Post on 19-Mar-2017
Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan
Tentang “Sepak Bola, Lompat jauh, Pencak silat, Kebugaran Jasmani dan
Bola Voli”
CREATED BY: Tita Rosita Hutabarat
XI IPS 5
SMA NEGERI 5 BATAM
Jl. Kavling Lama Kelurahan Sagulung Kota Kecamatan Sagulung
Telp (0778)7368359 Fax (0778)396769
Email: sman5_batam@yahoo.com
Halaman Pengesaha Makalah
i
Halaman Pengesahan Makalah
“Sepak Bola, Lompat jauh, Pencak silat, Kebugaran Jasmani dan Bola Voli”
Makalah ini telah disahkan dan disetujui
pada tanggal.....November 2016 di Batam oleh:
Guru Mata Pelajaran, Penulis,
M. Kasmadi Hasan S.Pd Tita Rosita
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kasih karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang ““Sepak Bola, Lompat jauh, Pencak silat, Kebugaran Jasmani dan Bola
Voli”.
Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih pada
Bapak mata pelajaran PJOK yang telah membimbing kami dalam penyusun makalah
ini.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan memberikan wawasan yang lebih luas bagi pembacanya. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat kelebihan dan kekurangannya
sehingga kami mengharap kritik dan saran yang dapat memperbaiki untuk penulisan
makalah selanjutnya, Terima kasih.
Batam, 23 November 2016
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul................................................................................................................i
Halaman Pengesah Makalah............................................................................................ii
Kata Pengantar.................................................................................................................iii
Daftar Isi...........................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
A. Permainan Sepak Bola………………...................................................................5
B. Permainan Bulu Tangkis………………….........................................................13
C. Bagaimana Olahraga Lompat Jauh......................................................................16
D. Bagaimana Olahraga Pencak Silat…………………………………...................19
E. Bagaimana Kebugaran Jasmani...........................................................................21
BAB III PENUTUP.........................................................................................................28
A. Kesimpulan..........................................................................................................28
B. Saran....................................................................................................................28
C. Daftar Pustaka......................................................................................................28
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan mempunyai peran penting bagi kesehatan
tubuh maupun organ tubuh manusia lainnya. Dengan berolah raga maka kesehatan tubuh akan
tetap terjaga. Oleh sebab itu menimbulkan kegemaran/ rasa suka untuk tetap berolah raga sangat
perlu karna pada saat sekarang ini banyak sekali hal-hal lain yang mempunyai pengaruh sangat
kuat untuk menimbulkan rasa malas dalam berolah raga, sehingga banyak saat ini di ciptakan
berbagai macam bentuk permainan yang menarik yang intinya agar kita mau untuk berolah raga.
Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga, baik sebagai arena adu
prestasi maupun sebagai kebutuhan untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat.
Olahraga mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Melalui olahraga dapat
dibentuk manusia yang sehat jasmani, rohani serta mempunyai kepribadian, disiplin, sportifitas
yang tinggi sehingga pada akhirnya akan terbentuk manusia yang berkualitas. Suatu kenyataan
yang bisa diamati dalam dunia olahraga, menunjukkan kecenderungan adanya peningkatan
prestasi olahraga yang pesat dari waktu kewaktu baik ditingkat daerah, nasional maupun
internasional. Hal ini dapat dilihat dari pemecahan-pemecahan rekor yang terus dilakukan pada
cabang olahraga tertentu, penampilan tehnik yang efektif dan efisien dengan ditunjang oleh
kondisi fisik yang baik.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Permainan Sepak Bola?
2. Bagaimana Permainan Bulu Tangkis?
3. Bagaimana Olahraga Lompat Jauh?
4. Bagaimana Olahraga Pencak Silat ?
5. Bagaimana Kebugaran Jasmani?
C. Tujuan Penulisan
Untuk memenuhi tugas Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERMAINAN SEPAK BOLA
1. Sejarah Sepak Bola
Sejarah olahraga sepak bola dimulai sejak abad ke-2 dan -3 sebelum Masehi di Cina.
Di masa Dinasti Han tersebut, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya
ke jaring kecil. Permainan serupa juga dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemari]. Di
Italia, permainan menendang dan membawa bola juga digemari terutama mulai abad ke-
16.
Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat digemari. Di
beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan banyak kekerasan selama pertandingan
sehingga akhirnya Raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan pada tahun 1365.
Raja James I dari Skotlandia juga mendukung larangan untuk memainkan sepak bola.
Pada tahun 1815, sebuah perkembangan besar menyebabkan sepak bola menjadi terkenal
di lingkungan universitas dan sekolah. Kelahiran sepak bola modern terjadi di
Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika 11 sekolah dan klub berkumpul dan
merumuskan aturan baku untuk permainan tersebut. Bersamaan dengan itu, terjadi
pemisahan yang jelas antara olahraga rugby dengan sepak bola (soccer). Pada tahun
1869, membawa bola dengan tangan mulai dilarang dalam sepak bola. Selama tahun
1800-an, olahraga tersebut dibawa oleh pelaut, pedagang, dan tentara Inggris ke berbagai
belahan dunia. Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi sepak bola dunia (FIFA) dibentuk dan
pada awal tahun 1900-an, berbagai kompetisi dimainkan diberbagai negara.
Sejarah sepak bola di Indonesia diawali dengan berdirinya Persatuan Sepak Bola
Seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta pada 19 April 1930 dengan pimpinan Soeratin
Sosrosoegondo. Dalam kongres PSSI di Solo, organisasi tersebut mengalami perubahan
nama menjadi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Sejak saat itu, kegiatan sepak
bola semakin sering digerakkan oleh PSSI dan makin banyak rakyat bermain di jalan atau
alun-alun tempat Kompetisi I Perserikatan diadakan. Sebagai bentuk dukungan terhadap
2
kebangkitan "Sepakbola Kebangsaan", Paku Buwono X mendirikan stadion Sriwedari
yang membuat persepakbolaan Indonesia semakin gencar.
Sepeninggalan Soeratin Sosrosoegondo, prestasi tim nasional sepak bola Indonesia
tidak terlalu memuaskan karena pembinaan tim nasional tidak diimbangi dengan
pengembangan organisasi dan kompetisi. Pada era sebelum tahun 1970-an, beberapa
pemain Indonesia sempat bersaing dalam kompetisi internasional, di antaranya Ramang,
Sucipto Suntoro, Ronny Pattinasarani, dan Tan Liong Houw. Dalam perkembangannya,
PSSI telah memperluas kompetisi sepak bola dalam negeri, di antaranya dengan
penyelenggaraan Liga Super Indonesia, Divisi Utama, Divisi Satu, dan Divisi Dua untuk
pemain non amatir, serta Divisi Tiga untuk pemain amatir. Selain itu, PSSI juga aktif
mengembangkan kompetisi sepak bola wanita dan kompetisi dalam kelompok umur
tertentu (U-15, U-17, U-19,U21, dan U-23)
2. Teknik Dasar Permainan Sepak Bola
a) Menendang (kicking)
Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan sepakbolayang paling
dominan. Tujuan utama menendang bola adalah untuk mengumpan ( passing ), dan
menembak kearah gawang ( shootig at the goal ). Dilihat dari perkenaan bagian kaki ke
bola, menendang dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu Menendang dengan kaki
bagian dalam, Menendang dengan kaki bagian luar, dan menendang dengan punggung
kaki.
1. Menendang dengan kaki bagian dalam
Pada umumnya teknik ini digunakan untuk mengumpan jarak pendek.
2. Menendang dengan kaki bagian luar
Pada umumnya teknik menendang dengan kaki bagian luar digunakan untuk
mengumpan jarak pendek.
3. Menandang dengan punggung kaki
Pada umumnyamenendang dengan punggung kaki digunakan untuk menembak ke
gawang atau shooting.
4. Menghentikan Bola (Stopping)
3
Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepakbola
yang penggunaanya bersamaan dengan teknik menendang bola. Tujuan menghentikan
bola adalah untuk mengontrol bola, yang termasuk didalamnya adalah untuk mengatur
tempo permainan, mengalihkan laju permainan, dan memudahkan untuk passing.
diantaranya yaitu menggunakan Punggung kaki, Paha, Dada, serta Kepala apabila
memungkinkan.
b) Menggiring Bola
Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus – putus atau pelan, oleh
karenanya bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian
kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Menggiring bola bertujuan antara lain
untuk mendekati jarak kesasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan.
3. Taktik Permainan
Taktik yang biasa dipakai oleh klub-klub sepak bola adalah sebagai berikut: 4-4-2 , 4-
3-2-1 , 4-5-1 , 3-4-3 , 3-5-2 , 4-3-3
Taktik yang dipakai oleh sebuah tim selalu berubah tergantung dari kondisi yang
terjadi selama permainan berlangsung. Pada intinya ada tiga taktik yang digunakan yaitu;
Bertahan, Menyerang dan Normal.
4. Ofisial
Sebuah pertandingan diperintah oleh seorang wasit yang mempunyai "wewenang
penuh untuk menjalankan pertandingan sesuai Peraturan Permainan dalam suatu
pertandingan yang telah diutuskan kepadanya" (Peraturan 5), dan keputusan-keputusan
pertandingan yang dikeluarkannya dianggap sudah final. Sang wasit dibantu oleh dua
orang asisten wasit (dulu dipanggil hakim/penjaga garis). Dalam banyak pertandingan
wasit juga dibantu seorang ofisial keempat yang dapat menggantikan seorang ofisial
lainnya jika diperlukan.
5. Tim
Setiap tim maksimal memiliki sebelas pemain, salah satunya haruslah penjaga
gawang. Kadang-kadang ada peraturan kejuaraan yang mengharuskan jumlah minimum
pemain dalam sebuah tim (biasanya delapan).Sang penjaga gawang diperbolehkan untuk
mengambil bola dengan tangan atau lengannya di dalam kotak penalti di depan
gawangnya.
4
Pemain lainnya dalam kedua tim dilarang untuk memegang bola dengan tangan atau
lengan mereka ketika bola masih dalam permainan, namun boleh menggunakan bagian
tubuh lainnya. Pengecualian terhadap peraturan ini berlaku ketika bola ditendang keluar
melewati garis dan lemparan dalam dilakukan untuk mengembalikan bola ke dalam
permainan. Sejumlah pemain (jumlahnya berbeda tergantung liga dan negara) dapat
digantikan oleh pemain cadangan pada masa permainan. Alasan umum digantikannya
seorang pemain termasuk cedera, keletihan, kekurangefektifan, perubahan taktik, atau
untuk membuang sedikit waktu pada akhir sebuah pertandingan. Dalam pertandingan
standar, pemain yang telah diganti tidak boleh kembali bermain dalam pertandingan
tersebut.
Lapangan yang digunakan biasanya adalah lapangan rumput yang berbentuk persegi
empat. Dengan panjang 91.4 meter dan lebar 54.8 meter. Pada kedua sisi pendek, terdapat
gawang sebesar 24 x 8 kaki, atau 7,32 x 2,44 meter.
6. Lama permainan
Lama permainan sepak bola normal adalah 2×45 menit, ditambah istirahat selama 15
menit (kadang-kadang 10 menit). Jika kedudukan sama imbang, maka diadakan
perpanjangan waktu selama 2×15 menit, hingga didapat pemenang, namun jika sama kuat
maka diadakan adu penalti.
7. Wasit Sebagai Pengukur Waktu Resmi
Wasit yang memimpin pertandingan sejumlah 1 orang dan dibantu 2 orang sebagai
hakim garis. Kemudian dibantu wasit cadangan yang membantu apabila terjadi
pergantian pemain dan mengumumkan tambahan waktu. Pada Piala Dunia 2006,
digunakan ofisial ke-lima. Penggunaan 2 wasit sempat dicoba pada copa
italia.Penggunaan 4 hakim garis kabarnya juga dicoba di piala dunia 2010,dimana 2
diantaranya berada di belakang gawang.
B. PERMAINAN BULU TANGKIS
1. Pengertian Bulu Tangkis
Bulu tangkis adalah cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok olahraga
permainan. Bulu tangkis dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan, di atas
lapangan yang dibatasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu.
Olahraga bulutangkis dimainkan di atas lapangan yang di batasi dengan garis-garis dalam
5
ukuran panjang dan lebar tertentu. Lapangan di bagi dua sama besar dan di pisahkan oleh
net yang direnggangkan di kedua tiang net yang ditanam di pinggir lapangan.
Bulutangkis adalah suatu permainan yang menggunakan sebuah raket dan shuttlecock
yang di pukul melewati sebuah net. Permainan dimulai dengan cara menyajikan bola atau
service, yaitu memukul bola dari petak service kanan ke petak servis kanan lawan,
sehingga jalan bola menyilang.
2. Sejarah Permainan Bulu Tangkis
Olah raga yang menggunakan bola dan raket ini berkembang di Mesir kuno
sekitar 2000 tahun lalu. Nenek moyangnya adalah sebuah permainan Tionghoa
bernama Jianzi yang melibatkan penggunaan bola tetapi tanpa raket. Objek atau misi
permainan ini adalah untuk menjaga bola agar tidak menyentuh tanah selama
mungkin tanpa menggunakan tangan.
Di Inggris sejak zaman pertengahan, permainan ini dimainkan oleh anak-anak
disebut dengan Battledores atau Shuttlecocks, raketnya memakai dayung/tongkat
(Battledores). Ini cukup populer di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika
majalah Punch mempublikasikan kartun untuk permainan ini. Penduduk Britania
membawa permainan ini ke Jepang, Tiongkok, dan Siam selagi mereka
mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak- anak di
wilayah setempat mereka. Olah raga kompetitif bulutangkis diciptakan oleh petugas
Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring/net
dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab itu kota Pune dikenal sebelumnya
sebagai Poona, pada masa itu permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona. Para
tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini
mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac
Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul “Badminton Battledore – a new
game” Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton
(Badminton House), estat Duke of Beaufort’s di Gloucestershire, Inggris.
Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877.
Asosiasi Bulutangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional
pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.
Bulutangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia
6
Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara
Skandinavia. Federasi Bulutangkis Internasional (IBF) didirikan pada 1934 dan
membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada,
Selandia Baru, dan Prancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung
sebagai afiliat pada 1936. Olah raga ini menjadi olah raga Olimpiade Musim Panas di
Olimpiade Barcelona tahun 1992. Indonesia dan Korea Selatan sama-sama
memperoleh masing-masing dua medali emas tahun itu.
Perkembangan Bulutangkis di Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan
perkembangan bangsa Indonesia, sejak masa sebelum revolusi fisik, gerakan
kemerdekaan, sampai dengan periode pembangunan masa orde baru dewasa ini.
Beberapa orang Belanda membawa jenis cabang. olahraga ini, serta pelajar-pelajar
Indonesia yang pulang belajar dari luar negeri, dengan cepat menjadikan cabang
olahraga ini digemari masyarakat. Pada sekitar tahun 40 – an, cabang ini telah
merasuk di setiap pelosok masyarakat. Namun cabang olahraga ini baru menemukan
bentuk organisasinya setelah tiga tahun diselenggarakan PON I di Solo 1948.
Tepatnya tanggal 5 Mei 1951, Persatuan Bulutangkis Indonesia baru terbentuk
disingkat PBSI di kota Bandung. Kegiatan yang semarak, pertandingan kompetisi
yang teratur, dalam waktu tujuh tahun telah membuahkan hasil yang positif yakni
keberhasilan merebut Thomas Cup, lambang supremasi dunia Bulutangkis. Hampir
tidak masuk akal menurut pertimbangan ilmiah, bangsa yang baru saja hancur karena
perang kemerdekaan, ternyata mampu meraih prestasi gemilang di dunia
internasional. Keberhasilan ini tidak saja mengejutkan dari arti prestasi, tetapi juga
memberikan pengaruh yang mantap. Keberhasilan itu sekaligus menarik perhatian
pemerintah masyarakat, sehingga sejak tahun 1958 itu, PBSI tidak lagi bekerja
seorang diri. Tidak saja hasil di Thomas Cup, sejak saat itu para pemain Indonesia
mampu menunjukkan prestasinya di berbagai turnamen internasional, seperti All
England, Asian Games, Uber Cup dan lain-lainnya. Oleh karena perkembangannya
sudah cukup luas, maka perlu didirikan organisasi yang akan mengatur kegiatan
bulutangkis. Organisasi tersebut diberi nama “Internasional Badminton Federation”
(IBF) pada tanggal 5 Juli 1934. Di Indonesia sendiri dibentuk organisasi induk tingkat
nasional yaitu Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) pada tanggal 5 Mei
7
1951. Kemudian pada tahun 1953 Indonesia menjadi anggota IBF. Dengan demikian
Indonesia berhak untuk mengikuti perandingan-pertandingan Internasional.
3. Peraturan Permainan Bulu Tangkis
Peraturan permainan bulutangkis ditetapkan oleh WBF (World Badminton
Federation). Beberapa peraturan tersebut adalah :
1. Ukuran Lapangan
Garis di dalam lapangan ditandai dengan warna putih, hitam, atau warna
lainnya yang terlihat jelas, dengan tebal garis 3,8 cm (1½ inci). Dalam menandai
lapangan, lebar dari garis tengah lapangan harus dibagi dua, sama antara bidang
servis kanan dan kiri. Ketebalan garis servis pendek dan garis servis panajng
(masing-masing 3,8 cm atau (1½ inci) harus berada di dalam ukuran 13” atau
sama dengan 3,96 m yang dicantumkan sebagai panjang lapangan servis, dan
ketebalan dari semua garis batasnya (masing-masing 3,8 cm atau 1½ inci) harus
berada dalam batas ukuran yang telah ditentukan.
Jika ruang yang tersedia tidak memungkinkan pemberian tanda batas lapangan
untuk permainan ganda, dapat dibuat tanda-tanda hanya untuk permainan tunggal.
Garis batas belakang juga menjadi garis servis panjang, dan tiang-tiang atau garis
batas pada jaring akan ditempatkan pada garis samping lapangan.
2. Tiang
Tinggi kedua tiang adalah 155 cm (5 kaki 1 inci) dari lantai. Tiang harus kuat,
agar jaring tegang dan lurus dan ditempatkan pada garis batas samping lapangan.
3. Jaring
Jaring harus dibuat dari tali halus yang dimasak dan dijala dengan jaring 1,6
cm sampai dengan 2, 0 cm. Jaring harus terentang 76 cm. Ujung atas jaring harus
berada 152 cm (5 kaki) dari lantai pada pertengahan lapangan dan 155 cm dari
lantai pada tiang-tiangnya. Jaring harus mempunyai tepi dari pita putih selebar 3,8
cm, serta bagian tengah pita tersebut didukung oleh kawat atau tali, yang ditarik
dan ditegangkan dari ujung-ujung tiang
4. Kok atau Shuttlecock
Sebuah shuttlecock harus memiliki berat 4,8-5,6 gram dan mempunyai 14-16
helai bulu yang dilekatkan pada kepala dari gabus yang berdiameter 2,5-2,9 cm.
8
Panjang bulu dari ujung bawah sampai ujung yang menempel pada dasar gabus
kepalanya adalah 6,2 – 6,9 cm. Bulu-bulu ini menyebar menjauhi gabus dan
berdiameter 5,5-6,3 cm pada ujung bawahnya, serta diikat dengan benang atau
bahan lain cocok sehingga kuat.
5. Pemain
Permainan harus dimainkan oleh masing-masing satu permainan di satu sisi
lapangan (pada permainan tunggal) atau masing-masing dua pemain di satu sisi
(pada permainan ganda). Sisi lapangan tempat tim yang mendapat giliran
melakukan servis dinamakan sisi dalam (inside), sedangkan sisi yang timnya
menerima servis dinamakan sisi luar (outside).
6. Pengundian
Sebelum pertandingan dimulai, wasit memanggil kedua tim/pemain yang
berlawanan untuk mengundi pihak yang berhak melakukan servis pertama dan
memilih sisi lapangan bagi timnya untuk memulai permainan.
7. Penilaian
Ada beberapa macam penilaian :
a. Jumlah nilai (skor) permainan ganda atau tunggal putra, terdiri atas 15
angka, seperti yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, dalam pertandingan
dengan nilai 15, bila kedua belah pihak telah mencapai angka 14 sama. Pihak
yang pertama kali memperoleh angka 14 dapat menambahkan nilai akhir dengan
3 angka (dikenal dengan sebutan setting game). Jika pertandingan telah ditetapkan
(diset), maka nilai awal yang ditentukan dinamakan “love-all”. Pihak pertama
yang mencapai angka 3 dinyatakan sebagai pemenang.
b. Jumlah skor pada pertandingan tunggal putri adalah 11 angka. Jika telah
dicapai angka 10-10 , maka pihak yang lebih dahulu mencapai angka 10 berhak
menambah nilai tambahan akhir dengan 3 angka. Pihak yang pertama mencapai 3
angka dinyatakan sebagai pemenang. c. Kedua pihak yang bertanding akan
memainkan tiga sel pertandingan untuk menentukan pemenang. Pemain yang
mampu memenangkan lebih dahulu 2 sel pertandingan (2 games) akan dinyatakan
sebagai pemenang. Pemain akan bertukar sisi lapangan (tempat) pada setiap akhir
9
suatu game. Pada game ketiga, pemain juga akan berpindah lapangan ketika nilai
akhir mencapai :
1) Skor 8 pada pertandingan dengan 15 angka
2) Skor 6 pada pertandingan dengan 11 angka
3) Skor 11 pada sistem reli poin 21 angka
Keterangan : Aturan reli poin adalah 1 game terdiri atas 21 poin. Jika kedua
pemain mencapai poin 20-20, maka terjadilah deuce (yus). Pemenang dapat
ditentukan jika telah muncul selisih 2 poin (misalnya 22-20). Bila selisih masih 1 poin
(21-20), pemenang belum dapat ditentukan. Angka maksimal tiap game adalah 30.
Dengan demikian, jika terjadi poin 29-29, maka pemenangnya adalah pemain yang
terlebih dulu mencapai angka 30.
8. Pertandingan Ganda
Beberapa peraturan dalam pertandingan ganda adalah sebagai berikut :
a. Telah ditetapkan pihak mana yang akan melakukan servis pertama pemain di
bidang servis kanan memulai pukulan servis ke arah lawan yang berdiri secara
diagonal dihadapannya.
b. Pukulan servis pertama yang dilakukan pihak berada di sisi dalam lapangan
selalu dilakukan dari bidang servis kanan.
c. Hanya pemain yang menjadi “sasaran” servis saja yang boleh menerima servis.
Jika shuttlecock tersentuh atau dipukul oleh pemain pasangannya, pihak yang
berada disisi dalam mendapat angka.
d. Hanya satu pemain pada pihak yang melakukan servis permulaan atau pertama
dari suatu pertandingan yang dapat melakukan pukulan servis tersebut.
e. Jika seorang pemain melakukan servis yang tidak pada gilirannya atau dari sisi
lapangan yang salah, dan pihak yang melakukan servis yang memenangkan reli
tersebut, maka akan terjadi let kembali yang harus diajukan sebelum pukulan
servis berikut dilakukan.
9. Pertandingan Tunggal
Dalam pertandingan tunggal, peraturan 8a dan 8e berlaku pada pertandingan
tunggal. Tambahan peraturan untuk pertandingan tunggal adalah sebagai berikut:
10
a. Permaianan akan melakukan servis dari atau menerima servis dari bidang
servis kanan hanya bila nilai pelaku servis adalah 0 atau angka genap
pertandingan. Servis dilakukan dan diterima dari bidang servis kiri bila nilai
pelaku servis merupakan angka ganjil.
b. Kedua pemain yang bertanding akan mengubah bidang servis tempat
masing-masing pemain itu berdiri setiap kali sebuah angka dibuat.
11. Kontinuitas Permainan
Permainan harus berkelanjutan dari servis yang pertama hingga akhir
pertandingan, ketika tim menang diputuskan, kecuali:
a. Pada internasional Badminton Championship dan Ladies Internasional
Badminton Championship harus diizinkan suatu waktu istirahat (tidak lebih dari 5
menit) yakni antara pertandingan kedua dan ketiga.
b. Di daerah yang kondisi cuacanya menyebabkan waktu istirahat dibutuhkan
(maksimal 5 menit), yakni antara pertandingan kedua dan ketiga, baik untuk
tunggal, ganda atau keduanya.
c. Karena keadaan yang tak terhindarkan oleh pemain, wasit dapat menunda
permainan hingga waktu yang menurut pertimbangannya dibutuhkan.
10. Teknik Dasar Bermain Bulu Tangkis
Dalam bermain bulutangkis, kita memerlukan teknik yang tepat agar
permainan kita tidak buruk atau setidak bisa memukul kok lebih kuat karena
menggunakan teknik yang tepat. Berikut adalah teknik dasar dalam bermain bulu
tangkis:
a. Cara Memegang Raket (Grip)
Ada 2 cara yang dapat kita gunakan untuk memegang raket secara benar,
yaitu forehand grip dan backhand grip.
Forehand Grip
Pegangan forehand (pegangan dasar) Pegangan ini dapat di peroleh
dengan cara mendirkan raket yang sisinya tegak dengan lantai Pegangan ini
hampir sama dengan posisi tangan sedang bersalaman.
Backhand Grip
11
Pegangan ini dapat di peroleh dengan jalan memutar seperempat ke kanan
dari pegangan forehead.
1. Teknik Pukulan Pukulan
Pukulan servis merupakan pukulan dengan raket untuk menerbangkan
shuttlecock ke bidang lapangan lawan secara diagonal dan bertujuan sebagai
permulaan permainan. Macam-macam pukulan servis, yaitu:
Pukulan Servis Drive
Tujuan dari servis drive adalah memukul kok dengan cepat, mendatar, dan
setipis mungkin melewati net. Sasarannya adalah sudut titik-titik perpotongan
antara garis belakang dengan garis tengah lapangan. Cara melakukan pukulan
servis ini adalah dengan melemparkan kok agak jauh dari badan. Lengan
bergerak bebas dan leluasa dalam mengayunkan raket.
Pukulan Servis Pendek
Servis pendek adalah servis di mana kok melintas tipis melewati net.
Pukulannya mengarahkan kok ke sudut perpotongan garis servis depan
dengan garis tengah atau garis servis dan garis tepi
Pukulan Servis Panjang
Servis panjang bertujuan menerbangkan kok setinggi-tingginya sehingga
jatuh ke garis belakang bidang lapangan lawan. Pada permainan tunggal,
servis panjang dilakukan dengan memukul penuh kok. Untuk melakukan
pukulan servis panjang, Anda dapat melakukan cara berikut.
Pukulan Servis Cambukan
Servis cambukan menerbangkan kok ke belakang. Hasil pukulan ini bisa
membingungkan lawan sehingga kok jatuh tanpa disadari pihak lawan.
Sasaran servis ini adalah sudut perpotongan garis tepi dengan garis belakang
dan sudut perpotongan garis belakang dengan garis tengah. Servis ini caranya
sama dengan servis biasa. Tetapi, pukulan mendadak dicambukkan saat raket
menyentuh kok
Pukulan Lob
Pukulan lob adalah pukulan dalam permainan bulutangkis yang bertujuan
untuk menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin mengarah jauh ke
12
belakang garis lapangan lawan. Pukulan lob dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu:
a. Overhead lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari atas kepala dengan
cara menerbangkan shuttlecock melambung ke arah belakang.
b. Underhand lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari bawah dengan
cara memukul shuttlecock yang berada di bawah badan dan di lambungkan
tinggi ke belakang.
Pukulan Smash
Smash adalah suatu jenis pukulan yang dilakukan dengan tenaga keras dan
umumnya ditujukan untuk meraih skor yang mengarah kebawah lapangan
lawan pada olahraga bulutangkis, tenis, dan voli.
C. LOMPAT JAUH
1. Pengertian Lompat Jauh
Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dari cabang olahraga atletik.
Lompat jauh merupakan suatu gerakan melompat menggunakan tumpuan satu kaki
untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya. Sasaran dan tujuan lompat jauh adalah untuk
mencapai jarak lompatan sejauh mungkin kesebuah letak pendaratan atau bak lompat.
Jarak lompatan diukur dari papan tolakan sampai batas terdekat dari letak pendaratan
yang dihasilkan oleh bagian tubuh.
a. Teknik Dasar Lompat Jauh
Awalan
Awalan adalah langkah utama yang diperlukan oleh pelompat untuk
memperoleh kecepatan pada waktu akan melompat.
Tumpuan atau Tolakan
Tumpuan atau tolakan adalah gerakan menolak sekuat-kuatnya dengan
kaki yang terkuat, yaitu meneruskan kecepatan horizontal ke kekuatan vertical
yang dilakukan secara cepat.
Melayang di Udara
13
Sikap melayang adalah sikap setelah gerakan lompatan dilakukan dan
badan sudah terangkat tinggi keatas.
Mendarat
Mendarat adalah sikap jatuh dengan posisi kedua kaki menyentuh tanah
secara bersama-sama dengan lutut dibengkokkan dan mengeper sehingga
memungkinkan jatuhnya badan kearah depan.
b. Latihan Lompat dan Prinsip-Prinsip Latihan
a. Pengertian Latihan Lompat
Latihan adalah proses yang sistematis daripada berlatih atau bekerja secara
berulang-ulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau
pekerjaannya.
b. Prinsip-Prinsip Latihan
Prinsip Latihan Beban Bertambah ( Overload )
Prinsip Peningkatan Beban Terus Menerus
Prinsip Urutan Pengaturan Suatu Latihan
Prinsip Kekhususan Program Latihan
c. Macam-macam gaya lompat jauh
Lompat Jauh Gaya Jongkok (Gaya Orthodok)
Lompat Jauh Gaya Menggantung (Gaya Schnepper)
Lompat Jauh Gaya Berjalan di Udara (Walking in the Air)Gaya berjalan di udara
d. Lapangan lompat jauh
a) Catatan
Bak lompat diisi dengan pasir.
Apabila pelompat gagal/diskualifikasi yuri mengangkat bendera merah.
Apabila pelompat melakukan dengan baik yuri mengangkat bendera putih
Lebar awalan 122 cm
Panjang balok 122 cm
Lebar balok 20 cm
b) Hal – hal yang perlu dihindari :
14
Memperpendek atau memperpanjang langkah terakhir sebelum bertolak.
Bertolak dari tumit dengan kecepatan yang tidak memadai.
Badan miring jauh kedepan atau kebelakang.
Fase yang tidak seimbang.
Gerak kaki yang premature.
Tak cukup angkatan kaki pada pendaratan.
Satu kaki turun mendahului kaki lain pada darat.
c) Hal – hal yang harus diperhatikan/dilakukan
pelihara kecepatan sampai saat menolak
capailah dorongan yang cepat dan dinamis dan balok tumpuan.
Rubahlah sedikit posisi lari, baertujuan mencapai posisi lebih tegak.
Gunakan gerakan kompensasi lengan yang baik
Capailah jangkuan gerak yang baik.
Gerak akhir agar dibuwat lebih kuat dengan menggunakan lebih besar
daya kepadanya.
e. Gambar Lapangan
Keterangan Gambar
Lebar
lintasan
awalan =
122 cm
Lebar
papan
tumpu =
20 cm
Panjang
papan
tumpu = 122 cm
o Bak lompat diisi dengan pasir
a. Peraturan permainan lompat jauh
15
Hal- hal yang perlu diperhatikan untuk meraih hasil maksimal
Jarak awalan 30-40 dan dilakukan secepat cepatnya
Menggunakan kaki yang kuat untuk melakukan tolakan.
Diusahakan melayang selama mungkin
Waktu mendarat jangan sampai jatuh ke belakang
b. Diskualifikasi
Dipanggil 3 menit belum melompat
Menumpu dengan 2 kaki
Kembali ke arah awalan, setelah melompat
Mendarat luar bak lompat
Juri mengangkat bendera merah apabila pelompat gagal
Juri mengangkat bendera putih jika lompatan benar
D. PENCAK SILAT
1. Pengertian Pencak Silat
Pencak silat merupakan warisan budaya bangsa Indonesia yang sudah tumbuh dan
berkembang ke manca negara. Walau sejarah tidak bisa menunjukkan secara pasti
kapan lahirnya pencak silat, namun pencak silat sudah lahir di bumi pertiwi sejak per-
adaban manusia. Sejak jaman pra sejarah sudah lahir ilmu beladiri yang sederhana
guna mempertahankan hidup dari ganasnya alam.
Pencak Silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang memerlukan banyak
konsentrasi berasal dari Indonesia. Seni bela diri ini secara luas lebih dikenal di
negara-negara Asia, seperti: Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Filipina, dan
Thailand. Di Indonesia sendiri terdapat induk organisasi pencak silat yang diberi
nama Ikatan Pencak Silat Indonesia atau yang lebih dikenal dengan IPSI. Sedangkan
suatu organisasi yang mewadahi dan memfasilitasi federasi-federasi pencak silat di
berbagai negara adalah Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa atau PERSILAT
yang merupakan bentukan dari Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Brunei
Darussalam. Sedangkan menurut versi lain, pencak silat adalah olahraga bela diri
yang memerlukan banyak konsentrasi. Dimana setiap konsentrasi dipengaruhi oleh
kebudayaan. Sehingga tiap daerah memiliki cirri khas dan aliran pencak silat.
Misalnya pencak silat dari daerah Jawa Barat yang terkenal dengan aliran Cimande
16
dan Cikalong. Di Jawa Tengah terkenal dengan aliran Merpati Putih. Sedangkan di
Jawa Timur dengan aliran Perisai Diri.
Secara etimologi,Isti’lah silat lebih dikenal secara luas di Asia Tenggara, akan
tetapi khusus di Indonesia isti’lah yang digunakan adalah pencak silat. Isti’lah ini
digunakan untuk mempersatukan berbagai aliran seni bela diri tradisional yang
berkembang pesat di Indonesia. Nama pencak digunakan di Jawa, sedangkan silat
digunakan di Sumatera, Semenanjung Malaya, dan Kalimantan. Perbedaan dan cirri
khas dari kata pencak dan silat adalah bahwa pencak lebih mengedepankan unsur seni
dan penampilan keindahan gerakan, sedangkan silat adalah inti ajaran bela diri dalam
pertarungan.
2. Sejarah Pencak Silat
Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang memiliki cara dalam
melindungi diri dan mempertahankan hidupnya dari tantangan alam, sehingga mereka
menciptakan bela diri dengan menirukan gerakan binatang yang ada di alam
sekitarnya, seperti : gerakan kera, harimau, ular, burung elang. Bela diri juga
berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang
dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak. Bela diri juga sudah ada sejak
zaman kerajaan-kerajaan besar, seperti kerajaan Sriwijaya, dan Majapahit, yang mana
memilik pendekar-pendekar dan prajurit yang kemahirannya dalam pembelaan diri
dapat diandalkan. Sedangkan menurut penilit silat Donald F. Draeger, untuk
mengetahui sejarah dan berkembangnya silat dapat dilihat dari berbagai artefak
senjata yang ditemukan dari masa klasik (Hindu-Budha) serta pahatan relief-relief
yang berisikan sikap-sikap kuda silat di Candi Prambanan dan Borobudor. Sementara
itu Sheikh Shamsuddin berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri
dari Cina dan India dalam silat. Hal ini karena sejak awal kebudayaan Melayu telah
mendapat pengaruh dari kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau
dari India, Cina, dan mancanegara lainnya.
Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak
dipengaruhi oleh kaum penyebar agama Islam padaabad ke-14 di nusantara. Kala itu
pencak silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren.
Silat menjadi bagian dari latihan spiritual.
17
Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari
pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing. Dalam sejarah perjuangan
melawan penjajah Belanda, tercatat para pendekar yang mengangkat senjata,
seperti Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di
Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai Nan
Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia.
Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa perlu
adanya organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat
aliran-aliran pencak silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948,
terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Kini IPSI tercatat sebagai
organisasi silat nasional tertua di dunia.
Beberapa organisasi silat nasional maupun internasional mulai tumbuh dengan
pesat. Seperti di Asia, Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk
sebagai cabang olah raga dalam pertandingan internasional, khususnya
dipertandingkan dalam SEA Games.
3. Aspek dan Bentuk Pencak Silat
Terdapat 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu:
Aspek Mental Spiritual: Pencak silat membangun dan mengembangkan
kepribadian dan karakter mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru
pencak silat zaman dahulu seringkali harus melewati tahapan semadi, tapa,
atau aspek kebatinan lain
Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan "seni" pencak silat ialah salah satu
aspek yang sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya menggambarkan
bentuk seni tarian pencak silat, dengan musik dan busana tradisional.
Aspek Bela Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam
menguasai ilmu bela diri dalam pencak silat. Istilahsilat, cenderung
menekankan pada aspek kemampuan teknis bela diri pencak silat.
Aspek Olah Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah
penting. Pesilat mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh.. Aspek
olah raga meliputi pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik
untuk tunggal, ganda atau regu.
18
E. KEBUGARAN JASMANI
1. Pengertian Kesegaran jasmani
merupakan hal yang sudah populer di kalangan masyarakat saat ini. Untuk
mempertegas agar pengertian lebih sesuai dengan apa yang dimaksud, ada beberapa
pendapat para ahli atau pakar kesegaran jasmani.
2. Tujuan Kesegaran Jasmani
Kesegaran Jasmani mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan
seseorang dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Kesegaran jasmani berfungsi untuk
meningkatkan kemampuan kerja bagi siapapun yang memilikinya sehingga dapat
melaksanakan tugas-tugasnya secara optimal untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik.
Kesegaran jasmani menurut ahli faal dapat didefinisikan sebagai kemampuan
seseorang untuk melakukan satu tugas khas yang memerlukan kerja muskular di
mana kecepatan dan ketahanan merupakan kriteria utama.
3. Daya tahan (Endurance)
Daya tahan jantung-paru adalah kemampuan jantung untuk memompa darah dan
paru-paru untuk melakukan respirasi (exhale dan inhale) dan kerja kontraksi otot
dalam waktu yang lama secara terus menerus tanpa mengalami kelelahan yang berarti
dan segara pulih asal dalam waktu yang singkat. Daya tahan jantung paru sangat
penting untuk menunjang kerja otot dengan mengambil oksigen dan menyalurkannya
ke seluruh jaringan otot yang sedang aktif sehingga dapat digunakan untuk proses
metabolisme tubuh.
Klasifikasi daya tahan:
Daya tahan aerobik/aerobic endurance; sistem pengerahan energi (menghirup,
menyalurkan, dan menggunakan untuk kontraksi otot) dengan menggunakan
oksigen. Aerobik dipengaruhi oleh faktor-faktor keturunan, jenis kelamin,
usia, lemak tubuh, tingkat aktivitas.
Daya tahan anaerobik/anaerobic endurance; adalah merupakan istilah untuk
menyebut cara kerja otot dalam waktu yang relatif singkat tanpa
menggunakan oksigen.
4. Kekuatan (Strenght)
19
Secara fisiologis kekuatan otot adalah kemampuan otot atau sekelompok otot
untuk melakukan satu kali kontraksi secara maksimal melawan tahanan atau
beban. Secara mekanis kekuatan oto didefinisikan sebagai gaya (force) yang dapat
dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot dalam suatu satu kontraksi maksimal.
Kekuatan otot merupakan hal penting untuk setiap orang.
5. Kelenturan (Flexibility)
Fleksibilitas atau kelenturan selalu dikaitkan dengan ruang gerak sendi dan
elastisitas otot-otot, tendon dan ligament. Dengan demikian orang yang lentur
adalah yang memiliki ruang gerak luas dalam sendi-sendinya dan yang
mempunyai otot yang elastis.
6. Kecapatan (Speed)
Kecepatan adalah kemampuan berpindah dari satu tempat ke tempat yang
lain dalam waktu sesingkat singkatnya. Kecepatan bersifat lokomotor dan
gerakan nya bersifat siklik atau kecepatan gerak bagian tubuh seperti melakukan
pukulan. Kecepatan penting tidak saja bagi anak-anak terutama saat mereka
bermain di sekolah maupun dirumah juga bagi mereka yang sudah dewasa untuk
dapat tetap menjaga mobilitasnya.
7. Daya ledak (Explosive power)
Daya ledak ialah kemampuan sebuah otot atau sekelompok otot untuk
mengatasi tahanan beban dengan kekuatan dan kecepatan tinggi dalam satu
gerakan yang utuh (Suharno HP, 1984:11). Daya ledak atau explosive power
adalah kemampuan otot atau sekelompok otot seseorang untuk mempergunakan
kekuatan maksimal yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya
atau sesingkat-singkatnya. Unjuk kerja kekuatan maksimal yang dilakukan
dalam waktu singkat ini tercermin seperti dalam aktivitas tendangan tinggi, tolak
peluru, serta gerak lain yang bersifat eksplosif.
8. Kelincahan (Agility)
Kelincahan berasal dari kata lincah. orang yang lincahadalah orang yang
mempunyai kemampuan untuk merubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan
20
tepat pada waktusedang bergerak tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran
akan posisi tubuhnya.
F. PERMAINAN BOLA VOLI
1. Sejarah Permainan Bola Voli
Permainan bola voli diciptakan oleh William G. Morgan seorang Instruktur
pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) di YMCA pada tanggal 9
Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat). Beliau dilahirkan di
Lockport, New York pada tahun 1870, dan meninggal pada tahun 1942.
YMCA (Young Men’s Christian Association) merupakan sebuah organisasi
yang didedikasikan untuk mengajarkan ajaran-ajaran pokok umat Kristen kepada para
pemuda, seperti yang telah diajarkan oleh Yesus. Organisasi ini didirikan pada
tanggal 6 Juni 1884 di London, Inggris oleh George William. Setelah bertemu dengan
James Naismith (seorang pencipta olahraga bola basket yang lahir pada tanggal 6
November 1861, dan meninggal pada tanggal 28 November 1939), Morgan
menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama Mintonette. Sama halnya dengan
James Naismith, William G. Morgan juga mendedikasikan hidupnya sebagai seorang
instruktur pendidikan jasmani. William G.
Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield College of YMCA ,
menciptakan permainan Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya olahraga
permainan basketball oleh James Naismith. Olahraga permainan Mintonette
sebenarnya merupakan sebuah permainan yang diciptakan dengan
mengkombinasikan beberapa jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette
diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga permainan menjadi
satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan
(handball). Pada awalnya, permainan ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang
sudah tidak berusia muda lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat tidak seaktif
permainan bola basket.
Nama permainan in semula disebut “Minonette” yang hampir serupa dengan
permainan badminton. Jumlah pemain di sini tak terbatas sesuai dengan tujuan
21
semula yakni untuk mengembangkan kesegaran jasmani para buruh di samping
bersenam secara missal. William G. Morgan kemudian melanjutkan idenya untuk
mengembangkan permainan tersebut agar mencapai cabang olah raga yang
dipertandingkan.
Nama permainan kemudian menjadi “volley ball yang artinya kurang lebih mem-
volibola pada pada tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di
International YMCA Training School. Pada awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther
Halsey Gulick (Director of the Professional Physical Education Training School
sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical Education of the
International Committee of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk
mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang
baru. Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield tersebut
juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani.
Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-
masing tim beranggotakan lima orang. Dalam kesempatan itu, Morgan juga
menjelaskan bahwa permainan tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di
dalam maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya
pada saat itu, permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada
batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan tersebut. Sedangkan
sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati
net yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).
Tahun 1922 YMCA berhasil mengadakan kejuaraan nasional bola voli di
Negara Amerika Serikat. Pada saat perang dunia I tentara-tenatra sekutu
menyebarluaskan permainan ini ke Negara –negara Asia dan Eropa terutama negarea
Jepang, Cina, India, Filipina, Perancis, Rusia, Estonia, Latvia, Ceko-slovakia,
Rumania, Yugoslavia dan Jerman.
Dalam perang dunia II permainan ini tersebar luas di seluruh dunia terutama di
Eropa dan Asia. Setelah perang dunia II prestasi dan popularitas bola voli di USA
22
menurun, sedang di Negara lain terutama Eropa Timur dan Asia berkembang sangat
cepat dan massal.
Indonesia mengenal permainan bola voli sejak tahun 1982 pada zaman
penjajahan Belanda. Guru-guru pendidikan jasmani didatangkan dari negeri Belanda
untuk mengembangkan olahraga umumnya dan bola voli khususnya. Di samping
guru-guru pendidikan jasmani, tentara Belanda banyak andilnya dalam
pengembangan permainan bola voli di Indonesia, terutama dengan bermain di
asrama-asrama, di lapangan terbuka dan mengadakan pertandingan antar kompeni-
kompeni Belanda sendiri.
Permainan bola voli di Indonesia sangat pesat di seluruh lapisan mayarakat,
sehingga timbul klub-klub di kota besar di seluruh Indonesia. Dengan dasar itulah
maka pada tanggal 22 januari 1955 PBVSI (persatuan bola voli seluruh indonesia)
didirikan di Jakarta bersamaan dengan kejuaraan nasional yang pertama.
PBVSI sejak itu aktif mengembangkan kegiatan-kegiatan baik ke dalm maupun
ke luar negeri sampai sekarang. Perkembangan permainan bola voli sangat menonjol
saat menjelang Asian Games IV 1962 dan Ganefo I 1963 di Jakarta, baik untuk pria
maupun untuk wanitanya.
Pertandingan bola voli masuk acara resmi dalam PON II 1951 di Jakarta dan
POM I di Yogyakarta tahun 1951. setelah tahun 1962 perkembangan bnola voli
seperti jamur tumbuh di musim hujan banyaknya klub-klub bola voli di seluruh
pelosok tanah air.
Hal ini terbukti pula dengan data-data peserta pertandingan dalam kejuaran
nasional. PON dan pesta-pesta olahraga lain, di mana angka menunjukkan
peningkatan jumlahnya. Boleh dikatakan sampai saat ini permainan bola voli di
Indonesia menduduki tempat ketiga setelah sepak bola dan bulu tangkis.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah perbolavolian Indonesia, PBVSI telah
dapat mengirimkan tim bola voli yunior Indonesia ke kejuaraan Dunia di Athena
Yunani yang berlangsung dari tanggal 3-12 september 1989.
23
2. Pengertian
Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan.
Masing-masing grup memiliki enam orang pemain. Terdapat pula variasi permainan
bola voli pantai yang masing-masing grup hanya memiliki dua orang pemain.
3. Peraturan Permainan
Untuk dapat memainkan permainan bola voli tidak dapat dilaksanakan denga asal-
asalan begitu saja, namun harus mentaati beberapa peraturan yang telah di tetapkan
seperti posisi, cara bermainan, lapangan, dan masih banyak lagi.
4. Lapangan
Lapangan permainan bola voli berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang
18 m dan lebar 9 m, semua garis batas lapangan, garis tengah, garis daerah serang
adalah 3 m (daerah depan). Garis batas itu diberi tanda batas dengan menggunakan
tali, kayu, cat/kapur, kertas yang lebarnya tidak lebih dari 5 cm. lapangan permainan
bola voli terbagi menjadi dua bagian sama besar yang masing-masing luasnya 9 x 9
meter. Di tengah lapangan dibatasi garis tengah yang membagi lapangan menjadi dua
bagian sama besar. Masing-masing lapangan terdiri dari atas daerah serang dan
daerah pertahanan.
Daerah serang yaitu daerah yang dibatasi oleh garis tengah lapangan dengan garis
serang yang luasnya 9 x 3 meter.
5. Daerah Service
Daerah service adalah daerah selebar 9 meter di belakang setiap garis akhir.
Daerah ini dibatasi oleh dua garis pendek sepanjang 15 cm yang dibuat 20 cm di
belakang garis akhir, sebagai kepanjangan dari garis samping. Kedua garis pendek
tersebut sudah termasuk di dalam batas daerah service, perpanjangan daerah service
adalah kebelakang sampai batas akhir daerah bebas.
6. Antene Rod
Di dalam pertandingan permainan bola voli yang sifatnya nasional maupun
internasional, di atas batas samping jaring dipasang tongkat atau rod yang menonjol
ke atas setinggi 80 cm dari tepi jaring atau bibir net. Tongkat itu terbuat dari bahan
fibergelas dengan ukuran panjang 180 cm dengan diberi warna kontras.
24
7. Bola
Bola harus bulat terbuat dari kulit yang lentur atau terbuat dari kulit sintetis yang
bagian dalamnya dari karet atau bahan yang sejenis. Warna bola harus satu warna
atau kombinasi dari beberapa warna. Bahan kulit sintetis dan kombinasi warna pada
bola dipergunakan pada pertandingan resmi internasional harus sesuai dengan standar
FIVB.
Keliling bola 64 – 67 cm dan beratnya 260 – 280 grm, tekanan didalam bola harus
0, 39 – 0, 325 kg/cm2 (4,26 – 4,61 Psi) (294,3 – 318,82 mbar/hpa.
8. Net
Jaring untuk permainan bola voli berukuran tidak lebih dari 9,50 meter dan lebar
tidak lebih dari 1,00 meter dengan petak-petak atau mata jaring berukuran 10 x 10
cm, tinggi net untuk putra 2,43 meter dan untuk putri 2,24 meter, tepian atas terdapat
pita putih selebar 5 cm.
9. Jumlah Pemain
Jumlah pemain dalam lapangan permainan sebanyak 6 orang setiap regu dan
ditambah 5 orang sebagai pemain cadangan dan satu orang pemain libero. Satu tim
maksimal terdiri dari 12 pemain, saru coach, satu sistem coach, satu trainer, dan satu
dokter medis, kecuali libero, satu dari para pemain adalah kapten tim, dia harus diberi
tanda dalam score sheet.
10. Pergeseran Pemain
Jika regu penerima servis berhasil mematikan bola di lapangan lawan, maka
permain bergeser satu posisi searah jarum jam (misalnya : posisi satu ke posisi enam,
posisi enam ke posisi lima, posisi lima ke posisi empat, dan seterusnya)
11. Game/Set
Permainan ditentukan dengan game/set. Regu yang memperoleh/ mengumpulkan
angka 25 terlebih dahulu adalah pemenang dalam game tersebut. Jika kedudukkan
angka 24 – 24, maka dinyatakan jus (deuce) dan regu yang memperoleh selisih dua
angka terlebih dahulu adalah pemenangnya.
Kemenangan regu bola voli ditentukan dengan dua sistem:
Sistem Two Winning Set yaitu setiap regu dikatakan menang bila telah
memenangkan dua set.
25
Sistem Three Winning Set yaitu regu dikatakan menanng bila memenangkan
tiga set.
12. Memainkan Bola
Suatu regu berhak memukul / memainkan bola maksimal 3 kali (disamping
blok)
Seorang permain boleh memukul / memainkan bola dua kali berturut – turut
(kecuali memblok / membendung)
Permain diperbolehkan memainkan bola menggunakan seluruh bagian tubuh
(misalnya : kaki, kepala) dengan catatan pantulan bola sempurna / tidak
berhenti.
Dua atau tiga permain boleh memukul bola pada saat yang sama (serentak)dan
hal itu di hitung sebagai dua atau tiga kali pukulan (kecuali membendung)
Jika dua atau tiga permain menjangkau bola tetapi hanya satu permain yang
memukulnya maka dihitung satu pukulan
13. Permainan Dekat Net
Seorang pembendung (bloker) boleh menyentuh bola di daerah lawan, asal
tidak menggangu permain lawan (menyentuh bola sebelum dipukul lawan)
Setelah melakukan serangan (smash) tangan boleh melewati net / masuk ke
daerah lawan
Boleh melewati ruang permain lawan di bawah net, asalkan tidak
mengganggu permain lawan
Tidak noleh menyentuh / menginjak garis tengah
Bagian dari badan tidak boleh menyentuh lapangn lawan
14. Bola Keluar
Bola dinyatakan keluar apabila :
Jatuh seluruhnya di sisi luar garis – garis batas lapangan
Menyentuh bola diluar lapangan
Menyentuh antena , tali, tiang atau net di luar batas antenna
15. Teknik Dasar Permainan Bola Voli
a. Servis Tennis (Tennis Service)
b. Servis Mengapung (Floating Service)
26
Floating service atau servis mengapung adalah jenis servis dimana jalannya
bola dari hasil pukulan servis itu tidak mengandung putaran (bola berjalan
mengapung atau mengambang).
c. Teknik Dasar Smash
Smash adalah memukul bola yang dilakukan di atas net dengan kuat dan keras
hingga bola jatuh menukik di lapangan lawan, dan sulit untuk dikembalikkan
/diterima. Smash sendiri merupakan rangkaian gerakkan yang komplek terdiri dari
empat tahap sehingga diperlukan koordinasi gerakkan yang baik untuk
melakukannya.
d. Teknik dasar memblok (membendung)
Merupakan salah satu teknik bertahan yang dilakukan di atas net, dengan cara
melompat sambil menjulurkan kedua tangan untuk menahan smash lawan.
Ada dua teknik blok, yaitu :
Block aktif
Di mana saat melakukan block kedua tangan dengan kuat menahan bola dan
saat perkenaan tangan tangan aktif menekan bola ke bawah.
Block pasif
Dimana saat melakukan tangan dijulurkan kdekat net tanpa disertai gerakkan
apapun. Cara ini dilakukan oleh pemain dengan postur tubuh pendek dengan
keterbatasan jangkauan tangan.
Block yang baik sangat efektif untuk melakukan pertahanan smash lawan
kkarena dapat dilakukan secara perorangan maupun berpasangan dua atau tiga
pemain sekaligus.
27
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karena berolah raga merupakan hal mutlak yang harus di lakukan setiap orang setiap
harinya maka penulis berinisiatif menciptakan permainan yang selain dapat menyenagkan juga
dapat sekalian mengeluarkan keringat sehingga dapat dikatakan berolah raga juga. Sehingga
penulis menyampaikan permainan ini dengan nama “mengejar pita dengan satu kaki”
B. Saran
Dengan melakukan permainan ini secara bersungguh-sungguh akan membantu anda
berolahraga. Sebaiknya pembaca bisa menerapkanya dan juga dapat mencari banyak lagi bentuk
permainan yang baik untuk kesehatan sehingga kesehatan tubuh kita akan lebih terjaga sehingga
dapat terhindar dari berbagai macam penyakit, namun selain berolah raga kita juga harus tetap
menjaga pola makn kita sehari-hari.
28
DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH%20TENTANG%20PERMAINAN%20SEPAK%20BOLA%20_%20AJIE%20Z.A.
%20Official%20Blog.htm
Fastastica%20%20%20Makalah%20Permainan%20Bulu%20Tangkis.htm
MAKALAH%20TUGAS%20PENJASKES%20LOMPAT%20JAUH%20_
%20HeniRahma369.htm
Belajar%20Menulis%20%20%20MAKALAH%20OLAHRAGA.htm
Makalah%20Pencak%20Silat.htm
MAKALAH%20TENTANG%20PERMAINAN%20BOLA%20VOLI%20_%20AJIE%20Z.A.
%20Official%20Blog.htm
29