Post on 24-Apr-2015
description
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II“Biopolimer dari Kentang”
Dosen :Adi Riyadhi, M.Si
(download at http://www.4shared.com/office/aprxKLOb/laporganik_polimer.html?)
Ditulis oleh :
Kelompok IIAli Panca
Fuady HaniefAndriesta Saputri
Pranisa Syifa Delima
LABORATORIUM KIMIAPROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGIUNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN) SYARIF HIDAYTULLAH
JAKARTA2012BAB I
PENDAHULUANI.1. Latar Belakang
Pada masa ini plastik merupakan benda yang sangat penting bagi kehidupan. Fungsi plastik yang begitu luas membuat plastik tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Plastik digunakan sebagai tas, bahan pembuat peralatan rumah tangga, pipa, botol, dan lain-lain. Jika dulu untuk membungkus makanan digunakan daun pisang, saat ini plastik telah banyak menggantikan peran pembungkus makanan tradisional tersebut. Banyak orang lebih memilih plastik sebagai pembungkus makanan dengan alasan praktis, tahan lama, dan lebih bersih. Plastik yang notabene-nya adalah salah satu senyawa polimer umumnya dibuat dari minyak bumi menjadi polimer sepertipolypropylene (PP), polycarbonate (PC), dan polyvinylchloride (PVC). Penggunaan minyak bumi sebagai bahan baku pembuat plastik meninggalkan suatu permasalahan, antara lain:1. Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui yang terbatas ketersediaannya di alam.2. Karena berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, plastik tidak bisa didegradasi oleh alam. Hal ini tentu saja dapat menambah timbunan sampah yang ada dan lebih lanjut akan mencemari lingkungan.3. Beberapa orang melakukan pengolahan sampah plastik dengan cara membakarnya, padahal pembakaran plastik dapat memproduksi CO2 yang meningkatkan efek pemanasan global.
Selain itu uap yang dihasilkan dari pembakaran plastik pun bersifat karsinogenik yang sangat berbahaya bagi kesehata Alternatif lain yang saat ini dikembangkan adalah penggunaan plastik yang dapat didegradasi oleh alam berbasis biopolimer. Biopolimer merupakan suatu senyawa polimer yang bahan bakunya berasal dari tumbuhan. Plastik yang dapat didegradasi oleh alam ini antara lain polylactic acid (PLA) dan polyhydroxybutyrate (PHB). PLA dan PHB berbeda dalam hal bakteri yang digunakan untuk proses fermentasi bahan baku pembuatnya. Selain itu harga PHB juga relatif lebih mahal jika dibandingkan dengan PLA.
I.2. Tujuan dan Manfaat Mesintesis biopolimer dari pati kentang Pengaruh penambahan dengan polimer sintesis
I.3. Dasar TeoriPlastik Biodegradabel
Menurut Pranamuda (2001), plastik biodegradabel adalah plastik yang dapat digunakan layaknya seperti plastik konvensional, namun akan hancur terurai oleh aktivitas mikroorganisme menjadi hasil akhir air dan gas karbondioksida setelah habis terpakai dan dibuang ke lingkungan. Plastik biodegradabel merupakan bahan plastik yang ramah terhadap lingkungan karena sifatnya yang dapat kembali ke alam.
Secara umum, kemasan biodegradabel diartikan sebagai film kemasan yang dapat didaur ulang dan dapat dihancurkan secara alami. Menurut Stevens (2001), plastik biodegradabel disebut juga bioplastik, adalah plastik yang seluruh atau hampir seluruh komponennya berasal dari bahan baku yang dapat diperbaharui. Plastik biodegradabel mengandung satu atau lebih biopolimer sebagai ingridien yang esensial.
Istilah bioplastik ditujukan untuk bahan kemasan yang berasal dari polimer yang 100% biodegradabel dan sudah diuji biodegradabilitasnya berdasarkan standar yang berlaku (ISO 14855,CEN/TC 261/SC 4 N 99 atau ASTM D6400-99) atau dari biopolimer (produk hasil pertanian) (Vink et al., 2003).
Berdasarkan sumber atau cara memperolehnya, Tharanathan (2003) mengklasifikasikan biopolimer sebagai bahan baku bio-kemasan menjadi empat kelempok seperti Gambar 1. Selain dari polimer alami, ada beberapa zat sintetis yang merupakan campuran antara zat petrokimia dengan biopolimer dan atau biopolimer yang telah mengalami perlakuan yang kompleks tetapi tetap memiliki sifat biodegradabel, contohnya adalah poly alkilene esters, poly lactic acid, poly amid esters, poly vinil esters, poly vinil alcohol, dan poly anhidrides.
Gambar 1. Polimer biodegradabel sebagai bahan biokemasan (Tharanathan, 2003)Berdasarkan bahan baku yang dipakai, plastik biodegradabel dikelompokkan menjadi
dua kelompok, yaitu kelompok dengan bahan baku petrokimia dan kelompok dengan bahan baku produk tanaman seperti pati dan selulosa. Kelompok pertama adalah penggunaan sumberdaya alam yang tidak terbaharui (non-renewable resources), sedangkan kelompok kedua adalah sumber daya alam terbarui (renewable resources). Saat ini polimer plastik biodegradabel yang telah diproduksi adalah kebanyakan dari polimer jenis poliester alifatik (Pranamuda, 2001).
Teknologi pembuatan plastik biodegradabel sudah banyak diteliti sebagai alternatif pemecahan masalah limbah plastik. Menurut Sriroth et al. (2006), pati singkong, kentang dan bahan yang mengandung karbohidrat ataupun protein dapat menjadi salah satu alternatif bahan baku plastik biodegradabel. Proses pembuatannya hampir sama dengan proses pembuatan plastik dengan bahan baku polimer sintetis.Kentang
Kentang, Potato (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanaceae yang memiliki umbi batang yang dapat dimakan dan disebut "kentang" pula. Umbi kentang sekarang telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa walaupun pada awalnya didatangkan dari Amerika Selatan.
Penjelajah Spanyol dan Portugis pertama kali membawa ke Eropa dan mengembangbiakkan tanaman ini pada abad XVI. Dengan cepat menu baru ini tersebar di seluruh bagian Eropa. Dalam sejarah migrasi orang Eropa ke Amerika, tanaman ini pernah menjadi pemicu utama perpindahan bangsa Irlandia ke Amerika pada abad ke-19, di kala terjadi wabah penyakit umbi di daratan Irlandia yang diakibatkan oleh jenis jamur yang disebut ergot. Kentang yang disebarkan secara luas setelah 1600, menjadi sumber makanan utama di Eropa dan Asia Timur. Setelah diperkenalkan ke Cina menjelang akhir dinasti Ming, kentang segera menjadi kelezatan keluarga kekaisaran. Kentang diperkenalkan di Filipina pada akhir abad ke-16, dan ke Jawa dan Cina selama abad ke-17. Itu mapan sebagai tanaman di India dengan akhir abad 18 dan di Afrika dengan pertengahan abad ke-20.
Kentang ini mengandung vitamin dan mineral, serta bermacam-macam phytochemical, seperti karotenoid dan polifenol. Kentang ukuran sedang 150 g (5.3 oz) kentang dengan kulit memberikan 27 mg vitamin C (45% dari Nilai Harian), 620 mg potasium (18% ), 0,2 mg vitamin B6 (10% ) dan melacak jumlah thiamin, riboflavin, folat, niacin, magnesium, fosfor, besi, dan seng. Isi serat kentang dengan kulit (2 g) adalah setara
dengan banyak roti gandum, pasta, dan sereal. Dalam hal gizi, kentang terkenal karena kandungan karbohidrat nya (sekitar 26 gram dalam kentang medium). Bentuk dominan dari karbohidrat ini adalah pati. Sebagian kecil tapi signifikan pati ini adalah tahan terhadap pencernaan oleh enzim dalam lambung dan usus kecil, sehingga mencapai usus besar dasarnya utuh.Nilai Kandungan gizi Kentang per 100 g (3.5 oz)Energi 321 kJ (77 kcal)Karbohidrat 19 gPati 15 gDiet serat 2.2 gLemak 0,1 gProtein 2 gAir 75 gThiamine (B1 Vit.) 0,08 mg (6%)Riboflavin (Vit. B2) 0.03 mg (2%)Niacin (Vit. B3) 1,1 mg (7%)Vitamin B6 0,25 mg (19%)Vitamin C 20 mg (33%)Kalsium 12 mg (1%)Besi 1,8 mg (14%)Magnesium 23 mg (6%)Fosfor 57 mg (8%)Kalium 421 mg (9%)Sodium 6 mg (0%)
BAB IIMETODE PENELITIAN
ALAT1. Nama Alat : Piala Gelas
Gambar :Harga Alat : Rp. 80.000,-Lama Penggunaan : 2 JamBiaya penyusutan alat : Rp. 20,-Cara Kerja Alat : -
2. Nama Alat : Gelas UkurGambar :Harga Alat : Rp. 75.000,-Lama Penggunaan : 2 JamBiaya penyusutan alat : Rp. 20,-Cara Kerja Alat : -
3. Nama Alat : NeracaGambar :Harga Alat : 15 jutaLama Penggunaan : 15 menit
Biaya penyusutan alat : Rp. 1500,-Cara Kerja Alat :
1. Tekan “tare” hingga display menunjukkan 0.00000g.
2. Tambahkan contoh dan tutup pintu pembatas
3. Biarkan neraca stabil saat membaca bobot contoh
4. Nama Alat : blenderGambar :Harga Alat : Rp. 210.000,-Lama Penggunaan : 1 hariBiaya penyusutan alat : Cara Kerja Alat : -
BAHAN
1. Nama Bahan : NaOHGambar Molekul :
Natrium Hidroksida
Nama IUPAC
Natrium Hidroksida
Nama lain
Soda kaustik
Jumlah Menurut Modul : 75.5 gJumlah yang Digunakan : 16 gPrediksi Harga : 627 rb/literMSDS :
Informasi produk
Grade ACS,Reag. Ph Eur
Synonyms Soda caustic
Rumus kimia HnaO
Formulasi kimia NaOH
Kode HS 2815 11 00
Nomor EC 215-185-5
Massa molar 40.00 g/mol
Nomor indeks EC 011-002-00-6
Nomor CAS 1310-73-2
Data kimia dan fisika
Kelarutan di dalam air 1090 g/l (20 °C)
Titik leleh 323 °C
Massa molar 40.00 g/mol
Densitas 2.13 g/cm3 (20 °C)
Angka pH 14 (50 g/l, H2O, 20 °C)
Titik didih 1390 °C (1013 hPa)
Tekanan uap (20 °C)
Informasi keselamatan berdasarkan GHS
Hazard Statement(s) H290: Dapat merusak logam-logam.H314: Menyebabkan luka bakar pada kulit dan kerusakan mata yang serius.
Precautionary Statement(s)
P280: Gunakan pakaian/ sarungtangan pelindung / pelindung mata/ muka.P301 + P330 + P331: JIKA TERTELAN: Berkumurlah. JANGAN memancing muntah.P305 + P351 + P338: JIKA TERKENA MATA: Bilas secara hati-hati dengan air selama beberapa menit. Lepas lensa kontak, jika digunakan dan mudah melakukannya. Lanjutkan membilas.
Signal Word Bahaya
Hazard Pictogram(s)
RTECS WB4900000
Kelas penyimpanan 8 B Tidak mudah terbakar, zat korosif
WGK WGK 1 agak berbahaya untuk air
Disposal 13Basa dan senyawa turunan alkohol harus diencerkan jika perlu dengan diaduk dengan hati-hati ke dalam air dan kemudian dinetralisir (gunakan sarung tangan, lakukan di lemari asam!) dengan asam hidroklorat (Kat.No. 100312). Sebelum dimasukkan ke dalam wadah D, periksa derajat keasaman (pH) dengan strip/lembar indikator pH-Universal (Kat. No. 109535).
Informasi keselamatan kerja
Frase R R 35Mengakibatkan luka bakar yang parah.
Frase S S 26-37/39-45
Jika kena mata, segera bilas dengan banyak air dan dapatkan bantuan medis.Pakai sarung tangan dan pelindung mata/wajah yang sesuai.Jika terjadi kecelakaan atau jika merasa tidak enak badan, segera dapatkan bantuan medis (tunjukkan label jika mungkin).
Jenis-jenis bahaya Korosif
Hazard Symbol
Corrosive
2. Nama bahan : HClMSDS
MATERIAL SAFETY DATA SHEETHYDROCHLORIC ACID
1. IDENTITAS PRODUK DAN PERUSAHAANNAMA PRODUK : Asam HydrochloricRUMUS KIMIA : HClCODE PRODUKSI : -SYNONIM : Asam chloride, asam muriat, Hydroge chloride2. KOMPOSISI BAHANBahan 36% berat CAS No.7647-01-0Batas pemaparan : 5ppm ( 7,5 mg/m3 ) ( TLV-C )3. IDENTIFIKASI BAHAYA
Ringkasan bahaya yang penting : Asam chloride sangat korosif dan toksik serta iritatif bila kontak dengan kulit, mata atau terhirup.Akibatnya terhadap kesehatan :MATA : Menyebabkan iritasi bahkan dapat menyebabkan kebutaanKULIT : Menyebabkan luka bakar dan dermatitis
TERTELAN : Menyebabkan luka bakar membrane mukosa di mulut, Esophagus dan mulutTERHIRUP : Menyebabkan bronchitis kronisKarsinogenik : Tidak ada efekTeratogenik : Tidak ada efekReproduksi : Tidak ada efek4. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAANTerkena pada :MATA : Bilas dengan air mengalir sekurang-kurangnya 15 menit
KULIT : Cuci dengan air sebanyak-banyaknya. Segera lepaskan pakaian yang terkontaminasi.TERTELAN : Bila sadar, beri minum 1 – 2 gelas untuk pengenceran. Hindari pemanis buatan.
TERHIRUP : Segera pindahkan korban ke tempat yang cukup udara, berikan pernafasan buatan atau oksigen korban segera bawa ke dokter.5. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARANa. Sifat- sifat bahan mudah terbakar : Tidak mudah terbakarTitik nyala : -b. Suhu nyala sendiri : -c. Daerah mudah terbakarBatas terendah mudah terbakar : -Batas tertinggi mudah terbakar : -
d. Media pemadam api : Dapat dilakukan dengan pemadam api biasa. Wadah yang terpapar panas dapat di semprot dengan air agar dingin, tetapi air tidak boleh masuk ke dalam wadah.
e. Bahaya khusus : Bila kontak dengan logam akan menghasilkan gas hydrogen yang mudah terbakarf. Instruksi pemadam api : Dapat dilakukan dengan pemadam api biasa. Wadah yang terpapar panas dapat disemprot dengan air
agar dingin tetapi air tidak boleh masuk ke dalam wadah. Pakailah pakaian pelindung diri dan alat pelindung pernafasan.6. TINDAKAN TERHADAP TUMPAHAN DAN KEBOCORAN
a. Tumpahan dan kebocoran kecil : Bila kebocoran tidak besar, tutup dengan tanah kering, pasir kering atau material lain yang tidak terbakar diikuti dengan lembaran plastik untuk menghindari penyebaran atau kontak dengan air hujan.
b. Tumpahan dan kebocoran besar : Penanganan kebocoran gas atau tumpahan larutan Hcl harus memakai alat pelindung diri terutama pelindung pernafasan, kulit (badan)
c. Alat pelindung diri : Respirator kimia penyerap HCL atau respirator udara (SCBA), Kacamata (goggles) atau perisai muka (Full face), gloves (neoprene, nitrile).7. PENYIMPANAN DAN PENANGANAN BAHAN
: Bekerja dengan gas atau uap HCl harus dalam lemari asam. Waspada terhadap kebocoran gas.b. Pencegahan terhadap pemaparan :Gunakan SCBA dan pakaian pelindung
c. Tindakan pencegahan terhadap kebakaran dan peledakanSimpan di tempat dingin, berventilasi dan lantai gedung harus tahan asam.
e. Syarat khusus penyimpanan bahan : Jauhkan dari bahan oksidator dan bahan alkali, serta sianida, sulfida, formadehid, logam natrium, merkuri sulfat dan amonium hidroksida. Periksa kebocoran wadah asam.8. PENGENDALIAN PEMAJANAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI
a. Pengendalian teknis : Gunakan Ventilasi umum yang mencakup untuk menjaga debu ke tingkat serendah mungkin.b. Alat pelindung Diri : Respirator kimia penyerap HCl atau respirator udara, kacamata (goggles), Jas lab, perisai muka (full face),
sarung tangan karet (neoprene gloves)9. SIFAT – SIFAT FISIKA DAN KIMIABentuk : CairBau : menyengatWarna : Bening sampai agak kekuninganMassa jenis : 2.13Titik didih : 85 oCTitik lebur : -20oCTekanan uap (20oC) : 20 mbarKelarutan dalam Air (20 oC) : terlarut82,3 g/ 100 mpH (20 oC) : 110. REAKTIFITAS DAN STABILITAS
Senyawa HCl stabil pada suhu kamar. Oleh pengaruh panas akan terurai menjadi hydrogen dan klor. Larutan dalam air sangat reaktif dengan logam-logam dan menghasilkan gas hydrogen yang eksplosif. Bereaksi dengan oksidator menghasilkan gas khlor yang toknik.b. Sifat stabilitas : Stabil pada tekanan dengan temperatur yang normal.c. Kondisi yang harus dihindari : panas dan lembab
d. Bahan yang harus dihindari :Aluminium, amines, carbide, hydrida, fluor, logam alkali, logam, basa kuat garam dari asam oksihalogon, H2SO4 pekat, senyawa hydrogen semimetalik, semimetalic oxides, aldehyde, sulfida, lithium, silicide, vinymethyl ethere. Bahan dekomposisi : Hydrochloric acid chlorinef. Bahaya Polimarisasi : -11. INFORMASI TOKSIKOLOGIa. Nilai ambang batas ( NAB ) : 5 ppm ( 7,5 mg/m3 (TLV-C)b. Terkena mata : dapat menimbulkan iritasi mata dan kebutaanc.Tertelan LD 50 (tikus) : 000 mg/ Kgd. Terhirup LC 50 (pernafasan) : 3124 ppm (V)/ 1 jame. Terkena kulit : Dapat menimbulkan luka bakarf. Efek local : -
g. Pemaparan jangka pendek/ akut : Terhirup dapat menyebabkan iritasi pada hidung dan tenggorokan, saluran pernapasan atau kerusakan paru-paru
h. Pemaparan jangka panjang/ kronik : Bronchitis kronis bila sering menghirup gas dan dermatitis jika kontak dengan kulitKarsinogen : tidak adaTeratogen : tidak adaReproduksi : tidak adaMutagen : tidak ada12. INFORMASI EKOLOGI
a. Dampak terhadap lingkungan : Efek Biologi lethal pada ikan dari 25 mg/l. Beracun pada organisme aquatik. Berbahaya dikarenakan perubahan pHb. Degradasi lingkungan : -c. Bio Akumulasi : -13. PEMBUANGAN LIMBAHSebelum dibuang ke lingkungan, harus dinetralkan dengan alkali sampai Ph = 914. PENGANGKUTANa. Peraturan Internasional : Peraturan DOTb. Pengangkutan darat : truk tankic. Pengangkutan laut : Kapal lautd. Pengakutan udara : tidak ada15. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGANKeputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP 187/MEN/1999
3. Nama Bahan : GliserolNomor produk Kemasan Jumlah/PkKuantitas Harga
1082380500 Botol kaca 500 ml Rp 1,632,000
Informasi produkRumus kimiaC9H14O6
Kode HS 2915 39 00Nomor EC 203-051-9Massa molar 218.20 g/mol
Nomor CAS 102-76-1Data kimia dan fisika
Temperatur penyalaan430 °CKelarutan di dalam air64 g/l (20 °C)Titik leleh -78 °CMassa molar 218.20 g/molDensitas 1.16 g/cm3 (20 °C)Angka pH 5.0 - 6.0 (50 g/l, H2O, 20 °C)Titik didih 258 °C (1013 hPa)Tekanan uap < - 0.1 hPa (20 °C)Batasan ledakan 1.1 - 7.7 %(V)Titik nyala 142 °C
Informasi keselamatan kerjaKelas penyimpanan 10 Cairan mudah terbakar tidak dalam Kelas Penyimpanan 3WGK WGK 1 agak berbahaya untuk air
Disposal
3Reagen organik yang relatif tidak aktif harus dikumpulkan dalam kategori A. Jika terhalogenasi, harus ditempatkan dalam Kategori B. Untuk residu padat gunakan Kategori C.
Data toksikologisLD 50 tertelan LD50 tikus 3000 mg/kgLD 50 melalui kulitLD50 kelinci > 5000 mg/kg
BAB IVCARA KERJA
1. Diagram blok Pembuatan Pati Kentang
Pembuatan plastic biopolymer
2. Safety and Security Untuk keselamatan dan keamanan maka diwajibkan menggunakan peralatan laboratorium seperti jas lab, masker, kaca mata, sarung tangan serta alat yang menjaga keselamatan dan keamanan di laboratorium.
3. Penjelasan dari tujuan langkah Penghancuran kentang bertujuan untuk mempermudah proses pembuatan pati dari kentang. Penambahan glycerol bertujuan untuk memberi ikatan yang kuat antara pati dengan glycerol sehingga terbentuk struktur polimer. Pengaturan pada pH normal bertujuan agar ikatan polimer terjadi secara sempurna.
BAB VHASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
I. Hasil Pengamatan
Perlakuan Hasil Pengamatan
Pati kentang dengan penambahan HCl -Pati kentang dengan penambahan HCl + sterofoam -Pati kentang dengan penambahan HCl + gliserol Sedikit terbentuk
II. PembahasanDalam pembuatan biopolimer dengan pati kentang ini, dilakukan 3 perlakuan yaitu:
pati kentang + HCl; pati kentang + HCl + gliserol; dan pati kentan + HCl + sterofoam yang sudah dilarutkan dalam aseton. Penggunaan pati sebagai bahan dasar biopolimer pada umumnya memiliki kekurangan yakni plastik yang dihasilkan sangat mudah rapuh karena kekuatan mekaniknya rendah dan bersifat hidrofilik. Penambahan gliserol ditujukan untuk meningkatkan nilai perpanjang elastisitas film plastik. Sedangkan penambahan polimer sintetis yakni dari sterofoam ditujukan untuk meningkatkan kekuatan mekanik dan ketahanan air film plastik.
Pati terdiri dari rantai panjang molekul glukosa bergabung, yang mengandung dua polimer. amilosa yang lurus dirantai dan amilopektin yang bercabang. Ketika pati dikeringkan dari larutan membentuk sebuah film karena ikatan hidrogen antara rantai. Namun, amilopektin yang menghambat pembentukan film. Pati bereaksi dengan asam klorida akan merusak amilopektin, membentuk film yang baik. Ini adalah produk yang tanpa glicerol. Rantai lurus dari pati (amilosa) dapat berbaris bersama-sama dan meskipun ini membuat film yang bagus, sangat rapuh karena rantai terlalu pandai berbaris. Bidang film dapat menjadi kristal, yang menyebabkan kerapuhan itu. Film atau bioplastik yang dibuat ini bisa dilelehkan dan bersifatthermoplastic.
Namun pada hasil percobaan dari ketiga perlakuan tersebut semua menunjukkan hasil negative (walaupun ada yang sedikit terbentuk), yakni tidak terbentuk lembaran tipis plastik
(plastic film). Hal ini terjadi karena kesalahan praktikan dalam penggilingan pati yang terlalu halus sehingga mempengaruhi kekuatan serat yang menimbulkan terjadinya penurunan kekuatan tarik yang disebabkan oleh kerusakan struktur serat pati, sehingga memungkinkan terjadinya desintegrasi serat. Selain itu, pemanasan campuran biopolimer yang terlalu lama (>15 menit) juga menjadi penyebab biopolimer gagal terbentuk, dapat diindikasikan dengan kondisi campuran yang cair/tidak mengental.
Disamping itu, proses pengadukan campuran saat pemanasan yang tidak sempurna juga jadi faktor kegagalan terbentuknya film plastik, sehingga ikatan yang terjadi antara pati dengan gliserol maupun pati dengan sterofoam jadi tidak kuat. Ikatan antar komponen penyusun ini sangat berpengaruh pada kekuatan tarik film plastik. Jadi, ada pengaruh yang besar antara pengadukan, pemanasan, dan luas permukaan pati dalam keberhasilan pembuatan biopolimer.
BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN
I. KesimpulanKesimpulan dari percobaan ini adalah:
Biopolimer dapat dibuat dengan bahan baku pati kentang. Hanya polimer dalam gliserol yang terbentuk, walaupun hanya sedikit. Pemanasan yang tepat, pengadukan, dan luas permukaan pati sangat memperngaruhi
keberhasilan dalam membuat polimer.II. Saran
Mencoba berkreasi dengan membuat biopolimer dari pati selain kentang. Dalam pemanasan dan pengadukan, harus jelas waktu yang dibutuhkan untuk pemanasan
dan pengadukan, agar biopolimer terbentuk.
Cara Manfaatkan Wortel Sebagai Pengawet Bakso AlamiBangkapos.com - Rabu, 9 Januari 2013 14:54 WIBMore Sharing ServicesShare|Share on facebookShare on myspaceShare on googleShare on twitter
www.sehatnews.comIlustrasi
Berita Terkait Mahasiswa UNY Temukan Wortel Sebagai Pengawet Bakso… Roti Bakar Madu Berpadu Es Krim Bikin Ketagihan Roti Dua Warna dari Wortel Ingin Berhenti Merokok? Isap Saja Wortel Wortel si Kurangi Risiko Kanker Wortel Memang Jago Cerahkan Mata Anda Yuk...Detoks Alami dengan Wortel
BANGKAPOS.COM--Tiga mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY, yaitu Ardi, Ari Purnomo, Herlinda Kusuma Wadani melalui penelitiannya berhasil memanfaatkan ekstrak wortel (Daucus carota) sebagai alternatif bahan pengawet bakso yang alami.
Tahapan pertama dalam penelitian ini adalah persiapan sampel yang akan digunakan. Membuat ekstrak wortel yaitu dengan cara memblender wortel lalu diperas. Setelah itu, ekstrak digunakan untuk membuat bakso. Setelah bakso sudah jadi lalu diuji angka peroksida di lab. Dari pengujian di lab didapat waktu optimum yaitu pada hari ke 4.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan tentang uji keawetan bakso, dapat disajikan, yaitu kadar betakarotin dalam bakso sebesar 55.385,3830 mg/100 gram. Sementara itu, waktu optimum pengawet bakso, yaitu untuk hari ke-0 = 0,05, hari ke-2 = 1,107, hari ke-3 = 0,23, hari ke-4 = 0,48, dan hari ke-5 = 3,0. Kadar air 46,4504%, kadar abu 1,7380%, kadar protein 38,2478, kadar lemak 10,4541, dan kadar serat 1,9697.