Post on 02-Jun-2018
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
1/87
LAPORAN PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PENGAPLIKASIAN PLC SIEMENS SIMATIC S-7
SEBAGAI KONTROL PORTAL SCRAPPER
DI STORAGE INDARUNG III
Oleh :
RISQI FAJRIL
NIM: 17634 / 2010
Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
2/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 2
17634/ 2010
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
3/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 3
17634/ 2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang PLI
Praktek Industri merupakan salah satu kegiatan akademis yang memiliki
tujuan utama memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menambah
wawasan mengenai dunia kerja. Disamping itu mahasiswa juga dapat melihat,
mengamati, membandingkan, dan sekaligus dapat menerapkan ilmu-ilmu dan
teori-teori yang didapatkan selama perkuliahan.
Dalam kegiatan praktek industri ini mahasiswa dituntut untuk
mengidentifikasi kondisi perusahaan/instansi tempat melaksanakan praktek
industri. Bentuk kegiatan ini ditekankan pada aspek pelaksanaan pekerjaan di
lapangan. Dalam pelaksanaannya, perusahaan dapat menempatkan mahasiswa
pada satu bagian/divisi tertentu selama pelaksanaan praktek, atau merotasikan
mahasiswa diantara berbagai bagian/ divisi dalam perusahaan. Disamping
untuk mengenal dunia kerja, praktek kerja lapangan juga diharapkan menjadi
sarana bagi mahasiswa untuk belajar menulis laporan dan melakukan
presentasi dengan baik.
Pada kesempatan ini, praktek industri dilaksanakan pada Biro
Pemeliharaan Listrik dan Instrument pabrik Indarung II/III PT. Semen Padang.
Penempatan ini ditentukan oleh perusahaan. Disini mahasiswa dapat melihat,
mengamati, dan mempelajari semua aktivitas yang dilakukan di Biro PLI
Indarung II/III.
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
4/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 4
17634/ 2010
Dibiro PLI II/III PT. Semen Padang memiliki suatu sistem elektronika
yang sangat komplit dalam melaksanakan aktivitas perusahaan. Salah satu
diantara sistem yang digunakan pada PLI II/III adalah sistem kontrol otomatis
menggunakan alat yang bisa di kontrol menggunakan program komputer.
Dari hal diatas penulis ingin mengangkat suatu bahan yang akan dijadikan
sebagai laporan Pengalaman Praktek Industri. Pada bagian ini penulis akan
membahas mengenai Pegaplikasian PLC Siemens Simatic S-7 Sebagai
Kontrol Portal Scraper di Storage Indarung III
B.Tujuan PLI
1. Merupakan salah satu mata kuliah wajib yang diberikan kepada
mahasiswa Universitas Negeri Padang.
2. Praktek Industri bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk mengenal dunia kerja.
3. Praktek Industri dapat dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan
ilmu pengetahuan, dengan mendapatkan pembinaan serta keterampilan
dalam memecahkan suatu permasalahan yang terjadi didunia kerja.
4. Praktek Industri bertujuan untuk menjalin hubungan silaturahmi antara
dunia pendidikan dengan dunia industri dalam mendidik mahasiswa
C. Batasan Masalah
1. Dalam praktek industri, penulis diberikan orientasi mengenai aktivitas
perusahaan secara umum.
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
5/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 5
17634/ 2010
2. Dalam praktek industri, penulis membahas tentang Pegaplikasian PLC
Siemens Simatic S-7 Sebagai Kontrol Portal Scraper di Storage
Indarung III.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas maka dalam penulisan laporan ini
penulis merumuskan masalah yaitu bagaimana Pegaplikasian PLC Siemens
Simatic S-7 Sebagai Kontrol Portal Scraper di Storage Indarung III.
E. Perencanaan Kegiatan PLI
1. Kegiatan PLI dilaksanakan oleh mahasiswa dengan bobot 3 sks harus
dilaksanakan dalam waktu minimal 4-5 minggu.
2. Dalam satu semester diperhitungkan 16 minggu efektif, berarti jumlah
kegiatan PLI yang harus dilaksanakan sebanyak 3 x 16 x 4 jam = 192
jam. Untuk itu mahasiswa melaksanakn PLI selama 8 jam dalam
sehari, maka akan tuntas selama 4 minggu.
3. Jadwal pelaksanaan PLI ditentukan oleh mahasiswa itu sendiri yang
harus dipertimbangkan terlebih dahulu jawal perkuliahan dan
persyaratan khusus dari jurusan.
4. Kegiatan PLI dilaksanakan di perusahaan atau industri yang
beroperasi dibidang teknik atau kejuruan.
F. Pelaksanaan Kegiatan Pengalaman Lapangan Industri(PLI)
1. Kegiatan umum
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
6/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 6
17634/ 2010
a. Pengenalan terhadap sejarah perusahaan, ruang lingkup kerja, tata
tertib perusahaan dan struktur organisasi perusahaan.
b. Pengenalan proses produksi semen
c. Pengenalan alat instrumen yang digunakan pada PT. Semen Padang
2. Kegiatan khusus
a. Mempelajari konstruksi dan pengontrolan Portal Scraper di Storage
Indarung III.
b. Mempelajari pemograman Portal Scraper di Storage Indarung III.
c. Tanya jawab dan diskusi dengan pembimbing yang ada di PT.
Semen Padang.
d. Observasi dan mengamati langsung alat-alat yang sudah ada.
G. Sistematika Penulisan Laporan
Untuk mempermudah penulisan laporan ini, maka penulis membuat
suatu sistematika pembahasan, yang mana sistematika pembahasan
merupakan urutan dari pembahasan laporan. Sistematika penulisan laporan
adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang pelaksanaan Praktek Industri
(PI), tujuan pelaksanaan Praktek Industri (PI), batasan
masalah, rumusan masalah, perencanaan kegiatan Praktek
Industri (PI), pelaksanaan kegiatan Praktek Industri (PI)
dan sistematika penulisan.
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
7/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 7
17634/ 2010
BAB II Tinjauan Umum PT. Semen Padang
Berisi tentang sejarah singkat PT. Semen Padang, struktur
organisasi PT. Semen Padang, manajemen perusahaan,
produksi PT. Semen Padang.
BAB III Sistem Kelistrikan PT Semen Padang
Bab ini berisi tentang sistem distribusi listrik yang ada di
PT. Semen Padang, mulai dari pembangkit sampai dapat
digunakan.
BAB IV Pembahasan
Membahas tentang tinjauan umum, mekanisme kerja
Penarikan Lime Stone dan Silica Stone, sistem control
Penarikan Lime Stone dan Silica Stone, pemograman
Penarikan Lime Stone dan Silica Stone dengan
menggunakan program PLC Siemens Simatic S-7.
BAB V Penutup
Bab ini membahas tentang kesimpulan yang merupakan
poin-poin intisari dari keseluruhan isi bab-bab laporan
kerja praktek ini dan juga saran dari penulis.
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
8/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 8
17634/ 2010
BAB II
TINJAUAN UMUM PT. SEMEN PADANG
A. Sejarah PT. Semen Padang
Pada tahun 1896 seorang perwira Belanda yang berkebangsaan Jerman yang
bernama Ir. Carl Christophus Lau tertarik dengan batu-batuan yang ada di bukit Karang
Putih dan bukit Ngalau. Batu-batuan itu dikirim ke Belanda dan hasil penelitian
menunjukkan bahwa batu-batuan tersebut dapat dijadikan bahan baku semen. Pada
tanggal 25 Januari 1907 Ir. Carl Christophus Lau mengajukan permohonan kepada
Hindia Belanda untuk mendirikan pabrik semen di Indarung, pada tanggal 16 Agustus
1907 permohonan itu disetujui.
Untuk melanjutkan usahanya, Lau menghimpun kerja sama dengan beberapa
perusahaan seperti Fa. Gebroeders Veth, Fa. Dunlop, Fa. Yarman & Soon serta pihak
swasta lainnya, sehingga pada tanggal 18 Maret 1910 berdirilah NV Nederlandesch
Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM) dengan akte notaris Johanes Piede
Smidth di Amsterdam sebagai pabrik semen tertua di Indonesia. Pabrik yang berlokasi
lebih kurang 15 Km dari pusat kota Padang ini mulai beroperasi pada tahun 1913
dengan kapasitas 22.900 ton pertahun dan pada tahun 1939 pernah mencapai produk
tertinggi 172.000 ton. Ketika Jepang menguasai Indonesia tahun 1942 sampai 1945
pabrik semen ini diambil alih oleh Manajemen Asano Cement Jepang. Ketika proklamasi
kemerdekaan pada 1945, pabrik ini diambil alih oleh karyawan Indonesia dan
selanjutnya diserahkan kepada pemerintah Republik Indonesia dengan nama Kilang
Semen Indarung.Perkembangan selanjutnya, perusahaan melakukan peningkatan
kapasitas roduksi dengan optimalisasi Indarung I dan pembangunan pabrik baru
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
9/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 9
17634/ 2010
Indarung II, II A, III B, III C, maka mulai 1 Januari 1994 kapasitas terpasang meningkat
menjadi .720.000 ton semen pertahun. Pabrik Indarung I sebagai pabrik tertua yang
meggunakan proses basah sekarang tidak dioperasikan lagi mengingat efisiensi dan
angkanya suku cadang peralatannya akan tetapi masih tetap dirawat dengan baik.
Pabrik Indarung II dibangun pada tahun 1977 dan selesai pada tahun 1980.
Setelah itu berturut-turut dibangun pabrik Indarung III A (1981-1983) dan Indarung III B
(selesai tahun 1987). Pabrik Indarung III C dibangun oleh PT. Semen Padang pada tahun
1994. Kemudian dalam perkembangannya pabrik Indarung III A akhirnya dinamakan
pabrik Indarung III sedang pabrik Indarung III B dan III C yang menggunakan satu Kiln
yang sama diberi nama pabrik Indarung IV. Dengan diresmikannya pabrik Indarung V
pada tanggal 16 Desember 1998 maka kapasitas produksi meningkat menjadi 5.240.000
ton semen pertahun.
Berdasarkan surat menteri keuangan Republik Indonesia No. S-326/ MK. 016/
1995 tanggal 5 Juni 1995, pemerintah melakukan konsolidasi atas tiga buah pabrik
semen milik pemerintah yaitu PT. Semen Padang, PT. Semen Gresik dan PT. Semen
Tonasa yang terealisasi tanggal 15 September 1995.
B. Visi dan Misi PT. Semen Padang
Visi PT. Semen Padang dalah :
Menjadi Industri Semen Yang Andal, Unggul, Dan Berwawasan Lingkungan
Misi PT. Semen Padang adalah :
1. Meningkatkan nilai perusahaan bagi stakeholder, bertumbuh dan memberikan
pelayanan terbaik kepada pelanggan
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
10/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 10
17634/ 2010
2. Mengembangkan industri berwawasan lingkungan
3. Mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten dan professional
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi PT. Semen Padang sering mengalami perubahan sesuai
dengan tuntutan perkembangan dan kemajuan perusahaan. Struktur organisasi yang
akan dijelaskan berikut ini adalah struktur organisasi yang ditetapkan oleh Surat
Keputusan Direksi No. 091/SKD/DESDM/05.2004 pada tanggal 13 Mei 2004.
Berdasarkan struktur organisasinya, PT Semen Padang dipimpin oleh seorang Direktur
Utama yang tugasnya bertanggung jawab terhadap seluruh bidang yang ada di
perusahaan. Dalam menjalankan manajemen perusahaan, Direktur Utama dibantu oleh
empat orang direksi, yaitu:
1. Direktur Pemasaran
Bertanggung jawab terhadap masalah niaga atau pemasaran.
2. Direktur Produksi
Bertanggung jawab terhadap kelancaran jalannya pabrik (operasional).
3. Direktur Litbang
Bertanggung jawab terhadap penelitian dan pengembangan
perusahaan.
4. Direktur Keuangan
Bertanggung jawab terhadap masalah-masalah keuangan dari
perusahaan.
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
11/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 11
17634/ 2010
Disamping itu Direktur Utama bersama direktur lainnya yang disebut Dewan
Direksi juga membawahi beberapa Anak Perusahaan dan Lembaga Penunjang (APLP)
dan Panitia Pelaksana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3). Anak perusahaan yang
ada sekarang PT. Igasar, PT. Yasiga Sarana Utama, PT. Andalas Yasiga Perkasa dan PT.
Pasoka Sumber Karya.
D. Manajemen Perusahaan
Dalam mengelola suatu perusahaan agar berjalan dengan baik dan benar
diperlukan manajemen yang terstruktur dan terprogram, dimana sistem manajemen
inilah yang nantinya akan menentukan jalannya roda perusahaan. Sistem manajemen
ditentukan oleh pengambil keputusan atau pimpinan perusahaan, yang mana dari
impinan inilah akhirnya akan dilahirkan kebijaksanaan yang penting bagi erusahaan,
sehingga perusahaan dapat berjalan dengan baik.
Berdasarkan garis besarnya fungsi manajemen dapat dibagi atas:
1. Perencanaan (Planning)
Planning adalah fungsi manajemen untuk menentukan tujuan posisi dan
program perusahaan. Pada PT. Semen Padang perencanaan dibuat oleh
pemimpin sedangkan perencanaan yang bersifat kecil pada masing-masing unit
ilaksanakan oleh masing-masing unit itu sendiri.
2. Pengoperasian (Organizing)
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
12/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 12
17634/ 2010
Struktur organisasi merupakan kelengkapan yang sangat penting bagi
preusan imana didalamnya tergambar tingkat tanggung jawab, wewenang dan
tugas yang jelas.
3. Penggerakan (Actuating)
Actuating adalah suatu usaha penggerakan seorang pimpinan terhadap
bawahannya. Pada PT. Semen Padang hal ini dilaksanakan dengan cukup baik
dengan adanya koperasi karyawan, siraman-siraman rohani berkala, darma
wanita perusahaan dan lain-lain.
4. Pengawasan (Controlling)
Controlling adalah tindakan yang harus dilaksanakan oleh seorang
pemimpin perusahaan untuk menjaga agar tidak terjadi penyimpangan,
penyelewengan tugas dan wewenang dari yang telah ditentukan semula,
sehingga dapat dicapai hasil yang baik pula. Pada PT. Semen Padang
pengawasan dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan produksi, keuangan, tugas,
sistem dan prosedur hasil produksi.
E.
Proses Pembuatan Semen
Ada dua macam produksi semen yang digunakan di PT. Semen Padang, yaitu :
1. Proses Basah (Wet Process)
Pada proses penggilingan basah, campuran bahan mentah digiling
dalamRaw Milldengan menambahkan air dengan kadar tertentu, biasanya
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
13/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 13
17634/ 2010
berkisar antara 30 37 %. Hasil penggilingan bahan mentah berupa
lumpur yang disebut dengan Slurry. Agar Slurry yang dihasilkan
homogen, maka dilakukan proses homogenizing, yaitu mengaduk Slurry
secara mekanik atau menggunakan udara tekan di dalam bak
penampungan.
Gambar 1. Flow Diagram Proses Basah ( Wet Process )
2. Proses Kering (Dry Process)
Berikut adalah Flow Diagram Proses Kering (Dry Process) :
1.BATU KAPUR
2.BATU SILIKA
RAW
AIR 1.GRINDING
2.MIXING
SLURRY KILN
WATER
FUELRAW
1.DRYINR
2.GRINDING
KLINKER
GYPSUM
CEMMENT
1.GRINDING
2.MIXING
CEMMENT
PACKING
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
14/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 14
17634/ 2010
Gambar 2. Flow Diagram Proses Kering (Dry Process)
Pembuatan semen dengan menggunakan proses kering yakni dengan
melakukan proses pengeringan pada saat proses pencampuran, sehingga
diharapkan memiliki kadar air kurang dari 1 %.
Adapun tahap proses kering (dry process)di PT. Semen Padang adalah sebagai
berikut :
1. Penyediaan dan Penyimpanan Bahan Mentah
Bahan-bahan mentah yang digunakan dalam pembuatan seman adalah
sebagai berikut:
a. Batu Kapur (Limestone)
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
15/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 15
17634/ 2010
Batu kapur yang digunakan berasal dari Tambang PT. Semen Padang
yang berada di Bukit Karang Putih, yakni dalam penggunaanya kurang lebih
sebesar 81 % dari komposisi semen keseluruhan.
Adapun tahap penambangan batu kapur (limestone) di Bukit Karang
Putih adalah sebagai berikut :
a) Pembongkaran
Pada tahap pembongkaran, dilakukan 2 proses yaitu :
a.1) Drilling
Apabila sudah didapatkan ukuran Border Space Areayang diharapkan,
maka dilakukan proses pengeboran dengan kedalaman 7 sampai 10
meter sebanyak 100 buah lubang, guna ditanamkan bahan peledak.
a.2) Blasting
Apabila sudah didapatkan 100 lubang, maka lubang-lubang tersebut
diledakan guna mendapatkan pecahan-pecahan batu kapur (limestone).
b) Pemuatan (Loading)
Yakni proses pengumpulan batu kapur yang sudah diledakan,
menggunakan excavatoryang nantinya di kumpulkan pada hopper.
c) Pengangkutan
Pada proses ini, batu-batu kapur yang sudah terkumpul didalam hopper
akan di hancur menggunakan crusher dan mosher agar ukuran batu
lebih kecil, yang selanjutnya akan dikirim ke storagemenggunakan belt
conveyor.
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
16/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 16
17634/ 2010
Adapun luas tambang batu kapur PT. Semen Padang adalah 206 hektar,
dengan target material yang dikirim kepabrik yaitu sebanyak 25.000 ton/hari
dan hasil yang berada di tambang sebanyak 30.000 ton/hari.
b. Batu Silika
Batu silika yang digunakan berasal dari Tambang PT. Semen Padang
yang berada di Bukit Ngalau, yakni dalam penggunaanya kurang lebih sebesar 9
% dari komposisi semen keseluruhan. Dengan proses penambangan tidak
menggunakan bahan peledak, tetapi menggunakan excavator, kemudian
dikumpulkan di hopper dengan dumptruck untuk di hancurkan menggunakan
crusher yang selanjutnya di kirim ke storage menggunakan belt conveyor.
c. Clay
Clay diperoleh di sekitar kecamatan kuranji (Kota Padang) di kirim
menggunakan dumptruck dan dikumpulkan di clay storage. Kebutuhannya
dalam komposisi keseluruhan semen yakni kurang lebih sebesar 9 %.
d. Iron Sand
Iron Sand atau pasir besi dibutuhkan kurang lebih 1 % dari keselurah
komposisi material semen. Pasir besi didatangkan dari cicalap dan dikumpulkan
di hoper menggunakan dumptruck.
e. Gypsum
Material ini digunakan untuk mengontrol waktu pengeringan
(thickening time). Material ini ditambahkan pada tahap cement mill dengan
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
17/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 17
17634/ 2010
kebutuhan 3-5 % dari komposisi keseluruhan pembuatan semen. Gypsumyang
digunakan, didatangkan langsung dari Thailand, sedangkan untuk gypsumalam
dan sintesis didatangkan dari PT. Petro Kimia Gresik.
Seluruh bahan-bahan material diatas, disimpan di storage masing-
masing, sehingga siap digunakan untuk proses selanjutnya.
2. Pencampuran dan Penggilingan
Proses pencampuran merupakan proses dimana semua bahan baku
pembuatan semen (batu kapur, clay, pasir besi) dicampur dalam mill feed
dengan komposisi yang telah ditetapkan. Setelah material-material tercampur
dalam mill feed, maka tahap selanjutnya adalah penggilingan. Proses
penggilingan ini menggunakan peralatan yang disebut Raw Mill, yang hasilnya
berupa Raw Mix. Prinsip kerja Raw Mill itu sendiri adalah Prejacking Pump
memompakan pelumas bertekanan tinggi (100 bar) ke arah Slide Shoe Bearing
dan sehingga Mill terangkat akibat high pressure ini. Setelah Mill terangkat
selanjutnya pompa sirkulasi pelumas mulai mensirkulasikan pelumas.
Sementara itu motor di start dan Millbisa berputar.
Pada pabrik Indarung IV, Raw Millterdapat dua macam, yaitu :
a. Raw Mi ll1
Pada Raw Mill 1, peralatan Raw Millyang digunakan bertipe Tube
Mill. Tube Mill adalah jenis Raw Mill yang berbentuk tabung horizontal
dengan media penggilingan menggunakan Ball Mill.
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
18/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 18
17634/ 2010
Gambar 3. Komponen Utama Tube Mill
b. Raw Mill 2
Gambar 4. Roller Mill (Vertical Mill)
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
19/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 19
17634/ 2010
Pada Raw Mill2, peralatan Raw Millyang digunakan berjenis Roller
Mill (Vertical Mill). Pada Roller Mill (Vertical Mill) menggunakan Roller
sebagai media penggilingan material, dan Grinding Table sebagai tempat
penempatan material.
Untuk mengeringkan material digunakan gas panas yang
keluar dari Kiln dengan suhu sekitar 350C. Material keluaran dari
Raw Mill ini berbentuk bubuk tepung bersuhu 80C dengan
kandungan air < 1 % yang disebut dengan Raw Meal (Raw Mix).Dari
Raw Mill,Raw Mixdibawa ke Separatoruntuk dilakukan pemisahan
material yang kasar dan halus. Material yang masih kasar
diumpankan kembali keRaw Milluntuk digiling kembali dan material
yang sudah halus dimasukkan ke dalam silo Raw Mix, yaitu tempat
penyimpanan sementara dan tempat dilakukannya homogenisasi
3. Pembakaran
Setelah melalui proses homogenisasi di dalam silo, Raw Mix
diumpankan ke Kiln untuk proses pembakaran. Tujuan utama dari
pembakaran adalah untuk menghasilkan reaksi-reaksi kimia dan
pembentukan senyawa di antara oksida-oksida yang terdapat pada bahan
mentah. Pembakaran ini dilakukan hingga mencapai suhu maksimum,
yaitu 14500C.
Pada tahap pembakaran ini terjadi beberapa proses, yaitu:
Pengeringan (untuk proses basah)
Pemanasan pendahuluan (Pre Heating)
Kalsinasi (Calcination)
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
20/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 20
17634/ 2010
Pemijaran (Sintering)
Pendinginan (Cooling)
Raw Mix dibawa ke Preheater yang disebut dengan Suspension
Preheater. Di sini dilakukan penguapan lanjutan/pemanasan awal pada
Raw Mix dengan gas panas bersuhu 8000C 9000C. Disamping itu,
dilakukan proses penguraian material untuk mendapatkan kapur CaO dari
senyawa CaCO3atau dikenal dengan kalsinasi, dengan persamaan reaksi:
CaCO3 C900
CaO + CO2(g)
DariPreheater, Raw Mixdiumpankan ke Kiln. Kilnberupa tabung
besi dengan diameter 5 m dan panjang 80 m. Kiln dipasang dengan
kedudukan miring kira-kira 30 dan diputar dengan kecepatan konstan
(maksimal 2 rpm) agar pembakaran sempurna dan merata.
Bahan bakar yang digunakan untuk pembakaran ini adalah batu
bara yang sudah dihaluskan pada Coal Mill. Proses penggilingan batu bara
juga bertujuan untuk memisahkan material dari udara. Udara yang terpisah
dibuang untuk sirkulasi, sedangkan material yang halus disimpan pada
Coal Hopper. Penyaluran serbuk batu bara sebagai bahan bakar dilakukan
dengan menggunakan fan.
Material yang telah mengalami pemijaran/pembakaran di dalam
Kiln, selanjutnya didinginkan oleh alat pendingin (Cooler) yang terletak
pada bagian pangkal Kiln. Cooler yang memiliki panjang 15 m ini
mendinginkan material yang panas dengan mengalirkan udara dari luar.
Material yang keluar dari Kiln ini disebut dengan Klinker yang memiliki
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
21/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 21
17634/ 2010
suhu 150 - 200C. Klinker ini kemudian disimpan di silo Klinkeruntuk
didinginkan.
4. Penggilingan Klinker
Pada tahap ini, Klinker yang telah didinginkan di dalam silo
diumpankan bersama Gypsum sekitar 3 6 % ke dalam Cement Mill
(Tromol Cement). Fungsi gypsum dalam semen adalah sebagai retarder,
yaitu bahan yang dapat mengendalikan reaksi sewaktu pengerasan semen,
sehingga semen tidak terlalu cepat mengeras setelah dicampur dengan air.
Di dalam Cement Mill,Klinkeryang berukuran 140 mm3 digiling
bersama gypsum sampai mencapai tingkat kehalusan tertentu dengan
menggunakan grinding media. Hasil penggilingan dalam Cement Mill
berupa semen siap pakai yang diangkut menggunakan Bucket Elevator
menujuseparator. Pada separatorini, dilakukan pemisahan material yang
halus dengan yang kasar. Material yang kasar diumpankan kembali menuju
mill, sedangkan semen yang halus dimasukan ke dalam silo semen dan siap
untuk dikantongkan dan ditransportasikan.
5. Pengantongan ( Packing Plant )
Proses pengantongan dilakukan sesuai dengan distribusi yang
dibutuhkan. Jadi tidak ada penumpukan atau gudang semen untuk semen
yang telah dikantongkan di pabrik ini. Semen yang akan didistribusikan ke
wilayah yang relatif dekat, dilayani dengan menggunakan truk seperti
Sumatra Barat, Jambi, dan Tapanuli Selatan yang pengantongannya
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
22/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 22
17634/ 2010
dilakukan di Indarung. Sedangkan pengantongan untuk pemasaran yang
akan ditransportasikan melalui kapal laut dilakukan di Teluk Bayur.
Semen yang diambil dari silo semen langsung menuju unit
pengantongan dengan menggunakan alat transportasi Air Slide Conveyor.
Setelah dikantongkan, semen langsung dibawa dengan Belt Conveyor ke
atas truk.
Pengantongan semen PT. Semen Padang dilakukan pada dua tempat
yaitu Packing Plant Indarung (PPI) dan Packing Plant Teluk Bayur (PPTB).
Pada PPI terdapat 10 unit packer dan di Teluk Bayur terdapat 7 unit packer.
Setiap unit merupakan rotary packer dengan 10 spout dan berkapasitas 80
ton per jam. Pengangkutan semen menuju Teluk Bayur menggunakan jasa
angkutan kereta api dan semen dibawa berupa bubuk semen (Bulk
Cement). Selain pengantongan Indarung dan Teluk Bayur, juga tersedia
Packing Plant di Belawan, Batam, dan Tanjung Priok. Dengan adanya
packing plant di beberapa daerah maka semen dikirimkan dalam bentuk
curah.
F. Produkproduk PT. Semen Padang
PT. Semen Padang memproduksi 4 jenis semen, yaitu:
1. Portland Cement
Semua semen jenis ini merupakan perekat hidrolis yang dihasilkan
dari penggilingan terak/klinker yang kandungan utamanya kalsium silikat
dan digiling bersama-sama dengan bahan tambahan berupa kristal
senyawa kalsium sulfat. Semen Portland ini ada 4 tipe yaitu:
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
23/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 23
17634/ 2010
a. Portland Cement Type I
Semen tipe ini digunakan untuk keperluan konstruksi tipe umum yang
tidak memerlukan persyaratan khusus seperti ketahanan terhadap
sulfat, zat asam dan lain-lain. Tipe ini biasanya digunakan untuk
bangunan pemukiman, gedung-gedung bertingkat dan lain-lain.
b. Portland Cement Type II
Semen tipe ini digunakan untuk keperluan konstruksi bangunan yang
memerlukan ketahanan sulfat antara 0,10 0,20 % dan panas hidrasi
sedang, misalnya bangunan di pinggir laut, bangunan di bekas tanah
rawa, saluran irigasi untuk dam-dam dan landasan jembatan.
c. Portland Cement Type III
Semen tipe ini digunakan untuk keperluan konstruksi bangunan yang
memerlukan kekuatan tekan awal tinggi pada fase permulaan setelah
pengikatan terjadi, misalnya untuk pembuatan jalan beton, bangunan-
bangunan bertingkat tinggi, bangunan-bangunan dalam air yang tidak
memerlukan ketahanan terhadap serangan sulfat.
d. Portland Cement Type IV
Semen tipe ini digunakan untuk keperluan konstruksi bangunan
tanah/air yang mengandung sulfat melebihi 0,20 % dan sangat cocok
untuk instalasi limbah pabrik, konstruksi dalam air, jembatan,
terowongan, pelabuhan, dan pembangkit tenaga nuklir.
2. Super Masonry Cement
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
24/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 24
17634/ 2010
Semen ini dapat digunakan untuk konstruksi perumahan gedung,
jalan dan irigasi yang struktur betonnya maksimal K-255. Selain itu, dapat
juga digunakan untuk bahan baku pembuatan genteng beton, hollow brick,
paving block, tegel dan bahan bangunan lainnya.
a. Super PPC(Portland Pozzoland Cement)
Semen yang memenuhi persyaratan mutu semen Portland
Pozzoland SNI 15-0302-1994 dan ASTM C 595 M-95 a, dapat
digunakan secara luas, seperti:
1. Konstruksi beton massa (bendungan, dam, dan irigasi)
2. Konstruksi beton yang memerlukan ketahanan terhadap serangan
sulfat (bangunan tepi pantai dan tanah rawa)
3. Bangunan/instalasi yang memerlukan kekedapan yang lebih tinggi
4. Pekerjaan pemasangan dan plesteran.
b. Oil Well Cement Class G-HSR (H igh Sul fate Resistant)
Semen jenis ini merupakan semen khusus yang digunakan
untuk pengeboran minyak bumi dan gas alam dengan konstruksi
sumur minyak di bawah permukaan laut dan bumi dengan kedalaman
mencapai 800 kaki. OWC yang diproduksi adalah G-HSR (High
Sulfate Resistant) yang disebut juga dengan Basic OWC. Penambahan
zat addictive menjadikan semen ini dapat digunakan untuk berbagai
kedalaman dan temperatur.
c. PortlandCement CEM I 42.5 R-NA
Portland Cement CEM I 42.5 R-NA adalah tipe semen dengan
kekuatan awal yang tinggi, susut relatif pada waktu mengering serta
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
25/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 25
17634/ 2010
tahan terhadap pembekuan pada iklim dingin (Frost), dan cocok
dipakai untuk pekerjaan:
1. Konstruksi terowongan/bendungan
2. Konstruksi jalan raya dan jembatan
3. Pengecoran beton pada suhu yang dingin atau pengecoran akibat
adanya rembesan air
4. Beton yang tahan terhadap alkalis reaktif
5. Industri beton pracetak (Presast Concrete) yang membutuhkan
kekuatan tekan awal yang tinggi
6. Konstruksi umum dan cukup workable untuk aduk pemasangan
dan plesteran dengan pengerutan/penyusutan rendah (lower
shrinkage).
G. Penerapan Sistem Manajemen Mutu
Dalam menghadapi tantangan era globalisasi pasar bebas, maka PT.
Semen Padang telah mendapatkan pengakuan dan izin pemakaian tanda:
1. API Monogram, sertifikat NO. 10A-0044, dari American Petroleum
Institute-New York.
2. ISO 9002-1994, sertifikat NO. 95-97 scope : Raw Material Mining,
Cement Manufacturing and Cement Packaging and Cement Marketing,
dari Quality Certification Bureau INC.Canada (QCB).
3. ISO 9001-1994, sertifikst NO. 97-585 scope: Design Development
Production, Instalation and Servicing Equipment of Industries, dari
Quality Certification Bureau INC.Canada (QCB).
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
26/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 26
17634/ 2010
4. ISO 14001 : 1996 SNI 19-14001-1997, dari Succofindo International
Certification Services, Organization NO. EMS 00013.
5. Certificate of Convormity. NO. 0/20/008/3, dari lembaga mutu Landes
Material Prufamt SachsenAnhalt (LMPA) Magdeburg, Germany.
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
27/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 27
17634/ 2010
BAB III
SISTEM KELISTRIKAN DAN INSTRUMENTASI
PT. SEMEN PADANG
A. Sistem Kelistrikan PT. Semen Padang
PT. Semen Padang yang terdiri dari lima pabrik ( Pabrik Indarung II
sampai dengan Pabrik Indarung V ) dan pertambangan, dalam operasionalnya
menggunakan energi listrik yang cukup besar. Sebagian besar energi listrik
tersebut digunakan untuk proses produksi. Selain itu juga digunakan untuk
penerangan dan kantor pusat.
Total energi listrik yang dibutuhkan oleh PT. Semen Padang sekitar 91,2
MW yang terdiri dari 1,2 MW untuk operasional non pabrik dan sekitar 90,0 MW
untuk operasional pabrik.
No Pabrik Daya (MW)
1 Pabrik Indarung I 2,1
2 Pabrik Indarung II 12
3 Pabrik Indarung III 13,2
4 Pabrik Indarung IV 26,4
5 Pabrik Indarung V 34,5
6 Tambang 1,8
7 Non Pabrik 1,2
Total 91,2
Tabel 1. List Kebutuhan Listrik PT. Semen Padang
Energi listrik yang dikonsumsi oleh PT. Semen Padang pada awalnya
disuplai oleh pembangkit sendiri berupa PLTA dan PLTD. Seiring dengan
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
28/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 28
17634/ 2010
perkembangan pabrik dan kemajuan teknologi, maka kebutuhan tenaga listrik
meningkat dengan cepat yang tidak dapat dipenuhi oleh pembangkit sendiri.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik tersebut, maka PT. Semen Padang
melakukan kerja sama (kontrak) dengan PT. PLN (Persero).
1. Perusahaan Listrik Negara (PLN)
Konsumsi daya listrik PT. Semen Padang yang dikontrak dari PLN
saat ini sebesar 90 MVA digunakan untuk menjalankan peralatan pada
Pabrik Indarung II, III, IV, V kebutuhan tambang dan kebutuhan non
pabrik. Untuk itu PLN mensuplai tenaga listrik dari Ombilin dan Solok I
yang disalurkan melalui transmisi tegangan tinggi 150 kV.
Untuk keandalan sistem, maka suplai tersebut telah
diinterkoneksikan agar suplai tidak terputus jika terjadi gangguan pada
salah satu suplai tenaga tersebut. Untuk memudahkan pelayanan listrik
pada PT. Semen Padang, maka PLN mendirikan dua gardu induk, yaitu :
Gambar 5. Skema Energi Listrik PLN
P L N
90 MVA
GI INDARUNG
GI
PT. SP
Trafo Operasional 2x30 MVA ( 15 0 kV/6,3 kV )
Trafo Operasional 3x30 MVA ( 15 0 kV/6,3 kV )
Trafo Emergency 2x20 MVA ( 20 kV/6,3 kV )
13 Feeder
12 Feeder
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
29/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 29
17634/ 2010
a. Gardu Induk Indarung (GI Indarung)/GI PLN
GI Indarung digunakan untuk mensuplai kebutuhan daya listrik
pada Pabrik Indarung II sampai dengan Pabrik Indarung IV (kecuali
Kiln Ind IV) dan tambang. GI Indarung memiliki kapasitas terpasang
sebesar 2x30 MVA yang berasal dari saluran transmisi 150 kV dan
2x220 MVAdari saluran transmisi 20 kVdigunakan sebagai cadangan
atau back up bilamana kapasitas terpasang 2x30 MVA dari saluran
transmisi 150 kV mengalami gangguan. Sebelum didistribusikan
tegangan listrik sebesar 150 kV dariGI Indarung diturunkan menjadi
6,3 kV dengan menggunakan trafo step down 150 kv/6,3 kV untuk
kapasitas terpasang 2x30 MVA dan 20 kV/6,3 kV untuk kapasitas
terpasang 2x30 MVA. Untuk mendistribusikan energi listrik tersebut
GI Indarung memiliki 13 feeder, yaitu :
Feeder I Lime Stone Crusher
Feeder II Silica Crusher
Feeder III Raw Mill Indarung II
Feeder IV Raw Mill Indarung III A
Feeder V Cement Mill Indarung II
Feeder VI Cement Mill Indarung III A
Feeder VII Raw Mill Indarung III B
Feeder VIII Spart
Feeder IX Kiln Indarung III A
Feeder X Cement Mill Indarung III C
Feeder XI Kiln Indarung II
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
30/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 30
17634/ 2010
Feeder XII Indarung I
Feeder XIII Pada Panel PLTD II
b. Gardu Induk PT. Semen Padang (GI PTSP)
GI PT. Semen Padang memiliki kapasitas terpasang sebesar
3x30 MVA yang berasal dari saluran transmisi 150 kV. GI PT SP
hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik Pabrik
Indarung V, yaitu meliputi Raw Mill & Coal Mill Dept, Kiln Dept,
dan Cement Mill Dept dan Tambang. Seperti halnya GI Indarung,
sebelum didistribusikan tegangan listrik sebesar 150 kV dariGI PTSP
diturunkan menjadi 6,3 kVmenggunakan trafo step down 150 kV/6,3
kVdengan kapasitas 3x30 MVA.
Pengaturan tegangan listrik dilakukan dengan sistem OLTC
(On Load Tap Changer) secara otomatis maupun secara manual, yang
bertujuan untuk menstabilkan tegangan 6,3 kV yang keluar dari sisi
sekunder trafo. Untuk mendistribusikan tenaga listrik tersebut, GI
PTSP memiliki 12feeder, yaitu :
Feeder XIV Raw Mill 158
Feeder XV Vertical Mill I 348.1
Feeder XVI Vertical Mill I 348.2
Feeder XVII LS dan SS to Storage 5TB1
Feeder XVIII ESP Dept. 428
Feeder XIX CCR dan Kiln Dept. 731
Feeder XX Cooler Dept. 448
Feeder XXI Raw Mill R4
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
31/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 31
17634/ 2010
Feeder XXII Coal Mill Dept. 468
Feeder XXIII Cement Mill I Dept. 548.1
Feeder XXIV Cement Mill II Dept. 548.2
Feeder XXV Cement Silos Dept. 628
B. Pembangkit Sendiri
Sumber tenaga listrik sendiri yang dimiliki oleh PT. Semen Padang hanya
menyediakan kebutuhan listrik bagi Kiln Dept. Indarung IV, Kantor Pusat,
Rumah Sakit, Emergency/Inching Kiln Dept. Indarung II/III dan Kiln Dept.
Indarung V. Sedangkan kebutuhan listrik untuk unit-unit lainnya, seperti Raw
Mill dan kebutuhan pabrik diambil dari PLN. Berdasarkan tenaga
pembangkitnya, maka pembangkit sendiri yang dimiliki oleh PT. Semen Padang
terdiri dari :
Gambar 6. Skema Energi Listrik Pembangkit Sendiri PT. Semen Padang
1. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
a. PLTA Rasak Bunga
PLTA Rasak Bunga memperoleh sumber air dari Sungai
Lubuk Perakudan Sungai air Baling. Kedua sumber air ini bertemu
P.S
PLTD
PLTA
Rasak Bunga
Kuranji
PLTD I
PLTD II
2 Unit
6 Unit
4 Unit
3 Unit
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
32/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 32
17634/ 2010
pada Dam Air Baling untuk diarahkan ke kanal yang panjangnya
sekitar 1,5 km menuju bak penampungan sebagai tempat pengendapan
pasir dan kerikil. Kemudian dari bak penampungan ini air tersebut
diteruskan ke rumah pembangkit (Power House) terdiri dari turbin dan
generator. PLTA Rasak Bunga memiliki dua generator dengan
kapasitas terpasang 2x690 kVAdengan tegangan yang dibangkitkan 3
kV.
b. PLTA Batu Busuk/Kuranji
PLTA Kuranji memperoleh sumber air dari Sungai Padang
Jernih dan Sungai Padang Keruh yang bertemu pada Dam Patamuan
untuk diarahkan ke kanal yang panjangnya sekitar 3,2 km menuju bak
penampungan. PLTA Kuranji memiliki 4 generator dengan kapasitas
terpasang 3x690 kVA dengan tegangan yang dibangkitkan 3 kV dan
1x5000 kVA dengan tegangan yang dibangkitkan 6 kV.
2. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
PLTD adalah suatu cara untuk membangkitkan tenaga listrik,
dimana generatornya mendapatkan energi mekanik dari mesin diesel.
Energi ini diperoleh dari pembakaran bahan bakar/minyak diesel. Bahan
bakar yang digunakan adalah solar, dengan pemakaian sebanyak 80
ton/hari.
Mesin diesel yang digunakan ada 2 tipe, yaitu :
a. Type L (In-Line Engine)
b. Type V (Vee Engine)
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
33/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 33
17634/ 2010
Prinsip kerja kedua tipe ini hampir sama, hanya saja terdapat
perbedaan pada konstruksinya. Pada Type L, silindernya disusun sebaris
dan masing-masing silinder berdiri tegak pada tiap barisnya. Sementara
itu, pada mesin diesel Type V silindernya disusun dua buah tiap baris
dengan susunan membentuk huruf V.
Berikut ini adalah keuntungan mesin diesel Type V dibandingkan
dengan Type L :
a. Ukurannya lebih kecil
b. Daya yang dihasilkan lebih besar
c. Getaran (vibrasi) lebih rendah
PT. Semen Padang memiliki dua buah Pembangkit Listrik Tenaga
Diesel, yaitu :
a. PLTD (Pabrik Indarung I)
PLTD I menggunakan mesin diesel Type L, yang terdiri dari
enam unit generator dengan kapasitas terpasang 3x640 kVA, 1x2000
kVAdan 2x3000 kVA, dengan tegangan yang dibangkitkan sebesar 3
kV.
b. PLTD (Pabrik Indarung II)
PLTD II menggunakan mesin diesel Type V, yang terdiri dari
tiga unit generator dengan kapasitas terpasang 3x6250 kVA dan
tegangan yang dibangkitkan sebesar 6,3 kV.
Unit PLTD di PT. Semen Padang ini, di-start dengan cara
kompresi udara. Teknis kerja yang digunakan adalah antara 15 30
kg/cm2. Start mesin diesel ini menggunakan rangkaian pembantu yang
memanfaatkan energi listrik dari PLTA. Tenaga listrik yang
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
34/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 34
17634/ 2010
dibangkitkan oleh PLTA dan PLTD dikirim dan dikumpulkan pada rel
utama Indarung I dan rel utama Indarung II sebelum didistribusikan ke
beban.
C. Pendistribusian Energi Listrik ke Beban
Secara umum tegangan suplai untuk keperluan pabrik dibagi atas 2, yaitu :
1. Tegangan Tinggi ( H igh Tension )
Yaitu tegangan yang dihasilkan oleh pembangkit, baik pembangkit
sendiri maupun dari PLN.
2. Tegangan Rendah ( Low Tension )
Untuk melayani beban digunakan bus bar tegangan tinggi dan
tegangan rendah. Bus bar yang digunakan untuk melayani beban terbuat
dari tembaga dengan bentuk lempengan yang dipasang sepanjang HTDB,
MDB dan MCC serta dilengkapi oleh isolator.
3. HTDB ( H igh Tension Distri bution Board )
Untuk melayani beban bertegangan tinggi berupa trafo dan motor,
maka pada masing-masing departemen digunakan HTDB 6,3 kV yang
tersusun atas beberapa cubicle yang dilengkapi dengan peralatan proteksi
baik incoming maupun beban.
4. MDB ( Main Distribution Board )
Beban bertegangan rendah sebesar 380 V dilayani melalui MDB
dengan suplai dari HTDB yang diturunkan melalui trafo 6,3 kV/380 V.
Beban dari MDB adalah berupa MCC dan motor bertegangan rendah
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
35/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 35
17634/ 2010
dengan kapasitas daya 75 kW sampai dengan 315 kW. MDB terdiri dari
beberapa section yang berisikan peralatan proteksi untuk beban, baik
motor maupun MCC.
5. MCC (Motor Control Centre)
MCC digunakan untuk melayani beban berupa motor dengan daya
kecil dari 90 kW, welding dan penerangan. MCC terdiri dari beberapa
komponen yang berisikan peralatan proteksi untuk masing-masing beban.
Sementara itu, untuk menghubungkan dan memutuskan suplai
tegangan ke beban digunakan CB (Circuit Breaker). Jenis yang banyak
digunakan adalah jenis OCB, VCB dan SF6. Oil, Vacum dan SF6
merupakan sarana yang digunakan untuk meredam spark (loncatan bunga
api) yang terjadi saat CB memutuskan arus yang tinggi.
D.
Sistem Instrumentasi PT. Semen Padang
Sistem instrumentasi tidak terlepas dari masalah pengontrolan. Sistem
kontrol merupakan perlengkapan yang sangat penting dalam proses produksi
modern. Keberadaan sistem kontrol dalam proses produksi berpengaruh langsung
terhadap kualitas dan kuantitas produksi. Dengan adanya sistem kontrol, kondisi
peralatan di lapangan dapat dimonitor sehingga apabila terjadi gangguan, sistem
kontrol akan mengindikasikan gangguan tersebut pada Operating Station. Dengan
demikian, sistem kontrol dapat menjaga agar proses produksi dapat berjalan
secara optimal.
Secara garis besar, sistem kontrol di PT. Semen Padang dibagi atas 2 :
1. Sistem Kontrol Manual (Individual System Control)
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
36/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 36
17634/ 2010
Pada sistem ini belum dikenal pengendalian alat secara
terpadu/terpusat pada satu tempat. Sistem ini menggunakan rangkaian
kontrol yang sederhana. Masing-masing peralatan dioperasikan secara
manual oleh operator lapangan.
2. Sistem Kontrol Otomatis
Pada sistem ini, semua peralatan di dalam pabrik dikontrol oleh
satu ruang pusat pengendali atau Central Control Room (CCR).
Pengontrolan dilakukan dengan menggunakan interlocking system. Suatu
alat yang diinterlock dapat berjalan apabila telah memenuhi syarat operasi
yang benar. Persyaratan ini meliputi alat-alat yang mendukung peralatan
yang diinterlock.
Sistem interlocking yang digunakan di pabrik ada 2 macam :
a. Operasional Interlock
Yaitu interlocking yang terjadi dalam proses. Jika ada gangguan
dalam aliran proses, maka seluruh peralatan utama dalam proses akan
berhenti.
b. Safety Interlock
Yaitu interlocking yang digunakan untuk mengamankan peralatan
dari kerusakan terutama gangguan panas pada bearing, winding
temperatur dan vibrasi pada peralatan. Jika gangguan yang timbul
melewati batas setting maka peralatan tersebut akan berhenti dan
peralatan yang juga akan berhenti akibat adanya operasional interlock.
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
37/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 37
17634/ 2010
BAB IV
PENGAPLIKASIAN PLC SIEMENS SIMATIC S-7 SEBAGAI KONTROL
PORTAL SCRAPER DI STORAGE INDARUNG III
A. Tinjauan Umum
Pada PT. Semen Padang khususnya pabrik Indarung III area storage
berguna sebagai tempat penyimpanan material dasar sementara. Material dasar
tersebut diantaranya lime stone (batu kapur) dan silica stone (batu silica) setelah
diambil dari tambang dan dipecah (crushing) sehingga berukuran tertentu yg
dibawa menggunakan belt conveyor ke storage indarung III dan langsung
ditumpukan (stacking) ke pile storage.
Metode stacking yang digunakan adatah cone shell. Dasarnya adalah
menumpuk material dengan banyak lapisan pada bagian atas yang lainnya dalam
arah longitudinal pile.
Metode cone shell adalah dengan cara sebagai berikut: Pile dibentuk
dengan menumpuk material pada satu cone dari satu posisi yang tetap. Ketika
pileini sudah penuh, penumpukan material pindah ke posisi yang baru dan cone
yangbaru dibentuk berdekatan dengan cone sebelunnya. Proses ini berlanjut
dalam arah longitudinal storage sapai stock pile penuh.
Alat yang digunakan untuk mengeruk material dasar yang telah di
stacking adalah Portal scrapper. Portal scrapper tersebut memiliki chain I dan
chain 2 yg berguna untuk mengangkut dan menurunkan material dasar ke belt
conveyor sebagai transport material ke raw mill.
Portal scrapper juga menggunakan motor-motor AC (motor low
tension) sebagai tenaga utama penggerak Portat scrapper tersebut.
Motor- motor tersebut dikontol menggunakan PLC (Programable
logiccontroller) simatic S-7 yang mana PLC itu sendiri dapat mengontrol
berbagai peralatan peralatan listrik. Adapun Keuntungan menggunakan PLC
adalah :
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
38/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 38
17634/ 2010
1. Tidak memerlukan banyak tempat
2. Tahan terhadap getaran
3. Mudah dalam pengoperasian
4. Tahan lama
5. Dapat di monitoring
6. Cepat dalam pemprosesan data
B. Pengenalan PLC ( Programmable Logic Control )
Programmable Logic Controller ( PLC ) adalah suatu sistem elektronik
yang dioperasikan secara digital, menggunakan memori yang bisa diprogram
(progmable) untuk menyimpan secara internal instruksi-instruksi yang user
oriented, untuk mengimplemenntasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logic,
sequencing, timing, counting, dan arithmatic, guna mengontrol berbagai tipe
mesin atau proses, melalui input dan output digital maupun analog. Gambar
berikut memperlihatkan konsep pengontrolan yang dilakukan oleh sebuah PLC.
Gambar 7.Diagram konseptual aplikasi PLC
Walaupun istilah PLC secara bahasa berarti pengontrol logika yang dapat
diprogram, tapi pada kenyataannya PLC secara fungsional tidak lagi terbatas pada
fungsi-fungsi logika saja. Sebuah PLC dewasa ini dapat melakukan perhitungan-
perhitungan aritmatika yang relatif kompleks, fungsi komunikasi, dokumentasi
dan lain sebagainya, sehingga dengan alasan ini dalam beberapa buku manual,
istilah PLC sering hanya ditulis sebagai PC -Programmable Controllersaja.
1. Perangkat PLC
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
39/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 39
17634/ 2010
Perangkat keras PLC pada dasarnya tersusun dari empat
komponen utama berikut: Prosesor, Power supply, Memori dan Modul
Input/Output. Secara fungsional interaksi antara ke-empat komponen
penyusun PLC ini dapat diilustrasikan pada gambar berikut:
Gambar 8.Interaksi Komponen-komponen sistem PLC.
Dalam hal ini prosesor akan mengontrol peralatan luar yang
terkoneksi dengan modul output berdasarkan kondisi perangkat input
serta program ladder yang tersimpan pada memori PLC tersebut.
Walaupun secara umum pemetaan memori PLC relative sama, tapi secara
teknis ada beberapa perbedaan ( terutama istilah ) untuk setiap PLC dari
vendor yang berbeda. Pada bagian akhir bab ini kita akan melihat dan
membandingkan pemetaan praktis dua buah PLC jenis mikro dengan
vendor yang berbeda.
Sistem input/output diskret pada dasarnya merupakan antarmuka
yang mengkoneksikan Central Processing Unit (CPU) dengan peralatan
input/output luar. Lewat sensor-sensor yang terhubung dengan modul ini,
PLC mengindra besaran-besaran fisik ( posisi,gerakan, level, arus,
tegangan ) yang terasosiasi dengan sebuah proses atau mesin.
Berdasarkan status dari input dan program yang tersimpan di memori
PLC, CPU mengontrol perangkat luar yang terhubung dengan modul
output seperti diperlihatkan kembali pada gambar dibawah ini:
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
40/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 40
17634/ 2010
Gambar 9.Diagram blok CPU dan modul input/output
Secara fisik rangkaian input/output dengan unit CPU tersebut
terpisah secara kelistrikan, hal ini untuk menjaga agar kerusakan pada
peralatan input/output tidak menyebabkan hubung singkat pada unit
CPU. Isolasi rangkaian modul dari CPU ini umumnya menggunakan
rangkaian optocoupler, PLC terdiri dari beberapa bagian, yaitu Power
Supply, CPU dan Input / Output Unit.
a. Power Supply
Power Suply ini disuplai dengan tegangan input 115 VAC atau
230 VAC. Catu Daya ini mengeluarkan tegangan DC, yaitu + 24 V,
yang fungsinya memberi suplai ke modul-modul lainnya. Tegangan
input dihidupkan dan dimatikan melalui sebuah circuit breaker yangdipasang di depan panel, yang dilengkapi pula dengan lampu-lampu
indikasi, sebagai monitor tegangan masuk.
Power supply yang baik idealnya dirancang untuk mengamankan
terjadinya fluktuasi kondisi daya. Tetapi sebuah power supply belum
tentu dapat mengkompensasi kondisi ketidakstabilan tegangan ini,
biasanya disebabkan oleh:
1) Jauhnya lokasi sumber energi
2) Sistem sambungan yang tidak baik
3) Dakat dengan peralatan berat
Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan adanya suatu alat yang
dapat menstabilkan tegangan sebelum digunakan. Alat yang biasa
dipakai adalah Constan Voltage Transformator atau lebih dikenal
dengan nama stabilizer.
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
41/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 41
17634/ 2010
Gambar 10. Power Supply Siemens S7 300
b. CPU ( Centr al Processing Uni t )
Fungsi utama dari CPU adalah untuk mengerjakan semua
penyelesaian keputusan-keputusan aritmatika dan logika. Selanjutnya
dibentuk menjadi operasi-operasi seperti yang telah diprogram oleh si
pemakai. CPU terdiri bermacam-macam rangkaian memori untuk
menyimpan program pemakai, menyimpan macam-macam tabel yang
diperlukan untuk status bit dan data manipulasi, menyimpan instruksi-
instruksi program yang berfungsi untuk memberikan petunjuk-petunjukpada orang yang melaksanakan program. Perangkat CPU dipasang
pada rak-rak atau panel-panel standard dengan spesifikasi sebagai
berikut :
1) Suhu operasi : 060 C
2) Kelembaban udara : 595 % (tanpa kondensasi)
3) Tegangan input : 115 V230 V ac 15 %
4) Frekuensi : 4753 Hz
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
42/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 42
17634/ 2010
5) Daya yang diserap : maksimum 250 VA
6) Perangkat CPU tersebut terdiri dari :
a) Modul Catu Daya
b) Modul Kontrol
c) Modul Kontrol Aritmatik
d) Modul Kontrol I/O
e) Modul Memori
f) Modul Input dan Output Pembantu
c. Processor
Biasanya PLC menggunakan chip microprocessor sebagai intinya
dan sekaligus merupakan otaknya dari PLC. Gerakan actuator yang
diperintah oleh inti ini dalam bentuk program yang diolah oleh
microprocessor. Jenis microprocessor yang umum digunakan adalah:
Z80, 6800, 8086, 6502, 6800, 80286 ataupun 80486 serta lainnya
sampai generasi Intel Pentium.
d.
Memory
Karakteristik terpenting dari PLC adalah kemudian pemakai
dalam menggantikan program dengan mudah dan cepat. Tujuan ini
dapat dicapai dengan membuat karakteristik PLC dilengkapi dengan
sistem urutan instruksi ataupun program yang dapat dieksekusi oleh
processor sesuai dengan perintah yang telah diberikan dalam program.
Jenis memory yang biasa menggunakan dalam sistem industri
diantaranya CORE, RAM, EPROM, UVPROM, EEPROM, EAPROM
dan Buble memory
Hampir semua jenis PLC menggunakan memory jenis RAM
(Random Access Memory). RAM ini bekerja cepat dan memungkinkan
untuk diprogram ulang. RAM termasuk jenis memori yang mudah
dihapus atau mudah hilang / lenyap, terutama jika sumber energi
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
43/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 43
17634/ 2010
putus/hilang maka semua data yang tersimpan dalam memori ini akan
hilang juga.
Data yang tersimpan dalam memori ini akan tetap bertahan jika
ada suatu tambahan energi misalnya baterai sebagi back up bila energi
utamanya hilang atau putus secara mendadak. Namun demikian baterai
yang berfungsi sebagai back up tetap harus dalam kondisi standby
(berenergi penuh).
Untuk mengatasi kelemahan yang dimiliki oleh memory jenis
RAM maka beberapa jenis PLC menambah memory dengan jenis
PROM (Programmable Read Only Memory). Jenis memory ini dapat
menyimpan data secara permanen walaupun sumber energi sudah
terputus (off). Untuk mengatasi kekurangan yang dimiliki oleh jenis
memory PROM yaitu tidak bisa diprogram ulang dan hanya dapat
dipakai sekali saja maka beberapa jenis PLC saat ini banyak dilengkapi
dengan memory jenis EPROM (Erasable Programmable Read Only
Memory) yang memngkinkan dapat melakukan pemograman secara
berulang kali, misalnya dengan cara menyinarinya menggunakan sinar
ultraviolet (UVPROM) atau dengan aliran listrik (EEPROM) atau
dengan mengalirnya dengan arus listrik (EAPROM).
Jenis memori lainnya yang biasa digunakan adalah ROM (Read
Only Memory). Memory ini tidak bisa di isiulang oleh pemakai.
Memory ini digunakan untuk menyimpan sistem operasi yang dapat
menterjemahkan kontrol pemakai ke CCU.
PLC jenis baru banyak menggunakan memory CORE. Biasanya
memory ini digunakan jika kapasitas memory yang dibutuhkan
pengembangan adalah memory jenis Bubble. Kelebihan memory ini
mempunyai kapsitas yang besar, kerja yang cepat dan mudah dalam
prosesnya, tetapi harganya cukup mahal.
e.
SISTEM INPUT/OUTPUT
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
44/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 44
17634/ 2010
Sistem input/output dari PLC merupakan suatu sistem
tersendiri, yakni modul-modul input maupun output ditempatkan pada
rak yang mempunyai catu daya tersendiri pula. Kapasitas dari suatu
rak dari sistem input/output ini bervariasi, tergantung dari tipe-tipe
PLC. Dari hasil pengamatan lapangan, suatu rak I/O dapat berisi
sampai 8 buah modul input/output, masing-masing modul mempunyai
kapasitas input atau output yang bervariasi pula. Jika 8 modul input
serta output dimasukkan pada suatu rak, maka akan dioperoleh titik
input atau output sebanyak 256 titik, ini jika masing-masing modul
mempunyai 32 titik input atau output. Untuk menentukan urutan titik-
titik input atau output, mulai dari nomor 1 sampai 256, digunakan
suatu DIP (Dual In Package) switch 7 segment. Masing-masing
modul mempunyai sebuah DIP switch 7 segment yang ditempatkan
pada rak. Sehingga dengan mengatur posisi switch dari masing-
masing segment ini, dengan membuka atau menutup akan diperoleh
suatu urutan nomor dari titik input atau output yang diinginkan.
f. Komponen Latch, Timer, Counter DAN Fungsi - Fungsi Penting
Pada PLC
Seiring dengan bertambahnya kompleksitas proses yang akan
dikontrol, maka kebutuhan akan program yang sifatnya canggih
tentunya juga semakin meningkat. Dewasa ini banyak proses-proses
di industri yang secara praktis membutuhkan program yang mampu
mendukung fungsi-fungsi tambahan diluar fungsi relay sebagai
komponen standar sebuah diagram ladder.
Dengan perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak
PLC yang begitu luar biasa, Dewasa ini hampir semua PLC praktis
yang beredar dipasaran telah dilengkapi dengan berbagai instruksi
yang sangat beragam. Jenis instruksi pada PLC ini pada dasarnya
dapat kita katagorikan kedalam beberapa kelompok berikut ini:
1) Kelompok instruksi dasar : instruksi instruksi yang termasuk
katagori ini merupakan instruksi dasar logika, seperti NOT,
AND, dll.
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
45/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 45
17634/ 2010
2) Kelompok instruksi Perbandingan (Comparison) : instruksi-
instruksi yang termasuk kategori ini berkaitan dengan operasi-
operasi perbanding.
3) Kelompok instruksi Timer/Counter : Instruksi-instruksi yang
berkaitan dengan operasi timer dan counter
4) Kelompok instruksi Aritmatika : instruksi-instruksi untuk operasi
aritmatika
5) Kelompok instruksi operasi Logika : Instruksi-instruksi untuk
mengeksekusi operasi-operasi logika
6) Kelompok instruksi Rotasi/Geser : Instruksi-instruksi yang
berkaitan dengan operasi penggeseran dan rotasi data
7) Kelompok instruksi Konversi : Instruksi-instruksi yang berkaitan
dengan pengubahan tipe data
8) Kelompok instruksi Manipulasi Data : Instruksi-instruksi yang
berkaitan dengan manipulasi data
9) Kelompok instruksi Transfer Data : Instruksi-instruksi yang
berkaitan dengan transfer, penyalinan, dan pertukaran data
10)Kelompok instruksi lompat / interupsi : Instruksi-instruksi yang
berkaitan dengan operasi lompat dan interupsi.
11)Kelompok instruksi Sistem : Instruksi-instruksi yang berkaitan
dengan deteksi kesalahan
12)Kelompok instruksi Komunikasi : Instruksi-instruksi yang
berkaitan dengan pertukaran data dengan perangkat luar lewat
komunikasi serial.
2.
Dasar-Dasar Gerbang Logika
Programmable Logic Control (PLC) merupakan salah satu peralatan
yang memanfatkan teknologi digital, karena PLC dapat melakukan proses
kerjanya menggunakan sinyal-sinyal digital dan diproses dengan cara-cara
atau aturan-aturan elektornika digital. Struktur dan karakteristik cara kerja
PLC mirip dengan cara kerja sebuah saklar yang menerapkan system
digital dengan dua keadaan yaitu On (terhubung) dan Off (terputus) atau
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
46/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 46
17634/ 2010
dalam system digital dikenal dalam keadaan tinggi 1 untuk keadaan On
dan keadaan rendah 0 untuk keadaan Off.
Untuk membantu dalam memahami rangkaian atau pemrograman
yang dilakukan melalui PLC, terlebih dahulu haruslah memahami dasar-
dasar gerbang logika. Adapun dasar- dasar dari gerbang logika adalah:
a. Gerbang AND ( AND Gate )
Gambar 11. Gerbang Logika AND
a. Dua input
b. Tiga input
Gerbang logika AND adalah suatu gerbang yang sekurang
kurangnya mempunyai dus input atau lebih dan hanya satu output.
Output yang dihasilkan oleh gerbang AND akan bernilai (berlogika) 1 (
tinggi) jika semua inputnya berlogika 1 (tinggi). Gerbang ini dapat
diilustrasikan dengan saklar-saklar yang dipasang seri untuk
menghidupkan lampu seperti gambar dibawah.
Gambar 12.ilustrasi gerbang AND dengan tiga input (saklar)
Dari ilustrasi diatas lampu dapat menyala jika dan hanya jika
ketiga saklar tersebut dalam kondis On (1), jika salah satu saja saklar
dalam keadaan terbuka (Off) maka lampu dalam keadaan padam.
Kondisi tersebut dapat dirangkum dalam suatu table kebenaran
dari gerbang AND yang menunjukan bahwa A (input), B (input) dan Y
(output) seperti pada table.
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
47/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 47
17634/ 2010
Input A Input B Output
Y
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
Tabel 1.tabel kebenaran gerbang AND dengan dua input
Secara umum untuk gerbang yang mempunyai n input akan
mempunyai 2n kombinasi input yang mungkin, sehingga dari contoh
pada tabel di atas mempunyai 4 kombinasi dari (22). Secara boolean
gerbang logika AND dengan dua input dapat dinotasikan sebagai:
Y=A.B
b. Gerbang OR ( OR Gate )
Gambar 12.Gerbang logika OR
Gerbang logika OR ialah suatu gerbang yang mempunyai dua
input atau lebih dan hanya mempunyai satu buah output. Gerbang iniakan menghasilkan output berlogika 0 (low) jika dan hanya seluruh
inputnya berlogika 0 (rendah). Rangkaian dua saklar atau lebih yang
dipasang secara paralel untuk menghidupkan lampu dengan satu sumber
adalah contoh ilustrasi dari gerbang logika OR, seperti gambar 4.
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
48/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 48
17634/ 2010
Lampu
S1
S2
S3
Gambar 13. Ilustrasi gerbang logika OR dengan tiga input
Lampu akan dapat dihidupkan jika satu atau dua saklar di-Onkan.
Lampu akan tetap padam jika semua saklar dalam keadaan terbuka (Off).
Kemungkinan kombinasi dari beberapa input gerbang logika OR
dapat dilihat pada tabel kebenaran berikut ini.
Input A Input B Output0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
Tabel 2. Tabel kebenaran gerbang OR dengan dua input
Secara boolean, gerbang logika OR dengan dua input dinotasikan
sebagai: Y=A+B
c. Gerbang NOT ( NOT Inverter / Inverter )
OutA
Gambar 14 Gerbang Logika NOT
Gerbang logika NOT/ Inverter hanya mempunyai satu buah input
dan satu buah output. Kondisi outputnya selalu berlawanan dengan
kondisi input. Jika inputnya berlogika 1(tinggi) maka kodisi outputnya
akan berlogika 0 (rendah), demikian pula sebaliknya. Gerbang logika ini
dapat di ilustrasikan melalui gambar di bawah ini,
s
Relay
Relay
Out
Gambar 15. Ilustrasi gerbang logika NOT/Inverter
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
49/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 49
17634/ 2010
Jika saklar dalam kondisi terhubung (on) maka arus listrik tidak
melewati lampu sehingga lampu dalam kondisi padam (off). Jika saklar
dalam keadaan terbuka (off) maka lampu akan menyala (on) karena
terhubung dengan kutub positif sumber. Kobinasi input yang
menghasilkan output dari gerbang ini dapat dilihat pada tabel kebenaran
tabel 3.
Input A Input B
0 1
1 0
Secara boolean, gerbang logika NOT dengan satu input dinotasikan
sebagai: Y= A
d. Gerbang NAND ( NAND Gate )
A
B Out
Out
ABC
Gambar 16. Gerbang logika NAND
a. Dua input
b. Tiga input
Gerbang logika NAND (NOT AND) mirip dengan gerbang logika
AND, hanya pada outputnya diberi inverter. Gerbang ini disebut juga
gerbang universal karena dapat juga digunakan untuk membuat gerbang-
gerbang logika lainnya. Ilustrasi dari gerbang logika ini dapat dilihat
pada gambar di bawah ini
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
50/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 50
17634/ 2010
S2S1
Relay
Out
Gambar 17. Ilustrasi gerbang logika NAND
Jika kedua saklar input dalam kondisi terhubung (on) maka relay
akan mendapat tegangan (on) maka relay akan mendapatkan tegangan
(on). Pada saat relay bertegangan (on) maka lampu berada dalam kondisi
padam (off) karena terputus arusnya dari sumber melalui kontak
normally close (NC) relay. Jika satu atau kedua saklar dalam keadaan
terbuka (off) maka lampu akan mendapat tegangan melalui kontak NC
relay yang sedang dalam keadaan off.
Kombinasi input dari gerbang ini dapat dilihat pada tabel kebenaran di
tabel 4.
Input A Input B Output (Y)
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Tabel 4.Tabel kebenaran gerbang logika NAND dengan dua input
Secara boolean, gerbang logika NAND dengan dua input dinotasikan
sebagai: A.B
e.
Gerbang NOR
A
B Out
AB
OutC
Gambar 18. Gerbang logika NOR
a. Dua input
b. Tiga input
Gerbang NOR (NOT OR) mempunyai sifat yang sama dengan
gerbang logika OR, hanya diberi inverter pada ouputnya. Gerbang ini
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
51/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 51
17634/ 2010
akan menghasilkan output berlogika satu (tinggi) jika dan hanya seluruh
inputnya berlogika nol (rendah). Ilustrasi dari gerbang logika ini dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
S1
S2
S3
Relay
Out
Relay
Gambar 19. ilustrasi gerbang logika NOR
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa jika salah satu saklar atau
semua saklar sebagai input dihubungkan (on) maka lampu tidak akan
menyala karena arusnya terputus oleh kontak NC dari relay yang sedang
dalam keadaan on. Jika semua saklar dalam keadaan terbuka (off) maka
lampu akan menyala (on) karena terhubung langsung tegangan melalui
kontak NC relay (kumparan relay dalam keadaan tidak bertegangan atau
off).
Input A Input B Output (Y)
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Secara Boolean dinotasikan sebagai : Y = A+B
f. Gerbang XOR ( Exlusive OR Gate )
A
B Out
Gambar 20. Gerbang logika XOR dua input
Gerbang logika XOR akan menghasilkan ouput yang berlogika
(tinggi) jika logika 1( tinggi ) pada inputnya berjumlah ganjil. Sifat yang
dimiliki oleh gerbang ini dapat dimanfaatkan sebagai indicator kesamaan
(comparator) dengan dua input yang dapat membandingkan dua buah
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
52/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 52
17634/ 2010
sinyal, jika ada perbedaan jimlah input yang berlogika 1 ( tinggi ) ganjil
maka akan memberikan output tinggi sehingga dapat dipakai sebagai
indicator.
Karakteristik ouput dari kombinasi dua input gerbang ini dapat
dipahami melalui tabel di bawah ini.
Input A Input B Ouput (Y)
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Gerbang XOR dapat juga dibentuk dari berberapa gerbang yang
lain seperti gerbang AND, NOT, dan OR seperti gambar berikut ini :
AB
Out
Gambar 21. kombinasi gerbang logika pembentuk gerbang XOR
Secara Boolean, gerbang XOR dinotasikan sebagai : Y= A+B
g. Gerbang XNOR ( Exclusive NOR Gate )
A
B Out
Gambar 22. Gerbang logika XNOR
Gerbang XNOR kebalikan dari gerbang XNOR karena jika pada
gerbang XOR dengan input yang sama berlogika nol dan input yang
berbeda berlogika satu, maka pada gerbang XNOR input yang sama,
maka pada gerbang XNOR input yang sama berlogika satu dan input
yang berbeda berlogika nol. Selain itu gerbang XNOR dapat digunakan
sebagai pembanding (comparator)dengan dua inputan sebagaimana
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
53/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 53
17634/ 2010
gerbang XOR. Keluaran yang dihasilkan gerbang ini dapat dilihat pada
tabel
Input A Input B Output(Y)
1 1 1
0 1 0
1 0 0
0 0 1
Secara Boolean, gerbang ini dapat dinotasikan sebagai : Y=A B
h. Timer
Timer berfungsi untuk mengaktifkan suatu keluaran dengan
interval waktu yang dapat diatur. Pengaturan waktu dilakukan melaui
nilaisetting (preset value). Timer tersebut akan bekerja bila diberi input
dan mendapat pulsa clock. Untuk pulsa clock sudah disediakan oleh
pembuat PLC. Besarnya nilai pulsa clock pada setiap timer tergantung
pada nomor timer yang digunakan. Saat input timer ON maka timer
mulai mencacah pulsa dari 0 sampai preset value. Bila sudah mencapai
preset value maka aan mengaktifkan Outputyang telah ditentukan.
i. Counter
Fungsi counter adalah mencacah pulsa yang masuk. Sepintas cara
kerja counter dan timer mirip. Perbedaannya adalah timer mencacah
pulsa internal sedangkan counter mencacah pulsa dari luar.
3. Konsep Logika dan Perancangan Program PLC Dasar
PLC memiliki bermacam-macam bahasa program yang ditetapkan
oleh (International Electrotecnic Comminssion) IEC61131-3, diantara
bahasa bahasa program yang umum dipakai dalam bidang perindustrian,
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
54/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 54
17634/ 2010
perkantoran dan sarana saranan pendidikan serta tempat tempat lain
adalah sebagai berikut :
Dalam pemrograman dengan menggunakan PLC, dikenal istilah controller
cycle. Controller cycle adalah rangkaian proses yang dilakukan CPU PLC
secara terus-menerus dan berulang-ulang. Controller cycle ini terdiri dari 3
fase:
a. fase pertama: mengambil image dari status inputs
b. fase kedua: eksekusi program
c. fase ketiga: mengaktifkan atau menon-aktifkan output yang ada.
Setelah fase ketiga selesai, maka kontroller akan kembali ke fase pertama,
dan seterusnya. PLC memiliki bermacam-macam bahasa program yang
ditetapkan oleh (International Electrotecnic Comminssion) IEC61131-3
adalah sebagai berikut :
a. Ladder Diagram ( Diagram Tangga )
LadderDiagram adalah bahasa pemrograman yang dibuat dari
persamaan fungsi logika dan fungsi-fungsi lain berupa pemrosesan data
atau fungsi waktu dan pencacahan. Ladder diagram terdiri dari susunan
kontak- kontak dalam satu group perintah secara horizontal dari kiri ke
kanan, dan terdiri dari banyak group perintah secara verikal. Contoh
dari Ladder Diagram ini adalah kontak normaly open, kontak normaly
close, output coil, pemindahan data. Garis vertikal paling kiri dan
paling kanan diasumsikan sebagai fungsi tegangan, bila fungsi dari
group perintah menghubungkan 2 garis vertikal tersebut maka
rangkaian perintah akan bekerja
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
55/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 55
17634/ 2010
Gambar 23. Ladder diagram program
b. Function Block Diagram ( FB/FBD )
Function block diagram adalah suatu fungsi-fungsi logika yang
disederhanakan dalam gambar block dan dapat dihubungkan dalam
suatu fungsi atau digabungkan dengan fungsi blok lain.
Gambar 24. Function Block Diagram diagram program
c. Statement List ( STL )
Adalah bahasa program jenis tingkat rendah. Instruksi yang
dibuat berupa susunan sederhana menuju ke operand yang berupa
alamat atau register.
Gambar 25. Statement List program
d. Structured Text (ST) atau Structure Language (SCL)
http://3.bp.blogspot.com/_YqZ6OuF7Uns/SY5bfuEsZNI/AAAAAAAAAGE/BLDxTVfBCKk/s1600-h/stl.JPGhttp://3.bp.blogspot.com/_YqZ6OuF7Uns/SY5bmaVVrqI/AAAAAAAAAGM/ynriXXqDGQk/s1600-h/fb.JPGhttp://2.bp.blogspot.com/_YqZ6OuF7Uns/SY5bZjYHGSI/AAAAAAAAAF8/sWnsl8OOIeY/s1600-h/lad.JPGhttp://3.bp.blogspot.com/_YqZ6OuF7Uns/SY5bfuEsZNI/AAAAAAAAAGE/BLDxTVfBCKk/s1600-h/stl.JPGhttp://3.bp.blogspot.com/_YqZ6OuF7Uns/SY5bmaVVrqI/AAAAAAAAAGM/ynriXXqDGQk/s1600-h/fb.JPGhttp://2.bp.blogspot.com/_YqZ6OuF7Uns/SY5bZjYHGSI/AAAAAAAAAF8/sWnsl8OOIeY/s1600-h/lad.JPGhttp://3.bp.blogspot.com/_YqZ6OuF7Uns/SY5bfuEsZNI/AAAAAAAAAGE/BLDxTVfBCKk/s1600-h/stl.JPGhttp://3.bp.blogspot.com/_YqZ6OuF7Uns/SY5bmaVVrqI/AAAAAAAAAGM/ynriXXqDGQk/s1600-h/fb.JPGhttp://2.bp.blogspot.com/_YqZ6OuF7Uns/SY5bZjYHGSI/AAAAAAAAAF8/sWnsl8OOIeY/s1600-h/lad.JPGhttp://3.bp.blogspot.com/_YqZ6OuF7Uns/SY5bfuEsZNI/AAAAAAAAAGE/BLDxTVfBCKk/s1600-h/stl.JPGhttp://3.bp.blogspot.com/_YqZ6OuF7Uns/SY5bmaVVrqI/AAAAAAAAAGM/ynriXXqDGQk/s1600-h/fb.JPGhttp://2.bp.blogspot.com/_YqZ6OuF7Uns/SY5bZjYHGSI/AAAAAAAAAF8/sWnsl8OOIeY/s1600-h/lad.JPG8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
56/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 56
17634/ 2010
Teks terstruktur merupakan bahasa tingkat tinggi yang dapat
memproses sistem logika ataupun alogaritma dan memungkinkan
pemrosesan system lain. Perintah umumnya menggunakan
IFTHENELSE, WHILEDO, REPEATUNTIL dll. Contoh
Text testruktur (ST).
Gambar 26. Structured Text program
e. Sequential Function Chart ( SFC )
Bahasa Program yang dibuat dan disimpan dalam chart. Bagian-
bagian chart memiliki fungsi urutan langkah , transisi dan percabangan.Tiap step memiliki status proses dan bisa terdiri dari struktur yang
berurutan.
Gambar 27. Sequential Function Chart program
http://1.bp.blogspot.com/_YqZ6OuF7Uns/SY5cqTLLmkI/AAAAAAAAAGk/u7skl-kKfHU/s1600-h/scl.JPGhttp://1.bp.blogspot.com/_YqZ6OuF7Uns/SY5cQAdsWXI/AAAAAAAAAGc/JBuAwUf_4MA/s1600-h/st.JPGhttp://1.bp.blogspot.com/_YqZ6OuF7Uns/SY5cqTLLmkI/AAAAAAAAAGk/u7skl-kKfHU/s1600-h/scl.JPGhttp://1.bp.blogspot.com/_YqZ6OuF7Uns/SY5cQAdsWXI/AAAAAAAAAGc/JBuAwUf_4MA/s1600-h/st.JPGhttp://1.bp.blogspot.com/_YqZ6OuF7Uns/SY5cqTLLmkI/AAAAAAAAAGk/u7skl-kKfHU/s1600-h/scl.JPGhttp://1.bp.blogspot.com/_YqZ6OuF7Uns/SY5cQAdsWXI/AAAAAAAAAGc/JBuAwUf_4MA/s1600-h/st.JPG8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
57/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 57
17634/ 2010
C. Simatic Manager S-7
SIMATIC Manager adalah : aplikasi dasar untuk mengkonfigurasi atau
memprogram. Fungsi-fungsi berikut ini dapat ditampilkan dalam SIMATIC
Manager :
Set up project
Mengkonfigurasi dan menetapkan parameter ke hardware
Mengkonfigurasi hardware Networks
Program blocks
Debug dan Commission program-program
SIMATIC Manager dapat di operasikan dengan cara :
Offline, tidak terhubung dengan Programmable Controller
Online, terhubung dengan Programmable Controller
1. Langkahlangkah Dasar Operasi Step 7
PLC STEP 7 dapat dijalankan dengan Windows dimana akan
ditemukan ICON untuk SIMATIC Manager yang merupakan starting point
untuk software STEP 7 pada Windows Interface.
Langkah paling tepat untuk menjalankan STEP 7 adalah
menempatkan cursor pada icon dan klik dua kali, maka Windows yang
berisi SIMATIC Manager akan terbuka. Dari sini anda bisa mengakses
semua fungsi yang telah di install, baik software standar maupun paket
paket pilihan. Alternatif lainnya anda juga bisa memulai SIMATIC
Manager melalui tombol start dalam taskbar pada Windows 95/98
2. Komponen-komponen Standar yang terdapat pada SIMATIC
Manager
Komponen-komponen standar sebuah Window diperagakan pada gambar
berikut :
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
58/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 58
17634/ 2010
Gambar 28 :komponen-komponen sebuah Windows
Keterangan :
a.
Title Bar dan Menu Bar
Title Bar dan Menu Bar selalu ditemukan pada bagian atas
Window, title bar berisi title dari window dan icon untuk controller
windows. Sedangkan Menu Bar berisi semua menu-menu yang
tersedia dalam Windows.
b. Tools Bar
Tools Bar berisi icon-icon (atau tombol tool) yang menyediakan
jalan pintas yang sering kali digunakan dan sekarang ini tersedia
menu commands melalui satu kali klik pada mouse. Sebuah deskripsi
singkat dari fungsi dari masing masing tombol ini ditampilkan
dengan keterangan tambahan dalam status bar bila anda
menempatkan cursor pada tombol.
Gunakan tombol Accesible Nodes dan S7 Memory Card
jika memungkinkan untuk membuka Windows baik dalam seluruhkomunikasi ataupun menampilkan seluruh isi memory card. Memory
card harus dimasukkan dalam slot pada perlengkapan program anda
sebelum isinya ditampilkan. Jika tipe-tipe akses ini tidak disediakan
dalam konfigurasi anda, maka tombol-tombol tersebut tidak aktif dan
tampil dalam warna abu-abu.
c. Status Bar
Status Bar menampilkan kontek/isi informasi dependen
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
59/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 59
17634/ 2010
D. Pengenalan Peralatan yang Digunakan
Simatic Step 7 merupakan CPU PLC (Programable Logic Controler )
keluaran Siemens yang paling terbaru yang dapat menangani sebuah sistem
personal yang di program sesuai dengan kebutuhan. Dimana Disini di pakai S7
300 CPU 314 dengan karakteristik sebagai berikut :
Overview CPU 314
For installations with medium requirements on program scope
High processing performance in binary and floating-point arithmetic
Micro memory card required to operate the CPU.
CPU 314
Order No. 6AG1 314-1AG13-2AB0
Order No. based on 6ES7 314-1AG13-0AB0
Ambient temperature range -25 C to +60 C,condensation permissible
Ambient conditions Suitable for extraordinary medial
exposure (e.g. by chloric and
sulphuric atmospheres).
Conformity with standard for
electronic devices on rail vehicles
(EN 50155, temperature T1,
category 1).
Yes
Technical data The technical data are identical
with the technical data of the
based on modules.
Gambar 29.SIEMENS CPU 314 Series
S7 300 dapat menggantikan sistem lama masih menggunakan S5. Dengan S7
dapat dengan mudah untuk memodifikasi program sesuai dengan kebutuhan.
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
60/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 60
17634/ 2010
Beberapa Keuntungan S7 300 dibanding S5.
1. Dukungan Sistem Operasi yang lebih user friendly.
2. Program berbasis Ladder yang mudah untuk di buat dan di mengerti
3. Dukungan Spare part yang masih banyak.
S7 300bisa menggunakan lebih dari satu Digital Input dan Digital Output
sebagai Inteface. DI dan DO yang digunakan merupakan DI dan DO yang support
dengan CPU 314 yang digunakan. 32 x 24 Volt DI dan DO. Dimana karakteristik
Digital Input yang digunakan :
Digital inputs
For connecting standard switches and two-wire proximity switches(BERO)
Technical specifications
6ES7 321-1BP00-0AA0
Voltages and currents
Load voltage L+
Rated value (DC) 24 V
Current consumption
from backplane bus 5 V DC, max. 100 mA
Power loss, typ. 7 W
Connection point
required front connectors Cable: 6ES7 392-4Bxx0-0AA0
Terminal blocks:
6ES7 392-1xN00-0AA0
Digital inputs
Number of digital inputs 64
Number of simultanneously
controllable inputs
vertical installation
- up to 40 C, max. 32
horizontal installation
- up to 40 C, max. 64
- up to 60 C, max. 32
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
61/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 61
17634/ 2010
Input characteristic curve to
IEC 1131, Typ 1
Input voltage
Rated value, DC 24 V
for signal "0" -30...5 V
for signal "1" 13...30 V
Gambar 21.Modul Digital Input dan Spesifikasinya
Digital Ouput yang digunakan :
Digital outputsFor connecting solenoid valves, contactors, low-power motors,
lamps and motor
Technical specifications
6ES7 322-1BP00-
0AA0
6ES7 322-1BP50-
0AA0
Voltages and currents
Load voltage L+
Rated value (DC) 24 V 24 V
Current consumption
from load voltage L+
(without load), max.
75 mA 75 mA
from backplane bus 5 V DC,
max.
100 mA 100 mA
Power loss, typ. 6 W 6 W
Connection point
required front connectors Cable: 6ES7 392-
4Bxx0-0AA0
Terminal blocks:
6ES7 392-1xN00-
0AA0
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
62/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 62
17634/ 2010
Cable: 6ES7 392-
4Bxx0-0AA0;
Terminal blocks:
6ES7 392-1xN00
Gambar 30.Modul Digital Output dan Spesifikasinya
Gambar 30.Simatic S7
Simatic S7 yang paling cocok digunakan untuk menjalankan tugas otomasi
yang sederhana yaitu:
1. Simatik S7.
2. Simatik S7-100.
3. S7 300U Programmable Controller.
Pada laporn ini hanya akan membahas tentang simatic S7 karna
pengontrolan portal menggunakan simatic S7. Adapun keuntungan dari
simetic S7 adalah controller paling ekonomis untuk mengoperasikan tugas
otomasi sederhana yang digunakan untuk tugas otomasi yang sebelunnya
hanya dioperasikan oleh kontaktor dan relay. Rangkaian dengan hanya
beberapa kontaktor sudah dapat diimplementasikan dan lebih ekonomis.
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
63/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 63
17634/ 2010
Fitur yang menonjol pada 57 adalah:
1. Input/output analog Onboard dengan konversi waktu yang sangant
pendek.2. Power Supply yang telah tersedia.
3. CPU terpisah dari input dan output.
4. Dapat dengan mudah menambah atau mengurangi input/output nya
5. Networking capability sebagai stasiun aktif atau pasif dalam SINEC
L2 LAN.
Bahasa Pemograman STEP 7 memiliki opefand areas sebagai berikut:
I Inputs interfaces dari proses ke programmable controller.
Q Outputs interfaces dan programmable controller ke proses.
F Flags memori untuk hasil lanjutan dari operasi biner.
D Data memori untuk hasil lar{utan dari operasi digital.
T Timers memori untuk mengimplementasikan waktu.
C Counters memori untuk mengimplementasikan counters.
P Peripheralsinterfaces dari proses ke programmable controller.
K Constants mendefenisikan nilai angka.
OBs (Organization Blocks) mengatur program kontrol.
PBs (Program Blocks)menyusun program kontrol menurut fungsional
dariaspek-aspek teknik.
SBs (Sequence Blocks)blok spesial mengontrol rangkaian program (dapat
digunakan hanya dalam S5-95U).
FBs (Function Blocks) blok spesial dari program yang komplekDBs (Data
blocks) menyimpan data.
E. Mekanisme Kerja Portal Scraper
Penarikan material Lime Stone dan Silica Stone di Storage Indarung III
menggunakan alat yang namanya Portal Scrapper. Peralatan ini bergerak di jalur
rel yang terletak disepanjang tumpukan/Pile material. Di setiap tumpukan lime
stone dan silica terdapat limit switch yang terletak di sebelah rel agar pada saat
penarikan material tidak terjadi pencampuran bahan yang akan di antar ke raw
mill menggunakan belt conveyor. portal scaper dilengkapi oleh dua chain dimana
8/11/2019 KP SEMEN PADANG.docx
64/87
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI
PT. SEMEN PADANG
2014
Risqi Fajril 64
17634/ 2010
chain I digunakan untuk menarik material ke arah chain 2 dan selanjutnya
ditarik oleh chain 2 tersebut untuk kemudian ditransport oleh belt conveyor yang
juga terletak sepanjang tumpukan material tersebut. Yang mana kedua chain
tesebut dapat bergerak keatas dan kebawah sesuai dengan keberadaan
tumpukan material.
Gambar 31.Portal Scrapper di Area storage Lime Stone dan Silica Stone
1. Komponen-komponen utama Portal Scrapper
a. Motor Travel
Motor Travel berfungsi untuk menjalankan Portal dari arah kiri ke
kanan kanan atau sebaliknya dengan jalur lintasan yang telah
ditentukan. Pada Portal Scraper terdapat 2 buah Motor Travel
dimana dimana motor 1 untuk menggerakkan portal ke arah kiri
dan motor 2 menggerakkan portal ke arah kanan.
b. Motor Chain
Motor chain berfungsi untuk menarik material Lime Stone dan
Silica Stone menuju belt conveyor. Pada portal scraper terdapat 2
motor Chain yaitu chain 1 dan chain 2 dimana chain 1 digunakan
untuk menarik material ke arah chain 2 dan selanjutnya ditarik
oleh chain 2 tersebut untuk kemudian ditransport ol