Post on 06-Jul-2020
TUGAS BESAR
SISTEM KOMUNIKASI SATELIT
MINIATURIZED SATELLITE
MAKALAH DISUSUN GUNA MEMENUHI SYARAT KEWAJIBAN
TUGAS BESAR MATA KULIAH SISTEM KOMUNIKASI SATELIT
DISUSUN OLEH :
Johanes Prin K Sekali 14101014
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI
FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRO
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
JL. DI. PANJAITAN 128 PURWOKERTO
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perkembangan zaman yang sangat pesat saat ini mendorong keinginan manusia untuk
melakukan kegiatan dan pekerjaan dalam segala aspek kehidupan dengan lancar dan tepat
waktu. Salah satu perkembangan teknologi saat ini yaitu teknologi satelit. Satelit dapat
berupa pesawat yang berada di luar angkasa dengan memiliki orbit sendiri serta dilengkapi
dengan peralatan penerima dan pemancar gelombang mikro yang dapat menerima sinyal
dari satu tempat ke tampat lain di bumi. Satelit terbagi menjadi dua macam yaitu satelit
alam dan satelit buatan. Satelit alam merupakan benda luar angkasa yang mengelilingi
planet sebagai contoh bulan merupakan satelit dari bumi, sedangkan satelit buatan yaitu
satelit yang sengaja dibuat oleh manusia untuk tujuan tertentu seperti satelit palapa, satelit
landsat dan lain-lain.
Satelit buatan merupakan satelit yang diluncurkan ke luar angkasa dengan kecepatan
sekitar 25.000 mph (40.000 km/h). Satelit buatan digunakan untuk mengirimkan informasi
serta memantau seluruh aktivitas di bumi. Ada berbagai macam satelit buatan yang sudah
di luncurkan seperti satelit astronomi, satelit komunikasi, satelit navigasi, satelit tenaga
surya, satelit cuaca, serta satelit miniatur. Satelit miniatur merupakan satelit yang
berukuran mini yang memiliki berat berbeda-beda. Untuk satelit mini berukuran 500-200
kg, satelit mikro berukuran dibawah 200 kg serta satelit nano berukuran di bawah 10 kg.
Pada makalah ini akan membahas lebih jauh mengenai salah satu satelit buatan yaitu satelit
miniatur.
2.1 RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja jenis-jenis dan fungsi satelit yang pernah diluncurkan dari bumi ?
2. Bagaimana Miniaturized Satellite diluncurkan ?
3. Permasalahan apa saja yang sering muncul dengan keberadaan satelit ?
3.1 TUJUAN
1. Untuk mengetahui jenis dan fungsi satelit yang pernah diluncurkan dari bumi.
2. Untuk mengetahui bagaimana Miniaturized Satellite di luncurkan.
3. Untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang sering muncul dengan
keberadaan satelit.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SATELIT
Satelit pada awalnya merupakan sebuah ungkapan yang mewakili semua obyek yang
mengitari bumi. Satelit dapat disebut juga sebagai benda yang mengelilingi planet yang
memiliki orbit peredaran sendiri. Salah satu satelit alami yang dimuliki oleh bumi yaitu
bulan yang secara bersamaan mengelilingi matahari. Sedangkan satelit buatan seperti
satelit NOAA, satelit Landsat, satelit Palapa dan sebagainya digunakan untuk
mendapatkan informasi seperti komunikasi, letak geografis bumi dan lain sebagainya [1].
Komunikasi satelit dibagi menjadi dua segmen yaitu space segment dan ground
segment. Stasiun bumi (ground segment) merupakan terminal telekomunikasi yang berada
di bumi yang di desain untuk berkomunikasi dengan pesawat luar angkasa. Space segment
merupakan bagian yang berada di angkasa digunakan sebagai pengontrol dan memonitor
satelit [1].Berikut adalah pengertian tentang rotasi, orbit, dan revolusi :
1. Rotasi adalah perputaran sebuah benda terhadap sumbunya. Misalnya bumi, bumi
selalu berputar-putar pada sumbunya selama 23 jam 56 menit 4 detik, atau dibulatkan
selama 24 jam.
2. Orbit adalah sebuah jalur atau lintasan yang dilalui oleh sebuah satelit saat melakukan
revolusi.
3. Revolusi adalah pergerakan sebuah benda pada orbitnya mengelilingi benda lain.
Misalnya bumi yang berputar mengelilingi matahari, bulan yang mengelilingi bumi,
atau satelit telekomunikasi yang turut mengelilingi bumi
Untuk dapat mengorbit Bumi, pada dasarnya satelit alami tidak membutuhkan bahan
bakar, apa lagi bahan bakar bensin yang notabene hanya untuk kendaraan manusia di
permukaan Bumi. Satelit alami tak perlu bensin. Menurut hukum kekekalan energi
mekanik yang telah kita semua pelajari sewaktu sekolah menengah, dikatakan benda diam
akan terus diam sampai ada gaya yang menggerakkannya, begitu juga benda bergerak akan
terus bergerak sampai ada gaya yang menghambatnya. Karena di luar angkasa tidak ada
udara (ruang vakum), maka tidak ada gaya gesek yang menghambat laju satelit buatan
(atau laju benda apapun), sehingga satelit akan terus bergerak mengelilingi Bumi. Berbeda
dengan di Bumi di mana benda yang dilempar akan melambat karena terhambat oleh
udara.
Walaupun satelit buatan tak butuh bahan bakar, satelit buatan biasanya dibelaki energi
listrik untuk operasional elektroniknya. Energi listrik tersebut didapatkan dari panel surya,
baterai, serta pembangkit listrik tenaga nuklir kecil di badannya. Untuk gerakan
mengorbitnya, satelit buatan hanya memanfaatkan kekekalan momentum. Sama dengan
Bulan dalam mengelilingi Bumi dan juga Bumi mengelilingi Matahari, tidak butuh bensin.
Ketika roket yang membawa satelit sudah mencapai luar angkasa, ia akan melaju pada
kecepatan tinggi hingga 28.000 km/jam, dan saat itu juga satelit buatan yang dibawanya
akan dilepas. Maka dari itu, kecepatan satelit tadi juga akan 28.000 km/jam. Ditambah
karena tidak ada udara yang menghambatnya, maka satelit akan tetap mengorbit dalam
kecepatan konstan.
Gambar 2.1 Rotasi Bumi [1]
2.2 TEKNOLOGI SATELIT
Saat ini banyak pihak yang tertarik untuk memanfaatkan satelit karena alasan efisiensi.
Satelit dapat mengirimkan sinyal ke banyak stasiun bumi sekaligus dengan biaya yang
tidak meningkat meskipun semakin jauh jarak. Daya jangkau dari satelit tidak terbatas,
walaupun setiap satelit memiliki wilayah jangkauan yang berbeda. Dengan kata lain ada
wilayah dimana dari sebuah satelit dapat diterima dengan sangat baik dan ada wilayah
dimana sinyal satelit tersebut ditangkap kurang optimal dan ada wilayah yang tidak dapat
menangkap sinyal.
Berikut merupakan pemanfaatan dari satelit, pertama emanfaatan satelit untuk
lapangan pendidikan, Menurut Polcyn (1973), satelit komunikasi telah menimbulkan
kemungkinan-kemungkinan luar biasa bagi penyebaran dan pengayaan dalam
pembelajaran manusia sedunia. Dimana jutaan pemirsa TV di beberapa benua telah
menyaksikan langsung kejadian-kejadian historis yang hebat di tempat-tempat terpencil,
dan bahkan di bulan.
Pemanfaatan satelit komunikasi untuk pelayanan kesehatan misalnya adalah Proyek
Medis Alaska (The Alaskan Medical Project) yang berlangsung tahun 1971 dan 1974-
1975 (dengan ATS-6) merupakan pemanfaatan satelit untuk pelayanan kesehatan
masyarakat Eskimo di pedesaan yang umumnya terpencil, sukar dihubungi, dan terletak
di daerah yang secara alamiah rawan. Sistem komunikasi ini selain untuk keperluan
hubungan perawatan darurat, diagnostic, dan pemberian advis, dimanfaatkan pula untuk
komunikasi sosial antara pasien yang diungsikan ke rumah sakit yang jauh dari
keluarganya.
Selanjutnya yaitu proyek Pendidikan Alaska yang diresmikan bernama The Action
Study of Educational Use of Satellite Telecommunication in Remote Alaskan Communities
beroperasi mulai bulan Oktober 1971. Tujuan proyek ini adalah untuk menyelidiki
kemungkinan berbagai pelayanan siaran khusus yang ditujuan kepada kepala sekolah-
sekolah dan masyarakat desa. Tujuan terpenting dari proyek ini adalah agar para guru
melalui pengalamannya dapat mengembangkan rencana pemanfaatan yang optimal
telekomunikasi satelit yang ada. Proyek PEACESAT diselenggarakan pada tahun 1971
dengan menggunakan terminal induk di Hilo dan Honolulu, Hawaii. Kedua stasiun induk
tersebut dipertautkan dengan 16 stasiun bumi yang berkemampuan mengirim dan
menerima di 16 negara di kawasan pasifik. Sedangkan proyek Universitas Pasifik Selatan
dilaksanakan pada tahun 1974 dengan menggunakan ATS 1 dan ATS-6 untuk melayani
11 negara di Pasifik Selatan. Secara ringkas proyek ini bertujuan untuk memperluas
peranan universitas dalam memberikan kuliah bagi mahasiswa tingkat pra diploma di
lingkungan tempat tinggal mereka sendiri.
Di wilayah Rocky Mountain Amerika Serikat, pada tahun1974 dan tahun1975
dilaksanakan proyek Demonstrasi Teknologi Satelit (Satellite Technology Demonstration)
untuk penyampaian layanan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat desa. Proyek ini
memanfaatkan siaran langsung televisi dari satelit untuk meningkatkan mutu pendidikan
sekolah-sekolah kecil yang berada di tempat terpencil di kawasan tersebut. Secara umum
proyek ini bertujuan untuk merangsang pembangunan desa melalui sistem telekomunikasi
terpadu. Sedang secara khusus proyek ini bermaksud untuk meningkatkan kualitas para
guru SD, mengajarkan keterampilan yang bermanfaat kepada para siswa,
mendemonstrasikan nilai-nilai potensi yang dipunyai satelit untuk pembangunan
komunikasi massa.
2.3 ORBIT SATELIT
Orbit satelit merupakan sebuah jalur atau lintasan yang dilalui oleh sebuah satelit saat
melakukan revolusi (mengelilingi planet lain). Gravitasi bumi pada sistem satelit
dimanfaatkan untuk menjaga satelit agar tidak menjauh dari bumi. Satelit walaupun
terkena gravitasi bumi, tidak jatuh kepermukaan bumi. Ini karena saat sebuah satelit
bergerak mengelilingi bumi, gerakan ini mendorong satelit untuk menjauhi bumi. Inilah
yang dinamakan penyeimbangan gaya gravitasi. Namun apabila sebuah satelit tidak
bergerak mengelilingi bumi alias diam saja, maka satelit ini akan tertarik gravitasi dan
jatuh ke bumi[2]. Berikut adalah beberapa orbit satelit yang paling umum digunakan :
1. Low Earth Orbit (LEO)
Merupakan orbit satelit dengan ketinggian yang paling rendah diantara yang
lain. Biarpun merupakan yang paling rendah, tapi ketinggian orbit LEO tidak
dapat dicapai dengan menggunakan sebuah pesawat biasa. Satelit yang mengorbit
pada ketinggian 180-2000 kilometer dari bumi berarti mengorbit pada jalur
ini.Aplikasi pada orbit LEO contohnya adalah satelit cuaca, satelit mata-mata,
telepon satelit dan satelit pengamat bumi. Terdapat banyak puing-puing angkasa
pada orbit LEO yang dapat merusak satelit ketika tertabrak. Tabrakan dengan
puing dapat menghancurkan satelit dan menambah jumlah puing-puing angkasa.
2. Medium Earth Orbit (MEO)
Satelit pada MEO mengorbit pada ketinggian 2000-35790 kilometer dari
bumi. Salah satu aplikasi yang menggunakan orbit MEO adalah satelit GPS dan
telekomunikasi bergerak seperti telepon satelit.
3. Geostationary Earth Orbit (GEO)
Satelit pada GEO mengorbit pada ketinggian diatas 35790 kilometer. Pada
jarak ini, terjadi suatu fenomena dimana sebuah satelit mengorbit mengikuti rotasi
bumi. Bisa dibilang bahwa satelit tersebut bergerak dengan kecepatan yang sama
persis dengan rotasi bumi. Aplikasi satelit yang mengorbit pada orbit GEO adalah
satelit telekomunikasi seperti VSAT, atau satelit cuaca skala global. Ini berarti
bila sebuah satelit berada diatas Indonesia, maka satelit tersebut akan mengorbit
selalu diatas Indonesia dan tidak akan kemana-mana. Orbit dimana fenomena ini
muncul disebut Geosynchronous orbit.
2.4 JENIS SATELIT
Satelit yang berada di luar angkasa dapat terbagi mencajadi dua macam yaitu satelit
alami dan satelit buatan. Berikut merupajan jenis-jenis satelit berdasarkan pembuatannya:
1. Satelit Alami
Satelit alami ini cuma sebuah benda alam yang mengelilingi benda lain. Bulan
adalah satelit alami bumi. Sedangkan bumi adalah satelit alami matahari, begitu
juga planet-planet lain di tata surya ini adalah satelit bagi matahari. Intinya satelit
ini tidak dibuat oleh manusia.
2. Satelit Buatan
Satelit buatan merupakan satelit yang dibuat oleh manusia digunakan untuk
tujuan tertentu seperti komunikasi, memantau cuaca dan sebagainya. Sebagai
contoh satelit Palapa D, Palapa C2, Telkom-2, Indostar-II, Etc. Satelit-satelit ini
adalah buatan manusia, bukan dari alam. Biasanya memiliki fungsi-fungsi tertentu
2.5 SATELIT BUATAN [3]
Pada bagian ini membahas lebih jauh tentang satelit buatan manusia, bukan satelit
alam. Pada prinsipnya sama saja dengan satelit alam, tidak berbeda. Sama-sama
mengelilingi bumi. Hanya saja satelit ini dibuat oleh menusia untuk berbagai macam
fungsi. Inilah macam-macam satelit berdasarkan fungsinya :
1. Satelit Global Positioning System (GPS)
Gambar 2.3 Satelit Buatan dan Satelit Alami [1]
Gambar 2.2 Orbit Satelit [1]
Fungsi satelit ini adalah untuk memberikan data kepada peta elektronik yang
digunakan untuk navigasi darat laut dan udara. Satelit GPS sangat berguna pada
banyak hal, seperti untuk keperluan militer atau pelacakan kapal.
2. Satelit Cuaca
Satelit ini berfungsi untuk memprediksi cuaca. Cuaca yang diprediksi lalu
dapat digunakan untuk memprediksi hal-hal lain, contohnya seperti perbedaan
waktu yang diperlukan untuk pengiriman barang saat hujan lebat dan disaat cerah.
3. Satelit Militer
Fungsi satelit ini untuk memata-matai sebuah lokasi target, komunikasi di
tempat-tempat terpencil tanpa infrastruktur telekomunikasi, dan sebagai alat
mekanisme pertahanan.
4. Satelit Astronomi
Fungsi satelit ini untuk mencari temuan-temuan baru di angkasa. Terutama
untuk mengamati planet-planet, galaksi, dan benda-benda yang belum diketahui
dan jaraknya sangat jauh dari bumi sehingga dapat dipelajari dan diteliti.
5. Satelit telekomunikasi
Satelit ini digunakan biasanya untuk telepon, internet atau TV. Satelit jenis
ini merupakan satelit komersil yang bandwidthnya disewakan. Contoh satelit
telekomunikasi adalah Palapa D, Telkom 3, Ipstar, Etc. Qilat merupakan provider
internet satelit yang memberikan layanan satelit jenis ini.
6. Satelit pengamat bumi
Satelit ini fungsinya untuk penelitian bumi, pelacakan sumber daya alam,
pengamatan lingkungan atau pembuatan peta.
2.6 FUNGSI SATELIT BUATAN
Dalam pembuatan satelit memiliki fungsi tersendiri dalam pembuatannya. Berikut
merupakan fungsi dari satelit buatan:
1. Mengambil gambar bumi. Ini digunakan oleh ilmuwan dan badan meteorologi
untuk memprediksikan cuaca dan mengantisipasi adanya angin topan.
2. Mengambil gambar planet lain. Karena ilmu pengetahuan manusia harus terus
dikembangkan, ilmuwan-ilmuwan memerlukan data-data tentang planet lain
untuk dipelajari. Sehingga umat manusia dapat lebih memahami alam semesta dan
luar angkasa.
3. Telekomunikasi. Satelit buatan pada umumnya memang digunakan untuk
kepentingan pertukaran informasi. Contohnya untuk TV satelit, Internet satelit
dan GPS.
2.7 SATELIT MINIATUR [2]
Satelit miniatur memiliki fungsi yang hampir sama dengan satelit yang telah
dikembangkan sebelumnya, namun ukurannya jauh lebih kecil. Membayangkan satelit
tentunya pikiran kita akan melayang ke tempat peluncuran roket milik NASA dan juga
Orion yang serba komplek dengan ukuran satelit yang besar. Namun tampaknya
perkembangan teknologi satelit telah memasuki era baru perlombaaan teknologi yaitu
satelit mini. Biasanya satelit yang dikategorikan sebagai satelit mini ini beratnya kurang
dari 100 kg. Fungsi satelit mini ini biasanya disesuaikan dengan kebutuhan, seperti
misalnya untuk keperluan jejaring komunikasi, mengamati geogfrafi bumi, memprediksi
luasan hutan, perencanaan infrastruktur, memprediksi hasil panen, pengembangan
wilayah dll [2].
Dengan ukuran yang sangat kecil ini dapat dibayangkan biaya dapat dihemat dalam
membangun suatu satelit dengan fungsi yang hampir sama dengan satelit besar lainnya.
Walaupun prospek perkembangan teknologi mini satelit ini sangat menjanjikan, namun
para pakar teknologi ruang angkasa masih terkendala bahwa mini sameotelit ini masih
tetap harus diluncurkan dan ditempatkan di orbit. Kendala ini tampaknya sedikit demi
sedikit mulai teratasi seiring dengan perkembangan teknologi roket yang memungkinkan
hulu pendorong roket dapat digunakan kembali dengan cara mendaratkan kembali hulu
pendorong ini ke bumi. Kombinasi pengembangan teknologi roket dan satelit mini
tampaknya akan membuka lebar perlombaan penemuan teknologi luar angkasa lainnya[2].
2.8 PERKEMBANGAN SATELIT MINIATUR[2]
Seiring dengan perkembangan satelit miniatur, ada beberapa negara yang
mengembangkan teknologi satelit miniatur, diantaranya yaitu:
1. Jepang
Jepang merupakan salah satu negara yang paling semangat mengembangkan
teknologi satelit mini ini. Banyak perusahaan di Jepang yang mengkhususkan diri
mengembangkan teknologi ini dan menghidupi perusahaan melalui teknologi
satelit mini ini.
Sebagai contoh sebuah perusahaan di Tokyo berhasil megembangkan satelit
mini dengan bobot hanya 20 kg yang diluncurkan tahun 2016. Satelit ini dirancang
untuk mengumpulkan data sampah ruang angkasa termasuk sisa-sisa roket yang
tersebar di ruang angkasa. Sampah ruang angkasa ini sangat berbahaya dan
mengancam satelit-satelit aktif yang kini beredar di orbitnya. Data data yang
dikumpulkan ini akan dijual kepada yang membutuhkannya. Perusahaan Jepang
lainnya dalam kurun waktu 6 tahun terakhir ini akan meluncurkan 50 satelit mini
mulai tahun 2016. Satelit satelit mini ini memiliki kemampuan untuk
mengobservasi 45% luasan bumi.
Gambar 2.4 Satelit mini yang diluncurkan dari International Space Sation [2]
2. Rusia
Rusia juga merupakan negara yang memfokuskan dirinya dalam
pengembangan satelit mini ini. Teknologi yang dikembangkan oleh Rusia ini tidak
hanya terkait ukuran satelit namun juga smart teknologi yang memungkinkan
satelit ini memperbaiki dirinya sendiri jika tejadi kerusakan sehingga tidak perlu
meninggalkan orbitnya. Tidak sampai disitu Rusia juga mengembangkan
teknologi satelit mini yang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi satu
dengan lainnya. Rusia diperkirakan memiliki kemampuan untuk meluncurkan
sebanyak 600 satelit mini.
Rusia juga merupakan negara yang memfokuskan dirinya dalam
pengembangan satelit mini ini. Teknologi yang dikembangkan oleh Rusia tidak
hanya terkait ukuran satelit namun juga smart teknologi yang memungkinkan
satelit ini memperbaiki dirinya sendiri jika tejadi kerusakan sehingga tidak perlu
Gambar 2.6 Satelit mini dengan berat 10 kg [2]
Gambar 2.5 Satelit mini yang dikembangkan oleh jepang berukuran 10 cm [2]
meninggalkan orbitnya. Tidak sampai disitu Rusia juga mengembangkan
teknologi satelit mini yang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi satu
dengan lainnya. Rusia diperkirakan memiliki kemampuan untuk meluncurkan
sebanyak 600 satelit mini.
3. Amerika dan Inggris
Amerika dan Inggris tentu saja tidak ketinggalan dalam mengembangkan
teknologi satelit mini ini. Sebagai contoh mini satelit yang dinamakan Digital
Globe's new Worldview-3 yang diluncurkan bulan Agustus tahun 2015
mememiliki kemampuan mengirimkan gambar-gambar dengan resolusi tinggi
sampai dengan ukuran 31 cm, termasuk dapat dilihat dengan jelas mobil, orang
dan kotak surat sekalipun. Satelit ini memiliki kemampuan mengumpulkan data
dan mengirimkannnya setiap 24 jam sekali.
Gambar 2.7 Pengembangkan teknologi satelit mini [2]
Gambar 2.8 FASTSAT salah satu satelit mini karya NASA [2]
Contoh lainnya yaitu OneWeb yang merupakan menyedia internet global telah
mengadakan kesepakatan sengan Airbus Defence and Space untuk membangun
sebanyak 900 satelit mini yang dirancang untuk membentuk satu jejaring komunikasi
yang memiliki kemampuan untuk menyediakan layanan internat dengan kapasistas 10
terabit per detiknya yang akan membuka era komunikasi baru dunia. Tidak salah lagi
kombinasi perkembangan teknologi satelit dan juga roket membuka era baru
perlombaan pengembangan teknologi ruang angkasa, termasuk di dalamnya satelit
intelejen. Ke depan disamping teknologi ini sangat berguna untuk peningkatan
kesejahteraan manusia, namun harus pula disadari bahwa tidak ada yang menjadi
rahasia lagi bagi suatu negara karena semua data dan informasi secara terus menerus
disadap dan dikumpulkan oleh satelit mini yang bertaburan di ruang angkasa. Berikut
merupakan gambar atau hasil tangkapan dari satelit miniatur:
Gambar 2.9 Gambar kebakaran hutan yang diambil dari satelit mini [2]
Gambar 2.10 Satelit mini berhasil mengirimkan gambar yang sangat detail [2]
2.9 PERMASALAHAN SATELIT[3]
1. Satelit yang sudah tidak di pergunakan atau sudah rusak dan mati akan tetap diam
diluar angkasa, akibatnya satelit itu menjadi sampah antariksa yang mempunyai
pengaruh bagi manusia di bumi. Dampak dari sampah antariksa yaitu berdampak
pada pesawat - pesawat luar yang mengalami kerusakan kecil, karena sampah ini
sering berbenturan dengan pesawat atau satelit yang masih berfungsi di luar angkasa.
2. Bertambahnya puing - puing dan sampah antariksa yang berterbangan di antariksa,
yang membuat resiko terjadinya tabrakan semakin meningkat, studi membuktikan
bahwa peluang terjadinya tabrakan di orbit akan meningkat sekitar 50% dalam 10
tahun mendatang. Upaya yang dilakukan agar puing - puing ini tidak memadati
antariksa yakni akan menambah biaya peluncuran wahana antariksa pada beberapa
tahun kedepan.
3. Satelit - satelit yang berada di luar angkasa akan mudah untuk jatuh ke bumi
dikarenakan oleh atmosfer bumi akan menjadi lebih padat akibat pengaruh aktifitas
radiasi matahari di saat siklus puncak. Dengan demikian padat, ada hambatan bagi
Gambar 2.11 Satelit mini memiliki kemampuan menangkap gambar
sampai ukuran 31 cm [2]
Gambar 2.12 Gambar deforestasi di Brazil yang diambil dari satelit mini [2]
satelit dalam bergerak. Kecepatan menjadi semakin rendah dan lama-lama
kehilangan grafitasi dan ketinggian sehingga akan mudah jatuh
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dalam meluncurkan satelit mini (Miniaturized Satellite) ke angkasa memang masih
terkendala tetapi bahwasannya mini satelit ini masih tetap harus diluncurkan dan
ditempatkan di orbit tetapi kendala ini tampaknya sedikit demi sedikit mulai teratasi
seiring dengan perkembangan teknologi roket yang memungkinkan hulu pendorong roket
dapat digunakan kembali dengan cara mendaratkan kembali hulu pendorong ini ke bumi.
3.2 SARAN
Setelah terbuatnya makalah ini diharapkan pembaca dapat mendapatkan informasi
lebih lanjut tentang satelit mini (Miniaturized Satellite) dan dapat menambahkan ilmu
pengetahuan lebih mendalam tentang Miniaturized Satellite.
DAFTAR PUSTAKA
[1] P. S. N. Indonesia, "VSAT Part 3 : Pengertian Satelit Lengkap! Apa Itu Satelit?," 05
October 2016. [Online]. Available: https://www.qilat.id/blog/apa-itu-satelit-pengertian-
satelit.
[2] R. Noor, "Selamat Datang Era Satelit Mini," kompasiana, 4 Januari 2016. [Online].
Available: https://www.kompasiana.com/rrnoor/selamat-datang-era-satelit-
mini_56899883b493735010084a16. [Accessed 9 Januari 2018].
[3] N. T. Setiawan, "academia," MAKALAH FISIKA ( SATELIT ), 2018. [Online].
Available: https://www.academia.edu/24093840/MAKALAH_FISIKA_SATELIT_.
[Accessed 9 Januari 2018].