Post on 26-Nov-2020
570
Laporan
Kinerja DINAS PERTANIAN PANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
2019
LAPORAN KINERJA
TAHUN 2019
DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
i
Kata Pengantar
Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
terlaksananya semua tugas-tugas Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Bantul, serta terselesaikannya penyusunan Laporan Kinerja Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2019 sebagai
bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan selama tahun 2019.
Laporan Kinerja ini disusun berdasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan
berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja, dengan
semangat dan tekad yang kuat untuk menginformasikan capaian kinerja secara
transparan dan akuntabel atas kinerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2019.
Pemerintah Kabupaten Bantul telah menetapkan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016 – 2021 sebagaimana
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016 – 2021.
Menindaklanjuti RPJMD tersebut, maka disusunlah Rencana Strategis Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul.
Secara keseluruhan penyelenggaran tugas pokok dan fungsi di Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul telah banyak
membuahkan hasil, namun disadari masih terdapat beberapa indikator kinerja yang
belum tercapai. Dengan adanya laporan ini dapat digunakan sebagai sarana
evaluasi agar kinerja ke depan menjadi lebih lebih produktif, efektif dan efisien, baik
dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun
koordinasi pelaksanaannya.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
ii
Akhirnya kami sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
memberikan dukungan, bimbingan serta partisipasi dalam penyusunan Laporan
Kinerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun
2019.
Bantul, Januari 2020
Kepala,
YUS WARSENO,SPi,MSc Pembina Tk. I/ IVb
NIP. 196406111991031008
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
iii
Ikht isar Eksekut i f
Penyusunan Laporan Kinerja menjadi salah satu upaya yang dilakukan
pemerintah untuk mendorong tata kelola pemerintahan yang baik, dimana instansi
pemerintah, melaporkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan publik. Proses
penilaian yang terukur ini juga menjadi bagian dari skema pembelajaran bagi
organisasi pemerintah untuk terus meningkatkan kapasitas kelembagaan sehingga
kinerjanya bisa terus ditingkatkan. Laporan Kinerja Dinas Pertanian Pangan
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul tahun 2019 ini merupakan amanat
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomor 5
Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Penyusunan Laporan
Kinerja dilakukan dengan mendasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan
Kinerja, di mana pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan
akuntabel merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Dinas Pertanian
Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul.
Pelaksanaan pembangunan Kabupaten Bantul tahun 2019 telah berpedoman
kepada RPJMD yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul
Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Tahun 2016–2021. Menindaklanjuti hal tersebut, Dinas Pertanian Pangan Kelautan
dan Perikanan telah menetapkan Rencana Strategis Dinas Pertanian Pangan
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul.
Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bantul.
Rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Bantul diatur dalam Peraturan Bupati Bantul No. 115 Tahun
2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja
Dinas Pertanian Pangan Kelautan Dan Perikanan.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
iv
Tugas pokok Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan adalah
membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah dan tugas pembantuan bidang pertanian, pangan, serta kelautan dan
perikanan.
Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan memiliki fungsi yang cukup
luas dan strategis dalam menjalankan roda Pemerintahan, antara lain :
a. perumusan kebijakan bidang pertanian, pangan, serta kelautan dan
perikanan;
b. pelaksanaan kebijakan bidang pertanian, pangan, serta kelautan dan
perikanan;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang pertanian, pangan, serta
kelautan dan perikanan;
d. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai bidang tugas
dan fungsinya.
Laporan Kinerja ini disusun dengan melakukan analisa dan mengumpulkan
bukti untuk menjawab pertanyaan, sejauh mana sasaran pembangunan yang
ditunjukkan dengan keberhasilan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul yang telah
mendapatkan bimbingan dan arahan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 9 (sembilan) IKU, disimpulkan
bahwa seluruh indikator berkriteria Sangat Tinggi, dengan rata-rata capaian
sebesar 118,5 %. Iku tersebut adalah :
1. Ketersediaan Energi
2. Ketersediaan Protein
3. Skor Pola Pangan Harapan
4. Produksi tanaman pangan
5. Produksi tanaman hortikultura
6. Produksi tanaman perkebunan
7. Produksi daging
8. Produksi perikanan
9. Nilai Tukar Petani (NTP)
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
v
Sebagai bagian dari perbaikan kinerja Dinas Pertanian Pangan
Kelautan dan Perikanan yang menjadi tujuan dari penyusunan Laporan
Kinerja, hasil evaluasi capaian kinerja ini juga penting dipergunakan untuk
perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan di tahun yang
akan datang. Dengan ini, upaya perbaikan kinerja dan pelayanan publik
untuk peningkatan kesejahteraan rakyat akan bisa dicapai.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
vi
Daftar Is i
Kata Pengantar .......................................................................................................... i Ikhtisar Eksekutif …………………………………………………………………………...iii Daftar Isi …………………………………………………………………………………….vi Daftar Tabel ………………………………………………………………………………...vii Daftar Gambar ……………………………………………………………………………...ix Bab IPendahuluan
A. Latar Belakang …………………………………………………………………….2
B. Pembentukan OPD ……………………………………………………………….2
C. Susunan Organisasi ………………………………………………………………3
D. Keragaman SDM ………………………………………………………………….9 E. Isu Strategis ………………………………………………………………………11
Bab IIPerencanaan Kinerja A. Rencana Strategis ……………………………………………………………….13
1. Visi dan Misi ……………………………………………………………...........13 2. Tujuan dan Sasaran …………………………………………………………..14
3.Kebijakan, Strategi dan Program …………………………………………….15 B. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2019 …………………………………………... 18 C. Program untuk Pencapaian Sasaran ………………………………………….. 22
Bab IIIAkuntabilitas Kinerja A. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2019 …………………………………24
B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ………………………………………… 24
1.Sasaran Meningkatnya Keragaman Gizi Masyarakat ……………………...25
2.Sasaran Meningkatnya produksi pertanian …………………………………34 3. Sasaran Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat ………………….43
4.Sasaran Meningkatnya Produksi Perikanan ………………………………..50 C. Prestasi Dan Penghargaan Tahun 2019 ………………………………………59 D. Akuntabilitas Anggaran ………………………………………………………….61
E. Efisiensi Sumber Daya …………………………………………………………..63 F. Kinerja Lain-lain …………………………………………………………………..64
Bab IVPenutup …………………………………………………………………………….68
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
vii
Daftar Tabel
Tabel I. 1 Data Pegawai Berdasar Jenis Kelamin .............................................................. 9
Tabel I. 2 Perkembangan Keadaan Pegawai Berdasarkan Usia ........................................ 9
Tabel I. 3 Perkembangan Keadaan Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan .............. 10
Tabel I. 4 Keadaan Pegawai Berdasar Golongan ............................................................ 11
Tabel II. 1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran ..................................................... 15
Tabel II. 2 Strategi dan Kebijakan Perangkat Daerah Dinas Pertanian Pangan
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul ................................................... 16
Tabel II. 3 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama ............................................... 18
Tabel II. 4 Program Untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2019 .......................................... 22
Tabel III. 1 Skala Nilai Peringkat Kinerja .......................................................................... 23
Tabel III. 2 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2019 ................................................ 24
Tabel III. 3 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran ...................................................... 25
Tabel III. 4 Ketersediaan Energi, Protein & Lemak Berdasarkan Jenis Bahan
Makanan ........................................................................................................ 28
Tabel III. 5 Perkembangan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) di Kabupaten Bantul
Tahun 2014-2019 .......................................................................................... 29
Tabel III. 6 PPH Aktual Kabupaten Bantul Tahun 2019.................................................... 30
Tabel III. 7 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Intensifikasi dan Diversivikasi
Usaha Tani .................................................................................................... 34
Tabel III. 8 Capaian Indikator Produksi Tanaman Pangan, Produksi Tanaman
Hortikultura dan Produksi Tanaman Perkebunan .......................................... 35
Tabel III. 9 Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman
Pangan .......................................................................................................... 38
Tabel III. 10 Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Tanaman Hortikultura .................. 40
Tabel III. 11 Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tembakau, Tebu, dan Kelapa
Tahun 2018-2019 .......................................................................................... 41
Tabel III. 12 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Terpenuhinya Kebutuhan
Pangan Masyarakat ....................................................................................... 43
Tabel III. 13 Produksi Daging, Telur, dan Susu Tahun 2018-2019 ................................... 48
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017
viii
Tabel III. 14 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Produksi
Perikanan ....................................................................................................... 50
Tabel III. 15 Jumlah Rumah Tangga Perikanan dan Produksi Perikanan Budidaya ........ 54
Tabel III. 16 Produksi Perikanan Budidaya Menurut Jenis Ikan Tahun 2018-2019 .......... 53
Tabel III. 17 Produksi Perikanan Budidaya Menurut Jenis Ikan Tahun 2018-219 ............ 58
Tabel III. 18 Produksi Benih Ikan dan Nilai Produksi benih .............................................. 59
Tabel III. 19 Alokasi Anggaran Belanja Langsung untuk Pencapaian Sasaran
Strategis ......................................................................................................... 61
Tabel III. 20 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2019 ........................................... 62
Tabel III. 21 Efisiensi Anggaran Indikator Kinerja Utama Tahun 2019 ............................. 63
Tabel III. 22 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya ............................................................ 64
Tabel III. 23 Target dan Capaian Pendapatan Asli Daerah pada Dinas Pertanian
Pangan Kelautan dan Perikanan Tahun 2019 ............................................... 65
Tabel III. 24 Nilai Rata-Rata Tiap Unsur Pelayanan pada Survey IKM Tahun 2019 ........ 66
Tabel III. 25 Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan
dan Kinerja Unit Pelayanan ........................................................................... 66
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
ix
Daftar Gambar
Gambar I. 1 Struktur Organisasi Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan .......... 5
Gambar I. 2 Perbandingan Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin ...................................... 9
Gambar I. 3 Proporsi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan ..................................... 10
Gambar I. 4 Perkembangan Pegawai Berdasar Golongan .............................................. 11
Gambar III. 1 Kegiatan Pembinaan dan Workshop GapoktanError! Bookmark not defined.
Gambar III. 2 Bazar Toko TTI dari Gapoktan Sumber Rejeki, Canden, Jetis di Pasar
Bantul ................................................................ Error! Bookmark not defined.
Gambar III. 3 Aktivitas Pemotongan di UPTD RPH ............. Error! Bookmark not defined.
Gambar III. 4 Bimbingan Teknis Pemotongan Hewan Qurban Bagi Takmir Masjid
demi meningkatkan kesadaran akan produk pangan ASUH (Aman,
Sehat, Utuh, Halal)......................................................................................... 47
Gambar III. 5 Inovasi SIPERKASA ................................................................................... 60
2
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
Laporan Kinerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Bantul disusun sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan
dalam menjalankan proses pembangunan, baik untuk keberhasilan maupun
kegagalan pelaksanaannya. Laporan kinerja ini juga merupakan bentuk
akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi, memberikan informasi kinerja
yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dicapai dan sebagai
upaya perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan kinerjanya.
Selain keberhasilan instansi dilihat dari anggaran pemerintah yang terserap
100% maka saat ini pengukuran kinerja (keberhasilan dan kegagalan) juga
berdasarkan pada pencapaian target kinerja yang tertera pada Dokumen
Penetapan Kinerja dan Rencana Strategis Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Bantul. Tahun 2019 merupakan tahun ketiga dalam upaya
pencapaian tujuan dan sasaran Renstra Perubahan Tahun 2016-2021.
Pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran tersebut dijabarkan dalam 11 program
29 kegiatan pada tahun 2019 ini. Pengukuran pencapaian target kinerja ini
dilakukan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja setiap
indikator dalam pencapaian sasaran instansi.
Keberhasilan, permasalahan dan solusi menjadi sumber untuk perbaikan
perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang. Dengan
pendekatan ini, Laporan Kinerja sebagai proses evaluasi menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dari perbaikan yang berkelanjutan di pemerintah untuk
meningkatkan kinerja pemerintahan melalui perbaikan pelayanan publik.
B. Pembentukan OPD
Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun
2016 Tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bantul.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
3
Rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Bantul diatur dalam Peraturan Bupati Bantul No. 115
Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata
Kerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan Dan Perikanan. Tugas pokok Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan adalah membantu Bupati
melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan
tugas pembantuan bidang pertanian, pangan, serta kelautan dan perikanan.
Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan memiliki fungsi yang
cukup luas dan strategis dalam menjalankan roda Pemerintahan, antara lain :
a. perumusan kebijakan bidang pertanian, pangan, serta kelautan dan
perikanan;
b. pelaksanaan kebijakan bidang pertanian, pangan, serta kelautan dan
perikanan;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang pertanian, pangan, serta
kelautan dan perikanan;
d. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai bidang tugas dan
fungsinya.
C. Susunan Organisasi
Struktur organisasi pada Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Bantul sesuai Peraturan Bupati Bantul No. 115 Tahun
2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja
Dinas Pertanian Pangan Kelautan Dan Perikanan adalah sebagai berikut:
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat, terdiri atas :
- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
- Sub Bagian Program Keuangan dan Aset.
3. Bidang Ketahanan Pangan, terdiri atas :
- Seksi Ketersediaan dan Kerawanan Pangan;
- Seksi Distribusi dan Cadangan Pangan;
- Seksi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan.
4. Bidang Prasarana Sarana dan Penyuluhan, terdiri atas :
4
- Seksi Lahan, Irigasi dan Pembiayaan;
- Seksi Pupuk, Pestisida dan Alsintan
- Seksi Penyuluhan
5. Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan terdiri atas :
- Seksi Perbenihan dan Perlindungan;
- Seksi Produksi;
- Seksi Pengolahan dan Pemasaran.
6. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, terdiri atas :
- Seksi Perbibitan dan Produksi;
- Seksi Kesehatan Hewan;
- Seksi Kesmavet, Pengolahan dan Pemasaran.
7. Bidang Kelautan dan Perikanan
- Seksi Pengembangan Usaha dan Kelembagaan Perikanan
- Seksi Pengendalian Perikanan dan Sarana Prasarana Perikanan
Tangkap
- Seksi Perikanan Budidaya
8. Unit Pelaksana Teknis Daerah
- UPTD Balai Pelaksana Penyuluhan
- UPTD Pusat Kesehatan Hewan
- UPTD Balai Benih Pertanian
- UPTD Rumah Pemotongan Hewan
- UPTD Balai Budidaya Ikan
9. Kelompok Jabatan Fungsional.
.
Bagan struktur organisasi Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Bantul dapat dilihat pada Gambar I.1
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
5
Gambar I. 1 Struktur Organisasi Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan
Rincian Tugas Pokok dan fungsi organisasi di Dinas Pertanian Pangan
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul diatur dalam Peraturan Bupati Bantul
Nomor 115 Tahun 2016 tentang Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan Dan Perikanan
Kabupaten Bantul. Uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon di
bawah Kepala Dinas, sebagai berikut:
a) Sekretariat, mempunyai tugas:
- penyusunan rencana kerja Sekretariat;
- perumusan kebijakan teknis kesekretariatan;
- pemberian dukungan administrasi yang meliputi kepegawaian,
ketatausahaan, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hukum,
organisasi dan tata laksana, hubungan masyarakat, kearsipan, dan
dokumentasi;
- pengelolaan barang milik daerah;
- pengkoordinasian pelaksanaan tugas satuan organisasi di lingkungan
Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan;
6
- pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
dan fungsi Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
dan fungsi Sekretariat; dan
- pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
b) Bidang Ketahanan Pangan, mempunyai tugas:
- penyusunan rencana kerja Bidang;
- perumusan kebijakan bidang ketersediaan pangan, kerawanan
pangan, distribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman
konsumsi dan keamanan pangan;
- pelaksanaan kebijakan bidang ketersediaan pangan, kerawanan
pangan, distribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman
konsumsi dan keamanan pangan;
- pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang ketersediaan
pangan, kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan,
penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang ketersediaan
pangan, kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan,
penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Bidang; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
c) Bidang Prasarana, Sarana, dan Penyuluhan, mempunyai tugas:
- penyusunan rencana kerja Bidang;
- perumusan kebijakan bidang prasarana, sarana dan penyuluhan;
- pelaksanaan kebijakan bidang prasarana, sarana dan penyuluhan;
- pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang prasarana, sarana
dan penyuluhan;
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
7
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang prasarana,
sarana dan penyuluhan;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Bidang; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
d) Bidang Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan, mempunyai tugas:
- penyusunan rencana kerja Bidang;
- perumusan kebijakan bidang perbenihan dan perlindungan, produksi,
serta pengolahan dan pemasaran tanaman pangan, holtikultura, dan
perkebunan;
- pelaksanaan kebijakan bidang perbenihan dan perlindungan, produksi,
serta pengolahan dan pemasaran tanaman pangan, holtikultura, dan
perkebunan;
- pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang perbenihan dan
perlindungan, produksi, serta pengolahan dan pemasaran tanaman
pangan, holtikultura, dan perkebunan;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang perbenihan
dan perlindungan, produksi, serta pengolahan dan pemasaran
tanaman pangan, holtikultura, dan perkebunan;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Bidang; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
e) Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, mempunyai tugas:
- penyusunan rencana kerja Bidang;
- perumusan kebijakan bidang perbibitan dan produksi, kesehatan
hewan, kesmavet, pengolahan dan pemasaran;
- pelaksanaan kebijakan bidang perbibitan dan produksi, kesehatan
hewan, kesmavet, pengolahan dan pemasaran;
8
- pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang perbibitan dan
produksi, kesehatan hewan, kesmavet, pengolahan dan pemasaran;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang perbibitan
dan produksi, kesehatan hewan, kesmavet, pengolahan dan
pemasaran;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Bidang; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
f) Bidang Kelautan dan Perikanan, mempunyai tugas:
- penyusunan rencana kerja Bidang;
- perumusan kebijakan bidang pengembangan usaha dan kelembagaan
perikanan, pengendalian perikanan dan sarana prasarana perikanan
tangkap, serta perikanan budidaya;
- pelaksanaan kebijakan bidang pengembangan usaha dan
kelembagaan perikanan, pengendalian perikanan dan sarana
prasarana perikanan tangkap, serta perikanan budidaya;
- pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang pengembangan
usaha dan kelembagaan perikanan, pengendalian perikanan dan
sarana prasarana perikanan tangkap, serta perikanan budidaya;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang
pengembangan usaha dan kelembagaan perikanan, pengendalian
perikanan dan sarana prasarana perikanan tangkap, serta perikanan
budidaya;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Bidang; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
9
D. Keragaman SDM
Kualitas dan kuantitas SDM merupakan salah satu kunci keberhasilan
suatu organisasi. Sumber daya manusia dalam penyelenggaraan urusan
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul dapat dilihat pada
Tabel I.1
Tabel I. 1 Data Pegawai Berdasar Jenis Kelamin
Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
Proporsi pegawai berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Gambar
I.2.
Gambar I. 2 Perbandingan Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
Sebaran pegawai apabila dianalisis berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel I.2.
Tabel I. 2 Perkembangan Keadaan Pegawai Berdasarkan Usia
No Usia Pegawai Jumlah
1 ≤ 25 tahun 0
2 26 tahun - 35 tahun 4
3 36 tahun - 45 tahun 59
4 46 tahun - 56 tahun 96
5 > 56 tahun 25
Total 184 Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
Kualitas SDM merupakan salah satu faktor kunci dalam suatu
organisasi. Ukuran dalam melihat kualitas SDM salah satunya dengan
112
72
Data Pegawai
Laki-laki
Perempuan
No Jenis Kelamin Jumlah
1 Laki-Laki 112
2 Perempuan 72
Total 184
10
menggunakan data pendidikan formal pegawai. Keadaan pegawai di lingkungan
Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul berdasar
pendidikan dapat dilihat pada Tabel I.3.
Tabel I. 3 Perkembangan Keadaan Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Pendidikan Jumlah
1 Magister 23
2 Sarjana 89
3 Diploma 4
4 SLTA 59
5 SLTP 2
6 Sekolah Dasar 2
Total 184 Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
Kualitas SDM yang diukur dengan indikator tingkat pendidikan formal di
Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul
menunjukkan hasil yang positif. Pegawai berpendidikan magister sebesar
12,95 % dan untuk pegawai berpendidikan sarjana sebesar 47,77%.
Peningkatan kualitas pegawai terus dilakukan dengan memberikan kesempatan
dan dorongan untuk melanjutkan pendidikan melalui mekanisme ijin belajar
maupun tugas belajar. Gambar I.3 dapat memberikan gambaran yang lebih
mudah dalam melihat kualitas SDM di Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Bantul dari sisi tingkat pendidikan.
Gambar I. 3 Proporsi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Dilihat dari golongan, pada tahun 2019 pegawai di Dinas Pertanian
Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, sebagian besar merupakan
pegawai dengan golongan III, yaitu sebesar 64,73 %. Indikator karir pegawai
020406080
100
Jumlah pegawai
Jumlah pegawai
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
11
adalah golongan kepangkatan. Perkembangan komposisi pegawai berdasarkan
golongan dapat dilihat pada Tabel I.4.
Tabel I. 4 Keadaan Pegawai Berdasar Golongan
No Golongan Jumlah Pegawai
1 Golongan I 1
2 Golongan II 43
3 Golongan III 82
4 Golongan IV 31
Total 184 Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
Gambar I.4 memperlihatkan keadaan pegawai berdasarkan golongan.
Gambar I. 4 Perkembangan Pegawai Berdasar Golongan
E. Isu Strategis
Perencanaan tidak dapat dilepaskan dari isu strategis baik itu yang
bersifat lokal, regional, nasional, dan internasional. Suatu kondisi/kejadian yang
menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi akan
menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, apabila tidak
dimanfaatkan akan menghilangkan peluang di masa mendatang. Identifikasi isu
strategis di sektor pertanian dan perikanan akan memberikan panduan dalam
penyusunan perencanaan yang tanggap terhadap perubahan atau dinamika
lokal, regional, nasional, dan internasional. Hasil identifikasi isu strategis bidang
pertanian pangan kelautan dan perikanan dalam penyusunan dokumen
perencanaan ini meliputi:
1. Perubahan pola konsumsi dan keamanan pangan
2. Pengendalian laju alih fungsi lahan pertanian
3. Penanggulangan dampak perubahan iklim, serangan hama dan penyakit
0
20
40
60
80
100
GolonganI
GolonganII
GolonganIII
GolonganIV
Jumlah Pegawai
Jumlah Pegawai
12
4. Penanganan fluktuasi harga baik harga saprodi dan panen
5. Regenerasi pelaku usaha tani
6. Pengembangan sistem produksi pangan yang berkelanjutan
7. Optimalisasi pemadaran dan akses pelaku usaha terhadap modal
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
13
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN BANTUL YANG SEHAT,
CERDAS, DAN SEJAHTERA, BERDASARKAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN,
KEMANUSIAAN, DAN KEBANGSAAN DALAM WADAH NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA (NKRI)”
Bab I I Perencanaan Kinerja
A. Rencana Strategis
1. Visi dan Misi
Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan
yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah. Visi
Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang dituangkan dalam RPJMD Perubahan
Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 adalah:
Secara filosofis visi tersebut adalah cita-cita untuk mewujudkan
masyarakat Kabupaten Bantul yang:
1. Sehat yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki kesehatan
jasmani, rohani dan sosial.
2. Cerdas yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki kecerdasan
intelektual, emosional dan spiritual.
3. Sejahtera yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang produktif, mandiri,
memiliki tingkat penghidupan yang layak dan mampu berperan dalam
kehidupan sosial.
4. Kemanusiaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang peduli, saling
menghargai dan mengembangkan semangat gotong-royong.
5. Kebangsaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki rasa
patriotisme cinta tanah air dan tumpah darah untuk bersama-sama
mewujudkan pembangunan.
6. Keagamaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang beriman,
menjalankan ibadah dan mengembangkan toleransi beragama.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
14
Dengan memperhatikan seluruh aspek pembangunan yang dibutuhkan
oleh Kabupaten Bantul dan dengan memperhatikan langkah-langkah yang
harus ditempuh untuk mencapai visi pembangunan Kabupaten Bantul Tahun
2016-2021, maka dirumuskan misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yg baik, efektif, efisien dan
bebas dari KKN melalui percepatan reformasi birokrasi.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas,
terampil dan berkepribadian luhur.
3. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan
pengembangan perekonomian rakyat dan pengentasan kemiskinan.
4. Meningkatkan kapasitas dan kualitas sarana-prasarana umum,
pemanfaatan Sumber Daya Alam dengan memperhatikan kelestarian
lingkungan hidup dan pengelolaan risiko bencana.
5. Meningkatkan tata kehidupan masyarakat Bantul yang agamis,
nasionalis, aman, progresif dan harmonis serta berbudaya istimewa.
2. Tujuan dan Sasaran
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu
dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu
strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah. Rumusan tujuan
dan sasaran merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi
pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut.
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang
diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat
dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.
Sub bab ini menjelaskan keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan
sasaran Bupati Bantul seperti terlihat pada Tabel II.1.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
15
Tabel II. 1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Visi : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul Yang Sehat, Cerdas, Dan Sejahtera, Berdasarkan Nilai-Nilai Keagamaan, Kemanusiaan, Dan
Kebangsaan Dalam Wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Misi Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran/ IKU
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat cerdas, terampil dan berkepribadian luhur
Meningkatkan kualitas konsumsi dan cadangan pangan masyarakat berbasis sumber daya lokal secara berkelanjutan
Meningkatnya keragaman gizi masyarakat
Ketersediaan Energi
Ketersediaan Protein
Skor Pola Pangan Harapan
Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan pengembangan perekonomian rakyat dan pengentasan kemiskinan
Meningkatkan kualitas kuantitas produksi dan kesejahteraan pelaku usaha pertanian dan Perikanan
Meningkatnya produksi pertanian
Produksi tanaman pangan
Produksi tanaman hortikultura
Produksi tanaman perkebunan
Nilai Tukar Petani
Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat
Produksi daging
Terpenuhinya kebutuhan perikanan masyarakat
Produksi perikanan
3. Kebijakan, Strategi dan Program
Strategi dan arah kebijakan dalam mencapai tujuan dan sasaran
dalam rangka pencapaian visi dan misi yang diuraikan dalam tujuan dan
sasaran, penyusunan strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah
menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan. Strategi adalah langkah-
langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.
Sementara, kebijakan adalah arah atau tindakan yang diambil oleh
pemerintah daerah untuk mencapai tujuan. Dalam kerangka tersebut, Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan merumuskan strategi dan arah
kebijakan perencanaan pembangunan daerah secara komprehensif untuk
mencapai tujuan dan sasaran Renstra dengan efektif (berdaya guna) dan
efisien (berhasil guna), seperti pada Tabel II.2.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
16
Tabel II. 2 Strategi dan Kebijakan Perangkat Daerah Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul
MISI 2: Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat cerdas, terampil dan berkepribadian luhur
Strategi Arah Kebijakan
Peningkatan Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan
- Peningkatan konsumsi pangan per kapita untuk memenuhi kecukupan energi minimal 2000 kkal/kapita/hari dan kecukupan protein sebesar 52 gram/kapita/hari dengan meningkatkan protein yang bersumber dari pangan hewani
- Penganekaragaman konsumsi non beras dengan peningkatan konsumsi pangan lokal sepertiumbi, pangan hewani, sayuran dan buah
- Peningkatankepedulian tentang keamanan pangan - Optimalisasi pemanfaatan pekarangan, lahan marjinal, dan
lahan pantai
Pemantauan Distribusi dan Pengembangan Cadangan Pangan
- Optimalisasi lembaga distribusi pangan untuk menjaga stabilitas hargadan penyediaan pangan
- Penyediaan data dan informasi hasil pemantauan, pengkajian, dan evaluasiuntuk bahan perumusan kebijakan distribusi, harga, dan cadangan pangan
Peningkatan Ketersediaan Pangan dan Penanganan Daerah Rawan Pangan
- Peningkatan akurasi perhitungan ketersediaan pangan - Penanganan desa rawan pangan dan pemberdayaan desa
madiri pangan
- Peningkatan ketersediaan pangan melalui optimalisasi pendampingan oleh penyuluh
MISI 3: Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan pengembangan perekonomian rakyat dan pengentasan kemiskinan
Strategi Arah Kebijakan
Peningkatan sarana dan prasana pertanian
- Peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan UPTD Balai Benih Pertanian (BBP)
- Pengembangan infrastruktur pertanian
Pengawasan dan pengendalian hama dan penyakit
- Peningkatan pengetahuan tentang sistem manajemen hama dan penyakit
- Pelaksanaan pemantauan, pencegahan, deteksi dini dan penanganan hama dan penyakit
Peningkatan produksi pertanian yang berkelanjutan
- Peningkatan kerjasama dengan perguruan tinggi dan lembaga penelitian
- Pelaksanaan kaji terap teknologi tepat guna - Peningkatan kompetisi inovasi - Optimalisasi pengendalian alih fungsi lahan pertanian yang
berkelanjutan
- Pengembangan Pertanian Organik
Peningkatan kualitas dan produktivitas pelaku usaha pertanian
- Penumbuhan pelaku usaha baru / optimalisasi regenerasi pelaku usaha
- Peningkatan kapasitas SDM pelaku usaha dan kelembagaan - Sosialisasi dan penerapan peraturan perundangan serta
implementasi LP2B
- Fasilitasi perijinan - Optimalisasi peran lembaga keuangan mikro - Penyediaan informasi pasar yang cepat dan akurat
Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga teknis pertanian dan perikanan
- Peningkatan kapasitas aparatur tenaga teknis melalui diklat, magang, pelatihan, dll.
- Pengajuan penambahan aparatur teknis lapangan - Optimalisasi peran penyuluh pertanian dan perikanan dan
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
17
UPTD Balai Pelaksana Penyuluhan
Strategi Arah Kebijakan
Optimalisasi budidaya peternakan
- Optimalisasi dan Penataan kawasan budidaya peternakan - Pengembangan agribisnis - Optimalisasi UPTD Puskeswan dan UPTD Rumah Potong
Hewan
Penerapan sistem produksi pertanian dan perikanan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan
- Peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan UPTD Balai Budidaya Ikan dan penyuluh perikanan
- Peningkatan sarana dan prasarana pertanian dan perikanan - Sosialisasi dan penerapan CPIB dan CBIB dalam sistem
perbenihan dan budidaya ikan
Dengan mengacu pada sejumlah kebijakan tersebut di atas maka
dijabarkan dalam berbagai program dan kegiatan. Program operasional yang
dimaksud merupakan proses penentuan atau penjabaran suatu kebijakan
dalam rangka pelaksanaan suatu rencana. Program Dinas Pertanian Pangan
Kelautan dan Perikanan sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian / Perkebunan
5. Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
6. Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
7. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
8. Program peningkatan produksi hasil peternakan
9. Program peningkatan produksi perikanan
10. Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
11. Program peningkatan sarana dan prasarana pertanian
Dari visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di atas
kemudian dirumuskan IKU yang merupakan ukuran keberhasilan Bupati
dalam mencapai tujuan dan merupakan ikhtisar Hasil (outcome) berbagai
program dan kegiatan sebagai penjabaran tugas dan fungsi organisasi.
Tujuan penetapan IKU adalah memperoleh ukuran keberhasilan dari
pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan
untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Sasaran
strategis dan IKU disajikan pada Tabel II.3.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
18
Tabel II. 3 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
1 Meningkatnya keragaman gizi masyarakat
Ketersediaan Energi
Ketersediaan Protein
Skor Pola Pangan Harapan
2 Meningkatnya produksi pertanian Produksi tanaman pangan
Produksi tanaman hortikultura
Produksi tanaman perkebunan
Nilai Tukar Petani
3 Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat
Produksi daging
4 Terpenuhinya kebutuhan perikanan masyarakat
Produksi perikanan
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
B. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2019
Dokumen perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan
penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi
yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan. Indikator Kinerja
Utama (IKU) dalam dokumen Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2019 yang disusun
sesuai dengan Rencana Strategis Perubahan Dinas Pertanian Pangan Kelautan
dan Perikanan Tahun 2016 – 2021.
Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan melakukan cascade
down Perjanjian Kinerja kepada eselon III dan IV. Adapun target dan realisasi
indikator kinerja program (cascading eselon III) serta target dan realisasi indikator
kinerja kegiatan (cascading eselon IV) dapat dilihat pada
https://esakip.bantulkab.go.id.
Dokumen ini memuat sasaran strategis, indikator kinerja utama beserta
target kinerja dan anggaran. Penyusunan PK 2019 dilakukan dengan
mengacu kepada RPJMD, Renstra, Renja 2019, IKU dan APBD. Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul telah menetapkan
PK Tahun 2019 sebagai berikut :
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
19
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
20
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
21
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
22
C. Program untuk Pencapaian Sasaran
Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran strategis dan arah kebijakan yang
telah ditetapkan dalam Renstra, maka upaya pencapaiannya kemudian
dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan program-program prioritas
Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan. Adapun program-program
yang mendukung masing-masing sasaran tahun 2019 tercantum pada Tabel II.4.
Tabel II. 4 Program Untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2019
No Sasaran Strategis Program Pendukung
1 Meningkatnya keragaman gizi masyarakat
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian / Perkebunan
2 Meningkatnya produksi pertanian Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
Program Sarana dan Prasarana Pertanian
Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
3 Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
Program peningkatan produksi hasil peternakan
Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
4 Terpenuhinya kebutuhan perikanan masyarakat
Program peningkatan produksi perikanan
Sumber : Dinas Pertnian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
23
Bab I I I Akuntabi l i tas Kinerja
Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari
pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/kegiatan yang
sudah direncanakan. Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja
adalah orientasi untuk mendorong perubahan, di mana program/kegiatan dan
sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan
perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak.
Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance di mana salah
satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan menunjukkan sejauh mana sebuah
instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan
layanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Karena
itulah, pengendalian dan pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian
penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik
telah dicapai. Pijakan yang dipergunakan adalah sistem akuntabilitas kinerja ini
adalah berpedoman kepada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Reviu atas Laporan Kinerja. Dalam regulasi ini, antara lain juga mengatur tentang
kriteria yang dipergunakan dalam penilaian kinerja organisasi pemerintah. Tabel III.
1 berikut menggambarkan skala nilai peringkat kinerja dikutip dari Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017, yang juga digunakan dalam
penyusunan Laporan Kinerja ini.
Tabel III. 1 Skala Nilai Peringkat Kinerja
No Interval Nilai Realisasi
Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja
Kode
1 ≥ 90,1 Sangat Tinggi
2 75,1 ≤ 90 Tinggi
3 65,1 ≤ 75 Sedang
4 50,1 ≤ 65 Rendah
5 ≤ 50 Sangat Rendah Sumber : Permendagri 54 Tahun 2010
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
24
A. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2019
Secara umum Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Bantul telah melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2016-
2021. Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan
akan dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan
realisasi kinerja.
Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanian Pangan Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel III.2.
Tabel III. 2 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2019
No Indikator Kinerja Utama
2019
Target Realisasi %
Realisasi
1 Ketersediaan Energi 3.090 3.123 101,07
2 Ketersediaan Protein 72,8 89,95 123,56
3 Skor Pola Pangan Harapan 93,50 93,7 100,21
4 Produksi tanaman pangan 231.796,4 224.437 96,82
5 Produksi tanaman hortikultura 6.624,39 15.805,41 238,5
6 Produksi tanaman perkebunan 14.560,40 14.608,71 100,33
7 Produksi daging 14.513,63 15.088,32 103,96
8 Produksi perikanan 13.198 13.243,45 100,34
9 Nilai Tukar Petani (NTP) 101,8 103,75 101,92
Rata – rata
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 9 (sembilan) indikator
kinerja utama Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Bantul Tahun 2019, disimpulkan bahwa seluruh indikator sasaran berkriteria
Sangat Tinggi, dengan rata-rata capaian sebesar 117,58%.
B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Analisis dan evaluasi capaian kinerja diperoleh dari hasil pengukuran
kinerja kegiatan yang mendukung tercapainya sasaran. Beberapa sasaran
dapat dilaksanakan melalui beberapa kegiatan yang saling terkait untuk
mencapai sasaran tersebut. Hasil analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
25
2019 Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Sasaran Meningkatnya Keragaman Gizi Masyarakat
Ketersediaan pangan merupakan aspek penting dalam mewujudkan
ketahanan pangan. Penyediaan pangan diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan pangan bagi masyarakat, rumah tangga, dan perseorangan secara
berkelanjutan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan
meningkatkan kuantitas serta kualitas konsumsi pangan, diperlukan target
pencapaian angka ketersediaan pangan per kapita per tahun sesuai dengan
angka kecukupan gizinya. Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) X
tahun 2014 merekomendasikan kriteria ketersediaan pangan ditetapkan
minimal 2.400 kkal/kapita/hari untuk energi dan minimal 63gram/kapita/hari
untuk protein.
Kabupaten Bantul melalui Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan
Perikanan telah menetapkan indikator ketersediaan energi, ketersediaan
protein dan skor PPH dalam perencanaan pembangunan yang dituangkan
pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupen Bantul
Tahun 2016-2021 yang diturunkan ke dalam Rencana Strategis Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan 2016-2021. Indikator ini
merupakan indikator pada sasaran Meningkatnya Keragaman Gizi
Masyarakat.
Rencana dan realisasi capaian indikator sasaran Meningkatnya
Keragaman Gizi Masyaraka seperti terlihat pada Tabel III.3.
Tabel III. 3 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran
Meningkatnya Keragaman Gizi Masyarakat
No Indikator Kinerja
Utama
Capaian
2018
2019 Target Akhir
Renstra (2021)
Capaian s/d 2019 terhadap 2021 (%)
Target Realisasi % Realisasi
1. Ketersediaan Energi
3.121 3.090 3.123 101,07 3.100 100,74
2. Ketersediaan Protein
87,23 72,8 89,95 123,56 73 123,22
3. Skor Pola Pangan Harapan
91,7 93,50 93,7 100,21 93,50 100,21
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
26
Indikator Ketersediaan Energi dan indikator Ketersediaan Protein
didapatkan dari analisa Neraca Bahan Makanan. Neraca bahan makanan
(NBM) adalah suatu tabel yang terdiri atas kolom-kolom yang memuat
berbagai info berupa data tentang situasi dan kondisi penyediaan bahan
makanan bagi penduduk suatu negara / daerah, dalam suatu kurun waktu
tertentu. Bahan makanan yang dicantumkan dalam kolom ini adalah semua
jenis bahan makanan baik nabati maupun hewani yang lazim/umum tersedia
untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Bahan makanan tersebut dikelompokkan
menurut jenisnya yang diikuti prosesnya dari produk sampai dengan dapat
dipasarkan/dikonsumsi dalam bentuk belum berubah atau bentuk lain yang
berbeda sama sekali setelah melalui proses pengolahan.
Data ketersediaan bahan makanan diperoleh dari berbagai sumber
data pada tahun 2018, dengan melibatkan petugas pengumpul data dari
berbagai dinas/instansi tingkat provinsi terkait, antara lain : Dinas pertanian –
Dinas kelautan dan perikanan – dinas kehutanan dan perkebunan dinas
perindagkop dan UKM – bappeda DIY - bulog – Dinas perhubungan
komunikasi dan informasi dan BPS. Selain berupa data sekunder dari masing-
masing dinas/instansi terkait, data juga diperoleh dari hasil wawancara
langsung ke berbagai distributor dan pedagang/pengecer bahan makanan
dari pasar, pabrik maupun toko swalayan/super market yang ada di wilayah
Kabupaten Bantul. Pengolahan dan analisa data hingga penyelesaian akhir,
dilaksanakan oleh tim penyusun neraca bahan makanan (NBM), yang
koordinasi pelaksanaannya oleh Dinas Pertanian, Pangan Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Bantul dan bekerjasama dengan Tim Badan
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sementara itu, indikator Pola Pangan Harapan (PPH) atau Desirable
Dietary Pattern (DDP) adalah susunan keragaman pangan yang didasarkan
pada sumbangan energi dari kelompok pangan utama pada tingkat
ketersediaan maupun konsumsi pangan. Data diperoleh dari hasil survey
yang dilaksanakan di 17 kecamatan (75 desa) yang ada di Kabupaten Bantul.
Dari tiap Desa diambil 10 KK sasaran survey. Pada tiap desa tersebut
dilakukan survey terhadap 10 responden, sehingga jumlah total responden
adalah 750. Responden adalah keluarga yang bertempat tinggal di Bantul
minimal 2 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
27
terhadap responden. Data yang diperoleh dari kegiatan survey Pola Konsumsi
Pangan ini adalah data konsumsi pangan keluarga dalam range waktu 24
jam, pada saat survey dilaksanakan. Survey dilakukan oleh Petugas Gizi dari
Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, yang bertugas di Puskesmas di Desa
lokasi survey.
Tabel III.3 menunjukkan bahwa ketiga indikator (ketersediaan energi,
ketersediaan protein dan Skor PPH) memiliki kinerja Sangat Tinggi, dimana
realisasi pada tahun 2019 menunjukkan peningkatan dibandingkan realisasi
ketiga indikator pada tahun 2017. Tingkat ketersediaan energi Kabupaten
Bantul pada tahun 2019 sebesar 3.123 kilo kalori per kapita per hari dari
target tahun 2019 sebesar 3.090 kilo kalori per kapita per hari atau
pencapaian sebesar 101,07 %. Sementara itu, ketersediaan protein pada
tahun 2019 sebesar 89,95 gram per kapita per hari dari target tahun 2019
sebesar 72,8 gram per kapita per hari atau pencapaian sebesar 123,56 %.
Skor pola pangan harapan pada tahun 2019 sebesar 93,7 dari target sebesar
93,4 atau mencapai 100,21%. Perlu peningkatan konsumsi sayur, buah,
umbi-umbian, minyak, dan lemak agar skor PPH meningkat. Skor PPH
semakin mendekati angka 100 menunjukkan bahwa pola konsumsi pangan
masyarakat semakin beragam.
Evaluasi dari capaian masing-masing indikator pada sasaran
Meningkatnya Keragaman Gizi Masyaraka diuraikan lebih lanjut sebagai
berikut :
a) Ketersediaan Energi
Ketersediaan Energi pada tahun 2019 sebesar 3.121 kilo kalori
per kapita per hari telah mencapai target yang ditetapkan. Realisasi
pencapaian indikator kinerja ini menunjukkan bahwa capaian kinerjanya
Sangat Tinggi. Pencapaian ini juga sudah melebihi standar yang
ditetapkan yaitu 2.400 kilo kalori per kapita per hari. Sedangkan bila
dilihat dalam kaitannya dengan target akhir kinerja periode Renstra,
pencapaian ini telah mencapai 100,74 % dari rencana akhir Renstra tahun
2021.
Walaupun ketersediaan energi sudah di atas dari standar
Nasional, namun ketersediaan per kapita per hari untuk beberapa jenis
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
28
bahan makanan seperti susu, ikan, buah-buahan masih perlu
ditingkatkan. Sementara ini untuk jenis bahan makanan susu hanya susu
sapi, padahal susu kambing juga ada dan perlu dihitung. Untuk jenis
bahan makanan buah-buahan, telur, dan ikan dapat ditingkatkan melalui
optimalisasi peningkatan pekarangan sesuai dengan Peraturan Bupati
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Percepatan Penganekaragaman Konsumsi
Pangan dan Instruksi Bupati Bantul Nomor 3 Tahun 2012 tentang
Optimalisasi pemanfaatan Pekarangan. Secara lengkap dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel III. 4 Ketersediaan Energi, Protein & Lemak Berdasarkan Jenis Bahan Makanan
No
KALORI PROTEIN
KALORI % GRAM %
1 Padi-padian 2.049 65,62 50,78 56,45
2 Makanan berpati 97 3,09 0,66 0,73
3 G u l a 97 3,12 0,00 0,00
4 Buah / Biji berminyak 230 7,37 10,00 11,11
5 Buah-buahan 242 7,75 2,65 2,95
6 Sayur-sayuran 181 5,78 10,94 12,16
7 Daging 76 2,43 6,68 7,42
8 T e l u r 28 0,90 2,14 2,38
9 S u s u 0 0,00 0,01 0,01
10 I k a n 31 1,00 6,00 6,67
11 Minyak / Lemak 72 2,32 0,06 0,07
12 L e m a k 19 0,61 0,03 0,04
NABATI : 2.968 95,05 75,10 83,48
HEWANI : 154 4,95 14,86 16,52
JUMLAH : 3.123 100,00 89,95 100,00
b) Ketersediaan Protein
Berdasarkan Tabel diatas dapat dilihat bahwa Realisasi
pencapaian Indikator Ketersediaan Protein pada tahun 2019 sebesar
89,95 gram per kapita per hari telah melebihi target (123,56%) dari target
72,8 gram per kapita per hari. Realisasi pencapaian indikator kinerja ini
menunjukkan bahwa capaian kinerjanya Sangat Tinggi. Sedangkan bila
dilihat dalam kaitannya dengan target akhir kinerja periode Renstra,
pencapaian ini telah mencapai 123,22% dari target akhir Renstra sebesar
73 gram per kapita per hari.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
29
Walaupun ketersediaan protein sudah di atas dari standar
Nasional, namun ketersediaan per kapita per hari untuk beberapa jenis
bahan makanan seperti ikan dan daging masih perlu ditingkatkan. Hal ini
sangat diperlukan karena dengan ketersediaan bahan pangan yang
melimpah maka harga jual akan menjadi stabil. Stabilnya harga jual akan
meningkatkan daya beli masyarakat sehingga dapat meningkatkan
konsumsi masyarakat akan ikan dan daging.
c) Skor Pola Pangan Harapan
Tingkat ketersediaan pangan selain dilihat dari kecukupan gizinya,
baik energi dan protein, juga dinilai dari sisi keberagaman ketersediaan
gizi berdasarkan Pola Pangan Harapan (PPH). PPH tingkat ketersediaan
dihitung berdasarkan ketersediaan energi Neraca Bahan Makanan (NBM).
Keberagaman ketersediaan pangan akan mendukung pencapaian
keberagaman konsumsi pangan sehingga dapat dicapai sasaran
konsumsi pangan yang diharapkan.
Perkembangan Skor PPH Kabupaten Bantul Tahun 2013-2019
secara lengkap dapat dilihat pada Tabel III.4.
Tabel III. 5 Perkembangan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) di Kabupaten Bantul Tahun 2014-2019
No. Kelompok Pangan Skor Pola Pangan Harapan
2015 2016 2017 2018 2019
1 Padi-padian 25,0 25,0 21,7 25 25,0
2 Umbi-umbian 1,6 1,5 1,7 1,4 1,3
3 Pangan hewani 24,0 24,0 24,0 24,0 24,0
4 Minyak dan lemak 1,2 2,8 3,1 1,5 1,8
5 Buah/biji berlemak 1,0 0,7 0,9 0,6 1,0
6 Kacang-kacangan 10,2 10,0 10,0 10,0 10,0
7 Gula 1,1 1,1 1,4 0,4 0,6
8 Sayur dan buah 29,0 27,5 28,1 28,8 30,0
9 Lain-lain - - - 0,0 -
Total 92,1 92,8 93,10 91,7 93,7 Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
Realisasi pencapaian indikator Pengukuran terhadap capaian
kinerja untuk indikator kinerja ini menunjukkan bahwa capaian
kinerjanya Sangat Tinggi yaitu mencapai 100,21% dari target yang
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
30
dirumuskan. Pencapaian ini juga mencapai 100,21 % dari rencana target
kinerja RPJMD pada tahun 2021 yaitu skor PPH sebesar 93,5. Hasil skor
PPH tahun 2019 sebesar 93,7 meningkat sebesar 2,13% dibandingkan
tahun 2018 sebesar 91,7. Peningkatan ini disebabkan karena
meningkatnya konsumsi kelompok bahan pangan minyak dan lemak; sayur
dan buah; gula; serta buah/biji berlemak. Walaupun begitu, konsumsi umbi
- umbian mengalami penurunan sehingga menggambarkan kurangnya
minat untuk mengkonsumsi pangan lokal sebagai makanan pokok. Hal ini
digambarkan juga oleh maksimalnya skor untuk kelompok padi – padian
yang menggambarkan masih tingginya konsumsi beras.
Berikut adalah hasil lengkap dari Penyusunan dan analisis Skor
Pola Pangan Harapan (PPH) pada table III. 6.
Tabel III. 6 PPH Aktual Kabupaten Bantul Tahun 2019
No Kelompok Pangan
Perhitungan Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
Kkal/ Kapita
% % AKE*) Bobot Skor Aktual
Skor AKE
Skor Maks
Skor PPH
1 Padi-padian
1.172,1
56
53,3
0,5
28,1
26,6
25,0
25,0
2 Umbi-umbian
57,2
3
2,6
0,5
1,4
1,3
2,5
1,3
3 Pangan Hewani
280,3
13
12,7
2,0
26,9
25,5
24,0
24,0
4 Minyak dan Lemak
80,0
4
3,6
0,5
1,9
1,8
5,0
1,8
5 Buah/Biji Berminyak
57,3
3
2,6
0,5
1,4
1,3
1,0
1,0
6 Kacang-kacangan
198,3
10
9,0
2,0
19,0
18,0
10,0
10,0
7 Gula
27,7
1
1,3
0,5
0,7
0,6
2,5
0,6
8 Sayur dan Buah
190,4
9
8,7
5,0
45,7
43,3
30,0
30,0
9 Lain-lain
20,8
1
0,9
-
-
-
-
-
Total
2.084,2
100
94,7
11,5
125,1
118,5
100,0
93,7
Untuk mewujudkan pencapaian indikator kinerja pada sasaran
meningkatnya keragaman gizi masyarakat ini, dicapai melalui Program
Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan, dengan 3
Kegiatan yaitu :
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
31
a) Peningkatan Ketersediaan Pangan dan Penanganan Daerah Rawan
Pangan
Dalam rangka perwujudan ketahanan pangan di Kabupaten
Bantul terutama dari subsistem keterjangkauan/ distribusi pangan dan
ketersediaan pangan, melalui dana APBD Kabupaten tahun 2019
telah dilakukan Kegiatan Ketersediaan Pangan dan Penanganan
Daerah Rawan Pangan. Jumlah dana untuk kegiatan ini adalah
sebesar Rp. 251.415.000,-. Output kegiatan ini adalah :
- terbinanya desa mandiri pangan sebanyak 22 desa.
- Terlaksananya Intervensi daerah rawan pangan
sebanyak 2 kali
- Terlaksananya Pendataan dan analisis Neraca Bahan
Makanan (NBM)
- Terlaksananya Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi
(SKPG )
- Terlaksananya koordinasi Dewan Keamanan Pangan
- Terlaksananya Lomba Demapan
b) Pemantauan Distribusi dan Pengembangan Cadangan Pangan
Dalam rangka perwujudan ketahanan pangan di Kabupaten Bantul
terutama dari subsistem keterjangkauan/ distribusi pangan dan
ketersediaan pangan, melalui dana APBD Kabupaten tahun 2019 telah
dilakukan Kegiatan Pemantauan Distribusi dan Pengembangan
Cadangan Pangan Masyarakat. Jumlah dana untuk kegiatan ini adalah
sebesar Rp.193.500.000,-.
Keluaran (output) dari Kegiatan Pemantauan Distribusi dan
Pengembangan Cadangan masyarakat adalah sebagai berikut :
a. Terlaksananya pemantauan harga dan pasokan pangan di 17
kecamatan selama 12 bulan
b. Terlaksananya pembinaan/ pertemuan tingkat lapangan 17 kali di
gapoktan pelaksana Lembaga Distribusi Pangan masyarakat
(LDPM)
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
32
c. Terlaksananya Pelatihan LDPM (Lembaga Distribusi Pangan
Masyarakat) 1 kali
d. Terlaksananya pembinaan/ pertemuan lapangan di 9 kali di
gapoktan pelaksana PUPM (Pengembangan Usaha Pangan
Masyarakat)
e. Terlaksananya pembinaan/ pertemuan tingkat lapangan di 16 kali di
kelompok lumbung pangan masyarakat.
f. Terlaksananya pelatihan Teknis Lumbung Pangan 1 kali
g. Terlaksananya Analisis Cadangan Pangan Rumah Tangga 6
Kecamatan.
h. Terlaksananya workshop distribusi dan cadangan pangan 1 kali.
Kegiatan LDPM (Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat) dan
kegiatan PUPM (Pengembangan Usaha Pangan Pokok)/ TTI (Toko Tani
Indonesia) bertujuan untuk stabilisasi harga pangan pokok (gabah/ beras)
di tingkat produsen/ petani maupun di tingkat konsumen. Gapoktan
bekerjasama dengan Toko Tani Indonesia (TTI) dalam menyalurkan
pangan pokok (beras)nya kepada konsumen dengan harga ditentukan oleh
pemerintah. Selain itu, pemerintah Kabupaten Bantul mempunyai
Cadangan pangan pemerintah yang dikelola oleh Dinas Pertanian Pangan
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul bekerjasama dengan Koperasi
Beras Sehat Makmur, Wijirejo, Pandak. Jumlah cadangan pangan
pemerintah Kabupaten Bantul sampai dengan Desember tahun 2019
adalah 5,036 ton beras.
c) Peningkatan Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan.
Dalam rangka perwujudan ketahanan pangan di Kabupaten
Bantul terutama dari subsistem Konsumsi pangan dan Gizi, melalui dana
APBD Kabupaten tahun 2019 telah dilakukan Kegiatan Peningkatan
Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan. Jumlah dana
untuk kegiatan ini adalah sebesar Rp. 311.315.000, 00.
Output kegiatan adalah :
- Pengembangan SDM KWT
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
33
- Pelatihan olahan Pangan Lokal
- Lomba Olahan Pangan Lokal
- Lomba Cipta Menu
- Gerakan makan B2SA
- Sosialisasi Pola Konsumsi B2SA
- Penyusunan PPH
- Sosialisasi Keamanan Pangan
- Uji laboratorium untuk bahan pangan segar
- workshop keamanan pangan
Dalam pencapaian sasaran Meningkatnya Keragaman Gizi
Masyarakat, ada beberapa permasalahan yang dihadapi yaitu:
1. Data untuk menghitung energy belum tepat waktu atau belum
optimal
2. Energy masih didominasi dari produksi padi, untuk pangan local
belum optimal
3. Data untuk menghitung ketersediaan protein belum tepat waktu
atau belum optimal masih sulit didapat
4. Petugas survey tidak tepat waktu dalam pengumpulannya
5. Petugas entry terbatas, honor minim
6. Konsumsi umbi-umbian, minyak lemak, dan gula masih kurang
dari skor maksimal
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, solusi dalam mencapai
sasaran meningkatnya ketersediaan dan keberagaman pangan
berkelanjutan adalah :
1. Pendataan lebih efektif dan koordinasi ditingkatkan dari
kecamatan/pendataan
2. Mendorong pengembangan penanaman umbi-umbian (pangan
local)
3. Pendataan lebih efektif dan ada bank data satu pintu
4. Perlu komitmen terhadap petugas survey dari puskesmas
5. Honor entry data ditambah
6. Perlu peningkatan untuk konsumsi umbi-umbian, gula, dan
minyak lemak
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
34
Strategi kedepan guna meningkatkan capaian indikator di atas,
diupayakan dengan beberapa hal antara lain :
1. Petugas khusus terutama untuk keluar masuk bahan pangan
dari Kabupaten Bantul atau masuk Bantul
2. Peningkatan produksi umbi-umbian
3. Petugas khusus pendata untuk pangan keluar masuk Kabupaten
Bantul
4. Pendekatan terhadap atasan dan petugas survey
5. Perekrutan petugas entri data
6. Sosialisasi untuk konsumsi pangan local atau umbi-umbian
2. Sasaran Meningkatnya produksi pertanian
Indikator kinerja dari sasaran meningkatnya produksi pertanian
adalah produksi tanaman pangan, produksi tanaman hortikultura dan
produksi tanaman perkebunan.
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap ketiga indikator kinerja
dapat dilihat bahwa capaian indikator masuk kategori kinerja “SANGAT
TINGGI”. Capaian dari masing-masing indikator yang dilaksanakan Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul diuraikan
pada Tabel III.7
Tabel III. 7 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Intensifikasi dan Diversivikasi Usaha Tani
No Indikator Kinerja Utama
Capaian 2018
2019 Target Akhir Renstra (2021)
Capaian s/d 2019 terhadap 2021 (%)
Target Realisasi %
Realisasi
1. Produksi tanaman pangan
216.152 231.560,21 224.437 96,82 232.272,99 96,63
2. Produksi tanaman hortikultura
15.635,30 6.553,93 15.805,41 238,5 6.772,60 230,86
3. Produksi tanaman perkebunan
14.525,58 14.524,09 14.608,71 100,33 14.655,19 99,12
3. 4 Nilai Tukar Petani (NTP)
103,16 101,8 103,75 105,19 102,00 101,13
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
35
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun
2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Bantul Tahun 2016-2021, Indikator Produksi Tanaman Pangan merupakan
penjumlahan dari produksi padi, jagung, kedelai yang merupakan tanaman
pangan utama yang ada di Kabupaten Bantul. Produksi Tanaman Hortikultura
merupakan penjumlahan dari produksi bawang merah, cabai merah dan
pisang. Sementara itu, Indikator Produksi Tanaman Perkebunan merupakan
penjumlahan dari produksi tiga komoditas perkebunan yang menjadi andalan
di Kabupaten Bantul antara lain: tembakau, mete, tebu dan kelapa. Berikut
ada data perhitungan Capaian IKU dari sasaran meningkatnya produksi
pertanian.
Tabel III. 8 Capaian Indikator Produksi Tanaman Pangan, Produksi Tanaman Hortikultura dan Produksi Tanaman Perkebunan
No. Komoditas Uraian 2018 Satuan
1 Padi Produksi (GKG ) 188.089 ton
2 Jagung Produksi (pipilan)
kering)
34.903 ton
3 Kedelai Produksi (wose kering)
1.445 ton
Produksi Tanaman Pangan 224.437 ton
1 Bawang
merah
Produksi 9.427 ton 2 Cabai Produksi 1.166,41 ton 3 Pisang Produksi 5.211,40 ton
Produksi Tanaman Hortikultura 15.805,89 ton
1 Tembakau Produksi 1.321,3 ton
2 Tebu Produksi 39.971,17 ton 3 Kelapa Produksi 104.794,70 ton
Produksi Tanaman Perkebunan 14.608,71 ton Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019 (**Angka Sementara)
Capaian kinerja sasaran Meningkatnya produksi pertanian pada
indikator produksi tanaman pangan, tanaman hortikultura dan tanaman
perkebunan menunjukkan hasil yang baik. Produksi tanaman pangan sebesar
224.437 ton dapat mencapai 96,82% dari target yang ditetapkan yaitu
231.560,21 ton. Capaian IKU produksi tanaman hortikultura sebesar 238,5%
dapat tercapai sebesar 15.805,41 dari target sebesar 6.553,93. Sedangkan
IKU produksi tanaman perkebunan tercapai sebesar 14.608,71 ton dari target
14.524,09 ton atau tercapai sebesar 100,33%. Capaian ketiga IKU pada
sasaran Meningkatnya produksi pertanian ini masuk pada kategori SANGAT
TINGGI. Capaian tahun 2019 ini, IKU produksi tanaman pangan, hortikultura
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
36
dan perkebunan masing-masing telah menyumbangkan capaian sebesar
107,5%, 230,86% dan 99,12% dari pencapaian terhadap target akhir RPJMD
pada tahun 2021. Capaian NTP pada Desember 2019 dipengaruhi oleh
peningkatan subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,95 persen, dan
subsektor peternakan sebesar 0,47 persen. Sedangkan, subsektor lainnya
mengalami penurunan dimana subsector tanaman pangan turun sebesar 0,38
persen, subsektor hortikultura sebesar 1,19 persen, dan subsektor perikanan
sebesar 0,20 persen. Target capaian tahun 2021 (akhir Renstra) sebesar 102.
Capaian NTP tahun 2019 ini telah melebihi target akhir Renstra tahun 2021.
Dalam mencapai sasaran meningkatnya produksi pertanian, dicapai
melalui Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan; dan Program
Sarana dan Prasarana Pertanian. Program peningkatan produksi
pertanian/perkebunan dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan
produksi pertanian/perkebunan yang optimal, dengan produktivitas yang tinggi
sehingga pendapatan yang diperoleh petani semakin tinggi. Dengan
menyediakan berbagai prasarana dan sarana pertanian serta pelatihan dan
pendampingan/ pembinaan pada kelompok petani, program peningkatan
produksi pertanian/perkebunan ini dilaksanakan dengan menggunakan
anggaran sebesar Rp. 4.065.673.870,00. Program ini dilaksanakan melalui 6
kegiatan Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan, Peningkatan
produksi pertanian/perkebunan berkelanjutan, Peningkatan kapasitas
pengelolaan Balai Benih Pertanian (BPP), Pengendalian dan Perlindungan
Tanaman, Pengembangan agribisnis pertanian, serta Pengembangan
Agribisnis Tembakau.
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Pertanian
dilaksanakan dengan tujuan untuk menyediakan sarana dan prasarana
pertanian guna mendukung produksi pertanian. Dalam mencapai tujuan
program ini memanfaatkan beberapa input berupa SDM, sarana dan
prasarana pertanian serta dukungan anggaran untuk tahun 2019 sebesar Rp
3.186.958.750,00. Kegiatan yang dilakukan melalui program ini meliputi
kegiatan Peningkatan Prasarana Pertanian, Kegiatan Peningkatan Sarana
dan Teknologi Pertanian, dan kegiatan pemberdayaan penyuluh
Kegiatan Peningkatan Prasarana Pertanian bertujuan untuk
menyediakan prasarana pertanian guna mendapatkan produktivitas yang
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
37
optimal. Adapun keluaran kegiatan meliputi Sosialisasi Pembiayaan
Pertanian, Evaluasi LKMA PUAP, Pelatihan Penguatan Kelembagaan P3A,
dan Sekolah Lapang Iklim. Selain itu, pada kegiatan ini dilaksanakan kegiatan
pembangunan fisik yang meliputi Pembangunan Jaringan Irigasi,
Pembangunan Irigasi Air Tanah Dangkal (DAK), Pembangunan Irigasi Air
Tanah Dangkal (SILPA DAK), dan Pembangunan DAM Parit (SILPA DAK).
Kegiatan Peningkatan Prasarana Pertanian mengampu anggaran
yang berasal dari DAK dan dialokasikan untuk fasilitasi bagi Penyuluh dan
BPP/Puskeswan. Pada tahun 2019, fasilitasi yang diberikan berupa
Kendaraan roda 2 sebanyak 5 unit (Honda CBR 150), Kendaraan roda 2
sebanyak 4 unit (Honda Vario 110), Pengadaan notebook/laptop sebanyak 38
unit, Pengadaan printer / scanner sebanyak 20 unit, Pengadaan gps
sebanyak 20 unit, Pengadaan kamera sebanyak 20 unit, Pengadaan LCD
Proyektor sebanyak 20 unit, dan Pengadaan layar proyektor sebanyak 20
unit. Selain itu, anggaran DAK juga dialokasikan untuk kegiatan fisik bagi
BPP/Puskeswan yang meliputi Pembuatan Pagar Kantor BPP Kecamatan
Sewon; Renovasi Bangunan Kantor Puskeswan Kecamatan Pandak;
Rehabilitasi Kantor Puskeswan Kecamatan Sanden, Pembuatan Pagar
Kantor BPP Kecamatan Sanden, Pembuatan Pagar Kantor BPP Kecamatan
Pajangan.
Kegiatan Peningkatan Sarana dan Teknologi Pertanian dialokasikan
untuk pelatihan operasional Alat Mesin Pertanian (Alsintan), Pelatihan
Pembuatan Pupuk Organik, Kegiatan Workshop Pengawasan Peredaran
Pupuk dan Pestisida, Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik, Kegiatan
Workshop Pengawasan Peredaran Pupuk dan Pestisida, serta Pengadaan
pestisida. Selain itu, kegiatan ini juga mengampu kegiatan Pengolahan Pupuk
Organik yang sebelumnya dikelola oleh UPT Pengolahan Pupuk Organik.
Akan tetapi, UPT ini telah dihapus berdasarkan Keputusan Bupati Bantul No.
19 Tahun 2018 tanggal 2 Januari 2018 tentang pencabutan beberapa
peraturan bupati bantul yang mengatur unit pelaksana teknis (UPT).
Selanjutnya UPT Pengolahan Pupuk Organik memproduksi pupuk organik
sebanyak 200 ton secara mandiri. Hasil produksi tersebut dibantukan kepada
wilayah di Kabupaten Bantul yang tingkat kesuburan tanahnya rendah.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
38
Dalam upaya memberdayakan petani agar terjadi percepatan
pencapaian kesejahteraan maka kegiatan penyuluhan merupakan kegiatan
yang sangat strategis guna mentransfer ilmu pengetahuan teknologi untuk
merubah sikap perilaku dan ketrampilan. Program ini dilaksanakan melalui 2
kegiatan yaitu Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan
dan Penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian/perkebunan. Kegiatan
Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian/perkebunan didukung
dengan menggunakan anggaran sebesar Rp. 241.895.000,00. Keluaran
kegiatan peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan
adalah terlaksananya peningkatan kapasitas penyuluh, penyusunan program
penyuluhan tingkat kabupaten dan kecamatan, pelatihan penyuluh swadaya,
talk show media televisi, penyebaran informasi melalui media radio,
penerbitan buletin Suluh Pangan dan koordinasi BPP dan manajemen
teknologi.
Kegiatan pendampingan bagi pertanian/perkebunan dilaksanakan
berupa Sekolah Lapang Agribisnis (SLA); Pelatihan Perbanyakan Tanaman,
Pelatihan One Vilage One Product (OVOP); Sosialisasi, pembentukan dan
pelatihan petani muda/taruna tani; Pelatihan Manajemen Taruna Tani; Klinik
agribisnis keliling; Verifikasi Kelompok/petani/petugas berprestasi tingkat
kabupaten; dan Identifikasi dan legalisasi kelompok tingkat kabupaten dan
kecamatan.
Selanjutnya uraian secara lengkap tentang produksi dapat dilihat
sebagai berikut:
(a) Produksi tanaman pangan
Secara lengkap, data luas panen, produktivitas dan produksi
tanaman pangan pada tahun 2018 - 2019 tertera pada Tabel III.9.
Tabel III. 9 Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan
No. Komoditas Uraian Tahun Ket. 2018 2019**
1 Padi Luas Panen 31.379,3 29.597 Ha
Produktivitas (GKG) 59,97 63.55 ku/ha Produksi (GKG ) 188.183 188.089 Ton Produksi beras 120.474,7
57
120.377 Ton
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
39
No. Komoditas Uraian Tahun Ket. 2018 2019**
2 Jagung Luas Panen 3.565,1 4.934 Ha Produksi (pipilan)
kering)
26.086 34.903 Ton Produktivitas 73,17 70,74 ku/ha 3 Kedelai Luas Panen 1.213,6 909 Ha Produksi (wose kering) 1.883 1445 Ton Produktivitas 15,52 15.90 ku/ha
Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019 (**Angka Sementara)
Pada tahun 2019 terjadi penurunan produksi padi sebesar 0.05 %
atau turun sebesar 94 ton dibandingkan tahun 2018. Dari produksi padi
sebesar 188.183 ton GKG menjadi 188.089 ton GKG. Penurunan
produksi padi tahun 2019 ini disebabkan adanya kemarau yang cukup
panjang. Produksi jagung pada tahun 2019 adalah 34.903 ton sedangkan
tahun 2018 adalah 26.086 ton sehingga bisa dikatakan produksi jagung
mengalami kenaikan yaitu sebesar 25,28 % atau naik sebesar 8.823 ton
dibandingkan tahun 2018. Walaupun begitu, terjadi penurunan
produktivitas yang disebabkan karena kekurangan air terutama masa
pertumbuhan biji yang berakibat pada berkurangnya ukuran tongkol.
Produksi kedelai, pada tahun 2019 ini juga mengalami penurunan
dibandingkan tahun 2018. Penurunanan produksi kedelai mencapai
23,26 % atau 438 ton. Penurunan ini di sebabkan karena faktor
panjangnya musim kemarau selama tahun 2019, sehingga mengalami
kemunduran tanam , dimana petani sudah menyiapkan benih siap tanam,
tetapi hujan tidak kunjung turun. Faktor air yang menjadi sumber
kehidupan tanaman kedelai dimana dibutuhkan pada saat masa pengisian
polong tetapi tanaman kekurangan air , jadi pengisian polong tidak penuh
sehingga menyebabkan produktivitas kedelai menurun.
(b) Produksi tanaman hortikultura
Tanaman hortikultura terdiri dari tanaman sayuran dan buah-
buahan. Produksi tanaman hortikultura pada indikator ini merupakan
penjumlahan dari produksi bawang merah, cabai merah dan pisang sesuai
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
40
Bantul Tahun 2016-2021. Data luas panen, produksi dan produktivitas
tanaman hortikultura tersaji pada Tabel III.10.
Tabel III. 10 Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Tanaman Hortikultura
No. Komoditas Uraian Tahun
Ket 2018 2019**
1 Bawang
MMerahahMerah
Luas Panen 835 893 Ha
Produksi 7.979,8 9.427 Ton
Produktivitas 9,61 10,56 ton/ha
2 Cabai Merah Luas Panen 402 298 Ha
Produksi 7.979,8 1.166,41 Ton
Produktivitas 4,79 3,91 Ton/ha
3 Pisang Produksi 5.902,90 5.211,40 Ton
Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
Bawang merah mengalami peningkatan produksi yang cukup
signifikan sebesar 18,14 % atau 1.447,2 ton. Kenaikan produksi ini terjadi
karena terdapat peningkatan produktifitas sebesar 9,9 %. Peningkatan
produksi ini karena adanya bantuan benih dan pupuk serta penerapan
sistem tata tanam tepat. Akan tetapi, Produksi cabai merah mengalami
penurunan yang cukup signifikan yaitu dari 1.752,6 ton pada tahun 2018
menjadi 1.166,41 ton pada tahun 2019. Penurunan produksi ini
disebabkan penurunan produktifitas sebesar 18,37%. Selain itu, pisang
juga mengalami penurunan produksi sebesar 11,7 % dari produksi
sebesar 5.902,90 ton pada tahun 2018 menjadi 5.211,40 ton pata tahun
2019. Penurunan produksi cabe dan pisang ini dipengaruhi oleh cuaca
iklim yang tidak mendukung produksi. Kemarau panjang mengakibatkan
pohon pisang kekurangan air sehingga mengganggu pertumbuhan dan
pemasakan buah. Akibatnya produksi pisang juga ikut menurun.
Sementara itu, kemarau panjang menyebabkan kekurangan air yang
sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan Cabe. Akibatnya tanam Cabe
menurun sebesar 25,87 % dari 402 Ha pada tahun 2018 menjadi 298 Ha
pada tahun 2019.
(c) Produksi perkebunan
Komoditas perkebunan yang menjadi andalan di Kabupaten
Bantul antara lain: tembakau, tebu dan kelapa. Sesuai Peraturan Daerah
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
41
Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016-202, indikator
produksi tanaman perkebunan merupakan penjumlahan dari produksi
tanaman tebu, tembakau dan kepala.
Tabel III. 11 Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tembakau, Tebu,
dan Kelapa Tahun 2018-2019
No. Komoditas Uraian Tahun
Ket. 2018 2019**
1 Tembakau Rakyat Luas Panen 305,00 173 Ha
Produksi 2.893,00 1.321,3 ku (rajang kering)
Produktivitas 9,49 7,64 ku/ha (rajang kering)
2 Tebu Luas Panen 1.022,89 1.042,67 Ha
Produksi 38.430,00 39.971,17 ku (hablur )
Produktivitas 37,57 38,33 ku/ha (hablur )
3 Kelapa Luas Panen 7.050,03 7.107,81 Ha
Produksi 103.931,80 104.794,70 ku (kopra)
Produktivitas 14,74 14,74 ku/ha (kopra)
4 Kakao Luas Panen 7,2 7,1 Ha
Produksi 28,34 153,69 ku
Produktivitas 3,94 21,65 Ku/Ha
Sumber: Diperpautkan, 2019 (**Angka Sementara)
Pada tahun 2019 produksi tembakau mengalami penurunan
sebesar 54,33 % atau 1571,7 ku, dengan penurunan produktivitas sebesar
1,95 ku/ha dibanding tahun 2018. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya
luas panen pada tahun 2019 sebanyak 132 Ha. Sementara itu, produksi
kelapa juga mengalami peningkatan cukup signifikan sebesar 862,9 ku.
Meningkatnya produksi disebabkan oleh meningkatnya luas panen pada
tahun 2019 yaitu sebesar 57,78 ha. Selain itu, jumlah kelapa yang produktif
berbuah meningkat pada tahun 2019.
Produksi tebu tahun 2018 meningkat 4,01 % atau 1.541,17 ku
dibanding tahun 2018 sehingga produktifitas juga meningkat 2,02 % dari
37,57 ku/ha menjadi 38,33 ku/ha. Peningkatan produksi ini didukung oleh
adanya program Rawat Ratoon yang lebih intensif. Rawat ratoon adalah
pemeliharaan tanaman tebu keprasan secara intensif. Dengan adanya
program ini terjadi peningkatan rendemen tebu sehingga produksi tebu
juga meningkat. Selain itu, cuaca kemarau yang lebih panjang pada tahun
2019 juga mendukung peningkatan produksi. Tanaman tebu
membutuhkan sinar matahari selama masa tumbuh dan pemasakannya
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
42
sehingga masa kemarau yang panjang sangat mendukung pertumbuhan
tebu yang pada akhirnya meningkatkan produksinya juga.
Kakao merupakan salah satu tanaman perkebunan baru di
Kabupaten Bantul yang mulai dibudidayakan sejak tahun 2016. Produksi
Kakao mengalami peningkatan yang signifikan dari 28,34 kwintal menjadi
153,69 kwintal atau mengalami peningkatan sebesar 81,56%.
Produktivitas kakao juga mengalami peningkatan dari 3,94 ku/ha menjadi
21,65 ka/ha atau sebesar 81,72%. Tingginya peningkatan produksi terjadi
karena pada tahun 2019 banyak tanaman kakao yang mulai produktif
berbuah.
Permasalahan yang dihadapi dalam sasaran meningkatkan produksi pertanian,
antara lain :
1. Kemarau yang lebih panjang sehingga terjadi kekeringan berakibat pada
penurunan produktivitas dan luas panen tanaman pangan
2. Serangan organisme pengganggu tanaman (OPT)
3. Keterbatasan air karena kekeringan
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka solusinya adalah
1. Koordinasi dengan stake holder terkait dengan pengairan
2. Optimalisasi pemanfaatan pompa air dan sumur lading
3. Mengadakan pelatihan dan sekolah lapangan
4. Gerakan pengendalian
5. Optimalisasi pompa air dan sumur lading
6. Membangun sumur dangkal, dalam, dan embung
Langkah strategis yang dilakukan untuk meningkatkan produksi pertanian yaitu
1. Merealisasikan luas tanam TP sesuai target YS ditetapkan melalui
koordinasi dengan penerapan teknologi
2. Penggunaan benih unggul
3. Penerapan teknologi
4. Merealisasikan luas tanam sesuai target
5. Merealisasikan luas tanam sesuai target dan peningkatan produktivitas
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
43
3. Sasaran Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat
Sasaran ketiga yang diampu oleh Dinas Pertanian Pangan Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Bantul adalah Terpenuhinya Kebutuhan Pangan
Masyarakat , dengan indikator kinerja produksi daging. Rencana dan realisasi
pencapaian sasaran ini tercantum pada Tabel III.12.
Tabel III. 12 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Terpenuhinya Kebutuhan Pangan Masyarakat
No Indikator Kinerja Utama
Capaian 2018
2019 Target Akhir
Renstra (2021)
Capaian s/d 2019 terhadap 2021 (%)
Target Realisasi %
Realisasi
1. Produksi daging
14.855,725 14.513,63 15.088,32 103,96 14.790,70 102,01
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
Capaian kinerja indikator ini menunjukkan hasil yang baik. Dari
target yang ditetapkan tahun 2019 sebesar 14. 513,63 ton dapat terealisasi
sebanyak 15.088,32 atau tercapai 103,96% atau bernilai kinerja Sangat
Tinggi. Dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya sebesar
14.855,725 ton maka capaian tahun 2018 meningkat sebesar 1,6%. Dilihat
dari target capaian tahun 2021 (akhir RPJMD), capaian tahun 2019 ini telah
menyumbangkan 102,01% dari target akhir RPJMD tahun 2021 sebesar
14.790,70 ton.
Peningkatan produksi hasil peternakan menjadi sebuah tuntutan
seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Peningkatan produksi harus
diikuti dengan peningkatan kualitas. Peningkatan kualitas dan kuantitas
sumberdaya peternakan dilakukan antara lain melalui program sebagai
berikut:
a) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
Program ini bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya sebaran
penyakit ternak. Input yang mendukung tercapainya program ini adalah
SDM peternakan, sarana dan prasarana peternakan dan anggaran
sebesar Rp. 189.720.000,-. Output yang dicapai antara lain terlaksananya
pelayanan kesehatan ternak melalui UPT Pusat Kesehatan Hewan
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
44
(Puskeswan), terlaksananya pemotongan hewan sesuai kaidah yang
benar melalui UPT Rumah Pemotongan Hewan (RPH), peningkatan
status kesehatan ternak. Outcome program adalah peningkatan status
kesehatan hewan ternak. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan adalah :
1) Pendukung Kegiatan UPT Poskeswan
Keluaran kegiatan ini digunakan untuk operasional UPT Puskeswan
adalah:
(1) Penanganan kasus penyakit oleh UPT Puskeswan sebanyak 11.154
kasus, dari penanganan kasus tersebut dapat diketahui bahwa di
Kabupaten Bantul terdapat tiga kasus penyakit terbanyak yang
secara berurutan disebabkan oleh cacing (helminthosis),
avitaminosis, dan scabies.
(2) Pengadaan obat-obatan medis dan alat perlengkapan pelayanan
kesehatan hewan.
2) Pendukung kegiatan UPT Rumah Pemotongan Hewan (RPH)
UPT Rumah Pemotongan Hewan (RPH) merupakan Unit
pelayanan masyarakat dalam menyediakan daging yang aman, sehat,
utuh dan halal serta berfungsi sebagai sarana untuk melaksanakan:
(1) Pemotongan hewan secara benar, (sesuai dengan persyaratan
kesehatan masyarakat veteriner, kesejahteraan hewan dan syariah
agama).
(2) Pemeriksaan kesehatan hewan sebelum dipotong (ante-
morteminspection) dan pemeriksaan karkas,dan jeroan (pose-
mortem inspection)untuk mencegah penularan penyakit zoonotik
ke manusia.
(3) Pemantauan dan surveilans penyakit hewan dan zoonosis yang
ditemukan pada pemeriksaan ante-mortem dan pemeriksaan post-
mortemguna pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan
penyakit hewan menular dan zoonosis di daerah asal hewan.
Syarat-syarat rumah pemotongan hewan, pekerja, cara pemeriksaan
kesehatan, pelaksanaan pemotongan dan pemotongan harus
memenuhi ketentuan-ketentuan yang ada. Jumlah pemotong Ternak
Besar ada 33 Orang dan pemotong Ternak Kecil ada 71 orang. Pada
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
45
tahun 2019 RPH melaksanakan pemotongan sebanyak 2.249 ekor
atau 44.98%.
3) Peningkatan Kesehatan Ternak
Keluaran dari kegiatan ini adalah:
(1) Terlaksananya 14 kali sosialisasi penyakit hewan menular (Avian
Influenza (AI), leptospirosis,anthrax, dan rabies),
Avian Influenza atau Flu burung adalah penyakit akibat virus
influenza yang menjangkiti unggas. Penyakit ini menyebabkan
kematian unggas dalam jumlah besar. Pada tahun 2019 terjadi
penurunan kasus AI yang didukung oleh kesadaran masyarakat
tentang bagaimana cara menangani kasus. Tabel selengkapnya
sebagai berikut:
Tabel ..... Kejadian Penyakit Avian Influenza Tahun 2018-2019
Tahun Jumlah Kasus Terlapor
2018 2
2019 1
Sumber: Diperpautkan, 2019
(2) Desinfeksi dan pendistribusian desinfektan ke
masyarakat/Puskeswan,
(3) Vaksinasi avian influensa dan ND di 17 kecamatan sebanyak
97.000 dosis, AI Ayam 10.000 dosis, ND Ayam 28.000 dosis dan
AI Itik 15.000 dosis.
(4) Pemeriksaan gangguan reproduksi dan ATR pada sapi sebanyak
500 ekor.
(5) Pemrosesan surat ijin praktik dokter hewan praktisi terhadap 7
permohanan ijin praktek,
(6) Monitoring peredaran obat hewan,
(7) Kegiatan ko-asistensi reproduksi bagi mahasiswa FKH UGM.
b) Program Peningkatan Produksi Peternakan;
Peternakan merupakan sektor yang ikut andil dalam
meningkatkan taraf hidup masyarakat Kabupaten Bantul. Kabupaten
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
46
Bantul menjadi pemasok utama kebutuhan daging di Daerah Istimewa
Yogyakarta. Akan tetapi ternak yang disembelih masih ada yang diambil
dari daerah lain. Dari tahun ke tahun, populasi ternak yang ada di
Kabupaten Bantul diharapkan semakin meningkat. Outcome program
berupa peningkatan produksi hasil peternakan dan dilakukan antara lain
melalui Pelatihan Peternakan, Evaluasi kelompok dan petugas
peternakan, Pelaksanaan program UPSUS SIWAB,
Kegiatan pelatihan peternakan ditujukan untuk meningkatkan
kapasitas SDM yang ada di Kabupaten Bantul terutama dalam hal
peternakan. Pelatihan yang dilakukan selama tahun 2019 meliputi
peltihan peternakan dan pelatihan pakan. Peserta pelatihan khususnya
peternak dan kelompok ternak. Selain pelatihan juga dilaksanakan
kegiatan promosi produk peternakan dan sosialisasi izin usaha
peternakan. Promosi produk peternakan pada tahun 2019 memiliki target
peserta sejumlah 3.450 orang. Peserta meliputi siswa TK, PAUD, SD,
PKK, dan masyarakat pada umumnya yang menjadi konsumen produk
peternakan.
Dalam rangka peningkatan populasi ternak guna mendukung
swasembada daging Pemerintah Pusat mengadakan program UPSUS
SIWAB (upaya khusus sapi indukan wajib bunting). Program ini
berlangsung sejak Tahun 2017 dan di tahun 2019, Kabupaten Bantul
memperoleh target akseptor dari program ini sebanyak 27.000 dosis,
target bunting 18.900 ekor dan lahir 15.120 pedet Dari target tersebut
diperoleh realisasi akseptor sebanyak 37.258 (138%), bunting 20.732
(110%), dan lahir 16.492 (109%). Dan hasil dari program ini adalah
kelahiran pedet atau penambahan populasi sapi di Kabupaten Bantul
apabila di hitung menurut rupiah maka hasil kelahiran 16.492 ekor x Rp.
8.000.000 harga SNI anak sapi yaitu bisa membantu perekonomian
masyarakat Kabupaten Bantul senilai Rp. 131.936.000.000.
c) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
Program ini dilaksanakan melalui kegiatan Peningkatan Kesmavet,
Pengolahan dan Pemasaran dan didukung dengan SDM, teknologi dan
anggaran sebesar Rp. 355.343.750,00 Keluaran dari kegiatan ini adalah
Pengawasan peredaran dan pemeriksaan daging, Pengawasan produk
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
47
pangan asal hewan, Sosialiasasi peduli ASUH, Bimbingan teknis
pemotongan hewan kurban. Pemeriksaan uji TPC (Total Plate Count)
untuk mengetahui jumlah total mikroba pada sampel. Hasil dari TPC
teridentifikasi 96 sampel diatas standar SNI 7388:2009 untuk daging
ayam segar (batas minimum TPC 1x106 koloni per gram). Kemudian uji
Salmonella sp. hasilnya negative untuk semua sampel.Di Kabupaten
Bantul terdapat + 10 orang pemelihara sapi perah yang aktif berproduksi
telah diambil sampel sejumlah 50 sampel. Pengawasan produk pangan
asal hewan, yang meliputi pengambilan sampel dan pemeriksaan
laboratorium terhadap bakso. Pengawasan ini ditujukan untuk mencegah
terjadinya pemalsuan bahan yang menyebabkan pangan tersebut
kehilangan keutuhannya.
Sosialisasi peduli ASUH, dilaksanakan sebanyak 13 kali dengan
total peserta 325 orang dari pelaku usaha pangan asal hewan, peternak,
dan ibu rumah tangga yang terlibat langsung dalam penyediaan pangan,
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memilih produk
pangan asal hewan. (ASUH akronim dari Aman, Sehat, Utuh, dan Halal).
Bimbingan teknis pemotongan hewan kurban bagi takmir merupakan
agenda tahunan yang sangat penting untuk mendukung kelancaran Hari
Raya Idhul Adha 1440 H, diikuti oleh 150 orang peserta.
Gambar III. 4 Bimbingan Teknis Pemotongan Hewan Qurban Bagi Takmir Masjid demi meningkatkan kesadaran akan produk pangan ASUH (Aman,
Sehat, Utuh, Halal)
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
48
Tabel III. 13 Produksi Daging, Telur, dan Susu Tahun 2018-2019
No Komoditas 2018 (kg) 2019 (kg)
1 Daging 14.855.725 15.088.317 2 Telur 7.329.945 7.789.187
3 Susu 102.484 80.541 Sumber: Diperpautkan, 2019
Hasil yang diharapkan dari tercapainya indikator ini adalah
peningkatan produksi daging. Pada tahun 2019 terjadi kenaikan produksi
daging dan telur dari tahun 2018. Produksi Daging pada tahun 2019
mengalami peningkatan sebesar 1,54%. Produksi telur juga mengalami
peningkatan yakni sebesar 5,89%. Kenaikan produksi daging tersebut
dipengaruhi oleh kenaikan kebutuhan daging di wilayah Kabupaten Bantul.
Akan tetapi, produksi susu mengalami penurunan dari 102.484 kg pada
tahun 2018 menjadi 80.541 kg atau sebesar 27,24%. Penurunan ini
disebabkan karena penurunan populasi sapi perah.
Hambatan atau permasalahan yang dihadapi pada upaya
pencapaian peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya peternakan
adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya luas areal tanah untuk kegiatan RPH
2. Belum memiliki kantor UPT RPH yang nyaman sebagai tempat
kerja
3. Sarana dan prasarana gedung yang belum memadai
4. Jaringan listrik dan saluran limbah belum memenuhi syarat
5. Kebutuhan tenaga kerja yang masih kurang (tenaga ahli,
tenaga honor atau tenaga borongan)
6. Peningkatan ketrampilan dan kemampuan tenaga kerja yang
ada
7. Terbatasnya personil yang memiliki SDM bagus dalam
melaksanakan kegiatan sehingga kegiatan yang ada belum
dapat ditangani secara optimal.
8. Terbatasnya sarana dan prasarana untuk menunjang
sosialisasi.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
49
9. Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
kesehatan hewan dan kebersihan lingkungan dalam
peningkatan produktivitas dan pengendalian
penyakit.Kurangnya kesadaran pemilik depot/pedagang daging
dan susu untuk melakukan pengujian laboratorium sebelum
produk diedarkan.
10. Masih rendahnya kesadaran pemotong hewan/jagal
terhadap pentingnya produk daging yang Aman, Sehat, Utuh
dan Halal (ASUH).
11. Kurangnya Sumber Daya Manusia di bidang Kesmavet
untuk melaksanakan tugas pengawasan kesmavet secara
optimal.
12. Kurang di perhatikannya teguran dan peringatan yang
disampaikan oleh Dinas kepada para pedagang/pemilik usaha
yang produknya tidak ASUH.
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam mengatasi permasalahan
yang dihadapi seperti tersebut di atas antara lain :
1. Perluasan atau pemindahan lokasi baru
2. Segera dibangun kantor UPT RPH
3. Penambahan luas gedung dan atau pembangunan gedung baru
4. Penambahan daya listrik dan pembangunan IPAL sesuai
standar
5. Diusulkan penambahan tenaga guna memenuhi kebutuhan di
RPH
6. Diusulkan anggaran untuk pelatihan, magang kerja,
mendatangkan narasumber, dan studi banding
7. Perlu peningkatan keterampilan/keahlian melalui pembinaan
dan pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan kegiatan yang
dilaksakan, sehingga kelancaran pelaksanaan tugas dapat
ditingkatkan.
8. Perlu perhatian dari dinas untuk melengkapi sarana dan
prasarana dalam tugas sosialisasi.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
50
9. Masih perlunya bimbingan kepada masyarakat tentang arti
pentingnya kesehatan ternak dan kebersihan lingkungan.
10. Meningkatkan kinerja kegiatan Kesmavet dengan meningkatkan
monitoring dan surveillance ke pasar-pasar tradisional di
seluruh wilayah Bantul.
11. Meningkatkan kesadaran masyarakat baik produsen maupun
konsumen akan pentingnya produk hewan yang ASUH.
12. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
(SDM) dengan melakukan peningkatan pengetahuan melalui
pelatihan-pelatihan serta penambahan pegawai yang
profesional di bidang Kesmavet.
13. Meningkatkan kerjasama lintas sektoral/instansi dalam
pengawasan produk pangan asal hewan serta dalam
penindakan pelanggaran yang terjadi.
Strategi kedepan guna meningkatkan capaian indikator di atas,
diupayakan dengan beberapa hal antara lain :
1. Memberikan sosialisasi peternakan petani dengan kebutuhan
protein hewani
2. Mengadakan pembinaan dan pelatihan-pelatihan peningkatan
kapasitas pegawai Rumah Potong Hewan
4. Sasaran Meningkatnya Produksi Perikanan
Sasaran meningkatnya produksi perikanan menggunakan produksi
perikanan sebagai indikatornya. IKU produksi perikanan diakumulasi dari
produksi perikanan budidaya dan perikanan tangkap baik laut maupun
perairan umum. Rencana dan realisasi capaian indikator produksi perikanan
seperti tercantum pada Tabel III.14.
Tabel III. 14 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Produksi Perikanan
No Indikator Kinerja Utama
Capaian 2018
2019 Target Akhir
Renstra (2021)
Capaian s/d 2017 terhadap 2021 (%)
Target Realisasi %
Realisasi
1. Produksi perikanan
13.059,44 13.198 13.243,45 100,34 13.634 97,14
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
51
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
Capaian kinerja IKU produksi perikanan Tahun 2019 menunjukkan
hasil yang baik, yaitu mencapai 100,34 % dari target sebesar 13.198 ton
tercapai 13.243,45 ton atau bernilai kinerja Sangat Tinggi. Dibandingkan
dengan realisasi tahun sebelumnya sebesar 13.059,44 ton maka capaian
tahun 2019 meningkat sebesar 1,4%. Dibandingkan dengan target capaian
tahun 2021 (akhir RPJMD) sebesar 13.634 ton, capaian tahun 2019 ini telah
menyumbangkan 97,14% dari target akhir RPJMD tahun 2021.
Peningkatan produksi perikanan diupayakan melalui beberapa
kegiatan yaitu :
1) Peningkatan Sarana Prasarana Perikanan Budidaya
Peningkatan sarana dan prasarana perikanan budidaya dilakukan
dengan dukungan pembangunan kolam ikan di Balai benih Ikan
Gesikan yang berlokasi di Gesikan, Wijirejo, Pandak dan Balai
Budidaya Ikan Sanden yang beralamat di Ngentak, Murtigading,
Sanden serta pembangunan kola mikan di Pasar Seni Gabusan.
Peningkatan kualitas SDM pembudidaya dilakukan dengan
menyelenggarakan Workshop Perikanan Budidaya, Workshop CBIB
(Cara Budidaya Ikan yang Baik) dan CPIB (Cara Pembenihan Ikan
yang Baik) dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang
pentingnya CBIB dan CPIB. Selain itu juga diberikan fasilitasi
pengajuan permohonan sertifikat CBIB-CPIB oleh pelaku utama
perikanan budidaya baik pelaku pembesaran ikan maupun pembenihan
ikan.
Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ikan
dilaksanakan Workshop Perikanan Budidaya dan Ekspose Hasil
Pemantauan Kesehatan Ikan dan Lingkungan dengan tujuan untuk
meningkatkan kesadaran pelaku utama perikanan budidaya akan
pentingnya manajemen perikanan budidaya dan pengendalian
kesehatan ikan dan lingkungan secara dini; serta untuk meningkatkan
pengetahuan dan wawasan pelaku utama perikanan budidaya tentang
penggunaan obat-obatan perikanan baik herbal maupun kimia.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
52
Pengawasan dan pemantauan penyakit dan kesehatan ikan yang
bersifat incidental dilakukan dengan mendatangi pembudidaya ikan
yang ada di kabupaten Bantul. Laporan indikasi penyakit dari
Pokdakan yang telah masuk akan ditindaklanjuti dengan mendatangi
lokasi pembudidaya ikan yang mengalami kasus penyakit. Tim akan
mengecek kondisi air dan juga kondisi ikan yang sakit. Apabila
diperlukan akan dilakukan tindak lanjut dengan pengambilan sampel
sebagai objek uji laboratorium di BPTPB Cangkringan Dislautkan DIY
guna mengetahui penyebab dan jenis penyakitnya. Selain itu dinas
juga akan memfasilitasi obat-obatan atau probiotik untuk diberikan
pada pembudidaya sebagai contoh obat yang direkomendasikan yang
bagus dan aman untuk mencegah atau mengobati ikan yang sakit.
Hasil dari pelaksanaan pemantauan selama satu tahun kemudian
diekspos ke pembudidaya. Grafik prevalensi penyakit ditampilkan agar
pembudidaya dapat melakukan usaha pencegahan penyakit pada
masa- masa krusial. Pada tahun 2019, kejadian penyakit meningkat
pada bulan Juni, untuk itu diharapkan pada tahun 2020 usaha
pencegahan telah digalakkan sehingga kejadian penyakit menurun.
Selain itu, pemetaan penyakit dilakukan untuk mengetaui tingkat
penyebaran penyakit di masing-masing kecamatan.
Selain itu juga didukung adanya Posikandu yang mulai diinisiasi di
kabupaten Bantul. Dengan merehab Gedung di BBI Pundong untuk
menjadi Gedung Posikandu. Adapun lokasi Rehab Gedung BAT untuk
Gedung POSIKANDU yaitu di BBI Pundong yang beralamat di Jl
Parangtritis Km 17,5 Derso, Srihardono, Pundong, Bantul.
Dengan adanya Peran POSIKANDU di tingkat Kabupaten
diharapkan dapat menjadi “one stop service” dalam rangka antisipasi
dan pengendalian masalah kesehatan ikan dan lingkungan yang
dilandasi oleh pelayanan yang tepat waktu, tepat sasaran dan mudah
dijangkau karena terletak di area/ kawasan sentra budidaya. Dengan
demikian kegagalan produksi dapat diantisipasi secara lebih dini
dengan segera menerapkan langkah-langkah penanggulangannya.
Jenis pelayanan yang diberikan dimaksudkan agar POSIKANDU dapat
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
53
memberikan early warning dan respon cepat secara sederhana,
sehingga penanggulangan kemungkinan terjadinya wabah penyakit
maupun kerusakan lingkungan dapat segera ditangani secara dini.
Data produksi perikanan budidaya Kabupaten Bantul Tahun
2018-2019 disajikan pada Tabel III.16
Tabel III. 15 Produksi Perikanan Budidaya Menurut
Jenis Ikan Tahun 2018-2019
No. Uraian Jumlah
2018 2019**
1 Gurami 2.164.370 2.618.329
2 Lele 7.028.122 7.425.503
3 Nila 2.567.437 1.723.948
4 Patin 21.421 36.828
5 Bawal 179.914 218.661
6 Mas 37.444 42.888
7 Udang Vaname 292.292 374.440
8 Lain-lain -
Jumlah 12.291.000 12.440.597
Sumber : Dinas PPKP tahun 2019 Ket : ** AngkaSementara
Produksi perikanan pada indikator ini merupakan penjumlahan
dari produksi perikanan budidaya dan perikanan tangkap. Produksi
perikanan pada tahun 2019 meningkat sebesar 1,41 % dari sebesar
13.059, 44 ton pada tahun 2018 menjadi 13.243,45 ton. Untuk
perikanan budidaya meningkat sebesar 1,01 % dari tahun 2018
sebesar 12.291.000 kg menjadi 12.440.597 kg pada tahun 2019.
Kenaikan produksi ini didukung oleh adanya peningkatan produksi
perikanan budidaya. Hal ini disebabkan adanya penerapan teknologi
baru di masyarakat kabupaten Bantul yaitu budidaya lele kolam bulat
secara intensif. Teknologi MATLAIR (hemat lahan dan air ) ini
menerapkan kolam bulat dengan inlet outlet dan aerasi serta
manajemen air secara intensif sehingga dapat meningkatkan padat
tebar ikan lele sampai dengan 400 ekor per meter kubik.
Selain itu faktor lain adalah adanya fasilitasi bantuan sarpras
budidaya baik dari APBN Pusat maupun APBD I DI Yogyakarta berupa
kolam bulat, terpal, benih dan pakan kepada 65 kelompok
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
54
pembudidaya ikan di Kabupaten Bantul yang meningkatkan luas panen
perikanan budidaya dan meningkatkan produksi perikanan. Produksi
perikanan serta data sarana dan prasarana terkait dengan perikanan
budidaya disajikan pada Tabel III. 15
Tabel III. 16 Jumlah Rumah Tangga Perikanan dan Produksi Perikanan Budidaya
No. Uraian Jumlah
2018 2019**
1 Rumah Tangga Perikanan (RTP) budidaya
5.176 5.216
2 Produksi perikanan budidaya (kg)
12.291.000 12.440.597
Sumber : Dinas PPKP Ket : ** AngkaSementara
Dukungan pemerintah Kabupaten Bantul terhadap peningkatan
produksi perikanan budidaya yaitu dengan melaksanakan Workshop
perikanan budidaya, pelatihan perikanan budidaya, Sekolah lapang,
pembinaan perikanan budidaya kepada beberapa kelompok perikanan.
Pengembangan budidaya perikanan juga didukung dengan
pengembangan benih ikan melalui empat Balai Benih Ikan (BBI) yang
meliputi BBI Barongan, Sanden, Gesikan, dan Krapyak, dan melalui
Unit Pembenihan Rakyat (UPR). Beberapa upaya telah dilakukan untuk
meningkatkan produksi benih berkualitas, antara lain dengan
memberikan bantuan induk gurami, lele, nila, dan sarana prasarana
pembesaran ikan maupun perbenihan ikan. Selain itu juga
dilaksanakan pembinaan dan pengembangan perikanan serta
pemberian bantuan sarana dan prasarana produksi perikanan
budidaya baik pembesaran maupun pembenihan ikan.
2) Peningkatan Kapasitas Usaha dan Kelembagaan Perikanan
Kegiatan Peningkatan Kapasitas Usaha dan Kelembagaan
Perikanan bertujuan untuk 1) meningkatkan produksi perikanan melalui
pembinaan, pendampingan, dan fasilitasi terhadap pelaku utama
perikanan baik dari aspek teknis maupun kelembagaan, 2)
meningkatkan peran dan partisipasi pelaku utama perikanan dan
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
55
stakeholder terkait dalam peningkatan produksi perikanan dan
pengembangan perikanan yang lestari dan berkelanjutan. Adapun
kegiatan yang dilaksanakan seksi pengembangan usaha dan
kelembagaan perikanan adalah sekolah lapangan perikanan budidaya,
pelatihan budidaya ikan, Pelatihan Budidaya Gurami, Pelatihan pasca
Panen, Lomba Evaluasi Pelaku Utama Perikanan Tingkat Kab. Bantul,
Bimbingan Teknis Budidaya Ikan, dan Kegiatan Kontes Ikan Hias
Sekolah Lapang perikanan budidaya dalam kegiatan tersebut
dilakukan dengan metode teori dan praktik tentang budidaya ikan lele
sesuai dengan tahapan kehidupan ikan lele sejak dari persiapan air
untuk budidaya ikan lele sampai pemasaran lele, adapun sebagai nara
sumber berasal dari stakeholder pada Dinas Pertanian Pangan
Kelautan dan Perikanan dan praktisi baik pembudidaya ikan lele
maupun pemasar ikan lele.
Pelatihan Budidaya Ikan dengan maksud sebagai acuan bagi
para pelaku utama perikanan budidaya di Kabupaten Bantul dalam
melaksanakan aktifitas budidaya ikan baik dari sisi teknis maupun non
teknis yang berbasis pengetahuan dan teknologi yang dianjurkan dan
sesuai dengan Cara Budidaya yang Baik dan Benar. Sasaran
pelaksanaan kegiatan Pelatihan Budidaya Ikan Tahun 2019 ini adalah
pelaku utama perikanan budidaya di Kabupaten Bantul. Pelatihan
Budidaya Ikan tahun 2019 terdapat beberapa tema antara lain : Teknik
Pembenihan Ikan Lele, Teknik Budidaya Pembesaran Ikan Lele dan
Teknik Budidaya Pembesaran Ikan Gurami.
Pelatihan Budidaya Gurami ini merupakan kegiatan usulan dari
Kecamatan Sanden melalui usulan Pagu Indikatif Kecamatan (PIK)
yang dilaksanakan di Desa Gadingsari Sanden. Tujuan dari Pelatiahan
Budidaya Ikan ini adalah untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia
(SDM) pelaku utama Perikanan Budiaya Gurami. Sasaran pelaksanaan
kegiatan Pelatihan Budidaya Ikan Gurami Tahun 2019 ini adalah
pelaku utama perikanan budidaya Gurami di wilayah Desa Gadingsari,
Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul. Pelaksanaan kegiatan
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
56
Pelatihan Budidaya Ikan Gurami di Desa Gilangharjo dilaksanakan
selama 3 hari dari setiap angkatanya.
Pelatihan Pasca Panen ini dimaksudkan sebagai acuan bagi
para pelaku utama pengolah perikanan di Kabupaten Bantul dalam hal
teknik pengolahannya, kreasi-kreasi produk olahan berbahan dasar
ikan dan pangsa pasarnya. Tujuan dari Pelatiahan Pasca Panen ini
adalah untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) pelaku
utama pengolah perikanan Kab. Bantul baik dari sisi teknis maupun
non teknis. Sasaran pelaksanaan kegiatan Pelatihan Pasca Panen
Tahun 2019 ini adalah pelaku utama pengolah perikanan dan calon
pengolah perikanan di Kabupaten Bantul.
Kegiatan Evaluasi Pelaku Utama Perikanan Tingkat Kabupaten
Bantul mempunyai peran yang strategis dalam pembinaan pelaku
utama perikanan budidaya secara keseluruhan karena dapat dijadikan
basis dalam pembinaan aspek lainnya.
Kegiatan Bimbingan Teknis Budidaya Ikan ini dilaksanakan
sebagai upaya untuk peningkatan produksi, produktifitas dan daya
saing perikanan budidaya khususnya komoditas ikan Lele, dimana saat
ini Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kab. Bantul masih
konsen terhadap program peningkatan produksi ikan. Konsep yang
digunakan dalam Bimtek Budidaya Ikan ini adalah Budidaya Lele
media kolam bulat hemat lahan dan air yang berbasis pengetahuan
dan teknologi budidaya. Model bimbingan teknis ini dilaksanakan
sebagai upaya dalam memberikan tontonan, tuntunan dan teladan bagi
para pembudidaya ikan khususnya pembudidaya ikan lele.
Kegiatan Kontes Ikan Hias Tahun 2019 merupakan kegiatan
yang pertama kali diadakan oleh Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Bantul dalam rangka mengapresiasi para pelaku
utama budidaya ikan hias di Kabupaten Bantul. Potensi Ikan Hias di
Kabupaten Bantul cukup besar namun jumlah pelaku pembudidaya
Ikan Hias masih sedikit dan rata-rata masih kegiatan indifidu yang
belum berkelompok secara kelembagaan, sehingga pihak terkait dalam
hal ini Bidang Kelautan dan Perikanan DPPKP Bantul kesulitan dalam
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
57
mengidentifikasi pelaku pembudidaya ikan hias. Kegiatan Kontes Ikan
Tingkat Kabupaten Bantul Tahun 2019 dilaksanakan di Balai Budidaya
Ikan (BBI) Pundong, Bantul pada Hari Senin, 25 November 2019.
3) Peningkatan Prasarana dan Sarana Perikanan Tangkap
Kegiatan Peningkatan Prasarana dan Sarana Perikanan Tangkap
dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan Tempat Pelelangan
Ikan serta sumber daya manusia di bidang perikanan tangkap dalam hal
ini nelayan dan masyarakat di wilayah pesisir. Kegiatan meliputi
pemenuhan sarana prasarana yang digunakan di 5 unit TPI di
Kabupaten Bantul yaitu TPI Depok, TPI Ngepet, TPI Patihan, TPI
Kuwaru dan TPI Ngentak.
Kegiatan lainnya adalah Sosialisasi perundang-undangan
dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan Sumber Daya Manusia
perikanan tangkap, nelayan, Petugas TPI, pengolah dan pemasar
produk perikanan tangkap. Sosialisasi ini dilakukan dengan tujuan
antara lain sebagai pencegahan terjadinya pelanggaran di bidang
perikanan tangkap dan sebagai upaya melindungi kelestarian sumber
daya ikan Perundang undangan yang disosialisasikan yaitu :
- Peraturan Menteri Kelautan no 56 tahun 2016 tentang larangan
dan / atau pengeluaran lobster (Panulirus spp.), kepiting (Scylla
spp.), dan rajungan (Portunus spp.) dari wilayah Negara
Republik Indonesia
- Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No 41 tahun 2014
tentang larangan pemasukan jenis ikan berbahaya dari luar
negeri ke dalam wilayah negara republik Indonesia
- Peraturan Menteri Perhubungan No 39 tahun 2017 tentang
pendaftaran dan kebangsaan kapal
- Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan no 23 tahun 2013
tentang pendaftaran dan penandaan kapal perikanan
Disamping perundangan bidang perikanan tangkap, sosialisasi juga
dilakukan terkait TPI higienis untuk memberikan pemahaman kepada
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
58
petugas pengguna fasilitas TPI tentang pentingnya menjaga kualitas
hasil tangkapan.
Peristiwa gelombang tinggi yang terjadi pada pertengahan tahun
2018 mengakibatkan abrasi dan kerusakan bangunan TPI Kuwaru.
Posisi bangunan TPI saat ini kurang aman, sehingga perlu segera
dibangun TPI baru yang lokasinya lebih representatif. Menindaklanjuti
hasil studi kelayakan yang dilakukan pada akhir tahun 2018, pada tahun
2019 dilakukan penyusunan masterplan dan DED untuk bangunan TPI
yang baru menempati tanah sultan ground.
Produksi perikanan tangkap Tahun 2018-2019 disajikan pada
Tabel III. 17
Tabel III. 17 Produksi Perikanan Budidaya Menurut Jenis Ikan Tahun 2018-219
No. Uraian Produksi (ton)
2018 2019**
1 Produksi tangkap laut 473,01 497,77
2 Produksi tangkap perairan umum
295,43 305,08
Jumlah 768,44 802.85
Sumber: Diperpautkan, 2019 (** Angka Sementara)
Pada tahun 2019 terjadi kenaikan produksi ikan tangkap laut
dibanding periode tahun sebelumnya yaitu sebesar 24,76 ton atau
4,97%. Produksi tangkap perairan umum juga mengalami peningkatan
9,55 ton atau 3,13%. Peningkatan ini didukung oleh peningkatan
produksi dari ikan ekonomis tinggi seperti ikan bawal dan ikan layur.
Selain itu, program restocking ikan di perairan umum juga meningkatkan
populasi iakn sehingga pada akhirnya meningkatkan produksi ikan
tangkap perairan umum.
4) Peningkatan Kapasitas Pengelolaan UPT Balai Benih Ikan
Output yang dihasilkan dalam pelaksanaan fungsi dan ketugasan
UPTD BBI antara lain adalah produksi benih yang secara nyata
memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di
Kabupaten Bantul. Perkembangan produksi benih dan nilai produksi
dapat dilihat pada table III. 18
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
59
Tabel III. 18 Produksi Benih Ikan dan Nilai Produksi benih
No Output Tahun
2017 2019
1 Benih ikan (ekor) 4.629.118 4.530.470
2 Ikan konsumsi (kg) - 897
3 Nilai (Rupiah) 216.413.400 Rp.227.372.000,-
Sumber: UPTD Balai Budidaya Ikan (2019)
Selain itu, upaya pencapaian indikator kinerja produksi perikanan
tak lepas juga dari berbagai permasalahan dan kendala seperti :
1. Cuaca musim kemarau yang panjang
2. Adanya penyakit ikan
3. Terjadi alih fungsi lahan perikanan
Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan
tersebut adalah :
1. Pengenalan teknologi budidaya padat tebar tinggi
2. Pengawasan penyakit ikan
3. Pemanfaatan lahan pekarangan untuk dijadikan tempat budidaya
Strategi yang dilakukan untuk sasaran peningkatan produksi
perikanan yaitu :
1. Mengadakan Pelatihan dan sekolah lapangan
2. Peningkatan dan pengawasan penyakit ikan
3. Pembinaan intensif kepada pembudidaya dan nelayan
C. Prestasi Dan Penghargaan Tahun 2019
1. SIPERKASA (Sistem Penjemuran Karya Santoso)
Pada tahun 2019, Inovasi dan Teknologi SIPERKASA (Sistem
Penjemuran Karya Santoso) yang dikembangkan oleh Kepala UPT BBP
(Budi Santoso, SP., MMA.) memenangkan penghargaan TOP 45
INOVASI PELAYANAN PUBLIK. SIPERKASA ini bisa diaplikasikan oleh
para petani dalam menangani masalah pascapanen khususnya dalam
penjemuran karena alat ini fleksibel, efektif, efisien dan ekonomis. Sistem
ini bisa diterapkan di mana saja baik di halaman rumah, pekarangan, di
sawah, di kebun sehingga petani dalam menjemur tidak di jalan umum
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
60
yang tentunya mengganggu kepentingan umum. Bahan bakunya pun
mudah didapatkan dari lingkungan sekitar.
Gambar III. 5 Inovasi SIPERKASA
2. Penghargaan PPID award 2019
Gambar III. 6 Inovasi SIPERKASA
Penghargaan PPID award 2019 telah dilaksanakan visitasi
penilaian secara serentak di kabupaten Bantul oleh dinas Kominfo
kabupaten Bantul 2019. Ada 6 OPD dan Kecamatan yang memperoleh
penilaian terbaik dan kecamatan Bantul meraih Juara 2 PPID award TK
Kabupaten Bantul 2019. Pada tahun 2019, Dinas Pertanian Pangan
Kelautan dan Perikanan (Diperpautkan) Kabupaten Bantul berhasil
meraih Juara I Kategori PPID Pembantu OPD (organisasi Perangkat
Daerah) tingkat Kabupaten Bantul dan Juara II tingkat Provinsi
D.I.Yogyakarta.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
61
D. Akuntabilitas Anggaran
Dari kemampuan keuangan daerah, yaitu kemampuan Pendapatan
dan Pembiayaan (pembiayaan netto) maka jumlah pendanaan yang
dimungkinkan untuk dibelanjakan pada Tahun Anggaran 2019 di Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan sebesar Rp. 35.135.893.229 terdiri
dari Rp. 20.274.412.931 yang digunakan untuk membiayai Belanja Langsung
dan SILPA DAK sebesar Rp. 14.861.480.298 yang dimasukkan pada
Anggaran APBD Perubahan Tahun 2019. Sehubungan dengan tidak
dilaksanakannya sebagian besar belanja SILPA karena sempitnya waktu
pelaksanaan maka realisasi belanja langsung adalah sebesar Rp.
20.819.549.290 atau sebesar 97,8%.
Alokasi anggaran belanja langsung tahun 2019 yang dialokasikan
untuk membiayai program-program prioritas yang langsung mendukung
pencapaian sasaran strategis seperti tercantum pada Tabel III.19
Tabel III. 19 Alokasi Anggaran Belanja Langsung untuk Pencapaian Sasaran
Strategis
No Sasaran Strategis Anggaran (Rp) %
1 Meningkatnya keragaman gizi masyarakat 756.230.000 2,18
2 Meningkatnya produksi pertanian 25.971.667.848 73,92
3 Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat
2.232.028.511 6,35
4 Terpenuhinya kebutuhan perikanan masyarakat
2.639.667.600 7,51
Jumlah 31.599.590.000 89,94
Belanja Langsung Pendukung 3.536.299.270 10,06
Total Belanja Langsung 35.135.893.229 100
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
Belanja langsung dibagi menjadi anggaran yang digunakan untuk
penyelenggaraan program/kegiatan yang utama dan anggaran untuk belanja
langsung program/kegiatan pendukung. Jumlah anggaran untuk
program/kegiatan utama sebesar Rp. 31.599.590.000,00 atau sebesar
89,94 % dari total belanja langsung, sedangkan anggaran untuk
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
62
program/kegiatan pendukung sebesar Rp. 3.536.299.270,00 atau sebesar
10,06 % dari total belanja langsung.
Anggaran untuk program/kegiatan utama, sasaran strategis dengan
anggaran paling besar adalah sasaran Meningkatnya produksi pertanian
dengan besaran anggaran Rp. 25.971.667.848,00 atau 73,92 % dari total
belanja langsung. Sementara itu, sasaran dengan anggaran yang relative
kecil adalah sasaran Meningkatnya keragaman gizi masyarakat dengan
anggaran sebesar Rp. 756.230.000,00 atau sebesar 2,18 % dari total
anggaran belanja langsung.
Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2019 yang
dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian Indikator
Kinerja Utama disajikan pada Tabel III.20
Tabel III. 20 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2019
No Indikator Kinerja
Kinerja Anggaran
Target Realisasi % Target (Rp) Realisasi (Rp) %
1 Ketersediaan Energi
3.085 3.121 101,16 193.500.000 192.629.000 99,55
2 Ketersediaan Protein
72,4 87,23 120,48 251.415.000 250.890.000 99,79
3 Skor Pola Pangan Harapan
93,40 91,7 98,18 311.315.000 308.265.000 99,02
4 Produksi tanaman pangan
231.560,21 216.152 93,34 9.653.695.295 9.416.016.123 97,54
5 Produksi tanaman hortikultura
6.553,93 15.635,30 238,5 214.802.000 208.279.500 96,96
6 Produksi tanaman perkebunan
14.524,09 145.255,81 100,01 1.419.417.400 1.374.464.440 98,88
7 Produksi daging 14.298,356 14.855,725 103,89 2.232.028.511 2.153.109.559 96,46
8 Produksi perikanan
13.398,44 13.059,44 97,46 2.639.667.600 2.586.496.908 97,96
9 Nilai Tukar Petani (NTP)
101,6 103,16 101,53 571.085.000 570.040.000 99,82
Total 117,58 17.486.925.806 17.060.190.530 97,59
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
Jika dilihat dari realisasi anggaran per IKU, penyerapan anggaran
terbesar pada program/kegiatan yang mendukung pencapaian IKU Nilai Tukar
Petani (NTP) sebesar 99,82 % sedangkan penyerapan anggaran terkecil
pada program/kegiatan yang mendukung pencapaian IKU Produksi daging
sebesar 96,46%. Jika dilihat dari penyerapan anggaran per sasaran, maka
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
63
sasaran Meningkatnya keragaman gizi masyarakat menyerap anggaran
paling besar yaitu 99,45 % dari target. Sedangkan sasaran Meningkatnya
kebutuhan pangan masyarakat menyerap anggaran terkecil yaitu 96,46 %
dari target.
E. Efisiensi Sumber Daya
Efisiensi belanja langsung tahun 2019 yang dialokasikan untuk
membiayai program/kegiatan dalam pencapaian Indikator Kinerja Utama
disajikan pada Tabel III.21
Tabel III. 21 Efisiensi Anggaran Indikator Kinerja Utama Tahun 2019
No Indikator Kinerja Anggaran
Target (Rp) Realisasi (Rp) Efisiensi %
1 Ketersediaan Energi
193.500.000 192.629.000 871.000 0,45
2 Ketersediaan Protein
251.415.000 250.890.000 525.000 0,20
3 Skor Pola Pangan Harapan
311.315.000 308.265.000 3.050.000 0,98
4 Produksi tanaman pangan
9.653.695.295 9.416.016.123 237.679.172 2,46
5 Produksi tanaman hortikultura
214.802.000 208.279.500 6.522.500 3,04
6 Produksi tanaman perkebunan
1.419.417.400 1.374.464.440 44.952.960 3,17
7 Produksi daging 2.232.028.511 2.153.109.559 78.918.952 3,53
8 Produksi perikanan 2.639.667.600 2.586.496.908 53.170.692 2,01
9 Nilai Tukar Petani (NTP)
571.085.000 570.040.000 1.045.000 0,18
Jumlah 17.486.925.948 17.060.190.530 426.735.418 2,44
Belanja Langsung Pendukung
3.404.974.270 3.283.364.431 121.609.839 3,57
Total Belanja langsung 20.891.900.218 20.343.554.961 548.345.257 3,46
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
Efisiensi belanja langsung pada tahun 2019 sebesar 3,46 %, dari
total anggaran belanja langsung yang dialokasikan. Hal ini menunjukkan
bahwa dalam melaksanakan akuntabilitas kinerja telah terjadi efisiensi, yaitu
tercapainya target yang telah ditentukan akan tetapi terdapat penghematan
anggaran.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
64
Tabel III. 22 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
No. Sasaran Indikator %
Capaian Kinerja
% Penyerapan Anggaran
Tingkat Efisiensi
1 Meningkatnya keragaman gizi masyarakat
Ketersediaan Energi
101,16 0,45 0,45
Ketersediaan Protein
120,48 0,20 0,20
Skor Pola Pangan Harapan
98,18 0,98 0,98
2 Meningkatnya produksi pertanian
Produksi tanaman pangan
93,34 2,46 2,46
Produksi tanaman hortikultura
238,5 3,04 3,04
Produksi tanaman perkebunan
100,01 3,17 3,17
Nilai Tukar Petani (NTP)
101,53 0,18 0,18
3 Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat
Produksi daging 103,89 3,53 3,53
4 Terpenuhinya kebutuhan perikanan masyarakat
Produksi perikanan
97,46 2,01 2,01
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
Efisiensi anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar 2,44 %,
sedangkan efisiensi untuk program/kegiatan pendukung sebesar 3,57 %. Jika
dilihat dari efisiensi anggaran per IKU, efisiensi anggaran terbesar pada
program/kegiatan di IKU Produksi Daging sebesar 3,53 %, sedangkan
efisiensi anggaran terkecil pada program/kegiatan di IKU Nilai Tukar Petani
(NTP) sebesar 0,18 %. Jika dilihat dari efisiensi anggaran per sasaran, maka
sasaran Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat memiliki efisiensi
anggarannya paling besar yaitu 3,53 % dari anggaran target. Sedangkan
sasaran Terpenuhinya kebutuhan perikanan masyarakat, efisiensi
anggarannya terkecil yaitu 2,01% dari anggaran target.
F. Kinerja Lain-lain
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan mempunyai unit
ekonomi yang memberikan sumbangan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
65
Kabupaten Bantul. Target dan capaian PAD pada Dinas Pertanian Pangan
Kelautan dan Perikanan disajikan pada Tabel III.29.
Sembilan sumber PAD dengan total target sebesar Rp.
4.896.447.358,00 memberikan realisasi sebesar Rp. 3.508.248.650,00 atau
sebesar 71,64 %. Pendapatan hasil dari Retribusi Tempat Pelelangan Ikan
memberikan capaian realisasi yang paling besar yaitu 137,66% dari target Rp.
83.000.000,00 tercapai sebesar Rp. 114.256.300,00. Sedangkan capaian
terendah pada pendapatan dari Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga
yaitu 59,48% dengan target Rp. 2.308.923.424,00 tercapai sebesar Rp.
1.371.425.000,00.
Tabel III. 23 Target dan Capaian Pendapatan Asli Daerah pada Dinas Pertanian
Pangan Kelautan dan Perikanan Tahun 2019
No. Jenis Penerimaan Target (Rp)
Realisasi (Rp)
Capaian (%)
1 Retribusi Pelayanan Kesehatan Hewan
200.000.000 269.708.500 134,85
2 Retribusi Tempat Pelelangan Ikan
83.000.000 114.256.300 137,66
3 Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga
2.308.923.424 1.371.425.000 59,40
4 Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah
2.147.523.934 1.637.074.600 86,75
5 Retribusi Rumah Potong Hewan
100.000.000 59.475.500 59,475
6 Hasil dari pengelolaan dana bergulir
22.000.000 18.120.000 82,364
7 Lain-lain PAD yang Sah Lainnya
57.000.000 38.188.750 67,00
Jumlah 4.896.447.358 3.508.248.650 71,65
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
Indeks Kepuasan Masyarakat
Survey penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kinerja aparatur Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat dan sekaligus sebagai wahana
penyerap aspirasi masyarakat baik yang berupa saran, harapan, sekaligus
komplain terhadap pelayanan yang telah diberikan selama ini untuk dijadikan
pedoman kebijakan, program dan strategi guna peningkatan pelayanan.
Kegiatan survey penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat ini
dilakukan terbatas di Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
66
Kabupaten Bantul, sebanyak 69 responden pada semester 1 dan 343
responden pada semester 2 yang diharapkan mampu memberikan gambaran
mengenai kualitas pelayanan yang diberikan oleh aparatur Dinas Pertanian
Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul kepada pelanggannya.
Adapun pertanyaan yang dimintakan pendapat kepada masyarakat
terdiri dari 9 unsur yang relevan, valid dan reliabel dengan harapan
masyarakat memberikan pendapatnya terhadap empat pilihan jawaban yang
tersedia. Kuesioner yang masuk akan diolah dalam data entri komputer untuk
mendapatkan nilai IKM. Nilai IKM dihitung dengan menggunakan “Nilai rata-
rata tertimbang” masing-masing unsur pelayanan.
Tabel III. 24 Nilai Rata-Rata Tiap Unsur Pelayanan pada Survey IKM Tahun 2019
No. Unsur Pelayanan Nilai Rata-Rata
Semester 1 Semester 2
U1 Prosedur pelayanan 3,30 3,3
U2 Persyaratan pelayanan 3,09 3,24
U3 Kejelasan petugas pelayanan 3,30 3,41
U4 Kedisiplinan petugas pelayanan 3,74 3,54
U5 Tanggung jawab petugas pelayanan 3,36 3,49
U6 Kemampuan petugas pelayanan 3,12 3,300
U7 Kecepatan pelayanan 2,94 3,06
U8 Keadilan mendapatkan pelayanan 3,23 3,34
U9 Kesopanan dan keramahan petugas 3,54 3,54
Nilai IKM 82,29 83,97
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
Hasil analisis terhadap penilaian indeks kepuasan masyarakat
melalui kuesioner yang sudah disebar kepada 69 responden menunjukkan
bahwa nilai IKM Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Semester I
Tahun 2019 adalah 82,29, sedang 343 responden pada semester II
memberikan respon sebesar 83,97 seperti tertera pada Tabel III.25.
Tabel III. 25 Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu
Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan
Nilai Persepsi
Nilai Interval IKM
Nilai Interval Konversi IKM
Mutu Pelayanan
Kinerja Unit Pelayanan
1 1,00 – 1,75 25 – 43,75 D Tidak baik
2 1,76 – 2,50 43,76 – 62,50 C Kurang baik
3 2,51 – 3,25 62,51 – 81,25 B Baik
4 3,26 – 4,00 81,26 – 100,00 A Sangat baik
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2019
67
Dengan nilai IKM (Nilai Interval Konversi IKM) sebesar 82,29 pada
Semester I dan 83,97 pada Semester II, apabila kita lihat Tabel III.31 maka
dapat dikatakan Kinerja Unit Pelayanan dan Mutu Pelayanan pada Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul adalah
“SANGAT BAIK”.
68
Bab IV Penutup
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, pada hakikatnya adalah
proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik berdasarkan prinsip-
prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipatif, adanya kepastian hukum,
kesetaraan, efektif dan efisien. Prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan
demikian merupakan landasan bagi penerapan kebijakan yang demokratis
yang ditandai dengan menguatnya kontrol dari masyarakat terhadap kinerja
pelayanan publik. Laporan ini memberikan gambaran tingkat pencapaian
sasaran maupun tujuan instansi pemerintah sebagai jabaran dari visi, misi dan
strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan
kebijakan yang ditetapkan.
Dalam laporan ini disimpulkan bahwa secara umum Dinas Pertanian
Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul telah memperlihatkan
pencapaian kinerja yang signifikan atas sasaran-sasaran strategisnya yaitu
sebanyak 4 (empat) sasaran, 9 (sepuluh) Indikator Kinerja Utama (IKU) seperti
yang tertuang dalam Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Pangan
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2016 - 2021. Secara umum
realisasi masing-masing IKU telah tercapai sesuai dengan target, bahkan ada
yang melebihi target, atau rata-rata tercapai sebesar 118,5 % atau kinerja
kriteria Sangat Tinggi.
Secara umum disimpulkan bahwa pencapaian target terhadap seluruh
indikator yang dicantumkan dalam Perubahan Renstra Dinas Pertanian Pangan
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2016 – 2021 khususnya
untuk Tahun Anggaran 2019 dipenuhi sesuai dengan harapan. Jika terdapat
indikator sasaran yang belum memenuhi target yang ditetapkan, kami akui
semata-mata merupakan kelemahan dan ketidaksempurnaan sebagai
manusia, karena disadari kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT., namun
demikian segala kekurangan dan ketidaksempurnaan tentunya harus menjadi
motivasi untuk lebih baik lagi di esok hari.
70
PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Komplek Perkantoran II Pemerintah Kabupaten Bantul Jalan Lingkar Timur Manding Bantul 55711 Telp / Fax 0274 – 6460182 / 6460236
Email : dppkp@bantulkab.go.id | Website : www.diperpautkan.bantulkab.go.id
DiperpautkanBantul | diperpautkan_bantul
diperpautkanbtl | Diperpautkan Bantul