Post on 18-Jul-2015
RATNA WIDIASTUTI, S.Psi., M.A., Psi.
BK-FKIP-UNIVERSITAS LAMPUNG
1Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
Gangguan perkembangan masa anak adalah
berbagai jenis masalah perkembangan yang
potensial terjadi pada masa, yaitu usia anak
0-12 tahun.
Pada dasarnya, tiap-tiap tahap
perkembangan memiliki potensi gangguan
perkembangan berbeda-beda, tergantung
pada tugas perkembangan yang diemban
masing-masing usia.
2Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
3
usia bayi gangguan pada perkembangan
berbahasa, pertumbuhan , demam tinggi yang
berisiko memunculkan gangguan lainnya.
usia sekolah aktivitas anak mencapai puncaknya
kemungkinan terjadinya kelelahan atau
kecelakaan yang dapat menimbulkan gangguan
perkembangan motorik.
Gangguan perkembangan lain yang banyak muncul
pada masa anak gangguan bicara, gangguan
berbahasa, keterlambatan mental, autism, lambat
belajar, gangguan pemusatan perhatian (attention
deficit disorder)
Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
4
Pentingnya Deteksi Dini Masa anak masa anak
merupakan dasar pembentukan fisik dan
kepribadian pada masa berikutnya masa anak
merupakan "masa emas" mempersiapkan seorang
individu menghadapi tuntutan zaman sesuai
potensinya.
Jika terjadi gangguan perkembangan, apa pun
bentuknya, deteksi yang dilakukan sedini mungkin
merupakan kunci penting keberhasilan program
intervensi yang dilakukan. Semakin dini gangguan
perkembangan terdeteksi, semakin tinggi pula
kemungkinan tercapainya tujuan intervensi atau
koreksi atas gangguan yang terjadi.
Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
5
Kenali tugas perkembangan sesuai usia anak tugas-
tugas yang harus dimiliki anak pada usia tertentu.
Penilaian baik-buruknya perkembangan anak tergantung
pada tercapainya tuntutan atau tugas perkembangan
sesuai usianya Misalnya, tugas perkembangan masa
bayi adalah merangkak, berdiri, berjalan (dalam hal
perkembangan motorik), mengoceh,dan mengucapkan
kata (perkembangan bahasa); tugas perkembangan masa
kanak-kanak (3-6 tahun) adalah berkomunikasi dengan
orang lain,belajar kemandirian, dan mempersiapkan diri
masuk sekolah.
Mengenali tugas perkembangan sesuai usia anak
memungkinkan deteksi dini gangguan perkembangan.
Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
6
Kenali pola dan irama perkembangan anak Secara
universal anak memiliki pola (urutan) perkembangan yang
sama.
Meskipun memiliki pola sama, anak bisa memiliki irama
(kecepatan) perkembangan berbeda dari anak lain Anak
mungkin mulai berbicara pada usia 14 bulan, tetapi dia
belum bisa berjalan tanpa bantuan; Sementara anak lain
dengan usia yang sama sudah mampu berjalan sendiri, tapi
tidak mengucapkan kata-kata.
Pemenuhan tugas perkembangan merupakan patokan umum
yang seharusnya dicapai dalam rentang usia tertentu
stimulasi pada anak memang perlu terus-menerus
dilakukan,tapi jangan sampai memaksa anak melakukan apa
yang diharapkan orangtua lebih penting mengenali apakah
anak ybs. memenuhi pola yang normal meskipun
kecepatannya bisa berbeda dengan anak lain.
Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
7
Pihak sekolah juga diharapkan dapat memberi peluangterjadinya transfer informasi tentang berbagai gangguanperkembangan anak Lakukan pencatatan sertapengamatan terhadap perkembangan anak dan perubahandalam lingkungannya.
Pos pelayanan terpadu (posyandu) merupakan salah satusarana memperoleh catatan perkembangan anak, khususnyaanak di bawah usia lima tahun.
Meskipun tidak dimungkiri bahwa perkembangan mental danpsikologis berpengaruh timbal balik secara erat denganperkembangan fisik, perubahan dan gejala lain di luarperkembangan fisik, kurang mendapat perhatian(misalnya,perkembangan berbahasa,rentang konsentrasi, perkembangan motorik halus dan motorik kasar).
Hal-hal yang perlu diamati disesuaikan tugas perkembanganpada usianya dan kebiasaan masing-masing anak. Carilahinformasi jika Anda mencurigai perubahan, kelambatan, atauperilaku yang tampaknya kurang wajar.
Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
Mengapa hrs sgr ditangani?
Bila tidak ditangani dengan baik dan benar akan
menimbulkan berbagai bentuk gangguan
emosional (psikiatrik) yang akan berdampak
buruk bagiperkembangan kualitas hidupnya di
kemudian hari
8Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
a. Mudah menangkap pelajaran, petunjuk, atauinstruksi yang diberikan, tetapi cenderung malasmelakukan aktivitas belajar, mudah bosan, meremehkan, bahkan penolakan.b. Memiliki pengetahuan yang luas, tetapi cenderungkurang mampu melakukan tugas-tugas akademiksecara akurat dan memuaskan.c. Dikenal sebagai siswa yang cukup pandai, tetapimengalami kesulitan dalam satu atau lebih bidangakademik dan tidak mampu memanfaatkankepandaiannya tersebut untuk mencapai prestasiakademik tinggi.d. Memiliki kesenjangan yang cukup signifikan antaraskor tes kemampuan verbal dan performennya.
9Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
e. Memiliki daya tangkap yang bagus, tetapicenderung hiperaktif dan kurang mampumenyeuaikan diri.f. Memiliki daya imaginatif yang tinggi, tetapicenderung emosional.g. Mampu mengambil keputusan dengan cepat, tetapi cenderung kurang disertai pertimbanganyang matang, terburu-buru, semaunya.h. Lebih cepat dalam belajar dan mengerjakansuatu persoalan, tetapi cenderung malas danmemiliki toleransi yang rendah terhadapfrustrasi.i. Lebih percaya diri, tetapi cenderungmeremehkan dan menolak tugas-tugas yang diberikan dengan berbagai alasan.
10Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
Anak yang sulit mengendari sepeda, mengancingkan
baju atau menggunakan gunting, merupakan salah
satu ciri dari gangguan perkembangan koordinasi
motorik (development coordination
disorder/DCD).
DCD diketahui diderita 1 dari 20 anak usia sekolah.
Ciri utamanya adalah gangguan perkembangan
motorik, terutama motorik halus. Sebenarnya
gangguan ini mengenai motorik kasar dan motorik
halus, tetapi yang sangat berpengaruh pada fungsi
belajar adalah fungsi motorik halusnya.
11Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
Manifestasinya berupa perkembangan motorik anak sejak
bayi hingga usia tertentu terlambat, misalnya duduk,
tengkurap, merangkak, berlari. Kemampuan olahraga anak
juga kurang. Anak lebih sulit mengatur keseimbangan
setelah melakukan gerakan dan keseimbangan saat berdiri.
Anak DCD biasanya juga mengalami gangguan lain, seperti
gangguan konsentrasi atau masalah keterlambatan bicara
pada anak.
anak dengan fungsi koordinasi yang buruk akan berdampak
pada kemampuannya melakukan aktivitas fisik dan dalam
waktu lama bisa memengaruhi berat badannya.
12Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
13
GANGGUAN PERKEMBANGAN MOTORIK
• GAMBARAN UTAMA ADALAH HENDAYA (gangguan) BERAT DALAM PERKEMBANGAN KOORDINASI MOTORIK, YANG TIDAK DISEBABKAN OLEH RETARDASI MENTAL, GANGGUAN NEUROLOGIS YG DIDAPAT, MAUPUN KONGENITAL.
• GANGGUAN INI BISA BERSAMAAN DENGAN KESULITAN BICARA
• ANAK TAMPAK ANEH DALAM BERJALAN, SERING JATUH, TERSANDUNG, DAN MENABRAK
• LAMBAT BELAJAR BERLARI, MELOMPAT, DAN NAIK TURUN TANGGA
• KESULITAN MENGIKAT SEPATU
• KESULITAN MEMASANG DAN MELEPASKAN KANCING, MELEMPAR DAN MENANGKAP BOLA
Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
14
• ANAK TAMPAK LAMBAN DALAM GERAK HALUS & KASAR
• BENDA YANG DIPEGANG SERING JATUH
• TIDAK PANDAI MENGGAMBAR, TULISANNYA SANGAT JELEK
• SULIT MENGERJAKAN PERMAINAN JIGSAW, MENGGUNAKAN PERMAINAN YANG KONSTRUKSIONAL
• SERING DISEBUT JUGA : THE CLUMSY CHILD SYNDROME
• SERING DIJUMPAI KESULITAN BERSEKOLAH, PADA BEBERAPA KASUS BERSAMAAN DENGAN GANGGUAN PERKEMBANGAN EMOSIONAL DAN PERILAKU.
• PADA BEBERAPA KASUS , DIJUMPAI ADANYA RIWAYAT KOMPLIKASI PERINATAL MISALNYA BERAT BADAN LAHIR RENDAH
Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
15
II. GANGGUAN PERKEMBANGAN BERBICARA
DAN BERBAHASA
-POLA NORMAL PENGUASAAN BAHASA TERGANGGU
SEJAK FASE AWAL PERKEMBANGAN
-TIDAK ADA GANGGUAN NEUROLOGIK, TIDAK ADA
KETULIAN, ATAU GANGGUAN DARI RONGGA MULUT
-TIDAK DIDAPATKAN ADANYA MENTAL RETARDASI
Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
16
MACAM GANGGUAN PERKEMBANGAN BERBAHASA
1. GANGGUAN ARTIKULASI BERBICARA :
- PENGGUNAAN SUARA SESUAI DENGAN USIA
MENTALNYA
- TINGKAT KEMAMPUAN BAHASANYA NORMAL
- BERATNYA GANGGUAN ARTIKULASI DILUAR BATAS
VARIASI NORMAL - BAGI USIA MENTAL ANAK
- INTELEGENSIA NORMAL
- KEMAMPUAN BERBAHASA EKSPRESIF DAN RESEPTIF
NORMAL
Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
17
2. GANGGUAN BERBICARA EKSPRESIF
KEMAMPUAN ANAK DALAM MENGEKSPRESIKAN BAHASA DENGAN BERBICARA , DIBAWAH RATA2 ANAK DALAM USIA MENTALNYA TETAPI PENGERTIAN BAHASA DALAM BATAS NORMAL
BISA DISERTAI DENGAN GANGGUAN ARTIKULASI
GEJALANYA :
• -KOSA KATA YANG TERBATAS
• -KESULITAN DALAM MEMILIH DAN MENGGANTI KATA2 YANG TEPAT
• -PENGGUNAAN SECARA BERLEBIHAN BEBERAPA KATA2
• -MEMENDEKKAN KATA2 YG SEHARUSNYA BERBUNYI PANJANG
• -KESALAHAN KALIMAT
• -KEHILANGAN AWALAN ATAU AKHIRAN
Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
18
2. GANGGUAN BERBICARA EKSPRESIF
• -GAGAL DALAM MENGGUNAKAN ATURAN TATA
BAHASA SEPERTI KATA PENGHUBUNG, KATA GANTI
DSB
• -KESULITAN MENGURUT KEJADIAN YANG TELAH
LEWAT.
• -SERING DISERTAI KELAINAN BUNYI KATA YANG
DIHASILKAN
• -PENGGUNAAN BAHASA NON VERBAL TIDAK
TERGANGGU
• (SEBAGAI PEDOMAN PERKEMBANGAN BAHASA
NORMAL : USIA 2 TAHUN MENGUCAPKAN BEBERAPA
KATA &
• USIA 3 TH MENGERTI BEBERAPA KATA YANG
TERANGKUM DALAM KALIMAT SEDERHANA.)Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
19
3. GANGGUAN BERBAHASA RESEPTIF
• PENGERTIAN BAHASA NYA DIBAWAH KEMAMPUAN
RATA2 ANAK SESUAI UMUR MENTALNYA
• TIDAK DIDAPATKAN ADANYA GANGGUAN
PERKEMBANGAN PERVASIF
• BIASANYA DISERTAI GANGGUAN BERBAHASA
EKSPRESIF
• GANGGUAN INI BIASANYA DISERTAI DENGAN
GANGGUAN EMOSIONAL DAN PERILAKU.
• ( PADA USIA 18 BULAN, MAMPU MENGIDENTIFIKASI
BEBERAPA OBYEK & PADA USIA 2 TAHUN BISA
MENGIKUTI INSTRUKSI2 SEDERHANA)
Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
20
III. GANGGUAN PERKEMBANGAN BELAJAR
• DIMULAI SEJAK AWAL PERKEMBANGAN
• TIDAK DISEBABKAN RETARDASI MENTAL, KELAINAN
NEUROLOGIS, GANGGUAN VISUAL, MAUPUN
PENDENGARAN.
• BIASANYA BERSAMAAN DENGAN SINDROMA KLINIS
YANG LAIN, SEPERTI GANGGUAN PEMUSATAN
PERHATIAN, GANGGUAN TINGKAH LAKU ATAU
GANGGUAN PERKEMBANGAN YANG LAIN.
• ETIOLOGI SECARA PASTI TIDAK DIKETAHUI, DIDUGA
FAKTOR BIOLOGIS YANG BERINTERAKSI DENGAN
KESEMPATAN BELAJAR & KUALITAS PENGAJARAN
Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
21
1. GANGGUAN MEMBACA/ DISLEKSIA
• BIASANYA DIDAHULUI OLEH RIWAYAT GANGGUAN
PERKEMBANGAN BERBICARA ATAU BERBAHASA.
• PADA AWALNYA DIDAHULUI KESULITAN MENGUCAPKAN ABJAD,
MEMBERI IRAMA DARI KATA YANG DIUCAPKAN, KEMUDIAN
TERJADI KESALAHAN MEMBACA , DIANTARANYA :
A. ADA KATA2 YANG DIHILANGKAN
B. KECEPATAN MEMBACA YANG LAMBAT
C. SALAH MEMULAI, RAGU2, TIDAK TEPAT MENYUSUN KALIMAT
D. SUSUNAN KATA2 YANG TERBALIK
E. KETIDAK MAMPUAN MENYEBUT KEMBALI ISI BACAAN
F. KETIDAK MAMPUAN MENARIK KESIMPULAN MATERI BACAAN
G. KETIDAK MAMPUAN DALAM MENJAWAB PERTANYAAAN
PERIHAL BACAAN , MENGGUNAKAN PENGETAHUAN UMUM
DARI PADA HASIL BACAANNYA.
Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
22
2. GANGGUAN BERHITUNG/DISKALKULIA
• KEKURANGANNYA ADALAH PENGUASAAN PADA
KEMAMPUAN DASAR BERHITUNG YAITU : TAMBAH,
KURANG, BAGI & KALI
3. GANGGUAN MENULIS/DYSGRAPHIA
KESULITAN MENULIS TANGAN, MENGEJA,
MENGORGANISIR IDE
Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
23
IV. AUTISME MASA KANAK
• MUNCUL SEBELUM USIA 3 TAHUN
• TIDAK JELAS ADANYA PERKEMBANGAN YANG
NORMAL SEBELUMNYA
• HENDAYA KUALITATIF DALAM INTERAKSI SOSIAL
YANG BERBENTUK : APRESIASI YG TDK ADEKUAT
TERHADAP ISYARAT SOSIO EMOSIONAL
• KURANGNYA PENGGUNAAN KETRAMPILAN
BERBAHASA
• HENDAYA DALAM PERMAINAN IMAGINATIF
• POLA PERILAKU , MINAT DAN KEGIATAN TERBATAS
BERULANG DAN STEREO TIPIK
• KELEKATAN YANG KHAS TERHADAP BARANG YANG
ANEH, KHUSUSNYA BENDA YANG TIDAK LUNAKRatna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
Ginanjar (2001): autisme adalah gangguan
perkembangan yang kompleks yang disebabkan oleh
adanya kerusakan pada otak, sehingga
mengakibatkan gangguan pada perkembangan
komunikasi, perilaku, kemampuan sosialisasi,
sensoris, dan belajar.
Widyawati (1997): gangguan autistik atau autisme
juga sering disebut autisme infantil salah satu
dari kelompok gangguan perkembangan pervasif
yang paling dikenal dan mempunyai ciri khas:
Adanya gangguan yang menetap pada interaksi
sosial, komunikasi yang menyimpang,dan pola
tingkah laku yang terbatas serta stereotip. Fungsi
yang abnormal ini biasanya telah muncul sebelum
usia 3 tahun. Lebih dari dua per tiga mempunyai
fungsi di bawah rata-rata. 24Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
Interaksi sosial pada anak autisme dibagi dalam 3
kelompok, yaitu:
Menyendiri (aloof): banyak terlihat pada anak-anak
yang menarik diri, acuh tak acuh, dan akan kesal
bila diadakan pendekatan sosial serta menunjukkan
perilaku serta perhatian yang terbatas (tidak
hangat).
Pasif: dapat menerima pendekatan sosial dan
bermain dengan anak lain jika pola permainannya
disesuaikan dengan dirinya.
Aktif tapi aneh: secara spontan akan mendekati
anak lain, namun interaksi ini sering kali tidak
sesuai dan sering hanya sepihak.
25Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
Hambatan sosial pada anak autisme akan berubah sesuaidengan perkembangan usia. Biasanya, denganbertambahnya usia maka hambatan tampak semakinberkurang.
Sejak tahun pertama, anak autisme mungkin telahmenunjukkan adanya gangguan pada interaksi sosialyang timbal balik, seperti menolak untukdisayang/dipeluk, tidak menyambut ajakan ketika akandiangkat dengan mengangkat kedua lengannya, kurangdapat meniru pembicaraan atau gerakan badan, gagalmenunjukkan suatu objek kepada orang lain, sertaadanya gerakan pandangan mata yang abnormal. Permainan yang bersifat timbal balik mungkin tidakakan terjadi.
Sebagian anak autisme tampak acuh tak acuh atau tidakbereaksi terhadap pendekatan orangtuanya, sebagianlainnya malahan merasa cemas bila berpisah danmelekat pada orangtuanya.
26Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
Anak autisme gagal dalam mengembangkan
permainan bersama teman-temannya, mereka lebih
suka bermain sendiri. Keinginan untuk menyendiri
akan makin menghilang dengan bertambahnya usia.
Walaupun mereka berminat untuk mengadakan
hubungan dengan teman, sering kali terdapat
hambatan karena ketidakmampuan mereka untuk
memahami aturan-aturan yang berlaku dalam
interaksi sosial. Kesadaran sosial yang kurang
mungkin menyebabkan mereka tidak mampu
memahami ekspresi wajah orang, mengekspresikan
perasaannya dalam bentuk vokal maupun ekspresi
wajah, shg. anak autisme tidak dapat berempati
kepada orang lain yang merupakan kebutuhan
penting dalam interaksi sosial normal.
27Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
Hambatan kualitatif dalam komunikasi
verbal/non-verbal dan dalam bermain
Keterlambatan dan abnormalitas dalam berbahasa
serta berbicara merupakan keluhan yang sering
diajukan para orangtua, sekitar 50% mengalami hal
ini:
Bergumam yang biasanya muncul sebelum dapat
mengucapkan kata-kata, mungkin tidak tampak
pada anak autisme.
Sering mereka tidak memahami ucapan yang
ditujukan pada mereka.
28Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
Biasanya mereka tidak menunjukkan atau memakai
gerakan tubuh untuk menyampaikan keinginannya,
tetapi dengan mengambil tangan orangtuanya untuk
mengambil objek yang dimaksud.
Mereka mengalami kesukaran dalam memahami arti
kata-kata serta kesukaran dalam menggunakan
bahasa dalam konteks yang sesuai dan benar.
Bahwa satu kata mempunyai banyak arti mungkin
sulit untuk dapat dimengerti oleh mereka. Anak
autisme sering mengulang kata-kata yang baru saja
mereka dengar atau yang pernah mereka dengar
sebelumnya tanpa maksud untuk berkomunikasi.
29Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
Bila bertanya sering menggunakan kata ganti orang
dengan terbalik, seperti "saya" menjadi "kamu" dan
menyebut diri sendiri sebagai "kamu".
Mereka sering berbicara pada diri sendiri dan
mengulang potongan kata atau lagu dari iklan
televisi dan mengucapkannya di muka orang lain
dalam suasana yang tidak sesuai.
Penggunaan kata-kata yang aneh atau dalam arti
kiasan, seperti seorang anak berkata "sembilan"
setiap kali ia melihat kereta api.
Anak-anak ini juga mengalami kesukaran dalam
berkomunikasi walaupun mereka dapat berbicara
dengan baik, karena tidak tahu kapan giliran
mereka berbicara, memilih topik pembicaraan, atau
melihat kepada lawan bicaranya. 30Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
Mereka akan terus mengulang-ulang pertanyaan biarpunmereka telah mengetahui jawabannya ataumemperpanjang pembicaraan tentang topik yang mereka sukai tanpa mempedulikan lawan bicaranya.
Bicaranya sering dikatakan monoton, kaku, danmenjemukan. Mereka juga sukar mengatur volume suaranya, tIdak tahu kapan mesti merendahkan volume suaranya, misal di restoran atau sedang membicarakanhal-hal yang bersifat pribadi.
Kesukaran dalam mengekspresikan perasaan atauemosinya melalui nada suara.
Komunikasi non-verbal juga mengalami gangguan. Mereka sering tidak menggunakan gerakan tubuh dalamberkomunikasi untuk mengekspresikan perasaannya atauuntuk merabarasakan perasaan orang lain, misalnyamenggelengkan kepala, melambaikan tangan, mengangkat alis, dan lain sebagainya.
31Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
Aktivitas dan minat yang terbatas
Abnormalitas dalam bermain terlihat pada anakautisme, seperti stereotip, diulang-ulang, dan tidakkreatif.
Beberapa anak tidak menggunakan mainannya dengansesuai, juga kemampuannya untuk menggantikan suatubenda dengan benda lain yang sejenis sering tidaksesuai.
Anak autisme menolak adanya perubahan lingkungandan rutinitas baru. Contohnya seorang anak autismeakan mengalami kesukaran bila jalan yang biasa iatempuh ke sekolah diubah atau piring yang biasa iapakai untuk makan diganti.
Mainan baru mungkin akan ditolak berminggu-minggusampai kemudian baru bisa ia terima.
Mereka kadang juga memaksakan rutinitas pada oranglain, contohnya seorang anak laki-laki akan menangisbila waktu naik tangga sang ibu tidak menggunakan kaki kanannya terlebih dahulu.
32Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
Mereka juga sering memaksa orangtua untuk mengulangsuatu kata atau potongan kata.
Dalam hal minat: terbatas, sering aneh, dan diulang-ulang. Misalnya, mereka sering membuang waktuberjam-jam hanya untuk memainkan saklar lampu, memutar-mutar botol, atau mengingat-ingat rute keretaapi.
Mereka mungkin sulit dipisahkan dari suatu benda yang tidak lazim dan menolak meninggalkan rumah tanpabenda tersebut. Misalnya, seorang anak laki-laki yang selalu membawa penghisap debu ke mana pun ia pergi.
Stereotip tampak pada hampir semua anak autisme, termasuk melompat turun naik, memainkan jari-jaritangannya di depan mata, menggoyang-goyangtubuhnya, atau menyeringai.
Mereka juga menyukai objek yang berputar, sepertimengamati putaran kipas angin atau mesin cuci.
33Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
Gangguan kognitif
Hampir 75-80% anak autisme mengalami retardasi mental dengan derajat rata-rata sedang. Menarik untuk diketahuibahwa beberapa anak autisme menunjukkan kemampuanmemecahkan masalah yang luar biasa, seperti mempunyaidaya ingat yang sangat baik dan kemampuan membaca yang di atas batas penampilan intelektualnya.
Sebanyak 50% dari idiot savants, yakni orang denganretardasi mental yang menunjukkan kemampuan luar biasa, seperti menghitung kalender, memainkan satu lagu hanyadari sekali mendengar, mengingat nomor-nomor telepon yang ia baca dari buku telepon, adalah seorang penyandangautisme.
Gangguan perilaku motorik
Kebanyakan anak autisme menunjukkan adanya stereotip, seperti bertepuk-tepuk tangan dan menggoyang-goyangkantubuh. Hiperaktif biasa terjadi terutama pada anakprasekolah. Namun, sebaliknya, dapat terjadi hipoaktif. Beberapa anak juga menunjukkan gangguan pemusatanperhatian dan impulsivitas. Juga didapatkan adanyakoordinasi motorik yang terganggu, tiptoe walking, clumsiness, kesulitan belajar mengikat tali sepatu, menyikatgigi, memotong makanan, dan mengancingkan baju. 34Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
Respons abnormal terhadap perangsangan indera
Beberapa anak menunjukkan hipersensitivitas terhadap suara(hiperakusis) dan menutup telinganya bila mendengar suara yang keras seperti suara petasan, gonggongan anjing, atau sirine polisi. Anak yang lain mungkin justru lebih tertarik dengan suara jam tangan atau remasan kertas. Sinar yang terang, termasuk sinarlampu sorot di ruang praktik dokter gigi, mungkin membuatnyategang walaupun pada beberapa anak malah menyukai sinar. Mereka mungkin sangat sensitif terhadap sentuhan, memakai bajuyang terbuat dari serat yang kasar, seperti wol, atau baju denganlabel yang masih menempel, atau berganti baju dari lengan pendekmenjadi lengan panjang. Semua itu dapat membuat merekatempertantrums.
Di lain pihak, ada juga anak yang tidak peka terhadap rasa sakitdan tidak menangis saat mengalami luka yang parah. Anak mungkintertarik pada rangsangan indera tertentu seperti objek yang berputar.
Gangguan tidur dan makan
Gangguan tidur berupa terbaliknya pola tidur, terbangun tengahmalam. Gangguan makan berupa keengganan terhadap makanantertentu karena tidak menyukai tekstur atau baunya, menuntuthanya makan jenis makanan yang terbatas, menolak mencobamakanan baru, dapat sangat menyulitkan para orangtua.
35Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
Gangguan afek dan mood
Beberapa anak menunjukkan perubahan mood yang tiba-tiba, mungkin menangis atau tertawa tanpa alasan yang jelas. Seringtampak tertawa sendiri, dan beberapa anak tampaknya mudahmenjadi emosional. Rasa takut yang sangat kadang-kadang munculterhadap objek yang sebetulnya tidak menakutkan. Cemasperpisahan yang berat, juga depresi berat mungkin ditemukan padaanak autisme.
Perilaku yang membahayakan diri sendiri dan agresivitasmelawan orang lain
Ada kemungkinan mereka menggigit tangan atau jari sendiri sampaiberdarah, membentur-benturkan kepala, mencubit, menarikrambut sendiri, atau memukul diri sendiri. Tempertantrums, ledakan agresivitas tanpa pemicu, dan kurang perasaan terhadapbahaya, dapat terjadi pada anak autisme.
Gangguan kejang
Terdapat kejang epilepsi pada sekitar 10--25% anak autisme. Adakorelasi yang tinggi antara serangan kejang dengan beratnyaretardasi mental dan derajat disfungsi susunan syaraf pusat.
Kondisi fisik yang khas
Dilaporkan bahwa anak autisme usia 2-7 tahun, tubuhnya lebihdibanding anak seusianya dan saudaranya.
36Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
Diagnosis Banding
Gangguan autisme musti dibedakan dengan:
Retardasi mental: ketrampilan sosial dan komunikasiverbal atau non-verbal pada anak retardasi mental sesuai dengan usia mental mereka. Tes inteligensibiasanya menunjukkan suatu penurunan yang menyeluruh dari berbagai tes. Berbeda dengan anakautisme yang hasil tesnya tidak menunjukkan hasil yang rata-rata sama. Kebanyakan anak dengan taraf retardasiyang berat dan usia mental yang sangat rendahmenunjukkan tanda-tanda autisme yang khas, sepertigangguan dalam interaksi sosial, stereotip, danburuknya kemampuan berkomunikasi.
Skizofrenia: kebanyakan anak dengan skizofrenia secaraumum tampak normal pada saat bayi sampai usia 2-3 tahun, dan baru kemudian muncul halusinasi, gejalayang tidak terdapat pada autisme. Biasanya anakdengan skizofrenia tidak retardasi mental, sedangkanpada autisme sekitar 75-80% adalah retardasi mental.
37Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.
PENANGAN YANG SPESIFIK, YAKNI:
Anak:
Ajari keterampilan berkomunikasi (non-verbal). Tingkatkan ketrampilan sosial (dengan peragaan).
Medis
Konsultasi endokrinologi: untuk mengatasiagresivitas seksual. Konnsultasi neurologi: untukmenyingkirkan adanya kejang lobus temporalis dansindrom hipotalamik.
Lingkungan
Lingkungan harus aman, teratur, dan responsif.
Sekolah:
Periksa prestasi akademik yang diharapkan. Catatreaksi dari teman-teman. Coba kurangi tuntutandan perubahan. Konsultasi dengan para ahli.
38Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi.