Kuliah Agama Dan Kesehatan

Post on 05-Aug-2015

71 views 1 download

Transcript of Kuliah Agama Dan Kesehatan

AGAMA DAN KESEHATAN

OLEH :HENDRA GUNAWAN

Definisi Sehat

Menurut WHO (1948) : Kesehatan adalah keadaan sempurna baik fisik, mental maupun sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat.

Menurut UU Kesehatan No. 36 tahun 2009 : kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Aspek-AspekKeseha

tan

Fisik

Mental

Spiritual

SosialEkonomi

Well_Being (Sejahtera/Bahagia)

AgamaKesehat

an

Makna Agama :

1. Makna Statis, yang diorientasikan untuk menunjuk religi sebagai sistem sosial agama secara formal, misalnya Islam, Kristen, Hindu, Budha.

2. Makna Dinamis, yaitu sifat atau semangat keagamaan yang bersifat subjektif/personal sesuai dengan pengalaman keagamaan dan penghayatan masing-masing. Makna dinamis sering disebut religiusitas/spiritualitas.

Lanjutan…

Makna dinamis kehidupan agama ini diakui oleh para Ilmuwan bahwa agama memiliki efek yang luas dan mendalam terhadap kesehatan manusia baik yang bersifat fisik, emosi, spiritual, ekonomi sosial dan budaya.

ASPEK AGAMA DALAM KESEHATAN

Alethea Kraster mengemukakan bahwa penyakit ada 3 jenis :

1. Penyakit yang disebabkan oleh nature.2. Penyakit yang disebabkan oleh magis.3. Penyakit yang disebabkan oleh spirit.

Benson mengatakan bahwa ”jika anda percaya dan yakin pada satu dokter saja, maka pengobatan akan lebih efektif di tangannya”.

Lebih lanjut Benson mengatakan bahwa pentingnya memberikan sugesti kepada diri sendiri dengan membacakan ‘mantra’ yang tidak lebih dari 7 Kata.

Anjuran Nabi Muhammad SAW terkait Kesehatan :

1. Menyikat Gigi dengan Siwak.2. Menutup Aurat dengan kain atau

pakaian.3. Menjaga kebersihan karena kebersihan

sebagian dari Iman.4. Berwudhu untuk membersihkan kotoran

fisik dan rohani.5. Memakan makanan yang bergizi, halal

danthayyib.

Aspek-Aspek Kesehatan (Konteks Komunikasi) : Pandangan Secara Islami

Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhi diri dan sekelilingmu (Ali Imran(3) : 159)

Ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia (Al- Baqoroh (2): 83)

Sesungguhnya Allah Maha Lembut dan Dia Mencintai kelembutan dalam segala Hal (HR. Muslim)

Senyumanmu kepada saudaramu adalah sedekah (HR. At-Tirmidzi) Janganlah kalian meremehkan kebaikan sedikit pun, walaupun

dengan bermanis muka ketika bertemu sahabat (HR. Muslim) Orang Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling

baik akhlaknya, yaitu mengasihi dan dikasihi (HR. Ahmad, Abu Dawud dan at-Tirmidzi)

Wajah Ceria Seseorang lebih utama dari jamuannya (Syair) Gunakan telingamu untuk mendengarkan orang yang ada di

dekatmu, karena sesungguhnya telah diciptakan untukmu dua telinga dan satu mulut (Abu darda’)

Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, penyakit dibagi menjadi 2 :

1. Penyakit hati, yang terdiri dari penyakit ragu dan was-was serta penyakit hasrat dan menyeleweng.

2. Penyakit badan, seperti sakit kepala, flu, lemah, letih, lesu, lunglai, loyo, gatal-gatal, dll.

Terapi mengobati penyakit tersebut, menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah adalah :

1. Dengan obat-obatan alami.2. Dengan obat-obatan ilahi.3. Gabungan dari keduanya.

Fungsi Agama dalam kesehatana. Sumber Moral.

1. Sumber kekuatan moral berupa keyakinan dan semangat hidup yang lebih baik, optimisme, dan mempunyai motivasi intrinsik bahwa penyakit yang diderita dapat sembuh serta Allah akan membantu menyembuhkan penyakit tersebut, karena Allah SWT. Sesuai dengan persangkaan hamba-Nya

Lanjutan…

2. Agama menjadi sumber sugesti dan motivasi yang kuat dalam diri pasien untuk hidup secara positif. Seorang Filsup Roma yaitu Efictitus mengatakan bahwa “manusia tidak terganggu oleh benda, melainkan oleh pendapatnya tentang benda-benda”.

3. Pengembangan etika kesehatan atau bioetika

Lanjutan…

b. Sumber keilmuan1. Sejalan dengan agama sebagai sumber

moral, agama pun dapat berperan sebagai sumber keilmuan bagi bidang kesehatan. Konseptualisasi dan pengembangan ilmu kesehatan atau kedokteran yang bersumber dari agama dapat kita sebut kesehatan profetik, dalam konteks Islam disebut dengan Ilmu kesehatan Islami atau kedokteran Islami.

Lanjutan…

2. Sumber Ilmu kesehatan mental. Menurut Zakiah Darajat bahwa terapi terhadap penyakit jiwa yang disertai dengan terapi agama yang dianutnya, berhasil disembuhkan lebih cepat dan lebih baik daripada penyakit jiwa yang diterapkan dengan menggunakan metode modern saja.

3. Secara umum menurut WHO (1984) bahwa ada 4 dimensi kesehatan yaitu : Fisiologik (biologik), kejiwaan (psikiater), sosial, dan spiritual/keagamaan atau sering disebut juga Bio-Psycho-Social-Spiritual.

4. Sumber Ilmu Kesehatan gizi/Nutrisi atau Farmakoterapi herbal. Dalam Islam, bahwa makanan dan minuman harus halal dan thayyib. Halal artinya sehat secara psikis dan sosial (bukan hasil pencurian) dan Thayyib artinya sehat secara gizi.

5. Sumber Ilmu Kesehatan Masyarakat. Dadang Hawari mengulas tentang peran agama dalam memberantas tentang penyakit jiwa masyarakat, mo-limo (5 M, madat, minum, main, maling, madon), menanggulangi NAZA, penanggulangan HIV-AIDS, penanggulangan Depresi dan cemas.

6. Sumber ilmu biologi medis, baik yang terkait dengan asal-usul manusia (Q.S.Hijr : 26, 28, 33, Mukminun : 13,14), struktur dan sistem fungsi organ tubuh (Ali Imran : 106-107 tentang kepala, Ali Imran : 29,118, 154 tentang wajah, An’am : 151 tentang perut, An-nuur : 30-31 tentang sex, Al-anfaal : 70 tentang tangan dan kaki, Q.S Ruum : 22 serta Al-Baqarah : 187,222,223 tentang Sistem reproduksi, dan genetic medis.

7. Sumber dalam pengembangan perilaku sehat, Diantaranya summu tasihu (saum dapat menyehatkan) serta kandungan dalam rukun Iman dan Islam yang mengandung hikmah dalam mengembangkan kesehatan mental

8. Sumber pengembangan teknologi kesehatan. Osman Bakar mengemukakan ada 4 cabang pengobatan yang dikembangkan dalam pengobatan Islami yaitu :

a. Terapi resimental yaitu terapi fisik seperti pijit dan mandi uap

b. Dietoterapi yaitu pengaturan pola makan

c. Farmakoterapi yaitu obat-obatand. Pembedahan

Aspek Kesehatan dalam AgamaAda 2 hal yang diperhatikan :1. Ajaran agama secara normatif atau

sebagaimana seharusnya. Islam memberikan ajaran atau panduan tentang menjaga kesehatan.

2. Ada perilaku keagamaan yang riil atau nampak dan dilakukan oleh masyarakat. Dari sisi perilaku, mungkin ada santri atau seorang muslim tidak memperhatikan aspek kesehatan.

Dalam perkembangan kekinian ada pemahaman yang ekstrim (tekstual) bahwa masalah kesahatan berbeda dengan masalah agama. Masalah kegiatan keagamaan tidak perlu dikaji dari sisi kesehatan. Kalaupun ada hikmah kesehatannya itu hanya karena efek. Meskipun demikian dapat dikemukakan bahwa setiap aspek kehidupan manusia mengandung aspek-aspek kesehatan termasuk kegiatan-kegiatan keagamaan.

Contoh : Dalam agama Hindu dan Budha ada meditasi, dalam Islam ada praktek Sholat. Ketiga pemeluk agama tersebut menganggap bahwa kegiatan tersebut masuk kedalam “meditasi kesehatan”.

Contoh lain dalam Islam adanya pengaturan pola makan, larangan memakan makanan haram serta anjuran minum madu dan makan buah kurma yang bisa menyehatkan tubuh manusia, serta terapi musik dengan tahlil dan dzikir, mendengarkan nasyid, berhusnudzhan (mempunyai prasangka yang baik) serta berpikir positif (positif thinking)

Hubungan antara agama Islam dengan Kesehatan :

1. Saling berlawanan. Misalnya mengenai terapi dengan air seni dan pengobatan dengan minuman yang memabukkan. Dalam kebatinan Jawa, praktek kesehatan ada yang dilakukan oleh dukun Tiban yaitu dukun yang mendapat ilmu kesehatan dari Nyi Roro Kidul.

2. Saling mendukung. Misalnya bagi praktek kesehatan modern, diet menjadi salah satu terapi untuk menjaga kesehatan dan dalam Islam diet bisa dilakukan melalui shaum senin-kamis atau shaum daud atau shaum ramadhan.

3. Saling melengkapi. Misalnya dari pengobatan modern ada teknologi kesehatan dan dalam Islam ada moral kode etik penerapan teknologi kesehatan.

4. Saling terpisah dan bergerak dalam kewenangannya masing-masing. Islam lebih menekankan tentang hubungan dirinya dengan tuhan, sedangkan kesehatan lebih menekankan hubungan manusia dengan tubuh atau jiwanya sendiri.

Sumber :

Al-Qur’an dan HaditsSudarma M. Sosiologi untuk Kesehatan.

Jakarta : Salemba Medika ; 2008.UU Kesehatan No. 36/2009.Machfoedz I, Suryani E. Pendidikan

Kesehatan Bagian dari Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Fitramaya ; 2006.

Hatur Nuhun,Semoga Bermanfaat

duabelasdiiikeperawatan@yahoo.co.id