Post on 05-Jul-2018
8/15/2019 Makalah Larangan Riba
1/25
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam kehidupan seperti sekarang ini, umat islam hampir tidak bisa menghindari diri dari
bermuamalah dengan bank konvensional yang memakai sistem bunga dalam segala aspek
kehidupannya termasuk kehidupan agamanya terutama dalam kehidupanekonomi. Juga tidak
bisa dipungkiri bahwa negara kita belum bisa lepas dari bank-bank konvensional yang
berorientasi pada bank-bank internasional dan tentunya menggunakan suku bunga dalam
berbagai transaksi, dan hingga saat ini pula masih banyak terjadi perbedaan pendapat
dikalangan para ulama muslim tentang keharaman serta kehalalan riba itu sendiri.
Riba merupakan sebagian dari kegiatan ekonomi yang telah berkembang sejak zaman
jahiliyah hingga sekarang. Kehidupan masyarakat telah terbelenggu oleh sistem perkonomian
yang membiarkan praktek bunga berbunga. Sistem pinjam meminjam yang berlandaskan
bunga ini sangat menguntungkan kaum pemilik modal dan disisi lain telah menjerumuskan
kaum dhua pada kemelaratan, hal ini se!ara keras ditentang atau dilarang oleh ajaran islam
yang dijelaskan dalam "l-#ur$an dan "l-%adits.
&ada saat ini sebagian masyarakat masih menganggap bank 'konvensional( sebagai solusi
untuk membantu meme!ahkan masalah perekonomiannya tetapi pada kenyataaannya bank
tidak membatu kepada masyarakat yang membutuhkannya tetapi malah men!ekiknya atau
merugikannya dengan sistem bunga tersebut. Sehingga dari permasalahan tersebut mun!ullah
bank yang berlabel islam di sana tidak ada praktik bunga tetapi yang ada hanya sistem bagi
hasil.
Selanjutnya dalam makalah ini akan dibahas mengenai bunga dan riba. "pa yang
dimaksud dengan riba dan bunga) *a!am-ma!am dari bunga dan riba, perbedaan antara
bunga dan riba, larangan riba, serta pendapat para ulama mengenai masalah bunga dan riba.
2. Rumusan Masalah
• *embahas +arangan Riba
• *embahas +arangan harar
• *embahas +arangan *aysir
3. Tujuan• ntuk mengetahui pengertian riba
• Dapat mengetahui ma!am-ma!am riba
1 | P a g e
8/15/2019 Makalah Larangan Riba
2/25
• Dapat memahami larangan-larangan riba yang terdapat dalam "l #ur$an dan "l-
%adist
• ntuk mengetahui pengertian harar
•Dapat memahami larangan-larangan harar yang terdapat dalam "l #ur$an dan "l-
%adist
• ntuk mengetahui pengertian *aysir
• Dapat memahami larangan-larangan *aysir yang terdapat dalam "l #ur$an dan "l-
%adist
BAB II PEMBAHAAN
. &endekatan /otalitas Keuangan 0slam
2 | P a g e
8/15/2019 Makalah Larangan Riba
3/25
paya-upaya untuk menjelaskan prinsip-prinsip dan ketentuan-ketentuan keuangan
ekonomi islam dalam istilah-istilah analitas modern baru ditempuh dalam dua dekade terakhir
ini.*eskipun telah banyak sekali hasil penelitian dipublikasikan,namun masih terdapat
kebingungan '!onusion( berkaitan dengan deinisi yang tepat mengenai berbagai ilmu sosial
berkenaan dengan istilah 10slami!2,seperti dalam 10slami! e!onomi!s2 atau 10slami! inan!e2.
"lasan utama terjadinya kebingungan tersebut adalah ke!enderungan untuk melihat berbagai
aspek sistem tersebut tidak dalam totalitasnya tetapi dalam kesendirian 'in solation(.
*isalnya, istilah 10slami! inan!e2 sering dianggap semata terkait dengan suatu sisitem yang
melarang 1bunga2'interest(. &enggambaran se!ara sederhana seperti itu bukan saja tidak tepat,
tetapi bahkan makin menimbulkan kebingungan. Kita tidak mungkin mempelajari suatu aspek
atau bagian tertentu dari sistem islam, misalnya mengenai sistem ekonominya, se!ara
terpisah tanpa memiliki pengetahuan menyangkut kerangka kerja konseptual yang
merupakan bagian atau aspek tersebut '03bal 4 *irakhor,56678-5(.
9eranjak dari uaraian tersebut, di bawah ini di uraikan sekalipun tidak se!ara mendalam
pemahaman mengenai siat islam sebagai agama dan pandangan islam mengenai ekonomi dan
keuangan islam. /ujuannya adalah agar pemba!a dapat memahami dengan baik berbagai
&rinsip Syariah yang menjadi landasan atau ondasi bagi kegiatan usaha bank-bank syariah
se!ara totalitas dan tidak dalam kesendirian 'in isolation(. "rtinya, sekalipun menurut &rinsip
Syariah suatu transaksi muamalah yang berdasarkan &rinsip Syariah dilarang dilakukan
dengan berbasis bunga 'interes(, yaitu karena bunga termasuk riba yang diharamkan
'dilarang( menurut &rinsip Syariah,tetapi !er"ankan Islam atau !er"ankan s#ar$ah harus
%$!aham$ se"aga$ s$stem !er"ankan #ang "ukan semata&mata melarang "unga. /erdapat
persepsi yang keliru di dalam masyrakat, termasuk masyarakat muslim sekalipun, bahwa
apabila suatu transaksi tidak berbasis bunga, maka transaksi itu sudah merupakan transaksi
yang berdasarkan &rinsip Syariah. /ransaksi yang dilakukan oleh bank-bank syariah bukanlah
semata-mata transaksi yang tidak memungut atau membayar bunga, tetapi selain tidak
memungut atau membayar bunga juga harus memenuhi prinsip-prinsip syariah lainnya
sebagaimana prinsip-prinsip tersebut dijelaskan di dalam buku ini. Seperti dikemukakan oleh
+ee 4 Detta bahwa '+ee 4 Detta, 566:8;(8
“The Islamic financial system, therefore, cannot be introduced merely by eliminating
riba but only by adopting the Islamic principles of social justice and introducing laws,
3 | P a g e
8/15/2019 Makalah Larangan Riba
4/25
practices, procedures and instruments which help in the maintenance and
dispensation of justice,equity,and fairness.”
&erbankan 0slam adalah sistem perbankan yang selain melarang bunga, juga merupakansistem perbankan yang harus menjauhi berbagai larangan seperti larangan melakukan
transaksi yang mengandung gharar 'ketidakpastian(, mengandung ma#s$r 'perjudian(, dan
mentransaksikan '"jek #ang %$larang( seperti daging babi, minuman keras, tembakau dan
pornograi. Disamping menjauhi larangan-larangan, perbankan syariah wajib melaksanakan
berbagai prinsip, yaitu prinsip keadilan, kesetaraan, kesukarelaan tanpa paksaan diantara
pihak yang bertransaksi, ketidaktamakan 'mengambil untung yang sebesar-besarnya dari
suatu transaksi tanpa memperhatikan kepentingan mitra bisnisnya(, musyawarah dalam
penyelesaian sengketa dan hal-hal lain.
Disamping itu, para pemba!a buku ini dan anggota masyarakat yang terlibat dalam
berbagai transaksi perbankan syariah 'transaksi muamalah( dengan memahami islam se!ara
benar akan memahami pula dengan baik bahwa dalam bertransaksi muamalah yang
berdasarkan prinsip syariah tujuan para pihak tidak boleh semata-mata untuk meraih
keuntungan tetapi juga harus bertujuan untuk memperoleh "erkah 'karunia /uhan yang
mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia( db r$%ha 'perkenan( "llah Sinan!e,telahmenuding bahwa skim dan konsep keuangan barat yang berdasarkan bunga sebagai penyebab
timbulnya permasalahan kemanusiaan di semua komunitas masyarakat dan banyak negara.
Konsep keuangan yang bernbasis bunga telah menimbulkan ketidakadilan 'ine3uity(.
Ketidakadilan 'ine3uity( tersebut telah mengakibatkan banyak sekali orang, terutama di
negara-negara yang sedang berkembang 'emerging?developing !ountries(, baik negara-negara
islam maupun negara-negara non islam, dan bahkan juga negara-negara maju dan negara-
negara industri,menghadapi nasib yang sama. Sistem keuangan yang berbasis bunga
merupakan penghalang terbesar bagi ter!apainya keadilan yang merata. Sistem tersebut telah
4 | P a g e
8/15/2019 Makalah Larangan Riba
5/25
mengakibatkan banyak hutang tidak terbayar, men!iptakan hanya sekelompok orang kaya,
dan mengabaikan orang-orang lain menjadi semakin miskin dan tertindas.Dengan bahasanya
sendiri yang ditulis dalam bukunya itu,dikutip kata-kata Muhamma% A#u" sebagai berikut
'"yub,566:8@-;(8
1The grim situation briefly portrayed above is not limited to the poor or the least
delevoped countries in Africa,Asia,and other areas of the planet.Inequity has become the
hallmar and the most serious problem facing manind in all societies.!asses of people
in almost all emerging"developing,Islamic and non# islamic,and even developed and
industriali$ed economics are facing the same fate.The interest#based financial system is a
major hurdle in achieving distributive justice.It is creating unrepayable debtmaing a
class of people richer and leaving others poorer and oppressed.”
“%&cessive debt and its servicing are the striing features of the interest based
mechanism yesterday's debt can be repaid by taing out more debt today.It is not only
stifling economic growt but also crippling the efforts made by the (orld )an,I!* and
other donors to reduce poverty in poor countries.It also distorts the payments system,on
account of which the concern for just and fair incomes and earnings is being accorded
the least consideration.+o one cares who is going to pay the debt,which furure
generation and from whereThis ind of behavour#avoiding the payment of currently
owed debt#is not acceptable under any divine relogion.In Islamic shari'ah,debt liability is
subject to strict accountability on the -ay of udgement.”
“The economic problem of underdeveloped countries/0-1s2 have emanated largely from
their e&cessive debt accumulation.The cost incurred in the from of interest has to be paid
by successive goverment through increasing rates,ta&es and charges on cunsumption
goods and utilities.*or servicing the debts,governments raise ta&es without providing any
socio#economic ameneties or quid pro quo.Their foregn e&change earnings,including
e&port proceeds and remittances of e&pantriates,are also consumed by debt servicing.”
“The has led to an ever#increasing share of ris#free capital,vis#a#vis ris based capital
and business,resulting in business failures,unemployment and,untimately,gross
inequalities of income and wealth.It has e&erted disastrous effects by reinforcing the
tendency towards unproductive and wasteful spending both by individuals and
governments,which the interest#based mechanism and easily available credit have the
5 | P a g e
8/15/2019 Makalah Larangan Riba
6/25
tendency to promote,has led to a decline in savings,real investments and employment
opportunities.The system,combined with inflation,become a recipe for economic
instability and chaos.This affects the poor the level of national savings,leading the
economics into a vicious circle of poverty and gross injustice.”
/udingan *uhammad "yub tersebut bukan hal baru,dan bukan hanya dia yang menuding
seperti itu.Sudah banyak ahli keuangan dan para ekonom yang berorientasi kepada ekonomi
kerakyatan yang merasakan dan berpendapat seperti yang dikemukakan oleh *uhammad
"yub.9enar seperti yang dikatakan oleh *uhammad "yub bahwa bukan hanya manusia di
banyak negara telah menderita akibat sistem keuangan berbasis bunga tersebut,tetapi juga
banyak negara miskin dan negara yang sedang berkembang yang merupakan negara-negara
pengutang menjadi semakin miskin.=egara-negara tersebut semakin tertimbun utang yang
makin lama makin besar jumlahnya akibat pembebanan bunga, namun sementara itu utang
yang telah diterima oleh negara-negara tersebut tidak sampai men!apai keberhasilan
mengentaskan rakyat negara-negara tersebut dari kemiskinan.
9erkenaan dengan sistem keuangan berbasis bunga yang telah menyengsarakan
kehidupan umat manusia itu, maka para ahli ekonomi mulai men!ari-!ari sisitem lain, apabila
perlu men!iptakan sistem baru, yang tidak berbasis bunga. Dalam pen!arian tersebut para ahli
ekonomi tertarik untuk menoleh pada sistem keuangan islam tersebut,yaitu sistem yang
disebut sistem keuangan yang berdasarkan &rinsip Syariah. *ereka berusaha memahami
sistem keuangan islam dan akhirnya berdasarkan keyakinan mereka bahwa sistem tersebut
merupakan sisitem keuangan yang baik, kemudian telah memulai menerapkan sistem tersebut.
0tu sebabnya mengapa sistem keuangan islam yang berbasis &rinsip Syariah makin
digandrungi.
3.3. 9unga dalam Akonomi 0slam
Akonomi 0slam yang didasarkan pada &rinsip Syariah tidak mengenal konsep bunga
karena menurut Islam "unga a%alah r$"a #ang haram )terlarang* hukumnya. "rtinya,
bisnis dalam islam yang didasarkan pada &rinsip Syariah tidak mengenal pembebanan bunga
oleh pihak modal atau investor atau kreditur atas penggunaan uang yang dipinjamkan oleh
kreditur 'pemilik modal atau investor( kepada debitur 'peminjam uang(. Konsep bunga adalah
konsep yang dipraktikkan dalam bisnis berdasarkan kapitalisme. Konsep bunga yang
diterapkan oleh kapitalisme tersebut tidak mempedulikan atau mempertimbangkan apakah
6 | P a g e
8/15/2019 Makalah Larangan Riba
7/25
bisnis debitur mendapatkan keuntungan atau mengalami kerugian. 9aik bisnis debitur
mendapatkan keuntungan atau mengalami kerugian, kreditur tetap saja menerima atau
sebaliknya debitur membayar bunga. 9ahkan di hari-hari liburpun ketika bisnis se!ara resmi
dihentikan kegiatannya,bunga dihitung dan dibebankan terus oleh kreditur kepada debitur.
Dalam keadaan ekonomi makro mengalami krisis, baik se!ara nasional maupun global, tetap
tanpa ampun debitur berkewajiban membayar bunga kepada kreditur. Dengan lain perkataan,
kapitalisme tidak berdiri di atas norma-norma etika atau norma-norma tepo seliro atau
toleransi atau norma-norma perikemanusiaan.
*emang tidak selalu bunga ditetapkan tinggi oleh investor atau kreditur, misalnya oleh
bank. &enetapan tingkat bunga yang rendah akan dirasakan sangat membantu dan
menguntungkan bagi debitur hanya ketika bisnis debitur mengalami kemajuan. =amun ketika
bisnis debitur mengalami kegagalan dan tidak lagi dapat menjadi sumber untuk menghasilkan
uang bagi debitur untuk men!i!il dan melunasi bunga dan pokok pinjamannya, maka bunga
rendah tersebut dapat berubah menjadi monster yang sangat menakutkan bagi debitur.
*enjadi lebih mengerikan lagi bila bunga tersebut dihitung se!ara berbunga-bunga
'compounded2, yaitu terhadap bunga yang tertunggak dibebankan lagi bunga. 9ila hal seperti
itu yang terjadi, maka setelah sekian lamanya sering jumlah keseluruhan bunga yang harus
dilunasi oleh debitur dapat berjumlah lebih besar daripada pokoknya. Sebagai mantan direktur
dari bank konvensional milik pemerintah,yaitu &/ 9ank =egara 0ndonesia '&ersero(, saya
mengetahui benar 1kekejaman2 bank konvensional yang berdasarkan perjanjian kredit
membebankan kewajiban bunga yang terakumulasi menjadi besar sekali melebihi pokok
pinjaman kepada debitur nasabah bank karena kredit nasabah tersebut mengalami kema!etan
sebagai akibat terpuruknya kegiatan usaha debitur.
Dalam syariah, imbalan dari modal /capital2 tidak boleh berbentuk bunga 'interest2
karena bunga dianggap riba yang hukumnya haram menurut syariah. *enurut syariah,
imbalan modal harus dalam bentuk keuntungan 'proit(. Bleh karena itu, modal tidak boleh
dipinjamkan kepada pihak lain ke!uali dipinjamkan tanpa bunga. *odal dapat menghasilkan
bunga dalam bentuk bunga tetapi dalam bentuk keuntungan dengan !ara menggunakan modal
tersebut untuk bertransaksi jual-beli 'ba'i atau sale( antara pemillik nodal dengan pembeli.
"shra smani mengemukakan bahwa investasi dana berbasis bunga dapat men!iptakan
monopoli, membuka keserakahan, ketidakadilan, dan penindasan oleh kreditur terhadap
7 | P a g e
8/15/2019 Makalah Larangan Riba
8/25
debitur. &enipuan dan ke!urangan marak didalam perdagangan dan bisnis '"shra
smani,t,th.8(.
9erhubungan dengan itu maka dapat dimengerti mengapa pada saat ini sebagian besar ulama bersepakat bahwa bunga bank, baik ditetapkan rendah sekalipun adalah riba dan apa
dasar hukumnya menurut Al#4ur'an dan al#5adits.
3.6. "rti %ariah dari Riba dan +arangan dalam "l-#ur$an dan al-%adits
"rti hariah dari riba ialah pertumbuhan ' growth2, naik 'rise2, membengkak ' swell2,
bertambah 'increase2, dan tambahan 'addition2. 'Kmazarian,77C8@7lihat pula
!hapra,7E;8;F(.
/idak berlebihan kiranya apabila dikemukakan, terutama diperlukan bagi mereka yang
kurang memahami mengenai sumber-sumber hukum islam,bahwa sumber hukum islam yang
pertama dalah Al#4ur'an sementara itu apabila ketentuan mengenai masalah yang
bersangkutan tidak ada atau tidak jelas dalam al-3uran, maka sumber hukum kedua yang
harus dia!u adalah al-hadits. "pabila ternyata ketentuan mengenai hal itu tidak pula terdapat
atau tidak jelas dapat diketahui dari al-hadits, maka kaum muslim harus berijtihad. "rtinya
meme!ahkan apa hukumnya mengenai masalah yang bersangkutan dengan menggunakan
akalnya. 0jtihad yang dianggap paling otoritati adalah ijtihad yang diambil oleh sebagian
besar ulama 'jumhur ulama(.
3.7. +arangan Riba dalam "l-#ur$an
9erdasarkan beberapa ayat dalam al-3uran, terdapat konsensus diantara para ahli hukum
dan para ahli teologi muslim bahwa riba dilarang oleh islam 'Kazarian,77C8@E(. 0stilah riba
disebutkan dalam empat surah dalam al-3uran yaitu surah al-9a3arah ayat 5:;, 5:F dan ayat
5:E-5E6, surah "li imran ayat C6, surah an-=isa ayat F, surah ar-Ruum ayat C7.
Surah-surah "l-#ur$an tersebut masing-masing menentukan mengenai larangan riba
sebagai berikut8
18rang#orang yang maan/mengambil2riba tida dapat berdiri melainan seperti
berdirinya orang yang emasuan setan lantaran /teanan2penyait gila.9eadaan merea
yang demiian itu,adalah disebaban merea berata /berpendapat2, sesungguhnya jual
beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalan jual beli dan
8 | P a g e
8/15/2019 Makalah Larangan Riba
9/25
mengaharaman riba. 8rang#orang yang telah sampai epadanya larangan dari
Tuhannya, lalu terus berhenti/dari mengambil riba2maa baginya apa yang telah
diambilnya dahulu/sebelum datang larangan2:dan urusannya/terserah2 epada Allah.
8rang yang embali /mengambil riba2 maa orang itu adalah penghuni#penghuni neraa:
merea eal didalamnya./4;.al#)aqarah?2.
“Allah memusnahan riba dan menyuburan sedeah.dan Allah tida menyuai setiap
orang yang tetap dalam eafiran,dan selalu berbuat dosa./4;.al#)aqarah@2.
“5ai orang#orang yang beriman,bertaqwalah epada Allah dan tinggalan sisa riba/yang
belum dipungut2jia amu oarang#orang yang beriman. /4;.al#)aqarah2.
“!aa amu tida mengerjaan atau /meninggalan sisa riba2 maa etahuilah bahwa
Allah dan rasulnya aan memerangimu. -an jia amu bertaubat /dari pengambilan riba2
maa bagimu poo hartamu: amu tida menganiaya dan tida pula dianiaya.4;.al#
)aqarahB2.
“-an jia /orang yang berhutang itu2 dalam esuaran,maa berilah tangguh sampai dia
berelapangan.-an menyedeahan /sebagian atau semua utang2itu,lebih bai
bagimu,jia amu mengetahui.4;.al#)aqarah
8/15/2019 Makalah Larangan Riba
10/25
9eberapa 5adits =abi juga mengemukakan mengenai larangan riba. Sebuah 5adits yang
diambil sebagai dasar para ulama untuk menerangkan riba adalah8
Dar$ +U""a%ah katanya2saya mendengar Rasulullah S"
8/15/2019 Makalah Larangan Riba
11/25
Jenis riba yang kedua adalah r$"a al-nasi’ah. Dilihat dari segi hukum, terdapat
perbedaan diantara riba al#nasi'ah dan riba al#fadhl. Riba al#nasi'ah terkait dengan tambahan
bayaran yang dibebankan dalam transaksi pinjaman, sedangkan riba al#fadhl terkait dengan
tambahan bayaran yang dibebankan dalam transaksi penjualan. Riba al#nasi'ah dilarang oleh
Al#4ur'an dengan ayat-ayat yang jelas, sedangkan riba al#fadhl dilarang oleh =abi S"<
dengan sunnah#nya '*uslehuddin,7768::(.
*enurut 0bnu #aiyim, berdasarkan penggolongannya, r$"a al-nasi’ah adalah r$"a jali
atau riba yang nyata. Sementara itu, r$"a al-fadhl adalah r$"a khafi atau riba yang
tersembunyi '*uslehuddin,7768::(.
5.:. Riba dalam "gama-agama Samawi selain 0slam
Riba bukan saja dilarang oleh islam, tetapi juga dilarang oleh agama-agama samawi.
Setidaknya itulah yang ditulis dalam /aurat dan 0njil. Dalam perjanjian lama larangan riba
dapat diketahui dari Le-$t$us 2/,30( Deutr'n'm# 23,1( E'%us 2/,2/( dan dalam
perjanjian baru dalam Luke ,3/ '&/.9ank *uamalat,777(. Sampai dengan abad ke-C,
ketika kekuasaan gereja di Aropa masih dominan, riba dilarang oleh gereja atau hukum
!anon.=amun pada akhir abad ke-C, pengaruh gereja ortodoks mulai melemah dan orang
mulai kompromi dengan riba. 9a!om, seorang tokoh saat itu, menulis dalam buku -iscourse
0sury: 2karena kebutuhannya, manusia harus meminjam uang dan pada dasarnya manusia
enggan hatinya untuk meminjamkan uang, ke!uali dia kan menerima suatu manaat dari
pinjaman itu,maka bunga harus diperbolehkan. 2Se!ara perlahan tapi pasti larangan terhadap
riba di Aropa ditiadakan.Di 0nggris,larangan itu di!abut pada tahun ;@;, pada saat
pemerintah Raja %enry H000. &ada zaman itulah istilah usury / riba( diganti dengan istilah
interest 'bunga(.
5.E. Kontroversi *engenai 9unga 9ank
&enasiran se!ara teknis dari pengertian riba menimbulkan masalah kontroversial diantara
para ahli hukum dan ilmuwan muslim. Kontroversi yang paling utama berkisar mengenai
masalah apakah islam melarang riba atau bunga 'interest2, ataukah islam melarang
pembebanan dan pembayaran dari kedua hal itu 'Kazarian,77;8;6(. /erdapat tiga aliran
mengenai hal ini, yaitu aliran yang berpandangan pragmatis,aliran yang berpandangan
onservatif , dan aliran yang berpndangan sosio#eonomis.
11 | P a g e
8/15/2019 Makalah Larangan Riba
12/25
/imbulnya perbedaan poendapat mengenai ruang lingkup larangan riba mun!ul oleh
karena ayat tentang larangan riba di dalam Al#4ur'an diperkirakan turut menjelang
Rasulullah waat.9eliau tidak sempat menjelaskan se!ara perin!i tentang larangan riba
itu.Ketika bunga bank dikaitkan dengan larangan riba,dan oleh karena Rasulullah tidak pernah
membi!arakan mengenai masalah bunga bank itu,maka hukum mengenai bunga bank harus
dipe!ahkan melalui ijtihad oleh para !endekiawan *uslim 'Sumitro,77F8:E(.
Di bawah ini dijelaskan mengenai ketiga aliran atau pandangan tentang riba dan larangan
mengenai bunga bank dalam !an%angan !ragmat$s( !an%angan k'nser-at$4( dan
!an%angan s's$'&ek'n'm$s.
a. Pandangan Pragmatis
*enurut pandangan yang pragmatis, Al#4ur'an melarang usury yang berlaku selama
sebelum era silam, tetapi tidak melarang bunga 'interest2 dalam sistem keuangan modern.
&endapat ini didasarkan pada Al#4ur' an surah "li 0mran ayat C6, yang melarang
penggandaan pinjaman melalui proses yang usurious. "yat ini mengemukakan8
1 5ai orang#orang yang beriman, janganlah amu memaan riba dengan berlipat ganda dan
bertawalah amu epada Allah supaya amu mendapat eberuntungan”./4;.Ali Imran
8/15/2019 Makalah Larangan Riba
13/25
Kontroversi di antara para ahli *uslim mengenai penasiran teknis dari riba berlangsung
sejak abad ke-E. &andangan yang pragmatis berlaku selama paruh kedua dari abad ke-7
sampai permulaan abad ke-56. &endapat ini telah diwakili oleh ulama-ulama terkamuka, di
antaranya adalah ulama-ulama yang menduduki jabatan syaikh?guru besar di niversitas "l-
"zhar adalah suatu universitas terkenal di *esir, yang dianggap merupakan lembaga
pendidikan yang paling penting untuk ilmu hukum 0slam bagi dunia *uslim. &ara ahli hukum
*uslim yang mendukung diperkenankannya bunga bank adalah *uhammad "bduh, Rashid
Rida, *ahmud Shaltut, "bd. "l-
8/15/2019 Makalah Larangan Riba
14/25
b. Pandangan Konservatif
9erlawanan dengan pandangan yang pragmatis, pandangan yang konservati berpendapat
bahwa riba harus di artikan baik sebagai bunga 'interest( maupun usury. *enurut pendapatmereka, penasiran yang demikian itu di dukung oleh "l-#ur$an, maupun oleh al-%adits.
Setiap imbalan yang telah ditentukan sebelumnya atas suatu pinjaman sebagi imbalan
'return( untuk pembayaran tertunda atas pinjaman adalah riba, dan oleh karena itu dilarang
oleh islam. Riba yang demikian ini disebut riba al#+asi'ah 'Kazarian,77C8;6(. 0stilah
nasi'ah berasal dari kata dasar nasa'a, yang berarti menunda atau menunggu yang menga!u
kepada waktu yang membolehkan penerima pinjaman membayar kembali pinjamannya yang
merupakan imbalan dari1tambahan2 atau 1&remium2 yang diberikannya 'Ghapra,7E;8;:(.
Dengan kata lain,riba nasi'ah ialah imbalan yang diberikan oleh penerima pinjaman kepada
pemberi pinjaman karena penirima pinjamn telah diberi penundaan waktu untuk
mengembalikan pinjaman itu.
5ha!ra, yang merupakan penganut dari pandangan yang konservati, dengan tegas
mengemukakan bahwa riba al#+asi'ah menga!u pula kepada bunga pinjaman yang dikenal
didalam sistem perbankan modern 'Ghapra,7E;8;:(. *enurutnya, adalah dalam pengertian
inilah istilah riba telah digunakan di dalam al-#ur$an surah al-9a3arah ayat 5:;. Ghapra
mengemukakan bahwa tidak ada perbedaan apakah imbalan ditetapkan se!ara pasti atau
se!ara persentase terhadap pokok,atau ditetapkan suatu jumlah yang mutlak yang harus
dibayar dimuka atau pada waktu jatuh temponya, atau ditetapkan suatu pemberian atau jasa
yang diterima sebagai suatu syarat bagi pinjaman itu. *asalahnya adalah menyangkut
penetapan sebelumnya atas imbalan itu. Ghapra mendalihkan bahwa menurut syariah,
penantian 'selama waktu yang diberikan oleh pemberi pinjaman untuk penerima pinjaman
boleh membayar kembali pinjamannya, penulis( yang terkait didalam pembayaran kembali
suatu pinjaman tidaklah dengan sendirinya membenarkan adanya suatu imbalan yang positi
'keuntungan(. Ghapra memastikan bahwa se!ara mutlak tidak terdapat perbedaan diantara
semua aliran hukum islam bahwa riba al# nasi'ah adalah haram atau dilarang. Siat larangan
itu tegas, mutlak, dan tidak dapat ditasirkan lain ' strict, absolute and unambigous2. /idak
dimungkinkan untuk memperdebatkan bahwa riba menga!u kepada usury dan bukan kepada
bunga, karena =abi S"< melarang pengambilan, ang berupa pemberian, jasa, atau kebaikan
sebagai suatu syarat bagi pinjaman dimaksud sekalipun jumlah yang diambil itu sedikit, yang
dimaksudkan sebagai tambahan atas pokok pinjamn itu. *enurut Ghapra, apabila imbalan
14 | P a g e
8/15/2019 Makalah Larangan Riba
15/25
atas pokok pinjaman itu, baik itu imbalan yang positi atau negati 'kerugian( yang
bergantung pada hasil akhir dari bisnis yang bersangkutan, tidak dapat diketahui sebelumnya,
maka hal itu diperbolehkan asalkan imbalan itu dibagi sesuai dengan asas keadilan
sebagaimana ditentukan didalam syariah.
Dengan demikian, menurut interpretasi mengenai riba yang sempit, pemungutan dan
pembayaran bunga dilarang oleh islam tanpa memandang apakah tingkat bunga itu tinggi atau
rendah, tanpa memandang apakah dana itu akan digunakan untuk tujuan-tujuan produkti atau
konsumti, dan tanpa memandang apakah pinjaman itu diperoleh oleh penerima pinjaman
swasta atau oleh pemerintah. &embebanan riba dilarang baik oleh Al#4ur'an dan al#hadits,
sedangkan pembayaran bunga dilarang oleh al#5adits saja 'Kazarian,77C8;6(.
Selain dari segi hukum, alasan mengapa bunga dilarang tidak pernah diperdebatkan oleh
para ilmuwan muslim yang terdahulu. 9anyak dari ilmuwan hukum yang ortodoks menolak
untuk memberikan pendapat intelektual mereka dalam rangka mendukung ketentuan islam
tersebut. *enurut Alias .Kazarian, salah seorang ilmuwan, mengemukakan sebagai berikut
'Kazarian,77C8;6(8
"pabila sang pen!ipta sendiri telah melarang sesuatu, hal tersebut seyogyannya
merupakan pendapat intelektual yang paling tinggi dalam menunjang hal tersebut.
c. Pandangan Sosio-Ekonomis
"khir-akhir ini, beberapa ilmuwan muslim dengan latar belakang pendidikan ekonomi
telah menawarkan sejumlah pendapat yang bersiat sosio-ekonomis ' socio#economic2 sebagai
alasan bagi larangan terhadap bunga. &endapat yang terpenting mengemukakan bahwa bunga
mempunyai ke!enderungan pengumpulan kekayaan di tangan segelintir orang saja 'ba!a pula
"yub,566:8@-;(. &emasok dari dana yang berbunga itu seharusnya tidak tergantung pada
ketidakpastian yang dihadapi oleh penerima pinjaman. &engalihan resiko dari satu pihak ke
pihak yang lain adalah melanggar hukum. &erjanjian yang demikian itu tidak adil dan dapat
menimbulkan rasa mementingkan diri sendiri saja ' selfishness2, yang bertentangan dengan
perintah islam mengenai persaudaraan. *enurut prinsip-prinsip keuangan islam, baik pemberi
pinjaman maupun penerima pinajaman harus menghadapi resiko atau mukhatara
'Kazarian,77C8;(.
15 | P a g e
8/15/2019 Makalah Larangan Riba
16/25
&endapat lain mengenai larangan terhadap bunga dalah bahwa dalam kerangka ekonomi
islam, modal tidak merupakan suatu aktor produksi yang terpisah, tetapi merupakan bagian
dari aktor produksi yang terpisah,tetapi merupakan bagian dari aktor produksi yang lain,
yaitu perusahaan. %al ini berarti bahwa mengambil keuntungan dari penyediaan modal tanpa
adanya keterlibatan pribadi terhadap resiko oleh pemilik dana ' finance2 tidak diinginkan oleh
islam. +ebih lanjut menurut islam,semua di dunia ini tergantung kepada hukum alam
mengenai penyusutan.semua uang harus susut setelah berjalannya waktu 'Kazarian,77C8;(.
d. Fatwa ajelis !lama "ndonesia
Majel$s Ulama In%'nes$a(dalam 6e!utusan Ijt$ma Ulama 6'm$s$ 7at8a MUI se&
In%'nes$a tentang 7at8a Bunga #"nterest$Faidah%&ada tanggal '' syawwal ()') *$(+
,esember ' /menetapkan bahwa bunga sama dengan riba,sehingga bunga haram
hukumnya. Keputusan ijma' ulama tersebut berbunyi sebagai berikut8
1* Pengert$an "unga )Interest* %an r$"a
Bunga 'interest"faidah2adalah tambahan yang dikenakan untuk transaksi pinjaman
uang yang diperhitungkan dari pokok pinjamn tanpa mempertimbangkan
pemanaatan?hasil pokok tersebut,berdasarkan tempo waktu dan diperhitungkan se!ara
pasti di muka berdasarkan persentase. R$"a adalah tambahan ' $iyadah2 tanpa imbalan
yang terjadi karena penangguhan dalam pembayaran yang diperjanjikan
sebelumnya,inilah yang disebut riba nasi'ah.
2* Hukum Bunga )interest%
&raktik pembungaan uang saat ini telah memenuhi kriteria riba yang terjadi pada
zaman Rasulullah yakni riba nasi'ah. Dengan demikian,praktik pembungaan uang ini
termasuk salah satu bentuk riba,dan riba haram hukumnya. &raktik pembungaan ini
baik dilakukan oleh bank asuransi,pasar modal,pegadaian, koperasi dan lembaga
keuangan lainnya termasuk juga oleh individu.
3* Bermuamalah %engan Lem"aga 6euangan 6'n-ens$'nal
a* ntuk wilayah yang sudah ada kantor,jaringan lembaga keuangan syariah tidak
diperbolehkan melakukan transaksi yang didasarkan kepada kepentingan bunga.
"* ntuk wilayah yang belum ada jaringan keuangan syariah,diperbolehkan
melakukan kegiatan transaksi di lembaga keuangan konvensional,berdasarkan
prinsip dharurat"hajat.
C. +arangan harar
C.. &engertian harar
16 | P a g e
8/15/2019 Makalah Larangan Riba
17/25
"kad muamalah dilarang memperjanjikan hal yang keberadaanya tidak pasti. "rtinya,
akad muamalah dilarang memperjanjikan sesuatu yang bersiat gharar dengan an!aman
kebatalan demi hukum atas akad tersebut. Fharar merupakan larangan utama kedua dalam
transaksi muamalah setelah riba.
&enjelasan &asal 5 ayat 'C( &eraturan 9ank 0ndonesia =o.6?F?&90?566E tentang
&erubahan "tas &eraturan 9ank 0ndonesia =o.7?7?&90?566: tentang pelaksanaan &rinsip
Syariah dalam kegiatan penghimpunan Dana dan &enyaluran Dana serta &elayanan Jasa 9ank
Syariah memberikan pengertian mengenai gharar sebagai transaksi yang objeknya tidak
jelas,tidak dimiliki,tidak diketahui keberdaannya,atau tidak dapat diserahkan pada saat
transaksi dilakukan ke!uali diatur lain dalam syariah. &enjelasan &eraturan 9ank 0ndonesia
tersebut kurang memadai untuk dapat memberikan pemahaman mengenai apa yang dimaksud
dengan gharar.
Fharar menga!u kepada ketidakpastian 'uncertainty2 atau ha$ard yang disebabkan
karena ketidakjelasan berkaitan dengan objek perjanjian atau harga objek yang diperjanjikan
di dalam akad. Setiap jual-beli atau akad?perjanjian yang mengandung unsur gharar adalah
dilarang.
C.5. Gontoh-Gontoh Fharar
Imam Mal$k mendeinisikan gharar sebagai jual-beli '"jek #ang "elum a%a dab
dengan demikian belum dapat diketahui kualitasnya oleh pembeli apakah kualitas barang itu
baik atau buruk seperti jual-beli budak belian yang melarikan diri, atau jual-beli anak
binatang yang masih berada dalam kandungan induknya. *enurut 0mam *alik,jual-beli
tersebut adalah jual beli yang haram karena mengandung unsur untung-untungan
'"yub,566:8;E(.
*enurut &rinsip Syariah, komoditas yang diperjualbelikan harus diketahui dan
kuantitasnya harus dapat ditentukan oleh para pihak. 9erdasarkan dengan itu,maka sejalan
dengan keterangan di atas, gharar terkait lebih kepada 1ketidakpastian2 'uncertainty2
daripada kepada 1risiko2 yang merupakan terminologi dagang. Ketidakpastian terkait dengan
eksistensi objek yang diperjanjikan,hak-hak atau manaat dari para pihak terhadap
konsekuensi kontrak. Sebagaiman dikemukakan oleh I"nu Ha9$m, terdapat gharar dalam
suatu jual-beli apabila pembeli tidak mengetahui apa yang dibelinya dan penjual tidak
mengetahui apa yang telah dijualnya. Ma#'r$tas ahl$ hukum Islam berpendapat bahwa baik
17 | P a g e
8/15/2019 Makalah Larangan Riba
18/25
ketidaktahuan 'unnown2 dan keraguan dari para pihak merupakan dasar untuk menentukan
apakah suatu transaksi bersiat gharar dan demikian dilarang untuk dilakukan.
ntuk menghindarkan ketidakpastian 'uncertanty2,menurut Muhamma% A#u" hukumislam melarang jual-beli dalam salah satu situasi berikut ini8
. 9arang-barang yang tidak eksis.
5. 9arang-barang yang sudah eksis tetapi belum berada di dalam kekuasaan penjual atau
ketersediaan barang tersebut tidak dapat diharapkan.
C. 9arang-barang yang dipertukarkan berdasarkan penyerahan dan pembayaran yang
tidak pasti.
C.C. Fharar e#athir dan Fharar qalil
Ketidakpastian 'uncertainty2 tidak mungkin dihindarkan sama sekali dalam bisnis.
&engambilan resiko 'ris#taing2 merupakan kondisi yang harus dihadapi untuk memperoleh
keuntungan dalam bisnis. *asalahnya adalah sampai sejauh mana ketidakpastian yang
terdapat dalam suatu transaksi mengakibatkan transaksi teresbut dapat digolongkan dalam
transaksi yang haram. *uhammad "yub mengemukakan belum ada deinisi yang jelas
mengenai hal tersebut. "khir-akhir ini para ilmuwan membedakan antara gharar#e#athir
/ ketidakpastian yang berlebihan( dan gharar qalil 'ketidakpastian yang nominal( dan
menyatakan bahwa yang dilarang hanya transaksi-transaksi yang melibatkan ketidakpastian
yang berlebihan terkait dengan objek yang diperjanjikan dan harga yang disebutkan dalam
kontrak.
@. +arangan *aysir
@.. &engertian !aysir
"kad muamalah juga tidak boleh memperjanjikan maysir sebagai objek perjanjian
dengan an!aman bahwa akad yang demikian itu batal demi hukum. *enurut &enjelasan &asal5 ayat 'C( &eraturan 9ank 0ndonesia =o.6?F?&90?566E tentang &erubahan "tas &eraturan
9ank 0ndonesia =o.7?7?&90?566: tentang &elaksanaan &rinsip Syariah dalam kegiatan
&enghimpunan Dana dan &enyaluran Dana serta &elayanan Jasa 9ank Syariah, maysir adalah
transaksi yang digantungkan kepada suatu keadaan yang tidak pasti dan bersiat untung-
untungan. 0dentik dengan kata maysir adalah qimar .
*enurut *uhammad "yub, baik maysir maupun qimar dimaksudkan sebagai permainan
untung-untungan ' game of chance2. Dengan kata lain, yang dimaksudkan dengan maysir
adalah perjudian ' gembling dan wagering2.
18 | P a g e
8/15/2019 Makalah Larangan Riba
19/25
0stilah maysir digunakan dalam Al#4ur'an,yaitu dalam surah al&Ba:arah a#at 21 dan
surah al&Maa$%ah a#at ;&1. Sementara itu dalam buku-buku 5adits idisebutkan dengan
istilah qimar.
Dalam Al#4ur'an beberapa surah yang melarang maysir adalah8
urah al&Maa$%ah a#at ; ,
“5ai orang#orang yang beriman,sesungguhnya /meminum2hamar,berjudi,/berorban
untu2berhala,mengundi nasib dengan panah adalah termasu perbuatan syaitan.
!aajauhilah perbuatan#perbuatan itu agar amu mendapat eberuntungan”.
urah al&Maa$%ah a#at 1 ,
1;esungguhnya syaitan itu bermasud henda menimbulan permusuhan dan ebensian
diantar amu lantaran /meminum2 hamar dan berjudi itu,dan menghalangi amu dari
mengingat Allah dan sembahyangGmaa berhentilah amu/dari mengerjaan peerjaan itu2.
urah al&Ba:arah a#at 21 ,
“!erea bertanya epadamu tentang hamar dan judi. 9ataanlah:”Hada eduanya terdapat
dosa berasal dari ata yusr yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia,tetapi dosa
eduanya lebih besar dari manfaanya.” -an merea bertanya epadamu apa yang merea
nafahan. 9ataanlah:”yang lebih dari eoperluan.” -emiianlah Allah menerangjan
ayat#ayat#+ya epadamu supaya amu berpiir.
@.5. !aysir dan 4imar
*enurut para ahli hukum islam, perbedaan antara maysir dan qimar dapat diterangkan
sebagai berikut8 maysir berasal dari kata yusr, yang artinya menginginkan sesuatu yang
berharga dengan mudah tanpa harus membayar kompensasi yang seimbang 'iwad2 atau tanpa
bekerja untuk mendapatkan hal tersebut atau tanpa harus memikul tanggung jawab untuk
memperolehnya, dengan !ara melakukan permainan untung-untungan ' game og chance2.
Sementara itu,qimar juga berarti menerima uang, manaat atau hak yang halal atas beban
biaya atau kerugian pihak lainnya,yang untuk mendapatkan uang atau manaat tersebut
dilakukan dengan !ara untung-untungan.'"yub,566:8F-F5(.
@.C. &erbedaan !aysir dan Fharar
19 | P a g e
8/15/2019 Makalah Larangan Riba
20/25
Saya sependapat dengan *uhammad "yub bahwa perjudian ' gambling2 merupakan salah
satu bentuk gharar oleh karena sang penjudi tidak mengetajui apa hasil akhir dari perjudian
tersebut. ;eseorang mempertaruhan uangnya yang emunginannya dapat menghasilan
uang banya namun sebalinya dapat ehilangan uang tersebut. /idak mengherankan apabila
ada yang meran!ukan maysir dan gharar atau gharar dengan maysir. !aysir hanya terbatas
merujuk kepada pengertian perjudian ' gambling2,sedangkan gharar merujuk kepada
ketidakpastian 'uncertainty2. Dengan kata lain, gharar mengandung pengertian yang lebih luas
daripada maysir. "rtinya maysir adalah salah satu bentuk dari gharar,tetapi ghrarar tidak
hanya berbentuk maysir.
tu%$ 6asus ) Un%$an Berha%$ah *
9ank "9G yang beroperasikan konvensional memberikan hadiah undian mobil 9*<
pada nasabah yang memiliki saldo minimal Rp ;66.666,66. Sedangkan 9ank LMI
beroperasikan syariah juga ikut memberikan undian berhadiah bagi nasabahnya.
De4$n$s$ - Mang dimaksud undian berhadiah adalah undian yang dilaksanakan oleh
perusahaan barang atau jasa dengan tujuan menarik para pembeli dan melariskan dagangan
atau jasa yang mereka tawarkan dengan !ara memberikan hadiah untuk para pemenang yang
ditentukan se!ara undian. Dalam hal ini tujuan bank memberikan hadiah atau undian memang
biasanya sebagai salah satu langkah promosi untuk menarik nasabah.
Hukum %an Be"era!a Bentuk Un%$an Berha%$ah
%adiah itu pada dasarnya adalah halal dan mubah. 9ahkan pada level tertentu bisa
menjadi sunnah. Sebab Rasulullah S"< telah bersabda, 2Saling bertukar hadiahlah kalian,
maka kalian akan tambah !inta2. =amun yang namanya hadiah itu adalah akad yang tidak
mengharuskan ada imbalan. Ketika seseorang memberi hadiah, maka bukan untuk
mendapatkan suatu keinginan atau penebus sesuatu. Kalau untuk mendapatkan sesuatu,
namanya bukan hadiah tapi membeli atau membayar
• !ndian berhadiah tan&a menarik iuran dari &eserta
*aksudnya kupon undian diberikan kepada peserta dengan !ara !uma-!uma, maka
hukum undian ini dibolehkan syariat karena tidak ada dalil yang melarangnya dan juga gharar
yang terdapat dalam akad ini yang disebabkan ketidaktahuan peserta akan isik hadiah yang
20 | P a g e
8/15/2019 Makalah Larangan Riba
21/25
mereka terima tidak berdampak merusak akad. Karena gharar ini dalam akad hibah bukan
akad jual beli. Dan gharar dalam akad hibah seperti yang telah dijelaskan hukumnya mubah.
•!ndian berhadiah dengan membayar iuran(
ndian jenis ini diharamkan sekalipun jumlah iurannya sangat sedikit, karena ghararnya
nyata, dimana peserta membayar iuran yang kemungkinan ia mendapatkan hadiah sehingga
berlaba atau ia tidak mendapat apa-apa sehingga ia rugi, maka undian ini termasuk maysir .
• 0ika undian tersebut tidak menarik iuran secara khusus akan teta&i untuk da&at
mengikuti undian disyaratkan membeli barang
Seumpama kupon undian tertera pada majalah atau menempel pada suatu barang maka
hukum mengikuti undian ini dibolehkan karena keberadaan undian hanya sebagai pengikut
dalam akad. Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa gharar yang hanya sebagai pengikut
dalam akad tidaklah diharamkan. =amun perlu diingat, jika pembeli membeli barang tersebut
dengan tujuan untuk mendapatkan kupon sedangkan ia tidak membutuhkan barangnya maka
hukumnya haram karena kupon dalam hal ini adalah tujuan pembelian dan bukan sebagai
pengikut.
Seperti pada jenis undian pada pusat perbelanjaan bahwa konsumen tujuan utamanya
adalah belanja dan ternyata mendapatkan kesempatan mengikuti undian, maka pada nasabah
bank pun berlaku demikian. =asabah pada dasarnya menabung untuk menyimpan dana bukan
untuk mendapat kesempatan undian, maka jika dari saldo tabungan itu dia mendapatkan
kesempatan mengikuti undian, itu adalah hal yang melekat di dalamnya dan itu tidaklah
haram. 9ank mengadakan undian atau hadiah biasanya adalah untuk menarik para nasabah
agar tertarik menabung di bank tersebut atau sebagai bentuk pelayanan terhadap nasabahnya.
9ila prinsipnya undian itu adalah hadiah yang diberikan pihak penyelenggara undian
yang sum"er %anan#a dari penyelenggara tersebut, bukan dari iuran atau urunan para peserta
undian, maka bukan termasuk judi. Dana untuk hadiah diambilkan dari anggaran bidang
promosi penyelenggara itu, bukan dari setoran para peserta undian, maka ini bukanlah
perjudian. /etapi merupakan taktik menggenjot angka penjualan. %adiah atau undian di bank
konvensional berasal dari bagian bunga para nasabah sedangkan bank syariah berasal dari
bagi hasil antara nasabah dan bank itu sendiri. 9unga pada bank konvensional berasal dari persentase bunga dari tabungan nasabah yang digunakan oleh bank bersama dengan tabungan
21 | P a g e
8/15/2019 Makalah Larangan Riba
22/25
nasabah-nasabah lainnya adalah riba murni. *aka lebih baik untuk menghindarinya. >irman
"llah /aNala
O%ai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada "llah dan tinggalkan sisa riba'yang belum dipungut( jika kamu orang-orang yang beriman. *aka jika kamu tidak
mengerjakan 'meninggalkan sisa riba(, maka ketahuilah, bahwa "llah dan Rasul-=ya akan
memerangimu. Dan jika kamu bertaubat 'dari pengambilan riba(, maka bagimu pokok
hartamu kamu tidak menganiaya dan tidak 'pula( dianiayaO. '"l 9a3arah8 5:E -5:7(.
Sedangkan hadiah dari bank syariah berasal dari bagi hasil yang dilaksanakan antara
bank dan nasabahnya. &ada dasarnya pemberian hadiah oleh bank syariah diperbolehkan
karena tidak mengandung riba dan nasabah tidak dirugikan atas pengadaan hadiah tersebut.
*enurut kaidah perbankan syariah, setiap investasi ataupun kegiatan perbankan ataupun
keuangan yang mengandung resiko tinggi tidak diperkenankan dalam kerangka hukum
syariah. "da perbedaan mendasar antara judi dan pemberian hadiah sebagai dasar pemikiran
strategi pemberian hadiah pada nasabah.
BAB III PENUTUP
1. 6es$m!ulan
22 | P a g e
8/15/2019 Makalah Larangan Riba
23/25
• &erbankan 0slam adalah sistem perbankan yang selain melarang bunga, juga
merupakan sistem perbankan yang harus menjauhi berbagai larangan seperti larangan
melakukan transaksi yang mengandung gharar 'ketidakpastian(, mengandung maysir
'perjudian(, dan mentransaksikan objek yang dilarang, seperti daging babi, minuman
keras, tembakau dan pornograi.
• Akonomi 0slam yang didasarkan pada &rinsip Syariah tidak mengenal konsep bunga
karena menurut 0slan bunga adalah riba yang haram 'terlarang( hukumnya. "rtinya,
bisnis dalam islam yang didasarkan pada &rinsip Syariah tidak mengenal pembebanan
bunga oleh pihak modal atau investor atau kreditur atas penggunaan uang yang
dipinjamkan oleh kreditur 'pemilik modal atau investor( kepada debitur 'peminjam
uang(.• +arangan riba disebutkan dalam empat surah dalam "l-#uran yaitu
o 18rang#orang yang maan/mengambil2riba tida dapat berdiri melainan seperti
berdirinya orang yang emasuan setan lantaran /teanan2penyait gila.9eadaan
merea yang demiian itu,adalah disebaban merea berata/berpendapat2,
sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalan
jual beli dan mengaharaman riba. 8rang#orang yang telah sampai epadanya
larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti /dari mengambil riba2 maa baginya
apa yang telah diambilnya dahulu /sebelum datang larangan2: dan urusannya
/terserah2 epada Allah. 8rang yang embali /mengambil riba2 maa orang itu
adalah penghuni#penghuni neraa: merea eal didalamnya./4;.al#
)aqarah?2.
o “Allah memusnahan riba dan menyuburan sedeah. dan Allah tida menyuai
setiap orang yang tetap dalam eafiran, dan selalu berbuat dosa./4;.al#
)aqarah@2.
o “5ai orang#orang yang beriman,bertaqwalah epada Allah dan tinggalan sisa
riba/yang belum dipungut2jia amu oarang#orang yang beriman./4;.al#
)aqarah2.
o “!aa amu tida mengerjaan atau /meninggalan sisa riba2 maa etahuilah
bahwa Allah dan rasulnya aan memerangimu. -an jia amu bertaubat /dari
pengambilan riba2 maa bagimu poo hartamu:amu tida menganiaya dan tida
pula dianiaya.4;.al#)aqarahB2.
o “-an jia /orang yang berhutang itu2 dalam esuaran,maa berilah tangguh
sampai dia berelapangan. -an menyedeahan /sebagian atau semuautang2itu,lebih bai bagimu,jia amu mengetahui.4;.al#)aqarah
8/15/2019 Makalah Larangan Riba
24/25
o “5ai orang#orang yang beriman, janganlah amu memaan riba dengan berlipat
ganda dan bertawalah amu epada Allah supaya amu mendapat
eberuntungan./4;.Ali Imran
8/15/2019 Makalah Larangan Riba
25/25