Post on 25-Jul-2015
BAB I
Pendahuluan
1.1. Latar belakang
Perkembangan industri rokok di Indonesia sangatlah pesat, hal
ini bisa dilihat dari banyaknya pabrik rokok yang berdiri saat ini, mulai
dari pabrik rokok kecil sampai pabrik rokok besar, semuanya bersaing
untuk mendapatkan konsumen yang banyak. Banyak strategi yang
digunakan oleh pabrik rokok tersebut, mulai dari pemilihan bahan
baku yang berkualitas membuat campuran rokok yang baik,
penambahan rasa dan aroma yang khas, penjagaan mutu rokok,
pengemasan yang menarik, promosi yang gencar dll. Perokok aktif di
Indonesia bervariasi orangnya mulai dari anak-anak, remaja orang
dewasa hingga orang tua, dengan banyaknya pecandu rokok tersebut
membuat iklim persaingan industri semakin sengit. Untuk menjaga
kesetiaan pelanggan terhadap rokok yang diproduksi maka banyak
pabrik rokok yang terus melakukan riset dan pengembangan pada
produk yang dihasilkannya, salah satunya PT DJARUM Kudus ini
mempunyai laboratorium pengujian yang bernaung dibawah
Departemen RnD yang berperan dalam menjaga konsistensi kualitas
material dan produk untuk melakukan penelitian terhadap produk
yang dihasilkan mempunyai kualitas rasa yang sama dengan produk
sebelumnya, pengujiaannya meliputi aspek fisik dan kimia dalam
rokok,antara lain kadar air, kadar Cl, gula pereduksi, flavour, casing
berat, tekanan, panjang, diameter dll. Pengembangan produk rokok
selalu diekivalenkan dengan mengikuti selera pasar entah pasar
dalam negeri maupun pasar luar negeri serta memenuhi regulasi
pemerintah maupun persyaratan ekspor untuk negara- negara
tertentu. terhadap penemuan – penemuan terbaru untuk menguasai
pangsa pasar rokok di indonesia.
Penentuan kadar tar dan nikotin dalam asap rokok kretek
sangatlah penting karena disamping sebagai regulasi dari pemerintah
1
juga sebagai informasi pada konsumen terhadap rokok yang akan
dihisap supaya disesuaikan dengan kemampuan tubuh perokok
dalam merecovery senyawa – senyawa yang dihasilkan dari rokok
yang masuk ke tubuh si perokok. Perokok aktif umumnya berpikir
terlebih dahulu sebelum memilih rokok, ada perokok aktif yang
gemar dengan rokok yang berkadar tar dan nikotin tinggi, ada juga
perokok aktif yang suka dengan rokok yang berkadar tar dan nikotin
rendah namun anggapan mereka bahwa kadar tar dan nikotin yang
terkandung dalam rokok yang akan dihisap olehnya merupakan
angka atau kadar tar nikotin per 1 bungkus. Misalnya di bungkus
rokok djarum black cappucino tertulis TAR 25 mg NIKOTIN 1,6 mg.
Padahal angka yang tertulis dari bungkus rokok tersebut adalah kadar
tar dan nikotin per batang rokok bukan kadar tar dan nikotin per
bungkus rokok. Hal inilah yang sering disalah artikan orang. Maka dari
itu pengetahuan tentang tar dan nikotin serta kandungan pada rokok
sangatlah penting
Rokok di Indonesia ini juga banyak jenisnya mulai dari rokok
tradisional yang pengerjaannya masih dengan tangan manusia (biasa
disebut SKT) sampai rokok yang diproduksi secara modern di pabrik
dengan menggunakan mesin (SKM). Rokok buatan mesin terbagi
menjadi 2 yaitu sigaret kretek mesin regular seperti rokok djarum
super, black, gudang garam, diplomat dll.yang satunya yaitu sigaret
kretek mild seperti rokok LA, Sampoerna A mild, U mild, X mild, STAR
mild, NEO mild dll. Tapi ada juga rokok putih, yaitu rokok yang
diproduksi tanpa campuran cengkeh seperti Marlboro, Lucky Strike
dll. Tapi semua jenis rokok yang beredar di pasaran tersebut
tergantung selera dari penikmat rokok masing – masing individu.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar tar
dan nikotin per batang rokok SKM.
1.3 Permasalahan
2
Permasalahan dari penelitian ini adalah berapa kadar tar dan
nikotin pada rokok SKM per batang rokok
BAB II
Dasar Teori
2.1. Sejarah rokok di Indonesia
Kretek, kata yang hanya bisa di temukan dalam kehidupan
masyarakat bangsa Indonesia. Kretek bukan hanya sebagai sebutan
bagi rokok Indonesia, tetapi juga merupakan keunikan produk yang
haya diproduksi di Indonesia yang merupakan hasil kebudayaan
bangsa Indonesia. Kretek merupakan produk rokok Indonesia yang
terdiri atas tembakau, cengkeh dan aroma.
Kretek lahir di kota Kudus, Jawa Tengah pada sekitar tahun 1880.
Seorang penduduk kota kudus bernama Haji Djamhari adalah orang
yang paling berjasa pada lahirnya rokok kretek ini. Semua berawal
dari penyakit yang diderita Haji Djamhari yaitu penyakit asma yang
telah lama menggerogoti kesehatannya. Setiap asmanya kambuh
beliau selalu merasa sangat kesakitan Saat ia menderita sesak, ia
menggunakan minyak cengkeh untuk mengobati penyakitnya. Hingga
suatu ketika ia mencoba meracik daun tembakau dan bunga cengkeh
untuk rokoknya. Dari percobaannya tersebut membuahkan hasil dan
rokok tersebut disebut kretek karena letupan api yang membakar
cengkeh menghasilkan bunyi “kretek-kretek”. Penemu rokok kretek
itu sendiri yaitu Haji Djamhari telah meninggal dunia di Kudus pada
tahun 1890.
3
Pada awalnya pedangang rokok kretek hanya terdapat di Kudus
dan daerah-daerah sekitarnya. Namun dalam waktu singkat rokok ini
diminati oleh daerah-daerah lain hingga menjangakau berbagai
daerah di pulau Jawa. Perusahaan rokok kretek pertama kali muncul
pada tahun 1905 yang didirikan oleh M. Nitisemito, perusahaan rokok
kretek itu dan dinamakan “Tjap Bal Tiga” yang secara resmi terdaftar
dalam kantor perdagangan Hindia Belanda. Permintaan pasar
terhadap produk rokok kretek ini sangat pesat, hal ini dibuktikan
dengan niat M. Nitisemito yang ingin membuat lantai kamarnya
dengan uang golden. Hal ini membuat pemerintahan (Saat itu jajahan
Belanda) tersinggung, tapi dengan diplomatis pemerintah
mengungkapkan bahwa beliau dapat melanjutkan niatannya asal
posisi uang golden tersebut dalam posisi berdiri. Di sini ada dua
pendapat yang belum bisa di pastikan. Pendapat pertama rencana itu
dilanjutkan dan pendapat kedua M. Nitisemito tahu bahwa itu hanya
penolakan halus pemerintah.
PT Djarum adalah saah satu perusahaanyang memproduksi
rokok kretek yang berdiri pada tahun 1951 (tepatnya 21 April 1951).
Pendiri Djarum adalah Oei Wie Gwan dengan 17 pekerja yang
mengawali bisnisnya dengan memasok rokok untuk dinas
pembekalan angkatan darat.
Sejarah Djarum berawal saat Oei Wie Gwan membeli usaha
kecil dalam bidang kretek bernama Djarum Gramophon pada tahun
1951 dan mengubah namanya menjadi Djarum. Oei mulai
memasarkan kretek dengan merek "Djarum" yang ternyata sukses di
pasaran. Setelah kebakaran hampir memusnahkan perusahaan pada
tahun 1963 (Oei meninggal tak lama kemudian), Djarum kembali
bangkit dan memodernisasikan peralatan di pabriknya. Pada tahun
1972 Djarum mulai mengeskpor produk rokoknya ke luar negeri. Tiga
tahun kemudian Djarum memasarkan Djarum Filter, merek
pertamanya yang diproduksi menggunakan mesin, diikuti merek
4
Djarum Super yang diperkenalkan pada tahun 1981. Saat ini Djarum
dipimpin Budi Hartono dan Bambang Hartono, yang dua-duanya
merupakan putra Oei. Pada tahun 1983 secara resmi Djarum menjadi
perseroan terbatas.
Pada tahun 1985 PT Djarum menjadi salah satu perusahaan
rokok terbesar di Indonesia, sehingga PT Djarum memperluas
jaringan pemasarannya di dalam negeri dan luar negeri. Untuk
menguasai pasar, PT Djarum menjaga kualitas produksinya dengan
sertifikat ISO 9001:2000 sebagai pengganti sertifikat ISO 9001:1994.
Adanya sertifikat ISO menunjukkan bahwa PT Djarum Kudus telah
memenuhi standart mutu internasional. Pada tahun 2003, PT Djarum
memperoleh predikat “Superbrand” dan termasuk dalam 10 besar
perusahaan terbaik versi majalah Global Far Estern Economic Review.
2.2. Produk PT DJARUM
Produk PT.Djarum dibedakan menjadi berbagai macam kelompok
berdasarkan jenis produksi baik dari Sigaret Kretek Tangan dan
Sigaret Kretek Mesin. Adapun jenisnya sebagai berikut:
1. Sigaret Kretek Mesin Domestic:
Produknya berupa Djarum Super, Filtra, L.A . Light, L.A. Menthol,
Crystal, Ultra, Senior, Brown, Super Print, Mustang.
2. Sigaret Kretek mesin Eksport:
Produnknya antara lain berupa Djarum Super, Djarum Super
King Size, Djarum Slash, Djarum Black, Djarum Bali Hai, Djarum
Special, Djarum Lights, Djarum Menthol, L.A. Light, L.A. Menthol,
Diplomat Djarum, Djarum Inspiro, DjarumVanilla,Djarum Cherry,
Djarum Deluxe.
3. Sigaret Putih Mesin Eksport:
Premium Internasional, Premium One Full Flavour, Premium One
Menthol, Premium One Lights, Born Free.
5
4. Sigaret Kretek Tangan Domestic:
DjarumCoklat, Djarum 76, Djarum Coklat Istimewa,
DjarumClassic, Langgeng, Djarum Safari, Djarum Kuning Tua,
Djarum Merdeka, Pusaka.
5. Cerutu:
Djarum Cigarillos, Gold Seal, Dos Hermanos Royal Collection,
Don Roberto Royal Collection, Dos Hermanos Premium
Collection, Don Roberto Premium Collection, Dos Hermanos
Churchill, Dos Hermanos Robusto, Dos Hermanor Toro, Dos
Hermanos Torito.
2.2.1 Rokok kretek
Tahap pengolahan rokok kretek meliputi tahap persiapan,
penggulungan dan pengepakan. Tahap persiapan dilakukan
terhadap tembakau, cengkeh dan saus. Tahap penggulungan
dapat dilakukan secara manual atau masinal. Tahap
pengepakan dapat dilakukan secara mesin atau manual.
Tembakau rajangan digiling kembali supaya halus, debu dan
kotoran (seresah) dipisahkan dari tembakau, kemudian
disimpan dalam peti agar tidak terpengaruh oleh kelembaban
nisbi ruangan. Cengkeh yang diperoleh dari dalam negeri
dikeringkan kembali, disortir dan disimpan dalam air untuk
mengurangi kadar minyak atsirinya. Cengkeh yang diperoleh
dari luar negeri dapat langsung dipakai. Persiapan dilakukan
dengan menyayat cengkeh terlebih dahulu secara memanjang
dan hasilnya dijemur atau dioven dan kemudian disimpan
dalam peti kayu atau karung. Saus untuk rokok kretek sebagian
besar masih diimpor dari luar negeri kecuali beberapa bumbu
seperti kayu manis. Saus yang didatangkan dari luar negeri ada
yang berkomponen tunggal atau campuran. Tembakau,
cengkeh dan saus yang telah dipersiapkan dicampur dengan
komposisi 100 bagian tembakau, 30-60 bagian cengkeh dan 1-2
6
bagian saus. Hasil campuran ini duji secara organoleptik untuk
menentukan berhasil atau gagalnya suatu campuran. Bila
terjadi kelainan rasa maka campuran ini diafkir. Campuran
yang memenuhi syarat siap untuk digulung. Secara manual
penggulungan dilakukan satu persatu dengan dosis tertentu,
kemudian hasil gulungan ini dirapihkan dengan gunting. Rokok
kretek yang digulung secara manual ini umumnya berbentuk
krucut terpancung. Penggulungan yang dilakukan secara
masinal mirip dengan cara manual tetapi dilakukan secara
otomatis. Semua bahan yang diperlukan disiapkan dalam mesin
dan mesin akan memproduksi rokok yang sudah tergulung.
Rokok kretek yang dihasilkan umumnya berbentuk selindris.
Tahap pengepakan dilakukan secara manual dan masinal.
Rokok kretek yang sudah dipak ini disimpan dalam gudang
penyimpanan dan siap untuk dipasarkan.
Rokok kretek adalah rokok dengan bahan penyusun
tembakau dan cengkeh. Rokok kretek dibedakan menjadi dua
yaitu rokok kretek filter dan rokok kretek non filter, namun
sebenarnya rokok kretek non filter ada juga yang tanpa saus
atau orang jawa bilang nglinting dewe (tingwe), bedanya rokok
kretek yang bukan tingwe dalam hal ini kretek tangan ataupun
kretek mesin diberi saus pada rokoknya supaya memberikan
rasa yang lebih. rokok kretek non filter diproduksi dengan
menggunakan tangan secara manual, mulai dari megrinding,
memasukkan tembakau dan cengkeh ke dalam kertas,
melinting hingga mengemas pun dilakukan dengan tangan-
tangan terlatih, suatu perusahaan rokok pasti mempunyai cara
ataupun sistem pembuatan rokok seperti itu, hal ini ditujukan
agar tidak terlalu bergantung pada mesin dan memberikan
lapangan pekerjaan pada masyarakat sekitar, secara hasil
memang rokok buatan mesin pasti lebih banyak namun secara
sosial, ekonomi dan lingkungan pasti rokok buatan tangan yang
7
lebih banyak pendukungnya. Rokok kretek terkenal lebih
“berat” hisapannya daripada rokok filter hal ini dikarenakan
komposisi dari rokok kretek non filter yang lebih dan karena
rokok ini tanpa memiliki filter/gabus peringan hisapan. Contoh
dari rokok kretek non filter yang terkenal adalah djarum 76,
sukun, sampoerna aga, 234 dji sam soe, bentol sejati, gudang
garam merah dll. Rokok filter adalah rokok yang terdiri dari
campuran tembakau, cengkeh, saus, dan filter (gabus). Rokok
filter lebih banyak peminatnya terutama kalangan muda-mudi
dan orang yang baru merasakan kecanduan rokok, semua
pengerjaan rokok kretek dilakukan oleh mesin produksi dalam
skala besar, mulai dari pencampuran tembakau dan cengkeh
serta sausnya sampai proses pengemasan dan pengepakan
hingga siap didistribusikan ke agen. Contoh rokok kretek filter
adalah Djarum Super, Bentoel Biru, Gudang Garam Surya,
Gudang Garam Internasional, Wismilak Diplomat, Dji Sam Soe
Magnum, Dji Sam Soe Filter.Rokok kretek filter juga ada yang
dikemas dalam bentuk light atau mild seperti Sampoerna Amild,
LA Lights, Djarum Super Mild, Up Mild, Geo Mild, Promild dll.
rokok filter mild atau light juga ada yang diberi aroma dan rasa
tambahan seperti menthol, teh, kopi dll seperti djarum LA
lights, black cappucino, black tea dll (Kretek: The Culture and
Heritage of Indonesia's Clove Cigarettes.2000)
2.2.2 Rokok putih
Rokok putih adalah rokok dengan komposisi tembakau dan saus
rokok, tanpa ada cengkeh, Begitupun dengan rasa dari rokok putih,
ketika dihisap tanpa ada bunyi kemretek. yang sering dijumpai yaitu
marlboro, lucky strike dll.
2.3. Bahan penyusun rokok
2.3.1. Tembakau
8
Tanaman tembakau (nicotiane tabacum L) termasuk genus
nicotiane, serta familia solanaceae. speses yang memiliki nilai
ekonomis adalah nicotiane tabocum L dan nikotiane rustica, dengan
rincian sebgai berikut
1. Nicotiana rustica L mengandung kadar nikotin yang tinggi (max
= 16 %) biasanya digunakan untuk membuat abstrak alkoloid
(sebagai bahan pembuat obat dan insektisida) jenis ini banyak
berkembang di rusia dan india
2. Nicotiana tabacum L mengandung kadar nikotin yang rendah
( min n=0,6% ) jenis ini umumnya digunakan sebagai bahan
baku pembuatan rokok
susunan taksonomi nicotianae tabacum L sebagai berikut
famili : solanaceae
subfamili : nicotianae
genus : nicotiana
subgenus : tabacum
sebagaimana diketahui tanaman tembakau merupakansalah satu
komoditi yang strategis dari jenis tanaman semusim, peran
tembakau bagi masyarakat cukup besar, hal ini karena aktivitas
produksi dan pemasarannya (ditjenbun.deptan.go.id)
jenis-jenis nikotin
1. nikotin getah
nikotin getah mulai dikenal sekitar tahun 1980 an
tersedia dengan dosis 2 mg sampai 4 mg dengan variasi
rasa tertentu
9
2. nikotin dengan bentuk belah ketupat
nikotin ini hampir sama tersebarnya dengan nikotin
getah, nikotin ini bisa dijadikan alternativ dalam membuat
formula untuk campuran rokok, biasanya dosis nya 3 (1, 2
dan 3 nikotin) .
Sebagaimana diketahui tanaman tembakau merupakan salah
satu komoditi yang strategis dari jenis tanaman semusim
Perkebunan. Peran tembakau bagi masyarakat cukup besar, hal ini
karena aktivitas produksi dan pemasarannya melibatkan sejumlah
penduduk untuk mendapatkan pekerjaan dan penghasilan.
Berbagai jenis tembakau dengan berbagai kegunaannya
diusahakan di Indonesia, baik oleh rakyat maupun oleh perusahaan,
secara garis besar berdasarkan iklim tembakau yang di produksi di
Indonesia dapat dibagi antara lain: a) Tembakau musim
kemarau/Voor-Oogst (VO), yaitu bahan untuk membuat rokok putih
dan rokok kretek; b) Tembakau musim penghujan/Na-Oogst (NO),
yaitu jenis tembakau yang dipakai untuk bahan dasar membuat
cerutu maupun cigarillo, disamping itu juga ada jenis tembakau hisap
dan kunyah.Tanaman tembakau (Nicotianae tabacum L) termasuk
genus Nicotinae, serta familia Solanaceae. Jenis tanaman tembakau
yang biasa digunakan sebagai bahan baku rokok adalah Nicotiana
tabaccum L, karena mengandung kadar nikotin (minimal 0,6 %).
Tembakau ada beberapa jenis di antaranya adalah tembakau lokal
dan tembakau luar negeri. Tembakau lokal yang sering digunakan
untuk produksi rokok antara lain tembakau Temanggung, Bojonegoro,
Madura, dan Mranggen. Sedangkan tembakau luar negeri seperti
tembakau Virginia, Burley dan Zimbabwe.
Tanaman tembakau memiliki ciri khas dengan daun yang besar
dan menjurai dari satu pusat batang. Tanaman itu dipotong saat
ketinggian tertentu, agar segala kekuatan tanaman itu diarahkan ke
perkembangan daunnya yang berharga. Biji tembakau sangat kecil,
satu sendok makan dapat berisi hingga 60.000 biji. Satu tanaman
10
tembakau dewasa dapat menghasilkan jutaan biji. Masa penuaian
tembakau berkisar antara 2-5 bulan setelah bibitnya ditanam,
tergantung kepada jenis tembakaunya. Daun tembakau saat dituai
berwarna hijau dan tidak mempunyai karakter, warna dan rasa
sebelum melewati proses curing atau pengeringan. Itulah mengapa
proses curing yang ada empat macam itu sangat penting dalam
penanaman tembakau :
Air-curing adalah proses pengeringan yang dilakukan dengan
menggantung daun tembakau di tempat terbuka, menghasilkan
daun yang rendah kadar gulanya.
Flue-curing , digunakan terutama untuk tembakau sigaret,
dengan menggunakan panas buatan yang disalurkan melalui
pipa besi atau flue, menghasilkan daun dengan kadar gula
tinggi.
Fire-curing , yang sama dengan flue-curing, tetapi dengan api
terbuka sebagai sumber panas buatannya yang menghasilkan
daun coklat tua dan aroma asap.
Sun-curing adalah proses pengeringan yang dilakukan di bawah
matahari, menghasilkan tembakau kunyah yang manis dan
dengan kadar gula yang tinggi. Setelah melewati proses curing,
kemudian tembakau yang sudah kering itu di grade dan
disimpan untuk diumurkan sesuai kebutuhan.
2.3.2. Kandungan kimia dalam tembakau
Daun tembakau mengandung karbohidrat, senyawa anorganik
(K, Cl, P, S) dan alkaloid (nikotin). Nikotin adalah suatu senyawa
organik, alkaloid yang ditemukan secara alami di berbagai macam
tumbuhan seperti tembakau dan tomat. Nikotin merupakan racun
syaraf yang potensial dan digunakan sebagai bahan baku berbagai
jenis insektisida. Pada konsentrasi rendah, zat ini dapat menimbulkan
kecanduan khususnya pada rokok. Nikotin memiliki kemampuan
karsinogen terbatas yang menjadi penghambat kemampuan tubuh
untuk melawan sel-sel kanker, akan tetapi nikotin tidak menyebabkan
11
perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker. Keberadaan
nikotin pada rokok menentukan kemantapan rokok tersebut sewaktu
dihisap. Nikotin merupakan senyawa dalam tembakau yang terkenal
yang mempunyai efek pada syaraf otak. Kadar nikotin yang tinggi
akan membuat rokok mempunyai rasa yang mantap namun dapat
menyebabkan kepala pusing bagi perokok. Sedangkan efek yang
ditimbulkan apabila kadar nikotin terlalu rendah adalah rasa rokok
menjadi hambar.
2.3.3. Cengkeh
Cengkeh merupakan tanaman asli Indonesia, Cengkeh dikenal
dengan nama latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum.
Tanaman asli Indonesia ini tergolong ke dalam keluarga tanaman
Myrtaceae pada ordo Myrtales. Sampai saat ini, sebagian besar
kebutuhan cengkeh dunia (80%) masih dipasok oleh Indonesia,
disusul oleh Madagaskar dan Tanzania. Cengkeh digunakan sebagai
bahan campuran rokok kretek, dan juga penyedap masakan. Aroma
cengkeh yang khas dihasilkan oleh senyawa eugenol, yang
merupakan senyawa utama (72-90%) penyusun minyak atsiri
cengkeh. Eugenol memiliki sifat antiseptik dan anestetik (bius) yang
pada awalnya merupakan komoditas ekspor , berubah posisi menjadi
komoditas yang harus diimpor karena pesatnya perkembangan
indutri rokok kretek. industri rokok kretek sendiri, berkembang sejak
akhir abad ke-19. Tingginya kebutuhan devisa untuk memenuhi
kebutuhan mengakibatkan ditetapkannya program swasembada
cengkeh pada tahun 1970, antara lain melalui perluasan areal. Hasil
dari pelaksanaan program swasembada cengkeh adalah terjadinya
perkembangan luas areal yang sangat mencolok dari 82.387 ha tahun
1970 menjadi 724.986 ha tahun 1990. Swasembada dinyatakan
tercapai pada tahun 1991, bahkan terlampaui, tetapi bersamaan
dengan itu terjadi penurunan harga. Untuk membantu petani
mengatasi hal tersebut pemerintah campur tangan dengan: (1)
mengatur tataniaga melalui pembentukan Badan Penyangga dan
12
Pemasaran Cengkeh (BPPC), (2) mendiversifikasi hasil dan (3)
mengkonversi sebagian areal. Namun demikian upaya-upaya ini tidak
berhasil yang diindikasikan harga tetap tidak membaik, sehingga
petani menelantarkan pertanamannya.Karena diterlantarkan petani,
areal cengkeh berkurang drastis. Pada tahun 2000 luas areal cengkeh
tinggal 428.000 ha dan tahun 2003 tinggal 228.000 ha. Perkiraan
untuk 2005 areal tanaman menghasilkan (TM) tinggal 213.182 ha.
Produksi juga turun sejak tahun 2000, sehingga diperkirakan tanpa
upaya penyelamatan, tahun 2009 produksi cengkeh Indonesia hanya
akan mampu menyediakan sekitar 50 % dari kebutuhan pabrik rokok
kretek yang rata-rata empat tahun terakhir mencapai 92.133
ton.Untuk mengantisipasi hal tersebut perlu dilakukan program
intensifikasi, rehabilitasi dan peremajaan tanaman cengkeh secara
terukur . Total areal TM diupayakan terjaga 220.000 - 230.000 ha di
10 propinsi sentra produksi cengkeh PRK (pabrik rokok kretek),
dengan maksimum total areal 250.000 ha, termasuk di luar propinsi
PRK. Semuanya itu diarahkan untuk keseimbangan pasokan dan
permintaan, guna memenuhi kebutuhan 92 - 133 ton untuk rokok
retek (GAPPRI, 2005), serta harga yang tetap menguntungkan petani.
Untuk itu lima tahun ke depan seyogyanya dapat dilaksanakan
program intensifikasi dan rehabilitasi seluas 70.000 ha serta
replanting (peremajaan) seluas 35.000 ha. Pelaksanaannya dibatasi di
10 propinsi PRK dengan kualifikasi daerah sangat sesuai (C1). Adanya
kemungkinan peningkatan kebutuhan sesuai prediksi GAPPRI sebesar
5 %/tahun diharapkan dapat terpenuhi oleh kelebihan areal dari
230.000 ha yang ada diluar ke-10 propinsi PRK. Kelebihan tersebut
termasuk untuk kemungkinan ekspor dan diversifikasi hasil untuk
keperluan industri makanan, farmasi dan pestisida nabati.Total biaya
yang diperlukan untuk itu adalah Rp. 1,037 trilyun yang terdiri dari
investasi masyarakat Rp. 767.532 milyar , investasi swasta Rp.
184,020 milyar , dan investasi pemerintah untuk fasilitasi pengadaan
infra struktur serta dukungan penelitian pengadaan benih unggul dan
13
sebagainya sebesar Rp 85,5 milyar .Pada dasarnya agribisnis cengkeh
sangat menguntung kan. Apalagi dengan adanya peluang
pengembangan industri hilir untuk keperluan makanan, farmasi dan
pestisida nabati, termasuk ekspor . Cengkeh merupakan salah satu
bahan baku utama dalam pembuatan rokok terutama rokok yang
diproduksi di dalam negeri. Cengkeh menciptakan suatu aroma dan
rasa yang unik, dimana komposisinya dalam rokok perlu diatur
supaya tercipta citarasa rokok yang benar-benar nikmat. Cengkeh
(Syzgium aromaicum), berasal dari familia Myrtacea termasuk jenis
tumbuhan perdu yang memiliki batang pohon besar dan berkayu
keras, cengkeh mampu hidup puluhan bahkan sampai ratusan tahun,
tingginya dapat mencapai 20-30 meter dan cabang-cabangnya cukup
lebat. Cabang-cabang dari tumbuhan cengkeh tersebut pada
umumnya panjang dan dipenuhi oleh ranting-ranting kecil yang
mudah patah, mahkota yang disebut tajuk pohon cengkeh berbentuk
kerucut. Daun cengkeh berwarna hijau berbentuk bulat telur
memanjang dengan bagian ujungnya dan pangkalnya menyudut,
rata-rata mempunyai ukuran lebar berkisar 2-3 cm dan panjang daun
tanpa tangkai berkisar 7,5-12,5 cm. Bunga dan buah cengkeh akan
muncul pada ujung ranting daun dengan tangkai pendek serta
bertandan. Pada saat masih muda bunga cengkeh berwarna keungu-
unguan, kemudian berubah menjadi kuning kehijau hijauan dan
berubah lagi menjadi merah muda apabila sudah tua. Sedangkan
bunga cengkeh kering akan berwarna coklat kehitaman dan
mempunyai rasa pedas sebab mengandung minyak atsiri. Cengkeh
merupakan salah satu bahan baku utama dalam pembuatan rokok
terutama rokok yang diproduksi di dalam negeri. Cengkeh
menciptakan suatu aroma dan rasa yang unik, dimana komposisinya
dalam rokok perlu diatur supaya tercipta citarasa rokok yang benar-
benar nikmat. Cengkeh (Syzgium aromaicum), berasal dari familia
Myrtacea termasuk jenis tumbuhan perdu yang memiliki batang
pohon besar dan berkayu keras, cengkeh mampu hidup puluhan
14
bahkan sampai ratusan tahun, tingginya dapat mencapai 20-30 meter
dan cabang-cabangnya cukup lebat. Cabang-cabang dari tumbuhan
cengkeh tersebut pada umumnya panjang dan dipenuhi oleh ranting-
ranting kecil yang mudah patah, mahkota yang disebut tajuk pohon
cengkeh berbentuk kerucut. Daun cengkeh berwarna hijau berbentuk
bulat telur memanjang dengan bagian ujungnya dan pangkalnya
menyudut, rata-rata mempunyai ukuran lebar berkisar 2-3 cm dan
panjang daun tanpa tangkai berkisar 7,5-12,5 cm. Bunga dan buah
cengkeh akan muncul pada ujung ranting daun dengan tangkai
pendek serta bertandan. Pada saat masih muda bunga cengkeh
berwarna keungu-unguan, kemudian berubah menjadi kuning kehijau
hijauan dan berubah lagi menjadi merah muda apabila sudah tua.
Sedangkan bunga cengkeh kering akan berwarna coklat kehitaman
dan mempunyai rasa pedas sebab mengandung minyak atsiri.
2.3.4.Kandungan Kimia Tanaman Cengkeh
Daun cengkeh, sebagaimana buah dan bunganya memiliki
kandungan minyak atsiri. Minyak daun cengkeh diperoleh dari hasil
destilasi uap daun pohon cengkeh (Eugenia Caryuphyllata Thunberg)
yang telah gugur. Dalam kehidupan sehari hari minyak daun cengkeh
banyak digunakan sebagai penyedap makanan, kosmetik,
parfum,obat-obatan dan pestisida nabati. Eugenol dan kariofilena
merupakan senyawa utama penyusun utama minyak daun cengkeh.
Eugenol dengan kadar sekitar 80% merupakan bahan dasar yang
dapat digunakan untuk mensitesis vanilin sebagai flavour makanan,
isoeugenol dan benzil isoeugenol sebagai bahan parfum
(Sastrohamidjojo, 1981); metil eugenol dan 1,2- dimetoksi-4-
propilbenzena sebagai feromon lalat buah jantan Dacus dorsalis
Hendel (Anwar, 1994 dan Demilo, et al., 1994); -metildopa, sebagai
obat parkinson (Anwar, 1994). Kariofilena merupakan komponen
kedua terbanyak dalam minyak daun cengkeh dengan kadar sekitar
10%, mempunyai banyak kegunaan baik secara langsung maupun
senyawa turunannya. Kariofilena asetat digunakan sebagai bahan
15
kosmetik dan parfum (Opdyke, 1974); kariofilena alkohol digunakan
sebagai bahan untuk membuat parfum berbau kayu (Mussinan et al.,
1980); kariofilena alkohol digunakan untuk menarik atau memikat
Collops vittatus jantan, kumbang ladang kapas di Arizona (Flint et al.,
1981); tetrahidrokariofilenon merupakan penyusun bahan kosmetik
(Brunke dan Rojahn, 1989); kerangka kariofilena diduga dapat
digunakan sebagai bahan awal untuk membuat beberapa
seskueterpena trisiklik yang merupakan bahan anti biotik Punctatin A,
D, E, dan F (Abraham et al., 1990); kariofilena minyak cengkeh
merupakan anti karsinogenik yang penting (Zheng et al., 1992);
campuran kariofilena dengan indol efektif untuk membunuh
Steptococcus mutans, bakteri penyebab karies gigi (Muroi dan Kubo,
1993); kariofilena sangat baik untuk membunuh Propionibacterium
acnes, bakteri gram-positive yang sangat efektif (Muroi et al., 1993
dan Kubo et al. 1994); campuran epoksida kariofilena dengan
epoksida humelena merupakan insektisida biologi (Tahid dan
Connolly, 1994); serta metoksi klovanol (turunan kariofilena)
merupakan penghambat tumbuhnya tanaman patogen Botrytis
cinerea (Collado, et al., 1997). kariofilena dengan indol efektif untuk
membunuh Steptococcus mutans, bakteri penyebab karies gigi (Muroi
dan Kubo, 1993); kariofilena sangat baik untuk membunuh
Propionibacterium acnes, bakteri gram-positive yang sangat efektif
(Muroi et al., 1993 dan Kubo et al. 1994); campuran epoksida
kariofilena dengan epoksida humelena merupakan insektisida biologi
(Tahid dan Connolly, 1994); serta metoksi klovanol (turunan
kariofilena) merupakan penghambat tumbuhnya tanaman patogen
Botrytis cinerea (Collado, et al., 1997). Bagian lain dari tanaman
cengkeh yang mengandung minyak atsiri adalah bunga cengkeh.
Bunga cengkeh, selain mengendung minyak atsiri yang terdiri dari
eugenol (70%) , eugenol asetat, , isoeugenol, caryophylene, dan juga
mengandung senyawa-senyawa lain seperti: asam oleanolat, asam
galotanat, fenilin, resin dan gum. Minyak cengkeh dapat diperoleh
16
dengan proses destilasi. Eugenol (C10H12O2), merupakan turunan
guaiakol yang mendapat tambahan rantai alil dikenal dengan nama
IUPAC 2-metoksi-4-(2-propenil) fenol. Warnanya bening hingga kuning
pucat, kental seperti minyak. Sumber alaminya dari minyak cengkeh.
Terdapat pula pada pala, kulit manis, dan salam. Eugenol sedikit larut
dalam air namun mudah larut dalam pelarut organik. Aromanya
menyegarkan dan pedas seperti bunga cengkeh kering, sehingga
sering menjadi komponen untuk menyegarkan mulut. Kandungan
eugenol selain mempunyai efek sebagai antiseptik dan anestesik juga
berkhasiat mencegah ejakulasi dini.
2.3.5.Saos
Saos merupakan pemberi rasa dan aroma pada rokok, setiap rokok
selalu diberi saos agar mempunyai ciri khas tersendiri pada rokok
tersebut, saos sendiri dibedakan dua jenis yaitu chasing dan flavor,
chasing artinya aroma dan flavor artinya rasa. Aroma dan rasa terdiri
dari senyawa-senyawa kimia komplek yang mempunyai ciri khas
tersendiri. Saus merupakan komponen yang paling penting dalam
rokok. Saus dalam rokok merupakan bahan tambahan yang
digolongkan menjadi casing dan flavor. Casing berfungsi dalam
memberikan tambahan rasa pada rokok yang biasanya terbuat dari
ekstrak rempah-rempah dan bahan penunjang lainya yang dilarutkan
dalam air (water base). Contoh dari casing antara lain gula, kayu
manis, valerian, dan lain-lain. Sedangkan flavor berupa essens yang
berfungsi untuk memberi aroma pada rokok, umumnya menggunakan
senyawa ester, aldehid, keton dan lain sebagainya (solvent base).
Ada berbagai macam flavor antara lain dari aroma buah-buahan
seperti leci, nanas, strawberry, banana, dan lain-lain.
2.4. Kertas
Bahan baku lain yang tidak kalah penting pada proses
pembuatan rokok adalah kertas. Kertas yang digunakan pada proses
pembuatan rokok dibagi menjadi empat macam yaitu :
Cigarette paper
17
Cigarette paper adalah kertas pembungkus rokok yang digunakan
untuk membungkus campuran tembakau, cengkeh dan saus.
Cigarette paper ada dua macam yaitu verge (serat melintang) dan
repse (serat lurus)
Tipping paper
Tipping paper merupakan kertas pembungkus terluar dari filter rod.
Tipping paper dibedakan menjadi 2 macam yaitu tipping paper porous
dan tipping paper nonporous. Bagian filter rokok umumnya
mempunyai rasa manis jika dirasakan, hal ini disebabkan oleh adanya
penambahan pemanis pada tipping paper.
Plug wrap
Plug wrap adalah kertas pembungkus filter sebelum dibungkus
dengan tipping paper.
Inner
Inner merupakan pembungkus pada batangan rokok. Sebelum
dibungkus dengan cigarette paper, rokok terlebih dahulu
dibungkus dengan inner paper. Fungsinya untuk mencegah
timbulnya bercak atau noda pada cigarette paper sehingga
penampilan (appearance) rokok tetap bersih.
2.5. Filter
Filter hanya digunakan pada SKM dan SPM. Filter berfungsi
untuk menangkap sebagian partikel yang ada pada asap rokok
sehingga mengurangi kadar tar dan nikotin pada rokok yang dihisap.
Filter itu sendiri terbagi dalam tiga bagian antara lain tow (rangkaian
selulosa asetat sebagai badan filter), plasticizer (zat pelunak untuk
mengikat kertas), dan plug wrap ( kertas pembungkus fiber filter).
2.6. Asap rokok
Asap rokok yang diisap si perokok disebut “asap utama”
(mainstream smoke) dan asap yang keluar dari ujung rokok yang
18
terbakar dan akan diisap oleh orang disekitar perokok disebut “asap
sampingan” (sidestream smoke). Asap rokok utama (mainstream
smoke) terdiri dari 4000 jenis bahan kimia, dimana fasenya dibagi
menjadi fase partikulant dan fase gas. Fase partikulat terdiri dari
nikotine, nitrisamine, N- nitrosonor nicotine, Polisiklik hidrokarbon,
logam berat dan Karsinogenik amine, sedangkan fase gas mencakup
karbon monoksida, karbondioksida, benzene, amonia, formaldehid,
hidrosianida, dan lain – lain. Asap rokok sampingan (side stream)
dapat dijumpai bahan kimia bersifat karsinogenik berupa N-
nitrosodimetilamine dan N-nitrosodietilamine serta beberapa jenis
logam berat (Aditama, 1996).
2.7. Material di dalam rokok
Nikotin
Nikotin merupakan sejenis unsur kimia beracun, mirip dengan
alkaline. Salah satu jenis obat perangsang yang dapat merusak
jantung dan sirkulasi darah. Nikotin membuat pemakainya
kecanduan. Bahayanya bisa dijelaskan oleh fakta bahwa 4 cc nikotin
terbukti cukup membunuh seekor kelinci besar (Basyir, 2006). Nikotin
ialah sejenis sebatian organik yang dijumpai secara semulajadi di
dalam pokok tembakau (daun tembakau mempunyai kandungan
nikotina paling tinggi). Sebanyak 5% daripada berat tembakau ialah
nikotin. Nikotin merupakan racun saraf manjur ( potent nerve poison )
dan digunakan di dalam racun serangga. Pada kepekatan rendah,
bahan ini bertindak sebagai peransang dan adalah salah satu sebab
utama mengapa merokok digemari dan dijadikan tabiat. Selain
tembakau. nikotina juga ditemui di dalam tumbuhan famili
Solanaceae termasuk tomato, terung ungu ( eggplant ), ubi kentang,
dan lada hijau. Nikotin(C10H14N2) merupakan senyawa organic
alkaloid, yang umumnya terdiri dari Karbon, Hydrogen, Nitrogen dan
terkadang juga Oksigen. Senyawa kimia alkaloid ini memiliki efek
kuat dan bersifat stimulant terhadap tubuh manusia. Contoh lain dari
19
senyawa alkaloid ini misalnya, kafein. Bagi pencinta kopi, tentu bisa
merasakan effek stimulant dari kafein ini ketika meminum secangkir
kopi di pagi hari (Anonimous, 2009). Konsentrasi Nikotin biasanya
sekitar 5% dari per 100 gram berat tembakau. Sebatang rokok
biasanya mengandung 8-20 mg nikotin, walaupun tentu saja, sangat
bergantung pada merk rokok tersebut. Jika anda perokok, ketahuilah,
tubuh menyerap 1mg nikotin untuk satu batang rokok yang dihisap.
Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa setiap hari sudah
bisa membuat seseorang ketagihan (www.dokternasirwe.id). Secara
farmakologi, nikotin adalah racun yang mematikan. Dosis lethal
(mematikan) nikotin pada manusia sekitar 60 mg. Satu batang rokok
putih saja sudah mengandung nikotin antara 15 - 20 mg. Jadi bila
tiga atau empat batang rokok dimasukkan ke dalam segelas air
minum, kemudian diminum dengan rokoknya sekaligus maka bisa
mati karena dosis nikotinnya sudah mematikan. Tetapi bila nikotinnya
dihisap melalui asap rokok, maka kadar nikotin yang diserap tubuh
dalam tiap batang rokok akan jauh lebih rendah dibanding bila rokok
ini diminum. Meskipun demikian, jenis racun di dalam asap rokok
tetap lebih banyak. Berdasarkan hasil analisa para ahli, di dalam
kepulan asap rokok terkandung lebih dari 4.000 macam racun kimia
yang berbahaya, dan 43 di antaranya bersifat arsinogenik (pencetus
kanker) seperti sianida, tar (partikel karbon) dan nikotin. Semakin
banyak nikotin yang dikonsumsi, semakin tinggi juga risiko untuk
terkena penyakit-penyakit berisiko tinggi akibat rokok. Hal ini
dikarenakan nikotin dapat terakumulasi di dalam hati, ginjal, lemak
dan paru-paru. Komponen ini terdapat di dalam asap rokok dan juga
di dalam tembakau yang tidak dibakar. Mengukur kuantum dalam
asap rokok dengan menggunakan smoking machine, sedangkan di
dalam tembakau tanpa menggunakan smoking mechine. Nikotin
bersifat toksis terhadap jaringan syaraf, juga menyebabkan tekanan
darah sistolik dan diastolik mengalami peningkatan. Denyut jantung
bertambah, kontraksi otot jantung seperti dipaksa, pemakaian
20
oksigen bertambah, aliran darah pada pembuluh koroner bertambah,
dan vasokonstriksi pembuluh darah perifer. Nikotin meningkatkan
kolesterol LDL, dan meningkatkan agregasi sel pembekuan
darah.Nikotin memegang peranan penting dalam ketagihan merokok
(Sitepoe, 2000).
Tar
Tar merupakan bahan rokok yang mengandung bahan kimia
beracun yang merusak sel paru – paru dan menyebabkan kanker
(Basyir, 2006). Apabila satu –satunya sumber nikotin adalah
tembakau maka sumber tar adalah tembakau, cengkeh, pembalut
rokok, dan bahan organik lainnya yang terbakar. Tar hanya dijumpai
pada rokok yang dibakar. Eugenol atau minyak cengkeh juga di
klasifikasikan sebagai tar (Sitepoe, 2000).
Gas karbonmonoksida (CO)
Merupakan gas beracun yang dapat mengurangi kemampuan
darah membawa oksigen. Yaitu gas yang terbentuk ketika
pembakaran tembakau dan kertas. pembungkus rokok dalam waktu
lama. Unsur ini memiliki kemampuan cepat sekali bersenyawa
dengan hemoglobine. Akibatnya, suplai oksigen ke seluruh organ
tubuh terhambat (Sitepoe, 2000). Karbon Monoksida (CO) yang
dihasilkan oleh asap rokok dan dapat menyebabkan pembuluh darah
kramp, sehingga tekanan darah naik, dinding pembuluh darah dapat
robek (Suparto, 2000).
Timah hitam (Pb)
Timah hitam merupakan partikel asap rokok. Setiap satu batang
rokok yang diisap diperhitungkan mengandung 0,5 mikrogram timah
hitam. Bila seorang menghisap 1 bungkus rokok per hari berarti
21
menghasilkan 10 mikrogram, sedangkan batas bahaya kadar Pb
dalam tubuh adalah 20 mikrogram/hari (Sitepoe, 2000).
Eugenol
Eugenol hanya dijumpai di dalam rokok kretek dan tidak
dijumpai di dalam rokok putih. Eugenol dapat ditemukan di dalam
cengkeh atau di dalam minyak cengkeh yang dapat memberikan
bintik minyak pada rokok kretek sehingga memberikan pandangan
yang kurang menyenangkan. Tetapi, dengan teknologi twinwrap
rokok kretek sudah dapat terlihat mulus. Eugenol dapat dijumpai baik
di dalam rokok yang sedang diisap, di dalam asap rokok yang diisap,
maupun di dalam rokok yang tidak dihisap/tidak dirokok. Eugenol
serupa halnya dengan nikotin, yakni juga dapat dijumpai di dalam
rokok yang dihisap (asap rokok) dan juga di dalam rokok yang tidak
dihisap (tembakau) (Sitepoe, 2000).
Nitrogen oksida
Nitrogen Oksida adalah unsur kimia yang dapat menganggu
saluran pernafasan bahkan merangsang kerusakan dan perubahan
kulit tubuh. Bahan yang paling berbahaya dari beberapa bahan kimia
diatas yakni tar, nikotin, dan CO bersama – sama mempengaruhi
kerja jantung, CO mengurangi kadar O2 dalam darah, sedangkan
nikotin menstimulasi aksi jantung sehingga butuh O2 lebih banyak.
22
BAB III
METODOLOGI
3.1. Alat dan bahan
3.1.1. Alat
Peralatan yang digunakan untuk menentukan kadar nikotin
adalah smoking machine RM 200, temperature control and
humadifier, chamber, chambride holder, gunting, vial, enlemeyer,
shaker, GC instrumen dan PC instrumen.
3.1.2. Bahan
Bahan – bahan yang digunakan dalam penentuan kadar nikotin
adalah rokok monitor,standart nikotin, rokok djarum black bliss, rokok
marlboro, chambride filter, 2-propanol, etanol, anetol.
3.2. Prosedur kerja
Langkah – langkah dalam penentuan kadar nikotin adalah
chambride filter, sampel rokok dan rokok monitor yang diperoleh dari
23
administrator, dicek kesesuaiannya sebelum disimpan dalam
chamber minimal selama 2 X 24 jam maksimal 10 X 24 jam dengan
suhu 22 ± 2 untuk sampel rokok dan rokok monitor. Cambridge filter
tersebut lalu dimasukkan dalam chambride holder, smoking machine
dihidupkan, dilakukan pengecekan puff volume, kalibrasi CO (kadar
1%, 3%, dan 5%) dan air flow smoking machine. Rokok monitor di
masukan dalam smoking machine, ditunggu sampai rokok monitor
habis terbakar chambride holder diambil. Hasil TPM, CO, dan puff
number harus disesuaikan dengan nilai standar yang telah ditetapkan
untuk rokok monitoring. Jika, nilai TPM, PN, dan CO telah sesuai, rokok
sampel yang dianalisa, rokok sampel habis terbakar chambrige holder
diambil ditandai dengan label, diambil kertas chambrige dan print out
hasil analisa nya kertas hasil analisa diamati dan kertas chambride
yang telah berisi asap rokok dimasukkan dalam enlemeyer,
ditambahkan larutan 2- propanol yang berisi standar internal anethole
dan ethanol, kemudian dishaker dengan kecepatan 180 rpm selama
30 menit. Residu dituangkan kedalam vial dan dianalisa dengan GC.
Dari analisa GC diperoleh kadar nikotin, eugenol, eugenol acetate,
dan air (dalam kondensate asap rokok).
24
BAB IV
HASIL DATA dan PEMBAHASAN
4.1. Hasil data
Terlampir
4.2. Perhitungan
Penentuan kadar nikotin, eugenol, eugenol asetat dan air dapat
dihitung dengan rumus berikut
Area ratio sampel = area sampel
areainternal standart sampel
Kalibrasi y = mx + b
Konsentrasi = area ratio sampel+intercep
slope x konsentrasi
internal
25
Setelah mendapatkan konsentrasi nikotin maka kadar nikotin per
batang dapat dihitung dengan dengan rumus
Kadar nikotin = amount nikotin x solvent
jumlahbatang
Kadar eugenol = amount eugenol x solvent
jumlahbatang
Kadar eugenol asetat = amount eugenol asetat x solvent
jumlahbatang
Kadar air =(berat sampel−berat blangko ) x solvent
jumla hbatang
Black bliss kode 11070176
Nikotin
Area ratio sampel = area sampel
areainternal standart =
138,71803424,03876
=
0,32713526
Konsentrasi = 0,32713526−0,00187465
0,923564 x 0,5 = 0,176089913
Setelah didapat kadar nikotin, eugenol, eugenol acetate, dan air,
kadar TAR dapat dihitung dengan rumus berikut
black bliss
Untuk rokok dalam negeri (SNI)
TAR = TPM – air – nikotin – eugenol – eugenol asetat
= 35 – 0 C - 0,555 = 33,9559
BLACK BLISS
26
Untuk rokok luar negri (umum)
TAR = TPM – air – nikotin = 35 – 0 - 0,4891 =
34,5109
marlboro mild
TAR (DALAM NEGERI) = TPM – air – nikotin – eugenol – eugenol
asetat
= 17 – 0 - 0,5018 - 0,5872 - 0,08052
= 15,83048
marlboro mild
TAR (LUAR NEGERI) = TPM – air – nikotin
`= 17 – 0 - 0,5018 = 16,4982
4.3. Pembahasan
Laporan kerja praktek ini berjudul penentun Kadar tar dan
nikotin dalam asap rokok kretek per batang rokok yang bertujuan
untuk mengetahui kadar tar dan nikotin dalam asap rokok per batang
rokok serta cara menghitungnya. sebelum itu sampel rokok dan
kertas harus di preparasi terlebih dahulu, Analisa asap rokok
menggunakan alat yang disebut smoking machine yang bekerja
seperti layaknya orang merokok. Smoking machine ada dua macam
yaitu linier smoking machine (semi automatic) dan rotary smoking
machine (full automatic). Syarat rokok sebelum dihisap pada smoking
machine adalah pengkondisian awal terhadap rokok dengan cara
dimasukkan ke dalam climatic chamber selama minimal 2 hari
27
maksimal 10 hari dengan kondisi temperatur 22 ± 1oC dan relatif
humidity 60 ± 3%. Syarat kondisi ruang smoking machine adalah
temperatur 22 ± 2oC dan relatif humidity 60 ± 5%. Kondisi ini sesuai
ISO 3402:1999(E) Tobacco and Tobacco Product – Atmosphere for
Conditioning an Testing. Sebelum alat smoking machine dioperasikan,
alat tersebut harus dikondisikan terlebih dahulu, antara lain :
warming up 20 menit, cek kebocoran channel, cek puff volume 35 ±
0.3 mL, cek air velocity di sekeliling cigarette port 200 ± 30 mm/sec,
puff frequency 60±0.5 sec, puff duration 2±0.02 sec, koefisien variasi
dari 10 kali pengukuran air velocity kurang dari 5%, karena ada
pengukuran gas CO maka didahului dengan kalibrasi CO analyser
dengan standard gas CO 2%, 4%, dan 6% dan memasukkan data –
data pendukung rokok yang akan dibakar smoking machine meliputi
jumlah rokok yang akan dibakar, panjang rokok, batas akhir
pembakaran/puntung. Setelah smoking machine terkondisi sampel
rokok dimasukkan dalam smoking machine. Smoking machine ini
akan menghisap rokok sampai batas pembakaran. Kondensat asap
hasil pembakaran pada smoking machine ditampung dalam sebuah
glass fibre filter. Filter holder yang berisi glass fibre filter bersih yang
akan digunakan sebelumnya ditimbang dahulu secara otomatis di
dalam smoking machine. Setelah rokok habis terbakar, filter holder
yang berisi glass fibre filter yang mengandung kondensat asap
ditimbang lagi. Kondensat asap tersebut disebut sebagai TPM (Total
Particulate Matter). TPM ini kemudian dianalisa lebih lanjut untuk
28
mengetahui kadar nikotin dan air dengan menggunakan instumen
GC, sedangkan untuk pengukuran gas CO langsung terukur dengan
alat CO analyser yang terpasang pada smoking machine. Dengan
pengolahan data GC tersebut didapatkan data nilai, TPM, kadar
nikotin, eugenol dan eugenol asetat setelah diketahui nilai dari TPM,
kadar nikotin, eugenol dan eugenol asetat maka nilai kadar TAR dapat
dihitung
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan data yang diperoleh dari instrumen GC-MS dan
smoking machine maka didapatkan nilai TAR dalam rokok black bliss
sebesar 34,5109 dan kadar TAR untuk rokok marlboro mild sebesar
15,83048 per batang rokok
29
30