Post on 07-Jul-2018
8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta
1/22
Tugas Akhir Semester
Antropologi Seni
Penelitian Etnograf : KomunitasSepeda Hias sebagai penggerak
kehidupan wisata malam di Yogyakarta
Prodi Magister Penciptaan dan Pengkajian SeniInstitut Seni Indonesia Yogyakarta
Minat Utama Pengkajian DKV
PUNGKY E!" #$""#N%&
1420!2412ELIANA GERDA
P$&G$#' PEN("P%##N )#N PENGK#*"#NP#S(#S#$*#N# "NS%"%U% SEN" "N)&NES"#
Y&GY#K#$%#+,-.
8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta
2/22
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Di masa kerajaan Mataram, Alun-alun Kidul berfungsi untuk menyiapkan
suatu kondisi yang menunjang kelancaran hubungan antara keraton dengan
dunia luar. Alun-alun Kidul juga melambangkan kesatuan kekuasaan yang
sakral antara raja dan para bangsawan yang tinggal di sekitar alun-alun.
Sedangkan Alun-alun or berfungsi untuk menyediakan persyaratan bagi
berlangsungnya kekuasaan raja.
Alun-alun Kidul ini merupakan bagian belakang Kraton !ogyakarta.
Menurut sejarahnya, alun-alun Kidul dibuat untuk mengubah suasana bagian
belakang keraton menjadi seperti bagian depan karena "unung Merapi,
Keraton !ogyakarta, dan laut Selatan #ulau $awa jika ditarik dalam satu garis
imajiner akan membentuk satu garis lurus. Agar posisi Kraton !ogyakarta
tidak seperti membelakangi laut Selatan, maka dibangunlah Alun-alun
Selatan. Masih di dalam kompleks Alun-alun Kidul, terdapat bangunan
Sasana %inggil yang pada &aman dahulu menjadi tempat bagi raja untuk
menyaksikan adu manusia dengan harimau yang disebut rampog macan.
Sekarang, alun-alun kidul telah menjelma sebagai sebuah tempat yang
dijadikan untuk sebuah wisata malam yang menyenangkan. Dipagi hari alun-
alun kidul layaknya lapangan yang tenang untuk melakukan olahraga pagi,
sperti jogging, bersepeda, maupun sekedar jalan-jalan bersama keluarga. Di
sore harinya alun-alun menampakkan wajah berbeda dimana terdapat banyak
wisatawan yang datang untuk menikmati kesegaran udara di sore hari dengan
menikmati wisata kuliner, baik wedang ronde, angkringan, maupun jagung
rebus atau bakar yang banyak dijajakan oleh warung dipinggiran alun-alun.
Dan ketika malam hari suasana semakin meriah dengan adanya wisata
keliling alun-alun dengan menggunakan sepda hias.
8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta
3/22
Alun-alun kidul memang mempunyai sebuah magnet yang menggelitik
penduduk jogja maupun luar daerah berkunjung, selain menikamati wisata
malam dan bercengkeraman dengan teman, saudara, maupun keluarga namun
juga ditawari dengan akti'itas malam yang berwarna dengan banyaknya
penyewaan sepeda hias dan mobil hiasa yang banyak terparkir di alun-alun
selatan. (agaimana tidak, sekitar )*an sepeda hias terparkir mengelilingi
alun-alun selatan sehingga terlihat ramai dan meriah.
#erubahan alun-alun tersebut membuat peneliti ingin meneliti mengenai
keunikan sepeda hias sebagai sebuah ikon baru pariwisata kota jogja dimalam
hari. Destinasi alun-alun kidul yang akrab disapa alkid, mengundang rasa penasaran peneliti untuk meneliti lebih dalam mengenai sejarah
perkembangan wisata sepeda hias sampai sekarang menjadi sebuah ikon
wisata malam di yogyakata. %al ini tentunya juga didasari oleh menariknya
sepeda hias yang dari waktu kewaktu mempunyai sebuah perubahan yang
signifiukan juga baik dari segi desain maupun lampu hias yang terpasang
dalam sepeda hias di alkid. Ketertarikan peneliti akhirnya mencoba untuk
melakukan sebuah studi etnografi sebagai langkah utama untuk masuk
kedalam lingkungan masyarakat alun-alun kidul yang notabene sebagi tempat
utama wisata malam yang bisa menjadi rujukan berwisata di yogyakarta.
Studi etnografi berasal dari kata ethnos yang berarti bangsa, dan
graphy yang berarti tulisan. $adi pengertian etnografi adalah deskripsi tentang
bangsa-bangsa. #akar antropologi seperti pendapat Spradley dalam !ad
Mulyadi +))), menyatakan bahwa etnografi adalah sebuah kegiatan
menguraikan dan menjelaskan suatu kebudayaan. Koentjaraningrat +)/,
berpendapat bahwa etnografi merupakan suatu deskripsi mengenai
kebudayaan suatu suku bangsa. Metode ini merupakan strategi pendeskripsian
pola-pola berkomunitas suatu suku bangsa di wilayah tertentu, yang banyak
mengandalkan sebuah pengamatan dan analisis terhadap perkembangan
kebudayaan manusia dalam bersosialisasi yang sarat dengan perubahan.
8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta
4/22
Dalam perkembangannya, metode ini juga digunakan oleh beragam
disiplin ilmu. Sehingga dapat dipahami bahwa metode etnografi dalam
konteks antropologi ialah penelitian yang menganalisis bagaimana manusia
membangun komunitas dan pola kebudayaannya dalam bentuk dan performa
yang berbeda-beda. 0tnografi atau yang biasa disebut dengan field work
merupakan sebuah patokan yang banyak digunakan dalam penelitian
antropologi. Melalui metode partisipasi obser'asi, di mana peneliti melibatkan
diri secara langsung ke dalam masyarakat yang ditelitinya.
B. T!AN "ENELITIAN
1ujuan dalam penelitian etnografi mengenai Komunitas Sepeda %iassebagai penggerak kehidupan wisata malam di !ogyakarta ini adalah untuk
mengetahui bagaimana awal pembentukan komunitas tersebut sehingga bisa
eksis dan turut serta mengembangkan wisata malam alkid sehingga terjadi
perubahan fungsi pada alkid.
#. HI"$TESIS
Sebelum meneliti alun-alun kidul, peneliti sempat menayakan
eksistensi becak mini yang ada ditengah alun-alun kidul yang dahulu sering
disewakan. #eneliti melihat tahun 2** dialun-alun kidul itu banyak terdapat
becak mini dan sepeda tandem dan masih ada gajah yang dipelihara sultan dan
dijadikan obyek wisata di sore hari. 3amun tahun-demi tahun becak yang ada
ditengah alun-alun menghilang dan jadilah sepeda tandem yang dihias.
Kemudian muncullah sepeda tandem yang dirakit menjadi sepeda hias yang
nampak seperti mobil. Disini peneliti mempunyai asumsi bahwa keberadaan
mereka merupakan sebuah rancangan branding dari pemerintah Kota
yogyakarta yang memberikan sebuah wisata malam di dalam kotaa yogyakarta
dengan memanfaatkan nama alun-alun kidul sebagai destinasi wisata malam
hari.
Kemudian asumsi menyasar kepada sesuatu hal yang lebih dalam
mengenai bentuk dan desain dari sepeda hias yang ada di dalam alkid.
#erubahan mendasar yang dilihat bisa dikatakan bagus dari segi artistik dan
8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta
5/22
kenyaman. Karena background peneliti yang kuliah di wilayah seni maka
asumsi yang terliat bahwa terdapat desainer yang merancang keberadaan
sepeda hias. Dari penglihatan peneliti desain mereka lumayan bisa
merepresentasikan seniman yogya yang bisa dibilang sebagai pioneerr dalam
menciptkan sesuatu.
#ada bebrapa kesempatan, peneliti juga mengamati keberadaan dan
fenomena sepeda hias ini di beberapa kota besar lainnya. Sepengetahuan
peneliti yogyakarta memang menjadi pioner dalam pembuatan sepeda hias ini.
(aru beberapa tahun kemudian bebrapa kota di madiun, solo, dan surabaya
mengikuti jejak sepeda hias yang ada di alkid. Memang seharusnya sebuah
destinasi wisata dengan unsur kebudayaan yang besar seperti yogyakarta
dengan sepeda hiasnya harus diberi apresiasi dengan bagus. Karena selain
sebagai penyumbang wisatawanbyang masuk, namun bisa menjadi ikon baru
wajah yogyakarta di mallam hari.
D. MET$DE "ENELITIAN
0tnografi tidak terlepas dari teknik yang dipergunakan dalam pelaksanaan
penelitian. 1erdapat banyak sekali jenis-jenis pendekatan yang dilakukan
dalam beberapa model etnografi sebenarnya namun dalam meneliti komunitas
sepeda hias tersebut, peneliti melakukan penelitian etnografi ini dengan
menggunakan metode antara lain4
. 5bser'asi
5bser'asi atau pengamatan merupakan salah satu metode yang
dipergunakan dalam penelitian. Metode obser'asi dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-
fenomena yang diselidiki. Dalam metode obser'asi yang terpenting adalah
proses pengamatan dan ingatan. Adapun beberapa cara yang dilakukan
penulis dalam metode ini, di antaranya adalah dengan langsung menuju
obyek wisata alun-alun kidul dengan melakukan pengamatan secara
langsung dan mencari sumber secara langsung di lapangan hal ini
8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta
6/22
dimaksudkan untuk memperoleh data yang lebih 'alid agar data yang
diperoleh menjadi semakin terpercaya.
Adapun beberapa cara agar mempermudah penulis dalammenjaring data, yakni dengan cara,
a. Melakukan pencatatan dan beberapa persiapan yang kemudian dicheck
list.
b. Melakukan pendokumentasian melalui kamera perekam +'ideo
ataupun kamera digital untuk mendapatkan gambar foto, untuk
mengabadikan beberapa fenomena yang terjadi pada saat proses
penelitian selain sebagai bentuk dokumentasi bagi peneliti, namun bisa
sebagai reminder dalam percakapan yang dilakukan dengan
narasumber.
c. Mencari sumber literatur dan penjaringan melalui data di internet dan blog
untuk mendapatkan materi pendukung dalam penelitian.
#eneliti juga melakukan beberapa metode obser'asi, yakni obser'asi
partisipan, di mana penulis ikut serta di dalam beberapa kegiatan yang
dilakukan oleh objek yang sedang diteliti. Di sini penulis berusaha untuk
menjaga hubungan baik dengan objek yang penulis teliti. Salah satu cara yang
penulis lakukan adalah dengan mengatur waktu pertemuan dengan objek
penelitian. 1idak setiap saat penulis akan menemui objek, karena ada
kemungkinan bahwa objek akan menjadi tertutup terhadap peneliti karena
adanya rasa kurang bebas atau kurang nyaman. #ada saat-saat tertentu penulis
akan menemui objek pada saat objek peneliti mengundang penulis untuk ikut
serta di dalam aktifitasnya. Keintensifan pertemuan juga akan berpengaruh
pada terbuka tidaknya objek peneliti, dan hal ini berkaitan pada data yang
peneliti butuhkan.
2. 6awancara
Menurut Sutrisno %adi, pakar metode penelitian di 7ndonesia
menyatakan bahwa inter'iew adalah suatu proses tanya jawab lisan di
8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta
7/22
mana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik + face to face,
yang satu melihat muka yang lain dan mendengarkan dengan telinga
sendiri suaranya. 6awancara merupakan alat yang baik untuk mengetahui
tanggapan, pendapat, keyakinan, perasaan, moti'asi serta proyeksi
seseorang.
Melalui cara ini, peneliti dapat mendapatkan secara langsung data-
data pendukung yang penulis ingin ketahui. Selain itu, adanya ekspresi
dari di objek peneliti juga akan menjadi suatu pertimbangan yang dapat
dibaca yang akan menjadi salah satu pertimbangan tentang 'alid tidaknya
suatu data yang disampaikan. Adapun beberapa wawancara yang
dilakukan peneliti baik yang secara formal maupun secara lisan
disampaikan pada saat-saat objek sedang beraktifitas. Dalam beberapa
ksesempatan, peneliti juga melihat sesuatu yang dianggap penting untuk
dijadikan dokumentasi penelitian. Dan untuk memberikan sebuah
gambaran mengenai sesuatu hal yang tidak terfikirkan dalam
penelitiannya.
Dan pada akhirnya penelitian ini melibatkan para pemangku
kepentingan yang ada dilingkungan alun-alun kidul, khususnya anggota
komunitas sepeda hias. !ang terangkun dalam data sebagai berikut.
3ama 4 0ko
$abatan 4 Ketua #engusaha Sepeda %ias
8mur 4.........................
Alamat 4.......................
3ama 4 "anis Dwi Atmaji
$abatan 4 Anggota #engusaha Sepeda %ias
8mur 4 .....................
8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta
8/22
Alamat 4 $alan angenarjan Kidul 3o. 9 Kecamatan Kraton
3ama 4#ak (intoro
$abatan 4 #emilik bengkel sepeda hias
8mur 4
Alamat 4 $alan M1. %aryono 3o )9
(erikut ini adalah penjabaran hasil pengamatan peneliti terhadap objek penelitian
sepeda hias alun-alun selatan.
. (erawal pada hari Selasa, : Desember 2*;, penulis memulai
pengamatannya mengenai sepeda hias alun-alun selatan. #ada pukul .**
peneliti menuju alun-alun selatan untuk melakukan pengamatan yang
pertama. angit sudah gelap bercampur mendung ketika peneliti tiba di sana.
Suasana alun-alun telah ramai dengan alunan musik-musik yang saling
bersautan dari MP3 palyer yang ada pada setiap sepeda hias. "elapnya
malam saat itu seolah sirna oleh gemerlapnya lampu warna-warni yang
menghiasi sepeda hias. (agaikan kunang-kunang yang kelap kelip di tengah
sawah yang gelap. #eneliti mencoba mengitari alun-alun selatan dengan
mengendarai sepeda motor sembari menikmati suasana riuh malam itu.
Kecepatan sepeda motor yang di pacu hanya mampu melaju dengan
kecepatan maksimal ;* km
8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta
9/22
penyewaan penutup kepala dengan tarif sebesar =p./.***,** untuk sekali
penyewaan. #enutup mata itu digunakan untuk mencoba mitos mengenai
ringin kurung +beringin kembar dengan pagar yang mengelilinginya dimana
mitos yang beredar luas pada masyarakat adalah hanya orang yang jiwanya
bersih yang mampu melewati dengan berjalan lurus dengan mata tertutup dua
buah beringin kembar itu. #uas berkeliling di tengah alun-alun, peneliti mulai
memfokuskan pengamatan pada sepeda hias. #eneliti mulai mengamati cara
pemilik sepeda hias menjajakkan sepedanya, para pengguna atau penyewa
sepeda hias dan merekamnya dengan 'idio. =asa penasaran peneliti semakin
menggelora untuk mengetahui lebih dalam mengenai sepeda hias ini.
akhirnya peneliti memutuskan untuk mewawancarai salah seorang pemilik
sepeda hias. Ketika ingin bertanya-tanya mengenai sejarah sepeda hias
kepada salah satu pemilik sepeda hias, peneliti malah langsung disarankan
untuk berbincang langsung kepada ketua paguyuban sepeda hias.
#eneliti melakukan bincang dengan ketua #aguyupan sepeda hias
Sumber 4 dok pribadi
Dengan senang hati peneliti menghampiri ketua paguyuban dari petunjuk
pemilik sepeda hias itu. #ak 0ko namanya, beliau sangat ramah dan dengan
senang hati mau berbagi cerita mengenai sepeda hias kepada peneliti. 1anpa
peneliti banyak bertanya lagi, #ak 0ko langsung menceritakan cikal bakal
terbentuknya sepeda hias hingga berkembang menjadi wisata malam yang
sangat populer di kalangan wisatawan ini. pada salah satu sudut alun-alun di
bawah pohon kami berbincang dan pak 0ko memulai ceritanya dari awal
8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta
10/22
mula terbentuknya sepeda hias. #ada awalnya, ada salah seorang warga
kecamatan keraton yang membawa sepedanya ke alun-alun kidul dan tiba-tiba
ada seorang pengunjung yang meminjam sepedanya untuk berkeliling alun-
alun. Dari situlah muncul ide untuk mulai menyewakan sepeda di area alun-
alun. Kemudian warga mulai mengembangkan ide untuk membeli sepeda
tandem dengan mengajukan pinjaman kredit. 3amun ternyata hal itu justru
menimbulkan masalah. 8saha mereka melanggar aturan kota yang melarang
bersepeda di atas atau di dalam alun-alun. Akibatnya seluruh sepeda tandem
itu disita oleh petugas Satpol ## dan usaha mereka terpaksa terhenti. Dengan
demikian, penghasilan warga terhenti padahal mereka harus melunasi cicilan
pinjaman mereka untuk membeli sepeda tandem tersebut. Akhirnya pak 0ko
dan kawan-kawannya berusaha untuk menebus sepda tandem yang disita oleh
satpol ## tersebut. dalam perundingannya pak 0ko mengajukan pertanyaan
mengenai alasan disitanya sepeda-sepeda mereka. #ihak satpol ##
menganggap bahwa penyewaan sepeda di alun-alun menyalahi aturan. Karena
pada saat itu penyewaan sepeda berada di tengah-tengah atau diatas alun-
alun. Kemudian #ak 0ko mengajukan beberapa pertanyaan kembali. Kira-kira
seperti ini percakapan pak 0ko dengan petugas satpol ##.
#ak 0ko 4 #ak, Kalo saya bersepeda di jalan mengelilingi alun-alun ada
larangannya gak>
#etugas 4 "ak ada
#ak 0ko 4 Kalo saya punya sepeda trus saya pinjamkan ke orang ada
larangannya gk>
#etugas 4 "ak ada
Dari situ kemudian para pemilik sepeda tandem memulai lembaran baru.
Menyewakan sepeda tandem di alun-alun namun kali ini turun ke jalan. 1idak
lagi di tengah alun-alun. Ketika petugas satpol ## berusaha untuk
menertipkan mereka untuk yang kedua kalinya, jawaban atas dialog
sebelumnya dijadikan landasan yang kuat untuk mencegah penyitaan sepeda.
Kemudian mulai berkembanglah usaha penyewaan sepeda hias ini. hingga
8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta
11/22
suatu saat dibentuklah sebuah paguyuban yang menaungi para pelaku usaha
di alun-alun selatan. #aguyuban itu bernama #A#A=A?7 +#elaku 8saha
Alun-Alun Selatan .
#aguyuban ini mengatur mengenai kepemilikan usaha yang diperuntukkan
hanya kepada warga kecamatan keraton sebagai usaha pengurangan
pengangguran serta meningkatan kesejahteraan. Selain itu juga sistem
pembagian hasil yang merata diharapkan mampu meratakan pendapatan
warga dan menghilangkan kesenjangan sosial. (erawal dari sepeda tandem
yang dihiasi lampu warna-warni inilah paguyuban #A#A=A?7 mulai
melangkahkan kakinya untuk terus maju dan memajukan perekonomian
warga. 1idak berhenti disitu saja, dengan berjalannya waktu nama alun-alun
kidul semakin menggaung ke seluruh pelosok dengan sepeda tandemnya.
Dengan demikian mulailah berkembang kawasan alun-alun kidul dengan
adanya pedagang-pedagang yang menjajakan dagangannya di sekitar alun-
alun. #aguyuban #A#A=A?7 mulai merangkul para pedangan untuk masuk
ke dalam keanggotaan paguyuban. Dengan demikian, semua jadi lebih tertata
dan semakin mudah mengatur kawasan ini.
Semakin berkembangnya kawasan alun-alun kidul dan semakin ramainya
kawasan ini tak berarti tanpa kendala. Suatu hari #ak 0ko sebagai ketua
paguyuban di panggil oleh Sri Sultan dan mendapatkan teguran mengenai
pemanfaatan alun-alun kidul. Karena menurut beliau, sesuai dengan filosofi
alun-alun kidul tidak diperuntukkan untuk keramaian. 3amun #ak 0ko
mengutarakan beberapa argumen mengenai pemanfaatan alun-alun kidul
tersebut. menurut pak 0ko, akan jauh lebih baik alun-alun kidul ini digunakan
sebagai keramaian. Pertama, dulu pada awalnya kawasan ini sangatlah sepidan mengakibatkan lokasi ini rawan akan tindakan-tindakan kriminal dan
perbuatan yang amoral. okasi ini tak jarang digunakan sebagai tempat
berbuat asusila karena lokasinya yang gelap dan sepi. Kedua, hal ini akan
mampu membangkitkan perekonomian warga khususnya warga kecamatan
keraton. Dan yang ketiga, alun-alun kidul sudah tersohor hingga ke pelosok
indonesia, sudah sangat terkenal dengan wisata malamnya, wisata sepeda
8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta
12/22
hias. Dengan demikian alun-alun kidul juga menjadi daya tarik tersendiri
untuk wisatawan berkunjung ke jogja.
Setelah mendengarkan argumentasi tersebut, akhirnya Sri Sultan
memberikan i&innya untuk tetap melanjutkan keramaian di alun-alun bahkan
beliau kini menjadi ketua dewan pembina paguyuban #A#A=A?7. Kemudian
pak 0ko mulai menceritaka mengenai perkembangan desain sepeda hias. Dari
sisi desain, desain sepeda hias alun-alun kidul ini terus berubah dari tahun ke
tahun. #ara pemilik sepeda hias terus melakukan ino'asi untuk
mengembangkan desain sepeda hiasnya agar lebih menarik pengunjung.
ino'asi desain tersebut mereka rancang sendiri sesuai dengan kreatifitas
masing-masing tanpa adanya tim desain khusus.
(erawal dengan sebuah sepeda tandem, kemudian mereka mulai
menambahkan lampu warna warni yang menyelimuti sepeda mereka. 3amun
perkembangan selanjutnya, terdapat penambahan karakter-karakter kartun
pada bagian depan sepeda. Kemudian mulai muncul ide untuk
menggabungkan dua buah sepeda di kanan dan kiri agar bisa lebih seimbang
jika dibandingkan dengan sepeda tandem. Dua buah sepeda di jajarkan
kemudian di satukan dengan besi-besi batangan dan dihiasi dengan lampu
warna warni. #erkembangan selanjutnya, untuk dapat memuat lebih banyak
penumpang, ditambahkanlah dudukan. #erkembangan desain tidak hanya
sampai disitu, selanjutnya desain yang lebih konpleks dan lebih besar di
hadirkan. Menghadirkan bentuk bentuk yang unik dan menarik perhatian
seperti bentuk hewan, kartun dan bahkan tulisan @jogja yang dibuat besar
diatasnya. "ambar tersebut terbuat dari kerangka besi dengan ditutup lampu
led selang sehingga warna-warni lampu membentuk bentuk yang unik danmenarik perhatian. (ahkan dalam perkembangan selanjutnya, bentuk itu bisa
berputar searah jarum jam.
8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta
13/22
Sepeda hias sebelum menjadi model mobil-mobilan
Sumber 4 dok. #ribadi
Desain selanjutnya, menghadirkan bentuk bentuk yang lebih luwes dan tiga
dimensi. Seperti dapat dilihat pada gambar diatas, bentuk o'al dengan kepala
lumba-lumba di depannya dan ekor di belakangnya. Di tambah dengan
hadirnya kupu-kupu kecil diatasnya seolah pengguna sedang berada di dalam
perut seekor kuda. 1empat duduknya terdapat penambahan sehingga jumlah
dudukan menjadi tiga baris dan muatan akan lebih banyak lagi sekitar : orang
dewasa. Selain itu juga, pada bagian atasnya terdapat dudukan kecil yang bisa
digunakan untuk anak-anak jika ingin duduk diatas. Di lengkapi dengan
tangga menuju ke atas pada bagian belakang. Dan kini, desain sepeda hias
sudah semakin maju. (erawal dari ada seseorang yang membuat bentuk
mobil B6 Kodok dengan menggunakan kerangka besi dan ditutup dengan
'iber. desain ini hadir dengan adanya kejenuhan sang pemilik dengan desain
yang itu-itu saja. 5leh karenanya, menghadirkan desain yang beda dengan
yang lain menjadi obat dari kejenuhan. 3amun ternyata, desain ini diminati
oleh para pengunjung. meskipun muatannya lebih sedikit, hanya ; orang
dewasa, namun desain ini sukses besar menarik pengguna. Kemudian melihat
8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta
14/22
ramainya peminat, akhirnya perlahan para pemilik sepeda hias mengikuti
desain yang sama.
Mobil B6 dengan teknik cetak 'iber dengan model terbaru
Sumber 4 dok. #ribadi
(entuk ini terbuat dari kerangka besi dengan 'iber cetak sebagai pembentuk bodi
mobil. Selain itu, sepeda jenis ini dilengkapi dengan M#C player dan speaker
sehingga lebih seru mengelilingi alun-alun dengan mendengarkan musik
kesayangan penumpang. Desain ini bukan menjadi desain final dari sepeda hias
alun-alun kidul, namun pak eko memastikan desain akan terus berkembang
seiring dengan berjalannya waktu.
#eneliti berpose diantara sepeda hias seuasai wawancara dengan #ak 0ko
Sumber 4dok. #ribadi
8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta
15/22
3gobrol-ngobrol hangat peneliti dengan ketua paguyuban, harus terhenti
karena tiba-tiba turun hujan di kawasan alun-alun. Kemudian peneliti
berteduh di salah satu warung di pinggiran alun-alun sambil menikmati
wadang ronde di tengah hujan yang lebat malam itu. Suasana alun-alun
seketika manjadi sepi karena semua orang berteduh dari hujan yang cukup
lebat. Sebelumnya pak 0ko juga mengutarakan bahwa saat ini adalah
masanya paceklik bagi para pelaku usaha sepeda hias. %al tersebut
dikarenakan faktor cuaca yang sedang hujan sehingga sedikit pengunjung
yang datang untuk menikmati wisata outdor seperti ini. ditambah lagi
bersamaan dengan terselenggaranya pasar malam sekaten yang lebih
menyedot pengunjung karena kehadirannya yang hanya setahun sekali.
(eberapa menit menikmati wedang ronde di warung tenda pinggir alun-alun
sambil berbincang mengenai hasil wawancara dengan ketua paguyuban,
akhirnya hujan telah reda. Ketika hujan hanya tinggal rintik-rintik, peneliti
mulai melanjutkan pengamatannya kembali dengan membuat 'idio mengenai
aktifitas pengunjung. tak beberapa lama, hujan kembali turun kemudian
peneliti harus berlarian mencari tempat berteduh. Dan alhasil, peneliti
terjebak hujan selama ber jam-jam di depan sebuah warung ice cream.
Setelah lama menunggu, tepat pukul 2.** hujan mulai reda dan peneliti
memutuskan untuk menyudahi pengamatan hari ini karena alun-alun juga
telah sepi. (ahkan banyak dari pemilik sepeda hias yang telah membawa
pulang sepeda hiasnya.
2. Minggu, 2 Desember 2*;, peneliti mencoba mencari sumber lain. Kali ini
sasaran peneliti adalah bengkel pembuatan sepeda hias. (erdasarkan
pengalaman pribadi peneliti yang secara tidak sengaja pernah melihat sebuah
bengkel yang membuat sepeda hias, peneliti mencoba menghampiri bengkel
tersebut. sebuah bengkel yang terletak di jalan M1. %aryono no.)9 ini coba
untuk didatangi peneliti. Sekitar pukul *.** pagi, peneliti meluncur menuju
bengkel. Setibanya disana, hanya ada seorang pekerja bengkel yang ternyata
pemilik bengkel bernama (apak (intoro. Di dalam bengkel ini, peneliti
melihat sebuah kerangka sepeda hias yang hampir jadi. 1ernyata bengkel ini
8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta
16/22
sedang mengerjakan pesanan sepeda hias. Di salah satu sisi dindingnya,
tertempel sebuah spanduk yang berisikan foto-foto sepeda hias hasil karya
bengkel tersebut. Kemudian peneliti mencoba mewawancarai bapak (intoro.
(eliau bercerita pada awalnya bengkel miliknya ini bukanlah bengkel yang
khusus mengerjakan sepeda hias. 3amun suatu ketika, ada salah seorang yang
meminta #ak (intoro untuk membuatkan sebuah sepeda hias. 1awaran
tersebut dicoba untuk dilakukan dan ternyata berhasil. Kemudian lama
kelamaan bengkel ini rutin menerima pesanan pembuatan sepeda hias.
#uluhan sepeda
#eneliti meenjumpai pak bintoro pemilik salah satu bengkel sepeda hias
Sumber 4 Dok. #ribadi
hias telah dibuat dengan berbagai fariasi bentuk dan model. (ahkan pak
(intoro tak jarang menerima pesanan dari luar kota dan luar pulau. 3amun
dalam pengiriman barang, beliau tidak mau menyediakan terutama untuk luar
pulau. $adi pemesan harus mengambil sendiri barang pesanannya. %al itu
dikarenakan beliau tidak mau ambil resiko pengiriman terutama di luar pulau
seperti kalimantan dan sumatra yang belum mengetahui dengan baik medan
jalan dan urusan politik melintasi daerah perbatasan. #ak (intoro
mengemukakan untuk harga sepeda hias yang tanpa fiber seperti gambar di
bawah ini, dihargainya kurang lebih :,/ juta rupiah. 3amun yang model baru
dengan menggunakan body fiber kisaran harga mencapai ; juta rupiah.
8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta
17/22
#enumpang memilih kendaraan yang berangka besi atau dengan fiber
Sumber 4 dok. pribadi
ebih lanjut beliau menjelaskan bahwa desain setiap sepeda hias ini
meruapakn permintaan dari pemesan, bukan desain #ak (intoro sendiri. Dan
untuk pergantian model, pemilik sepeda hias tidak merobak sepeda hias yang
sudah dimilikinya namun mereka cenderung memilih membuat baru. %al ini
dijelaskan oleh #ak (intoro bahwa perombakan desain akan memakan biaya
yang banyak jadi akan lebih baik membuat baru saja. Kemudian sepeda hias
modela lama dijual ke luar kota. %al ini jugalah salah satu penyebab kini di
alun-alun beberapa kota di indonesia mengikuti alun-alun selatan $ogja.
Setelah selesai berbincang dengan pemilik bengkel, peneliti meminta i&in
untuk mengambil gambar dengan 'idio. Sangat disayangkan saat itu hari
minggu sehingga tidak ada pekerja yang mengerjakan sepeda hias dan
peneliti tidak dapat melihat proses pembuatan. 3amun pemilik bengkel
sangat berbaik hati kepada peneliti dan mengi&inkan keesokan harinya untuk
kembali ke bengkel ketika ada karyawan yang mengerjakan sepeda hias.
8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta
18/22
Keesokan harinya peneliti mencoba ikut berpartisipasi untuk membuat sepeda
hias
Sumber 4 dok. #ribadi peneliti
Proses pengelasan oleh karyawan pak bintoro
Sumber 4 dokumentasi pribadi peneliti
C. Senin, 22 Desember 2*; #ukul *.** peneliti mulai menuju bengkel untuk
pengamatan selanjutnya yaitu pembuatan sepeda hias. Setibanya disana,
peneliti langsung menyapa pemilik bengkel dan meminta i&in untuk
melakukan pengamatan di bengkel miliknya. #eneliti melihat proses
pengelasan kerangka sepeda hias hingga terbentuk bentuk dasar dari sepeda
hias tersebut. selesai pengamatan untuk hari ini, kemudian pengamat
memutuskan untuk pamit kepada pemilik bengkel dan melanjutkan penelitian.
8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta
19/22
Selanjutnya peneliti berkeliling kecamatan keraton untuk mencari pemilik
sepeda hias. Dalam perjalannya menggunakan sepeda motor, peneliti
menemukan salah satu rumah yang di halamannya terparkir empat buah
sepeda hias. Kemudian peneliti memutuskan untuk berhenti dan
mewawancarai pemilik. Sepeda hias tersebut ternyata milik (apak "anis Dwi
Atmaji yang terletak di angenarjan Kidul no.9 Kecamatan Keraton. #ada
awal kedatangan peneliti bertemu dengan seorang nenek yang sedang duduk-
duduk di depan rumah. Kepada nenek itulah peneliti bertanya tentang pemilik
sepeda hias yang terparkir di depan rumahnya. Kemudian nenek tersebut
memanggilkan anaknya yang dipanggilnya "anis. Kemudian peneliti mulai
memperkenalkan diri dan memulai percakapan dengan #ak "anis mengenai
Sepeda hias dan paguyuban #A#A=A?7. Dari beliau lah terungkap adanya
konflik internal dalam tubuh paguyuban #A#A=A?7 saat ini. terjadi banyak
perbedaan pendapat dan prindip dalam paguyuban tersebut yang pada
akhirnya membuat para pelaku usaha sepeda hias memutuskan untuk keluar
dari keanggotaan paguyuban #A#A=A?7. Dengan gaya bicara sedikit
menggebu dan sebatang rokok di tangannya, #ak "anis begitu kesal ketika
menceritakan mengenai kepengurusan paguyuban #A#A=A?7. Setelah selesai
dengan obrolan dan pengungkapan unek-unek, #ak "anis juga mengajak
kami untuk melihat beberapa sepeda hias yang dimilikinya. (eliau juga
memamerkan sepeda hias terbarunya yang baru jadi dua hari yang lalu. ke
empat sepeda hiasnya memiliki bentuk yang berbeda beda.
#eneliti melakukan wawancara dengan #ak "anis mengenai sepeda hias
kepemilikannya.
Sumber 4 dokumentasi pribadi peneliti
8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta
20/22
Dan yang terbaru berbentuk mobil B6 kodok seharga ; juta rupiah
berwarna pink. #eneliti juga di i&inkan untuk mengambil gambar sepeda
hianya. Setelah dirasa cukup, peneliti berpamitan dengan mengucapkan
terimakasih atas kesempatan dan kesediaan waktu yang diberikan oleh (apak
"anis. Selanjutnya peneliti memutuskan untuk menyudahi penelitian hari ini
dan beranjak pulang.
;. Minggu ; januari 2*/, peneliti kembali mendatangi alun-alun dan
melakukan pengamatan lebih mendalam. #eneliti datang pukul :.** ketika
dan mengamati kedatangan sepeda hias satu persatu hingga ramai di malam
hari. Alun-alun selatang di sore hari ramai anak-anak kecil bersama orang
tuanya yang ceria mengejar gelembung-gelembung sabun yang di tiupkan
oleh penjualnya. Sembari mengajak anaknya bermain, orang tua
memanfaatkan suasana ini untuk menyuapi anaknya makan dan rekreasi sore
hari. Satu persatu sepeda hias mulai berdatangan hingga memenuhi laun-alun
ketika memasuki waktu magrib.
#engunjung menaiki sepeda hias yang sudah disediakan peneliti
Sumber 4 dok. pribadi
8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta
21/22
Kemudian setelah langit mulai gelap, suasana alun-alun mulai riuh dengan
kedatangan para pengunjung yang ingin menikmati wisata malam alun-alun
selatan. Mulai ramainya pengunjung dimanfaatakan peneliti untuk mencoba
menjadi partisipan. Awalnya peneliti mencoba mendekati salah satu pemilik
sepeda hias yang sedang menawarkan sepeda hiasnya kepada pengunjung.
kemudian peneliti mengajalnya berbincang sedikit dan menawarkan diri
untuk membantu menawarkan sepeda hiasnya kepada pengunjung. dan
beruntunglah peneliti mendapatkan i&in dari sang pemilik sepeda hias.
Kemudian dengan tas kecil di sampirkan di pundaknya, sudah sama persis
denagn dandanan para penjajak sepeda hias, peneliti langsung berdiri di
sebelah sepeda hiasnya dan mulai meneriakkan tawaran kepada pengunjung.
begini seruan yang biasa diteriakkan oleh para penjajak @................. cukup
lama peneliti menawarkan sepeda hiasnya, hingga hampir lelah namun belum
juga ada pengunjung yang mau menyewa sepeda hiasnya. 1api peneliti tak
putus asa, terus berusaha membujuk para pengunjung untuk mau menyewa
sepeda hiasnya. #ada akhirnya sekitar pukul 2*.2C ada rombongan yang mau
menyewa sepeda hias yang dijajakkan oleh peneliti.
Dengan dibantu oleh pemilik sepeda hias, peneliti mendorong sepeda hias
untuk memposisikan sepeda tepat di jalan raya sehingga penyewa bisa
langsung menaikinya. Dalan sekali putaran alun-alun penyewa dikenai biaya
sebesar =p.2/.***,**. 1awar menawar harga dilakukan oleh calon penyewa
dengan pemilik sepeda hias. Dalam hal ini, peneliti menyerahkan kembali
kepada pemilik sepeda hias. Setelah terjadi kesepakatan harga penyewa
segera menaiki sepeda hias berkeliling alun-alun. Setelah satu putaran,
penyewa di berhentikan oleh pemilik sepeda di tempat semula dan terjadilah
transaksi pembayaran.
8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta
22/22
Sebelum diwawancarai penumpang berkesempatan untung melakukan foto
Sumber 4 Dokumen pribadi peneliti
Kemudian peneliti mewawancara penyewa tentang sepeda hias tersebut.
mereka mengaku senang dan wisata ini sangat digemari oleh wisatawan
karena dianggap sebagai wisata malam yang unik dan mereka menjadikan
alun-alun selatan sebagai destinasi wisata yang wajib dikunjungi kalau
mereka sedang berlibur ke $ogja. @Suasana alun-alun selatan ini ngangenin.
8jar salah seorang dari mereka.