Post on 20-May-2018
Kurikulum 2013: Implementasi dan Tantangan
Nama : Prof. Dr. Tri Marhaeni Pudji Astuti, M.Hum.Tempat /Tgl Lahir: Grobogan, 9 Juni 1965Alamat Rumah : Jl. Patemon Raya No. 31 GunungpatiSemarang
Telp/fax: 024 8508026HP : 082135678998Email : marhaeniastuti@yahoo.com
Prof. Dr. Tri Marhaeni Pudji Astuti, M.Hum.
3
Sarjana Pendidikan (IKIP Semarang, 1987) Magister Humaniora (UI Jakarta, 1996) Doktor Antropologi (UGM Yogyakarta, 2005)
Dosen FIS UNNES Semarang tahun 1989‐ sekarang Dosen Pasca Sarjana UNNES sejak tahun 2006 – sekarangDosen Akademi Kepolisian (AKPOL) sejak tahun 2006 ‐ sekarangSekretaris pada Pusat Studi Wanita, Lembaga Penelitian UNNESSemarang tahun 2003 – 2006Pelatih Tingkat Nasional untuk Penelitian Tindakan Kelas, PenelitianTindakan Sekolah, KTI sejak tahun 2006 – sekarangTim Penilai Angka Kredit Tingkat Nasional untuk Pengawas Sekolah danGuru sejak tahun 2008Tim Penyusun Kurikulum 2013 utk Mapel sosantroKetua Pusat Pengembangan Kurikulum dan Inovasi pendidikan LP3 UNNES
Tantangan
1
LIMINALITAS KURIKULUM 2013 (Teori LiminalitasVictor Turner)
PRE LIMINAL LIMINAL POST LIMINAL
Sekolahdlam strukturMejalankan
Kurikulum KTSP/Kurikulum lama
Refleksi formatif, Subyek tidak
Di sini juga tidakDi sana, ambiguAnti struktur
Subyek memasukiKurikulum baru yang Lain dari keadaan
Sebelumnya (KUR 2013)
Kembali dalamStruktur KEMAPANAN“PERSEKOLAHAN”Setelah subyekMerekonstruksiSejarah hidupnyaPengalamannya
MAPAN DLM KUR 2013
POST STRUKTURREKONSTRUKSI
ANTI STRUKTURDEKONSTRUKSI
STRUKTURKONSTRUKSI
Tantangan Masa DepanTantangan Masa Depan• Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA• Masalah lingkungan hidup• Kemajuan teknologi informasi• Konvergensi ilmu dan teknologi• Ekonomi berbasis pengetahuan• Kebangkitan industri kreatif dan budaya• Pergeseran kekuatan ekonomi dunia• Pengaruh dan imbas teknosains• Mutu, investasi dan transformasi pada sektorpendidikan
• Materi TIMSS dan PISA
Kompetensi Masa Depan• Kemampuan berkomunikasi• Kemampuan berpikir jernih dan kritis• Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan
• Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab
• Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda
• Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal• Memiliki minat luas dalam kehidupan • Memiliki kesiapan untuk bekerja • Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya• Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkunganFenomena Negatif yang Mengemuka
Perkelahian pelajar Narkoba Korupsi Plagiarisme Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..) Gejolak masyarakat (social unrest)
Persepsi Masyarakat• Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif• Beban siswa terlalu berat• Kurang bermuatan karakter
6
Perkembangan Pengetahuan dan Pedagogi• Neurologi• Psikologi• Observation based [discovery] learning dan Collaborative learning
7
Perkembangan Global TIK
Kita telahmengalami “revolusisenyap,” perubahanzaman denganhadirnya teknologiinformasi dankomunikasi dalamhampir seluruhaspek kehidupanmanusia, yang tidakterbayangkan pada1980‐an.
8
Kebijakan Kurikulum 2013
2
Informasi(tersedia dimana saja, kapan saja)
Komputasi(lebih cepat memakai mesin)
Otomasi(menjangkau segala pekerjaan rutin)
Komunikasi(dari mana saja, ke mana saja)
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu
Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah [menanya], bukan
hanya menyelesaikan masalah [menjawab]
Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir analitis [pengambilan keputusan]
bukan berfikir mekanistis [rutin]
Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam
menyelesaikan masalah
Model PembelajaranCiri Abad 21
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21
10
Kurikulum Menyesuaikan Tuntutan Zaman1947Rencana Pelajaran → Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai
1964Rencana Pendidikan Sekolah Dasar
1968Kurikulum Sekolah Dasar
1973Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)
1975Kurikulum Sekolah Dasar
1984Kurikulum 1984
1994Kurikulum 1994
1997Revisi Kurikulum 1994
2004RintisanKurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
2006Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
1945 1965 20151955 1975 20051985 1995
2013 ‘Kurikulum 2013’
11
Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013
Applying
Under‐standing
Knowing/ Remembering
Analyzing
Evaluating
Valuing
Responding
Accepting
Organizing/Internalizing
Characterizing/Actualizing
Experi‐menting
Questioning
Observing
Associating
Communicating
Knowledge(Bloom)
Skill(Dyers)
Attitude(Krathwohl)
SD
SMP
SMA/K
PT
Creating
12
Applying
Under‐standing
Knowing/ Remembering
Analyzing
Evaluating
Knowledge(Bloom)
Kurikulum 2006 Kurikulum 2013
APengetahuandalam satudisiplin
BAplikasi
pengetahuandalam satudisiplin
CAplikasi
pengetahuaninterdisiplin
DAplikasi
pengetahuanpada dunianyata situasiterduga
EAplikasi
pengetahuanpada dunianyata situasitdk terduga
Penilaian
Sintesis
Analisis
Aplikasi
Pemahaman
Pengetahuan
APenguasaan:
Guru Bertindak
BAplikasi:Siswa
Bertindak
CAsimilasi:
Siswa Berfikir
DAdaptasi:
Siswa Berfikir danBertindak
©International Center for Leadership in Education
Migrasi PBM dari Kwadran A ke D
13
Mata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata Pelajaran
Mata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranHimpunan Kompetensi Dasar
Mata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranHimpunan Kompetensi Inti
KIKelas IIII
KIKelas IV
KIKelas V
KIKelas VI
KIKelas IIII
KIKelas IV
KIKelas V
KIKelas VI
KLSD/MI
KLSMP/MTs
KLSMA/K
/MA/MAK
KL PT/PTA
ProsesPembentukan
Integrasi Vertikal Sistem Pendidikan Nasional
Tujuan Pendidikan Nasional
Proses
Perumusan
KL : Kompetensi Lulusan 14
2
KATA KUNCI KURIKULUM 2013
KOMPETENSI INTI KELASX XI XII
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif), menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa, serta memosisikan diri sebagai agen transformasi masyarakat dalam membangun peradaban bangsa dan dunia.
SMA:
Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidangkajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
SMA:
Memahami, menerapkan, dan menjelaskanpengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
SMA:
Memahami, menerapkan, dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
SMK:
Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalambidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
SMK:
Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerjayang spesifik untuk memecahkan masalah.
SMK:
Memahami, menerapkan, dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
Rumusan Kompetensi Inti Pendidikan Menengah
16
MINDSET
17
Kurikulum 2013 menitikberatkanstruktur capaianpada Sikap, Keterampilan, danPengetahuan
KARAKTERNilai
Sosial danKosmologi
nya
Berpikir, bersikap, bertindak
dlmkeseharian
KOMPETENSI INTI 1 &
2perubahan sikap pesertadidik sebagai hal yang
utama
Kur ‐13 : Mengurangi Verbalisme Kurikulum 2013 sarat dengan nilai (values) karakter• Kompetensi Inti (KI‐1) = Nilai‐nilai Ketuhanan (Religius)• Kompetensi Inti (KI‐2) = Nilai‐nilai sosial‐kemanusiaan • Kompetensi Inti (KI‐3) = Pengetahuan • Kompetensi Inti (KI‐4) = Proses (tahapan) pembelajaran
Paradigma:• Direct learning dan Indirect learning (tidak semua KD diajarkan secara langsung)
• Kompetensi Inti 1 dan 2 = values (nilai) dan bersifat indirect learning
Kompetensi Dasar
• KD yang ada di KI 1 dan KI 2 tidak memiliki materi pokok karena materi pokoknya ada di KD di KI 3
• KD di KI 1 dan KI 2 dicapai melalui materi di KI 3 dan Proses di KD pada KI 4 (Akumulasi dari KI 3 dan KI4
• KD yang ada di KI 3 mencakup semua pengetahuan yang harus dimiliki
• KD yang ada di KI 4 merupakan langkah‐langkah pembelajaran
Kompetensi Dasar• Kompetensi Dasar KI 1 dan 2 merupakan akumulasi dari KD yang
ada di KI 3 dan KI 4• Kompetensi Dasar di KI 3 linier dengan KD yang ada di KI 4, jumlah
KD di KI 3 sama dengan jumlah KD di KI 4 (KD 3.1 link dengan KD 4.1, KD 3.2, link dengan KD 4.2 dst.)
• Materi Pokok dalam KD 3.1 pembelajarannya di KD 4.1)• Jika ada 5 KD di KI 3 (Pengetahuan), maka seharusnya ada 5 KD di
KI 4 (tahapan proses pembelajaran)• Namun,dalam kasus tertentu, KD di KI 3 bisa jadi tidak linier
(korenpondensi satu‐satu) dengan KD yang ada di KI 4 karena langkah‐langkah pembelajaran pada KD di KI 4 mencakup beberapa KD yang ada di KI 3. Artinya, satu KD di KI 4 dapat mencakup beberapa KD di KI 3
21
TIDAK MEMBEBANI
MATEMATIKAUntuk pelajaran di SD berupa Jaringan Tematik: diri sendiri, jujur, tertib, dan bersih. Untuk Matematika, dengan menatabenda‐benda di sekitar ruang kelas berdasarkan dimensi
(bangun datar, bangun ruang), beratnya, atau urutan kelompokterkecil sampai terbesar dengan rapi (menunjukkan kedisiplinan
dan tanggung jawab).
PENJASORKESmengetahui dan mampu memilih jajanan sehat, mengetahuicara menjaga kebersihan diri yang meliputi kebersihan badan, kuku, kulit, gigi, dan rambut serta pakaian. Seni, Budaya danDesain: menunjukkan rasa ingin tahu untuk mengenal alam di
lingkungan sekitar sebagai ide untuk berkarya.
PKNmenunjukkan perilaku baik (jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli/ kasih sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru
sebagai perwujudan nilai dan moral Pancasila.
Bahasa Indonesiamenunjukkan perilaku baik dan sopan dalam
mendengarkan dan berbicara pada saatmemperkenalkan identitas diri, bercakap‐cakap dengan
keluarga, guru, dan teman.
22
Diagram Contoh Keterkaitan antara KI 1,2,3,dan 4 dalam mata pelajaran Antropologi
KI. 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI. 2 :Tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KD : (1.1)Mensyukuri keberagaman agama dan religi/kepercayaan, budaya, tradisi dan bahasa dalam kehidupan sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa.
KD : (2.1)Merespon secara positif berbagai permasalahan bangsa terkait dengan keberagaman agama, religi/ kepercayaan, budaya, tradisi dan bahasa di masyarakat.
KI. 3 :Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, keneagaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah,
KI. 4:Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KD : (3.1)Mengidentifikasi manfaat Antropologi dalam mengkaji tentang kesamaan dan keragaman budaya, agama, religi/kepercayaan, tradisi, dan bahasa.
KD : (4.1)Melakukan kajian literatur,
diskusi, dan pengamatan terkait dengan manfaat Antropologi dalam mengkaji tentang kesamaan dan keragaman budaya, agama, religi/kepercayaan, tradisi, dan bahasa beserta unsur-unsurnya.
Nilai religius Nilai Sosial Pengetahuan
Aktivitas Belajar REALITAS SOSIAL – BUDAYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR
(KEBERAGAMAN: ADAT, TRADISI, KEBIASAAN, SUKU BANGSA,KEPERCAYAAN, KOMUNITAS, ARTIFAK, INTERAKSI/HUBUNGAN ANTAR SUKU BANGSA/KELOMPOK/KOMUNITAS)
Perubahan proses pembelajaran [dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu] dan proses penilaian [dari berbasis output menjadi berbasis proses dan output] memerlukan penambahan jam pelajaran
Rasionalitas
4/23/2014 23
Pembelajaran
Kurikulum sebagai Integrator Sistem Nilai, Pengetahuan dan Keterampilan
Sistem Nilai
Kompetensi:‐Sikap
‐Keterampilan‐Pengetahuan
Aktualisasi (Action)
Internalisasi (Reflection)
Watak/Perilaku Individu
Kurikulum
PTK dan dukungan lain: SarPras,...
‐Produktif‐Inovatif‐Peduli‐...
Watak/Perilaku Kolektif
24
Kurikulum…….• Kurikulum bukanlah sekedar DOKUMEN yang memuat kompetensi‐kompetensi yang akandicapai oleh siswa, lebih dari itu, kurikulum juga merupakan sebuah proses atau UPAYA yang dilakukan untuk mencapai kompetensi tersebut, dengan demikian, kurikulum adalah sesuatu yang HIDUP untuk membangun IKLIM PEMBELAJARAN UNTUK MEMBANGUN KARAKTER melalui pendekatan belajar akti YANG BERPUSAT PADA SISWA …….inilah semangat Kurikulum 2013
Elemen PerubahanElemen Deskripsi
SD SMP SMA SMK
Kompetensi Lulusan
• Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
Kedudukan Mata Pelajaran(ISI)
• Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi matapelajaran dikembangkan dari kompetensi.
Pendekatan (ISI)
Kompetensi dikembangkan melalui:
• Tematik Integratif dalam semua mata pelajaran
• Mata pelajaran
• Mata pelajaran wajib dan pilihan
• Mata Pelajaran wajib, pilihan, dan vokasi
26
Elemen Perubahan
ElemenDeskripsi
SD SMP SMA SMK
Struktur Kurikulum (Matapelajaran dan alokasi waktu)(ISI)
• Holistik dan integratif berfokus kepada alam, sosial dan budaya
• Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan sains
• Jumlah matapelajaran dari 10 menjadi 6
• Jumlah jam bertambah 4 JP/minggu akibat
b h
• TIK menjadi media semua matapelajaran
• Pengembangan diri terintegrasi pada setiap matapelajaran dan ekstrakurikuler
• Jumlah matapelajaran dari 12 menjadi 10
• Jumlah jam bertambah 6 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran
• Perubahan sistem: ada matapelajaran wajib dan ada matapelajaran pilihan
• Terjadi pengurangan matapelajaran yang harus diikuti siswa
• Jumlah jam bertambah 2 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran
• Penyesuaian jenis keahlian berdasarkan spektrum kebutuhan saat ini
• Penyeragaman mata pelajaran dasar umum
• Produktif disesuaikan dengan tren perkembangan Industri
• Pengelompokan mata pelajarn produktif sehingga tidak terlau rinci
b i27
Elemen PerubahanElemen
Deskripsi
SD SMP SMA SMK
Proses Pembelajaran
• Standar proses yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta.
• Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat
• Guru bukan satu‐satunya sumber belajar.• Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan
• Tematik dan terpadu
• IPA dan IPS masing‐masing diajarkan secara terpadu
• Adanya mata pelajaran wajib dan pilihan sesuai dengan bakat dan minatnya
• Kompetensi keterampilan yang sesuai dengan standar industri
28
ElemenDeskripsi
SD SMP SMA SMK
Penilaian
• Penilaian berbasis kompetensi• Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]
• Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal)
• Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL • Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian
Ekstrakurikuler • Pramuka (wajib)
• UKS• PMR• Bahasa Inggris
• Pramuka (wajib)• OSIS• UKS• PMR• Dll
• Perlunya ekstra kurikuler partisipasi aktif siswa dalam permasalahan kemasyarakatan (menjadi bagian dari
Elemen Perubahan
29
30
SKL
SD
SKL Klp Mapel
SKL Mapel
Terpisah antar mapel
SKL
Kompetensi Inti
Semua mapel saling terkait diintegrasikan
oleh KI
KI 1 (Sikap Religius
KI 2 (Sikap Sosial)
KI 3 (Kognitif)
KI 4 (Skills)MP 1 MP 2 Dst..
SMP SMA
SD SMP SMA
1 2 3 4 5
1 2 43 5
SKL Jenjang
6 7 .
1 2 43 5 6 7 .SK/KD Mapel
Kurikulum 2006 Kurikulum 2013
tauMencari tau
Port Folio
Standar Isi
Proses Belajar Mengajar Kreatif Inovatif
3
Pengembangan Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review.
“Think Different, Act Different”
“…one’s ability to generate innovative ideas is not merely a function of the
mind, but also a function of behaviors… jika kitamengubah perilaku, kitajuga dapat memperbaiki
kreativitas kita…
32
Anuscha Ferrari et al. (2009). Innovation and Creativity in Education and Training
Lama BaruTerbatas untuk seni Untuk semua mata pelajaranMurni bakat Keterampilan yang dapat
dipelajariOriginalitas Originalitas dan nilai (asas
manfaat)Tidak perlu pengetahuan pendukung
Pengetahuan lapangan sangat diperlukan
Terobosan besar Keterampilan berfikir (kontribusi dalam pengembangan)
Free play (bebas) dan discovery Stimulation play (terarah) dan discovery
Pemahaman Kreativitas
33
Pembelajaran Penumbuh Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh
melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan
yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
‐ Observing [mengamat]‐ Questioning [menanya]‐ Experimenting [mencoba] ‐ Associating [menalar]‐ Networking [berjejaring]
34
Penilaian Penumbuh KreativitasSharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn from research?Guru dapat membuat peserta didik berperilaku kreatif melalui: • tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban benar, • mentolerir jawaban yang nyeleneh, • menekankan pada proses bukan hanya hasil saja, • memberanikan peserta didik untuk:
‐ mencoba, ‐ menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap informasi,
‐ memiliki interpretasi sendiri terkait pengetahuan/kejadian,
• memberikan keseimbangan antara kegiatan terstrukturdan spontan/ekspresif 35
Model Pengembangan Kreativitas dan Inovasi
MengajukanPertanyaan
Berani AmbilResiko
MenantangStatus Quo
Pengamatan
Jejaring ‐Komunikasi
Percobaan
KeterampilanMengasosiasi
Ide bisnisInovatif
KeberanianBerinovasi
KeterampilanPerilaku
Ketrampilan KognitifMensintesa
Sumber: Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:36
Melatih Kreativitas dan Inovasi
• Buat asosiasi baru – ciptakan kombinasi aneh ‐‐cara berfikir mainan Lego
• Contoh keberhasilan organisasi lain• Zoom‐in dan zoom‐out• Buat metapor• Bangun kotak keinginan‐tahuan• SCAMPER (Substitute, Combine, Adapt, Magnify‐Minimize‐Modify, Put to other use, Eliminate, Reverse‐Rearrange)
37
Asri, lestari, nyaman, tentram dan damai
Kesenjangan, hancur, tidak nyaman, tidaktenteram, dan penuh
ancaman
Kompetensi : (pengetahuan, keterampilan
dan sikap)
PROSES PEMBELAJARAN (real life curriculum)
IMPLEMENTED CURRICULUM = Iklim (suasana belajar)
KEIMANAN
KEKUFURAN
(Eric Jensen)
(Eric Jensen)
Dievaluasi
Ditindaklanjuti
Dokumentasi dan Pelaporan Diimplementasikan
Direncanakan
Hakikat Kurikulum
Kurikulum yang dapat menghasilkan insan indonesia
yang:Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif
melalui penguatan Sikap,
Keterampilan, dan
Pengetahuanyang terintegrasi
Tema Kurikulum 2013
ProduktifKreatifInovatifAfektif
41
KTSP 2006 Kurikulum 2013 Status
Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensitertentu
Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan]
Benarnya
Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri
Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas
Benarnya
Bahasa Indonesia sejajar dengan mapel lain
Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain [sikap dan keterampilan berbahasa}
Idealnya
Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda
Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama [saintifik] melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,....
Idealnya
Tiap jenis kontenpembelajaran diajarkan terpisah [separatedcurriculum]
Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain [cross curriculum atau integrated curriculum]
Baiknya
Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya
Baiknya
Tematik untuk kelas I – III [belum integratif]
Tematik Integratif untuk Kelas I – VI Baiknya
Perbedaan Esensial Kurikulum SD
42
KTSP 2006 Kurikulum 2013 StatusMata pelajaran tertentu mendukung kompetensitertentu
Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan]
Benarnya
Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri
Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas
Benarnya
Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge
Idealnya
Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang berbeda
Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama, yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,....
Idealnya
TIK adalah mata pelajaran sendiri
TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain
Baiknya
Perbedaan Esensial Kurikulum SMP
43
KTSP 2006 Kurikulum 2013 StatusMata pelajaran tertentu mendukung kompetensitertentu
Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan] dengan penekanan yang berbeda
Benarnya
Mapel dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri
Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas
Benarnya
Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge
Idealnya
Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang berbeda
Semua mata pelajaran diajarkan dengan pende‐katan yang sama, yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,....
Idealnya
Untuk SMA, ada penjurusan sejak kelas XI
Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan, antar minat, dan pendalaman minat
Idealnya
SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensi
SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar‐dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Baiknya
Penjurusan di SMK sangat detil [sampaikeahlian]
Penjurusan di SMK tidak terlalu detil [sampai bidangstudi], didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan pendalaman
Baiknya
Perbedaan Esensial Kurikulum SMA/K
44
• Ketersediaan Buku Pegangan Pembelajaran:– Siswa– Guru
• Ketersediaan Buku Pedoman Penilaian• Kesiapan Guru
– Penyesuaian kompetensi guru • Dukungan Manajemen
– Kepala Sekolah– Pengawas Sekolah– Administrasi sekolah [khususnya untuk SMA dan SMK]
• Dukungan Iklim/Budaya Akademik– Keterlibatan dan kesiapan semua pemangku kepentingan [siswa, guru, orang tua, kepala sekolah, pengawas sekolah]
Kunci Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013
45
Struktur Kurikulum DikMen SMA/SMK
46
STRUKTUR KURIKULUM SMABerdasarkan Permendiknas No. 22 Thn. 2006 tentang Standar Isi
47
STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi
48
No
Komponen Rancangan
1 Apakah masih perlu penjurusan di SMA mengingat: ‐ Sudah tidak ada lagi negara yang menganut sistem penjurusan di SMA‐ Kesulitan dalam penyetaraan ijazah‐ Dapat melanjutkan ke semua jurusan di perguruan tinggi
2 Tanpa penjurusan akan menyebabkan mata pelajaran menjadi terlalu banyak seperti pada SMA Kelas X saat ini, sehingga diperlukan mata pelajaran pilihan dan mata pelajaran wajib
3 Perlunya memberi kesempatan bagi mereka yang memiliki kecerdasan diatas rata‐rata untuk menyelesaikan lebih cepat atau belajar lebih banyak melalui mata pelajaran pilihan
5 Perlunya ujian nasional yang lebih fleksibel [dapat diambil di kelas XI]6 Perlunya integrasi vertikal dengan perguruan tinggi7 Perlunya memperkuat pelajaran bahasa Indonesia, termasuk sastra, terutama
menulis dan membaca dengan cepat dan paham8 Perlunya meningkatkan tingkat abstraksi mata pelajaran9 Perlunya membentuk kultur sekolah yang kondusif
Isu Terkait Rancangan Struktur Kurikulum SMA
49
No Alternatif Kelebihan Kekurangan
1 Penjurusan Mulai Kelas X
• Ada pengurangan pelajaran di Kelas X yang dianggap memberatkan
• Implementasi mudah karena tidak banyak berbeda dengan yang ada
• Peserta didik dapat berkonsentrasi penuh mempelajari bidang tertentu
• Peminatan ditetapkanberdasarkan hasil belajarsebelumnya (Rapor/UN SMP, TesPenempatan/ Tes Bakat)
• Menimbulkan stigma jurusantertentu lebih unggul
• Masih ada Penjurusan yang sudah tidak ada padanannya di dunia
2 Berdasarkan Minatpada Pendidikan Lanjutan
• Pemilihan mata pelajaranberdasarkan minat ke pendidikanlanjutan
• Memungkinkan untuk memilihmata pelajaran pada bidang yang berbeda
• Tidak harus mengambil mata pelajaran yang tidak disukai
• Perlunya membedakan mata pelajaran untuk persiapan ke perguruan tnggi dan untuk memenuhi rasa ingin tahu saja
• Memerlukan administrasi akademik yang baik
• Proses bimbingan harus efektif.• Sistem UN harus diubah
3 Non penjurusan (SKS)
• Siswa belajar mata pelajaran yang sesuai dengan minatnya
• Tersedia pilihan mata pelajaran untuk melanjutkan ke perguruan
• Idem diatas [tetapi lebih kompleks lagi]
Isu Terkait Rancangan Struktur Kurikulum SMA
50
Dasar Pemikiran Pengembangan Struktur Kurikulum DikMen
No Pertimbangan1 Pengembangan kurikulum pendidikan menengah berbasis
kompetensi. 2 Jenjang pendidikan menengah merupakan satu kesatuan
entitas pendidikan.3 Kurikulum melayani perbedaan bakat dan minat peserta didik
terhadap pendidikan menengah.4 Struktur kurikulum pendidikan menengah terdiri atas
kelompok matapelajaran yang sama dan kelompok matapelajaran khusus untuk memenuhi bakat dan minat peserta didik dan fungsi satuan pendidikan.
51
Mata Pelajaran KelasX XI XII
Kelompok A (Wajib)1 Pendidikan Agama 2 2 22 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 23 Bahasa Indonesia 2 2 24 Matematika 2 2 25 Sejarah Indonesia 2 2 26 Bahasa Inggris 2 2 2Kelompok B (Wajib)7 Seni Budaya 2 2 28 Prakarya 2 2 29 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 2 2 2Jumlah jam pelajaran Kelompok A dan kelompok B 18 18 18
Kelompok C (Peminatan)Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA) 22 22 22Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi (untuk SMK)
28 28 28
STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN MENENGAH
52
Mata Pelajaran KelasX XI XII
Kelompok A dan B (Wajib) 18 18 18Kelompok C (Peminatan Akademik)
I Peminatan Matematika dan Sains:1 Matematika 4 4 42 Biologi 4 4 43 Fisika 4 4 44 Kimia 4 4 4
II Peminatan Sosial:1 Geografi 4 4 42 Sejarah 4 4 43 Sosiologi dan Antropologi 4 4 44 Ekonomi 4 4 4
III Peminatan Bahasa:1 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 4 42 Bahasa dan Sastra Inggris 4 4 43 Bahasa dan Sastra Arab 4 4 44 Bahasa dan Sastra Mandarin 4 4 4
Matapelajaran Pilihan:1 Literasi Media 2 2 22 Bahasa Asing Lain (Jepang, Korea, Jerman, Perancis, dll) 2 2 23 Teknologi Terapan 2 2 24 Pilihan Pendalaman Minat atau Lintas Minat 4 4 4
Jumlah Jam Pelajaran yang Tersedia 72 72 72Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh 40 40 40
USULAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
53
MATA PELAJARANALOKASI WAKTU MINIMAL JAM/MG
KELAS X KELAS XI KELAS XIISM I SM II SM III SM IV SM V SM VI
Kelompok A dan B (Wajib) 18 18 18 18 18 18
Kelompok C (Peminatan Akademik dan Vokasi)1. Matematika 4 4 4 4 - -2. Fisika 4 4 4 4 - -3. Kimia 2 2 2 2 - -4. Bahasa Inggris Vokasi 2 2 2 2 - -5. Keterampilan/Kejuruan 16 16 16 16 28 28
Jumlah Alokasi Waktu per Minggu 46 46 46 46 46 46
CONTOH USULAN STRUKTUR KURIKULUM SMK BIDANG STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA
54
Untuk SMA dan SMK• Seluruh peserta didik wajib mengikuti matapelajaran kelompok A dan
matapelajaran kelompok B. • Keterlibatan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan dan lingkungan diwadahi
dalam kegiatan Pramuka yang menjadi Ekstrakurikuler Wajib. Untuk SMA:
• Setiap peserta didik memilih salah satu peminatan (matematika dan sains, sosial, atau bahasa) sesuai dengan pendidikan lanjutan yang akan dimasuki.
• Setiap peserta didik wajib menempuh 40 jam pelajaran (JP) per‐minggu, terdiri dari 18 JP wajib, 16 JP peminatan, dan 6 JP pilihan.
• Matapelajaran pilihan (6 JP) dapat diambil dari:• matapelajaran pilihan lintas minat (dari kelompok matapelajaran
peminatan lain) • atau matapelajaran pendalaman minat (dari kelompok matapelajaran
pilihan peminatannya)• dan/atau matapelajaran pilihan• sekolah dapat menawarkan matapelajaran pilihan tambahan
(maksimum 4 JP)
Keterangan
55
Mata Plajaran KelasX XI XII
Kelompok WajibKelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2Kelompok B
7 Seni Budaya (termasuk muatan lokal) 2 2 2
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (termasuk muatanlokal) 3 3 3
9 Prakarya dan Kewirausahaan (termasuk muatan lokal) 2 2 2
Jumlah jam pelajaran Kelompok Wajib 24 24 24
Kelompok PeminatanMatapelajaran peminatan akademik (untuk SMA) 18 20 20Matapelajaran peminatan vokasi (untuk SMK) 26 26 26
MASUKAN STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN MENENGAH
4/23/2014 DRAFT 56
MATA PELAJARAN KelasX XI XII
Kelompok A dan B (Wajib) 24 24 24Peminatan Matematika dan Ilmu‐ilmu AlamI 1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 43 Fisika 3 4 44 Kimia 3 4 4
Peminatan Ilmu‐ilmu SosialII 1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 43 Sosiologi & Antropologi 3 4 44 Ekonomi 3 4 4
Peminatan Bahasa dan BudayaIII 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggeris 3 4 43 Bahasa dan Sastra Asing lainnya 3 4 44 Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan dan PendalamanPilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 6 4 4
Jumlah Jam Pelajaran Yang Tersedia per minggu 66 76 76Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh per minggu 42 44 44
MASUKAN STRUKTUR KURIKULUM PEMINATAN SMA
4/23/2014 DRAFT 57
Pekerjaan Rumah Guru
4
59
kunci mutupendidikan ada
di dia…
59
kurikulum hanya peta jalan…
BUKU PANDUAN MAPEL UTK GURU (contoh)BAB I PENDAHULUANA. Latar BelakangB. Tujuan Panduan
1. Tujuan Umum2. Tujuan Khusus
C. Ruang Lingkup PanduanBAB II KARAKTERISTIK MATAPELAJARAN ANTROPOLOGIA. Rasional B. Tujuan Mata Pelajaran AntropologiC. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Antropologi D. Kompetensi Mata pelajaran Antropologi BAB III ALUR PENGEMBANGAN KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI
DASARBAB IV DESAIN PEMBELAJARAN A. Prinsip Belajar Siswa Aktif Berdasarkan ScientifictB. Metode Pembelajaran C. Contoh Penerapan Pendekatan Scientifict dalam Antropologi
BAB V MODEL‐MODEL PEMBELAJARAN ANTROPOLOGI BAB VI PENILAIANA. Strategi PenilaianB. Bentuk Penilaian C. Pelaporan Hasil Penilaian D. Contoh Penerapan Penilaian Otentik dalam Antropologi
BAB VII MEDIA DAN SUMBER BELAJAR A. Media PembelajaranB. Sumber BelajarBAB VIII GURU SEBAGAI PENGEMBANG KULTUR SEKOLAH
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
18000
4 8 12 16 20 24 28 32 36 40 44 48 52 56 60 64 68 72 76 80 84 88 92 96 100
48,10265 48,57475 48,68641 49,70465 51,74288 52,68364 52,74742 53,42587 55,13585 57,27790
36,1937,9740,0140,6640,9141,2441,6042,0242,0542,1542,1642,4443,5744,0044,2744,7644,8345,1845,2545,3045,9347,0147,14
MALUTMALUKUSULTENG
PAPUA BARATNAD
SULBARNTT
SULUTGORONTALO
SULTRASUMSELPAPUASUMUT
KALTENGJAMBIRIAU
SULSELLAMPUNG
KALBARBENGKULU
NTBKALTIMBANTENBABELKALSELKEPRI
SUMBARJABARBALI
JATIMDKI
JATENGYOGYA
Hasil UKG Online 2013: Gabungan Kompetensi Pedagogi & Profesional
Rata‐rata Nasional : 47.84
Rata‐rata = 47.84
Rata‐rata Nasional =47.84
Maks 100,00 Min 1,00 Rata 47,84 Stdev 12,77 N 561.856
UKG
93,00
100,0096,25 96,25
93,00
82,50
54,38
43,68
50,2252,77 51,09
46,47
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
TK SD SMP SMA SMK SDLB
63
tantan
gan
gene
rasimilenial
63
64
“Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya, sungguhmereka akan menghadapi masa yang berbeda darimasamu” (Ali Bin Abi Thalib)
65
PR bagi Guru
• Penguasaan materi• Pengelolaankelas/kelompok
• Strategi bertanya• Pengembangan penilaian• Penguasaan teknologiinformasi dan komunikasi
• Perencanaanpembelajaran
Tips buat membimbing siswa:1. Gunakan multimedia
2. Kembangkan intuisi siswa
3. Rumuskan pertanyaan sependek mungkin
4. Biarkan siswa merumuskan masalah
5. Jangan terlalu banyak membantu
Sumber: Dan Meyer, Make Over Math Curriculum, www.ted.org 66
Strategi Implementasi
5
Pemantauan, Pendampingan, dan Evaluasi
Peta Jalan Implementasi Kurikulum 2013
2010‐2011 2012‐2013 2013‐2015 2015‐dst
Pengembangan
‐Kurikulum
Persiapan‐Buku‐Guru
‐KS & PS
Implementasi Bertahap:‐Guru, KS, PS
‐Siswa‐Sekolah
Implementasi
Menyeluruh:‐Guru, KS, PS
‐Siswa‐Sekolah
ReflektifReflektif Reflektif KorektifKorektif
Saat Ini
Sumatif
65
No JenjangSatuan
Kelas Tahun
2013 2014 2015
1 SD I 2% 100% 100%
(148.171) II 100% 100%
III 100%
IV 2% 100% 100%
V 100% 100%
VI 100%
2 SMP VII 4% 100% 100%
(35.597) VIII 100% 100%
IX 100%
4 PKLK (1.744) 0 100% 100%
3 SMA/SMK X 10% 100% 100%
(11.629/ XI 100% 100%
10.628) XII 100%
5 SMLB (774) 0 100% 100%
Skala Implementasi
66
Skema Implementasi
Jan 2014 Feb Mar
Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des
I
Upload Buku *)
Penyaluran BOS Buku
IV
Penggunaanbuku Sem I di sekolah
II
Pengadaan dan Distribusi Buku Sem II oleh Pemda
I
Mulai Pembelian Buku Sem I oleh Sekolah
I
Jan 2015
Penggunaanbuku Sem II di sekolah
IIII
Mulai Pelatihan Narasumber Nasional *)
Mulai Pelatihan Instruktur Nasional *)
I
Mulai Pelatihan Guru, KS, PS *)
III
Pelatihan Manajemen KS dan PS
III
70*) dilakukan bertahap mulai kelas I dan IV
Mekanisme Diklat
NARASUMBER NASIONAL (NS)
Guru: 1.557 orangKS/PS : 912 orang
INSTRUKTUR NASIONAL (IN)
Guru: 33.106 orangKS: 11.234 orangPS: 2.306 orang
SASARANGuru: 1.107.129 orangKS: 158.997 orangPS: 20.497 orang
Di Pusat
• SD di Provinsi • SMP, SMA, SMK di Regional
• SD di Sekolah Inti dan Kabupaten
• SMP, SMA, SMK di Kabupaten dan Provinsi
90
KS: Kepala SekolahPS: Pengawas Sekolah
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN
PELATIHAN PENDAMPING
Proses Pendampingan Kurikulum 2013
PENENTUAN PENDAMPING
PENYUSUNAN MATERI
PENDAMPINGAN
Pemahaman terhadap buku
Pemahaman terhadap proses pembelajaran dan penilaian
Penyusunan rencana pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran
Pelaksanaan penilaian
Interaksi dengan orang tua
Hasil Pelatihan Guru/KS/PS Sasaran terpilih
Dilaksanakan oleh pemerintah
Dipandu instruktur nasional
Menggunakan materi pendampingan yang telah disusun
Model ‘on’ (di lokasi pembelajaran) dan ‘in’ (berkumpul berbagi pengalaman)
Masing‐masing dua kali
72
Apa yang terjadi di kelas K‐13? 7 K
Kolaborasi
Kritis
Komunikasi
Komputer
Kreativitas
Karakter
73
Kewarganegaraan
Terimakasih