Post on 04-Jul-2015
Perkembangan Abnormal Masa Pranatal
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap orangtua tentu berkeinginan agar anaknya dapat tumbuh kembang
optimal, yaitu agar anaknya dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang
terbaik sesuai dengan potensi genetik yang ada pada anak tersebut. Hal ini dapat
tercapai apabila kebutuhan dasar anak ( asah, asih, dan asuh ) terpenuhi. Kebutuhan
dasar anak harus dipenuhi yang mencakup imtaq, perhatian, kasih sayang, gizi,
kesehatan, penghargaan, pengasuhan, rasa aman / perlindungan, partisipasi, stimulasi
dan pendidikan ( asah, asih dan asuh ). Kebutuhan dasar tersebut harus dipenuhi sejak
dini, bahkan sejak bayi berada dalam kandungan. (Behrman, Dkk.. 2000 : 37 - 45).
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya
berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan
perkembangan.(2,4). Menurut Soetjiningsih, pertumbuhan (growth) berkaitan dengan
masalah perubahan dalam besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ
maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram),
ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi
kalsium dan nitrogen tubuh); sedangkan perkembangan (development) adalah
bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses
pematangan. (Soetjiningsih.1998 : 1 - 63.)
By: Kelompok II Kep. A4 STIKES TMS BKL 1
Perkembangan Abnormal Masa Pranatal
Menurut Depkes RI, pertumbuhan adalah bertambah banyak dan besarnya sel
seluruh bagian tubuh yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur; sedangkan
perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi dari alat tubuh.
Menurut Markum dkk, pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam
besar, jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu; perkembangan
lebih menitikberatkan aspek perubahan bentuk atau fungsi pematangan organ atau
individu, termasuk perubahan aspek sosial atau emosional akibat pengaruh
lingkungan. (Markum. A.H. dkk.1991 : 9 -21)
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diangkat adalah sebagai berikut:
1. Apa definisi dari perkembangan Abnormal?
2. Apa saja Faktor Perkembangan Abnormal Masa Pranatal?
3. Apa saja gizi yang dibutuhkan Ibu Hamil?
4. Apa yang terjadi pada periode perkembangan janin?
5. Apa saja kelainan lamanya kehamilan?
6. Bagaimana kelainan tempat kehamilan?
C. Tujuan dan manfaat
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah “Psikologi Perkembangan” STIKES TMS Bengkulu semester
IV dan memberikan informasi tentang “Perkembangan Abnormal pada masa
By: Kelompok II Kep. A4 STIKES TMS BKL 2
Perkembangan Abnormal Masa Pranatal
Pranatal”. Sedangkan manfaatnya adalah untuk menambah wawasan dan
pengetahuan bagi penulis dan pembaca.
D. Metode Penulisan
Penulisan makalah ini adalah jenis penelitian literal yakni penelitian yang
menjadikan literature (buku-buku) sebagai bahan rujukannya dan berdasarkan
daftar pustaka. Penulis juga mengunakan teknologi canggih untuk mendapatkan
informasi, teknologi tersebut adalah dengan menggunakan internet.
By: Kelompok II Kep. A4 STIKES TMS BKL 3
Perkembangan Abnormal Masa Pranatal
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Perkembangan sangat erat hubunganya pada pertumbuhan. Istilah tumbuh
kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling
berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Menurut
Soetjiningsih, pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam
besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa
diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,meter),
umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh);
sedangkan perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill)
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan
dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. (Soetjiningsih.1998 : 1 - 63.)
Sedangkan perkembangan Abnormal adalah tidak normalnya perkembagan
pada mentalnya atau jiwa, psikisnya dan sebagainya. Perkembangan abnormal masa
pranatal merupakan kelainan yang terjadi pada janin, masa sebelum lahir atau
sedang berada dalam kandungan.
By: Kelompok II Kep. A4 STIKES TMS BKL 4
Perkembangan Abnormal Masa Pranatal
B. FAKTOR-FAKTOR MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ABNORMAL PRANATAL
Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh
kembang anak, yaitu :
1. Faktor Genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses
tumbuh kembang anak. Faktor ini juga merupakan faktor bawaan anak, yaitu potensi
anak yang menjadi ciri khasnya. Melalui genetik yang terkandung di dalam sel telur
yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai
dengan intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap
rangsangan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang.
2. Faktor Lingkungan Pranatal
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya
potensi bawaan. Faktor ini disebut juga milieu merupakan tempat anak tersebut hidup,
dan berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak. Lingkungan yang cukup baik
akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan
menghambatnya. Lingkungan merupakan lingkungan ”bio-fisiko-psiko-sosial” yang
memepengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya.
Faktor lingkungan pranatal yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin
mulai dari konsepsi sampai lahir, antara lain :
By: Kelompok II Kep. A4 STIKES TMS BKL 5
Perkembangan Abnormal Masa Pranatal
a). Gizi ibu pada waktu hamil
Kebutuhan beberapa zat yang penting pada wanita hamil.
kaloriProtein (gram)Calcium (g)Ferrum (mg)Vit A ( Satuan Internas)Vit B (mg)Vit C (Mg)Riboflavin *mg)As Nicotin (mg)Vit D (S.I)
2500851,51560001,81002,518400-800
Pada umumnya jumlah kalori dalam kehamilan tidak usah ditambah malahan
kalau berat badan pasien terlalu naik harus dikurangi. Memang pada kehamilan yang
tua metabolisme bertambah tetapi hal ini diimbangi oleh aktivitas yang berkurang.
Penambahan BB dalam kehamilan kira-kira 10-12 Kg. selama seluruh kehamilan.
Hal ini penting sebagai tanda pertumbuhan anak yang baik. Pada wanita yang
gemuk penambahan berat badan tidak usah seperti tersebut di atas.tanpa mengganggu
petumbuhan anak.
Pada umumnya penambahan berat badan ibu yang kurang dapat dipakai
sebagai tanda gangguan pertumbuhan anak dalam rahim.pertambahan berat badan
yang berlebihan dapat disebabkan oleh kehamilan kembar atau retensi air yang
berlebihan.
~ Protein:
Kebutuhan protein dalam kehamilan bertambah seperti dapat dilihat pada
table di atas. Sebabnya ialah karena banyak protein dibutuhkan, karena metabolisme
By: Kelompok II Kep. A4 STIKES TMS BKL 6
Perkembangan Abnormal Masa Pranatal
bertambah, untuk pertumbuhan janin, pertumbuhan rahim, pertumbuhan kelenjar
buah dada dan untuk penambahan volume darah.
Sedapat-dapatnya ½ dari protein yang dibutuhkan berasal dari hewan, yang
selebihnya dapat diambil dari protein tubuh – tumbuhan.. Kekurangan protein
mungkin menimbulkan anemia, toxaemia gravidarum, oedema dan praematuritas.
~Garam:
Kebutuhan bertambah terutama akan Ca, P dan Fe. Fe yang terdapat dalam
makanan tidak mencukupi kebutuhan wanita hamil akan Fe; jadi dalam kehamilan
perlu diberi tambahan Fe misalnya sebgai sulfas ferrosus 3*200 mg. Ca dan P
dipergunakan untuk pembuatan tulang – tulang janin. Fe untuk pembuatan Hb janin.
~Vitamin:
Pada binatang percobaan kekurangan vitamin dapat menimbulkan kelainan
bawaan dan abortus. Pada manusia pengaruh tersebut belum terbukti, tetapi
bagaimanapun vitamin perlu untukmencapai kesehatan yang optimal. Vitamin A
misalnya dipelukan untuk menambah daya tahan tehadap infeksi. Vitamin B complex
terdiri dari Vitamin B1 (thiamin), riboflavin, as nicotin dan vitamin B6 atau
pyridoxine. Vitamin B1 adalah vit. Anti neuritis. As nicotin bersifat anti pellagra,
sedangkan kekurangan riboflavin (vit.B2) diantaranya memnyebabkan cheilosis. Ada
kemungkinan bahwa kekuragan vit. B complex dapat menyebabkan pedarahan pada
bayi, menambah kemungkinan pedarahan postpartum dan atrofildari ovaria. Vitamin
C selain mencegah scorbut, penting sekali untuk pertumbuhan janin. Vitamin D
bersifat anti rachitis. Vit. Ini terutama penting di daerah yang kurang sinar matahari.
Vitamin E penting untuk reproduksi dan pertumbihan dan embrio.
By: Kelompok II Kep. A4 STIKES TMS BKL 7
Perkembangan Abnormal Masa Pranatal
~ Air :
Wanita hamil harus minum cukup banyak kira-kira 6-8 gelas sehari. Air
menambah keringat dan juga pegeluaran racun melalui usus dan ginjal.
Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang
hamil, lebih sering menghasilkan bayi BBLR/lahir mati, menyebabkan cacat bawaan,
hambatan pertumbuhan otak, anemia pada bayi baru lahir,bayi baru lahir mudah
terkena infeksi, abortus dan sebagainya.
b). Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang, posisi janin dalam uterus dapat
kelainan bawaan, talipes, dislokasi panggul, tortikolis kongenital, palsi fasialis, atau
kranio tabes.
c). Toksin/zat kimia
Zat-zat kimia yang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi antara lain
obat anti kanker, rokok, alkohol beserta logam berat lainnya.
d). Endokrin
Hormon-hormon yang mungkin berperan pada pertumbuhan janin, adalah
somatotropin, tiroid, insulin, hormon plasenta, peptida-peptida lainnya dengan
aktivitas mirip insulin. Apabila salah satu dari hormon tersebut mengalami defisiensi
maka dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada pertumbuhan susunan saraf
pusat sehingga terjadi retardasi mental, cacat bawaan dan lain-lain.
By: Kelompok II Kep. A4 STIKES TMS BKL 8
Perkembangan Abnormal Masa Pranatal
e). Radiasi
Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu dapat menyebabkan
kematian janin, kerusakan otak, mikrosefali, atau cacat bawaan lainnya, sedangkan
efek radiasi pada orang laki-laki dapat menyebabkan cacat bawaan pada anaknya.
f). Infeksi
Setiap hiperpirexia pada ibu hamil dapat merusak janin. Infeksi intrauterin
yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH, sedangkan infeksi lainnya
yang juga dapat menyebabkan penyakit pada janin adalah varisela, malaria, polio,
influenza dan lain-lain.
g). Stres
Stres yang dialami oleh ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh
kembang janin, antara lain cacat bawaan, kelainan kejiwaan dan lain-lain. Gerakan-
gerakan janin dalam rahimnya dirasakan lebih banyak terjadi apabila ibu tersebut
sedang terangsang kuat dan merasa penasaran atau panas hati jika dibandingkan
dalam kondisi yang tenang. Juga gerakan-gerakan janin dalam perut merasa kuat
apabila ibu tersebut menjadi lelah. Detak jantung janin akan memukul lebih cepat,
apabila ibunya menaiki tangga, tergopoh-gopoh, dan gelisah hatinya. (Kartono. 2007.
Hal 61-77)
By: Kelompok II Kep. A4 STIKES TMS BKL 9
Perkembangan Abnormal Masa Pranatal
Pada umumnya, janin akan menampilkan aktivitas yang lebih banyak dari
pada biasanya apabila ibunya tengah mengalami stress dan tekanan-tekanan
emosional serius. Hal ini disebabkan oleh karena ibu yang menderita tekanan
emosional itu banyak mengeluarkan sekresi dari kelenjar tiada berpipa yang
ditampung oleh darah. Dan substansi hormonal ini diserap oleh tubuh janin melalui
tali pusat. Sehingga kondisi janin menjadi terpengaruh ikut menjadi gelisah serta
bergerak lebih aktif. (Kartono. 2007. Hal 61-77)
h). Emosional
Jika wanita hamil itu mempunyai kebiasaan mencela dan suka menyalahkan
diri sendiri, serta tertekan batinnya oleh perasaan bersalah-berdosa, maka pada
umumnya ia akan mengembangankan perasaan bersalah atau berdosa pula
sehubungan dengan kandungannya. Mungkin pula ia didera oleh rasa panik kalau-
kalau anak bayinya akan lahir cacad rohaniah atau jasmaniah, disebabkan oleh dosa
dan kesalahan-kesalahan itu akan menimpakan hukuman pada dirinya dan pada
bayinya yang akan lahir. Emosi-emosi yang seperti ini akan menjadi sangat intensif
kuat, bila ibu tersebut mempunyai pra-rasa yang menakutkan mengenai dengan
kehamilannya. Lebih-lebih lagi jika dalam lubuk hatinya ia sebenarnya menolak
untuk menjadi ibu dan menolak kehamilannya. Misalnya saja penghayata psikis ibu
pasti juga dialami oleh bayi dalam kandungan. Jika seseorang ibu mengalami
gangguan emosionalnya menolak keras akan kehamilannya, maka besar kemungkinan
bayi itu juga tidak mau hidup dan wanita tadi mengalami kegugura atau bisa juga
By: Kelompok II Kep. A4 STIKES TMS BKL 10
Perkembangan Abnormal Masa Pranatal
timbulbentuk gangguan patologis yang menghambat proses biologis dari
pertumbuhan janin. (Kartono. 2007. Hal 61-77)
i). Imunitas
Rhesus atau ABO inkomtabilitas sering menyebabkan abortus, hidrops fetalis,
kern ikterus, atau lahir mati.
j). Anoksia embrio
Menurunnya oksigenisasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali
pusat, menyebabkan BBLR.
C. PERKEMBANGAN JANIN ABNORMAL PADA BEBERAPA PERIODE
1. Periode Embrionik
Triwulan pertama masa embrio sangat penting, karena merupakan masa
pembentukan organ dan beberapa organ telah mulai bekerja. Bila dalam masa ini
pertumbuhan embrio dipengaruhi oleh obat, penyakit virus atau radiasi, maka akan
terjadi perubahan pada organ yang sedang tumbuh tersebut yang selanjutnya akan
menyebabkan kelainan bawaan. Perkembangan yang Abnormal dalah Beberapa
penyakit misalnya rubela yang diderita ibu pada periode ini hampir selalu
menyebabkan kelainan kongenital pada bayi. Demikian pula pemakaian obat tertentu
misalnya Tali domide dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi sehingga
terjadi fokomelia, amelia dan lain-lain. (Hasan, Rusepno Dkk. 2005. Hal 1043-1051)
By: Kelompok II Kep. A4 STIKES TMS BKL 11
Perkembangan Abnormal Masa Pranatal
2. Periode janin dini
Pada periode ini imflantasi hasil konsepsi pada dinding uterus telah
sempurna.organ orgenesis telah selesai dan mulai terjadi akselerasi
pertumbuhan.Organ-organ tubuh mulai berfungsi walaupun masih imatur..Bahaya
abortus berkurang. (Hasan, Rusepno Dkk. 2005. Hal 1043-1051)
3. Periode Janin Akhir
Terdapat pertumbuhan yang cepat dari tubuh sehingga didapat pertambahan
berat badan maksimal. Dalam periode ini terjadi penyelesaian persiapan untuk hidup
diluar uterus.Bahaya utama ialah infeksi , partus Prematuritas, dismaturitas, asfiksia
dan kematian janin intra uterin. (Hasan, Rusepno Dkk. 2005. Hal 1043-1051)
4. Periode Parturiem
Janin telah siap hidup diluar uterus.Untuk itu janin telah cukup mendapat
perlindungan untuk dapat melewati jalan lahir dengan aman. Bahaya utama adalah
hipoksia, infeksi dan trauma kelahiran. (Hasan, Rusepno Dkk. 2005. Hal 1043-1051)
5. Periode neonatal.
Dalam periode ini terjadi adaptasi kehidupan intrauterin ke kehidupan
ekstrauterin. Misalnya oksigen yang semula diperoleh oleh janin dari darah ibu,
sekarang diperolehnya melalui pertukaran gas dalam paru.Demikian pula zat
makanan yang tadinya diperoleh melalui plasenta,sekarang harus diperolehnya
melalui absorsi dari traktus digestivus. (Hasan, Rusepno Dkk. 2005. Hal 1043-1051)
By: Kelompok II Kep. A4 STIKES TMS BKL 12
Perkembangan Abnormal Masa Pranatal
D. KELAINAN JANIN
a) Kematian Janin
Sebab – Sebab Kematian Janin ialah :
1. lues, diabetes nepritis chronica, toxaemia gravidarum
2. penyakit infeksi akut atau intoksikasi
3. kelainan bawaan yang berat
4. erythroblastosis foetalis
Patologi
1. Rigor mortis ( tegang mati )
Berlangsung 2 ½ jam setelah mati,kemudian lemas kembali
2. stadium macerasi I
Timbul lepuh-lepuh pada kulit
Lepuh ini mula-mula terisi cairan jernih tapi kemudian menjadi merah
Berlangsung setelah 48 Jam anak mati
3. Stadium macerasi II
Lepuh-lepuh pecah dan mewarnai air tuban menjadi merah coklat terjadi 48
Jam setelah anak mati
4. Stadium Macerasi III
Terjadi kira-kira 3 Minggu setelah anak mati , badan janin sangat lemas
hubungan antara tulang-tulang sangat longgar . Oedem dibawah kulit
By: Kelompok II Kep. A4 STIKES TMS BKL 13
Perkembangan Abnormal Masa Pranatal
Gejala-gejala
- Bunyi Jantung tidak terdengar lagi
- Rahim tidak membesar, fundus uteri malahan turun
- Pergerakan anak tidak teraba lagi oleh pemeriksa
- Palpalasi anak menjadi tidak jelas
- Rekasi biologis menjadi negatif setelah anak mati ± 10 Hari
- Pada foto rontgen dapat terlihat ;
1. tulang-tulang tengkorak tutup menutupi ( tanda spalding )
2. tulang punggung janin sangat melengkung ( tanda naujokes )
3. ada gelembung-gelembung gas pada badan janin.
Terapi
Sebaiknya ditunggu 2 minggu karena 75 % dari pasien akan melahirkan anaknya
yang mati secara spontan dalam massa ini . kalau setelah 2 minggu belum lahir atau
kita tidak dapat menunggu 2 minggu karena faktor psykologis dilakukan induksi
dengan amniotomi dan pemberian oxytocin. Pada trimester kedua disuntikkan garam
hypertois ( 20 % ) atau prostaglandin intraamnial. (Universitas Padjadjaran.1984. Hal
1-35)
b) Cacad Janin
Cacad janin ada yang bersifat ringan seperti polydactly ( kebanyakan
jari ) dan ada yang berat, yang tidak memungkinkan kelanjutan hidup. Cacad bawaan
merupkan sebab penting dari kelahiran mati kejadian cacad bawaan dipengaruhi oleh
umur, paritas, bangsa ibu dan juga oleh jenis kelamin janin. Penyakit Down misalnya
sangat dipengaruhi oleh umur ibu banyak terdapat pada anak yang dilahirkan oleh ibu
By: Kelompok II Kep. A4 STIKES TMS BKL 14
Perkembangan Abnormal Masa Pranatal
35 tahun ke atas. Hydrocepalus lebih banyak terdapat pada anak dari ibu sudah lanjut
umurnya. Anecephalus dan spina bifida lebih banyak terdapat pada anak yang
pertama dan ke-enam atau lebih, juga lebih banyak terdapat pada bayi wanita
daripada laki-laki. Jika seseorang ibu pernah melahirkan anak dengan cacad bawaan
maka kemungkinan bahwa ia akan melahirkan anak dengan cacad bawaan lagi lebih
besar, dibandingkan dengan ibu yang belum. Perlu juga dikemukakan bahwa cacad
bawaan sering bersifat multipel, jadi jika kita menemukan suatu cacad maka kita
perlu mencurigai kemungkinan adanya cacad yang lain dan harus mencarinya.
(Universitas Padjadjaran.1984. Hal 1-35)
Etiologi
Cacad bawaan dapat disebabkan oleh:
1. Faktor lingkungan.
Rubela dapat menyebabkan Calaract, kelainan jantung dan telinga tengah
Toxoplasmosis dapat menimbulkan kelainan saraf pusat ( hydrocephalus
dan lain-lain).
Penyinaran dapat menimbulkan kelainan susunan saraf pusat. Intoksikasi
CO dapat menimbulkan hydrocephalus dan anecephalus. Progesteron
dapat menimbulkan kelainan pada genitalia eksterna. Begitu pula
antibiotica dan tranquilizer (thalidomide) dapat menimbulkan kelainan
pada janin, semua faktor yang dapat menimbulkan cacad bawaan disebut
faktor teragonic. (Universitas Padjadjaran.1984. Hal 1-35)
By: Kelompok II Kep. A4 STIKES TMS BKL 15
Perkembangan Abnormal Masa Pranatal
2. Faktor-faktor genetic
Misalnya : polydactili
3. Kombinasi faktor 1 dan 2
Kebanyakan cacad bawaan dapat dimasukkan dalam golongan ini.
(Universitas Padjadjaran.1984. Hal 1-35)
E. KELAINAN LAMANYA KEHAMILAN
1. Abortus
Seperti telah dijelaskan bahwa Lamanya kehamilan yang Normal 280 hari
atau 40 minaggu dihitung dari hari pertama haid yang terakhir.
Kadang-kadang kehamilan berakhir sebelum waktunya dan ada kalanya
melebihi waktu yang normal.Berakhirnya kehamilan menurut lamanya kehamilan
berlangsunh dapat dibagi sebagai berikut.
Lamanya kehamilan Berat anak Istilah
< 22 Minggu
22-28 Minggu
28-37 Minggu
37-42 Minggu
> 42 Minggu
< 500 g
500 g – 1000 g
1000 g – 2500 g
>2500 g – 4500 g
Abortus
Partus imaturus
Partus Praematurus
Partus a`terme( Maturus)
Partus Serotinus
By: Kelompok II Kep. A4 STIKES TMS BKL 16
Perkembangan Abnormal Masa Pranatal
Berakhirnya Kehamilan sebelum anak dapat hidup didunia luar disebut
Abortus. Anak mungkin dapat hidup didunia luar jika beratnya telah mencapai 1000
g. Atau umur kehamilan 28 minggu.ada juga yang mengambil sebagai batas untuk
abortus berat anak yang kurang dari 500g. Jika anak lahir beratnya antara 500 dan
999 g disebut partus Imaturus.
Beberapa penyakit Ibu dapat menimbulkan Abortus yaitu:
1. infeksi akut yang berat: Pneumoni,typhus dll.dapat menyebabkan Abortus atau
Partus praematurus.
2. Janin meninggal oleh toxin-toxin atau karna penyerbuan kuman kuman sendiri.kan
tetapi keadaan ibu yang toxis dapat menyebabkan Abortus walaupun janin hidup.
3. kelainan endokrin,misalnya kekurangan progesteron atau dysfungsi kelenjar
gondok
4. trauma misalnya laparotomi atau kecelakaan dapat menimbulkan abortus.
(Universitas Padjadjaran.1984. Hal 1-35)
2. Partus Praematurus
Partus praematurus merupakan sebab kematian neonatal yang terpenting.
Kejadian ± 7% dari semua kelahiran hidup.
Ternyata ada pengaruh ekonomis karena pertus praematurus lebih sering
terjadi pada golongan dengan penghasilan yang rendah.
Sebab-sebab yang terpenting ialah:
- Hypertensia essentialis.
- solutio placentae.
- sypilis.
By: Kelompok II Kep. A4 STIKES TMS BKL 17
Perkembangan Abnormal Masa Pranatal
- preeklampsi
- kehamilan kembar.
- kelainan congenital
- bakteriuria
- penyakit ibu dan lain-lain. (Universitas Padjadjaran.1984. Hal 1-35)
3. Partus Serotinus
Partus serotinus ialah persalina setelah kehamilan 42 minggu atau lebih.
Tanda-tanda serotinitas :Tak ada lanugo, kuku panjang, rambut kepala banyak, kulit
berkeriput, mengelupas, sering berwana kekuningan, kadang-kadang anak agak
kurus, air tuban sedikit dan mengandung meconium.
Bahaya yang dikemukakan ialah kemungkinan kematian anak di dalam rahim
bertambah dan besarnya anak berlebihan dapat menimbulkan kesukaran pada
persalilan.
Jika kehamilan serotin dijadikan indikasi untuk induksi persalinan ( persalinan
anjuran) maka syaratnya ialah bahwa cervix harus matang. Indikasi perslinan tidak
boleh dilakukan pada cervix yang belum matang karena hasilnya kurang baik.
Kehamilan serotin merupakan indikasi untuk Sectio Caesarea pada primitua
terutama jika umurnya lebih dari 40 tahun. Bahkan sering sectio sudah dilakukan
pada minggu ke 41. Partus serotinus sering terjadi pada anencephalus. (Universitas
Padjadjaran.1984. Hal 1-35)
By: Kelompok II Kep. A4 STIKES TMS BKL 18
Perkembangan Abnormal Masa Pranatal
F. KELAINAN TEMPAT KEHAMILAN
1). Kehamilan Tuba
Kejadian Kehamilan tuba ialah 1 diantara 150 perpersalinan. Kejadian ini
dipengaruhi oleh faktor sosial: mungkin karena pendapatan rendah lebih sering
terdapat Gonorhoe, karena kemungkinan berobat kurang . Walaupun kehamilan
terjadi di luar rahim, rahim membesar juga karena hipertrofi dariotot-ototnya
disebabkan pengaruh hormon-hormon. Kehamilan tuba biasanya tidak dapat
mencapai cukup bulan, biasanya berakhir pada minggu ke-6 sampai minggu ke-12,
yang paling seringa adalah diantara minggu ke 6-8. (Universitas Padjadjaran.1984.
Hal 1-35)
2). Kehamilan Interstisiil
Merupakan implantasi telur terjadi dalam pars interstisial tuba. Karena lapisan
myometrium disini lebih tebal maka ruptur terjadi lebih lama kira-kira pada bulan ke
3 atau 4. (Universitas Padjadjaran.1984. Hal 1-35)
3). Kehamilan Abdominal
Kehamilan ini jarang terjadi. Kebanyakan kehamila Abdominal adalah
kehamila abdominal sekunder, maka biasanya plasenta terdapat pada daerah tuba
permukaan belakang rahim dan ligamentum latum. (Universitas Padjadjaran.1984.
Hal 1-35)
4). Kehamilan Cervical
Kehamilan servical jarang sekali terjadi. Nidasi terjadi dalam selaput lendir
cervix. Dengan tumbuhnya telur, cervix menggembung. Kehamilan cervix biasanya
By: Kelompok II Kep. A4 STIKES TMS BKL 19
Perkembangan Abnormal Masa Pranatal
berakhir pada kehamilan muda, karena menimbulkan pendarahan hebat yang
memaksa pengguguran. (Universitas Padjadjaran.1984. Hal 1-35)
By: Kelompok II Kep. A4 STIKES TMS BKL 20
Perkembangan Abnormal Masa Pranatal
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pertumbuhan dengan perkembangan itu hubungannya sanag erat,
kalau pertumbuhan lebih menitik beratkan pada perubahan kondisi-
kondisi pisik, misalnya pada ukuran tangan, tinggi, berat dan
sebagainya. Sedangkan perkembangan lebih menitik beratkan pada
perubahan dari segi mental, psikis, perubahan pada fungsinya.
Sedangkan perkembangan Abnormal adalah tidak normalnya
perkembagan pada mentallya atau jiwa, psikisnya dan sebagainya.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Abnormal adalah
faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan adalah gizi,
mekanis, toksin atau zat kimia, emosional, stres, anoksia embriao,
endokrin, radiasi, infeksi, dan imunitas.
3. Periode perkembangan janin yaitu periode embrionik, janin dini, janin
akhir, parturien, dan neonatal.
4. Kelainan janin yaitu kematian janin dan cacad janin
5. Kelainan lamanya kehamilan yaitu abortus, partus praematurus, partus
serotinus
6. Kelainan tempat kehamilan yaitu kehamilan tuba, kehamilan
interstisiil , kehamilan abdominal, dan kehamilan cervical.
By: Kelompok II Kep. A4 STIKES TMS BKL 21
Perkembangan Abnormal Masa Pranatal
B. SARAN
Diharapkan kepada pembaca sekalian dengan tersajinya makalah ini akan
menambah wawasan dan pengetahuan kepada kita semua tentang “Perkembangan
Abnormal Masa Pranatal” sehingga kita dapat menyampaikan informasi yang
berada dalam makalah ini kepada masyarakat dan mempermudah perawat
melakukan asuhan keperawatan berhubungan pada masa pranatal. Harapan tim
penulis kepada seluruh pembaca jangan merasa puas dengan apa yang tersaji
dalam makalah ini dan juga agar kiranya pembaca sekalian bisa menerapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
By: Kelompok II Kep. A4 STIKES TMS BKL 22
Perkembangan Abnormal Masa Pranatal
DAFTAR PUSTAKA
Kartono, Kartini. 2007. Psikologi Anak. Bandung: Mandar Maju.
Universitas Padjadjaran. 1984. Obstetri Patologi. Bandung: Elstar Offset.
Hasan, Rusepno Dkk. 2005. Buku Kuliah ilmu Kesehatan Anak Jilid 3. Jakarta:
Infomedika.
Perry & Potter. 2005. Fundamental keperawatan 1. Jakarta: EGC.
Depkes RI. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga . Depkes RI. Jakarta. 192 : 6 – 18.
Markum. A.H. dkk. Ilmu Kesehatan Anak. FKUI. Jakarta. 1991 : 9 -21.
Mirriamstoppard. Complete Baby and Child Care. 1997.
Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. EGC. Jakarta. 1998 : 1 - 63.
Behrman. Kliegman. Arvin. Ilmu Kesehatan Anak ( Nelson Textbook of Pediatrics ). EGC. Jakarta. 2000 : 37 - 45.
By: Kelompok II Kep. A4 STIKES TMS BKL 23
Perkembangan Abnormal Masa Pranatal
By: Kelompok II Kep. A4 STIKES TMS BKL 24