletakkan diatas dada kiri (di

    atas jantung). Sedang puteri lebih feminim, dengan bersedekap (kedua tangan dilipat di

    dada). Tentu saja, setiap Ambalan/Racana dapat menentukan sikapnya masing-masing.

    e. Setelah pembacaan sandi, perlu adanya tindakan yang dapat memperkuat apa yang

    terdapat dalam kata-kata sandi. Untuk putera misalnya dengan menancapkan kapak

    pada balok kayu, keris dihunus dari sarungnya, golok ditancapkan di meja dan

    sebagainya. Untuk puteri, misalnya dengan melepaskan anak panah ke lingkaran yang

    telah dibagi dalam 10 segmen bagian. Tiap bagian berisi satu butir Dasa Dharma.

    Dharma pada segmen yang ditancapi anak panah merupakan pedoman tingkah laku

    yang utama, hingga pertemuan berikutnya. Atau dapat pula dengan mengucapkan kata-

    kata tertentu bersama-sama, misalnya : ikhlas-bakti-suci, dan sebagainya.

    4. Lambang Ambalan/Racana

    a. Lambang merupakan tanda pengenal persaudaraan bakti Ambalan/Racana yang

    bersangkutan, yang menyerahkan cita yang terkandung dalam nama Ambalan/Rcana

    tersebut.

    Misalnya : Ambalan Ganesa, mempunyai figur Dewa Ganesa, Ambalan Padmanaba

    (yang berarti teratai merah), mempunyai lambang teratai merah yang sedang mekar,

    dan sebaginya.

    b. Lambang Ambalan/Racan diterapkan dalam 3 (tiga) bentuk :

    1. Bade Ambalan/Racana

    Dikenakan pada seragam Pramuka di lengan kiri, di bawah tanda Sangga/Reka.

    2. Panji dan Bendera

    Lambang dilukiskan dalam bendera atau panji, dengan bentuk tertentu, sebagai kibaran

    cita Ambalan/Racana tersebut. Panji biasanya digunakan di dalam ruangan, sedangkan

    bendera digunakan di luar ruangan.

    3. Lencana Ambalan/Racana

    Penggunaan lencana ini mulai lajim digunakan sejak tahun 1980-an. Penggunaanlencana ini hanya digunakan, dibenarkan bila dikenakan bukan pada seragam pramuka.

    c. Penggunaan lambang ini diatur dengan kriteria terntentu, baik cara memakai,

    memiliki atau cara merawat. Lajimnya, setelah diterima sebagai calon Penegak atau

    Pandega, baru yang bersangkutan diberi hak menggunakan Badge Ambalan/Racana.

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    39/90

    5. Pusaka Ambalan/Racana

    a. Pusaka Ambalan/Racana merupakan alat pemersatu warga Ambalan/Racan. Dalam

    penggunaannya, hendaknya dihindarkan dari sikap mengkeramatkan. Pusaka ini juga

    merupakan perlambang semangat persaudaraan bakti dan hanya dikeluarkan pada saat-

    saat upacara.

    b. Penentuan pusaka hendaknya disesuaikan dengan nama Pahlawan yang menjadi

    nama Ambalan/Racana atau yang sesuai dengan tradisi setempat.

    c. Dibeberapa Ambalan/Racana, Penegak/Pandega yang telah dilantik diperkenankan

    menggunakan/memiliki duplikat pusaka Ambalan/Racana.

    Misal : Ambalan Diponegoro, berpusaka keris, Ambalan Srikandi berpusaka Cundrik

    (keris kecil untuk wanita).

    d. Penggunaan dan penyimpanan pusaka Ambalan/Racana menjadi tuga dan

    kewenangan Juru Adat/Pemangku Adat.

    IV. PENERAPAN ADAT LAINNYA

    1. Pergaulan antar anggota Ambalan/Racan misalnya :

    a. Salam yang khas bila bertemu antar anggota Ambalan/Racana

    b. Tata cara makan

    c. Sikap terhadap sesama anggota, sesama Pramuka, orang lain.

    d. Kebisaan positif seperti tidak merokok, tidak beli rokok, tidak minum kopi, tidak

    minum-minuman keras, obat terlarang dan lain sebagainya.

    e. Kewajiban para Penegak Bantara untuk menjadi pendamping calon Penegak.

    2. Perubadan setiap masa dalam kepenegakan/kepandegaan

    a. Sebelum diterima menjadi calon Penegak telah aktif mengikuti latihan sebanyak 7

    (tujuh) kali.

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    40/90

    b. Pada masa calon harus pernah melakukan pengembaraan dan membaca buku

    Memandu untu Pramuka dan mengembara menuju Bahagia.

    c. Sebelum dilantik Penegak Bantara, harus pernah menjalani renungan jiwa.

    d. Sebelum dilantik Penegak Laksana, harus berpuasa dulu selama 3 (tiga) hari menurutagamanya masing-masing.

    e. Setelah selesai SKU dan akan menjalankan renungan jiwa, melaksanakan kewajiban

    dan menghindari larangan/pantangan Ambalan/Racana, misal :

    1. untuk masa 3 (tiga) minggu tertentu tidak boleh keluyuran malam,

    2. meningkatkan kegiatan sosial,

    3. berpatangan makan/minum makanan dan minuman yang merangsang,

    4. dan tidak menggunakan kendaraan bermotor pribadi.

    3. Upacara-upacara Ambalan/Racana

    a. Penerapan adat dalam upacara pembukaan/penutupan telah dikupas di depan.

    b. Peletakan pusaka dan panji Ambalan/Racana dalam ruangan diatur dalam adat.

    c. Bila memasuki ruangan tempat upacara, dengan mengucapkan katatertentu atau

    ketukan sebagai kode tertentu.

    d. Kewajiban bersuci sebelum dilantik sebagai Penegak/PandegaBantara/Laksana/Pandega.

    e. Penyerahan Bendera Merah Putih dan Bambu Runcing pada saat Pelantikan Penegak

    Laksana.

    4. Tata Persaudaraan Bakti dalam kegiatan

    a. Tata cara berdoa

    b. Kegiatan bakti Ambalan

    c. Atribut khas Ambalan, seperti : ring kacu, potongan rambut dan lain sebagainya.

    V. PENUTUP

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    41/90

    Demikianlah uraian mengenai adat Ambalan/Racana selebihnya mengenai adat ini, tiap

    Ambalan/Racan dapat menyesuaikan dengan keadaan dan tempat.

    By. Kak Fatwa

    Tata Upacara

    Tuesday, June 08, 2010 9:28 PM

    TATA UPACARA

    I. PENGERTIAN

    Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan, peraturan

    yang wajib dilaksanakan dengan khidmat, sehingga merupakan kegiatan yang teratur

    dan tertib, untuk membentuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik.

    Maka untuk itu Kwartir Nasional Gerakan Pramuka telah mengeluarkan Surat Keputusan

    Nomor 178 tahun 1978, tentang Petunjuk Penyelenggaraan Upacara di dalam Gerakan

    Pramuka.

    Jenis-jenis upacara adalah sebagai berikut :

    1. Upacara Umum, yaitu upacara yang dilakukan untuk kegiatan tertentu dengan

    menggunakan peraturan yang berlaku secara umum.

    2. Upacara Pembukaan Latihan dan Upacara Penutupan Latihan, yaitu ucapara yang

    dilakukan dalam rangka melaksanakan usaha memulai dan mengakhiri suatu pertemuan

    di lingkungan Gerakan Pramuka.

    3. Upacara Pelantikan, yaitu :

    a. Upacara yang dilakukan dalam rangka peresmian seorang calon menjadi anggota

    Gerakan Pramuka, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    42/90

    b. Upacara yang dilakukan dalam rangka pengangkatan pemegang jabatan tertentu

    dalam satuan.

    4. Upacara Kenaikan Tingkat, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka pengesahan

    kenaikan tingkat kecakapan umum yang dicapai oleh seorang anggota Gerakan Pramuka

    sesuai dengan syarat kecakapan umum yang berlaku.

    5. Upacara Pindah Golongan, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka pemindahan

    anggota dari suatu golongan ke golongan lain yang lebih tinggi dalam usia sesuai dengan

    ketentuan yang berlaku.

    6. Upacara Meninggalkan Ambalan/Racana, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka

    mengantar Pramuka Penegak/Pandega untuk terjun ke masyarakat dan berbakti secara

    langsung sesuai bidangnya.

    Pembina upacara ialah pembina dalam upacara yang menerima penghormatan,

    mengesahkan pelaksanaan upacara dan merupakan pimpinan tertinggi dalam upacara

    itu.

    Pengaturan upacara (protokol) ialah petugas yang menyusun dan mengatur pelaksanaan

    tertib acara dalam upacara, yang berkewajiban mengendallikan jalannya upacara.

    Pembawa acara ialah petugas yang membaca tertib acara dalam suatu upacara.

    Pemimpin upacara ialah petugas yang memimpin barisan peserta upacara.

    Peserta upacara ialah satuan-satuan yang berada di bawah pimpinan pemimpin upacara.

    Petugas upacara ialah orang-orang yang menunaikan tugas tertentu dalam suatu

    upacara, misalnya pengibar bendera, pembaca Dasa Dharma, pemimpin lagu dan yang

    lainnya.

    II. POKOK-POKOK UPACARA GERAKAN PRAMUKA

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    43/90

    Semua upacara dalam Gerakan Pramuka mengandung unsur-unsur pokok sebagai

    berikut :

    1. Bentuk barisan yang digunakan oleh peserta upacara selalu disesuaikan denganperkembangan jiwa peserta didik.

    a. Bentuk barisan upacara di satuan Pramuka Siaga adalah lingkaran, karena perhatian

    dan perkembangan jiwanya masih terpusat pada orang tua/pembina.

    b. Bentuk barisan di satuan Pramuka penggalang adalah bentuk angkare, karena

    perhatian dan perkembangan jiwanya telah mulai terbuka.

    c. Bentuk barisan di satuan Pramuka Penegak dan Pandega adalah bersaf, karena

    perhatian dan perkembangan jiwanya sudah terbuka luas.

    d. Jika peserta upacara itu terdiri dari dua golongan atau lebih, maka bentuk barisanyang digunakan ditentukan oleh pimpinan upacara atau pengatur upacara sesuai dengan

    keadaan tempat.

    2. Penghormatan kepada Bendera Merah Putih dilakukan :

    a. Pada waktu pengibaran dan penurunan (penyimpanan) Sang Merah Putih

    b. Pada waktu Sang Merah Putih di bawa masuk atau keluar ruang upacara

    3. Pembacaan kode kehormatan dalam bentuk ketentuan moral budi pekerti :

    a. untuk Pramuka Siaga, adalah Dwi Dharma

    b. Untuk Pramuka Penggalang, Penegak dan Pandega, adalah Dasa Dharma

    4. Pada waktu pembacaan Dwi Dharma atau Dasa Dharma, para Pramuka tidak

    melakukan penghormatan, tetapi penghormatan dilakukan saat pengucapan Dwi Satya

    atau Tri Satya.

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    44/90

    Kewajiban berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa (dengan menundukan kepala), agar

    selalu mendapat rakhmat dan hidayah dalam segala kegiatan.

    5. Rangkaian seluruh upacara dilakukan dalam suasana khidmat dan bersungguh-sungguh.

    Pokok-pokok upacara, yaitu :

    1. Pada upacara diluar Gerakan Pramuka pelaksanaanya disesuaikan dengan ketentuan

    dan peraturan yang disusun oleh penyelenggaranya.

    2. Pelaksanaan upacara dalam Gerakan Pramuka harus ada :

    a. Pengibaran Sang Merah Putih

    b. Pembacaan Pancasila

    c. Pembacaan Kode Kehormatan

    d. Doa

    Jenis upacara, yaitu :

    1. Macam upacara dalam Gerakan Pramuka :

    b. Upacara Umum

    c. Upacara Pembukaan/Penutupan Latihan

    d. Upacara Pelantikan

    e. Upacara Kenaikan

    f. Upacara Pindah Golongan

    g. Upacara Meninggalkan Ambalan/Racana

    2. Tempat upacara adalah :

    a. Di dalam ruangan

    b. Di luar ruangan/di lapangan

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    45/90

    III. UPACARA UMUM DALAM GERAKAN PRAMUKA

    1. PETUGAS-PETUGAS UPACARA

    Untuk melaksanakan tiap upacara ditentukan petugas-petugas upacara sebagai berikut :

    a. Pembina Upacara

    b. Pemimpin Upacara

    c. Pengatur Upacara

    d. Pembawa Acara

    e. Pengibar Bendera

    f. Petugas-petugas lainya

    A. Pembina Upacara, berhak :

    1. Menerima penghormatan dari peserta upacara yang dipimpin oleh Pemimpin upacara

    2. Merubah dan mengesahkan rencana acara upacara uang diserasikan dengan situasi

    dan kondisi

    3. Melaksanakan acara yang ditentukan.

    4. Melimpahkan wewenang kepada Pembina upacara

    B. Pemimpin Upacara, berwajiban :

    1. Memimpin peserta upacara untuk memberi penghormatan kepada Pembina Upacara

    2. Mengatur ketertiban peserta upacara

    3. Mempertanggungjawabkan tugasnya kepada Pembina Upacara

    C. Pengatur Upacara, berkewajiban :

    1. Menyusun rencana pelaksanaan upacara serta mengendalikan jalannya upacara

    2. Mengajukan rencana pelaksanaan upacara untuk mendapatkan pengesahan dari

    Pembina Upacara dan memberikan penjelasan seperlunya

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    46/90

    3. Mempertanggungjawabkan tugasnya kepada Pembina Upacara

    D. Pembawa Acara, berkewajiban

    1. Membaca acara upacara

    2. Dalam keadaan terpakasa dapat mengambil kebijaksanaan dengan persetujuan dari

    Pengatur Upacara

    3. Mempertanggungjawabkan tugasnya kepada Pengatur Upacara

    E. Pengibar Bendera, berkewajiban mengibarkan dan menurunkan bendera Sang

    Merah Putih sesuai dengan ketentuan.

    F. Petugas yang lainnya berkewajiban melaksanakan tugas-tugas yang tidak dikerjakan

    oleh petugas-petugas diatas.

    2. UPACARA PENGIBARAN SANG MERAH PUTIH

    Pedoman upacara pengibaran Bendera Sang Merah Putih :

    1. Pasukan peserta upacara disiapkan oleh Pemimpin upacara

    2. Pembina upacara menempatkan diri di tempat yang ditentukan

    3. Penghormatan pasukan kepada Pembina upacara dipimpin oleh Pemimpin upacara

    4. Laporan Pemimpin upacara kepada Pembina upacara bahwa uapacara siap dimulai

    5. Petugas pengibar bendera Sang Merah Putih maju ke tiang bendera dan mengikatkan

    bendera dengan tali dan setelah bendera direntangkan, salah seorang petugas

    mengatakan bendera siap

    6. Pemimpin upacara memberi aba-aba Kepada Sang Merah Putih, hormat...grak dan

    semua peserta upacara memberi hormat, sampai bendera tiba di puncak tiang

    Pengibaran bendera itu dapat diiringi dengan lagu Indonesia Raya oleh korps musik atau

    kelompok vokal

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    47/90

    7. Setalah bendera sampai di puncak, Pemimpin upacara menyerukan aba-aba

    Tegak...grak

    8. Petugas bendera mengikatkan tali ke tiang bendera, kemudian mundur tiga langkah,

    memberi hormat kepada bendera dan kembali ke tempat semula

    9. Mengheningkan cipta dan berdoa dipimpin oleh Pembina upacara

    10. Pembacaan teks Pancasila

    11. Amanat Pembina upacara

    12. Laporan Pemimpin upacara kepada Pembina upacara bahwa pengibaran bendera

    telah selesai

    13. Penghormatan pasukan kepada Pembina upacara dipimpin oleh Pemimpin upacara

    14. Pasukan dibubarkan oleh Pemimpin upacara.

    3. URUTAN UPACARA PENURUNAN/PENYIMPANAN SANG MERAH PUTIH

    1. Pasukan upacara disiapkan oleh pimpinan upacara

    2. Pemkbina upacara menempatkan diri ditempat yang ditentukan

    3. Penghormatan pasukan kepada pembina upacara dipimpin oleh pemimpin upacara

    4. Laporan pemimpin upacara kepada pembina upacara, bahwa upacara

    penurunan/penyimpanan sang merah putih siap dimulai

    5. Petugas bendera maju ke tiang bendera dan memberi hormat kepada sang merah

    putih

    6. Kemudian petugas melepas tali dan setelah selesai mengantarkan bendera siap

    7. Pemimpin upacara menyerukan aba-aba kepada sang merah putih hormat....grak

    dan semua peserta upacara memberi hormat sampai bendera tiba dibatas bawah

    8. Pemimpin upacara menyerukan aba-aba tegak.....grak kemudia petugas melepas

    dari tali, lalu melipasnya dan selanjutnya dibawa ketempat semula (tidak balik kanan)

    9. Berdoa dipimpin oleh pembina upacara

    10. Laporan pemimpin upacara kepada pembina upacara bahwa upacara

    penurunan/menyimpanan bendera telah selesai

    11. Penghormatan pasukan kepada pembina upacara dipimpin oleh pemimpin upacara

    12. Pembina upacara meninggalkan tempat upacara

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    48/90

    13. Pasukan dibubarkan oleh pemimpin upacara

    PENGGUNAAN BENDERA SETENGAH TIANG :

    1. Dalam keadaan berkabung, sang merah putih dikibarkan setengah tiang dengan jalan

    menaikan kepuncak tiang dahulu, kemudian diturunkan sampai setengah tiang

    2. Penurunan bendera yang dikibarkan setengah tiang dilakukan dengan menaikkannya

    ke puncak tiang dahulu ,kemudian diturrunkan.

    Pelaksanaan Laporan Sebagai Berikut :

    A . Peserta Upacara dalam keadan sikap sempurna.

    B . Pemimpin Upacara maju menghadap pembina upacara,menghormat llalu

    menyampaikan laporan tentang keadaan peserta upacara.

    C . Selesai laporan pemimpin Upacara tanpa menghormat,kembali ke tempat semula

    D . Laporan penutup dilaksanakan oleh pemimpin upacara dengan maju menghadap

    pembina upacara,langung lapor tanpa menghormat terlebih dahulu. Selesai laporan

    memberi hormat, kemudian kembali ketempat semula.

    Pelaksanaan Mengheningkan Cipta dan Berdoa :

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    49/90

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    50/90

    T U J U A N

    a. menanamkan kesadaran dan tanggungjawab akan pentingnya keselamatan dalam

    kegiatan-kegiatan di alam bebas,

    b. Mampu memperhitungkan dan mengatasi bahaya-bahaya yang mungkin terjadi dialam bebas, dengan seaman mungkin.

    I. M E N T A L

    Faktor mental kadang-kadang sering diabaikan, padahal tanpa keseimbangan mental

    fisik tidak berarti apa-apa. Untuk mengatasi faktor mental kita kenal sebuah kunci dari

    pada kata survival itu sendiri,yaitu :

    S : Sadarilah sungguh-sunguh situasimu,

    U : Untung-malang bergantung pada ketenaganmu,

    R : Rasa takut dan panik harus dikuasai,

    V : Vakum/ kosong isilah dengan segera,

    I : Ingat dimana kamu berada,

    V : Viva/vivere atau hidup, hargailah dia,

    A : Adat-istiadat setempat patut ditiru,

    L : Latihlah dirimu dan belajarlah selalu.

    Dengan mengetahui dan memahami kunci tersebut maka segala tindakan yang akan kitaambil haruslah memakai akal sehat, walaupun keadaan kita dalam keadaan kritis/sulit.

    Selanjutnya perlu patokan untuk bertindak yang mengikuti hal-hal sebagai berikut :

    1. Berpikir

    2. Rencanakan selanjutnya

    3. Perhitungkan dengan matang

    4. Evaluasi sebelum dikerjakan

    5. Bertindak/ kerjakan sesuai patokan/ pengetahuan

    Faktor yang menyebabkan seseorang gagal dalam bersurvival :

    a. Rasa kesunyian

    b. Rasa putus asa atau perasaan sudah tidak ada harapan lagi

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    51/90

    c. Rasa jemu terhadap lingkungan/ situasi

    d. Kebutuhan jasmani seperti lapar, haus, dll, yang dapat menipu diri sendiri sehingga

    mental menjadi lemah.

    II. P E N G E T A H U A N

    Empat faktor utama dalam survival untuk melindungi diri dari panas,dingin,angin,hujan :

    1. Perlindungan

    2. Air

    3. Makanan

    4. Api

    Karena khusus di gunung, dingin dan basah sudah cukup untuk membunuh manusia.

    2.1. P e r l i n d u n g a n

    Tujuan dibuatnya perlindungan untuk melindungi diri dari panas, dingin, hujan, dan

    angin bertujuan pula untuk melindungi diri dari ancaman binatang buas dan hal

    disekitanya, biasa dikenal dengan sebutan Bivoak/ bivak.

    a. Bivak alam, menggunakan hal-hal yang tersedian dari alam itu sendiri, atau terdapat

    dari alam seadanya misal : Gua, pohon tumbang, akar dan daun atau ranting yang

    disusun.

    b. Bivak buatan, perlindungan yang dibuat sengaja/yang telah dipersiapkan dan dibawa

    oleh survivor seperti : Tenda, ponco, fly sheet, hamock, de el el.

    c. Bivak Gabungan, perlindungan yang mengunakan keduanya seperti, ranting yang

    diikat dengan menggunakan tali dan atap ditutupi dengan ponco dan daun-daunan.

    Yang perlu di perhatikan dalam pembuatan bivak :

    - Tidak ditempat yang mungkin banjir diwaktu hujan,

    - Tidak dibawah pohon yang rapuh dan tua,

    - Tidak digua yang tanahnya labil atau mudah longsor,

    - Tidak bocor

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    52/90

    - Pilih lokasi yang baik (dekat dengan sumber air, banyak tumbuhan untuk makan dan

    obat-obatan),

    - Tidak dijalan setapak apa lagi tempat jalan ninatang buas. (ihhh serem)

    2.2. A i r

    Dalam keadaan survival air adalah faktor yang sangat penting, lebih penting dari faktor

    lain. Tanpa air manusia mampu bertahan 3 sampai 5 hari (tanpa luka). Adapun

    kebutuhan air tersebut tergantung suhu dan aktivitas survivor.

    Semakain banyak aktivitas/ makin tinggi suhu disekitar makin banyak pula kebutuhan

    tubuh akan air.

    Dalam penggunaannya air dapat dibedakan menjadi :

    Air yang bisa langsung diminum/ tanpa perlu dimurnikan dulu

    - Air hujan

    - Air dari tanaman rambat

    - Air dari tanaman kantong semar

    - Air dari lumut di daun-daunan lebar

    - Air dari pohon bambu (terutama bambu muda)

    Air yang perlu dimurnikan terlebih dulu

    - Air sungai besar

    - Air genangan

    - Air dari hasil menggali pasir didaerah pantai (biasanya air sedikit payau)

    - Air di daerah berbatu-batu/ kapur (dengan membongkar batu-batu)

    - Air dari pohon pisang hutan ( lubangi pangkalnya tunggu sampai tergenang)

    Yang perlu diperhatikan dalam hal air :

    - Jangan terburu-buru minum air yang anda temukan sebelum anda yakin

    kebersihannya,

    - Jangan meminum air yang tergenag dirawa laut maupun gunung terutama bila air

    tersebut berwarna kehitaman dan kehijau-hijauan.

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    53/90

    2.3. M a k a n a n

    Makanan merupakan sumber kehidupan dan energi untuk mempertahankan hidup.

    Dalam keadaan survive kita dituntut untuk mendapatkan makanan sepraktis mungkin

    dan mengupayakan mendapatkan sumber energi yang tinggi. Bahan makanan dialam

    dapat kita dapatkan dari tumbuhan dan hewan. Baik tumbuhan dan hewan hampir

    semua dapat di makan, tergantung selera, cara mengolah dan adaptasi tubuh kita.

    Bila kita ragu-ragu atau tidak mengenal jenis tumbuhan dengan pasti, maka ada

    beberapa hal yang perlu diperhatikan :

    - Hindari jenis tumbuhan yang mempunyai warna mencolok (warna gantar/ terang),

    - Coba dulu dengan mengoleskan pada tangan/ cicipi kemudian tunggu beberapa menit

    ada reaksi atu tidak,

    - Jangan memakan banyak satu jenis makanan tetapi makan jenis makanan dan sedikit

    saja.

    Selain itu masih ada jenis jamur-jamur yang dapat dimakan, hal yang patut diperhatikan

    untuk jamur yang dapat dimakan :

    - Tudung warna tidak mencolok,

    - Batang dibawah tudung tidak bergelang,

    - bila dikukus dengan nasi tidak menimbulkan warna kuning,

    - bila dikerat dengan logam/ perak tidak memberikan warna hitam.

    Bila menemukan jamur dengan tanda kebalikan dengan diatas jangan dimakan karena

    jamur tersebut beracun.

    2.4. A p i

    Api merupakan salah satu cahaya penerang/ kehidupan bagi seorang survivor, karena

    dengan api survivor bisa melakukan aktivitasnya seperti memasak, mendidihkan air,

    disamping untuk menghangatkan badan dan mengusir dari gangguan binatang buas.

    Sumber api dapat kita peroleh dari :

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    54/90

    1. Geretan Api (korek api), pematik api gas (tokai), Zippo de es be (mudah didapatkan

    dipasaran, tetapi kadang tidak bisa digunakan misalnya karena rusak, basah atau hilang

    ???),

    2. Lensa, misalnya lensa kamera, teropong, kacamata, dengan bantuan sinar matahari,

    3. Busur dan gurdi bisa dibuat dari bahan kayu dan sejenis tali caranya dengan

    menggurdikan kayu sehingga panas.

    P e r a l a t a n

    Peralatan disini sangat menunjang sekali bagi kelancaran survivor dalam mengatasi

    kondisi survive. Peralatan yang dibawa sebaiknya dwi fungsi atau multi fungsi

    (mempunyai keguanaan yang ganda). Dengan banyak berlatih dan belajar kita dapat

    mencari dan menemukan kelebihan dari peralatan yang kita bawa, selain itu kita dapat

    membuat peralatan-peralatan yang kita temukan dialam dan menggunakannya dengan

    baik dan semakisimal mungkin.

    Setelah mampu bertahan hidup di dalam keadaan kritis, maka seorang survivor harus

    segera mencari pertolongan guna bisa kembali ke keadaan kehidupan normal.

    Untuk mencari pertolongan, survivor dapat melakukan :

    1. Mencari tempat yang lebih tinggi guna mencari tempat/ arah yang akan kita tuju,

    2. Membuat asap putih jika udara/ langit cerah dan mendung, membuat asap hitam jika

    cuaca berkabut.

    3. Membuat tanda-tanda yang mudah terlihat dimana-mana (misalnya kain/ bendera

    warna mencolok)

    4. Merintis jalur guna mencari tempat/ pertolongan yang terdekat (tidak lupa

    meninggalkan jejak).

    Kemampuan dan keberhasilan seseorang dalam mengatasi situasi survival tersebut

    tergantung pada:

    a. Penggunaan akal sehat,

    b. Pengalaman dan pengetahuan tentang teknik survival,

    c. Peralatan penunjang.

    S u r v i v a l K i t

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    55/90

    Selain ditunjang dengan kondisi fisik yang baik, mental yang tangguh, dan pengetahuan

    tentang teknik survival, seseorang akan lebih mudah mengatasi situasi survival bila

    memiliki survival kit. Dalam hal ini yang dimaksud survivlal kit adalah peralatan minimal

    yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk mempertahankan hidup dalam keadaan

    darurat dialam bebas.Survival kit sangat dianjurkan untuk selalu dibawa dalam

    melakukan kegiatan di alam bebas, terutama di daerah terpencil. Survival kit dapat

    dipersiapakan sendiri secara bertahap, disesuaikan dengan keperluan, disesuaikan

    dengan keperluan dan pengalaman yang dimiliki.

    Untuk darerak yang berhutan gunung, survival kit (minimal) terdiri dari:

    a. Pisau multifungsi/golok tebas,

    b. Kompas, peta dan Doughlas Protacktor,

    c. Geretan Api (dalam kemasan tahan air),

    d. Penerang, Senter, Patromak, Lilin,

    e. Ponco atau kantung plastik besar,

    f. Peralatan PPPK,

    g. Tali Pramuka atau rafia,

    h. Pakaian dan makanan cadangan,

    i. Alat tulis (pensil, ball point, kertas dsb.).

    O r i e n t a s i

    Orientasi adalah kegiatan mengamati, mempelajari dan mengenali keadaan disekitar

    kita, untuk mengetahui dimana tempat kita berada, hal mana yang dapat memberikan

    rasa yakin pada diri sendiri. Mengetahui, atau dapat menemukan tempat kedudukan,

    merupakan salah satu langkah yang sangat penting dan menentukan keberhasilan dalam

    survival. Bila kita tidak berhasil menemukan tempat kita berada atau pernah berada,

    maka kite telah tersesat.

    Pada dasarnya manusia tidak dapat berjalan lurus tanpa bantuan suatu pedoman

    tertentu (sebagai petunjuk arah) yang biasanya berupa benda yang dapat dilihat (pohon,

    puncak bukit, tinaglistrik dsb.). Dengan bantuan pedoman ini seseorang dapat pergi dan

    kembali ke suatu tempat. Jika pedoman ini terhalang atau tidak terlihat, tempat

    tersebut masih dapat dicapai dengan bantuan kompas sebagai penunjuk arah.

    By. Kak Fatwa

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    56/90

    SELUK BELUK KEPRAMUKAAN DAN GERAKAN PRAMUKA

    Tuesday, June 08, 2010 9:24 PM

    SELUK BELUK KEPRAMUKAAN DAN GERAKAN PRAMUKA

    I. PENGERTIAN KEPRAMUKAAN

    Sebelum kita pelajari lebih lanjut mengenai seluk beluk kepramukaan dan Gerakan

    Pramuka, perlu kita kaji kembali pengertian mengenai hakekat kepramukaan, sifat dan

    fungsinya. Untuk memahami hal itu kita baca dahulu kutipan pendahuluan buku Aids to

    Scoutmastership karangan Baden Powell, yang berbunyi sebagai berikut :

    Scouting is not an abstruse or difficults science rather it is a jolly game if you take it in

    the right light. At the same time it is educative, and (like Mercy) it is apt to benefit him

    that giveth as well as him that recciveth.

    The tema scouting has come to mean a system of training in citizenship, through

    games, for boys or girls.

    The girls are the important people, because when the mothers of the nation are good

    citizens and women of character, they will she to it thar their son are not deficient in

    these point. As things are, the training is needed for both sexes, and imparted through

    the boy Scouts and Girl Guides (Girl Scouts) Movements. The principles are the sama for

    both. It is only in the details that they vary.

    Artinya :

    Kepramukaan bukanlah suatu ilmu yang sukar atau mendalam, lebih baik diartikan

    sebagai permainan yang menarik, bila anda tempatkan pada kedudukan yang benar.

    Sekaligus permainan itu bersifat pendidikan, dan (seperti halnya Mercy, kemurahan hati)

    ia condong memberi manfaat bagi yang memberi maupun yang menerima.

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    57/90

    Kepramukaan harus diartikan sebagai suatu sistem latihan kewarganegaraan melalui

    permainan untuk anak-anak putera dan puteri. Anak puteri adalah rakyat yang penting,

    karena bila ibu-ibu suatu bangsa itu merupakan warganegara yang baik, serta

    merupakan ibu-ibu dengan tabiat yang teguh, maka mereka akan mengusahakan agar

    anak-anaknya juga mengikuti jejak ibunya. Latihan itu diperlukan untuk kedua jenis

    golongan gerakan kepramukaan putera dan gerakan kepramukaan puteri. Prinsip-

    prinsipnya sama untuk keduanya. Hanya penjabarannya yang beraneka ragam.

    Dalam buku BPs Out-Look, Baden Powell menulis :

    Scouting is not a science to be solemnly studied, nor is it a collection of doctrine and

    texts. No! It is a jolly game in the out of doors, where boymen and boys can go

    adventuring together as leader and younger brothers picking up health and happiness,

    handicraft and halpfulness.

    Artinya:

    Kepramukaan bukanlah suatu ilmu untuk dipelajari secara tekun, bukan pula merupakan

    suatu kumpulan ajaran atau bahan pelajaran. Bukan! Kepramukaan adalah suatu

    permainan yang menyenangkan dialam yang terbuka, tempat boy-men (orang dewasa

    berjiwa muda) dan anak-anak dapat mengadakan pengembaraan bersama sebagai kakak

    dan adik, membina kesehatan dan mendapatkan kebahagian, keterampilan dan

    mengabdikan diri bagi sesamanya.

    Penjelasan mengenai Boy-men dapat kita peroleh dari buku Aids to Scoutmastership

    yang menyatakan bahwa Boy-men ialah :

    a. Orang dewasa yang memiliki jiwa dan semangat muda, yang karenanya ia harus dapat

    menempatkan dirinya dalam alam pikiran peserta didik.

    b. Orang dewasa yang mengerti dan menyadari kebutuhan peserta didik, ia harus

    mengerti pula pandangan serta keinginan peserta didik, sesuai dengan tingkat usianya,

    dan sesuai pula dengan pertumbuhan jiwanya.

    c. Orang dewasa yang dalam membina peserta didik lebih memperhatikan peserta didik

    secara pribadi/perorangan dari pada secara keseluruhan (massal).

    d. Orang dewasa yang dapat mengembangkan jiwa kesatuan, sehingga setiap pribadi

    peserta didik dapat berkembang dan mencapai hasil yang sebaik-bainya.

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    58/90

    Aslinya tertulis sebagai berikut :

    THE SCOUTMASTER

    As a preliminary word of comfort to intending Scoutmaster, I Should like to contradiet

    the usual misconception thet, to be a successfull Scoutmaster, a man must be an

    Admirable Caichton a know all. Not a bit of it.

    He has simply to be a boy-men, that is :

    a. He must have boy spirit in him, and must be able to place himself on a right plane

    with his boys as a first step.

    b. He must realise the needs, outlooks and desires of the different ages of boys life.

    c. He must deal with the individual boy rather than with the mass.

    d. He that needs to promote a corporate spirit among his individuals to gain the best

    result.

    Dengan memperhatikan hal-hal tersebut diatas, maka dapat kita ketahui bahwa padahakekatnya pengertian kepramukaan mempunyai 3 unsur sebagai berikut :

    a. Suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan

    pemuda, di bawah tanggungjawab anggota dewasa.

    b. Yang dilakukan di luar lingkungan pendidikan keluarga dan di luar pendidikan sekolah,

    yaitu di lingkungan dan di alam fikiran anak dan pemuda itu sendiri, serta dilaksanakan

    di alam yang terbuka.

    c. Dengan menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan.

    Dari pengertian hakekat kepramukaan tersebut, jelaslah bahwa kepramukaan sebagai

    proses pendidikan harus meruapakn kegiatan yang bernilai pendidikan dan dapat

    dipertanggungjawabkan secara pendidikan, sehingga kegiatanya harus berencana,

    dipersiapkan, dilaksanakan dan dapat dinilai dari segi kejiwaan dan pendidikan.

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    59/90

    Proses pendidikan yang dilaksanakan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan dan

    dilakukan di alam yang terbuka ini diarahkan pada peningkatan kecintaan pada alam dan

    lingkungan hidupnya, sehingga dapat meningkatkan ketakwaaannya kepada Tuhan Yang

    Maha Esa. Dalam kegiatan kepramukaan itu peserta didik didampingi oleh Kakak

    Pembina, sebagai orang dewasa yang berjiwa muda, yang dapat mendorong peserta

    didik mengembangkan dirinya, agar di kemudian hari menjadi manusia yang

    berkepribadian, berwatak luhur, dan menjadi warganegara yang baik, setia, patuh

    kepada negaranya, serta berguna bagi pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.

    II. SIFAT KEPRAMUKAAN

    Konferensi Kepramukaan International dua tahunan (Biennial International Scout

    Conference) yang diselenggarakan pada bulan Agustus 1924 di Konpenhagen,

    mengeluarkan resolusi yang berbunyi aslinya sebagai berikut :

    The Boy Scout International Conference Declaes that the Boy Sout Movement is a

    movement of national, International, and universal character, the object of which it to

    endow each separate nation and the whole world with a youth which is physically,

    morally and spiritually strong.

    It is National, in that it aims through national organization, at endowing nation with

    useful and healthy citizens.

    It is International, in that it an national barrier in the comradeship of the Scouts.

    It is Universal, in that it insist upon universal fraternity between all Scout of every

    nation, class of creed. The Scout Movement has no tendency to weaken but, on the

    contrary, to strong then individual religious belief. The Scout Law requires thet a Scout

    shall truly and sincerely practise his religion, and the policy of the Movement forbids any

    kind of seetarian propaganda at mixed gatherings.

    Agar jelasnya diterjemahkan sebagai berikut :

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    60/90

    Konferensi Kepramukaan Internasional menyatakan bahwa Gerakan Kepramukaan

    merupakan gerakan yang bersifat Nasional, Internasional, dan Universal. Maksudnya

    adalah untuk menciptakan pemuda yang kuat jasmani, moral dan spiritualnya, bagi

    negaranya masing-masing maupun bagi dunia secara keseluruhan.

    Gerakan Kepramukaan bersifat Nasional, karena melalui organisasi nasional masing-

    masing negara, bertujuan menciptakan warganegera yang sehat dan bergunabagi

    negaranya.

    Gerakan Kepramukaan bersifat Internasional, karena mengakui persaudaraan antar

    Pramuka tanpa mengenal batas negara.

    Gerakan Kepramukaan bersifat Universal, karena memegang teguh adanya

    persaudaraan yang universal antar sesama Pramuka, tanpa memandang bangsa,

    golongan dan asal-usulnya. Gerakan Kepramukaan tidak memperlemah, justru

    sebaliknya memperkuat kepercayaan beragama bagi setiap Pramuka. Dasa Dharma

    Pramuka meminta agar setiap Pramuka bersungguh-sungguh menjalankan kewajiban

    agama, serta Gerakan Kepramukaan melarang diberikannya ajaran agama tertentu

    dalam suatu pertemuan yang terdiri atas berbagai macam penganut agama.

    Dari sifat nasional tersebut di atas, maka kepramukaan dilaksanakan di tiap negara, yang

    disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa serta masyarakat

    setempat. Hal ini bagi Gerakan Pramuka tercantum dalam Keputusan Presiden Republik

    Indonesia Nomor 034 tahun 1999, tentang Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pada Bab

    II Pasal 5. Berpangkalan pada inilah maka pelaksanaan pendidikan kepramukaan di

    Indonesia berbeda dengan di negara lain. Sekarang Gerakan Pramuka sudah

    melaksanakan pengembangan kepramukaan masa lampau dengan berbagai

    pembaharuan. Karena bersifat Internasional, yang bercita-cita ingin membina

    persahatan dan persaudaraan sedunia, maka diadakannya pertemuan yang bersifat

    Internasional, seperti Jambore sedunia, Jambore di Udara sedunia, Rovermoot

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    61/90

    (Raimuna), Konferensi dan lainnya. Dengan saling mengenal di antara sesama Pramuka,

    tanpa memandang kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa, maka

    diharapkan akan saling menyanyangi dan bersahabat.

    Karena bersifat Universal, maka kepramukaan dapat diterapkan di mana saja, untuk

    bangsa apa saja, dan penganut agama apa saja, yang pelaksanaanya selalu

    menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan.

    III. FUNGSI KEPRAMUKAAN

    Dengan landasan uraian di atas, maka kepramukaan mempunyai fungsi sebagai berikut :

    a. Kegiatan Menarik bagi anak dan pemuda

    Kegiatan menarik di sini dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan dan mengandung

    pendidikan, bukanlah sebagai permainan yang tidak mempunyai tujuan dan aturan

    permainan bukan pula kegiatan yang sekedar sebagai hiburan. Kegiatan menarik di sini

    merupakan kegiatan yang menyenangkan, yang mempunyai tujuan dan aturan

    permainan, yang disajikan kepada anak/pemuda tidak dirasakan adanya pembinaan

    langsung atas dirinya.

    b. Pengabdian atau Kewajiban bagi orang dewasa

    Bagi orang dewasa kepramukaan bukan lagi permainan, melainkan suatu tugas

    kewajiban yang dilakukan dengan penuh rasa keikhlasan, kerelaan dan rasa pengabdian.

    Orang dewasa mempunyai kewajiban untuk secara sukarela membaktikan dirinya,

    mengembangkan pribadi peserta didiknya, mengembangkan potensi yang dimiliki

    peserta didiknya, serta membawanya ke tujuan gerakan kepramukaan.

    c. Alat bagi masyarakat dan organisasi

    Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk membentuk warga masyarakat

    yang dicita-citakannya, yang diperlukan bagi perkembangan masyarakatnya. Melalui

    kegiatan kepramukaan para peserta didik dibina menjadi anggota masyarakat yang baik

    dan berguna bagi masyarakat setempat.

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    62/90

    Kepramukaan juga menjadi alat bagi organisasinya untuk membentuk manusia seperti

    yang ditentukan oleh organisasi kepramukaan itu. Kepramukaan sebagai alat, sehingga

    kegiatan kepramukaan juga merupakan alat untuk mencapai tujuan. Jadi kegiatan

    kepramukaan bukan tujuan pendidikan.

    Contoh : Tali menali bukanlah tujuan Gerakan Pramuka, melainkan alat untuk melatih

    keterampilan bagi seorang pramuka. Manusia yang terampil itulah tujuan Gerakan

    Pramuka.

    IV. PENGERTIAN ISTILAH GERAKAN PRAMUKA DAN PRAMUKA

    Gerakan Pramuka adalah nama suatu lembaga pendidikan non formal, sebagai wadahpembinaan anak dan pemuda Indonesia, yang dilaksanakan dengan menggunakan

    Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan. Hal ini dapat kita telaah sebagai

    berikut :

    Gerakan Pramuka dilahirkan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia

    Nomor 238 tahun 1961. Dalam keputusan presiden tersebut dinyatakan bahwa

    penyelenggaraan pendidikan kepanduan kepada anak-anak dan pemuda Indonesia

    ditugaskan kepada perkumpulan Gerakan Pramuka. Dalam Anggaran Dasar Gerakan

    Pramuka, yang merupakan lampiran Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 034

    tahun 1999, Bab I Pasal 1 disebutkan bahwa Organisasi ini bernama Gerakan Pramukayaitu Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana. Jadi organisasi ini merupakan gerakan,

    sehingga semuanya ikut serta bergerak. Organisasinya bergerak, berkembang, sehingga

    keadaanya selalu berubah menuju ke perkembangan yang maju. Manusianya bergerak,

    semuanya ikut serta berperan, tidak ada yang menjadi penonton.

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    63/90

    Gerakan ini adalah Gerakan Pendidikan, sehingga semua gerak langkahnya, semua

    kegiatannya mengandung pendidikan, dan dapat dipertanggungjawabkan secara

    pendidikan.

    Pendidikan yang dilakukan dalam Gerakan Pramuka adalah Pendidikan Kepanduan, yang

    berarti menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan. Praja

    berarti rakyat atau warganegara, Muda berarti belum tua, dan Karana berarti

    kesanggupan dan kemampuan berkarya.

    Dengan demikian maka Gerakan Pramuka adalah suatu lembaga pendidikan yang

    dinamis, yang selalu bergerak mengikuti perkembangan masyarakat, bangsa, negara dan

    dunia, yang melaksanakan pendidikan kepramukaan, guna membentuk warganegara

    muda yang sanggup dan mampu berkarya, membangun masyarakat, bangsa dan

    negaranya, menuju cita-cita nasional yaitu membentuk masyarakat adil dan makmur

    berdasarkan Pancasila.

    Istilah kepanduan, kepramukaan, scouting atau padvinderij mempunyai pengertian yang

    sama.

    Kata Pramuka yang mempunyai pengertian seperti tersebut di atas, di dalam Gerakan

    Pramuka digunakan sebagai sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang berusia

    antara 7 sampai 25 tahun, yang berkedudukan sebagai peserta didik. Jadi yang dimaksud

    dengan Pramuka adalah Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan

    Pramuka Pandega. Anggota Gerakan Pramuka lainnya termasuk anggota dewasa, yaitu

    Pembina Pramuka, Pelatih Pembina Pramuka, Andalan, Pimpinan Satuan Karya, Pamong

    Satuan Karya, Anggota Majelis Pembimbing, dan Karyawan Staf Kwartir.

    V. TUJUAN GERAKAN PRAMUKA

    Gerakan Pramuka mendidik dan membina kaum muda Indonesia dengan tujuan agar

    mereka mejadi :

    1. Manusia berkepribadian, berwatak, dan berbudi pekerti luhur yang :

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    64/90

    a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kuat mental dan tinggi moral

    b. Tinggi kecerdasan dan mutu keterampilannya

    c. Kuat dan sehat jasmaninya

    2. Warganegara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada

    Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan

    berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama

    bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian

    terhadap sesama hidup dan alam lingkungan, baik lokal, nasional, maupun internasional.

    VI. TUGAS POKOK GERAKAN PRAMUKA

    Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum

    muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, yang

    sanggup bertanggungjawab dan mampu membina serta mengisi kemerdekaan nasional.

    Dengan demikian Gerakan Pramuka yang mempunyai tugas pokok melaksanakan

    pendidikan bagi kaum muda melalui kepramukaan di lingkungan luar sekolah yang

    melengkapi pendidikan di lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah dengan tujuan:

    a. Membentuk kader bangsa dan sekaligus kader pembangunan yang beriman dan

    bertakwa serta berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.

    b. Membentuk sikap dan perilaku yang positif, menguasai keterampilan dan kecakapan

    serta memiliki kecerdasan emosional sehingga dapat menjadi manusia yang

    berkepribadian Indonesia, yang percaya kepada kemampuan sendiri, sanggup dan

    mampu membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas

    pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.

    VII. FUNGSI GERAKAN PRAMUKA

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    65/90

    Gerakan Pramuka berfungsi sebagai lembaga pendidikan di luar sekolah dan di luar

    keluarga serta sebagai wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda,

    menerapakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan serta Sistem

    Among, yang pelaksanaanya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan

    pekembangan bangsa serta masyarakat Indonesia.

    VIII. SASARAN

    Sararan Gerakan Pramuka adalah mempersiapkan kader bangsa yang :

    a. Memiliki kepribadian dan kepemimpinan yang berjiwa Pancasila

    b. Berdisiplin yaitu berpikir, bersikap dan bertingkah laku tertib

    c. Sehat dan kuat mental, moral dan fisiknya

    d. Memiliki jiwa patriot yang berwawasan luas dan dijiwai nilai-nilai perjuangan yang

    diwariskan oleh para pejuang bangsa

    e. Berkemampuan untuk berkarya dengan semangat kemandirian, berpikir kreatif,

    inovatif, dapat dipercaya, berani dan mampu menghadapi tugas-tugas.

    By. Kak Fatwa

    Materi Pramuka Penegak Dan Pandega

    Tuesday, June 08, 2010 9:21 PM

    Raimuna

    adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega dalam bentuk perkemahan besar

    yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Raimuna Ranting, Raimuna

    Cabang, Raimuna Daerah, Raimuna Nasional.

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    66/90

    Gladian Pimpinan Satuan

    adalah kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega bagi Pemimpin Sangga Utama,

    Pemimpin Sangga, dan Wakil Pemimpin Sangga dan pengurus Dewan Ambalan/Racana,yang bertujuan memberikan pengetahuan di bidang manajerial dan kepemimpinan.

    Dianpinsat diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang.

    Kwartir daerah dan Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan Dianpinsat bila dipandang

    perlu.

    Perkemahan

    adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang diselenggarakan

    secara reguler untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan dalam satu periode,

    seperti Perkemahan Saptu Minggu (Persami), Perkemahan Jumat Saptu Minggu

    (Perjusami), perkemahan hari libur, dan sejenisnya.

    Perkemahan Wirakarya (PW)

    adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk perkemahan

    besar, dalam rangka mengadakan integrasi dengan masyarakat dan ikut serta dalam

    kegiatan pembangunan masyarakat. PW diselenggarakan oleh semua jajaran kwartir

    secara reguler,

    khusus untuk PW Nas, diselenggarakan apabila dipandang perlu.

    Perkemahan Bakti (Perti), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega

    berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan dan

    pengalamannya selama mengadakan pembinaan, baik di gugusdepan maupun di Satuan

    karya Pramuka (Saka) dalam bentuk bakti kepada masyarakat.

    Perkemahan Antar (Peran) Saka

    adalah Kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang menjadi anggota Satuan

    Karya Pramuka (Saka), berbentuk perkemahan besar, yang diselenggarakan oleh kwartir

    Gerakan Pramuka. Saat ini Gerakan Pramuka memiliki tujuh Saka. Peran Saka

    diselenggarakan apabila diikuti minimal oleh dua Satuan Karya Pramuka.

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    67/90

    Pengembaraan

    adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk penjelajahan,

    dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan tentang ilmu medan, peta, kompas dan

    survival.

    Latihan Pengembangan Kepemimpinan

    adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menanamkan dan

    mengembangkan jiwa kepemimpinan bagi generasi muda agar dapat ikut serta dalam

    mengelola kwartir dan diharapkan di kemudian hari mampu menduduki posisi pimpinan

    dalam Gerakan Pramuka.

    Latihan Pengelola Dewan Kerja

    adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk memberikan

    pengetahuan dan pengalaman mengenai manajemen Dewan Kerja, sehingga para

    anggota Dewan Kerja dapat mengelola dewan kerjanya secara efektif dan efisien.

    Kursus Instruktur Muda

    adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega pengembangan potensi

    Pramuka, baik sebagai Pribadi, kelompok maupun organisasi untuk mensukseskan

    pelaksanaan upaya Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengentasan Kemiskinan danPenanggulangan Bencana.

    Penataran, Seminar, dan Lokakarya

    adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk mengkaji suatu

    permasalahan dan merumuskan hasil kajian serta memecahkan masalah secara

    bersama, sebagai bahan masukan bagi perkembangan Gerakan Pramuka.

    Sidang Paripurna

    adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun program

    kerja bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam satu tahun program, dan akan

    dijadikan bahan dalam Rapat Kerja Kwartir.

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    68/90

    Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri dan Putera (Musppanitera)

    adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun

    perencanaan pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega di wilayah

    kwartir dalam satu masa bakti kwartir/dewan kerja dan akan dijadikan bahan pada

    musyawarah kwartirnya.

    By. Kak Fatwa

    Tuesday, June 08, 2010 9:20 PM

    Perkemahan Pelantikan Penegak Laksana dan Bantara

    Tuesday, June 08, 2010 9:20 PM

    Pada tanggal 08-10 April di Bumi Perkemahan situ Cicerem

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    69/90

    Ambalan kami melaksanakan perkemahan kenaikan tingkat Bantara dan laksana dan

    sekaligus upacara pelantikannya.

    Anggota yang dilantik menjadi penegak bantara kurang lebih ada 15 anggota putra dan

    putri, dan

    Anggota yang dilantik menjadi penegak laksana kurang lebih ada 19 anggota putra dan

    putri, dan 4 anggota pelantikan susulan menjadi pramuka penegak. yang bertugas pada

    upacara pelantikan penegak laksana dan bantara diantaranya:

    1. yang melantik : Kak Aj id Sumarya, S.Ag

    2. Pendamping kanan : Kak Fatwa Tajudin (Pandega Racana AG-AD Pangkalan IAIN

    Syekh Nurjati Cirebon)

    3. Pendamping Kanan : Kak Syamsudin (Purna Laksana 2003)

    4. Pembawa Bendera : Kak Abdul Syukur (Purna Laksana 2002)

    5. Documentasi : Kak Buang Darmawan (Purna Laksana 2004)

    dan ada 1 anggota yang mengikuti proses kenaikan tingkat laksana 2 minggu setelah

    perkemahan kenaikan tingkat tersebut. dan rencananya akan dilaksanakan upacara

    pelantikannya pada tanggal 04 juni 2010 jum'at lusa.

    semoga lancar amin.....

    By. Kak Fatwa

    Tugas Petugas Upacara

    Tuesday, June 08, 2010 9:19 PM

    Tugas Petugas Upacara ( Bag.I )

    Dalam Upacara kita mengenal dan harus memahami perangkat apa saja yang

    dibutuhkan sesuai dengan kepentingan dan tujuan acara Upacara tersebut. Antara lain

    terdiri atas :

    1. Perangkat Upacara Bendera

    a. Pembina Upacara, Pengatur Upacara

  • 8/7/2019 MATERIB PRAM

    70/90

    b. Pemimpin Upacara

    c. Pemandu Acara

    d. Pembaca Doa

    e. Pembaca Naskah Pembukaan UUD 1945

    f. Pembaca Naskah Janji Siswa

    g. Pemimpin Lagu (dirigen)

    h. Pendamping Pembina Upacara

    i. Pengibar bendera (3 orang)

    j. Pemimpin Kelompok Paduan Suara

    k. Pemimpin Kelompok Peserta Upacara

    l. Kelompok Paduan Suara

    m. Kelompok-kelompok Peserta Upacara

    2. Perlengkapan Upacara Bendera

    Tiang Bendera lengkap dengan talinya

    Bendera Merah Putih

    Naskah Pembukaan UUD 1945

    Naskah Pancasila

    Naskah Susunan Acara