Post on 20-Jun-2015
description
1
Lebih Menarik “Yuk Keep Smile” atau Stand Up Comedy” di
Kalangan Pelajar ?
Disusun Untuk Memenuhi Nilai Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dalam
Pembuatan Karya Tulis
Disusun Oleh:
Ashri Nur Istiqomah (XI IPA 4/5)
Dyah Ayu Nur Aisyiyah (XI IPA4/12)
Hardiana Fega Octafiani (XI IPA 4/15)
SMA NEGERI 4 SURAKARTA
Surakarta
2014
2
PENGESAHAN
Karya Tulis ini telah disetujui dan disahkan oleh pembimbing dalam memenuhi
tugas pelajaran Bahasa Indonesia Semester 2 yaitu pembuatan Karya Tulis.
Disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
Kepala SMAN 4 Surakarta Pembimbing
Drs. Yusmar Setyobudi,MM.,MPd. Drs. Widodo Eko Rusmanto
NIP. 196303091989031014 NIP. 196301222008011002
3
MOTTO
1. Sebuah kesalahan akan menjadi sebuah pelajaran yang baik jika kamu
belajar dari kesalahan itu.
2. Menghabiskan waktu hari ini untuk mengeluhkan hari kemarin tidak akan
membuat esok hari menjadi lebih baik
3. Sesali masa lalu karena ada kekecewaan dan kesalahan – kesalahan, tetapi
jadikan penyesalan itu sebagai senjata untuk masa depan agar tidak terjadi
kesalahan lagi.
4. Jangan tunda sampai besok pekerjaan yang dapat kamu lakukan hari ini.
5. Cara terbaik menghukum orang yang telah melakukan kesalahan terhadap
kita ialah dengan
6. Apa yang anda fikirkan mengenai diri anda, akan mempengaruhi diri anda
sendiri.
7. Berterimakasihlah pada masa lalu, karenanya kita menjadi lebih baik hari
ini.
8. Jangan mencari waktu yang tepat untuk memulai kesuksesan, tapi berusalah
membuat semua waktu tepat untuk memulai kesuksesan.
9. Jangan pernah lelah untuk bermimpi dan mewujudkan mimpimu.
10. Hidup adalah pilihan. Pilihan untuk berhasil atau gagal.
4
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang maha Esa, segala rasa dan
kebahagiaan yang tidak terkira penulis persembahkan karya tulis ini kepada :
1. Bapak Drs. Yusmar Setyobudi,MM.,MPd. selaku kepala SMAN 4 Surakarta.
2. Bapak Drs. Widodo Eko Rusmanto selaku pembimbing karya tulis ini.
3. Ibu Meyra Dwi N., S.Si., M.Pd. sebagai Wali Kelas XI IPA 4.
4. Ayah dan Ibu tercinta.
5. Teman-teman kelas XI IPA 4 Surakarta yang telah membantu dalam
pembuatan karya tulis ini.
6. Para pembaca yang budiman.
5
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang dengan rahmat
dan karunia Nya kami dapat menyesaikan penulisan karya tulis “LEBIH
MENARIK “YUK KEEP SMILE” ATAU STAND UP COMEDY” DI
KALANGAN PELAJAR ? ”yang kami susun untuk memenuhi salah satu tugas
mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang penulisan karya tulis.
Selama melaksanakan penelitian dan dalam menyelesaikan laporan ini, penulis
telah banyak menerima bimbingan, pengarahan, petunjuk, dan saran, serta fasilitas
yang membantu hingga akhir dari penulisan laporan ini. Untuk itu penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Yusmar Setyobudi,MM.,MPd. selaku kepala SMAN 4
Surakarta.
2. Bapak Drs. Widodo Eko Rusmanto selaku pembimbing karya tulis ini.
3. Ibu Meyra Dwi N., S.Si., M.Pd. sebagai Wali Kelas XI IPA 4.
4. Teman teman kelas XI IPA 4 yang membantu dalam penelitian ini.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak, meskipun dalam laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun tetap penulis harapkan.
Surakarta, 20 Mei 2014
Penulis
6
DAFTAR ISI
Halaman Judul ...........................................................................................................i
Halaman Pengesahan ................................................................................................ii
Halaman Motto ..........................................................................................................iii
Halaman Persembahan ..............................................................................................iv
Kata Pengantar ..........................................................................................................v
Daftar Isi ...................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah .....................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................................3
C. Tujuan Penelitian ...............................................................................................3
D. Batasan Masalah .................................................................................................3
BAB II DESKRIPSI OBJEK DAN LANDASAN TEORI .......................................4
A. Deskripsi Objek ..................................................................................................4
B. Landasan Teori ...................................................................................................4
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................7
A. Metode Penelitian ..............................................................................................7
B. Teknik dan Alat Pengumpul Data .....................................................................7
C. Teknik Analisis Data ..........................................................................................8
D. Populasi dan Sampel...........................................................................................9
E. Waktu dan Tempat Penelitian.......................................................................
.......9
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
..........................................10
A. Hasil Penelitian
..................................................................................................10
B. Pembahasan
......................................................................................................10
BAB V PENUTUPAN
.............................................................................................13
A. Kesimpulan
.......................................................................................................13
7
B. Saran
.................................................................................................................13
BAB VI DAFTAR PUSTAKA
.................................................................................14
BAB VII LAMPIRAN ANGKET
.............................................................................15
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Akhir-akhir ini, televisi kita semakin banyak menghadirkan acara
“segar” pelepas tawa. Banyak orang menyebutnya acara komedi. Profesi
komedian atau pelawak seolah makin laku dan membawa keuntungan.
Pantas saja, banyak figure publik yang asalnya dikenal sebagai penyanyi,
pemain sinetron, MC, model, atau apa pun mendadak jadi pelawak. Hampir
setiap stasiun TV memiliki acara lawak atau acara yang diisi pelawak. Mulai
variety show khusus lawak semacam Opera van Java juga acara talk show
seperti Bukan Empat Mata dan Pas Mantab. Acara - acara tersebut
sebetulnya hanya memerlukan komedi sebagai bumbu, tetapi hasilnya
komedi malah menjadi hal utama dalam acara tersebut.. Acara musik yang
tujuan awalnya mempopulerkan lagi dunia musik, sekarang malah jadi acara
komedi yang diselingi lagu-lagu. Contohnya Dahsyat ataupun Inbox.
Bahkan, acara yang kelihatannya serius semisal dakwah atau acara pengisi
sahur di bulan Ramadhan sepertinya membuat produser takut acara mereka
tidak laku kalau sampai tidak menyelipkan komedi. Hal ini dilakukan para
penyedia acara TV untuk mengikuti keinginan pasar.
Dua hal menarik yang kemudian akan diperbincangkan adalah
fenomena acara Yuks Keep Smile (YKS) sebagai tontonan yang melibatkan
penonton dan kemudian juga tertonton, dalam artian para penonton turut
aktif, turut diberdayakan sebagai pengisi acara. Dan acara Stand Up Comedy
yang semakin kesini makin digemari masyarakat karena menjadi hal yang
diannggap pemirsa sebagai tren komedi masa kini.
Durasi YKS yang terlalu panjang, kurang lebih 4 jam setiap harinya
membuat sebagian penonton merasa bosan. Namun tak sedikit pula yang
masih menikmatinya. Semua kembali pada selera penonton. Maka dari itu,
2
acara YKS tak sedikit menimbulkan kontra. Tayangan “hura-hura” yang
dianggap kurang mendidik, dan kurang memberikan contoh yang baik.
Mengutamakan canda dan tawaan yang tiada henti mengakibatkan rasa
simpati ataupun empati penonton kurang terhadap keadaan di sekitarnya.
Petisi, protes, dan teguran dari KPI akhirnya tertuju ke acara ini. YKS pun
diharuskan untuk berhenti tayang.
Stand Up Comedy, yang tayang mulai dari pukul 20.00 dan ada pula
yang tayang mulai dari pukul 23.00 dua tahun belakangan ini menjadi
sangat populer di Indonesia. Apalagi setelah salah satu genre komedi ini
menjadi tayangan di dua televisi nasional. Diawali oleh Kompas TV yang
kemudian disusul Metro TV. Acara ini sudah lebih dulu ‘kondang’ di negara
negara barat, yaitu negara negara di benua Amerika dan Eropa. Dalam film
garapan Ari Sihasale, “Denias, Senandung di Atas Awan” ada satu scene
dimana seseorang melucu di depan teman-temannya layaknya sedang
melakukan Stand Up Comedy. Hal ini menunjukkan bahwa Stand Up
Comedy sudah dikenal di Indonesia.
“Untuk tayang di televisi, ketika melakukan Stand Up Comedy
seorang comic harus berhati-hati dalam pemilihan bahasa dan materi.
Karena untuk TV tertentu ada pembatasan untuk mencegah adanya
peringatan dari KPI (Komisi Penyiaran Indonesia). Sebenarnya kita
dibebaskan mau bawa SARA (Suku, Agama, Ras) terserah, tapi ketika
editing yang berbau SARA akan dibuang. Biasanya yang ngakalin bukan
comic tapi stasiun televisinya. Di MetroTV sebelum taping dibriefing dulu,
ngasih materi apa saja. Mana boleh mana tidak” demikian penuturan Dwika
Putra seorang comic, sebutan untuk comedian standup comedy yang sempat
jadi finalis Standup Comedy Indonesia.
Di sini, kami tidak ingin terjebak pada putaran perbincangan
bagaimana YKS menjadi kontroversi, maupun bagaimana perjalanan awal
SUC mendapat sorotan perhatian masyrakat. Penelitian yang kami lakukan
lebih mengarah pada tingkat perbandingan ketertarikan antara YKS dan
Stand Up Comedy di kalangan pelajar.
3
Posisi penonton dengan segala identitasnya yang cair memiliki
hubungan yang erat dengan apa yang ditontonnya, dan sangatlah mungkin
untuk meluapkan perasaan ketika muncul rasa suka ataupun tidak suka
terhadap sebuah tayangan. Bukankah masyarakat penonton adalah
masyarakat yang cenderung menginginkan hasrat menontonnya terpenuhi?
Oleh karena itu penulis melakukan penelitian ini untuk mengetahui tingkat
perbandingan ketertarikan antara acara Yuks Keep Smile dan Stand Up
Comedy di kalangan pelajar.
B. Rumusan Masalah
1. Berapa banyak responden yang tertarik “Yuks Keep Smile” ?
2. Berapa banyak responden yang tertarik “Stand Up Comedy” ?
3. Apa alasan masyarakat tertarik terhadap acara tersebut ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui tingkat ketertarikan masyarakat terhadap acara Yuks
Keep Smile (YKS)
2. Untuk mengetahui tingkat ketertarikan masyarakat terhadap acara Stand
Up Comedy
3. Untuk mengetahui alasan masyarakat mengenai ketertarikan mereka
terhadap acara tersebut.
D. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga
dapat mengaburkan penelitian, maka peneliti melakukan pembatasan
masalah.
Adapun pembatasan masalah yang akan diteliti adalah :
1. Penelitian ini bersifat membandingkan tingkat ketertarikan masyarakat
antara komedi “Yuks Keep Smile” dengan “Stand Up Comedy”.
2. Yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah 30 siswa-siswi kelas
XI IPA 4 SMA Negeri 4 Surakarta.
4
BAB II
DESKRIPSI OBJEK DAN LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Objek
SMA Negeri 4 Surakarta berada di Jl. Adisucipto No.1, Surakarta,
Jawa Tengah. Yang menjadi objek penelitian penulis adalah siswa-siswi
SMA Negeri 4 Surakarta, khususnya kelas XI IPA 4.
Ruang kelas XI IPA 4 terletak dilantai 1 Gedung Selatan, selatan
Lapangan Basket dan bersebelahan dengan Ruang kelas XI IPA 3. Jumlah
Siswa kelas XI IPA 4 sebanyak 33 orang. Siswa laki-laki berjumlah 9
orang dan siswa perempuan berjumlah 24 orang.
B. Landasan Teori
1. Penjelasan Istilah Judul
Penulis memilih judul “Lebih Menarik Yuks Keep smile atau Stand Up
Comedy di Kalangan Pelajar?” karena mengingat kedua acara tersebut
sedang menjadi bahan pembicaraan, baik di kalangan anak-anak,
remaja, maupun orangtua. Sehingga secara otomatis masyarakat akan
menjadikan dua acara ini sebagai tontonan agar dapat mengikuti hal
yang sedang marak diperbincangkan.
2. Penelitian Yang Terkait
Setelah penulis telusuri laman-laman dalam internet terkait karya tulis
ini, belum ditemukan penelitian yang sama, yaitu membandingkan
acara Yuk Keep Smile dan Stand Up Comedy. Namun secara umum,
sudah ada penelitian yang membandingkan dua acara komedi, yaitu
acara Pesbukers di ANTV dan Comedy Project di Trans TV.
Penelitian ini dilakukan oleh Taufik Indra R, mahasiswa Universitas
Sebelas Maret Jurusan Ilmu Komunikasi 2013. Peneliti mengambil
judul Kesenjangan Kepuasan Menonton Program Acara Komedi Di
Televisi (Studi Diskriptif tentang kesenjangan kepuasan dalam
5
menonton Pesbukers di ANTV dan Comedy Project di Trans TV
periode Juli - September 2012 di kalangan Mahasiswa S1 Televisi dan
Film ISI Surakarta.
3. Teori Yang Digunakan
a. Pengertian ketertarikan
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, Ketertarikan adalah hal,
keadaan, atau peristiwa tertarik. Sedangkan tertarik itu sendiri
adalah menaruh minat ( perhatian) kepada sesuatu. Menurut
Donald E. Allen, Rebecca F. Guy dan Charles K. Edgley dalam
bukunya “Social Psychology as Social Process” (1980),
Ketertarikan merupakan suatu proses yang dengan mudah dialami
oleh setiap individu tetapi sukar untuk diterapkan.
Menurut Brigham (1991), ketertarikan adalah Kecenderungan
untuk menilai seseorang atau suatu kelompok secara positif, untuk
mendekatinya, dan untuk berperilaku secara positif padanya.
b. Pengertian konsekwensi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah akibat, padahal ;
persesuaian dengan yang dahulu.
c. Pengertian komedi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komedi adalah sandiwara
ringan yang penuh dengan kelucu-lucuan meskipun kadang bersifat
menyindir.
d. Pengertian Yuks Keep Smile
Yuk Keep Smile (disingkat dengan YKS) adalah acara televisi
sketsa komedi, kuis interaktif, musik, dan game show yang
ditayangkan oleh stasiun televisi Trans TV.
e. Stand Up Comedy
Pengertian Lawakan tunggal atau komedi tunggal (bahasa Inggris:
Stand-up comedy, harfiah "komedi berdiri"), adalah salah satu
genre profesi melawak yang pelawaknya membawakan
6
lawakannya di atas panggung seorang diri, biasanya di depan
pemirsa langsung, dengan cara bermonolog mengenai sesuatu
topik.
7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. Metode
deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki
dengan menggambarkan keadaan obyek penelitian pada saat sekarang
berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Nawawi,
1983: hlm. 63). Oleh karena itu, penelitian ini tidak lebih sebagai penelitian
yang bersifat penemuan fakta-fakta apa adanya (fact finding) pada saat
penelitian ini dilakukan pada tempat dan saat ini pula. Hasil yang disajikan
sebagai data merupakan hasil survei.
B. Teknik dan Alat Pengumpul Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik angket sebagai alat
pengumpul data. Angket adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang diberikan
kepada subjek penelitian untuk dijawab sesuai dengan keadaan subjek yang
sebenarnya. Jenis angket yang disebarkan berupa angket tertutup, yaitu angket
yang jawabanya telah disediakan, responden tinggal memilih jawaban yang
sesuai.
Pengumpulan data menggunakan teknik angket memiliki beberapa
keuntungan, diantaranya adalah pertanyaan yang akan diajukan pada responden
dapat distandarkan, lebih efisien untuk sumber data yang banyak, pertanyaan
yang diajukan dapat dipikirkan terlebih dahulu sehingga jawabannya dapat
dipercaya dibandingkan dengan jawaban secara lisan, pertanyaan yang
diajukan akan lebih tepat dan seragam, serta kuesioner biasanya tidak
mencantumkan identitas responden, maka hasilnya dapat lebih objektif. Namun
juga memiliki kekurangan, diantaranya adalah angket tidak menggaransi
responden untuk menjawab pertanyaan dengan sepenuh hati, angket cenderung
8
tidak fleksibel, artinya pertanyaan yang harus dijawab terbatas yang
dicantumkan di kuesioner saja, tidak dapat dikembangkan lagi sesuai dengan
situasinya. Mengingat adanya kekurangan, diharapkan responden menjawab
dengan sejujur-jujurnya sehingga data yang diperoleh bener-benar akurat dan
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Penulis mengajukan angket kepada sejumlah responden di SMA Negeri 4
Surakarta, yaitu 30 Siswa Kelas XI IPA 4.
C. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang penulis gunakan adalah analisis data kuantitatif
secara deskriptif. Analisis kuantitatif dalam suatu penelitian dapat didekati dari
dua sudut pendekatan, yaitu analisis kuantitatif secara deskriptif, dan analisis
kuantitatif secara inferensial. Masing-masing pendekatan ini melibatkan
pemakaian dua jenis statistik yang berbeda. Yang pertama menggunakan
statistik deskriptif dan yang kedua menggunakan stastistik inferensial. Kedua
jenis statistik ini memiliki karakteristik yang berbeda, baik dalam hal teknik
analisis maupun tujuan yang akan dihasilkannya dari analisisnya itu (lihat
Sudijono:1987:4).
Sesuai dengan namanya, deskriptif hanya akan mendeskripsikan keadaan
suatu gejala yang telah direkam melalui alat ukur kemudian diolah sesuai
dengan fungsinya. Hasil pengolahan tersebut selanjutnya dipaparkan dalam
bentuk angka-angka sehingga memberikan suatu kesan lebih mudah ditangkap
maknanya oleh siapapun yang membutuhkan informasi tentang keberadaan
gejala tersebut. Dengan demikian hasil olahan data dengan statistik ini hanya
sampai pada tahap deskripsi. Dengan kata lain, statistik deskriptif adalah
statistik yang mempunyai tugas mengorganisasi dan menganalisa data angka,
agar dapat memberikan gambaran secara teratur, ringkas dan jelas, mengenai
suatu gejala, peristiwa atau keadaan, sehingga dapat ditarik pengertian atau
makna tertentu.
9
D. Populasi dan Sampel
Sebenarnya penulis bermaksud untuk meneliti seluruh pelajar di SMA
Negeri 4 Surakarta, namun mengingat keterbatasan penulis, dalam penelitian
ini penulis menggunakan teknik sampling. Teknik ini dipilih mengingat begitu
banyak dan luasnya cakupan obyek penelitian sebagai populasi. Populasi
adalah keseluruhan obyek penelitian sebagai sumber data yang memiliki
karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian (Nawawi, 1983: hlm. 141).
Sedangkan sampel adalah bagian populasi yang dijadikan obyek penelitian
sesungguhnya dengan teknik tertentu dalam penentuannya, dalam hal ini
dinamakan teknik sampling. Teknik sampling adalah cara untuk menentukan
sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan
sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran
populasi agar diperoleh sampel yang representative atau benar-benar mewakili
populasi (Nawawi, 1983: hlm. 152).
Adapun teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
random sampling, yaitu random sample (sampel acak), yaitu mengambil
kesempatan yang sama untuk dipilih bagi setiap individu atau unit dalam
keseluruhan populasi. Dan random yang dipakai penulis adalah Kelas XI IPA 4
SMAN 4 Surakarta.
E. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini penulis laksanakan di SMA Negeri 4 Surakarta, yaitu di
kelas XI IPA 4 yang merupakan salah satu dari 33 kelas yang ada di SMA
Negeri 4 Surakarta.
Adapun pelaksanaan atau waktu penyebaran angket yang penulis lakukan
adalah tanggal 27 Februari 2014. Waktu tersebut khusus penulis pakai untuk
penyebaran angket.
10
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Dari angket yang disebar ke 30 responden kami dapatkan hasil sebagai
berikut.
No. Jawaban Jumlah
1 a. YKS
b. Stand Up Comedy
6
24
2 a. Joget Caesar
b. Artis
c. Ikutan Teman
1
5
0
3 a. Materi yang dibawakan
b. Stand Up Comedian
c. Ikut tren
18
8
0
B. Pembahasan
Setelah dilakukan penyebaran angket, diperoleh hasil yang penulis
sajikan dengan menggunakan grafik mengenai presentase ketertarikan
antara acara Stand Up Comedy dan Yuk Keep Smile.
Responden yang memilih YKS = 6
30 x 100% = 20 %
Responden yang memilih Stand Up Comedy = 2430
x 100% = 80%
11
20%
80%
suka YKS
suka SUC
Data diatas memperlihatkan bahwa sebagian besar (80%)
responden menyukai acara Stand Up Comedy dan sebagian kecil (20%)
responden menyukai Yuks Keep Smile.
Dapat kami simpulkan bahwa acara Stand Up Comedy dianggap
lebih menarik bagi responden daripada Yuk Keep Smile. Hal ini dapat
dilihat dari lebih banyaknya jumlah responden yang menyukai acara Stand
Up Comedy.
Setelah didapati kesimpulan bahwa acara Stand Up Comedy
dianggap lebih menarik bagi responden daripada Yuk Keep Smile,
selanjutnya penulis akan meneliti alasan responden tertarik pada acara
Stand Up Comedy.
Alasan Jumlah responden
Materi yang dibawakan 18
Stand Up Comedian 8
Ikut Tren 0
Grafik mengenai prosentase alasan ketertarikan menonton Stand Up
Comedy.
12
1. Responden yang menyukai Stand Up Comedy karena materi yang di
bawakan
1824
x 100% = 75 %
2. Responden yang menyukai Stand Up Comedy karena Stand up
Comedian
824
x 100% = 25%
3. Responden yang menyukai Stand Up Comedy karena ikut tren
024
x 100% = 0%
75%
25%
Materi yang dibawakan
Stand Up Comedian
Tren
Dari data diatas memperlihatkan alasan responden terhadap acara
Stand Up Comedy adalah sebagian besar (75%) karena materi yang
dibawakan dan sebagian kecil (25%) karena Stand Up Comedian. Dan
tidak ada yang terpengaruh oleh tren (0%).
13
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:
1. 24 responden dari 30 jumlah total responden tertarik untuk melihat Stand
Up Comedy dan hanya 6 responden dari 30 jumlah total responden yang
memilih untuk menonton Yuks keep Smile, sehingga dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar Siswa Kelas XI IPA 4 lebih tertarik untuk menonton
Stand Up Comedy daripada Yuks keep Smile.
2. Materi yang dibawakan merupakan alasan terbanyak Siswa kelas XI IPA 4
menonton acara Stand Up Comedy dan Artis yang mengisi acara Yuks Keep
Smile adalah alasan terbanyak Siswa kelas XI IPA 4 menonton Yuks Keep
Smile.
B. Saran-saran
Dari hasil penelitian sederhana di atas, penulis memberikan saran dan
masukan terkait permasalahan tersebut:
1. Untuk penyelenggara acara televisi agar dapat memberikan tayangan
hiburan yang lebih mendidik dan bermanfaat.
2. Untuk orang tua agar selalu mendampingi anak-anaknya dalam
menyaksikan acara televisi dan dengan jam tayang acara Stand Up Comedy
yang terbilang larut malam dan durasi tayang Yuks Keep Smile yang
terbilang lama, maka diharapkan kepada orang tua untuk dapat membatasi
anak dalam menonton tv.
3. Untuk pelajar diharapkan dapat membagi waktu antara belajar dengan
menonton tv dan memilih acara yang bermutu dan bermanfaat.
4. Untuk masyarakat diharapkan dapat memilah tayangan yang baik dan tidak
baik untuk ditonton.
14
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Suharso dan Ana Retnoningsih.2005.Kamus Bahasa Indonesia.Semarang:Widya
Karya Semarang.
www.wikipedia.com diakses pada tanggal 05 Mei 2014.
Mabadik.wordpress.com/2010/07/10/teknik-analisis-data-kuantitatif/ di akses
pada tanggal 05 mei 2014.
http://miapurwanti.blogspot.com/2010/12/pengaruh-penggunaan-handphone-terhadap.html diakses pada tanggal 05 mei 2014
http://sekitarbk.blogspot.com/2008/04/ketertarikan-antar-pribadi.html di akses pada tanggal 09 mei 2014
http://pokoe-mimpiku.blogspot.com/2013/05/teknik-pengumpulan-data-angket-atau.html#.U2vyJFf5OYc diakses pada tanggal 09 mei 2014
http://www.damandiri.or.id/file/madekarapesinunpadbab4.pdf diakses pada
tanggal 09 mei 2014
15
BAB VII
LAMPIRAN ANGKET
Pertanyaan yang diajukan :
1. Lebih tertarik menonton YKS atau Stand Up Comedy?
a. YKS
b. Stand Up Comedy
2. Alasan tertarik menonton YKS (bila suka YKS)
a. Joget Caesar
b. Artis pendukung
c. Ikut Tren
3. Alasan tertarik menonton Stand Up Comedy (bila suka SUC)
a. Materi yang dibawakan
b. Stand Up Comedian (Comic)
c. IkutTren