Post on 20-Jun-2015
PANDANGAN ETIKA KRISTEN TENTANG MATERIALISME
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
NAMA : IFANDI GILBERT SILITONGA
NIM : 213510018
JURUSAN : 2-TEKNIK_INFORMATIKA_A
T AJARAN : 2013/1014
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan ke hadirat Tuhan YME, karena dengan karunia-Nya
saya dapat menyelesaiakan karya ilmiah yang berjudul “PANDANGAN ETIKA
KRISTEN TENTANG MATERIALISME ”. Meskipun banyak hambatan yang saya
alami dalam proses pengerjaannya, tapi saya berhasil menyelesaikan karya ilmiah
ini tepat pada waktunya.
Tidak lupa saya sampaikan terimakasih kepada dosen pembimbing yang
telah membantu dan membimbing saya dalam mengerjakan karya ilmiah ini. Saya
juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah
memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan karya
ilmiah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin saya berikan kepada masyarakat dari hasil
karya ilmiah ini. Karena itu saya berharap semoga karya ilmiah ini dapat menjadi
sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Saya menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya makalah ini. Saya berharap semoga karya tulis ini
bisa bermanfaat bagi saya khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Medan, 25 April 2014
Penulis
Page | 2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................. 4
1.3 Batasan Masalah............................................................................................. 4
1.4 Tujuan Pembuatan Makalah.............................................................................. 4
1.5 Manfaat Pembuatan Makalah........................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Materialisme................................................................................... 5
2.2 Aliran-Aliran Materialisme.................................................................................. 6
2.3 Penyebab Materialisme..................................................................................... 11
2.4 Dampak Materialisme........................................................................................ 12
2.5 Etike Kristen tentang Materialisme ................................................................... 15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................................ 17
3.2 Saran................................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA
Page | 3
BAB I
PENDALUHUAN
1.1 Latar Belakang
Istilah materialis dan materialisme adalah suatu ungkapan yang tidak asing
lagi ditelinga kita. Terlebih bagi para mahasiswa yang telah banyak bergelut dalam
bidang pemikiran. Begitu besar pengaruh paham ini dalam kehidupan manusia
sehingga banyak mempengaruhi peta pemikiran manusia yang seharusnya hidup
berdampingan secara damai dalam satu payung dunia,tetapi pemikiran ini
berdampak sebaliknya bagai racun yang menyebar dan mematikan sendi-sendi
kehidupan lantas menghilangkan kemanusiaan seseorang.
Pemikiran ini walau kerapkali dihiasi dengan komposisi yang nampak indah
dan memukau,tetapi kenyataannya mengandung unsur-unsur yang mematikan bagi
persendian kehidupan individu dan sosial. Yang berawal dari menafikan adanya
tuhan dan berujung pada penghalalan segala cara guna mencapai suatu tujuan.
Karena para penganut paham ini tidak mengakui adanya tuhan dan hari
kebangkitan. Yang ada dibenak mereka hanyalah dunia dan kenikmatan.
Oleh karena masalah tersebut saya berinisiatif untuk mengupas tentang
materialisme yang menurut saya semakin menjamur di kalangan masyarakat yang
menyebabkan banyaknya orang-orang yang mulai mementingkan materialisme
diatas segala-galanya .Hal-hal seperti ini dapat menjadi bahan yang kita pelajari dan
kita kaji bersama-sama agar kita bisa mengatasi masalah ini karena jika kita
membiarkannya , bukan tidak mungkin akan berdampak buruk bagi kita yaitu kita
akan benar-benar di perbudak oleh yang namanya materi , serta menyebabkan kita
mendewakan materi yang mengakibatkan kita melupakan Kehidupan Rohani kita
yang dimana tidak dapat dibeli dengan materi.
Disisi lain memang betul materi dapat memenuhi beberapa kebutuhan kita ,
saya berpikir oleh karena pemikiran itu menyebabkan orang-orang selalu mengejar
materi yang menyebabkan dia menganut sifat materialisme yang menjadi dasar
pemikirannya sehingga orang-orang meninggalkan sifat-sifat lain hanya demi sifat
materialisme . Untuk itu saya akan memaparkan bagaimana sebenarnya
materialisme itu menjadi hal yang kita anggap sangat penting melebihi hal-hal lain
yang sebenarnya memiliki kepentingan yang sama saja.
Page | 4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari materialisme ?
2. Siapa saja tokoh – tokoh sejarah perkembangan materialisme ?
3. Apa macam – macam aliran dalam materialisme ?
4. Pandangan etika Kristen tentang Materialisme ?
1.3 Batasan Masalah
Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka saya membatasi
masalah yaitu hanya apa penyebab dan cara menyelesaikan sifat materialisme yang
akan dibahas agar kita lebih memahami dan dapat menemukan titk
permasalahannya dan lebih mudah dalam menemukan solusi yang tepat agar
makalah ini berguna bagi semua orang , karena jika saya tidak membatasinya maka
akan menimbulkan kebingungan bagi para pembaca karena tidak dapat menentukan
apa inti dari makalah ini . Hal ini yang ingin saya hindarkan agar pembaca sekalian
tetap bisa menarik kesimpulan setelah membaca makalah saya ini .
1.4 Tujuan Pembuatan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat diuraikan tujuan penulisan
makalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui hal-hal dasar yang menyebabkan manusia mengutamakan
sifat materialisme
Dapat memahami apa saja yang perlu kita tingkatkan agar kita dapat
menghilangkan sifat materialisme
1.5 Manfaat Pembuatan Makalah
Manfaat dari makalah ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi
orang lain atau pembacanya guna lebih mengetahui tentang Materialisme. Serta
untuk mengetahui Materialisme dalam kehidupan manusia
Page | 5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dari Materialisme
Kata “materialisme” terdiri dari kata “materi” dan “isme”. “Materi” dapat
dipahami sebagai “bahan; benda; segala sesuatu yang tampak”. “Materialisme”
adalah pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang termasuk
kehidupan manusia di dalam alam kebendaan semata-mata, dengan
mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alam indra. Sementara itu,
orang-orang yang hidupnya berorientasi kepada materi disebut sebagai “materialis”.
Orang-orang ini adalah para pengusung paham (ajaran) materialisme atau juga
orang yang mementingkan kebendaan semata
Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang
dapat dikatakan benar-benar ada adalah materi. Pada dasarnya semua hal terdiri
atas materi dan semua fenomena adalah hasil interaksi material. Materi adalah satu-
satunya substansi. Sebagai teori, materialisme termasuk paham ontologi monistik. [1]
Akan tetapi, materialisme berbeda dengan teori ontologis yang didasarkan pada
dualisme atau pluralisme. Dalam memberikan penjelasan tunggal tentang realitas,
materialisme berseberangan dengan idealisme.
Menurut Baron von Holbach yang mengemukakan suatu materialisme
ateisme. Materialisme ateisme serupa dalam bentuk dan substansinya, yang tidak
mengakui adanya Tuhan secara mutlak. Jiwa sebetulnya sama dengan fungsi-
fungsi otak.
Julien de Lamettrie (1709-1751) Mengemukakan pemikirannya tentang
materialisme, bahwa binatang dan manusia tidak ada bedanya,karena semuanya
dianggap sebagai mesin. Buktinya,bahan (badan) tanpa jiwa mungkin hidup
(bergerak),sedangkan jiwa tanpa bahan (badan) tidak mungkin ada. Jantung katak
yang dikeluarkan dari tubuh katak masih berdenyut (hidup) walau beberapa saat
saja.
Menurut Thomas Hobbes materialisme menyangkal adanya jiwa atau roh
karena keduanya hanyalah pancaran dari materi.Dapat dikatakan juga bahwa
materialisme menyangkal adanya ruang mutlak lepas dari barang-barang material.
Page | 6
Menurut Hornby materialisme adalah theory, belief, that only material thing
exist (teori atau kepercayaan bahwa Thomas Hobbes (1588-1679 M)
Disini saya juga menuliskan beberapa urve-ciri orang yang menganut paham
materialisme :
1. Segala yang ada (wujud) berasal dari satu sumber yaitu materi
2. Tidak meyakini adanya alam ghaib.
3. Menjadikan panca indra sebagai satu-satunya alat mencapai ilmu.
4. Memposisikan ilmu sebagai pengganti agama dalam peletakan hukum.
5. Menjadikan kecondongan dan tabiat manusia sebagai akhlak.
6. Adalah sebuah paham garis pemikiran, dimana manusia sebagai nara sumber
dan juga sebagai resolusi dari tindakan yang sudah ada dengan jalan dialetis
2.2Aliran-Aliran Materialisme
A. Aliran Metarialisme Mekanik
Materialisme mekanik adalah aliran filsafat yang pandangannya materialis
sedangkan metodenya mekanis. Aliran ini mengajarkan bahwa materi itu selalu
dalam keadaan gerak dan berubah, geraknya itu adalah gerakan yang mekanis
artinya, gerak yang tetap selamanya atau gerak yang berulang-ulang (endless loop)
seperti mesin yang tanpa perkembangan atau peningkatan secara kualitatif.
Materialisme mekanik tersistematis ketika ilmu tentang meknika mulai berkembang
dengan pesat, tokoh-tokoh yang terkenal sebagai pengusung materialisme pada
waktu itu ialah Demokritus (± 460-370 SM), Heraklitus (± 500 SM) kedua pemikir
Yunanai ini berpendapat bahwa aktivitas psikik hanya merupakan gerakan atom-
atom yang sangat lembut dan mudah bergerak.
Mulai abad ke-4 sebelum masehi pandangan materialisme primitif ini mulai
menurun pengaruhnya digantikan dengan pandangan idealisme yang diusung oleh
Plato dan Aristoteles. Sejak itu, ± 1700 tahun lamanya dunia filsafat dikuasai oleh
filsafat idealisme. Baru pada akhir jaman feodal, sekitar abad ke-17 ketika kaum
borjuis sebagai klas baru dengan cara produksinya yang baru, materialisme mekanik
muncul dalam bentuk yang lebih modern karena ilmu pengetahuan telah maju
sedemikian pesatnya.
Page | 7
Pada waktu itu ilmu materialisme ini menjadi senjata moril / idiologis bagi
perjuangan klas borjuis melawan klas feodal yang masih berkuasa ketika itu.
Perkembangan materialisme ini meluas dengan adanya revolusi industri, di negeri-
negeri Eropa. Wakil-wakil dari filsafat materialis pada abad ke-17 adalah Thomas
Hobbes(1588-1679 M), Benedictus Spinoza (1632-1677 M) dsb. Aliran filsafat
materialisme mekanik mencapai titik puncaknya ketika terjadi Revolusi Perancis
pada abad ke-18 yang diwakili oleh Paul de Holbach (1723-1789 M), Lamettrie
(1709-1751 M) yang disebut juga materialisme Perancis.
Materialisme Perancis dengan tegas mengatakan materi adalah primer dan
ide adalah sekunder, Holbach mengatakan : “materi adalah sesuatu yang selalu
dengan cara-cara tertentu menyentuh panca indera kita, sedang sifat-sifat yang kita
kenal dari bermacam hal-ichwal itu adalah hasil dari bermacam impresi atau
berbagai macam perubahan yang terjadi di alam pikiran kita terhadap hal-ichwal itu”.
Materialisme Perancis menyangkal pandangan religus tentang penciptann dunia
(Demiurge), yang sebelum itu menguasai alam pikiran manusia.. Bahkan secara
terang-terangan Holbach mengatakan “nampaknya agama itu diadakanhanya untuk
memperbudak rakyat dan supaya mereka tunduk dibawah kekuasaan raja lalim.
Asal manusia merasa dirinya didalam dunia ini sangat celaka, maka ada orang yang
datang mengancam mereka dengan kemarahan Tuhan, memakasa mereka diam
dan mengarahkan pandangan mereka kelangit, dengan demikian mereka tidak lagi
dapat melihat sebab sesungguhnya daripada kemalangannnya itu”.
Materialisme Perancis adalah pandangan yang menganggap segala macam
gerak atau gejala-gejala yang terjadi dialam itu dikuasai oleh gerakan mekanika,
yaitu pergeseran tempat dan perubahan jumlah saja. Bahkan manusia dan segala
aktivitetnya pun dipandang seperti mesin yang bergerak secara mekanik, ini tampak
jelas sekali dalam karya Lamettrie yang berjudul “Manusia adalah mesin”. Mereka
tidak melihat adanya peranan aktif dari ide atau pikiran terhadap materi. Pandangan
ini adalah ciri dan sekaligus kelemahan materialisme Perancis.
Page | 8
B. Aliran Materialisme Metafisik
Materialisme metafisik mengajarkan bahwa materi itu selalu dalam keadaan
diam, tetap atau statis selamanya seandainya materi itu berubah maka perubahan
tersebut terjadi karena faktor luar atau kekuatan dari luar. Gerak materi itu disebut
gerak ekstern atau gerak luar. Selanjutnya materi itu dalam keadaan terpisah-pisah
atau tidak mempunyai hubungan antara satu dengan yang lainnya.
Materialisme metafisik diwakili oleh Ludwig Feurbach, pandangan
materialisme ini mengakui bahwa adanya “ide absolut” pra-dunia dari Hegel , adanya
terlebih dahulu “kategori-kategori logis” sebelum dunia ada, adalah tidak lain sisa-
sisa khayalan dari kepercayaan tentang adanya pencipta diluar dunia; bahwa dunia
materiil yang dapat dirasakan oleh panca indera kita adalah satu-satunya realitet.
Tetapi materialisme metafisik melihat segala sesuatu tidak secara keseluruhannya,
tidak dari saling hubungannya, atau segala sesuatu itu berdiri sendiri. Dan segala
sesuatu yang real itu tidak bergerak, diam. Pandangan ini mengidamkan seorang
manusia suci atau seorang resi suci yang penuh cinta kasih.
Feurbach berusaha memindahkan agama lama yang menekankan hubungan
manusia dengan Tuhan menjadi sebuah agama baru yaitu hubungan cinta kelamin
antara manusia dengan manusia. Seperti kata Feurbach: “Tuhan adalah bayangan
manusia dalam cermin”, Feurbach menentang teologi, dalam filsafatnya atau
“agama baru”-nya Feurbach mengganti kedudukan Tuhan dengan manusia,
pendeknya manusia itu Tuhan.
Feurbach tidak melihat peran aktif dari ide dalam perkembangan materi, yang
materi bagi Feurbach adalah misalnya, manusia (baca: materi, pen) sedangkan
dunia dimana manusia itu tinggal tidak ada baginya, atau menganggap sepi ativitet
yang dilakukan manusia/materi tersebut. Materialisme metafisik menganggap
kontradiksi sebagai hal yang irasionil bukan sebagai hal yang nyata, disinilah letak
dari idealisme Feurbach. Pandangannya bertolak daripada materialisme tetapi
metode penyelidikan yang dipakai ialah metafisis. Metode metafisis inilah yang
menjadi kelemahan terbesar bagi materialisme Feurbach.
Page | 9
C . Materialisme D ialektis
Materialisme dialektis adalah aliran filsafat yang bersandar pada matter
(benda) dan metodenya dialektis. Aliran ini mengajarkan bahwa materi itu
mempunyai keterhubungan satu dengan lainnya, saling mempengaruhi, dan saling
bergantung satu dengan lainnya. Gerak materi itu adalah gerakan yang dialektis
yaitu pergerakan atau perubahan menuju bentuk yang lebih tinggi atau lebih maju
seperti spiral. Tokoh-tokoh pencetus filsafat ini adalah Karl Marx (1818-1883 M),
Friedrich Engels (1820-1895 M).
Gerakan materi itu adalah gerak intern, yaitu bergerak atau berubah karena
dorongan dari faktor dalamnya (motive force-nya). Yang disebut “diam” itu hanya
tampaknya atau bentuknya, sebab hakikat dari gejala yang tampaknya atau
bentuknya “diam” itu isinya tetap gerak, jadi “diam” itu juga suatu bentuk gerak.
Metode yang dipakai adalah dialektika Hegel, Marx mengakui bahwa orang
Yunani-lah yang pertama kali menemukan metode dialektika, tetapi Hegel-lah yang
mensistematiskan metode tersebut. Tetapi oleh Marx dijungkir balikkan dengan
bersandarkan materialisme. Marx dan temannya Engels mengambil materialisme
Feurbach dan membuang metodenya yang metafisis sebagai dasar dari filsafatnya.
Dan memakai dialektika sebagai metode dan membuang pandangan idealis Hegel.
Dialektika Hegel menentang dan menggulingkan metode metafisis yang
selama beabad-abad menguasai lapangan filsafat. Hegel mengatakan “yang penting
dalam filsafat adalah metode bukan kesimpulan-kesimpulan mengenai ini dan itu”.
Ia menunjukkan kelemahan-kelemahan metafisika :
1. Kaum metafisis memandang sesuatu bukan dari keseluruhannya, tidak dari saling
hubungannya, tetapi dipandangnya sebagai sesuatu yang berdiri sendiri, sedangkan
Hegel memandang dunia sebagai badan kesatuan, segala sesuatu didalamnya
terdapat saling hubungan organic.
2. Kaum metafisis melihat segala sesuatu tidak dari geraknya, melainkan sebagai
yang diam, mati dan tidak berubah-ubah, sedang Hegel melihat segala sesuatu dari
perkembangannya, dan perkembangannya itu disebabkan kontradiksi internal, kaum
metafisik berpendapat bahwa: “segala yang bertentangan adalah irasionil”. Mereka
tidak tahu bahwa akal (reason) itu sendiri adalah pertentangan.
Page | 10
3. Sumbangan Hegel yang terpenting adalah kritiknya tentang evolusi vulgar, yang
pada ketika itu sangat merajalela, dengan mengemukakan teorinya tentang
“lompatan” (sprong) dalam proses perkembangan. Sebelum Hegel sudah banyak
filsuf yang mengakui bahwa dunia ini berkembang, dan meninjau sesuatu dari
proses perkembangannya, tetapi perkembangannya hanya terbatas pada perubahan
yang berangsur-angsur (perubahan evolusioner) saja. Sedang Hegel berpendapat
dalam proses perlembangan itu pertentangan intern makin mendalam dan
meruncing dan pada suati tingkat tertentu perubahan berangsur-angsur terhenti dan
terjadilah “lompatan”. Setelah “lompatan” itu terjadi, maka kwalitas sesuatu itu
mengalami perubahan.
Akan tetapi dialektika Hegel ini diselimuti dengan kulit mistik, reaksioner, yaitu
pandangan idealismenya sehingga dia memutar balikkan keadaan sebenarnya.
Hukum tentang dialektika yaitu hukum tentang saling hubungan dan perkembangan
gejala-gejala yang berlaku didunia ini dipandangnya bukan seabagai suatu hal yang
obyektif, yang primer melainkan perwujudan dari “ide absolut”. Kulitnya yang
reaksioner inilah yang kemudian dibuang oleh Marx, dan isinya yang “rasionil”
diambil serta ditempatkan pada kedudukan yang benar.
Sedangkan jembatan antara Marx dan Hegel adalah Feurbach, Materialisme
dijadikan sebagai dasar filsafatnya tetapi Feurbach melihat gerak dari penjuru
idealisme yang membuat ia berhenti dan membuang dialektika Hegel. Membuat
hasil pemeriksaannya terpisah dan abstrak, Marx membuang metode metafisisnya,
dan menggantinya dengan dialektika, sehingga menghasilkan sebuah system filsafat
baru yang lebih kaya dan lebih sempurna dari pendahulunya.
Page | 11
2.3 Penyebab Materialisme
Menurut pendapat saya penyebab mewabahnya sifat materialisme
dikarenakan masyarakat semakin berpikiran bahwa hanya materilah yang dapat
memenuhi segela kebutuhan mereka baik dalam kelempok maupun sampai hal
pribadi dan ditambah lagi telah bergesernya nilai-nilai keagamaan yang
menyebabkan banyaknya orang-orang tidak lagi memperhatikan sifat keimanan
melainkan hanya terpaku pada materialisme . Serta ketidak seimbangan kehidupan
duniawi dan rohani , dan juga rasa kesadaran yang dimiliki masyarakat bahwa sifat
materialisme itu memberikan dampat yang sangat buruk, kecil sekali . Oleh karena
itu mereka hanya berpikiran bagaimana caranya memiliki materi sebanyak-
banyaknya sehingga mereka mendapatkan kepuasan yang dalam pemikiran mereka
adalah kesenangan yang sesungguh tetapi apa yang mereka pikirkan sunggu jauh
dari kata kesenangan karena mereka hanya akan menyebabkan pola pikir yang
hanya berfokus pada materi dan materi . Hal ini juga dapat berpengaruh cara
pandang dan tujuan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan, apakah dia
melakukannya memang karena dorongan dari dalam diri sendiri atau disebabkan
adanya maksud tertentu yang dia sudah rencanakan , karena sifat materialisme
adalah kita melakukan suatu tindakan hanya karna semata-mata uang dan tujuan
tertentu tidak lebih dari itu . Kita tidak akan pernah berpikir melakukan sesuatu
dengan iklas , karena nilai-nilai baik yang tertanam pada diri kita sejak lahir telah
berubah menjadi sifat materialisme yang sudah mendarah daging . Ditambah lagi
adanya rasa bangga yang sangat berlebihan jika kita memiliki materi yang berlimpah
tetapi inilah awal dari masuknya sifat materialisme dalam diri seseorang. Adanya
anggapan bahwa jika kita memiiki materi yang banyak maka kita memiliki level yang
lebih tinggi dari orang yang biasa-biasa saja. Inilah beberapa penyebab yang sering
terjadi di kehidupan masyarakat sehingga dengan mudahnya sifat materialisme
menyebar tanpa mendapatkan penolakan yang berarti dari masyarakat itu sendiri ,
yang seakan-akan bahwa kita memang senang memiliki sifat materialisme .
Page | 12
2.4 Dampak Materialisme
Dampak negatif dari sifat materialisme ini sungguh sangat signifikan.
Seseorang yang bersifat materialisme ini tentu saja selalu memandang segala hal
dari segi materi saja. Mereka tidak pernah menyadari segala yang diberikan Allah itu
indah pada waktunya. Mereka hanya memikirkan bagaimana mendapatkan sebuah
keuntungan tanpa harus memikirkan kerugian yang akan didapatinya maupun orang
lain. Budaya Materialisme inilah yang menghancurkan sistem, karena segalanya
diukur dari apa yang kita lihat, maju dan mundurnya sebuah Negara tinjauanya dari
beredarnya mata uang, rumah tangga bahagia diukur dari keluar masuknya uang,
apapun sehingga mengikis rasa sosial kita, darimana datangnya budaya
Materialisme ini, disini saya mengambil tiga poin penting dari beberapa dampat
materialisme :
1. Menganggap diri itu hebat/sombong
Dampak pertama dari virus meterialisme adalah menganggap diri paling
hebat. Orang yang memiliki uang, ilmu dan jabatan hanya untuk urusan dunia akan
mmebuat hati mereka menjadi keras. Mereka akan cenderung merasa paling hebat,
paling bisa dan paling berkuasa. Padahal kalau kita telaah dengan benar, apa yang
mereka lakukan itu hanyalah efek dari sifat tamak dari kesenangan dunia yang
selalu mereka kejar. Karena itulah akhirnya pikiran dan hati mereka dikendalikan
oleh hawa nafsu dan kesenangan dunia belaka.
2. Mudahnya orang-orang memutar balikkan aturan
Contoh nyata dampak yang kedua ini bisa kita sakisakan dilingkungan sekitar.
Di mana hukum bisa diperjual belikan, dimana yang salah bisa dianggap benar dan
yang benar dianggap salah. Ini sungguh harus segera kita sadari, bahwa saat ini
sebagain dari masyarakat kita, para pejabat dan para tokoh telah terjangkit virus
mterialisme. Kalau hal ini terus dibiarkan maka tatanan yang sudah lama terbangun
bisa rusak, akibatnya pola hidup semakin tidak terkendali, segala cara dihalalkan
tanpa mempertimbangkan kerusakan yang timbul dalam masyarakat dan
lingkungan.
Page | 13
3. Menjadikan materi sebagai standar kesuksesan
Ini adalah dampak yang tidak kalah bahayanya dengan yang lain. Coba kita
saksikan saja betapa banyak orang yang kerjanya tiap hari mengupulkan materi.
Bahkan yang paling aneh juga, masyarakat pun percaya bahwa orang yang sukses
itu adalah orang yang materinya banyak. Lebih-lebih sebagian masyarakat akan
lebih percaya orang yang punya uang dari pada orang punya ilmu. Tapi kita harus
tahu juga, bahwasanya tidak selama materi itu membawa kesuksesan. Banyak kita
saksikan orang yang karena harta akhirnya harus mendekam dipenjara, orang yang
karena harta tega menyakiti saudara, dan banyak juga orang yang punya harta
hidupnya gak bahagia karena dikejer-kejar utang, dan masih banyak lagi contoh-
contoh lain yang tidak bisa saya tuliskan satu-satu dalam di sini. Namun intinya
materialism telah membutkan mata hati kita pada kesuksesan yang sesunguhnya
yaitu kesuksesan hidup setelah hidup di dunia.
Disini saya akan memberikan satu contoh kasus dari dampak materialisme
yaitu :
Sifat Materialisme Merusak Mental Anak-Anak
Jangan biarkan anak Anda menjadi materialistis. Sebab, Anda akan menjadi
sangat repot untuk memenuhi semua keinginannya. Harta bukanlah segalanya.
Namun sayangnya, akibat kehidupan modern yang serba materialisme itu, mental
anak-anak menjadi rusak. Padahal, kasih sayang tidak mesti ditunjukkan dalam
bentuk harta bahkan membuat orangtua harus rela utang sana-sini untuk
memenuhinya. Fenomena rusaknya mental anak-anak akibat materialisme itu pun
tampak sangat parah di negara maju seperti Inggris. Berdasarkan hasil penelitian,
sekitar 89 persen orang dewasa di sana sepakat bahwa anak-anak semakin menjadi
materialistis dibandingkan sebelumnya. Temuan ini berdasarkan survei GK NOP
yang melibatkan 1.225 responden orang dewasa di Inggris. Dari hasil temuan polling
ini, sebagian besar orang dewasa Inggris meyakini bahwa anak-anak generasi
zaman sekarang lebih materialistis dibandingkan anak anak sebelumnya. Polling ini
di antaranya menanyakan tentang berbagai macam permintaan anak-anak kepada
orangtuanya.
Page | 14
Lembaga The Children’s Society menyatakan, orang dewasalah yang harus
bertanggung jawab atas fenomena tingginya level pemasaran produk komersial
pada anak-anak. Kepala The Children’s Society Bob Reitemer menuturkan,
pertanyaan penting muncul mengenai bagaimana membiarkan anak tumbuh dan
berkembang yang bebas dari berbagai macam teknik pemasaran produk urveyy.
“Kita tidak bisa menyalahkan anakanak begitu saja karena munculnya budaya ini.
Selama ini orang dewasa apakah mendukung anak menjadi materialistis atau tidak,”
ujarnya. Tercatat, keuntungan urveyy di Inggris dari segmen pasar anakanak
diestimasikan mencapai sebesar 30 miliar poundsterling.
Kepala Lembaga National School Partnership Mark Fawcett menyatakan,
tidak mungkin melindungi anak-anak dari dunia nyata saat ini. Sebab, masuknya
beragam informasi dengan bebas memang bisa didapatkan anak-anak. Meski
demikian, bukan berarti tanpa jalan keluar.
Menurut Fawcett, semua orang dewasa dari semua komponen harus
bersama-sama bertanggung jawab bahwa anak-anak jangan sampai dieksploitasi,
tapi harus didampingi. Orangtua pun harus menjadi lebih teguh menolak semua
permintaan konyol dari anak-anak terhadap suatu barang dengan harga yang sangat
mahal.
Dr Rowan William dari The Archbishop of Canterbury menyatakan, anak-anak
harus didorong dan diberikan pengertian bahwa nilai diri mereka itu lebih dari
sekadar barang-barang yang mereka miliki. Sebab, tidak jarang anak-anak
menginginkan sesuatu karena melihat iklan atau melihat temannya sudah
memilikinya. “Menjual gaya hidup pada anak-anak telah mengakibatkan budaya
kompetisi materialisme serta membuat mereka menjadi sangat individualis dan
serakah nantinya ketika dewasa dan hidup bersosialisasi,” ujarnya. Tekanan produk
komersial terhadap anak-anak memberikan dampak merusak mereka.
Profesor bidang kejiwaan anak-anak dari Institute of Child Health London
Philip Graham menyatakan, salah satu urvey penyebab utama munculnya masalah
mental pada anak-anak dan remaja itu akibat untuk memenuhi rasa ingin memiliki
yang berlebihan (posesif). Salah satunya dalam hal berpakaian atau barang-barang
elektronik. “Bukti itu menunjukkan bahwa di Inggris maupun Amerika Serikat (AS)
yang paling terpengaruh akibat tekanan produk-produk komersial adalah
meningkatnya angka masalah kesehatan mental,” paparnya.
Page | 15
Hasil urvey itu menunjukkan bahwa urvey 90 persen responden berpikir
bahwa iklan-iklan saat Natal justru menekan orangtua untuk menghabiskan lebih
banyak uang dibandingkan kemampuan mereka sebenarnya.Ini tidak berbeda
dengan fenomena Lebaran di Indonesia. Sebab, banyak keluarga di Indonesia yang
membelanjakan banyak uang untuk sesuatu yang belum tentu mereka butuhkan.
Kemudian, penemuan lainnya, 60 persen responden percaya bahwa mental
anakanak dan remaja rusak akibat iklan dan pemberitaan di media.
Sebanyak 63 persen responden wanita dalam urvey ini lebih cenderung
berpikir bahwa media merupakan penyebab utama munculnya budaya materialisme
pada anak-anak. Sementara itu, hanya 56 persen responden pria yang setuju
dengan pernyataan tersebut.
Dari hasil contoh tersebut saya menarik kesimpulan bahwa sifat materialisme
tidak hanya terjadi pada orang dewasa tetapi telah menjalar kepada anak-anak ,
untuk itu kita patunya lebih memberikan perhatian terhadap materialisme ini karena
kita bayangkan saja jika disaat sekarang anak-anak sudah mulai terpengaruh akan
materialisme yang menyebabkan mereka hanya ingin apa yang mereka mau .
2.5 Etika Kristen tentang Materialisme
Dalam pandangan alkitab, sikap materialisme tidaklah disetujui. Hidup ini
sebaiknya diserahkan seluruhnya terhadap pelayanan pada Tuhan. Sering
disebutkan bahwa mendewakan atau terlalu mendawakan materi tidaklah benar. Ini
dapat dibuktikan dari beberapa kutipan ayat-ayat Alkitab, yaitu sebagai berikut:
a. Amsal 15:16 (Lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan Tuhan,dari
pada banyak harta dengan disertai kecemasan )
b. Pengkotbah 5:9 (Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan
siap mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Ini pun sia-
sia.)
c. 1 Timotius 6:17 (Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar
mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu
seperti kekayaan, melainkan kepada Allah yang dalam kekayaannya
memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati)
Page | 16
d. Ibrani 13:5 (Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukuplah dirimu
dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman ; ” Aku sekali-
kali tidak akan membiarkan engkau dan aku sekali-kali tidak aka
meninggalkan engkau”)
e. Markus 4:19 ( Lalu kekhawatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan
keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit Firman itu
sehingga tidak berbuah )
f. Lukas 12:15, ( “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan,
sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah
tergantung dari pada kekayaannya itu.” )
Dari beberapa ayat-ayat alkitab diatas kita dapat mengambil beberapa poin
penting bahwa materialisme tidak akan membawa kita kepada kenikmatan , Ini
bukan berarti kita harus berhenti berusaha karena menganggap bahwa kita tidak
bisa lagi mendapatkan berkat yang lebih. Merasa puas di sini adalah dapat
menikmati dengan ucapan syukur apa yang Tuhan sudah percayakan dan
menganggap semua itu sebagai berkat dari Tuhan dan Tuhan pun telah memberikan
peringatan bahwa kita harus selalu waspada akan rasa ketamakan yang di
sebabkan oleh materi ,dan jangan menjadi tinggi hati jika kita mempunyai kekayaan
karena kekayaan yang kita miliki itu tidaklah abadi dan materi pun tidak
memberikan segala sesuatu untuk kita nikmati , karena siapa orang yang mencintai
uang mereka tidak akan mendapat kepuasan dari uang tersebut , malah sebaliknya
uang hanya akan memberikan kecemasan bagi orang-orang.
Banyak orang yang setelah diberkati secara materi, kemudian
melupakan .Sang Pemberi berkat dan lebih tertarik pada pemberianNya. Ingat
bahwa berkat kekayaan asalnya dari Tuhan saja .Serta kita harus tetap
mengutamakan Tuhan Allah diatas segala-galanya karena hanya dialah yang
memberikan apa yang kita miliki sekarang. Nikmatilah berkat masing-masing yang
Tuhan sudah percayakan dan jangan mengukur segala sesuatunya dengan uang
atau kekayaan. Ingat, hubungan dengan Tuhan jauh lebih penting. Apa yang kita
miliki merupakan kepercayaan dari Tuhan selama kita di dunia. Kalaupun kekayaan
Kita hilang, jangan salahkan Tuhan dan kecewa terhadapNya. Hubungan
Page | 17
denganNya jauh lebih penting dari pada materi karena materi tidak akan kita bawa
pergi ketika meninggal
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari pemaparan seluruh isi makalah ini saya mengambil kesimpulan bahwa
tidak semua dapat diwujudkan dengan materi dan sifat materialisme sudah semakin
mempengaruhi sendi-sendi kehidupan masyarakat yang dapat menyebabkan
dampak yang sangat buruk yang menyebabkan rusaknya hubungan kita dengan
Tuhan Allah , untuk itu saya ingin menyampaikan kepada seluruh pembaca bahwa
sudah saatnya kita memberikan perhatian yang lebih dalam menyikapi dan
menyelesaikan masalah tentang materialisme , jika kita tunda-tunda bukan tidak
mungkin akan menyebabkan dampak yang lebih besar , bisa saja setiap orang yang
ada sikitar kita ,atau pun seluruh dunia akan terpengaruh oleh materialisme , Melalui
makalah ini saya mengajak pembaca sekalian merubah hal-hal yang bersifat
materialisme menjadi hal yang bersifat positif
3.2 Saran
Saya sebagai penulis makalah ini memberikan beberapa saran yang mudah-
mudahan berguna bagi saya dan seluruh pembaca sekalian antara lain
a.Mengetahui pemahaman mengenai materialisme dan dampak negatifnya
b.Jauhkan rasa iri terhadap harta milik orang lain.
c.Bersyukur atas segala hal yang kita dapat dan kita miliki dalam hidup kita,
meskipun apa yang kita dapatkan tersebut belum memenuhi keinginan kita
d.Memperdalam ajaran agama untuk menguatkan iman dan hati nurani.
e. Menerima diri apa adanya.
Page | 18
DAFTAR PUSTAKA
http://ophiiciiduduth.blogspot.com/2013/04/makalah-materialisme.
http://id.wikipedia.org/wiki/Materialisme
http://www.slideshare.net/312174/makalah-materialisme
http://muslimahasy-syauq.blogspot.com/2013/04/aliran-materialisme-dalam-
pendidikan.html
http://sibuba.wordpress.com/2012/01/03/filsafat-materialisme/
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20110204075417AAbxUse
http://lifestyle.okezone.com/read/2008/02/29/196/87929/sifat-materialisme-merusak-
mental-anak-anak/large
http://sosbud.kompasiana.com/2011/08/07/materialisme-hancurkan-nilai-kehidupan-
berbangsa-386041.html https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved=0CGYQFjAG&url=
https%3A%2F%2Ftbanetwork.googlecode.com%2Ffiles%2FTugas%2520Agama
%2520-%252025-01-
11.pdf&ei=QlRZU8W0BcOXrAeZtIDgBg&usg=AFQjCNEF9BIunXBuLef7JnpcB104dx
DA8w&sig2=UV3TBUVIknglpXoPlqytzw&bvm=bv.65397613,d.bmk
http://cafemotivasi.com/waspadai-virus-materialisme/
http://paulritter.blogspot.com/2013/05/gaya-hidup-modern-sebuah-pandangan-
iman.html
http://montzella.blogspot.com/2013/03/makalah-materialisme.html
http://wanita.sabda.org/hidup_dalam_dunia_materialisme_mengapa_tidak_akan_me
muaskan_jiwa_yang_lapar
http://www.jawaban.com/index.php/mobile/mitra/detail/id/11/news/120113165012.ht
ml
Page | 19
Page | 20