Post on 30-Jun-2015
description
Latihan Menyusun Materi Ajar SMA
Tugas ini disusun guna memenuhi tugas pengganti ujian
mata kuliah Pengembangan Materi Ajar
Dosen pengampu : Dr. Harun Joko Prayitno
Disusun oleh :
Aan Dwi Ananto A 310 070 237
Ani Rustiani A 310 070 238
Santi Werdiningsih A 310 070 239
Rita Antika Sari A 310 070 240
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2010
Bahasa Indonesia SMA Kelas X
Unit Pembelajaran 6
Teknologi Informasi
Standar Kompetensi :
- Memahami puisi yang disampaikan secara
langsung/ tidak langsung
Kompetensi Dasar :
1. Memahami karakteristik bahasa puisi yang
disampaikan secara langsung ataupun melalui
rekaman
2. Memparafrasekan sebagai sarana memahami isi
puisi yang disampaikan secara langsung ataupun
melalui rekaman
KEGIATAN BELAJAR I
Memahami Karakteristik Bahasa Puisi yang disampaikan secara
langsung ataupun melalui rekaman
A. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi dasar yang diharapkan adalah memahami karakteristik
bahasa puisi yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman.
Indikatornya adalah sebagai berikut :
1. Menyimak dan mendengarkan pembacaan puisi
2. Memahami karakteristik bahasa puisi
3. Mengkaji karakteristik bahasa puisi
4. Menyimpulkan isi puisi
B. Informasi Materi
Bahasa dalam puisi tidak sama dengan bahasa yang digunakan dalam
artikel surat kabar, karya tulis, atau prosa nonfiksi lainnya yang bersifat
denotatif atau lugas. Bahasa puisi bersifat konotatif dan emosional.
Disamping menyatakan makna harfiah atau lugas yang menjadi makna
pokoknya, kata dalam puisi kadang juga menyiratkan makna lain. Makna lain
itu dapat berupa makna yang benar-benar lain atau makna emosional yang
mengandung nuansa tertentu. Makan yang benar-benar baru dan berbeda arti
leksikalnaya itu disebut sebagai makna kiasan atau simbolik. Makna
emosional itu muncul karena adanya asosiasi atau pertautan dengan cita rasa
tertentu.
C. Penbelajaran Awal
Siswa membentuk kelompok terdiri atas 5-7 orang, kemudian siswa
menunjuk salah satu anggota untuk menjadi ketua dan notulis, setelah itu
siswa menyimak puisi yang dibacakan oleh guru atau siswa yang ditunjuk
(jika tersedia kasetnya, puisi bisa diperdengarkan melalui rekaman
pembacaan puisi)
1. Pembacaan dan menyimak puisi
Puisi dibawah ini adalah salah satu puisi yang diambil dari kumpulan
puisi dan kematian semakin akrab karya Subagio Sastrowardoyo. Berikut ini
adalah salah satu contoh puisi yang akan dibacakan oleh guru atau siswa
yang ditunjuk. Simaklah baik-baik pembacaan puisi dibawah ini!
Dewa Telah Mati
Tak ada dewa dirawa-rawa ini
Hanya gagak yang mengakak malam hari
Dan siang terbang mengitari bangkai
pertapa yang terbunuh dekat kuil
dewa telah mati di tepi-tepi ini
Hanya ular yang mendesir dekat sumber
Lalu minum dari mulut
Pelacur yang tersenyum dengan bayangan sendiri
Bumi ini perempuan jalang
yang menarik laki-laki jantan dan pertapa
ke rawa-rawa mesum ini
dan membunuhnya pagi hari
( Subagio Sastrowardoyo, dan kematian semakin akrab)
2. Memahami karakteristik bahasa puisi
Untuk memahami puisi diatas gunakanlah pertanyaan sebagai berikut
ini sebagai pedomannya :
1. Apa tema puisi diatas?
2. Siapakah yang dimaksud dewa telah mati dalam puisi tersebut?
3. Jelaskan maksud dari larik-larik berikut ini.
a. pertapa yang terbunuh dekat kuil
b. Pelacur yang tersenyum dengan bayangan sendiri
c. Bumi ini perempuan jalang
4. Temukan majas apa yang digunakan pengarang dalam puisi diatas!
5. Apa pesan atau amanat yang disampaikan pengarang?
3. Memahami Istilah
Diskusikanlah makna dari istilah-istilah di bawah ini, gunaklanlah
kamus atau sumber bacaan lain untuk memehaminya. Kemudian buatlah
istilah-istilah dibawah ini dalam sebuah kalimat.
1) Pertapa :
2) Mendesir :
3) Pelacur :
4) Perempuan jalang :
5) Mesum :
D. Belajar Inti
1. Mendengarkan dan memahami puisi
Untuk dapat mengkaji puisi dengan tepat, penikmat puisi harus
mengenal ciri-ciri khas puisi. Salah satu cirri-ciri puisi yang khas adalah
bahasa yang digunakan.
Misalanya secara denotasi, kata gadis,cewek, dara, dan putrid
menyatakan makna yang sama. Dalam tulisan dimajalah, semua kata itu
dapat digunakan sercara bergantian tanpa menimbulkan perubahan atau
perbedaan makna. Sementara itu, dalam puisi, masing-masing kata tersebut
memiliki nuansa arti yang berbeda dan menimbulkan asonansi yang tidak
sama. Kata pedang dalam artikel ilmiah berarti nama jenis senjata tajam,
sedangkan dalam puisi dapat mengandung arti simbolis, yaitu kekerasan.
Secara konotatif merupakan bentuk pengungkapan pengalaman pribadi
penyair yang menjadi rahasia dirinya. Oleh karena itu, memahami makna
suatu puisi tidak dapat dibakukan pada suatu makna. Makna puisi bersifat
multiinterprestasi atau memiliki banyak penafsiran.
Simaklah pembacaan puisi yang akan dibacakan oleh guru atau salah
satu siswa yang ditunjuk untuk membacakan puisi tersebut dan dengarkanlah
dengan seksama!
Penerimaan
Kalau kau mau kuterima kau kembali
Dengan sepenuh hati
Aku masih tetap sendiri
Ku tahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
Jangan tunduk !
Tantang aku dengan berani
Kalau kau mau kuterima kau kembali
Untukku sendiri tapi
Sedang dengan cermin aku enggan berbagi
(chairil anwar)
2. Mengkaji karakteristik bahasa puisi
Untuk mengkaji karakteristik bahasa puisi diatas gunakanlah
pertanyaan berikut ini sebagai pedomannya.
1. Apa tema puisi penerimaan diatas ?
2. Apa maksud dari bait dibawah ini
- Jangan tunduk !
- Tentang aku dengan berani
- Kalau kau mau kuterima kembali
- Untukku sendiri tapi
- Bak kembang sari sudah terbagi
3. Apa makna denotasi dari kata kembang dalam puisi diatas ?
4. Temukan makna konotasi dalam puisi diatas ?
3. Menyimpulkan isi puisi
Setelah memahami puisi diatas, simpulkanlah isi puisi tersebut.
E. Belajar lanjutan
1.Carilah makna istilah bait-bait puisi diatas berdasarkan kamus atau sumber-
sumber yang lain !
2. Apresiasikan puisi diatas dalam bentuk prosa!
F. Rangkuman
Bahasa dalam puisi tidak sama dengan bahasa yang digunakan dalam
artikel surat kabar, karya tulis, atau prosa nonfiksi lainnya yang bersifat
denotatif atau lugas. Bahasa puisi bersifat konotatif dan emosional. Salah satu
cirri-ciri puisi yang khas adalah bahasa yang digunakan. Secara denotasi, kata
gadis,cewek, dara, dan putri menyatakan makna yang sama. Secara konotatif
merupakan bentuk pengungkapan pengalaman pribadi penyair yang menjadi
rahasia dirinya. Oleh karena itu, memahami makna suatu puisi tidak dapat
dibakukan pada suatu makna. Makna puisi bersifat multiinterprestasi atau
memiliki banyak penafsiran.
G. Refleksi
Simaklah dan pahami puisi yang disampaikan secara langsung ( puisi yang
dibacakan oleh temanmu/gurumu ) ataupun melalui rekaman kemudian
pahami karakteristik bahasa puisi tersebut!
KEGIATAN BELAJAR II
Memparafrasekan sebagai sarana memahami isi puisi yang
disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman
A. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi dasar yang diharapkan adalah Memparafrasekan sebagai
sarana memahami isi puisi yang disampaikan secara langsung ataupun
melalui rekaman. Indikatornya sebagai berikut:
1. Pembacaan dan mencermati isi puisi
2. Mengkaji Puisi
3. Memparafrasekan Puisi
B. Informasi Materi
Memparafrasekan adalah mengubah teks puisi menjadi sebuah prosa
atau mengembalikan teks puisi ke dalam bentuk tuturan yang lengkap. Kata-
kata penghubung yag lepas dikembalikan lagi pada posisinya. Secara mudah,
parafrase dapat dilakukan dengan menceritakan kembali isi puisi dengan
menggunakan kata-kata sendiri secara bebas.
C. Penbelajaran Awal
Siswa menyimak baik-baik pembacaan puisi, kemudian membahas dan
masing-masing siswa memparafrasekannya.
1. Pembacaan dan mencermati isi puisi
Puisi dibawah ini adalah salah satu puisi yang diambil dari kumpulan
puisi dan kematian semakin akrab karya Subagio Sastrowardoyo. Berikut ini
adalah salah satu contoh puisi yang akan dibacakan oleh guru atau siswa
yang ditunjuk. Simaklah baik-baik pembacaan puisi dibawah ini!
Kampung
Kalau aku pergi ke luar negri, dik
karena hawa di sini sudah pengap oleh
pikiran-pikiran beku.
Hidup di negeri ini seperti di dalam kampung
di mana setiap orang ingin bikin peraturan
mengenai lalu lintas di gang, jaga malam dan
daftar diri di kemantren.
Dimana setiap oaring ingin bersuara
dan berbincang tentang susila, politik dan agama
seperti soal-soal yang dikuasai.
Dimana setiap orang ingin jadi hakim
dan mengeroyok keluarga berdansa, orang asing
dan borjuis yang menyendiri.
Di mana tukang jamu disambut dengan hangat,
Dengan perhatian dan tawanya.
Dimana curiga lebih mendalam dari cinta dan percaya.
Kalau aku pergi ke luar negeri, dik
karena aku ingin merdeka dan menemukan diri.
( Subagio Sastrowardoyo, dan kematian semakin akrab )
D. Belajar Inti
1. Mengkaji Puisi
Untuk mengkaji puisi diatas gunakanlah pertanyaan berikut ini sebagai
pedomannya
1. Siapakah yang dimaksud dik, hakim, keluarga berdansa, borjuis,
dan tukang jamu dalam puisi tersebut?
2. Negeri manakah yang dimaksud pada baris Hidup di negeri ini
seperti di dalam kampung?
3. Jelaskan maksud kata-kata atau frasa berikut.
a) pikiran-pikiran beku
b) disambut hangat
c) ocehan dijalan
d) renungan tenang
4. Jelaskan maksud baris-baris berikut.
a) hawa di sini sudah pengap oleh pikiran-pikiran beku.
b) setiap orang ingin bersuara dan berbincang tentang susila,
politik dan agama seperti soal-soal yang dikuasai.
c) setiap orang ingin jadi hakim dan mengeroyok keluarga
berdansa, orang asing dan borjuis yang menyendiri.
d) tukang jamu disambut dengan hangat, dengan perhatian dan
tawanya
e) ocehan di jalan lebih berharga dari renungan tenang di kamar.
2. Memparafrasekan Puisi
Untuk memparafrasekan puisi, parafrasekan atau ceritakan kembali
puisi “kampung” dengan kata-katamu sendiri!
E. Belajar Lanjutan
1. Carilah makna istilah-istilah dibawah ini bedasarkan kamus atau sumber-
sumber lainya.
a) Pengap :
b) Beku :
c) Kampung :
d) Gang :
e) Kemantren :
f) Susila :
g) Politik :
h) Hakim :
i) Borjuis :
j) Ocehan :
k) Renungan :
2. Berdasarkan hasil parafrase dan jawaban-jawaban partanyaan di atas,
kemukakanlah pakok-pokok isi puisi tersebut sehingga maknanya menjadi
jelas!
F. Rangkuman
Memparafrasekan adalah mengubah teks puisi menjadi sebuah prosa
atau mengembalikan teks puisi ke dalam bentuk tuturan yang lengkap. Kata-
kata penghubung yag lepas dikembalikan lagi pada posisinya. Secara mudah,
parafrase dapat dilakukan dengan menceritakan kembali isi puisi dengan
menggunakan kata-kata sendiri secara bebas.
G. Refleksi
Simaklah dan pahami puisi yang disampaikan secara langsung ( puisi yang
dibacakan oleh temanmu/gurumu ) ataupun melalui rekaman kemudian
parafrasekan puisi tersebut!
GLOSARIUM
A
Apresiasi : Penilaian (penghargaan) terhadap sesuatu; kesadaran terhadap nilai seni dan budaya.
Artikel :Karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esay dari majalah surat kabar, dsb.
Asonansi : Perulangan bunyi vokal dari deretan kata .
Asosiasi : Persatuan antara rekan usaha; hubungan antara peristiwa-peristiwa yang terjadi
B
Borjuis : Kelas masyarakat dari golongan menengah keatas (biasanya dipertentangkan dengan rakyat jelata).
D
Denotatif : Makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas pada sesuatu.
E
Emosional : Menyentuh perasaan; mengharukan.
H
Hakim : Orang yang mengadili perkara.
J
Jalang : Tidak dipelihara orang; liar.
K
Konotatif : Tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan pada sebuah kata; makna yang ditambahkan pada makna denotasi.
Kuil : Bangunan tempat memuja (menyembah) dewa.
Kompetensi : Kewenangan , untuk menentukan atau menentukan sesuatu.
L
Leksikal : Berkaitan dengan kata; berkaitan dengan kosa kata.
M
Mesum : Kotor; cemar; tidak senonoh; keji;cabul
N
Notulis : Orang yang bertugas membuat notula ataw catatan rapat
Nuansa : Variasi atau perbedaan yang sangat halus atau kecil sekali
P
Parafrase : Pengungkapan kembali suatu tuturan dari sebuah tingkatan atau macam bahasa menjadi yang lain tampa mengubah pengertian;penguraian kembali suatu teks.
Politik : (Pengetahuan) mengenai ketatanegaraan
Prosa : Karangan bebas.
Puisi : Ragam sastra yang terikat oleh irama, mantra, rima serta penyusunan larik dan bait.
R
Rawa : Tanah yang rendah dan digenangi air dan biasanya terdapat banyak tumbuhan air.
Rekaman : Yang direkam (seperti gambar cetakan lagu, setensil)
Renungan : Hasil merenung atau buah pikiran.
S
Simbolik : Sebagai lambang, menjadi lambang;mengenai lambang.
Susila : Baik budi bahasanya; beradap; sopan.
INDEKS
A
Apresiasi
Artikel
Asonansi
Asosiasi
B
Borjuis
D
Denotatif
E
Emosional
H
Hakim
Hawa
J
Jalang
K
Karakteristik
Konotatif
Kuil
Kompetensi
L
Leksikal
M
Mesum
Multiinterprestasi
N
Notulis
Nuansa
P
Parafrase
Pelacur
Penafsiran
Pertapa
Politik
Prosa
Puisi
R
Rawa
Rekaman
Renungan
S
Simbolik
Susila