Post on 18-Jan-2016
description
MESIN OFFSET DAN MESIN STENSIL
LAPORAN
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Kantor 2
Oleh
Aas Astri Aisyah
Adha Priyatnadi H.
Bagus Handoko
Cempaka Endah M.
Inayah Nur Syahidah
Muhamad Gritsha A. S.
Muthia Loretta
Siti Kamaliah
Thiar Nur Azizah
Kelas
2 AB-A
D3-ADMINISTRASI BISNIS
ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2014
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, shalawat serta salam juga tak
pernah terhenti terucap untuk nabi kita Muhamad SAW karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan “Mesin Offset dan Mesin Stensil”.
Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan tugas mata
kuliah Manajemen Kantor 2 di Politeknik Negeri Bandung. Dalam proses pembuatan
laporan ini penulis mengumpulkan data dengan cara studi pustaka dan observasi langsung.
Dalam kesempatan ini penulis berterimakasih kepada Bapak Harmon selaku
pengajar utama yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan
laporan ini, serta pihak-pihak yang telah banyak memberikan dorongan dan semangat bagi
penulis dan turut membantu penulis sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
Besar harapan penulis laporan ini dapat dijadikan referensi bagi kaum akademisi
lingkungan Politeknik Negeri Bandung khusunya dan bagi para pencari literatur pada
umumnya. Penulis menyadari dalam menyelesaikan laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik untuk penulis sangat diharapkan untuk
perbaikan di masa yang akan datang.
Bandung, September 2014
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................. ii
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................... 1
II. LANDASAN TEORI
2.1 Mesin Offset
2.1.1 Pengertian Mesin Offset ..................................................... 2
2.1.2 Ciri-ciri Mesin Offset ......................................................... 2
2.1.3 Macam-macam Mesin Offset ............................................. 2
2.1.4 Bagian-bagian Mesin Offset ............................................... 4
2.1.5 Keunggulan Mesin Offset .................................................. 4
2.1.6 Cara Pengoperasian Mesin Offset ..................................... 5
2.2 Mesin Stensil
2.2.1 Pengertian Mesin Stensil ................................................... 6
2.2.2 Ciri-ciri Mesin Stensil Manual .......................................... 6
2.2.3 Komponen Mesin Stensil Manual ..................................... 7
2.2.4 Cara Mengoperasikan Mesin Stensil ................................. 7
2.2.5 Cara Pemiliharaan Mesin Stensil ...................................... 8
2.2.6 Kekurangan dan Kelebihan Stensil Manual ....................... 8
iii
III. PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan .............................................................................. 10
IV. PENUTUP
4.1 Simpulan ................................................................................... 12
4.2 Saran ......................................................................................... 12
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia kerja atau perkantoran, mesin penggandaan sangat dibutuhkan. Baik itu
untuk kegiatan produksi atau pun kegiatan administrasi. Perkembangan persaingan bisnis
yang semakin maju mengharuskan setiap perusahaan untuk memiliki manajemen perusahaan
yang baik agar kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Manajemen perusahaan yang baik pasti memiliki pembagian kerja yang seimbang dan alur
kerja yang terarah dari setiap bagian di dalam perusahaan. Tentunya dalam menjalankan
pekerjaannya setiap bagian dalam perusahaan berkoordinasi dan berhubungan satu sama lain.
Seluruh perusahaan membutuhkan mesin penggandaan terutama di bidang
administrasi, dokumen bisnis adalah salah satu contohhya, Ada pula instansi yang bergantung
pada mesin offset dan mesin stensil untuk kegiatan produksinya, yaitu perusahaan yang
memroduksi koran dan majalah. Perusahaan tersebut bergantung pada mesin penggandaan
seperti mesin offset dan mesin stensil karena jumlah penggandaannya yang sangat banyak
dan membutuhkan waktu yang lama. Sehingga mesin stensil dan mesin offset sangat
dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan.
Mengingat pentingnya penggunaan mesin penggandaan, maka penulis ingin
mengetahui lebih dalam tentang mesin stensil manual dan mesin offset.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, penulis merumuskan beberapa masalah berikut :
a. Bagaimana mesin offset bekerja di dalam sebuah instansi/ perusahaan ?
b. Bagaimana mesin stensil bekerja di dalam sebuah instansi/ perusahaan ?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan laporan ini adalah :
a. Mengetahui bagaimana mesin offset bekerja di dalam sebuah instansi/perusahaan, dan
b. Mengetahui bagaimana mesin stensil manual bekerja,
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Mesin Offset
2.1.1 Pengertian mesin offset
Cetak offset merupakan teknik cetak yang banyak digunakan, di mana citra (image)
bertinta di-transfer (atau di- "offset") terlebih dahulu dari plat ke lembaran karet, lalu ke
permukaan yang akan dicetak. Mesin Offset adalah mesin cetak yang menggunakan master
yang disebut Plate dengan proses pemindahan huruf ke Blanket. Namun alat ini lebih
diperuntukan bagi usaha percetakan saja, tapi ada beberapa perkantoran juga yang
memiliki mesin offset karena memang diperlukan.
2.1.2 Ciri-ciri mesin offset
Ciri-ciri mesin offset adalah sebagai berikut :
Digerakan menggunakan listrik dengan komponen mekanis
Mencetak dengan master yang disebut paper plate
Proses pencetakannya dibantu dengan zat kimia yang disebut fixer serta air
dengan cara pemindahan huruf pada blanket
Dapat mencetak pada kertas doorslag sampai dengan kertas karton berukuran A6
(105 x 108 mm) sampai ukuran A0
Dapat mencetak gambar atau foto dan berwarna
2.1.3 Macam-macam Mesin Offset
Dilihat dari bentuk dan kemampuannya, mesin offset dapat dibedakan menjadi
tiga macam
Offset Kecil: Mesin ini berbentuk kecil dengan kemampuan mencetak maksimal
pada kertas ukruan A3 (297 x 420 mm). Karena bentuknya yang kecil, sedikit
lebih besar dari pada mesin stensil, maka sering disebut juga sebagai mini offset
atau dekstop mini offset.
3
Gambar 2.1 Mesin Offset Kecil
Offset Sedang: Mesin ini bentuknya lebih besar dan mampu mencetak pada
ukuran double folio. Karena bentuknya agak besar, mesin ini diletakkan dlantai.
Gambar 2.2 Mesin Offset Sedang
Offset Besar: Mesin ini dapat mencetak pada kertas ukuran A1 (841 x 594 mm)
dan A0 (1189 x 841 mm). Mesin ini umumnya terdapat diperusahaan percetakan
yang cukup besar atau pada percetakan surat kabar.
Gambar 1.1 Mesin Offset Kecil
4
2.1.4 Bagian-Bagian Mesin Offset
Secara teknis bagian-bagian mesin offset terdiri dari :
1. Power Switch
2. Tuas Start
3. Central control
4. Hand wheel
5. Master Rail
6. Master rail lever
7. Master insertion guide
8. master injection switch
9. feed unit
10. auxiliary feed lever
11. paper tray lowering lever
12. feed tray
13. paper weight
14. side margin adjuster
15. height adjuster
16. counter
17. reset lever
18. counter lock lever
19. cover up
20. ink fount roller lever
21. ink quantity control
22. fountain quantity control
23. ink doctor blade adjusting screw
24. inking lever
25. speed control
2.1.5 Keunggulan Mesin Offset
Hasil cetak pada kwalitas warna adalah jauh lebih tahan lama (tidak cepat pudar)
dibandingkan menggunakan print digital.
Harga Pencetakan dalam kwantitas banyak akan jauh lebih murah dibandingkan
digital print. Dapat melakukan pencetakan di berbagai permukaan jenis media
5
kertas yang tidak dapat di lakukan oleh mesin digital, seperti dapat mencetak
dalam ketebalan kertas sampai 400gr,
mampu mencetak pada bidang kertas bermotif seperti Samson, Embossed
/Engrave Paper, kertas recycle, dapat mencetak diatas kertas ukuran sampai 100 x
70 cm. Dapat mencetak pada bidang kertas yang relatif tipis seperti yang sering
digunakan untuk Buku Nota NCR, HVS & Dorslag
Dapat menggunakan tinta berjenis Emas, Silver dan bilamana mencetak dengan
warna gradiasi Abu-abu (Grayscale) maka hasil akan jauh lebih akurat dari
pencetakan digital.
Dapat mencetak dengan tinta Full Block dengan hasil yang tajam dan merata.
Pencetakan tinta dengan cara block ini sering dipergunakan untuk pembuatan
design type negatif.
2.1.6 Cara Pengoprasian Mesin Offset
1. Plat cetak beserta bahan kertas yang telah siap pada proses pracetak tadi lalu
dipasang di mesin cetak, dan ditempatkan di posisinya masing-masing
berdasarkan fungsinya. Plat cetak dipasang di atas roll yang terdapat di atas mesin,
sedangkan bahan kertas dipasang pada tempat mendatar di bawah roll tersebut.
Dan tinta pun dipersiapkan pula pada tempatnya (warna sesuai yang diinginkan)
2. Setelah plat cetak, bahan kertas, dan tinta siap atau terpasang, maka mesin pun
dijalankan.. dan terjadilah proses cetak. Tinta bersinggungan roll yang telah
terpasang plat cetak, dan tinta bersinggungan pula dengan bahan kertas yang ada,
sehingga terjadilah pemindahan naskah yang ada di plat cetak ke bahan kertas
tersebut melalui tinta, dan kertas pun keluar satu persatu berisi naskah yang sudah
jadi.
2.2 Mesin Stensil
2.2.1 Pengertian Mesin Stensil
Mesin stensil adalah mesin penghasil dokumen terbentuk lembaran dalam jumlah
banyak dengan menggunakan pembantu “kertas master” yang disebut dengan stensil sheet
atau sit stensil. Duplikator stensil mampu menghasilkan salinan hingga 4000 lembar.
Stensil dapat disimpan dan digunakan kembali bila ditangani dengan baik. Duplikator
stensil kerap dibatasi untuk memproduksi salinan pada kertas isap yang agak tebal. Model
6
kertas ini cocok untuk jenis laporan, spesifikasi, daftar harga, tetapi kurang cocok untuk
catalog dan formulir.
2.2.2 Ciri-ciri Mesin Stensil
Tenaga pengerakknya menggunakan tenaga manusia
Komponen dan cara kerja mesin bersifat mekanis
Tinta yang digunakan adalah tinta stensil warna hitam
sheet yang digunakan bisa sheet stensil, sheet scanner, atau stensil cutter sebagai
sheet master
ukuran kertas maksimum adalah kertas folio (8,5 x 13 inci atau 21,5 x 33 cm)
2.2.3 Macam-macam Mesin Stensil
Mesin Stensil Manual
Mesin stensil manual merupakan mesin yg terdiri dari komponen-komponen
yang bersifat mekanis, dan dioperasikan dengan tenaga manusia.
Mesin Stensil Listrik
Mesin stensil listrik merupakan mesin yg terdiri dari komponen/mesin yg
bersifat statis namun dioperasikan dengan listrik. Penggunaan mesin ini
menghasilkan hasil yg lebih baik dari mesin yg manual.
Mesin Stensil Elektronik
Mesin stensil elektronik merupakan mesin yg terdiri dari komponen mekanis
dan digerakkan oleh listrik serta dilengkapi panel board otomatis sehingga
penggunaanya jauh lebih baik dan mudah.
7
2.2.4 Komponen Mesin Stensil Manual
1. Silinder tinta (ink cylinder)
Penjepit sheet stensil (stencil fitting bar)
Kain penyaring tinta (ink screen)
Plat baja (steel band)
2. Kerangka mesin
Pintu tinta (inker door)
Pompa tinta (ink pump)
Alat penghitung (counter)
Pengatur tinta (ink control)
Engkol (handle)
Pengatur posisi cetakan (copy positioning)
Pengungkit pencetak (print lever)
Pengatur pemasukan kertas (feed contril)
3. Penutup mesin
papan kertas (feed bord)
penahan kertas (back guide)
papan penerima (receiving board)
penuntun kertas (paper guide)
2.2.5 Cara Mengoperasikan Mesin Stensil
1) Sebelum mengetik pada sit stensil sebaiknya huruf pada tuts dibersihkan terlebih
dahulu dengan sikat kawat halus karena sering kotor terkena endapan beas
karbon atau tip-eks.
2) Sit stensil harus benar -benar rata pada roll mesin tik agar menghasilkan bekas
ketikan yang baik di sit stensil.
8
3) Pengetikan pada sit stensil sebaiknya tidak perlu tergesa ± gesa. Hal ini
dikarenakankesalahan pengetikan memang dapat dibetulkan dengan koreksi,
tetapi akan menghasilkancetakan yang kurang memuaskan.
4) Di dalam menghentak tuts tidak perlu ekstra kuat, tetapi dengan normal hentakan
saja sudak cukup untuk menghasilkan cetakan yang baik.
5) Senantiasa membaca dulu hasil ketikan sebelum kita melepaskannya dari mesin.
6) Stensil terdiri atas suatu lapisan bahan dengan pelapis yang kedap tinta. Stensil
digores, entahdengan mesin tik (tanpa tinta) atau dengan tulisan tangan atau
digambari menggunakan penakhusus. Master dapat pula disiapkan dengan proses
pengopian pemindahan panas ataudengan pemotong stensil elektronik.
7) Tinta ditekan menembus goresan pada stensil ke kertas yang melekat rapat.
Mesin putar,kemudian dioperasikan, bisa menggunakan tangan atau listrik.
2.2.6 Cara Pemeliharaan Mesin Stensil
Addapun cara pemeliharaan atau perawatan dari mesin stensil, adalah:
a) Selalu dibersihkan dari kotoran yang berupa debu, serbuk kertas dan lain-lain.
b) Diletakkan pada tempat yang kering dan tidak terkena sinar matahari
langsung.
c) Rol perataan tinta/cairan (inpression roller) dibersihkan dengan sabun (untuk
mesin stensil jangan menggunakan bensin atau minyak tanah).
d) Kain penyaring (silk screen) dibersihkan dengan bensin .Setelah dibersihkan,
pada bagian yang berputar diberi minyak pelumas
e) Jika pekerjaan penggandaan naskah telah usia, semua peralatan dibersihkan
dengan menggunakan minyak tanah.
f) Apabila mesin stensil tersebut telah bersih, posisikan tempat kaset dan copy
tray pada tempat semula.
g) Langkah terakhir mesin terakhir mesin stensil ditutup dengan bahan yang
terbuat dari kain, tidak dibenakan ditutup dengan bahan plastik.
2.2.7 Kelebihan dan Kekurangan Mesin Stensil Manual
2.2.7.1 Kelebihan Mesin Stensil Manual
• Bila listrik mati bisa digunakan
• Tidak menggunakan tenaga listrik
• Tidak menggunakan warna lain selain warna hitam
9
2.2.7.2 Kekurangan Mesin Stensil Manual
• Memerlukan waktu yang lama
• Menggunakan tenaga manusia
• Hasil tidak memuaskan
• Bila kertas tegulung harus mengulang kembali
• Menggunakan kertas khusus
10
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan
Kami telah melihat dan mengamati secara langsung mesin offset yang ada di gedung
Direktorat bagian pengadaan Politeknik Negeri Bandung. Disana terdapat mesin offset
berukuran sedang dengan tipe RISO RZ 330 yang mempunyai features sebagai berikut :
300dpi x 600dpi print image resolution (600dpi x 600dpi perforation density)
600dpi x 300dpi scanning resolution
130 pages per minute
RISO iQuality System standard
A3 paper format
46g/m2 to 210g/m2 paper handling
Cara kerja mesin offset di bagian pengadaan polban adalah, pertama-tama siapkan
dokumen atau naskah yang akan digandakan, kemudian simpan dokumen di meja scan (sama
seperti mesin fotocopy). Setelah itu, klik tombol master, sehingga secara otomatis hasil scan
dokumen akan tersimpan di plat cetak. Kemudian ketik berapa jumlah dokumen yang akan
digandakan sesuai kebutuhan, klik start dan dokumen akan tercetak sesuai yang dibutuhkan.
Walaupun mesin offset ini memiliki bentuk yang mirip dengan mesin fotocopy.
Namun, mesin offset ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan mesin fotocopy, yaitu :
1. Dapat mencetak dokumen dalam waktu yang banyak dengan waktu yang singkat,
2. Hasil cetak mesin offset memiliki resolusi gambar yang lebih baik karena
menggunakan tinta fixer/ fixer ink.
11
Mesin offset yang ada di bagan pengadaan gedung direktorat sering digunakan untuk
mencetak soal-soal ujian, karcis parkir dan dokumen-dokumen lain yang harus digandakan
dalam jumlah yang banyak. Menurut petugas yang mengoperasikan mesin offset tersebut,
mesin ini sangat bermanfaat karena bisa menggandakan dokumen dalam jumlah yang banyak
dalam waktu yang cepat.
Berbeda dengan mesin offset, untuk mesin stensil kami tidak menemukan dan melihat
cara kerjanya secara langsung. Di Politeknik Negeri Bandung sendiri tidak memiliki mesin
stensil karena fungsinya yang tidak terlalu dibutuhkan. Tingkat penggunaan mesin stensil
lebih rendah dibandingkan mesin offset, karena instansi-instansi lebih banyak menggunakan
mesin offset disbanding mesin stensil.
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Setelah mengetehui apa itu mesin stensil dan mesin offset, penulis mengambil
kesimpulan :
1. Mesin offset dapat mencetak dokumen dalam waktu yang banyak dengan waktu
yang singkat serta hasil cetak mesin offset memiliki resolusi gambar yang lebih
baik karena menggunakan tinta fixer/ fixer ink.
2. Tingkat penggunaan mesin offset lebih tinggi dibandingkan dengan mesin stensil,
karena instansi-instansi/perusahaan-perusahaan lebih memilih mesin offset
disbanding mesin stensil dalam proses penggandaan dokumen.
4.2 Saran
Setiap perusahaan harus pandai memilih mesin penggandaan sesuai kebutuhan
perusahaan atau instansi terkait. Jika perusahaan hanya menggadakan dokumen dalam jumlah
yang relative sedikit lebih baik menggunakan mesin fotocopy, tetapi jika kegiatan
penggandaan sering dilakukan dengan jumlah yang banyak maka mesin offset lebih baik
digunakan dalam proses penggandaannya.